PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
oleh
Rusni Deden Purdiasih
NIM. 11160183000044
Yang mengesahkan,
Pembimbing
NIP. 197602072015032001
ii
LEMBAR PENGESAHAN ILMIAH
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi syarat
mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Oleh:
Rusni Deden
Purdiasih NIM.
11160183000044
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
NIP. 197602072015032001
iv
iv
ABSTRAK
Rusni Deden Purdiasih, NIM 11160183000044. “Meta-Analisis Pengaruh Media
Teka-Teki Silang terhadap Hasil Belajar IPS Peserta Didik Kelas IV dan V
MI/SD” Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pengaruh media pembelajaran
teka-teki silang terhadap hasil belajar IPS di usia MI/SD. Metode yang digunakan
adalah meta-analisis berupa mendeskripsikan hasil analisis penelitian-penelitian yang
telah dipublikasikan secara nasional. Sampel yang digunakan adalah sepuluh jurnal
nasional yang dipublikasikan rentang waktu 2014-2019 pada jenjang MI dan SD yang
membahas penelitian eksperimen mengenai penggunaan media pembelajaran teka-
teki silang terhadap hasil belajar IPS. Instrumen penulisan berupa lembar pengkodean
yang memuat data dan informasi jurnal. Berdasarkan analisis yang dilakukan bahwa
nilai rata-rata besar pengaruh teka-teki silang terhadap hasil belajar IPS secara
keseluruhan sebesar 1,49 yang termasuk dalam kategori efek tinggi dan nilai rata-rata
besar pengaruh teka-teki silang terhadap hasil belajar IPS berdasarkan variabel
terikatnya sebesar 2,25 yang juga termasuk dalam kategori tinggi. Media
pembelajaran teka-teki silang memberikan pengaruh yang efektif dilihat dari
peningkatan hasil belajar IPS. Hal ini menunjukkan simpulan bahwa media
pembelajaran teka-teki silang lebih efektif digunakan dalam mata pelajaran IPS
dibandingkan dengan pembelajaran konvensional dalam studi ini.
Kata Kunci: Media Teka-Teki Silang, Hasil Belajar IPS
v
ABSTRACT
Rusni Deden Purdiasih, NIM 11160183000044. "Meta-Analysis of the Effect of
Crossword Puzzle Media on Social Studies Learning Outcomes of Class IV and
V MI/SD Students" Thesis, Department of Teacher Education at Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) Faculty of Tarbiyah and Teacher Training (FITK) UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
This study aims to analyze the effectiveness of the effect of crossword puzzle
learning media on social studies learning outcomes at MI / SD age. The method used
is a meta-analysis in the form of describing the results of the analysis of studies that
have been published nationally. The sample used is ten national journals published in
the period 2014-2019 at the MI and SD levels which discuss experimental research
on the use of crossword puzzle learning media on social studies learning outcomes.
The writing instrument was a coding sheet containing journal data and information.
Based on the analysis conducted, the average value of the effect of crossword puzzles
on social studies learning outcomes as a whole is 1.49 which is included in the high
effect category and the large average value of the effect of crossword puzzles on
social studies learning outcomes based on the dependent variable is 2.25 which is also
in the high category. The crossword puzzle learning media has an effective effect as
seen from the improvement of social studies learning outcomes. This shows the
conclusion that crossword puzzle learning media is more effective in social studies
subjects compared to conventional learning in this study.
Keywords: Crossword Puzzle Media, Social Studies Learning Outcomes
vi
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan penelitian
skripsi yang berjudul ―Meta-Analisis Pengaruh Teka-Teki Silang terhadap Hasil
Belajar IPS Peserta Didik Kelas IV dan V MI/SD‖. Shalawat serta salam tak lupa
tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. semoga kita menjadi umat
manusia yang mendapat syafa’atnya di hari akhir kelak.
Penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari do’a, dukungan, bantuan,
dan bimbingan dari berbagai pihak karena penulis menyadari bahwa akan selalu ada
rintangan dalam setiap proses menuju pintu keberhasilan. Oleh karena itu penulis
ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang turut andil dalam
penyusunan skripsi ini, yaitu:
1. Prof. Dr. Hj. Amany Nurhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A., selaku Rektor
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Sururin, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
3. Asep Ediana Latip, M. Pd., selaku Ketua Prodi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah dan Rohm at Widyanto, M. Pd selaku Wakil Prodi Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah.
4. Dr. Fidrayani, M. Pd., M. Psi. sebagai Dosen Pembimbing yang senantiasa
memberikan nasihat, arahan, perhatian dan kehangatan serta kesabaran
dalam membimbing, semoga ibu diberikan kesehatan dan selalu dikelilingi
orang-orang baik, dan semoga kebaikan ibu dibalas oleh Allah SWT.
5. Segenap Dosen Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang telah
memberikan ilmunya selama di bangku perkuliahan.
6. Kedua Orang Tua Tercinta (Bapak Japar dan Ibu Mulyanah) sebagai orang
yang paling berjasa dalam hidup yang senantiasa mendo’akan dan
memberikan kasih sayang yang tidak pernah putus
vii
7. Ketiga saudara penulis (Teh Eem, Teh Yuyun, dan Jaja) sebagai saudara
yang baik dan selalu ada.
8. Teman-teman PGMI UIN Jakarta angkatan 2016, terkhusus Tasya Praditya
sebagai sahabat penulis yang senantiasa berbagi suka dan duka selama
duduk dibangku perkuliahan dan Marliyani yang selalu memberikan
nasihat, dukungan, motivasi sehingga skripsi ini bisa terselesaikan.
9. Rizka Hardianti sebagai sahabat sekaligus ―organ tubuh‖ penulis
yang senantiasa berbagi suka, duka, canda, dan tawa dan sangat berjasa
dalam hidup penulis.
10. Muhammad Farhan Fauzaan, Putri Hadiyati, Aulia Fikriani Dewi, Ilda
Alfiyyah, Tut Nyadin, Putri Nur Rohmah, Irma Hardiyanti S.N. dan Ilham
Rahmatullah, Ihsan Khatami, Raza Aqil Maulana, Nurul Fajariyah,
Muhammad Isrok selaku sahabat yang sangat setia menemani hingga saat
ini.
11. Teman-teman KKN Kontras 106, terkhusus Shana Nandya, Dita Ayu,
Danang Ramdhani, dan Nida Fauziah yang selalu menyemangati dan
memberikan dukungan kepada penulis.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT. penulis berharap semoga mereka
mendapatkan balasan yang belipat ganda atas segala kebaikan mereka. Penulis
menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak luput dari segala kekurangan dan
kelebihan yang ada dalam skripsi ini semoga dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi para pembaca umumnya.
viii
DAFTAR ISI
ABSTRAK....................................................................................................................v
ABSTRACT................................................................................................................vi
KATA PENGANTAR...............................................................................................vii
DAFTAR ISI...............................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah.....................................................................................................7
C. Pembatasan Masalah....................................................................................................7
D. Perumusan Masalah......................................................................................................7
E. Tujuan Penelitian.........................................................................................................8
F. Manfaat Peneltitian......................................................................................................8
BAB II LANDASAN TEORI......................................................................................9
A. Hasil Belajar.................................................................................................................9
B. Media Pembelajaran Teka-Teki Silang......................................................................12
C. Hakikat IPS................................................................................................................20
D. Meta-Analisis.............................................................................................................24
E. Hasil Penelitian yang Relevan....................................................................................25
F. Kerangka Berpikir......................................................................................................27
G. Hipotesis Penelitian....................................................................................................28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................................30
A. Tempat dan Waktu Penelitian.....................................................................................30
B. Metode Penelitian.......................................................................................................30
C. Populasi dan Sampel..................................................................................................30
D. Instrumen...................................................................................................................31
E. Tahapan Penelitian.....................................................................................................31
F. Pengumpulan Data.....................................................................................................32
G. Teknik Analisis Data..................................................................................................33
ix
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.........................................35
A. Deskripsi Data............................................................................................................35
1. Hasil Belajar IPS....................................................................................................35
2. Kemampuan Mendeskripsikan Perjuangan Tokoh Pejuang Pada Masa Penjajahan
Belanda Dan Jepang.......................................................................................................42
3. Keterampilan Sosial Pada Materi Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Di
Indonesia........................................................................................................................43
4. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial..................................................................44
5. Data Hasil Pengelompokan Effect Size Secara Keseluruhan Kategori....................44
6. Data Hasil Pengelompokkan Effect Size Berdasarkan Variabel Terikat..................46
B. Pembahasan................................................................................................................47
1. Pengaruh Media Pembelajaran Teka-Teki Silang Secara Keseluruhan...................47
2. Pengaruh Media Pembelajaran Teka-Teki Silang dengan Melibatkan Variabel
Terikat............................................................................................................................48
C. Keterbatasan...............................................................................................................58
BAB V SIMPULAN DAN SARAN..........................................................................60
A. Simpulan....................................................................................................................60
B. Saran..........................................................................................................................60
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................60
LAMPIRAN...............................................................................................................68
LAMPIRAN 1............................................................................................................69
LEMBAR DATA PENGKODEAN ARTIKEL/JURNAL.....................................69
LAMPIRAN 2............................................................................................................86
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian.........................................................................................30
Tabel 4.1 Penggunaan Teka-Teki Silang terhadap Hasil Belajar IPS.........................35
Tabel 4.2 Penggunaan Teka-Teki Silang terhadap Kemampuan Mendeskripsikan
Perjuangan Tokoh Pejuang Pada Masa Penjajahan Belanda Dan Jepang...................42
x
Tabel 4.3 Penggunaan Teka-Teki Silang terhadap Keterampilan Sosial Pada Materi
Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Di Indonesia.................................................43
Tabel 4.4 Penggunaan Teka-Teki Silang terhadap Pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial...........................................................................................................................44
Tabel 4.5 Data Pengelompokkan Effect Size Berdasarkan Kategori...........................45
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir...................................................................................27
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hasil belajar adalah perubahan perilaku dan kemampuan yang dimiliki oleh
peserta didik secara keseluruhan berupa kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor
yang disebabkan oleh pengalaman yang didapatkan setelah melalui proses belajar.
Hasil belajar merupakan akhir dari kegiatan belajar-mengajar yang telah
dilaksanakan. Sasaran dari kegiatan belajar dan mengajar adalah hasil belajar, dan
hasil belajar akan baik jika cara dan motivasi belajarnya juga baik. Hal ini mengarah
kepada tenaga pendidik untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif
agar peserta didik memperoleh hasil belajar yang baik. Maka perlu diterapkan sebuah
strategi pembelajaran sebagai cara agar hasil belajar peserta didik sesuai dengan apa
yang diharapkan.
Hasil belajar yang baik dapat dilihat ketika kemampuan yang diperoleh
peserta didik mengenai perubahan perilakunya bersifat progresif dan mengalami
peningkatan setelah ia mengikuti proses pembelajaran. Kemampuan baru yang
diperoleh tersebut dapat dilihat dari perubahan tingkah laku yang diwujudkan, seperti
dari yang tidak tahu menjadi tahu mengenai suatu hal, dari sikap acuh-tak acuh
menjadi menyukai serta memperhatikan suatu objek atau aktivitas secara mendalam,
serta dari tidak bisa menjadi bisa dalam melakukan berbagai keterampilan seperti
membuat peta, membaca tabel, mengukir, mendayung, dan sebagainya.1
Dalam pembelajaran, lumrahnya tidak semua peserta didik mencapai hasil
belajar yang optimal, ada juga beberapa peserta didik yang mengalami penurunan
pada hasil belajarnya. Menurut Juniarti dkk. menurunnya hasil belajar tersebut
diakibatkan oleh beberapa faktor baik faktor internal seperti faktor sikap, faktor
1
A Supratiknya, "Penilaian Hasil Belajar Dengan Teknik Nontes" (Penerbit Universitas
Sanata Dharma, 2012), h.5.
waktu, faktor melalaikan tugas, faktor malas, cara belajar peserta didik dirumah, serta
terlalu santai dan faktor eksternalnya antara lain: lingkungan orang tua dan keluarga,
lingkungan sekolah, serta lingkungan masyarakat.2
Tenaga pendidik merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil
belajar di lingkungan sekolah, oleh karena itu seorang guru harus mampu membuat
proses belajar mengajar mengalami perubahan dan kemajuan kearah peningkatan
dengan memilih media pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga akan
terciptanya proses pembelajaran yang menarik dan menyangkan serta dapat diterima
oleh peserta didik. Media pembelajaran yang tepat dalam proses belajar-mengajar
mempunyai pengaruh yang besar dalam tercapainya tujuan pembelajaran.
Media pembelajaran menarik dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran
salah satunya adalah media teka-teki silang. Teka-teki silang merupakan media
pembelajaran yang merupakan salah satu pengembangan dari strategi active
learning.3 Teka-teki silang adalah suatu teka-teki yang diisi dengan huruf yang
membentuk kata-kata pada kotak kosong dan kata-kata tersebut berdasarkan pada
petunjuk yang disediakan baik berupa kalimat lengkap, frasa, atau kata-kata. Teka-
teki silang merupakan permainan edukasi yang dapat melatih kesabaran dan
mengasah otak peserta didik. Alasan lain mengapa harus media teka-teki silang yang
digunakan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik karena media ini sifatnya
―mereview‖ atau mengulang sehingga ketika menggunakan teka-teki silang ini
maka peserta didik bisa mengingat materi dan pengetahuan yang telah mereka
peroleh dan menjawabnya pada kotak-kotak isian yang tersedia. Khalilullah dalam
menyatakan teka-teki silang dapat membuat ingatan menjadi segar karena
pada saat
2
Nia Juniarti, Yohanes Bahari, and Wanto Riva’ie, "Faktor Penyebab Menurunnya Hasil
Belajar Peserta didik Pada Pembelajaran Sosiologi Di SMA", h. 1–11.
3
Alfira Ramadani, ―Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Crossword Puzzle Berbasis
Aplikasi Puzzle Maker Terhadap Hasil Belajar Biologi Konsep Kingdom Animalia Pada Peserta didik
Kelas X SMA Negeri 5 Maros,‖ Jurnal Binomial 2, no. 2 (2019), h. 1–12.
2
menggunakannya saraf otak terbangun sehingga otak kembali bekerja secara
optimal.4
Ilmu Pengetahuan Sosial dalam dunia pendidikan merupakan suatu konsep
yang mengembangkan nilai sikap, pengetahuan, dan keterampilan sosial dalam
rangka mengembangkan dan membentuk pribadi sebagai warga negara yang baik dan
telah menjadi bagian dari rancangan kurikulum dan sistem pendidikan di Indonesia. 5
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari
dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Mata pelajaran IPS adalah
mata pelajaran yang terdiri dari mata pelajaran Geografi, Ekonomi, dan Sejarah serta
mata pelajaran mengenai ilmu sosial yang lainnya. 6
Pelajaran IPS pada jenjang
sekolah dasar membentuk peserta didik menjadi warga Negara yang baik dengan
mengajarkan konsep-konsep ilmu sosial.7 Pada era globalisasi ini dan di masa yang
akan datang, peserta didik akan akan dihadapkan dengan tantangan kehidupan
mengingat kehidupan masyakat global akan selalu mengikuti perkembangan zaman
sehingga mengalami perubahan. Oleh karena itu, mata pelajaran IPS dirancang untuk
mengembangkan wawasan, pemahaman, pengetahuan, dan kemampuan analisis
mengenai kondisi sosial masyarakat untuk memasuki kehidupan masyarakat yang
dinamis.8
Kenyataannya, peserta didik yang mengalami kendala dan kesulitan dalam
menerima pelajaran IPS masih terbilang banyak. Hal ini dapat dibuktikan pada salah
satu jurnal Gita Candra Nurani dkk. yang telah melakukan analisis kesulitan-kesulitan
belajar IPS pada peserta didik kelas IV di SD Piloting se-Kabupaten Gianyar tahun
4
Sofia Edriati, Siskha Handayani, dan Nur Puspita Sari, ―Penggunaan Teka-Teki Silang
Sebagai Sebagai Strategi Pengulangan Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Peserta
didik SMA Kelas XI IPS,‖ Jurnal Pelangi 9, no. 2 (2017), h. 71–78.
5
Edy Surahman dan Mukminan, ―Peran Guru IPS Sebagai Pendidik dan Pengajar dalam
Meningkaykan Sikap Sosial dan Tanggung Jawab Sosial Peserta didik SMP,‖ British Medical Journal
3, no. 5922 (1974), h. 25–27.
6
Yulia Siska, Konsep Dasar IPS untuk SD/MI (Jakarta: Yogyakarta, 2016), h.13.
7
Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar (Jakarta: Kencana,
2014), h. 21.
8
Asori Ibrohim, Jejak Inovasi Pembelajaran IPS Mengembangkan Profesi Guru Pembelajar
(Yogyakarta: LeutikaPrio, 2018), h. 21.
3
pelajaran 2014/2015 dan pada jurnal tersebut dibahas dari 476 peserta didik terdapat
86 peserta didik yang mengalami kesulitan dalam belajar IPS, kesulitan yang dialami
adalah kesulitan belajar pemahaman konsep dan kesulitan peserta didik dalam belajar
berpikir kritis. 9
Bukti lain juga tertulis pada artikel milik Rusmawan yang telah
menganalisis mengenai faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar IPS peserta didik
sekolah dasar, dalam artikel tersebut penelitian dilaksanakan pada peserta didik kelas
V SD/MI se-Kabupaten Sleman tahun ajaran 2011/2012 dan terdapat 163 peserta
didik yang mengalami kesulitan belajar IPS, kesulitan ini dapat dilihat dari prestasi
belajar IPS peserta didik SD di Kabupaten Sleman yang rendah. 10 Pada skripsi milik
Habib, tertulis bahwa dari 17 peserta didik di kelas V SD Negeri II Pagutan Tahun
Ajaran 2015/2016 terdapat 9 anak yang memperoleh hasil belajar IPS yang rendah. 11
Tertulis pada jurnal milik Azhar dkk., bahwasanya dari 29 peserta didik kelas IV
SDN Terpencil Lambani Tada, nilai rata-rata hasil belajar IPS peserta didik tahun
ajaran 2012/2013 adalah 60% dan belum mencapai 65% berdasarkan Kriteria
Ketuntasan Minimal.12 Selanjutnya pada artikel milik Singgih Catur Priyoga dkk.,
bahwasanya sebanyak 61 orang peserta didik kelas V Sekolah Dasar Negeri Se
Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau yang telah disurvey, masih terdapat peserta
didik yang memperoleh hasil belajar IPS dibawah standard KKM 65.13
9
Gita Candra Nurani, Gd. Meter, dan Gst. Agung Oka Negara, ―Analisis Kesulitan-
Kesulitan Belajar Matematika Peserta didik Kelas V Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Di SD
Piloting Se- Kabupaten Gianyar Tahun Pelajaran 2014 / 2015 Universitas Pendidikan Ganesha e-
Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha,‖ e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha,
no. 2 (2015), h. 1–11.
10
Rusmawan, ―Faktor Yang Memengaruhi Kesulitan Belajar IPS Peserta didik
Sekolah Dasar‖ (2012), h. 285–295.
11
Habibur Rahman, ―Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Strategi Pembelajaran
Bermain Bala–Bala Pada Siswa Kelas V SD Negeri II Pagutan Tahun Ajaran 2015/2016,‖ Skripsi
(2017), h. 3.
12
Azhar, Charles Kapile, dan Imran, ―Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Di Kelas IV SDN Terpencil Lambani
Tada,‖ Jurnal Kreatif Tadulako Online 3, no. 3 (n.d.), h. 85–95.
13
Singgih Catur Priyoga, Suryani, dan Siti Halidjah, ―Analisis Kesulitan Belajar Siswa
Dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di Kelas V,‖ Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran 4,
no. 3 (2015), h. 1–15.
4
Kesulitan-kesulitan yang telah dikemukakan tersebut disebabkan karena guru
dalam menyampaikan materi pelajaran masih menggunakan pembelajaran yang
bersifat konvensional seperti ceramah sehingga belum tercipta improvisasi dalam
pembelajaran dan pembelajaran hanya berpusat pada guru tanpa melibatkan interaksi
antar peserta didik, cara mengajar guru yang masih terpaku pada buku, guru yang
posisinya masih sebagai pentrasfer ilmu pengetahuan, sarana/prasarana yang kurang
memadai, peserta didik kurang membaca mengenai materi yang dipelajari, minat dan
motivasi belajar dari peserta didik itu sendiri. Keadaan seperti ini akan membuat
kegiatan pembelajaran terasa membosankan dan tidak meninggalkan pengalaman
yang melekat pada ingatan peserta didik. Pada akhirnya, kesulitan-kesulitan yang
dihadapi berdampak terhadap rendahnya hasil belajar IPS tersebut.
Beberapa penelitian studi eksperimen mengenai pembelajaran teka-teki silang
terhadap hasil belajar IPS peserta didik MI/SD telah banyak dilakukan oleh para
peneliti dari berbagai perguruan tinggi. Hasilnya, peneliti menemukan sepuluh judul
penelitian yang membahas tentang pengaruh penggunaan teka-teki silang terhadap
hasil belajar IPS di sekolah dasar. Media pembelajaran teka-teki silang menjadi salah
satu pilihan media pembelajaran yang menarik sehingga banyak diajukan untuk
diterapkan oleh tenaga pendidik dalam proses pembelajaran di kelas karena
penggunaan strategi pembelajaran teka-teki silang dalam proses belajar mengajar
diharapkan dapat membantu peserta didik untuk lebih mudah memahami materi
pembelajaran, menambah antusisas peserta didik pada materi pembelajaran, sehingga
dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik.
Telah ditemukan berkas data penelitian berupa jurnal dan skripsi yang telah
dipublikasi di media internet. Akan tetapi tidak banyak penelitian yang mengkaji
hasil-hasil penelitian untuk dirangkum dan diuji kembali keefektifan dari hasil
penelitian-penelitian tersebut. Kumpulan data hasil penelitian sebelumnya dapat
dikuatkan dengan melakukan penelitian dan kajian terhadap penelitian yang telah
dilakukan tersebut sehingga akan mendukung teori yang ada mengenai suatu
5
topik/tema yang diteliti. Metode penelitian meta-analisis dapat digunakan untuk
melakukan penelitian tersebut.
Meta-analisis adalah metode-metode yang terhimpun untuk menggabungkan
beberapa hasil dari suatu penelitian yang berbeda namun memiliki teori atau hipotesis
yang sama. 14
Dapat dikatakan bahwa meta-analisis merupakan suatu bentuk
penelitian yang bersifat kuantitatif untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin
dari data yang diperoleh, sehingga mendekati kekomprehensifan dengan
menggunakan metode statistik dari beberapa hasil penelitian. 15 Meta-analisis tidak
hanya terfokus pada kesimpulan yang didapat pada berbagai studi, namun fokus pada
data, seperti melakukan perhitungan pada besarnya ukuran efek, variabel-variabel,
dan ukuran sampel.16 Data dasar yang digunakan pada penelitian ini adalah hasil-hasil
penelitian yang sejenis untuk dikaji dan memperoleh kesimpulan Effect Size, yakni
gabungan mengenai perbedaan efek antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol yang telah dilakukan dengan menggunakan statistika tertentu. 17
Artinya,
dengan menggunakan metode meta-analisis maka kita akan mengetahui seberapa
besar pengaruh antar variabel, memperoleh kesimpulan umum dari penelitian yang
sejenis serta menemukan konsistensi dari penelitian yang memiliki permasalahan
sejenis dengan menganalisis sebuah analisis.
Para peneliti telah melakukan beberapa penelitian meta-analisis, baik itu
menganalisis tentang metode, media pembelajaran, dan model pembelajaran. Akan
tetapi, belum ada penelitian meta-analisis yang membahas tentang media
pembelajaran teka-teki silang. Berdasarkan pada uraian masalah di atas, peneliti
14
Kadir, ―Efektivitas Strategi Peta Konsep Dalam Pembelajaran Sains dan
Matematika (Meta-Analisis Penelitian Eksperimen Psikologi dan Pendidikan),‖ Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan (2004), h. 761–781.
15
Edy Chandra, ―Efektivitas Media Pembelajaran Dalam Pembelajaran Biologi (
Meta Analisis Terhadap Penelitian Eksperimen Dalam Pembelajaran Biologi )‖ 12 (2011), h. 103–128.
16
Eka Daryanto et al., ―Studi meta analisis hubungan antara efektivitas pengawasan
dengan kinerja guru‖, h. 1–8.
17
Sokhibul Ansor, ―Studi Meta Analisis Strategi dan Pemanfaatan Jurnal Elektronik (e
- journals) untuk Mahapeserta didik Lulusan Universitas Negeri Malang dalam Upaya Publikasi Ilmiah
Bereputasi Internasional,‖ Record And Library Journal 3, no. 5 (2017), h. 63–73.
6
bermaksud untuk melakukan suatu penelitian “Meta-Analisis Pengaruh Media
Teka-Teki Silang Terhadap Hasil Belajar IPS Peserta Didik Kelas IV dan V
MI/SD” dengan berpacu pada skripsi dan jurnal yang selaras.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diidentifikasikan beberapa
masalah dalam penelitian antara lain:
1. Peserta didik kesulitan menerima pelajaran IPS
2. Hasil Belajar IPS peserta didik masih rendah
3. Belum adanya penelitian meta-analisis terkait strategi pembelajaran teka-teki
silang terhadap hasil belajar IPS peserta didik usia sekolah dasar.
C. Pembatasan Masalah
Peneliti membatasi masalah pada meta-analisis pengaruh media teka-teki
silang terhadap hasil belajar IPS peserta didik kelas IV dan V MI/SD, dan data dasar
yang digunakan yaitu berupa penelitian eksperimen baik skripsi maupun jurnal
tentang penggunaan teka-teki silang terhadap hasil belajar IPS yang telah dipublikasi
dalam rentang 2014-2019.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut: ―Bagaimana pengaruh penggunaan
media pembelajaran teka-teki silang terhadap hasil belajar IPS peserta didik kelas IV
dan V MI/SD dan apakah media pembelajaran teka-teki silang memiliki pengaruh
besar terhadap hasil belajar IPS peserta didik kelas IV dan V MI/SD ?‖.
7
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui analisis mengenai pengaruh penggunaan penggunaan media
pembelajaran teka-teki silang terhadap hasil belajar IPS peserta didik kelas IV dan V
MI/SD dan besar pengaruh penggunaan media pembelajaran teka-teki silang terhadap
hasil belajar IPS peserta didik kelas IV dan V MI/SD.
F. Manfaat Peneltitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian meta-analisis ini diharapkan dapat memberikan ilmu
pengetahuan dan gambaran tentang penggunaan penggunaan media pembelajaran
teka-teki silang terhadap hasil belajar IPS peserta didik di MI/SD. Bagi guru,
hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi untuk
menentukan media pembelajaran yang akan diterapkan dalam pembelajaran di
sekolah.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian meta-analisis ini dapat memberikan informasi bagi
peneliti selanjutnya yang akan mengkaji pengaruh penggunaan media
pembelajaran teka-teki silang terhadap hasil belajar IPS peserta didik usia
sekolah dasar di masa mendatang mengenai keefektifan dan keefisienan strategi
pembelajaran tersebut.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar peserta didik merupakan puncak dari proses pembelajaran. Dari
sebuah interaksi belajar mengajar antara peserta didik dengan guru ini hasil
belajar peserta didik akan diperoleh. Hasil belajar menjadi tujuan akhir
dilaksanakannya kegiatan pembelajaran di sekolah. Hasil belajar adalah
gambaran dari kemampuan peserta didik setelah melakukan proses pembelajaran
serta dapat dijadikan sebagai salah satu indikator keberhasilan proses belajar
yang berasal dari dalam diri peserta didik maupun yang berasal dari luar
dirinya. 18
Menurut Hanafi, dkk., guru adalah pemegang peranan penting dan
utama guru merupakan faktor penentu suatu keberhasilan belajar peserta didik,
karena guru merupakan sumber belajar yang sangat berkaitan dengan penguasaan
suatu materi pelajaran.19 Dari guru, proses evaluasi belajar menjadi tindakan
untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran, sedangkan dari sudut pandang peserta
didik, hasil belajar adalah akhir dari proses belajar yang telah diikuti.20
Winkel dalam Fitrianingtyas menyebutkan bahwa hasil belajar merupakan
keberhasilan yang diperoleh peserta didik dan dibuktikan pada kegiatan yang
menimbulkan suatu perubahan yang khas, dan hasil belajar ini meliputi
18
Ni G A A Lismanteri Dewi, Lulup Endah Tripalupi, dan Made Artana,
―Pengaruh Pelaksanaan Pembelajaran dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Kelas X
SMA Lab Singaraja 1‖, h. 1–10.
19
Halid Hanafi, La Adu, dan Muzakkir, Profesionalisme Guru dalam Pengelolaan
Pembelajaran di Sekolah (Yogyakarta: Deepublish, 2018), h. 55.
20
Forum Komunikasi Pengembangan Profesi Pendidik Kota Surakarta, ―Dwija Utama,‖
Jurnal Pendidikan 9 (2008), h. 83.
9
keterampilan proses, keaktifan, prestasi, dan motivasi belajar. 21
Menurut
Purwanto dalam Liriwati pengertian mengenai hasil belajar adalah sebuah
perubahan perilaku yang terjadi setelah peserta didik mengikuti proses belajar
mengajar tercapainya tujuan pendidikan tersebut dapat dilihat dengan cara
mengukur hasil belajarnya.22 Menurut Susanto, hasil belajar adalah kemampuan
yang didapat peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar. 23 Suprijono dalam
Widodo menyatakan bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. 24
Menurut
Mulyasa dalam Mappeasse hasil belajar adalah prestasi belajar peserta didik
secara keseluruhan, yang dijadikan sebagai indikator kompetensi dasar dan
derajat perubahan perilaku peserta didik yang bersangkutan. 25
Sedangkan
Sudjana dalam Baharun mengungkapkan bahwa hasil belajar merupakan
kemampuan-kemampuan yang diperoleh peserta didik setelah ia menerima
pengalaman belajarnya.26
Dari pemaparan mengenai pengertian hasil belajar di atas, ditarik
kesimpulan bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan perilaku serta
kemampuan peserta didik yang diperoleh melalui proses kegiatan belajar untuk
mencapai tujuan pendidikan. Sudjana dalam Oktavia dan Has menyatakan
bahwa ada tiga ranah penilaian hasil belajar yakni ranah kognitif meliputi:
21
Anggraini Fitrianingtyas Dan Elvira Hoesein Radia, ―Peningkatan Hasil Belajar
IPA Melalui Model Discovery Learning Peserta didik Kelas IV SDN Gedanganak 02,‖ e-
jurnalmitrapendidikan 1 (2017), h. 708–720.
22
Fahrina Yustiasari Liriwati, ―Keberadaan Masyarakat Ekonomi Asen (MEA)
Dalam Mendorong Sinergitas Kontribusi Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKIS) Menuju
Generasi Indonesia Emas 2045,‖ Jurnal Indagiri 4 (2018), h. 32.
23
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar (Jakarta: Kencana,
2013), h. 5.
24
Widodo dan Lusi Widayanti, ―Peningkatan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar
Peserta didik dengan Metode Problem Based Learning pada Peserta didik Kelas VIIA MTs Negeri
Donomulyo Kulon Progo Tahun Pelajaran 2012/2013,‖ Jurnal Fisika Indonesia 17, no. 49 (2014), h.
32–35.
25
Muh Yusuf Mappeasse, ―Pengaruh Cara Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil
Belajar Programmable Logic Controller ( PLC ) Peserta didik Kelas III Jurusan Listrik SMK NEGERI
5 MAKASSAR,‖ Jurnal Medtek 1 (2010), h. 1–6.
26
Hasan Baharun, ―Penerapan Pembelajaran Active Learning Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Peserta didik di Madrasah,‖ Jurnal Pendidikan Pedagogik 01, no. 01 (2015), h. 34–46.
10
pemahaman, pengetahuan, analisis, sintesis, aplikasi, dan evaluasi; serta ranah
efektif meliputi: penilaian dan organisasi, jawaban atau reaksi, dan penerimaan;
selanjutnya ranah psikomotor merupakan kemauan dan keterampilan dalam
bertindak.27
Sri Haryati Oktavia dan Zakir Has, ―Pengaruh Metode Pembelajaran Croosword
27
Puzzle Terhadap Hasil Belajar Peserta didik Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII SMP Bukit Raya
Pekanbaru,‖ PeKA: Jurnal Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UIR 5, no. 1 (2017), h. 43–57.
28
Susanto, Op. Cit., h. 12.
11
yang mencakup kurikulum, metode mengajar, alat pelajaran, keadaan gedung
dan perpustakaan, disiplin di sekolah, dan relasi warga sekolah.29
Jadi dapat disimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar terdiri
dari dua faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
merupakan faktor yang sumbernya dari dalam diri peserta didik sedangkan faktor
eksternal adalah faktor yang sumbernya dari luar diri peserta didik.
29
Kd. Ayuning Raresik, Kt. Dibia, dan Wyn. Widiana, Op. Cit., h. 1–11.
30
Herlina Latipa Sari dan Edi Kusuma Negara, ―Media Pembelajaran Kimia Terpadu
Pada Madrasah Tsanawiyah Negeri (MAN) 2 kotoa Bengkulu,‖ Jurnal Media Infotama 7, no. 2 (2011),
h. 103–120.
31
Talizaro Tafonao, ―Peranan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Minat
Belajar Mahasiswa,‖ Jurnal Komunikasi Pendidikan 2, no. 2 (2018), h. 103.
32
M. Miftah, ―Fungsi, Dan Peran Media Pembelajaran Sebagai Upaya
Peningkatan Kemampuan Belajar Siswa,‖ Jurnal Kwangsan 1, no. 2 (2013), h. 95.
12
kemauan belajar dalam diri peserta didik. 33
Selaras dengan pendapat di atas,
Gagne dalam Adam dan Taufik menjelaskan bahwa media pembelajaran
merupakan komponen sumber belajar yang dapat merangsang peserta didik untuk
belajar. 34
Senada dengan Bringgs dalam Pujianingtyas yang mengungkapkan
bahwa media pembelajaran ialah alat yang secara fisik dapat menyajikan pesan
serta menjadi perangsang peserta didik untuk belajar.35
Berdasarkan pemaparan mengenai media pembelajaran di atas, dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan suatu alat bantu yang
digunakan oleh guru sebagai penyampai pesan mengenai materi yang dijelaskan
serta dapat merangsang peserta didik untuk berpikir dan memiliki kemauan untuk
belajar.
33
Nunu Mahnun, ―Media Pembelajaran (Kajian terhadap Langkah-langkah Pemilihan
Media dan Implementasinya dalam Pembelajaran),‖ an-Nida’ 37, no. 1 (2012), h. 27–35.
34
Steffi Adam dan Muhammad Taufik Syastra, ―Pemanfaatan Media Pembelajaran
Berbasis Teknologi Informasi Bagi Siswa Kelas X SMA Ananda Batam,‖ CBIS Journal 3 No 2, no.
ISSN 2337- 8794 (2015), h. 78–90,
https://ejournal.ap.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2013/05/PRINT JURNAL SITI (05-09-
13-03-29-59).pdf.
35
Eka Novita Pujianingtias, Henry Januar Saputra, dan Muhajir Muhajir,
―Pengembangan Media Majamat pada Materi Pecahan Pada Mata Pelajaran Matematika,‖ Jurnal
Penelitian dan Pengembangan Pendidikan 3, no. 3 (2019), h. 257.
36
Saifuddin, Pengelolaan Pembelajaran Teoritis dan Praktis (Yogyakarta: Deepublish,
2018), h. 14.
13
c. Pemilihan media pembelajaran dengan memperhatikan biaya, disarankan
memilih media pembelajaran yang harganya relatif murah namun
memberikan banyak manfaat.
d. Media pembelajaran harus memperhatikan ketersediaannya.
e. Media pembelajaran harus memiliki kualitas teknis yang baik.37
Sedangkan kriteria pemilihan strategi pembelajaran menurut Aghni yakni
sebagai berikut:
a. Kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran.
b. Kemampuan guru dalam mengenal fungsi media pembelajaran yang
digunakan.
c. Menyesuaikan media pembelajaran yang digunakan dengan materi yang
akan disampaikan.38
Berdasarkan pemaparan mengenai kriteria pemilihan strategi pembelajaran
di atas dapat disimpulkan bahwa kriteria pemilihan media pembelajaran tersebut
meliputi:
a. Sesuai dengan materi yang akan disampaikan.
b. Memperhatikan tingkat kesulitannya bagi peserta didik dan sesuai dengan
kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran tersebut.
c. Media pembelajaran memiliki kualitas teknis yang baik dan harga yang
terjangkau namun memiliki banyak manfat..
37
Indah Wahyuni, ―Pemilihan Media Pembelajaran,‖ Jurnal Pendidikan 1, no. 1 (2018), h.
1–11.
38
Rizqi Ilyasa Aghni, ―Fungsi Dan Jenis Media Pembelajaran Dalam Pembelajaran
Akuntansi,‖ Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia 16, no. 1 (2018), h. 98–107.
14
dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. 39
Teka-teki silang yang
dimaksud ini selain mengandung unsur permainan di sisi lain juga terdapat unsur
pendidikannya, dimana secara tidak sadar peserta didik juga sambil berpikir dan
belajar untuk mengisi teka-teki silang tersebut. Menurut Subana dkk. dalam
Purwoko dan Masitoh teka-teki silang merupakan permainan yang disajikan
dengan memberikan tantangan untuk memecahkan suatu masalah dengan
suasana yang menyenangkan.40 Hal ini tentu akan mengundang keterlibatan dan
partisipasi peserta didik secara langsung dalam proses pembelajaran baik secara
individu maupun kelompok.
Dari pemaparan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa teka-teki silang
merupakan media pembelajaran yang menunjang proses pembelajaran agar
terciptanya kondisi belajar yang menyenangkan, meskipun berupa permainan
namun tidak menghilangkan esensi belajar dan dapat mengundang keterlibatan
peserta didik secara langsung dalam proses pembelajaran.
Bayu Purwoko dan Siti Masitoh, ―Permainan Teka-teki Silang Bergambar terhadap
40
Penguasaan Kosakata Peserta didik Tunarungu,‖ Jurnal Pendidikan Khusus (2018), h. 1–19.
15
sesuai dengan materi pembelajaran, maka bisa menyertakan unsur-unsur
yang bersifat menghibur sebagai selingan.
3. Susunlah kata-kata pemandu dalam mengisi teka-teki silang yang dibuat,
misalnya sebuah contoh dan lawan kata, definisi singkat, atau kategori yang
cocok dengan unsurnya.
4. Bagikan teka-teki silang tersebut kepada peserta didik baik secara individu
maupun kelompok.
5. Tetapkan batas waktu dalam mengerjakan teka-teki silang tersebut. bagi
peserta didik atau kelompok yang memiliki jawaban benar paling banyak
akan diberikan penghargaan.41
41
Rachmad Indra Setiawan dan Ulhaq Zuhdi, ―Pengaruh Media Teka-Teki Silang
Terhadap Hasil Belajar IPS Peserta didik Kelas IV SDN Siwalankerto II Surabaya,‖ Pgsd 7 (2019), h.
2539– 2548.
42
Sukma Trian Januari and Suprayitno, ―Penggunaan Media Games Crossword Puzzle
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik Pada Mata Pelajaran Ips Di Sekolah Dasar,‖ JPGSD
01, no. 1 (2014), h. 1882–1891.
43
Sri Maryanti dan Dede Trie Kurniawan, ―Implementsi Pemanfaatan Media Teka Teki
Silang (TTS) Online Dalam Matakuliah Neurosains Untuk Mahasiswa Calon Guru Raudhatul Athfal
(RA),‖ Jurnal Pendidikan Anak 3, no. 2 (2017), h. 124.
16
a. Karena dikemas dalam bentuk permainan, maka dapat meningkatkan
motivasi peserta didik untuk menjawab soal.
b. Menciptakan kerja sama secara sehat antar peserta didik.
c. Merangsang peserta didik untuk berpikir kreatif dan kritis.
d. Mengajarkan peserta didik untuk lebih teliti dalam mengerjakan soal.
Berdasarkan pemaparan mengenai manfaat teka-teki silang di atas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa manfaat teka-teki silang meliputi:
1. Mengasah otak peserta didik agar dapat berpikir kritis dan kreatif.
2. Menambah wawasan dan kosakata peserta didik.
3. Menambah rasa ingin tahu sehingga motivasi untuk mengerjakan soal dapat
meningkat.
4. Karena dikemas dalam bentuk permainan sehingga pembelajaran dapat
mengatasi rasa bosan.
17
6. Dapat membuat peserta didik lebih mudah mengingat, menghafal dan
paham terhadap konsep-konsep pembelajaran tertentu.44
Menurut Rosyidah dan Lyna dalam Rahma dan Umar beberapa kelebihan
teka-teki silang yakni sebagai berikut:45
a. Memudahkan peserta didik untuk selalu aktif dalam mengkoordinasikan
mata, kecepatan berpikir, dan tangan secara bersamaan.
b. Melatih nalar dan kesabaran serta mengasah otak peserta didik.
c. Memudahkan peserta didik mengingat materi yang telah disampaikan saat
pembelajaran.
d. Melatih peserta didik untuk belajar berkonsentrasi dan meningkatkan
kemampuan berpikir.
e. Menghilangkan rasa bosan dan melatih logika peserta didik.
Sedangkan menurut Suciyanto dan Andi dalam Rahma dan Umar
kelebihan teka-teki silang meliputi:46
a. Mengajak peserta didik untuk belajar berdiskusi.
b. Mengajak peserta didik untuk belajar secara berkelompok.
c. Mengajak peserta didik untuk belajar dengan teman satu kelas atau
sebaya.
d. Mengajak peserta didik untuk belajar mandiri.
Dari pemaparan di atas mengenai kelebihan teka-teki silang, maka dapat
disimpulkan bahwa kelebihan teka-teki silang adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan keabraban antar peserta didik lewat diskusi dan belajar
kelompok.
2. Mendorong peserta didik untuk lebih sering membaca buku sehingga
wawasannya dapat bertambah.
44
Imam Bahroni dan Nur Kholis, ―Implementasi Strategi Group to Group dan
Crossword Puzzle untuk Miningkatkan Hasil Belajar Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas di Pondok
Modern Arrisalah)‖ 01, no. 01 (2017), h. 1–14.
45
Qodarianti Rahma Dan Umar Effendy, ―Penerapan Media Teka-Teki Silang
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas IVB SD Negeri 24 Palembang,‖ No. 20 (2013),
h. 1–9.
46
Ibid., h. 4.
18
3. Mengasah otak dan melatih peserta didik untuk berpikir kritis.
4. Melatih daya ingat peserta didik agar lebih mudah mengingat materi yang
telah disampaikan oleh guru.
5. Melatih peserta didik untuk belajar berkonsentrasi dengan
mengkoordinasikan mata, tangan, serta kecepatan berpikirnya secara
bersamaan.
6. Pembelajaran terasa menyenangkan karena teka-teki silang dikemas
dalam bentuk permainan.
47
Oktavia dan Zakir Has, Op. Cit., h. 45.
48
Rahma dan Effendy, Op. Cit., h. 4.
49
Ibid., h. 5.
19
1. Akan terasa sulit diterapkan kepada peserta didik yang kurang tingkat
kemampuannya.
2. Kurang partisipasi dan minat peserta didik dalam mata pelajaran.
Sedangkan menurut Suciyanto dan Andi dalam Rahma dan Umar
kekurangan dari teka-teki silang yaitu memerlukan waktu yang relatif lama
dalam proses pengerjaannya karena harus berpikir terlebih dahulu untuk
mengerjakan soal yang diberikan baik secara mandiri maupun berkelompok.50
Berdasarkan pemaparan mengenai kekurangan media pembelajaran teka-
teki silang diatas dapat disimpulkan bahwa kekurangan media pembelajaran
teka-teki silang adalah sebagai berikut:
a. Peserta didik dapat meniru pekerjaan orang lain bahkan dikerjakan oleh
orang lain.
b. Membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pembuatannya.
c. Membutuhkan waktu yang relatif lama dalam pengerjaannya.
d. Hasil pekerjaan akan menyimpang jika tidak didasari dengan petunjuk
yang jelas.
e. Sulit diterapkan kepada peserta didik yang kemampuan beroikirnya
kurang.
f. Jika terlalu sering digunakan maka pembelajaran akan terasa
membosankan.
C. Hakikat IPS
1. Pengertian IPS
Rumusan mengenai pengertian IPS telah banyak dkemukakan oleh para ahli.
Adapun pengertian IPS yang dikemukakan para ahli dalam Kristin:
a. Menurut Moeljono Cokrodikarjo IPS adalah suatu perdekatan interdisipliner
dari ilmu sosial. IPS merupakan kumpulan dari berbagai cabang ilmu sosial
50
Ibid., h. 5.
20
terdiri atas geograpi, ekonomi, sosiologi, sejarah, antropologi, ilmu politik,
psikologi, budaya, dan ekologi manusia yang telah diformulasikan sehingga
materi pembelajaran mudah untuk dipelajari.
b. Menurut Nu’man Soemantri, IPS merupakan penyederhanaan dari pelajaran
ilmu-ilmu sosial untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA.
Penyederhanaan tersebut memiliki arti: a) mengurangi tingkat kesulitan
ilmu-ilmu sosial yang dipelajari di universitas menjadi pelajaran yang
disesuaikan dengan kemampuan berpikir peserta didik sekolah dasar dan
lanjutan, b) menggabungkan cabang ilmu-ilmu sosial dan kehidupan
masyarakat menjadi pelajaran yang mudah diserap.
c. S. Nasution mendefinisikan pelajaran IPS sebagai bagian dari kurikulum
sekolah yang terdiri atas berbagai subjek ekonomi, sejarah, geograpi,
antropologi, sosiologi, dan psikologi sosial.51
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) menurut Fajarini merupakan sekumpulan
konsep, peristiwa, fakta, dan generalisasi yang berkaitan dengan tindakan dan
perilaku manusia untuk membangun dirinya, masyarakat, bangsa, lingkungan
berdasarkan atas pengalaman di masa lalu yang dapat dimaknai dan diperbaiki
untuk masa kini, dan di masa yang akan datang.52
Berdasarkan perspektif pemaparan tentang pengertian IPS di atas,
kesimpulan yang dapat diambil bahwasanya IPS merupakan kajian dari cabang
ilmu-ilmu sosial secara terpadu yang disederhanakan untuk pembelajaran di
sekolah agar peserta didik dapat mengimplementasikan nilai-nilai tersebut
sehingga dapat menjadi warga Negara terutama membangun dirinya menjadi
pribadi yang baik dengan berkaca pada pengalaman masa lalu , dan
memperbaikinya di masa kini dan di masa yang akan datang.
Lucia Venda Christina and Firosalia Kristin, ―Efektivitas Model Pembelajaran Tipe
51
Group Investigation ( Gi ) Dan Cooperative Integrated Reading And Composition ( Circ ) Dalam
Meningkatkan Kreativitas Berpikir Kritis Lucia Venda Christina Firosalia Kristin,‖ Scholaria 6 (2016),
h. 217–230.
52
Aip Saripudin, ―Teka Teki Bergambar Sebagai Upaya Menstimulasi Penguasaan
Kosakata Anak Usia Dini,‖ Metabahasa: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 1 (2018), h.
29–42.
21
2. Tujuan IPS
Tujuan pendidikan IPS menurut Solihatin dan Raharjo dalam Kristin adalah
untuk mendidik dan membekali kemampuan dasar kepada peserta didik agar
dapat mengembangkan dirinya sesuai dengan kemampuan, minat, bakat, dan
lingkungannya, serta pegangan ilmu bagi peserta didik untuk melanjutkan
pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.53
BNSP dalam Afandi menetapkan tujuan mata pelajaran IPS di tingkat
SD/MI sebagai berikut:
1. Memiliki konsep yang berkaitan dengan kehidupan lingkungan dan
masyarakat;
2. Memiliki kemampuan untuk berpikir logis dan kritis, inkuiri, memecahkan
masalah, rasa ingin tahu, dan keterampilan dalam kehidupan sosial dan
masyarakat;
3. Sadar dan berkomitmen pada nilai-nilai sosial dan kemanusiaan;
4. Memiliki kecakapan berkomunikasi, berkompetisi, dan bekerjasama dalam
masyarakat yang beragam ditingkat local maupun interlokal.54
1. Berpengetahuan,
2. Dapat mengatur kehidupannya,
3. Mampu memelihara nilai-nilai.56
53
Firosalia Kristin, ―Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Ditinjau
Dari Hasil Belajar IPS Peserta didik Kelas 4 SD‖, h. 74–79.
54
Rifki Afandi, ―Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup Melalui Pembelajaran IPS di
Sekolah Dasar Sebagai Alternatif Menciptakan Sekolah Hijau,‖ Pedagogia 2, no. 1 (2013), h. 98–108.
55
Deddy Wahyudi, ―Pembelajaran Ips Berbasis Kecerdasan Intrapersonal Interpersonal Dan
EksistensiaL,‖ Edisi Khusus, no. 1 (2011), h. 33–45.
22
Dari pemaparan mengenai tujuan pembelajaran IPS di atas dapat
disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran IPS adalah:
1. Untuk mendidik dan membekali peserta didik ilmu pengetahuan di bangku
pendidikan,
2. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik dengan warga dan
masyarakat sekitar.
3. Berkomitmen pada nilai-nilai sosial dan kemanusiaan sehingga peserta didik
dapat mengetahui masalah sosial di lingkungan sekitar serta dapat
menghadapinya dengan menemukan pemecahan masalah dan tindakan yang
harus dilakukan guna tercipta komunikasi yang baik dengan warga atau
masyarakat sekitar.
Menurut Sardjiyo,dkk. dalam Setiyani dan Susilo, ruang lingkup IPS mencakup
kehidupan manusia sebagai anggota masyakat. 58
Sedangkan menurut Sitohang,
ruang lingkup IPS meliputi:
a. Keluarga,
b. Wilayah Sekitar,
c. Wilayah Provinsi,
d. Pemerintahan Daerah,
e. Kegiatan ekonomi dan pengenalan Kawasan Dunia,
56
Muhammad Zoher Hilmi, ―Implementasi Pendidikan IPS Dalam Pembelajaran IPS Di
Sekolah,‖ Jurnal Ilmiah Mandala Education 3, no. 2 (2017), h. 164–172,
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/article/view/198.
57
Christina dan Firosalia Kristin, Op. Cit., h. 217-230
58
Ade Irma And Setiyani Susilo, ―Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Menggunakan
Snowball Throwing Media Audio Visual Kelas IV,‖ Joyful Learning Journal 2, no. 5 (2014), h. 70–77.
23
f. Negara Republik Indonesia59
Dari pemaparan mengenai ruang lingkup IPS di atas, dapat disimpulkan
bahwa ruang lingkup IPS meliputi:
1. Manusia serta lingkungan di sekitarnya.
2. Kehidupan sosial dan budayanya.
3. Ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
4. Semua aspek kehidupan manusia sebagai anggota masyarakat.
5. Negara Republik Indonesia.
D. Meta-Analisis
Meta-analisis adalah suatu kegiatan penelitian yang langkah penelitiannya
dilakukan dengan cara meriview, merangkum, dan menganalisis data penelitian dari
beberapa hasil penelitian sebelumnya. 60
Meta-analisis pada umumnya merupakan
paduan sebuah tema/topik yang diambil dari beberapa hasil penelitian. 61
Meta-
analisis adalah suatu teknik statistika yang menggabungkan 2 hasil atau lebih dari
berbagai penelitian yang sama atau sejenis yang nantinya akan menghasilkan
campuran data secara kuantitatif. Karena menggunakan perhitungan angka-angka dan
statistik maka meta-analisis bersifat kuantitatif. 62
Data dasar penelitian ini
menggunakan hasil-hasil penelitian yang sejenis untuk mengkaji dan mencari
kesimpulan Effect Size, yaitu perbedaan pengaruh antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol, dan untuk mencari effect size tersebut dilakukan menggunakan
teknik statistika tertentu. 63
Dapat disimpulkan bahwa meta-analisis merupakan
penelitian dengan menggabungkan 2 penelitian atau lebih penelitian untuk direview,
59
Risma Sitohang, ―Proses Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Tingkat Sekolah
Dasar,‖ Jurnal Kewarganegaraan 2 (2013), h. 1–11.
60
Rahmat Alyakin Dachi, Proses dan Analisis Kebijakan Kesehatan (Suatu Pendekatan
Konseptual) (Yogyakarta: Deepublish, 2017), h. 335.
61
Ansor, Op. Cit., h. 63–73.
62
A Hidayatul Asror, ―Meta-Analisis : PBL‖, h. 508–513.
63
Ansor, Op. Cit., h. 69
24
dirangkum dan dianalisis yang nantinya akan memperoleh hasil penelitian berupa
data mengenai kesimpulan Effect Size suatu penelitian, yakni perbedaan besar
pengaruh antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Tujuan dari penelitian meta-analisis adalah untuk memperoleh perkiraan effect
size yaitu besarnya perbedaan atau kuatnya suatu hubungan antar variabel; mencari
kesimpulan dari data dalam sampel ke populasi, baik dengan uji hipotesis (nilai p)
maupun perkiraan interval kepercayaan; mengkontrol variabel yang dianggap rancu
supaya kemaknaan statistic dari hubungan atau perbedaan tidak terganggu.64
Adapun langkah-langkah untuk melakukan penelitian meta-analisis menurut
DeCoaster dalam Arif dan Rijanto adalah sebagai berikut: (1) mengumpulkan
berbagai penelitian dengan topik yang telah ditentukan kemudian diseleksi; (2)
merangkum topik penelitian yang telah ditentukan dan dipelajari; (3) menghitung
effect size dengan metode meta-analisis; (4) Menganalisis; (5) menginterprestasikan
hasil analisis. 65
64
Syaiful Arif And Tri Rijanto, ―Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball
Throwing Terhadap Hasil Belajar Dan Minat Peserta Didik ( Meta-Analisis Data),‖ Jurnal Pendidikan
Teknik Elektro 6 (2017), h. 371–377.
65
Ibid., h. 373
25
dalam kategori efek besar. Dapat ditarik kesimpulan terdapat pengaruh dan
keefektifan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif ini.
26
F. Kerangka Berpikir
ata penelitian teka-teki silang terhadap hasil belajar IPS namun belum banyak penelitian lanjutan untuk mengukur efektivitas ha
Interprestasi
27
didik akan memperoleh hasil belajar yang tinggi. Media pembelajaran teka-teki
silangdapat memberikan pengaruh baik terhadap ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik peserta didik. Kerangka berpikir digambarkan pada Gambar 2.1.
G. Hipotesis Penelitian
Dari pemaparan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah disusun dapat
dirumuskan hipotesis penelitian, yakni: Terdapat pengaruh besar terhadap hasil
belajar IPS peserta didik kelas IV dan V MI/SD dengan menggunakan media
pembelajaran teka-teki silang.
28
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
2. Waktu
Waktu pelaksanaan penelitian mulai dari Juli sampai Agustus 2020.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau subset (himpunan bagian), dari suatu
populasi.70 Adapun sampel dari penelitian ini yaitu: (1) jurnal dan skripsi dari
66
Amin Tohari and Bambang Widjanarko Otok, ―Meta Analytic Structural
Equation Modeling ( Masem ) Pada Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan Di Jawa
Timur ( Meta Analytic Structural Equation Modeling ( Masem ) On Factors Influencing Health Status
Of East Java ),‖ Prosiding Seminar Nasional Matematika, no. November (2014), h. 35–50.
67
Helly Prajitno Soetjipto, ―Aplilkasi Meta-Analisis Dalam Pengujian Validitas Altem,‖
Buletin Psikologi (1995), h. 20–28.
68
Ibid., h. 22.
69
Harinaldi, Prinsip-prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains (Jakarta: Penerbit Airlangga,
2005), h. 2.
70
Ibid., h. 2.
30
peneliti umum atau mahasiswa rentang waktu 2014-2019; (2) jurnal dan skripsi
berupa penelitian eksperimen; (3) jurnal dan skripsi bertema pembelajaran teka-
teki silang; dan (4) sampel jenjang pendidikan pada jurnal dan skripsi merupakan
jenjang Madrasah Ibtidaiyah atau Sekolah Dasar.
D. Instrumen
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data serta informasi
yang diperlukan dalam sebuah penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah lembar observasi berupa pemberian kode (coding data). Variabel-variabel
dalam instrumen yang digunakan untuk menjaring informasi mengenai besar
pengaruh strategi pembelajaran teka-teki silang seperti yang dilakukan Kadir
meliputi: (1) nama peneliti dan tahun penelitian; (2) jenjang pendidikan subyek
penelitian; (3) lama waktu perlakuan; (4) variabel bebas dan variabel terikat; (5)
strategi pembelajaran teka-teki silang.71
E. Tahapan Penelitian
Terdapat dua tahap dalam pelaksanaan meta-analisis. Tahap pertama penelitian
dilakukan untuk mengoreksi beberapa artifak yang telah tersedia informasinya pada
hamper semua studi dan tahap yang kedua yaitu penelitian dilakukan untuk
mengoreksi beberapa artifak yang informasinya hanya tersedia secara sporadis atau
random.72 Prosedur penelitian ini menyesuaikan langkah-langkah dalam melakukan
meta-analisis yang disarankan oleh David B. Wilson dan George Kelley dalam
Anggraeni dkk., yaitu menetapkan masalah atau topik yang akan diteliti terlebih
dahulu, kemudian ditentukan pula periode hasil-hasil penelitian yang dijadikan
sumber data, mencari laporan penelitian yang berkaitan dengan masalah yang akan
diteliti, membaca judul dan abstrak artikel, penelitian difokuskan pada masalah dan
31
metodologi penelitian, memberikan kategori pada masing-masing penelitian,
membandingkan hasil penelitian sesuai kategori, dan menganalisis kesimpulan yang
ditemukan.73
Masalah atau topik yang diteliti pada penelitian ini adalah pengaruh media
pembelajaran teka-teki silang pada hasil belajar IPS peserta didik sekolah dasar,
kemudian sumber data berasal dari hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan topik
penelitian, setelah itu peneliti membaca judul dan abstrak artikel guna melihat
kesesuaian isi artikel dengan masalah yang akan diteliti, selanjutnya penelitian
difokuskan pada masalah dan metodologinya, kemudian artikel tersebut dikategorikan
untuk dianalisis dan dikaji untuk dapat mengetahui kelebihan dan kelemahannya dari
setiap hasil penelitian sebelumnya sehingga akan diperoleh hasil laporan data dan
akan dapat kesimpulan dari penelitian meta analisis.
F. Pengumpulan Data
Setelah hasil-hasil penelitian relevan terkumpul langkah selanjutnya adalah
mengelompokkan hasil-hasil penelitian relevan tersebut berdasarkan data kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol, kemudian data statistik itu dicatat untuk
digunakan untuk menghitung Effect Size yang telah diperoleh dari masing-masing
artifak penelitian.
Sumber data penelitian diperoleh sepuluh berupa skripsi dan jurnal penelitian
yang dapat ditindak lanjuti untuk melakukan meta-analisis terkait pembelajaran teka-
teki silang terhadap hasil belajar IPS peserta didik MI/SD dan kriteria penelitian ini
menggunakan jenis penelitian kuantitatif eksperimen dalam rentang waktu 2013-2020
dalam bentuk lembar pengkodean (coding). Delapan artikel yang dapat ditindak
lanjuti untuk dimeta-analisis tersebut kemudian dianalisis dan dihitung Effect Size-
nya.
73
Yosi Dwi Anggreni, Festiyed, dan Asrizal, ―Meta-Analisis Pengaruh Model
Pembelajaran Project Based Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik SMA,‖
Pillar of Physics Education 12, no. 4 (2019), h. 881–888.
32
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian menggunakan analisis data kuantitatif
dengan prosentase menggunakan suatu formula besar pengaruh (Effect Size) dan
analisis data kualitatif untuk mengkaji data-data hasil penelitian dalam bentuk naratif.
Formula Effect Size yang digunakan yakni:74
2
2 2 𝑡
𝜂 = 𝑟 = 2
𝑡 + 𝑑𝑏
Analisis komparasi dengan teknik analisis Anova-1 Jalan digunakan untuk
penelitian eksperimen yang melibatkan lebih dari dua kelompok, rumusnya adalah
sebagai berikut:75
𝐽𝐾𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎
𝜂2 = 𝐽𝐾
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝐽𝐾 (𝐵)
𝜂𝐵2 = 𝐽𝐾 (𝐵) + 𝐽𝐾 (𝐷)
2
𝐽𝐾 (𝐴𝐵)
𝜂𝐴×𝐵 = 𝐽𝐾 (𝐴𝐵) + 𝐽𝐾 (𝐷)
74
Kadir, ―Meta-Analysis Of The Effect Of Learning Intervention Toward
Mathematical Thinking On Research And Publication Of Students,‖ Journal of Education in Muslim
Society 4, no. 2 (2017), h. 165–175.
75
Ibid., h. 165-175
76
Ibid., h. 165-175.
77
Ibid., 165-175
33
𝑥𝐸 − 𝑥𝐾
∆= 𝑆𝐾
Kriteria yang digunakan untuk membuat kesimpulan hasil effect size acuan yang
digunakan adalah sebagai berikut:78
2
Efek kecil : 0.01 < 𝜂 ≤ 0.09
2
Efek sedang : 0.09 < 𝜂 ≤ 0.25
2
Efek besar : 𝜂 > 0.25
78
Kadir, Statistika Terapan Edisi Ketiga, 3 ed. (Jakarta: Raja Grafindo, 2018).
34
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang data hasil penelitian yang terdiri atas deskripsi data
dan hasil perhitungan akhir pada penelitian meta-analisis pengaruh strategi
pembelajaran teka-teki silang dengan menentukan nilai besar pengaruh (Effect Size)
pada hasil belajar IPS, bagaimana pengaruh teka-teki silang dengan sumber sampel
penelitian sebelumnya, serta pembahasan mengenai data hasil penelitian sesuai
dengan kriteria yang telah pada kode data (coding) yang telah dibuat.
A. Deskripsi Data
Data artikel berupa jurnal dan skripsi yang telah dipublikasi mengenai
penggunaan teka-teki silang yang dianalisis pada penelitian ini berjumlah sepuluh
artikel sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Adapun data hasil penelitian
tersebut akan diuraikan sebagai berikut:
36
Pembelajaran pada penelitian ini nilai rata-rata pretest
Crossword Puzzle adalah pra- sebesar 69,2, namun
(Teka-Teki Silang) eksperimen yang setelah diberi
terhadap Hasil hanya melibatkan perlakuan
Belajar Ilmu satu kelas tanpa menggunakan
Pengetahuan Sosial kelas kontrol. strategi pembelajaran
(IPS) Peserta didik Sampel pada crossword puzzle
Kelas V SD Inpres penelitian ini (teka-teki silang)
Perumnas III Kota adalah peserta nilai rata-rata
Makassar didik kelas V yang posttest peserta didik
berjumlah 20 meningkat menjadi
peserta didik. 84,5.
37
berjumlah 38
peserta didik
sebagai kelas
eksperimen dan
SDN 21 Dangin
Puri yang
berjumlah 35
peserta didik
sebagai kelas
kontrol.
4. Yuniarti, Pengaruh Teka-Teki Metode penelitian Hasil penelitian
Marzuki, dan Silang terhadap Hasil yang digunakan menunjukkan bahwa
Suhardi Marli, Belajar Ilmu pada penelitian ini nilai rata-rata pretest
2016 Pengetahuan Sosial adalah metode kelas kontrol sebesar
Kelas V Sekolah eksperimen dengan 63,27 dan kelas
Dasar bentuk quasi eksperimen sebesar
eksperimental 60,35. Namun terjadi
design. Sampel perubahan yang
pada penelitian ini signifikan pada hasil
adalah peserta posttest dimana nilai
didik kelas V SD rata-rata posttest
Negeri 03 kelas kontrol sebesar
Pontianak Kota 68,83 dan kelas
yang berjumlah 55 eksperimen sebesar
peserta didik, yakni 78,35 dengan selisih
terdiri dari 28 nilai rata-rata
peserta didik posttest kelas
sebagai kelas eksperimen dan kelas
38
eksperimen dan 27 kontrol sebesar 9,52.
peserta didik
sebagai kelas
kontrol.
5. Muhafidin, 2018 Pengaruh Strategi Metode penelitian Hasil penelitian
Pembelajaran yang digunakan menunjukkan bahwa
Crossword Puzzle pada penelitian ini hasil belajar IPS
terhadap Hasil adalah kuantitatif pada kelas
Belajar Peserta didik eksperimen. Teknik eksperimen memiliki
pada Mata Pelajaran pengambilan nilai rata-rata
Ilmu Pengetahuan sampel yang posttest sebesar
Sosial Peserta didik digunakan adalah 81,75 dan kelas
Kelas V MIN 6 simple random kontrol sebesar 75,5
Bandar Lampung sampling. Sampel dengan selisih nilai
pada penelitian ini rata-rata sebesar
adalah kelas V A 6,25.
yang berjumlah 32
peserta didik
sebagai kelas
eksperimen dan
kelas V B yang
berjumlah 32
peserta didik
sebagai kelas
kontrol.
6. Falupi Lailil Pengaruh Metode penelitian Hasil penelitian
Ramadhani dan Penggunaan Media yang digunakan menunjukkan pada
Mulyani, 2017 Teka-Teki Silang pada penelitian ini penilaian pretest
39
terhadap Hasil adalah eksperimen kelas kontrol
Belajar IPS Materi kuasi atau memperoleh nilai
Koperasi Pada eksperimen semu. rata-rata sebesar
Peserta didik Kelas Sampel pada 60,67 sedangkan
IV SDN penelitian ini kelas eksperimen
Tenggulunan adalah kelas IV sebesar 59,1. Pada
Sidoarjo SDN Tenggulunan penilaian posttest
Sidoarjo yang kelas kontrol
berjumlah 54 memperoleh
peserta didik terdiri peningkatan nilai
dari 28 peserta rata-rata sebesar
didik kelas IV A 65,57 dan kelas
sebagai kelas eksperimen juga
eksperimen dan 26 memperoleh
peserta didik kelas peningkatan nilai
IV B sebagai kelas rata-rata yang
kontrol. sangat pesat sebesar
70,35 dengan selisih
nilai rata-rata
posttest
sebesar 4,78.
40
7. Juwita Rahmi, Pengaruh Strategi Metode penelitian Hasil penelitian
2018 PAKEM yang digunakan menunjukkan bahwa
(Pembelajaran Aktif pada penelitian ini nilai rata-rata pretest
Kreatif Efektif dan adalah metode kelas eksperimen
Menyenangkan) quasi experiment. sebesar 60,00 dan
Berbasis Permainan Sampel pada kelas kontrol sebesar
Teka-Teki Silang penelitian ini terdiri 69,41. Namun
terhadap Hasil dari 34 peserta setelah diberi
Belajar Peserta didik didik kelas V perlakuan
Melalui Mata Hamzah sebagai menggunakan
Pelajaran IPS di MIS kelas eksperimen strategi PAKEM
Nurul Fadhillah dan 34 kelas V berbasis teka-teki
Bandar Setia Tahun Umar sebagai kelas kelas eksperimen
Ajaran 2017/2018 kontrol. memperoleh nilai
rata-rata posttest
sebesar 85,88 dan
nilai rata-rata
posttest kelas kontrol
yang menggunakan
pembelajaran
konvensional sebesar
69,71 dengan selisih
nilai rata-rata
posttest sebesar
16,71.
41
2. Kemampuan Mendeskripsikan Perjuangan Tokoh Pejuang Pada
Masa Penjajahan Belanda Dan Jepang
Pada rentang 2014-2019 waktu didapatkan satu artikel mengenai
penggunaan teka-teki silang terhadap kemampuan mendeskripsikan perjuangan
tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang sebagai berikut:
Tabel 4.2 Penggunaan Teka-Teki Silang terhadap Kemampuan
Mendeskripsikan Perjuangan Tokoh Pejuang Pada Masa Penjajahan
Belanda Dan Jepang
No. Author Judul Metode Variabel, dan
Penelitian Desain Penelitian
1. Yuaida Nur Pengaruh Strategi Metode penelitian Hasil penelitian
Rohma, 2018 Crossword Puzzle yang digunakan menunjukkan bahwa
Didukung Media pada penelitian ini nilai rata-rata
Flashcard terhadap adalah quasi pretest kelas kontrol
Kemampuan experiment. sebesar 48,41 dan
Mendeskripsikan Sampel penelitian nilai rata-rata
Perjuangan Tokoh ini adalah kelas V posttestnya sebesar
Pejuang Pada Masa A sebagai kelas 59,09. Sementara
Penjajahan Belanda eksperimen kelas eksperimen
Dan Jepang Peserta dengan jumlah memperoleh nilai
didik Kelas V SDN peserta didik rata-rata pretest
Sumberagung 3 sebanya 22 orang sebesar 48,48 dan
Tahun Pelajaran dan kelas V B nilai rata-rata
2017/2018 sebagai kelas posttest sebesar
kontrol dengan 81,96. Dan selisih
jumlah peserta nilai rata-rata
didik 22 orang. posttest antara kelas
42
eksperimen dan
kelas kontrol sebesar
22,87.
43
4. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Pada rentang 2016-2019 waktu didapatkan satu artikel mengenai
penggunaan teka-teki silang terhadap kemampuan mendeskripsikan perjuangan
tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang sebagai berikut:
Tabel 4.4 Penggunaan Teka-Teki Silang terhadap Pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial
No. Author Judul Metode Variabel, dan
Penelitian Desain Penelitian
1. Hana Aditiya Permainan Teka- Metode Hasil nilai rata-rata
Candra dan Teki Silang penelitian yang pretest sebelum
Endro Bergambar dalam digunkan pada menggunakan teka-
Wahyuno, 2016 Pembelajaran Ilmu penelitian ini teki silang
Pengetahuan Sosial adalah bergambar sebesar
Anak Tunagrahita ekperimen. 42,66. Setelah
Ringan Sampel menggunakan teka-
penelitian ini teki silang
adalah peserta bergambar, hasil
didik kelas IV nilai rata-rata
Tunagrahita postestnya sebesar
Ringan di SLB 81,34 dengan selisih
Dharma Wanita nilai rata-rata
01 Pakisaji yang pretest dan posttest
berjumlah 5 sebesar 38,68.
peserta didik.
44
yaitu: efek sangat rendah (0-0,20), efek rendah (0,21-0,50), efek sedang (0,51-
1,00) dan efek tinggi (>1,00) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5 Data Pengelompokkan Effect Size Berdasarkan Kategori
No. Kode Artikel Effect Size Kategori
1. A10 5,84 Tinggi
2. A2 1,64 Tinggi
3. A4 1,56 Tinggi
4. A3 1,55 Tinggi
5. A9 1,55 Tinggi
6. A1 0,84 Sedang
7. A8 0,62 Sedang
8. A5 0,57 Sedang
9. A6 0,47 Rendah
10. A7 0,27 Rendah
Rata-Rata 1,49 Tinggi
45
6. Data Hasil Pengelompokkan Effect Size Berdasarkan Variabel Terikat
Media pembelajaran teka-teki silang dalam artikel berupa jurnal dan skripsi
yang telah dianalisis, kemudian diujikan terhadap beberapa variabel terikat yang
berbeda. Data tersebut disajikan dalam tabel berikut:
4.6 Data Pengelompokkan Effect Size Berdasarkan Variabel Terikat
No. Variabel Terikat Penelitian N Artikel Rerata Effect
Size
1. Hasil Belajar IPS 7 0,98
2. Kemampuan Mendeskripsikan 1 0,62
Perjuangan Tokoh Pejuang
Pada Masa Penjajahan
Belanda
Dan Jepang
3. Keterampilan Sosial Pada 1 1,55
Materi Keragaman Suku
Bangsa Dan Budaya di
Indonesia
4. Pembelajaran Ilmu 1 5,84
Pengetahuan Sosial
Rata-Rata 2,25
Hasil analisis data pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa rata-rata besar
pengaruh (Effect Size) teka-teki silang berdasarkan variabel terikat dari urutan
tertinggi ke rendah adalah Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, Keterampilan
Sosial Pada Materi Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Di Indonesia, Hasil
Belajar IPS, dan Kemampuan Mendeskripsikan Perjuangan Tokoh Pejuang Pada
Masa Penjajahan Belanda Dan Jepang. Adapun besar pengaruh teka-teki silang
terhadap variabel terikat termasuk dalam kategori tinggi.
46
B. Pembahasan
Penelitian ini menggunakan artikel publikasi ilmiah berupa skripsi dan jurnal
yang berkaitan dengan penggunaan teka-teki silang. Penelitian tersebut telah
dilakukan beberapa sekolah dasar di Indonesia dan data hasil penelitian ini memenuhi
kriteria yang telah ditetapkan dalam coding yang telah dibuat.
Media pembelajaran teka-teki silang merupakan sebuah teknik pembelajaran
yang menarik karena memiliki unsur permainan yang dilakukan dengan menjawab
soal dan mengisi jawabannya pada kotak-kotak kosong yang tersedia sehingga dapat
meningkatkan antusias peserta didik karena tantangan dari permainan teka-teki silang
itu sendiri.79 Media pembelajaran teka-teki silang diawali dengan: menuliskan kata
kunci, nama, atau terminologi yang berhubungan dengan materi, membuat
pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya merupakan kata kunci yang telah dibuat,
membagikan teka-teki silang kepada peserta didik baik secara individu maupun
kelompok, memberikan peserta didik waktu untuk menjawab, dan memberikan
reward atau hadiah bagi peserta didik yang menjawab dengan cepat dan benar,
sehingga pembelajaran diakhiri dengan cara yang menyenangkan dan berkesan.80
79
Feronika Rosady, Yasinta Lisa, dan Markus Iyus Supiandi, ―Pengaruh Model
Pembelajaran Teams Game Tournament ( TGT ) Berbasis Teka-Teki Silang Terhadap Hasil Belajar
Kognitif Peserta didik Pada Materi Sistem Pencernaan Di Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama
Negeri 2 Kelam Permai,‖ JPBIO ( Jurnal Pendidikan Biologi )urnal Pendidikan Biologi ) 2, no. 1
(2017), h. 9–17.
80
Mursilah, ―Penerapan Metode Pembelajaran Crossword Puzzle Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar IPS Kelas XII SMK Nurul Huda Sukaraja,‖ Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Ekonom 1, no.
1 (2017), h. 37–47.
47
Nilai besar pengaruh tersebut membuktikan bahwa penggunaan media
pembelajaran teka-teki silang terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
memiliki pengaruh yang besar pada proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat
pada pencapaian nilai kelas eksperimen yang menggunakan teka-teki silang lebih
unggul dari kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran secara konvensional.
Secara tidak langsung, media pembelajaran teka-teki silang memberikan dampak
yang positif dalam pembelajaran dibandingkan dengan menggunakan metode
pembelajaran secara konvensional. Hal ini dapat dijadikan sebagai pembelajaram
bahwa kreativitas dan inovasi seorang tenaga pendidik sangat dibutuhkan untuk
menciptakan suasana belajar yang menarik, menyenangkan, dan melekat pada
daya ingat peserta didik sehingga dapat meningkatkan hasil pembelajaran.
48
puzzle (teka-teki silang), dan kelas V B yang berjumlah 25 murid sebagai
kelas kontrol yang tidak diberikan tindakan melainkan pembelajaran
berlangsung secara konvensional. Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai
rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 81,9 dan kelas kontrol sebesar
72,68 dengan selisih nilai rata-rata posttest antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol sebesar 9,22. Berdasarkan hasil perhitungan uji-t diperoleh
nilai thitung > ttabel yakni 10,22 > 2,00 pada taraf signifikansi α= 0,05 (H 0
ditolak dan H1 diterima) menunjukkan perbedaan yang signifikan nilai
posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan kesimpulan
terdapat pengaruh penggunaan teka-teki silang terhadap hasil belajar IPS
peserta didik.81
Penelitian Zulkarnain (2018) dalam skripsinya yang berjudul
―Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki
Silang) terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Peserta didik
Kelas V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar‖. Penelitian ini hanya
melibatkan satu kelas pada peserta didik kelas V SD Inpress III Kota
Makassar sebagai kelas eksperimen untuk mengetahui pengaruh crossword
puzzle (teka-teki silang) terhadap hasil belajar IPS. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan erjadi peningkatan rata-rata posttest dari 69,2 menjadi 84,5
dengan selisih nilai rata-rata sebesar 15,3. Berdasarkan hasil perhitungan
uji-t diperoleh nilai nilai thitung > ttabel yakni 5,36 > 2,01 dengan t taraf
signifikansi α= 0,05 (H0 ditolak dan Ha diterima) menunjukkan terdapat
perbedaan yang signifikan dari nilai sebelum dan sesudah diberi perlakuan,
sehingga dapat
81
Sri Kurniawati Putri, ―Pengaruh Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle (Teka
Teki Silang) Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Murid Kelas V SDN Bontomaero
II Kabupaten Gowa,‖ Skripsi (2019), h. 43.
49
disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan teka-teki silang terhadap hasil
belajar IPS peserta didik.82
Penelitian Pt. K Laksmi, Wyn. Sujana, dan B. Gd. Suryaabadi (2014)
dalam jurnal yang berjudul ―Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis
Otak (Brain Based Learning) Berbantuan Media Teka-Teki Silang Terhadap
Hasil Belajar IPS Peserta didik Kelas V SD Gugus I Gusti Ngurah Jelantik‖.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan antara peserta didik
yang menggunakan model pembelajaran berbasis otak berbantuan teka-teki
silang dengan peserta didik yang hanya mengikuti pembelajaran
konvensional. Penelitian ini dilakukan pada dua sekolah dasar yang berada
di Gugus I Gusti Ngurah Jelantik, yakni pada kelas V SD Dwijendra yang
berjumlah 38 peserta didik sebagai kelas eksperimen menggunakan model
pembelajaran berbasis otak berbantuan teka-teki silang dan SDN 21 Dangin
Puri yang berjumlah 35 peserta didik sebagai kelas kontrol menggunakan
pembelajaran konvensional. Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai rata-
rata posttest kelas eksperimen sebesar 78,23 dan nilai posttest kelas kontrol
sebesar 71,97 dengan selisih nilai rata-rata posttest antara kelas eksperimen
dan kelas kontrol sebesar 6,26. Berdasarkan hasil perhitungan uji-t diperoleh
nilai thitung > ttabel yakni 7,825 > 2,000 pada taraf signifikansi α= 0,05 (H 0
ditolak dan Ha diterima) menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan
antara nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan kesimpulan
bahwa nilai hasil belajar IPS peserta didik berbasis otak menggunakan teka-
teki silang lebih baik dibandingkan nilai hasil belajar IPS peserta didik
menggunakan pembelajaran konvensional.83
82
Zulkarnain, ―Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-
Teki Silang) Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Peserta didik Kelas V SD Inpres
Perumnas III Kota Makassar,‖ Skripsi (2018), h. 43–48.
83
Pt. K Laksmi, I Wyn. Sujana, dan I.B. Gd. Suryaabadi, ―Pengaruh Model
Pembelajaran Berbasis Otak (Brain Based Learning) Berbantuan Media Teka-Teki Silang Terhadap
Hasil Belajar IPS Peserta didik Kelas V SD Gugus I Gusti Ngurah Jelantik,‖ Jurnal Mimbar PGSD
Universitas Pendidikan Ganesha 2 (2014), h. 1–11.
50
Penelitian Yuniarti, Marzuki, dan Suhardi Marli (2016) dalam jurnal
yang berjudul ―Pengaruh teka-Teki Silang Terhadap Hasil Belajar
Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas V Sekolah Dasar‖. Tujuan dari penelitian ini
untuk mengukur seberapa tinggi pengaruh teka-teki silang terhadap hasil
belajar IPS kelas V SD. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 03 Pontianak
kota melibatkan kelas V, yakni 28 peserta didik sebagai kelas eksperimen
menggunakan teka-teki silang, dan 27 peserta didik sebagai kelas kontrol
yang tidak menggunakan teka-teki silang. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan nilai rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 78,35 dan
kelas kontrol sebesar 68,83 dengan selisih nilai rata-rata posttest kelas
eksperimen dan kelas kontrol sebesar 9,52. Berdasarkan hasil perhitungan
uji-t diperoleh nilai thitung > ttabel yakni 2,144 > 2,007 dengan taraf signifikansi
α= 5% (Ha diterima) maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan teka-teki
silang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar IPS.84
Penelitian Muhafidin (2018) dalam skripsinya yang berjudul
―Pengaruh Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle terhadap Hasil Belajar
Peserta didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Peserta didik
Kelas V MIN 6 Bandar Lampung‖. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
adakah pengaruh strategi pembelajaran crossword puzzle terhadap hasil
belajar IPS. Penelitian ini dilakukan di MIN 6 Bandar Lampung pada kelas
V A yang berjumlah 32 peserta didik sebagai kelas eksperimen
menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle dan kelas V B yang
berjumlah 32 peserta didik sebagai kelas kontrol menggunakan model
pembelajaran direct instruction. Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai
rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 81,75 dan kelas kontrol sebesar
75,5 dengan selisih nilai rata-rata posstest antara kelas eksperimen dan
51
6,25. Berdasarkan hasil perhitungan uji-t diperoleh nilai thitung > ttabel yakni
3,071 > 1,999 pada taraf signifikansi α= 0,05 (H0 ditolak dan Ha diterima)
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
penggunaan teka-teki silang terhadap hasil belajar IPS.85
Penelitian Falupi Lailil Ramadhani dan Mulyani (2017) dalam jurnal
yang berjudul ―Pengaruh Penggunaan Media Teka-Teki Silang
terhadap Hasil Belajar IPS Materi Koperasi Pada Peserta didik Kelas IV
SDN Tenggulunan Sidoarjo‖. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan pengaruh penggunaan teka-teki silang terhadap hasil
belajar IPS pada materi koperasi. Penelitian ini dilakukukan di SDN
Tenggulunan Sidoarjo pada kelas IV A sebagai kelas eksperimen dengan
jumlah peserta didik 28 orang menggunakan perlakuan teka-teki silang dan
kelas IV B sebagai kelas kontrol dengan jumlah peserta didik 26 orang
menggunakan pembelajaran konvensional dan media seadanya. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan nilai rata-rata pretest kelas eksperimen sebesar
5,91 kemudian mengalami peningkatan pada nilai rata-rata posttest sebesar
70,35. Sedangkan nilai rata-rata pretest kelas kontrol sebesar 60,76
kemudian mengalami peningkatan juga pada nilai rata-rata posttest sebesar
65,57. Selisih nilai rata-rata posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol
sebesar 4,78. Berdasarkan hasil perhitungan uji-t diperoleh nilai t hitung < ttabel
yakni -4,84 < -2,00 dimana thitung berada pada daerah penolakan H0 sehingga
dapat disimpulkan bahwa penggunaan teka-teki silang berpengaruh terhadap
hasil belajar IPS.86
Penelitian Juwita Rahmi (2018) dalam skripsinya yang berjudul
―Pengaruh Strategi PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan
85
Muhafidin, ―Pengaruh Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle Terhadap Hasil
Belajar Peserta didik Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Peserta didik Kelas V MIN 6
Bandar Lampung,‖ Skripsi (2018), h. 61.
86
Falupi Lailil Ramadhani dan Mulyani, ―Pengaruh Penggunaan Media Teka-Teki
Silang terhadap Hasil Belajar IPS Materi Koperasi Pada Peserta didik Kelas IV SDN Tenggulunan
Sidoarjo,‖ Jpgsd 5 (2017), h. 959–968.
52
Menyenangkan) Berbasis Permainan Teka-Teki Silang terhadap Hasil
Belajar Peserta didik Melalui Mata Pelajaran IPS di MIS Nurul Fadhillah
Bandar Setia Tahun Ajaran 2017/2018‖. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui hasil belajar peserta didik pada kelas kontrol, mengetahui hasil
belajar peserta didik yang menggunakan strategi PAKEM berbasis teka-teki,
dan pengaruh yang signifikan penggunaan strategi PAKEM berbasis teka-
teki terhadap hasil belajar IPS. Penelitian ini dilakukan di MIS Nurul
Fadhillah pada kelas V Hamzah sebagai kelas eksperimen yang berjumlah
34 peserta didik menggunakan strategi PAKEM berbasis teka-teki dan kelas
V Umar sebagai kelas kontrol yang berjumlah 34 peserta didik
menggunakan pembelajaran konvensional. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan nilai rata-rata posttest kelas eksperimen yang masuk dalam
kategori baik sebesar 85,88 dan kelas kontrol termasuk kedalam kategori
cukup sebesar 69,71 dengan selisih nilai rata-rata posttest antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol sebesar 16,71. Berdasarkan hasil perhitungan
uji-t diperoleh nilai thitung > ttabel yakni 6,889 > 1,996 dengan taraf signifikansi
α= 0,05 (H0 ditolak dan Ha diterima) dan dapat disimpulkan bahwa strategi
PAKEM berbantuan teka-teki silang berpengaruh signifikan terhadap hasil
belajar IPS.87
Hasil penelitian-penelitian tersebut diperkuat oleh capaian effect size
sebesar 0,98 yang tertulis dalam tabel 4.8 dan termasuk ke dalam kategori
efek sedang. Nilai effect size yang diperoleh dari temuan-temuan di atas
menunjukkan teka-teki silang memberikan pengaruh yang signifikan
sehingga terdapat peningkatan terhadap hasil belajar IPS. Temuan-temuan
penelitian ini sejalan dengan penelitian Vira Juliantika (2016) yang
menyatakan bahwa strategi crossword puzzle (teka-teki silang) dapat
87
Juwita Rahmi, ―Pengaruh Strategi PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif
dan Menyenangkan) Berbasis Permainan Teka-Teki Silang terhadap Hasil Belajar Peserta didik
Melalui Mata Pelajaran IPS di MIS Nurul Fadhillah Bandar Setia Tahun Ajaran 2017/2018,‖ Skripsi
(2018), h. 61–66.
53
meningkatkan hasil belajar serta meningkatkan partisipasi aktif peserta didik
dalam proses pembelajaran. 88
Hal ini sesuai dengan Silberman dalam
Susiana yang mengungkapkan bahwa penyusunan tes pada teka-teki silang
akan cepat mengundang partisipasi dan keterlibatan peserta didik pada saat
pengerjaan.89
88
Vira Juliantika, ―Komparasi Strategi True Or False Dengan Crossword Puzzle
Terhadap Hasil Belajar IPS Kelas V,‖ Publikasi Ilmiah (2016), h. 1–10.
89
Elis Susiana, ―Penerapan Model Aktive Learning Dengan Metode Crossword Puzzle
Dalam Pembelajaran Ekonomi Kelas X Pada SMAN 10 Pontianak,‖ Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran (2017), h. 1–11.
54
dan kelas kontrol sebesar 59,09 dengan selisih nilai rata-rata posttest kelas
eksperimen dan kelas kontrol sebesar 22,87. Berdasarkan hasil perhitungan
uji-t diperoleh nilai thitung > ttabel yakni 6,215 > 2,016 pada taraf signifikansi
α= 0,05 (H0 ditolak dan Ha diterima) dengan kesimpulan terdapat pengaruh
yang signifikan penggunaan teka-teki silang terhadap kemampuan
mendeskripsikan perjuangan tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda
dan Jepang.90
Hasil penelitian tersebut diperkuat oleh capaian effect size yang
diperoleh pada tabel 4.8 sebesar 0,62 dan termasuk ke dalam kategori efek
sedang. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan teka-teki silang
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan
mendeskripsikan perjuangan tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda
dan Jepang. Senada dengan Radili yang menyatakan bahwa teka-teki silang
dapat merangsang aspek kognitif peserta didik yakni kemampuan
intelektualnya dalam berpikir, mengetahui, dan memecahkan masalah. 91
56
Indonesia Peserta didik Kelas V SD Negeri Suak Pandan‖. Tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penerapan metode crossword
puzzle terhadap keterampilan sosial pada materi keragaman suku bangsa dan
budaya di Indonesia. Penelitian ini dilakukan di kelas V SD Negeri Suak
Pandan dengan sampel sebanyak 19 peserta didik yang berperan sebagai
kelas eksperimen menggunakan crossword puzzle (teka-teki silang) dan
kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Hasil dari penelitian
ini menujukkan nilai rata-rata pretest sebelum diberikan perlakuan sebesar
57,9 dan nilai rata-rata posttest setelah diberikan perlakuan menggunakan
teka-teki silang sebesar 76,8 dengan selisih nilai rata-rata sebesar 18,1.
Berdasarkan hasil perhitungan uji-t diperoleh nilai thitung > ttabel yakni 0,625 >
0,4555 dengan taraf signifikansi α= 0,05 (H0 ditolak dan Ha diterima) dan
dapat disimpulkan bahwa penerapan teka-teki silang memberikan pengaruh
terhadap keterampilan sosial pada materi keragaman suku bangsa dan
budaya di Indonesia.92
Hasil penelitian tersebut diperkuat oleh capaian effect size yang
diperoleh pada tabel 4.8 sebesar 1,55 dan termasuk ke dalam kategori efek
tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa teka-teki silang memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap keterampilan sosial pada materi keragaman suku
bangsa dan budaya di Indonesia. Sejalan dengan Gerlach dan Ely dalam
Setiawan dan Zuhdi yang mengungkapkan bahwa jika media dipergunakan
dengan baik yang mencakup ranah kejadian, materi, dan manusia akan
mampu memperoleh keterampilan, wawasan, dan sikap.93 Maka jika teka-
teki silang dipergunakan dengan baik akan dapat meningkatkan keterampilan
peserta didik, menambah wawasan, serta mengajarkan peserta didik
bagaimana caranya untuk bersikap dengan baik.
92
Mardhatillah dan Henra Saputra Tanjung, ―Pengaruh Penerapan Metode Crossword
Puzzle Terhadap Keterampilan Sosial Pada Materi Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Di
Indonesia Peserta didik Kelas V SD Negeri Suak Pandan,‖ Bina Gogik 5, no. 2 (2018), h. 73–87.
93
Setiawan dan Zuhdi, Op. Cit., h. 2548.
57
d. Pengaruh Media Pembelajaran Teka-Teki Silang terhadap
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Penelitian Hana Aditiya Candra dan Endro Wahyuno (2016) dalam
jurnal yang berjudul ―Permainan Teka-Teki Silang Bergambar
dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Anak Tunagrahita Ringan‖.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh permainan teka-teki
silang bergambar terhadap hasil belajar mata pelajaran IPS anak Tunagrahita
Ringan. Penelitian ini dilakukan di kelas IV S LB B/C Dharma Wanita 01
Pakisaji Malang dengan sampel sebanyak 5 peserta didik yang berperan
sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil penelitian ini
menunjukkan nilai rata-rata pretest sebelum diberi perlakuan teka-teki silang
sebesar 42,66 dam nilai rata-rata posttest setelah diberi perlakuan teka-teki
silang bergambar sebesar 81,34. Berdasarkan hasil perhitungan uji-t
diperoleh nilai thitung > ttabel yakni 15 > 1 dengan taraf signifikansi α= 0,05
(H1 diterima) sehingga dapat disimpulkan bahwa teka-teki silang bergambar
berpengaruh terhadap hasil belajar IPS.94
Hasil penelitian tersebut diperkuat oleh capaian effect size yang
diperoleh pada tabel 4.8 sebesar 5,84 dan termasuk ke dalam kategori efek
tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa teka-teki silang bergambar memberikan
pengaruh yang sangat signifikan terhadap pembelajaran IPS dan dapat
ditinjau dari hasil belajarnya.
94
Hana Aditiya Candra dan Endro Wahyuno, ―Permainan Teka-Teki Silang Bergambar
dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Anak Tunagrahita Ringan,‖ Jurnal Ortopedagogia 2, no.
2009 (2016), h. 51–53.
58
C. Keterbatasan
Penelitian yang diambil dan dianalisis merupakan penelitian yang bersifat kuasi
eksperimen, sedangkan jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan jenis
penelitian meta-analisis yang dalam proses penelitiannya tidak terjun secara langsung
ke lapangan sehingga peneliti tidak dapat mengontrol variabel luar yang memiliki
kemungkinan untuk terlibat serta mempengaruhi penelitian dan sampel penelitian.
Oleh karena itu, peneliti harus berhati-hati dan sangat teliti dalam mengartikan dan
melaporkan hasil penelitian.
Penelitian pendahuluan dilakukan peneliti untuk menemukan artikel berupa
skripsi dan jurnal yang bertema teka-teki silang. Peneliti hanya menemukan sepuluh
artikel yang memenuhi kriteria untuk dianalisis. Artikel yang tidak memenuhi kriteria
sebagian besar isinya tidak mencantumkan angka dan hasil statistik yang sangat
penting digunakan untuk menghitung effect size. Komponen statistika berupa jumlah
sampel penelitian, simpangan baku atau standar deviasi, nilai rata-rata, dan hasil uji
hipotesis menjadi hal mendasar yang harus ada dalam setiap artikel penelitian
eksperimen, tetapi pada saat pencarian artikel banyak terdapat artikel khususnya
jurnal yang tidak mencantumkan bagian komponen statistika tersebut sehingga
pembaca tidak memahami isi dari jurnal tersebut. Hal ini menjadi kritikan atau
sebagai bahan evaluasi untuk tidak menghilangkan bagian penting tersebut agar hasil
laporan penelitian jelas dan dapat dipahami oleh pembaca.
Kendala lain yang dialami selama penelitian yakni kurangnya penelitian
terdahulu, buku atau jurnal mengenai penelitian meta-analisis. Hal ini menjadi
kendala besar karena peneliti tidak memiliki acuan untuk perhitungan statistik yang
digunakan dan karena penelitian meta-analisis yang berkaitan dengan tema penelitian
sangat sulit ditemukan bahkan jarang, maka peneliti kesulitan menentukan acuan
yang digunakan untuk menyusun sistematika hasil laporan penelitian.
Meskipun penelitian meta-analisis memiliki kelemahan dan keterbatasan
sebagaimana yang telah diungkapkan di atas, namun hasil dari penelitian meta-
analisis ini telah mengungkapkan bahwa media pembelajaran teka-teki silang yang
59
diterapkan dalam proses pembelajaran memberikan pengaruh kepada peserta didik
pada kelompok eksperimen dapat ditinjau dari hasil belajar IPS yang lebih tinggi dari
kelompok kontrol. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Kadir bahwa kelemahan dan
keterbatasan yang terdapat pada penelitian secara tidak langsung untuk memberikan
peringatan kepada peneliti agar dapat berhati-hati dalam menginterprestasi hasil
meta-analisis.95
95
Kadir, Burhanuddin Milama, dan Khairunnisa, Meta-Analisis Efektivitas Pendekatan
Problem Solving dalam Pembelajaran Sains dan Matematika (Tangerang Selatan: Lembaga Penelitian
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013), h. 66.
60
60
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Simpulan yang diperoleh dari temuan hasil penelitian yang telah dilakukan
adalah media pembelajaran teka-teki silang secara keseluruhan dari sepuluh artikel
yang dianalisis mampu meningkatkan hasil belajar IPS peserta didik pada kelompok
eksperimen yang lebih besar dari kelompok kontrol dengan perolehan effect size
sebesar 1,49 dan masuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan variabel terikat, media
pembelajaran teka-teki silang juga termasuk dalam kategori tinggi dengan perolehan
nilai rerata effect size sebesar 2,25. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan teka-teki
silang memberikan pengaruh yang efektif dan efisien untuk diterapkan pada mata
pelajaran IPS. Media pembelajaran teka-teki silang juga dapat digunakan sebagai
alternatif untuk meningkatkan hasil belajar IPS.
B. Saran
Rata-rata besar pengaruh (effect size) penggunaan strategi pembelajaran teka-teki
silang terhadap hasil belajar IPS termasuk dalam kategori efek tinggi. Oleh karena
itu, sebagai upaya perbaikan untuk penelitian-penelitian serupa di masa yang akan
datang maka peneliti menyarankan agar peneliti selanjutnya mengkaji artikel yang
lebih banyak lagi agar hasil yang didapat lebih kuat, dan media pembelajaran teka-
teki silang bisa dijadikan sebagai salah satu referensi media pembelajaran yang dapat
diterapkan dalam proses belajar-mengajar untuk dapat meningkatkan kreatifitas dan
hasil belajar peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Adam, Steffi, Dan Muhammad Taufik Syastra. ―Pemanfaatan Media
Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Bagi Siswa Kelas X SMA Ananda
Batam.‖ Cbis Journal 3 No 2, No. Issn 2337-8794 (2015): 78–90.
Https://Ejournal.Ap.Fisip- Unmul.Ac.Id/Site/Wp-Content/Uploads/2013/05/Print
Jurnal Siti (05-09-13-03- 29-59).Pdf.
Afandi, Rifki. ―Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup Melalui Pembelajaran IPS
Di Sekolah Dasar Sebagai Alternatif Menciptakan Sekolah Hijau.‖ Pedagogia 2,
No. 1 (2013): 98–108.
Aghni, Rizqi Ilyasa. ―Fungsi Dan Jenis Media Pembelajaran Dalam
Pembelajaran Akuntansi.‖ Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia 16, No. 1
(2018): 98–107.
Aip Saripudin. ―Teka Teki Bergambar Sebagai Upaya Menstimulasi
Penguasaan Kosakata Anak Usia Dini.‖ Metabahasa: Jurnal Pendidikan Bahasa
Dan Sastra Indonesia 1 (2018): 29–42.
Anggreni, Yosi Dwi, Festiyed, Dan Asrizal. ―Meta-Analisis Pengaruh
Model Pembelajaran Project Based Learning Terhadap Kemampuan Berpikir
Kritis Peserta Didik SMA.‖ Pillar Of Physics Education 12, No. 4 (2019): 881–
888.
Ansor, Sokhibul. ―Studi Meta Analisis Strategi Dan Pemanfaatan Jurnal
Elektronik (E - Journals) Untuk Mahasiswa Lulusan Universitas Negeri Malang
Dalam Upaya Publikasi Ilmiah Bereputasi Internasional.‖ Record And Library
Journal 3, No. 5 (2017): 63–73.
Arif, Syaiful, Dan Tri Rijanto. ―Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Dan Minat Peserta Didik ( Meta-
Analisis Data).‖ Jurnal Pendidikan Teknik Elektro 6 (2017): 371–377.
Asror, A Hidayatul. ―Meta-Analisis : Pbl‖ (N.D.): 508–513.
Azhar, Charles Kapile, Dan Imran. ―Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Di Kelas IV
SDN Terpencil Lambani Tada.‖ Jurnal Kreatif Tadulako Online 3, No. 3
(N.D.): 85–
95.
Baharun, Hasan. ―Penerapan Pembelajaran Active Learning Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Madrasah.‖ Jurnal Pendidikan Pedagogik
01, No. 01 (2015): 34–46.
Bahroni, Imam, Dan Nur Kholis. ―Implementasi Strategi Group To Group
Dan Crossword Puzzle Untuk Miningkatkan Hasil Belajar Fiqih (Penelitian
Tindakan Kelas Di Pondok Modern Arrisalah)‖ 01, No. 01 (2017): 1–14.
Candra, Hana Aditiya, Dan Endro Wahyuno. ―Permainan Teka-Teki
Silang Bergambar Dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Anak
Tunagrahita Ringan.‖ Jurnal Ortopedagogia 2, No. 2009 (2016): 51–53.
Chandra, Edy. ―Efektivitas Media Pembelajaran Dalam Pembelajaran Biologi (
Meta Analisis Terhadap Penelitian Eksperimen Dalam Pembelajaran Biologi )‖
12 (2011): 103–128.
Christina, Lucia Venda, Dan Firosalia Kristin. ―Efektivitas Model Pembelajaran
Tipe Group Investigation ( Gi ) Dan Cooperative Integrated Reading And
Composition ( Circ ) Dalam Meningkatkan Kreativitas Berpikir Kritis Lucia
Venda Christina Firosalia Kristin.‖ Scholaria 6 (2016): 217–230.
Dachi, Rahmat Alyakin. Proses Dan Analisis Kebijakan Kesehatan (Suatu
Pendekatan Konseptual). Yogyakarta: Deepublish, 2017.
Daryanto, Eka, Benyamin Situmorang, Wildansyah Lubis, Renova Marpaung, Dan
Sahara Lubis. ―Studi Meta Analisis Hubungan Antara Efektivitas
Pengawasan Dengan Kinerja Guru‖ (N.D.): 1–8.
Deddy Wahyudi. ―Pembelajaran Ips Berbasis Kecerdasan Intrapersonal
Interpersonal Dan Eksistensial.‖ Edisi Khusus, No. 1 (2011): 33–45.
Dewi, Ni G A A Lismanteri, Lulup Endah Tripalupi, Dan Made Artana.
―Pengaruh Pelaksanaan Pembelajaran Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil
Belajar Ekonomi Kelas X SMA Lab Singaraja 1.‖ 2013 (N.D.): 1–10.
Edriati, Sofia, Siskha Handayani, Dan Nur Puspita Sari. ―Penggunaan Teka-
Teki Silang Sebagai Sebagai Strategi Pengulangan Dalam Meningkatkan
Pemahaman
Konsep Matematika Siswa SMA Kelas XI IPS.‖ Jurnal Pelangi 9, No. 2 (2017):
71–78.
Edy Surahman, Dan Mukminan. ―Peran Guru IPS Sebagai Pendidik Dan
Pengajar Dalam Meningkaykan Sikap Sosial Dan Tanggung Jawab Sosial Siswa
SMP.‖ British Medical Journal 3, No. 5922 (1974): 25–27.
Falupi Lailil Ramadhani, Dan Mulyani. ―Pengaruh Penggunaan Media Teka-
Teki Silang Terhadap Hasil Belajar IPS Materi Koperasi Pada Siswa Kelas IV
SDN Tenggulunan Sidoarjo.‖ Jpgsd 5 (2017): 959–968.
Fitrianingtyas, Anggraini, Dan Elvira Hoesein Radia. ―Peningkatan Hasil Belajar
Ipa Melalui Model Discovery Learning Siswa Kelas IV SDN Gedanganak 02.‖
E- Jurnalmitrapendidikan 1 (2017): 708–720.
Forum Komunikasi Pengembangan Profesi Pendidik Kota Surakarta. ―Dwija Utama.‖
Jurnal Pendidikan 9 (2008): 83.
Hanafi, Halid, La Adu, Dan Muzakkir. Profesionalisme Guru Dalam Pengelolaan
Pembelajaran Di Sekolah. Yogyakarta: Deepublish, 2018.
Harinaldi. Prinsip-Prinsip Statistik Untuk Teknik Dan Sains. Jakarta: Penerbit
Airlangga, 2005.
Hilmi, Muhammad Zoher. ―Implementasi Pendidikan IPS Dalam Pembelajaran
IPS Di Sekolah.‖ Jurnal Ilmiah Mandala Education 3, No. 2 (2017): 164–172.
Http://Ejournal.Mandalanursa.Org/Index.Php/Jime/Article/View/198.
Ibrohim, Asori. Jejak Inovasi Pembelajaran Ips Mengembangkan Profesi Guru
Pembelajar. Yogyakarta: Leutikaprio, 2018.
Irma, Ade, Dan Setiyani Susilo. ―Peningkatan Kualitas Pembelajaran
IPS Menggunakan Snowball Throwing Media Audio Visual Kelas IV.‖ Joyful
Learning Journal 2, No. 5 (2014): 70–77.
Januari, Sukma Trian, Dan Suprayitno. ―Penggunaan Media Games
Crossword Puzzle Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPS Di Sekolah Dasar.‖ Jpgsd 01, No. 1 (2014): 1882–1891.
Juliantika, Vira. ―Komparasi Strategi True Or False Dengan Crossword Puzzle
Terhadap Hasil Belajar IPS Kelas V.‖ Publikasi Ilmiah (2016): 1–10.
Juniarti, Nia, Yohanes Bahari, Dan Wanto Riva’ie. ―Faktor Penyebab
Menurunnya Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Sosiologi Di SMA Nia‖
(N.D.): 1–11.
Juwita Rahmi. ―Pengaruh Strategi Pakem (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif
Dan Menyenangkan) Berbasis Permainan Teka-Teki Silang Terhadap Hasil
Belajar Siswa Melalui Mata Pelajaran Ips Di Mis Nurul Fadhillah Bandar Setia
Tahun Ajaran 2017/2018.‖ Skripsi (2018): 61–66.
Kadir. ―Efektivitas Strategi Peta Konsep Dalam Pembelajaran Sains Dan
Matematika (Meta-Analisis Penelitian Eksperimen Psikologi Dan Pendidikan).‖
Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan (2004): 761–781.
———. ―Meta-Analysis Of The Effect Of Learning Intervention
Toward Mathematical Thinking On Research And Publication Of Students.‖
Journal Of Education In Muslim Society 4, No. 2 (2017): 162–175.
———. Statistika Terapan Edisi Ketiga. 3 Ed. Jakarta: Raja Grafindo, 2018.
Kadir, Burhanuddin Milama, Dan Khairunnisa. Meta-Analisis Efektivitas Pendekatan
Problem Solving Dalam Pembelajaran Sains Dan Matematika. Tangerang
Selatan: Lembaga Penelitian Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.
Kd. Ayuning Raresik, Kt. Dibia, Dan Wyn. Widiana. ―Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas V SD
Gugus Vi.‖ E-Journal Pgsd Universitas Pendidikan Ganesha 4, No. 2 (2016): 1–
11.
Kristin, Firosalia. ―Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad
Ditinjau Dari Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4 Sd.‖ Scholaria 6 (2016): 74–79.
Laksmi, Pt. K, I Wyn. Sujana, Dan I.B. Gd. Suryaabadi. ―Pengaruh
Model Pembelajaran Berbasis Otak (Brain Based Learning) Berbantuan Media
Teka- Teki Silang Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Gugus I Gusti
Ngurah Jelantik.‖ Jurnal Mimbar Pgsd Universitas Pendidikan Ganesha 2
(2014): 1–11.
Liriwati, Fahrina Yustiasari. ―Keberadaan Masyarakat Ekonomi Asen (Mea)
Dalam Mendorong Sinergitas Kontribusi Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam
(Ptkis)
Menuju Generasi Indonesia Emas 2045.‖ Jurnal Indagiri 4 (2018): 32.
Mahnun, Nunu. ―Media Pembelajaran (Kajian Terhadap Langkah-Langkah
Pemilihan Media Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran).‖ An-Nida’ 37,
No. 1 (2012): 27–35.
Mappeasse, Muh Yusuf. ―Pengaruh Cara Dan Motivasi Belajar Terhadap
Hasil Belajar Programmable Logic Controller ( Plc ) Siswa Kelas III Jurusan
Listrik SMK Negeri 5 Makassar.‖ Jurnal Medtek 1 (2010): 1–6.
Mardhatillah, Dan Henra Saputra Tanjung. ―Pengaruh Penerapan Metode
Crossword Puzzle Terhadap Keterampilan Sosial Pada Materi Keragaman Suku
Bangsa Dan Budaya Di Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri Suak Pandan.‖
Bina Gogik 5, No. 2 (2018): 73–87.
Maryanti, Sri, Dan Dede Trie Kurniawan. ―Implementsi Pemanfaatan Media
Teka Teki Silang (Tts) Online Dalam Matakuliah Neurosains Untuk Mahasiswa
Calon Guru Raudhatul Athfal (Ra).‖ Jurnal Pendidikan Anak 3, No. 2 (2017):
124.
Miftah, M. ―Fungsi, Dan Peran Media Pembelajaran Sebagai Upaya
Peningkatan Kemampuan Belajar Siswa.‖ Jurnal Kwangsan 1, No. 2 (2013): 95.
Muhafidin. ―Pengaruh Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas
V MIN 6 Bandar Lampung.‖ Skripsi (2018): 61.
Mursilah. ―Penerapan Metode Pembelajaran Crossword Puzzle Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Ips Kelas Xii Smk Nurul Huda Sukaraja.‖ Jurnal
Ilmiah Pendidikan Dan Ekonom 1, No. 1 (2017): 37–47.
Nurani, Gita Candra, Gd. Meter, Dan Gst. Agung Oka Negara. ―Analisis
Kesulitan- Kesulitan Belajar Matematika Siswa Kelas V Dalam Implementasi
Kurikulum 2013 Di SD Piloting Se-Kabupaten Gianyar Tahun Pelajaran 2014 /
2015 Universitas Pendidikan Ganesha E-Journal Pgsd Universitas Pendidikan
Ganesha.‖ E-Journal Pgsd Universitas Pendidikan Ganesha, No. 2 (2015): 1–
11.
Oktavia, Sri Haryati, Dan Zakir Has. ―Pengaruh Metode Pembelajaran Croosword
Puzzle Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII SMP
Bukit Raya Pekanbaru.‖ Peka: Jurnal Pendidikan Ekonomi Akuntansi Fkip Uir
5, No. 1 (2017): 43–57.
Priyoga, Singgih Catur, Suryani, Dan Siti Halidjah. ―Analisis Kesulitan Belajar
Siswa Dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di Kelas V.‖ Jurnal
Pendidikan Dan Pembelajaran 4, No. 3 (2015): 1–15.
Pujianingtias, Eka Novita, Henry Januar Saputra, Dan Muhajir Muhajir.
―Pengembangan Media Majamat Pada Materi Pecahan Pada Mata
Pelajaran Matematika.‖ Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan 3,
No. 3 (2019): 257.
Purwoko, Bayu, Dan Siti Masitoh. ―Permainan Teka-Teki Silang
Bergambar Terhadap Penguasaan Kosakata Siswa Tunarungu.‖ Jurnal
Pendidikan Khusus (2018): 1–19.
Radili, Leny. ―Pengaruh Penggunaan Crossword Puzzle Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Pembelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi.‖ E-
Tech 1, No. 1 (2006): 1–12.
Rahma, Qodarianti, Dan Umar Effendy. ―Penerapan Media Teka-Teki Silang
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas IVB SD Negeri 24 Palembang,‖
No. 20 (2013): 1–9.
Rahman, Habibur. ―Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Strategi
Pembelajaran Bermain Bala–Bala Pada Siswa Kelas V SD Negeri II Pagutan
Tahun Ajaran 2015/2016.‖ Skripsi (2017): 3.
Ramadani, Alfira. ―Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Crossword
Puzzle Berbasis Aplikasi Puzzle Maker Terhadap Hasil Belajar Biologi Konsep
Kingdom Animalia Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Maros.‖ Jurnal
Binomial 2, No. 2 (2019): 1–12.
Rohma, Yuanida Nur. ―Artikel Pengaruh Strategi Crossword Puzzle Didukung
Media Flashcard Terhadap Kemampuan Mendeskripsikan Perjuangan Tokoh
Pejuang Pada Masa Penjajahan Belanda Dan Jepang Siswa Kelas V SDN
Sumberagung 3
Tahun Pelajaran 2017/2018.‖ Artikel Skripsi (2018): 1–9.
Rosady, Feronika, Yasinta Lisa, Dan Markus Iyus Supiandi. ―Pengaruh
Model Pembelajaran Teams Game Tournament ( Tgt ) Berbasis Teka-Teki
Silang Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Materi Sistem Pencernaan
Di Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kelam Permai.‖ Jpbio (
Jurnal Pendidikan Biologi )Urnal Pendidikan Biologi ) 2, No. 1 (2017): 9–17.
Rusmawan. ―Faktor Yang Memengaruhi Kesulitan Belajar IPS Siswa Sekolah
Dasar‖ (2012): 285–295.
Saifuddin. Pengelolaan Pembelajaran Teoritis Dan Praktis. Yogyakarta: Deepublish,
2018.
Sari, Herlina Latipa, Dan Edi Kusuma Negara. ―Media Pembelajaran Kimia
Terpadu Pada Madrasah Tsanawiyah Negeri (MAN) 2 Kotoa Bengkulu.‖ Jurnal
Media Infotama 7, No. 2 (2011): 103–120.
Setiawan, Rachmad Indra, Dan Ulhaq Zuhdi. ―Pengaruh Media Teka-Teki
Silang Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN Siwalankerto II
Surabaya.‖ Pgsd 7 (2019): 2539–2548.
Siska, Yulia. Konsep Dasar Ips Untuk Sd/Mi. Jakarta: Yogyakarta, 2016.
Sitohang, Risma. ―Proses Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di Tingkat
Sekolah Dasar.‖ Jurnal Kewarganegaraan 2
(2013): 1–11.
Http://Ejournal.Mandalanursa.Org/Index.Php/Jime/Article/View/198.
Soetjipto, Helly Prajitno. ―Apllkasi Meta-Analisis Dalam Pengujian V
Aliditas Altem.‖ Buletin Psikologi (1995): 20–28.
Sri Kurniawati Putri. ―Pengaruh Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle (Teka
Teki Silang) Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Murid Kelas
V SDN Bontomaero II Kabupaten Gowa.‖ Skripsi (2019): 43.
Sumar, Warni Tune. Strategi Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Soft Skill. Yogyakarta: Deepublish, 2016.
Supratiknya, A. Penilaian Hasil Belajar Dengan Teknik Nontes. Penerbit Universitas
Sanata Dharma, 2012.
Susanto, Ahmad. Pengembangan Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana, 2014.
———. Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana, 2013.
Susiana, Elis. ―Penerapan Model Aktive Learning Dengan Metode Crossword Puzzle
Dalam Pembelajaran Ekonomi Kelas X Pada SMAN 10 Pontianak.‖ Jurnal
Pendidikan Dan Pembelajaran (2017): 1–11.
Tafonao, Talizaro. ―Peranan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan
Minat Belajar Mahasiswa.‖ Jurnal Komunikasi Pendidikan 2, No. 2 (2018): 103.
Tohari, Amin, Dan Bambang Widjanarko Otok. ―Meta Analytic Structural
Equation Modeling ( Masem ) Pada Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Derajat
Kesehatan Di Jawa Timur ( Meta Analytic Structural Equation Modeling (
Masem ) On Factors Influencing Health Status Of East Java ).‖ Prosiding
Seminar Nasional Matematika, No. November (2014): 35–50.
Wahyuni, Indah. ―Pemilihan Media Pembelajaran.‖ Jurnal Pendidikan 1, No.
1 (2018): 1–11.
Widhiastuti, Hardani. ―Studi Meta-Analisis Tentang Hubungan Antara Stress
Kerja Dengan Prestasi Kerja.‖ Jurnal Psikologi, No. 1 (2002): 28–42.
Widodo, Dan Lusi Widayanti. ―Peningkatan Aktivitas Belajar Dan Hasil
Belajar Siswa Dengan Metode Problem Based Learning Pada Siswa Kelas VII
MTS Negeri Donomulyo Kulon Progo Tahun Pelajaran 2012/2013.‖ Jurnal
Fisika Indonesia 17, No. 49 (2014): 32–35.
Yuniarti, Marzuki, Dan Suhardi Marli. ―Pengaruh Teka-Teki Silang Terhadap
Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas V Sekolah Dasar,‖ No. 03 (2016):
1–9.
Zulkarnain. ―Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle
(Teka- Teki Silang) Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa
Kelas V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar.‖ Skripsi (2018): 43–48.
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1