Anda di halaman 1dari 140

SKRIPSI

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP


HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK
KELAS V SD NEGERI 50 LASSANG 1
KABUPATEN TAKALAR

THE EFFECT OF USING AUDIO VISUAL MEDIA ON STUDENTS


LEARNING OUTCOMES THEMATIC LEARNING
IN 5th GRADE SD NEGERI 50 LASSANG 1
KABUPATEN TAKALAR

SRI UTAMI NUR INSANI

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
SKRIPSI

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP


HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK
KELAS V SD NEGERI 50 LASSANG 1
KABUPATEN TAKALAR

Diajukan kepada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Strata


Satu (S1) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar
untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

SRI UTAMI NUR INSANI


1747440008

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021

i
ii
PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah

hasil karya saya sendiri, dan sesuai sumber baik yang dikutip maupun yang

dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Bila dikemudian hari ternyata

pernyataan saya terbukti tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi yang

telah ditetapkan oleh Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar.

Yang Membuat Pernyataan,

Nama : Sri Utami Nur Insani

Nim : 1747440008

Tanggal : 25 Oktober 2021

iii
ABSTRAK

Sri Utami Nur Insani, 2021. Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas V SDN 50
Lassang 1 Kabupaten Takalar. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Makassar (dibimbing oleh Rohana
dan Nurhaedah).

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui


pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa pada
pembelajaran tematik kelas V SDN 50 Lassang 1 Kabupaten Takalar. Pendekatan
dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian Intact
Group Comparison Design. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengaruh
penggunaan media audio visual sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN 50 Lassang 1
Kabupaten Takalar dengan jumlah siswa sebanyak 22 Orang. Data hasil penelitian
diperoleh dengan memberikan tes hasil belajar berupa pretest dan posttes. Teknik
analisis data yaitu dengan analisis statistik deskriptif dan analisis statistic
inferensial. Berdasarakan satitistik inferensial diperoleh uji independent sample t-
test menunjukkan nilai probabilitas pada posttest yaitu 0.002 lebih kecil dari
0.005. Hal ini dapat disimpulkan terdapat pengaruh penggunaan media audio
visual terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik kelas V SDN 50
Lassang 1 Kabupaten Takalar berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar
siswa.

Kata kunci : Madia Audio Visual, Hasil Belajar, Tematik

iv
ABSTRACT

Sri Utami Nur Insani, 2021. The Effect of Using Audio Visual Media on Student
Learning Outcomes in Class V Thematic Learning at SDN 50 Lassang 1 Takalar
Regency. Essay. Primary School Teacher Education Department. Faculty of
Science Education. Makassar State University (supervised by Rohana and
Nurhaedah).

This research is an experimental study that aims to determine whether there is an


effect of using audio visual media on student learning outcomes in the thematic
learning of class V SDN 50 Lassang 1 Takalar Regency. The approach in this
research is a quantitative approach with the research design of Intact Group
Comparison Design. The independent variable in this study is the effect of using
audio-visual media, while the dependent variable is learning outcomes. The
population in this study were all fifth grade students at SDN 50 Lassang 1,
Takalar Regency with a total of 22 students. The research data were obtained by
providing learning outcomes tests in the form of pretest and posttest. The data
analysis technique is descriptive statistical analysis and inferential statistical
analysis. Based on inferential statistics, the independent sample t-test test showed
that the probability value in the posttest was 0.002 less than 0.005. It can be
concluded that there is an effect of using audio-visual media on student learning
outcomes in class V thematic learning at SDN 50 Lassang 1 Takalar Regency
has a significant effect on student learning outcomes.

Key words: Audio Visual Media, Learning Outcomes, Thematic

v
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan

skripsi dengan judul Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil

Belajar Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas V SDN 50 Lassang 1

Kabupaten Takalar Skripsi ini diajukan dalam rangka menyelesaikan studi

strata satu untuk mencapai gelar sarjana pendidikan.

Skripsi ini terdiri dari lima bab yaitu BAB I Pendahuluan, BAB II Tinjauan

Pustaka, BAB III Metode Penelitian, BAB IV Hasil dan Pembahasan, dan BAB V

Kesimpulan dan Saran. Hasil analisis dan pembahasan penelitian menunjukkan

bahwa instrumen media Audio Visual dan Hasil belajar siswa yang dihasilkan

memenuhi kriteria valid dan dapat diterapkan sebagai instrumen penelitian.

Penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih

yang setinggi-tingginya kepada Prof. Dr. Hj. Rohana, S.Pd., M.Pd

sebagai pembimbing I dan Nurhaedah, S.Pd., M.Pd sebagai pembimbing II.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada tim penguji, yaitu

Dr. Andi Makkasau M,Si dan Dr. Suarlin M.Si.

Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ir. H. Husain Syam, M.TP., IPU., ASEAN Eng. Sebagai Rektor

Universitas Negeri Makassar.

2. Dr. Abdul Saman, M.Si., Kons. Sebagai Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Makassar, Dr. Mustafa, M.Si., sebagai Wakil Dekan I,

vi
Dr. Pattaufi, M.Si. sebagai Wakil Dekan II, dan Dr. H. Ansar, M.Pd. sebagai

Wakil Dekan III yang telah memberikan pelayanan akademik, administrasi,

dan kemahasiswaan selama proses pendidikan dan penyelesaian studi.

3. Drs. Latri Aras, S.Pd., M.Pd dan Hamzah Pagarra, S.Kom., M.Pd., sebagai

ketua dan sekertaris jurusan PGSD Universitas Negeri Makassar yang telah

memberikan motivasi dan semangat untuk menyelesaikan penulis ini dan atas

fasilitas yang diberikan selama menempuh pendidikan di PGSD FIP UNM.

4. Muhammad Irfan, S.Pd., M.Pd sebagai ketua Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar yang

dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi selama

proses perkuliahan.

5. Sayidiman, S.Pd., M.Pd dan Bhakti Prima Findiga Hermuttaqien, S.Pd.,

M.Pd. sebagai validator atas kesediaannya memvalidasi instrumen Media

Audi Visual dan Tes Hasil Belajar Siswa. Terimakasih atas segala arahan dan

bimbingannya.

6. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staf UPP PGSD Makassar FIP UNM

yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat dan

memberikan pelayanan administrasi selama menempuh pendidikan sehingga

dapat melaksanakan penulisan dan menyelesaikan studi dengan baik

7. Kepala Sekolah dan seluruh staf dewan guru beserta siswa kelas V SDN 50

Lassang 1 Kabupaten Takalar yang atas kesediaannya menerima dan

membantu penulis selama penelitian.

vii
8. Teman-teman seperjuangan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Makassar angkatan 2017 Terima kasih atas kebersamaan, dukungan,

bantuan yang diberikan kepada penulis selama masih duduk dibangku kuliah

hingga selesainya skripsi ini.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis hanya dapat memanjatkan

diberikan mendapat balasan terbaik dari Allah.

Pada kesempatan ini, penulis secara istimewa menyampaikan dan ucapan

terima kasih yang teramat tulus dari relung hati paling dalam kepada orangtua

tercinta Ayahanda Abd Hakim, S.Pd dan Ibunda Almarhumah St Nurhayati yang

senantiasa mendoakan dan memotivasi dalam menyelesaikan studi serta saudara-

saudara saya yang telah memberikan motivasi, dukungan, dan perhatian yang

lebih. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembaca.

Makassar, Oktober 2021

Penulis,

Sri Utami Nur Insani

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ii
PERNYATAAN KEASLIAN iii
ABSTRAK iv
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan Penelitian 5
D. Manfaat Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS 7
A. Tinjauan Pustaka 7
B. Kerangka Pikir 22
C. Hipotesis Penelitian 23
BAB III METODE PENELITIAN 24
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 24
B. Waktu dan Tempat Peneiltian 24
C. Desain Penelitian 24
D. Populasi dan Sampel 26
E. Defenisi Oprasional Variabel 27
F. Teknik Pengmpulan Data 28
G. Instrumen Penelitian 30
H. Teknik Analisis Data 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35
A. Hasil Penelitian 35
B. Pembahasan Hasil Penelitian 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 53
A. Kesimpulan 53
B. Saran 54
DAFTAR PUSTAKA 55
LAMPIRAN 57

ix
DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman


3.2 Data Jumlah Siswa Kelas V SDN 50 Lassang 1 27
3.3 Keterlaksanaan Proses Pembelajaran 30
3.4 Kategori Hasil Belajar Siswa 31
3.5 Kategori Nilai Rata-rata N-Gain 32
4.1 Deskripsi Data Pretes Kelas Eksperimen 37
4.2 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kategori Hasil 38
Pretes Kelas Eksperimen
4.3 Deskripsi Data Pretes Kelas Kontrol 39
4.4 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kategori Hasil 40
Pretes Kelas Kontrol
4.5 Deskripsi Data Posttest Kelas Eksperimen 41
4.6 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kategori Hasil 42
Posttes Kelas Eksperimen
4.7 Deskripsi Data Posttest Kelas Kontrol 42
4.8 Distribusi Frekuensi dan Presentase Ketegori Hasil 43
Posttest Kelas Kontrol
4.9 Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen 44
4.10 Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol 45
4.11 Hasil Uji Hipotesis Data Pretest dan Posttest Kelas 46
Eksperimen
4.12 Hasil Uji Hipotesis Data Pretest dan Posttest Kelas 47
Kontrol
4.13 Hasil Uji Hipotesis Data Posttest Kelas Eksperimen 48
dan Kelas Kontrol

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Pikir 22

3.1 Desain Penelitian 25

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
Lampiran A Persuratan 58
A.1 Surat P ermohonan Izin Melakukan Penelitian Fakultas 58
A.2 Surat Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu 59
Pintu Provinsi Sulawesi Selatan
A.3 Surat Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu 60
Pintu Kabupaten Takalar
A.4 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian 61
Lampiran B Perangkat dan Instrumen Penelitian 63
B.1 Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest 63
B.2 RPP Kelas Eksperimen 65
B.3 RPP Kelas Kontrol 71
B.4 Soal Hasil Belajar 77
B.5 Uji Validasi Instrumen 87
B.6 Lembar Observasi Keterlaksanaan Proses Pembelajaran 89
B.7 Lembar Tes Hasil Belajar 92
Lampiran C Data dan Analisis Data Penelitian 114
C.1 Daftar Nilai Pretest dan Posttes 114
C.2 Hasil Uji Deskriptif Data Pretest Kelas Kontrol 116
C.3 Hasil Uji Deskriptif eskriptif Data Pretest Kelas 117
Eksperimen
C.4 Uji Normalitas Pretest 118
C.5 Uji Normalitas Posttest 118
C.6 Uji Homogenitas Pretest 119
C.7 Uji Homogenitas Posttest 119
C.8 Uji Independent T-Test Pretes akaela Eksperimen 120
Dan Kelas Kontrol
C.9 Uji Independent T-Test Pretes akaela Eksperimen 121
Dan Kelas Kontrol
Lampiran D Dokumentasi
D.1 Kelas Eksperimen 122
D.2 Kelas Kontrol 124
Lampiran E Daftar Riwayat Hidup 137

xii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan berperan penting dalam kehidupan manusia. Dalam pendidikan

terdapat pembelajaran formal maupun informal. Di lembaga yang bersifat formal

seperti sekolah, keberhasilan suatu pendidikan dan pengetahuan dapat dilihat dari

hasil prestasi belajarnya. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan

dengan perkembangan situasi dan kondisi lingkungan yang ada. Informasi dan

kebudayaan, serta berkembangnya ilmu teknologi juga berpengaruh terhadap

dunia pendidikan. Pendidikan bertujuan meningkatkan kualitas pengetahuan

masyarakat Indonesia. Dengan adanya mutu pendidikan yang baik maka tujuan

pendidikan dapat tercapai sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Bab II pasal 3

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.

Fungsi dan tujuan pendidikan tersebut dijabarkan pada visi dan misi

pendidikan nasional. Hakim (2016: 56) menjelaskan, pendidikan nasional

dapat mewujudkan suatu pranata sosial yang kuat dan bermartabat untuk semua

warga negara Indonesia, sehingga dapat berkembang menjadi manusia berkualitas

yang mampu bersaing dalam menjawab tantangan Sesuai visi pendidikan


2

tersebut, maka pendidikan nasional memiliki misi untuk melaksanakan

pendidikan secara optimal. Misi pendidikan ini harus didukung agar berhasil dan

dapat terlaksana dengan baik.

Banyak hal yang mempengaruhi agar misi pendidikan dapat dicapai secara

optimal utamanya disekolah, yaitu dengan keberhasilan pencapaian kompetensi

suatu mata pelajaran yang dapat dilihat berdasarkan beberapa aspek, yaitu

kurikulum, mata pelajaran, siswa, guru, metode pengajaran serta sarana dan

prasarana yang digunakan. Guru merupakan salah satu aspek yang sangat

berpengaruh. Guru merupakan agen pembelajar yang memiliki kompetensi

pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Salah satu indikator kompetensi

pedagogik adalah dalam proses penyampaian pembelajaran guru harus mampu

mengembangkan dan memanfaatkan media dan sumber belajar.

Proses penyampaian pembelajaran kepada siswa selain penggunaan buku

siswa, guru juga memerlukan alat bantu yang dapat memperjelas materi ajar. Alat

bantu yang dimaksud adalah penggunaan media pembelajaran. Media

pembelajaran mampu menarik minat siswa untuk belajar sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu media yang dapat digunakan adalah

media audio visual (video pembelajaran). Arsyad (2019: 23) mengatakan bahwa

indera pada penggunaan media audio visual, mampu

meningkatkan hasil belajar siswa seperti yang diharapkan tujuan pendidikan

Selanjutnya Daryanto (2016:

merupakan media yang sangat efektif untuk membantu proses pembelajaran, baik
3

Pembelajaran yang disampaikan dengan menggunakan media pembelajaran

audio visual dapat menampilkan kejadian-kejadian secara langsung kepada siswa,

khususnya pada pembelajaran tematik yang menyajikan kegiatan yang bersifat

nyata sesui dengan persoalan yang dihadapi dalam lingkungan peserta didik.

Susanto (2013: 70) mengemukakan bahwa Dasar (SD) atau pendidikan

dasar tidak semata-mata membekali anak didik berupa kemampuan membaca,

menulis, dan berhitung semata, tetapi harus mengembangkan potensi pada siswa

Tematik bertujuan meningkatkan

keterempilan menemukan, mengolah,memnfaatkan informasi serta menumbuh

kembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama, toleransi, komunikasi serta

menghargai pendapat orang lain.

Berdasarkan data yang diperoleh oleh peneliti melalui observasi yang

dilakukan pada tanggal 28 september 2021 di kelas V SDN 50 Lassang 1,

bahwa dalam proses pembelajaran hanya sebagain kecil yang aktif

dalam kegiatan pembelajaran, banyak siswa yang tidak fokus dengan

pembelajaran yang diberikan oleh guru. Informasi dari guru kelas

dan pengamatan saat pembelajaran berlangsung bahwa aktivitas belajar siswa

masih rendah terlihat dari sikap perilaku pasif siswa dalam proses pembelajaran,

siswa lebih cenderung bercerita dan bersenda gurau dengan teman sebangkunya,

penanaman konsep yang tidak tertanam dengan baik dan

proses pembelajaran yang masih hanya sebatas transfer ilmu dari guru tanpa

melakukan sebuah kegiatan ataupun mengadakan variasi dalam

pembelajaran seperti menggunakan alat bantu sehingga membuat siswa


4

kurang memperhatikan proses pembelajaran tersebut sehinggah terlaksana secara

aktif dan kreatif.

Selama proses pembelajaran berlangsung media yang digunakan belum

dapat memusatkan perhatian siswa dalam memahami pembelajaran tematik,

dimana media yang digunakan hanya sebatas teks buku pelajaran. Tetapi, di sisi

lain guru memberikan cerita motivasi di jeda proses pembelajaran kepada siswa

untuk menyesuaikan dengan sarana yang digunakan siswa dalam proses

pembelajaran belum tertata sesuai prosedur, media dan buku ajar pun juga masih

tidak teratur dengan baik sehingga pembelajaran di dalam ruang kelas menjadi

tidak kondusif dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada mata pelajaran

tidak tercapai secara optimal. Permasalahan terjadi ketika tidak ada media konkret

yang dapat menjelaskan konsep tersebut.

Media audio visual telah menjadi bahan penelitian oleh Ade Wardiman

(2016) yaitu Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual terhadap Hasil Belajar

Siswa Sekolah Dasar. Penelitian tersebut menyatakan bahwa hasil belajar IPA

siswa meningkat dengan menggunakan media audio visual. Berdasarkan uraian di

atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

Penggunaan Media Audio Visual terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran

Tematik Kelas V SD Negeri 50 Lassang 1


5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat

dirumuskan permasalahan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah gambaran penggunaan media audio visual pada pembelajaran

tematik kelas V SDN 50 Lassang 1 Kabupaten Takalar ?

2. Bagaimanakah gambaran hasil belajar siswa dengan menggunakan media audio

visual pada pembelajaran tematik kelas V SDN 50 Lassang 1 Kabupaten

Takalar ?

3. Apakah terdapat pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil

belajar siswa pada pembelajaran tematik kelas V SDN 50 Lassang 1

Kabupaten Takalar ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan adapun tujuan

penelitian adalah untuk mengetahui:

1. Gambaran penggunaan media audio visual pada pembelajaran tematik kelas V

SDN 50 Lassang 1 Kabupaten Takalar.

2. Gambaran hasil belajar siswa dengan menggunakan media audio visual pada

pembelajaran tematik kelas V SDN 50 Lassang 1 Kabupaten Takalar.

3. Pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa pada

pembelajaran tematik kelas V SDN 50 Lassang 1 Kabupaten Takalar.


6

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang di harapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca terkait dengan masalah dalam

penelitian ini.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru

Menumbuh kembangkan kreativitas guru dengan menggunakan berbagai

media dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Bagi Siswa

Memberikan kesempatan bagi siswa untuk terlibat aktif melalui pengajaran

dari guru yang menggunakan media pembelajaran audio visual dan pengalaman

belajar yang menyenangkan.

c. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam melakukan

penelitian selanjutnya dan memberikan hasil kajian terhadap media audio visual

sebagai media pembelajaran.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA , KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

atau Dalam bahasa Arab, media adalah perantara

atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach & Ely

(Arsyad, 2019: 20) mengatakan bahwa jika diartikan secara umum adalah

manusia, materi atau kejadian yang menciptakan kondisi yang menjadikan siswa

mampu untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan

Sedangkan menurut Gagne (Rahma, 2019:89) bahwa pembelajaran adalah

berbagai komponen yang adadalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya

Haryoko Sapto (Patmawati, Rustono Halimah, 2018) media apabila

dipahami dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan,

dan sikap, sehingga media diartikan sebagai alat komunikasi dalam suatu

pembelajaran.Djamarah (Ainina, 2014) Media merupakan alat bantu yang dapat

berupa apa saja yangdapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan

pembelajaran.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa

media pembelajaran ialah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyampaikan pesan dalam pembelajaran,sehingga dapat merangsang

7
8

pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa dalam proses pembelajaran untuk

mencapai tujuan belajar.

2. Jenis Media Pembelajaran

Menurut Rudy Bretz (dalam Arief S. Sadiman, 2009: 20) jenis media

pembelajaran diklasifikasikan dalam 8 kriteria, yaitu (1) media audio visual

gerak, (2) media audio visual diam, (3) media audio semi-gerak, (4) media visual

gerak, (5) media visual diam, (6) media semi-gerak, (7) media audio, dan

(8) media cetak. Gagne (dalam Arief S. Sadiman, 2009: 23) membuat 7 macam

pengelompokkan media, yaitu benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan,

media cetak, gambar diam, gambar bergerak, film bersuara dan mesin belajar.

Menurut Ibrahim (dalam Daryanto, 2010: 18) media pembelajaran

dikelompokkan berdasarkan ukuran serta kompleks tidaknya alat dan

perlengkapannya atas lima kelompok, yaitu media tanpa proyeksi dua dimensi,

media tanpa proyeksi tiga dimensi, media audio, media proyeksi, televisi, video,

dan komputer. Sedangkan Wina Sanjaya (2006: 172-173) mengklasifikasikan

media pembelajaran ke dalam beberapa klasifikasi. Dilihat dari sifatnya, media

pembelajaran dibagi ke dalam :

a. Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang

hanya memiliki unsur suara, seperti : radio dan rekaman suara.

b. Media visual : media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur

suara. Misalnya foto, lukisan, gambar, dan media grafis.

c. Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga

mengandung unsur gambar yang bisa dilihat. Misalnya: rekaman video, film,
9

slide suara. Kemampuan media ini dianggap lebih menarik sebab mengandung

unsur suara dan unsur gambar.

Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media pembelajaran dibagi menjadi

media dengan daya liput luas serentak dan media dengan daya liput terbatas.

Media yang memiliki daya liput yang luas, dan serentak yaitu seperti radio,

televisi. Melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-hal atau kejadian-kejadian

yang aktual secara serentak tanpa harus menggunakan ruang khusus. Sedangkan

media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu, seperti

film slide, film, video. Dari cara teknik pemakaiannya, dibagi menjadi media yang

diproyeksikan seperti film, slide, film strip, transparansi. Jenis media ini

memerlukan alat proyeksi khusus seperti film projector, slide projector, OHP.

Media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto, lukisan, dan radio.

3. Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual

Terdapat berbagai macam bentuk media pembelajaran salah satunya

ialah media pembelajaran audio visual. Audio dalam kamus bahasa Indonesia

artinya bersifat dapat didengar, visual artinya dapat dilihat dengan mata,

sedangkan audio visual bersifat dapat dilihat dan didengar. Saleh (2016: 26)

perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi), meliputi

media yang dapat dilihat dan dideng

-visual merupakan bentuk media pembelajaran yang

menurut
10

visual adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan dalam

Media audio visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan

terjangkau. Disamping menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari materi

lebih banyak, materi audio dapat digunakan untuk menyampaikan suatu informasi

dari sumber kepada penerima. Bahan-bahan audio visual dapat diberikan banyak

manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hubungan guru

dan siswa tetap merupakan elemen paling penting dalam sistem pendidikan

modern saat ini. Rohana (2021) media audio visual dalam hal ini video

pembelajaran merupakan alat bantu mengajar yang berkaitan dengan penglihatan

dan pendengaran atau dengan kata lain dapat lihat. Pada kasus sekolah dasar

media video pembelajaran sangat cocok dipilih oleh sesorang guru. Hal ini

dikarenakan visualisasi yang ditambahkan audio dapat membantu membantu guru

untuk mengkonretkan sesuata yang abstrak.

Berdasarkan uraian diatas media pembelajaran audio visual adalah sebuah

alat bantu dalam pembelajaran yang dapat menyampaikan pesan berupa gambar

(visual) dan suara (audio), sehingga mempermudah proses penerima pesan dari

guru ke siswa.

a. Bentuk-bentuk Media Audio Visual

Berbicara mengenai bentuk media, disini media memiliki bentuk yang

bervariasi sebagaimana dikemukakan oleh tokoh pendidikan, baik dari segi

penggunaan, sifat bendanya, pengalaman belajar siswa, dan daya jangkauannya,

maupun dilihat dari segi bentuk dan jenisnya.


11

Menurut Soedjarwono (Saleh, 2016 : 27-28) bentuk media audio visual yang

dapat diklasifikasikan menjadi delapan kelas yaitu:

1) Media audio visual gerak contoh, televisi, video tape, film dan media
audio pada umumnya seperti kaset program, piringan, dan sebagainya.
2) Media audio visual diam contoh, filmastip bersuara, slide bersuara,
komik dengan suara.
3) Media audio semi gerak contoh, telewriter, mose, dan media board;
4) Media visual gerak contoh, film bisu.
5) Media visual diam contoh, microfon, gambar, dan grafis, peta globe,
bagan, dan sebagainya.
6) Media seni gerak.
7) Media audio contoh, radio, telepon, tape, disk dan sebagainya;
8) Media cetak contoh, televisi.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk media audio

visual tidak hanya satu macam saja akan tetapi memiliki beberapa klasifikasi

sesuai dengan bagaimana yang dibutuhkan oleh guru dalam proses pembelajaran.

Hal tersebut di atas adalah merupakan gambaran media sebagai sumber belajar,

memberikan suatu alternatif dalam memilih dan menggunakan media pengajar

sesuai dengan karakteristik siswa. Media sebagai alat bantu mengajar diakui

sebagai alat bantu auditif, visual dan audiovisual.

b. Kelebihan dan Kekurangan Media Audio visual

Setiap jenis media yang digunakan dalam proses pembelajaran memiliki

kelebihan dan kelemahan begitu pula dengan media audio visual. Menurut

Rusman (Ihsana, 2017: 152) beberapa kelebihan media audio visual:

1) Kelebihan media audio visual


a) Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari
rangsangan lainnya.
b) Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton dapat
memperoleh informasi dari ahli-ahli/ spesialis.
c) Demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya,
sehingga dalam waktu mengajar guru dapat memusatkan perhatian dan
penyajiannya.
12

d) Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang.


e) Keras lemah suara dapat diatur dan disesuaikan bila akan disisipi komentar
yang akan didengar.
f) Guru bisa mengatur dimana dia akan menghentikan gerakan gambar
tersebut, artinya kontrol sepenuhnya ditangan guru.
g) Ruangan tidak perlu digelapkan waktu menyajikannya.

2) Kelemahan media audio visual


a) Jangkauannya terbatas.
b) Sifat komunikasinya satu arah sehingga dibutuhkan umpan balik.
c) Gambarnya relatif kecil
d) Kadangkala terjadi distrosi gambar dan warna akibat kerusakan atau
penggunaan magnetik.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kelebihan dan kelemahan

media audio visual yang berupa film dan video bukan merupakan suatu kendala

dalam proses pembelajaran.

c. Langkah-langkah Penggunaan Media Audio visual

Sumarno (2011: 15) berikut langkah-langkah penggunaan audio visual

dalam proses pembelajaran sebagai media pembelajaran:

1) Persiapan
Kegiatan yang dilakukan oleh guru pada saat persiapan yaitu: a) membuat
rancangan pelaksaan pembelajaran, b) mempelajari buku petunjuk
penggunaan media, c) menyiapkan dan mengatur peralatan media yang akan
digunakan.
2) Pelaksanaan/ Penyajian
Pada saat melaksanakan pembelajaran menggunakan media audio visual,
guru perlu mempertimbsngksn seperti, a) memastikan media dan semua
peralatan telah lengkap dan siap digunakan, b) menjelaskan tjujuan yang
akan dicapai, c) menjelaskan materi pelajaran kepada siswa selama proses
pembelajaran berlangsung, d) menghindari kejadian-kejadian yang dapat
mengganggu konsentrasi siswa.
3) Tindak Lanjut
Aktivitas ini dilakukan untuk memantapkan pemahaman siswa tentang
materi yang telah disampaikan menggunakan media audio visual. Aktivitas
ini bertujuan untuk mengukur efektivitas pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Kegiatan yang bisa dilakukan di antaranya diskusi, observasi ,
eksperimen, latihan dan tes adaptasi.
13

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah

penggunaan media audio visual terbagi atas tiga tahapan, yaitu tahap persiapan

yang dilakukan sebelum menggunakan media video, tahap pelaksanaan/penyajian

yang perlu diperhatikan pada saat melaksanakan pembelajaran menggunakan

video dan tahap tindak lanjut yang merupakan aktivitas yang bertujuan untuk

memantapkan pemahaman siswa tentang materi yang telah disampaikan.

4. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Nana Sudjana (2005: 22) hasil belajar adalah

kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya. Purwanto (2010: 44) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan

perubahan perilaku siswa akibat belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar,

setelah mengalami belajar siswa berubah perilakunya dibandingkan sebelumnya.

Hasil belajar dapat berupa perubahan dalam kemampuan kognitif, afektif dan

psikomotor, tergantung dari tujuan pengajarannya.

Menurut Winkle (dalam Purwanto, 2010: 45) hasil belajar adalah perubahan

yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.

Sugihartono (2012: 130) menyatakan pengukuran hasil belajar

dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh perubahan tingkah laku siswa

setelah menghayati proses belajar mengajar. Patta Bundu (2006: 17)

mengemukakan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku individu yang

relatif menetap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. Sedangkan S. Eko

Putro Widoyoko (2009: 25-29) mengungkapkan bahwa penilaian hasil belajar


14

merupakan komponen penting dalam kegiatan pembelajaran. Suatu proses

pembelajaran melibatkan dua subjek, yaitu guru dan siswa yang akan

menghasilkan suatu perubahan pada diri siswa sebagai hasil dari kegiatan

pembelajaran.

Hasil belajar ranah kognitif menurut Ari Widodo (2005: 2) yaitu ranah

kognitif yang merupakan revisi dari Taksonomi Bloom dibagi menjadi 6 dimensi,

yakni menghafal (remember), memahami (understand), mengaplikasikan (apply),

menganalisis (analyze), mengevaluasi (evaluate), dan membuat (create).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu

perubahan tingkah laku baik itu dalam aspek kognitif, afektif, atau psikomotor

yang didapatkan siswa setelah melakukan kegiatan belajar mengajar. Hasil

belajar ini biasanya digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa memahami

materi yang telah disampaiakan oleh gurunya.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Tim Pengembang MKPD (2016, hlm. 140), secara umum hasil belajar

siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal:

1) Faktor Internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik. Yang

termasuk kedalam faktor ini adalah:

a). Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh.

Yang termasuk faktor ini adalah panca indera yang tidak berfungsi sebagaimana

mestinya. Seperti mengalami sakit, cacat tubuh, atau perkembangan yang tidak

sempurna, berfungsinya kelenjar tubuh yang membawa kelainan tingkah laku.

b). Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, yang terdiri

atas :
15

(1) Faktor Intelektual, yaitu potensi dan kecakapan yang dimiliki oleh masing-masing

individu. Intelektif besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar, dalam situasi yang

sama. Peserta didik yang mempunyai tingkat inteligensi yang tinggi akan lebih

berhasil daripada yang mempunyai tingkat inteligensi yang rendah.

(2) Faktor Non-intelektual, yaitu komponen-komponen kepribadian tertentu seperti

sikap, minat, kebiasaan, motivasi, kebutuhan, konsep diri, penyesuaian diri,

emosional dan sebagainya.

c) Faktor kematangan fisik maupun psikis, kematangan dicapai individu dari pasca

pertumbuhan fisiologinya. Kematangan memberikan kondisi di mana struktur jasmani

dibarengi dengan perubahan kualitatif terhadap struktur tersebut. Kematangan

memberikan kondisi di mana fungsi-fungsi fisiologis termasuk sistem syaraf dan

fungsi otak menjadi berkembang. Dengan berkembangnya fungsi-fungsi otak dan

sistem syaraf, akan menumbuhkan kapasitas mental seorang anak. Kapasitas mental

seorang anak mempunyai pengaruh terhadap belajar seorang anak.

2). Faktor Eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri peserta didik, yang

termasuk kedalam faktor eksternal adalah:

a) Faktor sosial yang terdiri dari :

(1) Lingkungan keluarga. Peserta didik yang belajar akan menerima pengaruh dari

keluarga yang berupa: cara orang tua mendidik, relasi anggota keluarga, suasana

rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang

kebudayaan.

(2) Lingkungan sekolah. Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup

metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan peserta didik, relasi peserta didik
16

dengan peserta didik, disiplin sekolah, alat pengajaran, waktu sekolah, keadaan

gedung, metode belajar dan tugas rumah.

(3) Lingkungan masyarakat. Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga

berpengaruh terhadap sikap dan reaksi individu dalam aktivitas belajarnya sebab

individu yang belajar akan berinteraksi dengan lingkungannya.

b) Faktor budaya, seperti adat-istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.

c) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar.

d) Faktor lingkungan spiritual atau keamanan. Faktor-faktor tersebut saling

mendukung dan mempengaruhi.

Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung atau tidak langsung

dalam mempengaruhi hasil belajar yang dicapai seseorang . karena adanya faktor-

faktor tertentu yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu motivasi berprestasi,

intelegensi, dan kecemasan.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu

perubahan tingkah laku baik itu dalam aspek kognitif, afektif, atau psikomotor

yang didapatkan siswa setelah melakukan kegiatan belajar mengajar. Hasil

belajar ini biasanya digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa memahami

materi yang telah disampaiakan oleh gurunya. hasil belajar adalah segenap

perubahan tingkah laku yang terjadi pada siswa sebagai hasil mengikuti proses

pembelajaran. Hasil belajar pada penelitian ini dinyatakan dengan skor yang

diperoleh dari tes hasil belajar yang diadakan setelah selesai mengikuti program

pembelajaran. . Dalam penelitian ini fokus pada hasil belajar ranah kognitif pada

aspek C1-C4, yaitu mencakup aspek menghafal (C1), memahami (C2),

mengaplikasikan (C3), dan menganalisis (C4).


17

5. Pembelajaran Tematik SD

a. Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran terpadu atau yang kini disebut pembelajaran tematik berisi

berbagai macam muatan topik dari berbagai mata pelajaran. Pembelajaran terpadu

atau disebut juga pembelajaran tematik adalah pembelajaran bermakna yang

mengikat beberapa mata pelajaran menjadi suatu tema tertentu (Febrita & Harni,

2020). Sejalan dengan hal tersebut Basu (2020) mengatakan bahwa pembelajaran

terpadu merupakan suatu pendekatan dalam aktivitas belajar mengajar yang

mengikutsertakan beberapa mata pelajaran guna memberikan pengalaman yang

memiliki makna kepada peserta didik. Rizki Ananda & Fadhilaturrahmi (2018)

juga mengatakan bahwa pembelajaran tematik merupakan keterpaduan

pembelajaran yang menggunakan tema untuk menghubungkan berbagai bidang

studi sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.

Dengan demikian, dapat disimpulkan pembelajaran tematik adalah aktivitas

belajar dengan menggabungkan berbagai mata pelajaran yang saling terkait

sehingga menghasilkan pembelajaran yang bermakna bagi siswa. kebermaknaan

ini mampu membuat siswa memahami konsep yang didapatkan di kelas melalui

mengaitkannya dengan pengetahuan yang diperoleh di lingkungan sekitarnya. Hal

itu akan membuat siswa mampu memecahkan masalah yang ada di kehidupan

sehari-harinya.

b. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Pembelajaran akan lebih dinikmati oleh siswa apabila siswa merasa senang

dan dapat terlibat aktif dalam pembelajaran. begitulah karakteristik pembelajaran


18

tematik yaitu memusatkan pembelajaran pada siswa dan memberikan situasi

belajar yang nyata dan menyenangkan. Menurut Febrita & Harni (2020)

pembelajaran tematik terpadu memiliki karakteristik memusatkan aktivitas belajar

pada siswa, memberikan pengalaman langsung pada siswa, tidak adanya batas

antar mata pelajaran, bersifat menyenangkan dan fleksibel.

Lebih jelas, Resmini (2005) menjelaskan karakteristik pembelajaran terpadu

yaitu sebagai berikut (Rusydi Ananda & Abdillah, 2018).

1) Berpusat pada siswa yang sesuai dengan pendekatan pembelajaran masa kini

yaitu student centered dimana guru hanya berperan sebagai fasilitator yang

akan mengarahkan siswa dalam beraktivitas belajar.

2) Memberikan pengalaman langsung pada siswa, dengan demikian siswa dapat

memahami konsep-konsep yang abstrak dengan didasarkan pada sesuatu yang

konkret.

3) Pemisahan antar mata pelajaran tidak jelas bahkan di kelas rendah lebih

difokuskan dengan pembahasan tema yang sangat dekat dengan kehidupan

siswa.

4) Menyajikan konsep-konsep dari bermacam-macam mata pelajaran yang akan

membuat siswa memahami materi secara utuh dan siap menghadapi

permasalahan di kehidupan nyata.

5) Bersifat fleksibel yang artinya guru dapat dengan bebas mengaitkan satu mata

pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya bahkan dapat mengaitkannya

dengan hal-hal yang ada di lingkungan sekitar siswa.


19

c. Prinsip-prinsip Pembelajaran Tematik

Trianto (2011) menguraikan beberapa prinsip pembelajaran terpadu yaitu

sebagai berikut (Rusydi Ananda & Abdillah, 2018).

1) Prinsip penggalian tema

Tema-tema yang saling tumpeng tindih dan memiliki keterkaitan menjadi

fokus utama dalam pembelajaran. dengan begitu menyusun tema tidak perlu

terlalu luas tetapi bisa mengaitkan beberapa mata pelajaran. Selanjutnya,

perlunya Memperhatikan kebermaknaan tema agar dapat menjadi bekal bagi

siswa untuk belajar lebih lanjut. Selanjutnya, tema harus sesuai dengan tingkat

perkembangan psikis siswa, kefaktualan peristiwa di sekitar, kurikulum yang

berlaku serta harapan masyarakat serta mampu mewadahi minat belajar siswa.

terakhir, tema perlu mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar.

2) prinsip pengelolaan pembelajaran

mengelola pembelajaran dapat berjalan optimal apabila guru mampu menjadi

fasilitator dan mediator. Selanjutnya, guru perlu memperjelas tugas individu

maupun kelompok serta mengakomodasi ide-ide yang muncul di luar

perencanaan pembelajaran.

3) prinsip evaluasi

dalam evaluasi pembelajaran tematik guru perlu memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mengevaluasi diri dan mengajak siswa mengevaluasi

hal- hal yang diperoleh berdasarkan indikator keberhasilan pencapaian tujuan

pembelajaran.
20

4) prinsip reaksi

guru harus merespon aksi siswa yang muncul akibat stimulus yang diberikan

guru agar siswa terfasilitasi dan dapat mencapai tujuan pemb

elajaran. guru perlu mengarahkan aspek-aspek materi tertentu menjadi

kebermaknaan.

B. Kerangka Pikir

Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang didasarkan dari

sebuah tema yang digunakan untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran,

sehingga siswa lebih mudah memahami sebuah konsep, karena hanya

berdasarkan dari satu tema untuk beberapa mata pelajaran yang diajarkan dapat

ditinjau dari mata pelajaran IPA, IPS dan Bahasa Indonesia. Untuk itu

Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan antara materi tematik

dengan media audio visual. Sehingga menghasilkan pembelajaran yang

bermakna bagi siswa. kebermaknaan ini mampu membuat siswa memahami

konsep yang didapatkan di kelas melalui mengaitkannya dengan pengetahuan

yang diperoleh di lingkungan sekitarnya. maka dalam proses pembelajaran perlu

didesain semenarik mungkin dan efektif agar siswa dapat memahami materi

dengan baik, salah satunya dengan menggunakan media yang konkret atau

mendekati konkret, dan pada beberapa proses pembelajaran guru hanya

menyampaikan melalui bahasa verbal. Akibatnya siswa kurang paham dengan

fenomena-fenomena yang terjadi, sehingga gambaran siswa terhadap suatau

fenomena menjadi tidak seragam. Hal semacam ini dapat menimbulkan kesalahan

konsep (miskonsepsi) pada siswa. Artinya dibutuhkan media pembelajaran yang


21

dapat menanamkan konsep dengan benar dan tepat.

Pada masalah di atas, Upaya yang dapat ditempuh agar pembelajaran

menjadi lebih menarik, efektif dan menyenangkan dengan menggunakan media

audio visual berupa video. Video merupakan gabungan dari dua atau lebih media

(gambar, suara, teks, dan video). salah satu solusi yang dianggap tepat untuk

mengatasinya, karena video pembelajaran dapat menyajikan informasi edukatif,

fakta- fakta, konsep dan menyajikan materi yang memerlukan visualisasi yang

mendemonstrasikan hal-hal seperti gerakan motorik tertentu, ekspresi wajah,

maupun suasana lingkungan tertentu.

Media audio visual mempunyai beberapa kelebihan, yaitu dapat

memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang lebih nyata.

Selain itu, media audio visual dapat mengkomunikasikan pesan dengan cepat dan

nyata dan akan lebih menarik perhatian dan minat siswa untuk belajar. dengan

tampilan video yang menarik ditambah penjelasan yang sesuai, akan

menyegaragamkan gambaran siswa terhadap fenomena yang terjadi. Artinya,

melalui video pengamatan siswa terhadap fenomena dapat menjadi seragam.

Memaksimalkan video sebagai bagian pembelajaran di kelas, menjadi salah satu

alternatif bagaimana siswa dapat memahami konsep yang dipelajari, sehingga

diharapkan dapat meminalisir miskonkepsi pada siswa. Dengan demikian,

penggunaan video pembelajaran diharapkan dapat membantu siswa dalam

meningkatkan hasil belajar .


22

Berikut bagan yang menggambarkan kerangka pikir penelitian

Pembelajaran tematik kelas V SD Negeri 50 Lassang 1


Kabupaten Takalar

Proses pembelajaran menggunakan buku siswa atau buku paket dalam


pembelajarant ematik guru belum pernah menggunakan media audio visual
sebagai alat bantu belajar membuat siswa kurang tertarik dalam proses
pembelajaran dan tidak dapat melihat objek yang dipelajari secara langsung,
sehingga hasil belajar menjadi rendah.

Kelebihan Media Pembelajaran Media Audio Visual

Menurut Rusman (Ihsana, 2017) ;


1. Dapat menarik perhatian siswa,
2. Kaya akan infromasi
3. Dapat menyajikan kejadian atau demonstrasi yang sulit
4. Dapat di putar berulang kali
5. Video menambah suatu dimensi baru terhadap
pembelajran

Hasil Belajar siswa (ranah kognitif)

1. Pengetahuan
2. Pemahaman
3. Penerapan
4. Analisis

Terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan media audio visual terhadap hasil
belajar siswa pada pembelajaran tematik Kelas V SDN 50 Lassang 1
Kabupaten Takalar

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir


23

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tinjauan pustaka dan kerangka pikir yang

telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis ini adalah terdapat pengaruh

penggunan media audio visual terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran

tematik kelas V di SDN 50 Lassang.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

Eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Adapun bentuk penelitian eksperimen

yang digunakan adalah penelitian pre eksperimental . Penelitian tersebut dipilih

karena peneliti ingin mengetahui pengaruh penggunaan media audio visual

terhadap hasil belajar siswa kelas V.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1 Waktu Penelitian

Waktu dalam penelitian ini adalah semester ganjil tahun ajaran 2021/2022

yaitu pada bulan september yang berlangsung selama 4 kali pertemuan

2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksankan di SD Negeri 50 Lassang 1 Kabupaten Takalar.

Alasan lokasi penelitian ini. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada

observasi awal saya meihat kurangnya penggunaan media dan rendahnya hasil

belajar siswa sehingga menarik perhatian saya untuk menerapkan penggunaan

media audio visual dalam proses pembelajaran di SDN 50 Lassang 1 Kabupaten

Takalar.

C. Desaian Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Intact-Group

Comparision, Yaitu penelitian variabel dengan membagi dua kelompok, yaitu

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Rancangan tersebut merupakan

24
25

salah satu desain penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian pra eksperimen

dengan observasi sebanyak 2 (dua) kali yaitu sebelum eksperimen yang disebut

per test dan sesudah eksperimen yang disebut post test pada subjek penelitian.

Tujuan digunakan jenis rancangan Intact-Group Comparision, yaitu untuk

mengetahui hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 50 Lassang 1 Kabupaten

Takalar. Dalam rancangan penelitian ini prosedur penelitiannya adalah dengan

digunakan satu kelompok subjek. Subjek yang dimaksudkan adalah siswa kelas V

SDN 50 Lassang 1 Kabupaten Takalar, yang darimana subjek didapatkan dari

populasi yang digunakan.

Desain ini mengunakan dua kelompok subyek yang diberi perlakuan yang

berbeda. Kedua kelompok itu ditetapkan tanpa acak (misalnya diambil kelas yang

telah terbentuk) namun diasumsikan memiliki kemampuan yang setara dalam

semua aspek yang relevan, yang berbeda hanyalah didalam pemberian perlakuan.

Contoh desain perbandingan dua kelompok statis adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Desain Penelitian Intact-Group Comparision

Kelompok Acak Perlakuan Tes akhir

Eksperimen X1 Y1

Kontrol X2 Y2

Sumber : Sugiyono (2017)

Pada desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian,

tetapi dibagi dua yaitu : setengah kelompok untuk eksperimen (yang diberi

perlakuan) dan setengah untuk kelompok control (yang tidak diberi perlakuan).

Paradigama penelitiannya dapat digambarkan sebagai berikut :


26

X O1
O2

Gambar 3.1
Paradigma Penelitian Intact-Group Comparision

Keterangan :

O1 = Hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan

O2 = Hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak diberi perlakuan

X = Pengaruh perlakuan atas O1 O2

D. Populasi Dan Sampel

1 Populasi Penelitian

Penelitian kuantitatif perlu ditetapkan sejumlah populasi sebagai objek

penelitian yang akan menjadi sumber data. Menurut Sugiyono (2016:117)

atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

Hal ini berarti populasi merupakan keseluruhan dari objek atau subjek yang

diteliti dengan permasalahan penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah

siswa kelas V SDN 50 Lassang 1 Kabupaten Takalar.


27

Tabel 3. 2. Jumlah Siswa Kelas V

Siswa Kelas V Jumlah Siswa

Laki-laki 9

Perempuan 13

Total 22

Sumber : SDN 50 Lassang 1 Kabupaten Takalar

2 Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah kelas V dengan jumlah 22 orang siswa.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling

yaitu mengambil sampel angota sample dari populasi. Dikatakan simple

(sederhana) karena pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. artinya adalah anggota dari 22

siswa dibagi menjadi dua yaitu kelas A 11 orang siswa sebagai kelas eksperimen

dan kelas B 11 orang siswa sebagai kelas control yang pembagiannya secara acak.

E. Definisi Operasional Variabel

1. Media Audio visual

Media audio visual adalah media pembelajaran yang dapat menampilkan

suara, gambar, dan gerak sekaligus, sehingga media ini efektif untuk menyajikan

berbagai topik pelajaran yang sulit disampaikan melalui informasi verbal yang

dapat merangsang kegiatan belajar, mempermudah proses pembelajaran dan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.


28

2. Hasil Belajar

Pencapaian hasil belajar peserta didik berupa nilai yang diperoleh setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran yang diberikan guru kepada siswa melalui

evaluasi atau penilaian pada pembelajaran. Hasil belajar yang diamati pada

penelitian ini difokuskan pada ranah kognitif, dalam penelitian ini adalah berupa

angka yang diporoleh dari hasil pretest dan posttest

F. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

memperoleh data yang diperlukan untuk menjawab masalah yang terdapat dalam

penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data untuk mengumpulkan

kejadian atau perubahan serta reaksi guru dan siswa selama mengikuti

pembelajaran di kelas eksperimen. Jadi, dalam observasi peneliti melakukan

pengamatan secara langsung kepada objek penelitian. Oleh karena itu, dilakukan

pengamatan langsung penggunaan video terhadap hasil belajar siswa kelas V.

Teknik ini dilakukan agar memperoleh data tentang situasi dan proses

pembelajaran di SDN 50 Lassang 1 Kabupaten Takalar.

b. Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data yaitu

lembar kerja dan soal-soal yang sejenisnya yang dibutuhkan untuk mengukur
29

pengetahuan atau kemampuan pada subjek penelitian. Teknik pengumpulan data

berupa tes digunakan untuk mengukur hasil belajar tematik siswa. Tes yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu tes tertlis dalam bentuk pilihan ganda yang

dibuat pretes dan postets sebanyak 20 soal yang akan divalidasi oleh dosen ahli

sebelum digunakan dalam penelitian.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data berupa dokumen-

dokumen sebagai penunjang dalam penelitian ini, meliputi daftar jumlah siswa

baik laki-laki maupun perempuan, absensi siswa, lembar jawaban tes, gambaran-

gambaran kegiatan, data sekolah dan dokumen lainnya.

2. Prosedur Pengumpulan Data

pembelajaran disetiap kelas dilaksanakan selama empat kali pertemuan.

Pertemuan pertama diberikan pretest. Pertemuan kedua dan ketiga sebagai

treatment (tindakan). Pertemuan keempat diberikan posttest. Setiap pertemuan

dilakukan dalam waktu 2 x 35 menit. Waktu yang dipergunakan terisebut

disesuaikan dengan pembelajaran di sekolah.

Adapun rincian dari prosedur tersebut adalah sebagai berikut.

a. Pretest

pretest dilakukan untuk mengetahui kemampun awal siswa dalam

pembelajaan tematik di kelas V. pretest ini dilakukan sebelum pemberian

treatment (tindakan) pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.


30

b. Pemberian Treatment

Pemberian treatment pada kelas eksperimen dengan menggunakan Audio

visual dan pemberian treatment kelas control menggunakan media konvensional.

c. Posttest

Pada tahap ini, siswa diberikan sejumlah soal yang terstruktur setelah

pemberian treatment pada kelas eksperimen untuk membandingkan hasil belajar

siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan

sebuah penelitian. Instrument merupakan alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data dalam penelitian. Dalam penelitian ini instrument yang

digunakan sebagai berikut :

1. Lembar Observasi

Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar

observasi yang terkait dengan penerapan media audio visual berupa video

pembelajaran. Setelah mengumpulkan data dari responden, maka data yang

diperoleh harus mempunyai skala dalam penelitiannya. Rumus untuk menghitung

presentase yaitu sebagai berikut:

Presentase pencapaian kategori = skor indikator yang dicapai x 100%

Skor maksimal
Catatan
Jika indikator terlaksana dengan sangat baik : 4

Jika indikator terlaksana dengan baik :3


31

Jika indikator terlaksana dengan kurang baik : 2

Jika indikator terlaksana dengan cukup baik : 1

Tabel 3.3 Indikator Keberhasilan Proses Pembelajaran


Skor Kategori
<20% Sangat kurang afektif
21%-40% Kurang efektif
41%-60% Cukup efektif
61%-80% Efektif
81%-100% Sangat efektif
Sumber : Sugiyono, 2018

2. Tes

Tes adalah instrument pengumpulan data yang bertujuan untuk mengukur

kemampuan anak dan tingkat penguasaan materi yang telah diajarkan. Instrument

tes pada penelitian ini yaitu soal pilihan ganda yang sebelum digunakaan akan

divalidasi oleh ahli dalam bidangnya. Tes ini berisi soal-soal pretest dan posstest

yang berjumlah 20 butir soal yang bertujuan mengukur hasil belajar peserta didik

setelah diberikan perlakuan. Skor untuk jawaban benar yaitu bernilai 1 dan untuk

jawaban salah bernilai 0.

H. Teknik Analisis Data

Adapun teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah

analisis data statistic deskriptif dan analisis data inferensial, sebagai berikut:

1. Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif bertujuan mendeskripsikan atau menggambarkan skor

hasil belajar . Data hasil belajar diperoleh dari data pre-test dan post-test setelah

dilaksankan pembelajaran. Skor hasil belajar siswa disajikan dalam bentuk nilai-

nilai maksimum, nilai minimum, mean, modus, median, standar deviasi,


32

frekuensi, histogram dan variansinya.Hasil belajar siswa dikelompokkan dalam

lima kategori yaitu sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang.

Kategori tersebut dinyatakan dalam bentuk table dibawah ini:

Tabel 3.4 Pedoman Penkategorian Hasil Belajar Siswa

Interval Nilai Skor


(angka 100%)

85 100 Sangat Baik


75 84 Baik
65 74 Cukup
45 64 Kurang
0 44 Sangat Kurang
Sumber : Arikunto (2013)

Peningkatan hasil belajar pada penelitian ini rata-rata hasil uji N-Gain

posttest dengan pretest kelompok eksperimen berada pada kategori g 0,3.

Adapun klasifikasi peningkatan uji N-Gain yaitu:

Nilai N-Gain Kategori


g > 0,7 Tinggi
Sedang
g < 0,3 Rendah
Sumber : Sugiyono, 2014

2. Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian

dengan menggunakan uji t dengan data berbeda. sebelum pengujian hipotesis

terlebih dahulu dilakukan pengujian analisis prasyarat, yakni uji normalitas dan uji

homogenitas dimana semua data diolah pada sistem SPSS Statistic version 25.0.
33

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui bahwa data yang diperoleh

berdistribusi normal atau tidak. Data yang berdistribusi normal akan digunakan

statistic parametik sedangkan data yang tidak berdistribusi normal meggunakan

statistik non-parametik. Jika data tidak berdistribusi normal, maka kesimpulan

yang akan ditarik berdasarkan teori dapat dikatakan hipotesis tidak berlaku.

Analisis normalitas data menggunakan test of Shapiro-Wilk dengan bantuan

SPSS 25 for windows

ketentuan : apabila probolitas atau nilai sig (2-failed)

b. Uji Homogenitas

Uji asumsi yang dilakukan dari uji normalitas data. Jika uji normalitas data

telah dilakukan dan diperoleh data berdistribusi normal maka akan dilanjutkan

dengan uji homogenitas. Pengujian homogenitas digunakan untuk mengetahui

apakah data dari sampel tersebut memenuhi kekonstantaan varians (homogen).

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS version

25.0 dengan uji Test of Homogeneity of Variances.

Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:

Ho : Variansi sampel homogen

Ha : Variansi sampel tidak homogen

Kriteria Pengujian : Menerima Ho jika nilai peluang P-Value 5


34

c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis menggunakan teknik pengujian Independent Sample T-teast

digunakan untuk melihat perbedaan hasil tes sebelum dan setelah diberikan

perlakuan (treatment) menerapkan media Audi Visual terhadap Hasil belajar siswa

pada pembelajaran tematik kelas V. Data dianalaisis dengan menggunakan uji

Independent Sample T-test menggunakan bantuan system SPSS versi 25.0.

1) Jika nilai P sig > 0,05 maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternative

terhadap Hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik kelas V SDN 50 Lassang

1 Kabupaten Takalar.

(Ho) ditolak terdapat pengaruh menerapkan media Audio visual terhadap Hasil

belajar siswa pada pembelajaran tematik V SDN 50 Lassang 1.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tiga hal yaitu,

pertama untuk mengetahui gambaran penerapan media audio visual, kedua untuk

mengetahui gambaran hasil belajar dalam pembelajaran tematik dan ketiga yaitu

untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara penerapan media

audio visual terhadap hasil belajar tematik siswa kelas V SD.

Langkah awal yang dilakukan yaitu melakukan validasi instrumen dan

perangkat yang akan digunakan selama penelitian dan terkhusus menguji validasi

instrumen soal (pretest dan posttest) sebelum digunakan dan dilanjutkan dengan

pemberian treatment melalui penerapan media audio visual. Validasi ini dilakukan

oleh dosen yang ahli oleh bidangnya yaitu bapak Sayidiman, S.Pd., M.pd dan

Bapak Bhakti Prima Findiga Hermuttaqien, S.Pd., M.Pd.

Data yang diperoleh dan dianalisis dalam penilitian ini meliputi pretest dan

posstest hasil belajar tematik yang diambil dari kelas V SDN 50 Lassang 1

Kabupaten Takalar. Hasil penelitian di uraikan sebagai berikut:

1. Gambaran Penerapan Media Audio Visual

Proses pembelajaran dengan menerapkan media audio visual dapat

dikatakan sangat efektif. Hal ini terlihat dari semangat siswa dalam mengikuti

pembelajaran. Siswa lebih aktif dan bersemangat pada saat proses pembelajaran

berlangsung dengan menerapkan media audio visual.


36

Penerapan media audio visual pada pembelajaran tematik tema 3 subtema 3

akan diuraikan melalui lembar observasi keterlaksanaan proses pembelajaran,

adapun langkah-langkah pembelajaran yang diamati adalah (1) persiapan/

perencanaan, (2) pelaksanaan/penyajian, (3) tindak lanjut. Adapun hasil

pelaksanaannya dapat dilihat sebagai berikut:

a. Hasil Observasi Keterlaksanaan Proses Pembelajaran

proses pembelajaran dengan dengan menerapkan media audio visual dapat

dikatakan sangat efektif. Hal ini terlihat dari perhatian siswa dalam mengikuti

pembelajaran, semangat dan apresiasi siswa pada saat guru menyampaikan materi

dengan menerapkan media audio visual. Siswa dapat menganalisis video yang

ditampilkan, mendengarkan penjelasan materi, mengerjakan lembar kerja peserta

didik yang disiapkan, dan menyimpulkan pembelajaran bersama-sama sehingga

proses pembelajaran dapat berlangsung efektif dan mudah dipahami oleh siswa.

Hasil observasi yang telah dilakukan dalam proses pembelajaran tematik

dengan menerapkan media audio visual. Pada pertemua I proses pembelajaran

yang dilaksanakan dapat dikategorikan efektif dengan presentase tingkat

pencapaian 77,78% sedangkan pada pertemuan II proses pembelajaran yang

dilaksanakan dengan presentase tingkat pencapaian 91,67 dan berada pada

kategori sangat efektif. Presentase pencapaian tersebut diperoleh dengan membagi

skor indikator yang dicapai dengan skor maksimal dikali 100%. Dilihat dari

presentase pertemuan I sampai pertemuan II dapat disimpulkan bahwa presentase

keterlaksanaan pembelajaran dengan menerapkan media audio visual mengalami

peningkatan dari efektif menjadi sangat efektif.


37

2. Gambaran Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Tematik

Hasil belajar siswa yang digunakan sebelum perlakuan yaitu pemberian

pretest dan posttest. pretest dan posttest merupakan soal pilihan ganda yang terdiri

dari 20 soal. Kemudian siswa di minta untuk mengerjakan soal dengan tepat dan

setiap jawaban diberikan skor. Berdasarkan hasil analisis sebagaimana yang

dilampirkan, maka rangkuman statistik hasil pretest dan posttest hasil belajar

tematik di SDN 50 Lassang 1 Kabupaten Takalar pada kelompok eksperiman dan

kelompok kontrol adalah sebagai berikut:

a. Data Pretest dalam Pembelajaran Tematik Kelompok Esperimen

pretest hasil belajar tematik siswa kelas V pada kelompok eksperimen

dilakukan dengan subjek penelitian sebanyak 11 orang. setelah data pretest

diperoleh kemudian diolah menggunakan bantuan SPSS Statistic Version 25 untuk

mengetahui data deskripsi skor nilai pretest siswa pada kelompok ekspermen.

Data hasil pretest kelompok eksperimen dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 4.1 Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen


Statistik Deskriptif Nilai Pretest
Jumlah Sampel 11
Nilai Terendah (Minimum) 25
Nilai Tertinggi (Maximum) 60
Rata-Rata (Mean) 43.18
Nilai Tengah (Median) 45.00
Modus (Mode) 40a
Rentang (Range) 35
Standar Deviasi 10.553
Variance 111.364
Sumber : IBM SPSS Statistics Version 25.0
38

Berdasarkan table 4.1 di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata (mean) pretest

kelas eksperimen sebesar 43.18 artinya rata-rata nilai yang menunjukkan

kecenderungan data yang diperoleh dari hasil pretest kelas eksperimen, dengan

nilai standar deviasi sebesar 10.553 artinya hasil belajar siswa bervariasi karena

nilai sebenarnya menjauhi 0, data bersifat heterogen. Hal ini berarti nilai standar

deviasi lebih kecil dari nilai rata-rata (mean) sehingga dapat disimpulkan bahwa

nilai rata-rata dapat mewakili smua data. Skor yang dicapai oleh siswa tersebar

dari skor terendah 25 sampai skor tertinggi 60 dengan rentang skor 35.

Skor pretest hasil belajar siswa tersebut dikelompokkan kedalam 5 kategori,

maka diperoleh daftar distribusi frekuensi dan persentase kategori hasil belajar

siswa pada tabel berikut:

Tabel 4.2 Distribusi Presentase Pretest Kelompok Eksperimen

Interval nilai Kategori Jumlah Presentase


85-100 Sangat Baik 0 0%
75-84 Baik 0 0%
65-74 Cukup 0 0%
45-64 Kurang 6 54.54%
0 -44 Sangat Kurang 5 45.45%
Jumlah 100%

Berdasarkan tabel 4.2 Dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang

memperoleh nilai kategori kurang sebanyak 6 orang dengan presentase 54,54%.

Sedangkan yang memperoleh nilai kategori sangat kurang sebanyak 5 orang

dengan presentase 45,45% . berdasarkan hasil analisis deskriptif yang telah

dilakukan dapat disimpulkan bahwa pretest pada kelas eksperimen berada pada
39

kategori sangat kurang. Hal ini dapat dilihat berdasarkan rata-rata (mean) hasil

belajar tematik pada kelas eksperimen berjumlah 43,18.

b. Data Pretest dalam Pembelajaran Tematik kelompok kontrol

pretest hasil belajar tematik siswa kelas V pada kelompok kontrol dilakukan

dengan subjek penelitian sebanyak 11 orang. setelah data pretest diperoleh

kemudian diolah menggunakan bantuan SPSS Statistic Version 25 untuk

mengetahui data deskripsi skor nilai pretest siswa pada kelompok kontrol. Data

hasil pretest kelompok kontrol dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 4.3 Deskripsi Data Pretest Kelompok Kontrol


Statistik Deskriptif Nilai Pretest
Jumlah Sampel 11
Nilai Terendah (Minimum) 20
Nilai Tertinggi (Maximum) 60
Rata-Rata (Mean) 42.73
Nilai Tengah (Median) 45.00
Modus (Mode) 30a
Rentang (Range) 40
Standar Deviasi 10.553
Variance 12.721
Sumber : IBM SPSS Statistics Version 25.0

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata (mean) pretest

kelompok eksperimen 43,18 artinya rata-rata nilai menunjukkan kecenderungan

data yang diperoleh dari hasil pretest kelompok kontrol. Nilai standar deviasi

sebesar 10,553 artinya hasil belajar siswa bervariasi karena nilai sebenarna

menjauhi 0, data bersifat heterogen. Hal ini berarti nilai standar deviasi lebih kecil

dari rata-rata (mean) sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata dapat
40

mewakili semua data. Skor yang dicapai oleh siswa tersebar dari skor terendah 20

samapi skor tertinggi 60 dengan rentang skor 40.

Skor pretest hasil belajar siswa tersebut dikelompokkan kedalam 5 kategori,

maka diperoleh daftar distribusi frekuensi dan persentase kategori hasil belajar

siswa pada tabel berikut:

Tabel 4.4 Distribusi Presentase Pretest Kelompok Kontrol

Interval nilai Kategori Jumlah Presentase


85-100 Sangat Baik 0 0%
75-84 Baik 0 0%
65-74 Cukup 0 0%
45-64 Kurang 6 54.54%
0 -44 Sangat Kurang 5 45.45%
Jumlah 100%

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui jumlah siswa yang memperoleh nilai

dalam kategori sangat kurang yaitu 5 orang dengan presentase 45.45% . jumlah

siswa yang memperoleh nilai dalam kategori kurang yaitu 6 orang dengan

presentase 54.54%. berdasarkan hasil analisis deskriptif yang telah dilakukan

dapat disimpulkan bahwa pretest pada kelompok kontrol berada pada kategori

sangat kurang. Hal ini dapat dilihat berdasarkan rata-rata (mean) hasil belajar

tematik pada kelompok kontrol berjumlah 42.73.

c. Data Posttest dalam Pembelajaran Tematik Kelompok Esperimen

Posttest hasil belajar tematik siswa kelas V pada kelompok eksperimen

dilakukan dengan subjek penelitian sebanyak 11 orang. setelah data Posttest

diperoleh kemudian diolah menggunakan bantuan SPSS Statistic Version 25 untuk


41

mengetahui data deskripsi skor nilai Posttest siswa pada kelompok ekspermen.

Data hasil Posttest kelompok eksperimen dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 4.5 Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen


Statistik Deskriptif Nilai Pretest
Jumlah Sampel 11
Nilai Terendah (Minimum) 65
Nilai Tertinggi (Maximum) 90
Rata-Rata (Mean) 81.36
Nilai Tengah (Median) 85.00
Modus (Mode) 85
Rentang (Range) 25
Standar Deviasi 7.447
Variance 55.455
Sumber : IBM SPSS Statistics Version 25.0

Berdasarkan table 4.5 di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata (mean) posttest

kelompok eksperimen sebesar 81.36 artinya rata-rata nilai yang menunjukkan

kecenderungan data yang diperoleh dari hasil posttest kelompok eksperimen,

dengan nilai standar deviasi sebesar 7.447 artinya hasil belajar siswa bervariasi

karena nilai sebenarnya menjauhi 0, data bersifat heterogen. Hal ini berarti nilai

standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-rata (mean) sehingga dapat disimpulkan

bahwa nilai rata-rata dapat mewakili smua data. Skor yang dicapai oleh siswa

tersebar dari skor terendah 65 sampai skor tertinggi 90 dengan rentang skor 25.

Skor pretest hasil belajar siswa tersebut dikelompokkan keda;am 5 kategori,

maka diperoleh daftar distribusi frekuensi dan persentase kategori hasil belajar

siswa pada tabel berikut:


42

Tabel 4.6 Distribusi Presentase Posttest Kelompok Eksperimen

Interval nilai Kategori Jumlah Presentase


85-100 Sangat Baik 6 54.54%
75-84 Baik 4 36.36%
65-74 Cukup 1 9.09%
45-64 Kurang 0 0%
0 -44 Sangat Kurang 0 0%
Jumlah 100%

Berdasarkan tabel 4.6 Dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang

memperoleh nilai kategori sangat baik sebanyak 6 orang dengan presentase

54,54% dan yang memperoleh nilai kategori baik sebanyak 4 orang dengan

presentase 36,36% serta siswa yang memperoleh nilai kategori cukup 1 orang

dengan presentase 9.09%. berdasarkan hasil analisis deskriptif yang telah

dilakukan dapat disimpulkan bahwa posttest pada kelompok eksperimen berada

pada kategori baik. Hal ini dapat dilihat berdasarkan rata-rata (mean) hasil belajar

tematik pada kelompok eksperimen berjumlah 81.36

d. Data Posttest dalam Pembelajaran Tematik Kelompok Kontrol

Posttest hasil belajar tematik siswa kelas V pada kelompok kontrol

dilakukan dengan subjek penelitian sebanyak 11 orang. setelah data Posttest

diperoleh kemudian diolah menggunakan bantuan SPSS Statistic Version 25 untuk

mengetahui data deskripsi skor nilai Posttest siswa pada kelompok kontrol. Data

hasil Posttest kelompok kontrol dapat dilihat pada table berikut:


43

Tabel 4.7 Deskripsi Data Posttest Kelompok Kontrol


Statistik Deskriptif Nilai Pretest
Jumlah Sampel 11
Nilai Terendah (Minimum) 60
Nilai Tertinggi (Maximum) 80
Rata-Rata (Mean) 70.91
Nilai Tengah (Median) 70.00
Modus (Mode) 75
Rentang (Range) 20
Standar Deviasi 5.839
Variance 34.091

Berdasarkan table 4.6 di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata (mean) posttest

kelompok eksperimen sebesar 70.91 artinya rata-rata nilai yang menunjukkan

kecenderungan data yang diperoleh dari hasil posttest kelompok kontrol, dengan

nilai standar deviasi sebesar 5.839 artinya hasil belajar siswa bervariasi karena

nilai sebenarnya menjauhi 0, data bersifat heterogen. Hal ini berarti nilai standar

deviasi lebih kecil dari nilai rata-rata (mean) sehingga dapat disimpulkan bahwa

nilai rata-rata dapat mewakili smua data. Skor yang dicapai oleh siswa tersebar

dari skor terendah 60 sampai skor tertinggi 80 dengan rentang skor 20.

Skor pretest hasil belajar siswa tersebut dikelompokkan kedalam 5 kategori,

maka diperoleh daftar distribusi frekuensi dan persentase kategori hasil belajar

siswa pada tabel berikut:

Tabel 4.8 Distribusi Presentase Posttest Kelompok Kontrol


Interval nilai Kategori Jumlah Presentase
85-100 Sangat Baik 0 0%
75-84 Baik 5 45.45%
65-74 Cukup 5 45.45%
45-64 Kurang 1 9.09%
0 -44 Sangat Kurang 0 0%
Jumlah 100%
44

Berdasarkan tabel 4.8 Dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang

memperoleh nilai kategori baik sebanyak 5 orang dengan presentase 45.45%. dan

yang memperoleh nilai kategori cukup sebanyak 5 orang dengan presentase

45.45% serta siswa yang memperoleh nilai kategori cukup sebanyak 1 orang

dengan presentase 9.09%. berdasarkan hasil analisis deskriptif yang telah

dilakukan dapat disimpulkan bahwa posttest pada kelompok kontrol berada pada

kategori cukup. Hal ini dapat dilihat berdasarkan rata-rata (mean) hasil belajar

tematik pada kelompok kontrol berjumlah 70.91.

e. Uji Kategori N-Gain

Dari data yang telah didapatkan dari hasil belajar siswa, kemudian

dilakukan uji untuk melihat kategori peningkatan hasil belajar siswa

menggunakan Rumus N- Gain yang diolah menggunakan bantuan program SPSS

hasil sebagai berikut:

Tabel 4.9 Deskripsi Hasil Uji N-Gain Kelompok Eksperimen


Statistik Deskriptif Nilai Pretest
Jumlah Sampel 11
Nilai Terendah (Minimum) 0.53
Nilai Tertinggi (Maximum) 0.79
Rata-Rata (Mean) 0.6774
Nilai Tengah (Median) 0,7000
Rentang (Range) 0.25
Standar Deviasi 0.09136
Variance 0.008
45

3. Pengaruh Penerapan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Tematik

a. Analisis Statistik Inferensial

Hasil analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis

dipenuhi untuk pengujian hipotesis adalah data yang diperoleh berdistribusi

normal sehingga sebelum uji hipotesis, maka dilakukan terlebih dahulu uji asumsi

yaitu uji normalitas.

1) Uji Normalitas Data

Uji normalitas untuk mengetahui apakah data pretest dan data posttest

berdistribusi normal atau tidak. Pengolahan uji normalitas menggunakan program

IBM SPSS Statistic Versioan 25. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan

Shapiro-Wilk. Kriteria pengujian bahwa data berdistrubusi normal jika

signifikansi yang diperoleh . Sebaliknya, data dikatakan tidak berdistribusi

normal jika signifikansi yang diperoleh < 0,05. Berikut ini hasil uji normalitas

data pretest dan data posttes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Tabel 4.10 Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan

Kelompok kontrol

Data Normality Shapiro-Wilk Keterangan

Pretest kelaseksperimen 0.974 0.974 > 0,05 = normal

Pretest kelas kontrol 0.630 0.630> 0,05 = normal

Posttest kelaseksperimen 0.168 0.168> 0,05 = normal

Posttest kelas kontrol 0.449 0.449> 0,05 = normal

Sumber : IBM SPSS Statistics Version 25.0


46

Berdasarkan data pada tabel 4.10 hasil uji normalitas data pretest dan

posttest menggunaan Shapiro-Wilk pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol yaitu data berdistribusi normal. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil uji

normalitas data, nilai signifikansi lebih dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa

data pretest dan posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

berdistribusi normal.

2) Uji Homogenitas Data

Analisis statistik inferensial setelah dilakukan uji normalitas data,

kemudian dilanjutkan dengan melakukan homogenitas data yang bertujuan untuk

mengetahui apakah data dari kedua kelompok memiliki varian yang sama atau

tidak. Pengujian ini dilakukan dengan bantuan IBM SPSS Statistic version 25

dengan kriteria ketika nilai signifikansi > 0,05 maka varian sampel dikatakan

homogen. Berikut data hasil uji homogenitas posstest kelompok eksperimen dan

kontrol dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.11 Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan

Kelompok kontrol

Data Nilai Keterangan


Probabilitas
Pretest kelas eksperimendan 0.375 0.375 > 0,05 = Homogen
kelas control

Posttest kelas eksperimendan 0.486 0.486> 0,05 = Homogen


kelas control

Sumber : IBM SPSS Statistics Version 25.0

Berdasarkan tabel 4.11 hasil uji homogenitas data nilai pretest kelompok

eksperimen dan kontrol serta data nilai posttest kelompok eksperimen dan kontrol
47

yaitu data memeiliki varian yang yang sama. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil

uji homogenitas data, nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa data pretest dan posttes kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol yang diperoleh homogen.

3) Uji Hipotesis

1) Independent Sample T-Test Pretest Kelas Eksperimen dan Kelompok

Kontrol

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum diberikan treartment.

Adapun hasil Independent Sample T-Test Pretest Kelas Eksperimen dan

kelompok Kontrol sebagai berikut.

Tabel 4.12 Hasil Uji Independent Sample T-Test Pretest Kelas Eksperimen

dan Kelompok Kontrol

Data T Df Nilai Probabilitas Keterangan

Pretest kelas eksperimen 0,928 > 0,05 =


20 0.928
dan 0.091 Tidak ada
Kelas control perbeda
An

Sumber : IBM SPSS Statistics Version 25.0

Berdasarkan tabel 4.12, diperoleh bahwa nilai probabilitas lebih besar dari

0,05 yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum diberikan treatment. Jika

nilai t hitung sebesar 0.091 dibandingkan dengan nilai t tabel 1,725 dengan yang
48

tabel maka dapat disimpulkan bahwa data pretest kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol menunjukkan bahwa tidakn ada perbedaan secara signifikan.

2) Independent Sample T-Test Posttest Kelas Eksperimen dan Kelompok

Kontrol

Analisis ini dilakukan dengan menguji posttest kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol menggunakan bantuan SPSS 25. Dengan tujuan untuk

mengetahui perbedaan hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

setelah diberikan treatment sebagai berikut.

Tabel 4.13 Hasil Uji Independent Sample T-Test Posttest Kelas Eksperimen

dan Kelompok Kontrol

Data T Df Nilai Probabilitas Keterangan

Pretest kelas eksperimen 0,002 < 0,05 =


20 0,002
dan 3,664 ada perbeda
Kelas control an

Sumber : IBM SPSS Statistics Version 25.0

Berdasarkan tabel 4.13 diperoleh probolitas lebih kecil dari 0,05 yang

artinya ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol setelah pemberian treatment pada masing-

masing kelas yaitu media audio visual pada kelompok eksperimen dan media

konvensional pada kelompok kontrol. Jika nilai t hitung sebesar 3,664

t hitung memiliki nilai > t tabel , hal ini berarti bahwa data posttest yang diperoleh

menunjukkan ada perbedaan secara signifikan.


49

terdapat pengaruh yang signifikan penerapan media audio visual terhadap hasil

belajar siswa kalas V SDN 50 Lassang 1 Kabupaten Takalar dan hipotetsis

media audio visual terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN 50 Lassang 1

Kabupaten Takalar.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian pre-eksperimental ini, peneliti melakukan penelitian pada kelas

V SDN 50 Lassang 1 Kabupaten Takalar. Kelas V dibagi menjadi dua kelompok,

yaitu kelompok Va sebagai kelompok eksperimen dengan jumlah siswa 11 orang

yang terdiri dari 6 siswa perempuan dan 5 siswa laki-laki dan kelompok Vb

sebagai kelompok kontrol dengan jumlah siswa 11 orang yang terdiri dari 5

perempuan dan 6 laki-laki. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah intact group comparison Design yang melibatkan dua kelompok yaitu

kelompok Eksperimen dan Kontrol dimana diberikan tes awal berupa pre-test dan

pada akhir pembelajaran diberikan post-test.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan diantaranya adalah (1) Tes

merupakan teknik yang berguna memperoleh data tentang penerapan media audio

visual terhadap hasil belajar tematik. Tes yang disajikan bersifat tertutup,

sehingga responden hanya diberikan mengisi alternatif jawaban yang disediakan.

(2) Lembar observasi yaitu berupa lembar keterlaksaan proses pembelajaran yaitu

untuk melihat keefektifan penerapan media audio visual pada proses

pembelajaran. Pada penelitian data tes diperoleh setelah diadakan Uji Ahli yaitu
50

menguji isi tes berdasarkan kisi-kisi oleh Ahli. Setelah didapatkan hasil validasi

maka tes digunakan untuk penelitian di kelas eksperimen dan kontrol.

(3) dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data seperti nilai pretest dan

posttset, lembar keterlaksanaan pembelajaran dan dokumentasi kegiatan.

1. Gambaran Penerapan Media Audio Visual terhadap Hasil Belajar Siswa

Kelas V SDN 50 Lassang 1 Kabupaten Takalar

Pada pertemuan pertama siswa diberikan pretest untuk mengetahui hasil

belajar tematik sebelum diberikan perlakuan, pertemuan kedua dan ketiga

pemberian treatment dimana guru menerapkan media audio visual kemudian

dilanjutkan dengan pemberian posttets untuk mengetahui hasil belajar tematik

siswa setelah diberikan treatment.

Proses pembelajaran yang berlangsung di kelas Va SDN 50 Lassang 1

Kabupaten Takalar sebagai kelompok eksperimen dengan menerapkan media

audio visual terhadap hasil belajar siswa diamati dengan dengan menggunakan

lembar observasi keterlaksanaan penggunaan media audo visual. Pertemuan

petama proses pembelajaran dengan menerapkan media audio visual tergolong

efektif dengan perolehan sebesar 77.78%. pertemuan kedua, proses pembelajaran

tergolong sangat efektif karena persentase keterlaksanaan sebesar 91.67%.

keterlaksanaan media audio visual dari pertemuan pertama sampai kedua

mengalami peningkatan yaitu dari 77.78% menjadi 91.67%. berdasarkan data

tersebut, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran dengan menerapkan

media audio visual pada pertemusn pertama ke pertemuan kedua mengalami

peningkatan dan berada pada kategori sangat efektif.


51

2. Gambaran Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 50 Lassang 1 Kabupaten

Takalar

Gambaran penggunaan media audio visual telah diketahui, selanjutnya

dilakukan analisis statistik deskriptif yang digunakan untuk menjawab gambaran

penerapan media audio visual serta hasil belajar kognitif siswa. Analisis statistik

inferensial digunakan untuk menguji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk.

Namun pada uji normalitas yang telah dilakukan ditemukan bahwa semua data

berdistribusi secara normal sehingga untuk menguji hipotesis yaitu dengan

menggunakan uji Independent Sample t-Test.

Berdasarkan analisis deskriptif yang dilakukan pada data pretest hasil

belajar diketahui bahwa kelompok eksperimen pada hasil belajar tematik berada

pada kategori sangat kurang dengan rata-rata (mean) 43.18 dan kelas kontrol

berada pada kategori sangat kurang dengan rata-rata (mean) 42.73. selanjutnya

analisis deskriptif yang dilakukan pada data posttest hasil belajar tematik

diketahui bahwa kelompok eksperimen berada pada kategori baik dengan rata-rata

(mean) 81.36 dan kelompok kontrol berada pada kategori cukup dengan rata-rata

(mean) 70.91 dari hasil analisi deskriptif yang telah dilakukan maka dapat

disimpulkan bahwa ada perbedaan nilai rata-rata (mean) posttest antara kelompok

eksperimen dengan media audio visual dan kelompok kontrol dengan media

konvensional. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Ade

Wardiman menunjukkan bahwa dengan menggunakan media audio visual dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pembelajaran tematik.


52

3. Pengaruh Penerapan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa

Kelas V SDN 50 Lassang 1 Kabupaten Takalar

Secara deskriptif, hasil belajar tematik kelas V mengalami peningkatan.

Selanjutnya dilakukan analisis statistik inferensial yang terdiri dari uji normalitas

dan uji hipotesis. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Shapiro-Walk

yang menunjukkan bahwa pada nilai pretest kelompok eksperimen menunjukkan

0.974 dan pada kelompok kontrol 0.630 yang artinya lebih besar dari 0.05 dan

berdistribusi normal sedangkan nilai posttest kelompok eksperimen yaitu 0.168

dan kelompok kontrol 0.449 sehingga berdistribusi normal.

Hasil uji hipotesis dengan statidtik inferensial menunjukkan adanya

pengaruh yang signifikan penerpan penggunaan media audio visual terhadap hasil

belajar tematik siswa. Hal ini tersebut berdasarkan dengan dua cara yaitu

membandingkan nilai t tabel serta membandingkan nilai probabilitas. Dari hasil

analisis menunjukkan nilai tes posttest hasil belajar menunjukkan nilai t hitung =

3,664 > t tabel =

hipotesis dengan menggunakan uji Independent sample t-Test dengan bantuan

SPSS versi 25. Hasil uji Independent sample t-Test menunjukkan bahwa nilai

asymp. Sig.(2-tailed) sebesar 0.002 lebih kecil dari 0.005 sehingga Ho ditolak dan

terhadap hasil belajar tematik siswa kelas V SDN 50 Lassang 1 Kabupaten

Takalar.
53

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan

media audio visual (video pembelajaran) memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap hasil belajar tematik siswa kelas V SDN 50 Lassang 1 Kabupaten

Takalar. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Indri Rahayu

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan atas penggunaan media

audio visual terhadap peningkatan hasil belajar.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data menggunakan statistik deskriptif dan inferensial

serta pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Proses pembelajaran yang berlangsung selama empat kali pertemuan dan

diobservasi menggunakan lembar keterlaksanaan proses pembelajaran

menggunakan media audio visual (media video pembelajaran), hasil yang

diperoleh menunjukkan progres peningkatan disetiap pertemuan dan

dikategorikan efektif.

2. Keadaan hasil belajar siswa sebelum diadakan treatment yaitu terdapat

beberapa siswa berada pada kategori cukup. Sedangkan setelah diberikan

perlakuan berupa media audio visual maka keadaan hasil belajar siswa

meningkat yaitu tidak terdapat siswa yang berada pada kategori sedang pada

mata pelajaran tematik. Hal ini menunjukkan ada peningkatan hasil belajar

siswa sebelum dan setelah perlakuan.

3. Setelah dilakukan uji hipotesis dan dianalisis maka diperoleh hasil, terdapat

pengaruh yang signifikan penerapan media audio visual terhadap hasil belajar

siswa pada pembelajaran tematik kelas V SDN 50 Lassang 1 Kab. Takalar.

54
55

B. Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, diajukan beberapa

saran sebagai berikut:

1. Siswa diharapkan mengikuti proses pembelajaran dengan terlibat aktif melalui

pembelajaran dari guru menggunakan media pembelajaran audio visual dan

mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan.

2. Guru senantiasa mengembangkan kreativitasnya dengan menggunakan media

audio visual dalam pembelajaran, karena penggunaan media pembelajaran

audio visual adalah salah satu media pembelajaran yang dapat mendukung

dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Peneliti selanjutnya atau pihak lain dapat dijadikan sebagai salah satu referensi

dalam melakukan penelitian serta dapat menggunakan media audio visual

dalam meningkatkan hasil belajar siswa.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, A. K. (2007). Media Pembelajaran. Makassar: Badan Penelitian


Universitas Negeri Makassar.
Ari, M. A. (2006). Penerapan Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat Dalam
Pembelajaran Sains Di Sekolah Dasar . Jakarta : Depertemen Pendidikan
Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.
Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Bundu, P. (2006). Penilian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah Dalam
Pembelajaran Sains-SD. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Darmodjo, H. (1992). Pendidikan Ipa 2 . Jakarta: Depertemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinngi proyek Pembinaan
Tenaga Kependidikan.
Daryanto. (2010). Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Dalam
Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Iskandar, S. M. (1996). Pendidikan Ilmu Pengetahuan ALam. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudaayan Direktorat Jnederal Pendidikan
Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Kustandi, C. (2001). Media Pembelajaran Manual dan Digital Edisi Kedua.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Kustandi, C. (2001). Media Pembelajaran Manual dan Digital Edisi Kedua.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Lamatenggo, H. B. (2011). Teknologi Komunitas dan Informasi Pembelajaran .
Jakarta: Bumi Aksara.
MAJID, A. (2014). PEMBELAJARAN TERPADU. BANDUNG: PT REMAJA
ROSDAKARYA.

Purwanto. (2010). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka pelajar.


Rivai, N. S. (2011). Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo.
Rohman, A. (2009). Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta:
Laksbang Mediatama Yogyakarta.

56
57

Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis KomputerMengembangkan


Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta.
Sadiman. (2008). Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Syamsuddin, Rohana. 2021. Pengaruh Penggunaan Video Pembelajaran


Terhadap Motivasi Belajar Bahasa Inggris Pada Siswa Kelas VII Smp 33
Universitas Negeri Makasasr

Sadiman, A. S. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.


Sadiman, A. S. (2009). Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sadiman, A. S. (2009). Media Pendidikan . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Samatowa, U. (2010). Pembelajaran Ipa di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks.
Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Ptoses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sugihartono. (2012). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Pers.
Sugiyono. (2014). Metode Penenlitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Sugiyono. (2016). Metode Penenlitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sukiman. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran . Yogyakarta: Pedagogia.
Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar . Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Sutjipto, C. K. (2013). Media Pembelajaran Manual dan Digital . Yogyakarta:
Gava Media.
Widoyoko, S. E. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis Bagi
Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
58

Lampiran
59

Lampiran A. 1 Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian dari Fakultas


60

Lampiran A. 2 Surat Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu


Provinsi Sulawesi Selatan
61

Lampiran A. 3 Surat Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu


Kabupaten Takalar
62

Lampiran A. 4 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian


63

Lampiran B Perangkat dan Instrumen Penelitian


B. 1 Kisi Kisi Soal Pretest dan Postest

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL


SOAL PRETEST/POSTTEST

Sekolah : SDN 50 Lassang 1


Kelas/semester : V/1
Tema : 3 Makanan Sehat
Subtema : 3 Pentingnya MenjagaAsupan Makanan Sehat

Kompetensi Dasar
IPA
3.3 Menjelaskan organ pencernaan dan fungsinya pada hewan dan manusia
serta cara memelihara kesehatan organ pencernaan manusia
Bahasa Indonesia
3.3 Menganalisis informasi yang disampaikan paparan iklan dari media cetak
atau elektronik .

No Indakator Ranah Nomor Bentuk Kunci


Kognitif Butir Soal Jawaban

1. 3.3.1 Identifikasi Penyakit


yang menyerang
organ pencernaan C2 1,2,14,1 B,B,C,D,
manusia. 5,16,17 D

3.3.2 Identifikasi penyakit PG


yang menyerang C4 13,12,15 A,A,B
organ pencernaan
manusia

2. 4.3.1 Membuat diagram


tentang system
pencernaan manusia. C5 19,20 PG B,C
64

3.4.1
3 Mengidentifikasi Isi C3 3,6,11 PG A,C,B
iklan elektronik.
3.4.2 Menganilisi unsur-
unsur informasi
iklan elektronik C2 9,12,4 C,C,B

3.4.2Menjelaskan
keunggulan C2 7,8,9,4 D,A,C,B
produk/jasa produk
atau jasa yang PG
diiklankan .

4.4.1 Memperagakan iklan


elektronik .
65

Lampiran B. 2 RPP Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Pertemuan I

Satuan Pendidikan : SDN 50 Lassang 1


Kelas / Semester : 5 (Lima) / 1 (Satu)
Tema : 3 Makanan Sehat
Sub Tema : 3 Pentingnya Menjaga Asupan Makanan Sehat
Pembelajaran ke :1
Alokasi waktu : 2 x 35 menit

A. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia
B. Kompetensi Dasar (KD) & Indikator
IPA

NO KOMPTENSI DASAR INDIKATOR


3.3.Menjelaskan organ 3.3.1 menyebutkan fungsi organ
1 pencernaan dan fungsinya manusia
pada hewan dan manusia 3.3.2 identifikasi penyakit yang
serta cara memelihara menyerang organ
keseatan organ pencernaan pencernaan manusia
66

2 4.3 Menyajikan karya tentang 4.3.1 Membuat diagram tentang


konsep organ dan fungsi system pencernaan manusia.
pencernaan pada hewan atau
manusia

Bahasa Indonesia

NO KOMPTENSI DASAR INDIKATOR


1 3.4 Menganalisis informasi yang 3.4.1 Mengidentifikasi informasi
disampaikan paparan iklan penting dalam iklan
dari media cetak atau elektronik
elektronik 3.4.2 Menganalisis unsur-unsur
informasi dalam iklan
elektronik
2 4.4 Memeragakan kembali 4.3.1menjelaskan keunggulan
informasi yang disampaikan produk atau jasa yang
paparan iklan dari madeia diiklankan
cetak atau elektronik dengan
bantuan lisan, tulis, dan
visual

C. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui video pembelajaran tentang saluran pencernaan manusia, peserta


didik dapat menjelaskan penyakit yang menyerang organ pencernaan manusia
dengan benar
2. Dengan mengamati video tentang system pencernaan, peserta didik mampu
menebutkan fungsi organ pencernaan manusia
3. Dengan mengamati video tentang sistem pencernaan, peserta didik dapat
membuat diagram tentang system pencernaan manusia.
4. Dengan memperagakan iklan elektronik, peserta didik menjelaskan isi iklan
dan mendemonstrasikan keunggulan produk/jasa dari iklan tersebut.
5. Melalui menonton iklan, peseta didik mampu mengidentifikasi informasi
penting dalam iklan dengan benar
67

6. Melalui menonton iklan, peseta didik mampu menganalisis informasi dan


unsur-unsur dalam iklan dengan benar

D. Materi Pelajaran
1. Macam-macam penyakit yang mengganggu organ percernaan manusia.
2. Proses pencernaan pada manusia.
3. Iklan elektronik tentang keunggulan produk atau jasa.

E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran


Pendekatan : Scientific
Model : Cooperative Learning tipe Example Non Example
Metode : Penugasan, Pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi dan ceramah

F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan Deskripsi Kegiatan Aokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberi salam, menanyakan kabar 10 Menit
dan mengecek kehadiran peserta didik
2.
sebelum belajar
3. Peserta didik diingatkan untuk selalu
mengutamakan sikap disiplin setiap saat
dan menfaatnya bagi tercapainya sita-cita.
4. Guru memberikan penguatan tentang
pentingnya menanamkan semangat
Nasionalisme.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai serta rangkaian kegiatan
yang akan dilaksanakan
6. Guru menjelaskan tentang manfaat
pembelajaran
Inti Eksplorasi 50 Menit
1. Guru menampilkan video pembelajaran
tentang saluran pencernaan manusia
2. Guru bersama siswa mengamati video
pembelajaran terkait system pencernaan
3. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengungkapkan pendapatnya
tentang system pencernaan
68

4. Guru bersama siswa melakukan Tanya


jawab mengenai video pembelajaran yang
telah diamati bersama.
5. Guru bertanya kembelai mengenai system
pencernaan
6. Siswa menjawab pertanyaan guru dengan
menyebutkan susunan pencernaan manusia
Elaborasi
7. Peserta didik mengamati video iklan
elektronik
8. Peserta didik membaca naskah iklan
elektronik tentang obat gangguan
pencernaan.
9. Peserta didik diminta untuk menjelaskan
isi iklan dan mengidentifikasikan
keunggulan produk barang yang
diiklankan (5M = Mengasosiasikan)
10. Bersama dengan kelompoknya, Peserta
didik diberi tugas untuk merancang iklan
elektronik (tugas tersebut tidak untuk
diselesaikan dalam satu hari), kegiatan ini
dimulai dengan melakukan persiapan
terlebih dahulu.
11. Peserta didik bersama kelompoknya
menjawab beberapa pertanyaan tentang
perancangan iklan elektronik mereka
12. Peserta didik dan kelompoknya
mendiskusikan tentang jenis obat yang
akan diiklankan (dikaitkan dengan
gangguan pada organ pencernaan)
13. Peserta didik mempresentasikan hasil
diskusinya
14. Guru menggunakan teks percakapan untuk
melanjutkan ke kegiatan pembelajaran
berikutnya.
15. Peserta didik diminta untuk membaca teks
percakapan Beni dan Edo yang membahas
tentang organ pencernaan manusia.
16. Peserta didik mengerjakan LKPD
17. Peserta didik mepresentasikan hasil kerja
69

kelompoknya
Konfirmasi
18. Guru mengumumkan perolehan poin yang
telah diraih masing-masing kelompok
19. Siswa diberikan kesempatan untuk
bertanya tentang materi yang belum
dipahami
20. Peserta didik bersama guru melakukan
refleksi tentang materi yang telah dan
belum dipahami serta perasaan setelah
melakukan pembelajaran

Penutup 1 Bersama peserta didik, guru menyimpulkan 10 Menit


kegiatan pembelajaran.
2 Guru menyampaikan pesan-pesan moral
kepada peserta untuk mengakhiri
pembelajaran
3 Guru mengingatkan peserta untuk
mengulang pelajaran di rumah
4
agama dan keyakinan masing-masing
(untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)

G. Alat, Bahan, Media dan Sumber Belajar


1. Media/Alat :
Proyektor
Laptop
Video Pembelajaran
Papan tulis
Spidol
2. Sumber Belajar
1. Buku Pedoman Guru Tema Makanan Sehat Kelas 5 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
2. Buku Peserta Didik Tema Makanan Sehat Kelas 5 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
70

H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


Teknik : Tes dan Observasi
Bentuk : Tes tertulis
Instrumen : Tes dan lembar observasi terlampir
Kunci dan Pedoman Penskoran : Terlampir
71

Lampiran B.3 RPP Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

PERTEMUAN 1

Satuan Pendidikan : SDN 50 Lassang 1


Kelas / Semester : 5 (Lima) / 1 (Satu)
Tema : 3. Makanan Sehat
Sub Tema : 3.Pentingnya Menjaga Asupan Makanan Sehat
Pembelajaran ke :1
Alokasi waktu : 2 x 35 menit

A. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar (KD) & Indikator
IPA
NO KOMPTENSI DASAR INDIKATOR
3.3.Menjelaskan organ pencernaan 3.3.1 menyebutkan fungsi organ
1 dan fungsinya pada hewan dan pencernaan manusia
manusia serta cara memelihara
keseatan organ pencernaan 3.3.2 identifikasi penyakit yang
manusia menyerang organ
pencernaan manusia
72

2 4.3 Menyajikan karya tentang 4.3.1 Membuat diagram tentang


konsep organ dan fungsi system pencernaan
pencernaan pada hewan atau manusia.
manusia

Bahasa Indonesia
NO KOMPTENSI DASAR INDIKATOR
1 3.4 Menganalisis informasi yang 3.4.1 Mengidentifikasi informasi
disampaikan paparan iklan dari penting dalam iklan
media cetak atau elektronik elektronik
3.4.2 Menganalisis unsur-unsur
informasi dalam iklan
elektronik
2 4.4 Memeragakan kembali informasi 4.3.1 menjelaskan keunggulan
yang disampaikan paparan iklan produk atau jasa yang
dari madeia cetak atau diiklankan
elektronik dengan bantuan lisan,
tulis, dan visual

C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui teks bacaan, peserta didik dapat menjelaskan penyakit yang
menyerang organ pencernaan manusia dengan benar
2. Dengan mengamati contoh poster, peserta didik dapat membuat diagram
tentang system pencernaan manusia.
3. Dengan memperagakan iklan elektronik, peserta didik menjelaskan isi
iklan dan mendemonstrasikan keunggulan produk/jasa dari iklan tersebut
melalui poster.
4. Melalui poster iklan elektronik, peserta didik dapat menjelaskan
keunggulan produk/ jasa yang diiklankan
5. Melalui peragaan, peserta didik dapat memperagakan iklan elektronik.

D. Materi Pelajaran
1. Macam-macam penyakit yang mengganggu organ percernaan manusia.
2. Proses pencernaan pada manusia.
3. Iklan elektronik tentang keunggulan produk atau jasa.
73

E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran


Pendekatan : Scientific
Model : Cooperative Learning tipe Example Non Example
Metode : Penugasan, Pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi dan
Ceramah

F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan Deskripi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberi salam, menanyakan kabar
dan mengecek kehadiran peserta didik
2.
sebelum belajar
3. Peserta didik diingatkan untuk selalu 10 Menit
mengutamakan sikap disiplin setiap saat dan
menfaatnya bagi tercapainya sita-cita.
4. Guru memberikan penguatan tentang
pentingnya menanamkan semangat
Nasionalisme.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai serta rangkaian kegiatan
yang akan dilaksanakan
6. Guru menjelaskan tentang manfaat
pembelajaran
Inti Eksplorasi
1. Guru menggunakan gambar pembuka
subtema 3 pada halaman 83 untuk
menstimulus rasa ingin tahu peserta didik
tentang pokok pembelajaran
2. Peserta didik menjawab pertanyaan guru
tentang yang dilihat pada gambar, apa yang
dilakukan anak pada gambar
3. Peserta didik membaca teks percakapan
yang disajikan pada PBM 1, pada teks
percakapan tersebut guru memberikan
penekanan pada urutan proses pencernaan
yang terjadi pada manusia
4. Guru menggunakan kalimat terakhir pada
teks percakapan untuk menyambungkan
74

dengan kegiatan Bahasa Indonesia tentang


topik iklan elektronik.
Elaborasi
5. Peserta didik mengamati poster iklan
elektronik
6. Peserta didik membaca naskah iklan
elektronik tentang obat gangguan
pencernaan.
7. Peserta didik diminta untuk menjelaskan isi
iklan dan mengidentifikasikan keunggulan
produk barang yang diiklankan
8. Bersama dengan kelompoknya, Peserta
didik diberi tugas untuk merancang iklan
elektronik (tugas tersebut tidak untuk
diselesaikan dalam satu hari), kegiatan ini
dimulai dengan melakukan persiapan
terlebih dahulu.
9. Peserta didik bersama kelompoknya
menjawab beberapa pertanyaan tentang
perancangan iklan elektronik mereka.
10. Peserta didik dan kelompoknya
mendiskusikan tentang jenis obat yang
akan diiklankan (dikaitkan dengan
gangguan pada organ pencernaan)
11. Peserta didik mempresentasikan hasil
diskusinya
12. Guru menggunakan teks percakapan untuk
melanjutkan ke kegiatan pembelajaran
berikutnya.
13. Peserta didik diminta untuk membaca teks
percakapan Beni dan Edo yang membahas
tentang organ pencernaan manusia.
14. Peserta didik mengerjakan LKPD
15. Peserta didik mepresentasikan hasil kerja
kelompoknya

Konfirmasi
16. Guru mengumumkan perolehan poin yang
telah diraih masing-masing kelompok
1. Siswa diberikan kesempatan untuk
75

bertanya tentang materi yang belum


dipahami
2. Peserta didik bersama guru melakukan
refleksi tentang materi yang telah dan
belum dipahami serta perasaan setelah
melakukan pembelajaran

Penutup 1 Peserta didik bersama guru melakukan


refleksi tentang materi yang telah dan belum
dipahami serta perasaan setelah melakukan
pembelajaran
2 Bersama peserta didik, guru menyimpulkan
kegiatan pembelajaran.
3 Guru menyampaikan pesan-pesan moral
kepada peserta untuk mengakhiri
pembelajaran
4 Guru mengingatkan peserta untuk
mengulang pelajaran di rumah
5
agama dan keyakinan masing-masing
(untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)

G. Alat, Bahan, Media dan Sumber Belajar


1. Alat dan Bahan :
Diagram kosong tentang tubuh manusia
Pensil warna
Gunting
Pulpen
Kertas hvs
2. Media Pembelajaran
Poster
3. Sumber Belajar
1. Buku Pedoman Guru Tema Makanan Sehat Kelas 5 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
2. Buku Peserta Didik Tema Makanan Sehat Kelas 5 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
76

H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


Teknik : Tes dan Observasi
Bentuk : Tes tertulis
Instrumen : Tes dan lembar observasi terlampir
Kunci dan Pedoman Penskoran : Terlampir
77

Lampiran B.4 Soal Tes Hasil Belajar

SOAL HASIL BELAJAR

(PRETEST)

Nama siswa :
Kelas/Semester :
No urut :
Hari/Tanggal :

Berilah Tanda Silang (X) pada Huruf a, b, c, atau d pada jawaban paling
benar
1. kandungan buah pisang yang dapat menjadi lapisan anti radang pada lambung

a. kalsium c. zat besi


b. kalium d. fosfor
2. cara menjaga kesehatan organ pencernaan dari penyakit maag yang tepat

a. banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung vit C


b. selalu makan tepat waktu
c. banyak minur air putih
d. rajin berolahraga
3.iklan merupakan segala bentuk aktivitas untuk mempromosikan dan
menghadirkan barang, ide, atau jasa. Dibawah ini yang bukan termasuk bahasa

a. komunikatif c. persuasif
b. bertele-tele d. informative
4. Perhatikan iklan berikut !
78

Isi iklan tersebut adalah


a. peringatan hari demam berdarah nasional
b. ajakan untuk mencegah demam berdarah
c. cara menguras bak penampungan
d. cara melakukan 3M
5. Perbedaan yang paling menonjol antara iklan media cetak dan media eloktronik
adalah
a. barang dan jasa yang diiklankan
b. melalui media massa
c. informasi kepada konsumen
d. adanya gambar dan suara
6. Iklan baris pada Koran biasanya menampilkan iklan penawaran, penjualan, dan
iklan lowongan pekerjaan. Iklan baris hanya terdiri dari beberapa baris saja.
Ciri-ciri lai
a. singkat c. rumit
b. panjang d. sejelasnya
7. perhatikan iklan berikut,

Iklan tersebut merupakan jenis iklan


a. penawaran
b. lowongan kerja
c. layanan masyarakat
d. penjualan
8. iklan yang ditayangkan melalui
a. cetak c. elektronik
b. hiburan d. massa
79

9. perbedaan yang paling menonjol antara iklan media cetak dan elektronik adalah
adanya..
a. barang dan jasa yang diiklankan c. adanya gambar dan suara
b. melalui media massa d. informasi kepada konsumen
10. Hal-hal yang harus ditentukan dalam pembuatan iklan layanan masyarakat
berikut ini, kecuali..
a. penonton ilan
b. pemeran iklan
c. pencampuran budaya
d. budaya asing
11 Iklan televisi memberikan dampak dan pengaruh yang lebih kuat kepada
pemirsanya karena bersifat audio visual. Selain memiliki kelebihan iklan
televise juga memiliki kelemahan. Berikut ini yang termasuk kelemahan iklan

a. komposisi iklan menarik


b. biaya relative mahal
c. jam tayang yang fleksibel
d. mengjangkau siapa saja
12. Karbohidrat merupakan sumber energy utama bagi tubuh. Selain nasi, sumber

a. kentang
b. wortel
c. bayam
d. kangkung
13. Segala makanan yang dikonsumsi, akan dicerna oleh berbagai enzim
pencernaan. Salah satu enzim yang fungsinya memecah lmak menjadi asam

a. lipase
b. maltase
c. amylase
d. protease
80

14. Fungsi protein adalah membantu mengatur metabolism tubuh. Berikut ini
yang termasuk sumber utama protein adalah..
a. sayuran
b. daging
c. telur
d. nasi
15. agar pertumbuhan gigi dan tulang tetap baik, maka kita membutuhkan mineral

a. yodium dan kalsium


b. kalsium dan fosfor
c. zat besi dan kalsium
d. zat besi dan yodium
16. kandungan
a. sumber energy
b. zat pembangun
c. sumber pengatur
d. membantu kesehatan

a. disentri
b. tifus
c. sembelit
d. maag
18. Penyakit gondok disebabkan karena kekurang..
a. zat besi
b. fosfor
c. kalsium
d. yodium
19. perhatikan keterangan berikut
1) mulut
2) hidung
3) kerongkongan
81

4) lambung

a. 1), 2) dan 3)
b. 1), 3) dan 4)
c. 2), 3) dan 4)
d. 3), 2) dan 4)
20. Perhatikan gambar dibawah ini

.
Penyerapan sari-sari makanan terjadi pada organ yang ditunjuk dengan angka
a. 4 c. 8
b. 1 d.
82

SOAL HASIL BELAJAR


(POSTEST)

Nama siswa :
Kelas/Semester :
No urut :
Hari/Tanggal :

Berilah Tanda Silang (X) pada Huruf a, b, c, atau d pada jawaban paling
benar
1.
a. Magh
b. Diare
c. Sariawan
d. Apendistis
2. Mengapa manusia membutuhkan makanan
a. Benar semua
b. Tidak mudah lelah dalam beraktifitas
c. Dapar berkonsentrasi dalam belajar
d. Sumber energy bagi tubuh manusia
3. Sari-
a. Usus halus
b. Usus besar
c. Keeping darah
d. Darah
4.
a. Lidah
b. Tenggorokan
c. Lambung
d. Kerongkongan
83

5. Perhatikan gambar dibawah

Bakteri E-coli berfungsi untuk membantu pembusukan sisa makanan terletak pada

a. 8
b. 9
c. 7
d. 6

a. sumber energy
b. zat pembangun
c. sumber pengatur
d. membantu kesehatan
7. cara menjga kesehatan organ pencernaan dari penyakit maag yang tepat adalah

a. banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C


b. selalu makan tepat waktu
c. banyak minum air putih
d. rajin berolahraga
8. lapisan anti radang pada lambung dan usus membutuhkan kalium buah apa
yang dapat membantu terjadinya lapisan anti radang dan usus
a. apel
b. pisang
c. anggur
d. mangga
84

9. . perhatikan keterangan berikut


1) mulut
2) hidung
3) kerongkongan
4) lambung

a. 4
b. 3
c. 2
d. 1
10. agar pertumbuhan gigi dan tulang tetap baik, maka kita membutuhkan mineral

a. yodium dan kalsium


b. kalsium dan fosfor
c. zat besi dan kalsium
d. zat besi dan yodium
11. Iklan baris pada Koran biasanya menampilkan iklan penawaran, penjualan,
dan iklan lowongan pekerjaan. Iklan baris hanya terdiri dari beberapa baris
saja. Ciri-
a. singkat
b. panjang
c. rumit
d. sejelasnya
12. iklan yang menyajikan pesan-pesan sosial yang bertujuan untuk
membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sesuatu disebut..
a. iklan layanan elektronik
b. iklan layanan niaga
c. iklan layanan masyarakat
d. iklan layanan ekonomi
13. karya seni rupa dua dimensi yang berupa himbauan adalah..
a. gambar bentuk
85

b. poster
c. gambar karikatur
d. gambar ilustrasi
14. salah satu kekurangan iklan dikoran adalah
a. memungkinkan menjangkau sejumlah wilayah tertentu
b. iklan dapat disimpan
c. pengiklan dapat menentukan cerita yang akan dikomunikasikan
d. ruang iklan bisa mahal

a. Manfaat mengkonsumsi ikan


b. Keuntungan memelihara ikan
c. Manfaat memakan ikan kalengan
d. Ajakan mengkomsumsi ikan
16. Perbedaan yang paling menonjol antara iklan media cetak dan media
eloktronik adalah
a. barang dan jasa yang diiklankan
b. melalui media massa
c. informasi kepada konsumen
d. adanya gambar dan suara
17. perbedaan yang paling menonjol antara iklan media cetak dan elektronik
adalah adanya..
a. barang dan jasa yang diiklankan c. adanya gambar dan suara
86

b. melalui media massa d. informasi kepada konsumen

a. cetak
b. hiburan
c. elektronik
d. masa
obat pereda nyeri saat anda maag, karena sangat aman bagi

Iklan tersebut termasuk dalam jenis iklan


a. Layanan masyarakat
b. Niaga
c. Humor
d. Pengobatan

a. mengandung banyak kata kunci


b. mengandung banyak informasi
c. kalimat yang mudah di pahami
d. gambar yang berwarna
87

Lampiran B. 5 Uji Validasi Instrumen


88

Lampiran B.6 Lembar Observasi Keterlaksanaan Proses Pemmbelajaran


89
90
91
92

Lampiran B.7 Lembar Tes Hasil Belajar

PRETEST KELAS EKSPERIMEN


93
94
95
96
97
98

POSTTEST KELAS ESKPERIMEN


99
100
101
102
103

PRETEST KELAS KONTOL


104
105
106
107
108
109

POSTTEST KELAS KONTROL


110
111
112
113
114

Lampiran C Data dan Analisis Data Penelitian


C. 1 Nilai Pretest-Posttes

DAFTAR NAMA DAN NILAI PRETEST DAN POSTTES SISWA KELAS

EKSPERIMEN

Nilai siswa
No Nama (eksperimen)
Pretest Posttest

1 Aura Maghfira 40 85

2 Suci Ramadhani 50 80

3 Hazman Syaifullah 35 75

4 Husnaeni Syam 55 90

5 Muh Fikram 45 75

6 Karmila 25 65

7 Muh Nur Alamsyah 30 85

8 Irwan 60 90

9 Samsani 40 80

10 Dhea Adelia 45 85

11 Ridho Saputra 50 85
115

DAFTAR NAMA DAN NILAI PRETEST DAN POSTTES SISWA


KELAS KONTROL

Nilai siswa
No Nama (eksperimen)
Pretest Posttest

1 Siti Naswa Munisha 40 75

2 Muh Rizal 55 75

3 Salsa Ayu Ninda 20 60

4 Fajria 50 75

5 Tania Arlim 30 70

6 Nur Aini Ramadhani 60 80

7 Satrio 55 75

8 Sahrina 45 65

9 Muh Syahril 30 65

10 Naufal Januardi 35 70

11 Nurwahida Tais 50 70
116

C.2 Hasil Uji Deskriptif Data Pretes dan Posttes Kelas Eksperimen

HASIL UJI DESKRIPTIF

PRETES KELAS EKSPERIMEN


N Valid 11
Missing 0
Mean 81.36
Median 85.00
Mode 85
Std. Deviation 7.447
Variance 55.455
Range 25
Minimum 65
Maximum 90

POSTTEST KELAS EKSPERIMEN

N Valid 11
Missing 0
Mean 81.36
Median 85.00
Mode 85
Std. Deviation 7.447
Variance 55.455
Range 25
Minimum 65
Maximum 90
117

C.3 Hasil Uji Deskriptif Data Pretes dan Posttes Kelas Kontrol

PRETEST KELAS KONTROL

N Valid 11
Missing 0
Mean 42.73
Median 45.00
Mode 30a
Std. Deviation 12.721
Variance 161.818
Range 40
Minimum 20
Maximum 60
a. Multiple modes exist. The smallest
value is shown

POSTTEST KELAS KONTROL

N Valid 11
Missing 0
Mean 70.91
Median 70.00
Mode 75
Std. Deviation 5.839
Variance 34.091
Range 20
Minimum 60
Maximum 80
118

C.4 Hasil Uji Normalitas Pretest

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
*
pretest eksperimen .114 11 .200 .981 11 .974
*
pretest kontrol .171 11 .200 .949 11 .630

C.5 Hasil Uji Normalitas Posttest

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
posttest eksperimen .233 11 .098 .897 11 .168
posttest kontrol .213 11 .176 .934 11 .449
119

C.6 Uji Homogenitas Posttest

Test of Homogeneity of Variances


Levene
Statistic df1 df2 Sig.
pretest Based on Mean .824 1 20 .375
Based on Median .641 1 20 .433
Based on Median and .641 1 19.912 .433
with adjusted df
Based on trimmed mean .799 1 20 .382

C.7 Uji Homogenitas Pretest

Test of Homogeneity of Variances


Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Posttest Based on Mean .505 1 20 .486
Based on Median .183 1 20 .673
Based on Median and .183 1 15.941 .674
with adjusted df
Based on trimmed mean .454 1 20 .508
120

C.8 Uji Independent T-Test Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Independent Samples Test


Levene's
Test for
Equalit
y of
Varianc
es t-test for Equality of Means
95%
Confidence
Sig. Std.
Interval of the
(2- Error
Difference
Si taile Differe
F g. t df d) Mean Difference nce Lower Upper
Pret Equal .8 .3 .0 20 .928 .455 4.983 -9.941 10.850
est varianc 2 75 9
es 4 1
assume
d
Equal .0 19 .928 .455 4.983 -9.964 10.873
varianc 9 .3
es not 1 40
assume
d
121

C.9 Uji Independent T-Test Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Independent Samples Test


Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95%
Confidence
Interval of
the
Mean Std. Error Difference
Sig. (2- Differen Differenc Lo
F Sig. t df tailed) ce e wer Upper
Post Equal .505 .486 3.664 20 .002 10.455 2.853 4.5 16.406
test variance 03
s
assumed
Equal 3.664 18.923 .002 10.455 2.853 4.4 16.428
variance 81
s not
assumed
122

Lampiran D Dokumentasi

D.1 Kelas Eksperimen

Gambar D.1.1 Pemberian Pretest

Gambar D.1.2 Penjelasan Materi (Treatment 1)


123

Gambar D.1.3 Pemberian Materi ( Treatment II)

Gambar D.1.4 Pemberian Posttest


124

D.2 Kelas Kontrol

Gambar 2.1 Pemberian Pretest


125

Gambar 2.3 Pemberian Materi (Treatment II)

Gambar 2.5 Pemberian Posttest


126

Lampiran E
Daftar Riwayat Hidup

Sri Utami Nur Insani, Lahir di Takalar pada tanggal 07

juni 1999 Provinsi Sulawesi Selatan. Agama Islam dan

belum menikah. Penulis merupakan anakan ketiga dari tiga

bersaudar dari pasangan alm Hj Siti Nurhati dan Abd

Hakim. Penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar

pada tahun 2005 di SD Inpress Lassang 2 dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun

yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah

Pertama di Pesantren Tarbiyah dan lulus pada tahun 2014. Pada tahun yang sama

pula, penulis melanjutkan sekolah ke jenjang Sekolah Menengah Atas di SMA

Negeri 3 Takalar dan lulus pada tahun 2017. Dengan izin Allah SWT, pada tahun

2017 penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Negeri Makassar

Fakultas Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidkan Guru Sekolah Dasar Program

Strata Satu (S1) bertempat d UPP PGSD Makassar melalui jalur SNMPTN.

Anda mungkin juga menyukai