Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd)
Disusun oleh :
Rizkia Auliani
1110013000061
i
ABSTRACT
This research aims to: 1) to know the role of the use of audio visual media
on the ability to write a text news using audio visual media on students Junior
high school of Class VIII Semester II SMP 2 South Tangerang Lessons 2013/2014
of year. 2) to know the response of students to the use of audio visual media in the
classroom.
The method used in this study was a qualitative study using descriptive
method. All file obtained by researchers in the field are described using words or
explanations. File collection techniques in this study is a test (test first and the
second description) and also non test (observation, Letters observation, and
questionnaires).
The method used in this study is a research methods class action (PTK) or
action research. AThis study was carried out in their two cycles, one cycle
consists of four stages: planning (planning), implementation (acting), observation
(observing), and reflection (reflecting). Data collection techniques in this study is
in the form of a test (test description of the first and second) and nontes
(observation, observation sheets and questionnaires).
The results showed that there was an increase in the ability to write a text
message using the audio-visual media. At the time before action is taken the
average value obtained was 59.76. After an action through two cycles of the
average value obtained was 87.14. Thus it can be seen a change in the value
obtained by the students to be better when using audio-visual media, this proves
that the use of audio-visual media on the ability to write a text message to the
students had a positive impact and provide ease in learning to write text.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW pembawa rahmat dan teladan bagi seluruh umat
manusia.
Selama penulisan skripsi ini banyak sekali hambatan dan kesulitan yang
dialami. Namun, berkat doa, kerja keras, serta dukungan dari berbagai pihak,
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
skripsi ini:
1. Nurlena Rifa‟i, M.A., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dra. Hindun, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dona Aji Karunia Putra, M.A., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Dra. Hindun, M.Pd., selaku Dosen Penasehat Akademik, dan selaku Dosen
Pembimbing yang dengan sabar telah meluangkan waktu untuk memberikan
bimbingan, saran, dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
iii
5. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan berbagai ilmu pengetahuan
selama perkuliahan.
6. Drs. H. Antasa, M.M., Pd., selaku Kepala Sekolah SMPN 2 Tangerang
Selatan yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di Sekolah.
7. Dra. Hj. Siti Alawiyah, selaku Guru Bahasa Indonesia SMPN 2 Tangerang
Selatan yang telah memberikan pengarahan, bimbingan, pengalaman, dan
membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.
8. Seluruh Guru SMPN 2 Tangerang Selatan dan Pelaksana Tata Usaha, terima
kasih atas bimbingan dan pengarahan yang diberikan kepada penulis dalam
melaksanakan penelitian.
9. Secara khusus dan paling istimewa terima kasih untuk Mama (Ratmini) dan
Bapak (Dalimin) tercinta yang senantiasa selalu melimpahkan kasih
sayangnya yang tidak terhingga dan tak henti-hentinya memberikan doa
tulusnya, kesabaran, dorongan, serta motivasi sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
10. Kakak tersayang: Yanti dan Encep Ade yang selalu memberikan arahan dan
motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini serta keponakan tercinta Athariz
Rey Alteza yang selalu memberikan keceriaan setiap hari.
11. Teruntuk sahabat-sahabat di kostan tercinta: Fitri Khoiriani, Ade Fauziah,
Dwina Agustin, Aulia Herdiana Puspasari, Mawaddah, Tazka Adiati,
Humairoh, Mabruroh, Yunia Ria Rahayu, Ade Rufaida, terima kasih atas doa
kalian, motivasi, dan kasih sayang kalian, serta sahabat-sahabat kostan yang
lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Semoga kebersamaan kita
menjadi kenangan terindah yang tidak akan terlupakan untuk menggapai
kesuksesan bersama dimasa yang akan datang.
12. Spesial untuk Galih Astria Saputra yang selalu memberikan semangat, arahan,
dan tempat berkeluh kesah penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
iv
13. Sahabat-sahabat tersayang: Vivi Kristiani, Yusnita Fitriani, Marsu, Ferry,
terima kasih atas doa kalian, motivasi, dan kasih sayang kalian, serta sahabat
yang lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
14. Teman-teman PBSI-B angkatan 2010 yang telah banyak membantu,
memberikan motivasi kepada penulis dan memberikan kenangan terbaik yang
tak bisa dilupakan selama 4 tahun bersama.
15. Siswa-siswa SMPN 2 Tangerang Selatan, khususnya kelas VIII-3 yang telah
berpartisipasi dalam membantu penelitian ini.
Terima kasih penulis sampaikan bagi nama-nama yang tidak dapat disebut
satu persatu oleh penulis. Harapan penulis, semoga Allah SWT selalu
melimpahkan berkah dan membalas semua kebaikan yang pernah kalian berikan.
Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca, serta dapat
menambah pengetahuan dalam dunia pendidikan.
Penulis,
Rizkia Auliani
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK ........................................................................................................................... i
ABSTRACT ......................................................................................................................... ii
vi
5. Teknik Penulisan Berita ................................................................................. 20
C. Media Pembelajaran ............................................................................................. 21
1. Pengertian Media ........................................................................................... 21
2. Fungsi Media Pembelajaran ............................................................................ 23
3. Manfaat Media Pembelajaran ......................................................................... 25
4. Jenis-Jenis Media Pembelajaran .................................................................... 26
5. Media Audio Visual (Video)........................................................................... 27
a. Kelebihan Media Video .............................................................................. 28
b. Kelemahan Media Video ............................................................................ 29
c. Langkah-Langkah Pemanfaatan Media ..................................................... 29
D. Penelitian yang Relevan ....................................................................................... 29
E. Kerangka Berpikir ................................................................................................ 32
F. Hipotesis Tindakan ............................................................................................... 33
vii
2. Nontes ............................................................................................................ 39
a. Observasi ................................................................................................... 39
b. Lembar Observasi ....................................................................................... 40
c. Kuesioner (Angket)..................................................................................... 40
I. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................................... 41
J. Analisis Data dan Interpretasi Data ....................................................................... 48
viii
3) Tahap Pengamatan ............................................................................... 59
4) Tahap Refleksi...................................................................................... 59
b. Pertemuan Kedua (Siklus II) ..................................................................... 59
1) Tahap Perencanaan ............................................................................... 59
2) Tahap Pelaksanaan ............................................................................... 60
3) Tahap Pengamatan ............................................................................... 60
4) Tahap Refleksi...................................................................................... 61
2. Deskripsi Data Tes Menulis Teks Berita Sebelum Menggunakan
Media Audio Visual (Pretest/Tes Uraian Pertama) ................................. 61
3. Deskripsi Data Tes Menulis Teks Berita Sesudah Menggunakan
Media Audio Visual (Posttest/Tes Uraian Kedua) .................................. 64
4. Analisis Keterampilan Menulis Teks Berita Siswa ........................................ 68
a. Analisis Menulis Teks Berita Sebelum Menggunakan Media
Audio Visual (Tes Uraian Pertama) ........................................................ 68
b. Analisis Menulis Teks Berita Sesudah Menggunakan Media
Audio Visual (Tes Uraian Kedua)........................................................... 76
5. Deskripsi dan Analisis Data Angket Sebelum Menggunakan Media
Audio Visual ................................................................................................. 83
a. Deskripsi Data Angket Sebelum Menggunakan Media Audio
Visual ...................................................................................................... 83
b. Analisis Data Angket Sebelum Menggunakan Media Audio
Visual ...................................................................................................... 85
6. Deskripsi dan Analisis Data Angket Sesudah Menggunakan Media
Audio Visual ................................................................................................. 93
a. Deskripsi Data Angket Sesudah Menggunakan Media Audio
Visual ...................................................................................................... 93
b. Analisis Data Angket Sesudah Menggunakan Media Audio
Visual ...................................................................................................... 96
7. Deskripsi Tingkah Laku Siswa dalam Menulis Teks Berita Sebelum
Menggunakan Media Audio Visual .............................................................. 107
ix
8. Deskripsi Tingkah Laku Siswa dalam Menulis Teks Berita Sesudah
Menggunakan Media Audio Visual .............................................................. 110
9. Pembahasan ..................................................................................................... 112
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT PENULIS
x
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Data Pretest/Tes Uraian Pertama Siswa Kelas VIII-3 ............................. 61
Tabel 4.2 Hasil Data Posttest/Tes Uraian Kedua Siswa Kelas VIII-3 .............................. 65
Tabel 4.3 Data Hasil Angket Menulis Teks Berita Sebelum Menggunakan Media
Audio Visual ..................................................................................................... 83
Tabel 4.8 Pengalaman Siswa dalam Menulis Teks Berita dengan Tema Bencana
Alam ................................................................................................................ 90
Tabel 4.11 Kesulitan Siswa dengan Penulisan Ejaan yang Benar .................................... 92
Tabel 4.12 Data Hasil Angket Menulis Teks Berita Sesudah Menggunakan Media
Audio Visual .................................................................................................. 94
Tabel 4.13 Pengetahuan Siswa dalam Menulis Teks Berita dengan Menggunakan
Media Audio Visual ....................................................................................... 97
xi
Tabel 4.14 Pengalaman Siswa dalam Menulis Teks Berita dengan Menggunakan
Media Audio Visual ....................................................................................... 97
Tabel 4.15 Kesulitan Siswa dalam Menulis Teks Berita dengan Tema Pendidikan
dengan Menggunakan Media Audio Visual .................................................. 99
Tabel 4.16 Kesulitan Siswa dalam Penulisan Ejaan yang Benar ...................................... 100
Tabel 4.18 Ketertarikan Siswa dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita dengan
Menggunakan Media Audio Visual ................................................................ 102
Tabel 4.19 Solusi Mengatasi Kesulitan dalam Menulis Teks Berita dengan Tema
Pendidikan ..................................................................................................... 103
Tabel 4.20 Pendapat Siswa Mengenai Penggunaan Media Audio Visual Terhadap
Pembelajaran Menulis Teks Berita ................................................................ 104
Tabel 4.21 Pendapat Siswa Mengenai Penggunaan Media Audio Visual ....................... 105
Tabel 4.22 Alasan Siswa Mengenai Penggunaan Media Audio Visual dalam
Menulis Teks Berita ....................................................................................... 106
Tabel 4.23 Hasil Observasi Tingkah Laku Siswa Terhadap Pembelajaran Menulis
Teks Berita tanpa Menggunakan Media Audio Visual .................................. 108
Tabel 4.24 Hasil Observasi Tingkah Laku Siswa Terhadap Pembelajaran Menulis
Teks Berita dengan Menggunakan Media Audio Visual................................ 109
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
harus berjalan dengan selaras, agar peserta didik bisa memiliki kepribadian
yang lebih baik lagi.
untuk menulis, oleh karena itu mereka diharapkan akan terbiasa dengan
kegiatan menulis dan mempunyai wawasan yang lebih luas serta mendalam
setelah melakukan kegiatan menulis.
Berita adalah sesuatu hal yang akrab dalam kehidupan kita. Karena
berita sering sekali kita jumpai setiap hari melalui media. Namun, dalam
keterampilan menulis teks berita masih banyak yang mengalami kesulitan,
dalam hal menentukan judul yang sesuai dengan tema berita, merangkai
kalimat berita dengan baik, dan kurangnya pengetahuan dalam penulisan
berita yang sesuai EYD. Hal tersebut diketahui setelah penulis melakukan
observasi dan wawancara terhadap guru bidang studi Bahasa Indonesia yaitu
Ibu Siti Alawiyah di SMPN 2 Tangerang Selatan.
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dalam hal menulis teks berita
sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kreativitas menulis bagi peserta
didik. Pembelajaran di sekolah cenderung mengacu kepada buku teks yang
dapat membuat peserta didik merasa jenuh dan bosan di dalam pembelajaran.
Atas dasar permasalahan tersebut, perlu adanya perbaikan dalam proses
pembelajaran. Dengan tujuan untuk membantu peserta didik dalam mengatasi
kesulitan tersebut, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Oleh karena itu, penulis memilih untuk membuat skripsi yang membahas
tentang keterampilan menulis dalam pembelajaran di sekolah. Karena kegiatan
6
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
1. Teori
a. Penulis:
1) Diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman
tentang penggunaan media audio visual terhadap kemampuan
menulis teks berita
b. Siswa:
1) Memberikan pengetahuan kepada siswa penggunaan struktur
Bahasa Indonesia yang tepat dalam menulis teks berita
2) Memberikan pengetahuan kepada siswa peranan media audio
visual terhadap pembelajaran menulis teks berita
8
c. Guru:
1) Untuk guru Bahasa dan Sastra Indonesia, penambahan materi
pembelajaran dalam kegiatan menulis teks berita
2) Untuk guru Bahasa dan Sastra Indonesia, penambahan
keterampilan dalam metode yang digunakan saat pembelajaran di
kelas
2. Praktis
a. Siswa:
1) Memberikan motivasi kepada siswa kelas VIII SMPN 2 Tangerang
Selatan dalam pembelajaran menulis teks berita
2) Untuk menumbuhkan ketertarikan siswa dalam kegiatan menulis
teks berita
3) Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dalam kegiatan
proses belajar mengajar
b. Guru:
1) Membantu guru dalam memilih metode yang tepat dalam kegiatan
pembelajaran
2) Memberi masukan bagi guru untuk menggunakan media dan
metode yang tepat dalam pembelajaran menulis
c. Sekolah:
1) Memberikan tambahan referensi kepada sekolah tentang
penggunaan media audio visual dalam proses kegiatan belajar
mengajar
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Hakikat Menulis
1. Pengertian Menulis
1
Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:
Angkasa, 2008), Ed. Revisi, h. 3 dan 22
9
10
2
Alex, S.S, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana, 2011), Ed. 1, Cet.
1, h. 106
3
Budinuryanta Y, Pengajaran Keterampilan Berbahasa, (Jakarta: Universitas Terbuka,
2008), Cet. 2, h. 12.2 dan 12.26
4
Yeti Mulyati, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi, (Jakarta:
Universitas Terbuka, 2007), Cet. 15, h. 2.44
5
Lado dalam Mukhsin Ahmadi, Strategi Belajar-Mengajar Keterampilan Berbahasa dan
Apresiasi Sastra, (Malang: Yayasan Asih Asah Asuh Malang, 1990), Edisi 1, Cet.1, h. 28
11
2. Fungsi Menulis
Dalam kegiatan berbahasa menulis memiliki fungsi utama yaitu sebagai
alat komunikasi secara tertulis dan tidak langsung. Menulis juga memiliki fungsi
lain, yaitu:
a. Fungsi Penataan
Ketika mengarang terjadi penataan terhadap gagasan, pikiran pendapat,
imajinasi dan yang lainnya, serta terhadap penggunaan bahasa untuk
mewujudkannya. Oleh karena itu, pikiran dan lainnya mempunyai wujud yang
tersusun.
b. Fungsi Pengawetan
Mengarang mempunyai fungsi untuk mengawetkan pengutaraan sesuatu
dalam wujud dokumen tertulis. Dokumen sangat berharga, misalnya untuk
mengungkapkan kehidupan pada zaman dahulu.
6
Novi Resmini, Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Tinggi, (Bandung:
UPI PRESS, 2007), Ed. Kesatu, Cet. Kesatu, h. 115-116
12
c. Fungsi Penciptaan
Dengan mengarang kita menciptakan sesuatu yang mewujudkan sesuatu
yang baru. Karangan sastra menunjukkan fungsi demikian. Begitu pula karangan
filsafat dan keilmuan ada yang menunjukkan fungsi penciptaan.
d. Fungsi Penyampaian
Penyampaian itu terjadi bukan saja kepada orang yang berdekatan
tempatnya melainkan juga kepada orang yang berjauhan. Malah penyampaian
dapat terjadi pada masa yang berlainan.7
3. Tujuan Menulis
“Tujuan dari kegiatan menulis antara lain memberitahukan atau
menginstruksikan, meyakinkan atau mempersuasikan, menghibur atau
menyenangkan, dan mencurahkan perasaan”.8
Program pengajaran menulis pada dasarnya dilaksanakan untuk mencapai
tujuan-tujuan berikut:
a. Mendorong siswa/mahasiswa untuk menulis dengan jujur dan bertanggung
jawab, dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa secara berhati-hati,
integritas, dan sensitif;
b. Merangsang dan imajinasi daya pikir atau intelek siswa/mahasiswa;
c. Menghasilkan tulisan/karangan yang bagus organisasinya, tepat, jelas, dan
ekonomis penggunaan bahasanya dalam membebaskan segala sesuatu yang
terkandung dalam hati dan pikiran.9
7
Ibid., h. 116
8
Budinuryanta Y, Op. Cit., h. 12.2
9
Mukhsin Ahmadi, Strategi Belajar-Mengajar Keterampilan Berbahasa dan Apresiasi
Sastra, (Malang: Yayasan Asih Asah Asuh Malang, 1990), Ed. 1, Cet.1, h. 28-29
13
c. Tujuan persuasif
Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan
yang diutarakan.
d. Tujuan informasional, tujuan penerangan
Tulisan yang bertujuan memberi informasi atau keterangan/penerangan
kepada para pembaca.
e. Tujuan pernyataan diri
Tulisan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang
pengarang kepada para pembaca.
f. Tujuan kreatif
Tujuan ini erat berhubungan dengan tujuan pernyataan diri. Tetapi
“keinginan kreatif” di sini melebihi pernyataan diri, dan melibatkan dirinya
dengan keinginan mencapai norma artistik, atau seni yang ideal, seni idaman.
Tulisan yang bertujuan mencapai nilai-nilai artistik, nilai-nilai kesenian.
g. Tujuan pemecahan masalah
Dalam tulisan seperti ini penulis ingin memecahkan masalah yang dihadapi.
Penulis ingin menjelaskan, menjernihkan, menjelajahi serta meneliti secara
cermat pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat dimengerti
dan diterima oleh para pembaca.10
4. Manfaat Menulis
Kemampuan menulis memberikan beberapa manfaat, antara lain:
a. Pertama, dengan menulis akan lebih mengenali kemampuan potensi diri.
Dapat mengetahui sampai di mana pengetahuan potensi diri tentang suatu
topik.
b. Kedua, melalui kegiatan menulis dapat mengembangkan berbagai gagasan.
c. Ketiga, kegiatan menulis membuat seseorang untuk mencari, serta menguasai
informasi sehubungan dengan topik yang ditulis. Dengan demikian kegiatan
menulis akan memperluas wawasan baik secara teoritis maupun mengenai
fakta-fakta yang bersangkutan.
d. Keempat, menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematis serta
mengungkapkannya secara tersurat. Dengan demikian, kegiatan menulis dapat
menjelaskan permasalahan yang semula masih samar.
e. Kelima, melalui tulisan akan dapat meninjau serta menilai gagasan diri sendiri
secara lebih objektif.
f. Keenam, dengan menuliskan diatas kertas akan lebih mudah memecahkan
permasalahan, yaitu dengan menganalisisnya secara tersurat dalam konteks
yang lebih konkret.
10
Tarigan, Op. Cit., h. 25-26
14
B. Teks Berita
1. Pengertian Berita
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) “berita berarti (1)laporan
mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat, (2)informasi (resmi) dari
pemerintah, dan (3)laporan pers”.12 Dari segi isi berita dikenal jenis-jenis berita
seperti berita acara, berita keluarga, berita kematian, berita kriminal, berita
negara, berita polisi, berita sensasi, dan berita singkat.
Berita memang harus bersifat unik, aktual, menarik, menjadi interes atau
kepentingan umum, dan dapat dipercaya kebenarannya. Berita harus bersumber
dari kejadian yang sebenarnya dan biasanya disampaikan oleh badan resmi dan
atau tidak resmi yang kejujuran, wibawa, dan integritasnya tidak disangsikan
lagi.13
Dalam KBBI berita yaitu cerita atau keterangan mengenai kejadian atau
peristiwa yang hangat. Berita juga diartikan sebagai kabar, laporan dan
pemberitahuan, atau pengumuman. Dalam konteks pembicaraan jurnalistik berita
adalah sebagai keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. Hangat
dalam artian tentu saja sesuatu yang baru saja terjadi dan penting untuk diketahui
oleh khalayak. Sementara itu, Sudirman Tebba menyatakan secara ringkas bahwa
berita adalah:
“jalan cerita tentang peristiwa. Menurutnya peristiwa tanpa jalan
cerita menjadi hal yang penting dalam sebuah berita, karena menurut
pratisi jurnalistik ini cerita tanpa peristiwa bukanlah sebuah berita
11
Budinuryanta Y, Op. Cit., h. 12.2-12.3
12
Djago Tarigan, Pendidikan Keterampilan Berbahasa, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2005),
Cet. 17, h. 2.19
13
Ibid., h. 4.4
15
dan peristiwa tanpa jalan cerita juga bukan berita. Ia menjadi berita
ketika memiliki jalan cerita atau peristiwa.”14
AS Haris Sumadiria menyatakan berita adalah semua hal yang
terjadi di dunia, apa yang ditulis dalam surat kabar, apa yang disiarkan di
radio, dan apa yang ditayangkan oleh televisi. Berita menampilkan fakta,
tetapi tidak setiap fakta merupakan berita, berita menyangkut orang-orang
walau tidak setiap orang menjadi berita, dan berita merupakan sejumlah
peristiwa yang terjadi di dunia, tetapi sebagian kecil yang dilaporkan.15
Sementara itu, Ashadi Siregar menyatakan bahwa berita adalah
“melaporkan seluk-beluk peristiwa yang telah, sedang, atau akan terjadi.
Melaporkan disin berarti menuliskan apa yang dilihat, didengar, atau
dialami seseorang atau sekelompok orang”.16
14
Sudirman Tebba dalam Suhaimin dan Rulli Nasrullah, Bahasa Jurnalistik, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet. 1, h. 27
15
Ibid., h. 27-28
16
Ashadi Siregar, dkk, Bagaimana Meliput dan Menulis Berita untuk Media Massa,
(Yogyakarta: Kanisius, 2003), Cet. Ke-5, h. 19
17
Luwi Ishwara, Catatan-Catatan Jurnalisme Dasar, (Jakarta: Buku Kompas, 2007),
Cet. 3, h. 52
18
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, (Jakarta: Kencana, 2010), Ed. 1, Cet. 2, h. 8
16
19
Helena Olii, Berita & Informasi Jurnalistik Radio, (Indonesia: PT Indeks, 2007), Cet.
Ke-1, h. 25
20
Sedia Willing Barus, Jurnalistik Petunjuk Teknik Menulis Berita, (Jakarta: Erlangga,
2010), h. 26
17
adalah apa yang benar-benar penting, memiliki warna dan kehidupan- yang
membuat orang tertarik atas berita itu. Itu adalah kewartawanan." Gerry Goldstein
menyatakan "News is truth that matters." Dari pendapat tersebut berarti bahwa
“berita adalah kebenaran yang penting."21
Dapat disimpulkan bahwa berita adalah suatu peristiwa atau kejadian yang
berupa fakta, baru, dan menarik yang disampaikan kepada khalayak umum. Berita
itu merupakan informasi terbaru, ada fakta-faktanya, yang disampaikan kepada
orang banyak melalui media televisi, radio, dan koran.
2. Unsur-Unsur Berita
Unsur-unsur berita meliputi:
a. Cepat, yakni aktual atau ketepatan waktu. Unsur ini mengandung makna
sesuatu yang baru.
b. Nyata, yakni informasi tentang sebuah fakta, bukan fiksi atau karangan.
Sebuah berita harus merupakan informasi tentang suatu yang sesuai dengan
keadaan sebenernya atau laporan mengenai fakta sebagaimana adanya.
c. Penting, artinya menyangkut kepentingan orang banyak.
d. Menarik, artinya mengundang orang untuk membaca berita yang ditulis.22
Seperti halnya dalam satu kesatuan anatomi, maka dalam berita pun ada
anatomi, atau unsur-unsur senyawanya. Para pakar sepakat bahwa di dalam
sebuah berita terdapat 6 unsur, yang disingkat menjadi 5W+1H.23
Unsur-unsur berita yang dimaksud yaitu:
21
Melvin Mencher‟s, News Reporting and Writing, (New York: McGraw-Hill, 2006),
Cet. 10, h. 57
22
Asep Syamsul Romli dalam Suhaimin dan Rulli Nasrullah, Op. Cit., h. 31-32
23
Masri Sareb Putra, Teknik Menulis Berita & Feature, (Indonesia: PT. Indeks, 2006), h. 38
18
3. Jenis-jenis Berita
Berita yang banyak muncul dalam surat kabar atau majalah, digolongkan atas:
a. Berita Langsung
Berita yang digunakan untuk menyampaikan kejadian-kejadian penting
yang secepatnya perlu diketahui pembaca. Disebut berita langsung (straight news)
karena unsur-unsur terpenting dari peristiwa itu harus langsung (sesegera
mungkin) disampaikan kepada pembaca.
Berita langsung ada juga yang disebut sebagai spot news, wartawan harus
berhadapan langsung dengan kejadian, lalu melaporkan kejadian itu. Berita
langsung juga disebut sebagai hard news, fakta yang digunakan untuk
memberitahu suatu peristiwa adalah fakta keras. Yang dimaksud dengan fakta
keras adalah fakta yang segera dapat diukur berdasarkan persepsi inderawi
manusia.
b. Berita Ringan
Berita yang tidak mengutamakan unsur penting yang hendak diberitakan,
melainkan sesuatu yang menarik. Berdasarkan kejadiannya, berita ringan dapat
dibedakan atas dua jenis. Pertama, berita ringan yang kejadiannya merupakan
sampiran dari peristiwa penting yang diberitakan lewat berita langsung (disebut
side bar). Kedua, berita ringan yang kejadiannya berdiri sendiri, jadi tidak terkait
dengan suatu peristiwa penting yang bisa dituliskan sebagai berita langsung.
c. Berita Kisah
Suatu tulisan mengenai kejadian yang dapat menyentuh perasaan, ataupun
yang menambah pengetahuan pembaca lewat penjelasan rinci, lengkap, serta
mendalam. Berita ini tidak terikat akan aktualitas. Nilai utamanya adalah dalam
unsur manusiawi atau informasi yang dapat menambah pengetahuan.
24
Olii, Op. Cit., h. 36-38
19
d. Laporan Mendalam
Laporan mendalam digunakan untuk menuliskan permasalahan secara lebih
lengkap, mendalam, dan analitis. Cara penulisan seperti ini dimaksudkan untuk
menyajikan informasi agar pembaca lebih memahami duduk perkara suatu
masalah.25
a. Berita keras (hard news) adalah segala informasi penting dan/atau menarik
yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus
segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audien secepatnya.
b. Berita lunak (soft news) adalah segala informasi yang penting dan menarik
yang disampaikan secara mendalam namun tidak bersifat harus segera
ditayangkan.26
4. Sumber Berita
Sumber berita adalah siapa saja yang dinilai mempunyai posisi mengetahui
atau berkompeten terhadap suatu fakta, peristiwa atau kejadian, gagasan, serta
data atau informasi yang bernilai berita.27
Sumber berita dapat dikategorikan sebagai berikut antara lain:
25
Siregar, Op. Cit., h. 154-158
26
Morissan, Op. Cit., h. 25-27
27
Barus, Op. Cit., h. 53-54
20
28
Morissan, Op. Cit., h. 153
21
Judul Berita
C. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar.
Demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di
sekolah pada khususnya. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang
secara harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟. Dalam bahasa Arab,
media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada
penerima pesan.30
29
Barus, Op. Cit., h. 91
30
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), Cet. 15, h. 3
22
“Gearlach & Ely menyatakan bahwa media apabila dipahami secara garis
besar adalah manusia, materi, atau kejadian, yang membangun kondisi yang
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.
Secara lebih khusus, pengertian dalam proses belajar mengajar cenderung
diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap,
memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal”.31 “Sementara
itu Atwi Suparman mendefinisikan bahwa media merupakan alat yang digunakan
untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima pesan”.32
Pendapat dari para ahli mengenai pengertian media yaitu sebagai berikut:
31
Ibid., h. 3
32
Pupuh Fathurrohman, Stategi Belajar Mengajar, (Bandung: Refika Aditama, 2009),
Cet. 3, h. 65
33
Arsyad, Op. Cit., h. 3-5
23
34
Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), Ed. 1, h. 19
35
Hamzah B. Uno, Teknologi Komunikasi & Informasi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2010), Ed. 1, Cet. 1, h. 124
24
36
Nana Sudjana dalam Pupuh Fathurrohman, Op. Cit., h. 66
25
37
Yudhi Munadhi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada
Press Jakarta, 2012), Cet. 4, h. 36-43
26
38
Arsyad, Op. Cit., h. 25-27
39
Sudjana dan Rivai dalam Azhar Arsyad, Op. Cit., h. 24-25
27
b. Media Visual
Media visual adalah media yang hanya melibatkan indera penglihatan.
Termasuk dalam jenis media ini adalah media cetak-verbal, media cetak-grafis,
dan media visual non-cetak.
c. Media Audio Visual
Media audio visual adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan
penglihatan sekaligus dalam satu proses. Program audio visual seperti film
dokumenter, film drama, yang dsalurkan melalui peralatan film, video dan
televisi.
d. Multimedia
Multimedia adalah media yang melibatkan berbagai indera dalam sebuah
proses pembelajaran. Termasuk dalam media ini adalah segala sesuatu yang
memberikan pengalaman secara langsung bisa melalui komputer dan internet,
bisa juga melalui pengalaman berbuat dan pengalaman terlibat.40
40
Munadhi, Op. Cit., h. 54-57
41
Ibid., h. 113-114
28
42
Sadiman, Op. Cit., h. 74
43
B. Uno, Op. Cit., h. 135-136
29
44
Munadhi, Op. Cit., h. 127-128
30
E. Kerangka Berpikir
Sejalan dengan perkembangan kehidupan sekarang, pendidikan akan
semakin berkembang dari tahun ke tahun. Apalagi di era globalisasi ini,
pendidikan sudah dilaksanakan pada anak di bawah usia lima tahun. Harapan dari
adanya dunia pendidikan tersebut secara langsung untuk menciptakan peserta
didik menjadi anak bangsa yang berbudi pekerti baik, pintar, berakhlak mulia, dan
bisa membanggakan bangsanya.
Banyaknya sekolah-sekolah pada saat ini, menimbulkan adanya persaingan
diantara sekolah tersebut. Oleh karena itu, setiap sekolah dituntut untuk terus
33
F. Hipotesis Tindakan
METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini bertempat di SMP Negeri 2 Tangerang Selatan, yang berlokasi
di Jl. Cireundeu Raya No. 2 Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan 15419.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran
2013/2014. Penelitian berlangsung pada tanggal 5 Desember 2013-Agustus 2014.
Adapun pengambilan data berlangsung pada tanggal 30 April-14 Mei 2014.
45
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Cet.
Ke-9, h. 58
46
Djuanaidi Ghony, Penelitian Tindakan Kelas, (Malang: UIN-Malang Press, 2008),
Cet. 1, h. 8
34
35
Perlakuan/
tindakan
Perencanaan Pengamatan
Refleksi
47
Suyanto, Pedoman Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 1997), h. 4
48
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), Ed. Rev., cet. 14, h. 131
36
C. Subjek Penelitian
Tahapan penelitian tindakan kelas dilakukan oleh dua siklus. Setiap satu
siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,
dan refleksi. Tahapan pada penelitian ini dimulai dari tahapan prapenelitian yang
akan dilanjutkan dengan dengan tahapan siklus I dan siklus II.
1. Tahapan prapenelitian
Tahapan prapenelitian dalam penelitian ini dilakukan sebagai kegiatan awal
yang bertujuan mengungkapkan permasalahan penting yang berkaitan dengan
pembelajaran menulis. Peneliti melakukan pengamatan terlebih dahulu untuk
mengenali atau mengetahui kondisi awal yang akan dijadikan sebagai bahan
untuk memecahkan permasalahan.
Terlebih dahulu peneliti melakukan wawancara dengan guru Bahasa
Indonesia mengenai kemampuan menulis teks berita. Pembelajaran menulis teks
berita masih terasa sulit oleh siswa. Adapun kesulitan yang dialami oleh siswa
yaitu menuangkan ide, mengungkapan kelengkapan unsur-unsur berita, dan
merangkai kalimat berita yang baik.
37
49
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2011), h. 66
50
Burhan Nurgiyantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi,
(Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2012), Cet. 3, h. 105
39
bentuk tes uraian itu peserta didik dituntut berpikir tentang dan memergunakan
apa yang diketahui yang berkenaan dengan pertanyaan yang harus dijawab.
Bentuk tes uraian memberi kebebasan kepada peserta didik untuk menyusun dan
mengemukakan jawabannya sendiri dalam lingkup yang secara relatif dibatasi.51
Dalam penelitian ini, tes uraian diberikan dua kali. Tes uraian pertama
merupakan langkah yang diambil peneliti untuk mengetahui kemampuan dasar
peserta didik dalam pembelajaran menulis teks berita sebelum menggunakan
media audio visual, tes ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan peserta
didik yang berkenaan dengan materi pelajaran yang akan diberikan. Tes uraian
kedua dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menulis teks
berita sesudah menggunakan media audio visual, tes ini dimaksudkan untuk
mengetahui apakah semua materi pelajaran yang sudah diberikan dapat dikuasai
dengan baik oleh peserta didik.
Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sesuai dengan tema yang
diberikan dan objek yang siswa lihat. Tes ini digunakan untuk mengetahui
keterampilan peserta didik dalam menentukan ketepatan isi berita dan prinsip-
prinsip berita (5W + 1H) dengan objek yang siswa lihat.
2. Nontes
Teknik nontes merupakan alat peneliaian yang dipergunakan untuk
mendapatkan informasi tentang keadaan peserta didik tanpa melalui tes dengan
alat tes.52 Penelitian dilakukan untuk memperoleh data secara langsung ke
lapangan melalui:
a. Observasi
Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan (= data)
yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan atau pencatatan secara
sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran
51
Tuckman dalam Burhan Nurgiyantoro, Ibid., h. 117
52
Nurgiyantoro, Ibid., h. 90
40
53
Sudijono, Op. Cit., h. 76
54
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods, (Bandung: Alfabeta, 2011), Cet.
1, h. 192
41
Tabel. 3.1
Lembar Observasi Pembelajaran Menulis Teks Berita
%
Kriteria
No. Aspek yang diamati (persentase)
Kurang Cukup Baik Ya Tidak
1. Siswa memberikan
respons positif terhadap
pembelajaran menulis
teks berita
2. Siswa memperhatikan
penjelasan guru
3. Siswa mengajukan
pertanyaan
4. Siswa mengajukan
pendapat
5. Siswa menjawab
pertanyaan guru
6. Siswa mengerjakan tugas
yang diberikan oleh guru
dengan baik
7. Siswa mengikuti
pembelajaran sampai
akhir
Tabel. 3.2
Kisi-Kisi Angket Pretest/Tes Uraian Pertama
No. Aspek yang Pertanyaan Jawaban
dinilai
Tabel. 3.3
Kisi-Kisi Angket Posttest/Tes Uraian Kedua
No. Aspek yang Pertanyaan Jawaban
dinilai
1. Pengetahuan dan 1. Apakah kamu pernah a. Pernah
pengalaman mendengar atau b. Belum pernah
siswa menulis mengetahui tentang c. Sudah lupa
teks berita menulis teks berita d. ………………
dengan dengan menggunakan
menggunakan tayangan media audio
media audio visual?
visual 2. Apakah kamu pernah a. Pernah
menulis teks berita b. Belum pernah
dengan menggunakan c. Sudah lupa
media audio visual? d. ………………
2. Kesulitan siswa 3. Apakah kamu mengalami a. Iya
menulis teks kesulitan dalam menulis b. Tidak
berita teks berita dengan tema c. Kadang-kadang
menggunakan pendidikan dengan d. ………………
media audio menggunakan media
visual audio visual?
4. Apakah kamu mengalami a. Iya
kesulitan dalam penulisan b. Tidak
46
memudahkan saya
dalam menulis teks
berita mencakup unsur
5W + 1H
d. ………………
9. Apakah dengan a. Iya
menggunakan media b. Tidak
audio visual dapat c. Kadang-kadang
memberikan kemudahan d. ………………
dalam menulis teks berita
dengan tema pendidikan?
10. Jika jawaban pada no 9 a. Dapat memberikan
adalah iya atau kadang- inspirasi dalam menulis
kadang, apa alasannya? teks berita
b. Dapat memberikan
gambaran yang dapat
dijadikan pokok pikiran
dalam menulis teks
berita yang
mengandung unsur 5W
+ 1H
c. A dan B benar
d. ………………
48
55
Nurgiyantoro, Op. Cit., h. 433
49
Keterangan:
X = Nilai rata-rata (mean)
∑x = Jumlah skor ujian
n = Jumlah siswa
56
Ibid., h. 253
50
P = f X 100%
N
Keterangan:
f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu)
P = Angka persentase57
57
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), Ed. 1,
Cet. 24, h. 43
BAB IV
A. Deskripsi Data
1. Profil Sekolah
mutu pendidikan khususnya mutu lulusan, sehingga pada tahun 2009 SMPN 1
Ciputat berhasil meraih sertifikat ISO 9001-2000.
Berdasarkan Keputusan Wali Kota Tangerang Selatan Nomor 10 Tahun
2009, SMPN 1 Ciputat berubah nama menjadi SMPN 2 Kota Tangerang Selatan
dan atas prestasi kerja warga sekolah pada tahun 2010 SMPN 2 Kota Tangerang
Selatan meraih sertifikat ISO 9001-2008.
Mulai tahun pelajaran 2013/2014 SMPN 2 Kota Tangerang Selatan telah
mencanangkan program Sekolah Berwawasan Lingkungan Hidup. Untuk
mewujudkan program tersebut sekolah telah menetapkan 5 (lima) rencana aksi,
yaitu:
1) Optimalisasi pelaksanaan tata tertib sekolah tentang pola hidup bersih dan
sehat;
2) Pengadaan, perbaikan, dan perawatan sarana prasarana pendidikan secara
bertahap dan proporsional;
3) Penyediaan peralatan dan sarana kebersihan yang memadai;
4) Pemanfaatan setiap lahan kosong untuk penghijauan dan taman;
5) Menggalang kerjasama dengan orang tua, masyarakat, instansi pemerintah
dan swasta dalam pengadaan peralatan kebersihan dan pengelolaan
lingkungan;
Ada pun pemimpin yang pernah menjabat Kepala Sekolah:
1. Tahun 1974 s.d. 1989 : Drs. H. Munadjat Indria
2. Tahun 1989 s.d. 1997 : Dadang Suyatna, B.A.
3. Tahun 1997 s.d. 1998 : PYMT Drs. H. Munadjat Indria
4. Tahun 1998 s.d. 2001 : H. Soemarmo, B.A.
5. Tahun 2001 s.d. 2006 : Drs. H. Nurhadi, M.M.
6. Tahun 2006 s.d. 2009 : Drs. H. Kuswanda, M. Pd.
7. Tahun 2009 s.d. 2012 : Alan Suherlan, S. Pd., M.M.
8. Tahun 2012 s.d. sekarang : Drs. H. Antasa, M.M.Pd.
53
Katolik
Khong
Budha
Hindu
Islam
Kelas
Hucu
L+P
L
Kepala Sekolah 1 - 1 1 - 1 - - -
Guru 23 40 63 52 11 5 52 5 -
Pegawai Tata -
3 5 8 2 6 3 3 3
Usaha
Petugas - 4
4 - 4 - 4 - - 2
Kebersihan
Petugas - 2
4 - 4 - 4 - - 2
Keamanan
Jumlah 35 45 80 55 25 6 55 8 7 6
c. Prestasi Siswa
1) Perolehan Nilai Rata-Rata Ujian Nasional (3 tahun terakhir)
7 8 9 -7 -8 -9
1 Pendidikan Agama 2 2 2 76 78 80
2 PKn 2 2 2 75 76 78
56
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 72 75 78
4 Matematika 4 4 4 68 70 75
5 IPA 4 4 5 71 73 76
6 IPS 4 4 5 70 72 75
7 Bahasa Inggris 4 4 4 70 74 76
8 Seni Budaya 2 2 2 75 78 80
9 Pendidikan Jasmani 2 2 2 70 74 78
10 TIK 2 2 2 64 70 75
12 PKK 2 2 2 76 77 78
13 Mulok Pilihan 2 2 2 67 70 75
- Taekwondo
- Silat
c. Kegiatan Pembiasaan
No. Jenis kegiatan Waktu Pelaksanaan
B. Pembahasan
contoh berita untuk dianalisis bersama-sama sesuai dengan apa yang telah peneliti
jelaskan kepada siswa.
Kegiatan selanjutnya, yaitu melakukan pretest (tes uraian pertama). Pretest
(tes uraian pertama) dilakukan selama 40 menit, pada kegiatan ini siswa diberikan
tes untuk menulis sebuah teks berita dengan tema bencana alam tanpa
menggunakan media audio visual.
3) Tahap Pengamatan
Pada tahap pengamatan ini, dalam pembelajaran di kelas siswa terlihat
cukup menyimak pelajaran dengan baik. Akan tetapi, masih ada sebagian siswa
yang asyik mengobrol dengan teman sebangku, bercanda, mencoret-coret kertas,
bahkan ada yang menundukkan kepalanya di atas meja bermalas-malasan.
4) Tahap Refleksi
Pada tahap refleksi ini, setelah peneliti melaksanakan pretest (tes uraian
pertama) dapat diketahui bagaimana kemampuan siswa dalam menulis teks berita.
Dari hasil yang didapat masih banyak siswa yang mengalami kesulitan pada saat
menulis teks berita. Siswa tidak menuliskan judul berita sesuai dengan tema yang
diberikan, siswa masih kurang dalam memilih kata-kata yang sesuai sehingga
masih dapat kekurangan dalam merangkai kalimat berita dengan baik, dan
kurangnya pengetahuan siswa dalam penggunaan ejaaan yang sesuai dengan
EYD. Maka pada pertemuan selanjutnya, peneliti akan menjelaskan kembali
materi mengenai berita dan cara menulis teks berita dengan baik sesuai unsur-
unsur yang terdapat dalam berita, serta membedakannya dengan menggunakan
media audio visual.
c. Pertemuan Kedua (Siklus II)
1) Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan kedua ini, peneliti membuka pembelajaran dengan
kembali menjelaskan maksud dan tujuan dari materi yang akan diajarkan kepada
siswa, yakni menulis teks berita dengan menggunakan media audio visual.
Selanjutnya peneliti mencoba merefleksi mengenai materi yang telah diajarkan
60
4) Tahap Refleksi
Pada tahap refleksi ini, setelah peneliti melaksanakan posttest (tes uraian
kedua) dapat diketahui adanya perkembangan kemampuan siswa dalam menulis
teks berita. Dari hasil yang didapat hampir seluruh siswa dapat menulis teks berita
dengan baik melalui tayangan media audio visual. Siswa sudah mampu
menuliskan judul berita sesuai dengan tema yang diberikan. Siswa dapat memilih
kata-kata yang sesuai sehingga dapat merangkai kalimat berita dengan baik, dan
kesalahan siswa dalam penggunaan ejaaan yang sesuai dengan EYD semakin
berkurang. Pada tahap siklus kedua ini, peneliti mengambil kesimpulan bahwa
penggunaan media audio visual terhadap kemampuan menulis teks berita pada
siswa kelas VIII-3 SMPN 2 Tangerang Selatan berpengaruh positif. Karena dari
hasil posttest (tes uraian kedua) mengalami peningkatan dari hasil pretest (tes
uraian pertama). Maka peneliti mengakahiri penelitian setelah pada siklus kedua
terlaksana dengan baik.
6. Deskripsi Hasil Data Tes Menulis Teks Berita Sebelum Menggunakan
Media Audio Visual (Pretest/Tes Uraian Pertama)
Untuk memperoleh data tentang kemampuan siswa dalam menulis teks
berita tanpa menggunakan media audio visual (pretest), peneliti mengadakan tes
kepada siswa kelas VIII-3 SMPN 2 Tangerang Selatan pada tanggal 30 April
2014. Siswa diberi waktu untuk mengerjakan tes selama empat puluh menit.
Berikut ini peneliti sajikan hasil data pretest (tes uraian pertama) dari seluruh
siswa dan nilai rata-rata kelas.
Tabel. 4.1
Hasil Data Pretest/Tes Uraian PertamaSiswa Kelas VIII-3
Aspek Penilaian Jumlah
No. Nama Siswa Kategori
A B C D E F G Nilai
1 Achmad Fikri Hibatulloh 10 10 10 10 5 5 5 55 TT
2 Adymas Nurul Hidayah 10 10 10 10 5 5 5 55 TT
62
3 Ailsa Oktariana 15 10 10 10 5 5 5 60 TT
4 Annisa Diah Putri Mellinia 15 10 10 10 5 5 5 60 TT
5 Aqhis Ghasyi Fadilah 10 10 10 10 5 5 5 55 TT
6 Bagas Jamalludin Ar Rosyid 15 10 15 10 5 5 5 65 TT
7 Bintang Zamani Novanski 10 10 10 10 5 5 5 55 TT
8 Clara Zulfiah 15 10 10 10 10 5 5 65 TT
9 Dara Aulia Syafitri 15 10 10 10 5 5 5 60 TT
10 Dicky Darmawan 10 10 10 10 5 5 5 55 TT
11 Dwi Dian Anggraini 15 10 10 10 5 5 5 60 TT
12 Dzikrina Lailatun Nafisah 15 10 10 10 10 5 5 65 TT
13 Elmyra Benitta 15 10 15 10 10 5 5 70 TT
14 Fera Aghita 15 10 10 10 5 5 5 60 TT
15 Firda Rahmawati 15 10 10 10 10 5 5 65 TT
16 Fitriani Nurul Hikmah 15 10 10 10 5 5 5 60 TT
17 Guntur Julyanto 10 10 10 10 5 5 5 55 TT
18 Hilmy Ardhi 10 10 10 10 5 5 5 55 TT
19 Idham Kholid 15 10 10 10 5 5 5 60 TT
20 Ifa Cahya Putri 10 10 10 10 5 5 5 55 TT
21 Iffa Naila Safira Widyawati 15 10 10 10 5 5 5 60 TT
22 Indriyati Meliniawati Dewi 15 10 10 10 5 5 5 60 TT
23 Ismi Rahmalia Sanusi 10 10 10 10 5 5 5 55 TT
24 Kanaya Oktavia Marlina 15 10 15 10 5 5 5 65 TT
25 Lusy Anggie Oktavia 10 10 10 10 5 5 5 55 TT
26 Marini Astuti 15 10 10 10 10 5 5 65 TT
Muhammad Fiqih Dwi 10 10 10 10 5 5 5 55 TT
27
Haryawan
Muhammad Maulana 10 10 10 10 5 5 5 55 TT
28
Syahara
63
Muhammad Nurega 10 10 10 10 5 5 5 55 TT
29
Prayoga
Muhammad Raysal 15 10 10 10 5 5 5 60 TT
30
Drigasvara
31 Muhammad Rizkiansyah 10 10 10 10 5 5 5 55 TT
32 Putri Yulia Alen Masga 15 10 10 10 5 5 5 60 TT
33 Putri Zahra Savira 15 10 10 10 10 10 5 70 TT
34 Rahmat Hidayat 10 10 10 10 5 5 5 55 TT
35 Reyfina Asta Miranti 15 10 10 10 5 5 5 60 TT
36 Rivan Fadila Yakhsa 15 10 15 10 5 5 5 65 TT
37 Robby Sanjaya 10 10 10 10 10 5 5 60 TT
38 Rosita 15 10 10 10 5 5 5 60 TT
39 Rudi Afriyanda Idjas 10 10 10 10 5 5 5 55 TT
40 Sinta Baharani 15 10 10 10 10 5 5 60 TT
41 Tasya Ramzani 15 10 10 10 10 5 5 65 TT
42 Tiara Brisa Kasih 15 10 10 10 10 10 5 70 TT
Jumlah 2510
Nilai rata-rata 59,76 TT
Keterangan:
A: Kesesuaian isi teks E : Ketepatan kata T : Tuntas
B: Ketepatan logika urutan cerita F : Ketepatan kalimat TT : Tidak Tuntas
C: Ketepatan detail peristiwa G : Ejaan dan tata tulis
D: Ketepatan makna keseluruhan cerita
Deskripsi
Tabel di atas menunjukkan bahwa kelas VIII-3 yang berjumlah 42 siswa,
sebanyak enam belas orang mendapat skor: 55, lima belas orang mendapat skor:
60, delapan orang mendapat skor: 65, dan tiga orang mendapat skor: 70. Siswa
memperoleh tingkat penguasaan nilai berada dalam rentang 55 – 70 dengan
64
interpretasi cukup dan dikatakan masih kurang mampu dalam menulis teks berita
serta nilai individu setiap siswa masih di bawah KKM yaitu 76. Berdasarkan hasil
data pretest di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata pretest (sebelum
menggunakan media audio visual) adalah 59,76 dengan interpretasi kurang (D).
= 59,76
b) Median
70, 70, 70, 65, 65, 65, 65, 65, 65, 65, 65, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 60,
60, 60, 60, 60, 60, 55, 55, 55, 55, 55, 55, 55, 55, 55, 55, 55, 55, 55, 55, 55, 55
MED = ( )
= 60
Nilai tengah adalah 60
c) Modus
Nilai yang paling banyak muncul adalah 55 (sebanyak 15 orang)
Tabel. 4.2
Hasil Data Posttest/Tes Uraian Kedua Siswa Kelas VIII-3
Aspek Penilaian Jumlah
No. Nama Siswa Kategori
A B C D E F G Nilai
1 Achmad Fikri Hibatulloh 20 15 15 15 10 5 5 85 T
2 Adymas Nurul Hidayah 20 15 15 10 10 5 5 80 T
3 Ailsa Oktariana 20 15 15 15 10 10 5 90 T
4 Annisa Diah Putri Mellinia 20 15 15 15 10 5 5 85 T
5 Aqhis Ghasyi Fadilah 20 15 15 15 10 5 5 85 T
6 Bagas Jamalludin Ar Rosyid 20 15 15 15 10 10 5 90 T
7 Bintang Zamani Novanski 20 15 15 10 10 5 5 80 T
8 Clara Zulfiah 20 15 15 15 10 10 5 90 T
9 Dara Aulia Syafitri 20 15 15 10 10 5 5 80 T
10 Dicky Darmawan 20 15 15 15 10 5 5 85 T
11 Dwi Dian Anggraini 20 15 15 15 10 5 5 85 T
12 Dzikrina Lailatun Nafisah 20 15 15 15 10 10 5 90 T
13 Elmyra Benitta 20 15 20 15 10 10 5 95 T
14 Fera Aghita 20 15 15 15 10 5 5 85 T
15 Firda Rahmawati 20 15 20 15 10 10 5 95 T
16 Fitriani Nurul Hikmah 20 15 15 15 10 5 5 85 T
17 Guntur Julyanto 20 15 15 10 10 5 5 80 T
18 Hilmy Ardhi 20 15 15 15 10 5 5 85 T
19 Idham Kholid 20 15 15 15 10 10 5 90 T
20 Ifa Cahya Putri 20 15 15 10 10 5 5 80 T
21 Iffa Naila Safira Widyawati 20 15 20 15 10 10 5 95 T
22 Indriyati Meliniawati Dewi 20 15 15 15 10 10 5 90 T
23 Ismi Rahmalia Sanusi 20 15 15 15 10 5 5 85 T
24 Kanaya Oktavia Marlina 20 15 20 15 10 10 5 95 T
66
Keterangan:
A: Kesesuaian isi teks E : Ketepatan kata T : Tuntas
B: Ketepatan logika urutan cerita F : Ketepatan kalimat TT : Tidak Tuntas
C: Ketepatan detail peristiwa G : Ejaan dan tata tulis
D: Ketepatan makna keseluruhan cerita
67
Deskripsi
Tabel di atas menunjukkan bahwa kelas VIII-3 yang berjumlah 42 siswa,
sebanyak tujuh orang mendapat skor: 80, delapan belas orang mendapat skor: 85,
sembilan orang mendapat skor: 90, dan delapan orang mendapat skor: 95. Siswa
memperoleh tingkat penguasaan nilai berada dalam rentang 80 – 95 dengan
interpretasi baik dan dikatakan sudah mampu dalam menulis teks berita serta nilai
individu setiap siswa sudah di atas KKM yaitu 76. Berdasarkan hasil data posttest
di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata posttest (sesudah menggunakan
media audio visual) adalah 87,14 dengan interpretasi baik sekali (A).
= 87,14
b) Median
95, 95, 95, 95, 95, 95, 95, 95, 90, 90, 90, 90, 90, 90, 90, 90, 90, 85, 85, 85, 85,
85, 85, 85, 85, 85, 85, 85, 85, 85, 85, 85, 85, 85, 85, 80, 80, 80, 80, 80, 80, 80
MED = ( )
= 85
Nilai tengah adalah85
c) Modus
Nilai yang paling banyak muncul adalah 85 (sebanyak 18 orang)
68
5) Ketepatan kata
Pemilihan kata (diksi) yang digunakan masih kurang baik, terdapat kata-
kata yang kurang tepat.
6) Ketepatan kalimat
Ketepatan kalimat yang digunakan masih kurang baik, karena dari
kalimat pertama kemudian dilanjutkan pada kalimat berikutnya masih
kurang cocok. Seperti kutipan dibawah ini:
“untuk saat ini bantuan logistik cukup untuk 2 minggu kedepan,
walaupun bantuan tersebut tercukupi, namun trauma yang mendalam
masih dirasakan dari kejadian banjir ini. Diperkirakan 50 orang hilang
terhanyut air. Banjir juga terjadi karena hujan lebat yang terus
menerus”.
7) Ejaan dan tata tulis
Ejaan yang ditulis Idham masih kurang baik, karena penempatan tanda
baca (titik; koma) yang digunakan masih kurang tepat. Dan masih
terdapat kesalahan dalam penulisan huruf kapital.
Ketepatan urutan cerita yang ditulis sudah cukup baik, hanya saja masih
terdapat sedikit urutan cerita yang kurang tepat.
3) Ketepatan detil peristiwa
Prinsip 5W + 1H masih kurang lengkap, karena unsur how (bagaimana)
masih kurang penjelasannya di dalam teks berita.
4) Ketepatan makna keseluruhan cerita
Teks berita yang ditulis Marini cukup baik, karena cara Marini dalam
menuangkan ide-ide ke dalam tulisan sudah bagus. Hanya perlu
ditambahkan kejelasan beritanya, sehingga pembaca lebih dapat
memahami keseluruhan isi berita.
5) Ketepatan kata
Pemilihan kata (diksi) yang digunakan sudah baik. Selain itu, bahasa
yang digunakan sederhana, sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh
pembaca.
6) Ketepatan kalimat
Ketepatan kalimat yang digunakan masih kurang baik, karena dari
kalimat pertama kemudian dilanjutkan pada kalimat berikutnya masih
kurang cocok. Seperti kutipan dibawah ini:
“genangan banjir yang terjadi di jalan utama salah satunya yaitu jalan
Arjuna yang mengakibatkan kemacetan yang parah. Kemacetan tersebut
terjadi dari pintu tol kebon jeruk menuju taman Anggrek. Banjir
dikarenakan banyaknya sampah yang ada di kali dan hujan yang terus-
menerus”.
7) Ejaan dan tata tulis
Ejaan yang ditulis Marini masih kurang baik, karena penempatan tanda
baca (titik; koma) yang digunakan masih kurang tepat. Dan masih
terdapat kesalahan dalam penulisan huruf kapital.
72
Ejaan yang ditulis Raysal masih kurang baik, karena penempatan tanda
baca (titik; koma) yang digunakan masih kurang tepat. Dan masih
terdapat kesalahan dalam penulisan huruf kapital.
keseluruhan isi berita. Tetapi secara keseluruhan berita yang ditulis oleh
Tiara sudah baik.
5) Ketepatan kata
Pemilihan kata (diksi) yang digunakan sudah baik. Selain itu, bahasa
yang digunakan sederhana, sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh
pembaca.
6) Ketepatan kalimat
Ketepatan kalimat yang digunakan sudah baik. Karena dari kalimat
pertama kemudian dilanjutkan pada kalimat berikutnya saling
berhubungan, jadi pembaca lebih mudah memahami.
7) Ejaan dan tata tulis
Ejaan yang ditulis Tiara masih kurang baik, karena penempatan tanda
baca (titik; koma) yang digunakan masih kurang tepat. Dan masih
terdapat kesalahan dalam penulisan huruf kapital.
Teks berita yang ditulis Rahmat sudah cukup baik, pesan yang diingin
disampaikan kepada pembaca juga bisa disampaikan dengan baik.
Hanya saja perlu ditambahkan kejelasan beritanya, sehingga pembaca
lebih dapat memahami keseluruhan isi berita.
5) Ketepatan kata
Pemilihan kata (diksi) yang digunakan sudah baik. Selain itu, bahasa
yang digunakan sederhana, sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh
pembaca.
6) Ketepatan kalimat
Ketepatan kalimat yang digunakan masih kurang baik, karena dari
kalimat pertama kemudian dilanjutkan pada kalimat berikutnya masih
kurang cocok. Seperti kutipan dibawah ini:
“para korban dievakuasi dan berhasil di selamatkan oleh tim SAR 2 jam
setelah peristiwa itu terjadi. Dalam kejadian ini Dinas perhubungan
akan menangani kasus ini, agar tidak ada lagi kecelakaan seperti
sekarang ini. Korban segera dilarikan ke rumah sakit terdekat”.
7) Ejaan dan tata tulis
Ejaan yang ditulis Rahmat masih kurang baik, karena penempatan tanda
baca (titik; koma) yang digunakan masih kurang tepat. Dan masih
terdapat kesalahan dalam penulisan huruf kapital.
sesuai dengan tema, judul, dan sesuai dengan berita melalui tayangan
audio visual.
2) Ketepatan logika urutan cerita
Ketepatan urutan cerita yang ditulis sudah baik.
3) Ketepatan detil peristiwa
Prinsip 5W + 1H dalam teks berita yang dibuat Firda sudah baik, dan
tergambar dengan jelas.
4) Ketepatan makna keseluruhan cerita
Teks berita yang ditulis Firda sudah baik, ide-ide yang ingin
disampaikan kepada pembaca bisa disampaikan dengan baik. Kejelasan
isi dalam berita sudah tergambarkan, sehingga pembaca dapat
memahami keseluruhan isi berita.
5) Ketepatan kata
Pemilihan kata (diksi) yang digunakan sudah baik.
6) Ketepatan kalimat
Ketepatan kalimat yang digunakan sudah baik. Firda sudah bisa
merangkai kalimat dengan baik.
7) Ejaan dan tata tulis
Ejaan yang ditulis Firda masih kurang baik, masih terdapat kesalahan
dalam penulisan huruf kapital. Variasi huruf yang digunakan belum
sesuai dengan EYD.
Huruf p pada kata presiden ditulis dengan huruf kecil, seharusnya huruf
p pada kata presiden ditulis dengan huruf kapital menjadi Presiden.
ditulis Idham sudah sesuai dengan tema, judul, dan sesuai dengan berita
melalui tayangan audio visual.
2) Ketepatan logika urutan cerita
Ketepatan urutan cerita yang ditulis sudah cukup baik.
3) Ketepatan detil peristiwa
Prinsip 5W + 1H hampir tergambar dengan baik, hanya perlu
ditambahkan lagi kelengkapan beritanya.
4) Ketepatan makna keseluruhan cerita
Teks berita yang ditulis Idham baik, karena cara Idham dalam
menuangkan ide-ide ke dalam tulisan sudah bagus. Pembaca dapat
memahami keseluruhan isi berita yang ditulis oleh Idham.
5) Ketepatan kata
Pemilihan kata (diksi) yang digunakan sudah baik.
6) Ketepatan kalimat
Ketepatan kalimat yang digunakan sudah baik. Idham sudah bisa
merangkai kalimat dengan baik.
7) Ejaan dan tata tulis
Ejaan yang ditulis Idham masih kurang baik, karena masih terdapat
kesalahan dalam penulisan huruf kapital. Setelah tanda baca titik, diawal
kalimat Idham menulis dengan huruf kecil.
Teks berita yang ditulis Raysal baik, karena ide yang ingin disampaikan
kepada pembaca bisa disampaikan dengan baik. Pembaca sudah dapat
memahami keseluruhan isi berita.
5) Ketepatan kata
Pemilihan kata (diksi) yang digunakan sudah baik.
6) Ketepatan kalimat
Raysal sudah mampu merangkai kalimat dengan baik.
7) Ejaan dan tata tulis
Ejaan yang ditulis Raysal masih kurang baik, karena masih terdapat
kesalahan dalam penulisan huruf kapital. Setelah tanda baca titik, diawal
kalimat Raysal menulis dengan huruf kecil.
6) Ketepatan kalimat
Rivan sudah dapat merangkai kalimat dengan baik.
7) Ejaan dan tata tulis
Ejaan yang ditulis Rivan masih kurang baik, masih terdapat kesalahan
dalam penulisan huruf kapital. Variasi huruf yang digunakan belum
sesuai dengan EYD.
Huruf p pada kata pemerintah ditulis dengan huruf kecil, seharusnya
huruf p pada kata pemerintah ditulis dengan huruf kapital menjadi
Pemerintah.
Ejaan yang ditulis Rahmat masih kurang baik, karena masih terdapat
kesalahan dalam penulisan huruf kapital. Variasi huruf yang digunakan
belum sesuai dengan EYD. Setelah tanda baca titik, diawal kalimat
Rahmat menulis dengan huruf kecil.
P = f X 100%
N
Keterangan:
f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu)
P = Angka persentase
Selanjutnya untuk mempermudah dalam menganalisis data angket dari
hasil penelitian, maka setiap butir pertanyaan dibuatkan suatu tabel yang
86
Tabel. 4.5
Pengetahuan Siswa Mengenai Pengertian Menulis
2. Dari tiga pernyataan di bawah ini, manakah pengertian menulis yang
paling sesuai menurut pendapat Anda?
a. Menulis adalah
P = 10 X 100%
1. kegiatan yang 10 23,80%
42
menyenangkan
b.Menulis adalah
P = 3 X 100%
2. kegiatan merangkai 3 7,14%
42
kata-kata dalam kertas
c. Menulis adalah
kegiatan menuangkan P = 28 X 100%
3. 28 66,67%
ide atau gagasan ke 42
dalam sebuah tulisan
d. ……………… P = 1 X 100%
4. 1 2,39%
42
Jumlah: 42 100%
Tabel. 4.6
Pengetahuan Siswa Mengenai Pengertian Berita
3. Dari ketiga pengertian mengenai berita, manakah menurut Anda yang
paling tepat?
a. Berita adalah
informasi
mengenai suatu
P = 34 X 100%
1. peristiwa, 34 80,95%
42
kejadian yang
berisikan fakta
atau kejadian
b. Berita adalah
pemberitahuan P = 3 X 100%
2. 3 7,14%
tentang suatu 42
informasi
c. Berita adalah
laporan yang
disampaikan P = 4 X 100%
3. 4 9,52%
melalui media 42
cetak atau
elektronik
d. ……………… P = 1 X 100%
4. 1 2,39%
42
Jumlah: 42 100 %
a. Pernah P = 7 X 100%
1. 7 16,67%
42
b. Belum pernah P = 29 X 100%
2. 29 69,04%
42
c. Sudah lupa P = 6 X 100%
3. 6 14,29%
42
d. ……………… P = 0 X 100%
4. 0 0%
42
Jumlah: 42 100 %
Dari jumlah 42 siswa, 16,67% siswa sudah pernah menulis teks berita,
69,04% siswa menjawab belum pernah menulis teks berita, 14,29% siswa
menjawab sudah lupa apakah pernah menulis teks berita atau belum, dan tidak
ada siswa atau 0% yang menjawab alternatif lain pada poin d. Berdasarkan
hasil presentase di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian siswa atau lebih
dari separuh siswa belum pernah menulis teks berita.
90
Tabel. 4.8
Pengalaman Siswa dalam Menulis Teks Berita dengan Tema
Bencana Alam
5. Apakah kamu pernah menulis teks berita dengan tema bencana alam?
a. Pernah P = 5 X 100%
1. 5 11,90%
42
b. Belum pernah P = 28 X 100%
2. 28 66,67%
42
c. Sudah lupa P = 9 X 100%
3. 9 21,43%
42
d. ……………… P = 0 X 100%
4. 0 0%
42
Jumlah: 42 100 %
Tabel. 4.9
Intensitas Penggunaan Media dalam Pembelajaran Menulis
6. Dalam pembelajaran menulis, apakah guru kamu sering menggunakan
media?
a. Media adalah
P = 7 X 100%
1. suatu alat 7 16,67%
42
elektronik
b. Media adalah alat
P = 2 X 100%
2. untuk 2 4,76%
42
mendengarkan
c. Media adalah
perantara atau
pengantar pesan P = 30 X 100%
2. 30 71,43%
dari pengirim 42
pesan kepada
penerima pesan
d. ……………… P = 3 X 100%
4. 3 7,14%
42
Jumlah: 42 100 %
Dari jumlah 42 siswa, 16,67% siswa menjawab media adalah suatu alat
elektronik, 4,76% siswa menjawab media adalah alat untuk mendengarkan,
71,43% siswa sudah mengetahui tentang pengertian dari media, dan 7,14%
siswa menjawab alternatif lain pada poin d. Berdasarkan hasil presentase di
atas dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh siswa sudah mengetahui
pengertian dari media.
Tabel. 4.11
Kesulitan Siswa dengan Penulisan Ejaan yang Benar
8. Apakah kamu mengalami kesulitan dalam penulisan ejaan yang benar
dalam menulis teks berita?
93
a. Iya P = 7 X 100%
1. 7 16,67%
42
b. Tidak P = 8 X 100%
2. 8 19,05%
42
c. Kadang-kadang P = 27 X 100%
3. 27 64,28%
42
d. ……………… P = 0 X 100%
4. 0 0%
42
Jumlah: 42 100 %
Tabel. 4.12
Data Hasil Angket Menulis Teks Berita Sesudah Menggunakan
Media Audio Visual
f. Tidak 6
g. Kadang-kadang 31
h. ……………… -
5. Apakah kamu menyukai proses pembelajaran dengan
menggunakan media audio visual?
e. Iya 32
f. Tidak 10
g. Kadang-kadang -
h. ……………… -
6. Setelah kamu mengikuti pembelajaran menulis teks berita
dengan menggunakan media audio visual, apakah kamu
tertarik untuk menulis teks berita lagi?
e. Iya 35
f. Tidak 3
g. Kadang-kadang 4
h. ……………… -
7. Bagaimana cara kamu mengalami kesulitan dalam menulis
teks berita dengan tema pendidikan?
e. Bertanya kepada guru 22
f. Bertanya kepada teman 12
g. Membaca buku 6
h. ……………… 2 = bertanya kepada
guru dan teman,
bertanya kepada
kakak
8. Bagaimana pendapatmu mengenai pembelajaran menulis
teks berita dengan menggunakan media audio visual?
e. Penggunaan media audio visual tidak memberikan 2
96
manfaat apa-apa
f. Penggunaan media audio visual dapat memberikan 16
gambaran mengenai apa yang harus saya tulis
g. Penggunaan media audio visual memudahkan saya 24
dalam menulis teks berita mencakup unsur 5W + 1H
h. ……………… -
9. Apakah dengan menggunakan media audio visual dapat
memberikan kemudahan dalam menulis teks berita dengan
tema pendidikan?
e. Iya 26
f. Tidak -
g. Kadang-kadang 16
h. ……………… -
10. Jika jawaban pada no 9 adalah iya atau kadang-kadang, apa
alasannya?
e. Dapat memberikan inspirasi dalam menulis teks berita -
f. Dapat memberikan gambaran yang dapat dijadikan 13
pokok pikiran dalam menulis teks berita yang
mengandung unsur 5W + 1H
g. A dan B benar 29
h. ……………… -
P = f X 100%
N
Keterangan:
f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu)
P = Angka persentase
Tabel. 4.13
Pengetahuan Siswa dalam Menulis Teks Berita dengan
Menggunakan Media Audio Visual
1. Apakah kamu pernah mendengar atau mengetahui tentang menulis teks
berita dengan menggunakan tayangan media audio visual?
a. Pernah P = 32 X 100%
1. 32 76,19%
42
b. Belum pernah P = 3 X 100%
2. 3 7,14%
42
98
a. Pernah P = 32 X 100%
1. 32 76,19%
42
b. Belum pernah P = 4 X 100%
2. 4 9,52%
42
99
a. Iya P = 6 X 100%
1. 6 14,29%
42
b. Tidak P = 15 X 100%
2. 15 35,71%
42
c. Kadang-kadang P = 21 X 100%
3. 21 50%
42
4. d. ……………… - 0% P = 0 X 100%
100
42
Jumlah: 42 100%
a. Iya P = 5 X 100%
1. 5 11,90%
42
b. Tidak P = 6 X 100%
2. 6 14,29%
42
c. Kadang-kadang P = 31 X 100%
3. 31 73,81%
42
d. ……………… P = 0 X 100%
4. - 0%
42
Jumlah: 42 100%
101
a. Iya P = 32 X 100%
1. 32 76,19%
42
b. Tidak P = 10 X 100%
2. 10 23,81%
42
c. Kadang-kadang P = 0 X 100%
3. - 0%
42
d. ……………… P = 0 X 100%
4. - 0%
42
Jumlah: 42 100%
tidak ada siswa atau 0% yang menjawab alternatif lain pada poin d.
Berdasarkan hasil presentase di atas dapat disimpulkan bahwa separuh siswa
atau hampir dari seluruh siswa menyukai proses pembelajaran dengan
menggunakan media audio visual.
Tabel. 4.18
Ketertarikan Siswa dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
dengan Menggunakan Media Audio Visual
6. Setelah kamu mengikuti pembelajaran menulis teks berita dengan
menggunakan media audio visual, apakah kamu tertarik untuk menulis
teks berita lagi?
a. Iya P = 35 X 100%
1. 35 83,34%
42
b. Tidak P = 3 X 100%
2. 3 7,14%
42
c. Kadang-kadang P = 4 X 100%
3. 4 9,52%
42
d. ……………… P = 0 X 100%
4. - 0%
42
Jumlah: 42 100%
hasil presentase di atas dapat disimpulkan bahwa separuh siswa tertarik untuk
menulis teks berita lagi dengan menggunakan media audio visual.
Tabel. 4.19
Solusi Mengatasi Kesulitan dalam Menulis Teks Berita dengan
Tema Pendidikan
7. Bagaimana cara kamu mengalami kesulitan dalam menulis teks berita
dengan tema pendidikan?
Tabel. 4.20
Pendapat Siswa Mengenai Penggunaan Media Audio Visual
Terhadap Pembelajaran Menulis Teks Berita
8. Bagaimana pendapatmu mengenai pembelajaran menulis teks berita
dengan menggunakan media audio visual?
a. Penggunaan media
audio visual tidak P = 2 X 100%
1. 2 4,76%
memberikan 42
manfaat apa-apa
b. Penggunaan media
audio visual dapat
memberikan P = 16 X 100%
2. 16 38,09%
gambaran 42
mengenai apa yang
harus saya tulis
c. Penggunaan media
audio visual
memudahkan saya P = 24 X 100%
3. 24 57,15%
dalam menulis teks 42
berita mencakup
unsur 5W + 1H
d. ……………… P = 0 X 100%
4. 0 0%
42
Jumlah: 42 100%
a. Iya P = 26 X 100%
1. 26 61,91%
42
b. Tidak P = 0 X 100%
2. - 0%
42
c. Kadang-kadang P = 4 X 100%
3. 16 38,09%
42
d. ……………… P = 0 X 100%
4. - 0%
42
Jumlah: 42 100%
menulis teks berita dengan tema pendidikan, dan tidak ada siswa atau 0%
yang menjawab alternatif lain pada poin d. Berdasarkan hasil presentase di
atas dapat disimpulkan bahwa separuh siswa berpendapat bahwa
penggunaaan media audio visual dapat memberikan kemudahan dalam
menulis teks berita dengan tema pendidikan.
Tabel. 4.22
Alasan Siswa Mengenai Penggunaan Media Audio Visual
dalam Menulis Teks Berita
10. Jika jawaban pada nomor 9 adalah iya atau kadang-kadang, apa
alasannya?
a. Dapat memberikan
inspirasi dan P = 0 X 100%
1. - 0%
gagasan dalam 42
menulis teks berita
b. Dapat memberikan
gambaran yang
dapat dijadikan
pokok pikiran
P = 13 X 100%
2. dalam menulis teks 13 30,95%
42
berita sehingga
adanya ketepatan isi
yang mengandung
unsur 5W+1H
c. A dan B benar P = 29 X 100%
3. 29 69,05%
42
d. ……………… P = 0 X 100%
4. - 0%
42
107
Jumlah: 42 100%
Tabel. 4.23
Hasil Observasi Tingkah Laku Siswa Terhadap Pembelajaran
Menulis Teks Berita tanpa Menggunakan Media Audio Visual
Kriteria
No. Aspek yang diamati
Kurang Cukup Baik
8. Siswa memberikan respon
positif terhadap
pembelajaran menulis teks 19,05% 47,62% 33,33%
berita
9. Siswa memperhatikan
penjelasan guru 19,05% 52,39% 28,57%
Dari tabel di atas dapat diketahui hasil observasi tingkah laku siswa
terhadap pembelajaran menulis teks berita sebelum menggunakan media
audio visual yaitu:
f) Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan baik kategori
kurang sebesar 14,28% berjumlah 6 siswa, cukup sebesar 42,86% berjumlah
18 siswa, baik sebesar 42,86% berjumlah 18 siswa. Dapat diketahui pada poin
keenam hampir separuh siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
dengan baik.
Kriteria
No. Aspek yang diamati
Kurang Cukup Baik
1. Siswa memberikan respon
positif terhadap
pembelajaran menulis teks 11,90% 35,71% 52,39%
berita
2. Siswa memperhatikan
penjelasan guru 7,14% 35,71% 57,15%
3. Siswa mengajukan
pertanyaan 21,42% 26,19% 52,39%
4. Siswa mengajukan
23,81% 30,95% 45,24%
pendapat
5. Siswa menjawab
pertanyaan guru 19,05% 33,33% 47,62%
Dari tabel di atas dapat diketahui hasil observasi tingkah laku siswa
terhadap pembelajaran menulis teks berita sesudah menggunakan media audio
visual yaitu:
f) Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan baik kategori
kurang sebesar 7,14% berjumlah 3 siswa, cukup sebesar 21,43% berjumlah 9
112
siswa, baik sebesar 73,81% berjumlah 31 siswa. Dapat diketahui pada poin
keenam hampir keseluruhan siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru dengan baik.
9. Pembahasan
media audio visual ini agar ide, gagasan, dan daya cipta yang dimiliki siswa
dapat berkembang serta menciptakan pembelajaran yang tidak
menjenuhkan/membosankan.
Dalam pembelajaran menulis teks berita pada siswa kelas VIII-3 di
SMPN 2 Tangerang Selatan sebagian besar sudah mengerti, hanya saja masih
terdapat kekurangan dalam merangkai kalimat berita dengan baik, serta
kurangnya pemahaman siswa dalam penggunaan ejaan yang benar sesuai
EYD. Pemilihan judul berita sudah sesuai dengan tema yang diberikan,
mengungkapkan prinsip 5W + 1H dalam teks berita sudah tergambar dengan
baik dan benar. Secara keseluruhan pemahaman siswa tentang berita dan
menulis teks berita sudah baik.
Pembelajaran mengenai berita pada siswa kelas VIII-3 di SMPN 2
Tangerang Selatan ternyata cukup diminati. Ini terbukti dengan hasil yang
diperoleh siswa pada saat mengerjakan tes uraian, hasil data angket, dan hasil
observasi tingkah laku siswa dalam pembelajaran menulis teks berita. Pada
dasarnya hampir seluruh siswa sudah mengerti mengenai materi berita dan
bagaimana menuliskan teks berita, namun masih terdapat kesalahan-kesalahan
yang peneliti jumpai, misalnya siswa tidak menuliskan judul berita, penulisan
judul berita yang kurang sesuai dengan tema yang diberikan, kurangnya dalam
memilih kata-kata yang tepat dan merangkai kalimat yang baik serta
kurangnya pengetahuan siswa dalam penggunaan ejaan yang benar sesuai
EYD. Oleh karena itu, pada saat tes uraian pertama (tanpa menggunakan
media audio visual) nilai yang dicapai siswa rata-rata mendapatkan nilai 5
dengan interpretasi kurang. Lalu siswa diberikan materi mengenai berita dan
bagaiamana cara menulis teks berita yang baik dan benar. Kemudian diadakan
tes kembali untuk melihat atau mengukur apakah siswa paham dan mengerti
dengan materi yang sudah diajarkan atau diberikan. Setelah dilakukan tes
uraian yang kedua (dengan menggunakan media audio visual) ternyata hasil
yang diperoleh siswa memuaskan, siswa rata-rata mendapatkan nilai 8, hal ini
114
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
Ada beberapa saran yang peneliti berikan, di antaranya:
Hendaknya guru harus memilih media pembelajaran yang baik dalam proses
pembelajaran dan disesuaikan dengan materi, agar siswa lebih mudah
memahami materi yang disampaikan. Pemilihan media yang akan digunakan
harus bisa memunculkan minat dan semangat siswa dalam belajar.
Hendaknya penggunaan media tidak hanya digunakan dalam pembelajaran
menulis teks berita saja, sebaiknya digunakan juga pada pembelajaran
menulis yang lainnya.
Para guru diharapkan dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih
giat menulis.
Para guru diharapkan memberikan latihan dalam menggunakan ejaan yang
baik dan benar.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan hendaknya dapat memberikan fasilitas
yang dapat menunjang proses pembelajaran dan keberhasilan siswa dalam
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Alex, S.S. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana. 2011.
Arikunto, Suharsimi. dkk, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. 2009.
Barus, Sedia Willing. Jurnalistik Petunjuk Teknis Menulis Berita. Jakarta: Erlangga.
2010.
Mencher‟s, Melvin. News Reporting and Writing. New York: McGraw-Hill. 2006.
Mulyati, Yeti. Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Di Kelas Tinggi. Jakarta:
Universitas Terbuka. 2007.
Olii, Helena. Berita & Informasi Jurnalistik Radio. Indonesia: PT Indeks. 2007.
Putra, Masri Sareb. Teknik Menulis Berita & Feature. Indonesia: PT. Indeks. 2006.
Resmini, Novi & Dadan Juanda. Pendidikan Bahasa Dan Sastra Di Kelas Tinggi.
Bandung: UPI PRESS. 2007.
Siregar, Ashadi, dkk. Bagaimana Meliput dan Menulis Berita untuk Media Massa.
Yogyakarta: Kanisius. 2003.
Suhaimin dan Rulli Nasrullah. Bahasa Jurnalistik. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN
Jakarta. 2009.