Anda di halaman 1dari 147

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN CANVA FOR

EDUCATION TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA


MATA PELAJARAN SKI DI KELAS XI IPS MAN 1 JAKARTA

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Disusun oleh:
Miftahul Fadila Saza
11190110000016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2023 M/1445 H
i
i
iii
iv
ABSTRAK

Miftahul Fadila Saza (11190110000016) “Pengaruh Media Pembelajaran


Canva for Education terhadap Minat Belajar Siswa Melalui Pada Mata
Pelajaran SKI di Kelas XI IPS MAN 1 Jakarta”. Program Studi Pendidikan
Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan


media pembelajaran Canva for Education terhadap minat belajar siswa pada mata
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MAN 1 Jakarta. Media pembelajaran Canva
for Education merupakan sebuah platform daring untuk mendesain grafis dalam
merancang berbagai desain kreatif dengan memudahkan penggunanya seperti
mendesain poster, info grafis, hingga presentasi. Bukan hanya untuk mendesain,
namun juga bisa digunakan sebagai media pembelajaran bagi guru, siswa dan
sekolah dalam pembelajaran di kelas. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen. Pemilihan sampel dengan desain
penelitian nonequevalent control group design. Teknik pengambilan sampel adalah
purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa
instrumen kuesioner. Berdasarkan hasil uji hipotesis, diketahui Uji Paired Sample
T Test diperoleh nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,001 < 0,05. Maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh penerapan media pembelajaran Canva for Education
terhadap minat belajar. Adapun pada Uji Independent Sample T Test diperoleh hasil
Signifikasi sebesar 0,009 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara rata-rata hasil minat belajar pada siswa yang
menggunakan media pembelajaran Canva for Education dan pembelajaran secara
konvensional yang menggunakan Power Point biasa.

Kata Kunci: Media Pembelajaran, Canva For Education, Minat Belajar Siswa

v
ABSTRACT

Miftahul Fadila Saza (11190110000016) "The Influence of Canva for Education


Learning Media on Students' Interest in Learning through SKI Subjects in
Class XI Social Science MAN 1 Jakarta". Islamic Religious Education Study
Program, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Syarif Hidayatullah State
Islamic University, Jakarta.

The aim of this research is to determine the effect of implementing the Canva
for Education learning media on students' interest in learning in the Islamic Cultural
History subject at MAN 1 Jakarta. Canva for Education learning media is an online
platform for graphic design in designing various creative designs to make it easier
for users, such as designing posters, info graphics, and presentations. Not only for
designing, but can also be used as a learning medium for teachers, students and
schools in classroom learning. This research uses a quantitative approach with a
quasi-experimental method. Sample selection using a nonequivalent control group
design research design. The sampling technique is purposive sampling. The
instrument used in this research is a questionnaire instrument. Based on the results
of the hypothesis test, it is known that the Paired Sample T Test obtained a Sig (2-
tailed) value of 0.001 < 0,05. So it can be concluded that there is an influence of
applying Canva for Education learning media on interest in learning. Meanwhile,
in the Independent Sample T Test, a significance result was obtained of 0.009 <0,05,
so it can be concluded that there is a significant difference between the average
results of learning interest in students who use the Canva for Education learning
media and conventional learning.

Keywords: Learning Media, Canva For Education, Student Interest in Learning

vi
KATA PENGANTAR

‫َّللا ال هر ْح َم ِن ال هرحِ يْم‬


ِ ‫س ِم ه‬
ْ ِ‫ب‬

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirrobbil’aalamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang


telah memberikan nikmat Iman, Islam serta sehat jasmani dan rohani sehingga
penulis mendapatkan kesempatan, sampai akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.
Shalawat bertangkaikan salam tidak lupa penulis haturkan kepada Nagi besar kita
yaitu Nabi Muhammad SAW., beserta keluarga dan para sahabatnya. Skripsi ini
disusun dan diajukan untuk melengkapi syarat menyelesaikan S1 Program Studi
Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
dengan judul “Pengaruh Media Pembelajaran Canva for Education terhadap
Minat Belajar Siswa Melalui Pada Mata Pelajaran SKI di Kelas XI IPS MAN
1 Jakarta”.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, banyak tantangan dan hambatan yang
penulis hadapi. Namun dalam penyusunan skripsi ini penulis dapat memperoleh
pengetahuan dan pengalaman baru, sehingga penulis dapat menyelesaikannya
dengan baik. Selesainya skripsi ini berkat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak,
Alhamdulillah skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih yang tulus kepada:

1. Ibu Prof. Asep Saepudin Jahar, M. A., Ph. D., selaku Rektor Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Siti Nurul Azkiyah, M. Sc. Ph. D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Ahmad Irfan Mufid, M.A., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Agama Islam dan Bapak Bobi Erno Rusadi, M. Pd., selaku sekretaris
Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

vii
4. Ibu Marhamah Saleh, M. A., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah meluangkan waktunya untuk selalu membimbing sampai saat ini.
5. Bapak Ahmad Irfan Mufid, M. A., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran di sela-sela
kesibukannya untuk memberikan bimbingan kepada penulis, serta
senantiasa memberikan petunjuk, arahan dan nasehat dalam menyelesaikan
skripsi ini.
6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah memberikan ilmu dan
pengalamannya kepada penulis selama proses pembelajaran di program
studi Pendidikan Agama Islam.
7. Seluruh Bapak dan Ibu Staf serta karyawan dan jajarannya yang telah
memberikan pelayanan dengan baik kepada penulis selama proses
pembelajaran di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Kepada kepala madrasah MAN 1 Jakarta dan ucapan terima kasih juga
penulis berikan kepada pihak-pihak guru dan siswa MAN 1 Jakarta yang
tidak dapat disebutkan serta persatu namun turut membantu dalam
penyusunan skripsi ini.
9. Kedua orang tua tercinta Ibu Zainab dan Bapak M. Saleh yang tidak pernah
putus sujudnya dalam memberikan doa, serta nasehat agar penulis selalu
kuat dalam taat dan dukungan untuk penulis dalam setiap proses perjalanan
panjang yang banyak rintangan.
10. Kepada my young brother walaupun berada di Surabaya tidak lupa selalu
memberikan semangat dan masukan serta saran kepada penulis selama
pengerjaan skripsi ini.
11. Seluruh teman-teman Program Studi Pendidikan Agama Islam angkatan
2019 yang telah membersamai dan memberikan motivasi untuk penulis.
Termasuk diantaranya Rizka Salsabila, Sayyidah Hamidah, Anisa Namira
Suwardi, Isnaini Munawaroh, M. Zainul Muzakki, dan Rizki Maulana yang
selalu ada saat senang dan sedih telah berjuang bersama dari saat menjadi
mahasiswa baru hingga perjuangan mengerjakan skripsi bersama-sama.

viii
12. Kepada semua pihak yang namanya tidak bisa saya sebutkan satu per satu,
yang telah memberikan bantuan, dukungan moral sehingga sampai di titik
penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Termasuk di antaranya adalah
idola K-POP (BTS dan SEVENTEEN) saya yang menemani perjuangan
mengerjakan skripsi dan yang menghibur ketika lelah.
13. Last but not least, I wanna thanks me, for believing in me, for doing all this
hard work, for having No. days off, for never quitting, for just being me at
all times.

Penulis mengakui jasa kalian tidak terbalaskan oleh apa pun hanya dapat
mendoakan kembali, semoga Allah SWT. selalu memberikan umur yang panjang
serta kebahagiaan dan keberkahan baik di dunia maupun di akhirat, aamiin.

Demikianlah skripsi ini, semoga dapat bermanfaat khususnya bagi penulis


dan umumnya bagi yang membaca. Penulis menyadari jika masih banyak
kekurangan dan jauh dari makna sempurna dalam penyusunan skripsi ini. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak agar dalam
penulisan selanjutnya di masa mendatang menjadi lebih baik lagi.

Jakarta, 30 September 2023

Penulis

ix
DAFTAR ISI

ABSTRAK......................................................................................................... v

ABSTRACT....................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR....................................................................................... vii

DAFTAR ISI...................................................................................................... x

DAFTAR TABEL............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1

A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah.................................................................................. 8
C. Pembatasan Masalah................................................................................. 9
D. Rumusan Masalah..................................................................................... 9
E. Tujuan Penelitian...................................................................................... 9
F. Manfaat Penelitian.................................................................................... 10
BAB II KAJIAN TEORITIK........................................................................... 11

A. Deskripsi Teoritik...................................................................................... 11
1. Minat Belajar Siswa.............................................................................. 11
a. Pengertian Minat............................................................................ 11
b. Pengertian Belajar.......................................................................... 12
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar......................... 15
d. Peran Minat Belajar....................................................................... 17
e. Indikator Minat Belajar Siswa Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). 17
2. Sejarah Kebudayaan Islam.................................................................... 19
a. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)................................ 19
b. Tujuan dan Fungsi Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)................... 21
c. Manfaat Sejarah Kebudayaan Islam (SKI).................................... 21
d. Ruang Lingkup Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)........................ 22

x
e. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di Madrasah
Aliyah............................................................................................ 23
3. Media Pembelajaran Canva for Education........................................... 25
a. Media Pembelajaran...................................................................... 25
1) Pengertian Media.................................................................... 25
2) Pengertian Pembelajaran........................................................ 26
3) Fungsi Media Pembelajaran................................................... 27
4) Macam-macam Media Pembelajaran......................................29
b. Canva for Education...................................................................... 31
1) Pengertian Canva for Education............................................. 31
2) Fitur-fitur Canva for Education.............................................. 33
3) Langkah-langkah Penggunaan Canva for Education............. 36
4) Kelebihan dan Kekurangan Canva for Education.................. 39
B. Hasil Penelitian yang Relevan................................................................... 41
C. Kerangka Berpikir......................................................................................42
D. Hipotesis Penelitian....................................................................................44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................... 45
A. Waktu dan Tempat Penelitian....................................................................45
B. Metode Penelitian...................................................................................... 45
C. Variabel Penelitian.....................................................................................47
D. Populasi dan Sampel Penelitian................................................................. 49
E. Teknik Pengumpulan Data........................................................................ 50
F. Instrumen Penelitian.................................................................................. 51
G. Validitas dan Reliabilitas...........................................................................56
1. Uji Validitas........................................................................................ 56
2. Uji Reliabilitas.................................................................................... 58
H. Teknik Analisis Data................................................................................. 59
1. Statistik Deskriptif............................................................................ 60
2. Uji Prasyarat Analisis Data............................................................... 62
3. Penguji Hipotesis.............................................................................. 63
I. Prosedur Penelitian.................................................................................... 65

xi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................. 67

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian........................................................ 67


B. Deskripsi Data........................................................................................... 74
C. Pengujian Pra Syarat Analisis................................................................... 81
D. Pengujian Hipotesis................................................................................... 84
E. Pembahasan Hasil Penelitian..................................................................... 86
F. Keterbatasan Penelitian............................................................................. 89
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................ 90
A. Kesimpulan................................................................................................ 90
B. Saran.......................................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 92

LAMPIRAN....................................................................................................... 96

Lampiran 1 Surat Dosen Pembimbing........................................................... 97

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian.................................................................... 98

Lampiran 3 Surat Bukti Pelaksanaan Penelitian............................................ 99

Lampiran 4 Surat Validator Ahli Materi........................................................ 100

Lampiran 5 Surat Validator Ahli Media......................................................... 102

Lampiran 6 RPP Pertemuan Pertama Kelas Eksperimen............................... 105

Lampiran 7 RPP Pertemuan Kedua Kelas Eksperimen..................................106

Lampiran 8 RPP Pertemuan Pertama Kelas Kontrol...................................... 107

Lampiran 9 RPP Pertemuan Kedua Kelas Kontrol........................................ 108

Lampiran 10 Kuesioner Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol........ 109

Lampiran 11 Kuesioner Post-test Kelas Eksperimen..................................... 112

Lampiran 12 Kuesioner Post-test Kelas Kontrol........................................... 115

Lampiran 13 Lembar Observasi Kelas Eksperimen....................................... 118

xii
Lampiran 14 Lembar Observasi Kelas Kontrol............................................. 120

Lampiran 15 Uji Validasi dan Uji Reliabilitas Instrumen............................. 122

Lampiran 16 Uji Normalitas dan Homogenitas dengan SPSS....................... 125

Lampiran 17 Uji Sample T Test dan Independent Sample T Test dengan


SPSS............................................................................................................... 126

Lampiran 18 Dokumentasi Kegiatan Kelas Eksperimen............................... 127

Lampiran 19 Dokumentasi Kegiatan Kelas Kontrol...................................... 128

Lampiran 20 Hasil Mind Map menggunakan Canva for Education Kelas


Eksperimen..................................................................................................... 129

Lampiran 21 Profil Penulis.............................................................................130

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Materi Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MA.................... 39

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian................................................................................. 45

Tabel 3.2 Desain Penelitian................................................................................. 47

Tabel 3.3 Definisi Variabel.................................................................................. 48

Tabel 3.4 Definisi Konseptual dan Operasional Minat Belajar........................... 51

Tabel 3.5 Kisi-kisi Aktivitas Belajar SKI menggunakan Media Pembelajaran


Berbasis Canva For Education........................................................................... 53

Tabel 3.6 Kisi-kisi Bobot Skor Jawaban............................................................. 54

Tabel 3.7 Kisi-kisi Angket Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran SKI....... 54

Tabel 3.8 Data Validasi Kuesioner Minat Belajar Siswa.................................... 57

Tabel 3.9 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Angket.............................................. 58

Tabel 3.10 Kriteria Koefisien Relibilitas............................................................ 59

Tabel 3.11 Klasifikasi Minat Belajar................................................................... 61

Tabel 4.1 Daftar Guru dan Tenaga Pendidik di MAN 1 Jakarta......................... 70

Tabel 4.2 Data Siswa MAN 1 Jakarta................................................................. 74

Tabel 4.3 Hasil Statistik Deskriptif Minat Belajar Siswa Pre-test Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol............................................................................................... 75

Tabel 4.4 Distribusi Klasifikasi Nilai Minat Belajar Siswa Kelas Eksperimen.. 77

Tabel 4.5 Distribusi Klasifikasi Nilai Minat Belajar Siwa Kelas Kontrol.......... 77

Tabel 4.6 Hasil Statistik Deskriptif Minat Belajar Siswa Post-test Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol............................................................................................... 78

Tabel 4.7 Distribusi Klasifikasi Nilai Minat Belajar Siswa Kelas Eksperimen.. 80

xiv
Tabel 4.8 Distribusi Klasifikasi Nilai Minat Belajar Siwa Kelas Kontrol.......... 81

Tabel 4.9 Uji Normalitas Data Awal Pre-test...................................................... 82

Tabel 4.10 Uji Normalitas Data Akhir Post-test................................................. 82

Tabel 4.11 Uji Homogenitas Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol......83

Tabel 4.12 Tabel Homogenitas Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 83

Tabel 4. 13 Hasil Uji Sample T Test.................................................................... 84

Tabel 4.14 Hasil Uji Independent Sample T Test................................................ 85

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tampilan Situs Canva untuk Mengunduh Aplikasi......................... 36

Gambar 2.2 Tampilan Situs Canva untuk Mendaftar Akun................................ 37

Gambar 2.3 Tampilan Beranda Pada Canva........................................................38

Gambar 2.4 Tampilan Proses Mengedit Pada Canva.......................................... 38

Gambar 2.5 Pilihan Format untuk Mengunduh Desain...................................... 39

Diagram 4.1 Hasil Pre-test Kelas Eksperimen.................................................... 76

Diagram 4.2 Hasil Pre-test Kelas Kontrol...........................................................76

Diagram 4.3 Hasil Post-test Kelas Eksperimen.................................................. 79

Diagram 4.4 Hasil Post-test Kelas Kontrol......................................................... 79

xvi
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dimaksud
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1
Menurut Ki Hajar Dewantara sebagaimana yang dikutip oleh Hamid
Darmadi dkk dalam bukunya, pendidikan merupakan tuntutan dalam hidup
pertumbuhan anak-anak, dengan maksud bahwa pendidikan itu menuntun
segala kekuatan kodrat yang ada pada siswa agar menjadi manusia dan anggota
masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup yang setinggi-
tingginya.2
Pendidikan sejatinya menjadi hak seluruh manusia untuk mendapatkan
pendidikan yang layak bagi perkembangan hidupnya, hal ini karena pendidikan
berfungsi untuk mempersiapkan manusia pada kehidupan yang lebih baik dan
mandiri melalui proses pembelajaran yang diusahakan oleh suatu lembaga-
lembaga. Dan diharapkan melalui pendidikan, dapat menciptakan sumber daya
manusia (SDM) berkualitas yang dibutuhkan untuk meningkatkan taraf hidup
suatu bangsa.
Agama Islam pun juga menjelaskan pendidikan dalam Islam, hal ini
terdapat pada salah satu firman Allah SWT., tentang pendidikan terdapat dalam
surat Al-Mujadalah ayat 11:

1
Dewan Perwakilan Rakyat dan Presiden Republik Indonesia, Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2
Hamid Darmadi, Sulha, dan Ahmad Jamalong, Pengantar Pendidikan: Suatu Konsep,
Kategori, Strategi dan Implementasi, (Bandung: Alfabeta, 2018) hlm. 4

1
2

َٰ‫َٰللاَٰل َُٰكَٰ َٰۖ َٰواذا‬ ِ ‫يَٰأَُّيه ا ذ‬


َُٰ ‫َٰاَّلينَٰءامنُ َٰوَٰا َٰاذاَٰ ِقيلَٰل َُٰك َٰتف ذس ُحو ْا َِِٰفَٰالَٰمجَٰ ِل ِسَٰفافَٰس ُحو ْاَٰيفَٰس ِح‬
ِ ِ
َٰ‫َٰاَّلينَٰءامنُو ْاَٰ ِم ُنكَٰو ذ ِاَّلينَٰ أُوتُو ْاَٰالَٰ ِعلََٰٰدرجَٰ ٍتَٰۚ َٰو ُهللَٰبِما‬
ِ ‫َٰللا ذ‬
ُ ِ ‫انُشو ْاَٰيَٰرفع‬
ُ ُ ‫نُشو ْاَٰف‬ُ ُ ‫ِقيلَٰ ا‬
َٰ َٰ ٌ‫تعَٰملُونَٰخبِري‬
۞
Hai orang-orang yang beriman apabila dikatakan kepadamu
berlapang-lapanglah dalam majlis maka lapangkanlah niscaya
Allah memberi kelapangan untukmu, dan apabila di katakan
Berdirilah berdirilah kamu maka berdirilah niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan
orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan
Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan (Q.S. Al-
Mujadalah: 11).3
Penjelasan makna dari firman Allah di atas, ayat tersebut tentang
pendidikan adalah Islam sangat peduli dengan perkembangan ilmu
pengetahuan di berbagai aspek dan dari ayat ini memiliki kandungan
motivasi yang kuat untuk orang-orang yang senantiasa rajin menuntut ilmu
pengetahuan dengan memberikan derajat yang tinggi dalam pandangan
Allah SWT.4
Dari hal tersebut dapat diupayakan melalui pengembangan pendidikan
nasional yang mana pendidikan tersebut berdasarkan Pancasila dan Undang-
undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-
nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan
perubahan zaman serta penerapan sistem pendidikan nasional yang baik demi
mencapai tujuan pendidikan nasional.5
Jika dilihat, pasal-pasal yang terdapat pada UU Nomor 20 Tahun 2003,
pada Pasal 17 ayat (2) dan Pasal 18 ayat (3), dikemukakan bahwa sistem

3
Kementerian Agama, “Quran Kemenag”, https://quran.kemenag.go.id/ (Sabtu, 11 Maret
2023, 13.46
4
Abuddin Nata, Tafsir Ayat-ayat Pendidikan (Tafsir Al-Ayat Al-Tarbawiy), (Jakarta:
Rajagrafinso Persada, 2002), hlm 157
5
Dewan Perwakilan Rakyat dan Presiden Republik Indonesia, Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3

pendidikan nasional mencakup satuan-satuan pendidikan Islam, baik yang


bersifat formal maupun nonformal seperti madrasah, pesantren, madrasah
diniyah, majelis ta’lim, dan lain-lain sebagai sebuah satuan pendidikan yang
terpadu menjadi bagian dari sistem pendidikan nasional.
Untuk itu, sebagai menjadi bagian dari kerangka sistem pendidikan
nasional, pendidikan agama termasuk agama Islam memiliki fungsi sebagai
pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik
untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan
tentang ajaran agama dan menjadi ahli ilmu agama.6
Pendidikan agama sebagai sebuah lembaga banyak dikenal dengan
sebutan madrasah serta pesantren yang banyak berkembang di lingkungan
masyarakat yang bermayoritas beragama Islam. Madrasah didirikan karena
atas inisiatif masyarakat Islam yang bertujuan untuk mengajarkan pemahaman
ajaran-ajaran agama Islam dengan lebih baik. Sebagaimana yang terdapat pada
Keputusan Menteri Agama Nomor 183 Tahun 2019 tentang Kurikulum PAI
dan Bahasa Arab Pada Madrasah, menjelaskan madrasah adalah satuan
pendidikan formal dalam binaan Menteri Agama yang menyelenggarakan
pendidikan umum dan kejuruan dengan kekhasan agama Islam yang mencakup
Raudhatul Athfal, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah
Aliyah dan Madrasah Aliyah Kejuruan.7
Pembelajaran agama yang terdapat pada satuan pendidikan madrasah,
memiliki beberapa disiplin ilmu agama yang dipelajari dalam pembelajaran
selain mata pelajaran umum yang meliputi Fikih, Akidah Akhlak, Al-Qur’an
dan Hadits, serta Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Mata pelajaran tersebut
diarahkan untuk menyiapkan siswa untuk memiliki pemahaman mendalam
pada prinsip-prinsip agama Islam yang berkaitan dengan kaidah, akhlak,
syariah hingga perkembangan kebudayaan Islam.

6
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Depok: Rajagrafindo Persada, 2017), hlm. 151
7
KMA Nomor 183 Tahun 2019, Tentang Kurikulum PAI dan Bahasa Arab pada Madrasah,
(KMA: Jakarta, 2019), hlm. 10
4

Sebagai satuan pendidikan Islam yang banyak berkembang di Indonesia,


sering kali dijumpai permasalahan dalam pengajaran agama Islam, terutama
pada madrasah yang mana pembelajaran agama Islamnya lebih meluas dan
mendalam jika dibanding dengan pembelajaran agama di satuan sekolah umum.
Permasalahan yang sering dihadapi adalah kurangnya perhatian guru terhadap
variasi penggunaan metode pembelajaran serta alat bantu atau media
pembelajaran yang mendukung mutu pengajaran yang baik. Dari hal ini,
terdapat banyak siswa yang kurang minat dalam proses belajar mengajar.
Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) yang mana salah satu
pelajaran yang diajarkan di satuan pendidikan yaitu madrasah karena mata
pelajaran SKI merupakan cabang ilmu dari mata pelajaran pendidikan agama
Islam, kerap kali ditemukan permasalahan selama pembelajaran mata pelajaran
SKI seperti halnya guru mengajar masih menggunakan metode ceramah yang
pengajarannya hanya berfokus pada guru karena menjelaskan panjang lebar
dan bersifat monoton sehingga siswa tidak terlibat aktif dalam pembelajaran
lalu menyebabkan kurangnya minatnya belajar siswa pada mata pelajaran
tersebut. Sedangkan perubahan zaman terus berubah dan siswa-siswa pada
abad 21 ini memasuki era digital, yang bukan hanya berubah pada teknologi
namun juga berubah pada sikap baru pada diri manusia, maka dari itu sebagai
pengajar harus mengikuti perubahan zaman dengan mengerti teknologi dan
tidak hanya berfokus pada pembelajaran yang monoton.
Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) sendiri pun merupakan
catatan perkembangan perjalanan hidup manusia dalam membangun
peradaban dari masa ke masa. Pembelajaran SKI ini lebih menekankan pada
kemampuan mengambil ibrah/hikmah dari sejarah masa lalu untuk menyikapi
dan menyelesaikan permasalahan masa sekarang dan kecenderungan masa
depan. 8 Dan materi pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di
Madrasah Aliyah memuat materi mengenai dakwah Rasulullah periode
Makkah dan Madinah, kemudian kepemimpinan setelah Rasullah wafat,

8
Ibid, hlm. 55
5

perkembangan Islam dari masa ke masa hingga sekarang, dan terakhir


mengenai perkembangan Islam di Indonesia dan di dunia.
Dilihat dari pengertian dan ruang lingkup pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI) yang terdapat pada Madrasah Aliyah harusnya dapat
melatih siswa untuk berpikir kritis pada sejarah yang terjadi untuk mengingat
dan mengembangkan kebudayaan serta peradaban Islam pada masa dulu dan
masa yang akan datang. Untuk itu, diperlukan pembelajaran yang tepat untuk
mempelajari mata pelajaran ini, jika tidak dapat menyebabkan kurangnya
perhatian siswa dalam pembelajaran dan tidak minat dalam mempelajari
bagaimana sejarah kebudayaan dan peradaban Islam.
Salah satu solusi dari permasalahan tersebut yang dapat dilakukan untuk
mencapai tujuan pembelajaran adalah penggunaan strategi pembelajaran yang
tepat dengan didukung media pembelajaran yang digunakan untuk mendukung
pembelajaran. Pengajar akan sangat membutuhkan alat peraga atau media
pembelajaran untuk memaksimalkan potensi siswa dan meningkatkan minat
belajar siswanya. Sebagaimana fungsi dari media pembelajaran menurut
Sudrajat yang dikutip oleh Basri dan Sumargono dalam bukunya,
mengemukakan fungsi media pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang
dimiliki oleh siswa
2. Media pembelajaran dapat melampaui batas ruang kelas
3. Media pembelajaran memungkinkan terjadinya interaksi langsung
antara siswa dan lingkungan
4. Melalui media menghasilkan keseragaman pengamatan siswa dalam
belajar
5. Media menanamkan konsep dasar yang benar, kongkrit, dan realistis
6. Media dapat meningkatkan motivasi dan merangsang anak untuk
belajar
6

7. Media memberikan pengalaman yang menyeluruh dari kongkrit sampai


yang bersifat abstrak.9
Media pembelajaran untuk alat bantu guru dalam mengajar, memiliki
banyak macam-macam media yang ditawarkan, termasuk di dalamnya media
pembelajaran digital. Hal ini berdampak dari perubahan zaman yang semakin
canggih pada abad 21 ini. Kita mengetahui bahwa abad 21 adalah abad digital
yang berbagai kecanggihan teknologi dan mempengaruhi segala aspeknya,
termasuk aspek pendidikan. Sebagai pendidik dituntut untuk mengikuti
perkembangan teknologi dalam pembelajaran untuk memfasilitasi siswa
mencapai kecakapan manusia sesuai pada abad 21 yang mampu berpikir kritis
dan kreatif.
Tuntutan menjadi guru pada abad 21, menurut Internasional Society
Technology in Education ada beberapa hal keterampilan yang harus dimiliki
guru pada abad 21 salah satunya adalah guru harus memiliki keterampilan
dalam merancang dan mengembangkan pengalaman belajar dan penilaian era
digital dengan indikator dapat merancang atau mengadaptasi pengalaman
belajar yang terintegrasi tools dan sumber digital untuk mendorong belajar dan
kreativitas siswa.10
Hal ini dapat dilihat dari tujuan pendidikan nasional abad 21 yaitu untuk
mewujudkan cita-cita bangsanya sebagai masyarakat bangsa Indonesia yang
sejahtera dan bahagia, dengan kedudukan yang terhormat dan setara dengan
bangsa lain dalam global, melalui pembentukan masyarakat yang terdiri dari
sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu pribadi yang mandiri,
berkemauan dan berkemampuan untuk mewujudkan cita-cita bangsanya.11
Ada berbagai bentuk pemanfaatan teknologi informasi yang
berkontribusi dalam membantu dalam pembelajaran pada abad 21, salah
satunya adalah pemanfaatan e-learning melalui LMS (Learning Management

9
Basri dan Sumargono, Media Pembelajaran Sejarah, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2018), hlm.
6-7
10
Daryanto dan Bambang Suryanto, Pembelajaran Abad 21, (Yogyakarta: Gava Media,
2022), hlm. 4-5
11
Hamid Darmadi, Sulha, dan Ahmad Jamalong, Pengantar Pendidikan: Suatu Konsep,
Kategori, Strategi dan Implementasi, (Bandung: Alfabeta), hlm. 126
7

System) atau aplikasi yang mendukung pembelajaran lainnya. Ada beberapa


LMS yang banyak dipakai pada guru-guru abad 21, di Google Classroom,
Moodle, LearnPress, Ruang Kelas, Canva, Sakai, dan sebagainya.
Setelah kurang lebih dua tahun menghadapi masa-masa pandemi Covid-
19 yang mengharuskan seluruh kegiatan dilakukan dari rumah termasuk di
dalamnya pada aspek pendidikan, banyak berbagai platform yang menciptakan
media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan untuk guru dan siswa, salah satu
di antaranya adalah media pembelajaran berbasis aplikasi Canva. Aplikasi
Canva turut serta dalam menciptakan fitur untuk media pembelajaran yaitu
Canva for Education yang mulai dikembangkan pada tahun 2021. Canva
sendiri adalah sebuah platform daring untuk mendesain grafis untuk merancang
berbagai desain kreatif dengan memudahkan penggunanya dalam mendesain
poster, info grafis, hingga presentasi. Semasa pandemi Covid-19, Canva
menjadi aplikasi populer yang banyak digunakan untuk mendesain dan bahkan
memiliki fitur untuk pendidikan. Untuk itu, banyak lembaga pendidikan yang
mengadakan pelatihan mengenai aplikasi Canva.
Fitur Canva For Education ini pada awalnya diciptakan untuk membantu
guru, siswa, dan sekolah dalam menerapkan pembelajaran jarak jauh sebagai
dampak dari pandemi Covid-19, namun hingga kini fitur Canva for Education
bukan hanya dapat dilakukan untuk pembelajaran jarak jauh, namun aplikasi
ini juga bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran di kelas. Canva menyediakan
berbagai macam media yang dapat diakses, seperti membuat resume, poster,
slide presentasi, pamflet, brosur, grafik, info grafis, spanduk, planner, penanda
buku, bulletin, dan masih banyak lagi. Canva memiliki fitur untuk pengguna
umum atau pengguna untuk pendidikan pada fitur Canva for Education.
Pengguna umum bisa mengakses aplikasi secara gratis namun terbatas dan
harus berlangganan untuk bisa menikmati keseluruhan fitur aplikasi. Namun
dengan fitur Canva for Education baik guru, siswa hingga sekolah bisa
mengakses seluruh fitur yang disediakan Canva secara gratis tanpa harus
berlangganan dan bayar.
8

Melalui aplikasi Canva dapat meningkatkan minat belajar siswa serta


mengembangkan kreativitas siswa serta guru dalam menyediakan media
pembelajaran. Penggunaan media Canva for Education sebagai media
pembelajaran sudah cukup untuk memfasilitasi siswa dalam mencapai
kecapakan abad 21 yang memiliki kriteria dalam menciptakan belajar yang
variatif dan tidak monoton, pembelajaran yang memanfaatkan multisumber,
pemanfaatan teknologi untuk mencapai tujuan pembelajaran, membudayakan
kreativitas dan inovasi siswa, hingga media audio serta visual untuk
meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar.
Berdasarkan observasi awal di MAN 1 Jakarta, pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam hanya menggunakan media pembelajaran berupa presentasi
melalui power point serta penggunaan metode yang sederhana dalam proses
pembelajaran, dari hal ini menyebabkan kurangnya siswa memperhatikan
pelajaran yang di sampaikan oleh guru. Oleh karena itu untuk menyelesaikan
permasalahan di MAN 1 Jakarta dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam di kelas XI IPS. Peneliti dan guru menerapkan penggunaan media
pembelajaran berbasis aplikasi Canva for Education agar melalui alat bantu
pendukung media tersebut dapat memberikan suasana belajar yang
menyenangkan dan lebih menarik perhatian siswa dalam pelajaran sehingga
menimbulkan minat belajar siswa. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
mengambil judul “Pengaruh Media Pembelajaran Canva for Education
terhadap Minat Belajar Siswa Melalui Pada Mata Pelajaran SKI di Kelas
XI IPS MAN 1 Jakarta”.

B. Identifikasi Masalah
Proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru Sejarah Kebudayaan
Islam sudah mulai menggunakan berbagai macam metode pembelajaran,
namun untuk alat bantu atau media yang digunakan masih belum berkembang,
sehingga masih kurang menarik minat belajar siswa sehingga teridentifikasi
beberapa permasalahan dan berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah
penulis paparkan, penulis melakukan identifikasi masalah yaitu:
9

1. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas.


2. Siswa kurang tertarik pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
3. Rendahnya perhatian siswa ketika guru menjelaskan materi pembelajaran
4. Guru belum menggunakan alat bantu atau media pembelajaran yang
bervariasi
5. Minimnya referensi guru mengenai media pembelajaran berbasis digital
yang dapat diterapkan dalam pembelajaran untuk menarik minat siswa
dalam belajar mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
6. Pembahasan materi SKI yang panjang dan jam pelajaran yang singkat
menjadi tantangan guru untuk menerapkan metode dan media
pembelajaran

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah serta untuk memberi arah dan maksud
yang jelas dalam penelitian ini, maka peneliti akan membatasi ruang lingkup
pembahasan yang difokuskan pada pengaruh minat belajar siswa pada mata
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam menggunakan media pembelajaran Canva
for Education.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah di atas, maka masalah yang dapat di rumuskan dalam penelitian ini
yaitu “Apakah ada pengaruh minat belajar siswa melalui penggunaan media
pembelajaran Canva for Education pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam di MAN 1 Jakarta?”

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh minat belajar siswa melalui
media pembelajaran Canva for Education pada mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam di MAN 1 Jakarta.
10

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara teoritik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang dapat
dijadikan acuan bagi pengajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) maupun
pengajar mata pelajaran sejarah lainnya yang berkaitan dengan minat belajar
siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) melalui
penggunaan media pembelajaran berbasis Canva for Education.
2. Secara praktis
a. Bagi guru, dapat memperoleh pengalaman dalam menerapkan media
pembelajaran berbasis digital melalui aplikasi Canva for Education.
Penggunaan aplikasi Canva for Education sebagai sebuah media
pembelajaran digital yang dapat diterapkan dalam pembelajaran akan
menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik sehingga
materi pelajaran dapat tersampaikan dengan baik dan diharapkan dapat
mencapai sesuai tujuan pembelajaran.
b. Bagi siswa, dengan penggunaan media pembelajaran berbasis Canva
for Education siswa dapat merasakan pembelajaran tidak hanya terpaku
pada buku namun pembelajaran dapat memanfaatkan gadget selama
kegiatan belajar mengajar sehingga belajar terasa menyenangkan dan
meningkatkan minat belajar siswa untuk mengikuti pelajaran.
c. Bagi peneliti, sebagai sarana belajar untuk mempraktikkan teori yang
telah di pelajari dalam mengembangkan dan memecahkan masalah
pembelajaran mengenai minat belajar siswa serta meningkatkan
kualitas mengajar peneliti sebagai calon pendidik di kemudian hari.
BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Deskripsi Teoritik
1. Minat Belajar
a. Pengertian Minat
Istilah minat merupakan terminologi aspek kepribadian, yang
menggambarkan adanya kemauan, dorongan yang timbul dari dalam
diri individu untuk memilih objek minat yang berbagai macam, seperti
makhluk hidup, aktivitas, benda mati, pekerjaan, dan lain-lain.12
Menurut M. Buchori sebagaimana yang dikutip oleh Darmadi
dalam bukunya, menjelaskan minat adalah kesadaran seseorang,
bahwa suatu objek, seseorang, suatu soal atau situasi mengandung
sangkut paut dengan dirinya. 13
Menurut Pupu dalam bukunya, menjelaskan minat merupakan
suatu ketertarikan individu terhadap suatu objek yang membuat
individu merasa senang dengan objek tersebut, sehingga minat
menjadi indikator dari kekuatan kesenangan di area tertentu sehingga
termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukkan kinerja yang
tinggi.14
Menurut Slameto, minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh
dan pada dasarnya minat adalah penerimaan akan suatu hubungan
antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.15
Pengertian lainnya tentang minat menurut Lidia Susanti dalam
bukunya menjelaskan bahwa minat adalah kecenderungan yang

12
Donni Juni Priansa, Pengembangan Strategi dan Model Pembelajaran: Inovatif, Kreatif
dan Prestatif dalam memahami Peserta Didik, (Bandung: Pustaka Setia, 2017), hlm. 37.
13
Darmadi, Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar
Siswa. (Sleman: Deepublish, 2017), hlm. 311
14
Pupu Saeful Rahmat, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2018), hlm. 162
15
Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),
hlm. 180.

11
12

menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal
tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang tersebut yang
dapat menjadi sumber motivasi seseorang untuk melakukan apa yang
ingin dilakukan.16
Adapun menurut Crow D. Lester yang sebagaimana dikutip oleh
Djaali dalam bukunya, menjelaskan minat adalah penerimaan akan
suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri, semakin
kuat atau dekat hubungan tersebut maka semakin besar rasa
minatnya.17
Dari pernyataan di atas, dapat dikatakan bahwa orang yang
mempunyai minat terhadap sesuatu, ia akan berusaha lebih keras
untuk memperoleh sesuatu yang diminatinya atau dengan kata lain
dengan adanya minat dalam diri seseorang, maka ia akan termotivasi
untuk mendapatkan sesuatu itu.

b. Pengertian Belajar
Sedangkan untuk pengertian belajar, menurut Lester D. Crow
sebagaimana yang dikutip oleh Saiful Sagala dalam bukunya,
menjelaskan pengertian belajar adalah upaya untuk memperoleh
kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan, dan sikap-sikap. 18 Penjelasan
lainnya tentang pengertian belajar, menurut Wittig sebagaimana
dikutip oleh Muhibbin Syah dalam bukunya, belajar adalah belajar
ialah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala
macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil
pengalaman.19

16
Lidia Susanti, Prestasi Belajar Akademik & Non Akademik, (Malang: Literasi Nusantara
Abadi, 2019), hlm. 50
17
Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2018), hlm. 121
18
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu Memecahkan
Problematika Belajar dan Mengajar, (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 13
19
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2015), hlm. 65
13

Kemunculan awal risalah Islam, Islam memiliki perhatian


khusus terhadap ilmu. Hal ini dibuktikan dengan diturunkannya Al-
Qur’an pertama kali yang terdapat pada QS. Al-Alaq: 1-5
َٰ‫َٰاْلنْسانَٰ ِم ْنَٰ ِع ِل ٍقََٰٰۚ ِاقْرأَْٰوربهك َْٰاْل ْكر ُمََٰٰۙ ذ ِاَّل ْيَٰع ذل َِِٰبلْق ِلََٰٰۙع ذل‬ ِ ‫ِاقْرأْ َِِٰب ْ ِْسربِك ذ‬
ِ ْ ‫َٰاَّل ْيَٰخلقََٰٰۚخلق‬
ََٰٰۗ‫ْ ِاْلنْسانَٰمال ْمَٰي ْع ْل‬
Arinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
menciptakan! Dia menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah! Tuhanmulah Yang Maha Mulia, yang mengajar (manusia)
dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”
(Q.S Al-Alaq: 1-5).
Dari penjelasan ayat tersebut ketika pertama kalinya diturunkan,
Nabi Muhammad SAW diperintahkan untuk belajar membaca. Makna
dari ayat tersebut disimpulkan bahwa proses awal seseorang dalam
mengetahui apa yang tidak diketahui kemudian berubah menjadi
mengetahui berdasarkan pengalamannya. Dan hal ini dapat dikatakan
sebagai proses belajar.
Untuk itu, dalam Islam belajar menjadi sebuah kewajiban bagi
setiap pemeluk agama untuk memperoleh ilmu yang berguna untuk
taraf hidup mereka dan hal seperti ini terdapat pada firman Allah SWT
dalam Q.S. al-Mujadalah ayat 11:
ٍَٰ ‫َٰاَّليْن ََٰٰامنُ ْواَٰ ِمنْ ُ ْكَََٰٰٰۙو ذ ِاَّليْنَٰ ُا ْوتُواَٰالْ ِع ْلَٰدر َٰج‬
َٰۖ‫ت‬ ِ ‫َٰللا ذ‬
ُ ِ ‫ي ْرفع‬
Artinya: “...Niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat
kepada orang-orang yang beriman dan berilmu.”20
Dari ayat di atas menjelaskan ilmu yang dipelajari bukan hanya
ilmu agama saja, melainkan juga ilmu-ilmu lain yang berkaitan
dengan perkembangan zaman dan bermanfaat serta bernilai positif.
Oleh karena itu, belajar menjadi sebuah kewajiban bagi umat Islam

20
Kementerian Agama, “Quran Kemenag”, https://quran.kemenag.go.id/ (Rabu, 08 Maret
2023, 20.33)
14

untuk memperoleh ilmu pengetahuan seluasnya, pemahaman yang


mendalam, dan kemampuan berpikir lebih tinggi. Hal tersebut dapat
dilihat dari beberapa hadis yang menjelaskan pentingnya menuntut
ilmu.
َٰ‫َٰ ُا ْطلُ ُب ْواَٰالْ ِع ْلَٰول ْو َِِٰب ِلص ْ ِْيَٰفا ذن‬.‫للاَٰعل ْي ِهَٰوس ذل‬
َُٰ َٰ‫للاَٰص ذل‬ َُٰ ‫َٰقالَٰر ُس‬:‫ع ْنَٰأَن ً ِسَٰ ْب ِنَٰم ِا ٍكَٰقال‬
َُٰ َٰ‫ول‬
ِ
َٰ‫َٰكَٰ ُم ْس ِ ٍلَٰا ذنَٰالْمَلئِكةَٰتض ُعَٰأَ ْجنِحَتاَٰ ِلطا ِل ٍبَٰالْ ِع ْ ِل َِٰرضً اَٰبِماَٰيَٰ ْطلُ ُب‬
ِ ُ ‫طلبَٰالْ ِع ْ ِلَٰف ِريْض ٌةَٰعَل‬
ِ
َٰ َٰ)‫(أخرحهَٰابنَٰعبدَٰالرب‬
Dari Anas bin Malik berkata: Rasulullah SAW bersabda:
“Carilah ilmu walaupun di negeri Cina. Sesungguhnya mencari ilmu
itu wajib atas setiap Muslim. Sesungguhnya malaikat meletakkan
sayapnya bagi pencari ilmu karena rida dengan apa yang dicari.”
(HR. Ibnu Al-Barr).
Hadis tersebut menjelaskan hukum dalam menuntut ilmu adalah
wajib bagi seluruh kaum Muslimin, baik itu laki-laki maupun
perempuan sama hukumnya, sekalipun menuntut ilmu jauh dari
tempat tinggal, menderita atau sulit, dan dalam keadaan
bagaimanapun wajib untuk menuntut ilmu, sehingga malaikat pun
mencintai, menghormati, dan melindungi terhadap penuntut ilmu.21
Selanjutnya menurut Moh. Uzer Usman, sebagaimana yang
dikutip oleh Darmadi dalam bukunya, menyatakan bahwa kondisi
belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian
siswa dalam belajar. Kemudian ia juga menyatakan, bahwa minat ini
besar sekali pengaruhnya terhadap belajar, sebab dengan minat
seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya
tanpa minat, seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu.22

21
Abdul Majid Khon, Hadis Tarbawi: Hadis-hadis Pendidikan, (Jakarta: Prenadamedia,
2018), hlm. 144-148
22
Darmadi, Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar
Siswa. (Sleman: Deepublish, 2017), hlm. 314
15

Dari pernyataan di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa minat


belajar siswa adalah suatu ketertarikan atau kesukaan terhadap suatu
obyek yang kemudian mendorong diri siswa itu sendiri untuk
mempelajari dan menekuni segala hal yang berkaitan dengan
minatnya tersebut hingga berhasil mencapai tujuan pembelajaran.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar


Menurut Crow and Crow, sebagaimana dikutip oleh
Erhamwilda dalam bukunya menyebutkan ada berbagai faktor yang
memengaruhi minat yaitu:
1) Faktor Internal
Minat yang muncul berasal dari dalam diri. Seperti
misalnya seseorang mengalami kesulitan dalam mempelajari satu
materi, lalu ia mengulang-ulang untuk menguasainya.
2) Faktor Eksternal
Minat muncul dikarenakan dorongan dari luar diri dan
faktor yang mempengaruhinya bermacam-macam seperti faktor
dari keluarga, teman, pergaulan, dan metode yang digunakan
dalam suatu aktivitas.23
Pendapat lainnya yang dikemukakan oleh Kurt Singer
sebagaimana yang dikutip oleh Darmadi dalam bukunya,
mengemukakan ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan minat
dalam belajar sebagai berikut:
1) Pelajaran akan menarik murid jika terlihat adanya hubungan
antara pelajaran dan kehidupan nyata
2) Bantuan yang diberikan guru terhadap anak didiknya dalam
mencapai tujuan tertentu
3) Adanya kesempatan yang diberikan guru terhadap siswa untuk
berperan aktif dalam proses belajar mengajar

23
Erhamwilda, Psikologi Belajar Islami: Dilengkapi dengan Pendidikan Seks bagi Anak-
anak Usia Dini, (Yogyakarta: Psikosain, 2018), hlm. 54
16

4) Sikap yang diperlihatkan guru dalam usaha meningkatkan minat


siswa, sikap seorang guru yang tidak disukai oleh anak didik tentu
akan mengurangi minat dan perhatian siswa terhadap mata
pelajaran yang diajarkan oleh guru yang bersangkutan.24
Pendapat lain menurut Pupu, terdapat beberapa faktor yang
mendukung minat antara lain:
1) Faktor internal terdiri dari faktor bawaan/genetik yang
mendukung perkembangan individu dalam minat dan bakat
sebagai totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua
kepada anak dalam segala potensi melalui fisik maupun psikis
yang dimiliki individu, kemudian faktor kepribadian yang
menyangkut keadaan psikologis ketika perkembangan potensi
anak tergantung pada diri dan emosi anak itu sendiri dan hal ini
akan membantu anak dalam membentuk konsep serta optimis dan
percaya diri dalam mengembangkan minat dan bakat.
2) Faktor eksternal terdiri dari faktor lingkungan keluarga karena
lingkungan awal tempat individu belajar dan latihan memperoleh
pengalaman adalah keluarga, lalu ada faktor lingkungan sekolah
karena suatu lingkungan dapat mempengaruhi proses belajar
mengajar kondusif yang bersifat formal dan mampu
mengembangkan minat dan bakat secara intensif, kemudian
faktor lingkungan sosial karena suatu lingkungan yang
berhubungan dengan kehidupan masyarakat sehingga individu
akan mengaktualisasikan minat dan bakatnya dalam
masyarakat.25

24
Darmadi, Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar
Siswa. (Sleman: Deepublish, 2017), hlm. 317
25
Pupu Saeful Rahmat, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2018), hlm. 165
17

d. Peran Minat Belajar


Minat siswa sangat berperan dalam belajar, karena dengan
minat membuat siswa merasa tertarik dan berkonsentrasi terhadap
pembelajaran lalu turut aktif dan gemar ketika belajar, untuk itu minat
sangat mempengaruhi belajar siswa. Dengan minatnya siswa selama
pembelajaran, pelajaran yang diajarkan mudah dipelajari dan mudah
di ingat hingga tujuan pembelajaran yang akan dicapai dapat tercapai.
Jika dilihat pada kenyataan di lapangan bahwa siswa belajar di
sekolah bukan karna rasa minatnya namun dikarenakan rasa
keharusannya mempelajari mata pelajaran yang sudah ada, hal ini
mempengaruhi bagai hasil dan prestasi belajar siswa. Walaupun
demikian, rasa minat belajar siswa untuk belajar dapat diusahakan
dengan bagaimana upaya guru dalam menarik minat siswa selama
kegiatan belajar mengajar.
Slameto menjelaskan dalam bukunya, bahwa cara paling efektif
untuk membangkitkan minat siswa pada suatu obyek yang baru adalah
dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada lalu
diterapkan pada hal baru tersebut dan jika tidak berhasil pengajar
dapat memakai insentif untuk mencapai tujuan pengajaran.26

e. Indikator Minat Belajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)


Terdapat beberapa indikator untuk mengetahui minat seseorang
dalam belajar, sebagai berikut:
1) Adanya pemusatan perhatian, perasaan dan pikiran dari subyek
terhadap pembelajaran karena adanya ketertarikan.
2) Adanya perasaan senang terhadap pembelajaran.

26
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),
hlm. 180-181
18

3) Adanya kemauan atau kecenderungan pada diri subyek untuk


terlibat aktif dalam pembelajaran serta untuk mendapatkan hasil
yang terbaik.27
Menurut Safari, indikator minat belajar siswa terdiri dari empat
indikator yang sebagaimana dikutip oleh Irma Septiani dkk yaitu:
1) Perasaan senang, perasaan ini ditandai dengan siswa akan terus
mempelajari ilmu yang disenanginya dengan tidak ada rasa
keterpaksaan
2) Ketertarikan siswa, hal ini berhubungan dengan daya gerak yang
mendorong siswa untuk cenderung merasa tertarik pada orang,
benda, suatu kegiatan atau berupa pengalaman yang dirangsang
oleh kegiatan itu sendiri
3) Perhatian siswa, konsentrasi atau aktivitas jiwa terhadap
pengamatan dan pengertian dengan mengesampingkan yang lain
dari hal-hal lain
4) Keterlibatan atau partisipasi siswa, suatu objek tersebut akan
mengakibatkan siswa tersebut senang dan tertarik untuk
melakukan atau mengerjakan kegiatan dari objek tersebut.28
Berdasarkan pemahaman tentang indikator minat belajar,
peneliti menyimpulkan bahwa indikator minat belajar siswa pada
mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) adalah:
1) Rasa ketertarikan terhadap pelajaran SKI
2) Antusias mengikuti pembelajaran SKI
3) Berpartisipasi aktif dalam pembelajaran SKI

27
Darmadi, Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar
Siswa. (Sleman: Deepublish, 2017), hlm. 322
28
Irma Septiani, Albertus Djoko Lesmono, dan Arif Harimukti, Analisis Minat Belajar Siswa
menggunakan Model Problem Based Learning dengan Pendekatan Stem Pada Materi Vektor di
Kelas X MIPA 3 SMAN 2 Jember, Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 9 No. 2, (Jember: Universitas
Jember, 2020), hlm. 65
19

2. Sejarah Kebudayaan Islam


a. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
Sejarah Kebudayaan Islam terdiri dari beberapa kata, yaitu
Sejarah, Kebudayaan dan Islam. Untuk itu dibagi beberapa pengertian:
1) Pengertian Sejarah
Secara bahasa, kata sejarah berasal dari kata Arab yaitu
syajarah yang memiliki arti “pohon”, sedangkan dalam bahasa
Inggris disebut history yang memiliki arti pengetahuan tentang
gejala-gejala alam, khususnya manusia yang bersifat kronologis.
Secara istilah, sejarah adalah ilmu pengetahuan yang
berikhtiar untuk melukiskan atau menjelaskan fenomena
kehidupan sepanjang terjadinya perubahan karena adanya
hubungan antara manusia terhadap masyarakatnya.29
Menurut Kuntowidjoyo sebagaimana yang dikutip oleh
Suyuthi Pulungan dalam bukunya, mengemukakan sejarah adalah
rekonstruksi masa lalu yang mana apa yang direkonstruksikan
sejarah sudah dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan, dan
dialami orang pada masa itu, sehingga sejarawan dapat menulis
apa saja, asalkan memenuhi kualifikasi untuk disebut sejarah.30
2) Pengertian Kebudayaan
Secara bahasa, kata kebudayaan dalam bahasa Arab adalah
al-Tsaqafah yang memiliki arti budaya atau kebudayaan.
Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan paling tidak mempunyai
tiga wujud: (1) Wujud ideal, yaitu wujud kebudayaan sebagai
suatu kompleks, ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,
peraturan dan sebagainya, (2) Wujud kelakuan, yaitu wujud
kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola

29
Syamruddin Nasution, Sejarah Peradaban Islam, (Depok: Rajagrafindo, 2018), hlm. 1
30
Suyuthi Pulungan, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: AMZAH, 2018), hlm. 11
20

dari manusia dalam masyarakat, dan (3) Wujud benda, yaitu


wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya.31
3) Pengertian Islam
Secara bahasa, Islam berasal dari kata dalam bahasa Arab,
yaitu salima yang memiliki arti terpelihara, terjaga, tidak celaka
atau terbentuk. Secara istilah, aslama adalah Islam yang berarti
pengabdian, kembali ke jalan yang lurus, atau kembali mengikuti
kehendak Tuhan.32
Menurut Harun Nasution, Islam adalah agama yang ajaran-
ajarannya diwahyukan oleh Tuhan kepada masyarakat manusia
melalui Nabi Muhammad SAW. sebagai rasul yang hakikatnya
membawa ajaran-ajaran mengenai berbagai aspek kehidupan.33
Dari uraian singkat mengenai pengertian sejarah, kebudayaan,
dan Islam. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa sejarah kebudayaan
Islam adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai
penjelasan peristiwa atau kisah peradaban Islam dan umat Islam yang
terjadi di masa lalu.
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) dijadikan sebagai salah satu
mata pelajaran yang diajarkan di berbagai jenjang madrasah, baik
Madrasah Ibtidaiyah, (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan
Madrasah Aliyah (MA). Mata pelajaran ini adalah salah satu
perluasan dari bagian mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
dan mata pelajaran ini berfokus pada menjelaskan peristiwa umat
Islam dari masa ke masa hingga sekarang.

31
Syamruddin Nasution, Sejarah Peradaban Islam, (Depok: Rajagrafindo, 2018), hlm. 2
32
Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 20
33
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta: UI-Press, 1985), hlm.
17
21

b. Tujuan dan Fungsi Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)


Tujuan dan fungsi dari pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
sebagai mata pelajaran yang diterapkan pada satuan madrasah adalah
sebagai berikut:
1) Memberi pengetahuan tentang sejarah-sejarah agama Islam dan
kebudayaan Islam kepada siswa sehingga memiliki data yang
objektif dan sistematis tentang sejarah
2) Mengapresiasi dan mengambil ibrah, nilai dan makna yang
terdapat dalam pembelajaran sejarah
3) Menanamkan penghayatan dan kemauan yang kuat untuk
mengamalkan nilai-nilai Islam berdasarkan cermat atas fakta
sejarah yang ada
4) Membekali siswa untuk membentuk kepribadiannya melalui
imitasi terhadap tokoh-tokoh teladan sehingga terbentuk
kepribadian yang luhur.34

c. Manfaat Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)


Sebagai salah satu mata pelajaran di Madrasah, mata pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam memiliki manfaat mempelajarinya,
sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui segala sesuatu yang telah terjadi di masa lalu,
sesuatu yang baik atau buruk
2) Untuk mengetahui kebudayaan yang dihasilkan oleh umat Islam
dalam sejarah peradaban manusia dan sumbangsihnya bagi
kehidupan manusia sekarang
3) Untuk mengetahui peran dan sumbangan agama Islam dan umat
Islam bagi kebajikan hidup manusia

34
Abdul Rasyid, Problematika Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah
Tsanawiyah Al-Khairaat Pakuli Kabupaten Sigi, Scolae: Journal of Pedagogy, Vol. 1 No. 1, (Sigi:
MTs Al-Khairaat, 2018), hlm. 18
22

4) Untuk mendidik kita menjadi orang yang bijak, karena dengan


mempelajari sejarah kita bisa mengetahui berlakunya hukum
sebab akibat, sehingga kita tidak harus mengalami langsung
segala peristiwa, namun cukup mengambil pelajaran dari umat
terdahulu.35
Dapat disimpulkan bahwa manfaat dari pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam adalah mengetahui bagaimana perkembangan
peradaban agama Islam dari masa ke masa sehingga menjadi sebuah
pembelajaran bagi yang mempelajari bahwa sejarah bisa dijadikan
sebagai pengetahuan untuk menghindari dari hal buruk dan
melakukan sesuatu menjadi lebih baik untuk kedepannya.

d. Ruang Lingkup Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)


Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 183 Tahun
2019 tentang Kurikulum PAI dan Bahasa Arab Pada Madrasah,
terdapat beberapa ruang lingkup pada mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI) di Madrasah Aliyah, mencakup kajian
perkembangan peradaban Islam terkait dengan sebagaimana berikut:
1) Dakwah Nabi Muhammad SAW. pada periode Makkah dan
periode Madinah
2) Kepemimpinan umat setelah Rasulullah SAW. wafat
3) Perkembangan Islam periode klasik/zaman keemasan (pada tahun
650 M-1250 M)
4) Perkembangan Islam pada abad pertengahan/zaman kemunduran
(1250 M-1800 M)
5) Perkembangan Islam pada masa modern/zaman kebangkitan
(1800 M- sekarang)

35
Rusiadi, Problematika dan Solusi Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, Jurnal Cross-
bordes, Vol. 2 No. 1, (Sambas: Institut Agama Islam Sulthan Muhammad Syaifuddin Sambas, 2019),
hlm. 124-125
23

6) Perkembangan Islam di Indonesia dan di dunia.36

e. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di Madrasah


Aliyah
Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah
merupakan rumpun dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
(PAI) baik itu Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs)
hingga Madrasah Aliyah (MA).
Hal ini dikarenakan pembelajaran PAI di madrasah merupakan
pola pembelajaran berbasis disiplin ilmu yang meliputi: Al-Qur’an
dan Hadis, Akidah Akhlak, Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
serta khusus Madrasah Aliyah yang memiliki peminatan keagamaan
meliputi tambahan muatan seperti Tafsir Al-Qur’an, Tafsir Hadis,
Ilmu Tafsir, Ilmu Hadits, Ilmu Kalam, Akhlak-Tasawuf, Nahwu-
Balaghah.37
Adapun kedudukan Sejarah Kebudayaan Islam di madrasah
menurut A Umar, Kementerian Agama menjadikan mata pelajaran
SKI di madrasah dapat dilihat dari dua sudut. Pertama, dari sudut
pandang pendidikan bahwa pembelajaran sejarah Islam perlu
membentuk karakter, membekali muatan kognitif dan menggerakkan
psikomotorik siswa yang berdasarkan pada tujuan pendidikan
nasional dan pembentukan karakter muslim yang rahmatan lil ‘alamin.
Lalu, pada sudut pandang fakta, sejarah membekali fakta-fakta sejarah
yang ada secara lengkap dalam rangka penguatan misi pendidikan
sebagaimana pada sudut pandang pertama.38
Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MA menggunakan
sistem paket yang diwajibkan kepada siswa untuk mengikuti seluruh

36
KMA Nomor 183 Tahun 2019, Tentang Kurikulum PAI dan Bahasa Arab pada Madrasah,
(KMA: Jakarta, 2019), hlm. 34-35
37
Ibid, hlm. 49
38
Kementerian Agama Republik Indonesia, “Review Kurikulum SKI, Kemenag Perkaya
Fakta Sejarah Peradaban”, https://kemenag.go.id/nasional/review-kurikulum-ski-kemenag-perkaya-
fakta-sejarah-peradaban-d3ko55, (Senin, 05 Juni 2023, 12.37 WIB)
24

program pembelajaran yang sesuai dengan struktur kurikulum untuk


Madrasah Aliyah. Sebagaimana dalam KMA 183 Tahun 2019,
terdapat pembagian materi Sejarah Kebudayaan Islam di MA dari
kelas X hingga kelas XII pada tabel berikut:
Tabel 2.1
Materi Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MA
Kelas Semester Ganjil Semester Genap
X Bab 1: Peradaban Bangsa Bab 4: Sejarah
Arab sebelum Islam Perkembangan Islam Masa
Khulafaurrasyidin
Bab 2: Perkembangan
Dakwah Nabi Muhammad Bab 5: Strategi dan
Saw. periode Mekkah Substansi Dakwah
Khulafaurrasyidin.
Bab 3: Perkembangan
Dakwah Nabi Muhammad
Saw. periode Madinah
XI Bab 1: Peradaban Islam Bab 5: Kemunduran Umat
Pada Masa Daulah Islam
Abbsiyah
Bab 6: Gerakan Pembaruan
Bab 2: Peradaban Islam dalam Islam
Pada Masa Daulah Usmani
Bab 3: Peradaban Islam Bab 7: pengaruh pembaruan
Pada Masa Daulah Mughal Islam di Indonesia
di India

Bab 4: Peradaban Islam


Pada Masa Daulah Syafawi
di Persia
25

XII Bab 1: Perkembangan Bab 4: Peran Umat Islam


Islam di Indonesia dalam Memperjuangkan
Kemerdekaan Indonesia
Bab 2: Peran Walisanga
dalam Penyebaran Islam di Bab 5: Perkembangan Islam
Indonesia di Asia Tenggara

Bab 3: Kerajaan Islam di Bab 6: Perkembangan Islam


Indonesia di Asia Afrika

Bab 7: Perkembangan Islam


di Dunia Barat

3. Media Pembelajaran Canva for Education


a. Media Pembelajaran
1) Pengertian Media
Secara bahasa, kata media berasal dari Bahasa Latin, yaitu
medius yang memiliki arti ‘tengah’, ‘pengantar’, ‘antara’ watau
‘perantara’. Maksud dari kata tengah pun berarti berada di dua
sisi yang kemudian disebut juga sebagai perantara yang
mengantarai dua sisi.
Secara istilah, dalam arti luas media adalah kegiatan yang
dapat menciptakan suatu kondisi sehingga memungkinkan
peserta didik dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang baru.39 Sedangkan menurut Cahyo Hasanudin dalam
bukunya, menjelaskan bahwa media adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian

Nunuk Suryani, Achmad Setiawan, dan Aditin Putria, Media Pembelajaran Inovatif dan
39

Pengembangannya, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2018), hlm. 3


26

dan minat seseorang. 40 Dari pengertian media, dapat peneliti


simpulkan bahwa media adalah sebuah perantara yang
menghubungkan dua sisi untuk menyampaikan pesan kepada
penerima sehingga tujuan dari pesan tersebut dapat tersampaikan.

2) Pengertian Pembelajaran
Untuk pengertian pembelajaran, secara bahasa memiliki
arti proses belajar, sehingga dapat memaknai pembelajaran
adalah proses penambahan pengetahuan dan wawasan melalui
rangkaian aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang
dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya yang bersifat positif
dan pada tahap akhir mendapatkan keterampilan, kecakapan dan
pengetahuan baru.41
Media pembelajaran menurut Sanaky yang sebagaimana
dikutip oleh Nunuk Suryani, dkk dalam bukunya adalah alat
bantu yang berfungsi dan dapat digunakan untuk menyampaikan
pesan dalam pembelajaran.42Sedangkan menurut Yudhi Munadi,
media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat
menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara
terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di
mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien
dan efektif.43
Dari berbagai penjelasan tersebut, dapat disimpulkan
bahwa media pembelajaran adalah sebuah sarana penyampaian
informasi yang dipergunakan dalam pembelajaran dengan tujuan
dapat menyalurkan pesan atau informasi kepada siswa.

40
Cahyo Hasanudin, Media Pembelajaran: Kajian Teoretis dan Kemanfaatan, (Yogyakarta:
Deepublish, 2017), hlm. 5
41
Asis Saefuddin dan Ika Berdiati, Pembelajaran Efektif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2014), hlm. 8
42
Op.cit, hlm. 4
43
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru), (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2008), hlm. 8
27

3) Fungsi Media Pembelajaran


Media pembelajaran memiliki peran dalam kegiatan
pembelajaran karena media pembelajaran sangat membantu
dalam menentukan efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan
pembelajaran. Untuk itu, media pembelajaran memiliki berbagai
fungsi. Ada beberapa pendapat yang menjabarkan fungsi media
pembelajaran.
Berdasarkan analisis fungsi pada media pembelajaran, ada
tiga fungsi media pembelajaran, yaitu:
a) Media Pembelajaran sebagai sumber belajar, dimaksud
sebagai sumber belajar lainnya selain berasal dari guru.
Dikarenakan sumber belajar bukan hanya berasal dari guru
yang memberikan ilmu, melainkan sumber belajar lebih luas
dari sekedar ilmu yang diberikan oleh guru. Dan hal tersebut
sejalan dengan pengertian sumber belajar yang merupakan
komponen sistem instruksional yang meliputi pesan, alat,
orang, teknik, dan lingkungan untuk mempengaruhi hasil
belajar siswa. Maka dari itu, media pembelajaran memiliki
fungsi sebagai sumber belajar siswa.
b) Fungsi Semantik. Semantik sendiri berkaitan dengan istilah,
simbol, sifat sesuatu, hubungan konsep, proses dan lain-lain
yang sulit untuk diucapkan. Untuk itu, fungsi dari media
pembelajaran adalah untuk mengatasi komunikasi yang
rumit, dikarenakan melalui media pembelajaran guru dapat
mengajar dengan menggunakan media visual ataupun audio-
visual, sehingga materi dapat tersampaikan dengan mudah
kepada siswa.
c) Fungsi Manipulatif, dimaksud karena media dapat mengatasi
batas-batas ruang dan waktu serta mengatasi keterbatasan
inderawi manusia. Hal ini dikarenakan media dapat
menampilkan objek atau peristiwa yang sulit dihadirkan,
28

menyita waktu yang panjang menjadi singkat, menghadirkan


kembali objek yang telah terjadi, membantu memahami
objek yang sulit diamati oleh kasat mata, memahami objek
yang bergerak terlalu cepat atau terlalu lambat, membantu
dalam membutuhkan kejelasan suara, ataupun membantu
dalam memahami objek yang terlalu kompleks.44
Selanjutnya adalah analisis media pembelajaran dari sudut
penggunanya (siswa) yang terdapat dua fungsi, yaitu:
a) Fungsi Sosiokultural, media pembelajaran memiliki fungsi
untuk mengakomodasikan perbedaan sosiokultural yang ada
pada siswa, dikarenakan dalam satu kelas yang memiliki
banyak siswa yang memiliki karakteristik berbeda bukan satu
hal yang mudah dan menjadi hambatan dalam sosiokultural.
Media pembelajaran hadir untuk membantu karena dapat
memberikan kemampuan dalam memberikan persepsi yang
sama.
b) Fungsi Psikologis, media pembelajaran memiliki fungsi
psikologis untuk siswa dalam pembelajaran. Terdapat
beberapa fungsi psikologis media pembelajarannya, diantara
1) Fungsi atensi yang dapat menarik perhatian siswa, 2)
Fungsi afektif merangsang perasaan, emosi, penerimaan dan
penolakan siswa dalam pembelajaran, 3) fungsi kognitif yang
memberikan pengetahuan dan pengalaman baru, 4) fungsi
psikomotorik dalam membantu siswa menguasai
keterampilan dan kecakapan motorik, 5) fungsi imajinatif
karena membangun daya imajinasi siswa dengan
memanfaatkan media audio-visual atau media yang interaktif,

44
Ibid, hlm. 41
29

6) Fungsi motivasi karena dapat membangkitkan motivasi


siswa untuk belajar45
Selain memiliki fungsi, media pembelajaran memiliki
manfaat dalam penggunaannya, baik guru maupun siswa dapat
merasakan manfaat dari media pembelajaran. Manfaat media
pembelajaran bagi guru adalah:
a) Membantu guru dalam menarik perhatian dan motivasi
belajar siswa
b) Membantu menyajikan bahan ajar yang lebih konkret,
terutama untuk materi yang bersifat abstrak seperti
matematika, fisika, biologi, dan lain-lain
c) Memiliki pedoman, arah dan urutan pengajaran yang
tersusun
d) Dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan
tidak membosankan
e) Media pembelajaran memiliki beragam macam variasi,
metode, dan media yang dapat digunakan
Manfaat media pembelajaran bagi siswa adalah:
a) Merangsang motivasi, minat, dan rasa ingin tahu siswa untuk
belajar
b) Membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan
c) Memberikan siswa kesadaran memilih media pembelajaran
terbaik untuk belajar melalui variasi media yang disajikan.

4) Macam-macam Media Pembelajaran


Media pembelajaran memiliki berbagai macam media yang
dapat digunakan untuk pembelajaran, untuk itu diperlukan
pemahaman terhadap macam-macam media pembelajaran untuk
memudahkan dalam memilih media pembelajaran yang cocok

Nunuk Suryani, Achmad Setiawan, dan Aditin Putria, Media Pembelajaran Inovatif dan
45

Pengembangannya, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2018), hlm. 12


30

untuk diterapkan. Menurut Newby dkk sebagaimana yang dikutip


oleh Muhammad Yaumi dalam bukunya, terdapat 6 macam media
pembelajaran, yaitu:
a) Relia, media pembelajaran yang mengandalkan pancaindra
(melihat, mendengar, mencium, merasa, meraba) karena
akan berinteraksi langsung dengan media pembelajaran,
misal seperti tumbuh-tumbuhan, binatang, ataupun artefak.
b) Model, benda pengganti atau benda tiruan tiga dimensi yang
dapat dilihat secara langsung oleh siswa, misalnya seperti
bola dunia, anatomi manusia dan lain-lain.
c) Teks, berikan huruf-huruf dan angka-angka yang biasa tersaji
berupa bahan cetak, di layar komputer, ataupun papan tulis.
d) Visual, visual terdiri dari visual cetak (gambar, grafik, dan
poster), visual proyektor (Overhead Projector dan
Powerpoint), dan visual pajangan seperti papan tulis.
e) Audio, yang dimaksud adalah berupa suara manusia, suara
hewan, suara alam, dan suara yang direkam atau didengar
secara langsung dan hanya mengandalkan indera
pendengaran.
f) Video, media yang menampilkan gambar bergerak
disertakan dengan audio yang ditampilkan pada televisi atau
monitor komputer serta laptop.
g) Multimedia, media ini merupakan penggabungan dari
beberapa media, yaitu teks, visual, audio, realia, dan model
yang digunakan secara bersama-sama yang biasa
dikendalikan oleh komputer.46
Adapun menurut Yudhi Munadi, macam-macam media
pembelajaran dikelompokkan menjadi empat kelompok besar,

46
Muhammad Yaumi, Media dan Teknologi Pembelajaran, (Jakarta: Prenadamedia Group,
2018), hlm. 11-12
31

yaitu media audio, media visual, media audio visual, dan


multimedia.
a) Media audio adalah media yang hanya melibatkan indera
pendengaran karena berupa audio atau suara. Media ini
menyampaikan pesan verbal (berupa kata-kata) dan non
verbal (bunyi-bunyian, musik, dan lain-lain).
b) Media visual adalah media yang hanya melibatkan
penglihatan, misalnya seperti berupa media cetak-verbal,
cetak-grafis, dan visual non-cetak. Contoh media visual
adalah gambar, lukisan, miniatur, mock up, dan diorama.
c) Media audio visual, media ini melibatkan indera
pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses.
Sifat pesan yang disampaikan berupa pesan verbal dan juga
non verbal, contoh dari media audio visual adalah film, video,
animasi, dan lain-lain.
d) Multimedia adalah media yang melibatkan berbagai indera
dalam satu proses, karena media ini memberikan pengalaman
secara langsung misal seperti karyawisata, pembelajaran
dengan permainan atau simulasi, hingga bermain peran dan
forum teater.47

b. Canva for Education


1) Pengertian Canva for Education
Canva for Education adalah salah satu sub bagian dari
aplikasi yang bernama Canva yang telah diluncurkan pada tahun
2013. Canva adalah alat bantu desain dan publikasi daring dengan
misi memberdayakan semua orang di seluruh dunia agar dapat

47
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru), (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2008), hlm. 54-55
32

membantu desain apa pun dan mempublikasikannya di mana


pun.48
Canva adalah platform desain grafis dan konten publikasi
yang sangat mudah dan lebih cepat dalam pengoperasiannya
dibandingkan aplikasi desain grafis lainnya yang dapat
digunakan untuk desain gambar, membuat video, membuat power
point, hingga menyusun peta konsep, infografis, dan planner.49
Menurut Amrina dkk, menjelaskan Canva ialah program
desain daring yang menyediakan bermacam peralatan seperti
presentasi, resume, poster, pamflet, brosur, grafik, info grafis,
spanduk, penanda buku, bulletin, serta lain sebagainya yang
disediakan pada software Canva.50
Dari pernyataan di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa
Canva adalah aplikasi edit desain grafis gratis secara daring
dengan cepat dan mudah digunakan yang menyediakan berbagai
desain seperti brosur, spanduk, info grafis, power point, planner,
dan lain sebagainya untuk membantu mendesain dan
mempublikasikannya.
Canva memiliki berbagai fitur yang dapat digunakan,
termasuk disalah satunya adalah fitur Canva for Education, yang
diluncurkan pada tahun 2021 dengan maksud untuk membantu
sekolah dalam pembelajaran daring. Melihat pembelajaran di
sekolah sekarang yang dilakukan secara luring, untuk itu
penggunaan Canva for Education bisa dilakukan untuk
pembelajaran daring maupun laring di dalam kelas. Canva for

48
Canva, “Tentang Canva”, https://www.canva.com/id_id/about/ (Selasa, 07 Maret 2023,
00.45)
49
SMA Negeri 13 Semarang, “Memanfaatkan Canva sebagai Alat Bantu Pembelajaran”
https://sma13smg.sch.id/2022/10/19/memanfaatkan-canva-sebagai-alat-bantu-
pembelajaran/#:~:text=Canva%20adalah%20platform%20desain%20grafis,menyusun%20mindma
p%2C%20infograsis%20dan%20planner. (Selasa, 07 Maret 2023, 00.52)
50
Amrina, Adam Mudinillah dan Ega Putri Handayani, Pemanfaatan Aplikasi Canva dalam
Proses Pembelajaran Bahasa Arab di MAN Gunung Padang Panjang, Jurnal Tarbiyatuna: Jurnal
Pendidikan Ilmiah, Vol. 6 No. 2, (Padang: IAIN Batusangkar, 2021), hlm. 107
33

Education ditujukan untuk pendidik dan siswa dalam


pembelajaran. Pendidik dan siswa bisa mengakses seluruh fitur
Canva secara gratis tanpa batas dengan mendaftarkan akun
pendidik untuk sekolah, guru, atau tenaga pendidik dan akun
pelajar untuk siswa yang memenuhi syarat dari tingkat SD hingga
SMA.
Pemanfaatan Canva for Education dalam pendidikan
adalah sebagai media bantu dalam pembelajaran sangat
membantu seorang pendidik dalam mengajar dan menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan di dalam kelas dan
meningkatkan ketertarikan belajar siswa selama pembelajaran.
Guru inspiratif dan siswa yang interaktif dengan
komunikasi dan kolaborasi visual merupakan alat penting untuk
pembelajaran. Untuk itu, manfaat canva adalah:
1) Meningkatkan keterlibatan dengan konten asli dari berbagai
kumpulan desain baik dari rencana pelaksanaan
pembelajaran hingga laporan dan poster.
2) Menyampaikan umpan balik yang bermanfaat di satu tempat,
menjangkau dan memberikan motivasi kepada siswa di mana
pun mereka berada dengan umpan balik secara langsung.
3) Membantu siswa membangun keterampilan penting dengan
mengajak siswa menggunakan Canva untuk
mendemonstrasikan pembelajaran melalui berbagai desain
yang disediakan Canva. 51

2) Fitur-fitur Canva for Education


Kemunculan Canva memudahkan para pemula untuk
belajar dan mengenal dunia desain, termasuk di dalamnya muncul
Canva for Education yang dikhususkan untuk memudahkan guru

51
Canva, “Canva untuk Pendidikan” https://www.canva.com/id_id/pendidikan/ (Selasa, 07
Maret 2023, 01.26)
34

dalam menggunakan media pembelajaran yang lebih efisien


sehingga menciptakan metode pembelajaran yang menyenangkan
pada era serba digital.
Sebagai guru dan siswa yang menggunakan Canva for
Education, guru dan siswa dapat mengakses seluruh fitur-fitur
Canva secara gratis, ada pun fitur-fitur Canva yang dapat diakses
sebagai berikut:
a) Template atau templat (format desain)
Canva memiliki ratusan format desain dengan berbagai
macam template yang disediakan sesuai kebutuhan seperti
membuat poster, presentasi, lembar kerja, pamflet, planner,
dan lain-lain. Template ini dapat diakses gratis (jika
menggunakan akun guru dan siswa) dan berbayar (jika
pengguna akun biasa) dengan maksud untuk menghemat
waktu dalam pembuatan media pembelajaran.
b) Elemen
Elemen merupakan berbagai macam garis dan bentuk,
grafis, foto, video, audio, tabel, bagan, stiker, bingkai, dan
lain-lain yang berguna untuk mendukung pembuatan desain
agar lebih menarik dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan
pengguna.
c) Mengunggah Foto, Video dan Audio
Selain Canva mempunyai elemen tersendiri dan terbatas,
pengguna bisa mengunggah atau meng-upload foto, video
dan audio sendiri sesuai kebutuhan dalam mendesain.
d) Font
Selain fitur foto, video, dan audio, pengguna Canva
bisa memasukkan teks dan mengakses berbagai macam gaya
tulisan menarik yang dapat dikreasikan dengan gaya, warna
dan ukurannya.
35

Adapun fitur-fitur Canva yang dapat digunakan untuk


menunjang guru dalam membuat media pembelajaran,
sebagai berikut:
1. Membuat presentasi layaknya aplikasi Microsoft
Powerpoint
2. Membuat konten Instagram seperti feed dan animasi
untuk kebutuhan siswa
3. Mendesain spanduk untuk berbagai kepentingan seperti
papan pengumuman, jadwal piket, jadwal pelajaran, dan
lain sebagainya
4. Mengedit video untuk berbagai platform media sosial,
seperti Instagram, Facebook, TikTok, Pinterest,
Linkedln dan Youtube
5. Mendesain poster, flyer, brosur, iklan, postcard,
business card, newslatter, dan invoice
6. Menyusun info grafis, peta konsep, kolase foto, virtual
background, format kalender, lembar kerja, hingga
perencanaan.52
Selain fitur-fitur yang telah disebutkan, terdapat fitur
lainnya yang dapat digunakan untuk media pembelajaran seperti
video pembelajaran, e-modul, lembar kerja siswa, hingga bisa
dijadikan media untuk Ice Breaking. Dapat disimpulkan, banyak
fitur-fitur Canva for Education yang dapat dimanfaatkan oleh
guru untuk menunjang pembuatan media pembelajaran hingga
dapat menciptakan metode pembelajaran yang aktif dan
menyenangkan. Dengan fitur-fitur ini, pembuatan media
pembelajaran tidak akan menyita waktu banyak dan dapat
meningkatkan kreativitas guru.

52
SMA Negeri 13 Semarang, “Memanfaatkan Canva sebagai Alat Bantu Pembelajaran”
https://sma13smg.sch.id/2022/10/19/memanfaatkan-canva-sebagai-alat-bantu-
pembelajaran/#:~:text=Canva%20adalah%20platform%20desain%20grafis,menyusun%20mindma
p%2C%20infograsis%20dan%20planner. (Rabu, 08 Maret 2023, 02.00)
36

3) Langkah-langkah penggunaan Canva for Education


Kelebihan Canva salah satunya adalah aplikasi yang bisa
diakses di mana pun dan kapan pun. Penggunaan Canva bisa
diakses melalui ponsel, tablet, laptop, dan komputer dengan
koneksi internet yang cukup stabil untuk mengakses Canva.
Penggunaan Canva dengan berbagai fitur-fitur memudahkan bagi
pengguna dan tidak terlalu sulit untuk dipakai, sehingga guru
maupun siswa bisa memakainya.
Langkah-langkah menggunakan aplikasi Canva melalui
laptop untuk membuat desain media pembelajaran:
a) Mengunduh aplikasi Canva
Aplikasi Canva bisa diunduh melalui Play Store untuk
pengguna android, App Store untuk pengguna iOS dengan
mencari Canva di penelusuran atau melalui situs resmi
Canva.com untuk mengunduh aplikasi Canva bagi pengguna
Windows dan Mac OS.

Gambar 2.1 Tampilan Situs Canva untuk Mengunduh Aplikasi


b) Membuat Akun Canva
Langkah berikutnya adalah membuat akun Canva,
setelah membuka aplikasi Canva, akan muncul pilihan untuk
mendaftar dengan melalui Facebook, Google atau dengan
email yang sudah ada. Untuk menikmati Canva for
37

Education, guru mendaftarkan akun dengan email dan


memenuhi dokumen yang menunjukkan kualifikasi
mengajar. Untuk siswa, cukup mendaftar akun Canva dengan
email biasa dan guru akan mengundang siswa untuk
bergabung di Canva for Education.
Jika guru dan siswa memiliki domain email pendidikan
yang terverifikasi dan telah bekerja sama dengan Canva, guru
dan siswa bisa langsung mendapatkan akses. Contoh domain
email pendidikan yang telah bekerja sama dengan Canva
adalah akunbelajar.id yang mana sebuah platform untuk
kebutuhan kegiatan belajar mengajar baik secara tatap muka
maupun jarak jauh yang dikembangkan oleh Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Gambar 2.2 Tampilan Situs Canva untuk Mendaftar Akun


c) Membuat Desain Canva
Setelah membuat akun Canva, guru dan siswa bisa
mengakses secara keseluruhan aplikasi dengan gratis sesuai
kebutuhan. Untuk Canva for Education, terlebih dahulu guru
membuat kelas seperti halnya fitur dari platform Google
Classroom dan setelahnya guru dapat mengundang siswa
untuk masuk ke dalam kelas Canva yang telah dibuat.
Setelahnya, jika guru ingin membuat sebuah desain,
guru atau siswa bisa mencari di penelusuran desain yang
38

diinginkan, pilih yang desain yang disukai dan klik untuk


mengedit desain tersebut lebih lanjut. Atau jika guru dan
ingin membuat sebuah desain baru, langkahnya adalah bisa
mengeklik “Buat Desain” yang berada di pojok kanan atas,
lalu sesuai ukuran canvas dengan desain yang ingin dibuat,
kemudian guru atau siswa akan masuk pada tampilan untuk
proses mengedit. Langkah terakhir adalah menyimpan desain
dengan cara mengunduh. Canva memiliki berbagai macam
format untuk mengunduh desain yang telah siap seperti JPG,
PNG, PDF, MP4, GIF ataupun SVG. Guru atau siswa bisa
memilih format sesuai dengan kebutuhan atau format yang
disarankan oleh Canva.

Gambar 2.3 Tampilan Beranda Pada Canva

Gambar 2.4 Tampilan Proses Mengedit Pada Canva


39

Gambar 2.5 Pilihan Format untuk Mengunduh Desain


Langkah-langkah untuk penggunaan Canva di ponsel
hampir sama dengan sebagaimana menggunakan Canva di laptop.
Hal yang membedakan di laptop dan di ponsel adalah
menggunakan melalui laptop lebih bisa menikmati tampilan layar
yang lebih besar dibandingkan dengan ponsel, dan lebih
disarankan untuk mengoperasikan Canva di laptop.

4) Kelebihan dan Kekurangan Canva for Education


Pemanfaatan aplikasi Canva sebagai perkembangan
teknologi pada media pembelajaran, diharapkan bisa berdampak
baik pada kegiatan pembelajaran disekolah dengan menciptakan
pembelajaran aktif yang melibatkan siswa selama proses
pembelajaran. Untuk itu, adapun kelebihan dan kekurangan
aplikasi Canva sebagai media pembelajaran adalah:
Kelebihan Canva for Education:
a) Memiliki beragam desain grafis, animasi, format, dan nomor
halaman yang menarik
b) Dapat menambah kreativitas guru dalam mendesain media
pembelajaran karena banyak fitur yang telah disediakan serta
memuat fitur drag dan drop.
c) Dapat menghemat waktu dalam mendesain media
pembelajaran yang praktis
40

d) Peserta didik dapat mempelajari kembali materi melalui


media pembelajaran canva yang telah diberikan oleh guru
e) Memiliki resolusi gambar yang baik dan slide media Canva
dapat dicetak dengan otomatis melalui pengaturan ukuran
cetak.
f) Dapat melakukan kolaborasi dengan guru lain dalam
mendesain media dan membuat tim desain Canva untuk
saling berbagi media pembelajaran.
g) Dapat mendesain media pembelajaran kapan pun dan di
mana pun dengan menggunakan berbagai gadget, baik laptop
maupun menggunakan ponsel.
h) Dapat diunduh dengan berbagai format penyimpanan seperti
pdf, jpg, mp4, gif, dan png.53

Kelebihan Canva lainnya adalah jika menggunakan fitur


Canva for Education dengan mendaftarkan akun pendidik untuk
guru, sekolah, dan tenaga pendidik dan akun pelajar untuk siswa,
dapat mengakses seluruh fitur yang disediakan oleh Canva secara
gratis, jika dibandingkan dengan pengguna Canva yang tidak
menggunakan Canva for Education.

Kekurangan Canva for Education:

a) Aplikasi Canva sangat mengandalkan jaringan internet yang


stabil, jika tidak ada internet atau kuota pada ponsel dan
laptop yang dipergunakan, Canva tidak bisa digunakan atau
di akses untuk mendesain
b) Karena Canva menyediakan desain yang dapat digunakan
oleh penggunanya, terkadang terdapat kesamaan desain

53
Rahma Elvira Tanjung dan Delsina Faiza, Canva sebagai Media Pembelajaran Pada Mata
Pelajaran Dasar Listrik dan Elektronika, Jurnal Veoteknika Vol. 7 No. 2 (Padang: Universitas
Negeri Padang, 2019), hlm. 80-81
41

dengan orang lain, baik itu format, gambar, warna, atau yang
lainnya.

B. Hasil Penelitian yang Relevan


Penelitian yang relevan adalah penelitian terdahulu yang telah diteliti dan
memiliki keterkaitan dengan penelitian yang sedang dilaksanakan.
Berdasarkan penelusuran peneliti, terdapat beberapa penelitian yang relevan
dengan penelitian terkait dengan pengaruh penggunaan Canva for Education
terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
(SKI) di MAN 1 Jakarta. Berikut pemaparan penelitian yang relevan:
1. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta oleh Nur Hidayah yang berjudul
“Korelasi Pemberian Project Mind Mapping terhadap Minat Belajar
Peserta Didik Mata Pelajaran SKI Di MAN 9 Jakarta”. Hasil
penelitian ini adalah menunjukkan bahwa pemberian project mind
mapping mempengaruhi minat belajar peserta didik dengan pengaruh
yang lemah atau rendah dengan dibuktikan berdasarkan perolehan
koefisien korelasi spearman rho sebesar 0.324 berada di interval 0.20-
0.399 yang berarti antara variabel X dan variabel Y memang terdapat
korelasi yang lemah atau rendah dengan arah korelasi positif. Dan melalui
koefisien determinasinya sebesar 12% sehingga menunjukkan guru hanya
memberikan kontribusi atas minat belajar siswa sebesar 12%. Dari
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian project mind mapping
berpengaruh lemah terhadap peningkatan minat belajar siswa.
2. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta oleh Farhatul Maftuhah yang
berjudul “Penerapan Metode Bermain Peran dalam Pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Untuk Meningkatkan Minat
Belajar Siswa Kelas VII MTS Islamiyah Ciputat”. Hasil penelitian ini
adalah penerapan metode bermain peran dapat meningkatkan minat belajar
SKI siswa yang dapat dilihat dari peningkatan pra siklus, skilus I dan siklus
II. Lalu pada penyebaran angket saat pra siklus dengan jumlah minat
sebesar 57 dengan rata-rata 285%, kemudian penyebaran angket kedua
42

yang dilakukan pada siklus I meningkat menjadi 59 dengan rata-rata 295%,


lalu dipenyebaran angket terakhir berjumlah 60 dengan rata-rata 300%.
Dapat disimpulkan bahwa metode bermain peran pada pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam mengalami peningkatan sebesar 31.0%.
3. Skripsi Universitas Muhammadiyah Mataram oleh Muhammad Aryono
Rangko dengan judul “Pengembangan Media Interaktif Berbasis
Canva Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Tema 2 Subtema 1
Kelas V SDN 14 Mataram”. Hasil penelitian ini adalah diperoleh hasil
analisis data validasi ahli media dan validasi ahli materi dengan perolehan
rata-rata 93,5 sehingga media interaktif berbasis Canva dikatakan sangat
valid. Dan analisis data angket respons siswa diperoleh skor 95 sehingga
media masuk kategori praktis serta hasil pre-tes dan post-tes memperoleh
hasil data 9.00 dan dapat dikatakan sangat efektif. Dapat disimpulkan
pengembangan media interaktif berbasis Canva masuk kategori sangat
praktis dan sangat efektif untuk meningkatkan minat belajar siswa.

C. Kerangka Berpikir
Permasalahan yang ada pada pembelajaran mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam yang masih menggunakan metode ceramah, bersifat
monoton, dan siswa kurang terlibat dalam pembelajaran menyebabkan siswa
kurang tertarik untuk belajar mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dan
nantinya akan berpengaruh pada hasil dan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai. Untuk itu, guru perlu penggunaan metode dan media pembelajaran
yang menarik untuk membantu dalam pembelajaran sehingga siswa merasa
tertarik untuk belajar di kelas. Salah satu media pembelajaran yang dapat
digunakan sesuai dengan abad 21 ini adalah aplikasi Canva.
Aplikasi Canva adalah sebuah aplikasi daring untuk mendesain grafis
merancang berbagai desain kreatif yang memudahkan penggunanya dalam
mendesain poster, info grafis, hingga slide presentasi. Canva memiliki fitur
untuk pendidikan yang diluncurkan pada tahun 2021 yaitu fitur Canva for
Education yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pembelajaran di kelas baik
43

secara online ataupun offline di dalam kelas. Baik guru, siswa dan sekolah bisa
mengakses seluruh fitur dalam aplikasi ini secara gratis tanpa harus
berlangganan dan bayar untuk keperluan pendidikan. Sebagai aplikasi yang
menyediakan fitur untuk pendidikan, akan sangat bermanfaat menjadi media
pembelajaran yang lebih menyenangkan dan lebih menarik minat belajar siswa
untuk berpartisipasi aktif dalam belajar.
Dari penggunaan aplikasi ini sebagai media pembelajaran yang
mendukung pembelajaran abad 21 yang serba digital, diharapkan baik guru,
siswa hingga sekolah dapat memanfaatkan aplikasi ini untuk pembelajaran di
kelas yang menarik dan inovatif sehingga siswa merasa tertarik dan tidak bosan
dalam belajar. Dengan demikian, melalui aplikasi ini diharapkan dapat
berpengaruh pada minat belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam di MAN 1 Jakarta. Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka berpikir
dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Pembelajaran SKI

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Pre-Test Pre-Test

Menerapkan Media Tidak Menerapkan Media


Canva for Education Canva for Education

Minat Belajar SKI Minat Belajar SKI

Analisis

Terdapat Pengaruh Penerapan Media


Pembelajaran Canva for Education terhadap
Minat Belajar
44

D. Hipotesis Penelitian
Penulis memandang perlu untuk memberikan gambaran tentang dugaan
serta jawaban sementara dari cara-cara memecahkan permasalahan yang ada
pada penelitian ini, dugaan sementara ini berdasarkan teori-teori yang telah
dikemukakan sebagai berikut:
1. Hipotesis Alternatif (Ha): adanya pengaruh yang signifikan antara minat
belajar siswa melalui penggunaan media pembelajaran Canva for
Education pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
2. Hipotesis Nol (Ho): tidak adanya pengaruh yang signifikan antara minat
belajar siswa melalui penggunaan media pembelajaran Canva for
Education pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian


Tempat penelitian adalah lokasi di mana kegiatan penelitian ini
dilaksanakan dan tempat penelitian ditentukan dengan maksud memperjelas
lokasi atau tempat yang menjadi sasaran penelitian. Adapun tempat penelitian
yang dimaksud adalah MAN 1 Jakarta yang berlokasi di Jl. Rw. Bahagia Raya
No. 28, RT. 7/RW. 2, Grogol, Kec. Grogol Petamburan, Kota Jakarta Barat,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Waktu diselenggarakannya penelitian ini pada tahun ajaran 2023-2024
tepat pada bulan Juli-September 2023. Peneliti memerlukan waktu sekitar 3
bulan untuk mengumpulkan data.
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
No. Tanggal Kegiatan
1 11 Juli 2023 Validasi Instrumen bersama Validator
2 30-31 Agustus 2023 Uji Coba Instrumen Angket
3 12 September 2023 Validasi Media bersama Validator
4 6-7 September 2023 Pertemuan pertama (pre-test) di kelas
eksperimen
Pertemuan pertama (pre-test) di kelas
kontrol
5 13-14 September 2023 Pertemuan kedua dikelas eksperimen
Pertemuan kedua dikelas kontrol
6 21-22 September 2023 Pertemuan ketiga dan Post-test dikelas
kontrol
Pertemuan ketiga dan Post-test dikelas
eksperimen

B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kuantitatif dengan metode
penelitian Kuasi Eksperimen. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
dilakukan untuk menjawab pertanyaan dengan menggunakan rancangan

45
46

terstruktur sesuai dengan sistematika penelitian ilmiah. 54


Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yang mana, metode
eksperimen adalah peneliti membagi objek dan subjek yang diteliti menjadi
dua grup yaitu grup eksperimen yang memperoleh perlakuan dan grup kontrol
yang tidak memperoleh perlakuan. 55 Penelitian ini membandingkan dua
kelompok, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen
diberikan perlakuan berupa penggunaan media pembelajaran Canva for
Education, sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional
yang menggunakan Power Point biasa.
Untuk itu, metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode
penelitian untuk mencari pengaruh dari perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendalikan. Sedangkan untuk desain penelitian, dalam
penelitian ini menggunakan desain Quasi Experimental. Rancangan desain
quasi experimental digunakan untuk memperoleh informasi yang dapat
diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak
memungkinkan untuk mengontrol semua variabel yang relevan.56
Bentuk desain pada penelitian ini menggunakan desain Nonequevalent
control group design yang dua kelompok yang terdiri dari kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen. Pada kelompok kontrol sebelum dilakukan
perlakuan akan diberikan Pre-test (O1) untuk mengetahui data awal bagaimana
minat belajar siswa, kemudian akan diberikan perlakuan tanpa menggunakan
media pembelajaran atau secara konvensional Power Point dengan
menggunakan Power Point dalam jangka waktu tertentu dan diakhir dilakukan
pengukuran dengan diberikan Post-test sebagai alat ukur (O2) untuk
mengetahui pengaruh minat belajar siswa yang tidak diterapkan dengan media
pembelajaran Canva for Education.

54
Ratna Wijayanti Daniar Paramita, Metode Penelitian Kuantitatif: Buku Ajar Perkuliahan
Metodologi Penelitian Bagi Mahasiswa Akuntansi & Manajemen, (Lumajang: Widya Gama Press,
2021), hlm. 10
55
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hlm. 16
56
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi & Karya Ilmiah, (Jakarta:
Kencana, 2012), hlm. 38
47

Kelompok eksperimen juga akan diberikan Pre-test (O3) untuk


mengetahui data awal tingkat minat belajar siswa, kemudian akan diberikan
perlakuan (X) dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan media
pembelajaran Canva for Education, setelahnya dilakukan pengukuran dengan
menggunakan Post-test (O4) untuk mengetahui pengaruh penerapan media
pembelajaran Canva for Education terhadap minat belajar siswa. Adapun
rancangan penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.2
Desain Penelitian
Perlakuan
Kelas Pre-Test Post-Test
(Treatment(
Kontrol O1 O2
Eksperimen O3 X O4

Keterangan:
X = Perlakuan pada kelas eksperimen menggunakan media
pembelajaran Canva for Education pada mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam
O1 = Pemberian Pre-test pada kelas kontrol
O2 = Pemberian Post-test setelah diberikan perlakuan tanpa
menggunakan media pembelajaran Canva for Education pada
kelas kontrol
O3 = Pemberian Pre-test sebelum diberi perlakuan menggunakan
media pembelajaran Canva for Education pada kelas eksperimen
O4 = Pemberian Post-test setelah diberi perlakuan menggunakan
media pembelajaran Canva for Education pada kelas eksperimen

C. Variabel Penelitian
Variabel menjadi suatu sebutan untuk diberikan nilai angka (kuantitatif)
atau nilai mutu (kualitatif). Pengertian variabel merupakan sesuatu yang
menjadi obyek pengamatan penelitian atau segala sesuatu yang berbentuk apa
48

saya yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik sebuah kesimpulan. 57 Untuk
melihat pengaruh dari sebuah penelitian kuantitatif, ada beberapa kelompok
variabel yaitu variabel bebas (Independent Variable) dan variabel terikat
(Dependent Variable).
Variabel bebas (Independent Variable) adalah kondisi atau karakteristik
yang dimanipulasikan oleh peneliti dalam rangka menerangkan hubungan
dengan fenomena yang diobservasi, jika dalam pendidikan kondisi tersebut
dimanipulasikan atau segala bentuk perlakuan yang peneliti terapkan. 58
Sedangkan variabel terikat (Dependent Variable) adalah kondisi atau
karakteristik yang berubah, yang muncul atau yang tidak muncul ketika peneliti
mengintroduksi, mengubah, atau mengganti variabel bebas.
Untuk penelitian ini yang berjudul pengaruh media pembelajaran Canva
for Education terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam memiliki variabel sebagai berikut:
1. Penerapan Media Pembelajaran Canva for Education (X) sebagai variabel
bebas (Independent Variable).
2. Minat belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (Y)
sebagai variabel terikat (Dependent Variable).
Tabel 3.3
Definisi Variabel
No Variabel Definisi Konseptual Definisi Operasional
X. Media Canva adalah aplikasi Canva adalah sebuah
1
Pembelajaran edit desain grafis platform daring untuk
Canva for secara daring dengan mendesain grafis dalam
Education cepat dan mudah merancang berbagai
digunakan dan desain kreatif dengan
memiliki fitur khusus memudahkan
untuk pendidikan penggunanya dalam

57
Ratna Wijayanti Daniar Paramita, op.cit., hlm. 36
58
Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode, dan Prosedur, (Jakarta: Kencana,
2013), hlm. 95
49

mendesain poster, info


grafis, hingga presentasi.
Y. Minat belajar Minat belajar adalah Minat belajar adalah
2
siswa pada mata suatu ketertarikan atau suatu rasa lebih suka dan
pelajaran SKI kesukaan terhadap rasa ketertarikan pada
suatu objek yang suatu hal atau aktivitas
kemudian mendorong tanpa ada yang menyuruh
diri siswa untuk dan diwujudkan dalam
mempelajari dan bentuk penerimaan akan
menekuni segala hal suatu hubungan antara
yang berkaitan dengan diri sendiri dengan
minatnya tersebut sesuatu di luar diri
hingga berhasil
mencapai tujuan
pembelajaran

D. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi
Populasi menurut Fraenkel dan Wallen yang sebagaimana dikutip
oleh Endang Widi dalam bukunya, populasi adalah kelompok yang
menarik peneliti, yang mana dari kelompok tersebut oleh peneliti dijadikan
sebagai objek untuk menggeneralisasikan hasil penelitian. 59 Untuk itu,
populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik
kelas XI MAN 1 Jakarta tahun ajaran 2023-2024 yang terdiri dari empat
kelas yang berjumlah 132 siswa.
2. Sampel
Sampel adalah bagian atau himpunan bagian dari populasi yang
biasa berukuran besar atau kecil. 60 Dalam penelitian ini pengambilan

59
Endang Widi Winarni, Teori dan Praktik Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R&D,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2018), hlm. 38
60
Ibid, hlm. 41
50

sampel dikarenakan dalam banyak kasus tidak mungkin peneliti akan


meneliti seluruh populasi dan juga bertujuan untuk meminimalisir
penggunaan dana, waktu dan tenaga tanpa mengurangi ketelitian
penelitian. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan
purposive sampling yaitu penentuan kelas didasarkan pada pertimbangan
tertentu.
Adapun sampel dalam penelitian ini berdasarkan pertimbangan guru
Sejarah Kebudayaan Islam yang berjumlah 65 siswa yang terdapat pada
kelas XI IPS dan Kelas XI Agama. Sampel dalam penelitian ini dibagi
menjadi dua kelas, yaitu kelas eksperimen (Kelas XI IPS) dan kelas
kontrol (Kelas XI Agama).

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
1. Observasi
Observasi merupakan pengamatan atau penginderaan langsung
terhadap suatu benda, kondisi, situasi, proses ataupun perilaku. 61

Instrumen ini digunakan dalam penelitian untuk mengamati kegiatan guru


pada saat mengajar dan mengamati respons siswa selama pembelajaran
dikelas dengan menerapkan media pembelajaran Canva for Education di
dalam kelas.
2. Angket (Kuesioner) Minat Belajar
Teknik pengumpulan yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan metode angket atau kuesioner. Angket atau kuesioner
adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden tentang pribadinya atau hal-hal lain yang
diketahuinya. 62 Angket ini digunakan untuk mendapatkan beberapa
informasi tentang minat belajar siswa kelas kontrol dan eksperimen

61
Mundir, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, (Jember: STAI Jember Press, 2013),
hlm. 186
62
Ibid, hlm. 184
51

sebelum dan setelah penggunaan media pembelajaran Canva for


Education pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah:
1. Lembar Observasi
Observasi dilakukan untuk memperoleh data tentang aktivitas siswa
selama proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran
Canva for Education. Pengambilan data aktivitas siswa dilakukan pada
saat proses pembelajaran berlangsung di kelas.
Minat belajar siswa melalui penggunaan media pembelajaran
berbasis Canva for Education memiliki indikator untuk minat belajar
siswa yang meliputi: kesukaan, perhatian, keterlibatan hingga ketertarikan.
Peneliti mengamati berbagai indikator minat yang ada pada siswa dalam
proses belajar mengajar.
Tabel 3.4
Kisi-kisi Aktivitas Belajar SKI menggunakan Media Pembelajaran
Berbasis Canva For Education
No Indikator Deskripsi Butir-butir Indikator
Minat
1 Kesukaan Merasa senang a. Antusias siswa
dengan penggunaan terhadap penggunaan
media pembelajaran media pembelajaran
digital dengan berbasis Canva for
aplikasi Canva for Education
Education b. Kemandirian siswa
dalam belajar
52

2 Ketertarikan Tidak merasa bosan a. Mampu menampilkan


dan tertarik ketertarikan pada
memanfaatkan penggunaan media
penggunaan media pembelajaran yang
pembelajaran yang diberikan guru
disampaikan guru b. Bertanya tentang tujuan
memakai media
pembelajaran tersebut
Melakukan dan tertarik
pada penggunaan
media pembelajaran
3 Perhatian Melihat, mengamati, a. Memperhatikan setiap
dan memperhatikan penjelasan guru terkait
dengan seksama dengan pembelajaran
penjelasan guru selama penggunaan
menggunakan media media pembelajaran
pembelajaran berbasis Canva for
berbasis Canva for Education
Education b. Mencatat penjelasan
yang disampaikan oleh
guru melalui media
pembelajarannya
4 Keterlibatan Terlibat langsung a. Bertanya pada guru saat
dalam penggunaan pembelajaran
media pembelajaran b. Memberikan respons
yang akan terhadap penjelasan
dilaksanakan guru
53

2. Angket minat belajar


Angket atau disebut dengan quesioner adalah cara pengumpulan
data dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan
harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut.63
Penggunaan angket pada minat belajar siswa dalam penelitian ini
ditujukan kepada siswa. angket minat belajar adalah butir-butir soal yang
akan diisi oleh siswa mengenai minat belajarnya yang berhubungan
dengan penggunaan media pembelajaran berbasis Canva for Education
yang digunakan untuk mengukur minat belajar siswa pada mata pelajaran
SKI dan pengukuran skor pada angket ini menggunakan skala Likert. Yang
terdiri dari skor 5-1 untuk positif dan 1-5 untuk pernyataan negatif.
Tabel 3.5
Definisi Konseptual dan Operasional Minat Belajar
No Variabel Definisi Konseptual Definisi Operasional
X. Media Canva adalah aplikasi Canva adalah sebuah
1
Pembelajaran edit desain grafis platform daring untuk
Canva for secara daring dengan mendesain grafis dalam
Education cepat dan mudah merancang berbagai
digunakan dan desain kreatif dengan
memiliki fitur khusus memudahkan
untuk pendidikan penggunanya dalam
mendesain poster, info
grafis, hingga
presentasi.
Y. Minat Minat belajar adalah Minat belajar adalah
2
belajar siswa suatu ketertarikan atau suatu rasa lebih suka
pada mata kesukaan terhadap dan rasa ketertarikan
pelajaran suatu objek yang pada suatu hal atau
SKI kemudian mendorong aktivitas tanpa ada

63
Ma’ruf Abdullah, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Untuk: Ekonomi, Manajemen,
Komunikasi dan Ilmu Sosial lainnya), (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2015), hlm. 248
54

diri siswa untuk yang menyuruh dan


mempelajari dan diwujudkan dalam
menekuni segala hal bentuk penerimaan
yang berkaitan dengan akan suatu hubungan
minatnya tersebut antara diri sendiri
hingga berhasil dengan sesuatu di luar
mencapai tujuan diri
pembelajaran

Tabel 3.6
Kisi-kisi Bobot Skor Jawaban
Pilihan Jawaban Bobot Skor
Pernyataan Positif
SS: Sangat Setuju 5
S: Setuju 4
KS: Kurang Setuju 3
TS: Tidak Setuju 2
STS: Sangat Tidak Setuju 1

Tabel 3.7
Kisi-kisi Angket Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran SKI
Dimensi Indikator Butir Soal
Perasaan Senang atau tidak senang dengan 1
Senang pelajaran
Mendorong peserta didik hadir saat 2
pembelajaran
Merasa bosan dan tidak semangat belajar 3
Mendorong peserta didik ikhlas dengan 4
tidak ada kepaksaan dalam belajar serta
siap mengikuti pelajaran
55

Perhatian Peserta didik memperhatikan atau tidak 5


dalam memperhatikan penjelasan guru
Pembelajaran Pendidik memberikan perhatian saat 6
memberikan materi pelajaran
Pendidik memberikan perhatian khusus 7
kepada peserta didik yang belum paham
Mengerjakan tugas yang diberikan dengan 8
serius dan tanggung jawab
Kertertarikan Peserta didik tertarik dengan mata 9
pelajaran SKI
Peserta didik tertarik dengan bahan ajar 10
dan media pembelajaran yang digunakan
pendidik
Peserta didik mudah memahami 11
pembelajaran yang diajarkan
Peserta didik tertarik mengikuti materi 12
pembelajaran karena ketertarikan pada
pendidik yang menjadi idola
Keterlibatan Keterlibatan peserta didik aktif dalam 13
peserta didik diskusi
Keterlibatan peserta didik bertanya pada 14
guru saat pembelajaran
Keterlibatan peserta didik aktif dalam 15
menjawab pertanyaan dari pendidik

G. Validitas dan Reliabilitas


Penelitian yang dikatakan baik harus memenuhi persyaratan penting
seperti halnya validitas dan uji reliabilitas. Hal ini dilakukan dengan harapan
agar soal yang digunakan benar-benar dapat memberikan hasil secara akurat.
56

1. Uji Validitas
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-
tingkat kesahihan suatu instrumen dan instrumen yang sahih memiliki
validitas yang tinggi. 64 Validitas bertujuan untuk menentukan dapat
tidaknya suatu soal tersebut membedakan kelompok dalam aspek yang
diukur sesuai dengan perbedaan yang ada dalam kelompok tersebut.
Perangkat soal terdiri dari sejumlah butir soal dan validitas
perangkat soal tersebut ditentukan oleh validitas butir-butir soal. Untuk itu,
validitas dari butir-butir soal dapat dihitung dengan rumus korelasi point
biserial, dari hasil perhitungan yang diperoleh dengan menggunakan
rumus tersebut adalah koefisien validitas atau angka validitas butir soal.
Dan pengujian validitas tersebut menggunakan bantuan Statiztical Product
and Service Solutions (SPSS) versi 26 for Windows. Kriteria dalam
menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:
1) Apabila nilai rhitung > rtabel, maka pernyataan dinyatakan valid
2) Apabila nilai rhitung < rtabel, maka pernyataan dinyatakan tidak valid
Rumus yang digunakan peneliti untuk uji validitas adalah
menggunakan teknik analisis Correlation Pearson dengan rumus:
𝑛 ∑ 𝑋𝑌 − ∑ 𝑋 ∑ 𝑌
𝑟𝑥𝑦 =
√ 𝑛 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2 . √𝑛 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2

Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara X dan Y
ΣXY = Jumlah perkalian antara X dan Y
ΣX2 = Jumlah Kuadrat X
ΣY2 = Jumlah Kuadrat Y
n = Jumlah Sampel (banyaknya data)
Suatu kuesioner dinyatakan valis apabila r yang diperoleh dari hasil
perhitungan (rxy) lebih besar dari pada nilai rtabel dengan taraf siginifikan

64
Hardani, Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif, (Yogyakarta: Pustaka Ilmu, 2020),
hlm. 198
57

5%. Berikut hasil tes validasi yang dilakukan untuk menguji validitas butir
soal instrumen:
Tabel 3.8
Data Validasi Kuesioner Minat Belajar Siswa
No. rhitung rtabel Keterangan
1 0,283 0,367 Tidak Valid
2 0,641 0,367 Valid
3 0,630 0,367 Valid
4 0,535 0,367 Valid
5 0,576 0,367 Valid
6 0,387 0,367 Valid
7 0,479 0,367 Valid
8 0,486 0,367 Valid
9 0,722 0,367 Valid
10 0,665 0,367 Valid
11 0,628 0,367 Valid
12 0,311 0,367 Tidak Valid
13 0,650 0,367 Valid
14 0,673 0,367 Valid
15 0,679 0,367 Valid

Kriteria pengujian validitas dengan membandingkan antara r hitung


(setelah diperoleh dari IBM SPSS) dengan rtabel yang berdasarkan pada
taraf signifikan 5% dengan n = 15 adalah 0,367 maka jika rhitung lebih besar
atau sama dengan rtabel maka instrumen dikatakan valid dan begitupun
sebaliknya jika rhitung lebih kecil dari rtabel maka instrumen dikatakan tidak
valid dan instrumen pernyataan pada penelitian ini yang tidak valid, tidak
digunakan lagi dalam penelitian ini. Dari tabel 3.7 di atas dapat
disimpulkan sebagai beirkut:

Tabel 3.9
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Angket
Statistik Butir Soal
58

Jumlah Soal 15
Jumlah Siswa 29
Nomor Soal yang 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,
Valid 11, 13, 14, dan 15
Nomor Soal yang 1 dan 12
Tidak Valid
Jumlah Soal Valid 13
Presentase Soal yang 86,7%
Valid (%)

2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas diartikan sejauh mana suatu proses pengukuran bebas
dari kesalahan atau pengukurannya akurasi dan konsistensi, ketika
pengukuran dilakukan berulang namun menghasilkan hasil yang
sama/konsisten maka dikatakan reliabel. 65 Untuk menguji reliabilitas
instrumen penelitian ini digunakan rumus KR-20 (Kuder Richardson)
sebagai berikut:
𝑘 𝑠𝑡2 − 𝑝𝑖 𝑞𝑖
𝑟𝑖 = { }
(𝑘 − 1) 𝑠𝑡2
Keterangan:
k = Jumlah Item dalam Instrumen
pi = Proporsi banyaknya subyek yang menjawab pada item i
qi = 1- pi
𝑠𝑡2 = Varian total

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

65
Ibid, hlm. 393
59

,853 13

Berdasarkan hasil uji reliabilitas melalui aplikasi IBM SPSS 26,


diperoleh nilai 0,853. Jika dilihat pada tabel acuan reliabilitas dibawah,
maka tingkat reliabilitas instrumen angket penelitian ini tergolong tinggi
sehingga dapat mengukur minat belajar siswa.

Tabel 3.10
Kriteria Koefisien Reliabilitas
Koefisien Reliabilitas Interpretasi

0.800 ≤ r < 1.00 Sangat Tinggi


0.600 ≤ r < 0.800 Tinggi
0.400 ≤ r < 0.600 Sedang
0.200 ≤ r < 0.400 Rendah
r < 0.200 Sangat Rendah

H. Teknik Analisis Data


Langkah berikutnya setelah instrumen diuji coba adalah diolah serta
dianalisis dengan tujuan hasil yang didapat bisa menjawab pertanyaan peneliti
dan untuk menguji hipotesis dalam penelitian. Karena data penelitian adalah
data kuantitatif, maka teknik analisis data menggunakan SPSS. Teknik analisis
data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan uji sample t-test.
Namun sebelum tahap uji sample t-test, dilakukan uji prasyarat yaitu uji
normalitas dan uji homogenitas untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
berdistribusi normal dan mempunyai ragam yang homogen atau tidak, hingga
setelahnya dapat diuji hipotesisnya. Data didapat dari data minat belajar siswa
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun langkah-langkah yang
dilakukan dalam analisis data sebagai berikut:
1. Statistik Deskriptif
Standar deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang sedang
60

diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa


melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.66
Adapun ruang lingkup pembahasan dari statistik deskriptif adalah sebagai
berikut:
a. Ukuran nilai pusat data yang terdiri dari rata-rata, mean, modus,
kuartil, dan sebagainya.
b. Angka indeks data
c. Grafik distribusi
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan statistik deskriptif
sebagai berikut:
a. Mean
Teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata
dari kelompok tersebut.
b. Median
Median adalah salah satu teknik penjelasan kelompok yang
didasarkan nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun
urutannya dari terkecil sampai data terbesar dan begitu pula
sebaliknya dari data terbesar sampai ke terkecil.
c. Varians
Varians adalah mean dari jumlah kuadrat simpangan baku
(Standard Deviation) atau pengertian lain varians adalah jumlah
kuadrat semua deviasi nilai-nilai individuall terhadap rata-rata suatu
kelompok.
d. Standar Deviasi
Standar deviasi (Standard Deviaation) merupakan nilai akar
kuadrat dalam suatu varians yang digunakan untuk melihat rata-rata
nilai yang diharapkan. Standar deviasi juga digunakan untuk
mengukur sebaran data berdasarkan mean pada kumpulan data.
e. Distribusi Frekuensi

66
Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2019), hlm. 29
61

Untuk memperoleh distribusi frekuensi


Tujuan dari analisis deskriptif adalah untuk mendeskripsikan
kecenderungan sebaran masing-masing variabel penelitian atau
menggambarkan suatu keadaan dengan apa adanya tanpa dipengaruhi dari
dalam peneliti. Dan untuk mengidentifikasi kecenderungan rata-rata tiap
variabel digunakan rerata (M) ideal dan simpangan baku ideal (SD) tiap
variabel yang dimana:
1
M= (skor ideal tertinggi + skor ideal terendah)
2
1
SD = (skor ideal tertinggi − skor ideal terendah)
6
R = (skor ideal tertinggi − skor ideal terendah)
R
SD =
5
Kecenderungan tiap-tiap variabel digolongkan menjadi lima
kategori, yaitu:
Tabel 3.11
Klasifikasi Minat Belajar
Interval Klasifikasi
X > M + 1,8 SD Sangat Berminat
M + 0,6 SD < X ≤ M + 1,8 SD Berminat
M – 0,6 SD < X ≤ M + 0,6 SD Cukup Berminat
M – 1,8 SD < X ≤ M – 0,6 SD Kurang Berminat
X ≤ M – 1,8 SD Tidak Berminat

2. Uji Prasyarat Analisis Data


62

Sebelum melakukan analisis statistik yang akan digunakan, perlu


terlebih dahulu memeriksa keabsahan sampel, yaitu dengan uji normalitas
dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data diperlukan dalam prasyarat analisis data
karena untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berasal dari
populasi yang berdistribusi normal atau tidak normal. Uji statistik
yang digunakan untuk menguji normalitas adalah uji statistik
Kolmogrov Smirnov, dengan kriteria dalam pengujian normalitas,
apabila nilai uji Kolmogrov Smirnov disebut normal jika probabilitas
atau p > 0,05 pada uji normalitas. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan aplikasi IBM SPSS versi 26 untuk mengukur tingkat
normalitas pada penelitian. Adapun langkah-langkahnya sebagai
berikut:
1) Input data penelitian pada variable view dan data view
2) Klik Analyze, pilih Descriptives Statistic, dan klik Explore
3) Masukkan variabel Hasil Pre-test atau Post-test pada kotak
Dependent List, kemudian masukkan variabel Kelas pada
kotak Factor List
4) Klik Plots, kemudian centang Normality plots with tests
5) Kemudian klik continue dan OK
6) Selanjutnya akan muncul output uji normalitas pada tab
SPSS yang baru
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bermaksud untuk mengetahui kegunaan antara
dua keadaan atau populasi. Uji homogenitas dilakukan setelah data
persyaratan normalitas terpenuhi.67 Uji homogenitas dalam penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi IBM SPSS versi

67
Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: PT Tarsito, 2005), hlm. 249
63

26. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan uji


homogenitas adalah sebagai berikut:
1) Masukkan data pada variable view dan data view
2) Klik Analyze, pilih Descriptives Statistic, dan klik Explore
3) Masukkan variabel Hasil Pre-test atau Post-test pada kotak
Dependent List, kemudian masukkan variabel Kelas pada
kotak Factor List
4) Klik Plots, kemudian centang Power estimation
5) Kemudian klik continue dan OK
6) Selanjutnya akan muncul output uji homogenitas pada tab
SPSS yang baru
Uji homogenitas menjadi salah satu prasyarat untuk melakukan
uji hipotesis selanjutnya. Untuk itu, acuan dari uji homogenitas
memperoleh nilai probabilitas (sig) lebih dari = 0,005 (sig>0,05) maka
data tersebut dikatakan homogen. Namun jika probabilitasnya (sig)
kurang dari = 0,005 (sig<0,05) maka dapat disimpulkan data tersebut
tidak homogen atau disebut heterogen.

3. Pengujian Hipotesis
Hasil analisis data yang telah diperoleh dari hasil uji normalitas dan
homogenitas digunakan untuk prasyarat menguji hipotesis penelitian.
Untuk menguji hipotesis dengan data berdistribusi normal dan homogen
maka yang digunakan adalah uji Paired Sample T Test dan Uji
Independent Sample T Test dengan taraf signifikansi α=0,05.
Penjelasannya sebagai berikut:
a. Uji Paired Sample T Test
Uji ini digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata suatu
variabel pada sampel yang berpasangan misalnya membandingkan
rata-rata pada suatu kelas sample tetapi diukur pada dua waktu yang
64

berbeda.68 Disimpulkan uji ini adalah teknik analisis untuk menguji


kebenaran hipotesis untuk mengetahui perbandingan antara kelas
kontrol dan eksperimen setelah mendapatkan perlakuan. Adapun
dalam penelitian ini menggunakan kriteria dengan nilai signifikan
sebesar 0,000 < 0,005 maka Ha diterima dan H0 ditolak.
Adapun langkah-langkah dalam melakukan uji Paired Sample T
Test melalui aplikasi IBM SPSS versi 26 adalah sebagai berikut:
1) Masukkan data Pre-test dan Post-test kelas eksperimen ke
dalam variable view dan data view.
2) Pilih menu Analyze, kemudian klik Compare Means, lalu
pilih Paired-Sample T Test
3) Selanjutnya masukkan data pre-test kelas eksperimen ke
dalam kotak variabel 1 dan data post-test kelas eksperimen
ke dalam kota variabel 2. Lalu klik OK
b. Uji Independent Sample T Test
Uji Independent Sample T Test ini digunakan untuk menguji
perbedaan rata-rata dua kelompok sampel yang independen.69 Berikut
langkah-langkah melakukan uji Independent Sample T Test
menggunakan aplikasi IBM SPSS versi 26, yaitu:
1) Masukkan data post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol
ke dalam variable view dan data view
2) Pilih Analyze, kemudian klik Compare Means, lalu pilih
yang Independent-Sample T Test
3) Masukkan data post-test kedua kelas pada kotak Test
Variable(s) dan masukkan data kelas pada kotak Grouping
Variable
4) Lalu klik OK

68
Linda Rosalina, Rahmi Oktarina, Rahmiati, dan Indra Saputra. Buku Ajar Statistika,
(Padang: CV Muharika Rumah Ilmiah, 2023), hlm. 56
69
Ibid, hlm. 53
65

I. Prosedur Penelitian
1. Tahapan Persiapan sebelum Penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian, penulis melakukan beberapa
langkah persiapan awal, yaitu:
a. Langkah awal yang dilakukan adalah persiapan sebelum
melaksanakan penelitian dengan mengurus surat izin pelaksanaan
penelitian dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
b. Mengadakan survei tempat untuk melihat karakteristik populasi yang
akan diteliti.
c. Menentukan sampel penelitian dengan menggunakan teknik
purposive sampling.
d. Menyusun kisi-kisi instrumen penelitian.
e. Menyusun instrumen penelitian berdasarkan kisi-kisi yang telah
dibuat.
f. Melakukan konsultasi kepada dosen pembimbing mengenai
instrumen yang telah dibuat.
g. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PAI pada
materi penelitian dengan menggunakan media pembelajaran Canva
for Education
h. Setelah instrumen penelitian dan RPP disusun, langkah berikutnya
adalah melakukan koordinasi dengan pihak sekolah untuk menguji
coba di luar kelas eksperimen dan kelas kontrol.
i. Setelah menguji coba, mengolah data hasil uji coba dengan mencari
validitas, reliabilitas dan daya pembeda.
j. Menentukan angkat yang layak untuk dijadikan instrumen penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian


Setelah menyusun perencanaan pra eksperimen, ada beberapa tahap
pelaksanaan penelitian berikutnya, yaitu:
66

a. Memberikan angket pada tahap awal (Pre-test) untuk kedua kelompok


penelitian menggunakan butir-butir pertanyaan dari data uji instrumen
penelitian.
b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran, untuk kelas eksperimen
diberikan perlakukan dengan menggunakan media pembelajaran
Canva for Education, sedangkan kelas kontrol tidak menggunakan
menggunakan media atau konvensional dengan menggunakan media
Power Point.
c. Memberikan angket pada tahap akhir (Post-test) untuk kedua
kelompok menggunakan butir-butir pertanyaan dari data uji instrumen
penelitian.

3. Tahap Akhir Penelitian


Setelah tahap pelaksanaan penelitian berhasil dilakukan, langkah
selanjutnya adalah mengolah hasil penelitian dengan menggunakan
beberapa kegiatan, yaitu:
a. Menganalisis data hasil angket awal pada kedua kelompok penelitian
dengan menggunakan uji statistik.
b. Menganalisis data hasil angket akhir pada kedua kelompok penelitian
dengan menggunakan uji statistik.
c. Melakukan penarikan kesimpulan terhadap hasil penelitian
berdasarkan hasil uji statistik yang telah dilakukan.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian


1. MAN 1 Jakarta
a. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah
Madrasah Aliyah Negeri (MAN I) Jakarta merupakan madrasah
tertua kedua di Indonesia. Madrasah ini didirikan pada tahun 1946
dengan nama yayasan pendidikan “Raudatul Mutaalimin” yang
berlokasi di jalan KH. Abdurrahim, Mampang Prapatan Jakarta
Selatan yang dipimpin oleh K.H. Rozak Mamun. Perjalanan sejarah
cukup panjang yang tentunya dipengaruhi oleh politik yang kurang
stabil, yayasan ini mengalami pergantian nama. Atas kerja sama yang
baik antara pihak yayasan dengan Departemen Agama dan untuk
menjawab usulan Yayasan, maka Departemen Agama melalui
Jawatan Pendidikan Agama DKI Jakarta dan Direktorat Pendidikan
Agama, Departemen Agama Republik Indonesia mengeluarkan surat
nomor 144/A/II/1968 tertanggal 15 Februari 1968 tentang persetujuan
usulan yayasan untuk menegerikan PGA Raudhatul Muta`allimin
tersebut menjadi madrasah negeri di bawah naungan Departemen
Agama. Maka pada tanggal 17 Mei 1968 PGA RM ditetapkan
menjadi Madrasah Tsanawiyah Agama Islam Negeri (M.Ts.A.I.N) 1
Jakarta dan Madrasah Aliyah Agama Islam Negeri (MAAIN) 1
Jakarta.
Berdasarkan Surat Keputusan tersebut maka pada tanggal 1
Agustus 1968 secara resmi Pendidikan Guru Agama Raudhatul
Mutallimin di bawah naungan Yayasan (RM) Raudhatul mutallimin
Mampang Prapatan Jakarta Selatan ganti nama menjadi (M.A.A.I.N.)
1 Jakarta, Awal mulanya berstatus swasta berubah menjadi madrasah
negeri di bawah naungan Departemen Agama dengan pimpinannya
Bapak Drs. H. Ahmad Marwazi dibantu oleh beberapa tenaga

67
68

pengajar seperti Bapak KH. Abdullah Musa dari Tegal Parang, Bapak
Ahmad Bastomi BA dari Kali Bata Pulo, Bapak KH. Sidiq Fauzi dari
Kuningan Barat, Bapak Ali Alkaf BA dari Tanah Abang, Ibu Hj.
Syarfiatun, Bapak Drs. Abdul Chair dari Kebayoran Baru dan masih
banyak lagi guru-guru yang bergabung di madrasah Aliyah Agama
Islam Negeri yang baru tersebut. Adapun kegiatan belajar mengajar
dilaksanakan pada sore hari, sebab pada pagi hari gedungnya dipakai
untuk M.Ts.A.I.N. 1 Jakarta dengan pimpinannya Bapak H. Abdul
Aziz Erawan. BA. Dengan demikian, maka Madrasah Aliyah Agama
Islam Negeri (M.A.A.I.N) merupakan madrasah aliyah tertua di
Jakarta sampai saat sekarang ini, bahkan mungkin untuk Madrasah
Aliyah tertua di Indonesia.
Dalam perkembangannya M.A.A.I.N berjalan dengan baik dan
berkembang cukup pesat. Namun perlu diketahui bahwa Madrasah
Aliyah Agama Islam Negeri (M.A.A.I.N) 1 Mampang Prapatan
Jakarta, statusnya belum punya gedung sendiri, masih numpang di
gedung sekolah milik Yayasan Raudatul Mutaallimin. Yang dipakai
dua madrasah yakni pagi hari untuk Madrasah Tsanawiyah Agama
Islam Negeri 1 Jakarta (M.Ts.A.I.N.) 1 Jakarta, dan sore hari untuk
Madrasah Aliyah Agama Islam Negeri (M.A.A.I.N) 1 Jakarta.
Gedung milik yayasan raudatul mutallimin, untuk dua sekolah maka
sering terjadi kesalahpahaman antara pihak Tsanawiyah dan dengan
pihak Aliyah, akhirnya pada tahun 1976, pihak Aliyah memperoleh
gedung baru yang terletak di jl. Rawa Bahagia I nomor 28 Grogol
Jakarta Barat. Berkaitan dengan perolehan gedung Baru tersebut,
maka semua kegiatan belajar mengajar dan semua kegiatan
administrasi berpindah ke Jalan Rawa bahagia 1 / 28 Grogol Jakarta
Barat. Adapun madrasah Aliyah di Mampang Prapatan, beralih
menjadi kelas jauh atau fililal M.A.A.I.N 1 Jakarta. Pada tahun itu
juga, kebijakan Departemen Agama merubah nama Madrasah Aliyah
69

Agama Islam Negeri menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1


Jakarta.
b. Identitas Sekolah
1) Nama Madrasah : MAN 1 Jakarta
2) NPSN : 60725010
3) NSM : 131131730001
4) Status : Negeri
5) Akreditasi :A
6) Alamat : Jl. Rawa Bahagia No. 28 Grogol Grogol
Petamburan Kota Adm. Jakarta Barat
Daerah Khusus Ibukota Jakarta
7) Kabupaten/Kota : Kota Administrasi Jakarta Barat
8) Provinsi : DKI Jakarta

2. Visi, Misi, dan Tujuan


Visi:
“Beriman, Bertakwa, Mandiri, Cerdas, Prestatif
Berakhlakulkarimah dan Berjiwa Kebangsaan.”
Misi:
a. Menjadikan Al Quran dan al-Sunnah sebagai sumber
pengembangan madrasah dalam mewujudkan sumber daya
manusia (SDM) yang unggul (1)
b. Mengembangkan kegiatan keagamaan dan sosial sebagai
perwujudan ketakwaan kepada Allah SWT (2)
c. Mengembangkan kurikulum secara mandiri sesuai dengan bakat,
minat dan potensi peserta didik. (3)
d. Mengembangkan layanan bimbingan dan konseling pendidikan
dan pembelajaran yang humanis, komprehensif, ikhlas melayani,
yang mengacu kepada pembinaan karakter dan prestasi (3 dan 5)
70

e. Menumbuh kembangkan kemampuan berpikir dan budaya ilmiah


serta literasi dikalangan pendidik, tenaga kependidikan dan peserta
didik (4)
f. Mengupayakan dan mengembangkan sarana dan prasana yang
memadai dalam upaya menunjang proses pendidikan yang sesuai
dengan perkembangan (4)
g. Mengupayakan kerjasama yang harmonis bersama Komite dan
stekholder yang lain dalam mewujudkan kemajuan pendidikan di
MAN 1 Jakarta (4)
h. Menerapkan kedisplinan, menaati aturan, serta berkepribadian
mulia sesuai dengan akhlak Islami (6)
i. Menumbuhkembangkan nilai-nilai wawasan kebangsaan; cinta
tanah air, serta menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan dalam
bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta
mengembangkan sikap moderasi beragama (6)

3. Guru dan Tenaga Kependidikan


Tabel 4.1
Daftar Guru dan Tenaga Pendidik di MAN 1 Jakarta

Daftar Nama Guru MAN 1 Jakarta


NO NAMA JABATAN STATUS
1 Drs. Ahmad Rifa’i Kepala Madrasah
PNS
NIP. 196510102006041003
2 Nurfarida, S. Ag
Guru Akidah Akhlak PNS
NIP. 197510142001122001
3 Nasrullah, S. Ag
Guru Bahasa Arab PNS
NIP. 197308082002121005
4 Dwiyanto, M. Pd
Guru Matematika PNS
NIP. 197205012002121001
5 Hj. Siti Euis Aisyah, M. Pd
Guru Bahasa Indonesia PNS
NIP. 196712182005012001
6 Siti Jazilah, S. Ag Guru Bahasa Arab PNS
71

NIP. 197510052006042004
7 Eti Rachmawati, M. Pd Guru Sosiologi,
PNS
NIP. 197509132007012014 Antropologi
8 Rohima, S. Pd
Guru Biologi, Prakarya PNS
NIP. 197404222007012012
9 Lisnurasiah, M. Pd Guru Ekonomi,
PNS
NIP. 197702022005012005 Prakarya
10 Akhmad Luthfi, S. Kom
Guru Informatika PNS
NIP. 197801112007101001
11 Muhammad Usman, S.Pd
Guru Fisika, Prakarya PNS
NIP. 196508222007011028
12 Citra Karti Mulyawati, S. Pd
Guru PPKn PNS
NIP. 197604262009012005
13 Hendro Dwi Nurdiyanto, S.
Pd Guru Bahasa Jerman PNS
NIP. 198202242009011012
14 Ivana, M. Pd Guru Bahasa & Sastra
PNS
NIP. 198004152011012008 Inggris
15 Budi Harsono, M. Pd
Guru Penjas PNS
NIP. 197208122006041009
16 Hasanah, S. Pd
Guru BP PNS
NIP. 197504072005012004
17 Ahmad Thoufur, S. Ag
Guru Fiqih, Ilmu Tafsir PNS
NIP. 197106132005011005
18 Maryamah, S. Ag
Guru Qurdits PNS
NIP. 197705042007102004
19 Siti Uripah, S. Si
Guru Matematika PNS
NIP. 198504122019032009
20 Hasna Balqis, S.Pd
Guru Matematika PNS
NIP. 199603102019032010
21 Naeli Alfi, S.Pd
Guru SKI PNS
NIP. 199412282019032015
22 Irfan Nur Hidayat, S.Pd
Guru Ushul Fikih PNS
NIP. 199011292031008
23 Matali, S. Ag
Guru Fiqih PPPK
NIP. 197007102022211009
24 Dwi Anggraini, S. Pd Guru Geografi PPPK
25 Ida Rosyida, S. Pd Guru Sejarah Indonesia PPPK
24 Dasril Marjohan, S. Pd Guru Kimia, Prakarya GTT
72

27 Maesarati, S. Pd.I Guru Bahasa Arab PPPK


NIP. 1980063202022212013
28 Diana Eriyanti, S.Pd Guru Fisika PPPK
29 Siti Maemunah, S.Pd Guru Matematika PPPK
30 Sania, S.Pd Guru Bahasa Inggris PPPK
31 Lilis Suryani, S.Pd Guru Sosiologi PPPK
32 Sri Astuti Nurohim, S.KM Guru Biologi GTT
33 Nurhasanah, S.Pd Guru Seni Budaya GTT
34 Muksin, S.Pd Guru Bahasa Indonesia GTT
35 Retno Ayu Anggraeni, S.Pd Guru PPKn GTT
36 Utami Ningsih, S.Pd Guru Ekonomi GTT
37 Sirli, S.Pd Guru Sejarah Indonesia GTT
38 Nasrullah, S.Pd Guru Tahfiz Qur’an GTT
39 Hermawati, S.Pd Guru Geografi GTT
40 Marjuki, S.Pd Guru Penjas GTT
41 Ahmad Royhan, S.PdI Guru Sosiologi GTT
42 Ika Agustia Umami, S.Si Guru Kimia GTT
Daftar Nama Tenaga Kependidikan MAN 1 Jakarta
NO NAMA JABATAN STATUS
1 Basuki, S.Kom Kepala TU
PNS
197902132011011008
2 Sri Marwati
Staff TU PNS
196509211994032004
3 Puji Hidayati, S.Sos
Staff TU PNS
197410251995032001
4 Nurhayati,SE
Staff TU PNS
197907092009102001
5 M. Dahlan
Staff TU PNS
197508152007011039
6 Pahliah Staff TU PTT
7 Tarmidi Cleaning Service PTT
8 Surono Satpam PTT
9 Rifka Fairizah.A.M.d Staff TU PTT
10 Nurul Khumairoh Staff Perpustakaan PTT
11 Khoirul Fahmi Staff TU PTT
12 Muhammad Taufik Satpam PTT
13 Asep Sudrajat Satpam PTT
14 Muhammad Arif Cleaning Service PTT
15 Muhammad Adib Kudasih Cleaning Service PTT
73

16 Achmad Washifsyah Staff TU PTT


17 Hermansyah Pratama Staff TU PTT
18 Fadli Dwi Guna Staff TU PTT
19 Muntaha Cleaning Service PTT
20 Fadlan Pratama Satpam PTT

4. Sarana dan Prasarana


a. Tanah dan Halaman
Tanah sekolah sepenuhnya miliki Negara dengan luas total areal
1.796 m2. Keadaan tanah MAN 1 Jakarta Barat:
Status : Milik Negara
Luas Tanah : 1.796 m2
Luas Bangunan : 2.370 m2
Pagar : 150 m
b. Gedung Sekolah
Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik. Jumlah
ruang kelas untuk menunjang kegiatan belajar memadai. Keadaan
gedung MAN 1 Jakarta
Luas Bangunan : 2.370 m2
Ruang Kepala Sekolah : 1 Baik
Ruang TU : 1 Baik
Ruang Majlis Guru : 1 Baik
Ruang Kelas : 12 Baik
Ruang Labor IPA : 1 Baik
Ruang Perpustakaan : 1 Baik
Ruang BK : 1 Baik
Labor Komputer : 1 Baik
Lab Keagamaan (Masjid) : 1 Baik
74

5. Gambaran Siswa
Tabel 4.2
Data Siswa MAN 1 Jakarta
NO KELAS JUMLAH SISWA
1 X.1 35
2 X.2 35
3 X.3 35
4 X.4 27
5 X.5 23
6 X.6 23
7 X.7 23
Total 201
1 XI MIPA 1 30
2 XI MIPA 2 39
3 XI IPS 1 34
4 XI IPS 2 41
5 XI BAHASA 36
6 XI AGAMA 31
Total 211
1 XII MIPA 1 36
2 XII MIPA 2 22
3 XII IPS 1 36
4 XII IPS 2 25
5 XII IPS 3 23
6 XII BAHASA 32
7 XII AGAMA 35
Total 209
Jumlah Keseluruhan 621

B. Deskripsi Data
Deskripsi data hasil penelitian ini diawali dengan menentukan interval
skor minat belajar siswa, interval skor minat belajar ini
1. Minat Belajar Siswa Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Setelah melakukan perhitungan Pre-test pada kedua sampel yang
terdiri dari kelas eksperimen sebanyak 34 siswa dan kelas kontrol
sebanyak 31 siswa. Analisis data minat belajar siswa pada pembelajaran
75

SKI menggunakan media pembelajaran Canva for Education secara


keseluruhan dilakukan dengan mendeskripsikan data yang meliputi rata-
rata (mean), median, modus, dan standar deviasi. Hasil statistik deskriptif
secara keseluruhan dapat dilihat berdasarkan tabel berikut:
Tabel 4.3
Hasil Statistik Deskriptif Minat Belajar Siswa Pretest Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol

Descriptive Statistics
Std.
N Min Max Mean Deviation Variance
Pre-test Kelas
34 43 62 52,18 3,605 12,998
Eksperimen
Pre-test Kelas
31 41 57 52,06 3,941 15,529
Kontrol
Valid N
31
(listwise)

Tabel tersebut menunjukkan, dari kedua kelas antara kelas


eksperimen dan kelas kontrol diperoleh hasil bahwa yang tertinggi dari
kelas eksperimen adalah 62 dan begitu juga untuk kelas kontrol 57.
Sedangkan nilai terendah kelas eksperimen diperoleh 43 dan untuk kelas
kontrol sebesar 41. Pada standar deviasi, kelas eksperimen memperoleh
sebesar 3,605 dan kelas kontrol sebesar 3,941. Total nilai rata-rata yang
diperoleh kelas eksperimen pada pre-test adalah sebesar 52,18. Sementara
kelas kontrol pada pre-test diperoleh rata-rata sebesar 52,06. Dari hal ini,
kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata yang sedikit lebih unggul
dibandingkan kelas eksperimen.

Untuk melihat distribusi frekuensi data minat belajar siswa dapat


dilihat pada diagram berikut:
76

Diagram 4.1
Hasil Pre-test Kelas Eksperimen

Diagram 4.2
Hasil Pre-test Kelas Kontrol

Berdasarkan diagram di atas, dapat diketahui bahwa perolehan nilai


pre-test pada kelas eksperimen sebagian besar memiliki nilai 52 atau
sebesar 9,2% dari keseluruhan siswa dikelas tersebut. Sedangkan pada
kelas kontrol sebagian besar siswa memperoleh nilai 53 atau setara dengan
7,7%

Kemudian untuk mengetahui distribusi minat dari dapat dilihat


berdasarkan skor rerata ideal (M) dari setiap aspek yang dijadikan sebagai
kriteria bandingannya. Diperoleh, skor ideal tertinggi dari 13 item soal
adalah 65 dan skor ideal terendah adalah 13. Diketahui:
77

a. Rentangan (R)= Skor ideal tertinggi-skor ideal terendah= 65-13= 52


1 1
b. Mean Ideal (M)= 2 (Skor ideal tertinggi + skor ideal terendah) = 2
1
(65+13) = 2 (78) = 39
1
c. Simpangan Baku Ideal (SD)= (Skor Ideal Tertinggi −
6
1 1
Skor Ideal Terendah) = (65 − 13) = (52) = 8,6
6 6

d. Lebar Interval Klasifikasi Minat Belajar =


Skor Ideal Tertinggi−Skor Ideal Terendah 52
= = 10,4
5 5

Maka distribusi klasifikasi nilai minat belajar siswa pada mata


pelajaran SKI di MAN 1 Jakarta dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.4
Distribusi Klasifikasi Nilai Minat Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Interval Kategori Frekuensi (f)
X > 54 Sangat Berminat 10
44 < X ≤ 54 Berminat 23
34 < X ≤ 44 Cukup Berminat 1
24 < X ≤ 34 Kurang Berminat 0
X ≤ 24 Tidak Berminat 0
Total 34

Tabel 4.5
Distribusi Klasifikasi Nilai Minat Belajar Siwa Kelas Kontrol
Interval Kategori Frekuensi (f)
X > 54 Sangat Berminat 12
44 < X ≤ 54 Berminat 18
34 < X ≤ 44 Cukup Berminat 1
24 < X ≤ 34 Kurang Berminat 0
X ≤ 24 Tidak Berminat 0
Total 31
78

Berdasarkan tabel 4.4 dan 4.5, pada kelas eksperimen sebagian besar
siswa berminat dalam mata pelajaran SKI sebelum diperlakukan
menggunakan media pembelajaran Canva for Education dan hanya satu
yang cukup berminat. Sedangkan pada kelas kontrol, sebagian besar siswa
berminat pada mata pelajaran SKI, sisanya memiliki rasa sangat berminat
dan hanya satu cukup berminat selama pembelajaran. Disimpulkan bahwa
kelas kontrol atau kelas XI Agama telah memiliki rasa sangat berminat
pada mata pelajaran SKI dibandingkan dengan kelas eksperimen atau kelas
XI IPS.

2. Minat Belajar Siswa Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol


Setelah melakukan serangkaian proses pembelajaran, kelompok
eksperimen dan kontrol diberikan kembali kuesioner postest tentang minat
belajar siswa setelah diberikan perlakuan. Hasil statistik deskriptif secara
keseluruhan dapat dilihat berdasarkan tabel berikut:
Tabel 4.6
Hasil Statistik Deskriptif Minat Belajar Siswa Post-test Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol

Descriptive Statistics
Std.
N Min Max Mean Deviation Variance
Post-test Kelas 34 49 65 55,50 3,941 15,530
Eksperimen
Post-test Kelas 31 39 60 52,32 5,449 29,692
Kontrol
Valid N 31
(listwise)

Tabel tersebut menunjukkan, dari kedua kelas antara kelas


eksperimen dan kelas kontrol diperoleh hasil bahwa yang tertinggi dari
kelas eksperimen sebesar 65, sedangkan pada kelas kontrol sebesar 60.
Untuk nilai terendah kelas eksperimen diperoleh 49 dan untuk kelas
kontrol sebesar 39. Pada standar deviasi, kelas eksperimen memperoleh
sebesar 3,941 dan kelas kontrol sebesar 5,449. Total nilai rata-rata yang
79

diperoleh kelas eksperimen pada post-test adalah sebesar 55,50. Sementara


kelas kontrol pada post-test diperoleh rata-rata sebesar 52,32. Dari hal ini,
kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata yang sedikit lebih unggul
dibandingkan kelas kontrol.

Untuk melihat distribusi frekuensi data minat belajar siswa dapat


dilihat pada diagram berikut:

Diagram 4.3
Hasil Post-test Kelas Eksperimen

Diagram 4.4
Hasil Post-test Kelas Kontrol

Berdasarkan diagram di atas, dapat diketahui bahwa perolehan nilai


post-test pada kelas eksperimen sebagian besar memiliki nilai 54 atau
80

sebesar 17,6% dari keseluruhan siswa dikelas tersebut. Sedangkan pada


kelas kontrol sebagian besar siswa memperoleh nilai 49 atau setara dengan
14,7%

Kemudian untuk mengetahui distribusi minat dari dapat dilihat


berdasarkan skor rerata ideal (M) dari setiap aspek yang dijadikan sebagai
kriteria bandingannya. Diperoleh, skor ideal tertinggi dari 13 item soal
adalah 65 dan skor ideal terendah adalah 13. Diketahui:

e. Rentangan (R)= Skor ideal tertinggi-skor ideal terendah= 65-13= 52


1 1
f. Mean Ideal (M)= 2 (Skor ideal tertinggi + skor ideal terendah) = 2
1
(65+13) = 2 (78) = 39
1
g. Simpangan Baku Ideal (SD)= (Skor Ideal Tertinggi −
6
1 1
Skor Ideal Terendah) = (65 − 13) = (52) = 8,6
6 6

h. Lebar Interval Klasifikasi Minat Belajar =


Skor Ideal Tertinggi−Skor Ideal Terendah 52
= = 10,4
5 5

Maka distribusi klasifikasi nilai minat belajar siswa pada mata


pelajaran SKI di MAN 1 Jakarta dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.7
Distribusi Klasifikasi Nilai Minat Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Interval Kategori Frekuensi (f)
X > 54 Sangat Berminat 24
44 < X ≤ 54 Berminat 10
34 < X ≤ 44 Cukup Berminat 0
24 < X ≤ 34 Kurang Berminat 0
X ≤ 24 Tidak Berminat 0
Total 34
81

Tabel 4.8
Distribusi Klasifikasi Nilai Minat Belajar Siwa Kelas Kontrol
Interval Kategori Frekuensi (f)
X > 54 Sangat Berminat 16
44 < X ≤ 54 Berminat 12
34 < X ≤ 44 Cukup Berminat 3
24 < X ≤ 34 Kurang Berminat 0
X ≤ 24 Tidak Berminat 0
Total 31

Berdasarkan tabel 4.7 dan 4.8, pada kelas eksperimen sebagian besar
siswa sangat berminat dalam mata pelajaran SKI sesudah diperlakukan
menggunakan media pembelajaran Canva for Education dan selebihnya
yang merasa berminat. Sedangkan pada kelas kontrol, sebagian besar juga
siswa sangat berminat pada mata pelajaran SKI dan terdapat tiga lainnya
merasa cukup berminat pada mata pelajaran SKI.
Dengan ini disimpulkan bahwa kelas eksperimen atau kelas XI IPS
bahwa setelah diperlakukan menggunakan media pembelajaran Canva for
Education berpengaruh terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran
SKI, sedangkan untuk kelas kontrol sebelum dan sesudah diperlakukan
dengan menggunakan media pembelajaran sebagaimana biasanya
diterapkan pada pembelajaran memiliki nilai rata-rata yang sama tidak ada
kenaikan maupun penurunan.

C. Pengujian Pra Syarat Analisis


1. Hasil Uji Normalitas Pre-test dan Post-test
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel berasal
dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas
menggunakan bantuan aplikasi SPSS for Windows ver. 26 dengan uji
Kolmogorov-Smirnov dengan kriteria pengujian jika nilai signifikansi >
82

0,05 maka data dapat dinyatakan berdistribusi normal. Hasil uji normalitas
menggunakan SPSS pada pre-test disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.9
Uji Normalitas Data Awal Pre-test

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pre-test Kelas ,133 31 ,172 ,956 31 ,227
Eksperimen
Pre-test Kelas ,142 31 ,112 ,927 31 ,037
Kontrol

Pada tabel di atas dijelaskan bahwa nilai sig. > 0,05 yaitu 0,172 pada
kelas eksperimen dan 0,112 pada kelas kontrol, dari hal tersebut
menunjukkan bahwa data pre-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
berdistribusi normal.

Tabel 4.10
Uji Normalitas Data Akhir Post-test

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Post-test Kelas ,149 31 ,077 ,920 31 ,024
Eksperimen
Post-test Kelas ,137 31 ,145* ,951 31 ,163
Kontrol

Pada analisis data akhir juga menggunakan uji normalitas yang mana
dalam tabel diatas dikatakan bahwa nilai sig 0,077 bagi kelas eksperimen
begitupun untuk kelas kontrol nilai sig. 0,145, yang mana dari kedua kelas
tersebut memiliki nilai sig > 0,05. Maka hal tersebut menunjukkan bahwa
data tersebut berdistribusi normal.
83

2. Hasil Uji Homogenitas Pre-test dan Post-test


Tujuan dari uji homogenitas adalah untuk mengetahui keberagaman
data dari dua atau lebih kelompok yang bersifat homogen atau tidak.
Varians data yang digunakan adalah data post-test kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Suatu data dikategorikan homogen apabila nilai
signifikansinya (Sig.) lebih besar dari pada 0,05. Apabila data tersebut
homogen, maka dapat dilakukan uji Independent Sample T Test. Adapun
hasil dari uji homogenitas menggunakan IBM SPSS 26 dapat dilihat dari
tabel berikut:
Tabel 4.11
Uji Homogenitas Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Test of Homogeneity of Variance
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Hasil Based on Mean ,790 1 63 ,377
Pre-test Based on Median ,530 1 63 ,469
Based on Median ,530 1 62,835 ,469
and with adjusted df
Based on trimmed ,728 1 63 ,397
mean

Pada tabel di atas dapat dijelaskan bahwa uji homogenitas


menunjukkan nilai sig. 0,377 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bawah lebih
besar dari 0,05 sehingga data kedua kelas tersebut memiliki varian yang
homogen

Tabel 4.12
Tabel Homogenitas Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Test of Homogeneity of Variance


Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Hasil Based on Mean 4,193 1 63 ,045
Post-test Based on Median 3,013 1 63 ,087
84

Based on Median 3,013 1 56,647 ,088


and with adjusted
df
Based on trimmed 4,014 1 63 ,049
mean

Sedangkan dalam tabel di atas dapat dijelaskan bahwa uji


homogenitas pada post-test mennjukkan nilai sig. 0,045 yang dapat
disimpulkan bahwa nilai sig. < 0,05 maka data dari kedua kelas
eksperimen dan kelas kontrol memiliki varian yang tidak homogen.

D. Pengujian Hipotesis
1. Uji Sample T Test
Uji Sample T Test digunakan untuk menjawab pertanyaan apakah
terdapat pengaruh menerapkan media pembelajaran Canva for Education
terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran SKI. Apabila hasil dari
Uji Sample Paired T Test diperoleh nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,5,
maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata minat belajar
siswa pada kelas eksperimen. Adapun hasil dari Uji Sample T Test
menggunakan IBM SPSS 26 sebagai berikut:
Tabel 4.13
Hasil Uji Sample T Test

Paired Samples Test


Paired Differences
95% Confidence Sig.
Std. Std. Interval of the (2-
Devia Error Difference t df tailed)
Mean tion Mean Lower Upper
Pair Pre-test Kelas
1 Eksperimen - -
Post-test -3,324 5,574 ,956 -5,269 -1,379 3,47 33 ,001
Kelas 6
Eksperimen
85

Berdasarkan tabel di atas, didapat nilai sig. 0,001 < 0,05, maka dapat
dinyatakan terdapat pengaruh nilai pre-test dengan post-test siswa kelas
eksperimen atau Hipotesis Alternatif (Ha) diterima: adanya pengaruh yang
signifikan antara minat belajar siswa melalui penggunaan media
pembelajaran Canva for Education pada mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam.
Selanjutnya akan dilakukan Uji Independent Sample T Test untuk
melihat ada tidaknya perbedaan pada hasil post-test siswa dari kelas
eksperimen dan post-test siswa dari kelompok kontrol.

2. Uji Independent Sample T Test


Tujuan dari uji Independent Sample T Test adalah untuk mengetahui
apakah perbedaan rata-rata di antara dua sampel yang berbeda. Persyaratan
pokok uji Independent Sample T Test adalah data yang diujikan harus
berdistribusi normal dan homogen. Dengan pengujian ini, peneliti dapat
menjawab rumusan masalah apakah terdapat perbedaan minat belajar
siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam antara penggunaan
media pembelajaran Canva for Education dengan model pembelajaran
konvensional yang hanya menggunakan Power Point. Dalam pengujian ini,
peneliti menggunakan data post-test kelas eksperimen dan post-test kelas
kontrol.
Pengujian ini, apabila nilai signifikasi Sig 2 tailed) pada Uji
Independent Sample T Test sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa penggunaan media pembelajaran Canva for Education memiliki
pengaruh terhadap minat belajar siswa. Hasil perhitungan uji hipotesis
menggunakan IBM SPSS 26 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.14
Hasil Uji Independent Sample T Test

Independent Samples Test


Levene's Test
for Equality t-test for Equality of Means
of Variances
86

Sig. Std. 95% Confidence


Mean
(2- Error Interval of the
F Sig. t df Differen
taile Differe Difference
ce
d) nce Lower Upper
Hasil Equal
2,7
Post- variances 4,193 ,045 63 ,009 3,177 1,172 ,835 5,520
11
test assumed
Equal
variances 2,7 54,2
,010 3,177 1,189 ,793 5,562
not 11 25
assumed

Berdasarkan data di atas, hasil uji hipotesis dan post-test kelas


eksperimen dan kelas kontrol dengan taraf signifikansi < 0,05 dengan nilai
sig. 0,009 < 0,05 dan df (n1 + n2) – 2 = (31 + 31) – 2 = 60 sehingga
diperoleh nilai thitung > ttabel yaitu 2,711 > 1,670 maka dinyatakan
berpengaruh signifikan. Maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan
dalam uji Independent Sample T Test, maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan signifikan atau nyata antara hasil minat belajar siswa
dengan menggunakan media pembelajaran Canva for Education dan
model pembelajaran konvensional yang menggunakan Power Point dan
juga dapat diartikan bahwa penggunaan media pembelajaran Canva for
Education berpengaruh terhadap minat belajar siswa MAN 1 Jakarta pada
mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

E. Pembahasan Hasil Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Jakarta dengan tujuan untuk
melihat, menerapkan dan mengukur pengaruh media pembelajaran Canva for
Education pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas XI materi
sejarah lahirnya dan sistem kebijakan Daulah Usmani. Pada penelitian ini
terdapat dua kelas yang terdiri kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas
eksperimen, peneliti menerapkan media pembelajaran Canva for Education,
sementara pada kelas kontrol, peneliti menerapkan pembelajaran konvensional
dengan menggunakan media Power Point. Adapun durasi penelitian ini
87

dilakukan selama 4 minggu. Data yang diambil merupakan data tes yang
berbentuk kuesioner (angket). Adapun pertanyaan kuesioner yang diberikan
telah melalui rangkaian uji kelayakan seperti pengujian bersama validator ahli
materi, uji validitas serta uji reliabilitas dengan kelas XI IPS dipilih sebagai
kelas eksperimen dan kelas XI Agama sebagai kelas kontrol. Pada penelitian ii,
peneliti terlibat langsung dalam proses observasi dan kegiatan belajar mengajar
baik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sedangkan guru mata pelajaran
terkait bertindak sebagai fasilitator dan mendokumentasikan selama kegiatan
penelitian berlangsung.
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu melakukan
observasi terkait dengan proses belajar mengajar di kelas XI IPS dan XI Agama.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti siswa masih merasa bosan dan kurang
tertarik saat pembelajaran berlangsung. Selain itu terdapat siswa yang tidak
membaca dengan seksama materi yang disampaikan serta siswa yang tidur saat
pembelajaran pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Hal ini tentu
akan berpengaruh pada hasil dan prestasi belajar siswa karena kurangnya
ketertarikan terhadap mata pelajaran. Oleh karena itu, diperlukan sebuah
gagasan baru yang dapat mengakomodir permasalahan tersebut dengan salah
satu upaya melalui penggunaan media pembelajaran Canva for Education.
Sebelum memberikan kuesioner pre-test kepada kelas eksperimen dan
kelas kontrol, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap
kuesioner yang akan dijadikan sebagai pre-test dan post-test penelitian.
Kuesioner ini akan diujikan kepada kelas XI IPA. Dari 15 pernyataan, terdapat
13 pernyataan yang dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk pre-test dan
post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari hasil yang telah
didapatkan setelah penyebaran pre-test kepada dua kelas tersebut, dilihat hasil
perbedaannya tidak terlalu signifikan. Nilai rata-rata kelas eksperimen adalah
52,18, sedangkan kelas kontrol memiliki nilai rata-rata sebesar 52,06.
Pada pertemuan pertama, peneliti menjelaskan alur penelitian kepada
siswa kemudian diberikan pre-test. Pre-test diberikan sebelum
dilangsungkannya penyampaian materi menggunakan media pembelajaran
88

Canva for Education pada kelas eksperimen dan menggunakan pembelajaran


konvensional Power Point pada kelas kontrol dengan tujuan untuk mengetahui
bagaimana tingkat minat belajar siswa sebelum dilaksanakannya penelitian.
Pertemuan pertama juga menjadi tahap awal perkenalan serta memberikan
apersepsi pada siswa sehingga ditahap selanjutnya proses pembelajaran lebih
efektif dan menyenangkan.
Pada pertemuan kedua, peneliti memberikan materi tentang Daulah
Usmani pada pembahasan sejarah lahirnya Daulah Usmani menggunakan slide
presentasi dari Canva, setelah diberikan penjelasan singkat mengenai materi,
siswa diminta berdiskusi secara berkelompok dan membuat mind map
menggunakan aplikasi Canva for Education. Berdasarkan observasi aktivitas
pembelajaran siswa, siswa kelas eksperimen aktif bertanggung jawab
mengerjakan tugas, memberikan pendapat dan menanggapi selama
pembelajaran berlangsung, serta siswa antusias terhadap penggunaan media
pembelajaran yang diterapkan.
Pada pertemuan ketiga, peneliti memberikan materi mengenai sistem
pemerintahan dan kebijakan khilafah Daulah Usmani dengan menggunakan
media pembelajaran interaktif yang dapat diakses siswa pada smartphone-nya
masing-masing, kemudian di akhir pembelajaran diadakan kuis dengan metode
teka-teki silang berbasis aplikasi Canva. Berdasarkan observasi aktivitas
pembelajaran siswa, terlihat siswa sangat antusias, terlibat langsung dalam
penggunaan media pembelajaran, aktif bertanya serta memberikan pendapat
dan tanggapan pada pembelajaran dikelas. Dan diakhir, diberikan post-test
sebagai pertanyaan akhir untuk dijadikan tolak ukur bagaimana tingkat minat
belajar siswa setelah diterapkan media pembelajaran Canva for Education.
Adapun proses pembelajaran pada kelas kontrol lebih menerapkan pada
metode pembelajaran konvensional seperti ceramah, diskusi dan tanya jawab.
Pada saat melakukan metode ceramah akan ditampilkan media presentasi (PPT)
yang telah dibuat semenarik mungkin agar siswa dapat mudah memahami
penjelasan, setelah itu dilakukan proses diskusi antar siswa dan tanya jawab
serta di akhir akan diberikan kuis. Berdasarkan observasi peneliti, kelas yang
89

menerapkan media pembelajaran Canva for Education, cenderung lebih aktif


dan antusias untuk belajar jika dibandingkan dengan kelas yang hanya
menerapkan pembelajaran konvensional yang menggunakan Power Point.
Setelah proses pembelajaran selesai, dilakukan uji post-test pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Hasil rata-rata post-test kelas eksperimen adalah
55,50. Sedangkan pada kelas kontrol sebesar 52,32. Hal ini menunjukkan
bahwa kelas eksperimen memperoleh hasil rata-rata yang lebih tinggi
dibandingkan kelas kontrol. Sedangkan pada hasil analisis data dengan statistik
uji paired sample t test diperoleh hasil sebesar Siq (2-tailed) sebesar 0,001 <
0,05 yang mengindikasikan bahwa terdapat pengaruh dari penerapan media
pembelajaran Canva for Education terhadap minat belajar siswa sehingga
dalam hal ini Ha diterima dan Ho ditolak. Sedangkan pada uji Independent
Sample T Test diperoleh hasil Sig (2-tailed) sebesar 0,009 < 0,05 yang memiliki
interpretasi bahwa terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol.

F. Keterbatasan Penelitian
1. Keterbatasan dalam pengambilan jadwal penelitian karena bersamaan
dengan libur kenaikan kelas sehingga tertunda beberapa minggu. Ketika
masuk pembelajaran tertunda lagi dengan masa orientasi dan belum
sesuainya jadwal pembelajaran yang masih berubah-rubah hari. Sehingga
pelaksanaan penelitian tidak bisa dilakukan dengan banyak pertemuan.
2. Koneksi internet yang kurang stabil, sedikit menghambat penayangan slide
presentasi karena penggunaan aplikasi Canva membutuhkan koneksi
internet yang lancar dan stabil.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan serta setelah melalui
rangkaian proses analisis data dapat disimpulkan bahwa penerapan media
pembelajaran Canva for Education berpengaruh terhadap minat belajar siswa
kelas XI IPS MAN 1 Jakarta. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata pre-test
kelas eksperimen sebesar 52,18 dan kelas kontrol sebesar 52,06. Setelah
dilaksanakan kegiatan belajar mengajar, berdasarkan hasil post-test diperoleh
hasil nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 55,50 dan untuk kelas kontrol
diperoleh 52,32. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut, disimpulkan bahwa kelas
yang menerapkan media pembelajaran Canva for Education memiliki nilai
rata-rata yang lebih tinggi dan mengalami peningkatan jika dibandingkan nilai
rata-rata kelas yang hanya menerapkan pembelajaran konvensional yang
menggunakan Power Point.
Selanjutnya, setelah dilakukan pengujian hipotesis Uji Paired Sample T
Test diperoleh hasil sig. 0,001 < 0,05. Hasil ini mengindikasikan bahwa
terdapat pengaruh cukup baik terhadap penerapan media pembelajaran Canva
for Education pada minat belajar siswa sehingga menunjukkan bahwa Ha dapat
diterima dan H0 ditolak. Sedangkan untuk membandingkan perbedaan hasil
dari minat belajar siswa yang dilakukan dengan Uji Independent Sample T Test
diperoleh hasil sig. 0,009 < 0,05. Dan diperoleh nilai thitung > ttabel yaitu 2,711 >
1,670 atau dengan hasil presentase 0,02711% > 0,0167% dengan taraf
siginifikan 0,5%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara
penerapan media pembelajaran Canva for Education dengan penerapan
pembelajaran konvensional yang menggunakan Power Point.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, berikut beberapa saran
yang dapat penulis berikan agar mempengaruhi minat belajar siswa di kelas:

90
91

1. Bagi Siswa
Penelitian ini dilaksanakan supaya kedepannya mampu
menumbuhkan rasa semangat dan minat siswa dalam mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan metode dan media yang variatif
sehingga siswa tidak mudah bosan dan interaktif selama pembelajaran
di kelas.
2. Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan serta referensi dan
inovasi baru untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kegiatan
belajar mengajar di kelas agar lebih maksimal sehingga pembelajaran
di kelas memiliki metode dan media yang variatif untuk menarik minat
belajar siswa.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan baik bagi
pihak sekolah terutama dalam pihak perbaikan rencana pembelajaran
maupun dijadikan bahan evaluasi terhadap apa yang perlu diperbaiki
dari cara pengajaran para guru.
4. Bagi Peneliti
Penelitian ini menjadi pengalaman sekaligus masukan sebagai
pengetahuan dalam mengetahui penggunaan media pembelajaran
Canva for Education, serta menambah pengetahuan dalam bidang
teknologi dan penggunaan berbagai bentuk media pembelajaran yang
terbarukan.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Ma’ruf. 2015. Metodologi Penelitian Kuantitatif (Untuk Ekonomi,


Manajemen, Komunikasi dan Ilmu Sosial lainnya. Yogyakarta: Aswaja
Pressindo.

Amrina, Adam Mudinillah dan Ega Putri Handayani. “Pemanfaatan Aplikasi Canva
dalam Proses Pembelajaran Bahasa Arab di MAN Gunung Padang Panjang”.
Jurnal Tarbiyatuna: Jurnal Pendidikan Ilmiah, IAIN Barusangkar, Vol. 6 No.
2, 2021.

Asis Saefuddin dan Ika Berdiati. 2014. Pembelajaran Efektif. Bandung Remaja
Rosdakarya.

Basri dan Sumargono. 2018. Media Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta: Graha


Ilmu.

Canva. 2023. “Canva untuk Pendidikan” https://www.canva.com/id_id/pendidikan/,


diakses pada 07 Maret 2023 pukul 01.26.

Canva. 2023. “Tentang Canva”, https://www.canva.com/id_id/about/ , diakses pada


07 Maret 2023 pukul 00.45.
Darmadi. 2017. Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika
Belajar Siswa. Sleman: Deepublish .
Daryanto dan Bambang Suryanto. 2022. Pembelajaran Abad 21. Jakarta: Gava
Media.
Djaali. 2018. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Erhamwilda. 2018. Psikologi Belajar Islami: Dilengkapi dengan Pendidikan Seks
bagi Anak-anak Usia Dini. Yogyakarta: Psikosain.

Hamid Darmadi, Sulha, dan Ahmad Jamalong. 2018. Pengantar Pendidikan: Suatu
Konsep, Kategori, Strategi dan Implementasi. Bandung: Alfabeta.
Hardani. 2020. Metode Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Ilmu.

Hasanudin, Cahyo. 2017. Media Pembelajaran: Kajian Teoritis dan Kemanfaatan.


Yogyakarta: Deepublish.

92
93

Hasbullah. 2017. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Depok: Rajagrafindo Persada.


Irma Septiani, Albertus Djoko Lesmono, dan Arif Harimukti. 2020 “Analisis Minat
Belajar Siswa menggunakan Model Problem Based Learning dengan
Pendekatan Stem Pada Materi Vektor di Kelas X MIPA 3 SMAN 2 Jember”.
Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 9 No. 2. Jember: Universitas Jember.

Kementerian Agama. 2023. “Quran Kemenag”, https://quran.kemenag.go.id/


diakses pada 11 Maret 2023 pukul 13.46.
Kementerian Agama. 2023. “Review Kurikulum SKI, Kemenag Perkaya Fakta
Sejarah Peradaban”, https://kemenag.go.id/nasional/review-kurikulum-ski-
kemenag-perkaya-fakta-sejarah-peradaban-d3ko55 diakses pada 05 Juni 2023
pukul 12.37.
Khon, Abdul Majid. 2018. Hadis Tarbawi: Hadis-hadis Pendidikan. Jakarta:
Prenadamedia.

Linda Rosalina, Rahmi Oktarina, Rahmiati, dan Indra Saputra. 2023. Buku Ajar
Statistika. Padang: CV Muharika Rumah Ilmiah.

Menteri Agama. 2019. Keputusan Menteri Agama Nomor 183 Tahun 2019 Tentang
Kurikulum PAI dan Bahasa Arab pada Madrasah. Jakarta: Kementerian
Agama.

Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran (Suatu Pendekatan Baru. Jakarta:


Gaung Persada Press.

Mundir. 2013. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Jember: STAI Jember
Press.

Nasution, Harun. 1985. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya. Jakarta: UI-Press.

Nasution, Syamruddin. 2018. Sejarah Peradaban Islam. Depok: Rajagrafindo.


Nata, Abuddin. 2002. Tafsir Ayat-ayat Pendidikan (Tafsir Al-Ayat Al-Tarbawiy).
Jakarta: Rajagrafinso Persada.

Nata, Abuddin. 2011. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.


94

Noor, Juliansyah. 2012. Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi & Karya
Ilmiah. Jakarta: Kencana.

Nunuk Suryani, Achmad Setiawan dan Aditin Putria. 2018. Media Pembelajaran
Inovatif dan Pengembangannya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Paramita, Ratna Wijayanti Daniar. 2021. Metode Penelitian Kuantitatif: Buku Ajar
Perkuliahan Metodologi Penelitian Bagi Mahasiswa Akuntansi &
Manajemen. Lumajang: Widya Gama Press.

Pemerintah Indonesia. 2003. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun


2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dewan Perwakilan Rakyat dan
Presiden Repubplik Indonesia.

Priansa, Donni Juni. 2017. Pengembangan Strategi dan Model Pembelajaran:


Inovatif, Kreatif dan Prestatif dalam memahami Peserta Didik. Bandung:
Pustaka Setia.
Pulungan, Suyuthi. 2018. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: AMZAH.
Rahma Elvira Tanjung dan Delsina Faiza. 2019. “Canva sebagai Media
Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Dasar Listrik dan Elektronika”. Jurnal
Veoteknika, Universitas Negeri Padang, Vol. 7 No. 2.

Rahmat, Pupu Saeful. 2018. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara..


Rasyid, Abdul. 2018. “Problematika Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di
Madrasah Tsanawiyah Al-Khairaat Pakuli Kabupaten Sigi”. Scolae: Journal
of Pedagogy, MTs Al-Khairaat, Vol. 1 No. 1.
Rusiadi, 2019. “Problematika dan Solusi Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam”,
Jurnal Cross-bordes, Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syaifuddin
Sambas, Vol. 2 No. 1.

Sagala, Syaiful. 2017. Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu


Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode, dan Prosedur. Jakarta:
Kencana.
95

Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka


Cipta.

SMA Negeri 13 Semarang. 2022 “Memanfaatkan Canva sebagai Alat Bantu


Pembelajaran” https://sma13smg.sch.id/2022/10/19/memanfaatkan-canva-
sebagai-alat-bantu-
pembelajaran/#:~:text=Canva%20adalah%20platform%20desain%20grafis,
menyusun%20mindmap%2C%20infograsis%20dan%20planner, diakses
pada 07 Maret 2023 pukul 00.52.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: PT Tarsito.
Sugiyono. 2019. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Susanti, Lidia. 2019. Prestasi Belajar Akademik & Non Akademik, (Malang:
Literasi Nusantara Abadi.
Syah, Muhibbin. 2015. Psikologi Belajar. Depok: PT Rajagrafindo Persada.

Winarni, Endang Widi. 2018. Teori dan Praktik Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
PTK, R&D. Jakarta: Bumi Aksara.

Yaumi, Muhammad. 2018. Media dan Teknologi Pembelajaran. Jakarta:


Prenadamedia Group.
LAMPIRAN

96
97

Lampiran 1 Surat Dosen Pembimbing


98

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian


99

Lampiran 3 Surat Bukti Pelaksanaan Penelitian


100

Lampiran 4 Surat Validator Ahli Materi

Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran SKI di MAN 1


101
102

Lampiran 5 Surat Validator Ahli Media

: Pengaruh Media Pembelajaran Canva for Education terhadap


Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran SKI di MAN 1 Jakarta
103
104
105

Lampiran 6 RPP Pertemuan Pertama Kelas Eksperimen


106

Lampiran 7 RPP Pertemuan Kedua Kelas Eksperimen


107

Lampiran 8 RPP Pertemuan Pertama Kelas Kontrol


108

Lampiran 9 RPP Pertemuan Kedua Kelas Kontrol


109

Lampiran 10 Kuesioner Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol


KUESIONER PENELITIAN MINAT BELAJAR
Pre-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Nama :
Kelas :
Petunjuk Pengisian Kuesioner:
1. Isilah identitas saudara/saudari pada kolom yang telah disediakan
2. Cara mengisi kuesioner sebagai berikut:
a. Kepada siswa/i MAN 1 Jakarta
b. Kuesioner in hanya dipergunakan untuk keperluan ilmiah, untuk itu
setiap jawaban yang diberikan tidak mempengaruhi nilai atau prestasi
Anda di kelas
c. Kerjakan setiap nomor dan mohon jangan sampai ada yang terlewati.
d. Pilihlah salah satu dan alternatif jawaban:
- SS: Sangat Setuju
- S: Setuju
- KS: Kurang Setuju
- TS: Tidak Setuju
- STS: Sangat Tidak Setuju
e. Jawaban yang diberikan cukup dengan memberikan tanda ceklis (√)
pada alternatif jawaban yang tersedia, sesuai dengan keadaan saudara/i
rasakan selama ini. Seandainya saudara/i ingin meralat jawaban yang
telah diisi, maka cukup dengan memberi tanda (=) pada jawaban yang
dianggap salah dengan membuat yang baru.
f. Setelah kuesioner selesai dijawab, mohon kesediaan saudara/i untuk
dapat mengembalikannya kepada pengedar kuesioner tepat pada
waktunya.
110

Kuesioner Minat Belajar Siswa dan Media

Alternatif Jawaban
No Pernyataan
SS S KS TS STS
1 Saya merasa senang dalam mengikuti
materi pelajaran yang dibawakan oleh
pendidik
2 Saya rajin mengikuti mata pelajaran SKI
3 Saya tidak merasa bosan dan jenuh saat
mengikuti pembelajaran di kelas
4 Saya merasa ikhlas dan tidak ada rasa
paksaan selama mengikuti pembelajaran
di kelas
5 Saya memperhatikan guru ketika
menjelaskan materi pembelajaran
6 Guru memberikan perhatian dan tidak
pilih kasih pada saat menjelaskan materi
pembelajaran
7 Guru memberikan perhatian dan
kesempatan kepada siswa ketika belum
memahami materi pembelajaran
8 Saya mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru dengan serius dan bertanggung
jawab
9 Saya tertarik dan senang dengan mata
pelajaran SKI
10 Saya tertarik dengan mata pelajaran SKI
11 Saya tertarik dengan bahan ajar dan media
yang digunakan oleh guru
111

12 Saya tertarik mengikuti mata pelajaran


karena ketertarikan pada guru yang
menjadi idola saya
13 Saya terlibat aktif dalam diskusi mengenai
materi pembelajaran di kelas
14 Saya aktif bertanya mengenai materi
pembelajaran yang telah diajarkan oleh
guru
15 Saya aktif dalam menjawab setiap
pertanyaan dari guru
112

Lampiran 11 Kuesioner Post-test Kelas Eksperimen


KUESIONER PENELITIAN MINAT BELAJAR
Post-Test Kelas Eksperimen
Nama :
Kelas :
Petunjuk Pengisian Kuesioner:
1. Isilah identitas saudara/saudari pada kolom yang telah disediakan
2. Cara mengisi kuesioner sebagai berikut:
a. Kepada siswa/i MAN 1 Jakarta
b. Kuesioner in hanya dipergunakan untuk keperluan ilmiah, untuk itu
setiap jawaban yang diberikan tidak mempengaruhi nilai atau prestasi
Anda di kelas
c. Kerjakan setiap nomor dan mohon jangan sampai ada yang terlewati.
d. Pilihlah salah satu dan alternatif jawaban:
- SS: Sangat Setuju
- S: Setuju
- KS: Kurang Setuju
- TS: Tidak Setuju
- STS: Sangat Tidak Setuju
e. Jawaban yang diberikan cukup dengan memberikan tanda ceklis (√)
pada alternatif jawaban yang tersedia, sesuai dengan keadaan saudara/i
rasakan selama ini. Seandainya saudara/i ingin meralat jawaban yang
telah diisi, maka cukup dengan memberi tanda (=) pada jawaban yang
dianggap salah dengan membuat yang baru.
f. Setelah kuesioner selesai dijawab, mohon kesediaan saudara/i untuk
dapat mengembalikannya kepada pengedar kuesioner tepat pada
waktunya.
113

Kuesioner Minat Belajar Siswa dan Media

Alternatif Jawaban
No Pernyataan
SS S KS TS STS
1 Saya rajin mengikuti mata pelajaran SKI
dengan menggunakan media
pembelajaran Canva for Education
2 Saya tidak merasa bosan dan jenuh saat
mengikuti pembelajaran di kelas dengan
menggunakan media pembelajaran Canva
for Education
3 Saya merasa ikhlas dan tidak ada rasa
paksaan selama mengikuti pembelajaran
di kelas dengan menggunakan media
pembelajaran Canva for Education
4 Saya memperhatikan guru ketika
menjelaskan materi pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran Canva
for Education
5 Guru memberikan perhatian dan tidak
pilih kasih pada saat menjelaskan materi
pembelajaran
6 Guru memberikan perhatian dan
kesempatan kepada siswa ketika belum
memahami materi pembelajaran
7 Saya mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru dengan serius dan bertanggung
jawab
8 Saya tertarik dan senang dengan mata
pelajaran SKI selama menggunakan
media pembelajaran Canva for Education
114

9 Saya tertarik dengan mata pelajaran SKI


10 Saya tertarik dengan bahan ajar dan media
yang digunakan oleh guru
11 Saya terlibat aktif dalam diskusi mengenai
materi pembelajaran di kelas
12 Saya aktif bertanya mengenai materi
pembelajaran yang telah diajarkan oleh
guru
13 Saya aktif dalam menjawab setiap
pertanyaan dari guru
115

Lampiran 12 Kuesioner Post-test Kelas Kontrol


KUESIONER PENELITIAN MINAT BELAJAR
Post-Test Kelas Kontrol
Nama :
Kelas :
Petunjuk Pengisian Kuesioner:
3. Isilah identitas saudara/saudari pada kolom yang telah disediakan
4. Cara mengisi kuesioner sebagai berikut:
g. Kepada siswa/i MAN 1 Jakarta
h. Kuesioner in hanya dipergunakan untuk keperluan ilmiah, untuk itu
setiap jawaban yang diberikan tidak mempengaruhi nilai atau prestasi
Anda di kelas
i. Kerjakan setiap nomor dan mohon jangan sampai ada yang terlewati.
j. Pilihlah salah satu dan alternatif jawaban:
- SS: Sangat Setuju
- S: Setuju
- KS: Kurang Setuju
- TS: Tidak Setuju
- STS: Sangat Tidak Setuju
k. Jawaban yang diberikan cukup dengan memberikan tanda ceklis (√)
pada alternatif jawaban yang tersedia, sesuai dengan keadaan saudara/i
rasakan selama ini. Seandainya saudara/i ingin meralat jawaban yang
telah diisi, maka cukup dengan memberi tanda (=) pada jawaban yang
dianggap salah dengan membuat yang baru.
l. Setelah kuesioner selesai dijawab, mohon kesediaan saudara/i untuk
dapat mengembalikannya kepada pengedar kuesioner tepat pada
waktunya.
116

Kuesioner Minat Belajar Siswa dan Media

Alternatif Jawaban
No Pernyataan
SS S KS TS STS
1 Saya rajin mengikuti mata pelajaran SKI
dengan menggunakan media
pembelajaran yang digunakan
2 Saya tidak merasa bosan dan jenuh saat
mengikuti pembelajaran di kelas dengan
menggunakan media pembelajaran yang
digunakan
3 Saya merasa ikhlas dan tidak ada rasa
paksaan selama mengikuti pembelajaran
di kelas dengan menggunakan media
pembelajaran yang digunakan
4 Saya memperhatikan guru ketika
menjelaskan materi pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran yang
digunakan
5 Guru memberikan perhatian dan tidak
pilih kasih pada saat menjelaskan materi
pembelajaran
6 Guru memberikan perhatian dan
kesempatan kepada siswa ketika belum
memahami materi pembelajaran
7 Saya mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru dengan serius dan bertanggung
jawab
8 Saya tertarik dan senang dengan mata
pelajaran SKI selama menggunakan
media pembelajaran
117

9 Saya tertarik dengan mata pelajaran SKI


10 Saya tertarik dengan bahan ajar dan media
yang digunakan oleh guru
11 Saya terlibat aktif dalam diskusi mengenai
materi pembelajaran di kelas
12 Saya aktif bertanya mengenai materi
pembelajaran yang telah diajarkan oleh
guru
13 Saya aktif dalam menjawab setiap
pertanyaan dari guru
118

Lampiran 13 Lembar Observasi Kelas Eksperimen


119
120

Lampiran 14 Lembar Observasi Kelas Kontrol


121
122

Lampiran 15 Uji Validasi dan Uji Reliabilitas Instrumen

Correlations

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16

X1 Pearson 1 -,06 ,018 ,383 ,066 -,21 ,075 -,07 ,339 ,358 ,310 ,031 -,00 ,312 ,028 ,283
*
Correlatio 4 5 0 9

Sig. (2- ,743 ,925 ,040 ,732 ,263 ,700 ,718 ,072 ,057 ,102 ,873 ,965 ,100 ,886 ,136

tailed)

N 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29

X2 Pearson -,06 1 ,299 ,063 ,612 ,074 ,280 ,323 ,511 ,499 ,149 ,408 ,381 ,366 ,303 ,641
** ** ** * * **
Correlatio 4

Sig. (2- ,743 ,115 ,745 ,000 ,703 ,142 ,088 ,005 ,006 ,441 ,028 ,042 ,051 ,110 ,000
tailed)

N 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29

X3 Pearson ,018 ,299 1 ,445 ,249 ,249 ,280 ,414 ,301 ,241 ,451 ,398 ,279 ,299 ,320 ,630
* * * * **
Correlatio

Sig. (2- ,925 ,115 ,016 ,193 ,193 ,142 ,026 ,113 ,207 ,014 ,033 ,142 ,115 ,090 ,000

tailed)

N 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29

X4 Pearson ,383 ,063 ,445 1 ,151 -,00 ,195 ,196 ,338 ,295 ,577 ,123 ,256 ,295 ,352 ,535
* * ** **
Correlatio 4

Sig. (2- ,040 ,745 ,016 ,435 ,983 ,311 ,309 ,073 ,121 ,001 ,525 ,179 ,121 ,061 ,003

tailed)

N 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29

X5 Pearson ,066 ,612 ,249 ,151 1 ,057 ,018 ,388 ,381 ,363 ,146 ,230 ,288 ,395 ,491 ,576
** * * * ** **
Correlatio

Sig. (2- ,732 ,000 ,193 ,435 ,770 ,924 ,037 ,041 ,053 ,451 ,230 ,130 ,034 ,007 ,001

tailed)

N 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29

X6 Pearson -,21 ,074 ,249 -,00 ,057 1 ,599 ,082 ,011 -,11 ,314 ,027 ,491 ,306 ,429 ,387
** ** * *
Correlatio 5 4 7

n
123

Sig. (2- ,263 ,703 ,193 ,983 ,770 ,001 ,674 ,954 ,547 ,097 ,891 ,007 ,106 ,020 ,038

tailed)

N 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29

X7 Pearson ,075 ,280 ,280 ,195 ,018 ,599 1 ,308 ,019 -,01 ,328 ,116 ,344 ,246 ,351 ,479
** **
Correlatio 8

Sig. (2- ,700 ,142 ,142 ,311 ,924 ,001 ,104 ,923 ,925 ,083 ,550 ,068 ,197 ,062 ,009

tailed)

N 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29

X8 Pearson -,07 ,323 ,414 ,196 ,388 ,082 ,308 1 ,222 ,330 ,164 -,08 ,222 ,293 ,334 ,486
* * **
Correlatio 0 6

Sig. (2- ,718 ,088 ,026 ,309 ,037 ,674 ,104 ,248 ,081 ,396 ,656 ,247 ,123 ,076 ,007

tailed)

N 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29

X9 Pearson ,339 ,511 ,301 ,338 ,381 ,011 ,019 ,222 1 ,933 ,313 ,179 ,439 ,395 ,386 ,722
** * ** * * * **
Correlatio

Sig. (2- ,072 ,005 ,113 ,073 ,041 ,954 ,923 ,248 ,000 ,098 ,354 ,017 ,034 ,039 ,000

tailed)

N 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29

X10 Pearson ,358 ,499 ,241 ,295 ,363 -,11 -,01 ,330 ,933 1 ,224 ,139 ,334 ,396 ,328 ,665
** ** * **
Correlatio 7 8

Sig. (2- ,057 ,006 ,207 ,121 ,053 ,547 ,925 ,081 ,000 ,242 ,471 ,076 ,034 ,082 ,000

tailed)

N 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29

X11 Pearson ,310 ,149 ,451 ,577 ,146 ,314 ,328 ,164 ,313 ,224 1 ,068 ,377 ,505 ,419 ,628
* ** * ** * **
Correlatio

Sig. (2- ,102 ,441 ,014 ,001 ,451 ,097 ,083 ,396 ,098 ,242 ,725 ,044 ,005 ,024 ,000

tailed)

N 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29

X12 Pearson ,031 ,408 ,398 ,123 ,230 ,027 ,116 -,08 ,179 ,139 ,068 1 ,094 -,04 -,18 ,311
* *
Correlatio 6 4 9

Sig. (2- ,873 ,028 ,033 ,525 ,230 ,891 ,550 ,656 ,354 ,471 ,725 ,629 ,819 ,326 ,101

tailed)
124

N 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29

X13 Pearson -,00 ,381 ,279 ,256 ,288 ,491 ,344 ,222 ,439 ,334 ,377 ,094 1 ,368 ,558 ,650
* ** * * * ** **
Correlatio 9

Sig. (2- ,965 ,042 ,142 ,179 ,130 ,007 ,068 ,247 ,017 ,076 ,044 ,629 ,050 ,002 ,000

tailed)

N 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29

X14 Pearson ,312 ,366 ,299 ,295 ,395 ,306 ,246 ,293 ,395 ,396 ,505 -,04 ,368 1 ,642 ,673
* * * ** * ** **
Correlatio 4

Sig. (2- ,100 ,051 ,115 ,121 ,034 ,106 ,197 ,123 ,034 ,034 ,005 ,819 ,050 ,000 ,000

tailed)

N 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29

X15 Pearson ,028 ,303 ,320 ,352 ,491 ,429 ,351 ,334 ,386 ,328 ,419 -,18 ,558 ,642 1 ,679
** * * * ** ** **
Correlatio 9

Sig. (2- ,886 ,110 ,090 ,061 ,007 ,020 ,062 ,076 ,039 ,082 ,024 ,326 ,002 ,000 ,000

tailed)

N 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29

X16 Pearson ,283 ,641 ,630 ,535 ,576 ,387 ,479 ,486 ,722 ,665 ,628 ,311 ,650 ,673 ,679 1
** ** ** ** * ** ** ** ** ** ** ** **
Correlatio

Sig. (2- ,136 ,000 ,000 ,003 ,001 ,038 ,009 ,007 ,000 ,000 ,000 ,101 ,000 ,000 ,000

tailed)

N 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


,853 13
125

Lampiran 16 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas dengan SPSS

Uji Normalitas dan Homogenitas Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pre-test Kelas Eksperimen ,133 31 ,172 ,956 31 ,227
Pre-test Kelas Kontrol ,142 31 ,112 ,927 31 ,037
a. Lilliefors Significance Correction

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.


Hasil Pre-test Based on Mean ,790 1 63 ,377
Based on Median ,530 1 63 ,469
Based on Median and with ,530 1 62,835 ,469
adjusted df
Based on trimmed mean ,728 1 63 ,397

Uji Normalitas dan Homogenitas Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Post-test Kelas Eksperimen ,149 31 ,077 ,920 31 ,024
Post-test Kelas Kontrol ,137 31 ,145 ,951 31 ,163
a. Lilliefors Significance Correction

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.


Hasil Post-test Based on Mean 4,193 1 63 ,045
Based on Median 3,013 1 63 ,087
Based on Median and with 3,013 1 56,647 ,088
adjusted df
Based on trimmed mean 4,014 1 63 ,049
126

Lampiran 17 Uji Sample T Test dan Independent Sample T Test dengan SPSS

Uji Paired Sample T Test

Paired Samples Test


Paired Differences
95% Confidence
Std. Interval of the Sig.
Std. Error Difference (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)
Pair Pre-test -3,324 5,574 ,956 -5,269 -1,379 -3,476 33 ,001
1 Kelas
Eksperimen
- Post-test
Kelas
Eksperimen

Uji Independent Sample T Test

Independent Samples Test


Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
Sig. 95% Confidence
(2- Interval of the
taile Mean Std. Error Difference
F Sig. t df d) Difference Difference Lower Upper
Hasil Equal variances 4,193 ,045 2,7 63 ,009 3,177 1,172 ,835 5,520
Post- assumed 11
test Equal variances 2,6 54,2 ,010 3,177 1,189 ,793 5,562
not assumed 72 25
127

Lampiran 18 Dokumentasi Kegiatan Kelas Eksperimen

Pertemuan Pertama di Kelas Eksperimen

Pertemuan Kedua di Kelas Eksperimen


128

Lampiran 19 Dokumentasi Kegiatan Kelas Kontrol

Pertemuan Pertama Kelas Kontrol

Pertemuan Kedua Kelas Kontrol


129

Lampiran 20 Hasil Mind Map menggunakan Canva for Education Kelas


Eksperimen
130

Lampiran 21 Profil Penulis

Miftahul Fadila Saza, lahir di Jambi pada tanggal 08


Februari 2001. Pendidikan dasar ditempuh di SDN 205
Kota Jambi. Setelah lulus kemudian penulis menempuh
pendidikan di MTs.N Kenali Besar Kota Jambi, yang mana
masih terletak di kota kelahirannya. Penulis sempat
melanjutkan pendidikan menengah atasnya di MAN Model
Kota Jambi, kemudian di kenaikan kelas XI pindah ke SMA
Muhammadiyah 13 Jakarta Barat, DKI Jakarta.

Lulus dari pendidikan menengah atas, penulis mendapatkan kesempatan


untuk melanjutkan pendidikan ke UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Program Studi Pendidikan Agama Islam.

Selama kuliah, penulis aktif mengikuti kepanitiaan kegiatan dari DEMA


maupun HMPS serta penulis pernah aktif menjabat HMPS PAI. Selain itu, penulis
juga aktif mengikuti kegiatan kerelawanan atau volunteer yang mengajar siswa-
siswa yang berada di daerah 3T salah satunya di Bogor. Tentu saja banyak
pengalaman dan pembelajaran baru selama penulis mengikuti kegiatan kepanitiaan,
berorganisasi dan kerelawanan.

Anda mungkin juga menyukai