Anda di halaman 1dari 427

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN “KOKOSIS”

(KOTAK KOMPONEN EKOSISTEM) PADA TEMA 8 KELAS V


SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

CANDRA MAHARDIKA
170611100044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2021
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN “KOKOSIS”
(KOTAK KOMPONEN EKOSISTEM) PADA TEMA 8 KELAS V
SEKOLAH DASAR

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan mendapatkan


gelar Sarjana Pendidikan pada
Programa Studi Pendidikan Guru Sekolah dasar

Candra Mahardika
170611100044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2021

i
ii
iii
iv
MOTTO

Sekali terjun dalam perjuangan jangan pernah mundur sebelum meraihnya,


yakin berusaha dan berdoa. Karena sukses itu harus melewati banyak proses
dan perjuangan. Namun dengan semangat kerja keras serta di iringi dengan
doa maka tidak ada yang mustahil di dunia ini. Percayalah tidak ada jalan
lain untuk meraih kesuksesan selain melewati yang namanya sebuah proses.
– (Candra Mahardika)

Sesungguhnya bersama kesukaran itu ada kemudahan, karena itu bila kau
telah selesai (mengerjakan yang lain) dan kepada Tuhan, berharaplah.
(Q.S Al Insyirah : 6-8)

v
LEMBAR PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, kasih
saying dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini terselesaikan. Sholawat serta salam
semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan mengucap
syukur yang begitu besar skripsi ini peneliti mempersembahkan untuk orang
tercinta dan tersayang teruntuk:
1. Ayah Mujab dan Ibu Sulaimah selaku orang tua tercinta. Mereka adalah hadiah
terindah dari Tuhan yang dikirimkan dalam wujud malaikat tak bersayap yang
senantiasa memberikan ridho, do’a, dan dukungan yang tak pernah putus.
Terimakasih telah memberiku kasih sayang yang luar biasa selama perjalanan
hidup yang tak mampu ku bayar. Terimakasih telah mengajarkanku untuk
menjadi orang yang kuat dan selalu tanpa henti meminta untuk tidak berhenti
membantu orang lain. Terimakasih, Ayah-Ibu.
2. Mbak Dewi saudara saya yang selalu membantu dan mensupport tanpa henti.
Selalu memberikan motivasi ketika semangat mulai menurun. Canda tawanya
mampu membuat saya bangkit dan ingat untuk siapa saya berjuang.
3. Dek Fery yang sudah banyak membantu dalam pembuatan media. Juga banyak
memberikan masukan dan semangat untuk terus memberikan yang terbaik
dalam mengerjakan skripsi.
4. Kak Amrul yang sudah banyak membantu, memberi saran serta masukan yang
sangat baik untuk skripsi saya. Menemani saat saya perlu teman ngobrol sambil
menimati secangkir kopi dan meminta saran tentang skripsi.
5. Tiara, temanku yang sudah mau direpotkan dan disibukkan. Terimakasih
banyak atas bantuannya selama ini dalam mengerjakan skripsi. Terimakasih
juga atas saran dan masukannya sehingga skripsi ini terasa lebih mudah karena
banyak yang memberikan saran dan masukan.
6. Temanku yang sering membuat ramai kelas dan tertawa bersama (Alim,
Agung, Rizal, Rohmat). Terimakasih atas dukungannya, pengalaman dan suka
dukanya dikelas.
7. Saudaraku Kabinet PANCA, pengurus angkatan PGSD 2017 yang sangat luar
biasa persaudaraannya. Terimakasih banyak atas kekeluargaannya, saling

vi
mendukung satu dengan yang lain dan saling merangkul saat salah satu dari
pengurus ada yang terjatuh. Tetap jaga kekeluargaan kita walau kita nanti
sudah sama-sama lulus dan kembali kedaerah masing-masing.
8. Keluarga kelas B. Terimakasih telah mewarnai masa kuliah, dan kehidupanku
selama 4 tahun ini. Yang mengajarkanku arti keluarga, arti sabar, arti berbagi,
saya sangat bangga mejadi bagian dari kalian.
9. Teman seperjuangan PGSD angkatan 2017. Semoga selalu diberikan
kemudahan dalam perjalanan masa depan dan segala apa yang dicita-citakan
dapat tercapai.
10. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini.

vii
Candra mahardika. 2021. Pengembangan Media Pembelajaran KOKOSIS (Kotak
Komponen Ekosistem) Pada Tema 8 Kelas V Sekolah Dasar. Skripsi. Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas
Trunojoyo Madura. Pembimbing: Andika Adinanda Siswoyo, S.Pd., M.Pd.

ABSTRAK

Tujuan penelitian pengembangan ini adalah (1) mengetahui pengembangan


media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem) pada tema 8
subtema 1 kelas V di UPTD SDN Panyaksagan Klampis, (2) mengetahui kevalidan,
keefektifan, dan kemenarikan media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen
Ekosistem) pada tema 8 subtema 1 kelas V di UPTD SDN Panyaksagan Klampis.
Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan Borg and Gall.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa persentase
kevalidan rata-rata media pembelajaran KOKOSIS sebesar 89% dalam kategori
sangat valid. Keefektifan media pembelajaran KOKOSIS diukur dari observasi
guru sebesar 100% dalam kategori sangat aktif, observasi aktivitas siswa sebesar
98% dalam kategori sangat aktif dan persentase ketuntasan klasikal sebesar 91%
dalam kategori tuntas sehingga dapat disimpulkan media pembelajaran KOKOSIS
sangat efektif digunakan pada pembelajaran. Kemenarikan diukur dari persentase
hasil angket respon siswa sebesar 97% dengan kategori sangat menarik.
Berdasarkan hasil penelitian maka media pembelajaran KOKOSIS valid, efektif
dan menarik digunakan pada Tema 8 Subtema 1 materi komponen ekosistem kelas
V UPTD SDN Panyaksagan Klampis.

Kata Kunci: Pengembangan Media Pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen


Ekosistem) Pada Tema 8 Subtema 1 Kelas V di UPTD SDN Panyaksagan.

viii
Candra Mahardika. 2021. The Development of KOKOSIS Learning Media
(Ecosystem Component Box) on the Theme 8 Grade V Elementary School. Thesis.
Primary School Teacher Education Study Program, Faculty of Education,
Trunojoyo University, Madura. Supervisor: Andika Adinanda Siswoyo, S.Pd.,
M.Pd.

ABSTRACT

The objectives of this research are (1) to find out the development of
KOKOSIS learning media (Ecosystem Component Box) on the theme 8 sub-theme
1 grade V at UPTD SDN Panyaksagan Klampis; (2) to know the validity,
effectiveness, and attractiveness of KOKOSIS learning media (Ecosystem
Component Box) at the theme 8 sub-theme 1 grade V at UPTD SDN Panyaksagan
Klampis. This development research uses the Borg and Gall development model.
Based on the results of the research conducted, the results showed that the average
percentage of KOKOSIS learning media’s validity was 89%, hence it can be
categorized as very valid. The effectiveness of the KOKOSIS learning media which
is being measured from the teacher observations is 100%, hence can be categorized
as very active. Meanwhile, the result of the observation on the students’ activity is
98% and can also be categorized as very active. The percentage of classical
completeness is 91%, hence it can be categorized as completed. In conclusion, the
KOKOSIS learning media can be effectively used in learning process. Furthermore,
the media’s attractiveness which is measured by the percentage of student
questionnaire response shows that 97% of the students claimed it as attractive, thus
it can be categorized as very interesting. Thus, it can be concluded that the
KOKOSIS learning media is valid, effective and interesting to be applied in the
Theme 8 Sub-theme 1 of ecosystem components topic for V grader at UPTD SDN
Panyaksagan Klampis.

Keywords: The Development of KOKOSIS Learning Media (Ecosystem


Component Box) on Theme 8 Sub-theme 1 Grade V at UPTD SDN Panyaksagan.

ix
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

melimpahkan rahmat taufik hidayah serta inayah-Nya sehingga peneliti dapat

menyelesaikan penelitian ini dengan baik. Peneliti menyadari bahwa terwujudnya

penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu peneliti

menyampaikan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Andika Adinanda Siswoyo, S.Pd., M.Pd, selaku Dosen Pembimbing I


dalam penelitian ini yang telah memberikan pengarahan selama penyusunan
skripsi ini.
2. Bapak Andika Adinanda Siswoyo, S.Pd., M.Pd, selaku Koordinator Program
Studi PGSD Universitas Trunojoyo Madura.
3. Ibu Siti Fadjryana Fitroh, S.Psi., MA, selaku Kepala Jurusan Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Trunojoyo Madura.
4. Bapak Sulaiman, S.Pd., M.Pd, sekalu Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.
5. Bapak dan ibu validator ahli media, desain pembelajaran. ahli materi dan ahli
bahasa pada penelitian pengembangan ini.
6. Bapak Mujab S.Pd., M.Pd, selaku Kepala Sekolah UPTD SDN Panyaksagan
Klampis yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian terhadap
anak didiknya.
7. Ibu Nur Samsiyah,S.Pd, selaku guru kelas V UPTD SDN Panyaksagan
Klampis yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian.
8. Segenap dewan guru UPTD SDN Panyaksagan Klampis yang telah banyak
membantu penulis dalam melakukan penelitian.
9. Siswa kelas V dan guru beserta karyawan UPTD SDN Panyaksagan Klampis
yang telah memberikan bantuan penuh dalam penulisan proposal skripsi ini.
10. Dan semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini

Selaku manusia biasa peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi

ini banyak kekurangan-kekurangan. Untuk itu saran dan kritik yang sifatnya

x
membangun dari semua pihak sangat pneliti nantikan. Harapan peneliti semoga

amal baik Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara mendapat imbalan yang setimpal dari

Allah S.W.T dan akhirnya skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Bangkalan, 05 Juli 2021

Peneliti

xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................. iv
MOTTO ............................................................................................................. v
LEMBAR PERSEMBAHAN .......................................................................... vi
ABSTRAK ......................................................................................................viii
ABSTRACT ....................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian Pengembangan ........................................................... 9
D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ...................................................... 9
E. Batasan Penelitian Pengembangan ........................................................ 10
F. Pentingnya Penelitian Pengembangan .................................................. 11
G. Definisi Istilah ....................................................................................... 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 13
A. Landasan Teori ...................................................................................... 13
1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran ................................................... 13
a. Pengertian Belajar ..................................................................... 13
b. Pengertian Pembelajaran ........................................................... 14
c. Prinsip-prinsip Pembelajaran di Sekolah Dasar ........................ 15
2. Pembelajaran Tematik ...................................................................... 20
a. Pengertian Pembelajaran Tematik ............................................. 20
b. Kekuatan dan Keterbatasan Pembelajaran Tematik .................. 21
3. Materi Ekosistem .............................................................................. 22
a. Pengertian Ekosistem ................................................................ 22
b. Komponen Komponen Ekosistem ............................................. 23
c. Jenis-jenis Ekosistem................................................................. 25
4. Media Pembelajaran ......................................................................... 27
a. Pengertian Media Pembelajaran ................................................ 27
b. Jenis-jenis Media Pembelajaran ................................................ 28
c. Fungsi Media Pembelajaran ...................................................... 31
d. Kriteria Pemilihan Media .......................................................... 32
e. Manfaat Media Pembelajaran .................................................... 34

xii
5. Media Tiga Dimensi ......................................................................... 34
a. Pengertian Media Tiga Dimensi ................................................ 34
b. Karakteristik Media Tiga Dimensi ............................................ 35
c. Jenis Media Tiga Dimensi ......................................................... 36
6. Media Pembelajaran Diorama .......................................................... 38
a. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran Diorama ...... 39
B. Penelitian yang Relevan ........................................................................ 40
C. Kerangka Berpikir ................................................................................. 42
BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBAGAN ............................... 44
A. Model Penelitian Pengembangan .......................................................... 44
B. Prosedur Penelitian Pengembangan ...................................................... 45
1. Identifikasi Masalah ......................................................................... 46
2. Pengumpulan Informasi .................................................................... 47
3. Desain Produk .................................................................................. 48
4. Validasi Desain ................................................................................. 50
5. Revisi Desain .................................................................................... 54
6. Uji Coba Produk ............................................................................... 54
7. Revisi Produk ................................................................................... 55
8. Uji Coba Pemakaian ......................................................................... 55
9. Revisi Produk Tahap Akhir .............................................................. 56
10. Produksi Massal................................................................................ 56
C. Subjek Uji Coba .................................................................................... 56
1. Uji Coba Produk ............................................................................... 57
2. Uji Coba Pemakaian ......................................................................... 57
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 58
E. Instrumen Penelitian Pengembangan .................................................... 61
1. Lembar Wawancara .......................................................................... 62
2. Lembar Observasi ............................................................................. 63
3. Lembar Angket ................................................................................. 64
4. Lembar Tes Hasil Berlajar ................................................................ 68
F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 69
1. Analisis Data Kualitatif .................................................................... 69
2. Analisis Data Kuantitatif .................................................................. 69
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 76
A. Hasil dan Analisis Data ......................................................................... 76
1. Penyajian Data .................................................................................. 76
a. Potensi dan Masalah .................................................................... 76
b. Pengumpulan Data ....................................................................... 78
c. Desain Produk .............................................................................. 81
d. Data Validasi Desain ................................................................... 83
e. Data Revisi Desain....................................................................... 89
f. Data Uji Lapangan ....................................................................... 91

xiii
g. Produksi Masal .......................................................................... 101
2. Analisis Data ................................................................................. 102
a. Analisis Kevalidan Produk ........................................................ 102
b. Analisis Hasil Uji Coba Produk ................................................. 104
c. Analisis Hasil Uji Coba Pemakaian ........................................... 109
B. Pembahasan ......................................................................................... 115
1. Pengembangan Media Pembelajaran KOKOSIS .......................... 115
2. Kelayakan Media Pembelajaran KOKOSIS ................................. 118
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 124
A. Simpulan ............................................................................................. 124
1. Media Pembelajaran KOKOSIS ................................................... 124
2. Kevalidan, Keefektifan dan Kemenarikan Media KOKOSIS....... 124
B. Saran .................................................................................................... 126
1. Saran Pemanfaatan Produk ........................................................... 126
DAFTAR PUSATAKA ................................................................................. 127
LAMPIRAN ................................................................................................... 129

xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Instrumen Pengumpulan Data ........................................................... 61
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Wawancara ........................................................... 62
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Pra Penelitian ...................................... 64
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru ..................................... 64
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa ................................... 64
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Angket Validasi Ahli Media Pembelajaran ....................... 65
Tabel 3.7 Kisi-Kisi Angket Validasi Ahli Desai Pembelajaran ........................ 66
Tabel 3.8 Kisi-Kisi Angket Validasi Ahli Materi ............................................. 67
Tabel 3.9 Kisi-Kisi Angket Ahli Bahasa .......................................................... 67
Tabel 3.10 Kisi-Kisi Angket Respon Siswa...................................................... 68
Tabel 3.11 Kisi-Kisi Tes ................................................................................... 68
Tabel 3.12 Kriteria Validitas Media.................................................................. 71
Tabel 3.13 Kriteria Keefektifan Aktivitas Guru/Siswa Pada Media Kokosis ... 72
Tabel 3.14 Kriteria Kemenarikan Media .......................................................... 75
Tabel 4.1 Hasil Angket Kebutuhan Siswa Pra Penelitian (Observasi) ............. 77
Tabel 4.2 Kompetensi Inti ................................................................................. 79
Tabel 4.3 Kompetensi Dasar Tema 8 Subtema 1 .............................................. 80
Tabel 4.4 Validator Ahli ................................................................................... 83
Tabel 4.5 Hasil Validasi Media Pembelajaran .................................................. 85
Tabel 4.6 Hasil Validasi Desain Pembelajaran ................................................. 86
Tabel 4.7 Hasil Validasi Materi Pembelajaran ................................................. 87
Tabel 4.8 Hasil Validasi Bahasa ....................................................................... 88
Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pembelajaran 1 Uji Coba Produk .. 92
Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pembelajaran 2 Uji Coba Produk 93
Tabel 4.11 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Uji Coba Produk ......................... 93
Tabel 4.12 Hasil Belajar Siswa Uji Coba Produk ............................................. 94
Tabel 4.13 Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba Produk ................................ 94
Tabel 4.14 Pelaksana Uji Coba Pemakaian....................................................... 97
Tabel 4.15 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pembelajaran 1 Uji Pemakaian .... 97
Tabel 4.16 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pembelajaran 2 Uji Pemakaian .... 98
Tabel 4.17 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Uji Coba Pemakaian ................... 99
Tabel 4.18 Hasil Belajar Siswa Uji Coba Pemakaian ..................................... 100
Tabel 4.19 Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba Pemakaian ........................ 100
Tabel 4.20 Data Hasil Validasi Produk ........................................................... 103

xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir .............................................................. 43
Gambar 3.1 Langkah-langkah Pengembangan Media KOKOSIS .................... 46
Gambar 3.2 Bagan Desain Uji Coba Media KOKOSIS Kelas V ..................... 58
Gambar 4.1 Box Media KOKOSIS ................................................................... 82
Gambar 4.2 Media KOKOSIS .......................................................................... 82
Gambar 4.3 Buku Petunjuk Penggunaan Media KOKOSIS ............................. 83
Gambar 4.4 Revisi Produk Media KOKOSIS .................................................. 90
Gambar 4.5 Revisi Produk ................................................................................ 95
Gambar 4.6 Diagram Hasil Persentase Validasi Ahli ..................................... 103
Gambar 4.7 Diagram Persentase Keefektifan Media Uji Coba Produk .......... 108
Gambar 4.8 Diagram Persentase Kemenarikan Uji Coba Produk .................. 109
Gambar 4.9 Diagram Persentase Keefektifan Media Uji Coba Pemakaian .... 113
Gambar 4.10 Diagram Persentase Kemenarikan Uji Coba Pemakaian .......... 115

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I HASIL PENGEMBANGAN PRODUK............................. 129


Lampiran 1.1 Media Pembelajaran KOKOSIS (final) .................................... 132
Lampiran 1.2 Buku Petunjuk Penggunaan Media KOKOSIS ........................ 133
LAMPIRAN II INSTRUMEN PENELITIAN ........................................... 137
Lampiran 2.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .............................. 139
Lampiran 2.2 Lembar Validasi Ahli Media Pembelajaran ............................. 183
Lampiran 2.3 Lembar Validasi Ahli Desain Pembelajaran ............................ 186
Lampiran 2.4 Lembar Validasi Ahli Materi Pembelajaran ............................. 189
Lampiran 2.5 Lembar Validasi Ahli Bahasa ................................................... 192
Lampiran 2.6 Lembar Observasi Aktivitas Guru ............................................ 195
Lampiran 2.7 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Uji Coba Produk .............. 197
Lampiran 2.8 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Uji Coba Pemakaian ........ 200
Lampiran 2.9 Lembar Kisi-kisi Tes Hasil Belajar .......................................... 203
Lampiran 2.10 Lembar Tes Hasil Belajar ....................................................... 216
Lampiran 2.11 Lembar Kisi-kisi Angket Respon Siswa ................................. 226
Lampiran 2.12 Lembar Angket Respon Siswa ............................................... 227
LAMPIRAN III HASIL VALIDASI ........................................................... 230
Lampiran 3.1 Hasil Validasi Ahli Media Pembelajaran ................................. 232
Lampiran 3.2 Hasil Validasi Ahli Desain Pembelajaran ................................ 235
Lampiran 3.3 Hasil Validasi Ahli Materi Pembelajaran ................................. 238
Lampiran 3.4 Hasil Validasi Ahli Bahasa ....................................................... 241
LAMPIRAN IV DATA HASIL PENELITIAN.......................................... 244
Lampiran 4.1 Lembar Hasil Wawancara ........................................................ 246
Lampiran 4.2 Lembar Hasil Observasi ........................................................... 249
Lampiran 4.3 Rekapitulasi Hasil Angket Kebutuhan Siswa ........................... 250
Lampiran 4.4 Lembar Hasil Angket Kebutuhan Siswa .................................. 251
Lampiran 4.5 Lambar Hasil Observasi Aktivitas Guru Uji Coba Produk ...... 254
Lampiran 4.6 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Guru uji Coba Pemakaian . 258
Lampiran 4.7 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Uji Coba Produk ..... 262
Lampiran 4.8 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Uji Coba Pemakaian272
Lampiran 4.9 Lembar Hasil Tes Belajar Siswa Pada Uji Coba Produk.......... 288
Lampiran 4.10 Lembar Hasil Tes Belajar Siswa Pada Uji Coba Pemakaian.. 318
Lampiran 4.11 Lembar Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba Produk .......... 348
Lmapiran 4.12 Lembar Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba Pemakaian .... 357
LAMPIRAN V REKAPITULASI HASIL PENELITIAN ........................ 366
Lampiran 5.1 Daftar Nama Validator Produk ................................................. 368
Lampiran 5.2 Daftar Nama Siswa Uji Coba Produk ....................................... 369
Lampiran 5.3 Daftar Nama Siswa Uji Coba Pemakaian ................................. 370
Lampiran 5.4 Analisis Hasil Validasi Ahli ..................................................... 371
Lampiran 5.5 Analisis Hasil Observasi Aktivitas Guru Uji Coba Produk ...... 379

xvii
Lampiran 5.6 Analisis Hasil Observasi Aktivitas Guru Uji Coba Pemakaian 381
Lampiran 5.7 Analisis Hasil Observasi Aktivitas Siswa Uji Coba Produk .... 383
Lampiran 5.8 Analisis Hasil Observasi Aktivitas Siswa Uji Coba Pemakaian385
Lampiran 5.9 Analisis Tes Hasil Belajar Uji Coba Produk ............................ 389
Lampiran 5.10 Analisis Tes Hasil Belajar Uji Coba Pemakaian .................... 391
Lampiran 5.11 Analisis Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba Produk ......... 393
Lampiran 5.12 Analisis Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba Pemakaian ... 394
LAMPIRAN VI DOKUMETNASI.............................................................. 396
Lampiran 6.1 Surat Permohonan Penelitian.................................................... 398
Lampiran 6.2 Surat Keterangan Penelitian ..................................................... 399
Lampiran 6.3 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ........................ 400
Lampiran 6.4 Prototipe Media Pembelajaran KOKOSIS ............................... 401
Lampiran 6.5 Spesifikasi Media KOKOSIS ................................................... 402
Lampiran 6.6 Dokumentasi Kegiatan Uji Coba Produk ................................. 404
Lampiran 6.7 Dokumentasi Kegiatan Uji Coba Pemakaian ........................... 406

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan proses interaksi yang melibatkan guru sebagai pengajar

dan siswa yang sedang belajar. Belajar bukan hanya sekedar duduk dikelas dan

mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru akan tetapi, belajar merupahkan

proses perubahan pada diri individu dan individu pada lingkungnya. Menurut Pribadi

(2015:15) pembelajaran merupakan sebuah proses yang memiliki sebuah tujuan

memfasilitasi individu dimana individu tersebut agar memiliki sebuah kompetensi

berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Proses pembelajaran merupakan

bagian yang penting karena di dalamnya terdapat proses interaksi antara guru dan

siswa yang bertukar informasi untuk menunjang keberhasilan belajar pada suatu

lingkungan belajar. Sedangkan menurut Darsono (dalam Mujtahidin, 2014:4)

pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru agar tingkah laku

siswa berubah ke arah yang lebih baik.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

merupakan proses kegiatan belajar mengajar yang di dalamnya terdapat guru dan

siswa. Keduanya saling melakukan kegiatan pembelajaran guna mencapai tujuan

dalam pembelajaran. Akan tetapi disini guru dan siswa memiliki peran masing-

masing, tidak hanya berpedoman bahwa guru ialah seseorang yang memberikan

atau mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa dan siswa hanya sebagai penerima

pengetahuan dari guru. Namun pembelajaran merupakan sebuah kegiatan yang

melibatkan guru dan siswa untuk belajar bersama dan dilakukan dengan aktif antara

guru dan siswa sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal.

1
2

Berdasarkan paragraf sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa guru bukan

satu-satunya sumber dalam kegiatan pembelajaran.

Siswa juga dapat memperoleh sebuah informasi dari buku, internet, majalah,

koran dan lain sebagainya. Oleh karena itu pemerintah membuat dan menetapkan

kurikulum yang baru yaitu kurikulum 2013 (K13) yang menerapkan pembelajaran

tematik dalam kegiatan pembelajaran. Maka dengan adanya kurikulum tersebut

guru lebih dituntut untuk memberikan sebuah permasalahan-permasalahan pada

siswa dan siswa dituntut untuk aktif dalam memecahkan permasalahan tersebut

dengan pengetahuannya sendiri. Menurut Aisyah (2017:87) pembelajaran tematik

merupakan pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran.

Beberapa mata pelajaran tersebut diikat dalam sebuah tema atau pokok bahasan.

Dengan demikian, proses pembelajarannya dapat dijadikan pengalaman yang

bermakna bagi siswa. Dengan menggunakan pembelajaran tematik materi yang

diberikan akan lebih bermakna atau dalam kata lain akan mudah dipahami dalam

sebuah konsep pembelajaran sehingga pembelajaran tersebut dilakukan dengan

pengalaman secara langsung.

Penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran tematik juga sangat

dibutuhkan oleh guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Tanpa adanya

sebuah media pembelajaran maka kegiatan pembelajaran dirasa kurang efektif dan

siswa juga akan kurang memahami materi pembelajaran dengan maksimal sehingga

dapat memengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran. Media pembelajaran

merupakan sebuah alat atau perangkat yang dapat memberikan kemudahan pada

siswa dalam memahami materi pelajaran yng disampaikan oleh guru. Menurut

Gerlach dan Erly (dalam Arsyad, 2015:3) mengatakan bahwa media pembelajaran
3

secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang dapat membangun

kondisi sehingga membuat siswa mampu untuk memperoleh pengetahuan, sikap,

dan keterampilan. Secara khusus pengertian media dalam proses pembelajaran

cenderung diartikan sebagai alat grafis, photografis, atau elektronis yang

menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal secara

keseluruhan. Dari penjelasan diatas sudah jelas bahwa media pembelajaran

memang sangat dibutuhkan dalam sebuah pembelajaran untuk membentuk dan

menyampaikan konsep pengetahuan mengenai materi yang disampaikan oleh guru

kepada siswa.

Berdasarkan hasil observasi di kelas V UPTD SDN Panyaksagan Klampis

pada tanggal 25 September 2020 mengungkap bahwa pembelajaran di kelas V

UPTD SDN Payaksagan Klampis sudah menerapkan kurikulum 2013. Fasilitas

pembelajaran yang terdapat di UPTD SDN Panyaksagan Klampis cukup lengkap

dari mulai papan tulis, bagan dan gambar-gambar, namun tidak ada media

pembelajaran tiga dimensi. Guru hanya berpedoman pada buku siswa dan buku

guru serta hanya menggunakan gambar-gambar dan papan tulis, namun saat ini

gambar-gambar tersebut dirasa tidak selalu digunakan. Sedangkan hasil wawancara

menyatakan bahwa guru tidak membuat media pembelajaran yang konkret dalam

menyampaikan konsep materi pembelajaran. Terbatasnya media pembelajaran

yang konkret tersebut membuat siswa kurang antusias dalam pembelajaran

sehingga berdampak kepada kebosanan dan hilangnya konsentrasi dalam proses

pembelajaran. Selain itu hasil belajar siswa menunjukkan data rata-rata nilai yang

diperoleh siswa masih banyak dibawah rata-rata Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 70. Hasil persentase nilai siswa yang
4

mencapai KKM yaitu 36%, sedangkan 64% yang lain masih dibawah KKM. Hal

ini membuktikan bahwasannya tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran tidak

cukup tinggi. Hal ini juga didukung dengan hasil angket yang diberikan kepada

siswa, dimana sebesar 33 siswa dari 37 siswa mengungkapkan bahwa siswa merasa

bosan jika guru jarang menggunakan media pembelajaran pada saat proses

pembelajaran berlangsung, sedangkan 35 siswa tertarik dan menyukai proses

pembelajaran yang menarik dengan menggunakan media sehingga bisa manambah

minat belajar siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru.

Berdasarkan dari paparan di atas, maka dapat disimpulkan terdapat

permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran di UPTD SDN

Panyaksagan Klampis. Permasalahan tersebut antara lain yaitu kurang optimalnya

penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan materi. Hal tersebut membuat

siswa mengalami kebosanan dan hilangnya konsentrasi siswa dalam pembelajaran

sehingga berdampak kepada hasil belajar siswa yang berada dalam rentang rata-rata

kebawah. Maka diperlukan inovasi media pembelajaran untuk memberikan

pengalaman baru pada siswa dalam belajar. Salah satu alternatif pemecahan

masalah yang ditawarkan peneliti yaitu mengembangkan media pembelajaran yang

sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.

Konsep media yang akan dikembangkan adalah media visual tiga dimensi

jenis diorama. Menurut Munadi (2013:109) diorama merupakan media

pembelajaran tiga dimensi berupa pemandangan yang dibuat dalam ukuran kecil

untuk menjelaskan suatu kejadian atau fenomena yang menunjukkan suatu

aktivitas. Sedangkan menurut Sudjana dan Rivai (2015:170) diorama ialah sebuah

media pembelajaran yang berbentuk pemandangan tiga dimensi yang memiliki


5

bentuk mini yang memiliki tujuan untuk menggambarkan pemandangan

sebenarnya dalam bentuk kenyataan. Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan

bahwa media pembelajaran tiga dimensi diorama ialah media pembelajaran tiruan

media dimensional sebagai benda tiruan yang berukuran kecil yang dilengkapi

dengan sebuah miniatur-miniatur baik yang berbentuk rumah, patung, batu, rumput

yang mencerminkan sebuah lingkungan alam sehingga dapat mencerminkan

sebagai bentuk yang asli. Media yang baik adalah media yang dapat melibatkan

siswa secara langsung dalam proses pembelajaran. Melalui media siswa dapat

memperoleh dan merasakan hasil belajar yang mereka temukan. Hasil belajar

seseorang diperoleh dari pengalaman langsung (konket), kenyataan yang ada di

lingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan.

Penelitian terdahulu terkait pengembangan media diorama telah dilakukan

peneliti sebelumnya yaitu oleh Santoso, Budi Agung (2020) dengan judul

“Pengembangan Media Pembelajaran Diorama “SIBANSOR” (Simulasai Banjir

dan Tanah Lonsor) Tema 3 Subtema 3 Pembelajaran 2 UPTD SDN Jaddih 2

Socah”. Berdasarkan hasil validasi ahli diperoleh persentase sebagai berikut: (1)

ahli materi 93,75% (valid); (2) ahli media pembelajaran 88,75% (sangat valid); (3)

ahli desain pembelajaran 83,75% (valid). Hasil rata-rata dari para ahli sebesar

88,75% dengan kriteria (sangat valid). Kemenarikan media yang diukur dari angket

respon siswa pada uji coba pemakaian diperoleh persentase 93,75% (sangat

menarik). Hasil keefektifan pada uji coba pemakaian menggunakan observasi

aktivitas guru diperoleh persentase 90,90% (sangat aktif), observasi aktivitas siswa

diperoleh persentase 96,95% (sangat aktif), dan hasil belajar diperoleh 100%

(sangat aktif)..
6

Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Darajati Pintanti (2016) dengan judul

“Pengembangan Media Diorama Lingkungan (Dolan) sebagai Media Pembelajaran

IPS Kelas III SDN Tahunan” hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) hasil

akhir validasi materi memperoleh rerata skor 4,47 dengan kriteria sangat baik; (2)

hasil akhir validasi media memperoleh skor 4,1 dengan kriteria sangat baik; (3)

hasil penilaian praktisi memperoleh skor 4,1 dengan kriteria sangat baik; (4) hasil

uji lapangan memperoleh skor rata-rata 4,2 dengan kriteria sangat baik.

Adapun penelitian lain yang dilakukan oleh Heru Wahyudi (2019) pada mata

pelajaran IPS kelas IV tentang media pembelajaran Diorama lingkungan di sekitar

rumah pada tema 8 subtema 2. Media pembelajaran yang dikembangkan telah layak

untuk digunakan dalam proses pembelajaran didalam kelas. Hal tersebut dibuktikan

dengan persentase hasil dari para ahli yaitu ahli materi, ahli desain pembelajaran,

dan ahli media pembelajaran mendapatkan nilai rata-rata sebesar 87,3% dengan

kategori valid. Keefektifan dilihat dari tes hasil belajar siswa sebesar 90% dengan

kategori sangat efektif, kemenarikan dapat dilihat dari angket respon siswa sebesar

95,5% dengan kategori sangat menarik.

Kekurangan dari media yang dikembangkan oleh Santoso, Budi Agung

(2020) yaitu pembelajaran sudah menggunakan kurikulum 2013 namun bersifat

KTSP dan lebih berfokus pada materi IPS saja serta media sudah menggunakan

efek suara (audio) namun tidak tersambung dengan bluetooth HP guru. Sedangkan

media diorama yang dikembangkan oleh Darajati Pintanti (2016) yaitu media masih

menggunakan kurikulum KTSP dan hanya membahas pada materi IPS saja.

Penggunaan media harus dengan bantuan guru dan media lebih rumit pada saat

digunakan karena harus melakukan bongkar pasang terlebih dahulu. Kemudian


7

media yang dikembangkan oleh Heru Wahyudi (2019) yaitu sudah menggunakan

kurikulum 2013 yaitu pada tema 8 subtema 2 akan tetapi hanya berfokus pada mata

pelajaran IPS saja, serta dalam media yang dikembangkan tidak ada efek suara

(audio).

Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa media diorama sangat

layak digunakan dalam pembelajaran, dan terbukti dapat membuat pembelajaran

menjadi lebih baik. Berdasar referensi penelitian diatas, peneliti melakukan

penelitian pengembangan dengan mengembangkan media diorama “KOKOSIS”

(Kotak Komponen Ekosisitem) dengan menggunakan kurikulum 2013. Sehingga

media yang peneliti kembangkan dapat terintegrasi serta media yang peneliti

kembangkan dibuat mengikuti perkembangan zaman (dilengkapi degan audio yang

tersambung dengan bluetooth HP guru dan dapat digunakan secara otomatis tanpa

adanya bantuan dari seorang guru yang menjelaskan materi pembelajaran). Selain

itu media yang peneliti kembangkan dikemas lebih simpel sehingga dapat

memudahkan guru pada saat pembelajaran. Bahan yang digunakan pada media

yang peneliti kembangkan lebih tahan lama dan tahan air.

Pengembangan media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen

Ekosistem) pada tema 8 subtema 1 dapat memberikan pengetahuan yang konkret

dan nyata mengenai materi komponen ekosistem dan rantai makanan pada suatu

ekosistem dilingkungan sekitar. Dengan adanya pengembangan media

pembelajaran ini diharapkan dapat mempermudah guru dalam menyampaikan

media pembelajaran khususnya di UPTD SDN Panyaksagan Klampis tepatnya pada

kelas V serta mendorong guru untuk lebih kreatif dalam membuat media

pembelajaran tiga dimensi. Dalam penelitian pengembangan tersebut peneliti


8

menggunakan model penelitian Borg and Gall yang telah dimodifikasi oleh

Sugiyono yaitu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi

produk media pembelajaran. Pengujian dilakukan secara berulang-ulang dalam uji

coba produk dan uji coba pemakaian yang disertai dengan kegiatan evaluasi dan

revisi produk untuk memperbaiki kekurangan yang ada dalam setiap tahap produk

media ini. (Hasyim, 2014:40). Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas,

peneliti menarik sebuah judul yaitu “Pengembangan Media Pembelajaran

KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem) Pada Tema 8 Kelas V Sekolah Dasar”.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian pengembangan ini adalah sebagai

berikut:

1) Bagaimanakah pengembangan media pembelajaran KOKOSIS (Kotak

Komponen Ekosistem) Pada Tema 8 Subtema 1 kelas V di UPTD SDN

Panyaksagan Klampis?

2) Bagaimanakah kevalidan, keefektifan dan kemenarikan media pembelajaran

KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem) Pada Tema 8 Subtema 1 kelas V di

UPTD SDN Panyaksagan Klampis?


9

C. Tujuan Penelitian Pengembangan

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka tujuan penelitian

pengembangan yang dapat dirumuskan dalam penelitian pengembangan media

KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem) sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui pengembangan media pembelajaran KOKOSIS (Kotak

Komponen Ekosistem) Pada Tema 8 Subtema 1 kelas V di UPTD SDN

Panyaksagan Klampis.

2) Untuk mengetahui kevalidan, keefektifan dan kemenarikan media

pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem) Pada Tema 8 Subtema

1 kelas V di UPTD SDN Panyaksagan Klampis.

D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Spesifikasi produk media pembelajaran kotak komponen ekosistem pada

penelitian pengembangan ialah sebagai berikut:

1) Media pembelajaran kotak komponen ekosistem merupakan media

pembelajaran tiga dimensi yang dikembangkan untuk memudahkan guru

dalam menyampaikan materi pembelajaran komponen ekosistem dan rantai

makanan pada ekosistem di lingkungan sekitar.

2) Media pembelajaran dilengkapi dengan audio yang digunakan untuk

memudahkan siswa dalam mencerna materi pembelajaran yang disampaikan

dan juga kartu permainan agar siswa dapat bermain sambil belajar.

3) Bahan yang digunakan dalam media ini ialah: akrilik, triplek, kayu, kabel dan

lain sebagainya. Dalam pembuatan media tersebut juga menggunakan alat

seperti: palu, gergaji, lem, gunting, cutter, dan lain sebagainya.


10

4) Media pembelajaran yang dikembangkan ini memuat materi pokok komponen

ekosistem di lingkungan sekitar yang ada pada buku tematik kelas V Tema 8

Subtema 1.

5) Media pembelajaran tiga dimensi kotak komponen ekosistem ini berukuran

lebar 80cm, panjang 80cm dan tinggi 40cm.

6) Media pembelajaran tiga dimensi komponen ekosistem juga terdapat lampu

LED untuk menerangi tiap komponen dalam diorama dan juga buku petunjuk

penggunaan media untuk mempermudah guru dan siswa dalam penggunaan

media pembelajaran diorama kotak komponen ekosistem.

E. Batasanan Penelitian Pengembangan

Dalam pengembangan media pembelajaran diorama KOKOSIS (Kotak

Komponen Ekosistem) pada Tema 8 Subtema 1 di UPTD SDN Panyaksagan

Klampis layak digunakan ditinjau dari kevalidan, keefektifan dan kemenarikan

media pembelajaran. Selain itu ada beberapa keterbatasan dalam media

pembelajaran ini diantaranya:

1) Media pembelajaran ini hanya dapat digunakan di kelas V Tema 8 Subtema 1

Pembelajaran 1 sampai pembelajaran 2. Sehingga perlu penyesuaian apabila

dipergunakan pada materi yang lain.

2) Subjek penelitian dalam penelitian pengembangan ini hanya terbatas pada

siswa kelas V UPTD SDN Panyaksagan Klampis.

3) Model penelitian yang digunakan menggunakan model Barg & Gall yang telah

dimodifikasi oleh Sugiyono.

4) Tidak melakukan produksi massal dikarenakan terbatasnya biaya dan waktu.


11

F. Pentingnya Penelitian Pengembangan

Adapun pentingnya penelitian dan pengembangan media pembelajaran 3

dimensi “KOKOSIS” kotak komponen ekosistem tema 8 subtema 1 kelas V UPTD

SDN Panyaksagan Klampis adalah sebagai berikut:

1) Bagi Guru

Dengan adanya media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen

Ekosistem) pada Tema 8 Subtema 1 materi komponen ekosistem di lingkungan

sekitar diharapkan dapat membantu guru dalam mencapai kompetensi inti (KI),

kompetendi dasar (KD), indikator, tujuan pembelajaran serta dapat memudahkan

dalam menyampaikan materi pembelajaran pada siswa.

2) Bagi Siswa

Dengan adanya media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen

Ekosistem) pada Tema 8 Subtema 1 materi komponen ekosistem di lingkungan

sekitar diharapkan dapat membuat siswa lebih antusias dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran dan siswa lebih mudah dalam memhami konsep-konsep

pembelajaran yang ada pada materi pembelejaran yang disampaikan oleh guru.

3) Bagi Sekolah

Manfaat penelitian ini bagi sekolah adalah dapat meningkatkan hasil belajar

siswa di sekolah dengan meningkatkan kualitas pembelajaran menggunakan media

inovatif.

4) Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan peneliti serta kreatifitas peneliti untuk

mengembangkan media pembelajaran.


12

G. Definisi Istilah

Definisi istilah merupakan istilah-istilah yang berhubungan dengan konsep

pokok yang terkait dengan masalah yang sedang diteliti atau variabel penelitian

(Rofi’uddin, 2017:18). Definisi istilah penelitian pengembangan ini adalah sebagai

berikut:

1) Media Pembelajaran

Media Pembelajaran merupakan alat pelantara atau penghantar dari sebuah

pedoman penyampaian pesan yang menarik untuk dapat diterima penerima pesan

untuk mencapai sebuah tujuan pembelajaran.

2) Media Tiga Dimensi

Media tiga dimensi ialah media pembelajaran tanpa proyeksi yang

penyajiannya secara visual tiga dimensional seperti benda nyata yang mirip dengan

aslinya (tiruan) dapat dilihat dari semua sisi dan sudut pandang.

3) Diorama

Diorama ialah sebuah media pembelajaran yang berbentuk pemandangan

tiga dimensi yang memiliki bentuk mini serta memiliki tujuan untuk

menggambarkan pemandangan sebenarnya dalam bentuk nyata.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan sebuah kegiatan yang selalu dikerjakan oleh manusia baik

secara sadar maupun secara tidak sadar. Belajar merupakan sebuah kegiatan yang

sangat penting dilakukan terutama bagi seorang siswa. Pada umumnya, kebanyakan

orang beranggapan bahwa belajar hanya dapat dilakukan oleh siswa di sekolah

untuk memperoleh informasi dari guru. Akan tetapi, faktanya belajar tidak

memandang usia dan tidak harus dilakukan di bangku persekolahan serta informasi

yang dipelajari dapat diperoleh dari berbagai sumber. Dengan melakukan kegiatan

belajar tersebut seseorang dapat memperoleh informasi baru yang pada awalnya

tidak tahu menjadi tahu dan dapat mempengaruhi perubahan perilaku pada masing-

masing individu.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat R.Gagne (dalam Susanto, 2013:1) yang

menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses dimana suatu individu berubah

perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. Hal tersebut sejalan dengan pendapat

yang dikemukakan oleh Slameto (2015:2) yang menyatakan bahwa belajar

merupakan sebuah proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

13
14

Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar ialah sebuah proses perubahan

tingkah laku oleh seseorang individu seperti sikap, tingkah laku, maupun

pengetahuan yang dilakukan secara sadar dan terencana sehingga perubahan

tersebut dapat bermanfaat dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh

individu seseorang.

Menurut Susanto (2013:12) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat

dibagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal ialah

faktor yang ada di dalam diri individu, sedangkan faktor eksternal ialah faktor yang

berasal dari luar diri individu.

1) Faktor Internal

Faktor internal meruakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar

individu yang berasal dari dalam diri setiap individu. Faktor-faktor internal yang

mempengaruhi keberhasilan belajar siswa menurut Susanto (2013:12) meliputi:

kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan

belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang memepengaruhi hasil belajar

seseorang individu yang berasal dari luar diri individu tersebut. Yang termasuk

dalam faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar seorang individu menurut

Susanto (2013:12) diantaranya yaitu: keluarga, sekolah, dan masyarakat.

b. Pengertian Pembelajaran

Belajar dan pembelajaran merupakan dua konsep yang tidak dipisahkan satu

sama lainnya. Dalam kondisi tertentu kegiatan belajar dapat berubah menjadi

kegiatan pembelajaran yang melibatkan guru dan siswa. Menurut Susanto


15

(2013:18) pembelajaran ialah sebuah aktivitas kompleks yang dilakukan guru untuk

menciptakan lingkungan agar siswa mau untuk melakukan proses belajar.

Sedangkan menurut Winkel dalam Rohman (2013:68) pembelajaran merupakan

seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa,

dengan memperhitungkan kejadian eksternal yang berperan terhadap rangkaian

kejadian internal yang berlangsung di dalam siswa.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan

sebuah kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan guru dan siswa serta faktor-

faktor lain yang dapat menunjang pembelajaran yang dilakukan secara sistematik

dan tersusun untuk mencapai sebuah tujuan dalam pembelajaran yang telah

dilakukan sebelumnya.

c. Prinsip-prinsip Pembelajaran di Sekolah Dasar

Kegiatan belajar dan pembelajaran di sekolah diusahakan untuk menciptakan

lingkungan dan suasana belajar yan kondusif dan menenangkan. Olah karena itu

guru harus memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran agar dapat menciptakan

susasana belajar yang kondusif dan menyenangkan. Prinsip-prinsip pembelajaran

tersebut dapat dijadikan dasar agar dapat digunakan untuk meningkatkan

pembelajaran maupun untuk meningkatkan kemampuan mengajarmya. Prinsip-

prinsip pembelajaran di sekolah dasar menurut Susanto (2013:87) adalah:

1) Prinsip Motivasi

Motivasi ialah upaya yang dilakukan oleh guru untuk menumbuhkan

dorongan belajar yang ada dalam diri siswa sehingga siswa mampu belajar dengan

optimal untuk meningkatkan potensi yang dilakukannya. Dengan adanya media

pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti yaitu media pembelajaran 3


16

dimensi “KOKOSIS” (Kotak Komponen Ekosistem) yang ada pada tema 8 subtema

1 diharapkan dapat menjadi motivasi belajar sehingga siswa mudah dalam

memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

2) Prinsip Latar Belakang

Prinsip latar belakang ialah sebuah upaya yang dilakukan oleh guru dalam

kegiatan belajar mengajar yang lebih memperhatikan pada pengetahuan,

keterampilan dan sikap yang ada dalam diri peserta. Mencegah timbulnya rasa

ketidak nyamanan atau bosan dalam diri siswa pada saat proses pembelajaran

sedang berlangsung. Dengan adanya media pembelajaran yang dikembangkan oleh

peneliti diharapkan siswa lebih tertarik dengan pembelajaran dan konsep

pembelajaran bisa diterima dengan nyata dan konkret.

3) Prinsip Pemutusan Perhatian

Perhatian sangat dibutuhkan dalam pembelajaran dimana memiliki sebuah

tujuan agar siswa mampu memusatkan perhatiannya terhadap suatu persoalan yang

akan dipecahkan sehingga mampu mencapai tujuan yang hendak dicapai. Dengan

adanya media pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti diharapkan siswa

dapat memperhatikan guru pada saat pembelajaran dan tidak berbicara sendiri

dengan teman sebangkunya yang mana dapat menganggu proses berjalannya

pembelajaran.

4) Prinsip Keterpaduan

Dalam prinsip keterpaduan, guru harus benar-benar memperhatikan materi

yang hendak disampaikan pada siswa dengan cara mengaitkan materi pembelajaran

dengan materi pembelajaran yang lain yang nantinya dapat berkaitan dan

menyambung satu sama lain. Hal tersebut bertujuan agar siswa memiliki sebuah
17

pandangan atau gambaran keterkaitan antara materi dan mudah dipahami oleh

siswa sehingga dapat mencapai hasil belajar yang baik. Dengan media

pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti diharapkan guru tidak kesulitan

dalam mengaitkan antar mata pelajaran sehingga tidak membingungkan siswa pada

saat menangkap materi yang diajarkan.

5) Prinsip Pemecahan Masalah

Dalam pembelajaran siswa sering kali dituntut untuk memecahkan sebuah

masalah dalam belajar. Hal ini merupakan salah satu dari tujuan pembelajaran

terpadu atau yang dikenal dengan pembelajaran tematik yang menuntut siswa untuk

mencari tahu informasi dan bisa memecahkan suatu permasalahan. Sehingga siswa

dituntut untuk lebih aktif dari pada guru. Dengan adanya media pembelajaran yang

dikembangkan oleh peneliti ini diharapkan siswa lebih aktif dalam bertanya dan

mencari informasi mengenai materi yang diajarkan oleh guru sehingga siswa lebih

aktif dan siswa tidak pasif pada saat menerima pembelajaran.

6) Prinsip Menemukan

Keterlibatan siswa dalam menemukan hal-hal baru dalam suatu pembelajaran

merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh guru. Dengan melibatkan

siswa secara langsung dalam menemukan hal baru nantinya akan menjadikan

pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh siswa menjadi lebih bermakna.

Dengan keterlibatan secara langsung dalam menemukan hal baru siswa akan

terbiasa dalam mencari solusi dan memecahkan suatu permasalahan. Dengan

adanya media pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti ini siswa diharapakan

dapat menemukan suatu pengetahuan yang baru dan nyata mengenai materi yang

disampaikan oleh guru. Dengan materi yang terdapat dalam media pembelajaran
18

ini, siswa dapat mengetahui tentang komponen ekosistem secara konkret dan

menyenangkan.

7) Prinsip Belajar Sambil Bekerja

Belajar sambil bekerja merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh

seseorang berdasarkan pengalamannya untuk berkembang dan memperoleh

pengalaman baru. Tujuannya adalah agar siswa tidak lupa dengan apa yang telah

dilakukan dan dipelajarinya. Dengan adanya media pembelajaran yang

dikembangkan oleh peneliti, siswa dapat bekerja sambil belajar yang bertujuan agar

siswa dapat menjelaskan proses ekosistem dan komponen ekosistem serta dapat

mengingat hal-hal yang berkaitan dengan materi tersebut.

8) Prinsip Belajar Sambil Bermain

Prinsip belajar sambil bermain ialah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dengan diselingi

permainan. Hal tersebut bertujuan agar siswa tidak bosan dalam proses

pembelajaran dan siswa akan mudah mengingat apa yang telah dipelajari dan

dilakukannya. Media pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti dapat

digunakan dalam proses pembelajaran sekaligus dapat digunakan sebagai media

bermain. Dengan menggunakan media pembelajaran yang dikembangkan oleh

peneliti siswa dapat memilih setiap komponen ekosistem dan akan dijelaskan

melalui audio. Dengan mendengarkan dan menyimak materi yang dijelaskan pada

media diorama komponen ekosistem, siswa akan lebih bersemangat dan antusias

dalam mengikuti pembelajaran.


19

9) Prinsip Perbedaan Individu

Setiap siswa merupakan individu yang unik dan memiliki perbedaan dalam

proses pembelajaran dan penyerapan pengetahuan. Perbedaan dari setiap individu

tentunya akan mempengaruhi hasil belajar yang berbeda pula. Oleh karena itu, guru

harus mampu memahami dan mengetahui karakteristik, kelebihan, dan kekurangan

dari masing-masing siswa. Untuk mengatasi perbedaan tersebut guru harus

mengembangkan sebuah media pembelajaran yang menjadikan siswa lebih mudah

dalam memahami materi pelajaran. Media pembelajaran yang dikembangkan oleh

peneliti dapat digunakan untuk membantu masing-masing siswa dalam memahami

konsep pembelajaran yang diberikan oleh guru. Dengan demikian siswa yang

memiliki tingkat penyerapan informasi yang lebih rendah dapat memahami materi

pembelajaran dengan cara mensimulasikan media sesuai dengan materi yang ada.

Sehingga siswa tidak bingung dan mudah menangkap konsep pembelajaran yang

disampaikan oleh guru karena adanya media pembelajaran yang dapat

divisualisasikan.

10) Prinsip Hubungan Sosial

Hubungan sosial merupakan sebuah hubungan sosialisasi pada anak-anak

yang sedang tumbuh yang banyak dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Media yang

dikembangkan oleh peneliti dapat dijadikan sebagai penghubungan interaksi antar

siswa untuk saling bertanya dan menjelaskan. Siswa yang sebelumnya tidak tahu

akan ekosistem apabila telah menyimulasikan media “KOKOSIS” ini, akan lebih

mengetahui tentang ekosistem dan komponen pada ekosistem. Pada akhirnya siswa

akan mulai menjaga ekosistem disekitarnya.


20

2. Pembelajaran Tematik

a. Pengertian Pembelajaran Tematik

Pendidikan di Indonesia berkembang secara terus menerus seiring dengan

berjalannya waktu. Perkembangan tersebut bertujuan untuk meningkatkan mutu

pendidikan. Seiring dengan perkembangannya yang mengikuti perkembangan

zaman, maka perlu dengan adanya perbaikan-perbaikan secara berkelanjutan dalam

proses pembelajaran. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan

ialah dengan memberikan perubahan kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah

pada seluruh sekolah-sekolah yang ada di negeri ini.

Kurikulum yang digunakan di Indonesia pada saat ini ialah kurikulum yang

memanfaatkan konsep pembelajaran tematik terpadu yang disebut dengan

kurikulum 2013 (K13). Pembelajaran tematik menurut Majid (2017:87) merupakan

pembelajaran yang dirancang dengan menggunakan tema-tema tertentu. Sedangkan

menurut Asiyah (2014:15) pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan

pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan

pengalaman yang bermakna kepada siswa. Dikatakan bermakna karena dalam

proses siswa diharapkan mampu memahami konsep-konsep yang dipelajari melalui

pengalaman secara langsung kemudian menghubungkannya dengan konsep-konsep

lain yang telah mereka pahami sebelumnya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik merupakan

kegiatan pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran yang diikat dalam

satu tema yang saling berkaitan satu sama lainnya. Pembelajaran tematik lebih

menekankan pada pembelajaran secara langsung yang meilbatkan siswa secara aktif
21

dari awal hingga akhir proses pembelajaran yang bertujuan untuk memberikan

pengalaman yang bermakna kepada siswa.

b. Kekuatan dan Keterbatasan Pembelajaran Tematik

Menurut Majid (2017:92) kekuatan pembelajaran tematik diantaranya ialah

sebagai berikut.

1) Pengalaman dan kegiatan belajar siswa akan selalu relevan dengan tingkat

perkembangan siswa.

2) Kegiatan yang dipilih dapat disesuaikan dengan minat dan kebutuhan siswa.

3) Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi siswa sehingga hasil belajar akan

dapat bertahan lebih lama.

4) Pembelajaran terpadu mampu menumbuh kembangkan keterampilan berpikir

siswa serta keterampilan sosial siswa.

5) Pembelajaran terpadu menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatif dengan

permasalahan yang sering ditemui di lingkungan siswa.

6) Jika pembelajaran terpadu dapat dirancang secara bersama maka akan dapat

meningkatkan kerjasama anatara guru dan siswa, siswa dengan siswa lainnya,

sehingga pembelajaran akan terasa lebih bermakna.

Adapun kelemahan dari pembelajaran tematik adalah:

1) Pembelajaran tematik yang cukup kompleks menuntut guru untuk lebih aktif

dalam mengelola dan merancang pembelajaran.

2) Pembelajaran tematik membutuhkan waktu yang cukup lama, baik dalam

perencanaan maupun penerapannya didalam kelas.

3) Pembelajaran tematik dalam penerapannya membutuhkan sarana dan prasarana

yang memadai sehingga pembelajaran akan terasa lebih efektif.


22

Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik

memiliki sebuah kelebihan dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.

Pembelajaran tematik menyajikan konsep pembelajaran dalam satu tema dan

melibatkan keaktifan siswa sehingga pembelajaran akan terasa lebih bermakna dan

tidak membosankan bagi siswa. pembelajaran tematik dapat disesuaikan dengan

bakat dan minat siswa serta lebih menekankan pada pengalaman belajar secara

langsung. Namun pembelajaran tematik juga memiliki sebuah kekurangan

diantaranya yaitu, dalam penerapannya pembelajaran tematik terpadu menekankan

pada kreatifitas dan kemampuan guru dalam proses pembelajaran. Sehingga tidak

semua guru mampu menerapkan konsep pembelajaran tematik terpadu di dalam

kelas dengan baik.

3. Materi Ekosistem

a. Pengertian Ekosistem

Menurut Zoer’aini D.I (2018:27) Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang

terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan

lingkungannya. Sedangkan menurut Undang-undang Lingkungan Hidup (UULH,

1982) Ekosistem merupakan tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara

segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi antara organisme dan

anorganisme. Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-

sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi

dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik

untuk keperluan hidup.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa di dalam ekosistem terdapat

susunan makhluk hidup dan juga tak hidup yang memiliki jumlah sangat banyak
23

dan beraneka ragam serta merupakan penggabungan dari setiap biosistem yang

melibatkan unsur biotik dan abiotik.

b. Komponen-komponen Ekosistem

Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu:

a. Komponen abiotik

Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk tak

hidup atau benda mati yang meliputi tanah, air, udara, cahaya matahari dan suhu

atau temperatur.

b. Komponen biotik

Komponen biotik adalah komponen yang terdiri dari makhluk hidup yang

meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia. Berdasarkan perannya komponen biotik

dalam ekosistem dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1) Produsen

Adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri dengan bantuan

sinar matahari melalui proses fotosintesis.

2) Konsumen

Adalah makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri dan

menggunakan makanan yang dihasilkan oleh produsen baik secara langsung

maupun tidak langsung, seperti hewan dan manusia. Berdasarkan tingkatannya

konsumen dibedakan menjadi empat, yaitu:

1. Konsumen I/primer adalah komponen/makhluk hidup yang memakan

produsen. Contoh: herbivora/hewan pemakan tumbuhan.

2. Konsumen II/sekunder adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan

konsumen I. Contoh: karnivora/hewan pemakan daging.


24

3. Konsumen III adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen II.

Contoh: omnivora/hewan pemakan segala.

4. Konsumen puncak adalah konsumen terakhir atau hewan yang menduduki

urutan teratas dalam peristiwa makan dimakan.

3) Pengurai

Pengurai disebut juga resuden adalah jasad renik yang dapat mengurai

makhluk hidup lain menjadi zat hara. Contoh: bakteri dan jamur.

c. Individu, Populasi dan Komunitas

Menurut Rahayu dkk (2018) ekologi adalah ilmu yang mempelajari

hubungan timbal balik antar organisme atau organisme dengan lingkungannya.

Ruang lingkup ekologi dapat dijabarkan sebagai berikut.

1) Individu

Individu berasal dari bahasa latin yaitu in berarti tidak, dividuus berarti dapat

dibagi. Misalnya seorang manusia, sebatang pohon, seekor kucing, seekor ayam,

dan lain sebagainya. Individu itu dapat dilihat, dapat dihitung, atau diukur dan dapat

dipakai dalam percobaan-percobaan. Setiap individu melakukan proses hidup yang

masing-masing berjalan terpisah dan berbeda untuk setiap individu. Jadi setiap ekor

kuda dalam kawanannya, setiap ekor badak dalam kawanannya, setiap batang

pohon cengkeh dalam suatu perkebunan atau seekor burung elang dalam

kelompoknya, semua itu merupakan individu.

2) Populasi

Populasi berasal dari bahasa latin yaitu populus berarti rakyat atau penduduk.

populasi dari suatu negara itu dimaksudkan adalah penduduk dari negara tersebut.

Dalam pelajaran ekologi yang dimaksud dengan populasi adalah sekelompok


25

individu yang sejenis. Misalnya populasi pohon jati, populasi komodo, populasi

singa dan lain sebagainya. Jadi populasi adalah kelompok kolektif organisme-

organisme dari jenis yang sama yang menduduki ruang atau tempat yang terbuka.

3) Komunitas

Secara genetika, individu-individu adalah anggota dari suatu populasi

setempat dan secara ekologi mereka adalah anggota dari ekosistem. Bagian terbesar

dari ekosistem terdiri dari kumpulan tumbuhan dan hewan yang disebut dengan

komunitas. Suatu komunitas terdiri dari banyak jenis dengan berbagai macam

fluktuasi populasi dan interaksi satu dengan yang lainnya. Komunitas terdiri dari

berbagai organisme-organisme dan saling berhubungan pada suatu lingkungan

tertentu. Atau dapat juga dikatakan bahwa komunitas adalah sekelompok makhluk

hidup dari berbagai jenis yang hidup bersama pada suatu daerah.

c. Jenis-jenis Ekosistem

Pada dasarnya ekosistem yang ada didunia dibagi menjadi dua, yaitu (1)

ekosistem alami, (2) eksistem buatan. Zoer’aini D.I (2018:65).

a. Ekosistem Alami Terdiri dari Ekosistem Air dan Ekosistem Darat.

1) Ekosistem air terdiri atas ekosistem air tawar dan ekosistem air asin.

Ekosistem air tawar contohnya ekosistem danau dan sungai. Ekositem air

tawar mendapatkan cukup banyak sinar matahari. Tumbuhan yang paling banyak

hidup di ekosistem ini adalah ganggang. Sedangkan contoh ekosistem air asin

adalah ekosistem terumbu karang dan ekosistem air laut dalam. Berbagai jenis ikan,

koral, kerang, dan makhluk laut lainnya hidup pada ekosistem ini. Terhadap

beberapa jenis hewan kecil dan tumbuhan alga yang dapat membuat sendiri

makanannya.
26

2) Ekosistem darat terdiri dari ekosistem hutan, padang rumput, padang pasir,

tundra, dan taiga.

Ekosistem darat ini dibedakan berdasarkan tingkat curah hujan dan iklimnya.

Perbedaan tersebut menyebabkan jenis tumbuhan dan hewan yang ada di dalamnya

juga berbeda. Tumbuhan seperti rotan dan anggrek, serta hewan seperti kera,

burung, badak dan harimau, berada pada ekosistem hutan hujan tropis. Ekosistem

sabana memiliki curah hujan yang lebih rendah dari pada hutan hujan tropis.

Hewan-hewan yang hidup di sabana antara lain berbagai jenis serangga dan

mamalia seperti zebra dan singa. Ekosistem padang rumput memiliki curah hujan

yang lebih rendah dibandingkan ekosistem sabana. Tumbuhan khas ekosistem ini

adalah rumput. Hewan yang hidup pada ekosistem ini antara lain bison, singa,

anjing liar, gajah, jerapah, kanguru, dan ular.

Gurun merupakan ekosistem yang paling gersang karena curah hujan yang

sangat rendah. Tumbuhan jenis kaktus yang memiliki duri untuk mengurangi

penguapan banyak tumbuhan disini. Hewan-hewan yang biasa hidup di ekosistem

ini antara lain semut, ular kadal, kalajengking, dan beberapa hewan malam lainnya.

Ekosistem taiga, memiliki suhu yang sangat rendah pada musim dingin. Taiga

merupakan hutan yang biasanya tersusun atas satu jenis tumbuhan seperti cemara,

pinus, dan sejenisya. Hewan seperti beruang hitam biasanya hidup di ekosistem ini.

Terakhir adalah ekosistem tundra yang merupakan ekosistem yang dingin dan

kering. Banyak jenis tumbuhan yang tidak bisa hidup di ekosistem ini karena

rendahnya suhu. Hanya tumbuhan jenis rumput tertentu yang mampu bertahan.

Beberapa jenis burung bersarang di ekosistem tundra pada saat musim panas seperti

angsa dan bebek.


27

Dari beberapa jenis ekosistem tersebut, maka peneliti memilih dua jenis

ekosistem untuk membatasi banyaknya jenis ekosistem yaitu ekositem air asin dan

ekosistem padang rumput sebagai diorama pada media pembelajaran komponen

ekosistem yang dikembangkan oleh peneliti.

b. Ekosistem Buatan Terdiri dari Ekosistem Air dan Ekosistem Darat

1) Ekosistem air terdiri atas ekosistem air tawar dan ekosistem air asin.

Ekosistem air tawar contohnya ekosistem kolam, selokan rumah dan

bendungan. Sedangkan ekositem air asin contohnya ekosistem tambak udang dan

ikan. Dalam ekosistem buatan komponen-komponennya biasanya kurang lengkap,

memerlukan subsidi energi, memerlukan pemeliharaan atau perawatan, mudah

terganggu, dan mudah tercemar.

2) Ekosistem Darat

Ekosistem buatan merupakan ekosistem yang terbentuk karena adanya

campur tangan manusia. Adapun contoh dari ekosistem darat yang termasuk dalam

ekosistem buatan adalah ekosistem sawah, ekosistem perkebunan, ekosistem suaka

marga satwa, ekosistem hutan tanaman produksi, dan ekosistem taman hutan raya.

4. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa Yunani yaitu “Medium” yang memiliki arti

perantara atau penghubung. Sedangkan dalam pembelajaran media memiliki peran

dalam menjembatani proses pembelajaran dalam penyampaian pesan dan

pengetahuan yang disampaikan oleh guru kepada siswa. Pemanfaatan dan

penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu guru dalam


28

menyampaikan pembelajaran sehingga dapat menjadi pembelajaran yang efektif

dan efisien.

Media pembelajaran menurut Pribadi (2017:6) ialah segala bentuk alat bantu

yang dapat digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran yang dapat mendukung

segala aktivitas dalam pembelajaran yang bertujuan untuk memperoleh

pengetahuan, keterampilan dan sikap. Sedangkan menurut Djemarah (2014:121),

media pembelajaran ialah sebuah alat bantu yang dapat dijadikan sebagai penyalur

pesan yang memiliki tujuan untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran.

Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran

ialah alat bantu yang dapat digunakan oleh guru untuk menunjang kegiatan

pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal.

b. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Penggunaan media pemelajaran yang bervariasi dapat menunjang

pembelajaran didalam kelas. Terdapat beberapa jenis media pembelajaran yang

dapat disesuaikan dengan kebutuhan dalam penggunaanya. Menurut Sudjana dan

Rivai (2010:5) terdapat beberapa jenis media pembelajaran yang dapat digunakan

dalam proses pengajaran, antara lain:

1) Media Grafis

Sudjana (2011:27) mendefiniskan grafis sebagai seni atau ilmu menggambar,

terutama penggambaran mekanik. Dalam pengertian media visual, istilah Graphics

Material memiliki arti yang lebih luas, bukan hanya sekedar menggambar. Tetapi

juga diartikan sebagai penjelasan yang hidup, uraian yang kuat, atau penyajian yang

efektif. Jenis dari media grafis sebagai berikut.


29

2) Bagan

Bagan adalah kombinasi antara media grafis dan gambar foto yang dirancang

untuk memvisualisasikan secara logis dan teratur mengenai fakta pokok atau

gagasan. Fungsi utama dari bagan adalah menunjukkan hubungan, perbandingan,

jumlah relatif, perkembangan, proses, klasifikasi dan organisasi.

3) Diagram

Diagram adalah suatu gambaran sederhana yang dirancang untuk

memperlihatkan hubungan timbal balik terutama dengan garis-garis bahkan

diagram lebih unggul dari pada bagan. Sebuah diagram yang baik adalah sederhana,

yakni hanya bagian-bagian terpenting saja yang diperlihatkan.

4) Grafik

Grafik dapat didefinisikan sebagai penyajian data berangka. Suatu tabel

gambar dapat mempunyai nilai informasi yang sangat berguna tetapi grafik dari

data yang sama dapat menggambarkan intisari informasi dengan lebih efektif

karena grafik menggambarkan hubungan penting dari suatu data.

5) Poster

Poster merupakan sebuah gagasan yang dicetuskan dalam bentuk ilstrasi

gambar yang disederhanakan yang bertujuan untuk menarik perhatian, membujuk,

memotivasi, atau memperingatkan pada gagasan pokok, fakta atau peristiwa

tertentu.

6) Kartun

Kartun adalah penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang

orang, gagasan atau situasi yang didesain untuk mempengaruhi opini masyarakat.

Kartun sebagai alat bantu mempunyai manfaat penting dalam pengajaran terutama
30

dalam menjelaskan rangkaian isi materi dalam suatu urutan logis atau mengandung

makna.

7) Komik

Komik dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk kartun yang mengungkapkan

karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat, dihubungkan dengan

gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para pembaca.

8) Media Tiga Dimensi

Media tiga dimensi merupakan media pembelajaran yang memiliki ciri utama

yaitu dapat dilihat dari segala arah, yang memiliki dimensi panjang, tinggi, dan

lebar. Media dimensi dapat berbentuk dalam berbagai model seperti model padat,

model penampang, model susun, model kerja, model mock up, diorama dan lain

sebagainya.

9) Media Proyeksi

Media proyeksi terdiri dari ovenhead projector, slide, dan film strips.

ovenhead projector adalah jenis perangkat keras yang sangat sederhana, terdiri dari

sebuah kotak dengan bagian atasnya sebagai landasan yang luas untuk meletakkan

materi pengajaran. Prinsip utama untuk pemakaian media ini adalah selalu

mempertahankan komunikasi tatap muka. Slide adalah gambar transparan bentuk

positif karya fotografi atau tangan sendiri yang diproyeksikan pada layar secara

manual, remote kontrol, atau secara sune tape (secara otomatis dengan suara) dan

dapat disertai dengan suara ataupun tanpa suara.

Penggunaan film strips hampir sama dengan penggunaan slide, perbedaannya

terletak dalam sistem mounting. Slide berbentuk frame sedangkan ifilm strip dalam

bentuk film beruntun yang disatukan antara gambar satu dengan gambar berikutnya.
31

10) Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran

Lingkungan pada dasarnya merupakan media yang dapat digunakan dalam

pembelajaran. Lingkungan juga dapat dimanfaatkan oleh guru untuk mencapai

tujuan-tujuan pembelajaran. Dengan memanfaatkan lingkungan maka dapat

menjadikan proses pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan. Siswa lebih

aktif, dan dapat memhami konsep secara nyata.

Berdasarkan jenis-jenis media pembelajaran diatas maka dapat disimpulkan

bahwa media pembelajaran diorama komponen ekosistem kelas V yang akan

dikembangkan oleh peneliti merupakan jenis media pembelajaran tiga dimensi.

Media pembelajaran diorama komponen ekosistem nantinya dapat diamati dari

segala sudut pandang.

c. Fungsi Media Pembelajaran

Hamalik (1986, dalam Azhar Arsyad, 2010:15) mengemukakan bahwa

pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar dan mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan

rangsangan kegiatan belajar, dan membawa pengaruh-pengaruh psikologis siswa.

Penggunaan media dalam lingkup pembelajaran akan sangat membantu keaktifan

proses pembelajaran dan dapat menyampaikan pesan dan isi pembelajaran yang

diberikan. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran

juga dapat membantu siswa dalam meningkatkan pemahaman materi dengan cepat.

Media pembelajaran memiliki pengaruh besar dalam meningkatkan

pemahaman karena pada dasarnya siswa yang hanya mendengarkan saja tidaklah

sama tingkat pemahamannya. Dibandingkan dengan siswa yang hanya

mendengarkan materi saja, siswa dapat melihat dan mendengarkan media


32

pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran, pemahaman dan ingatannya

bertahan cukup lama.

Levie dan Lentsz (1982, dalam Hujair AH. Sanaky, 2009:6) mengemukakan

empat fungsi media pembelajaran khususnya media visual, yaitu berfungsi atensi,

fungsi afektif, fungsi kognitif, fungsi kompensatoris. Fungsi atensi media visual

merupakan inti yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk

berkonsentrasi pada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang

ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran

siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran yang tidak disenangi mereka sehingga

mereka tidak memperhatikan.

Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari kenikmatan siswa ketika belajar

atau membaca teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah

emosi dan sikap siswa. Fungsi kognitif media visual terlihat dari lambang visual

atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat

informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian

bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks yang

membantu siswa yang masih lemah dalam membaca dan mengorganisasikan

informasi dalam teks atau yang didapatkan secara verbal.

d. Kriteria Pemilihan Media

Pemilihan media yang digunakan dalam proses pembelajaran merupakan

suatu hal yang sangat penting karena apabila tidak sesuai dengan tema dan materi

pembelajaran maka media tersebut akan sia-sia. Menurut Musfiqoh (2015), dalam

pemilihan media pembelajaran, diperlukan kriteria media sebagai berikut:


33

1) Kesesuaian dengan tujuan. Penggunaa media pembelajaran bertujuan untuk

mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan sehingga

dalam pemilihan media pembelajaran perlu disesuaikan dengan tujuan

pembelajaran agar media pembelajaran tersebut dapat berfungsi secara optimal.

2) Ketepatgunaan. Media pembelajaran yang dipakai harus memiliki nilai tepat

guna untuk menunjang proses pembelajaran.

3) Ketersediaan. Dalam penggunaan media pembelajaran, guru harus memilih

media pembelajaran yang tepat. Jika guru tidak mampu membuat media

pembelajaran, maka dapat menggunakan media pembelajaran yang alternatif

yang telah disediakan.

4) Keadaan peseta didik. Media pembelajaran terbaik adalah media pembelajaran

yang disesuaikan dengan karakteristik siswa. Media yang tidak sesuai dengan

kondisi anak tidak akan memberikan dampak yang baik dalam memahami materi

pelajaran

5) Biaya kecil. Biaya yang dikelurkan dalam pembuatan sebuah media

pembelajaran seharusnya sesuai dengan hasil yang akan dicapai karena pada

dasarnya seorang guru tidak diperkenankan untuk menggunakan media

pembelajaran yang mahal namun tidak memberikan hasil yang baik dalam

pembelajaran

6) Keterampilan guru. Apapun jenis media pembelajaran yang digunakan guru

dalam pembelajaran, guru harus mampu menggunakan media pembelajaran

tersebut karena apabila guru tidak bisa menggunakan media yang telah

dibuatnya maka akan sia-sia.


34

7) Mututeknis. Kualitas media pembelajaran juga mempengaruhi tingkat

ketersampaian pesan atau materi pembelajaran kepada siswa sehingga media

pembelajaran yang dipilih harus memiliki mutu teknis yang baik.

e. Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Sudjana dan Rivai (dalam Arsyad, 2013:28) mengemukakan

manfaat media pembelaaran ialah sebagai berikut:

1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan

semangat dan motivasi belajar siswa

2) Pembelajaran akan lebih jelas dan terarah maknanya sehingga mudah untuk

dipahami oleh siswa dan tujuan pembelajaran akan tercapai dengan baik

nantinya

3) Metode yang digunakan dalam pembelajaran akan lebih bervariasi, dan tidak

cenderung pada guru saja yang menguasai atau terlibat dalam pembelajaran

tetapi siswa juga berperan aktif sehingga akan menciptakan pembelajaran yang

menyenangkan dan tidak membosankan

4) Siswa juga ikut serta aktif dalam pembelajaran dan tidak monoton pada guru

yang menyampaikan isi pembelajaran, tetapi juga siswa aktif seperti dalam hal

mengamati, melakukan, mengkomunikasikan, dan mendemonstrasikan

5. Media Tiga Dimensi

a. Pengertian Media Tiga Dimensi

Media tiga dimensi ialah media pembelajaran yang saat ini banyak digunakan

untuk menunjang pembelajaran di dalam kelas. Dalam penggunaannya media tiga


35

dimensi dianggap dapat menarik perhatian siswa dalam menerima dan memahami

materi pembelajaran serta lebih menarik dibandingkan dengan media dua dimensi.

Menurut Daryanto (2016:29) media tiga dimensi ialah media pembelajaran

tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensional. Kelompok media

tiga dimensi berwujud seperti asli seperti benda hidup atau benda mati, serta dapat

juga berwujud seperti tiruan yang mewakili bentuk aslinya. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa media tiga dimensi ialah media pembelajaran yang bentuk

penyajiannya tiga dimensional dan merupakan perwujudan dari media-media asli

yang tidak mungkin untuk dijadikan bahan pembelajaran di dalam kelas. Umumnya

media pembelajaran tiga dimensi ini juga memiliki ciri-ciri yaitu memiliki dimensi

isi, tinggi, panjang, maupun lebar yang mana media pembelajaran tersebut dapat

diamati dari berbagai sudut.

b. Karakteristik Media Tiga Dimensi

Menurut Daryanto (2016:29) media pembelajaran tiga dimensi memiliki

karakteristik sebagai berikut:

1) Dapat berwujud benda asli. Media pembelajaran tiga dimensi dapat berwujud

seperti benda asli sehingga dapat dibawah secara langsung di dalam kelas untuk

digunakan sebagai media pembelajaran.

2) Dapat berwujud benda tiruan. Jika media pembelajaran tidak memungkinkan

untuk dibawah ke kelas, maka guru dapat membuat tiruan media tiga dimensi

yang menyerupai bentuk asli dari media tersebut.

3) Tidak semua media pembelajaran tiga dimensi sulit diproduksi karena ada

beberapa media pebelajaran tiga dimensi yang dapat diproduksi dengan mudah
36

dan dapat digunakan dengan mudah seperti halnya media tiga dimensi diorama

komponen ekosistem ini.

4) Dapat dibuat sendiri oleh guru. Media pembelajaran tiga dimensi sejatinya dapat

dibuat sendiri oleh guru dengan menggunakan alat-alat dan bahan yang mudah

didapatkan oleh guru, seperti media tiga dimensi dalam penelitian ini.

5) Bahan yang dibuat untuk media tiga dimensi dapat diperoleh dengan mudah.

Dalam pembuatan media tiga dimensi yang sederhana, maka bahan-bahan yang

digunakan dalam pembuatannyapun dapat ditemukan di toko-toko sekitar

rumah.

6) Penyajian dan penggunaan media pembelajaran dapat dikontrol oleh guru.

7) Cocok digunakan dalam semua ukuran kelas. Media pembelajaran dapat

disesuaikan dengan semua ukuran ruang kelas sehingga guru dapat mengatur

dengan mudah penggunaan media pembelajaran tersebut.

8) Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu. Dengan adanya media tiga

dimensi, guru dapat menghemat waktu mengajar dan dapat menvisualisasikan

sesuatu yang tidak mungkin untuk disajikan didalam kelas seperti halnya pada

penelitian ini.

9) Dapat digunakan secara kelompok maupun individu.

10) Menyajikan informasi yang lebih konkret. Informasi yang disajikan dalam

media pembelajaran tiga dimensi akan lebih konkret sehingga mudah dan cepat

dipahami oleh siswa.

c. Jenis Media Tiga Dimensi

Media tiga dimensi dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Menurut

Sudjana dan Rivai (2010:157) media tiga dimensi terdiri dari model padat (solid
37

model), model penampang (cutaway model), model susun (build-up model), model

kerja (working model), mock-up dan diorama. Penjelasan dari masing-masing

model tersebut adalah sebagai berikut:

1) Model Padat (solid model)

Model Padat merupakan jenis media tiga dimensi yang mampu

memperlihatkan bagian permukaan luar objek yang sering membuang bagian yang

membingungkan gagasan utamanya dari bentuk, warna, dan susunannya. Contoh

model padat yaitu boneka, bendera, bentuk bermacam-macam makanan, anatomi

manusia, hewan, berbagai jenis angkutan, dan tanah.

2) Model penampang (cutaway model)

Model penampang merupakan jenis media pembelajaran yang mampu

memperlihatkan bagaimana sebuah objek tersebut tampak, apabila bagian

permukaan objek diangkat untuk mengetahui bagian dalam objek tersebut.

Contohnya anatomi pada susunan organ tubuh manusia.

3) Model susun (build-up model)

Model susun merupakan jenis media tiga dimensi yang menunjukkan bagian-

bagian dari objek yang tersusun lengkap atau bagian terpenting dari suatu objek.

Contoh media tiga dimensi model susun yaitu torso anatomi manusia, dan torso

anatomi hewan.

4) Model kerja (working model)

Model kerja merupakan media tiga dimensi tiruan dari sebuah objek yang

memperlihatkan bagian objek luar sehingga terlihat seperti bentuk asli dan memiliki

beberapa bagian dari benda yang sesungguhnya. Contoh media tiga dimensi jenis

model kerja ialah anatomi manusia dan hewan, alat-alat dalam pelajaran
38

matematika (jangka sorong, busur derajat), penemuan-penemuan (telegram,

telepon), dan alat musik.

5) Mock-up

Mock-up merupakan jenis media tiga dimensi yang menyederhanakan

susunan bagian dari suatu sistem proses yang rumit. Susunan utama dari bagian-

bagian pokok tersebut dirubah sehingga aspek-aspek yang utama dalam dari proses

tersebut mudah dipahami oleh siswa. Contoh media tiga dimensi jenis mock up

ialah proses pencernaan, dan sistematika rangkaian listrik.

6) Diorama

Diorama merupakan media tiga dimensi yang berbentuk tiruan mini yang

menunjukkan gambaran pemandangan sehingga bentunya terlihat seperti nyata.

Contoh media tiga dimensi jenis diorama ialah diorama gunung meletus,

kenampakan alam, tiruan rumah, banjir.

Berdasarkan jenis media pembelajaran yang telah dikemukakan diatas maka

media pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti termasuk dalam jenis media

tiga dimensi diorama yang lebih menekankan pada tiruan mini yang menunjukkan

gambaran berupa terjadinya sebuah ekositem yang lengkap dengan komponen

ekosisem tersebut.

6. Media Pembelajaran Diorama

Menurut Sudjana dan Rivai (2015:170) media pembelajaran diorama ialah

sebuah media pembelajaran yang berbentuk pemandangan tiga dimensi yang

memiliki bentuk mini yang memiliki tujuan untuk menggambarkan pemandangan

sebenarnya dalam bentuk kenyataan. Sedangkan menurut Munadi (2013:109)

media pembelajaran diorama ialah media pembelajaran tiga dimensi yang berupa
39

pemandangan yang dibuat dalam ukuran kecil untuk menjelaskan suatu kejadian

atau fenomena yang menunjukkan suatu aktivitas.

Sehingga dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran

tiga dimensi diorama ialah media pembelajaran tiruan media dimensional sebagai

benda tiruan yang berukuran kecil yang dilengkapi dengan sebuah miniatur-

miniatur baik yang berbentuk rumah, patung, batu, rumput, hewan dengan

eperincian yang mencerminkan sebuah lingkungan alam sehingga dapat

mencerminkan sebagai bentuk yang asli.

a. Kelebihan dan Kekurangan Media Diorama

Menurut Moedjiono (dalam Daryanto, 2010:30) media pembelajaran tiga

dimensi memiliki kelebihan diantaranya sebagai berikut:

1) Memberikan pengalaman secara langsung.

2) Penyajian secara konkret dan menghindari verbalisme.

3) Dapat menunjukkan obyek secara utuh baik konstruksi maupun cara kerjanya.

4) Dapat memperlihatkan struktur organisasinya secara jelas.

5) Dapat menunjukkan alur secara jelas.

Kelebihan media pembelajaran tiga dimensi sama halnya dengan kelebihan

media diorama. Hal ini dikarenakan media diorama ialah media pembelajaran yang

termasuk dalam jenis media pembelajaran tiga dimensi. Sedangkan menurut

Mutiana (2015:34) kelemahan dari media tiga dimensi atau media pembelajaran

diorama ialah media diorama tidak dapat menjangkau sasaran pada jumlah yang

besar, dalam segi penyimpanan memerlukan ruangan yang cukup besar serta cara

perawatannya pun juga cukup sulit.


40

Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa ada kelebihan

dan kelemahan pada media pembelajaran tiga dimensi ini yaitu media pembelajaran

diorama. Akan tetapi peneliti dapat mengatasi kelemahan yang ada di dalam

perawatan media diorma ini. Peneliti membuat media pembelajaran ini dengan

bahan akrilik yang dibentuk menyerupai bentuk aquarium yang mana didalamnya

terdapat miniatur kecil-kecil yang apabila nanti setelah digunakan ada sisa-sisa

kotoran maka dapat dibersihkan dengan air yang dapat dielabkan pada akrilik

tersebut dan disimpan dalam almari yang telah ada.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian dan pengembangan media KOKOSIS

(Kotak Komponen Ekosistem) adalah sebagai berikut:

1) Penelitian terdahulu dilakukan oleh Aurelia D. Asiera, tahun 2017 dengan judul

“Pengembangan Media Pembelajaran papan rantai makanan subtema 3

memelihara ekosistem pada materi pokok rantai makanan pada suatu ekosistem

untuk siswa kelas V Sekolah Dasar”. Hasil validasi dari semua validator

menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan memiliki kualitas baik.

Berdasarkan data hasil validasi oleh empat validator, skor rata-rata yang

diperoleh tidak jauh berbeda. Validator pakar media konvensional diperoleh skor

rata-rata 4,50 dan 4,60 (sangat baik). Sementara validator guru kelas V SD

diperoleh skor 4,10 dan 3,50 dengan kategori “baik”. Berdasarkan pada skor

rata-rata dari keempat validator tersebut diperoleh skor rata-rata 4,17. Jika

dikonversikan dalam data kualitatif, skor rata-rata 4,17 dikategorikan “baik”.

Merujuk pada hasil validasi tersebut dapat disimpulkan bahwa media


41

pembelajaran papan rantai makanan yang dikembangkan berkualitas baik dan

layak digunakan dalam proses pembelajaran.

2) Penelitian terdahulu selanjutnya dilakukan oleh Fahrul Rozi Yahya, tahun 2019

dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Tiga Dimensi Tema

Ekosistem Subtema Komponen Ekosistem Mata Pelajaran IPA Kelas V MI

Tarbiyatul Huda Malang”. Hasil penelitian pengembangan media tiga dimensi

materi IPA tema 5 subtema 1 pembelajaran 2 tentang komponen ekosistem

memenuhi kriteria valid dengan uji ahli desain media mencapai tingkat

kevalidan 80%, ahli materi mencapai 88%, dan ahli pembelajaran mencapai

90%. Nilai rata-rata pretest kelas kontrol 61, dan posttestnya mencapai 85. Nilai

rata-rata kelas eksperimen mencapai 64,5 dan hasil posttestnya mencapai 95.

Pada uji-t diperoleh thitung sebesar 5,649 dan ttabel mencapai 2,021. Hasil hipotesis

menunjukkan bahwa ha diterima karena thitung lebih besar dari pada ttabel. Maka

dapat disimpulkan terdapat peningkatan motivasi belajar siswa yang dapat

dilihat dari hasil belajarnya sebelum dan sesudah menggunakan media

pembelajaran tiga dimensi pada siswa kelas V MI Tarbiyatul Huda

Arjowinangun Malang.

3) Penelitian terdahulu juga dilakukan oleh Dady Mukti Prabowo, tahun 2017

dengan judul “Pengembangan Media Diorama 3 Dimensi Dalam Pembelajaran

IPA Materi Ekosistem Kelas V SDN Kalibanteng Kidul 02 Semarang”.

Penelitian ini menunjukkan bahwa media diorama 3 dimensi layak digunakan

dengan persentase penilaian validasi ahli media 94%, ahli materi 97%, parktisi

media 97%, dan parktisi materi 93% dengan uji T mendapatkan hasil thitung yaitu

7,396 lebih besar dari ttabel yaitu 1,671 dan uji N-Gain sebesar 0,7063 dengan
42

kriteria tinggi. Hasil dari penelitian ini adalah media diorama 3 dimensi efektif

digunakan pada pembelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN

Kalibanteng Kidul 02 Semarang.

C. Kerangka Berpikir

Mengacu pada kurikulum 2013, memberikan tantangan baru bagi guru untuk

mendesain suatu proses pembelajaran yang berpusat pada siswa serta memberikan

pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Guru dituntut untuk kreatif dalam

menciptakan suatu pembelajaran yang erat kaitannya dengan lingkungan siswa atau

pembelajaran yang bersifat kontekstual. Oleh sebab itu mutu pendidikan di UPTD

SDN Panyaksagan Klampis tidak lepas dari usaha perbaikan proses pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran tentunya guru memerlukan suatu alat bantu untuk

menyampaikan sebuah materi kepada siswa. Salah satunya dengan penggunaan

media pembelajaran tiga dimensi. Dengan penggunaan media dalam pembelajaran

khususnya media pembelajaran tiga dimensi KOKOSIS (Kotak Komponen

Ekosistem), siswa diharapkan mampu memiliki wawasan luas dan mudah

memahami materi tentang komponen ekosistem. Untuk lebih jelasnya, maka

kerangka berpikir dari penelitian ini dibuat dalam bentuk bagan sebagai berikut.
43

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir


BAB III

METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN

A. Model Penelitian Pengembangan

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang dikenal dengan

Research Development. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk

mengembangkan suatu produk media pembelajaran dengan cara melalui beberapa

tahap pengujian. Hal itu dilakukan agar dapat memperoleh media pembelajaran

yang valid, efektif, dan menarik. Peneliti mengembangkan media pembelajaran

berupa diorama komponen ekosistem yang mana nantinya akan diaplikasikan

dalam pembelajaran yang bertemakan ekosistem pada kelas V Sekolah Dasar.

Model penelitian dalam media pembelajaran yang akan digunakan dalam

pengembangan media pembelajaran oleh peneliti yaitu model Borg and Gall yang

dimodifikasi oleh Sugiyono (2015:289). Peneliti lebih memilih model Borg and

Gall dikarenakan sesuai dengan media pembelajaran yang akan digunakan peneliti

untuk menguji kevalidan, keefektifan, dan kemenarikan produk yang akan

digunakan di sekolah. Model Borg and Gall dalam pengembangan media ini

memiliki langkah-langkah yang sistematis. Salah satu langkah-langkah dalam

model Borg and Gall yaitu terdapat beberapa kali revisi yang dilakukan yang

bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran hingga dinyatakan valid dan

efektif digunakan pada saat digunakan dalam pembelajara.

Produk yang dikembangkan oleh peneliti ini ialah pengembangan media

pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem) dalam pembelajaran

tematik kelas V semester 2. Media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen

44
45

Ekosistem) merupakan media pembelajaran yang berjenis media tiga dimensi yang

mana nantinya akan dilengkapi dengan buku petunjuk penggunaan media

pembelajaran tersebut.

Media pembelajaran tersebut terbuat dari bahan triplek, kayu dan akrilik

berbentuk kotak seperti kotak aquarium yang berisikan miniatur-miniatur kecil baik

hewan dan tumbuhan serta komponen ekosistem lainnya. Media ini juga dilengkapi

dengan kartu permainan yang bergambarkan komponen ekosistem baik komponen

biotik dan abiotik. Selain itu dalam kotak tersebut nantinya juga ada lampu LED,

spiker kecil sebagai alat untuk menjelaskan materi pada kotak komponen ekosistem

tersebut, serta buku petunjuk penggunaan media.

B. Prosedur Penelitian Pengembangan

Prosedur penelitian pengembangan merupakan langkah-langkah yang

disusun secara sistematis dan digunakan sebagai acuan oleh peneliti dalam sebuah

penelitian pengembangan ini. Berkaitan dengan penelitian pengembangan yang

digunakan yaitu model Borg and Gall yang dimodifikasi oleh Sugiyono (2015:298)

maka langkah-langkah yang ditempuh ialah sebagai berikut: 1) Potensi dan

masalah, 2) Pengumpulan data, 3) Desain Produk,4) Validasi Desain, 5) Revisi

Desain, 6) Uji coba produk, 7) Revisi produk, 8) Uji coba pemakaian, 9) Revisi

produk, dan 10) Produksi Masal. Peneliti membatasi penelitian hanya pada tahap

revisi produk dengan hanya membuat 1 buah produk dikarenakan keterbatasan

waktu, biaya, dan tenaga. Serta media pembelajaran ini hanya di uji cobakan di

UPTD SDN Panyaksagan. Hasyim (2016:88) menjelaskan bahwa Borg and Gall

menunjukkan 10 langkah dalam penelitian pengembangan dapat dibatasi, apabila


46

sumber keuangan terbatas. Adapun prosedur penelitian pengembangan media

pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem) kelas V UPTD SDN

Panyaksagan Klampis dapat digambarkan pada gambar 3.1 sebagai berikut:

Gambar 3.1 Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran KOKOSIS (Sugiyono,


2016:409)

Adapun penjelasan dari gambaran sepuluh langkah tahapan metode penelitian

dan pengembangan R & D model Borg and Gall yang dimodifikasi oleh Sugiyono

(2015:298) pada gambar diatas akan diuraikan sebagai berikut.

1. Identifikasi Masalah

Potensi dan masalah merupakan tahapan pertama dalam pengembangan

media pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti, dalam tahapan yang pertama ini
47

bertujuan untuk menemukan permasalahan-permasalahan yang ada di lapangan.

Kegiatan identifikasi masalah pada penelitian ini dilakukan dengan cara

melaksanakan wawancara dengan wali kelas V melalui penyebaran angket pra

penelitian, dan observasi terhadap guru dan siswa kelas V di UPTD SDN

Panyaksagan Klampis. Melalui kegiatan tersebut peneliti mengetahui

permasalahan-permasalahan yang ada di sekolah terutama permasalahan yang ada

di kelas V yang berkaitan dengan tema 8 subtema 1.

Pada tahap ini peneliti memperoleh informasi yaitu jumlah siswa kelas V

UPTD SDN Panyaksagan Klampis bejumlah 37 dengan wali kelas yaitu ibu Nur

Samsiyah, S.Pd. Peneliti melakukan wawancara dengan guru wali kelas V dan

melakukan observasi dengan guru serta siswa dengan cara mengamati pembelajaran

yang berlangsung di dalam kelas. Berdasarkan angket wawancara pra penelitian,

dan observasi dapat diuraikan bahwa kegiatan pembelajaran masih bersifat

konvensional yang mana guru hanya menjelaskan materi pembelajaran didepan

kelas dan setelah itu diberikan tugas baik secara kelompok maupun secara individu.

Guru sangat jarang sekali menggunakan media pembelajaran pada saat mengajar

sehingga pembelajaran dapat dikatakan kurang menarik dan siswa cenderung cepat

bosan dan hal inilah yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Selain itu media

pembelajaran yang ada disekolah hanyalah berupa gambar-gambar yang

ditempelkan di dinding-dinding kelas yang mana media gambar tersebut terkadang

dimanfaatkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.

2. Pengumpulan Informasi

Tahap pengumpulan data ini merupakan langkah yang harus dilakukan oleh

peneliti yang mana akan digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan
48

dengan KI dan KD yang ada di kelas V, karakteristik siswa kelas V, dan referensi

mengenai tahapan-tahapan pengembangan media pembelajaran yang akan

dikembangkan. Sebelum pengembang terjun untuk melakukan penelitian di UPTD

SDN Panyaksagan Klampis pengembang terlebih dahulu mengumpulkan informasi

yang mana nantinya akan dijadikan sebagai bahan dalam penelitian. Pertama

peneliti mengumpulkan informasi melalui wawancara terlebih dahulu dengan wali

kelas V yang akan dijadikan sebagai kelas penelitian. Akan tetapi sebelum

wawancara dilakukan peneliti terlebih dahulu membuat bahan pertanyaan yang

nantinya akan diajukan pada guru dan juga peneliti melakukan observasi di dalam

kelas terlebih dahulu untuk mengamati suasana pembelajaran yang ada di UPTD

SDN Panyaksagan Klampis. Setelah sedikit informasi diperoleh dari guru kelas,

peneliti melakukan penyebaran agket pada siswa dalam tahap awal yang tujuannya

digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran dan penggunaan

media pembelajaran. Selain itu pengembang juga mengkaji hasil pengembangan

yang relevan dengan media yang akan dikembangkan.

3. Desain Produk

Tahap desain produk ini terdiri dari 3 langkah yang dilakukan oleh

pengembang dalam mengembangkan media pembelajaran KOKOSIS (Kotak

Komponen Ekosistem), materi komponen ekosistem yaitu perencanaan desain

media, pengembangan media dan produk awal media. Pengembangan sebelum

membuat produk media maka yang harus dilakukan terlebih dahulu ialah membuat

sketsa pengembangan media yang akan dikembangkan oleh peneliti. Awal media

pembelajaran ini hanya media tiga dimensi biasa yang terbuat dari gabus.

Kemudian dikembangkan menjadi media pembelajaran tiga dimensi berupa media


49

pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem) yang dibuat dari bahan

triplek, kayu dan akrilik serta didalamnya terdapat miniatur-miniatur kecil baik

hewan dan tumbuhan serta komponen ekosistem lainnya. Selain itu dalam kotak

tersebut nantinya juga ada lampu LED agar diorama terlihat lebih nyata dan natural.

Media ini juga dilengkapi dengan kartu permainan yang bergambarkan komponen

ekosistem baik komponen biotik dan abiotik serta spiker kecil yang dapat

tersambung dengan bluetooth HP guru sebagai alat untuk menjelaskan setiap

komponen pada kotak komponen ekosistem. Berikut merupakan gambaran umum

dari pembuatan media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem)

yaitu: 1) pembuatan kotak yang berbahan triplek, kayu dan juga akrilik, 2)

pembuatan miniatur hewan, tumbuhan dan komponen ekosistem lainnya, 3)

pemasangan lampu LED dan spiker kecil, 4) pembuatan kartu permainan setiap

komponen ekosistem, 5) pembuatan naskah komponen ekosistem dan melakukan

rekaman suara serta kemudian diedit agar suara yang dijelaskan nantinya menarik

untuk didengarkan oleh siswa, 6) pembuatan buku petunjuk penggunaan media.

Pertama, pembuatan kotaknya yang berbahan bahan dasar triplek, kayu dan

juga akrilik. Kotak tersebut dibuat dengan ukuran panjang 80 cm, lebar 80 cm dan

tinggi 40 cm. Penutup kotak dibuat menyerupai bentuk aquarium yang terbuat dari

bahan akrilik. Langkah kedua yaitu membuat miniature hewan, tumbuhan, tanah,

air dan komponen ekosistem lainnya. Langkah ketiga yaitu pemasangan lampu

LED dan juga spiker aktif. Langkah keempat yaitu pembuatan kartu permainan

setiap komponen ekosistem. Langkah kelima yaitu pembuatan naskah komponen

ekosistem dan melakukan rekaman suara serta kemudian diedit, agar suara yang

dijelaskan nantinya menarik untuk didengarkan oleh siswa. Tahap terakhir yaitu
50

pembuatan buku petunjuk penggunaan media yang berguna untuk memandu siswa

mengetahui komponen yang ada di dalam media dan mempermudah dalam

menggunakan media KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem). Di dalam buku

petunjuk tersebut berisi tentang cara penggunaan media dan materi yang berisi

tentang media tersebut.

4. Validasi Desain

Validasi desain ialah langkah setelah desain produk telah jadi dan siap untuk

dibawah ke para ahli yang nantinya akan memvalidasi desain produk yang telah

dibuat. Validasi desain ini digunakan untuk melihat kevalidan dari media

pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti yang mana valid tidaknya sebuah

media yang telah dibuat oleh peneliti akan dilihat dari nilai hasil validator yang

mana penilain tersebut akan dijadikan bahan acuan dalam perbaikan desain produk

media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem). Dalam

pengembangan media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem) ini

akan dibawa ke 4 ahli validator yang mana nantinya akan memberikan saran,

masukan dan penilaian mengenani media yang ditelah dikembangan oleh peneliti.

Validator tersebut terdiri dari validator ahli media pembelajaran, ahli materi, ahli

desain pembelajaran, dan ahli bahasa. Adapun validasi ini dilakukan oleh validator

yang memiliki keahlian dari beberapa bidang sebagai berikut:

a) Ahli Media Pembelajaran

Validasi media pembelajaran untuk mengetahui kevalidan media yang

dikembangkan dan membutuhkan pendapat, kritik, saran dan penilaian. Pada

validasi media pembelajaran ini, dibutuhkan validator yang menguasai konsep


51

desain pengembangan media pembelajaran mulai dari desain tampilan media

pembelajaran. Penetapan ahli media didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut:

1) Memiliki latar belakang pendidikan minimal magister (S2) dalam bidang media

pendidikan, memiliki wawasan dan pengalaman yang relevan dengan media

pembelajaran dan memiliki pengalaman mengampu mata kuliah media

pembelajaran. Dalam ahli media ini yaitu Bapak Fachrur Rozie, S.Pd., M.Pd.

2) Memiliki keahlian dan pemahaman dalam merancang media.

3) Menguasai konsep dasar pengembangan media pendidikan.

4) Bersedia untuk menjadi penguji validasi dibidang media pembelajaran dalam

pengembangan produk media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen

Ekosistem).

5) Bahan yang akan diberikan pada ahli media berupa produk media Pembelajaran

KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem) dan buku panduan serta angket yang

dilakukan diharapkan dapat memberikan penilaian dan saran terkait media yang

dikembangkan agar valid diterapakan dalam pembelajaran.

b) Ahli Desain Pembelajaran

Validasi ahli desain pembelajaran bertujuan untuk mengetahui kesesuian

metode yang digunakan dalam pembelajaran dengan materi yang dipilih dan untuk

mendapatkan data yang berupa pendapat, kritik, saran dan penilaian. Ahli desain

pembelajaran melakukan penilaian terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang digunakan dalam penggunaan media pembelajaran KOKOSIS (Kotak

Komponen Ekosistem). Penetapan ahli desain pembelajaran didasarkan sebagai

berikut:
52

1) Memiliki latar belakang pendidikan minimal magister (S2) dibidang desain

pembelajaran, memiliki wawasan dan pengalaman yang relevan pada bidang

perencanaan pembelajaran. Dalam ahli desain pembelajaran ini yaitu Ibu Ade

Cyntia Pritasari, S.Pd., M.Pd.

2) Memiliki kemampuan dibidang desain pembelajaran.

3) Memahami konsep tentang desain pembelajaran.

4) Bersedia untuk menjadi penguji validasi dibidang desain pembelajaran dalam

pengembangan produk media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen

Ekosistem) Tema 8 Subtema 1 Kelas V.

5) Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, bahan yang akan diberikan pada ahli

desain pembelajaran berupa produk pembelajaran media pembelajaran

KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem), buku petunjuk, angket uji validasi

desain pembelajaran, perangkat pembelajaran dan RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran).

c) Ahli Materi Pembelajaran

Ahli materi pembelajaran yang akan diajarkan dalam media pembelajaran

yang dikembangkan, perlu divalidasi untuk mengetahui kevalidannya. Validasi

aspek materi ini harus dilakukan oleh validator yang menguasai tentang materi

energi alternatif. Penetapan ahli materi didasarkan pada pertimbangan sebagai

berikut:

1) Memiliki latar belakang pendidikan minimal magister (S2) dalam bidang

pendidikan, memiliki wawasan dan pengalaman yang relevan pada sekolah dasar

dan memahami karakteristik siswa SD. Dalam ahli materi ini yaitu Ibu Dya

Qurrotul A’yun, S.Pd., M.Pd.


53

2) Menguasai materi pada bidang pembelajaran tematik kurikulum 2013.

3) Mempunyai pengalaman mengajar dalam bidang pembelajaran tematik

kurikulum 2013.

4) Memahami karakteristik siswa SD.

5) Bersedia untuk menjadi penguji validasi dibidang materi dalam pengembangan

produk media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem) Tema 8

Subtema 1 Kelas V.

6) Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, bahan yang akan diberikan pada ahli

materi berupa media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem)

dengan materi ekositem, angket uji validasi materi, buku petunjuk, dan RPP

(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Kevalidan materi dari produk media

pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem) yang dikembangkan

dilihat dari hasil uji dilakukan oleh ahli materi.

d) Ahli Bahasa

Bahasa yang digunakan pada pengembangan media pembelajaran

KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem), harus divalidasi oleh ahli bahasa untuk

mengetahui validitasnya. Validasi bahasa pada media pembelajaran dilakukan oleh

validator yang berkompeten dibidang bahasa mulai dari penulisan hingga tata

bahasanya. Oleh karena itu, validator bahasa pada produk media pembelajaran

KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem) memiliki kriteria sebagai berikut:

1) Memiliki latar belakang pendidikan minimal magister (S2), memiliki wawasan

dan pengalaman yang relevan pada sekolah dasar dibidang kebahasaan. Dalam

ahli bahasa ini adalah Ibu Aditya Dyah Puspitasari, S.Pd., M.Pd.

2) Mengetahui konsep penulisan dan tata bahasa yang baik dan benar.
54

3) Bersedia untuk penguji validasi bidang bahasa dalam pengembangan produk

media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem) pada materi

ekosistem kelas V.

5. Revisi Desain

Tahap perbaikan desain dilakukan setelah desain produk di validasi oleh para

ahli. Perbaikan desain ini memiliki tujuan yaitu untuk memperbaiki kekurangan-

kekurangan yang terdapat dalam media pembelajaran KOKOSIS (Kotak

Komponen Ekosistem) setelah di uji kevalidannya. Hal ini dilakukan agar media

pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti menjadi lebih baik dalam

keefektifannya sebelum di uji cobakan produknya.

6. Uji Coba Produk

Langkah selanjutnya adalah uji coba produk yang bertujuan untuk menilai

kesesuaian media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem) dengan

tujuan penelitian pengembangan dan mampu memecahkan permasalahan yang ada.

Menurut Rohman dan Amri (2013:49) mengatakan bahwa pada tahap

pengembangan media pembelajaran, siswa yang dipilih kurang lebih 5 sampai

dengan 10 siswa yang dapat mewakili populasi target serta dapat mencerminkan

karakteristik populasi dan usahakan sampel tersebut terdiri dari siswa kurang

pandai, sedang, dan pandai; laki-laki dan perempuan. Uji coba yang dilakukan pada

kelompok terbatas ini yakni melibatkan 9 siswa yang memiliki kemampuan

heterogen, artinya 3 siswa ini diambil dari siswa yang mempunyai kemampuan

tinggi, 3 siswa diambil dari siswa yang mempunyai kemampuan sedang dan 3 siswa

diambil dari siswa yang mempunyai kemampuan rendah. Uji coba ini dilakukan

oleh siswa kelas V di UPTD SDN Panyaksagan Klampis. Data uji coba produk ini
55

diperoleh dari angket respon siswa, lembar aktivitas siswa, lembar aktivitas guru

dan hasil belajar yang dapat diketahui hasilnya baik kelebihan atau kekurangan

produk sehingga dapat pengembang perbaiki sebelum menuju tahap selanjutnya.

7. Revisi Produk

Revisi produk kedua dilakukan setelah melakukan uji coba produk awal.

Revisi produk akan dilakukan apabila ditemukan kekurangan dan kelemahan media

pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem) setelah melalui tahap uji

coba produk pada kelompok kecil. Hal ini dapat dilihat dari data hasil angket respon

siswa setelah melakukan pembelajaran menggunakan media pembelajaran

KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem).

8. Uji Coba Pemakaian

Tahap uji coba pemakaian yaitu dengan menggunakan subjek penelitian lebih

banyak dibandingkan uji coba produk yang hanya menggunakan subjek kelas

terbatas yang digunakan untuk mengetahui keefektifan dan kemenarikan. Menurut

Rohman dan Amri (2013:149) menyatakan bahwa subjek pada tahap ini yang

dipilih kurang lebih 20 siswa dengan berbagai karakteristik (tingkat kepandaian,

latar belakar, usia, jenis kelamin dan sebagainya) sesuai dengan karakteristik

populasi sasaran. Pada tahap ini, uji coba pemakaian menggunakan subjek

sebanyak 28 siswa dari 37 siswa kelas V UPTD SDN Panyaksagan Klampis. Uji

coba ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan dan kemenarikan produk

pengembangan. Uji coba ini bertujuan untuk memperoleh masukan untuk dilakukan

revisi produk pada tahap akhir.


56

9. Revisi Produk Tahap Akhir

Setelah melakukan uji coba pemakaian, dilakukan revisi produk dengan

memperbaiki media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem) untuk

mengurangi kekurangan atau kelemahan hasil uji coba pemakaian berupa angket

serta saran atau masukan dari siswa dan guru pada tahap sebelumnya. Sehingga

pada akhirnya media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem)

menjadi lebih baik dengan mencapai aspek kevalidan, keefektifan dan kemenarikan

yang kemudian dapat di produksi secara massal pada tahap selanjutnya. Revisi

produk yaitu bertujuan untuk menyempurnakan produk yang telah diuji cobakan

pada skala besar atau skala nyata.

10. Produksi Massal

Tahap yang terakhir adalah produksi massal. Produksi massal merupakan

pembuatan produk massal dengan langkah penyempurnaan dan dilakukan setelah

media dinyatakan efektif dan menarik dalam beberapa pengujian, maka produk

tersebut dapat digunakan dalam skala luas. Maka pengembang dalam

mengembangkan media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem)

sudah melakukan langkah-langkah penyempurnaan produk jika sudah dianggap

layak untuk disebarluaskan. Namun, pada penelitian pengembangan ini peneliti

tidak melakukan produksi massal dikarenakan keterbatasan waktu, biaya, dan

tenaga serta hanya diuji cobakan pada satu sekolah yaitu UPTD SDN Panyaksagan

Klampis.

C. Subjek Uji Coba

Penelitian pengembangan ini dilakukan di UPTD SDN Panyaksagan

Klampis. Peneliti memilih subjek penelitian yakni siswa kelas V yang berjumlah
57

37 siswa dengan rincian 21 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Jumlah subjek

yang digunakan dalam setiap pelaksanaan uji coba berbeda, berikut penjelasan pada

setiap tahap uji coba.

1. Uji Coba Produk

Pada uji coba produk (kelompok kecil) dilakukan dengan menggunakan 9

siswa sebagai subjek penelitian dan pengembangan. Subjek yang dipilih

berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Uji coba produk ini melibatkan 9 siswa

UPTD SDN Panyaksagan Klampis dengan kriteria kemampuan kurang, sedang,

tinggi.

2. Uji Coba Pemakaian

Uji coba pemakaian dilakukan dengan menggunakan kelompok dengan

jumlah siswa yang lebih banyak daripada uji coba produk. Pada uji coba pemakaian

(kelas besar) yaitu sebanyak 28 siswa dari 37 siswa kelas V UPTD SDN

Panyaksagan Klampis dengan berbagai karakteristik (tingkat kepandaian, latar

belakang, jenis kelamin, usia, dan kemajuan belajar).

Pada tahap uji coba produk dan uji coba pemakaian tidak lepas dari fungsi uji

coba dan desain uji coba yang dijabarkan sebagai berikut.

1) Uji Coba

Uji coba berguna untuk mengetahui media yang dibuat layak digunakan. Uji

coba juga melihat produk yang dibuat dapat mencapai tujuan produk yang akan

dikembangkan dan memenuhi kriteria.

2) Desain Uji Coba

Desain uji coba merupakan rangkaian rancangan kegiatan uji coba yang akan

dilakukan oleh peneliti dalam proses pengembangan media pembelajaran


58

KOKOSIS. Uji coba dilakukan sebanyak dua kali, yaitu uji coba produk dan uji

coba pemakaian. Uji coba produk dilakukan setelah media pembelajaran KOKOSIS

di validasi oleh para ahli yang menunjukkan hasil valid untuk digunakan pada kelas

kecil dengan sejumlah 9 siswa. Sedangkan pada uji coba pemakaian, pengembang

melakukan pada kelas besar sejumlah 28 siswa. Pada desain uji coba produk

pengembangan dilakukan oleh beberapa validasi ahli. Adapun rangkaian validasi

ahli meliputi uji coba media pembelajaran oleh ahli media, uji coba desain

pembelajaran oleh ahli desain pembelajaran, uji coba materi oleh ahli materi.

Berikut skema desain uji coba penelitian dan pengembangan media pembelajaran

KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem).

Gambar 3.2 Bagan Desain Uji Coba Media Pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen
Ekosistem) Kelas V. Sumber: Data Peneliti

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara pengembang atau peneliti untuk

mengumpulkan data yang dibutuhkan selama proses penelitian. Pengumpulan data

digunakan untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian, serta

mengumpulkan informasi dari sumber yang di inginkan untuk memecahkan

permasalahan yang ditemukan. Data diperoleh dari validator ahli media

pembelajaran, ahli desain pembelajaran, ahli materi, ahli bahasa, guru dan juga
59

siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian pengembangan media

pembelajaran 3 dimensi KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem) tema 8 subtema

1 berupa wawancara, observasi, angket, dan tes. Adapun penjelsannya adalah

sebagai berikut.

1. Wawancara

Menurut Sugiono (2010:194) wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang harus diteliti. Wawancara dalam penelitian

dilakukan dengan guru kelas V UPTD SDN Panyaksagan Klampis yaitu ibu Nur

Samsiyah, S.Pd. Kegiatan wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi

mengenai proses pembelajaran didalam kelas dan hasil belajar yang diperoleh

siswa. Wawancara ini dilakukan pada saat pra penelitian yaitu pada tanggal 25

september 2020. Dari hasil wawancara yang diperoleh maka kendala yang dialami

oleh guru selama kegiatan pembelajaran, dan dari kendala tersebut peneliti

sekaligus pengembang media mencari solusi yang tepat atas kendala yang dialami.

Wawancara dilakukan secara langsung dan data yang diperoleh berupa data

kualitatif.

2. Observasi

Lembar observasi ialah lembar pengamatan secara langsung yang dilakukan

oleh observer mengenai suatu kegiatan pemuat perhatian suatu objek dengan

menggunakan seluruh indera Arikunto, (2013:199). Observasi dalam penelitian ini

dilakukan ketika belum menggunakan media pembelajaran KOKOSIS (Kotak

Komponen Ekosistem) untuk mengetahui kondisi awal dan karakteristik siswa

kelas V UPTD SDN Panyaksagan Klampis. Observasi juga dilakukan pada saat
60

pembelajaran menggunakan media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen

Ekosistem) untuk mengetahui efektifitas media yang dikembangkan dalam proses

pembelajaran. Kegiatan observasi yang dilakukan dalam penelitian dan

pengembangan ini adalah mengamati aktivitas guru dan siswa pada saat proses

pembelajaran. Data yang diperoleh setelah melakukan kegiatan observasi pra

penelitian berupa data kualitatif dan data yang diperoleh saat pembelajaran

menggunakan media pembelajaran KOKOSIS berupa data kuantitatif.

3. Angket

Angket menurut Arifin (2014:166) merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi pertanyaan secara tertulis kepada responden untuk

mengumpulkan informasi dan pendapat. Angket ini diberikan kepada ahli media,

ahli desain pembelajaran, ahli materi dan ahli bahasa. Pengembang juga

memberikan angket terhadap siswa sebagai responden. Angket respon siswa untuk

mengetahui analisis kebutuhan siswa dan kemenarikan media dari sudut siswa.

Hasil angket tersebut bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan

media sebelum diujicobakan. Data yang diperoleh dalam angket ini berupa data

kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif pada angket adalah saran yang

diberikan oleh setiap validator ahli, sedangkan data kuantitatif berupa hasil respon

siswa dan penilaian dari setiap validator ahli terhadap media pembelajaran

KOKOSIS.

4. Tes

Arifin (2014:118) menyatakan tes merupakan teknik atau cara kegiatan

pengukuran yang berupa sebuah pertanyaan-pertanyaan atau serangkaian tugas

yang harus dikerjakan oleh siswa. Tes dalam penelitian ini dilakukan untuk
61

mengetahui efektifitas media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen

Ekosistem) yang dapat dilihat dari hasil belajar siswa setelah menggunakan media

pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem) baik dalam uji coba produk

dan uji coba pemakaian. Data yang diperoleh pada tes hasil belajar siswa baik dalam

uji coba produk dan uji coba pemakaian berupa data kuantitatif.

E. Instrumen Penelitian Pengembangan

Menurut Sugiyono, (2016:156) instrumen penelitian ialah alat ukur seperti

tes, kuisioner, pedoman wawancara, dan pedoman observasi yang digunakan oleh

peneliti untuk mengumpulkan data dalam sebuah penelitian. Instrumen

pengumpulan data ialah pengumpulan informasi mengenai data yang diperlukan

untuk memecahkan suatu permasalahan yang telah dihadapi. Instrumen

pengumpulan data dalam penelitian pengembangan menggunakan instrumen

berupa wawancara, observasi, angket dan tes yang akan digambarkan dalam tabel

berikut.

Tabel 3.1 Instrumen Pengumpulan Data


Teknik Subjek Instrumen Data yang Diamati
Pengumpulan Pengumpulan
Data Data
Wawancara Guru Kelas V Lembar wawancara Keterlaksanaan pembelajaran
dan penggunaan media
pembelajaran
Observasi Observer Lembar observasi Kegiatan yang di lakukan
(Aktivitas Guru) guru pada saat pembelajaran
di kelas dengan
menggunakan media
KOKOSIS
Observer Lembar observasi Kegiatan yang di lakukan
(Aktivitas Siswa) siswa pada saat pembelajaran
di kelas dengan
menggunakan media
KOKOSIS
Angket Siswa Lembar Angket Kebutuhan siswa dalam
pembelajaran
62

Siswa Lembar Angket Respon siswa terhadap


media KOKOSIS
Ahli Media Lembar Angket Validasi media yang
Pembelajaran digunakan dalam penelitian
dan pengembangan media
KOKOSIS
Ahli Desain Lembar Angket Validasi desain yang
Pembelajaran digunakan dalam penelitian
dan pengembangan media
KOKOSIS
Ahli Materi Lembar Angket Validasi materi yang
Pembelajaran digunakan dalam penelitian
dan pengembangan media
KOKOSIS
Ahli Bahasa Lembar Angket Validasi bahasa yang
digunakan dalam penelitian
dan pengembangan media
KOKOSIS
Tes Siswa Lembar tes Hasil belajar siswa setelah
penerapan media KOKOSIS
dalam proses uji coba di
lapangan
(Sumber : Data Peneliti)

Dari tabel diatas dapat diuraian dan dijelaskan sebagai berikut:

1. Lembar Wawancara

Lembar wawancara merupakan alat pengumpulan data dengan proses tanya

jawab secara lisan kepada sumber data. Peneliti melakukan wawancara untuk

mengetahui kondisi awal atau permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran

tematik tema 8 subtema 1 pada kelas V UPTD SDN Panyaksagan Klampis. Lembar

wawancara ini sebagai alat pengumpul data dari guru kelas V yang berhubungan

dengan analisis pengembangan produk. Adapun kisi-kisi wawancara sebagai

berikut.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Wawancara


No Aspek wawancara Butir pertanyaan
1 Mulai mengajar di UPTD SDN Panyaksagan Klampis 1
2 Jumlah siswa 2
3 Kurikulum yang digunakan 3
4 Karakteristik siswa 4
5 Gaya belajar siswa 5
6 Motivasi belajar siswa 6
7 KKM siswa 7
8 Kendala yang dihadapi guru pada saat mengajar 8
9 Bahan patokan guru saat mengajar 9
63

10 Metode yang digunakan 10 dan 11


11 Guru pernah menggunakan media pembelajaran atau 12
tidak
12 Seberapa sering menggunakan media pembelajaran 13
13 Media apa yang digunakan 14
13 Respon siswa dalam menggunakan media 15
14 Pola pemanfaatan media dalam kelas 15
15 Kendala dalam menggunakan media 17
16 Kemudahan menjelaskan materi dengan media 18
17 Pentingnya media dalam pembelajaran 19
18 Media yang dibutuhkan saat ini 20
Sumber : Data Peneliti

2. Lembar Observasi

Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas proses

pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran KOKOSIS (Kotak

Komponen Ekosistem) dan untuk mengamati objek yang akan diteliti. Lembar

observasi dalam penelitian pengembangan ini adalah lembar observasi untuk

mengetahui keefektifan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran

dan lembar observasi untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran

meliputi sikap dan respon siswa terhadap media pembelajaran KOKOSIS (Kotak

Komponen Ekosistem).

Observasi yang dilakukan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah

peneliti mengamati aktivitas guru serta memperoleh data aktivitas siswa pada saat

proses pembelajaran. Kegiatan observasi ini meliputi aktivitas siswa dan aktivitas

guru saat tanpa menggunakan media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen

Ekosistem serta aktivitas siswa dan guru pada saat menggunakan media

pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem). Pada aktivitas guru,

peneliti menggunakan skala Guttman. Skala pengukuran dengan tipe guttman berisi

tentang jawaban dengan kriteria “Ya” berarti mendapat skor 1 dan “Tidak” (0). Skor

yang diharapkan merupakan skor maksimal atau skor tertinggi dari tiap aspek

apabila tiap pernyataan diberi skor 1 sehingga mencapai skor ideal. Adapun dalam
64

aktivitas siswa, peneliti menggunakan skala likert. Skala pengukuran dengan tipe

likert akan didapat jawaban tegas. Setiap pertanyaan diberi skor 1, 2, 3, 4 dan 5

dengan kriteria: (1) Tidak Baik, (2) Kurang Baik, (3) Cukup Baik, (4) Baik, dan (5)

Sangat Baik. Sehingga aspek yang diukur dalam kegiatan observasi aktivitas guru

dan siswa tidak bersifat subjektif dan dapat dipercaya. Aspek observasi guru dan

siswa pada pembelajaran diukur melalui beberapa indikator. Adapun beberapa

indikator sebagai berikut.

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Pra Penelitian

No Instrumen Aspek
1. Aktivitas Guru dan Kurikulum yang diterapkan
Siswa Pra Penelitian Fasilitas belajar yang tersedia
Media pembelajaran yang digunakan
Sumber : Data Peneliti

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru

No Instrumen Aspek Butir Soal


1. Aktivitas Guru Membuka pembelajaran 1,2 dan 3
Penguasaan materi dan 4,5,7 dan 8
pembelajaran
Pemanfaatan media 9 dan 11
Penguasaan kelas 6, 10, 12 dan 13
Penutup pembelajaran 14, 15
Sumber : Arifin (2013:161) Yang Dimodifikasi Oleh Peneliti

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

No Instrumen Aspek
1. Aktivitas Siswa Merumuskan masalah
Observasi/Pengamatan
Analisis data
Mengkomunikasikan hasil percobaan
Sumber : Arifin (2013:161) Yang Dimodifikasi Oleh Peneliti

3. Lembar Angket

Pengukuran angket dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Skala

likert akan berguna, bila peneliti ingin melakukan pengukuran tentang

pengalaman. Pada pengembangan, skala ini digunakan untuk mengembangkan


65

instrumen yang digunakan sebagai pendapat seseorang, sikap dan persepsi.

Jawaban setiap item instrumen yang digunakan pada skala likert mempunyai

gradasi dari sangat positif sampai dengan negatif. Adapun instrumen yang

digunakan pada penelitian ini dapat dilihat dari lampiran, sedangkan kisi-kisi untuk

pengumpulan data sebagai berikut:

a) Angket Validasi Ahli Media

Angket validasi ini digunakan untuk memperoleh data dari kualitas atau

kevalidan produk pengembangan media pembelajaran KOKOSIS (Kotak

Komponen Ekosistem) Tema 8 Subtema 1 Kelas V UPTD SDN Panyaksagan

Klampis. Berikut merupakan kisi-kisi penilaian ahli media pembelajaran.

Tabel 3.6 Kisi-kisi Angket Validasi Ahli Media Pembelajaran

No Kisi-kisi Kriteria No. Pertanyaan


1. Kesesuaian Media - Sesuai kompetensi siswa 1,2,3
- Karatereistik siswa
- Lingkungan belajar
2. Efektivitas - Motivasi belajar siswa 4,5,6
- Alat bantu memahami
- Menyajikan konsep abstrak
menjadi konkret
3. Kemudahan - Efisiensi waktu 8,9,10
penggunaan - Dilakukan berulang-ulang
- Konsep ringkas dan jelas
- Keamanan
- Mudah pengoprasiannya
4. Daya Tarik - Menarik perhatian siswa 7,11,12,13,14 dan 15
- Menciptakan rasa senang
- Ukuran media sesuai
dengan kondisi kelas
- Warna yang digunakan
sesuai dengan nyata
Sumber: Akbar (2013:121) Yang Dimodifikasi Oleh Peneliti

b) Angket Validasi Ahli Desain Pembelajaran

Angket validasi ini digunakan untuk memperoleh data kesesuaian metode

pembelajaran yang digunakan menggunakan produk pengembangan media

KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem) Tema 8 Subtema 1 UPTD SDN


66

Panyaksagan Klampis melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

dibuat oleh pengembang. Berikut merupakan kisi-kisi penilaian ahli desain

pembelajaran.

Tabel 3.7 Kisi-kisi Angket Validasi Ahli Desai Pembelajaran

No Kisi-kisi Aspek No. Pertanyaan


1. Perumusan tujuan - kesesuaian KI, KD dengan 1,2,3,4 dan 5
pembelajaran tujuan yang akan dicapai
- ketepatan KD dalam indikator
- kejelasan dan kelogisan
rumusan indikator
- kesesuaian tingkat
perkembangan siswa
kelengkapan rumusan
pembelajaran
2. Isi yang disajikan - kesesuaian langkah 6,7,8,9,10,11,12,13
pembelajaran dan 14
- kesesuaian dengan
pengalaman siswa
- ketepatan sistematika
- pemanfaatan sumber belajar
- pemanfaatan media
pembelajaran
- kelengkapan tahapan
pembelajaran
- pencantuman instrument
- kesesuaian dan kelengkapan
instrument
3. Alokasi waktu - kesesuaian alokasi waktu 15
Sumber : Akbar (2013:153) Yang Dimodifikasi Oleh Peneliti

c) Angket Validasi Materi

Angket validasi materi ini digunakan untuk memperoleh data dari kevalidan

materi ajar dalam produk pengembangan media pembelajaran KOKOSIS (Kotak

Komponen Ekosistem) Tema 8 Subtema 1 Kelas V UPTD SDN Panyaksagan

Klampis. Angket validator materi digunakan untuk memberikan penilaian dan saran

terhadap materi ekosistem yang terdapat pada media pembelajaran KOKOSIS

(Kotak Komponen Ekosistem). Berikut merupakan kisi-kisi penilaian ahli materi.


67

Tabel 3.8 Kisi-kisi Angket Validasi Ahli Materi

No Kisi-kisi Aspek No. Pertanyaan


1. Relevansi - Materi relevan 1,2,3,4
- Sesuai dengan kompetensi dasar
- Sesuai dengan tujuan pembelajaran
- Kedalaman uraian
2 Keakuratan - Materi dan konsep sesuai 5,6,7,8,9
- Kompetensi harus dikuasai
- Menyajikan materi pendukung
- Uraian materi sederhana
- Materi memudahkan siswa dalam
memahami
3 Alokasi - Mendorong rasa ingin tahu 10, 11, 12
Waktu - Mendorong siswa membangun
pengetahuan sendiri
- Mendorong terjadinya interaksi dengan
media
4 Cara - Ketepatan struktur kalimat 13,14,15
penyajian - Panjang kalimat
- Struktur kalimat dengan pemahaman
Sumber : Akbar (2013:39) Yang Dimodifikasi Oleh Peneliti

d) Angket validasi Bahasa

Angket ini digunakan untuk memperoleh data kevalidan dari segi kesesuaian

bahasa yang digunakan dalam produk pengembangan media pembelajaran

KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem). Berikut merupakan kisi-kisi penilaian

ahli bahas.

Tabel 3.9 Kisi-kisi Angket Ahli Bahasa


No Kisi-kisi Pertanyaan
1. Ketepatan Penggunaan EYD dan istilah 1,2
2. Bahasa yang digunakan komunikatif dan mudah 3,4
dipahami siswa
3. Kesesuaian kalimat dengan tingkat pemahaman siswa 5,6,7
4. Kalimat yang digunakan tidak menimbulkan penafsiran 8,9,10,11,12
ganda
Sumber : Akbar (2013:40) Yang Dimodifikasi Oleh Peneliti

e) Angket Respon Siswa

Angket ini digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran

menggunakan produk pengembangan media pembelajaran KOKOSIS (Kotak

Komponen Ekosistem) tema 8 subtema 1 kelas V UPTD SDN Panyaksagan


68

Klampis berdasarkan aspek perhatian, relevansi, keyakinan dan kepuasan. Berikut

merupakan kisi-kisi penilaian angket respon siswa.

Tabel 3.10 Kisi-kisi Angket Respon Siswa

No Aspek Kisi-kisi Deskripsi No. Pertanyaan


1. Perhatian Partisipasi siswa - Memahami materi 1,2
dalam pembelajaran - Aktif pembelajaran
Meningkatkan - Senang belajar 3
perhatian siswa
untuk belajar
Merangsang rasa - Mengetahui dengan 4
ingin tahu siswa belajar
2. Relevansi Dapat membuat - Belajar dengan buku 5
siswa belajar ajar
mandiri
Pengalaman belajar - Buku ajar membantu 6,7
dengan pengalaman siswa
menggunakan - Semangat belajar
keterampilan yang dengan buku ajar
ada
3. Keyakinan Meningkatkan - Media KOKOSIS 8
motivasi belajar menarik
siswa
4. Kepuasan Keterampilan siswa - Mudah 9,10
belajar dengan menyelesaikan tugas
media KOKOSIS - Tampilan gambar
(Kotak Komponen menarik
Ekosistem)
Sumber : Akbar (2013:39) Yang Dimodifikasi Oleh Peneliti

4. Lembar Tes Hasil Belajar

Lembar tes hasil belajar dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat hasil

belajar siswa yang dinilai dengan skor atau nilai. Tujuan tes ini untuk mengukur

dan mengetahui efektifitas penggunaan media pembelajaran KOKOSIS (Kotak

Komponen Ekosistem).

Tabel 3.11 Kisi-Kisi Tes


No Subjek Indikator Butir pertanyaan
1. Siswa (Pembelajaran 1) Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
1. Menjelaskan informasi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan
dari teks bacaan tentang 10
komponen di dalam sebuah
ekosistem

IPA IPA
69

1. Mengidentifikasi 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,


komponen di dalam sebuah 18, 19 dan 20
ekosistem

2. Siswa (Pembelajaran 2) Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia


1. Menjelaskan informasi 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7
dari teks bacaan tentang
jenis ekosistem

IPA IPA
1. Mengidentifikasi 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 dan
komponen di dalam 15
sebuah ekosistem
2. Menjelaskan dua jenis
ekosistem

SBdP SBdP
1. Menjelaskan harmoni 16, 17, 18, 19 dan 20
musik dan lagu daerah
Sumber : Data peneliti

F. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis

data sesuai dengan bentuk datanya. Menurut Sugiono (2011:147) analisis data

merupakan analisis yang dilakukan oleh peneliti setelah data dari seluruh responden

atau nara sumber sudah terkumpul. Teknik analisis data digunakan untuk mengelola

atau menganalisis data yang diperoleh peneliti dalam penelitian. Terdapat dua data

yang diperoleh yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

1. Analisis Data Kualitatif

Teknik analisis deskriptif kualitatif ini dilakukan dengan mengolah data berupa

masukan, tanggapan, dan saran perbaikan yang dituangkan dalam angket para ahli.

Hasil analisis data ini kemudian digunakan untuk memperbaiki produk yang

dikembangkan.

2. Analisis Data Kuantitatif

Teknik analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengolah data yang

diperoleh melalui angket dan lembar observasi dalam bentuk deskriptif persentase.
70

Dari beberapa hasil pengambilan data penelitian melalui angket, lembar observasi

dan tes akan dipersentasekan kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat

pencapaian yang diperoleh. Data yang diolah menggunakan analisis data kuantitatif

adalah sebagai berikut:

a) Analisis Uji Kevalidan Media

Analisis uji kevalidan media dalam penelitian pengembangan ini dapat

diperoleh dari hasil angke validasi dari para ahli yang meliputi: validator ahli media

pembelajaran, validator ahli materi, validator ahli desain pembelajaran serta

validator ahli bahasa. Validasi dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari

media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem) yang telah

dikembangkan oleh peneliti. Dari nilai proses validasi masing-masing para ahli

kemudian dihitung menggunakan rumus sebagai berikut.


𝑇𝑠𝑒
Vah = 𝑇𝑆ℎ X 100%

Keterangan:
Vah : Validasi Ahli
Tse : Total skor empirik yang diperoleh (penilaian ahli)
TSh : Total skor maksimal
Sumber : Akbar (2013:83) Yang Dimodifikasi Oleh Peneliti

Hasil perhitungan dari masing-masing ahli tersebut akan digunakan untuk

menghitung rata-rata pada hasil validasi. Rata-rata hasil validasi dihitung dengan

menggunakan rumus berikut.


𝑽𝒂𝒉𝟏 + 𝑽𝒂𝒉 𝟐 + 𝑽𝒂𝒉 𝟑+𝑽𝒂𝒉𝟒
X=
𝟒

Keterangan:
X : Rata-rata validasi
Vah1 : Validasi ahli media pembelajaran
Vah2 : Validasi ahli desain pembelajaran
Vah3 : Validasi ahli materi pembelajaran
Vah4 : Validasi ahli bahas
Sumber : Akbar (2013:83) Yang Dimodifikasi Oleh Peneliti
71

Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus diatas akan dianalisis untuk

mengetahui tingkat validitas dari produk pengembangan media pembelajaran.

Media KOKOSIS dapat dikatakan valid apabila secara deskriptif hasil perhitungan

≥68%. Analisis tersebut mengacu pada kriteria validasi media KOKOSIS sebagai

berikut (Akbar, 2013:83).

Tabel 3.12 Kriteria Kevaliditas Media


No Kriteria Validitas Media Keterangan
1 84% ≤ X ≤ 100% Sangat Valid
2 68% ≤ X < 84% Valid
3 52% ≤ X < 68% Cukup Valid
4 36% ≤ X < 52% Kurang Valid
5 20% ≤ X < 36% Tidak Valid
Sumber : Akbar (2013:41) Yang Dimodifikasi Oleh Peneliti

b) Analisis Keefektifan

Analisis keefektifan diperoleh melalui hasil penilaian lembar observasi

aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa dan hasil tes belajar. Ketiga data

tersebut digunakan untuk menilai keefektifan pembelajaran menggunakan media

pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem). Lembar aktivitas guru dan

siswa diperoleh melalui lembar observasi yang telah dinilai oleh observer. Rumus

untuk menghitung nilai persentase aktivitas guru dan siswa adalah sebagai berikut.
𝑇𝑠𝑒
Vpg/Vps = 𝑇𝑆ℎ 𝑋 100%

Keterangan:
Vpg/Vps : Validasi pengguna (aktivitas guru dan siswa)
Tse : Total skor empirik yang diperolah (penilaian ahli)
TSh : Total skor maksimal
Sumber : Akbar (2013:83) Yang Dimodifikasi Oleh Peneliti

Hasil perhitungan dari masing-masing aktivitas tersebut akan digunakan

untuk menghitung rata-rata pada hasil aktivitas guru dan siswa. Rata-rata hasil

aktivitas guru dan siswa dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Vpg1/Vps1 + Vpg2/Vps2
X= 𝟐
72

Keterangan:
X : Rata-rata aktivitas guru atau siswa
Vpg1/Vps1 : Validasi pengguna (aktivitas guru atau siswa) pembelajaran ke-1
Vpg2/Vps2 : Validasi pengguna (aktivitas guru atau siswa) pembelajaran ke-2
Sumber : Akbar (2013:83) Yang Dimodifikasi Oleh Peneliti

Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus rata-rata diatas akan dianalisis

untuk mengetahui keefektifannya pada proses pembelajaran menggunakan produk

pengembangan media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem).

Media KOKOSIS dapat dikatakan efektif apabila secara deskriptif hasil

perhitungan aktivitas guru dan aktivitas siswa ≥68%. Analisis tersebut mengacu

pada kriteria keefektifan media KOKOSIS sebagai berikut.

Tabel 3.13 Kriteria Keefektifan Aktivitas Guru/Siswa Pada Media KOKOSIS


No Kriteria Keefektifan Media Keterangan
1 84% ≤ X ≤100% Sangat aktif
2 68% ≤ X < 84% Aktif
3 52% ≤ X < 68% Cukup aktif
4 36% ≤ X < 52% Kurang aktif
5 20% ≤ X < 36% Tidak aktif
Sumber : Akbar (2013:82) Yang Dimodifikasi Oleh Peneliti

Selain menggunakan lembar obervasi aktivitas guru dan siswa, untuk menilai

keefektifan penggunaan media KOKOSIS juga dinilai melalui hasil tes belajar.

Validasi ini disebut juga dengan validasi audience (peserta didik) yang dilakukan

untuk mengetahui keefektifan suatu produk yang dikembangkan. Keefektifan

berkaitan dengan ketercapaian tujuan pembelajaran. Bentuk instrumen validasi

audience tergantung pada jenis kompetensi yang ingin dicapai (Akbar, 2013:81).

Kompetensi yang ingin dicapai dalam penelitian dan pengembangan ini mengarah

pada penguasaan pengetahuan siswa sehingga instrumen yang digunakan berupa

soal tes. Cara mengolah data hasil belajar melalui soal tes dapat dihitung dengan

sebagai berikut:
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Skor = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑋 100

Sumber : Arifin (2009:128)


73

Lembar soal tes evaluasi tersebut dijadikan sebagai data pendukung yang

menguatkan data keefektifan penggunaan media pembelajaran KOKOSIS

berdasarkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Siswa dinyatakan tuntas

apabila nilai tes yang diperoleh ≥70 sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) dari sekolah. Hasil tes setiap siswa yang telah diklasifikasikan tuntas

tidaknya kemudian dihitung menggunakan rumus persentase ketuntasan klasikal.

Seperti yang tertera pada Depdikbud (dalam Trianto, 2008:171) yang menjelaskan

bahwa ketuntasan klasikal harus mencapai ≥85%. Rumus yang digunakan untuk

menghitung persentase ketuntasan klasikal adalah sebagai berikut.


∑ 𝑺𝒊𝒔𝒘𝒂 𝒕𝒖𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒃𝒆𝒍𝒂𝒋𝒂𝒓
P= ∑ 𝑩𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂
𝑋 100

Keterangan:
P : Persentase ketuntasan belajar

Hasil perhitungan dari ketuntasan belajar tersebut akan digunakan untuk

menghitung rata-rata ketuntasan belajar pada masing-masing pembelajaran. Rata-

rata hasil ketuntasan belajar dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
𝐏𝐤𝐛𝟏+𝐩𝐤𝐛𝟐
X=
𝟐

Keterangan:
X : Rata-rata ketuntasan belajar
Pkb1 : Persentase ketuntasan belajar pembelajaran 1
Pkb2 : Persentase ketuntasan belajar pembelajaran 2
Sumber : Akbar (2013:83) Yang Dimodifikasi Oleh Peneliti

Hasil dari perhitungan dengan menggunakan rumus diatas kemudian

dianalisis untuk mengetahui tingkat keefektifan media KOKOSIS pada saat proses

pembelajaran. Media pembelajaran KOKOSIS dapat dikatakan efektif apabila hasil

belajar siswa melebihi batas KKM ≥70 dan tuntas secara klasikal ≥85% serta
74

didukung dengan hasil lembar observasi guru dan siswa ≥68% aktif dalam

penggunaan media KOKOSIS.

c) Analisis Kemenarikan

Analisis kemenarikan dalam pengembangan produk media pembelajaran ini

diperoleh dari siswa pada saat menggunakan media pembelajaran dan juga saat

memperoleh informasi. Hal ini selaras dengan Trianto (2009:242) mengatakan

bahwa untuk mengukur pendapat siswa tentang ketertarikan, perasaan senang, dan

keterkinian, serta kemudahan dalam memahami komponen pembelajaran yakni

digunakan angket respon siswa. Angket respon siswa tersebut diberikan pada siswa

setelah seluruh Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) selesai dilaksanakan dengan

menggunakan lembar angket siswa.

Analisis kemenarikan pada penelitian dan pengembangan media

pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem) ini diperoleh dari data

respon siswa terhadap produk melalui pengisisan angket respon siswa yang

diberikan oleh pengembang pada tahap uji coba produk dan uji coba pemakaian.

Skor yang diperoleh dari angket tersebut akan diolah dengan cara dihitung dan

dianalisis. Perhitungan skor tersebut dilakukan dengan menggunakan rumus

sebagai berikut.
𝑇𝑠𝑒
Vah = 𝑇𝑆ℎ 𝑋 100%

Keterangan:
Vah : Hasil angket respon siswa
Tse : Total skor empirik yang diperoleh (penilaian ahli)
TSh : Total skor maksimal
Sumber : Akbar (2013:83) Yang Dimodifikasi Oleh Peneliti

Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus diatas akan dianalisis untuk

mengetahui tingkat kemenarikan dari produk pengembangan media pembelajaran

KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem). Media KOKOSIS dapat dikatakan


75

menarik apabila secara deskriptif hasil perhitungan ≥68%. Analisis tersebut

mengacu pada kriteria kemenarikan media KOKOSIS sebagai berikut.

Tabel 3.14 Kriteria Kemenarikan Media


No Kriteria Kemenarikan Media Keterangan
1 84% ≤ X ≤ 100% Sangat Menarik
2 68% ≤ X < 84% Menarik
3 52% ≤ X < 68% Cukup Menarik
4 36% ≤ X < 52% Kurang Menarik
5 20% ≤ X < 36% Tidak Menarik
Sumber : Akbar (2013:82) Yang Dimodifikasi Oleh Peneliti
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil dan Analisis Data

1. Penyajian Data

Penyajian data merupakan tahap untuk menjabarkan data yang diperoleh

dalam pengembangan produk. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini

adalah media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem). Adapun

penjelasan mengenai penyajian data adalah sebagai berikut.

a. Potensi dan Masalah

Potensi dan masalah merupakan kegiatan pertama yang dilakukan dengan

bertujuan mengidentifikasi masalah yang ada. Data pada tahap ini diperoleh melalui

kegiatan wawancara kepada guru kelas V UPTD SDN Panyaksagan Klampis dan

observasi pra penelitian pada saat pembelajaran berlangsung. Kegiatan tersebut

dilakukan untuk memperoleh data berkaitan dengan permasalahan yang dialami

selama pembelajaran berlangsung, kebutuhan belajar siswa dan penggunaan media

pembelajaran selama kegiatan pembelajaran. Kegiatan tersebut dilakukan pada

tanggal 25 september 2020 kepada Ibu Nur Samsiyah, S.Pd selaku guru kelas V

UPTD SDN Panyaksagan Klampis.

Hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada guru kelas V mengungkap

bahwa pembelajaran di sekolah dasar sudah menggunakan kurikulum 2013.

Fasilitas pembelajaran yang terdapat di UPTD SDN Panyaksagan Klampis cukup

lengkap meliputi papan tulis, bagan, dan gambar-gambar, namun tidak ada media

visual tiga dimensi. Guru berpendapat bahwa dalam pembelajaran tematik hanya

76
77

berpedoman pada buku siswa dan buku guru serta hanya menggunakan gambar-

gambar dan papan tulis. Namun saat ini gambar-gambar tersebut dirasa tidak selalu

digunakan. Guru tidak membuat media pembelajaran konkret dalam meyampaikan

konsep materi pembelajaran yang didalam konsep tersebut membutuhkan bentuk

nyata berupa visual tiga dimensi seperti pada mata pelajaran yang bermuat IPA dan

lainnya. Terbatasnya media pembelajaran yang konkret tersebut membuat siswa

kurang antusias dalam pembelajaran.

Hasil observasi yang dilakukan peneliti di UPTD SDN Panyaksagan

Klampis menunjukkan bahwa metode yang digunakan guru saat pembelajaran

adalah metode ceramah dan menghafal, guru hanya menggunakan metode

berkelompok, serta tidak adanya media pembelajaran visual tiga dimensi yang

dapat digunakan sebagai penunjang pembelajaran. Hasil observasi ini juga

diperkuat dengan pernyataan dari angket respon siswa yang disebarkan kepada 37

siswa kelas V. Adapun hasil dari angket analisis kebutuhan siswa pada pra

penelitian sebagai berikut.

Tabel 4.1 Hasil Angket Kebutuhan Siswa Pra Penelitian (Observasi)

Alternatif Jawaban
No. Pertanyaan
Ya Tidak
1. Apakah kamu merasa bosan jika guru hanya Bosan Tidak Bosan
menggunakan buku paket, papan tulis pada saat (33 siswa) (4 siswa)
melakukan proses pembelajaran?
2. Apakah kamu memperhatikan guru pada saat Memperhatikan Tidak
mengajar? Memperhatikan
(32 siswa) (5 siswa)
3. Apakah gurumu menggunakan media pembelajaran? Menggunakan Jarang
Menggunakan
(5 siswa) (32 siswa)
4. Apakah kamu ramai pada saat guru mengajar Ramai Tidak Ramai
menggunakan media pembelajaran? (7 siswa) (30 siswa)
5. Apakah kamu bersemangat pada saat guru Bersemangat Tidak
menggunakan media pembelajaran? Bersemangat
(35 siswa) (2 siswa)
78

6. Apakah gurumu sering menggunakan media Sering Tidak Sering


pembelajaran pada saat mengajar? (0 siswa) (37 siswa)
7. Apakah kamu menyukai pembelajaran tematik? Suka Tidak Suka
(33 siswa) (4 siswa)
8. Apakah menurutmu pembelajaran tematik itu sulit? Sulit Tidak Sulit
(17 siswa) (20)
9. Apakah kamu pernah belajar sambil bermain Pernah Tidak Pernah
menggunakan media pembelajaran? (5 siswa) (32 siswa)
10. Apakah kamu suka dengan media pembelajaran 3 Suka Tidak Suka
dimensi (media pembelajaran yang tampilannya (35 siswa) (2 siswa)
dapat diamati dari semua sudut pandang)?

Hasil analisis angket kebutuhan siswa yang diperoleh dari siswa kelas V

UPTD SDN Panyaksagan Klampis bahwa 35 siswa sangat tertarik dan menyukai

proses pembelajaran menggunakan media nyata berupa tiga dimensi sebagai

penunjang minat belajar siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru.

Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat diketahui bahwa minat belajar siswa

dengan menggunakan media pembelajaran sangatlah besar. Peneliti berupaya

memberikan solusi dengan mengembangkan suatu produk media pembelajaran

berbentuk tiga dimensi yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Produk media

pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti diharapkan dapat menarik perhatian

dan membantu siswa aktif sekaligus memudahkan dalam memahami materi

pembelajaran.

b. Pengumpulan Data

Pada tahap ini berisi pengumpulan informasi-informasi yang mendukung

terkait pemecahan atau solusi dari masalah yang ditemukan berupa pencarian studi

literatur atau referensi penelitian terdahulu yang memperkuat dalam

mengembangkan media pembelajaran yang sesuai. Peneliti juga merencanakan

metode penelitian yang sesuai yaitu penelitian dan pengembangan model Borg and

Gall yang telah dimodifikasi oleh Sugiyono karena media pembelajaran yang akan
79

dikembangkan lebih mengarah kepada media konkret dan berwujud tiga dimensi.

Materi yang akan dikembangkan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah

tentang komponen ekosistem yang terdapat pada tema 8 ekosistem subtema 1

komponen ekosistem. Alasan peneliti mengambil materi tersebut dikarenakan

masukan dari guru kelas V yang menyatakan bahwasannya siswa membutuhkan

media yang dapat menyampaikan informasi secara konkret. Adapun penelitian

pengembangan terdahulu yang berhubungan dengan produk yang akan

dikembangkan peneliti menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan terdahulu

hanya mencakup ekosistem darat saja. Sedangkan pada ekosistem terdapat dua jenis

ekosistem yaitu ekosistem darat dan juga ekosistem air. Sehingga, peneliti tertarik

untuk mengembangkan produk dengan menggabungkan dua jenis ekosistem

tersebut kedalam suatu media.

Pada pengumpulan data, peneliti juga mengumpulkan informasi terkait

dengan kompotensi inti, kompotensi dasar dan ketersediaan media-media

pembelajaran di UPTD SDN Panyaksagan Klampis. Adapun kompetensi inti,

kompetensi dasar yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Tabel 4.2 Kompetensi Inti

KI 1 Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.


Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
KI 2 diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta
tanah air.
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati, dan mencoba menanya
KI 3 berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain.
Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dan
KI 4 kritis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
80

Tabel 4.3 Kompetensi Dasar Tema 8 Subtema 1

Pembelajaran 1

3.1 Menggali informasi dari teks laporan buku tentang makanan dan rantai
makanan, kesehatan manusia, keseimbangan ekosistem, serta alam dan
pengaruh kegiatan manusia dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa
Bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.
Indonesia 4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan buku tentang makanan
dan rantai makanan, kesehatan manusia, keseimbangan ekosistem, serta
alam dan pengaruh kegiatan manusia secara mandiri dalam bahasa Indonesia
lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.
3.6 Mengenal jenis hewan dari makanannya dan mendeskripsikan rantai
makanan pada ekosistem di lingkungan sekitar.
IPA 4.6 Menyajikan hasil pengamatan untuk membentuk rantai makanan dan jejaring
makanan dari makhluk hidup di lingkungan sekitar yang terdiri dari
karnivora, herbivora, dan omnivora.

Pembelajaran 2

3.1 Menggali informasi dari teks laporan buku tentang makanan dan rantai
makanan, kesehatan manusia, keseimbangan ekosistem, serta alam dan
Bahasa pengaruh kegiatan manusia dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.
Indonesia 4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan buku tentang makanan
dan rantai makanan, kesehatan manusia, keseimbangan ekosistem, serta
alam dan pengaruh kegiatan manusia secara mandiri dalam bahasa Indonesia
lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.
3.6 Mengenal jenis hewan dari makanannya dan mendeskripsikan rantai
makanan pada ekosistem di lingkungan sekitar.
IPA
3.6 Menyajikan hasil pengamatan untuk membentuk rantai makanan dan jejaring
makanan dari makhluk hidup di lingkungan sekitar yang terdiri dari
karnivora, herbivora, dan omnivora.
3.2 Mengenal harmoni musik dan lagu daerah.
SBdP
4.2 Memainkan alat musik ritmis secara berkelompok dengan iringan vokal lagu
anak-anak dua suara.

Berdasarkan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) maka peneliti

ingin mengembangkan media KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem). Bentuk

dari media ini berupa kubus berukuran 80cm x 80 cm x 40 cm. Media KOKOSIS

ini dikembangkan agar dapat menyampaikan informasi mengenai komponen

ekosistem. Bahan-bahan yang akan digunakan dalam pembuatan media KOKOSIS

yaitu dari bahan sederhana seperti triplek, kayu, pasir, cat dan lain sebagainya.

Perpaduan dari semua bahan sederhana dan bahan-bahan lainnya diharapkan dapat
81

memberikan kelebihan tersendiri bagi media KOKOSIS yang ramah lingkungan

dan juga tahan lama.

c. Desain Produk

Pada tahap desain produk dilakukan perencanaan berupa desain media

KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem) dan alat serta bahan yang akan

digunakan dengan berbagai pertimbangan. Perencanaan media tersebut kemudian

diajukan kepada dosen pembimbing untuk mendapatkan persetujuan serta saran

sebagai pelengkap dalam menghasilkan produk tersebut. Saran yang diberikan oleh

dosen pembimbing terhadap media KOKOSIS ini adalah bentuk diorama yang

mendetail dan terlihat jelas serta menarik perhatian siswa. Saran lainnya yang

diberikan oleh dosen pembimbing adalah mengenai ukiran dan bentuk yang

terdapat pada media KOKOSIS yang perlu dikonkretkan lagi menyerupai benda

yang sesungguhnya serta materi dapat disampaikan melalui rekaman audio dengan

bantuan sound aktif yang ditempel pada media KOKOSIS.

1) Pembuatan Box; langkah pertama yaitu membuat box untuk tempat media yang

akan dibuat. Peneliti menggunakan kayu dan juga triplek pada box yang

dimodifikasi seperti wadah yang dapat menampung media pembelajaran serta di

tutupi oleh penutup yang terbuat dari bahan akrilik sehingga menyerupai

akuarium. Semua pemandangan dan komponen pada diorama tetap terlihat jelas

walau ditutup dengan penutup akrilik. Penutup akrilik terebut juga berfungsi

sebagai pelindung dari debu dan kotoran ketika media sewaktu-waktu tidak

digunakan. Wadah dan juga akrilik tersebut berukuran 80cm x 80cm x 40cm.
82

Gambar 4.1 Box Media KOKOSIS

2) Pembuatan Diorama Ekosistem Darat dan Air yang Menyerupai Bentuk Aslinya;

peneliti menyesuaikan materi dengan membuat miniatur yang berguna untuk

mengetahui tujuan yang akan dipilih siswa.

Gambar 4.2 Media KOKOSIS

3) Pembuatan Buku Petunjuk Pemakaian Produk; peneliti membuat buku petunjuk

ini berguna untuk memandu guru dan siswa untuk mengetahui tentang cara
83

penggunaan media pembelajaran dan mempermudah dalam penggunaan media

pembelajaran.

Gambar 4.3 Buku Petunjuk Penggunaan Media KOKOSIS

d. Data Validasi Desain

Data uji coba ahli berisi hasil validasi yang diberikan kepada beberapa ahli

dengan melakukan pengisian angket validasi. Data uji coba ahli dilakukan dengan

tujuan untuk memperoleh nilai kevalidan media pembelajaran KOKOSIS (Kotak

Komponen Ekosistem). Adapun beberapa ahli tersebut meliputi ahli media

pembelajaran, ahli desain pembelajaran, ahli materi pembelajaran dan ahli bahasa.

Tabel 4.4 Validator Ahli

No Validator Keterangan
1. Bapak Fachrur Rozie, S.Pd., M.Pd Ahli Media Pembelajaran
2. Ibu Ade Cyntia Pritasari, S.Pd., M.Pd Ahli Desain Pembelajaran
3. Ibu Dya Qurrotul A’yun, S.Pd., M.Pd Ahli Materi Pembelajaran
4. Ibu Aditya Dyah Puspitasari, S.Pd., M.Pd Ahli Bahasa

Berdasarkan daftar validator ahli tersebut maka diperoleh penilaian

terhadap media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem). Penilaian


84

tersebut akan dijadikan pedoman untuk mengukur kevalidan produk. Adapun hasil

validasi dari masing-masing ahli sebelum melakukan uji coba lapangan sebagai

berikut.

1) Validasi Media Pembelajaran

Validasi media pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 23 April 2021

dengan menunjukkan produk jadi berupa media pembelajaran KOKOSIS, buku

petunjuk penggunaan media untuk guru dan siswa, serta angket validasi media

pembelajaran. Validasi media pembelajaran dilakukan oleh ahli media

pembelajaran atau validator untuk mengetahui tingkat kevalidan media yang

dikembangkan yaitu media pembelajaran KOKOSIS. Validasi dilakukan oleh ahli

media dengan cara memberikan penilaian, komentar atau saran terhadap media

pembelajaran yang peneliti kembangkan. Validator media yang dipilih peneliti

yaitu Bapak Fachrur Rozie, S.Pd., M.Pd.

Hasil dari validasi media pembelajaran yaitu berupa data kuantitatif (angka)

yang diperoleh dari penilaian terhadap media pembelajaran KOKOSIS.

Rekapitulasi data tersebut dihitung dan dianalisis sehingga dapat diketahui tingkat

kevalidan media KOKOSIS yang telah dikembangkan. Selain data kuantitatif

terdapat data kualitatif yang diperoleh dari komentar atau saran yang diberikan oleh

ahli media. Komentar atau saran yang diperoleh dari validator dapat dijadikan

bahan pertimbangan dalam melakukan perbaikan terhadap media KOKOSIS.

Adapun hasil validasi ahli media pembelajaran sebagai berikut.


85

Tabel 4.5 Hasil Validasi Media Pembelajaran

No Aspek yang dinilai Skor yang


diperoleh
1. Kesesuaian media pembelajaran KOKOSIS dengan kompetensi yang 4
harus dikuasai siswa.
2. Kesesuaian media pembelajaran KOKOSIS dengan tujuan 4
pembelajaran.
3. Kesesuaian media pembelajaran KOKOSIS sebagai lingkungan 5
belajar.
4. Kemampuan media pembelajaran KOKOSIS dalam 5
mengembangkan motivasi belajar siswa.
5. Kemampuan media pembelajaran KOKOSIS sebagai alat bantu 5
untuk siswa dalam memahami dan mengingat informasi.
6. Kemampuan media pembelajaran KOKOSIS mampu menyajikan 5
konsep komponen ekosistem yang abstrak menjadi konkret.
7. Kemampuan media pembelajaran KOKOSIS dalam menarik 5
perhatian siswa.
8. Kemudahan media pembelajaran KOKOSIS untuk membantu guru 3
dalam melakukan pembelajaran (efisiensi waktu).
9. Kemampuan media pembelajaran KOKOSIS dapat dilakukan secara 5
berulang-ulang.
10. Kemampuan media pembelajaran KOKOSIS sebagai stimulus 4
belajar.
11. Kemampuan media pembelajaran KOKOSIS untuk dapat 5
menciptakan rasa senang belajar bagi siswa.
12. Ukuran media pembelajaran KOKOSIS disesuaikan dengan kondisi 5
kelas.
13. Warna yang digunakan hampir sama seperti aslinya sehingga media 5
pembelajaran KOKOSIS lebih menarik.
14. Media pembelajaran KOKOSIS dapat bertahan untuk waktu yang 5
lama dan tidak mudah rusak.
15. Keamanan media KOKOSIS bagi siswa. 4
Skor yang didapatkan 69
Skor maksimal 75
Komentar/saran:
- Ekosistem air harusnya di dalam air, tidak dipantai. Misalnya bintang laut hidup di air,
bukan dipantai atau didarat. Untuk hewan jumlahnya terlalu banyak, mungkin bisa
dikurangi agar lebih nampak ekosistemnya. Untuk yang lain sudah baik.

2) Validasi Desain Pembelajaran

Validasi desain pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 28 April 2021

dengan menunjukkan RPP, lampiran materi, soal evaluasi dan angket validasi

desain pembelajaran. Validator desain pembelajaran yaitu Ibu Ade Cyntia Pritasari,

S.Pd., M.Pd. Hasil dari validasi desain pembelajaran berupa data kuantitatif (angka)
86

yang diperoleh dari penilaian terhadap desain pembelajaran menggunakan media

KOKOSIS. Rekapitulasi data tersebut dihitung dan dianalisis sehingga dapat

diketahui kevalidan media KOKOSIS yang telah dikembangkan. Selain data

kuantitatif, terdapat data kualitatif yang diperoleh dari komentar atau saran yang

diberikan oleh ahli desain pembelajaran. Komentar atau saran tersebut dapat

dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan perbaikan terhadap desain

pembelajaran. Adapun hasil validasi ahli desain pembelajaran sebagai berikut.

Tabel 4.6 Hasil Validasi Desain Pembelajaran

No Aspek yang dinilai Skor yang


diperoleh
1. Ketepatan Kompetensi inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dengan 4
tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2. Ketepatan dalam menjabarkan Kompetensi Dasar (KD) ke dalam 4
Indikator pencapaian kompetensi.
3. Kejelasan dan kelogisan rumusan indikator pembelajaran. 4
4. Kesesuaian indikator pencapaian kompetensi dengan tingkat 4
perkembangan siswa.
5. Kelengkapan rumusan pembelajaran, tersurat aspek ABCD dalam 5
merumuskan tujuan pembelajaran. A= Audience, B= Behavior, C=
Conditional, D= Degree.
6. Kesesuaian langkah pembelajaran dengan tujuan pembelajaran. 4
7. Kegiatan dalam langkah-langkah pembelajaran lebih menekankan 4
pada pengalaman siswa.
8. Ketepatan sistematika penyusunan Rencana Pelaksanaan 5
Pembelajaran (RPP).
9. Pemanfaatan sumber belajar yang terdapat di lingkungan siswa. 4
10. Pemanfaatan media pembelajaran yang memudahkan siswa untuk 4
belajar.
11. Kelengkapan tahapan pembelajaran yaitu dari kegiatan awal, 4
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
12. Pencantuman instrumen penilaian. 4
13. Kesesuaian urutan kegiatan pembelajaran. 4
14. Kesesuaian dan kelengkapan instrumen evaluasi (soal, kunci jawaban 4
dan pedoman penskoran).
15. Kesesuaian alokasi waktu yang digunakan dalam pembelajaran. 4
Skor yang didapatkan 62
Skor maksimal 75
Komentar/saran:
- Perbaiki kisi-kisi penilaian kognitif. Buat penilaian sesuai dengan indikator dan tujuan
pembelajaran.
87

3) Validasi Materi Pembelajaran

Validasi materi pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 26 April 2021

dengan menunjukkan lampiran materi dan angket validasi materi pembelajaran.

Validator materi pembelajaran yaitu Ibu Dyah Qurrotul A’yun, S.Pd., M.Pd. Hasil

dari validasi materi pembelajaran berupa data kuantitatif (angka) yang diperoleh

dari penilaian terhadap materi pembelajaran. Rekapitulasi data tersebut dihitung

dan dianalisis sehingga dapat diketahui tingkat kevalidan media KOKOSIS yang

telah dikembangkan. Selain data kuantitatif, terdapat data kualitatif yang diperoleh

dari komentar atau saran yang diberikan validator. Komentar atau saran tersebut

dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan perbaikan terhadap materi

pembelajaran. Adapun hasil validasi ahli materi sebagai berikut.

Tabel 4.7 Hasil Validasi Materi Pembelajaran

No Aspek yang dinilai Skor yang


diperoleh
1. Materi sesuai dengan cakupan materi pembelajaran tema 8 subtema 5
1 kelas V.
2. Materi sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. 5
3. Materi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 5
4. Kelengkapan dan kedalaman uraian materi sesuai dengan tingkat 4
pemahaman
siswa.
5. Materi sesuai dengan konsep pembelajaran yang akan diajarkan. 5
6. Menyajikan kompetensi yang harus dikuasai siswa. 5
7. Menyajikan materi pendukung. 5
8. Uraian materi sistematis dari sederhana ke kompleks. 5
9. Materi mempermudah siswa memahami dalam materi komponen 5
ekosistem.
10. Mendorong rasa ingin tahu siswa. 5
11. Mendorong siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri. 5
12. Mendorong terjadinya interaksi siswa dengan media pembelajaran 5
KOKOSIS.
13. Ketepatan penyusunan struktur kalimat pada materi. 5
14. Panjang kalimat pada materi sesuai dengan tingkat pemahaman 4
siswa.
15. Struktur kalimat pada materi yang sesuai dengan pemahaman siswa. 4
Skor yang didapatkan 72
88

Skor maksimal 75
Komentar/saran:
- Perbaiki tentang penulisan dan tata bahasa pada lampiran materi. Untuk yang lain sudah
bagus, silahkan dilanjutkan.

4) Vlidasi Bahasa

Validasi bahasa dilaksanakan pada tangal 22 April 2021 dengan

menunjukkan buku petunjuk guru dan siswa, lampiran materi dan angket validasi

bahasa. Validator bahasa yaitu Ibu Aditya Dyah Puspitasari, S.Pd., M.Pd. Hasil dari

validasi bahasa berupa data kuantitatif (angka) yang diperoleh dari penilaian

terhadap bahasa dalam penggunaan media pembelajaran KOKOSIS. Rekapitulasi

data tersebut dihitung dan dianalisis sehingga dapat diketahui kevalidan media

KOKOSIS yang telah dikembangkan. Selain data kuantitatif, terdapat data kualitatif

yang diperoleh dari komentar atau saran yang diberikan oleh ahli bahasa. Komentar

atau saran tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan

perbaikan terhadap bahasa yang digunakan. Adapun hasil validasi bahasa sebagai

berikut.

Tabel 4.8 Hasil Validasi Bahasa

No Aspek yang dinilai Skor yang


diperoleh
1. Ketepatan penggunaan ejaan pada buku petujuk media pembelajaran 4
KOKOSIS.
2. Bahasa yang digunakan mudah dipahami dan dimengerti sesuai 5
karakteristik siswa.
3. Ketepatan penggunaan istilah pada buku petujuk media pembelajaran 4
KOKOSIS.
4. Ketepatan penyusunan struktur kalimat pada buku petujuk media 4
pembelajaran KOKOSIS.
5. Panjang kalimat sesuai dengan tingkat pemahaman anak pada buku 5
petujuk media pembelajaran KOKOSIS.
6. Penggunaan dalam gaya bahasa menarik. 4
7. Gaya bahasa dalam unjuk kerja mudah dipahami. 4
8. Kejelasan huruf pada setiap tulisan. 5
9. Kejelasan tanda baca pada setiap tulisan. 4
89

10. Kejelasan simbol pada setiap tulisan. 4


11. Kejelasan kata/kalimat dalam media yang berupa petunjuk. 4
12. Ketepatan dalam pemilihan kata pada media. 4
Skor yang didapatkan 51
Skor maksimal 60
Komentar/saran:
- Penggunaan bahasa asing huruf silahkan di cetak miring.

e. Data Revisi Desain

Kegiatan revisi dilakukan untuk menyempurnakan media pembelajaran

KOKOSIS sehingga menjadi produk yang valid. Peneliti melakukan kegiatan revisi

produk setelah mendapatkan masukan dari empat validaror yaitu validator ahli

media pembelajaran, validator ahli desain pembelajaran, validator ahli materi

pembelajaran dan validator ahli bahasa. Keempat validator tersebut, peneliti

mendapatkan komentar dan saran dalam membangun serta menjadikan produk

media pembelajaran KOKOSIS menjadi lebih baik lagi dan valid digunakan.

Berikut peneliti akan memaparkan beberapa hal yang direvisi dalam produk media

pembelajaran KOKOSIS.

1) Revisi Produk Pengembangan dari Ahli Media Pembelajaran

Pada kolom komentar/saran, ahli media pembelajaran menuliskan

“Ekosistem air harusnya di dalam air, tidak dipantai. Misalnya bintang laut hidup

di air, bukan dipantai atau didarat. Untuk hewan jumlahnya terlalu banyak,

mungkin bisa dikurangi agar lebih nampak ekosistemnya. Untuk yang lain sudah

baik”. Ahli media pembelajaran memberikan saran secara tertulis pada kolom

komentar/saran di angket validasi ahli media pembelajaran. Berdasarkan saran

tersebut maka dilakukan perbaikan sesuai dengan saran yang telah diberikan.
90

Sebelum di Revisi Sesudah di Revisi

Sebelum di Revisi Sesudah di Revisi

Gambar 4.4 Revisi Produk Media KOKOSIS

2) Revisi Produk Pengembangan dari Ahli Desain Pembelajaran

Validator ahli desain pembelajaran memberikan masukan secara tertulis

kepada pengembang pada kolom komentar/saran, ahli desain pembelajaran

menuliskan “Perbaiki kisi-kisi penilaian kognitif. Buat penilaian sesuai dengan

indikator dan tujuan pembelajaran”. Berdasarkan tanggapan dari validator maka

pengembang melakukan perbaikan sesuai dengan saran tersebut agar proses

pembelajaran menggunakan media pembelajaran KOKOSIS sesuai dengan apa

yang diharapkan. Selain itu tujuan pembelajaran juga dapat tercapai dengan

maksimal.
91

3) Revisi Produk Pengembangan dari Ahli Materi Pembelajaran

Hasil analisis dari angket validasi yang diisi oleh ahli materi dapat

digunakan sebagai acuan untuk melakukan revisi atau perbaikan produk yang

dikembangkan agar menghasilkan produk yang lebih baik dari sebelumnya. Dari

hasil validasi ke ahli materi mendapatkan komentar yang positif dan validator

menyampaikan secara tertulis di kolom komentar/saran, ahli materi menuliskan

“Perbaiki tentang penulisan dan tata bahasa pada lampiran materi. Untuk yang lain

sudah bagus, silahkan dilanjutkan”. Berdasarkan tanggapan dari validator maka

pengembang melakukan perbaikan sesuai dengan saran tersebut.

4) Revisi Produk Pengembangan dari Ahli Bahasa

Hasil analisis dari angket validasi yang diisi oleh ahli bahasa dapat

digunakan sebagai acuan untuk melakukan revisi atau perbaikan produk yang

dikembangkan agar menghasilkan produk yang lebih baik dari sebelumnya. Dari

hasil validasi ke ahli bahasa mendapatkan tanggapan secara tertulis pada kolom

komentar/saran yaitu “Penggunaan bahasa asing huruf silahkan di cetak miring”.

Berdasarkan tanggapan dari validator ahli bahasa maka pengembang melakukan

perbaikan sesuai dengan saran tersebut.

f. Data Uji Lapangan

Data uji lapangan pada penelitian pengembangan diperoleh dari uji coba

produk dan uji coba pemakaian. Uji lapangan dilakukan dengan menggunakan 37

siswa dari kelas V di UPTD SDN Panyaksagan Klampis. Uji coba produk

menggunakan 9 siswa dengan kriteria kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Uji

coba pemakaian menggunakan 28 siswa dengan berbagai karakteristik. Adapun

penjelasan data dari masing-masing uji lapangan sebagai berikut.


92

1) Data Uji Coba Produk

Uji coba produk merupakan tahap uji coba lapangan yang dilakukan dengan

menggunakan subjek dalam kelompok kecil yaitu 9 siswa dengan rincian 3 siswa

dengan kemampuan tinggi, 3 siswa dengan kemampuan sedang dan 3 siswa dengan

kemampuan rendah. Uji coba produk dilaksanakan pada hari (Kamis-Jum’at/

tanggal 29-30 April 2021) dimulai pukul 07.00 WIB dikelas V UPTD SDN

Panyaksagan Klampis. Uji coba produk dilaksanakan dengan tujuan untuk

mengetahui tingkat keefektifan dan kemenarikan media yang dikembangkan dalam

pembelajaran sebelum peneliti melanjutkan ke tahap selanjutnya. Peneliti dalam

melakukan uji coba produk dibantu observer yaitu Ibu Nur Samsiyah, S.Pd. Data

yang diperoleh pada tahap uji coba produk yaitu lembar observasi aktivitas guru,

lembar observasi aktivitas siswa, hasil belajar siswa dan angket respon siswa.

Adapun hasil kegiatan observasi aktivitas guru dan siswa pada uji coba produk

sebagai berikut ini.

Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pembelajaran 1 Uji Coba Produk
Peniaian
No Indikator
Ya Tidak
1. Memeriksa kesiapan ruangan, media dan kesiapan siswa. √
2. Memberikan apersepsi. √
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. √
4. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang

akan dicapai.
5. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perkembangan

siswa.
6. Menguasai kelas dengan baik. √
7. Ketepatan penggunaan waktu. √
8. Kelugasan dalam penyampaian materi. √
9. Menyampaikan materi secara runtut. √
10. Melibatkan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa aktif

dalam pembelajaran.
11. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP. √
12. Menggunakan media pembelajaran KOKOSIS dengan tepat. √
13. Memantau kemajuan belajar siswa. √
14. Melaksanakan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi

dasar.
15. Mengajak siswa membuat kesimpulan. √
93

Skor yang diperoleh 14


Skor maksimal 15

Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pembelajaran 2 Uji Coba Produk
Peniaian
No Indikator
Ya Tidak
1. Memeriksa kesiapan ruangan, media dan kesiapan siswa. √
2. Memberikan apersepsi. √
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. √
4. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang

akan dicapai.
5. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perkembangan

siswa.
6. Menguasai kelas dengan baik. √
7. Ketepatan penggunaan waktu. √
8. Kelugasan dalam penyampaian materi. √
9. Menyampaikan materi secara runtut. √
10. Melibatkan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa aktif

dalam pembelajaran.
11. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP. √
12. Menggunakan media pembelajaran KOKOSIS dengan tepat. √
13. Memantau kemajuan belajar siswa. √
14. Melaksanakan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi

dasar.
15. Mengajak siswa membuat kesimpulan. √
Skor yang diperoleh 15
Skor maksimal 15

Tabel 4.11 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Uji Coba Produk


No Nama Pembelajaran 1 Pembelajaran 2 Skor Maksimal
1. Jenny Aulia Rizky 20 20 20
2. Mahbudin Achmad Dani 18 20 20
3. Moh. Lutfan Arif Abdillah 20 20 20
4. Moh. Sihebuddin 19 20 20
5. Niatus Soleha 20 20 20
6. Nur Hafifah 19 20 20
7. Rizqi Maulana 17 19 20
8. Rosikin 19 19 20
9. Zilfiya 19 20 20
Jumlah Skor 171 178 180
Total Skor 349 360

Pada kegiatan aktivitas guru dan siswa pada uji coba produk, guru sebelum

memulai pembelajaran menjelaskan kepada siswa terlebih dahulu mengenai tujuan

pembelajaran. guru meminta siswa untuk mengikuti pelajaran dengan baik. Guru
94

memperkenalkan media KOKOSIS dan meminta siswa menggali informasi dari

media KOKOSIS. Siswa berpatisipasi penuh dalam penggunaan media KOKOSIS.

Siswa ikut serta dalam penggunaan media KOKOSIS dengan arahan dari

guru. Siswa diberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk mengukur keaktifan siswa

belajar menggunakan media KOKOSIS. Berdasarkan lembar observasi aktivitas

guru dan siswa inilah dapat diketahui keefektifan dari media KOKOSIS.

Keefektifan diperoleh dari lembar tes hasil belajar yang diisi oleh siswa. Adapun

hasil tes belajar pada uji coba produk sebagai berikut.

Tabel 4.12 Hasil Belajar Siswa Uji Coba Produk


No Nama Pembelajaran 1 Pembelajaran 2 Nilai Maksimal
1. Jenny Aulia Rizky 100 100 100
2. Mahbudin Achmad Dani 90 95 100
3. Moh. Lutfan Arif 100 100 100
Abdillah
4. Moh. Sihebuddin 80 95 100
5. Niatus Soleha 100 100 100
6. Nur Hafifah 100 100 100
7. Rizqi Maulana 65 80 100
8. Rosikin 75 85 100
9. Zilfiya 95 90 100
Total Nilai 805 845 900

Pada akhir pembelajaran, peneliti juga meminta siswa mengisi angket

respon siswa untuk memberikan pendapat mengenai media yang dikembangkan

yaitu media pembelajaran KOKOSIS untuk dijadikan sebagai acuan melakukan

tahap uji coba pemakaian. Angket respon siswa diberikan kepada siswa untuk

mengetahui tingkat kemenarikan media. Adapun hasil dari angket respon siswa

pada uji coba produk sebagai berikut.

Tabel 4.13 Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba Produk


No Nama Total Skor Skor Maksimal
1. Jenny Aulia Rizky 49 50
2. Mahbudin Achmad Dani 49 50
3. Moh. Lutfan Arif Abdillah 48 50
4. Moh. Sihebuddin 50 50
95

5. Niatus Soleha 50 50
6. Nur Hafifah 50 50
7. Rizqi Maulana 48 50
8. Rosikin 48 50
9. Zilfiya 48 50
Jumlah Skor 440 450

2) Revisi Produk

Masukan dan saran dari hasil angket respon siswa uji coba produk atau uji

coba produk adalah siswa sangat tertarik menggunakan media KOKOSIS. Tahapan

pada uji coba produk sesuai dengan tahapan pembelajaran yang terdapat pada RPP.

Diperhatikan kembali tahapan yang terdapat di RPP agar semua langkah kegiatan

tidak ada yang tidak terlaksana. Siswa sangat antusias dalam pembelajaran.

Terdapat beberapa masukan dari siswa yaitu apabila tumbuhan seperti rerumputan

ditambah pada ekosistem darat agar lebih bagus dan menarik. Masukan dari uji coba

produk tersebut dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan uji coba pemakaian.

Setelah revisi tersebut dilakukan dan diperbaiki, maka media KOKOSIS siap diuji

cobakan pada uji coba pemakaian.

Sebelum di Revisi Sesudah di Revisi

Gambar 4.5 Revisi Produk


96

3) Data Uji Coba Pemakaian

Tahap uji coba pemakaian dilakukan apabila pada tahap uji coba produk

sudah memenuhi kriteria efektif dan menarik untuk digunakan. Pada uji coba

pemakaian, peneliti menggunakan subjek siswa lebih banyak dibandingkan dengan

siswa yang digunakan pada uji coba produk. Peneliti menggunakan 28 siswa kelas

V di UPTD SDN Pnyaksagan Klampis dengan kriteria tingkat pemahaman yang

tinggi, sedang dan rendah. Tahap uji coba pemakaian dilaksanakan pada hari

(Kamis-Jum’at/ Tanggal 06-07 Mei 2021) pada pukul 07.00 WIB di UPTD SDN

Panyaksagan Klampis. Data yang diperoleh pada tahap uji coba pemakaian yaitu

data lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, lembar tes

hasil belajar dan angket respon siswa.

Pada pelaksanaan uji coba pemakaian peneliti melakukan proses

pembelajaran pada pembelajaran 1 dan 2 materi komponen ekosistem dengan

menggunakan media yang dikembangkan yaitu media pembelajaran KOKOSIS

(Kotak Komponen Ekosistem). Kemudian memberikan lembar kerja siswa untuk

dilihat tingkat ke aktifan siswa terhadap media KOKOSIS. Siswa juga diberikan tes

tertulis atau soal evaluasi yang berjumlah 20 soal pilihan ganda. Pemberian tes

tertulis dalam uji coba pemakaian dilakukan untuk mengetahui tingkat efektifitas

media pembelajaran yang dikembangkan terhadap hasil belajar siswa.

Pelaksana uji coba pemakaian terdiri dari pengajar dan observer. Pelaksana

uji coba pemakaian melibatkan 4 observer yang bertugas mengamati proses

pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa (1 observer bertugas mengamati 2

kelompok) dengan memberikan penilaian pada lembar observasi pembelajaran.

Adapun observer sebagai berikut.


97

Tabel 4.14 Pelaksana Uji Coba Pemakaian

No Nama Tugas Keterangan


1. Candra Mahardika Guru Mahasiswa PGSD
2. Nur Samsiyah Observer Guru Guru SD
3. Hayyum Mubassir Observer Kelompok 1 dan 2 Guru SD
4. Asrofil Layli Observer Kelompok 3 dan 4 Guru SD
5. St. Mulisah Observer Kelompok 5 dan 6 Guru SD

Observer memberikan penilaian, kritik dan saran melalui pengisian angket.

Penilaian yang berupa angka akan dihitung dan dianalisis untuk mengetahui tingkat

keefektifan dari media pembelajaran yang dikembangkan. Sedangkan tanggapan

yang berupa komentar atau saran dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam

melakukan perbaikan terhadap media pembelajaran yang dikembangkan. Adapun

data yang diperoleh pada lembar observasi pembelajaran (aktivitas guru dan

aktivitas siswa) pada uji coba pemakaian sebagai berikut.

Tabel 4.15 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pembelajaran 1 Uji Coba Pemakaian
Peniaian
No Indikator
Ya Tidak
1. Memeriksa kesiapan ruangan, media dan kesiapan siswa. √
2. Memberikan apersepsi. √
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. √
4. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang

akan dicapai.
5. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perkembangan

siswa.
6. Menguasai kelas dengan baik. √
7. Ketepatan penggunaan waktu. √
8. Kelugasan dalam penyampaian materi. √
9. Menyampaikan materi secara runtut. √
10. Melibatkan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa aktif

dalam pembelajaran.
11. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP. √
12. Menggunakan media pembelajaran KOKOSIS dengan tepat. √
13. Memantau kemajuan belajar siswa. √
14. Melaksanakan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi

dasar.
15. Mengajak siswa membuat kesimpulan. √
Skor yang diperoleh 15
Skor maksimal 15
98

Tabel 4.16 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pembelajaran 2 Uji Coba Pemakaian
Peniaian
No Indikator
Ya Tidak
1. Memeriksa kesiapan ruangan, media dan kesiapan siswa. √
2. Memberikan apersepsi. √
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. √
4. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang

akan dicapai.
5. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perkembangan

siswa.
6. Menguasai kelas dengan baik. √
7. Ketepatan penggunaan waktu. √
8. Kelugasan dalam penyampaian materi. √
9. Menyampaikan materi secara runtut. √
10. Melibatkan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa aktif

dalam pembelajaran.
11. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP. √
12. Menggunakan media pembelajaran KOKOSIS dengan tepat. √
13. Memantau kemajuan belajar siswa. √
14. Melaksanakan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi

dasar.
15. Mengajak siswa membuat kesimpulan. √
Skor yang diperoleh 15
Skor maksimal 15

Pada tahap uji coba pemakaian ini peneliti menggunakan responden

sebanyak 28 siswa kelas V UPTD SDN Panyaksagan Klampis dengan kriteria

kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Adapun langkah pertama proses

pembelajaran yaitu kegiatan pendahuluan yang dilakukan oleh guru adalah

mengucapkan salam kemudian siswa menjawab salam dari guru, meminta ketua

kelas untuk memimpin do’a, mengecek kehadiran siswa, melakukan apersepsi, dan

menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Siswa berpartisipasi penuh

dalam penggunaan media KOKOSIS dan ikut serta dalam penggunaan media

dengan arahan dari guru. Siswa diberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk

mengukur keaktifan belajar siswa menggunakan media KOKOSIS.


99

Tabel 4.17 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Uji Coba Pemakaian

No Nama Pembelajaran 1 Pembelajaran 2 Skor


Maksimal
1. Abd. Walid 19 20 20
2. Achmad Dairobi 20 19 20
3. Agus Soleh 18 19 20
4. Ahsanul Husairi 20 20 20
5. Alfira Nayshila Putri 20 20 20
6. Bedrut Tamam 19 19 20
7. Farhan Zain 20 20 20
8. Fathur Rozi 19 20 20
9. Hilyatus Soadah 19 20 20
10. Himayatunnisa 20 20 20
11. Ilzam Madani 19 20 20
12. Inayatur Robbaniyah 17 19 20
13. Moh Farid 20 20 20
14. Moh Asin 20 20 20
15. Mojehid Ansori 20 20 20
16. Muhammad Abdul Hadi 19 20 20
17. Muhammad Mohsin 19 20 20
18. Nawwaf 19 19 20
19. Naylul Mawaddah 19 19 20
20. Oktaviya Dewi 20 20 20
21. Paiha 19 20 20
22. Qurrotul Ainiyah 20 19 20
23. Rayyan 20 20 20
24. Rilham Fachrillah 19 19 20
25. Silfia Amanda Putri 20 20 20
26. Sintya Dewi 19 19 20
27. Subaidah 19 19 20
28. Wafidatun Nisa 19 20 20
Jumlah Skor 541 550 560
Total Skor 1.091 1.120

Setelah proses pembelajaran selesai peneliti meminta siswa untuk

mengerjakan soal tes evaluasi dan mengisi angket respon siswa berupa penilaian

serta tanggapan (komentar atau saran) terhadap media KOKOSIS. Penilaian yang

berupa angka akan dihitung dan dianalisis untuk mengetahui tingkat kemenarikan

yang diperoleh, sedangkan tanggapan yang berupa komentar atau saran akan

dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan revisi terhadap media KOKOSIS

yang dikembangkan. Berikut hasil tes belajar siswa dan respon siswa yang

diperoleh pada uji coba pemakaian.


100

Tabel 4.18 Hasil Belajar Siswa Uji Coba Pemakaian


No Nama Pembelajaran 1 Pembelajaran 2 Nilai Maksimal
1. Abd. Walid 80 95 100
2. Achmad Dairobi 95 85 100
3. Agus Soleh 90 95 100
4. Ahsanul Husairi 100 90 100
5. Alfira Nayshila Putri 100 100 100
6. Bedrut Tamam 100 100 100
7. Farhan Zain 70 90 100
8. Fathur Rozi 60 65 100
9. Hilyatus Soadah 80 90 100
10. Himayatunnisa 90 85 100
11. Ilzam Madani 75 90 100
12. Inayatur Robbaniyah 90 95 100
13. Moh Farid 85 90 100
14. Moh Asin 95 100 100
15. Mojehid Ansori 100 90 100
16. Muhammad Abdul Hadi 85 80 100
17. Muhammad Mohsin 100 95 100
18. Nawwaf 65 75 100
19. Naylul Mawaddah 95 100 100
20. Oktaviya Dewi 75 65 100
21. Paiha 90 95 100
22. Qurrotul Ainiyah 90 85 100
23. Rayyan 95 100 100
24. Rilham Fachrillah 65 80 100
25. Silfia Amanda Putri 85 100 100
26. Sintya Dewi 80 95 100
27. Subaidah 100 100 100
28. Wafidatun Nisa 90 100 100
Total Nilai 2.425 2.530 2.800

Tabel 4.19 Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba Pemakaian


No Nama Skor Skor Maksimal
1. Abd. Walid 50 50
2. Achmad Dairobi 49 50
3. Agus Soleh 48 50
4. Ahsanul Husairi 50 50
5. Alfira Nayshila Putri 48 50
6. Bedrut Tamam 49 50
7. Farhan Zain 47 50
8. Fathur Rozi 46 50
9. Hilyatus Soadah 48 50
10. Himayatunnisa 47 50
11. Ilzam Madani 48 50
12. Inayatur Robbaniyah 48 50
13. Moh Farid 49 50
14. Moh Asin 47 50
15. Mojehid Ansori 50 50
16. Muhammad Abdul Hadi 49 50
17. Muhammad Mohsin 50 50
101

18. Nawwaf 50 50
19. Naylul Mawaddah 48 50
20. Oktaviya Dewi 49 50
21. Paiha 49 50
22. Qurrotul Ainiyah 48 50
23. Rayyan 50 50
24. Rilham Fachrillah 49 50
25. Silfia Amanda Putri 49 50
26. Sintya Dewi 50 50
27. Subaidah 50 50
28. Wafidatun Nisa 48 50
Jumlah Skor 1.363 1.400

4) Revisi Produk Akhir

Masukan dan saran dari hasil angket respon siswa pada uji coba pemakaian

adalah siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran. Siswa sangat

menyukai belajar sambal bermain dengan menggunakan media pembelajaran

KOKOSIS. Siswa tertarik dengan komponen ekosistem seperti hewan, tumbuhan,

tanah, air dan lain sebagainya sehingga siswa ingin terus belajar sambil bermain

menggunakan media pembelajaran KOKOSIS secara berulang-ulang.

g. Produksi Masal

Produksi masal dilakukan apabila produk yang telah diuji cobakan

dinyatakan efektif untuk diproduksi masal. Tahap produksi masal pada penelitian

ini berimplikasi pada pemanfaatan yang lebih luas. Namun pada penelitian

pengembangan media pembelajaran KOKOSIS tidak dilakukan produksi masal

dikarenakan keterbatasan waktu, biaya dan tenaga. Hal tersebut sesuai dengan

pernyataan yang diungkap oleh Adelina Hasyim (2016:89) bahwa kegiatan

diseminasi dan implementasi marupakan tahap akhir dari langkah Borg and Gall

yang telah dilakukan dengan mengadakan seminar nasional dan laporan dalam

jurnal nasional ataupun internasional, lalu melaksanakan kerjasama dengan

penerbit. Hal tersebut membutuhkan banyak biaya, sehingga dibatasi hingga


102

langkah ke-7 saja bagi peneliti khsusnya dalam penulisan skripsi, tesis atau

disertasi.

2. Analisis Data

Analisis data merupakan tahap setelah penyajian data. Analisis data

dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan, keefektifan, dan kemenarikan dari

produk yang dikembangkan yaitu media pembelajaran KOKOSIS (Kotak

Komponen Ekosistem). Analisis dari data yang telah diperoleh dapat dijelaskan

sebagai berikut.

a. Analisis Kevalidan Produk

Analisis kevalidan produk diperoleh dari angket validasi ahli. Peneliti

melakukan validasi media pembelajaran KOKOSIS kepada 4 ahli yaitu ahli media

pembelajaran, ahli desain pembelajaran, ahli materi pembelajaran, dan ahli bahasa.

Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh data hasil validasi media pada media pembelajaran

KOKOSIS dengan skor 69 dan skor maksimalnya adalah 75. Berdasarkan tabel 4.6

diperoleh data hasil validasi desain pembelajaran KOKOSIS dengan skor 62 dan

skor maksimalnya adalah 75. Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh data hasil validasi

materi pembelajaran pada media pembelajaran KOKOSIS dengan skor 72 dan skor

maksimalnya adalah 75. Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh data hasil validasi bahasa

pada media pembelajaran KOKOSIS dengan skor 51 dan skor maksimalnya adalah

60. Berdasarkan hasil skor yang didapatkan dari masing-masing validasi ahli

tersebut kemudian dihitung menggunakan rumus kevalidan (Akbar, 2013:83).

Adapun hasil perhitungan persentase hasil validasi masing-masing ahli tersebut

sebagai berikut.
103

Tabel 4.20 Data Hasil Validasi Produk


Validasi Media Pembelajaran Validasi Desain Pembelajaran
𝑇𝑠𝑒 𝑇𝑠𝑒
Vah = 𝑥 100 Vah = 𝑥 100
𝑇𝑆ℎ 𝑇𝑆ℎ
69 62
Vah = 𝑥 100 Vah = 𝑥 100
75 75

Vah = 92% Vah = 83%

Validasi Materi Pembelajaran Validasi Bahasa


𝑇𝑠𝑒 𝑇𝑠𝑒
Vah = 𝑥 100 Vah = 𝑥 100
𝑇𝑆ℎ 𝑇𝑆ℎ

72 51
Vah = 𝑥 100 Vah = 𝑥 100
75 60

Vah = 96% Vah = 85%

Katerangan:
Vah : Validasi ahli
Tse : Total skor empirik yang diperoleh (penilaian ahli)
TSh : Total skor maksimal

Validasi Ahli
100% 96%
92%
90% 85%
83%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Kevalidan Media
KOKOSIS

Ahli Media Ahli Desain Ahli Materi Ahli Bahasa

Gambar 4.6 Diagram Hasil Persentase Validasi Ahli

Berdasarkan tabel 4.20 (Data Hasil Validasi Produk) diperoleh hasil

prsentase validasi masing-masing ahli. Validasi ahli media pembelajaran diperoleh

persentase 92%, validasi desain pembelajaran 83%, validasi materi pembelajaran


104

96% dan validasi bahasa 85%. Berdasarkan hasil persentase yang diperoleh dari

masing-masing validasi ahli, maka peneliti akan menghitung hasil tersebut dengan

menggunakan rumus validasi gabungan (Akbar, 2013:83).

𝑉𝑎ℎ1 + 𝑉𝑎ℎ2 + 𝑉𝑎ℎ3 + 𝑉𝑎ℎ4


V − rata − rata ahli =
4

92% + 83% + 96% + 85%


=
4

= 89%

Berdasarkan hasil perhitungan validasi gabungan rata-rata 4 ahli diperoleh

persentase sebesar 89%. Hasil persentase tersebut kemudian dideskripsikan dengan

kriteria penilaian validasi ahli yang ada pada (Tabel 3.11 Kriteria Validitas Produk

Media KOKOSIS). Berdasarkan hasil persentase sebesar 89% dapat dideskripsikan

kedalam kategori sangat valid, sehingga dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran KOKOSIS sangat valid untuk digunakan dalam pembelajaran.

b. Analisis Hasil Uji Coba Produk

1) Analisis Keefektifan Pada Uji Coba Produk

a) Lembar Aktivitas Guru

Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran dengan

menggunakan media pembelajaran KOKOSIS ( Kotak Komponen Ekosistem )

Seperti yang di tunjukan pada (Tabel 4.9 dan 4.10 Hasil Lembar Observasi

Pembelajaran (Aktivitas Guru) Pada Uji Coba Produk) maka dapat diketahui total

skor yang di peroleh adalah pembelajaran 1 mendapatkan 14 dan pembelajaran 2

mendapatkan 15 skor. Total skor maksimal yaitu 15. Berikut perhitungan validasi

pengguna (Aktivitas Guru) menggunakan rumus modivikasi (Akbar, 2013:83).


105

Pembelajaran 1 Pembelajaran 2

Tse Tse
Vpg x100% Vpg x100%
Tsh Tsh

14 15
Vpg x100% Vpg x100%
15 15

Vpg = 93% Vpg = 100%

Hasil perhitungan dari aktivitas kedua pembelajaran tersebut akan

digunakan untuk menghitung rata-rata pada hasil aktivitas guru pada uji coba

produk. Rata-rata hasil aktivitas tersebut dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut.

Rata-rata Observasi Aktivitas Guru Uji Coba Produk

Vpg1 + Vpg2 Keterangan:


𝑋=
2 X : Rata-rata aktivitas guru
93%+100% Vpg1 : Validasi pengguna (aktivitas guru atau siswa)
= pembelajaran ke-1
2
Vpg2 : Validasi pengguna (aktivitas guru atau siswa)
= 97%
pembelajaran ke-2

Hasil persentase tersebut, kemudian dikonversikan pada tabel (Tabel 3.12

Kriteria Keaktifan Guru Pada Produk Media KOKOSIS), Sehingga didapat hasil

bahwa media pembelajaran KOKOSIS merupakan produk pengembangan yang

berada pada tingkat sangat aktif yaitu dengan nilai 97%.

b) Lembar Aktivitas Siswa

Berdasarkan hasil obersvasi terhadap proses hasil pembelajaran dengan

menggunakan media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem)

seperteti yang ditunjukkan pada (Tabel 4.11 Hasil Observasi Pembelajaran

(Aktivitas Siswa) Pada Uji Coba Produk) maka dapat diketahui total skor yang

diperoleh pembelajaran 1 adalah 171 dan skor yang diperoleh pembelajaran 2


106

adalah 178, dengan skor maksimal 180 dan rata-rata nilai yang diberikan adalah 5

yaitu sangat baik. Berikut perhitungan validasi pengguna (Aktivitas Siswa)

menggunakan rumus modifikasi (Akbar, 2013:83).

Pembelajaran 1 Pembelajaran 2

𝑇𝑠𝑒 𝑇𝑠𝑒
𝑉𝑝𝑠 = 𝑥100% 𝑉𝑝𝑠 = 𝑥100%
𝑇𝑆ℎ 𝑇𝑆ℎ

171 178
𝑉𝑝𝑠 = 𝑥100% 𝑉𝑝𝑠 = 𝑥100%
180 180

Vps = 95% Vps = 99%

Hasil perhitungan aktivitas siswa dari kedua pembelajaran tersebut akan

digunakan untuk menghitung rata–rata pada hasil aktivitas siswa. Rata-rata hasil

aktivitas siswa dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Rata – rata Observasi Aktivitas Siswa Uji Coba Produk

𝑉𝑝𝑠1 + 𝑉𝑝𝑠2 Keterangan:


𝑋=
2 X : Rata–rata aktivitas (guru atau siswa)
Vpg1/Vps1 : Validasi pengguna (aktivitas guru atau siswa)
95%+99%
= pembelajaran ke-1
2 Vpg2/Vps2 : Validasi pengguna (aktivitas guru atau siswa)
pembelajaran ke-2
= 97%

Hasil rata-rata tersebut, kemudian dikonversikan pada (Tabel 3.13 Kriteria

Keaktivan Siswa Pada Produk Media KOKOSIS), Sehingga didapat hasil bahwa

media pembelajaran KOKOSIS merupakan produk pengembangan yang berada

pada tingkat sangat efektif dengan perolehan rata-rata sebesar 97%.

c) Tes Hasil Belajar

Berdasarkan (Tabel 4.12 Hasil Tes Belajar Siswa Uji Coba Produk)

diperoleh hasil skor tes/evaluasi dari setiap siswa pada uji coba produk. Hasil skor

tes/evaluasi tersebut kemudian dimasukkan kedalam rumus ketuntasan belajar

klasikal.
107

Pembelajaran 1 Pembelajaran 2
∑ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 ∑ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟
P= ∑ 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑥100 P= ∑ 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑥100

8 9
P = 𝑥100 P = 𝑥100
9 9

P = 89% P = 100%

Hasil perhitungan dari ketuntasan belajar pada kedua pembelajaran tersebut

akan dihitung untuk menentukan rata-rata ketuntasan belajar pada masing-masing

pembelajaran. Rata-rata hasil ketuntasan belajar dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut.

Rata-rata Ketuntasan Belajar Uji Coba Produk

𝑃𝑘𝑏1 + 𝑃𝑘𝑏2 Keterangan:


𝑋=
2 X : Rata–rata ketuntasan belajar
Pkb1 : Persentase ketuntasan belajar pembelajaran ke-1
89% + 100%
= Pkb2 : Persentase ketuntasan belajar pembelajaran ke-2
2

= 94%

Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata ketuntasan belajar klasikal

diperoleh hasil bahwa media pembelajaran KOKOSIS merupakan produk

pengembangan yang berada pada tingkat sangat efektif digunakan untuk membantu

siswa dalam belajar. Hal ini dibuktikan dengan perolehan rata-rata hasil belajar

siswa sebesar 94%. Hasil belajar siswa diakatakan efektif apabila memiliki

persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal menunjukkan nilai yaitu

≥85%.
108

Keefektifan Media KOKOSIS


100% 97% 97% 94%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Uji Coba Produk

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Hasil Belajar

Gambar 4.7 Diagram Persentase Keefektifan Media KOKOSIS Uji Coba Produk

Berdasarkan hasil persentase keefektifan uji coba produk diperoleh

persentase aktivitas guru 97% pada kategori sangat aktif dan persentase aktivitas

siswa 97% pada kategori sangat aktif. Ketuntasan klasikal dari tes hasil belajar

siswa sebesar 94% dengan kategori tuntas. Dari ketiga hasil persentase keefektifan

uji coba produk tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengembangan media

pembelajaran KOKOSIS berada pada kategori sangat efektif untuk digunakan pada

pembelajaran.

2) Analisis Kemenarikan Pada Uji Coba Produk

Analisis uji kemenarikan diperoleh dari analisis angket respon siswa.

Angket respon siswa tersebut diberikan oleh guru (peneliti) setelah melakukan

proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran KOKOSIS.

Berdasarkan (Tabel 4.13 Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba Produk) diperoleh

total skor dari angket respon setiap siswa. Dari total skor tersebut kemudian

dimasukan kedalam rumus persentase kemenarikan berdasarkan angket respon

siswa (Akbar, 2013:83).


109

𝑇𝑠𝑒
Vah = 𝑥100% Keterangan:
𝑇𝑆ℎ
Vah : Hasil Angket Respon Siswa
440 Tse : Total skor empirik yang diperoleh (penilaian ahli)
Vah = 𝑥100% TSh : Total skor maksimal
450

Vah = 98%

100% 98%

90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Uji Coba Produk

Kemenarikan

Gambar 4.8 Diagram Persentase Kemenarikan Media KOKOSIS Uji Coba Produk

Hasil persentase kemenarikan angket respon siswa pada (Gambar 4.8)

kemudian dikonversikan pada (Tabel 3.14 Kriteria Penilaian Angket Siswa),

sehingga didapat hasil bahwa media pembelajaran KOKOSIS sangat menarik siswa

untuk belajar. Hal ini dibuktikan dengan angket respon siswa yang menunjukkan

98% siswa sangat tertarik dengan media KOKOSIS.

c. Analisis Hasil Uji Coba Pemakaian

1) Analisis Keefektifan Uji Coba Pemakaian

a) Lembar Aktivitas Guru

Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran dengan

mengunakan media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem) seperti


110

yang ditunjukkan pada (Tabel 4.15 dan 4.16 Hasil Lembar Observasi Pembelajaran

(Aktivitas Guru) Pada Uji Coba Pemakaian) maka dapat diketahui total skor yang

diperoleh adalah 15 untuk aktivitas guru pada pembelajaran 1 dan skor 15 untuk

aktivitas guru pada pembelajaran 2. Skor maksimal 15 dan rata-rata nilai yang

diberikan 5 yaitu sangat baik. Berikut perhitungan validasi pengguna (Aktivitas

Guru) menggunakan rumus modifikasi (Akbar, 2013:83).

Pembelajaran 1 Pembelajaran 2

Tse Tse
Vpg x100% Vpg x100%
Tsh Tsh

15 15
Vpg x100% Vpg x100%
15 15

Vpg = 100% Vpg = 100%

Hasil perhitungan aktivitas guru dari kedua pembelajaran pada uji coba

pemakaian tersebut akan digunakan untuk menghitung rata-rata pada hasil aktivitas

guru. Rata-rata hasil aktivitas guru dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut.

Rata-rata Observasi Aktivitas Guru Uji Coba Pemakaian

Vpg1 + Vpg2 Keterangan:


𝑋=
2 X : Rata-rata aktivitas guru
100%+100% Vpg1 : Validasi pengguna (aktivitas guru atau siswa)
= pembelajaran ke-1
2
Vpg2 : Validasi pengguna (aktivitas guru atau siswa)
= 100%
pembelajaran ke-2

Hasil rata-rata tersebut, kemudian dikonversikan pada (Tabel 3.12 Kriteria

Keefektifan Produk Media KOKOSIS), sehingga didapat hasil bahwa media

pembelajaran KOKOSIS merupakan produk pengembangan yang berada pada


111

tingkat sangat efektif untuk digunakan. Hal ini dibuktikan dengan hasil observasi

guru pada uji coba pemakaian sebesar 100% dengan kategori sangat aktif.

b) Lembar Aktivitas Siswa

Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran dengan

menggunakan media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem)

seperti yang ditunjukkan pada (Tabel 4.17 Hasil Lembar Observasi Pembelajaran

(Aktivitas Siswa) Pada Uji Coba Pemakaian) maka dapat diketahui total skor yang

diperoleh pada pembelajaran 1 adalah 541 dan pada pembelajaran 2 adalah 550.

Skor maksimal 560 dan rata-rata nilai yang diberikan 5 yaitu sangat baik. Berikut

perhitungan validasi pengguna (Aktivitas Siswa) uji coba pemakaian menggunakan

rumus modifikasi (Akbar, 2013:83).

Pembelajaran 1 Pembelajaran 2

𝑇𝑠𝑒 𝑇𝑠𝑒
𝑉𝑝𝑠 = 𝑥100% 𝑉𝑝𝑠 = 𝑥100%
𝑇𝑆ℎ 𝑇𝑆ℎ

541 550
𝑉𝑝𝑠 = 𝑥100% 𝑉𝑝𝑠 = 𝑥100%
560 560

Vps = 97% Vps = 98%

Hasil perhitungan aktivitas siswa dari kedua pembelajaran pada uji coba

pemakaian tersebut akan digunakan untuk menghitung rata-rata pada hasil aktivitas

siswa. Rata-rata aktivitas siswa dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut.

Rata – rata Observasi Aktivitas Siswa Uji Coba Pemakaian

𝑉𝑝𝑠1 + 𝑉𝑝𝑠2 Keterangan:


𝑋=
2 X : Rata–rata aktivitas (guru atau siswa)
Vpg1/Vps1 : Validasi pengguna (aktivitas guru atau siswa)
97%+98%
= pembelajaran ke-1
2 Vpg2/Vps2 : Validasi pengguna (aktivitas guru atau siswa)
pembelajaran ke-2
= 98%
112

Hasil persentase tersebut, kemudian dikonversikan pada (Tabel 3.12

Kriteria Keefektifan Produk Media KOKOSIS), sehingga didapat hasil bahwa

media pembelajaran KOKOSIS merupakan produk pengembangan yang berada

pada tingkat sangat efektif. Hal ini dibuktikan dengan hasil rata-rata observasi

aktivitas siswa pada uji coba pemakaian sebesar 98% dan termasuk kedalam

kategori sangat aktif.

c) Tes Hasil Belajar

Berdasarkan (Tabel 4.18 Hasil Tes Belajar Siswa Uji Coba Pemakaian)

diperoleh hasil skor tes/evaluasi dari setiap siswa pada uji coba pemakaian. Hasil

skor tes/evaluasi tersebut kemudian dimasukkan kedalam rumus ketuntasan belajar

klasikal.

Pembelajaran 1 Pembelajaran 2
∑ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 ∑ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟
P= ∑ 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑥100 P= ∑ 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑥100

25 26
P= 𝑥100 P= 𝑥100
28 28

P = 89% P = 93%

Hasil perhitungan dari ketuntasan belajar pada kedua pembelajaran tersebut

akan dihitung untuk menemukan rata-rata ketuntasan belajar pada masing-masing

pembelajaran. Rata-rata hasil ketuntasan belajar dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut.

Rata-rata Ketuntasan Belajar Uji Coba Pemakaian

𝑃𝑘𝑏1 + 𝑃𝑘𝑏2 Keterangan:


𝑋=
2 X : Rata–rata ketuntasan belajar
Pkb1 : Persentase ketuntasan belajar pembelajaran ke-
89% + 93%
= 1
2 Pkb2 : Persentase ketuntasan belajar pembelajaran ke-
2
= 91%
113

Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata ketuntasan belajar klasikal pada uji

coba pemakaian diperoleh hasil bahwa media pembelajaran KOKOSIS merupakan

produk pengembangan yang berada pada tingkat sangat efektif digunakan untuk

membantu siswa dalam belajar. Hal ini dibuktikan dengan perolehan rata-rata hasil

belajar siswa sebesar 91%. Hasil belajar siswa dikatakan efektif apabila memiliki

persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal menunjukkan nilai yaitu

≥85%.

Keefektifan Media KOKOSIS


100% 98%
100%
91%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Uji Coba Pemakaian

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Hasil Belajar

Gambar 4.9 Diagram Persentase Keefektifan Media KOKOSIS Uji Coba Pemakaian

Berdasarkan hasil persentase keefektifan uji coba pemakaian diperoleh

persentase aktivitas guru 100% dengan kategori sangat aktif dan persentase

aktivitas siswa 98% dengan kategori sangat aktif. Ketuntasan klasikal dari tes hasil

belajar siswa sebesar 91% dengan kategori tuntas secara klasikal. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa pengembangan media pembelajaran KOKOSIS sangat efektif

untuk digunakan.
114

2) Analisis Uji Kemenarikan Uji Coba Pemakaian

Analisis uji kemenarikan diperoleh dari analisis angket respon siswa.

Angket respon siswa pada uji coba pemakaian diberikan oleh guru (peneliti) setelah

melakuka proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran

KOKOSIS. Berdasarkan (Tabel 4.19 Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba

Pemakaian) diperoleh total skor dari angket respon setiap siswa. Dari total skor

tersebut kemudian dimasukkan kedalam rumus persentase kemenarikan

berdasarkan angket respon siswa uji coba pemakaian (Akbar, 2013:83).


𝑇𝑠𝑒
Vah = 𝑥100% Keterangan:
𝑇𝑆ℎ
Vah : Hasil Angket Respon Siswa
1363 Tse : Total skor empirik yang diperoleh (penilaian ahli)
Vah = 𝑥100% TSh : Total skor maksimal
1400

Vah = 97%

Berdasarkan hasil persentase kemenarikan tersebut diperoleh persentase

kemenarikan sebesar 97% dengan kategori sangat menarik dan dapat dideskripsikan

dalam kategori sangat menarik untuk digunakan pada pembelajaran. Adapun

diagram persentase kemenarikan media pembelajaran KOKOSIS sebagai berikut.


115

100% 97%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Uji Coba Pemakaian

Kemenarikan

Gambar 4.10 Diagram Persentase Kemenarikan Media KOKOSIS Uji Coba Pemakaian

B. Pembahasan

Pembahasan ini akan memaparkan hasil penelitian dan pengembangan

media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem). Pada pembahasan

ini akan menjawab tentang bagaimana pengembangan dan kelayakan media

pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem) yang diterapkan pada kelas

V di UPTD SDN Panyaksagan Klampis. Adapun rincian dari pembahasan sebagai

berikut.

1. Pengembangan Media Pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen

Ekosistem).

Produk yang dikembangkan yaitu media pembelajaran tiga dimensi

KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem). Model penelitian yang digunakan oleh

peneliti dalam penelitian dan pengembangan media pembelajaran KOKOSIS yaitu

model Borg and Gall yang dimodifikasi oleh Sigoyono (2015:289). Peneliti lebih

memilih model Borg and Gall dikarenakan sesuai sesuai dengan media

pembelajaran yang akan digunakan peneliti untuk menguji kevalidan, keefektifan


116

dan kemenarikan produk yang akan digunakan di sekolah. Model Borg and Gall

dalam pengembangan media pembelajaran ini memiliki langkah-langkah yang

sistematis. Salah satu langkah-langkah dalam model Borg and Gall yaitu terdapat

beberapa kali revisi yang dilakukan yang bertujuan untuk mengembangkan media

pembelajaran hingga dinyatakan valid dan efektif digunakan pada saat digunakan

dalam pembelajaran.

Analisis kebutuhan yang berupa analisi siswa, analisis masalah serta analisis

data yang sudah dilakukan melalui kegiatan wawancara, observasi dan pemberian

angket kebutuhan siswa. Sejalan dengan pendapat Haryono (2014:66) bahwa

kegiatan pengembangan media pembelajaran harusnya disesuaikan dengan

kebutuhan dan karakteristik materi ajar yang akan dipelajari siswa. Hasil dari

analisis menyebutkan bahwa tingkat pemahaman siswa di kelas V UPTD SDN

Panyaksagan Klampsi rata-rata tidak cukup tinggi. Hal tersebut sesuai dengan hasil

wawancara dengan guru yang menyatakan bahwa hasil persentase nilai siswa yang

mencapai KKM yaitu 36%, sedangkan 64% yang lain masih dibawah KKM dengan

KKM yang ditetapkan sekolah adalah 70. Melalui berbagai hasil analisis, peneliti

menyusun media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik

siswa.

Analisis tugas, analisis media serta analisis situasi bertujuan untuk

mempersiapkan dan mengetahui media pembelajaran apa yang tepat diterapkan

dikelas V UPTD SDN Panyaksagan Klampis. Hasil analisis tugas yaitu untuk

mengetahui kompetensi yang terdapat pada subtema komponen ekosistem kelas V

SD. Hasil analisis media yaitu untuk mengetahui jenis media apa yang tepat untuk

diterapkan pada siswa kelas V UPTD SDN Panyaksagan Klampis. Hasil analisis
117

situasi yaitu penggunaan media tiga dimensi didukung dengan situasi yang kondusif

dan jauh dari keramaian.

Berdasarkan hasil analisis tersebut, peneliti mengembangkan media

pembelajaran tiga dimensi KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem) yang

bertujuan untuk memberikan kemudahan siswa untuk menerima materi khususnya

tema 8 subtema 1 komponen ekosistem kelas V serta membuat siswa dapat belajar

sambil bermain dan memahami materi secara konkret. Sejalan dengan pendapat

Daryanto (2016:29) media tiga dimensi ialah media pembelajaran tanpa proyeksi

yang penyajiannya secara visual tiga dimensional yang memberikan pengalaman

secara langsung, penyajiannya secara konkret dan dapat menunjukkan alur secara

jelas.

Adapun proses pengembangan media pembelajaran KOKOSIS (Kotak

Komponen Ekosistem) materi komponen ekosistem terdiri dari tiga langkah yaitu

perencanaan desain media, pengembangan media dan produk awal media.

Pengembangan sebelum membuat produk media maka yang harus dilakukan

terlebih dahulu ialah membuat sketsa pengembangan media yang akan

dikembangkan oleh peneliti. Awal media pembelajaran ialah hanya media tiga

dimensi biasa yang terbuat dari gabus (prototype). Pembuatan Prototype berfungsi

sebagai pedoman bagi pengembang dalam mengembangkan media KOKOSIS.

Prototype tersebut kemudian dikembangkan menjadi media pembelajaran tiga

dimensi berupa media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem)

yang terbuat dari bahan triplek, kayu dan akrilik serta didalamnya terdapat

miniatur-miniatur kecil baik hewan dan tumbuhan serta komponen ekosistem

lainnya. Selian itu dalam kotak tersebut nantinya juga ada lampu LED agar diorama
118

terlihat lebih nyata dan natural. Media ini juga dilengkapi dengan kartu permainan

yang bergambarkan komponen ekosistem baik komponen biotik dan abiotik serta

spiker kecil yang dapat tersambung dengan Bluetooth HP guru sebagai alat untuk

menjelaskan setiap komponen pada kotak komponen ekosistem.

Berikut merupakan gambaran umum dari pembuatan media pembelajaran

KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem) yaitu: 1) pembuatan kotak yang berbahan

triplek, kayu dan juga akrilik; 2) pembuatan miniatur hewan, tumbuhan dan

komponen ekosistem lainnya; 3) pemasangan lampu LED dan spiker kecil; 4)

pembuatan kartu permainan setiap komponen ekosistem; 5) pembuatan naskah

komponen ekosistem dan melakukan rekaman suara serta kemudian diedit agar

suara yang dijelaskan nantinya menarik untuk didengarkan oleh siswa; 6)

pembuatan buku petunjuk penggunaan media.

2. Kelayakan Media Pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem)

Media pembelajaran KOKOSIS ini telah melalui hasil uji validasi dan uji

coba produk. Hasil penelitian didapatkan data bahwa secara umum produk media

KOKOSIS sangat layak digunakan. Kelayakan produk media KOKOSIS dapat

dilihat berdasarkan tingkat kevalidan produk, keefektifan produk dan kemenarikan

produk. Hasil validasi oleh ahli media pembelajaran dari angket memperoleh

persentase 92% dengan kategori sangat valid beserta saran dan komentar ahli

media. Hasil validasi oleh ahli desain pembelajaran memperoleh persentase 83%

dengan kategori valid beserta saran dan komentar ahli desain pembelajaran. Hasil

validasi oleh ahli materi pembelajaran memperoleh persentase 96% dengan

kategori sangat valid beserta saran dan komentar ahli materi pembelajaran. Hasil

validasi ahli bahasa memperoleh persentase 85% dengan kategori sangat valid
119

beserta saran dan komentar ahli bahasa. Dari keempat validator tersebut hasil

penilaian terendah diberikan oleh validator ahli desain pembelajaran yaitu 83%

dikarenakan kurang sesuainya langkah-langkah pembelajaran dengan indikator

pada RPP yang akan digunakan dalam penelitian dan juga kisi-kisi penilaian

kognitif yang tidak dimasukkan dalam lampiran RPP. Namun hal tersebut sudah

peneliti revisi sehingga dalam RPP sudah terdapat langkah-langkah pembelajaran

yang sesuai dengan indikator pada RPP dan juga sudah terdapat kisi-kisi penilaian

kognitif dalam lampiran RPP. Sedangkan dari keempat validator yang memberikan

penilaian tertinggi diberikan oleh validator ahli materi pembelajaran yaitu 96%

dikarenakan sudah sangat baik dan sesuai antara materi dengan media yang akan

digunakan serta sesuai dengan perangkat pembelajaran yang lainnya. Hasil rata-rata

dari keempat validasi memperoleh persentase kevalidan 89% dengan kategori

kevalidan menunjukkan hasil sangat valid, sehingga media pembelajaran

KOKOSIS ini layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Hasil tersebut sesuai

dengan modifikasi Akbar (2013:83) media pembelajaran dapat dikatakan valid

apabila secara deskriptif hasil perhitungan ≥68%.

Hasil uji keefektifan media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen

Ekosistem) pada uji coba produk didapat dari hasil lembar aktivitas guru dan siswa

pembelajaran 1 dan pembelajaran 2. Hasil persentase lembar aktivitas guru

pembelajaran 1 yaitu 93% sedangkan pembelajaran 2 yaitu 100%. Maka hasil rata-

rata dari persentase lembar aktivitas guru uji coba produk pembelajaran 1 dan

pembelajaran 2 yaitu 97% dengan kategori sangat efektif. Hasil persentase aktivitas

siswa pembelajaran 1 yaitu 95% sedangkan pembelajaran 2 yaitu 99%. Maka hasil

rata-rata persentase lembar aktivitas siswa pada uji coba produk pembelajaran 1 dan
120

pembelajaran 2 yaitu 97% dengan kategori sangat efektif. Hasil tersebut sesuai

dengan modifikasi Akbar (2013:82) bahwa media pembelajaran dapat dikatakan

efektif apabila secara deskriptif hasil perhitungan aktivitas siswa guru dan aktivitas

siswa ≥68%. Selain lembar aktivitas guru dan siswa hasil uji keefektifan juga

didapat dari tes hasil belajar siswa pada uji coba produk pembelajaran 1 dan

pembelajaran 2. Hasil skor tes/evaluasi pembelajaran 1 yaitu 89% sedangkan

pembelajaran 2 yaitu 100%. Maka dari kedua hasil tes/evaluasi pembelajaran 1 dan

pembelajaran 2 diperoleh rata-rata yaitu 94% dengan kategori sangat efektif. Hasil

tersebut sesuai dengan yang tertera pada Depdikbud (dalam Trianto, 2008:171)

yang menjelaskan bahwa ketuntasan klasikal harus mencapai ≥85%.

Sedangkan hasil uji keefektifan media pembelajaran KOKOSIS (Kotak

Komponen Ekosistem) pada uji coba pemakaian juga didapat dari hasil lembar

aktivitas guru dan siswa pembelajaran 1 dan pembelajaran 2. Hasil persentase

lembar aktivitas guru pembelajaran 1 yaitu 100% sedangkan pembelajaran 2 yaitu

100%. Maka hasil rata-rata dari persentase lembar aktivitas guru uji coba pemakain

pembelajaran 1 dan pembelajaran 2 yaitu 100% dengan kategori sangat efektif.

Hasil persentase aktivitas siswa pembelajaran 1 yaitu 97% sedangkan pembelajaran

2 yaitu 98%. Maka hasil rata-rata persentase lembar aktivitas siswa pada uji coba

pemakaian pembelajaran 1 dan pembelajaran 2 yaitu 98% dengan kategori sangat

efektif. Hasil tersebut sesuai dengan modifikasi Akbar (2013:82) bahwa media

pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila secara deskriptif hasil perhitungan

aktivitas siswa guru dan aktivitas siswa ≥68%. Selain lembar aktivitas guru dan

siswa hasil uji keefektifan juga didapat dari tes hasil belajar siswa pada uji coba

pemakaian pembelajaran 1 dan pembelajaran 2. Hasil skor tes/evaluasi


121

pembelajaran 1 yaitu 89% sedangkan pembelajaran 2 yaitu 93%. Maka dari kedua

hasil tes/evaluasi pembelajaran 1 dan pembelajaran 2 diperoleh rata-rata yaitu 91%

dengan kategori sangat efektif. Hasil tersebut sesuai dengan yang tertera pada

Depdikbud (dalam Trianto, 2008:171) yang menjelaskan bahwa ketuntasan klasikal

harus mencapai ≥85%.

Hasil uji kemenarikan media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen

Ekosistem) diperoleh dari angket respon siswa baik uji coba produk dan uji coba

pemakaian. Pada uji coba produk diperoleh persentase sebesar 98%. Sedangkan

pada uji coba pemakaian memperoleh persentase sebesar 97%. Berdasarkan

persentase kemenarikan baik uji coba produk dan uji coba pemakaian dapat

dideskripsikan bahwa media pembelajaran KOKOSIS dalam kategori sangat

menarik untuk digunakan pada pembelajaran. Hasil tersebut didukung oleh

modifikasi Akbar (2013:82) media pembelajaran dapat dikatakan menarik apabila

secara deskriptif hasil perhitungan ≥68%.

Melalui persentase yang didapat berdasarkan hasil uji kelayakan media

pembelajaran KOKOSIS dari hasil validasi dan uji coba, dapat diketahui bahwa

media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem) subtema komponen

ekosistem yang dikembangkan oleh peneliti berada pada kategori sangat layak

untuk dijadikan media pembelajaran pada pembelajaran tematik kelas V SD. Secara

keseluruhan guru dan siswa kelas V SD memberikan kesan posistif terhadap

penggunaan media pembelajaran KOKOSIS dalam pembelajaran.

Media pembelajaran tiga dimensi KOKOSIS yang dikembangkan memiliki

perbedaan dengan media tiga dimensi lainnya karena media KOKOSIS ini di

dalamnya bermuatan materi tematik yang bermuatan Bahasa Indonesia, IPA dan
122

SBdP. Media KOKOSIS ini didesain sesuai dengan karakteristik siswa SD yang

menyukai miniature hewan, tumbuhan dan audio yang menjelaskan setiap

komponen ekosistem serta kartu permainan yang dapat membuat siswa belajar

sambil bermain sehingga siswa merasa senang dalam belajar. Hal tersebut sesuai

dengan pernyataan Susanto (2013:87) belajar sambil bermain ialah suatu kegiatan

yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

dengan diselingi permainan.

Media pembelajaran KOKOSIS ini dapat dijadikan sumber belajar yang

dapat memudahkan siswa memahami materi, meminimalkan peran pendidik dan

mengaktifkan siswa. Media pembelajaran KOKOSIS juga dapat menumbuhkan

sikap peduli dan menjaga lingkungan sekitar siswa karena materi yang disampaikan

tentang ekosistem. Setipa produk pasti memiliki kekurangan dan kelebihan, produk

yang dikembangkan oleh peneliti juga demikian.

Kekurangan dari media pembelajaran KOKOSIS yang dikembangkan

antara lain, produk ini tidak dapat bergerak antara komponen satu dengan yang

lainnya sehingga tidak ada interaksi antara komponen didalam media KOKOSIS

ini. Komponen ekosistem baik hewan dan tumbuhan dalam media pembelajaran

KOKOSIS kurang proporsional dengan bentuk aslinya. Media pembelajaran

KOKOSIS pada subtema komponen ekosistem yang hanya mencakup

pembelajaran 1 dan pembelajaran 2. Materi yang terdapat dalam media

pembelajaran KOKOSIS hanya tentang ekosistem darat yaitu ekosistem padang

rumput dan ekosistem air yaitu ekosistem laut.

Kelebihan yang dimiliki oleh media pembelajaran KOKOSIS adalah salah

satu media tiga dimensi berupa diorama yang lengkap dengan kartu permaina dan
123

juga audio. Media pembelajaran KOKOSIS memberikan pengalaman siswa secara

konkret serta membuat siswa senang dalam belajar karena media pembelajaran

KOKOSIS dapat dioperasikan dengan cara belajar sambil bermain. Siswa juga

diberikan keleluasaan untuk mengamati dan menyentuh media sehingga siswa

dapat tahu bentuk dari media KOKOSIS. Materi yang disajikan disesuaikan dengan

kompetensi dan indicator subtema komponen ekosistem. Materi yang disajikan

dalam media pembelajaran KOKOSIS ini diantaranya yaitu: pengertian ekosistem,

jenis-jenis ekosistem, komponen ekosistem baik komponen biotik dan abiotik,

hewan karnivora, herbivora dan omnivora, fungsi setiap komponen ekosistem dan

peran setiap komponen ekosistem.

Materi disajikan dengan sistematika penulisan yang menarik dan

menggunakan bahasa yang sederhana serta miniatur komponen ekosistem yang

menyerupai bentuk aslinya dan disesuaikan dengan materi sehingga memudahkan

siswa dalam belajar. Media pembelajaran KOKOSIS yang dikembangkan dapat

digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah yang ada di sekolah uji coba,

sebagai variasi media dalam pembelajaran tematik, memotivasi siswa dan

pengguna, membantu siswa dalam belajar secara kelompok serta memudahkan

siswa dalam memahami materi yang disampaikan dalam pembelajaran.


BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

1. Media Pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem)

Produk yang dikembangkan dalam penelitian dan pengembangan ini berupa

media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem) yang merupakan

media pembelajaran tiga dimensi jenis diorama. Model penelitian yang digunakan

oleh peneliti dalam penelitian dan pengembangan media pembelajaran KOKOSIS

yaitu model Borg and Gall yang dimodifikasi oleh Sigoyono (2015:289). Media

pembelajaran KOKOSIS ini dapat digunakan pada pembelajaran materi komponen

ekosistem, yang diuji cobakan pada siswa kelas V di UPTD SDN Panyaksagan

Klampis. Media pembelajaran KOKOSIS diharapkan dapat menjadi media

pembelajaran yang dapat memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran

serta dapat menarik perhatian siswa dalam belajar, dan dapat menciptakan suasana

belajar yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Media pembelajaran KOKOSIS merupakan media yang dapat digunakan guru

untuk mempermudah dalam proses penyampaian materi pembelajaran, serta untuk

menarik perhatian dan memotivasi belajar siswa. Materi yang diambil pada media

pembelajaran KOKOSIS yaitu tentang komponen ekosistem.

2. Kevalidan, Keefektifan dan kemanarikan media KOKOSIS

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan yang sudah dilakukan di

UPTD SDN Panyaksagan Klampis, produk yang dikembangkan ini berada pada

tingkat kevalidan yang tinggi, sangat efektif, sangat menarik dan sangat tuntas yang

124
125

berarti produk ini sangat valid digunakan dalam pembelajaran. Hal ini dibuktikan

dengan hasil penelitian dan pengembangan sebagai berikut.

a) Persentase kevalidan produk media pembelajaran KOKOSIS diperoleh dari hasil

validasi para ahli yang meliputi, ahli media pembelajaran 92%, ahli desain

pembelajaran 83%, ahli materi pembelajaran 96% dan ahli bahasa yaitu 85%.

Berdasarkan hasil validasi dari para ahli yang diperoleh dapat disimpulkan

bahwa, produk yang dikembangkan berada pada tingkat kevalidan tinggi,

sehingga media pembelajaran KOKOSIS berada pada kategori sangat valid

dengan perolehan persentase validasi rata-rata yaitu 89%.

b) Persentase keefektifan dari media pembelajaran KOKOSIS diperoleh

berdasarkan penilaian observer pada lembar observasi pembelajaran (Aktivitas

Guru dan Siswa) dan hasil belajar pada uji coba pemakaian dengan rata-rata

presenatase masing-masing penilaian observer pada lembar observasi

pembelajaran aktivitas guru 100% dengan kategori sangat aktif dan siswa 98%

dengan kategori sangat aktif. Sedangkan persentase hasil belajar siswa pada uji

coba pemakaian diperoleh rata-rata persentase ketuntasan belajar klasikal

sebesar 91% dengan kategori sangat tuntas sehingga media KOKOSIS telah

memenuhi indikator keefektifan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, maka

media KOKOSIS dikatakn efektif digunakan pada pembelajaran.

c) Persentase kemenarikan dari media pembelajaran KOKOSIS diperoleh

berdasarkan hasil respon siswa pada uji coba pemakaian yaitu sebesar 97%. Dari

hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa produk yang dikembangkan

berada pada kategori kemenarikan yang tinggi, sehingga media pembelajaran

KOKOSIS berada di kategori sangat menarik.


126

Dari hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa produk yang

dikembangkan berada pada tingkat yang tinggi, sehingga media pembelajaran

KOKOSIS berada pada kategori sangat valid, sangat efektif dan sangat menarik

untuk digunakan pada pembelajaran.

B. Saran

1. Saran Pemanfaatan Produk

Saran pemanfaatan produk dari pengembangan media pembelajaran

KOKOSIS sebagai media pembelajaran pada kelas V Sekolah Dasar adalah sebagai

berikut.

a) Produk yang berupa media pembelajaran KOKOSIS dapat dijadikan sebagai

salah satu referensi guru terkait media pembelajaran tentang komponen

ekosistem.

b) Produk media pembelajaran KOKOSIS akan lebih bermanfaat, jika digunakan

dengan bebantuan buku petunjuk penggunaan media pembelajaran KOKOSIS.

c) Produk media pembelajaran KOKOSIS dapat digunakan untuk menarik minat

dan perhatian siswa dalam pembelajaran.

d) Penggunaan media pembelajaran KOKOSIS akan lebih bermakna jika

melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.

e) Penggunaan produk media pembelajaran KOKOSIS akan lebih bermanfaat, jika

pada penyajian materi menggunakan strategi, metode dan model pembelajaran

yang kreatif. Sehingga siswa tidak mudah bosan dalam mengikuti proses

pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Buku.
Aisyah, Siti. 2014. Pembelajaran Terpadu di SD. Tanggerang Selatan: Universitas
Terbuka.
Akbar, Sa’dun. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Arifin, Zainal. 2016. Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, dan Prosedur.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arsyad, Azhar. 2016. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Djamarah, Syaiful Bahri & Zain Aswan. 2014. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Emzir. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta:
PT Rajagrafindo Persada.
Hasyim, Adelina. 2016. Metode Peneltian dan Pengembangan di Sekolah.
Yogyakarta: Media Akademik.
Irwan, Zoer’aini Djamal. 2018. Prinsip-prinsip Ekologi ekosistem, lingkungan dan
pelestariannya. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Majid, Abdul. 2017. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Musfiqon. 2015. Pengembangan Media & Sumber Pembelajaran. Jakarta: PT
Prestasi Pustaka.
Mujtahidin. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Surabaya: CV Salsabila Putra
Pratama.
Sadiman, dkk. 2014. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. PT Rajagrafindo Persada.
Rohman, Muhammad, & Amri, Sofian. 2013. Strategi dan Desain Pengembangan
Sistem Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Slameto. 2015. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sudjana & Rivai. 2010. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.

127
128

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,


dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2017. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development).
Bandung: Alfabeta.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Ratnawulan, Elis dan Rusdiana H.A. 2015. Evaluasi Pembelajaran. Bandung:
Pustaka Setia.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Konsep,
Lamdasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: PT Kencana Prenadamedia Group Jurnal.

Jurnal.
Asiera, A.D., (2017). ”Pengembangan Media Pembelajaran Papan Rantai
Makanan Subtema 3 Memelihara Ekosistem Pada Materi Pokok Rantai
Makanan Pada Suatu Ekosistem Untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar”.
Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Pane, A., & Dasopang, M.D., (2017). Belajar dan Pembelajaran. Jurnal Kajian
Ilmu-Ilmu Keisalaman, 3(2), 5.
Prabowo, D.M., (2017). “Pengembangan Media Diorama 3 Dimensi Dalam
Pembelajaran IPA Materi Ekosistem kelas V SDN Kalibanteng Kidul 02
Semarang”. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan. Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Rahayu, E dkk., (2018). “Pemahaman Tentang Lingkungan Berkelanjutan”. Jurnal.
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang.
Santoso, A.B., (2020). ”Pengembangan Media Pembelajaran Diorama
“SIBANSOR” (Simulasi Banjir dan Tanah Longsor) Tema 3 Subtema 3
Pembelajaran 2 UPTD SDN Jaddih 2 Socah”. Skripsi. Fakultas Ilmu
Pendidikan. Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Trunojoyo Madura,
Madura.
Yahya, F.R., (2019). “Pengembangan Media Pembelajaran Tiga Dimensi Tema
Ekosistem Subtema Komponen Ekosistem Mata Pelajaran IPA Kelas V MI
Tarbiyatul Huda Malang”. Skripsi. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang, Malang.
LAMPIRAN

129
LAMPIRAN I

130
LAMPIRAN HASIL PENGEMBANGAN PRODUK
1.1 Media Pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem)
1.2 Buku Petunjuk Penggunaan Media

131
LAMPIRAN 1.1

Media Pembelajaran KOKOSIS

(Kotak Komponen Ekosistem)

132
LAMPIRAN 1.2

Buku Petunjuk Penggunaan Media KOKOSIS

Buku Petunjuk Untuk Guru

133
134
135
Buku Petunjuk Penggunaan Media KOKOSIS

Buku Petunjuk Untuk Siswa

136
LAMPIRAN II

137
LAMPIRAN II INSTRUMEN PENELITIAN

Lampiran 2.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 2.2 Lembar Validasi Ahli Media Pembelajaran

Lampiran 2.3 Lembar Validasi Ahli Desain Pembelajaran

Lampiran 2.4 Lembar Validasi Ahli Materi Pembelajaran

Lampiran 2.5 Lembar Validasi Ahli Bahasa

Lampiran 2.6 Lembar Observasi Aktivitas Guru

Lampiran 2.7 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Uji Coba Produk

Lampiran 2.8 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Uji Coba Pemakaian

Lampiran 2.9 Lembar Kisi – kisi Tes Hasil Belajar

Lampiran 2.10 Lembar Tes Hasil Belajar

Lampiran 2.11 Lembar Kisi-kisi Angket Respon Siswa

Lampiran 2.12 Lembar Angket Respon Siswa

138
LAMPIRAN 2.1

Pembelajaran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) KURIKULUM 2013

Satuan Pendidikan : UPTD SD Negeri Panyaksagan


Kelas / Semester : 5/2
Tema : Ekosistem ( Tema 8)
Sub Tema : Komponen Ekosistem (Sub Tema 1)
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga
serta cinta tanah air.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati, dan mencoba
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di
sekolah dan di tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dan kritis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


Muatan : Bahasa Indonesia

No Kompetensi Dasar Indikator

3.1 Menggali informasi 3.1.1 Menjelaskan informasi dari teks bacaan


dari teks laporan buku tentang komponen di dalam sebuah ekosistem.
tentang makanan dan

139
rantai makanan,
kesehatan manusia,
keseimbangan
ekosistem, serta alam
dan pengaruh kegiatan
manusia dengan
bantuan guru dan
teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih
dan memilah kosakata
baku.

4.1 Mengamati, 4.1.1 Menyajikan informasi dari teks laporan


mengolah, dan buku tentang komponen di dalam sebuah
menyajikan teks ekosistem.
laporan buku tentang
makanan dan rantai
makanan, kesehatan
manusia,
keseimbangan
ekosistem, serta alam
dan pengaruh kegiatan
manusia secara
mandiri dalam bahasa
Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih
dan memilah kosakata
baku.

Muatan : IPA

No Kompetensi Dasar Indikator

3.6 Mengenal jenis hewan 3.6.1 Mengidentifikasi komponen di dalam


dari makanannya dan sebuah ekosistem
mendeskripsikan
rantai makanan pada
ekosistem di
lingkungan sekitar.

140
4.6 Menyajikan hasil 4.6.1 Melakukan pengamatan untuk
pengamatan untuk mengidentifikasi komponen di dalam sebuah
membentuk rantai ekosistem.
makanan dan jejaring
makanan dari makhluk
hidup di lingkungan
sekitar yang terdiri
dari karnivora,
herbivora, dan
omnivora.

C. TUJUAN
1. Dengan menggali informasi dari teks bacaan, siswa mampu menjelaskan
informasi tentang komponen di dalam sebuah ekosistem.
2. Dengan mengamati dan mengolah teks laporan, siswa mampu menyajikan
informasi tentang komponen di dalam sebuah ekosistem.
3. Dengan media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem),
siswa mampu mengidentifikasi komponen di dalam sebuah ekosistem.
4. Dengan media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem),
siswa mampu melakukan pengamatan untuk mengidentifikasi komponen di
dalam sebuah ekosistem.

D. MATERI
1. Bacaan tentang ekosistem
2. Mengenal jenis hewan berdasarkan makanannya
3. Komponen dalam ekosistem.

E. PENDEKATAN & METODE


Pendekatan : Scientific
Model : Discovery Learning
Metode : Penugasan dan pengamatan, tanya jawab dan diskusi
Karakter yang di harapkan : Disiplin, tanggung jawab dan santun

141
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pembukaan ➢ Kelas dibuka dengan salam, menanyakan 15 menit


kabar dan mengecek kehadiran siswa
➢ Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin
oleh salah seorang siswa. Siswa yang
diminta membaca do’a adalah siswa yang
hari ini datang paling awal. (Menghargai
kedisiplikan siswa).
➢ Siswa di ingatkan untuk selalu
mengutamakan sikap disiplin setiap saat
dan manfaatnya bagi tercapainya cita-
cita.
➢ Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau
lagu nasional lainnya. Guru memberikan
penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat Nasionalisme.
Inti ➢ Guru membuka pelajaran dengan 140 menit
memperkenalkan judul tema, yaitu
“Ekosistem.” Guru memberikan
penjelasan bahwa dalam tema ini siswa
akan mencari informasi dan memahami
lebih rinci tentang komponen ekosistem.
➢ Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok.
➢ Guru meminta siswa untuk duduk sesuai
kelompok yang sudah dibentuk.
➢ Guru menjelaskan bahwa sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, siswa
dapat bertanya dan juga dapat menuliskan
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang
dimilikinya, teman satu kelompok dan
kelompok lain.
➢ Kegiatan ini dapat membiasakan siswa
berpikir kreatif dan terampil dalam
mencari informasi untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan.
(Creativity and Innovation).

142
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
(Discovery Learning):

Tahap 1. Pemberian Rangsangan


(Stimulation)

➢ Siswa membaca dan mencermati dialog


pembuka kegiatan pembelajaran, beri
penekanan pada kata ekosistem.

Tahap 2. Pernyataan/Identifikasi
Masalah (Problem Statement)

Guru mengajukan pertanyaan


pembuka:

➢ Tanyakan kepada siswa: “Menurut


kalian, apakah ekosistem itu?”“Apa yang
kalian ketahui tentang
ekosistem?”“Apakah peranan ekosistem
bagi makhluk hidup?”“Menurutmu, apa
saja komponen dalam suatu ekosistem?”
(Critical Thinking and Problem
Formulation)
➢ Gunakan pertanyaan-pertanyaan di atas
untuk menstimulus rasa ingin tahu siswa
tentang topik yang akan di diskusikan.
➢ Minta siswa untuk mengingat kembali
hal-hal yang mereka temukan di
lingkungan sekitar mereka, “Coba
perhatikan lingkungan sekitar kita.
Ekosistem apa saja yang dapat kita temui
di sekitar kita?”

Tahap 3. Pengumpulan Data (Data


Collection)

A. Ayo Membaca
➢ Siswa membaca teks dengan saksama
bacaan tentang ekosistem pada buku
siswa.

143
➢ Guru menyiapkan media
pembelajaran KOKOSIS untuk
membantu siswa dalam memahami
teks bacaan tentang ekosistem.
➢ Guru memutar audio pada media
pembelajaran KOKOSIS agar siswa
lebih memahami teks bacaan tentang
ekosistem.
➢ Guru memimpin diskusi kelas dengan
menanyakan kata-kata yang sukar
serta hal-hal penting seputar bacaan.
➢ Siswa menjelaskan informasi dari
teks bacaan yang dijelaskan melalui
audio tentang komponen di dalam
sebuah ekosistem. (kegiatan ini
merupakan kegiatan yang digunakan
untuk mencapai KD 3.1 Bahasa
Indonesia)
➢ Guru memberikan penjelasan
kembali tentang “pokok pikiran”.

Tahap 4. Pengolahan Data (Data


Processing)

➢ Siswa dalam kelompok saling


berdiskusi, mengelola dan
menyajikan informasi dari teks
laporan buku tentang komponen di
dalam sebuah ekosistem serta
informasi penting yang telah mereka
tuliskan. (kegiatan ini merupakan
kegiatan yang digunakan untuk
mencapai KD 4.1 Bahasa Indonesia)

Tahap 5. Pembuktian (Verification)

B. Ayo Mencoba
➢ Guru menyiapkan media
pembelajaran KOKOSIS untuk
membantu siswa dalam memahami
materi komponen ekosistem.

144
➢ Guru menjelaskan cara penggunaan
media pembelajaran KOKOSIS dan
menyuruh siswa untuk menyimak
penjelasan tersebut.
➢ Guru meminta setiap kelompok
bergiliran maju kedepan untuk
mencoba belajar sambil bermain
menggunakan media pembelajaran
KOKOSIS.
➢ Guru membimbing siswa dalam
menggunakan media pembelajaran
KOKOSIS.
➢ Siswa dalam kelompok
mengidentifikasi semua komponen
di dalam sebuah ekosistem.
(kegiatan ini merupakan kegiatan
yang digunakan untuk mencapai KD
3.6 IPA)
➢ Dengan bantuan media
pembelajaran KOKOSIS siswa
melakukan pengamatan untuk
mengidentifikasi komponen di
dalam sebuah ekosistem. (kegiatan
ini merupakan kegiatan yang
digunakan untuk mencapai KD 4.6
IPA)
➢ Semua siswa wajib mencatat semua
informasi yang dijelaskan media
pembelajaran KOKOSIS.
➢ Semua kelompok berhak untuk maju
dan mencoba media pembelajaran
KOKOSIS.
➢ Setelah semua kelompok selesai
maju untuk mencoba media
pembelajaran KOKOSIS, siswa
bersama-sama mendiskusikan
tentang informasi yang didapatkan
pada penjelasan media pembelajaran
KOKOSIS.
➢ Siswa menuliskan pengertian dan
penjelasan dari setiap hewan,
tumbuhan dan komponen ekositem

145
lainnya seperti batu, tanah dan juga
air yang dijelaskan dalam media
pembelajaran KOKOSIS.
➢ Siswa menuliskan hal-hal yang
masih belum ia pahami dan
kemudian di diskusikan bersama
dengan guru serta kelompok lainnya.

Tahap 6. Menarik
kesimpulan/generalisasi (Generalization)

➢ Perwakilan kelompok dimintak


untuk memaparkan hasil diskusinya
tentang materi komponen ekosistem
didepan kelas.
➢ Siswa bersama guru melakukan
tanya jawab mengenai materi
komponen ekosistem.
➢ Siswa bersama guru menyimpulkan
hasil diskusi mengenai materi
komponen ekosistem yang telah
dipelajari secara bersama.

C. Ayo berlatih
➢ Guru memberikan soal tes untuk
menguji pemahaman siswa tentang
apa yang telah dipelajari bersama.
➢ Siswa mengerjakan soal tes secara
mandiri.
➢ Jika selesai siswa dapat
mengumpulkan hasil pekerjaanya
dimeja guru.
D. Kerja Sama dengan Orang Tua
➢ Mintalah siswa untuk melakukan
kegiatan mengamati hewan
peliharaan bersama dengan orang tua
mereka menggunakan sumber
informasi yang ada di rumah. Dorong
siswa untuk mencatat hasil diskusi
dengan orang tuanya untuk

146
dipaparkan di depan kelas esok
harinya.

Penutup 1. Peserta didik melakukan refleksi terhadap 15 menit


proses kegiatan pembelajaran hari ini
dengan arahan guru.
2. Peserta didik mengajukan pertanyaan-
pertanyaan untuk menguatkan
pemahaman terhadap materi
pembelajaran hari ini.
3. Peserta didik mendapat umpan balikdari
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan
terhadap proses serta hasil pembelajaran.
4. Peserta didik melakukan kegiatan tindak
lanjut dalam bentuk pemberian tugas
individu.
5. Peserta didik mendapat informasi rencana
pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
6. Peserta didik mendapat penguatan
pendidikan karakter dari guru.
7. Penugasan dirumah
• Siswa diberi tugas untuk membuat
kartu ekosistem yaitu dengan
menempelkan gambar salah satu
ekosistem dikarton. Kemudian
memberi nama sesuai nama ekosistem
dan menuliskan penjelasan tentang
ekosistem yang telah dipilih.
8. Menyanyikan salah satu lagu daerah
untuk menumbuhkan nasionalisme,
persatuan, dan toleransi.
Salam dan do’a penutup di pimpin oleh
salah satu siswa.

G. SUMBER DAN MEDIA

147
1. Buku Pedoman Guru Tema 8 Kelas 5 dan Buku Siswa Tema 8 Kelas 5
(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2014).
2. Media Pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem)

H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian
digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan
memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat
dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan
dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubrik penilaian
sebagai berikut.

No Ranah Teknik Penilaian Instrumen


Penilaian

1. Afektif Observasi Lembar oservasi


sikap

2. Kognitif

Bahasa Indonesia Tes Tes pilihan ganda

IPA Tes Tes pilihan ganda

3 Psikomotorik

Bahasa Indonesia Unjuk kerja Lembar unjuk kerja

IPA Unjuk kerja Lembar unjuk kerja

LAMPIRAN

1. Penilaian Afektif
Nama Sikap yang diamati
Disiplin Tanggung Peduli Bekerja Santun
Jawab Sama

148
2. Penilaian Kognitif
• Kisi-kisi soal
• Soal
• Kunci jawaban
• Pedoman perskoran
a. Bahasa Indonesia
Indikator Soal Jawaban Skor

3.1.1 Menjelaskan 1. Air merupakan salah C. abiotik. Jika menjawab


informasi dari teks satu komponen benar skornya 1,
bacaan tentang ekosistem yang jika menjawab
komponen di dalam termasuk dalam salah skornya 0.
sebuah ekosistem. komponen…
A. biotik.
B. konsumen.
C. abiotik.
D. pengurai.
2. Pohon kelapa adalah A. biotik. Jika menjawab
salah satu tumbuhan benar skornya 1,
yang biasa tumbuh di jika menjawab
pantai. Pohon kelapa salah skornya 0.
termasuk dalam jenis
komponen…
A. biotik.
B. pengurai.
C. konsumen.
D. abiotik.
3. Singa merupakan salah D. karnivora. Jika menjawab
satu komponen biotik benar skornya 1,
dalam ekosistem, singa jika menjawab
merupakan hewan salah skornya 0.
pemakan daging atau
lebih dikenal sebagai
hewan…
A. omnivora.
B. herbivora.
C. parasit.
D. karnivora.

149
4. Tanah adalah salah satu B. abiotik. Jika menjawab
komponen dalam benar skornya 1,
ekosistem. Termasuk jika menjawab
komponen apakah salah skornya 0.
tanah ini…
A. biotik.
B. abiotik.
C. parasit.
D. pengurai.
5. Zebra adalah hewan A. herbivora. Jika menjawab
pemakan rumput yang benar skornya 1,
biasa hidup dalam jika menjawab
kelompok. Hewan salah skornya 0.
pemakan rumput
disebut juga dengan
hewan…
A. herbivora.
B. karnivora.
C. omnivora.
D. pengurai.
Bacalah teks dibawah
ini untuk menjawab
pertanyaan nomor 6 -
10!
Ekosistem
Semua makhluk
hidup memerlukan
lingkungan tertentu
untuk memenuhi
kebutuhannya.
Lingkungan adalah
segala sesuatu yang
berada di sekitar
makhluk hidup. Sebuah
lingkungan terdiri dari
bagian yang hidup
(biotik) dan bagian tak
hidup (abiotik). Bagian

150
yang hidup pada sebuah
lingkungan terdiri atas
tumbuhan, hewan, dan
makhluk hidup lainnya.
Bagian lingkungan yang
tak hidup terdiri atas
cahaya matahari, air,
udara dan tanah.
Cahaya matahari
dapat menghangatkan
udara, air dan tanah, agar
mencapai suhu yang
sesuai kebutuhan
makhluk hidup. Cahaya
matahari juga membantu
tanaman membuat
makanan. Air dan tanah
merupakan bagian
penting dari sebuah
lingkungan. Air yang
turun dalam bentuk
hujan, meresap kedalam
tanah. Air di dalam tanah
ini akan dimanfaatkan
oleh tumbuhan yang
hidup di atasnya dan
makhluk hidup kecil
lainnya yang hidup di
dalam tanah.

6. Dalam sebuah A. bagian hidup Jika menjawab


lingkungan terdiri (biotik) dan benar skornya 1,
dari dua bagian tak hidup jika menjawab
yaitu…. (abiotik). salah skornya 0.
A. bagian hidup
(biotik) dan tak
hidup (abiotik).
B. produsen dan

151
konsumen
C. pengurai dan
parasit.
D. jawaban B & C
benar.
7. Contoh dari bagian D. hewan dan Jika menjawab
yang hidup (biotik) tumbuhan. benar skornya 1,
dalam sebuah jika menjawab
lingkungan adalah… salah skornya 0.
A. air dan tanah.
B. batu dan udara.
C. cahaya matahari
dan air.
D. hewan dan
tumbuhan.
8. Dalam lingkungan C. air dan tanah. Jika menjawab
tentunya ada bagian benar skornya 1,
yang tak hidup jika menjawab
(abiotik), contoh dari salah skornya 0.
bagian lingkungan
yang tak hidup
(abiotik) adalah…
A. gajah dan jerapah.
B. zebra dan rusa.
C. air dan tanah.
D. pohon dan rumput.
9. Cahaya matahari B. tak hidup Jika menjawab
sangat berperan (abiotik) benar skornya 1,
penting dalam sebuah jika menjawab
lingkungan. Cahaya salah skornya 0.
matahari termasuk
dalam komponen…
A. hidup (biotik).
B. tak hidup (abiotik).
C. konsumen.
D. pengurai.
10. Apa fungsi air di dalam A. sebagai sumber Jika menjawab
tanah bagi tumbuhan kehidupan bagi benar skornya 1,

152
dan makhluk hidup tumbuahan dan jika menjawab
yang tinggal di dalam hewan kecil di salah skornya 0.
tanah... dalam tanah.
A. sebagai sumber
kehidupan bagi
tumbuhan dan
hewan kecil di
dalam tanah.
B. sebagai parasit bagi
tumbuhan dan
hewan kecil di
dalam tanah.
C. sebagai alat
berkembang biak.
D. jawaban B & C
benar.

b. IPA
Indikator Soal Jawaban Skor

3.6.1 11. Padang rumput C. hidup (biotik). Jika menjawab


Mengidentifikasi merupakan lingkungan benar skornya 1,
komponen di dalam bagi banyak makhluk jika menjawab
sebuah ekosistem. dan salah satunya salah skornya 0.
adalah rusa. Rusa
termasuk dalam
komponen…
A. tak hidup (abiotik).
B. parasit.
C. hidup (biotik).
D. pengurai.
12. Didalam hutan yang C. produsen. Jika menjawab
lebat tentunya banyak benar skornya 1,
berbagai tumbuhan jika menjawab
yang tumbuh subur. salah skornya 0.
Peran tumbuhan dalam
rantai makanan adalah
sebagai…

153
A. konsumen.
B. pengurai.
C. produsen.
D. parasit.
13. Pantai adalah salah satu B. abiotik. Jika menjawab
lingkungan ekosistem. benar skornya 1,
Dipantai tentunya jika menjawab
banyak pasir yang salah skornya 0.
menghampar. Pasir
adalah bagian salah
satu komponen…
A. biotik.
B. abiotik
C. parasit.
D. pengurai.
14. Salah satu cirikhas C. abiotik. Jika menjawab
ketika kita mandi benar skornya 1,
dilaut, airnya terasa jika menjawab
asin karena salah skornya 0.
mengandung garam
yang cukup tinggi. Air
laut merupakan bagian
dari lingkungan
ekosistem laut yang
termasuk dalam
komponen…
A. biotik.
B. pengurai.
C. abiotik.
D. jawaban A dan B
benar.
15. Dalam ekosistem hutan D. singa dan Jika menjawab
banyak komponen macan tutul. benar skornya 1,
biotik (hidup) yang jika menjawab
memakan daging salah skornya 0.
(karnivora). Yang
termasuk hewan
karnivora adalah…

154
A. jerapah dan gajah.
B. zebra dan rusa.
C. banteng dan kuda
nil.
D. singa dan macan
tutul.
16. Ikan hiu merupakan C. karnivora. Jika menjawab
salah satu predator air benar skornya 1,
tepatnya dilingkungan jika menjawab
ekosistem laut. Hiu salah skornya 0.
termasuk hewan…
A. omnivora.
B. herbivora.
C. karnivora.
D. jawaban A dan B
benar.
17. Ketika kita berlibur B. abiotik. Jika menjawab
kepantai, kita sering benar skornya 1,
menjumpai batu karang jika menjawab
yang keras dan tajam. salah skornya 0.
Batu karang
merupakan salah satu
komponen…
A. biotik.
B. abiotik.
C. parasit.
D. jawaban A dan C
benar.
18. Ikan pari, penyu dan C. biotik. Jika menjawab
gurita adalah bagian benar skornya 1,
dari ekosistem air laut jika menjawab
dan termasuk salah skornya 0.
komponen…
A. abiotik.
B. parasit.
C. biotik.
D. jawaban A dan B
benar.

155
19. Contoh komponen D. air dan tanah. Jika menjawab
abiotik (tak hidup) benar skornya 1,
dalam ekosistem hutan jika menjawab
adalah… salah skornya 0.
A. jerapah dan gajah.
B. rusa dan zebra.
C. singa dan harimau.
D. air dan tanah.
20. Gorila adalah salah C. hewan pemakan Jika menjawab
satu komponen biotik segalanya (daging benar skornya 1,
(hidup). Gorila adalah dan tumbuhan). jika menjawab
hewan omnivora, yang salah skornya 0.
dimaksud dengan
hewan omnivore
adalah…
A. hewan pemakan
daging.
B. hewan pemakan
tumbuhan.
C. hewan pemakan
segalanya (daging
dan tumbuhan).
D. hewan parasit.

Pedoman perskoran soal pilihan ganda :

Point 1 jika siswa menjawab pertanyaan dengan benar

Point 0 jika siswa menjawab soal salah

3. Penilaian Psikomotor
a. Bentuk Penilaian: Nontes
Instrumen Penilaian: Rubrik

KD Bahasa Indonesia 4.1

Baik sekali Baik Cukup Perlu bimbingan


Aspek
4 3 2 1

156
Keterampilan Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat Siswa belum dapat
siswa dalam mengamati mengamati mengamati mengamati
mengamati informasi informasi informasi informasi dalam
informasi dalam teks dalam teks dalam teks teks laporan.
dalam teks laporan laporan laporan
laporan. dengan dengan dengan
sangat baik, baik, dan cukup baik,
dan juga juga dapat dan dapat
dapat memberikan memberikan
memberikan informasi informasi
informasi singkat singkat yang
singkat yang cukup
yang sangat lengkap. lengkap.
lengkap.

Keterampian Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat Siswa belum dapat
siswa dalam mengelola mengelola mengelola mengelola
mengelola informasi informasi informasi informasi dari teks
informasi dari dalam dalam dalam laporan.
teks laporan. bacaan bacaan bacaan
dengan dengan dengan
sangat baik, baik, dan cukup baik,
dan juga juga dapat dan dapat
dapat memberikan memberikan
memberikan informasi informasi
informasi singkat singkat yang
singkat yang cukup
yang sangat lengkap. lengkap.
lengkap.

Keterampian Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat Siswa belum dapat
siswa dalam menyajikan menyajikan menyajikan menyajikan
menyajikan informasi informasi informasi informasi dari teks
informasi dari dalam dalam dalam laporan.
teks laporan. bacaan bacaan bacaan
dengan dengan dengan
sangat baik, baik, dan cukup baik,
dan juga juga dapat dan dapat
dapat memberikan memberikan
memberikan informasi informasi
informasi singkat singkat yang
singkat

157
yang sangat yang cukup
lengkap. lengkap. lengkap.

Catatan : Centang (√) pada bagian yang memenuhi kriteria.

b. Bentuk Penilaian: Nontes


Instrumen Penilaian: Rubrik

KD IPA 4.6

Baik sekali Baik Cukup Perlu bimbingan


Aspek
4 3 2 1

Keterampilan Siswa Siswa Siswa mampu Siswa belum dapat


siswa dalam mampu mampu melakukan melakukan
melakukan melakukan melakuk pengamatan pengamatan rantai
pengamatan pengamatan an rantai makanan dan
rantai makanan rantai pengama makanan dan jejaring makanan
dan jejaring makanan tan rantai jejaring dari makhluk hidup
makanan dari dan jejaring makanan makanan dari di suatu ekosistem.
makhluk hidup makanan dan makhluk
di suatu dari jejaring hidup di suatu
ekosistem. makhluk makanan ekosistem
hidup di dari dengan cukup
suatu makhluk baik dan
ekosistem hidup di benar.
dengan suatu
sangat baik ekosiste
dan benar. m
dengan
baik dan
benar.

Keterampilan Siswa dapat Siswa Siswa dapat Siswa belum dapat


siswa dalam mengidentif dapat mengidentifi mengidentifikasi
mengidentifika ikasi mengide kasi

158
si komponen di komponen ntifikasi komponen di komponen di dalam
dalam sebuah di dalam kompone dalam sebuah sebuah ekosistem.
ekosistem. sebuah n di ekosistem
ekosistem dalam dengan cukup
dengan sebuah baik dan
sangat baik ekosiste benar.
dan benar. m
dengan
baik dan
benar.

Keterampilan Tabel Tabel Tabel mudah Tabel terlihat acak-


dalam sangat mudah dibaca, dan acakan, sulit untuk
menyajikan mudah dibaca, cukup rapi, dimengerti dan
informasi dibaca, cukup namun tidak rapi.
dalam bentuk sangat dapat penulisannya
tabel. mudah dimenger masih kurang
dimengerti, ti, dan dapat
dan amat rapi. dimengerti.
rapi.

Catatan : Centang (√) pada bagian yang memenuhi kriteria.

Catatan Anekdot untuk mencatat sikap (peduli)

Catatan:

1. Guru dapat menggunakan kata-kata berikut untuk menyatakan kualitas


sikap dan keterampilan.

✓ Belum terlihat
✓ Mulai terlihat
✓ Mulai berkembang
✓ Sudah terlihat/membudaya
✓ Catatan Guru
2. Setiap hari guru dapat menilai minimal 6 siswa atau disesuaikan dengan
jumlah siswa di kelas.

159
Contoh alternatif penilaian sikap

Nama :
Kelas/Semester :
Pelaksanaan Pengamatan :
Belum Mulai Mulai
No Sikap Membudaya Keterangan
Terlihat Terlihat Berkembang

1. Peduli

2.

3.

Catatan : Centang (√) pada bagian yang memenuhi kriteria.

Catatan Guru

1. Masalah :
2. Ide Baru :
3. Momen Spesial :

Mengetahui Bangkalan,……………….2021

Kepala Sekolah, Guru Kelas V

Mujab, S.Pd., M.Pd. ……………………………..

NIP. 19710214 199109 1 001 NIP. ………………………

160
Pembelajaran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) KURIKULUM 2013

Satuan Pendidikan : UPTD SD Negeri Panyaksagan


Kelas / Semester : 5/2
Tema : Ekosistem (Tema 8)
Sub Tema : Komponen Ekosistem (Sub Tema 1)
Pembelajaran ke : 2
Alokasi waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga
serta cinta tanah air.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati, dan mencoba
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di
sekolah dan di tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dan kritis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


Muatan : Bahasa Indonesia

No Kompetensi Indikator

3.1 Menggali informasi dari teks 3.1.1 Menjelaskan informasi dari teks
laporan buku tentang makanan bacaan tentang jenis ekosistem.
dan rantai makanan, kesehatan
manusia, keseimbangan
ekosistem, serta alam dan
pengaruh kegiatan manusia
dengan bantuan guru dan teman

161
dalam bahasa Indonesia lisan
dan tulis dengan memilih dan
memilah kosakata baku.

4.1 Mengamati, mengolah, dan 4.1.1 Menyajikan informasi dari teks


menyajikan teks laporan buku laporan buku tentang jenis ekosistem.
tentang makanan dan rantai
makanan, kesehatan manusia,
keseimbangan ekosistem, serta
alam dan pengaruh kegiatan
manusia secara mandiri dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan memilah
kosakata baku.

Muatan : IPA

No Kompetensi Indikator

3.6 Mengenal jenis hewan dari 3.6.1 Mengidentifikasi komponen di


makanannya dan dalam sebuah ekosistem.
mendeskripsikan rantai 3.6.2 Menjelaskan dua jenis ekosistem.
makanan pada ekosistem di
lingkungan sekitar.

4.6 Menyajikan hasil pengamatan 4.6.1 Melakukan pengamatan untuk


untuk membentuk rantai mengidentifikasi komponen di dalam
makanan dan jejaring makanan sebuah ekosistem.
dari makhluk hidup di
lingkungan sekitar yang terdiri 4.6.2 Membuat laporan singkat tentang
dari karnivora, herbivora, dan dua jenis ekosistem dan cirinya
omnivora.

Muatan : SBdP

No Kompetensi Indikator

3.2 Mengenal harmoni musik dan 3.2.1 Menjelaskan harmoni musik dan
lagu daerah. lagu daerah.
4.2 Memainkan alat musik ritmis 4.2.1 Mempraktikkan satu macam alat
secara berkelompok dengan musik ritmis dengan iringan vokal lagu
anak-anak dua suara.

162
iringan vokal lagu anak-anak
dua suara.

C. TUJUAN
1. Dengan menggali informasi dari teks bacaan, siswa mampu menjelaskan
tentang jenis ekosistem.
2. Dengan mengamati dan mengolah informasi dari teks laporan, siswa
mampu menyajikan informasi tentang jenis ekosistem.
3. Dengan media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem),
siswa mampu mengidentifikasi komponen di dalam sebuah ekosistem.
4. Dengan media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem),
siswa mampu menjelaskan dua jenis ekosistem.
5. Dengan media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem),
siswa mampu melakukan pengamatan untuk mengidentifikasi komponen di
dalam sebuah ekosistem.
6. Dengan media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem),
siswa mampu membuat laporan singkat tentang dua jenis ekosistem dan
cirinya.
7. Dengan mengenal harmoni musik dan lagu daerah, siswa mampu
menjelaskan harmoni musik dan lagu daerah.
8. Dengan memainkan alat musik ritmis secara berkelompok, siswa mampu
mempraktikkan satu macam alat musik ritmis dengan iringan vokal lagu
anak-anak dua suara dengan baik.
D. MATERI
1. Teks bacaan nonfiksi tentang jenis-jenis hewan.
2. Hewan-hewan herbivor, karnivor, dan omnivor.
3. Hewan berdasarkan jenis makanannya.
4. Berbagai macam alat musik ritmis.

E. PENDEKATAN & METODE


Pendekatan : Scientific
Model : Discovery Learning
Metode : Penugasan dan pengamatan, tanya jawab dan diskusi
Karakter yang di harapkan : Disiplin, tanggung jawab dan santun

163
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pembukaan ➢ Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar 15 menit


dan mengecek kehadiran siswa
➢ Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh
salah seorang siswa. Siswa yang diminta
membaca do’a adalah siswa siswa yang hari ini
datang paling awal. (Menghargai kedisiplikan
siswa).
➢ Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan
sikap disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi
tercapainya sita-cita.
➢ Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu
nasional lainnya. Guru memberikan penguatan
tentang pentingnya menanamkan semangat
Nasionalisme.
Inti ➢ Guru membagi siswa menjadi beberapa 140 menit
kelompok.
➢ Guru meminta siswa untuk duduk sesuai
kelompok yang sudah dibentuk.
➢ Guru menjelaskan bahwa sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, siswa dapat
bertanya dan juga dapat menuliskan
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang
dimilikinya, teman satu kelompok dan
kelompok lain.
➢ Kegiatan ini dapat membiasakan siswa
berpikir kreatif dan terampil dalam mencari
informasi untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan. (Creativity and
Innovation).

Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran


(Discovery Learning):

Tahap 1. Pemberian Rangsangan (Stimulation)

➢ Siswa diingatkan kembali tentang jenis-jenis


ekosistem yang ada di sekitar.

164
Tahap 2. Pernyataan/Identifikasi Masalah
(Problem Statement)

Guru mengajukan pertanyaan pembuka:

➢ Tanyakan kepada siswa: “Menurut kalian,


ekosistem dibagi menjadi berapa jenis?”“Apa
yang kalian ketahui tentang jenis-jenis
ekosistem tersebut?”“Apa perbedaan dari
masing-masing jenis ekosistem
tersebut?”(Critical Thinking and Problem
Formulation)
➢ Gunakan pertanyaan-pertanyaan di atas untuk
menstimulus rasa ingin tahu siswa tentang topik
yang akan di diskusikan.
➢ Minta siswa untuk mengingat kembali hal-hal
yang mereka temukan di lingkungan sekitar
mereka, “Coba perhatikan lingkungan sekitar
kita. Jenis ekosistem apa saja yang dapat kita
temui di sekitar kita? Coba sebutkan!”

Tahap 3. Pengumpulan Data (Data Collection)

A. Ayo Membaca
➢ Siswa mencermati teks bacaan yang
disajikan dalam buku siswa tentang jenis-
jenis ekosistem.
➢ Guru menyiapkan media pembelajaran
KOKOSIS untuk membantu siswa dalam
memahami bacaan tentang jenis-jenis
ekosistem.
➢ Guru memutar audio pada media
pembelajaran KOKOSIS agar siswa lebih
memahami teks bacaan tentang jenis-jenis
ekosistem.
➢ Siswa mencatat hal-hal yang ia anggap
penting pada teks bacaan yang disampaikan
melalui audio.
➢ Siswa menemukan pikiran utama dan
informasi penting dalam bacaan. Kalimat-
kalimat yang sudah dicatat dapat

165
mempermudah siswa untuk memahami
bacaan tentang jenis-jenis ekosistem.
➢ Guru membuka diskusi tentang jenis-jenis
ekosistem:
- “Disebut apakah ekosistem yang
terbentuk tanpa campur tangan manusia?”

- “Disebut apakah ekosistem yang tebentuk


oleh campur tangan manusia?”

- “Apakah yang membedakan antara


ekosistem yang tebentuk tanpa campur
tangan manusia dan yang tebentuk oleh
campur tangan manusia?”

(Critical Thinking and Problem


Formulation)

➢ Siswa bersama-sama mendiskusikan


tentang isi teks bacaan tersebut.
➢ Siswa mendiskusikan kata-kata yang sulit
atau belum diketahui artinya. Guru dapat
membantu siswa untuk mencari tahu arti
kata tersebut atau siswa juga dapat
menggunakan kamus bahasa Indonesia.
(Collaburation)

Tahap 4. Pengolahan Data (Data Processing)

➢ Siswa menggunakan informasi serta data


untuk menyajikan teks laporan buku
tentang jenis-jenis ekosistem yang
disampaikan melalui audio. Informasi dan
data ini dapat pula di cari dari teks bacaan
yang terdapat di dalam buku siswa.
(Kegiatan ini ditujukan untuk
memahamkan siswa pada KD Bahasa
Indonesia 3.1 dan 4.1)

Tahap 5. Pembuktian (Verification)

B. Ayo Mencoba

166
➢ Guru menyiapkan media pembelajaran
KOKOSIS untuk membantu siswa dalam
memahami materi.
➢ Guru menjelaskan cara penggunaan media
pembelajaran KOKOSIS dan menyuruh
siswa untuk menyimak penjelasan tersebut.
➢ Guru meminta setiap kelompok bergiliran
maju kedepan untuk mencoba belajar
sambil bermain menggunakan media
pembelajaran KOKOSIS.
➢ Guru membimbing siswa dalam
menggunakan media pembelajaran
KOKOSIS.
➢ Bersama teman sekelompok, siswa
membuat sebuah tabel klasifikasi hewan
berdasarkan jenis makanannya. (Kegiatan
ini untuk meningkatkan pemahaman siswa
tentang pengelompokan hewan berdasarkan
jenis makanannya KD IPA 3.6 dan 4.6)
➢ Bersama teman satu kelompok, siswa
membuat kesimpulan atas pekerjaanya
tentang mengenal jenis hewan dari
makanannya dan mendeskripsikan rantai
makanan pada sebuah ekosistem.
C. Ayo Berkreasi
➢ Guru membuka diskusi tentang seringnya
hewan dijadikan sebagai sumber inspirasi
bagi sebuah karya, salah satunya karya
lagu.
➢ Siswa menyebutkan lagu-lagu bertema
hewan yang mereka ketahui.
➢ Siswa bersama guru menyanyikan lagu
bertemakan hewan semisal burung kakak
tua atau cicak-cicak didinding.
➢ Siswa menyampaikan pendapat mereka
tentang penting atau tidaknya harmonisasi
dalam lagu termasuk lagu anak-anak dan
lagu daerah. (Kegiatan ini digunakan untuk
memahamkan siswa tentang KD SBdP 3.2)
➢ Setelah berdiskusi untuk memahami
harmonisasi dalam lagu, guru
mengingatkan kembali penjelasan tentang

167
alat musik ritmis yang dapat dipergunakan
siswa untuk mengiringi lagu tersebut.
➢ Guru menjelaskan tentang perbedaan antara
alat musik ritmis. Alat musik ritmis adalah
alat musik yang biasa melangkapi
keharmonisan sebuah musik. Alat musik
ritmis sering digunakan sebagai elemen
penting dalam lagu. Setiap jenis alat musik
ritmis, memiliki bentuk dan cara
memainkan yang berbeda-beda. Alat musik
ritmis bisa dimainkan dengan cara dipukul,
digoyang atau digesek. Adapun fungsi
utama alat musik ritmis adalah untuk
mengatur tempo lagu.
➢ Siswa mempraktikkan alat musik ritmis
(Tamborin) untuk mengiringi kelompoknya
saat bernyanyi. (Kegiatan ini digunakan
untuk memahamkan siswa tentang KD
SBDP 4.6). (Creativity and Innovation)

Tahap 6. Menarik kesimpulan/generalisasi


(Generalization)

➢ Perwakilan kelompok dimintak untuk


memaparkan hasil diskusinya tentang
materi yang telah dipelajari bersama.
➢ Siswa bersama guru melakukan tanya
jawab mengenai materi yang telah
dipelajari bersama.
➢ Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran mengenai materi yang telah
dipelajari bersama.

D. Ayo Berlatih
➢ Guru memberikan soal tes untuk menguji
pemahaman siswa tentang apa yang telah
dipelajari bersama.
➢ Siswa mengerjakan soal tes secara mandiri.
➢ Jika selesai siswa dapat mengumpulkan
hasil pekerjaanya dimeja guru.
E. Kerja Sama dengan Orang Tua

168
➢ Membuat kartu dengan menempelkan
gambar hewan di permukaan depan.
➢ Tuliskan nama hewan tersebut pada bagian
bawah gambar. Bersama dengan orang
tuamu, carilah informasi sebanyak-
banyaknya tentang hewan tersebut.

Penutup 9. Peserta didik melakukan refleksi terhadap 15 menit


proses kegiatan pembelajaran hari ini dengan
arahan guru.
10. Peserta didik mengajukan pertanyaan-
pertanyaan untuk menguatkan pemahaman
terhadap materi pembelajaran hari ini.
11. Peserta didik mendapat umpan balikdari
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan
terhadap proses serta hasil pembelajaran.
12. Peserta didik melakukan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pemberian tugas individu.
13. Peserta didik mendapat informasi rencana
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
14. Peserta didik mendapat penguatan pendidikan
karakter dari guru.
15. Penugasan dirumah
• Siswa diberi tugas untuk membuat kartu
ekosistem yaitu dengan menempelkan
gambar salah satu ekosistem dikarton.
Kemudian memberi nama sesuai nama
ekosistem dan menuliskan penjelasan
tentang ekosistem yang telah dipilih.
16. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk
menumbuhkan nasionalisme, persatuan, dan
toleransi.
17. Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah
satu siswa.

G. SUMBER DAN MEDIA

169
1. Buku Pedoman Guru Tema 8 Kelas 5 dan Buku Siswa Tema 8 Kelas 5
(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2014).
2. Media Pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem)
3. Alat Musik Ritmis Tamborin

H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian
digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan
memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat
dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan
dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubrik penilaian
sebagai berikut.

No Ranah Teknik Penilaian Instrumen Penilaian

1. Afektif Observasi Lembar oservasi sikap

2. Kognitif

Bahasa Indonesia Tes Tes pilihan ganda

IPA Tes Tes pilihan ganda

SBdP Tes Tes pilihan ganda

3 Psikomotorik

Bahasa Indonesia Unjuk kerja Lembar unjuk kerja

IPA Unjuk kerja Lembar unjuk kerja

SBdP Unjuk kerja Lembar unjuk kerja

LAMPIRAN
1. Penilaian Afektif
Nama Sikap yang diamati
Disiplin Tanggung Peduli Bekerja Santun
Jawab Sama

170
2. Penilaian Kognitif
• Kisi-kisi soal
• Soal
• Kunci jawaban
• Pedoman perskoran
a. Bahasa Indonesia

Indikator Soal Jawaban Skor

3.1.1 Menjelaskan Bacalah teks dibawah ini untuk


informasi dari teks menjawab pertanyaan nomor 1
bacaan tentang sampai 3!
jenis ekosistem.
Ekosistem Darat dan Air

Ekosistem padang rumput adalah


salah satu contoh ekosistem darat
yang memiliki berbagai komponen
baik komponen biotik (hidup) dan
abiotik (tak hidup). Komponen biotik
dalam ekosistem padang rumput
seperti singa, macan tutul, harimau,
zebra, rusa, jerapah, pepohonan dan
lain sebagainya. Sedangkan
komponen abiotik seperti tanah, air,
udara dan cahaya matahari.

Ekosistem laut merupakan salah satu


jenis ekosistem air yang banyak
memiliki komponen ekositem baik
komponen biotik (hidup) dan abiotik

(tak hidup). Komponen biotik dalam


ekosistem laut seperti ikan hiu, ikan
pari, penyu, gurita, pohon kelapa, dan
lain sebagainya. Sedangkan
komponen abiotik dalam ekosistem

171
laut seperti pasir, udara, air dan
cahaya matahari.

1. Zebra dan jerapah merupakan


bagian dari komponen biotik
(hidup) dari ekosistem…
A. ekosistem laut.
B. ekosistem sungai. C. ekosistem Jika menjawab

C. ekosistem padang rumput. padang rumput. benar skornya

D. ekosistem sawah. 1, jika


menjawab
salah skornya
0.

2. Ikan hiu dan ikan pari hidup pada D. ekosistem Jika menjawab
lingkungan ekosistem… laut. benar skornya
A. ekosistem padang rumput. 1, jika
B. ekosistem hutan. menjawab
C. ekosistem gurun. salah skornya
D. ekosistem laut. 0.

3. Contoh komponen abiotik (tak C. air dan Jika menjawab


hidup) dari ekosistem padang cahaya benar skornya
rumput adalah… matahari. 1, jika
A. gajah dan jerapah. menjawab
B. zebra dan rusa. salah skornya
C. air dan cahaya matahari. 0.
D. pohon dan rumput.
4. Contoh komponen biotik (hidup) D. pohon dan Jika menjawab
dari lingkungan ekosistem padang rumput. benar skornya
rumput adalah… 1, jika
A. air dan tanah. menjawab
B. air dan batu. salah skornya
C. cahaya matahari dan udara. 0.
D. pohon dan rumput.
5. Singa dan macan tutul adalah B. daging. Jika menjawab
contoh dari komponen biotik benar skornya
1, jika

172
(hidup). Keduanya termasuk menjawab
hewan pemakan… salah skornya
A. rumput. 0.
B. daging.
C. daging dan rumput.
D. jawaban A dan C benar.
6. Komponen abiotik (tak hidup) A. air dan pasir. Jika menjawab
didalam lingkungan ekosistem benar skornya
laut adalah… 1, jika
A. air dan pasir. menjawab
B. ikan hiu dan ikan pari. salah skornya
C. penyu dan gurita. 0.
D. bintang laut dan penyu.
7. Macan tutul adalah hewan D. karnivora. Jika menjawab
pemakan daging atau disebut benar skornya
dengan hewan… 1, jika
A. omnivor. menjawab
B. herbivora. salah skornya
C. parasite. 0.
D. karnivora.

b. IPA

Indikator Soal Jawaban Skor

3.6.1 8. Komponen ekosistem biotik C. singa. Jika menjawab


Mengidentifikasi (hidup) yang berperan sebagai benar skornya
komponen di konsumen puncak dalam rantai 1, jika
dalam sebuah makanan adalah… menjawab
ekosistem. A. rusa. salah skornya
B. zebra. 0.
C. singa.
D. rumput.
9. Komponen ekosistem biotik D. rumput. Jika menjawab
(hidup) yang berperan sebagai benar skornya
produsen dalam rantai makanan di 1, jika
lingkungan padang rumput menjawab
adalah…

173
A. gajah. salah skornya
B. rusa. 0.
C. zebra.
D. rumput.
10. Yang termasuk dalam jenis B. ekosistem Jika menjawab
ekosistem darat adalah… padang rumput benar skornya
A. ekosistem laut dan sungai. dan hutan. 1, jika
B. ekosistem padang rumput dan menjawab
hutan. salah skornya
C. ekosistem danau dan hutan. 0.
D. ekosistem sungai dan gurun.
11. Yang termasuk dalam jenis A. ekosistem Jika menjawab
ekosistem air adalah… laut dan sungai. benar skornya
A. ekosistem laut dan sungai. 1, jika
B. ekosistem hutan dan rawa. menjawab
C. ekosistem gurun dan padang salah skornya
rumput. 0.
D. ekosistem sungai dan gurun.
3.6.2 Menjelaskan 12. B. biotik. Jika menjawab
dua jenis benar skornya
ekosistem. 1, jika
menjawab
Id.wikipedia.org
salah skornya
Gambar berikut merupakan salah 0.
satu komponen ekosistem
dilingkungan padang rumput dan
termasuk dalam komponen…
A. abiotik.
B. biotik.
C. produsen.
D. pengurai.
13. D. biotik. Jika menjawab
benar skornya
1, jika
menjawab
Kumparan.com
salah skornya
Gambar berikut merupakan salah 0.
satu komponen dalam lingkungan

174
ekosistem laut dan merupakan
salah satu komponen…
A. abiotik.
B. pengurai.
C. produsen.
D. biotik.
14. Padang rumput merupakan salah C. rusa dan Jika menjawab
satu lingkungan ekosistem bagi zebra. benar skornya
berbagai jenis makhluk hidup 1, jika
seperti… menjawab
A. ikan hiu dan kura-kura. salah skornya
B. jerapah dan penyu. 0.
C. rusan dan zebra.
D. gajah dan gurita.
15. Laut merupakan salah satu jenis D. banyak Jika menjawab
lingkungan ekositem air. Ada spesies ikan dan benar skornya
berbagai macam komponen biotik trumbu karang. 1, jika
(hidup) dan abiotik (tak hidup). menjawab
Ciri ekosistem laut adalah… salah skornya
A. banyak spesies trumbu karang 0.
dan tumbuhan kaktus.
B. banyak pupulasi zebra dan
ikan.
C. banyak rerumputan dan pasir.
D. banyak spesises ikan dan
trumbu karang.

c. SBdP

Indikator Soal Jawaban Skor

3.2.1 Menjelaskan 16. Bagaimanakah sikap tubuh yang A. berdiri tegap Jika menjawab
harmoni musik baik dan benar saat kita dan pandangan benar skornya
dan lagu daerah. bernyanyi… lurus kedepan. 1, jika
A. berdiri tegap dan pandangan menjawab
lurus kedepan.
B. membungkuk dan menunduk.

175
C. duduk dan menunduk. salah skornya
D. berdiri tegap dan menunduk. 0.

17. Bagaiamankah artikulasi atau C. sesuai nada Jika menjawab


pengucapan syair lagu yang baik dan benar skornya
dan benar… pengucapannya 1, jika
A. pelan dan tidak lantang. jelas. menjawab
B. lantang dan tidak sesuai nada. salah skornya
C. sesuai nada dan 0.
pengucapannya jelas.
D. sesuai intro lagu dan pelan.
18. Contoh dari alat musik ritmis D. gendang dan Jika menjawab
adalah… tifa. benar skornya
A. gitar dan seruling. 1, jika
B. seruling dan gendang. menjawab
C. gendang dan gitar. salah skornya
D. gendang dan tifa. 0.

19. Tamborin merupakan salah satu C. ritmis. Jika menjawab


jenis alat musik… benar skornya
A. melodis. 1, jika
B. harmonis. menjawab
C. ritmis. salah skornya
D. jawaban A dan B benar. 0.

20. Rebana adalah salah satu alat B. di pukul Jika menjawab


musik ritmis. Cara memainkan bagian kulitnya. benar skornya
alat musik rebana adalah dengan 1, jika
cara… menjawab
A. di tiup. salah skornya
B. di pukul bagian kulitnya. 0.
C. di goyang-goyangkan.
D. di petik senarnya.

Pedoman perskoran soal pilihan ganda :


Point 1 jika siswa menjawab pertanyaan dengan benar
Point 0 jika siswa menjawab soal salah

176
3. Penilaian Psikomotor
1. Bentuk Penilaian: Nontes (Tulisan Nonfiksi)
Instrumen Penilaian: Rubrik

KD Bahasa Indonesia 4.1

Baik sekali Baik Cukup Perlu bimbingan


Aspek
4 3 2 1

Keterampilan Siswa dapat Siswa Siswa Siswa belum dapat


dalam mengamati dapat dapat megamati teks
mengamati teks teks laporan mengam mengamat laporan buku tentang
laporan buku buku ati teks i teks jenis ekosistem.
tentang jenis dengan laporan laporan
ekosistem. sangat teliti buku buku
dan baik. dengan dengan
cukup cukup
teliti dan teliti dan
baik. kurang
baik.

Keterampilan Siswa dapat Siswa Siswa Siswa belum dapat


dalam mengolah mengelola dapat dapat mengelola teks
teks laporan teks laporan mengelol mengelola laporan buku tentang
buku tentang buku a teks teks jenis ekosistem.
jenis ekosistem. dengan alur laporan laporan
yang sangat buku buku
baik dan dengan dengan
mudah alur yang alur yang
untuk baik dan cukup baik
dipahami. mudah dan mudah
untuk untuk
dipahami dipahami.
.

Keterampilan Teks Teks Teks Teks laporan


dalam laporan laporan laporan disampaikan dengan
menyajikan teks disampaika disampai disampaik alur yang
laporan buku n dengan kan an dengan membingungkan dan
tentang jenis alur yang dengan alur yang secara keseluruhan
ekosistem. sangat baik alur yang sedikit teks sulit untuk
dan serta cukup membingu dipahami.
menarik baik di ngkan

177
untuk beberapa namunteks
dibaca. bagian masih
serta dapat
cukup dipahami.
menarik
untuk
dibaca.

Catatan : Centang (√) pada bagian yang memenuhi kriteria.

2. Bentuk Penilaian: Nontes


Instrumen Penilaian: Rubrik

KD IPA 4.6

Baik sekali Baik Cukup Perlu bimbingan


Aspek
4 3 2 1

Komponen di Siswa dapat Siswa Siswa Siswa belum dapat


dalam sebuah menjelaskan dapat dapat menjelaskan
ekosistem. semua menjelas menjelask komponen di dalam
komponen kan an sebuah ekosistem.
di dalam sebagain sebagian
sebuah besar kecil
ekosistem kompone komponen
dengan baik n di di dalam
dan benar. dalam sebuah
sebuah ekosistem
ekosiste dengan
m baik dan
dengan benar.
baik dan
benar.

Hewan Siswa dapat Siswa Siswa Siswa belum dapat


karnivora, menjelaskan dapat dapat menjelaskan hewan

178
herbivora dan semua menjelas menjelask karnivora, herbivora
omnivora. hewan kan an dan omnívora.
karnivora, sebagian sebagian
herbivora besar kecil
dan hewan hewan
omnivora karnivor karnivora,
yang a, herbivora
dijelaskan herbivor dan
melalui a dan omnivora
media omnivor yang
KOKOSIS. a yang dijelaskan
dijelaska melalui
n melalui media
media KOKOSIS
KOKOSI .
S.

Laporan singkat Siswa dapat Siswa Siswa Siswa belum dapat


tentang jenis- menyajikan dapat dapat menyajikan laporan
jenis ekosistem laporan menyajik menyajika singkat tentang jenis-
dan cirinya. singkat an n laporan jenis ekosistem dan
tentang laporan singkat cirinya.
jenis-jenis singkat tentang
ekosistem tentang jenis-jenis
dan cirinya jenis- ekosistem
dengan jenis dan cirinya
sangat baik. ekosiste dengan
m dan cukup
cirinya baik.
dengan
baik.

Catatan : Centang (√) pada bagian yang memenuhi kriteria.

3. Bentuk Penilaian: Nontes


Instrumen Penilaian: Rubrik

179
KD SBdP 4.6

Baik sekali Baik Cukup Perlu bimbingan


Aspek
4 3 2 1

Alat musik ritmis. Siswa dapat Siswa Siswa Siswa belum dapat
menjelaskan dapat dapat menyebutkan alat
semua alat menjelas menjelask musik ritmis.
musik kan an
ritmis yang sebagian sebagian
telah besar alat kecil alat
dipelajari musik musik
dengan baik ritmis ritmis
dan benar. yang yang telah
telah dipelajari
dipelajari dengan
dengan baik dan
baik dan benar.
benar.

Kerja Sama. Siswa dapat Siswa Siswa Siswa belum dapat


menunjukka dapat perlu
n menunju motivasi menunjukkan
kkan sikap kerjasama
sikap untuk
kerjasama sikap dapat selama
kerjasam
selama a bekerjasa mempraktikkan
ma alat musik ritmis
mempraktik selama
kan alat selama dan bernyanyi
musik memprak
ritmis dan tikkan memprakti meskipun telah
bernyanyi alat kkan alat dimotivasi.
secara musik musik
ritmis ritmis dan
konsisten. dan bernyanyi
bernyany namun
i belum
namun konsisten.
belum

180
konsisten
.

Keterampilan Siswa Siswa Siswa Siswa tidak


dalam sangat terampil cukup terampil dan kurang
mempraktikkan termapil dan dan terampil kompak dalam
alat musik ritmis kompak kompak dan mempraktikkan alat
secara dalam dalam kompak musik ritmis
berkelompok mempraktik memprak dalam dengan vokal lagu
dengan iringan kan alat tikkan memprakti anak-anak.
vokal lagu anak- musik ritmis alat kkan alat
anak. dengan musik musik
iringan ritmis ritmis
vokal lagu dengan dengan
anak-anak. iringan iringan
vokal vokal lagu
lagu anak-anak.
anak-
anak.

Catatan : Centang (√) pada bagian yang memenuhi kriteria.

Catatan Anekdot untuk mencatat sikap (peduli)

Catatan:

1. Guru dapat menggunakan kata-kata berikut untuk menyatakan kualitas


sikap dan keterampilan.

✓ Belum terlihat
✓ Mulai terlihat
✓ Mulai berkembang
✓ Sudah terlihat/membudaya
✓ Catatan Guru
2. Setiap hari guru dapat menilai minimal 6 siswa atau disesuaikan dengan
jumlah siswa di kelas.

181
Contoh alternatif penilaian sikap

Nama :
Kelas/Semester :
Pelaksanaan Pengamatan :
Belum Mulai Mulai
No Sikap Membudaya Keterangan
Terlihat Terlihat Berkembang

1. Peduli

2.

3.

Catatan : Centang (√) pada bagian yang memenuhi kriteria.

Catatan Guru

1. Masalah :
2. Ide Baru :
3. Momen Spesial :
Mengetahui Bangkalan,……………….2021

Kepala Sekolah, Guru Kelas V

Mujab, S.Pd., M.Pd. ……………………………..

NIP. 19710214 199109 1 001 NIP. ………………………

182
LAMPIRAN 2.2

LEMBAR ANGKET VALIDASI AHLI MADIA

Nama : Candra Mahardika


NIM : 170611100044
Judul : Pengembangan Media Pembelajaran “KOKOSIS” (Kotak
Komponen Ekosistem) Pada Tema 8 Kelas V Sekolah Dasar
Pembimbing : Andika Adinanda Siswoyo, S.Pd., M.Pd.
Ahli Media : Fachrur Rozie, S.Pd., M.Pd

A. Petunjuk
1. Lembar angket ini diberikan kepada validator yang bertujuan untuk
memberikan penilaian terkait media pembelajaran KOKOSIS (Kotak
Komponen Ekosistem) Kelas V UPTD SDN Panyaksagan, sehingga
memperoleh pedoman dan tindak lanjut mengenai pengembangan
media yang dikembangkan.
2. Mohon kesediaan bapak/ibu untuk mengisi angket sesuai dengan
kondisi yang sebenarnya serta memberikan pendapat, masukan dan
saran dikolom yang telah disediakan. Pendapat, masukan dan saran
akan sangat bermanfaat untuk memperbaiki dan menyempurnakan
media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem).
3. Berilah tanda (√) dan skor pada kolom yang telah disediakan sesuai
dengan jawaban bapak/ibu pada salah satu tempat alternatif jawaban
yang dipilih.
4. Kriteria skala penilaian:
1 = Sangat tidak setuju
2 = Tidak setuju
3 = Ragu-ragu
4 = Setuju
5 = Sangat setuju

183
Pertanyaan:

Skor
No Indikator
1 2 3 4 5
Kesesuaian media pembelajaran
1. KOKOSIS dengan kompetensi yang
harus dikuasai siswa.
Kesesuaian media pembelajaran
2.
KOKOSIS dengan tujuan pembelajaran.
Kesesuaian media pembelajaran
3.
KOKOSIS sebagai lingkungan belajar.
Kemampuan media pembelajaran
4. KOKOSIS dalam mengembangkan
motivasi belajar siswa.
Kemampuan media pembelajaran
KOKOSIS sebagai alat bantu untuk siswa
5.
dalam memahami dan mengingat
informasi.
Kemampuan media pembelajaran
KOKOSIS mampu menyajikan konsep
6.
komponen ekosistem yang abstrak
menjadi konkret.
Kemampuan media pembelajaran
7. KOKOSIS dalam menarik perhatian
siswa.
Kemudahan media pembelajaran
KOKOSIS untuk membantu guru dalam
8.
melakukan pembelajaran (efisiensi
waktu).
Kemampuan media pembelajaran
9. KOKOSIS dapat dilakukan secara
berulang-ulang.
Kemampuan media pembelajaran
10
KOKOSIS sebagai stimulus belajar.
Kemampuan media pembelajaran
11. KOKOSIS untuk dapat menciptakan rasa
senang belajar bagi siswa.
Ukuran media pembelajaran KOKOSIS
12.
disesuaikan dengan kondisi kelas.

184
Warna yang digunakan hampir sama
13. seperti aslinya sehingga media
pembelajaran KOKOSIS lebih menarik.
Media pembelajaran KOKOSIS dapat
14. bertahan untuk waktu yang lama dan
tidak mudah rusak.
15. Keamanan media KOKOSIS bagi siswa.
Jumlah skor yang diperolah
Skor maksimal

B. Komentator/saran umum

……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………

Demikian revisi ini saya isi dengan sebenar-benarnya tanpa ada


intervensi dari pihak manapun.

Bangkalan,…………………….

Validator Ahli Media Pembelajaran

Fachrur Rozie, S.Pd., M.Pd


NIP: 198807012014041001

185
LAMPIRAN 2.3

LEMBAR ANGKET VALIDASI AHLI DESAIN PEMBELAJARAN

Nama : Candra Mahardika

NIM : 170611100044

Judul : Pengembangan Media Pembelajaran “KOKOSIS” (Kotak


Komponen Ekosistem) Pada Tema 8 Kelas V Sekolah Dasar

Pembimbing : Andika Adinanda Siswoyo, S.Pd., M.Pd.

Ahli Desain Pembelajaran : Ade Cyntia Pritasari, S.Pd., M.Pd

A. Petunjuk
1. Lembar angket ini diberikan kepada validator yang bertujuan untuk
memberikan penilaian terkait media pembelajaran KOKOSIS (Kotak
Komponen Ekosistem) Kelas V UPTD SDN Panyaksagan, sehingga
memperoleh pedoman dan tindak lanjut mengenai pengembangan
media yang dikembangkan.
2. Mohon kesediaan bapak/ibu untuk mengisi angket sesuai dengan
kondisi yang sebenarnya serta memberikan pendapat, masukan dan
saran dikolom yang telah disediakan. Pendapat, masukan dan saran
akan sangat bermanfaat untuk memperbaiki dan menyempurnakan
media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem).
3. Berilah tanda (√) dan skor pada kolom yang telah disediakan sesuai
dengan jawaban bapak/ibu pada salah satu tempat alternatif jawaban
yang dipilih.
4. Kriteria skala penilaian:
1 = Sangat tidak setuju
2 = Tidak setuju
3 = Ragu-ragu
4 = Setuju
5 = Sangat setuju

186
Pertanyaan:

Skor
No Indikator
1 2 3 4 5
Ketepatan Kompetensi inti (KI) dan
1. Kompetensi Dasar (KD) dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
Ketepatan dalam menjabarkan
2. Kompetensi Dasar (KD) ke dalam
Indikator pencapaian kompetensi

Kejelasan dan kelogisan rumusan


3.
indikator pembelajaran.
Kesesuaian indikator pencapaian
4. kompetensi dengan tingkat
perkembangan siswa.
Kelengkapan rumusan pembelajaran,
tersurat aspek ABCD dalam
5. merumuskan tujuan pembelajaran. A=
Audience, B= Behavior, C= Conditional,
D= Degree
Kesesuaian langkah pembelajaran
6.
dengan tujuan pembelajaran.
Kegiatan dalam langkah-langkah
7. pembelajaran lebih menekankan pada
pengalaman siswa
Ketepatan sistematika penyusunan
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP).
Pemanfaatan sumber belajar yang
9.
terdapat di lingkungan siswa.

187
Pemanfaatan media pembelajaran yang
10
memudahkan siswa untuk belajar.
Kelengkapan tahapan pembelajaran yaitu
11. dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup.

12. Pencantuman instrumen penilaian.

Kesesuaian urutan kegiatan


13.
pembelajaran.
Kesesuaian dan kelengkapan instrumen
14. evaluasi (soal, kunci jawaban dan
pedoman penskoran).

Kesesuaian alokasi waktu yang


15.
digunakan dalam pembelajaran.

Jumlah skor yang diperolah

Skor maksimal

B. Komentator/saran umum

……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………

Demikian revisi ini saya isi dengan sebenar-benarnya tanpa ada


intervensi dari pihak manapun.
Bangkalan,…………………….

Validator Ahli Desain


Pembelajaran

Ade Cyntia Pritasari, S.Pd., M.Pd


NIP: 199212152019032025

188
LAMPIRAN 2.4

LEMBAR ANGKET VALIDASI AHLI MATERI

Nama : Candra Mahardika


NIM : 170611100044
Judul : Pengembangan Media Pembelajaran “KOKOSIS” (Kotak
Komponen Ekosistem) Pada Tema 8 Kelas V Sekolah Dasar
Pembimbing : Andika Adinanda Siswoyo, S.Pd., M.Pd.
Ahli Materi : Dya Qurrotul A’yun, S.Pd., M.Pd

A. Petunjuk
1. Lembar angket ini diberikan kepada validator yang bertujuan untuk
memberikan penilaian terkait media pembelajaran KOKOSIS (Kotak
Komponen Ekosistem) Kelas V UPTD SDN Panyaksagan, sehingga
memperoleh pedoman dan tindak lanjut mengenai pengembangan
media yang dikembangkan.
2. Mohon kesediaan bapak/ibu untuk mengisi angket sesuai dengan
kondisi yang sebenarnya serta memberikan pendapat, masukan dan
saran dikolom yang telah disediakan. Pendapat, masukan dan saran
akan sangat bermanfaat untuk memperbaiki dan menyempurnakan
media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem).
3. Berilah tanda (√) dan skor pada kolom yang telah disediakan sesuai
dengan jawaban bapak/ibu pada salah satu tempat alternatif jawaban
yang dipilih.
4. Kriteria skala penilaian:
1 = Sangat tidak setuju
2 = Tidak setuju
3 = Ragu-ragu
4 = Setuju
5 = Sangat setuju

189
Pertanyaan:

Skor
No Indikator
1 2 3 4 5
Materi sesuai dengan cakupan materi
1.
pembelajaran tema 8 subtema 1 kelas V.
Materi sesuai dengan kompetensi dasar
2.
yang harus dikuasai siswa.

Materi sesuai dengan tujuan


3.
pembelajaran yang akan dicapai.
Kelengkapan dan kedalaman uraian
materi sesuai dengan tingkat
4.
pemahaman
siswa.
Materi sesuai dengan konsep
5.
pembelajaran yang akan diajarkan.
Menyajikan kompetensi yang harus
6.
dikuasai siswa.

7. Menyajikan materi pendukung.

Uraian materi sistematis dari sederhana


8.
ke kompleks.
Materi mempermudah siswa memahami
9.
dalam materi komponen ekosistem.

10 Mendorong rasa ingin tahu siswa.


Mendorong siswa untuk membangun
11.
pengetahuannya sendiri.
Mendorong terjadinya interaksi siswa
12.
dengan media pembelajaran KOKOSIS.
Ketepatan penyusunan struktur kalimat
13.
pada materi.

14. Panjang kalimat pada materi sesuai

190
dengan tingkat pemahaman siswa.

Struktur kalimat pada materi yang sesuai


15.
dengan pemahaman siswa.

Jumlah skor yang diperolah

Skor maksimal

B. Komentator/saran umum

……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………

Demikian revisi ini saya isi dengan sebenar-benarnya tanpa ada


intervensi dari pihak manapun.

Bangkalan,…………………..

Validator Ahli Materi Pembelajaran

Dya Qurrotul A’yun, S.Pd., M.Pd

191
LAMPIRAN 2.5

LEMBAR ANGKET VALIDASI AHLI BAHASA

Nama : Candra Mahardika


NIM : 170611100044
Judul : Pengembangan Media Pembelajaran “KOKOSIS” (Kotak
Komponen Ekosistem) Pada Tema 8 Kelas V Sekolah Dasar
Pembimbing : Andika Adinanda Siswoyo, S.Pd., M.Pd.
Ahli Bahasa : Aditya Dyah Puspitasari, S.Pd., M.Pd

A. Petunjuk
1. Lembar angket ini diberikan kepada validator yang bertujuan untuk
memberikan penilaian terkait media pembelajaran KOKOSIS (Kotak
Komponen Ekosistem) Kelas V UPTD SDN Panyaksagan, sehingga
memperoleh pedoman dan tindak lanjut mengenai pengembangan
media yang dikembangkan.
2. Mohon kesediaan bapak/ibu untuk mengisi angket sesuai dengan
kondisi yang sebenarnya serta memberikan pendapat, masukan dan
saran dikolom yang telah disediakan. Pendapat, masukan dan saran
akan sangat bermanfaat untuk memperbaiki dan menyempurnakan
media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem).
3. Berilah tanda (√) dan skor pada kolom yang telah disediakan sesuai
dengan jawaban bapak/ibu pada salah satu tempat alternatif jawaban
yang dipilih.
4. Kriteria skala penilaian:
1 = Sangat tidak setuju

2 = Tidak setuju

3 = Ragu-ragu
4 = Setuju
5 = Sangat setuju

192
Pertanyaan:

Skor
No Indikator
1 2 3 4 5
Ketepatan penggunaan ejaan pada buku
1.
petujuk media pembelajaran KOKOSIS.
Bahasa yang digunakan mudah dipahami
2. dan dimengerti sesuai karakteristik
siswa.
Ketepatan penggunaan istilah pada buku
3.
petujuk media pembelajaran KOKOSIS.
Ketepatan penyusunan struktur kalimat
4. pada buku petujuk media pembelajaran
KOKOSIS.
Panjang kalimat sesuai dengan tingkat
5. pemahaman anak pada buku petujuk
media pembelajaran KOKOSIS.

6. Penggunaan dalam gaya bahasa menarik

Gaya bahasa dalam unjuk kerja mudah


7.
dipahami

8. Kejelasan huruf pada setiap tulisan.

9. Kejelasan tanda baca pada setiap tulisan.

10 Kejelasan simbol pada setiap tulisan.


Kejelasan kata/kalimat dalam media
11.
yang berupa petunjuk.
Ketepatan dalam pemilihan kata pada
12.
media.

Jumlah skor yang diperolah

Skor maksimal

193
B. Komentar/saran

……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………

Demikian revisi ini saya isi dengan sebenar-benarnya tanpa ada intervensi
dari pihak manapun.

Bangkalan,………………………

Validator Ahli Bahasa

Aditya Dyah Puspitasari, S.Pd., M.Pd


NIP: 199211022019032026

194
LAMPIRAN 2.6

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

Peneliti : Candra Mahardika

NIM : 170611100044

Judul : Pengembangan Media Pembelajaran “KOKOSIS” (Kotak


Komponen Ekosistem) Pada Tema 8 Kelas V Sekolah Dasar

Pembimbing : Andika Adinanda Siswoyo, S.Pd., M.Pd.

Petunjuk

1. Lembar observasi ini diberikan kepada observer yang bertujuan untuk


memberikan penilaian terkait media pembelajaran KOKOSIS (Kotak
Komponen Ekosistem) Kelas V UPTD SDN Panyaksagan, sehingga
memperoleh pedoman dan tindak lanjut mengenai pengembangan media yang
dikembangkan.
2. Mohon kesediaan bapak/ibu untuk mengisi angket sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya serta memberikan pendapat, masukan dan saran dikolom yang telah
disediakan. Pendapat, masukan dan saran akan sangat bermanfaat untuk
memperbaiki dan menyempurnakan media pembelajaran KOKOSIS.
3. Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang telah disediakan sesuai dengan
jawaban bapak/ibu pada salah satu tempat alternatif jawaban yang dipilih.
Pertanyaan
Penilaian
No Indikator
Ya Tidak
Memeriksa kesiapan ruangan, media dan kesiapan
1.
siswa.
2. Memberikan apersepsi.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa.
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
4.
kompetensi yang akan dicapai.
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
5.
perkembangan siswa.

195
6. Menguasai kelas dengan baik.
7. Ketepatan penggunaan waktu.
8. Kelugasan dalam penyampaian materi.
9. Menyampaikan materi secara runtut.
Melibatkan siswa dalam pembelajaran sehingga
10.
siswa aktif dalam pembelajaran.
11. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP.
Menggunakan media pembelajaran KOKOSIS
12.
dengan tepat.
13. Memantau kemajuan belajar siswa.
Melaksanakan penilaian akhir sesuai dengan
14
kompetensi dasar.
15 Mengajak siswa membuat kesimpulan.

Bangkalan, Mei 2021


Observer

……………………………..

196
LAMPIRAN 2.7

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA


UJI COBA PRODUK

Petunjuk

1. Lembar observasi ini diberikan kepada observer yang bertujuan untuk


memberikan penilaian terkait media pembelajaran KOKOSIS (Kotak
Komponen Ekosistem) Kelas V UPTD SDN Panyaksagan, sehingga
memperoleh pedoman dan tindak lanjut mengenai pengembangan media yang
dikembangkan.
2. Mohon kesediaan bapak/ibu untuk mengisi angket sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya serta memberikan pendapat, masukan dan saran dikolom yang telah
disediakan. Pendapat, masukan dan saran akan sangat bermanfaat untuk
memperbaiki dan menyempurnakan media pembelajaran KOKOSIS.
3. Berilah tanda (√) dan skor pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan
jawaban bapak/ibu pada salah satu tempat alternatif jawaban yang dipilih.
4. Pedoman Penskoran.

Rubrik Kriteria
No Kriteria
1 2 3 4 5
1. Kemamp Apabila Apabila tidak Apabila Apabila Apabila
uan tidak mampu mampu mampu mampu
merumus mampu merumuskan merumuskan merumuskan merumuskan
kan merumusk masalah masalah masalah masalah
masalah an dalam bentuk dalam bentuk dalam bentuk dalam bentuk
masalah kalimat kalimat kalimat kalimat baku,
dalam kurang baku, kurang baku, kurang baku, menunjukkan
bentuk namun menunjukkan menunjukkan 3 atau lebih
kalimat menunjukkan satu dua komponen
baku, satu atau komponen komponen ekosistem
tidak lebih ekosistem ekosistem dan relevan
menunjuk komponen dan relevan dan relevan dengan topik.
kan satu ekosistem dengan topik. dengan topik.
atau lebih dan relevan
komponen dengan topik.
ekosistem
dan tidak
relevan
dengan
topik.

197
2. Melakuka Apabila Apabila Apabila Apabila Apabila
n tidak mampu mampu mampu mampu
observasi/ dapat melakukan melakukan melakukan melakukan
pengamat melakuka pengamatan pengamatan pengamatan pengamatan
an n namun dengan dengan dengan
pengamat dengan banyak sekilas segera
an dan banyak bantuan dari (setelah (setelah
masih bantuan dari guru. arahan dari arahan dari
bingung. teman guru). guru).
sebaya.
3. Kemamp Apabila Apabila Apabila Apabila Apabila
uan tidak hanya mampu mampu mampu
menganal mampu mampu menuliskan menuliskan menuliskan
isis data menuliska menuliskan dua dua dua atau lebih
n satu satu jawaban/solu jawaban/solu jawaban/solu
jawaban/s jawaban/solu si namun si namun si dan relevan
olusi yang si namun tidak relevan relevan dengan
relevan tidak relevan dengan dengan pertanyaan/p
dengan dengan pertanyaan/p pertanyaan/p ermasalahan.
pertanyaa pertanyaan/p ermasalahan. ermasalahan.
n/permasa ermasalahan.
lahan.
4. Kemamp Menyamp Menyampaik Menyampaik Menyampaik Menyampaik
uan aikan hasil an hasil an hasil an hasil an hasil
mengkom percobaan percobaan percobaan percobaan percobaan
unikasika dan dan dan dan dan
n hasil pengamat pengamatan pengamatan pengamatan pengamatan
an tidak dengan tegas, dengan tegas dengan tegas, dengan tegas,
dengan namun tidak dan percaya percaya diri percaya diri
tegas, percaya diri diri namun dan bahasa dan bahasa
tidak dan tidak tidak dengan yang lugas yang lugas.
percaya dengan bahasa yang dengan
diri dan bahasa yang lugas. bantuan dari
tidak lugas. guru.
dengan
bahasa
yang
lugas.

198
Lembar Penilaian Uji Coba Produk

Kelompok :

Nama Observer :

Aktivitas Siswa
Merumuskan Melakukan Menganalisis Mengomunika
No Nama Siswa
Masalah Observasi Data sikan Hasil
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Komentar/Saran

…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

Bangkalan, Mei 2021


Observer

…………….……………..

199
LAMPIRAN 2.8

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA


UJI COBA PEMAKAIAN

Petunjuk

1. Lembar observasi ini diberikan kepada observer yang bertujuan untuk


memberikan penilaian terkait media pembelajaran KOKOSIS (Kotak
Komponen Ekosistem) Kelas V UPTD SDN Panyaksagan, sehingga
memperoleh pedoman dan tindak lanjut mengenai pengembangan media yang
dikembangkan.
2. Mohon kesediaan bapak/ibu untuk mengisi angket sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya serta memberikan pendapat, masukan dan saran dikolom yang telah
disediakan. Pendapat, masukan dan saran akan sangat bermanfaat untuk
memperbaiki dan menyempurnakan media pembelajaran KOKOSIS.
3. Berilah tanda (√) dan skor pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan
jawaban bapak/ibu pada salah satu tempat alternatif jawaban yang dipilih.
4. Pedoman Penskoran.

Rubrik Kriteria
No Kriteria
1 2 3 4 5
1. Kemam Apabila tidak Apabila tidak Apabila Apabila Apabila
puan mampu mampu mampu mampu mampu
merumu merumuskan merumuskan merumuska merumuska merumuska
skan masalah masalah n masalah n masalah n masalah
masalah dalam bentuk dalam bentuk dalam dalam dalam
kalimat baku, kalimat bentuk bentuk bentuk
tidak kurang baku, kalimat kalimat kalimat
menunjukkan namun kurang kurang baku,
satu atau menunjukkan baku, baku, menunjukk
lebih satu atau menunjukk menunjukk an 3 atau
komponen lebih an satu an dua lebih
ekosistem komponen komponen komponen komponen
dan tidak ekosistem ekosistem ekosistem ekosistem
relevan dan relevan dan relevan dan relevan dan relevan
dengan topik. dengan topik. dengan dengan dengan
topik. topik. topik.
2. Melaku Apabila tidak Apabila Apabila Apabila Apabila

200
kan dapat mampu mampu mampu mampu
observas melakukan melakukan melakukan melakukan melakukan
i/penga pengamatan pengamatan pengamata pengamata pengamata
matan dan masih namun n dengan n dengan n dengan
bingung. dengan banyak sekilas segera
banyak bantuan (setelah (setelah
bantuan dari dari guru. arahan dari arahan dari
teman guru). guru).
sebaya.
3. Kemam Apabila tidak Apabila Apabila Apabila Apabila
puan mampu hanya mampu mampu mampu
mengan menuliskan mampu menuliskan menuliskan menuliskan
alisis satu menuliskan dua dua dua atau
data jawaban/solu satu jawaban/sol jawaban/sol lebih
si yang jawaban/solu usi namun usi namun jawaban/sol
relevan si namun tidak relevan usi dan
dengan tidak relevan relevan dengan relevan
pertanyaan/p dengan dengan pertanyaan/ dengan
ermasalahan. pertanyaan/p pertanyaan/ permasalah pertanyaan/
ermasalahan. permasalah an. permasalah
an. an.
4. Kemam Menyampaik Menyampaik Menyampai Menyampai Menyampai
puan an hasil an hasil kan hasil kan hasil kan hasil
mengko percobaan percobaan percobaan percobaan percobaan
munikas dan dan dan dan dan
ikan pengamatan pengamatan pengamata pengamata pengamata
hasil tidak dengan dengan tegas, n dengan n dengan n dengan
tegas, tidak namun tidak tegas dan tegas, tegas,
percaya diri percaya diri percaya diri percaya diri percaya diri
dan tidak dan tidak namun dan bahasa dan bahasa
dengan dengan tidak yang lugas yang lugas.
bahasa yang bahasa yang dengan dengan
lugas. lugas. bahasa bantuan
yang lugas. dari guru.

201
Lembar Penilaian Uji Coba Pemakaian

Kelompok :

Nama Observer :

Aktivitas Siswa
Merumuskan Melakukan Menganalisis Mengomunika
No Nama Siswa
Masalah Observasi Data sikan Hasil
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Komentar/Saran

………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

Bangkalan, Mei 2021


Observer

…………….……………..

202
LAMPIRAN 2.9

KISI-KISI TES HASIL BELAJAR

Pembelajaran 1

Indikator Soal Jawaban Skor


3.1.1 Menjelaskan 1. Air merupakan salah satu C. abiotik. Jika
informasi dari teks komponen ekosistem yang menjawab
bacaan tentang termasuk dalam komponen… benar skornya
komponen di dalam A. biotik. 1, jika
sebuah ekosistem. B. konsumen. menjawab
C. abiotik. salah skornya
D. pengurai. 0.
2. Pohon kelapa adalah salah A. biotik. Jika
satu tumbuhan yang yang menjawab
biasa tumbuh di pantai. benar skornya
Pohon kelapa termasuk 1, jika
dalam jenis komponen… menjawab
A. biotik. salah skornya
B. pengurai. 0.
C. konsumen.
D. abiotik.
3. Singa merupakan salah satu D. karnivora. Jika
komponen biotik dalam menjawab
ekosistem, singa meruapakan benar skornya
hewan pemakan daging atau 1, jika
lebih dikenal seabgai menjawab
hewan… salah skornya
A. omnivora. 0.
B. herbivora.
C. parasit.
D. karnivora.
4. Tanah adalah salah satu B. abiotik. Jika
komponen dalam ekosistem. menjawab
Termasuk komponen apakah benar skornya
tanah ini… 1, jika

203
A. biotik. menjawab
B. abiotik. salah skornya
C. parasit. 0.
D. pengurai.
5. Zebra adalah hewan pemakan A. herbivora. Jika
rumput yang biasa hidup menjawab
dalam kelompok. Hewan benar skornya
pemakan rumput disebut juga 1, jika
dengan hewan… menjawab
A. herbivora. salah skornya
B. karnivora. 0.
C. omnivora.
D. pengurai.
Bacalah teks dibawah ini
untuk menjawab pertanyaan
nomor 6 - 10!
Ekosistem
Semua makhluk hidup
memerlukan lingkungan
tertentu untuk memenuhi
kebutuhannya. Lingkungan
adalah segala sesuatu yang
berada di sekitar makhluk
hidup. Sebuah lingkungan
terdiri dari bagian yang hidup
(biotik) dan bagian tak hidup
(abiotik). Bagian yang hidup
pada sebuah lingkungan terdiri
atas tumbuhan, hewan, dan
makhluk hidup lainnya. Bagian
lingkungan yang tak hidup
terdiri atas cahaya matahari, air,
udara dan tanah.
Cahaya matahari dapat
menghangatkan udara, air dan
tanah, agar mencapai suhu yang
sesuai kebutuhan makhluk
hidup. Cahaya matahari juga

204
membantu tanaman membuat
makanan. Air dan tanah
merupakan bagian penting dari
sebuah lingkungan. Air yang
turun dalam bentuk hujan,
meresap kedalam tanah. Air di
dalam tanah ini akan
dimanfaatkan oleh tumbuhan
yang hidup di atasnya dan
makhluk hidup kecil lainnya
yang hidup di dalam tanah.

6. Dalam sebuah lingkungan A. bagian hidup Jika


terdiri dari dua bagian (biotik) dan menjawab
yaitu…. tak hidup benar skornya
A. bagian hidup (biotik) (abiotik). 1, jika
dan tak hidup (abiotik). menjawab
B. produsen dan konsumen salah skornya
C. pengurai dan parasit. 0.
D. jawaban B & C benar.
7. Contoh dari bagian yang D. hewan dan Jika
hidup (biotik) dalam sebuah tumbuhan. menjawab
lingkungan adalah… benar skornya
A. air dan tanah. 1, jika
B. batu dan udara. menjawab
C. cahaya matahari dan air. salah skornya
D. hewan dan tumbuhan. 0.
8. Dalam lingkungan tentunya C. air dan tanah. Jika
ada bagian yang tak hidup menjawab
(abiotik), contoh dari bagian benar skornya
lingkungan yang tak hidup 1, jika
(abiotik) adalah… menjawab
A. gajah dan jerapah. salah skornya
B. zebra dan rusa. 0.
C. air dan tanah.
D. pohon dan rumput.

205
9. Cahaya matahari sangat B. tak hidup Jika
berperan penting dalam (abiotik) menjawab
sebuah lingkungan. Cahaya benar skornya
matahari termasuk dalam 1, jika
komponen… menjawab
A. hidup (biotik). salah skornya
B. tak hidup (abiotik). 0.
C. konsumen.
D. pengurai.
10. Apa fungsi air di dalam tanah A. sebagai Jika
bagi tumbuhan dan makhluk sumber menjawab
hidup yang tinggal di dalam kehidupan benar skornya
tanah... bagi 1, jika
A. sebagai sumber tumbuahan menjawab
kehidupan bagi dan hewan salah skornya
tumbuhan dan hewan kecil di dalam 0.
kecil di dalam tanah. tanah.
B. sebagai parasit bagi
tumbuhan dan hewan
kecil di dalam tanah.
C. sebagai alat berkembang
biak.
D. jawaban B & C benar.
3.6.1 11. Padang rumput merupakan C. hidup (biotik). Jika
Mengidentifikasi lingkungan bagi banyak menjawab
komponen di dalam makhluk dan salah satunya benar skornya
sebuah ekosistem. adalah rusa. Rusa termasuk 1, jika
dalam komponen… menjawab
A. tak hidup (abiotik). salah skornya
B. parasit. 0.
C. hidup (biotik).
D. pengurai.
12. Didalam hutan yang lebat C. produsen. Jika
tentunya banyak berbagai menjawab
tumbuhan yang tumbuh benar skornya
subur. Peran tumbuhan dalam 1, jika
rantai makanan adalah menjawab
sebagai…

206
A. konsumen. salah skornya
B. pengurai. 0.
C. produsen.
D. parasit.
13. Pantai adalah salah satu B. abiotik. Jika
lingkungan ekosistem. menjawab
Dipantai tentunya banyak benar skornya
pasir yang menghampar. 1, jika
Pasir adalah bagian salah satu menjawab
komponen… salah skornya
A. biotik. 0.
B. abiotik
C. parasit.
D. pengurai.
14. Salah satu cirikhas ketika kita C. abiotik. Jika
mandi dilaut, airnya terasa menjawab
asin karena mengandung benar skornya
garam yang cukup tinggi. Air 1, jika
laut merupakan bagian dari menjawab
lingkungan ekosistem laut salah skornya
yang termasuk dalam 0.
komponen…
A. biotik.
B. pengurai.
C. abiotik.
D. jawaban A dan B benar.
15. Dalam ekosistem hutan D. singa dan Jika
banyak komponen biotik macan tutul. menjawab
(hidup) yang memakan benar skornya
daging (karnivora). Yang 1, jika
termasuk hewan karnivora menjawab
adalah… salah skornya
A. jerapah dan gajah. 0.
B. zebra dan rusa.
C. banteng dan kuda nil.
D. singa dan macan tutul.
16. Ikan hiu merupakan salah C. karnivora. Jika
satu predator air tepatnya menjawab

207
dilingkungan ekosistem laut. benar skornya
Hiu termasuk hewan… 1, jika
A. omnivora. menjawab
B. herbivora. salah skornya
C. karnivora. 0.
D. jawaban A dan B benar.
17. Ketika kita berlibur kepantai, B. abiotik. Jika
kita sering menjumpai batu menjawab
karang yang keras dan tajam. benar skornya
Batu karang merupakan salah 1, jika
satu komponen… menjawab
A. biotik. salah skornya
B. abiotik. 0.
C. parasit.
D. jawaban A dan C benar.
18. Ikan pari, penyu dan gurita C. biotik. Jika
adalah bagian dari ekosistem menjawab
air laut dan termasuk benar skornya
komponen… 1, jika
A. abiotik. menjawab
B. parasit. salah skornya
C. biotik. 0.
D. jawaban A dan B benar.
19. Contoh komponen abiotik D. air dan tanah. Jika
(tak hidup) dalam ekosistem menjawab
hutan adalah… benar skornya
A. jerapah dan gajah. 1, jika
B. rusa dan zebra. menjawab
C. singa dan harimau. salah skornya
D. air dan tanah. 0.
20. Gorila adalah salah satu C. hewan Jika
komponen biotik (hidup). pemakan menjawab
Gorila adalah hewan segalanya (daging benar skornya
omnivora, yang dimaksud dan tumbuhan). 1, jika
dengan hewan omnivora menjawab
adalah… salah skornya
A. hewan pemakan daging. 0.

208
B. hewan pemakan
tumbuhan.
C. hewan pemakan
segalanya (daging dan
tumbuhan).
D. hewan parasit.

209
KISI-KISI TES HASIL BELAJAR

Pembelajaran 2

Indikator Soal Jawaban Skor


3.1.1 Bacalah teks dibawah ini untuk
Menjelaskan menjawab pertanyaan nomor 1
informasi dari sampai 3!
teks bacaan Ekosistem Darat dan Air
tentang jenis
ekosistem. Ekosistem padang rumput adalah
salah satu contoh ekosistem darat
yang memiliki berbagai komponen
baik komponen biotik (hidup) dan
abiotik (tak hidup). Komponen biotik
dalam ekosistem padang rumput
seperti singa, macan tutul, harimau,
zebra, rusa, jerapah, pepohonan dan
lain sebagainya. Sedangkan
komponen abiotik seperti tanah, air,
udara dan cahaya matahari.
Ekosistem laut merupakan salah satu
jenis ekosistem air yang banyak
memiliki komponen ekositem baik
komponen biotik (hidup) dan abiotik
(tak hidup). Komponen biotik dalam
ekosistem laut seperti ikan hiu, ikan
pari, penyu, gurita, pohon kelapa, dan
lain sebagainya. Sedangkan
komponen abiotik dalam ekosistem
laut seperti pasir, udara, air dan
cahaya matahari.

1. Zebra dan jerapah merupakan C. ekosistem Jika


bagian dari komponen biotik padang rumput. menjawab
(hidup) dari ekosistem… benar skornya
A. ekosistem laut. 1, jika

210
B. ekosistem sungai. menjawab
C. ekosistem padang rumput. salah skornya
D. ekosistem sawah. 0.

2. Ikan hiu dan ikan pari hidup D. ekosistem Jika


pada lingkungan ekosistem… laut. menjawab
A. ekosistem padang rumput. benar skornya
B. ekosistem hutan. 1, jika
C. ekosistem gurun. menjawab
D. ekosistem laut. salah skornya
0.

3. Contoh komponen abiotik (tak C. air dan Jika


hidup) dari ekosistem padang cahaya menjawab
rumput adalah… matahari. benar skornya
A. gajah dan jerapah. 1, jika
B. zebra dan rusa. menjawab
C. air dan cahaya matahari. salah skornya
D. pohon dan rumput. 0.

4. Contoh komponen biotik (hidup) D. pohon dan Jika


dari lingkungan ekosistem rumput. menjawab
padang rumput adalah… benar skornya
A. air dan tanah. 1, jika
B. air dan batu. menjawab
C. cahaya matahari dan udara. salah skornya
D. pohon dan rumput. 0.

5. Singa dan macan tutul adalah B. daging. Jika


contoh dari komponen biotik menjawab
(hidup). Keduanya termasuk benar skornya
hewan pemakan… 1, jika
A. rumput. menjawab
B. daging. salah skornya
C. daging dan rumput. 0.
D. jawaban A dan C benar.

211
6. Komponen abiotik (tak hidup) A. air dan pasir. Jika
didalam lingkungan ekosistem menjawab
laut adalah… benar skornya
A. air dan pasir. 1, jika
B. ikan hiu dan ikan pari. menjawab
C. penyu dan gurita. salah skornya
D. bintang laut dan penyu. 0.
7. Macan tutul adalah hewan D. karnivora. Jika
pemakan daging atau disebut menjawab
dengan hewan… benar skornya
A. omnivor. 1, jika
B. herbivora. menjawab
C. parasit. salah skornya
D. karnivora. 0.
3.6.1 8. Komponen ekosistem biotik C. singa. Jika
Mengidentifikasi (hidup) yang berperan sebagai menjawab
komponen di konsumen puncak dalam rantai benar skornya
dalam sebuah makanan adalah… 1, jika
ekosistem. A. rusa. menjawab
B. zebra. salah skornya
C. singa. 0.
D. rumput.
9. Komponen ekosistem biotik D. rumput. Jika
(hidup) yang berperan sebagai menjawab
produsen dalam rantai makanan benar skornya
di lingkungan padang rumput 1, jika
adalah… menjawab
A. gajah. salah skornya
B. rusa. 0.
C. zebra.
D. rumput.
10. Yang termasuk dalam jenis B. ekosistem Jika
ekosistem darat adalah… padang rumput menjawab
A. ekosistem laut dan sungai. dan hutan. benar skornya
B. ekosistem padang rumput 1, jika
dan hutan. menjawab
C. ekosistem danau dan hutan. salah skornya
D. ekosistem sungai dan gurun. 0.

212
11. Yang termasuk dalam jenis A. ekosistem Jika
ekosistem air adalah… laut dan sungai. menjawab
A. ekosistem laut dan sungai. benar skornya
B. ekosistem hutan dan rawa. 1, jika
C. ekosistem gurun dan padang menjawab
rumput. salah skornya
D. ekosistem sungai dan gurun. 0.
3.6.2 12. B. biotik. Jika
Menjelaskan dua menjawab
jenis ekosistem. benar skornya
1, jika
Id.wikipedia.org
Gambar berikut merupakan menjawab

salah satu komponen ekosistem salah skornya

dilingkungan padang rumput dan 0.

termasuk dalam komponen…


A. abiotik.
B. biotik.
C. produsen.
D. pengurai.
13. D. biotik. Jika
menjawab
benar skornya

Kumparan.com
1, jika
Gambar berikut merupakan menjawab
salah satu komponen dalam salah skornya
lingkungan ekosistem laut dan 0.
merupakan salah satu
komponen…
A. abiotik.
B. pengurai.
C. produsen.
D. biotik.
14. Padang rumput merupakan salah C. rusa dan Jika
satu lingkungan ekosistem bagi zebra. menjawab
berbagai jenis makhluk hidup benar skornya
seperti… 1, jika
A. ikan hiu dan kura-kura. menjawab
B. jerapah dan penyu.

213
C. rusan dan zebra. salah skornya
D. gajah dan gurita. 0.
15. Laut merupakan salah satu jenis D. banyak Jika
lingkungan ekositem air. Ada spesies ikan dan menjawab
berbagai macam komponen trumbu karang. benar skornya
biotik (hidup) dan abiotik (tak 1, jika
hidup). Ciri ekosistem laut menjawab
adalah… salah skornya
A. banyak spesies trumbu 0.
karang dan tumbuhan kaktus.
B. banyak pupulasi zebra dan
ikan.
C. banyak rerumputan dan
pasir.
D. banyak spesises ikan dan
trumbu karang.
3.2.1 16. Bagaimanakah sikap tubuh yang A. berdiri tegap Jika
Menjelaskan baik dan benar saat kita dan pandangan menjawab
harmoni musik bernyanyi… lurus kedepan. benar skornya
dan lagu daerah. A. berdiri tegap dan pandangan 1, jika
lurus kedepan. menjawab
B. membungkuk dan salah skornya
menunduk. 0.
C. duduk dan menunduk.
D. berdiri tegap dan menunduk.
17. Bagaiamankah artikulasi atau C. sesuai nada Jika
pengucapan syair lagu yang baik dan menjawab
dan benar… pengucapannya benar skornya
A. pelan dan tidak lantang. jelas. 1, jika
B. lantang dan tidak sesuai menjawab
nada. salah skornya
C. sesuai nada dan 0.
pengucapannya jelas.
D. sesuai intro lagu dan pelan.
18. Contoh dari alat musik ritmis D. gendang dan Jika
adalah… tifa. menjawab
A. gitar dan seruling. benar skornya
B. seruling dan gendang. 1, jika

214
C. gendang dan gitar. menjawab
D. gendang dan tifa. salah skornya
0.
19. Tamborin merupakan salah satu C. ritmis. Jika
jenis alat musik… menjawab
A. melodis. benar skornya
B. harmonis. 1, jika
C. ritmis. menjawab
D. jawaban A dan B benar. salah skornya
0.
20. Rebana adalah salah satu alat B. di pukul Jika
musik ritmis. Cara memainkan bagian kulitnya. menjawab
alat musik rebana adalah dengan benar skornya
cara… 1, jika
A. di tiup. menjawab
B. di pukul bagian kulitnya. salah skornya
C. di goyang-goyangkan. 0.
D. di petik senarnya.

215
LAMPIRAN 2.10

SOAL EVALUASI PEMBELAJARAN 1 SUBTEMA 1 KOMPONEN

Nama :
.................................................................
Kelas :
.................................................................
No. Absen :
.................................................................
Nilai :
.................................................................

EKOSISTEM

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda
silang (X) pada huruf A , B, C atau D

1. Air merupakan salah satu komponen ekosistem yang termasuk dalam


komponen…
A. biotik.
B. konsumen.
C. abiotik.
D. pengurai.
2. Pohon kelapa adalah salah satu tumbuhan yang biasa tumbuh di pantai.
Pohon kelapa termasuk dalam jenis komponen…
A. biotik.
B. pengurai.
C. konsumen.
D. abiotik.
3. Singa merupakan salah satu komponen biotik dalam ekosistem, singa
merupakan hewan pemakan daging atau lebih dikenal sebagai hewan…
A. omnivora.
B. herbivora.
C. parasit.

216
D. karnivora.
4. Tanah adalah salah satu komponen dalam ekosistem. Termasuk komponen
apakah tanah ini…
A. biotik.
B. abiotik.
C. parasit.
D. pengurai.
5. Zebra adalah hewan pemakan rumput yang biasa hidup dalam kelompok.
Hewan pemakan rumput disebut juga dengan hewan…
A. herbivora.
B. karnivora.
C. omnivora.
D. pengurai.

Bacalah teks dibawah ini untuk menjawab pertanyaan nomor 6 - 10!


Ekosistem
Semua makhluk hidup memerlukan lingkungan tertentu untuk memenuhi
kebutuhannya. Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di sekitar makhluk
hidup. Sebuah lingkungan terdiri dari bagian yang hidup (biotik) dan bagian tak
hidup (abiotik). Bagian yang hidup pada sebuah lingkungan terdiri atas tumbuhan,
hewan, dan makhluk hidup lainnya. Bagian lingkungan yang tak hidup terdiri atas
cahaya matahari, air, udara dan tanah. Cahaya matahari dapat menghangatkan
udara, air dan tanah, agar mencapai suhu yang sesuai kebutuhan makhluk hidup.
Cahaya matahari juga membantu tanaman membuat makanan. Air dan tanah
merupakan bagian penting dari sebuah lingkungan. Air yang turun dalam bentuk
hujan, meresap kedalam tanah. Air di dalam tanah ini akan dimanfaatkan oleh
tumbuhan yang hidup di atasnya dan makhluk hidup kecil lainnya yang hidup di
dalam tanah.

6. Dalam sebuah lingkungan terdiri dari dua bagian yaitu….


A. bagian hidup (biotik) dan tak hidup (abiotik).
B. produsen dan konsumen.
C. pengurai dan parasit.

217
D. Jawaban B & C benar.
7. Contoh dari bagian yang hidup (biotik) dalam sebuah lingkungan adalah…
A. air dan tanah.
B. batu dan udara.
C. cahaya matahari dan air.
D. hewan dan tumbuhan.
8. Dalam lingkungan tentunya ada bagian yang tak hidup (abiotik), contoh dari
bagian lingkungan yang tak hidup (abiotik) adalah…
A. gajah dan jerapah.
B. zebra dan rusa.
C. air dan tanah.
D. pohon dan rumput.
9. Cahaya matahari sangat berperan penting dalam sebuah lingkungan. Cahaya
matahari termasuk dalam komponen…
A. hidup (biotik).
B. tak hidup (abiotik).
C. konsumen.
D. pengurai.
10. Apa fungsi air di dalam tanah bagi tumbuhan dan makhluk hidup yang
tinggal di dalam tanah...
A. sebagai sumber kehidupan bagi tumbuhan dan hewan kecil di dalam
tanah.
B. sebagai parasit bagi tumbuhan dan hewan kecil di dalam tanah.
C. sebagai alat berkembang biak.
D. jawaban B & C benar.
11. Padang rumput merupakan lingkungan bagi banyak makhluk dan salah
satunya adalah rusa. Rusa termasuk dalam komponen…
A. tak hidup (abiotik).
B. parasit.
C. hidup (biotik).
D. pengurai.

218
12. Didalam hutan yang lebat tentunya banyak berbagai tumbuhan yang tumbuh
subur. Peran tumbuhan dalam rantai makanan adalah sebagai…
A. konsumen.
B. pengurai.
C. produsen.
D. parasit.
13. Pantai adalah salah satu lingkungan ekosistem. Dipantai tentunya banyak
pasir yang menghampar. Pasir adalah bagian salah satu komponen…
A. biotik.
B. abiotik
C. parasit.
D. pengurai.
14. Salah satu cirikhas ketika kita mandi dilaut, airnya terasa asin karena
mengandung garam yang cukup tinggi. Air laut merupakan bagian dari
lingkungan ekosistem laut yang termasuk dalam komponen…
A. biotik.
B. pengurai.
C. abiotik.
D. jawaban A dan B benar.
15. Dalam ekosistem hutan banyak komponen biotik (hidup) yang memakan
daging (karnivora). Yang termasuk hewan karnivora adalah…
A. jerapah dan gajah.
B. zebra dan rusa.
C. banteng dan kuda nil.
D. singa dan macan tutul.
16. Ikan hiu merupakan salah satu predator air tepatnya dilingkungan ekosistem
laut. Hiu termasuk hewan…
A. omnivora.
B. herbivora.
C. karnivora.
D. jawaban A dan B benar.

219
17. Ketika kita berlibur kepantai, kita sering menjumpai batu karang yang keras
dan tajam. Batu karang merupakan salah satu komponen…
A. biotik.
B. abiotik.
C. parasit.
D. jawaban A dan C benar.
18. Ikan pari, penyu dan gurita adalah bagian dari ekosistem air laut dan
termasuk komponen…
A. abiotik.
B. parasit.
C. biotik.
D. jawaban A dan B benar.
19. Contoh komponen abiotik (tak hidup) dalam ekosistem hutan adalah…
A. jerapah dan gajah.
B. rusa dan zebra.
C. singa dan harimau.
D. air dan tanah.
20. Gorila adalah salah satu komponen biotik (hidup). Gorila adalah hewan
omnivora, yang dimaksud dengan hewan omnivora adalah…
A. hewan pemakan daging.
B. hewan pemakan tumbuhan.
C. hewan pemakan segalanya (daging dan tumbuhan).
D. hewan parasit.

*SELAMAT MENGERJAKAN*

220
SOAL EVALUASI PEMBELAJARAN 2 SUBTEMA 1 KOMPONEN

Nama :
.................................................................
Kelas :
.................................................................
No. Absen :
.................................................................
Nilai :
.................................................................

EKOSISTEM

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda
silang (X) pada huruf A , B, C atau D

Bacalah teks dibawah ini untuk menjawab pertanyaan nomor 1 sampai 3!

Ekosistem Darat dan Air

Ekosistem padang rumput adalah salah satu contoh ekosistem darat yang
memiliki berbagai komponen baik komponen biotik (hidup) dan abiotik (tak hidup).
Komponen biotik dalam ekosistem padang rumput seperti singa, macan tutul,
harimau, zebra, rusa, jerapah, pepohonan dan lain sebagainya. Sedangkan
komponen abiotik seperti tanah, air, udara dan cahaya matahari. Ekosistem laut
merupakan salah satu jenis ekosistem air yang banyak memiliki komponen
ekositem baik komponen biotik (hidup) dan abiotik (tak hidup). Komponen biotik
dalam ekosistem laut seperti ikan hiu, ikan pari, penyu, gurita, pohon kelapa, dan
lain sebagainya. Sedangkan komponen abiotik dalam ekosistem laut seperti pasir,
udara, air dan cahaya matahari.

1. Zebra dan jerapah merupakan bagian dari komponen biotik (hidup) dari
ekosistem…
A. ekosistem laut.
B. ekosistem sungai.

221
C. ekosistem padang rumput.
D. ekosistem sawah.
2. Ikan hiu dan ikan pari hidup pada lingkungan ekosistem…
A. ekosistem padang rumput.
B. ekosistem hutan.
C. ekosistem gurun.
D. ekosistem laut.
3. Contoh komponen abiotik (tak hidup) dari ekosistem padang rumput
adalah…
A. gajah dan jerapah.
B. zebra dan rusa.
C. air dan cahaya matahari.
D. pohon dan rumput.
4. Contoh komponen biotik (hidup) dari lingkungan ekosistem padang rumput
adalah…
A. air dan tanah.
B. air dan batu.
C. cahaya matahari dan udara.
D. pohon dan rumput.
5. Singa dan macan tutul adalah contoh dari komponen biotik (hidup).
Keduanya termasuk hewan pemakan…
A. rumput.
B. daging.
C. daging dan rumput.
D. jawaban A dan C benar.
6. Komponen abiotik (tak hidup) didalam lingkungan ekosistem laut adalah…
A. air dan pasir.
B. ikan hiu dan ikan pari.
C. penyu dan gurita.
D. bintang laut dan penyu.
7. Macan tutul adalah hewan pemakan daging atau disebut dengan hewan…
A. omnivor.

222
B. herbivora.
C. parasite.
D. karnivora.
8. Komponen ekosistem biotik (hidup) yang berperan sebagai konsumen
puncak dalam rantai makanan adalah…
A. rusa.
B. zebra.
C. singa.
D. rumput.
9. Komponen ekosistem biotik (hidup) yang berperan sebagai produsen dalam
rantai makanan di lingkungan padang rumput adalah…
A. gajah.
B. rusa.
C. zebra.
D. rumput.
10. Yang termasuk dalam jenis ekosistem darat adalah…
A. ekosistem laut dan sungai.
B. ekosistem padang rumput dan hutan.
C. ekosistem danau dan hutan.
D. ekosistem sungai dan gurun.
11. Yang termasuk dalam jenis ekosistem air adalah…
A. ekosistem laut dan sungai.
B. ekosistem hutan dan rawa.
C. ekosistem gurun dan padang rumput.
D. ekosistem sungai dan gurun.
12.

Id.wikipedia.org

Gambar berikut merupakan salah satu komponen ekosistem dilingkungan


padang rumput dan termasuk dalam komponen…

223
A. abiotik.
B. biotik.
C. produsen.
D. pengurai.
13.

Kumparan.com

Gambar berikut merupakan salah satu komponen dalam lingkungan


ekosistem laut dan merupakan salah satu komponen…
A. abiotik.
B. pengurai.
C. produsen.
D. biotik.
14. Padang rumput merupakan salah satu lingkungan ekosistem bagi berbagai
jenis makhluk hidup seperti…
A. ikan hiu dan kura-kura.
B. jerapah dan penyu.
C. rusan dan zebra.
D. gajah dan gurita.
15. Laut merupakan salah satu jenis lingkungan ekositem air. Ada berbagai
macam komponen biotik (hidup) dan abiotik (tak hidup). Ciri ekosistem laut
adalah…
A. banyak spesies trumbu karang dan tumbuhan kaktus.
B. banyak pupulasi zebra dan ikan.
C. banyak rerumputan dan pasir.
D. banyak spesises ikan dan trumbu karang.
16. Bagaimanakah sikap tubuh yang baik dan benar saat kita bernyanyi…
A. berdiri tegap dan pandangan lurus kedepan.
B. membungkuk dan menunduk.
C. duduk dan menunduk.

224
D. berdiri tegap dan menunduk.
17. Bagaimanakah artikulasi atau pengucapan syair lagu yang baik dan benar…
A. pelan dan tidak lantang.
B. lantang dan tidak sesuai nada.
C. sesuai nada dan pengucapannya jelas.
D. sesuai intro lagu dan pelan.
18. Contoh dari alat musik ritmis adalah…
A. gitar dan seruling.
B. seruling dan gendang.
C. gendang dan gitar.
D. gendang dan tifa.
19. Tamborin merupakan salah satu jenis alat musik…
A. melodis.
B. harmonis.
C. ritmis.
D. jawaban A dan B benar.
20. Rebana adalah salah satu alat musik ritmis. Cara memainkan alat musik
rebana adalah dengan cara…
A. di tiup.
B. di pukul bagian kulitnya.
C. di goyang-goyangkan.
D. di petik senarnya.

*SELAMAT MENGERJAKAN*

225
LAMPIRAN 2.11

KISI-KISI ANGKET RESPON SISWA

No Aspek Kisi-kisi Deskripsi No. Pertanyaan


1. Perhatian Partisipasi siswa - Memahami 1,2
dalam materi
pembelajaran - Aktif
pembelajaran
Meningkatkan - Senang belajar 3
perhatian siswa
untuk belajar
Merangsang rasa - Mengetahui 4
ingin tahu siswa dengan belajar
2. Relevansi Dapat membuat - Belajar dengan 5
siswa belajar buku ajar
mandiri
Pengalaman belajar - Buku ajar 6,7
dengan membantu
menggunakan pengalaman
keterampilan yang
siswa
ada
- Semangat
belajar dengan
buku ajar
3. Keyakinan Meningkatkan - Media 8
motivasi belajar KOKOSIS
siswa menarik
4. Kepuasan Keterampilan siswa - Mudah 9,10
belajar dengan menyelesaikan
media KOKOSIS tugas
(Kotak Komponen
- Tampilan
Ekosistem)
gambar menarik

226
LAMPIRAN 2.12

ANGKET RESPON SISWA

Bagaimana perasaanmu setelah belajar menggunakan media pembelajaran


KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem)? Untuk menceritakan perasaanmu
mengenai pengalaman belajar, coba isilah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan
petunjuk dibawah ini!

A. Petunjuk Pengisian
1) Isilah biodatamu pada kolom yang sudah disediakan.

2) Jawab semua pertanyaan dibawah ini menurut pendapatmu sendiri.

3) Berilah tanda (√) pada kotak yang disediakan sesuai dengan


jawabanmu.
4) Jika kamu salah atau keliru dalam menjawab, coretlah
jawaban yang salah atau keliru dengan memberi tanda
(=), kemudian berilah tanda (√) yang sesuai dengan
jawabanmu.
5) Jawablah dengan jujur dengan tidak melihat jawaban teman yang
lain.

B. Biodata Diri

Nama : ..........................................................................

No. Absen : ..........................................................................

Kelas : ...........................................................................

227
Pertanyaan

1. Apakah kamu mudah dalam memahami materi komponen ekosistem yang ada
pada media pembelajaran KOKOSIS?

Sangat Mudah Mudah Ragu-ragu Tidak Mudah Sangat Tidak Mudah

2. Apakah dengan belajar menggunakan media pembelajaran KOKOSIS kamu


semakin mengerti mengenai materi komponen ekosistem?

Sangat Mengerti Mengerti Ragu-ragu Tidak Mengerti Sangat Tidak Mengerti

3. Apakah setelah belajar menggunakan media pembelajaran KOKOSIS, dapat


membantumu belajar memahami materi komponen ekosistem sesuai dengan
pengalaman yang ada disekitarmu?

Sangat Membantu Membantu Ragu-ragu Tidak Membantu Sangat Tidak Membantu

4. Apakah kamu senang belajar tentang materi komponen ekosistem menggunakan


media pembelajaran KOKOSIS?
Sangat Senang Senang Ragu-ragu Tidak Senang Sangat Tidak Senang

5. Apakah ketika pembelajaran sedang berlangsung kamu aktif dalam bertanya?

Sangat Aktif Aktif Ragu-ragu Tidak Aktif Sangat Tidak Aktif

228
6. Apakah kamu semangat dalam kegiatan belajar menggunakan media
pembelajaran KOKOSIS?

Sangat Semangat Semangat Ragu-ragu Tidak Semangat Sangat Tidak Semangat

7. Apakah tampilan media pembelajaran KOKOSIS menarik perhatianmu?


Sangat Menarik Menarik Ragu-ragu Tidak Menarik Sangat Tidak Menarik

8. Apakah kamu tertarik untuk belajar menggunakan media pembelajaran


KOKOSIS?

Sangat Tertarik Tertarik Ragu-ragu Tidak Tertarik Sangat Tidak Tertarik

9. Apakah kamu dapat dengan mudah menyelesaikan tugas mengenai komponen


ekosistem?

Sangat Mudah Mudah Ragu-ragu Tidak Mudah Sangat Tidak Mudah

10. Apakah kamu suka pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran


KOKOSIS?
Sangat Suka Suka Ragu-ragu Tidak Suka Sangat Tidak Suka

Kesan dan Pesan :

* TERIMA KASIH *

229
LAMPIRAN III

230
LAMPIRAN III HASIL VALIDASI

Lampiran 3.1 Hasil Validasi Ahli Media Pembelajaran

Lampiran 3.2 Hasil Validasi Ahli Desain Pembelajaran

Lampiran 3.3 Hasil Validasi Ahli Materi Pembelajaran

Lampiran 3.4 Hasil Validasi Bahasa

231
LAMPIRAN 3.1

LEMBAR ANGKET VALIDASI AHLI MADIA

Nama : Candra Mahardika


NIM : 170611100044
Judul : Pengembangan Media Pembelajaran “KOKOSIS” (Kotak
Komponen Ekosistem) Pada Tema 8 Kelas V Sekolah Dasar
Pembimbing : Andika Adinanda Siswoyo, S.Pd., M.Pd
Ahli Media : Fachrur Rozie, S.Pd., M.Pd

A. Petunjuk
1. Lembar angket ini diberikan kepada validator yang bertujuan untuk
memberikan penilaian terkait media pembelajaran KOKOSIS (Kotak
Komponen Ekosistem) Kelas V UPTD SDN Panyaksagan, sehingga
memperoleh pedoman dan tindak lanjut mengenai pengembangan
media yang dikembangkan.
2. Mohon kesediaan bapak/ibu untuk mengisi angket sesuai dengan
kondisi yang sebenarnya serta memberikan pendapat, masukan dan
saran dikolom yang telah disediakan. Pendapat, masukan dan saran
akan sangat bermanfaat untuk memperbaiki dan menyempurnakan
media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem).
3. Berilah tanda (√) dan skor pada kolom yang telah disediakan sesuai
dengan jawaban bapak/ibu pada salah satu tempat alternatif jawaban
yang dipilih.
4. Kriteria skala penilaian:
1 = Sangat tidak setuju

2 = Tidak setuju

3 = Ragu-ragu
4 = Setuju
5 = Sangat setuju

232
Pertanyaan:

Skor
No Indikator
1 2 3 4 5
Kesesuaian media pembelajaran
1. KOKOSIS dengan kompetensi yang √
harus dikuasai siswa.
Kesesuaian media pembelajaran
2. √
KOKOSIS dengan tujuan pembelajaran.
Kesesuaian media pembelajaran
3. √
KOKOSIS sebagai lingkungan belajar.
Kemampuan media pembelajaran
4. KOKOSIS dalam mengembangkan √
motivasi belajar siswa.
Kemampuan media pembelajaran
KOKOSIS sebagai alat bantu untuk
5.
siswa dalam memahami dan mengingat √
informasi.
Kemampuan media pembelajaran
KOKOSIS mampu menyajikan konsep
6.
komponen ekosistem yang abstrak √
menjadi konkret.
Kemampuan media pembelajaran
7. KOKOSIS dalam menarik perhatian √
siswa.
Kemudahan media pembelajaran
KOKOSIS untuk membantu guru dalam
8.
melakukan pembelajaran (efisiensi √
waktu).
Kemampuan media pembelajaran
9. KOKOSIS dapat dilakukan secara √
berulang-ulang.
Kemampuan media pembelajaran
10 √
KOKOSIS sebagai stimulus belajar.
Kemampuan media pembelajaran
11. KOKOSIS untuk dapat menciptakan rasa √
senang belajar bagi siswa.
Ukuran media pembelajaran KOKOSIS
12.
disesuaikan dengan kondisi kelas. √

233
Warna yang digunakan hampir sama
13. seperti aslinya sehingga media √
pembelajaran KOKOSIS lebih menarik.
Media pembelajaran KOKOSIS dapat
14. bertahan untuk waktu yang lama dan √
tidak mudah rusak.
15. Keamanan media KOKOSIS bagi siswa. √
Jumlah skor yang diperolah 69
Skor maksimal 75

B. Komentator/saran umum

Ekosistem air harusnya di dalam air, tidak dipantai. Misalnya bintang laut hidup
di air, bukan dipantai atau didarat. Untuk hewan jumlahnya terlalu banyak,
mungkin bisa dikurangi agar lebih nampak ekosistemnya. Untuk yang lain
sudah baik.
Demikian revisi ini saya isi dengan sebenar-benarnya tanpa ada
intervensi dari pihak manapun.

Bangkalan, 23 April 2021

Validator Ahli Media Pembelajaran

Fachrur Rozie, S.Pd., M.Pd


NIP: 198807012014041001

234
LAMPIRAN 3.2

LEMBAR ANGKET VALIDASI AHLI DESAIN PEMBELAJARAN

Nama : Candra Mahardika

NIM : 170611100044

Judul : Pengembangan Media Pembelajaran “KOKOSIS” (Kotak


Komponen Ekosistem) Pada Tema 8 Kelas V Sekolah Dasar

Pembimbing : Andika Adinanda Siswoyo, S.Pd., M.Pd

Ahli Desain Pembelajaran : Ade Cyntia Pritasari, S.Pd., M.Pd

A. Petunjuk
1. Lembar angket ini diberikan kepada validator yang bertujuan untuk
memberikan penilaian terkait media pembelajaran KOKOSIS (Kotak
Komponen Ekosistem) Kelas V UPTD SDN Panyaksagan, sehingga
memperoleh pedoman dan tindak lanjut mengenai pengembangan
media yang dikembangkan.
2. Mohon kesediaan bapak/ibu untuk mengisi angket sesuai dengan
kondisi yang sebenarnya serta memberikan pendapat, masukan dan
saran dikolom yang telah disediakan. Pendapat, masukan dan saran
akan sangat bermanfaat untuk memperbaiki dan menyempurnakan
media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem).
3. Berilah tanda (√) dan skor pada kolom yang telah disediakan sesuai
dengan jawaban bapak/ibu pada salah satu tempat alternatif jawaban
yang dipilih.
4. Kriteria skala penilaian:
1 = Sangat tidak setuju

2 = Tidak setuju

3 = Ragu-ragu
4 = Setuju
5 = Sangat setuju

235
Pertanyaan:

Skor
No Indikator
1 2 3 4 5
Ketepatan Kompetensi inti (KI) dan
1. Kompetensi Dasar (KD) dengan tujuan √
pembelajaran yang akan dicapai.
Ketepatan dalam menjabarkan
2. Kompetensi Dasar (KD) ke dalam √
Indikator pencapaian kompetensi.

Kejelasan dan kelogisan rumusan


3. √
indikator pembelajaran.
Kesesuaian indikator pencapaian
4. kompetensi dengan tingkat √
perkembangan siswa.
Kelengkapan rumusan pembelajaran,
tersurat aspek ABCD dalam
5. merumuskan tujuan pembelajaran. A= √
Audience, B= Behavior, C= Conditional,
D= Degree
Kesesuaian langkah pembelajaran
6. √
dengan tujuan pembelajaran.
Kegiatan dalam langkah-langkah
7. pembelajaran lebih menekankan pada √
pengalaman siswa.
Ketepatan sistematika penyusunan
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran √
(RPP).
Pemanfaatan sumber belajar yang
9. √
terdapat di lingkungan siswa.

Pemanfaatan media pembelajaran yang


10 √
memudahkan siswa untuk belajar.

236
Kelengkapan tahapan pembelajaran yaitu
11. dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan √
kegiatan penutup.

12. Pencantuman instrumen penilaian. √


Kesesuaian urutan kegiatan
13. √
pembelajaran.
Kesesuaian dan kelengkapan instrumen
14. evaluasi (soal, kunci jawaban dan √
pedoman penskoran).

Kesesuaian alokasi waktu yang


15. √
digunakan dalam pembelajaran.

Jumlah skor yang diperolah 62

Skor maksimal 75

B. Komentator/saran umum

Perbaiki kisi-kisi penilaian kognitif. Buat penilaian sesuai dengan indikator dan
tujuan pembelajaran.

Demikian revisi ini saya isi dengan sebenar-benarnya tanpa ada


intervensi dari pihak manapun.

Bangkalan, 28 April 2021

Validator Ahli Desain Pembelajaran

Ade Cyntia Pritasari, S.Pd., M.Pd


NIP: 199212152019032025

237
LAMPIRAN 3.3

LEMBAR ANGKET VALIDASI AHLI MATERI

Nama : Candra Mahardika


NIM : 170611100044
Judul : Pengembangan Media Pembelajaran “KOKOSIS” (Kotak
Komponen Ekosistem) Pada Tema 8 Kelas V Sekolah Dasar
Pembimbing : Andika Adinanda Siswoyo, S.Pd., M.Pd
Ahli Materi : Dya Qurrotul A’yun, S.Pd., M.Pd

A. Petunjuk
1. Lembar angket ini diberikan kepada validator yang bertujuan untuk
memberikan penilaian terkait media pembelajaran KOKOSIS (Kotak
Komponen Ekosistem) Kelas V UPTD SDN Panyaksagan, sehingga
memperoleh pedoman dan tindak lanjut mengenai pengembangan
media yang dikembangkan.
2. Mohon kesediaan bapak/ibu untuk mengisi angket sesuai dengan
kondisi yang sebenarnya serta memberikan pendapat, masukan dan
saran dikolom yang telah disediakan. Pendapat, masukan dan saran
akan sangat bermanfaat untuk memperbaiki dan menyempurnakan
media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem).
3. Berilah tanda (√) dan skor pada kolom yang telah disediakan sesuai
dengan jawaban bapak/ibu pada salah satu tempat alternatif jawaban
yang dipilih.
4. Kriteria skala penilaian:
1 = Sangat tidak setuju

2 = Tidak setuju

3 = Ragu-ragu
4 = Setuju
5 = Sangat setuju

238
Pertanyaan:

Skor
No Indikator
1 2 3 4 5
Materi sesuai dengan cakupan materi
1. √
pembelajaran tema 8 subtema 1 kelas V.
Materi sesuai dengan kompetensi dasar
2. √
yang harus dikuasai siswa.

Materi sesuai dengan tujuan


3. √
pembelajaran yang akan dicapai.
Kelengkapan dan kedalaman uraian
materi sesuai dengan tingkat
4. √
pemahaman
siswa.
Materi sesuai dengan konsep
5. √
pembelajaran yang akan diajarkan.
Menyajikan kompetensi yang harus
6. √
dikuasai siswa.

7. Menyajikan materi pendukung. √


Uraian materi sistematis dari sederhana
8. √
ke kompleks.
Materi mempermudah siswa memahami
9. √
dalam materi komponen ekosistem.

10 Mendorong rasa ingin tahu siswa. √


Mendorong siswa untuk membangun
11. √
pengetahuannya sendiri.
Mendorong terjadinya interaksi siswa
12. √
dengan media pembelajaran KOKOSIS.
Ketepatan penyusunan struktur kalimat
13. √
pada materi.

14. Panjang kalimat pada materi sesuai √

239
dengan tingkat pemahaman siswa.

Struktur kalimat pada materi yang sesuai


15. √
dengan pemahaman siswa.

Jumlah skor yang diperolah 72

Skor maksimal 75

B. Komentator/saran umum

Perbaiki tentang penulisan dan tata bahasa pada lampiran materi. Untuk yang
lain sudah bagus, silahkan dilanjutkan.

Demikian revisi ini saya isi dengan sebenar-benarnya tanpa ada


intervensi dari pihak manapun.

Bangkalan, 26 April 2021

Validator Ahli Materi Pembelajaran

Dya Qurrotul A’yun, S.Pd., M.Pd

240
LAMPIRAN 3.4

LEMBAR ANGKET VALIDASI AHLI BAHASA

Nama : Candra Mahardika


NIM : 170611100044
Judul : Pengembangan Media Pembelajaran “KOKOSIS” (Kotak
Komponen Ekosistem) Pada Tema 8 Kelas V Sekolah Dasar
Pembimbing : Andika Adinanda Siswoyo, S.Pd., M.Pd
Ahli Bahasa : Aditya Dyah Puspitasari, S.Pd., M.Pd

A. Petunjuk
1. Lembar angket ini diberikan kepada validator yang bertujuan untuk
memberikan penilaian terkait media pembelajaran KOKOSIS (Kotak
Komponen Ekosistem) Kelas V UPTD SDN Panyaksagan, sehingga
memperoleh pedoman dan tindak lanjut mengenai pengembangan
media yang dikembangkan.
2. Mohon kesediaan bapak/ibu untuk mengisi angket sesuai dengan
kondisi yang sebenarnya serta memberikan pendapat, masukan dan
saran dikolom yang telah disediakan. Pendapat, masukan dan saran
akan sangat bermanfaat untuk memperbaiki dan menyempurnakan
media pembelajaran KOKOSIS (Kotak Komponen Ekosistem).
3. Berilah tanda (√) dan skor pada kolom yang telah disediakan sesuai
dengan jawaban bapak/ibu pada salah satu tempat alternatif jawaban
yang dipilih.
4. Kriteria skala penilaian:
1 = Sangat tidak setuju

2 = Tidak setuju

3 = Ragu-ragu
4 = Setuju
5 = Sangat setuju

241
Pertanyaan:

Skor
No Indikator
1 2 3 4 5
Ketepatan penggunaan ejaan pada buku
1. √
petujuk media pembelajaran KOKOSIS.
Bahasa yang digunakan mudah dipahami
2. dan dimengerti sesuai karakteristik √
siswa.
Ketepatan penggunaan istilah pada buku
3. √
petujuk media pembelajaran KOKOSIS.
Ketepatan penyusunan struktur kalimat
4. pada buku petujuk media pembelajaran √
KOKOSIS.
Panjang kalimat sesuai dengan tingkat
5. pemahaman anak pada buku petujuk √
media pembelajaran KOKOSIS.

6. Penggunaan dalam gaya bahasa menarik. √


Gaya bahasa dalam unjuk kerja mudah
7. √
dipahami.

8. Kejelasan huruf pada setiap tulisan. √


9. Kejelasan tanda baca pada setiap tulisan. √
10 Kejelasan simbol pada setiap tulisan. √
Kejelasan kata/kalimat dalam media
11. √
yang berupa petunjuk.
Ketepatan dalam pemilihan kata pada
12. √
media.

Jumlah skor yang diperolah 51

Skor maksimal 60

243
B. Komentar/saran

Penggunaan bahasa asing huruf silahkan di cetak miring.

Demikian revisi ini saya isi dengan sebenar-benarnya tanpa ada


intervensi dari pihak manapun.

Bangkalan, 22 April 2021

Validator Ahli Bahasa

Aditya Dyah Puspitasari, S.Pd., M.Pd


NIP: 199211022019032026

243
LAMPIRAN IV

244
LAMPIRAN IV DATA HASIL PENELITIAN

Lampiran 4.1 Lembar Hasil Wawancara

Lampiran 4.2 Lembar Hasil Observasi

Lampiran 4.3 Rekapitulasi Hasil Angket Kebutuhan Siswa

Lampiran 4.4 Lembar Hasil Angket Kebutuhan Siswa

Lampiran 4.5 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Guru Uji Coba Produk

Lampiran 4.6 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Guru Uji Coba Pemakaian

Lampiran 4.7 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Uji Coba Produk

Lampiran 4.8 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Uji Coba Pemakaian

Lampiran 4.9 Lembar Hasil Tes Belajar Uji Coba Poduk

Lampiran 4.10 Lembar Hasil Tes Belajar Uji Coba Pemakaian

Lampiran 4.11 Lembar Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba Produk

Lampiran 4.12 Lembar Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba Produk

245
LAMPIRAN 4.1

Lembar Hasil Wawancara

246
247
248
LAMPIRAN 4.2

Lembar Hasil Observasi

249
LAMPIRAN 4.3

Rekapitulasi Hasil Angket Kebutuhan Siswa

Alternatif Jawaban
No. Pertanyaan
Ya Tidak
1. Apakah kamu merasa bosan jika Bosan Tidak Bosan
guru hanya menggunakan buku (33 siswa) (4 siswa)
paket, papan tulis pada saat
melakukan proses pembelajaran?
2. Apakah kamu memperhatikan guru Memperhatikan Tidak
pada saat mengajar? Memperhatikan
(32 siswa) (5 siswa)
3. Apakah gurumu menggunakan Menggunakan Jarang
media pembelajaran? Menggunakan
(5 siswa) (32 siswa)
4. Apakah kamu ramai pada saat guru Ramai Tidak Ramai
mengajar menggunakan media (7 siswa) (30 siswa)
pembelajaran?
5. Apakah kamu bersemangat pada Bersemangat Tidak
saat guru menggunakan media Bersemangat
pembelajaran? (35 siswa) (2 siswa)
6. Apakah gurumu sering Sering Tidak Sering
menggunakan media pembelajaran (0 siswa) (37 siswa)
pada saat mengajar?
7. Apakah kamu menyukai Suka Tidak Suka
pembelajaran tematik? (33 siswa) (4 siswa)
8. Apakah menurutmu pembelajaran Sulit Tidak Sulit
tematik itu sulit? (17 siswa) (20)
9. Apakah kamu pernah belajar Pernah Tidak Pernah
sambil bermain menggunakan (5 siswa) (32 siswa)
media pembelajaran?
10. Apakah kamu suka dengan media Suka Tidak Suka
pembelajaran 3 dimensi (media (35 siswa) (2 siswa)
pembelajaran yang tampilannya
dapat diamati dari semua sudut
pandang)?

250
LAMPIRAN 4.4

Lembar Hasil Angket kebutuhan Siswa

251
252
253
LAMPIRAN 4.5

Lembar Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Uji Coba Produk

Pembelajaran 1

254
255
Pembelajaran 2

256
257
LAMPIRAN 4.6

Lembar Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Uji Coba Pemakaian

Pembelajaran 1

258
259
Pembelajaran 2

260
261
LAMPIRAN 4.7

Lembar Hasil Obsevasi Aktivitas Siswa Uji Coba Produk

Pembelajaran 1

262
263
264
265
266
Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Uji Coba Produk

Pembelajaran 2

267
268
269
270
271
LAMPIRAN 4.8

Lembar Observasi Aktivitas Siswa Uji Coba Pemakaian

Pembelajaran 1

272
273
274
275
276
277
278
279
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Uji Coba Pemakaian

Pembelajaran 2

280
281
282
283
284
285
286
287
LAMPIRAN 4.9

Lembar Hasil Tes Belajar Uji Coba Produk

Pembelajaran 1

288
289
290
291
292
293
294
295
296
297
298
299
300
301
302
Lembar Hasil Tes Belajar Uji Coba Produk

Pembelajaran 2

303
304
305
306
307
308
309
310
311
312
313
314
315
316
317
LAMPIRAN 4.10

Lembar Hasil Tes Belajar Uji Coba Pemakaian

Pembelajaran 1

318
319
320
321
322
323
324
325
326
327
328
329
330
331
332
Lembar Hasil Tes Belajar Uji Coba Pemakaian

Pembelajaran 2

333
334
335
336
337
338
339
340
341
342
343
344
345
346
347
LAMPIRAN 4.11

Lembar Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba Produk

348
349
350
351
352
353
354
355
356
LAMPIRAN 4.12

Lembar Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba Pemakaian

357
358
359
360
361
362
363
364
365
LAMPIRAN V

366
LAMPIRAN V REKAPITULASI HASIL PENELITIAN

Lampiran 5.1 Daftar Nama Validator Produk

Lampiran 5.2 Daftar Nama Siswa Uji Coba Produk

Lampiran 5.3 Daftar Nama Siswa Uji Coba Pemakaian

Lampiran 5.4 Analisis Hasil Validasi Ahli

Lampiran 5.5 Analisis Hasil Observasi Aktivitas Guru Uji Coba Produk

Lampiran 5.6 Analisis Hasil Observasi Aktivitas Guru Uji Coba Pemakaian

Lampiran 5.7 Analisis Hasil Observasi Aktivitas Siswa Uji Coba Produk

Lampiran 5.8 Analisis Hasil Observasi Aktivitas Siswa Uji Coba Pemakaian

Lampiran 5.9 Analisis Hasil Tes Hasil Belajar Uji Coba Produk

Lampiran 5.10 Analisis Hasil Tes Hasil Belajar Uji Coba Pemakaian

Lampiran 5.11 Analisis Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba Produk

Lampiran 5.12 Analisis Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba Pemakaian

367
LAMPIRAN 5.1

Daftar Nama Validator Produk

No Validator Keterangan
1. Bapak Fachrur Rozie, S.Pd., M.Pd Ahli Media Pembelajaran
2. Ibu Ade Cyntia Pritasari, S.Pd., M.Pd Ahli Desain Pembelajaran
3. Ibu Dya Qurrotul A’yun, S.Pd., M.Pd Ahli Materi Pembelajaran
4. Ibu Aditya Dyah Puspitasari, S.Pd., M.Pd Ahli Bahasa

368
LAMPIRAN 5.2

Daftar Nama Siswa Uji Coba Produk

9 Siswa

No Nama Kelas Kemampuan


1. Jenny Aulia Rizky Lima Tinggi
2. Mahbudin Achmad Dani Lima Sedang
3. Moh. Lutfan Arif Abdillah Lima Tinggi
4. Moh. Sihebuddin Lima Rendah
5. Niatus Soleha Lima Tinggi
6. Nur Hafifah Lima Sedang
7. Rizqi Maulana Lima Rendah
8. Rosikin Lima Rendah
9. Zilfiya Lima Sedang

369
LAMPIRAN 5.3

Daftar Nama Siswa Uji Coba Pemakaian

28 Siswa

No Nama Kelas
1. Abd. Walid Lima
2. Achmad Dairobi Lima
3. Agus Soleh Lima
4. Ahsanul Husairi Lima
5. Alfira Nayshila Putri Lima
6. Bedrut Tamam Lima
7. Farhan Zain Lima
8. Fathur Rozi Lima
9. Hilyatus Soadah Lima
10. Himayatunnisa Lima
11. Ilzam Madani Lima
12. Inayatur Robbaniyah Lima
13. Moh Farid Lima
14. Moh Asin Lima
15. Mojehid Ansori Lima
16. Muhammad Abdul Hadi Lima
17. Muhammad Mohsin Lima
18. Nawwaf Lima
19. Naylul Mawaddah Lima
20. Oktaviya Dewi Lima
21. Paiha Lima
22. Qurrotul Ainiyah Lima
23. Rayyan Lima
24. Rilham Fachrillah Lima
25. Silfia Amanda Putri Lima
26. Sintya Dewi Lima
27. Subaidah Lima
28. Wafidatun Nisa Lima

370
LAMPIRAN 5.4

Analisis Hasil Validasi Ahli

No. Validasi Nilai Katerangan


1. Media 92% Sangat Valid
2. Desain 83% Valid
3. Materi 96% Sangat Valid
4. Bahasa 85% Sangat Valid
Rata-rata 89% Sangat Valid

Rata-rata Validasi
𝑉𝑎ℎ1 + 𝑉𝑎ℎ2 + 𝑉𝑎ℎ3 + 𝑉𝑎ℎ4 Katerangan:
X=
4 X : Rata-rata Validasi
Vah1 : Validasi ahli media pembelajaran
92% + 83% + 96% + 85% Vah2 : Validasi ahli desain pembelajaran
=
4 Vah3 : Validasi ahli materi
= 89% Vah4 : Validasi ahli bahasa

Dengan Kriteria Kevalidan:

No Kriteri Kriteria Keterangan


Validitas
1. 84%≤ X Sangat Valid Dapat untuk digunakan tanpa revisi
≤100%
2. 68%≤ X <84% Valid Dapat digunakan dengan revisi kecil
3. 52%≤ X <68% Cukup Valid Perlu direvisi besar dan disarankan
tidak digunakan
4. 36%≤ X <52% Kurang Valid Tidak boleh digunakan
5. 20%≤ X <36% Tidak Valid Tidak boleh digunakan
Sumber : Modifikasi Akbar (2013:82)

Kesimpulan:

Hasil Validasi rata-rata dari semua validator yaitu 89% berada pada kategori
sangat valid. Hal ini dapat dinyatakan bahwa media pembelajaran KOKOSIS yang
dikembangkan valid untuk diuji cobakan.

371
Perhitungan Hasil Validasi Media Pembelajaran

Nama Validator Media : Fachrur Rozie, S.Pd., M.Pd

No. Aspek yang dinilai Skor yang diperoleh


1. Kesesuaian media pembelajaran KOKOSIS dengan kompetensi 4
yang harus dikuasai siswa
2. Kesesuaian media pembelajaran KOKOSIS dengan tujuan 4
pembelajaran.
3. Kesesuaian media pembelajaran KOKOSIS sebagai lingkungan 5
belajar.
4. Kemampuan media pembelajaran KOKOSIS dalam 5
mengembangkan motivasi belajar siswa.
5. Kemampuan media pembelajaran KOKOSIS sebagai alat bantu 5
untuk siswa dalam memahami dan mengingat informasi.
6. Kemampuan media pembelajaran KOKOSIS mampu 5
menyajikan konsep komponen ekosistem yang abstrak menjadi
konkret.
7. Kemampuan media pembelajaran KOKOSIS dalam menarik 5
perhatian siswa.
8. Kemudahan media pembelajaran KOKOSIS untuk membantu 3
guru dalam melakukan pembelajaran (efisiensi waktu).
9. Kemampuan media pembelajaran KOKOSIS dapat dilakukan 5
secara berulang-ulang.
10 Kemampuan media pembelajaran KOKOSIS sebagai stimulus 4
belajar.
11. Kemampuan media pembelajaran KOKOSIS untuk dapat 5
menciptakan rasa senang belajar bagi siswa.
12. Ukuran media pembelajaran KOKOSIS disesuaikan dengan 5
kondisi kelas.
13. Warna yang digunakan hampir sama seperti aslinya sehingga 5
media pembelajaran KOKOSIS lebih menarik.
14. Media pembelajaran KOKOSIS dapat bertahan untuk waktu 5
yang lama dan tidak mudah rusak.
15. Keamanan media KOKOSIS bagi siswa. 4
Jumlah skor yang diperolah 69
Skor maksimal 75

Perhitungan Validasi Media


𝑇𝑠𝑒
Vah = 𝑥 100 Katerangan:
𝑇𝑆ℎ Vah : Validasi ahli
69 Tse : Total skor emprik yang diperoleh (penilaian ahli)
Vah = 𝑥 100
75 TSh : Total skor maksimal
Vah = 92%

372
Dengan Kriteria Kevalidan:

No Kriteri Kriteria Keterangan


Validitas
1. 84%≤ X ≤100% Sangat ValidDapat untuk digunakan tanpa revisi
2. 68%≤ X <84% Valid Dapat digunakan dengan revisi kecil
3. 52%≤ X <68% Cukup Valid Perlu direvisi besar dan disarankan
tidak digunakan
4. 36%≤ X <52% Kurang Valid Tidak boleh digunakan
5. 20%≤ X <36% Tidak Valid Tidak boleh digunakan
Sumber : Modifikasi Akbar (2013:82)

373
Perhitungan Hasil Validasi Desain

Nama Validator Ahli Desain : Ade Cyntia Pritasari, S.Pd., M.Pd


No. Aspek yang dinilai Skor yang diperoleh
1. Ketepatan Kompetensi inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) 4
dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2. Ketepatan dalam menjabarkan Kompetensi Dasar (KD) ke 4
dalam Indikator pencapaian kompetensi.
3. Kejelasan dan kelogisan rumusan indikator pembelajaran. 4

4. Kesesuaian indikator pencapaian kompetensi dengan tingkat 4


perkembangan siswa.
5. Kelengkapan rumusan pembelajaran, tersurat aspek ABCD 5
dalam merumuskan tujuan pembelajaran. A= Audience, B=
Behavior, C= Conditional, D= Degree
6. Kesesuaian langkah pembelajaran dengan tujuan pembelajaran. 4

7. Kegiatan dalam langkah-langkah pembelajaran lebih 4


menekankan pada pengalaman siswa.
8. Ketepatan sistematika penyusunan Rencana Pelaksanaan 5
Pembelajaran (RPP).
9. Pemanfaatan sumber belajar yang terdapat di lingkungan siswa. 4

10 Pemanfaatan media pembelajaran yang memudahkan siswa 4


untuk belajar.
11. Kelengkapan tahapan pembelajaran yaitu dari kegiatan awal, 4
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
12. Pencantuman instrumen penilaian. 4

13. Kesesuaian urutan kegiatan pembelajaran. 4

14. Kesesuaian dan kelengkapan instrumen evaluasi (soal, kunci 4


jawaban dan pedoman penskoran).
15. Kesesuaian alokasi waktu yang digunakan dalam pembelajaran. 4

Jumlah skor yang diperolah 62


Skor maksimal 75

Perhitungan Validasi Desain

𝑇𝑠𝑒 Katerangan:
Vah = 𝑥 100
𝑇𝑆ℎ Vah : Validasi ahli
62 Tse : Total skor emprik yang diperoleh (penilaian ahli)
Vah = 𝑥 100 TSh : Total skor maksimal
75
Vah = 83%

374
Dengan Kriteria Kevalidan:

No Kriteri Kriteria Keterangan


Validitas
1. 84%≤ X Sangat Valid Dapat untuk digunakan tanpa revisi
≤100%
2. 68%≤ X <84% Valid Dapat digunakan dengan revisi kecil
3. 52%≤ X <68% Cukup Valid Perlu direvisi besar dan disarankan
tidak digunakan
4. 36%≤ X <52% Kurang Valid Tidak boleh digunakan
5. 20%≤ X <36% Tidak Valid Tidak boleh digunakan
Sumber : Modifikasi Akbar (2013:82)

375
Perhitungan Hasil Validasi Materi

Nama Validator Ahli Materi : Dya Qurrotul A’yun, S.Pd., M.Pd


No. Aspek yang dinilai Skor yang diperoleh
1. Materi sesuai dengan cakupan materi pembelajaran tema 8 5
subtema 1 kelas V.
2. Materi sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai 5
siswa.
3. Materi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 5
4. Kelengkapan dan kedalaman uraian materi sesuai dengan 4
tingkat pemahaman
siswa.
5. Materi sesuai dengan konsep pembelajaran yang akan 5
diajarkan.
6. Menyajikan kompetensi yang harus dikuasai siswa. 5
7. Menyajikan materi pendukung. 5
8. Uraian materi sistematis dari sederhana ke kompleks. 5
9. Materi mempermudah siswa memahami dalam materi 5
komponen ekosistem.
10 Mendorong rasa ingin tahu siswa. 5
11. Mendorong siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri. 5
12. Mendorong terjadinya interaksi siswa dengan media 5
pembelajaran KOKOSIS.
13. Ketepatan penyusunan struktur kalimat pada materi. 5
14. Panjang kalimat pada materi sesuai dengan tingkat pemahaman 4
siswa.
15. Struktur kalimat pada materi yang sesuai dengan pemahaman 4
siswa.
Jumlah skor yang diperolah 72

Skor maksimal 75

Perhitungan Validasi Materi

𝑇𝑠𝑒 Katerangan:
Vah = 𝑥 100
𝑇𝑆ℎ Vah : Validasi ahli
72 Tse : Total skor emprik yang diperoleh (penilaian ahli)
Vah = 𝑥 100
75 TSh : Total skor maksimal
Vah = 96%

376
Dengan Kriteria Kevalidan:

No Kriteri Kriteria Keterangan


Validitas
1. 84%≤ X Sangat Valid Dapat untuk digunakan tanpa revisi
≤100%
2. 68%≤ X <84% Valid Dapat digunakan dengan revisi kecil
3. 52%≤ X <68% Cukup Valid Perlu direvisi besar dan disarankan
tidak digunakan
4. 36%≤ X <52% Kurang Valid Tidak boleh digunakan
5. 20%≤ X <36% Tidak Valid Tidak boleh digunakan
Sumber : Modifikasi Akbar (2013:82)

377
Perhitungan Hasil Validasi Bahasa

Nama Validator Ahli Bahasa : Aditya Dyah Puspitasari, S.Pd., M.Pd


No. Aspek yang dinilai Skor yang diperoleh
1. Ketepatan penggunaan ejaan pada buku petujuk media 4
pembelajaran KOKOSIS.
2. Bahasa yang digunakan mudah dipahami dan dimengerti sesuai 5
karakteristik siswa.
3. Ketepatan penggunaan istilah pada buku petujuk media 4
pembelajaran KOKOSIS.
4. Ketepatan penyusunan struktur kalimat pada buku petujuk media 4
pembelajaran KOKOSIS.
5. Panjang kalimat sesuai dengan tingkat pemahaman anak pada 5
buku petujuk media pembelajaran KOKOSIS.
6. Penggunaan dalam gaya bahasa menarik. 4
7. Gaya bahasa dalam unjuk kerja mudah dipahami. 4
8. Kejelasan huruf pada setiap tulisan. 5
9. Kejelasan tanda baca pada setiap tulisan. 4
10 Kejelasan simbol pada setiap tulisan. 4
11. Kejelasan kata/kalimat dalam media yang berupa petunjuk. 4
12. Ketepatan dalam pemilihan kata pada media. 4
Jumlah skor yang diperolah 51
Skor maksimal 60

Perhitungan Validasi Bahasa

𝑇𝑠𝑒 Katerangan:
Vah = 𝑥 100
𝑇𝑆ℎ Vah : Validasi ahli
51 Tse : Total skor emprik yang diperoleh (penilaian ahli)
Vah = 𝑥 100 TSh : Total skor maksimal
60
Vah = 85%
Dengan Kriteria Kevalidan:

No Kriteri Kriteria Keterangan


Validitas
1. 84%≤ X ≤100% Sangat Valid
Dapat untuk digunakan tanpa revisi
2. 68%≤ X <84% Valid Dapat digunakan dengan revisi kecil
3. 52%≤ X <68% Cukup ValidPerlu direvisi besar dan disarankan
tidak digunakan
4. 36%≤ X <52% Kurang Valid Tidak boleh digunakan
5. 20%≤ X <36% Tidak Valid Tidak boleh digunakan
Sumber : Modifikasi Akbar (2013:82)

378
LAMPIRAN 5.5

Analisis Hasil Observasi Aktivitas Guru Uji Coba Produk

Pembelajaran 1

Peniaian
No Indikator
Ya Tidak
1. Memeriksa kesiapan ruangan, media dan kesiapan siswa. √
2. Memberikan apersepsi. √
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. √
4. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan

dicapai.
5. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perkembangan siswa. √
6. Menguasai kelas dengan baik. √
7. Ketepatan penggunaan waktu. √
8. Kelugasan dalam penyampaian materi. √
9. Menyampaikan materi secara runtut. √
10. Melibatkan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa aktif dalam

pembelajaran.
11. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP. √
12. Menggunakan media pembelajaran KOKOSIS dengan tepat. √
13. Memantau kemajuan belajar siswa. √
14. Melaksanakan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi dasar. √
15. Mengajak siswa membuat kesimpulan. √
Skor yang diperoleh 14
Skor maksimal 15
Perhitungan:
Tse
Vpg = x100% Katerangan:
Tsh Vpg : Validasi pengguna (aktivitas guru)
14 Tse : Total skor emprik yang diperoleh (penilaian ahli)
Vpg = x100%
15 TSh : Total skor maksimal

Vpg = 93%

Dengan Kriteria Sebagai Berikut:


No Kriteri Kriteria Keterangan
Validitas
1. 84%≤ X ≤100% Sangat Aktif Dapat untuk digunakan tanpa revisi
2. 68%≤ X <84% Aktif Dapat digunakan dengan revisi kecil
3. 52%≤ X <68% Cukup Aktif Perlu direvisi besar dan disarankan
tidak digunakan
4. 36%≤ X <52% Kurang Aktif Tidak boleh digunakan
5. 20%≤ X <36% Tidak Aktif Tidak boleh digunakan
Sumber : Modifikasi Akbar (2013:82)

379
Analisis Hasil Observasi Aktivitas Guru Uji Coba Produk

Pembelajaran 2

Peniaian
No Indikator
Ya Tidak
1. Memeriksa kesiapan ruangan, media dan kesiapan siswa. √
2. Memberikan apersepsi. √
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. √
4. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan

dicapai.
5. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perkembangan siswa. √
6. Menguasai kelas dengan baik. √
7. Ketepatan penggunaan waktu. √
8. Kelugasan dalam penyampaian materi. √
9. Menyampaikan materi secara runtut. √
10. Melibatkan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa aktif dalam

pembelajaran.
11. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP. √
12. Menggunakan media pembelajaran KOKOSIS dengan tepat. √
13. Memantau kemajuan belajar siswa. √
14. Melaksanakan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi dasar. √
15. Mengajak siswa membuat kesimpulan. √
Skor yang diperoleh 15
Skor maksimal 15

Perhitungan:

Tse
Vpg = x100% Katerangan:
Tsh Vpg : Validasi pengguna (aktivitas guru)
15 Tse : Total skor emprik yang diperoleh (penilaian ahli)
Vpg = x100%
15 TSh : Total skor maksimal

Vpg = 100%

Dengan Kriteria Sebagai Berikut:

No Kriteri Kriteria Keterangan


Validitas
1. 84%≤ X Sangat Aktif Dapat untuk digunakan tanpa revisi
≤100%
2. 68%≤ X <84% Aktif Dapat digunakan dengan revisi kecil
3. 52%≤ X <68% Cukup Aktif Perlu direvisi besar dan disarankan
tidak digunakan
4. 36%≤ X <52% Kurang Aktif Tidak boleh digunakan
5. 20%≤ X <36% Tidak Aktif Tidak boleh digunakan
Sumber : Modifikasi Akbar (2013:82)

380
LAMPIRAN 5.6
Analisis Hasil Observasi Aktivitas Guru Uji Pemakaian

Pembelajaran 1

Peniaian
No Indikator
Ya Tidak
1. Memeriksa kesiapan ruangan, media dan kesiapan siswa. √
2. Memberikan apersepsi. √
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. √
4. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan

dicapai.
5. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perkembangan siswa. √
6. Menguasai kelas dengan baik. √
7. Ketepatan penggunaan waktu. √
8. Kelugasan dalam penyampaian materi. √
9. Menyampaikan materi secara runtut. √
10. Melibatkan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa aktif dalam

pembelajaran.
11. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP. √
12. Menggunakan media pembelajaran KOKOSIS dengan tepat. √
13. Memantau kemajuan belajar siswa. √
14. Melaksanakan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi dasar. √
15. Mengajak siswa membuat kesimpulan. √
Skor yang diperoleh 15
Skor maksimal 15

Perhitungan:

Tse Katerangan:
Vpg = x100%
Tsh Vpg : Validasi pengguna (aktivitas guru)
15
Vpg = x100% Tse : Total skor emprik yang diperoleh (penilaian ahli)
15 TSh : Total skor maksimal
Vpg = 100%
Dengan Kriteria Sebagai Berikut:

No Kriteri Kriteria Keterangan


Validitas
1. 84%≤ X ≤100% Sangat Aktif Dapat untuk digunakan tanpa revisi
2. 68%≤ X <84% Aktif Dapat digunakan dengan revisi kecil
3. 52%≤ X <68% Cukup Aktif Perlu direvisi besar dan disarankan
tidak digunakan
4. 36%≤ X <52% Kurang Aktif Tidak boleh digunakan
5. 20%≤ X <36% Tidak Aktif Tidak boleh digunakan
Sumber : Modifikasi Akbar (2013:82)

381
Analisis Hasil Observasi Aktivitas Guru Uji Pemakaian

Pembelajaran 2

Peniaian
No Indikator
Ya Tidak
1. Memeriksa kesiapan ruangan, media dan kesiapan siswa. √
2. Memberikan apersepsi. √
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. √
4. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan

dicapai.
5. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perkembangan siswa. √
6. Menguasai kelas dengan baik. √
7. Ketepatan penggunaan waktu. √
8. Kelugasan dalam penyampaian materi. √
9. Menyampaikan materi secara runtut. √
10. Melibatkan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa aktif dalam

pembelajaran.
11. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP. √
12. Menggunakan media pembelajaran KOKOSIS dengan tepat. √
13. Memantau kemajuan belajar siswa. √
14. Melaksanakan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi dasar. √
15. Mengajak siswa membuat kesimpulan. √
Skor yang diperoleh 15
Skor maksimal 15

Perhitungan:

Tse Katerangan:
Vpg = x100%
Tsh Vpg : Validasi pengguna (aktivitas guru)
15 Tse : Total skor emprik yang diperoleh (penilaian ahli)
Vpg = x100%
15 TSh : Total skor maksimal

Vpg = 100%

Dengan Kriteria Sebagai Berikut:

No Kriteri Kriteria Keterangan


Validitas
1. 84%≤ X ≤100% Sangat Aktif Dapat untuk digunakan tanpa revisi
2. 68%≤ X <84% Aktif Dapat digunakan dengan revisi kecil
3. 52%≤ X <68% Cukup Aktif Perlu direvisi besar dan disarankan
tidak digunakan
4. 36%≤ X <52% Kurang Aktif Tidak boleh digunakan
5. 20%≤ X <36% Tidak Aktif Tidak boleh digunakan
Sumber : Modifikasi Akbar (2013:82)

382
LAMPIRAN 5.7

Analisis Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Uji Coba Produk

Pembelajaran 1

No Nama Pembelajaran 1 Skor Maksimal


1. Jenny Aulia Rizky 20 20
2. Mahbudin Achmad Dani 18 20
3. Moh. Lutfan Arif Abdillah 20 20
4. Moh. Sihebuddin 19 20
5. Niatus Soleha 20 20
6. Nur Hafifah 19 20
7. Rizqi Maulana 17 20
8. Rosikin 19 20
9. Zilfiya 19 20
Jumlah Skor 171 180

Perhitungan:

Tse Katerangan:
Vps = x100%
Tsh Vps : Validasi pengguna (aktivitas siswa)
171 Tse : Total skor emprik yang diperoleh (penilaian ahli)
Vps = x100%
180 TSh : Total skor maksimal

Vps = 95%

Dengan Kriteria Sebagai Berikut:

No Kriteri Kriteria Keterangan


Validitas
1. 84%≤ X ≤100% Sangat Dapat untuk digunakan tanpa revisi
Aktif
2. 68%≤ X <84% Aktif Dapat digunakan dengan revisi kecil
3. 52%≤ X <68% Cukup Perlu direvisi besar dan disarankan tidak
Aktif digunakan
4. 36%≤ X <52% Kurang Tidak boleh digunakan
Aktif
5. 20%≤ X <36% Tidak Tidak boleh digunakan
Aktif
Sumber : Modifikasi Akbar (2013:82)

383
Analisis Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Uji Coba Produk

Pembelajaran 2

No Nama Pembelajaran 2 Skor Maksimal


1. Jenny Aulia Rizky 20 20
2. Mahbudin Achmad Dani 20 20
3. Moh. Lutfan Arif Abdillah 20 20
4. Moh. Sihebuddin 20 20
5. Niatus Soleha 20 20
6. Nur Hafifah 20 20
7. Rizqi Maulana 19 20
8. Rosikin 19 20
9. Zilfiya 20 20
Jumlah Skor 178 180

Perhitungan:

Tse Katerangan:
Vps = x100%
Tsh Vps : Validasi pengguna (aktivitas siswa)
178 Tse : Total skor emprik yang diperoleh (penilaian ahli)
Vps = x100%
180 TSh : Total skor maksimal

Vps = 99%

Dengan Kriteria Sebagai Berikut:

No Kriteri Kriteria Keterangan


Validitas
1. 84%≤ X ≤100% Sangat Aktif Dapat untuk digunakan tanpa revisi
2. 68%≤ X <84% Aktif Dapat digunakan dengan revisi kecil
3. 52%≤ X <68% Cukup Aktif Perlu direvisi besar dan disarankan
tidak digunakan
4. 36%≤ X <52% Kurang Aktif Tidak boleh digunakan
5. 20%≤ X <36% Tidak Aktif Tidak boleh digunakan
Sumber : Modifikasi Akbar (2013:82)

384
LAMPIRAN 5.8
Analisis Hasil Observasi Aktivitas Siswa Uji Coba Pemakaian

Pembelajaran 1
No Nama Pembelajaran 1 Skor Maksimal
1. Abd. Walid 19 20
2. Achmad Dairobi 20 20
3. Agus Soleh 18 20
4. Ahsanul Husairi 20 20
5. Alfira Nayshila Putri 20 20
6. Bedrut Tamam 19 20
7. Farhan Zain 20 20
8. Fathur Rozi 19 20
9. Hilyatus Soadah 19 20
10. Himayatunnisa 20 20
11. Ilzam Madani 19 20
12. Inayatur Robbaniyah 17 20
13. Moh Farid 20 20
14. Moh Asin 20 20
15. Mojehid Ansori 20 20
16. Muhammad Abdul Hadi 19 20
17. Muhammad Mohsin 19 20
18. Nawwaf 19 20
19. Naylul Mawaddah 19 20
20. Oktaviya Dewi 20 20
21. Paiha 19 20
22. Qurrotul Ainiyah 20 20
23. Rayyan 20 20
24. Rilham Fachrillah 19 20
25. Silfia Amanda Putri 20 20
26. Sintya Dewi 19 20
27. Subaidah 19 20
28. Wafidatun Nisa 19 20
Jumlah Skor 541 560

Perhitungan:
Tse
Vps = x100% Katerangan:
Tsh Vps : Validasi pengguna (aktivitas siswa)
541 Tse : Total skor emprik yang diperoleh (penilaian ahli)
Vps = x100%
560 TSh : Total skor maksimal

Vps = 97%

385
Dengan Kriteria Sebagai Berikut:

No Kriteri Kriteria Keterangan


Validitas
1. 84%≤ X Sangat Aktif Dapat untuk digunakan tanpa revisi
≤100%
2. 68%≤ X <84% Aktif Dapat digunakan dengan revisi kecil
3. 52%≤ X <68% Cukup Aktif Perlu direvisi besar dan disarankan
tidak digunakan
4. 36%≤ X <52% Kurang Aktif Tidak boleh digunakan
5. 20%≤ X <36% Tidak Aktif Tidak boleh digunakan
Sumber : Modifikasi Akbar (2013:82)

386
Analisis Hasil Observasi Aktivitas Siswa Uji Coba Pemakaian

Pembelajaran 2
No Nama Pembelajaran 2 Skor Maksimal
1. Abd. Walid 20 20
2. Achmad Dairobi 19 20
3. Agus Soleh 19 20
4. Ahsanul Husairi 20 20
5. Alfira Nayshila Putri 20 20
6. Bedrut Tamam 19 20
7. Farhan Zain 20 20
8. Fathur Rozi 20 20
9. Hilyatus Soadah 20 20
10. Himayatunnisa 20 20
11. Ilzam Madani 20 20
12. Inayatur Robbaniyah 19 20
13. Moh Farid 20 20
14. Moh Asin 20 20
15. Mojehid Ansori 20 20
16. Muhammad Abdul Hadi 20 20
17. Muhammad Mohsin 20 20
18. Nawwaf 19 20
19. Naylul Mawaddah 19 20
20. Oktaviya Dewi 20 20
21. Paiha 20 20
22. Qurrotul Ainiyah 19 20
23. Rayyan 20 20
24. Rilham Fachrillah 19 20
25. Silfia Amanda Putri 20 20
26. Sintya Dewi 19 20
27. Subaidah 19 20
28. Wafidatun Nisa 20 20
Jumlah Skor 550 560

Perhitungan:
Tse
Vps = x100% Katerangan:
Tsh Vps : Validasi pengguna (aktivitas siswa)
550 Tse : Total skor emprik yang diperoleh (penilaian ahli)
Vps = x100%
560 TSh : Total skor maksimal

Vps = 98%

387
Dengan Kriteria Sebagai Berikut:

No Kriteri Kriteria Keterangan


Validitas
1. 84%≤ X Sangat Aktif Dapat untuk digunakan tanpa revisi
≤100%
2. 68%≤ X <84% Aktif Dapat digunakan dengan revisi kecil
3. 52%≤ X <68% Cukup Aktif Perlu direvisi besar dan disarankan
tidak digunakan
4. 36%≤ X <52% Kurang Aktif Tidak boleh digunakan
5. 20%≤ X <36% Tidak Aktif Tidak boleh digunakan
Sumber : Modifikasi Akbar (2013:82)

388
LAMPIRAN 5.9

Analisis Hasil Tes Belajar Pada Uji Coba Produk

Pembelajaran 1

No Nama Pembelajaran KKM Keterangan


1
1. Jenny Aulia Rizky 100 ≥70 Tuntas
2. Mahbudin Achmad 90 ≥70 Tuntas
Dani
3. Moh. Lutfan Arif 100 ≥70 Tuntas
Abdillah
4. Moh. Sihebuddin 80 ≥70 Tuntas
5. Niatus Soleha 100 ≥70 Tuntas
6. Nur Hafifah 100 ≥70 Tuntas
7. Rizqi Maulana 65 ≥70 Tidak Tuntas
8. Rosikin 75 ≥70 Tuntas
9. Zilfiya 95 ≥70 Tuntas

Persentase Ketuntasan Klasikal


∑ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟
P= ∑ 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑥100 Katerangan:
8 P : Persentase Ketuntasan Belajar
P = 9 𝑥100

P = 89%

389
Pembelajaran 2

No Nama Pembelajaran KKM Keterangan


2
1. Jenny Aulia Rizky 100 ≥70 Tuntas
2. Mahbudin Achmad 95 ≥70 Tuntas
Dani
3. Moh. Lutfan Arif 100 ≥70 Tuntas
Abdillah
4. Moh. Sihebuddin 95 ≥70 Tuntas
5. Niatus Soleha 100 ≥70 Tuntas
6. Nur Hafifah 100 ≥70 Tuntas
7. Rizqi Maulana 80 ≥70 Tuntas
8. Rosikin 85 ≥70 Tuntas
9. Zilfiya 90 ≥70 Tuntas

Persentase Ketuntasan Klasikal


∑ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟
P= ∑ 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑥100 Katerangan:
9 P : Persentase Ketuntasan Belajar
P = 9 𝑥100

P = 100%

390
LAMPIRAN 5.10

Analisis Hasil Tes Belajar Pada Uji Coba Pemakaian

Pembelajaran 1

No Nama Pembelajaran 1 KKM Keterangan


1. Abd. Walid 80 ≥70 Tuntas
2. Achmad Dairobi 95 ≥70 Tuntas
3. Agus Soleh 90 ≥70 Tuntas
4. Ahsanul Husairi 100 ≥70 Tuntas
5. Alfira Nayshila Putri 100 ≥70 Tuntas
6. Bedrut Tamam 100 ≥70 Tuntas
7. Farhan Zain 70 ≥70 Tuntas
8. Fathur Rozi 60 ≥70 Tidak Tuntas
9. Hilyatus Soadah 80 ≥70 Tuntas
10. Himayatunnisa 90 ≥70 Tuntas
11. Ilzam Madani 75 ≥70 Tuntas
12. Inayatur Robbaniyah 90 ≥70 Tuntas
13. Moh Farid 85 ≥70 Tuntas
14. Moh Asin 95 ≥70 Tuntas
15. Mojehid Ansori 100 ≥70 Tuntas
16. Muhammad Abdul Hadi 85 ≥70 Tuntas
17. Muhammad Mohsin 100 ≥70 Tuntas
18. Nawwaf 65 ≥70 Tidak Tuntas
19. Naylul Mawaddah 95 ≥70 Tuntas
20. Oktaviya Dewi 75 ≥70 Tuntas
21. Paiha 90 ≥70 Tuntas
22. Qurrotul Ainiyah 90 ≥70 Tuntas
23. Rayyan 95 ≥70 Tuntas
24. Rilham Fachrillah 65 ≥70 Tidak Tuntas
25. Silfia Amanda Putri 85 ≥70 Tuntas
26. Sintya Dewi 80 ≥70 Tuntas
27. Subaidah 100 ≥70 Tuntas
28. Wafidatun Nisa 90 ≥70 Tuntas

Persentase Ketuntasan Klasikal


∑ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟
P= ∑ 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑥100 Katerangan:
25 P : Persentase Ketuntasan Belajar
P = 28 𝑥100

P = 89%

391
Analisis Hasil Tes Belajar Pada Uji Coba Pemakaian

Pembelajaran 2

No Nama Pembelajaran 2 KKM Keterangan


1. Abd. Walid 95 ≥70 Tuntas
2. Achmad Dairobi 85 ≥70 Tuntas
3. Agus Soleh 95 ≥70 Tuntas
4. Ahsanul Husairi 90 ≥70 Tuntas
5. Alfira Nayshila Putri 100 ≥70 Tuntas
6. Bedrut Tamam 100 ≥70 Tuntas
7. Farhan Zain 90 ≥70 Tuntas
8. Fathur Rozi 65 ≥70 Tidak Tuntas
9. Hilyatus Soadah 90 ≥70 Tuntas
10. Himayatunnisa 85 ≥70 Tuntas
11. Ilzam Madani 90 ≥70 Tuntas
12. Inayatur Robbaniyah 95 ≥70 Tuntas
13. Moh Farid 90 ≥70 Tuntas
14. Moh Asin 100 ≥70 Tuntas
15. Mojehid Ansori 90 ≥70 Tuntas
16. Muhammad Abdul Hadi 80 ≥70 Tuntas
17. Muhammad Mohsin 95 ≥70 Tuntas
18. Nawwaf 75 ≥70 Tuntas
19. Naylul Mawaddah 100 ≥70 Tuntas
20. Oktaviya Dewi 65 ≥70 Tidak Tuntas
21. Paiha 95 ≥70 Tuntas
22. Qurrotul Ainiyah 85 ≥70 Tuntas
23. Rayyan 100 ≥70 Tuntas
24. Rilham Fachrillah 80 ≥70 Tuntas
25. Silfia Amanda Putri 100 ≥70 Tuntas
26. Sintya Dewi 95 ≥70 Tuntas
27. Subaidah 100 ≥70 Tuntas
28. Wafidatun Nisa 100 ≥70 Tuntas

Persentase Ketuntasan Klasikal


∑ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟
P= ∑ 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑥100 Katerangan:
26 P : Persentase Ketuntasan Belajar
P = 28 𝑥100

P = 93%

392
LAMPIRAN 5.11

Analisis Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba Produk

No Nama Total Skor Skor Maksimal


1. Jenny Aulia Rizky 49 50
2. Mahbudin Achmad Dani 49 50
3. Moh. Lutfan Arif Abdillah 48 50
4. Moh. Sihebuddin 50 50
5. Niatus Soleha 50 50
6. Nur Hafifah 50 50
7. Rizqi Maulana 48 50
8. Rosikin 48 50
9. Zilfiya 48 50
Jumlah Skor 440 450

Perhitungan Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba Produk


𝑇𝑠𝑒 Keterangan:
Vah = 𝑥100%
𝑇𝑆ℎ
Vah : Hasil Angket Respon Siswa
Vah =
440
𝑥100% Tse : Total skor empirik yang diperoleh
450 (penilaian ahli)
Vah = 98% TSh : Total skor maksimal

Dengan Kriteria.

No Kriteri Kriteria Keterangan


Validitas
1. 84%≤ X Sangat Menarik Dapat untuk digunakan tanpa revisi
≤100%
2. 68%≤ X <84% Menarik Dapat digunakan dengan revisi kecil
3. 52%≤ X <68% Cukup Menarik Perlu direvisi besar dan disarankan
tidak digunakan
4. 36%≤ X <52% Kurang Menarik Tidak boleh digunakan
5. 20%≤ X <36% Tidak Menarik Tidak boleh digunakan
Sumber : Modifikasi Akbar (2013:82)

393
LAMPIRAN 5.12

Analisis Data Hasil Angket Respon Siswa Pada Uji Coba Pemakaian

No Nama Skor Skor Maksimal


1. Abd. Walid 50 50
2. Achmad Dairobi 49 50
3. Agus Soleh 48 50
4. Ahsanul Husairi 50 50
5. Alfira Nayshila Putri 48 50
6. Bedrut Tamam 49 50
7. Farhan Zain 47 50
8. Fathur Rozi 46 50
9. Hilyatus Soadah 48 50
10. Himayatunnisa 47 50
11. Ilzam Madani 48 50
12. Inayatur Robbaniyah 48 50
13. Moh Farid 49 50
14. Moh Asin 47 50
15. Mojehid Ansori 50 50
16. Muhammad Abdul Hadi 49 50
17. Muhammad Mohsin 50 50
18. Nawwaf 50 50
19. Naylul Mawaddah 48 50
20. Oktaviya Dewi 49 50
21. Paiha 49 50
22. Qurrotul Ainiyah 48 50
23. Rayyan 50 50
24. Rilham Fachrillah 49 50
25. Silfia Amanda Putri 49 50
26. Sintya Dewi 50 50
27. Subaidah 50 50
28. Wafidatun Nisa 48 50
Jumlah Skor 1.363 1.400

Perhitungan Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba Pemakaian


𝑇𝑠𝑒 Keterangan:
Vah = 𝑥100%
𝑇𝑆ℎ
Vah : Hasil Angket Respon Siswa
Vah =
1363
𝑥100% Tse : Total skor empirik yang diperoleh (penilaian
1400 ahli)
Vah = 97% TSh : Total skor maksimal

394
Dengan Kriteria.

No Kriteri Kriteria Keterangan


Validitas
1. 84%≤ X ≤100% Sangat Menarik Dapat untuk digunakan tanpa revisi
2. 68%≤ X <84% Menarik Dapat digunakan dengan revisi kecil
3. 52%≤ X <68% Cukup Menarik Perlu direvisi besar dan disarankan tidak
digunakan
4. 36%≤ X <52% Kurang Tidak boleh digunakan
Menarik
5. 20%≤ X <36% Tidak Menarik Tidak boleh digunakan
Sumber : Modifikasi Akbar (2013:82)

395
LAMPIRAN VI

396
LAMPIRAN VI DOKUMENTASI

Lampiran 6.1 Surat Permohonan Penelitian

Lampiran 6.2 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 6.3 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 6.4 Prototipe Media Pembelajaran KOKOSIS

Lampiran 6.5 Spesifikasi Media KOKOSIS

Lampiran 6.6 Dokumentasi Kegiatan Uji Coba Produk

Lampiran 6.7 Dokumentasi Kegiatan Uji Coba Pemakaian

397
LAMPIRAN 6.1

Surat Permohonan Penelitian

398
LAMPIRAN 6.2

Surat Keterangan Penelitian

399
LAMPIRAN 6.3

Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

400
LAMPIRAN 6.4

Prototipe Media Pembelajaran KOKOSIS

401
LAMPIRAN 6.5
Spesifikasi Media KOKOSIS

No. Produk Spesifikasi


1. Kotak media pembelajaran KOKOSIS ini
terbuat dari perpaduan bahan baku kayu,
triplek dan akrilik sebagai penutup yang
transparan. Dengan penggunaan bahan baku
kayu, triplek dan akrilik ini tentunya
diharapkan media KOKOSIS mampu untuk
bertahan lama dan juga awet. Selain itu agar
kayu tidak dimakan rayap maka oleh
pengembang di lapisi dengan pelitur khusus
kayu. Dengan pemberian pelitur tersebut
menambah kesan menarik pada media
Kotak Media KOKOSIS pembelajaran KOKOSIS.

2. Ekosistem darat pada media pembelajaran


KOKOSIS ini terdiri dari miniatur hewan
yang terbuat dari karet kemudian dicat ulang,
miniatur tumbuhan dan pohon, miniatur batu,
air yang terbuat dari larutan resin dan
gundukan tanah yang terbuat dari gabus yang
diperkuat dengan cat khusus gabus. Dari
semua bahan yang diapakai dalam ekosistem
darat ini diharapkan mampu untuk memberi
kesan nyata pada siswa saat belajar
menggunakan media pembelajaran
Ekosistem Darat KOKOSIS.

3. Ekosistem air pada media pembelajaran


KOKOSIS ini terdiri dari miniatur hewan air
yang terbuat dari karet kemudian dicat ulang,
miniatur tumbuhan dan pohon kelapa,
miniatur batu, air laut yang terbuat dari larutan
resin sehingga nampak lebih nyata, dan
gundukan pasir yang terbuat dari gabus dan
campuran pasir serta lem agar nampak seperti
gundukan pasir dipantai. Dari miniatur
ekosistem laut ini diharapkan mampu untuk
memberi kesan nyata pada siswa saat belajar
Ekosistem Air menggunakan media pembelajaran
KOKOSIS.

4. Lampu LED dalam media pembelajaran


KOKOSIS ini dipasang mengelilingi baik
ekosistem darat dan ekosistem air. Lampu
LED ini dapat hidup ketika kabel carger lampu
LED dicolokkan ke stop kontak atau terminal.
Harapannya adalah mampu memberi kesan
hidup dan menambah daya tarik siswa untuk
belajara menggunakan media pembelajaran
KOKOSIS.

Lampu LED

402
5. Tombol power audio dalam media
pembelajaran KOKOSIS ini diletakkan pada
bagian samping dan disediakan lubang yang
disesuaikan dengan tombol audio tersebut.
Jadi saat ingin digunakan guru dapat menekan
tombol on pada tombol power audio tersebut.
Sehingga spiker aktifpun akan hidup dan siap
untuk digunakan.

Tombol Power Audio


6. Carger sound aktif & lampu LED pada media
pembelajaran KOKOSIS ini terletak pada
bagian samping didekat tombol power audio.
Pemasangan carger sound aktif & lampu LED
ini bertujuan untuk menjaga daya baterai
sound aktif dan juga lampu LED saat
digunakan. Sehingga kedunya dapat menyala
dengan normal dan stabil.

Carger Sound Aktif & Lampu LED


7. Kartu permainan pada media pembelajaran
KOKOSIS ini terbuat dari bahan kertas foto
yang dilaminasi agar nampak mengkilat dan
tahan akan debu serta kotoran. Gambar dan
tulisan didesain semenarik mungkin agar saat
siswa bermain dapat menambah semangat dan
motivasi siswa dalam belajar. Kartu
permainan ini terdiri dari dua macam yaitu
kartu ekosistem darat dengan warna orange
dan katu ekosistem air dengan warna biru.

Kartu Permainan

403
LAMPIRAN 6.6

Dokumentasi Kegiatan Uji Coba Produk


Uji Coba Produk dilaksanakan pada 2 Pembelajaran

Guru membuka pelajaran dengan


Guru membagi siswa menjadi 3
salam dan dilanjutkan dengan doa
kelompok
bersama

Memberikan pengarahan penggunaan


Siswa mendengarkan arahan dari guru media KOKOSIS dan siswa
memperhatikan bentuk komponen
ekosistem darat dan air

Siswa mengamati dan mencatat


Siswa memilih kartu permainan
semua informasi komponen
ekosistem pada media KOKOSIS

404
Siswa mengamati komponen
ekosistem dan mendengarkan audio Siswa menunjukkan komponen
serta mencatat semua informasinya ekosistem yang telah dipilih

Siswa saling berdiskusi dan mengolah Siswa mengisi tes hasil belajar
informasi

Siswa tertib mengisi tes hasil belajar Siswa mengisi angket respon siswa

405
LAMPIRAN 6.7

Dokumentasi Kegiatan Uji Coba Pemakaian

Uji Coba Pemakaian dilaksanakan pada 2 Pembelajaran

Guru membuka pelajaran dengan Guru membentuk siswa menjadi 6


salam dan dilanjutkan dengan doa kelompok
bersama

Memberikan pengarahan penggunaan


Siswa mendengarkan arahan dari guru
media KOKOSIS dan siswa
memperhatikan bentuk komponen
ekosistem

Siswa mengamati komponen


Siswa memilih kartu permainan
ekosistem dan mendengarkan
penjelasan dari audio serta mencatat
segala informasinya

406
Siswa mengolah informasi terkait Siswa saling bertukar informasi
media KOKOSIS

Siswa mengisi tes hasil belajar Siswa tertib mengisi tes hasil belajar

Siswa mengisi angket respon siswa Siswa tertib mengisi angket respon
siswa

407
BIODATA

Identitas Diri
1. Nama : Candra Mahardika
2. NIM : 170611100044
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Tempat & Tgl Lahir : Bangkalan, 23 September 1998
5. Agama : Islam
6. Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
7. Fakultas : Fakultas Ilmu Pendidikan
8. Perguruan Tinggi : Universitas Trunojoyo Madura
9. Telepon : 081937209467
10. Email : candramahardika230998@gmail.com

Riwayat Pendidikan
1. TK Dharma Wanita Klampis
2. SD Negeri Bator 1 Klampis
3. SMP Negeri 1 Klampis
4. SMA Negeri 2 Bangkalan

408

Anda mungkin juga menyukai