SKRIPSI
Fitratul Husna
A1D010014
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1
Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh:
Fitratul Husna
A1D010014
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL
MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION (GI)
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI
SISWA KELAS IX.G SMP NEGERI 6 KOTA BENGKULU
SKRIPSI
Oleh:
Fitratul Husna
A1D010014
Disahkan Oleh :
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
DEKAN FKIP
UNIVERSITAS BENGKULU
PENDIDIKAN BIOLOGI
NIP. 197606082001121004
iii
Pembimbing Pendamping
Dosen Penguji
Drs. Irdam Idrus, M.Pd.
NIP . 195606061985111001
Dra. Sri Irawati, M.Pd
NIP.19603261984032004
Dra. Diah Aryulina, M.A., Ph.D.
NIP .196207181987022001
Dra. Yennita, M.Si
NIP .19641010 199102 2 001
iv
Tanda Tangan
Tanggal
Saya percaya, esok sudah tidak boleh mengubah apa yang berlaku hari ini,
tetapi hari ini masih boleh mengubah apa yang akan terjadi pada hari esok.
Jangan takut melangkah, karena jarak 1000 mil dimulai dari satu langkah.
Komunikasi yang bagus datang dari manusia ke manusia, namun komunikasi
Persembahan
Sebuah harapan berakar keyakinan dari perpaduan hati yang memiliki keteguhan.
Walaupun didera oleh cobaan dan membutuhkan perjuangan panjang demi cita-cita yang tak
mengenal kata usai.
Setitik harapan itu telah kuraih, namun sejuta harapan masih
kuimpikan dan ingin kugapai.
Karya mungil ini ku persembahkan untuk papa(Sami Despi, SH), mama (Arsian Syahri)
tercinta yang tak kenal lelah
dalam memperjuangkan anak-anaknya. Yang selalu memberiku harapan, kebahagiaan,
cinta dan kasih sayangnya yang diberikan dengan ikhlas tanpa pamrih.
Makasih ma, pa, atas semuanya...Mudah-mudahan karya mungil ini, menjadi kado awal
terindah yang bisa ku berikan untuk mama & papa.
Serta terimakasih untuk adikku-adikku (Fauziah Rahmi, Fauzan Maulana Ikhsan dan si
bungsu Miftahul Jannah) tersayang, yang selalu mendoakan, memberi motivasi serta selalu
merindukan kepulanganku yang membuatku semakin
semangat untuk berjuang.
Serta keluarga besar ku
Terima kasih dukungannya.Terima kasih doa nya
serta seluruh dosen ku
Terima kasih nasehatnya mampu mengantarkan kami Menuju titik kemenangan hari ini
Buat sahabat-sahabatku (Nezza, Hani, Leztia, Windy, Yulisty, Igga, Lydia, Igit,)
Terima kasih atas bantuan, suport, semangat kalian,
yang selalu bisa membuatku tersenyum setelah hari yang berat dan berbagi pengalaman
suka danduka
Agama dan Almamater yang telah menempaku
Tak terlupakan seluruh uda-uda, uni-uni, teman-teman dan adik-adik semuanya di
IKAMAMI, yang sudah menjadi keluarga baru ku disini
Terakhir karya ini Q persembahkan
Buat someone in my heart (Mawardi)
Semangat dan kerja kerasmu.membuka mata
Bahwa hidup ini butuh perjuangan
Terima kasih atas bantuan, suport, motivasi, dan waktunya*_*
Ungkapan terakhir.Alhamdulillah
Terima kasih ya Allah atas rahmat dan karunia-Mu
vi
RIWAYAT HIDUP
Penulis yang bernama lengkap Fitratul Husna
adalah seorang Muslim, dilahirkan di Painan (Sumatra
Barat) pada tanggal 21 Februari 1993 dari pasangan
Bapak Sami Despi, SH dan Ibu Arsian Syahri. Penulis
merupakan anak pertama dari empat bersaudara.
Penulis menamatkan Sekolah Dasar di SDN 22 Painan pada tahun 2004,
menamatkan Sekolah Menengah Pertama di SMPN 2Painan pada tahun 2007, dan
menamatkan Sekolah Menengah Atas di SMAN 1Painan pada tahun 2010. Pada
tahun 2010 pula penulis diterima sebagai mahasiswa di Program Studi Pendidikan
Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu melalui
jalur PPA (Penelusuran Potensi Akademik).
Penulis juga tergabung dalam kepengurusan Himpunan Mahasiswa
Biologi (HIMABIO) FKIP Unib periode 2011-2012. Bidang Hubungan
Masyarakat (HUMAS) dan Dana Usaha (Danus) di Ikatan Keluarga Mahasiswa
Minang (IKAMAMI) periode 2011-2012. Bendahara Umum di Ikatan Keluarga
Mahasiswa Minang (IKAMAMI) periode 2012-2013. Pengalaman lain adalah
juara 1 kompetisi tari minang kontemporer MCF IMAMI UI 2013.
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul Penerapan Pendekatan Kontekstual
Menggunakan
Model Group Investigation (GI) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPABiologi Siswa Kelas IX.G SMP Negeri 6 Kota Bengkulu ini.
Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar S1 Program
Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini dapat diselesaikan karena adanya
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1.
Kedua orang tuaku Bapak (Sami Despi, SH) dan Ibu (Arsian Syahri) yang
telah mengajarkan arti kehidupan dan kasih sayang tanpa batas.
2.
3.
Ibu Dra. Diah Aryulina, M.A., Ph.D. Selaku ketua jurusanPendidikan MIPA
dan selaku dosen penguji yang telah memberikan nasehat, masukan, dan
kritik bagi penulis sebagai motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
4.
Bapak Irwandi Ansyori, S.Pd, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Biologi yang telah memberi bantuan dalam memperlancar penyusunan skripsi
ini.
5.
Bapak Drs. Irdam Idrus, M.Pd Selaku dosen Pembimbing Utama dan Ibu Dra.
Sri Irawati, M.Pd sebagai pembimbing pendamping yang telah memberikan
nasehat, masukan, dan kritik bagi penulis sebagai motivasi dalam
menyelesaikan skripsi ini.
viii
6.
Ibu Dra. Yennita M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan
bimbingan, nasehat, dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan studi
serta skripsi ini.
7.
Ibu Dra. Hj. Kasrina M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang selalu
memberikan bimbingan, masukan, motivasi serta setia mendengar keluh
kesahku selama masa perkuliahan.
8.
9.
Kepala Sekolah (Damri, S.Pd, MM), Bapak/Ibu Guru (Ibu Rahyuni S.Pd)
dan Staf Karyawan serta seluruh siswa SMP N 6 Kota Bengkulu
10. Teman-teman BIO ONE angkatan 2010 (Arpin, Riko, Rahmad, Umi Wiwit,
Titis, Anisa, Eka, Anika, Sonya, Elva, Mika, Melly, Ririn, Ranti, Dwi, Teteh
Monika, Tiara, Tutik, Yoga, Ayu, Panji, Edo, Puji, Desi, Kiprah, Leni, Rin,
Utari, Icha, dan Yunika, terimakasih atas partisipasi, dukungan, dan
Fitratul Husna
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................
iii
iv
vi
vii
vii
xiii
xiv
ABSTRAK .................................................................................................
xvi
ABSTRACT ................................................................................................
xvii
10
15
18
19
25
25
25
26
26
28
29
33
34
34
35
35
35
36
38
38
38
38
40
41
42
xi
42
42
46
47
50
51
51
62
62
63
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... .
64
LAMPIRAN................................................................................... ............
67
xii
DAFTAR TABEL
16
20
21
39
40
41
43
45
46
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
68
71
79
83
90
93
99
105
109
115
121
125
129
133
136
139
142
145
146
148
xiv
150
156
161
164
165
168
169
171
174
xv
xvi
ABSTRACT
This study aims to describe the activities of teachers and students and improving
learning outcomes in learning biology with application of a contextual approach
using a model of Group Investigation (GI) in grade 6 IXg SMP Bengkulu City.
This type of research is action research (PTK) with the descriptive method in two
cycles, which consists of the planning, implementation, observation and reflection
with KD 2.4 Describe the application of biotechnology in support of human
survival through food production. The subjects were grade biology teacher IXg
Bengkulu City Junior High School 6 2014 school year IXg grade students of SMP
Negeri 6 Bengkulu City. The research instrument is the observation sheet to
determine the activity of teachers and students, while the test sheet is used to
determine student learning outcomes biology. The results of the analysis of
observational data teacher activity cycle I gained an average score of 38 (good)
and the second cycle to 39.5 (good). The results of observation data analysis of
student activity cycle I gained an average score of 38 (good) and the second cycle
to 40.5 (good). In the first cycle, the average value of the percentage grade is
74.78 with 58.33% completeness (incomplete), and the second cycle increased to
79.58 with a percentage of 87.5% completeness (completed). It was concluded
that the application of a contextual approach using a model of Group Investigation
(GI) can increase the activity of teachers and students and learning outcomes in
science-biology class IXg 6 Bengkulu City Junior High School.
Keywords: Contextual aproach, Model Group Investigation (GI)
xvii
18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan dalam era modern semakin tergantung pada tingkat kualitas,
antisipasi dari para guru untuk menggunakan berbagai sumber yang yang tersedia,
mengatasi permasalahan yang dihadapi siswa untuk mempersiapkan pembelajaran
yang dapat menunbuhkan cara berfikir siswa menjadi lebih kritis dan kreatif.
Namun, di sisi lain kita menghadapi kenyataan yang sangat memperhatinkan
terhadap minat belajar siswa yang sangat kurang.
Pendidikan merupakan wadah untuk berlatih, berkreasi, mewujudkan cita-cita
manusia yang berkualitas serta melatih ketrampilan didalam bidang tertentu.
Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu dasar peningkatan
pendidikan keseluruhan. Inti pokok dalam pembelajaran adalah siswa yang
belajar.Belajar dalam arti perubahan dan peningkatan kognitif, afektif, dan
psikomotorik untuk meningkatankan hasil belajar siswa.
Pemusatan perhatian dalam proses pembelajaran sangatlah diperlukan,
kehadiran minat belajar dalam pribadi akan merangsang motivasi untuk belajar
yang lebih besar. Dengan demikian diharapkan melalui pembinaan minat belajar
yang baik maka kemampuan siswa dapat ditingkatkan pula. Oleh karena itu, guru
harus dapat mengikuti dengan seksama segala proses pembelajaran. (Widatin.T.
2009).
Upaya peningkatan mutu pendidikan telah dilakukan penataan dalam sistem
pendidikan di Indonesia, salah satunya perbaikan kurikulum.Menerapkan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan salah satu upaya
pemerintah untuk mencapai keunggulan masyarakat bangsa dalam penguasan
ilmu dan teknologi seperti yang digariskan dalam haluan negara.Dengan demikian
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diharapkan dapat menyelesaikan
berbagai masalah yang sedang dihadapi oleh dunia pendidikan di Indonesia.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional
yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.
Kurikulum disini merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai pendidikan tertentu.
(Kunandar dalam Ningsih, R. 2013).
Untuk meningkatkan mutu pendidikan diperlukan usaha yang sangat keras.
Tidak hanya perbaikan pada kurikulum melainkan juga elemen yang terkait dalam
pendidikan. Guru sebagai salah satu pelaksanaan proses pendidikan dalam ruang
lingkup yang kecil yaitu dikelas. Sebagai seorang pelaksana proses belajar
mengajar, seorang guru dituntut untuk dapat menciptakan suatu proses
pembelajaran yang kondusif yang dapat membantu terwujudnya peningkatan
mutu pendidikan.
Kegiatan belajar mengajar sangat diperlukannya interaksi antara guru dan
murid yang memiliki tujuan. Agar tujuan ini dapat tercapai sesuai dengan target
dari guru itu sendiri, maka sangatlah perlu terjadi interaksi positif yang terjadi
antara guru dan murid. Dalam interaksi ini, sangat perlu bagi guru untuk membuat
interaksi antara kedua belah pihak berjalan dengan menyenangkan dan tidak
membosankan. Hal ini selain agar mencapai target dari guru itu sendiri, siswa juga
menjadi menyenangkan dalam kegiatan belajar mengajar, serta lebih merasa
bersahabat dengan guru yang mengajar.Sehingga dalam mengajar diperlukan
pendekatan dalam pembelajaran.Interaksi dalam pembelajaran adalah bagaimana
cara guru dapat meningkatkan motivasi belajar dari siswa. Hal ini berkaitan
dengan strategi apa yang dipakai oleh guru, bagaimana guru melakukan
pendekatan terhadap siswanya.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terhadap guru di SMP Negeri 6
Kota Bengkulu yang mengajar biologi di kelas IXg, diperoleh informasi bahwa 1)
dalam proses pembelajaran dikelas melalui 2 kali pengamatan guru menggunakan
metode ceramah saat pembelajaran. 2) Dalam proses pembelajaran guru tidak
menggunakan media untuk menerangkan materi pembelajaran pada siswa. 3)
Dalam proses pembelajaran pada KD 2.4 Mendeskripsikan
penerapan
Diperoleh juga informasi tentang siswa yaitu : a) siswa tidak fokus pada
materi yang disampaikan oleh guru, hal ini terlihat bahwa pada saat proses
pembelajaran banyak siswa melakukan aktivitas diluar pembelajaran seperti
keluar masuk saat proses pembelajaran berlangsung dan siswa cenderung pasif
didalam kelas. b) dalam pembelajaran masih banyak siswa yang tidak merangkum
materi yang diajarkan sehingga materi yang disampaikan hanya sebagian siswa
yang benar-banar memahami materi yang diajarkan yaitu siswa yang
memperhatikan pada saat guru menjelaskan pembelajaran. Proses pembelajaran
seperti ini dapat mempengaruhi hasil belajar. Hal ini dapat dilihat dari jumlah
siswa 24 dikelas IXg, ketuntasan belajar secara klasikal hanya 35,5% siswa yang
memperoleh nilai 7,5 keatas. Pada hasil nilai rata-rata siswa kelas IXg adalah 60
sedangkan ketuntasan individu adalah 75 untuk materi pembelajaran IPA biologi.
Ada beberapa macam pendekatan yang digunakan oleh guru dalam
pembelajaran yaitu: Pendekatan Kontekstual, Pendekatan Konstruktivisme,
Pendekatan Deduktif, Pendekatan Induktif, Pendekatan Konsep, Pendekatan
Proses, dan Pendekatan Sains, Teknologi, dan Masyarakat. (Muchtar, Y. 2012).
Dari beberapa pendekatan pembelajaran tersebut peneliti menggunakan
pendekatan kontekstual karena pendekatan kontekstual,didasarkan pada pikiran
bahwa makna muncul dari hubungan antara isi dan konteksnya.Konteks
memberikan makna pada isi.Semakin banyak keterkaitan yang ditemukan siswa
dalam suatu konteks yang luas, semakin bermakna isinya bagi siswa.Pendekatan
kontekstual, suatu pendekatan pendidikan yang berbeda, melakukan lebih dari
sekedar menuntun para siswa dalam menggabungkan subjek-subjek akademik
dengan konteks keadaan mereka sendiri.Kontekstual melibatkan siswa dalam
mencari makna konteks itu sendiri.(Widatin.T. 2009).
Pendekatan
kontekstual
dapat
digunakan
melalui
berbagai
model
(GI). Oleh
Bengkulu?
2. Apakah penerapan pendekatan kontekstual menggunakan model Group
Investigation
1.3.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu :
1. Untuk mendeskripsikan aktivitas guru dan siswa dalam proses
pembelajaran biologi dengan menerapkan pendekatan kontekstual
menggunakan model
Group Investigation
(GI).
1.4.Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini yaitu :
1. Bagi guru
Penelitian ini memberikan pengetahuan tentang penggunaan pendekatan
kontekstual menggunakan model
Bengkulu.
2. Bagi siswa
Penelitian ini memberikan pengalaman belajar bagi siswa untuk
melakukan, mencoba, mengalami dan mendengar dalam memecahkan
masalah dengan cara sendiri sesuai dengan ciri khaspenggunaan
pendekatan kontekstual menggunakan model Group Investigation (GI).
3. Bagi peneliti
Memberikan pengalaman dan bekal pengetahuan untuk menerapkan
penggunaan pendekatan kontekstual menggunakan model
Group
Investigation (GI).
4. Bagi sekolah
Penelitian ini memberikan sumbangan pemikiran yang positif dalam
perbaikan sistem pembelajaran IPA biologi sehingga siswa lebih terlibat
aktif dalam pembelajaran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
adalah
proses
interaksi
antara
peserta
didik
dengan
lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Dalam
pembelajaran tugas guru paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar
menunjang terjadinya perubahan perilaku peserta didik.Sedangkan pembelajaran
dalam KTSP adalah pembelajaran dimana hasil belajar atau kompetensi yang
diharapkan dicapai oleh siswa, sistem penyampaian, dan indikator pencapaian
hasil belajar dirumuskan secara tertulis sejak perencanaan dimulai.Kunandar
dalam Ningsih (2013).
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.(Dimyati,
2006). Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.(Slameto,
2003).
Belajar pada hakekatnya merupakan proses kegiatan secara berkelanjutan
dalam rangka perubahan perilaku peserta didik secara konstruktif. Hal ini sejalan
dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 yang
menyatakan, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan dan akhlak mulia, serta ketrampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. (Hanafiah 2010).
Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang
alam secara sistematis sehingga IPA bukan hanya sekedar penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja
tetapi juga suatu proses penemuan. Proses pembelajarannya menekankan pada
pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar
menjelajahi dan menguasai alam sekitar secara ilmiah. Trianto dalam Silisti
(2013).
Hakikat
IPA
merupakan
makna
alam
dan
berbagai
mengaktifkan,
menyentuhkan,
mempertautkan,
menumbuhkan,
CTL memiliki lima elemen belajar yang kontruktivistik, yaitu (1) pengaktifan
pengetahuan yang sudah ada (activating knowledge); (2) pemerolehan
pengetahuan
baru
(acquiring
knowledge);
(3)
pemahaman
pengetahuan
dilaksanakan
secara
aktif,
kreatif,
produktif,
dan
10
11
Mengidentifikasi topik dan memberi kontribusi apa yang akan mereka selidiki.
membagi siswa ke dalam Kelompok dibentuk berdasarkan heterogenitas.
kelompok.
Tahap II
Merencanakan tugas.
Tahap III
Siswa
mengumpulkan,
Membuat penyelidikan.
bagian
menganalisis
mereka
ke
dan
dalam
12
Mempresentasikan
akhir.
Tahap VI
Evaluasi.
13
sebagai
pengalamannya
sendiri
dalam
interaksi
dengan
14
penerapan bioteknologi
15
Produk
Bahan makanan
1.
Tempe
Kedelai
Mikroorganisme
Rhizopus oligospora
Rhizopus oryzaeq
2.
Kecap
Kedelai
3.
Keju
Susu
Aspergillus wentii
Penicillium requeforti
Penicillium camemberti
Lactobacillus sp
4.
Yoghurt
Susu
Lactobacillus bulgaricus
Streptococcus thermophillus
5.
Roti
Gandum
Saccharomyces cereviceae
6.
nata de coco
air kelapa
Acetobacter xylinum
7.
Tape
beras ketan ,
Saccharomyces cereviceae
singkong
8.
brem padat
9.
Oncom
10.
Minuman anggur
beras ketan
Saccharomyces cereviceae
Saccharomyces ellipsoideus
2) Bioteknologi modern
Bioteknologi modern telah menggunakan teknik rekayasa tingkat tinggi dan
terarah sehingga hasilnya dapat dikendalikan dengan baik. Teknik yang sering
digunakan saat ini adalah dengan melakukan manipulasi genetik pada suatu jasad
hidup secara,terarah.(Biologi Media Center, 2013).
Menurut Sudibyo (2008) produk-produk modern bioteknologi untuk
pengobatan yaitu :
No
Produk
Kegunaan
Interferon
Insulin
Vaksin
16
Penicillin
Hormon
pertumbuhan
6
Beta endorphin
Activator
plasminogen
8
Inferleukun 2
Antibodi
monoklonal
10
Enzim
biogas dan gasohol. Biogas dibuat dalam fase anaerob dalam fermentasi
limbah kotoran makhluk hidup. Pada fase anaerob akan dihasilkan gas
metana yang dibakar dan digunakan untuk bahan bakar.
Menurut Wariyono (2011) ada beberapa dampak negatif penerapan bioteknologi
yaitu :
a) Dampak Terhadap Lingkungan
Pelepasan organisme transgenik (berubah secara genetik) ke alam bebas dapat
menimbulkan dampak berupa pencemaran biologi yang dapat lebih berbahaya
daripada pencemaran kimia dan nuklir.Dengan keberadaan rekayasa genetika,
perubahan genotipe tidak terjadi secara alami sesuai dengan dinamika populasi,
melainkan menurut kebutuhan pelaku bioteknologi itu. Perubahan drastis ini akan
menimbulkan bahaya, bahkan kehancuran. Menciptakan makhluk hidup yang
seragam bertentangan dengan prinsip di dalam biologi sendiri, yaitu
keanekaragaman.
b) Dampak Terhadap Kesehatan
Produk rekayasa di bidang kesehatan dapat juga menimbulkan masalah
serius.Contohnya adalah penggunaan insulin hasil rekayasa telah menyebabkan 31
orang meninggal di Inggris. Tomat Flavr Savrt diketahui mengandung gen
resisten terhadap antibiotik. Susu sapi yang disuntik dengan hormon BGH
disinyalir mengandung bahan kimia baru yang punya potensi berbahaya bagi
kesehatan manusia.
c) Dampak di Bidang Sosial Ekonomi
Beragam aplikasi rekayasa menunjukkan bahwa bioteknologi mengandung
dampak ekonomi yang membawa pengaruh kepada kehidupan masyarakat.Produk
bioteknologi dapat merugikan petani kecil. Penggunaan hormon pertumbuhan sapi
(bovine growth hormone: BGH) dapat meningkatkan produksi susu sapi sampai
20% niscaya akan menggusur peternak kecil. Dengan demikian, bioteknologi
dapat menimbulkan kesenjangan ekonomi. Dalam waktu yang tidak terlalu lama
lagi, tembakau, cokelat, kopi, gula, kelapa, vanili, ginseng, dan opium akan dapat
dihasilkan
melalui
modifikasi
genetika
tanaman
lain,
sehingga
akan
18
19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action
Research), merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah
tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersamaan.Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan guru yang
dilakukan oleh siswa.(Arikunto dkk, 2010).
Menurut Arikunto dkk (2010), ada 3 pengertian yang dapat diterangkan yaitu :
(1) Penelitian, menunjukan pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan
menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau
informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik
minat dan penting bagi peneliti. (2) Tindakan, menunjukan pada sesuatu gerak
kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian
berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. (3) Kelas, dalam hal ini tidak
terikat pegertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Yang
dimaksud adalah istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang
sama, menerima pelejaran yang sama dari guru yang sama pula.
20
yang
akan
berlangsung
dengan
menerapkan
kedalam
kelompok
kecil.
Guru
memberikan
anggota
kelompok.
Kemudian
merencanakan
21
3. Tahap
ketiga
adalah
membuat
penyelidikan.
Guru
kelompok.
Dan
siswa
menggunkan
topik
keempat
mempersiapkan
tugas
akhir.
Guru
mempersiapkan
tugas
akhirnya
sesuai
topik
kelima
mempersentasikan
tugas
akhir.
Guru
22
23
komponen
pendekatan
kontekstual
learning
dan
mengaplikasikan
bagian
mereka
kedalam
24
komponen
pendekatan
kontekstual
learning
Pada
tahap
ini
menggunakan
komponen
ketiga
adalah
membuat
penyelidikan.
Siswa
25
kelima
mempersentasikan
tugas
akhir.
komponen
pendekatan
kontekstual
learning
Pada
tahap
ini
menggunakan
komponen
26
Rerata skor =
Keterangan :
= nilai rata-rata
= jumlah nilai
= Jumlah siswa
27
yang
melaksanakan
dilakukan
pembelajaran
pada
sesuai
tahap
ini
dengan
adalah
rencana
pembelajaran (RPP).
c. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui kegiatan guru dan
siswa pada saat pembelajaran berlangsung.Yang berperan
sebagai observer adalah 1orang guru biologi kelas IXg SMP
Negeri 6 Kota Bengkulu dan satu orang teman sejawat.
Pengamatan ini dilakukan terhadap aktivitas guru dan siswa
dengan menggunakan lembar observasi guru dan siswa.
d. Tahap Refleksi
Pada tahap ini dilakukan analisis, hasil dari analisis tersebut
dijadikan sebagai acuan atau pedoman bagi peneliti untuk
melaksanakan siklus berikutnya.
7.2.Siklus II
Pada pelaksanaan siklus II ini tindak lanjut dari kegiatan
pembelajaran siklus I, yang mana urutan kegiatannya adalah sebagai
berikut :
a. Tahap perencanaan
Pada tahap ini kegiatan yang dilaksanakan merencanakan
pembelajaran beradasarkan hasil refleksi siklus I, yaitu :
1. Membuat silabus
2. Membuat rencana proses pembelajaran (RPP)
3. Membuat lembar diskusi siswa
4. Membuat lembar observasi untuk siswa. Lembar observasi
aktivitas siswa dan lembar observasi aktivitas guru
5. Membuat alat evaluasi
29
Pada
tahap
ini
kegiatan
yang
akan
dilakukan
yaitu
kegiatan
pembelajaran
berlangsung
pengamat
30