disusun oleh:
Fauziah Oktariyanti
11170183000029
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
Fauziah Oktariyanti
11170183000029
Yang mengesahkan,
Pembimbing
i
LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH
NIM : 11170183000029
Alamat : Jl. Ali RT 001/01 No.17, Kel. Cipayung, Kec. Cipayung, Kota
Jakarta Timur.
Bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Peran Orang tua Terhadap Motivasi
Belajar Peserta didik Kelas 5 SDN Ciracas 15 Pagi” adalah benar hasil karya saya
sendiri di bawah bimbingan dosen:
NIP : 198806062015032006
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensinya apabila ternyata skripsi ini bukan hasil karya
saya sendiri.
Yang menyatakan,
Fauziah Oktariyanti
NIM. 11170183000029
ii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peran orang tua terhadap
motivasi belajar peserta didik, serta seberapa besar pengaruh peran orang tua
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas 5 sekolah dasar. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif dengan desain kausalitas. Sampel yang
digunakan adalah sampel jenuh, yaitu seluruh jumlah populasi sebesar 64 peserta
didik dan orang tua peserta didik kelas 5 SDN Ciracas 15 Pagi. Pengambilan data
yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan instrumen berupa angket peran
orang tua dan motivasi belajar dengan skala likert. Hasil yang diperoleh dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara peran
orang tua terhadap motivasi belajar peseta didik Kelas 5 SDN Ciracas 15 Pagi
dengan nilai (t hitung = 4,134; sig. 0,000 < 0.05). Nilai koefisien korelasi yang
didapatkan oleh peneliti sebesar 0,414 yang artinya variabel bebas dengan
variabel terikat memiliki tingkat hubungan yang cukup kuat dengan nilai koefisien
determinasi sebesar 35,6% sedangkan sisanya sebesar 64,4% dipengaruhi oleh
faktor lain.
iii
ABSTRACT
The purpose to this research was to know the effect of parental roles on the
learning motivation of students, as well as how much influence the role of parents
on the learning motivation of grade 5 elementary school students. This study uses
a quantitative method with a causal design. The sample used is a saturated sample,
namely the entire population of 64 students and parents of class 5 students at SDN
Ciracas 15 Pagi. Data collection was carried out in this study using an instrument
in the form of a questionnaire on the role of parents and learning motivation with
a Likert scale. The results obtained in this study indicate that there is a significant
influence between the role of parents on the learning motivation of students in
Class 5 SDN Ciracas 15 Pagi with a value (t count = 4,134; sig. 0.000 < 0.05).
The correlation coefficient value obtained by the researcher is 0.414, which means
that the independent variable and the dependent variable have a strong enough
relationship with the coefficient of determination of 35.6% while the remaining
64.4% is influenced by other factors.
iv
KATA PENGANTAR
v
6. Seluruh Dosen serta Staf Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
yang telah memberikan ilmu selama perkuliahan hingga akhirnya skripsi
ini dapat selesai dengan baik.
7. Kedua orang tua serta Keluarga Besar yang tiada henti-hentinya
memberikan do‟a, membimbing, mendidik, serta memberikan motivasi
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
8. Keluarga Besar PGMI UIN Jakarta Angkatan 2017.
9. Sahabat-sahabat yang berkontribusi dan menemani perjuangan penulis di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Salsa, Nailul, Jihan, Kaja, dan Hilda
yang selalu memberikan bantuan dukungan dan motivasi dalam
mengerjakan skripsi ini.
10. Serta semua pihak yang terkait dan tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Atas segala dukungan, semangat, dan pengaruh positif dalam menyusun
skripsi ini.
Semoga segala amal baik semua pihak atas do‟a, perhatian, dukungan,
motivasi, dan bantuannya mendapat balasan yang berlipat ganda oleh Allah SWT.
Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan
pembaca umumnya.
Kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Tuhan semesta alam, oleh karena
itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak guna perbaikan
skripsi ini. Akhir kata, semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.
Fauziah Oktariyanti
vi
DAFTAR ISI
vii
1. Uji Coba Instrumen Penelitian ........................................................... 45
2. Uji Prasyarat Analisis .......................................................................... 52
3. Uji Hipotesis .......................................................................................... 53
2. Uji Korelasi (Uji R) .............................................................................. 54
3. Koefisien Determinasi .......................................................................... 55
4. Uji T atau Uji Parsial ........................................................................... 55
BAB IV ................................................................................................................. 57
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................. 57
BAB V................................................................................................................... 76
PENUTUP ............................................................................................................ 76
A. Kesimpulan ............................................................................................... 76
B. Saran ......................................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 78
LAMPIRAN .......................................................................................................101
RIWAYAT HIDUP PENULIS .........................................................................115
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR BAGAN
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
peserta didik yang semakin hari semakin jenuh dan bosan karena
belajar di rumah saja dengan keterbatasan fasilitas yang ada.
Menurut Hamzah B. Uno, motivasi belajar ialah dorongan yang
diberikan dari dalam maupun dari luar diri peserta didik yang sedang belajar
untuk melakukan perubahan tingkah laku.1 Motivasi belajar yang dipengaruhi
dari dalam diri peserta didik (instrinsik) seperti cita-cita, keinginan untuk
berhasil , rasa ingin tahu yang tinggi, kemampuan peserta didik dalam
memahami pembelajaran, dll. Sedangkan motivasi belajar yang dipengaruhi
dari luar diri peserta didik (ekstrinsik) seperti kondisi lingkungan keluarga
(terutama orang tua), kondisi lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah, dll.
Dalam proses pembelajaran jarak jauh ini tidak hanya guru dan
peserta didik saja yang terlibat, namun orang tua juga ikut andil dalam proses
pembelajaran daring ini. Peran orang tua sangat penting dalam pembelajaran
jarak jauh terhadap motivasi belajar peserta didik di rumah. Karena semakin
lama peserta didik pasti merasa jenuh dan bosan jika hanya belajar di rumah
saja dan tidak bisa bertemu dengan teman-temannya di sekolah.
Orang tua juga harus memberikan edukasi kepada anak yang belum
bisa memahami adanya pandemi ini sehingga mengharuskan anak untuk
belajar di rumah dan harus memakai masker ketika ke luar rumah sebagai
bentuk pencegahan penyebaran virus corona. Oleh karena itu, pada
pembelajaran jarak jauh ini orang tua tidak bisa menyerahkan sepenuhnya
pendidikan anak kepada guru sekolah karena pada masa pandemi ini anak
lebih banyak waktu di rumah dan bersama orang tua.
Namun, keberhasilan suatu pembelajaran tergantung pada
karakteristik peserta didik itu sendiri. Jika orang tua sudah berperan dengan
sangat baik akan tetapi kondisi anak tidak mengalami perubahan, berarti
kondisi anaklah yang perlu dievaluasi. Dalam proses pembelajaran terdapat
beberapa faktor yang dapat menjadi penghambat bagi anak diantaranya
1
Muhammad Putra Dinata, Mega Iswari & Mudjiran, “Kontribusi Konsep Diri dan
Dukungan Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa dan Implikasinya dalam Pelayanan
Bimbingan dan Konseling”, Konselor, Volume 5 | Number 1 | March 2016, hlm. 9.
2
adalah bakat, minat, motivasi dan kesehatan mental serta tipe-tipe khusus
seorang pelajar.2
Oleh karena itu, diperlukan usaha nyata yang dilakukan oleh orang tua
agar minat dan motivasi belajar anak secara daring atau online di sekolah
berjalan dengan baik. Orang tua sebagai penanggung jawab utama pendidikan
sangat besar peranannya dalam mengontrol proses belajar anak. Dapat
dikatakan bahwa salah satu faktor keberhasilan anak dalam pembelajaran
jarak jauh adalah karena orang tua yang mengontrol kegiatan belajar anaknya
dengan baik.
Jika orang tua tidak berperan dengan baik bahkan cenderung kurang
peduli, maka kemungkinan anak tersebut akan mengalami masalah dalam
pembelajaran jarak jauh dan tidak memiliki motivasi untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran karena anak tersebut merasa kurang diperhatikan oleh
orang tuanya.
Jadi semakin kuat dan tinggi motivasi belajar dalam diri peserta didik
maka akan semakin kuat pula semangat belajar dalam meraih prestasi.
Semangat belajar yang muncul dalam diri peserta didik akan memiliki
dampak positif ketika proses pembelajaran sedang berlangsung. Dengan
adanya dukungan dan perhatian yang kuat dari orang tua diharapkan dapat
meningkatkan motivasi belajar peserta didik selama proses pembelajaran
jarak jauh.
Menurut Winingsih dalam Nika Cahyati dan Rita Kusumah terdapat
empat peran orang tua selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yaitu : 1. Orang
tua memiliki peran sebagai guru di rumah, dimana orang tua dapat
membimbing anak belajar secara jarak jauh dari rumah. 2. Orang tua sebagai
fasilitator, ialah orang tua sebagai sarana dan prasarana bagi anaknya dalam
melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) . 3. Orang tua sebagai motivator,
2
Abu Ahmadi, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), hal. 81
3
adalah orang tua yang dapat memberikan semangat untuk belajar, serta
memperoleh prestasi yang baik. 4. Orang tua sebagai pengaruh atau director.3
Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan saat melaksanakan
observasi ketika berlangsungnya proses belajar mengajar di Kelas VB SDN
Ciracas 15 Pagi, yaitu peserta didik kurang fokus dan merasa bosan saat guru
sedang menjelaskan materi pelajaran. Selain itu, terdapat beberapa peserta
didik yang terlambat mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru. Bahkan
ada juga yang tidak mengumpulkan tugas satupun. Hal tersebut dikarenakan
kurangnya motivasi dan semangat belajar peserta didik di rumah.4
Berdasarkan data yang peneliti dapatkan, bahwa terdapat 30 persen
(19 peserta didik) dari jumlah keseluruhan (64 peserta didik) kelas 5 memiliki
status sosial ekonomi yang rendah, selain itu juga terdapat 10 peserta didik
yang memiliki status berkebutuhan khusus.5
Hal ini juga diperkuat dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti
dengan Ibu Nanik selaku wali kelas VB yaitu dalam pembelajaran daring
dengan menggunakan whatsapp maupun zoom banyak terjadi permasalahan
seperti kuota dan sinyal yang tidak memadai, dan permasalahan terbesar
dalam pembelajaran daring yaitu beberapa peserta didik tidak memiliki
smartphone karena kondisi ekonomi keluarga, sehingga materi yang sudah
disampaikan oleh pengajar terdapat beberapa peserta didik yang kurang
memahami materi yang sudah diberikan.”6
Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Desika Putri
Mardiani yang berjudul Pengaruh Peran Orang tua Terhadap Motivasi dan
Kedisiplinan Belajar Anak sebagai Dampak Wabah Covid-19. Hasil dari
3
Nika Cahyati dan Rita Kusumah, “Peran Orang Tua dalam Menerapkan Pembelajaran di
Rumah Saat Pandemi Covid 19”, Jurnal Golden Age, Universitas Hamzanwadi, Volume.04 No.1,
Juni 2020, hal. 155
4
Hasil Pengamatan Pribadi, Proses Kegiatan Belajar Mengajar Kelas V B berjumlah 32
siswa di SDN Ciracas 15 Pagi, 20 September 2021.
5
Biodata Siswa Kelas 5 SDN Ciracas 15 Pagi tahun 2021/2022.
6
Wawancara dengan Nanik Feriyanti., S.Pd., Guru Kelas V B SDN Ciracas 15 Pagi,
wawancara di ruang kelas, tanggal 20 September 2021
4
penelitian ini menyatakan bahwa semakin tinggi peran orang tua, semakin
meningkat pula motivasi belajar anak dan kedisiplinan anak.7
Dari penjabaran diatas, menjelaskan bahwa terdapat beberapa
permasalahan yang muncul sehingga orang tua perlu lebih memahami kondisi
anak, seperti memberikan perhatian atau motivasi lebih kepada anak,
membuat jadwal belajar anak dan memberikan fasilitas belajar anak di rumah.
Maka dari itu, penulis ingin membuktikannya dengan melakukan penelitian
dengan judul “ Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar
Peserta didik Kelas 5 di SDN Ciracas 15 Pagi”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat diidentifikasi beberapa
masalah dalam penelitian, antara lain:
1. Kondisi pandemi covid19 mengakibatkan kurang maksimalnya kegiatan
belajar mengajar yang dilakukan oleh guru.
2. Motivasi belajar peserta didik yang rendah.
3. Terdapat 19 dari 64 peserta didik memiliki status sosial ekonomi yang
rendah dan 10 peserta didik yang dinyatakan berkebutuhan khusus dalam
belajar.
4. Peserta didik sering terlambat mengumpulkan tugas yang diberikan oleh
guru.
5. Kurangnya dorongan dari orang tua dalam menumbuhkan motivasi dan
semangat belajar kepada peserta didik.
C. Pembatasan Masalah
Pada identifikasi masalah di atas, peneliti akan mengkaji satu masalah
yaitu peran orang tua terhadap motivasi belajar peserta didik kelas V di SDN
Ciracas 15 Pagi. Oleh karena itu, agar masalah ini dapat dibahas secara
terperinci dan tidak meluas, maka penelitian ini dibatasi pada:
7
Desika Putri Mardiani, Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Motivasi Dan Kedisiplinan
Belajar Anak Sebagai Dampak Wabah Covid-19, Jurnal Paradigma, Volume 11, Nomor 1, April
2021.
5
1. Subjek Penelitian
Peserta didik dan Orang tua kelas V di SDN Ciracas 15 Pagi yaitu 64
peserta didik.
2. Fokus Penelitian:
a. Kurangnya dorongan dari orang tua dalam menumbuhkan motivasi
belajar peserta didik
b. Rendahnya motivasi belajar peserta didik.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah, maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah: “apakah peran orang tua berpengaruh
terhadap motivasi belajar peserta didik di SDN Ciracas 15 Pagi?”
E. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka penelitian
ini untuk mengetahui apakah peran orang tua berpengaruh terhadap motivasi
belajar peserta didik di SDN Ciracas 15 Pagi.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini ialah
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini di harapkan dalam memberikan solusi alternatif dan
kontribusi pemikiran serta mengembangkan khanazah ilmu pengetahuan
terkait peran orang tua dalam memotivasi belajar anak secara daring.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti, penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan
keterampilan tentang peran orang tua dan motivasi belajar siswa.
b. Bagi pendidik atau guru, diharapkan penelitian ini dapat mendorong
guru untuk lebih meningkatkan motivasi atau minat belajar peserta
didik selama pembelajaran jarak jauh.
6
c. Bagi siswa, diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar peserta
didik agar dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.
d. Bagi sekolah, dapat memberikan gambaran dan saran dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
e. Bagi Perguruan Tinggi dan masyarakat, hasil penelitian ini dapat
memberikan pengetahuan dan dapat dijadikan referensi untuk diteliti
lebih lanjut.
7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Motivasi Belajar Peserta Didik
a. Pengertian Motivasi
Kata motif dapat diartikan sebagai daya upaya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat
diartikan sebagai daya penggerak dari dalam dan luar subjek untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan
dan Motivasi akan mendorong kamu untuk melakukan suatu upaya
untuk mewujudkan keinginan.8
Berawal dari kata motif itu, maka motivasi adalah suatu
dorongan dari dalam individu untuk melakukan suatu tindakan
dengan cara tertentu sesuai dengan tujuan yang direncanakan.
Motivasi disini menjadi suatu alat kejiwaan untuk bertindak sebagai
daya gerak atau daya dorong untuk melakukan pekerjaan.9
Menurut Mc.Donald motivasi adalah suatu perubahan energi di
dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif
(perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan . sedangkan menurut
Hamalik, Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam pribadi
seseorang yang ditandai dengan munculnya efektif dan reaksi untuk
mencapai tujuan tersebut.10
Motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri
anak yang sanggup menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada
kegiatan pembelajaran, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh
8
Sadirman, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan Dan Pemanfaatannya, (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2016), hal.14
9
Kompri, Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru Dan Siswa Cetakan 2, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2016), hal.8
10
I Wayan Candra, dkk, Psikologi Landasan Keilmuan Praktik Keperawatan Jiwa,
(Yogyakarta: ANDI, 2017), hlm. 77.
8
subjek belajar anak dapat tercapai dan adanya daya penggerak agar
anak dapat bergerak sesuai dengan kemampuannya dan anak juga
dapat meningkatkan daya gerak tersebut.11
Berdasarkan pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa motivasi adalah kekuatan bagi setiap orang untuk
menimbulkan kemauan dalam melaksanakan suatu kegiatan.
Kemauan baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri
(motivasi instrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).
Seberapa besar dan kuat motivasi yang dimiliki setiap individu akan
menentukan kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam
konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.
b. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan dorongan internal dan eksternal
pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan
tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur
yang mendukung.12 Sedangkan menurut Sadirman motivasi belajar
yaitu keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari
kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar,
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat
tercapai.13
Menurut Frederick J. Mc Donald motivasi belajar adalah suatu
perubahan tenaga di dalam diri seseorang (pribadi) yang ditandai
dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.14
Sedangkan menurut Abraham Maslow motivasi belajar adalah
11
Hermus Hero, dan Maria Ermalinda, “Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan
MotivasiBelajar Siswa Kelas V Di Sekolah Dasar Inpres Iligetang”, Jurnal Riset Pendidikan
Dasar, 01 (2), 129-139, 2018, hal.21
12
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi Dan Pengukurannya (Analisis Di Bidang Pendidikan),
(Jakarta: Bumi Aksara, 2017), hal.11
13
Sadirman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar Ed.2, (Jakarta: Rajawali Pers, 2017),
hal.24
14
Nashar, Peranan Motivasi dan Kemampuan awal dalam kegiatan Pembelajaran, (Jakarta:
Delia Press, 2004), hal.39.
9
kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang
didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik
mungkin. Kemudian menurut Clayton Alderfer motivasi belajar
adalah suatu dorongan intrinsik dan ekstrinsik yang menyebabkan
seseorang (individu) untuk bertindak atau berbuat mencapai tujuan,
sehingga perubahan tingkah laku pada diri siswa diharapkan terjadi.15
Nasution berpendapat bahwa “motivasi belajar adalah kondisi
psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan belajar”.
Menurut Djamarah, motivasi untuk belajar adalah kondisi psikologis
yang mendorong seseorang untuk belajar.Motivasi mempunyai arti
yang sangat penting dalam belajar. Fungsi motivasi yang terpenting
adalah sebagai pendorong timbulnya aktivitas, sebagai pengarah, dan
sebagai penggerak untuk melakukan suatu pekerjaan.16
Dari beberapa pengertian motivasi belajar diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa motivasi belajar yaitu dorongan bagi setiap
individu untuk melakukan suatu kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar tersebut dan dapat mencapai
tujuan belajar sehingga diharapkan akan terjadi perubahan tingkah
laku pada diri siswa atau individu.
c. Teori Motivasi Belajar
Teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu sebagai berikut:17
1. Teori Motivasi Herzberg (Teori dua faktor)
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang
mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan
menjauhkandiri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya
faktor higiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor
intrinsik).
15
Ibid, hal.42
16
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka CIpta, 2011), hal.200
17
Ratna Yudhawati dan Dany Haryanto, Teori-Teori Dasar Psikologi Pendidikan, Jakarta:
PT. Prestasi Pustakaraya, 2011, hal. 80-84
10
a) Faktor hygiene, memotivasi seseorang untuk keluar dari
ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar
manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya
(faktor ekstrinsik),
b) Faktor motivator, memotivasi seseorang untuk berusaha
mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah
achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb
(faktor intrinsik).
18
Sadirman, Op.Cit, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan Dan Pemanfaatannya,
2016, hal. 26
11
yang membantu anak untuk fokus pada tujuan yang sudah
direncanakan.
Menyeleksi perbuatan untuk memperjelas tujuan dalam
belajar bisa dengan menentukan perbuatan-perbuatan yang bisa
dikerjakan untuk mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Adanya tujuan belajar ini, pencapaian anak akan
terlaksana dengan baik. Anak akan mengetahui ke arah yang
akan di tujunya dengan begitu anak akan terus berusaha dengan
bersungguhsungguh.
3) Menentukan Ketekunan Belajar
Realita di lapangan telah membuktikan bahwa betapa
banyak tokoh yang sukses dibidangnya, bukan karena
kejeniusannya tetapi lebih karena ketekunan dan kerja kerasnya.
Belajar, sebagai pintu untuk masuk dalam dunia keilmuan yang
sangat luas, tentu membutuhkan ketekunan yang membaca
untuk mampu menguasainya. Motivasi dalam hal ini dapat
memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sehingga
anak tahu apa yang harus dilakukannya.
Pintar bukan jaminan anak sukses tetapi dengan adanya
kemauan, ketekunan dan kerja keras anaklah yang akan
menuntun ke dalam kesuksesannya. Orang tua tidak boleh
menuntut anaknya harus terus belajar, tetapi biarkan anak
belajar dengan sendirinya. Orang tua hanya perlu memberikan
arahan yang baik dan benar.
e. Macam-macam Motivasi Belajar
Menurut Djamarah dikenal dua macam motivasi, yaitu
motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
1) Motivasi Intrinsik
Djamarah berpendapat bahwa motivasi intrinsik adalah
motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu
12
dirangsang dari luar, karena dalam diri individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan menurut
Gunarsa motivasi intrinsik merupakan dorongan atau kehendak
yang kuat yang berasal dari dalam diri seseorang. Semakin kuat
motivasi intrinsik yang dimiliki oleh seseorang, semakin besar
kemungkinan ia memperlihatkan tingkah laku yang kuat untuk
mencapai tujuan.19
Menurut Sardiman motivasi intrinsik adalah motif-motif
yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari
luar karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk
melakukan seseuatu.20
2) Motivasi Ekstrinsik
Dinamakan dengan motivasi ekstrinsik karena tujuan
utama dari individu melakukan kegiatan yaitu untuk mencapai
tujuan yang terletak di luar aktivitas belajar itu sendiri, atau
tujuan itu tidak terlibat di dalam sebuah aktivitas belajar.
Menurut Gunarsa, motivasi ekstrinsik ialah segala sesuatu yang
diperoleh melalui pengamatan sendiri, saran, anjuran ataupun
dorongan dari orang lain”.21
Selain itu, Sardiman mengemukakan pendapat bahwa
motivasi ekstrinsik merupakan motif yang aktif dan berfungsi
karena adanya rangsangan dari luar diri. Motivasi ekstrinsik
dapat dikatakan juga sebagai bentuk motivasi di dalam sebuah
aktivitas belajar individu yang dimulai dan diteruskan
berdasarkan dorongan dari luar diri. 22
Dalam motivasi ekstrinsik ini dapat berasal dari orang
tua, keluarga, guru, maupun orang di sekitar peserta didik.
19
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2015), hal. 149
20
Sardiman, Op.Cit., hal. 89-90
21
Singgih D. Gunarsa, Psikologi Anak: Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Jakarta:
Gunung Mulia, 2008), hal.51
22
Sardiman, Op.Cit, hal.90-91
13
Terdapat beberapa motif ekstrinsik dari orang tua atau guru,
seperti mendapat penghargaan atau hukuman, pujian atau
celaan, hadiah atau hukuman, serta pemberian kompetisi pada
peserta didik.
f. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Motivasi Belajar
Kuat atau rendahnya motivasi belajar peserta didik dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Wlodkowski terdapat
enam faktor yang berpengaruh terhadap motivasi belajar, yaitu:23
1) Sikap (attitude) : sikap anak merupakan kecenderungan untuk
merespon kebutuhan untuk belajar, yang didasarkan pada
pemahaman peserta didik tentang untung dan rugi jika
melakukan perbuatan belajar yang sedang dilakukannya.
2) Kebutuhan (need) : yang di maksud dengan kebutuhan adalah
kekuatan yang berasal dari dalam diri, yang mendorong peserta
didik untuk berbuat menuju ke arah tujuan yang ditetapkan.
3) Rangsangan (stimulation) : merupakan perasaan bahwa
kemampuan yang diperoleh dari belajar dapat meningkatkan
kemampuan untuk menguasai lingkungannya, kemudian
merangsang peserta didik untuk terus belajar.
4) Emosi (affect) : perasaan yang timbul ketika sedang menjalankan
kegiatan belajar.
5) Kompetensi (competence) : yaitu kemampuan yang dimiliki
peserta didik untuk menguasai lingkungan.
6) Penguatan (reinforcement) : merupakan hasil belajar yang baik
dan penguatan untuk melakukan kegiatan belajar yang lebih
lanjut.
Sedangkan, Menurut Dimyati dan Mudjiono, faktor-faktor
yang memengaruhi motivasi belajar ada enam yaitu :24
23
Achmad Badaruddin, Peningkatan Motivasi Belajar Siswa melalui Konseling Klasikal,
(Padang: CV Abe KreatifIndo, 2015), hal.28-29
24
Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hal.97-
100
14
1) Cita-cita atau aspirasi siswa
Motivasi belajar anak sudah tampak pada keinginan anak
sejak masih kecil seperti motivasi belajar anak untuk dapat
berdiri, berjalan, berlari, membaca, berhitung, dan lain
sebagainya. Kemudian semakin beranjak dewasa anak akan
memiliki motivasi-motivasi lainnya sehingga anak akan belajar
sampai mencapai tujuan tesebut. Keberhasilan mencapai
keinginan tersebut akan menumbuhkan kemauan bergiat, bahkan
dikemudian hari akan menumbuhkan cita-cita dalam kehidupan.
2) Kemampuan siswa
Keinginan seorang anak perlu disinkronkan dengan
kemampuan kecakapan mencapainya. Misalnya seperti keinginan
anak untuk dapat menjumlahkan bilangan tentunya anak perlu
memiliki kemampuan untuk mengenal angka dan mengucapkan
bunyi angkanya. Dengan adanya kemampuan tersebut akan
memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas
perkembangan anak.
3) Kondisi siswa
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani
akan memengaruhi motivasi belajar siswa. Peserta didik yang
sedang sakit, lapar, atau dalam kondisi emosi yang sedang marah
akan mengganggu motivasi belajar peserta didik.
4) Kondisi lingkungan belajar siswa
Lingkungan belajar siswa yang berupa keadaan alam,
lingkungan tempat tinggal, pergaulan teman sebaya, serta
kehidupan kemasyarakatan. Dengan kondisi lingkungan yang
aman, tentram, tertib dan indah maka tentunya siswa akan
semangat dan memiliki motivasi belajar yang kuat.
5) Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
Peserta didik akan memiliki perasaan, perhatian,
kemauan, ingatan, serta pikiran akan mengalami perubahan
15
setiap harinya berdasarkan pengalaman hidupnya.
Pengalamannya bersama teman dan masyarakat sekitar akan
berpengaruh pada motivasi belajar dan perilaku belajar.
6) Upaya guru dalam membelajarkan siswa
Guru merupakan seorang pendidik yang profesional. Ia
dapat bergaul setiap harinya dengan puluhan atau bahkan ratusan
siswa. Sebagai pendidik profesional, guru harus dapat memilih
dan memilah yang baik. Partisipasi dan teladan memilih perilaku
yang baik merupakan upaya dalam membelajarkan dan
memotivasi siswa dalam belajar.
Salah satu upaya guru dalam membelajarkan siswa di
sekolah dan di luar sekolah adalah sebagai berikut:
a) Dapat menyelenggarakan tata tertib belajar di sekolah.
b) Membina disiplin belajar setiap kesempatan, misalnya
pemanfaatan waktu atau pemeliharaan fasilitas sekolah.
c) Melakukan pembinaan belajar tertib pergaulan.
d) Melakukan pembinaan tertib lingkungan sekolah.
16
optimal dituntut kreativitas guru dalam membangkitkan motivasi
belajar siswa. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru
untuk membangkitkan motivasi belajar siswa sebagaimana yang
dikemukakan oleh Sanjaya yaitu sebagai berikut:25
1) Memperjelas tujuan yang ingin dicapai
Tujuan yang jelas dapat menumbuhkan minat siswa
untuk belajar. Semakin jelas tujuan yang ingin dicapai, maka
akan semakin kuat motivasi belajar siswa. Oleh sebab itu guru
perlu menjelaskan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai
sebelum proses pembelajaran dimulai
2) Membangkitkan minat siswa
Siswa akan terdorong untuk belajar, manakala mereka
memiliki minat untuk belajar. Beberapa cara yang dapat
dilakukan untuk menumbuhkan minat siswa diantaranya:
a) Hubungkan bahan pelajaran yang akan diajarkan dengan
kebutuhan siswa.
b) Sesuaikan materi pelajaran dengan tingkat pengalaman dan
kemampuan siswa.
c) Gunakan berbagai model dan strategi pembelajaran secara
bervariasi.
3) Menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar
Menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar.
siswa hanya mungkin dapat belajar dengan baik manakala ada
dalam suasana yang menyenangkan mereka aman dan bebas dari
rasa takut.
4) Berilah pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan siswa
Berilah pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan
siswa. Motivasi akan tumbuh manakala siswa merasa dihargai.
25
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2016), hal.20
17
Memberikan pujian yang wajar merupakan salah satu cara yang
dapat dilakukan untuk memberikan penghargaan.
5) Berikan penilaian
Berikan penilaian, banyak siswa yang belajar karena
ingin memperoleh nilai bagus. Untuk itu mereka belajar dengan
giat. Bagi sebahagian siswa nilai dapat menjadi motivasi yang
kuat.
6) Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa
Berikanlah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa.
Siswa butuh penghargaan. Penghargaan bisa dilakukan dengan
memberikan komentar yang positif
7) Ciptakan persaingan dan kerjasama
Ciptakan persaingan dan kerjasama. Persaingan atau
kompetisi yang sehat dapat memberikan pengaruh yang baik
untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa.
h. Indikator Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan suatu dorongan yang berasal
dari dalam maupun luar diri peserta didik untuk mencapai suatu
tujuan tertentu atau memiliki keinginan belajar yang lebih tinggi.
Menurut Hamzah Uno, indikator motivasi belajar dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:26
1) Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil,
2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar,
3) Adanya harapan dan cita-cita untuk masa depan,
4) Adanya penghargaan dalam proses belajar,
5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar,
6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga
memungkinkan peserta didik untuk belajar dengan baik dan
nyaman.
26
Hamzah Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hal.23
18
2. Peran Orang Tua
a. Pengertian Peran Orang Tua
Seperti yang kita ketahui, orang tua adalah guru atau
pendidik pertama dan utama bagi anak, karena orang tua lah anak
sudah mendapatkan pendidikan sejak kecil. Orang tua merupakan
sebuah komponen dalam keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu yang
merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah sehingga
terbentuklah sebuah keluarga.
Peran orang tua merupakan peran yang sangat penting
untuk anak menuju masa dewasanya. Anak di didik agar dapat
menemukan jati dirinya dan mampu menjadi dirinya sendiri. Jadi,
anak diberikan kesempatan untuk memutuskan sendiri pilihan profesi
yang ditekuni sesuai dengan keahlian anak. Dalam hal ini tugas orang
tua adalah memberikan masukan, arahan dan pertimbangan atas
pilihan yang telah di buat anak untuk menjadi orang sukses. Orang tua
juga memfasilitaskan kebutuhan bagi anak untuk mencapai cita-
citanya seperti memenuhi keperluan sekolah dan mengikut sertakan
bimbingan belajar ketika hal itu dirasakan perlu bagi anak.27
Setiap orang tua dijadikan cerminan oleh anaknya, sehingga
orang tua harus bisa mencontohkan yang baik untuk anaknya.
Pemberian pendidikan yang terbaik untuk anak merupakan tindakan
yang akan membuat anak sukses dan membuat orang tua bangga
dengan hasil prestasinya.
Penanaman nilai-nilai kepada anak juga dibutuhkan seperti
awali dengan langkah kecil dan terus melangkah, selalu libatkan
Tuhan, jujur, berani mengambil tanggung jawab dan bertanggung
jawab pada diri sendiri, dahulukan yang utama, pentingnya
kemampuan komunikasi, boleh beda tetapi tetap hormat, memberi
adalah menerima, menyayangi diri sendiri dan terus memperbaharui
27
Sri Lestari, Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai Dan Penanganan Konflik Dalam
Keluarga, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hal.56
19
diri, bahagia adalah sekarang.28 Penanaman nilai tersebut dapat
mempengaruhi perilaku anak, sehingga anak akan melakukan
kebaikan sesuai dengan penanaman nilai yang telah diberikan tersebut
dalam lingkungan sekitarnya.
Setiap orang tua mempuanyai cara yang berbeda-beda
dalam mendidik anak. Ada orang tua yang mendidik anak dengan cara
kasar, ada yang mendidik anak dengan cara lemah lembut, dan bahkan
ada orang tua yang mendidik anaknya untuk mandiri. Itu semua
dilakuan untuk kebaikan si anak supaya anak tidak manja dalam
pemberian pendidikan.
Menurut Salahudin peranan para orang tua sebagai pendidik
adalah:29
1) Korektor, yaitu bagi perbuatan yang baik dan yang buruk agar
anak memiliki kemampuan memilih yang terbaik bagi
kehidupannya.
2) Inspirator, yaitu yang memberikan ide-ide positif bagi
pengembangan kreativitas anak.
3) Informator, yaitu memberikan ragam informasi dan kemajuan
ilmu pengetahuan kepada anak agar ilmu pengetahuan anak didik
semakin luas dan mendalam
4) Organisator, yaitu memiliki kemampuan mengelola kegiatan
pembelajaran anak dengan baik dan benar
5) Motivator, yaitu mendorong anak semakin aktif dan kreatif dalam
belajar
6) Inisiator, yaitu memiliki pencetus gagasan bagi pengembangan
dan kemajuan pendidikan anak
7) Fasilitator, yaitu menyediakan fasilitas pendidikan dan
pembelajaran bagi kegiatan belajar anak
28
Rina Werdayanti, Nilai Boleh Biasa Mental Harus Juara, (Yogyakarta: Istana Media,
2015), hal.22
29
Anas Salahudin, Filsafat Pendidikan, ( Bandung: Pustaka Setia, 2015), hal.41
20
8) Pembimbing, yaitu membimbing dan membina anak ke arah
kehidupan yang bermoral, rasional, dan berkepribadian luhur
sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam dan semua norma yang
berlaku di masyarakat.
Dengan demikian, orang tua sangat berperan dalam
perkembangan anak. Peranan orang tua sangat besar dalam membina,
mendidik, memotivasi, dan membesarkan anak hingga menjadi
sukses. Motivasi tersebut dapat berasal dari dalam diri anak (intrinsik)
dan motivasi dari luar (ekstrinsik). Menurut Diana Sari diantara peran
orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak adalah sebagai
berikut:30
1) Pertama, dengan mengontrol waktu belajar dan cara belajar anak.
2) Kedua, memantau perkembangan kemampuan akademik anak.
Orang tua diminta untuk memeriksa kembali nilai-nilai ulangan
dan tugas anak mereka.
3) Ketiga, memantau perkembangan kepribadian yang mencakup
sikap, moral dan tingkah laku anak-anak. Hal ini dapat dilakukan
orang tua dengan berkomunikasi dengan wali kelas untuk
mengetahui perkembangan anak di sekolah.
4) Keempat, memantau keefektifitas jam belajar di sekolah. Orang
tua dapat menanyakan aktifitas yang dilakukan anak mereka
selama berada di sekolah.
b. Dalil Tentang Peran Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar
Seorang Ayah dan Ibu berperan dalam mendidik,
mengajarkan, dan menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada anak-
anaknya. Anak adalah amanat Tuhan yang dibebankan kepada kedua
orang tuanya. Oleh karena itu, orang tua harus menjaga, memelihara,
dan menyampaikan amanah tersebut. Orang tua harus mengantarkan
30
Diana Sari, “Peran Orang Tua Dalam Memotivasi Belajar Siswa”, Jurnal Bimbingan Dan
Konseling Indonesia: Teori Dan Aplikasi, 5:40–51, 2017, hal.46
21
anaknya melalui bimbingan, pengarahan, dan pendidikan untuk
mengabdi kepada Allah SWT, keluarga, masyarakat, dan bangsa.
Orang tua harus bisa memahami arti kreativitas dan
penampilan jika dikaitkan dengan tingkat perkembangan anak. Setiap
anak memiliki potensi yang berbeda-beda sehingga orang tua berperan
untuk mendukung, membantu, dan mendorong anak untuk
mengungkapkan daya kreatifnya, membina mereka mengembangkan
kesediaan dan keberanian untuk mewujudkan kreativitasnya.
Orang tua yang memiliki kesibukan-kesibukan pekerjaan
yang sekaligus juga merupakan pegangan hidup sehari-hari masih
dapat memberikan rasa aman dan kepuasan untuk anak-anaknya.31
Rasa aman dan kepuasan merupakan dorongan yang bersifat universal
dan sangat penting. Akan tetapi, teori beranggapan bahwa rasa aman
jauh lebih penting daripada kepuasan.32 Karena rasa aman dapat
menentukan kepribadian anak. Rasa aman seorang anak sepenuhnya
bergantung pada perlakuan yang diterimanya dari orang tua. Apabila
orang tua memberikan rasa aman yang benar maka motivasi anak akan
meningkat.
Kekuatan dan daya dorong sangat berperan untuk
kesuksesan anak dalam meraih tujuan, baik secara aktif, kreatif,
efektif, inovatif, dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku,
baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Jadi, Orang
tua dapat memperhatikan kemampuan anaknya agar yang kurang
didalam diri anak bisa di dorong lagi guna menyempurnakan tujuan
yang akan dicapai tersebut.33
31
Sarlito Sarwono, Pengantar Psikologi Umum, (Jakarta: Rajawali Pers, 2017), hal.58
32
Adang Hambali dan Ujam Jaenudin, Psikologi Kepribadian Lanjutan: Studio Atas Teori
Dan Tokoh Psikologi Kepribadian), (Bandung: Pustaka Setia, 2016), hal.31
33
Nanang Hanafiah dan Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: Refika Aditama,
2017), hal.27
22
Tanggung jawab orang tua untuk menjaga dan mendidik
anak- anaknya merupakan perintah Allah yang harus dijalankan.
Dalam al-Quran
Allah Swt berfirman:
النَّاسَُ هَا َوقُى َُد نَارًا َوأَ ْهلِي ُك َْن أَنـْفُ َس ُك َْن قُىا آ َهنُىا الَّ ِذينََ أَيـُّهَا يَا
ُش ِغالظَ َهالئِ َكةَ َعلَيـْهَا َوالحْ ِِ َجا َر َة َِ ََللاَ يـ َ ْعصُىنََ ال دَاد ََّ “أَ َه َزهُ َْن َها
ََيـ ُ ْؤ ََم َها َويـ َ ْف َعلُىن
34
Departemen Agama RI, Alqur’an dan Terjemahannya ( Bandung: CV J-ART, 2004) hal.
560.
35
. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah (pesan, kesan dan keserasian al-Quran) vol. 14
(Jakarta; Lentera Hati, 2004), hal.327.
23
istri, anak, pembantu, budak, diperintahkan untuk menjaganya dengan
cara memberikan bimbingan, nasehat dan pendidikan kepada
mereka.36
Sementara itu, menurut Al-Maraghi yang dimaksud dengan
ahlikum dalam ayat 6 surat at-Tahrim ini mencakup istri, anak, hamba
sahaya baik laki-laki maupun perempuan. Ahlikum ini wajib
mendapatkan pendidikan berupa pemberian ilmu tentang hal-hal yang
wajib dikerjakan dalam agama.37 Dengan begitu maka anak dapat
diharapkan menjadi sosok generasi yang bermartabat dan mampu
membangun peradaban di muka bumi.
36
Abudin Nata ed, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002),
hal.198.
37
Salman Harun, Tafsir Tarbawi Nilai-nilai Pendidikan dalam al-Qur’an, (Ciputat:UIN
JAKARTA PRESS, 2013), hal.73
38
Muthmainnah, “Peran Orang Tua dalam Menumbuhkan Pribadi Anak yang Androgynius
Melalui Kegiatan Bermain”, Jurnal Pendidikan Anak, Volume 1 Edisi 1, Juni 2012, hal.108-110
24
Motivasi adalah daya penggerak atau pendorong untuk
melakukan sesuatu pekerjaan. Yang bisa berasal dari dalam diri
(intrinsik) yaitu dorongan yang datang dari hati sanubari,
umumnya karena kesadaran akan pentingnya sesuatu. Dan
motivasi yang berasal dari luar (ekstrinsik) yaitu dorongan yang
datang dari luar diri (lingkungan), misalnya dari orang tua, guru,
teman-teman dan anggota masyarakat.
Di sinilah orang tua berperan menumbuhkan motivasi atau
rangsangan dari luar yang kemudian mampu secara alamiah
menumbuhkan motivasi dari dalam diri anak tersebut.
3) Pembimbing
Sebagai orang tua tidak hanya berkewajiban memberikan
fasilitas dan biaya sekolah saja. Tetapi anak juga membutuhkan
bimbingan dari orang tuanya. Sekolah merupakan kegiatan yang
berat dalam proses belajar banyak dijumpai kesulitan, kadang-
kadang anak mengalami lemah semangat. Orang tua wajib
memberikan pengertian dan membimbing anak ketika sedang
mengalami kesulitan belajar yang anak di sekolah.
Pada saat ini, terdapat beberapa kasus yang terjadi dalam
pembelajaran anak selama di rumah. Terdapat orang tua yang
seringkali mengerjakan tugas sekolah anaknya di rumah karena
berbagai alasan, salah satunya yaitu karena orang tua yang bekerja
dan tidak sempat untuk mengajarkan anak di rumah. Sehingga
orang tua berpikir agar anaknya mendapatkan nilai yang bagus
maka tugasnya di kerjakan oleh orang tuanya. Dalam kasus
tersebut tidak sesuai dengan salah satu peran peran orang tua yaitu
sebagai pembimbing. Sebaiknya orang tua lebih bijak lagi dalam
mengambil tindakan dan keputusan, karena hal tersebut akan
berpengaruh terhadap motivasi belajar peserta didik. Jika terus
menerus dilakukan maka peserta didik akan merasa tidak perlu
belajar dan membuat semangat belajarnya semakin berkurang.
25
Oleh sebab itu orang tua harus mempunyai waktu dalam
mendampingi anak-anaknya untuk belajar. Pada saat itulah anak
diberi pengarahan dan nasehat agar lebih giat lagi dalam belajar.
4) Fasilitator
Menurut Irawati Istadi, rumah sebagai basis pendidikan
akan dapat dicapai dengan melengkapi fasilitas pendidikan yang
dibutuhkan. Semakin lengkap fasilitas belajar yang dimiliki oleh
peserta didik, maka motivasi peserta didik akan semakin
meningkat sehingga tidak menghambat terselesainya tugas-tugas
yang diberikan oleh guru. Begitupun sebaliknya, jika fasilitas
belajar di rumah kurang memadai, maka kemungkinan peserta
didik akan kesulitan dalam mengerjakan dan mengumpulkan
tugas. Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain:39
a) Tempat belajar yang menyenangkan
Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan tidak
perlu mengeluarkan biaya yang banyak. Penataan tempat
belajar yang diatur sesuai dengan kemauan anak akan
menimbulkan kesan menyenangkan bagi anaknya. Karena
dirasa memiliki kondisi tempat belajar yang menyenangkan
anak akan lebih termotivasi dalam belajar. Dalam mengatur
sebuah tempat untuk belajar lebih baik jauhkan dari hal-hal
yang tidak dibutuhkan seperti buku pelajaran yang tidak
sedang dipelajari. Kemudian, usahakan meja belajar selalu
bersih agar anak nyaman ketika sedang belajar. Usahakan
tempat atau ruangan yang akan dipakai untuk belajar anak
memiliki penerangan yang baik.
b) Media informasi
39
Anton Yugiswara1, dkk., “Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Movasi Belajar Siswa
Kelas Xi Ips Sma Negeri 1 Kraksaan Probolinggo Tahun 2018”, Jurnal Pendidikan Ekonomi:
Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial, Volume 13 Nomor 1, 2019,
hal.102
26
Media informasi yang ada sangat beragam.Beberapa
media informasi yang biasa digunakan yaitu televisi,
komputer, radio, buku, majalah, dan internet. Untuk orang tua
yang memiliki ekonomi yang baik mungkin akan mudah
mendapatkan beberapa media informasi yang dibutuhkan oleh
anak. Namun tidak sedikit orang tua yang memiliki kondisi
keuangan keluarga yang kurang mampu dan kesulitan dalam
pemenuhan media informasi bagi anaknya.
Pada masa pandemi saat ini, hal ini sangat penting
terutama handphone dan akses internet. Selama pembelajaran
jarak jauh, guru dan peserta didik berkomunikasi secara
daring. Jika orang tua tidak memberikan penunjang belajar
anak dengan baik maka proses pembelajaran anak akan
terhambat dan tertinggal dengan peserta didik lainnya.
c) Buku
Menyediakan buku-buku penunjang aktivitas belajar
anak juga sangat diperlukan. Buku-buku akan menjadi sumber
ilmu bagi peserta didik. Karena untuk menumbuhkan motivasi
belajar peserta didik, buku merupakan saran yang paling cepat.
Anak harus ditumbuhkan rasa cinta terhadap buku sedini
mungkin dan rumah merupakan tempat yang paling bagus
untuk menumbuhkan rasa cinta itu.
Keberhasilan siswa dalam proses belajarnya tidak dapat
terlepas dari adanya motivasi yang menjadi penggerak dan pendorong
siswa agar dapat menjalankan kegiatan dan proses belajarnya. Motivasi
tersebut dapat berasal dari dalam diri siswa (intrinsik) dan motivasi
dari luar (ekstrinsik). Dari kedua motivasi tersebut memiliki pengaruh
yang besar terhadap keberhasilan siswa, meskipun yang lebih
utamanya adalah motivasi dalam diri siswa tetapi motivasi dari luar
atau ekstrinsik tetap menjadi faktor yang ikut mempengaruhi kegiatan
belajar siswa.
27
Salah satu contoh motivasi ekstrinsik yang berasal dari luar
diri seseorang adalah orang tua. Pada saat pembelajaran jarak jauh
seperti ini orang tua merupakan salah satu faktor yang dapat
memengaruhi motivasi belajar peserta didik di rumah. Di bawah ini
adalah beberapa contoh peran orang tua dalam memotivasi belajar
peserta didik yaitu:40
1) Mengontrol waktu belajar dan cara belajar anak.
2) Memantau perkembangan kemampuan akademik anak. Orang tua
diminta untuk memeriksa nilai-nilai ulangan dan tugas anak
mereka.
3) Memantau perkembangan kepribadian yang mencakup sikap,
moral dan tingkah laku anak-anak. Hal ini dapat dilakukan orang
tua dengan berkomunikasi dengan wali kelas untuk mengetahui
perkembangan anak di sekolah.
4) Memantau efektifitas jam belajar di sekolah. Orang tua dapat
menanyakan aktifitas yang dilakukan anak mereka selama berada
di sekolah.
d. Hambatan Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Anak
Menurut Anurraga terdapat beberapa faktor penghambat
yang di alami orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak,
yaitu:41
1) Kondisi Anak
Setiap anak memiliki kondisi yang berbeda beda. Kondisi
tersebut yang akan mempengaruhi kemauan atau motivasi anak
dalam belajar. Seperti kondisi fisik yang kurang sehat ataupun
kemampuan belajar yang kurang akan menyebabkan motivasi
40
Selfia S. Rumbewas, “Peran Orang Tua Dalam Miningkatkan Motivasi Belajar Peserta
Didik di Sd Negeri Saribi”, Jurnal EduMatSains, Volume 2 (2) Januari 2018, hal.204
41
Anurraga Hening, “Peran Orangtua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik
Usia 6-12 Tahun (Studi Pada Program Home Visit Di Homeschooling Sekolah Dolan Malang).”
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan, 7:1–12, 2019, hal.3
28
anak menjadi turun. Hal tersebut yang akan menjadi faktor
penghambat orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak.
2) Kesibukan Orang Tua
Mendampingi anak belajar merupakan salah satu bentuk
perhatian orang tua terhadap anak. Namun dari hasil penelitian
yang dilakukan para orang tua kurang meluangkan waktu untuk
mendampingi anak belajar karena baik ayah maupun ibu
samasama bekerja di luar rumah. Orang tua baru bisa
mendampingi anak belajar di malam hari, sehingga anak sulit
untuk diminta belajar bersama orang tua karena sudah lelah
bermain.
3) Keadaan Sekitar
Rasa ingin dan tidaknya anak belajar ditentukan oleh anak
itu sendiri. Orang tua hanya dapat mengajak dan membimbingnya
saja. Keadaan sekitar dapat mempengaruhi keinginan anak untuk
belajar.
Proses pendidikan tidak serta merta hanya orang tua saja
yang menjadi faktor utama, akan tetapi kondisi anak pun menjadi hal-
hal yang perlu diperhatikan. Motivasi sebagai faktor pendorong yang
menimbulkan, mendasari, dan mengarahkan perbuatan belajar.
Motivasi dapat menjadi faktor utama dalam pelaksanaan belajar
karena baik tidaknya dalam mencapai tujuan tergantung dari motivasi
anak tersebut.
e. Indikator Peran Orang tua
Dari semua faktor eksternal motivasi belajar peserta didik,
orang tua atau keluargalah yang paling berperan dalam menentukan
motivasi belajar anak di rumah. Berdasarkan teori Muthmainnah
terdapat beberapa peran orang tua, yaitu:42
1. Sebagai pendidik (edukator)
2. Sebagai pembimbing
42
Muthmainnah, Op.Cit.
29
3. Sebagai motivator
4. Sebagai fasilitator
Peran orang tua di rumah sangat berpengaruh terhadap
motivasi belajar peserta didik. Pemberian bimbingan terhadap
anaknya dapat mempengaruhi motivasi belajar peserta didik
dikarenakan anak yang didampingi atau dibimbing dengan orang
tuanya akan lebih giat dan semangat saat belajar dibandingkan dengan
orang tua yang jarang sekali atau tidak pernah memberikan bimbingan
terhadap anaknya.
Indikator peran orang tua dalam penelitian ini meliputi orang tua
sebagai pendidik, pembimbing, motivator, dan fasilitator.
B. Kerangka Berpikir
Pada pembelajaran jarak jauh motivasi belajar peserta didik sangat
penting dalam kegiatan belajar mengajar. Motivasi belajar merupakan sebuah
usaha atau dorongan pada diri seseorang yang dapat dipengaruhi oleh faktor
internal maupun eksternal. Selain motivasi belajar yang berasal dari diri
sendiri, peran orang tua merupakan faktor terbesar bagi peserta didik dalam
menumbuhkan motivasi belajar anak di rumah. Berbeda hal nya dengan
kegiatan pembelajaran ketika di lakukan di sekolah, guru tidak dapat
memantau langsung motivasi belajar anak saat ini di karenakan saat ini
pembelajaran di lakukan dengan jarak jauh. Guru hanya dapat memantau
anak dengan jarak jauh saja. Sedangkan yang dapat memantau motivasi anak
secara langsung adalah orang tua.
Orang tua sangat berperan dalam perkembangan anak pada asepek
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pada landasan teori yang sudah dijelaskan
sebelumnya, disebutkan bahwa salah satu peran orang tua adalah sebagai
pendamping dan pemberi motivasi. Orang tua yang selalu mendampingi
anaknya dalam belajar akan memberikan semangat bagi anak untuk belajar
dengan giat. Pada masa ini, anak sangat membutuhkan perhatian orang tuanya
ketika sedang belajar agar dapat membangkitkan motivasinya. Sedangkan
30
pada nyatanya, orang tua kurang memberikan dorongan pada anak untuk rajin
belajar, orang tua juga tidak mendampingi anaknya ketika belajar. Bentuk
wujud dari perhatian orang tua di antaranya yaitu mendampingi anak ketika
belajar, menciptakan suasana belajar yang nyaman bagi anak, serta
memberikan motivasi kepada anak.
Peran orang tua lainnya yaitu sebagai sebagai fasilitator. Dalam hal
ini orang tua memberikan penyediaan fasilitas tempat belajar di rumah yang
nyaman serta pemberian alat bantu belajar di rumah seperti buku, handphone,
laptop, maupun akses internet. Dengan adanya fasilitas belajar di rumah di
harapkan anak akan termotivasi dan semangat dalam belajar sehingga prestasi
belajar anak juga meningkat. Pada pembelajaran jarak jauh ini tentu saja hal
ini penting bagi pendidikan anak, karena media yang akan di pakai dalam
belajar adalah handphone atau laptop. Jika fasilitas dalam belajar kurang
memadai akan dapat menghambat aktivitas belajar anak di rumah.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat diketahui bahwa terdapat
pengaruh peran orang tua terhadap motivasi belajar peserta didik. Jika orang
tua berperan dengan baik, diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar
anak. Karena dari dukungan orang tua atau keluarga anak menjadi lebih
percaya diri dan belajar dengan giat walau hanya dari rumah saja. Pada
penelitian ini terdapat dua variabel, variabel bebas adalah peran orang tua dan
variabel terikat adalah motivasi belajar peserta didik.
Bagan 2.1
Kerangka Berpikir
Paradigma penelitian ini adalah paradigma sederhana yang terdiri
atas satu variabel independen dan dependen.
X Y
31
C. Hasil Penelitian yang Relevan
Berikut ialah beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang
dilakukan oleh penulis, di antaranya:
32
No. Penulis Judul Hasil Persamaan Perbedaan
1. Deska Emilia Peran Orang Tua dalam Hasil dari penelitian ini Penelitian ini sama-sama Perbedaan penelitian ini
Menumbuhkan Minat menunjukkan bahwa peranan meneliti tentang peran terletak pada metode penelitian
Belajar Anak di SD keluarga terutama ornag tua orang tua terhadap minat yang digunakan. Pada
Negeri 64 Bengkulu sangat mempengaruhi belajar anak. penelitian ini menggunakan
Selatan Desa Suka pertumbuhan dan perkembangan penelitian deskriptif dari hasil
Nanti Kecamatan anak. Peran orang tua dalam wawancara dan studi
Kedurang menumbuhkan minat belajar di dokumentasi.
SD Negeri 64 Bengkulu Selatan
adalah dengan memberikan
semangat kepada anak tentang
pentingnya pendidikan, sebagai
fasilitator dalam kegiatan belajar
anak, memberikan motivasi
kepada anak untuk
meningkatkan prestasi belajar.
2. Lilia Kusuma Peran Orang Tua dalam Hasil dari penelitian ini Penelitian ini sama-sama Perbedaan dalam penelitian ini
Ningrum Meningkatkan Motivasi menunjukkan bahwa peran meneliti peran orang tua terdapat pada metode
32
Belajar Anak di orang tua dalam meningkatkan terhadap motivasi belajar penelitiannya. Pada penelitian
Kelurahan Margorejo motivasi belajar anak di anak. ini menggunakan metode
25 Polos Kecamatan Kelurahan Margorejo 25 Polos penelitian kualitatif lapangan
Metro Selatan Kecamatan Metro Selatan dalam dan sampel populasi yang
kategori cukup baik meskipun digunakan yaitu di Kelurahan
ada hambatan yang dialami Margorejo 25 Polos
orang tua dalam meningkatkan Kecamatan Metro Selatan.
motivasi belajar anak, seperti
anak yang malas untuk belajar,
menonton televisi film kartun,
bermain dengan teman sebaya
sekitaran rumah, dan bermain
game di hp.
3. Desika Putri Pengaruh Peran Orang Dari pengolahan data diperoleh Penelitian ini sama - Perbedaannya terletak pada
Mardiani Tua Terhadap Motivasi hasil bahwa terdapat pengaruh sama meneliti tentang Teknik analisis yang
dan KedisiplinanBelajar yang positif dan signifikan peran orang tua terhadap digunakan. Pada penelitian ini
Anak Sebagai Dampak antara peran orang tua terhadap motivasi anak selama menggunakan regresi
Wabah Covid-19 motivasi belajar anak. Hal ini pembelajaran daring atau berganda, namun penulis
didapatkan dari uji F yang online. menggunakan analisis regresi
33
menghasilkan F hitung 4,319 sederhana.
dan nilai ini lebih besar daripada
F tabel 3,97. Selanjutnya besar
pengaruh dari variabel X
terhadap masing-masing variabel
Y adalah dengan mengolah nilai
R square. bahwa sebesar 57%
peran orang tua dapat
berpengaruh terhadap motivasi
belajar anak. dan 43%
dipengaruhi oleh faktor lain.
4. Istiqomah Pengaruh Orang Tua Terdapat korelasi antara Penelitian ini sama-sama Perbedaannya terletak pada
Terhadap Motivasi pengaruh orang tua dengan meneliti tentang peran metode penelitiannya. Pada
Belajar Pendidikan motivasi belajar pendidikan orang tua dan motivasi penelitian ini menggunakan
Kewarganegaraan kewarganegaraan namun belajar peserta didik. penelitian korelasional
Siswa Kelas VI di MIS hubungan tersebut hanya sedang sedangkan penulis
Al-Wathoniyah atau cukup. Hal ini dibuktikan menggunakan metode
Karawang. dengan perhitungan koefisien penelitian kuantitatif asosiatif.
34
determinasi (KD) untuk
mengetahui kontribusi variabel
X dan variabel Y.
KD = r2 x 100%
= (0,507)2 x 100%
= 0, 257049 x 100%
= 25,7049%
35
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang dapat diambil berdasarkan kerangka berpikir dan
kajian teori dalam penelitian ini, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ho : Tidak terdapat pengaruh dalam peran orang tua terhadap motivasi
belajar peserta didik kelas V di SDN Ciracas 15 Pagi
Ha : Terdapat pengaruh dalam peran orang tua terhadap motivasi
belajar peserta didik kelas V di SDN Ciracas 15 Pagi
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pelaksanaan
No. Sept-
April Mei Des-Jan April
Jenis Kegiatan Nov
21 21 21 21
21
1 Penyusunan Proposal
Skripsi
43
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods), (Bandung: CV.Alfabeta, 2017),
hal. 43
37
2 Seminar Proposal
3 Penyusunan Instrumen
angket
6 Pelaksanaan Penelitian
7 Pengumpulan Data
9 Penulisan Skripsi
10 Ujian Skripsi
11 Revisi Skripsi
12 Wisuda
44
Ibid, hal.45
38
Desain penelitian mengandung makna rancangan kegiatan
pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara
sistematis dan obyektif, untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji
suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip umum.45
Instrumen penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini
berupa angket atau kuisioner yang dibuat sendiri oleh peneliti. Sugiyono
menyatakan bahwa Instrumen penelitian adalah suatu alat pengumpul data
yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
Dengan demikian, penggunaan instrumen penelitian yaitu untuk mencari
informasi yang lengkap mengenai suatu masalah, fenomena alam maupun
sosial.46
45
Ibid, hal.23
46
Ibid, hal. 25
47
Lestari, Op.Cit.
39
2) Motivasi Belajar (Y)
Motivasi belajar merupakan dorongan internal dan
eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan
perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator
atau unsur yang mendukung.48
b. Definisi Operasional
Untuk mendapatkan data-data dalam penelitian ini
dilakukan dengan pengumpulan data dengan cara kuesioner, melalui
pendekatan kuantitatif dan menggunakan sampel yang ditentukan
dengan teknik sampel jenuh pada seluruh peserta didik kelas V di
SDN Ciracas 15 Pagi. Kuesioner ini dirancang dengan menggunakan
skala likert. Instrumen penilaian angket dengan skala yang
digunakan untuk pengujian keakuratan data dalam penelitian ini
dibuat dengan skala likert. Menurut Sugiyono, Skala Likert
merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat
dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena
sosial. Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variabel yang diukur
dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka
sehingga lebih akurat, efisien dan komunikatif.49
Adapun Skala Likert dan nilai (scoring) yang digunakan
seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Skala Likert
2 Sesuai (S) 4
48
Hamzah B.Uno, Op.Cit
49
Sugiyono, Op.Cit, hal.31
40
3 Kurang Sesuai (KS) 3
c. Kisi-kisi Instrumen
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen
Variabel Dimensi No. Item Skala
1,2,3,4,5,6,7,8,
Sebagai Pendidik
9,10,11,12 Likert
13,14,15,16,17
Sebagai Pembimbing
,18,19 Likert
Peran Orang Tua
20,21,22,23,24
(X) Sebagai Motivator
,25,26,27 Likert
28,29,30,31,32
7,38,39,40 Likert
14,15,16,17,18
Motivasi Belajar
Adanya dorongan dan kebutuhan ,19,20,21,22,2
(Y)
dalam belajar 3,24,25,26,27,
28 Likert
41
masa depan
42
2. Sampel
Menurut Sugiyono sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.51 Bila populasi besar
dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
popolasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka
penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi
tersebut.
Menurut Sugiyono Teknik sampling merupakan teknik
pengambilan sampel, untuk menentukan sampel yang akan digunakan
dalam penelitian, terdapat berbagai macam teknik sampling yang
digunakan.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Teknik Sampling Jenuh. Menurut Sugiyono Teknik sampling jenuh
adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel. Maka dari itu, Penulis memilih sampel menggunakan
teknik sampling jenuh karena jumlah populasi yang relatif kecil atau
kurang dari 100 responden. Sehingga sampel yang digunakan pada
penelitian ini berjumlah 64 orang.
51
Ibid, hal. 23
52
Ibid, hal.16
43
Menurut Sugiyono, kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan informasi
yang berkaitan dengan pengaruh peran orang tua terhadap motivasi
belajar siswa pada peserta didik kelas V di SDN Ciracas 15 Pagi,
Kuesioner yang disebarkan sebanyak jumlah sampel yang ditetapkan
dan berisikan 40 pertanyaan.
b. Kepustakaan
Peneliti keperpustakaan ini dilakukan untuk mendapatkan
data-data yang mendukung permasalahn. Data ini diperoleh dari buku-
buku (literatur), catatan kuliah serta sumber lain yang berbuhungan
dengan peneliti yang dapat memberikan informasi terkait dengan topik
peneliti.53
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau
lewat dokumen. Data sekunder dapat diperoleh dengan cara membaca,
mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber dari
literatur, buku-buku, serta dokumen perusahaan. Data sekunder
digunakan untuk diproses lebih lanjut. Sumber data sekunder untuk
mendukung penelitian ini diperoleh dari studi pustaka dan dokumentasi
mengenai perihal yang terkait dalam penelitian.
53
Endang Widi Winarni, Teori dan Praktik Penelitian Kuantitatif Kualitatif (Jakarta:Bumi
Aksara, 2018),
44
yang memiliki ciri dapat dinilai dengan menggunakan angka. Teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Uji Coba Instrumen Penelitian
Instrumen yang dibuat merupakan instrumen untuk
mengukur Peran Orang Tua (X), Motivasi Belajar (Y) maka uji
instrumen yang dilakukan pada penelitian ini berupa soal uraian maka
jenis pengujian yang dilakukan adalah uji tingkat kesukaran soal,
validitas butir soal dan uji reliabilitas.
a) Uji Validitas
Menurut Sugiyono, uji validitas merupakan hasil
penelitian yang valid apabila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya dan terjadi pada objek
yang akan diteliti.54 Oleh karena itu, sebuah instrument dikatakan
valid apabila instrument ini mengukur apa yang hendak diukur oleh
peneliti. Tipe validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
validitas konstruk (Contruct Validity), yaitu yang dilakukan dengan
analisis faktor dengan cara mengkorelasikan antar skor item
instrument yang diperoleh dari masing -masing item yang berupa
pertanyaan dengan skor totalnya.
Untuk kevalidan dari item kuesioner digunakan metode
koefisien korelasi Product Moment Person yaitu dengan
mengkorelasikan skor total yang dihasilkan oleh masing-masing
responden (Y) dengan skor masing-masing item, yaitu dengan
rumus :
( ) ( )( )
√* ( ) +* ( ) +
Sumber: (Sugiyono 2017)
Keterangan:
rxy : Koefisien Korelasi antara varibel x dan variabel y
54
Ibid, hal.57
45
n : Jumlah responden
x : Skor butir soal yang dihitung validitasnya
y : Skor total
Kriteria terhadap nilai koefisien korelasi rry adalah sebagai berikut :
Tabel 3.4
Kriteria Validitas Instrumen
koefisien korelasi rry Kriteria
0,80 < rxy ≤ 1,00 Sangat tinggi
0,60 < rxy ≤ 0,80 Tinggi
0,40 < rxy ≤ 0,60 Cukup
0,20 < rxy ≤ 0,40 Rendah
rxy ≤ 0,20 Sangat rendah
Untuk mencari r tabel, nilai r tabel dihitung dengan
menggunakan analisis df (degree of freedom) yaitu dengan rumus
df = n-k dengan n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah
variabel independen yang digunakan. Suatu instrumen dikatakan
valid apabila nilai korelasi r hitung > r tabel, sebaliknya suatu
instrumen dikatakan tidak valid apabila nilai korelasi r hitung < r
tabel.
Rumus untuk mencari r tabel :
46
variabel Peran Orang Tua (X) maka akan dinyatakan Valid.
Berikut hasil perhitungan kuesioner pernyataan dari variabel
Peran Orang Tua (X) :
Tabel 3.5
Hasil Pengolahan Uji Validitas Instrumen Variabel Peran
Orang Tua (X)
Peran Orang Tua
Pernyataan
r hitung r tabel Keterangan
47
29 0.843 Valid
30 -0.008 Tidak Valid
31 0.834 Valid
32 0.843 Valid
33 0.780 Valid
34 0.209 Valid
35 0.223 Valid
36 0.403 Valid
37 0.044 Tidak Valid
Sumber : Data Olahan, 2021
Motivasi Belajar
Pernyataan
r hitung r tabel Keterangan
1 0.773 Valid
2 0.836 Valid
3 0.071 0.207 Tidak Valid
4 0.043 Tidak Valid
5 0.903 Valid
48
6 0.865 Valid
7 0.812 Valid
8 0.306 Valid
9 0.752 Valid
10 0.160 Tidak Valid
11 0.836 Valid
12 0.071 Tidak Valid
13 0.043 Tidak Valid
14 0.903 Valid
15 0.865 Valid
16 0.812 Valid
17 0.306 Valid
18 0.752 Valid
19 0.903 Valid
20 0.865 Valid
21 0.812 Valid
22 0.306 Valid
23 0.752 Valid
24 0.160 Tidak Valid
25 0.836 Valid
26 0.071 Tidak Valid
27 0.043 Tidak Valid
28 0.903 Valid
29 0.865 Valid
30 0.043 Tidak Valid
31 0.903 Valid
32 0.865 Valid
33 0.812 Valid
34 0.306 Valid
35 0.752 Valid
36 0.903 Valid
37 0.865 Valid
38 0.812 Valid
39 0.306 Valid
Sumber : Data Olahan, 2021
49
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari nilai
keseluruhan koesioner korelasi ( ) terdapat 30
kuesioner memiliki nilai yang lebih besar dari pada ( )
karena > untuk n= 64 yaitu sebesar 0.207.
b) Uji Reliabilitas
Reliabilitas stabilitas dan konsistensi dari suatu
instrumen yang mengukur suatu konsep. Uji reliabilitas adalah alat
untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari
variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.55
Jawaban responden dikatakan reliabel jika masing-
masing pertanyaan dijawab secara konsisten. SPSS memberikan
fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach
Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha >R Tabel Nunnally dalam. Uji
reliabilitas menggunkan rumus Alpha Cronbach yaitu :
,
( )
Keterangan :
r : reliabilitas
k : banyaknya jumlah pertanyaan
si : varians skor item
st : varians total
Adapun kriteria nilai reabilitas instrumen adalah sebagai berikut :
55
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23 (Edisi 8),
Cetakan Ke VIII, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2016), hal.28
50
Tabel 3.7
Kriteria Reabilitas Instrumen
Nilai reabilitas Kriteria
< 0,20 Sangat rendah
0,21-0,40 Rendah
0,41-0,60 Cukup
0,61-0,80 Tinggi
0,81-1,00 Sangat tinggi
51
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, diketahui bahwa
nilai Cronbach Alpha lebih besar dari nilai standar minimal
koefisien reliabilitas yaitu 0.207 (0.979 > 0.207), maka instrument
penelitian dapat dinyatakan Reliabel.
Tabel 3.10
Uji Reabilitas
Niliai
Variabel rtabel Status
Reliabilitas
Peran Orang Tua 0.933 0.207 Reliabel
Motivasi Belajar 0.979 0.207 Reliabel
Sumber : Data yang diolah tahun 2021
56
Ajat Rukajat, Pendekatan Penelitian Kuantitatif, (Yogyakarta:Deepublish, 2018), hal. 16
52
hubungan yang linear secara signifikan antara variabel
independen dengan variabel dependen.
3. Uji Hipotesis
1. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana merupakan suatu
metode yang digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh
variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).57 Analisis ini
digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat apakah positif atau negatif dan untuk
memprediksi nilai dari variabel terikat apabila nilai variabel bebas
mengalami kenaikan atau penurunan.
Secara umum persamaan regresi sederhana dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Y = a + bX
Keterangan :
Y = Nilai yang diprediksikan
a = Konstanta (nilai Y apabila X-0)
b = Koefisien regresi
X = Nilai variabel independent
Dimana rumusnya :
( )
Keterangan :
N = Jumlah sampel penelitian
X = Variabel bebas (Peran Orang Tua)
Y = Variabel terikat (Motivasi Belajar).
57
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2018)
53
2. Uji Korelasi (Uji R)
Menurut Sugiyono adalah angka yang menunjukan arah
dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih.58 Arah
dinyatakan dalam bentuk hubungan positif atau negatif,
sedangkan kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya
koefisien korelasi.
( )( )
√{ ( ) }{ ( ) }
Keterangan :
Koefisien product moment
=
n = Banyaknya responden
∑ X = Jumlah total variabel X
∑ Y = Jumlah total variabel Y
∑XY = Jumlah hasil kali total variabel X dengan total variabel Y
Tabel 3.11
Interprestasi Nilai Koefisien Korelasi
58
Sugiyono, Op.Cit, hal.67
54
3. Koefisien Determinasi
Menurut Sugiyono analisis determinasi digunakan
untuk menjelaskan seberapa besar pengaruh variabel independen
(X) terhadap variabel dependen (Y) yang merupakan hasil
pangkat dua dari koefisien korelasi.
a. Koefisien Determinasi Simultan
Kd = R2 X 100
Keterangan :
Kd = Koefisien Determinasi
√
t=
√
55
keterangan :
t = distribusi t
r2 = koefisian determinasi
n = jumlah data
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
57
B. Deskripsi Data
Penelitian ini bertujuan untuk mencari data atau membuktikan
signikansi pengaruh peran orang tua terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas V. Penelitian ini dilakukan di SDN Ciracas 15 Pagi yang berlokasi di
Jakarta Timur, DKI Jakarta. Pengambilan sampel pada penelitian ini
menggunakan Teknik sampel jenuh yaitu Teknik penentuan sampel dimana
semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel.
Responden merupakan peserta didik kelas V yang terdiri dari dua
kelas, yaitu kelas V A dan V B dengan total pserta didik kelas V sebanyak 64
peserta didik yang terdiri dari 43 peserta didik laki-laki dan 21 peserta didik
perempuan. Data penelitian yang sudah diperoleh dari pengisian angket peran
orang tua dengan 25 item pernyataan serta pengisian angket motivasi belajar
dengan 30 item pernyataan, sehingga terdapat 55 item pernyataan. Dari data
telah diperoleh terbsebut kemudian diolah dengan menggunakan aplikasi IBM
SPSS Statistics 25 dan Microsoft Excel untuk mendapatkan hasil data yang
diinginkan peneliti. Berikut hasil data yang telah diolah sebagai berikut:
58
Tabel 4.1
Deskripsi Data Peran Orang tua
Descriptive Statistics
Std.
N Range Minimum Maximum Sum Mean Deviation Variance
Std.
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Error Statistic Statistic
PeranOrangtu 64 45 75 120 6512 101.75 1.478 11.823 139.778
a
Valid N 64
(listwise)
59
Wahyu widharso, Pengategorian Data dengan Menggunakan Statistik Hipotetik dan
Statistik Empirik. 2010
59
Tabel 4. 2 Hasil Kategori Peran Orang tua (X)
No Kategori Kriteria Interval Frekuensi Persen %
1. Tinggi X > Mean + X > 113,6 8 12,5 %
1 SD
2 Sedang Mean – 1 SD 90 < X < 113,6 43 67,2 %
< X < Mean
+ 1 SD
3 Rendah X< Mean – 1 X < 90 13 20,3 %
SD
64 100%
100,00%
[VALUE]
[VALUE]
50,00%
0,00%
Tinggi Sedang Rendah
Kategori
60
Tabel 4.4
Hasil Persentase Tabel Indikator Peran Orang tua
Variabel
Indikator Persentase Keterangan
Independen
79,29% Layak
Pembimbing
88,62% Sangat Layak
Pendidik
Peran
Motivator 80,82% Layak
Orang Tua
Fasilitator 78,20% Layak
Rata-rata 81,70% Layak
61
kurang setuju (3), tidak setuju (4), sangat tidak setuju (5). Data ini
diambil dari banyaknya siswa kelas V tahun ajaran 2021/2022 berjumlah
64 peserta didik. Pengambilan data telah didapat, maka diolahlah data
menjadi data statistik dengan menggunakan aplikasi SPSS IBM 25, untuk
lebih lanjut dan lebih jelas berikut data statistik motivasi belajar dibawah
ini.
Tabel 4.5
Deskripsi Data Motivasi Belajar
Descriptive Statistics
Std.
N Range Minimum Maximum Sum Mean Deviation Variance
Std.
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Error Statistic Statistic
MotivasiBelajar 64 65 80 145 7210 112.66 2.010 16.081 258.610
Valid N 64
(listwise)
60
Ibid.
62
f. Rendah = X< Mean – 1 SD
= X<112,7-16,1
=X < 96,6
63
MOTIVASI BELAJAR
[VALUE]
Persentase
60,00% [VALUE]
[VALUE]
40,00%
20,00%
0,00%
Tinggi Sedang Rendah
Kategori
Tabel 4.8
Hasil Persentase Tabel Indikator Motivasi Belajar
64
menandakan bahwa peserta didik berusaha dengan sangat baik dalam
meningkatkan motivasi belajar melalui cita-cita dan harapan yang peserta
didik miliki di masa yang akan datang dan mempunyai hasrat serta
keinginan untuk berhasil untuk menggapai cita-cita tersebut walaupun
pada saat ini proses belajar daring/online dari rumah namun tidak
mengurangi harapan dan cita-citanya kelak.
65
Tabel 4.9
Hasil Uji Normalitas Peran Orang tua dan Motivasi Belajar
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 64
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 15.03683453
Most Extreme Differences Absolute .097
Positive .097
Negative -.060
Test Statistic .097
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
66
Tabel 4.10
Hasil Uji Linieritas
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
MotivasiBelajar * Between (Combined) 4963.091 20 248.155 .872 .619
PeranOrangtua Groups Linearity 2951.532 1 2951.532 10.375 .002
Deviation from 2011.559 19 105.872 .372 .989
Linearity
Within Groups 12233.143 43 284.492
Total 17196.234 63
67
Tabel 4.11
Hasil Persamaan Garis Linear Peran Orang Tua (X)
dengan Motivasi Belajar (Y)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 32.654 19.437 1.680 .098
PeranOrangtua .757 .183 .465 4.134 .000
a. Dependent Variable: MotivasiBelajar
68
Fungsi utama analisis korelasi adalah untuk menentukan seberapa erat
hubungan antara variabel dengan yang lainnya.
Dari hasil pengumpulan kuesioner sebanyak 64 responden
dengan kuesioner peran orang tua (X) sebanyak 25 pernyataan dan
motivasi belajar (Y) 30 pernyataan dan diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4.12
Hasil Koefisien Korelasi
Correlations
PeranOrangtua MotivasiBelajar
PeranOrangtua Pearson Correlation 1 .414**
Sig. (2-tailed) .001
N 64 64
**
MotivasiBelajar Pearson Correlation .414 1
Sig. (2-tailed) .001
N 64 64
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Pengolahan Data Dengan SPSS 25, 2021
hubungan peran orang tua (X) dengan motivasi belajar (Y) adalah sebesar
0.414 > r tabel 0,207, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
atau korelasi antara variabel peran orang tua (X) dengan motivasi belajar
(Y).
hubungan yang positif, karena angka 0.414 bernilai positif maka itu artinya
hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat positif atau dengan kata
lain ada hubungan antara peran orang tua dengan motivasi belajar.
semakin besarnya peran orang tua maka semakin besar pula motivasi
69
Tabel 4.13
pengolahan data SPSS 25 maka nilai korelasi sebesar 0.414 yang artinya
terdapat hubungan positif yang cukup kuat antara peran orang tua (X)
3. Koefisien Determinasi
Sedangkan untuk mengetahui besar presentase kontribusi
antara peran orang tua (X) terhadap motivasi belajar (Y) pada SDN
Ciracas 15 Pagi, diukur dengan koefisien determinasi atau koefisien
penentu dengan pengolahan data menggunakan SPSS 25 sebagai berikut:
Tabel 4.14
Hasil Data Koefisien Determinasi
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .414 .354 .158 15.158
a. Predictors: (Constant), PeranOrtu
Sumber : Pengolahan Data Dengan SPSS 25, 2021
Berdasarkan data SPSS Model Summary diatas, diketahui nilai
koefisien determinasi atau R Square sebesar 0.354. Besarnya angka
koefisien determinasi (R Square) adalah 0.354 atau sama dengan 35,4 %.
Angka tersebut mengandung arti bahwa variabel peran orang tua (X)
70
berpengaruh terhadap variabel motivasi belajar (Y) sebesar 35,6%
sedangkan sisanya (100% - 35,6 % = 64,4 %) dipengaruhi oleh variabel
lain diluar persamaan regresi ini atau variabel yang tidak diteliti.
Hasil Uji t
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 32.654 19.437 1.680 .098
PeranOrangtua .757 .183 .465 4.134 .000
a. Dependent Variable: MotivasiBelajar
Sumber : Pengolahan Data Dengan SPSS 25, 2021
71
nilai t tabel dengan taraf 0,025 ialah 1,998. Dari hasil perhitungan yang
diperoleh menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar 4,134 > nilai ttabel
sebesar 1,998 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa pada uji hipotesis terdapat pengaruh yang signifikan
antara peran orang tua terhadap motivasi belajar peserta didik.
E. Pembahasan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mencari data dan membuktikan
signifikansi pengaruh peran orang tua terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas V SDN Ciracas 15 Jakarta. Peneliti menggunakan angket dalam
mengumpulkan data penelitian, dengan 25 pernyataan untuk angket peran
orang tua dan 31 pernyataan untuk angket motivasi belajar.
Berdasarkan hasil analisis, Peran Orang tua Kelas V SDN Ciracas
15 Pagi termasuk ke dalam kategori sedang. Banyaknya kategori tinggi pada
variabel peran orang tua terdapat 8 orang tua siswa (12,5 %), orang tua yang
memiliki peran dalam kategori sedang memperoleh terdapat 43 orang tua
(67,8%), kemudian pada kategori ketiga yaitu kategori rendah sebanyak 13
orang tua siswa (20,3 %).
Sedangkan motivasi belajar peserta didik Kelas V juga termasuk
dalam kategori sedang. Banyaknya kategori tinggi pada variabel Motivasi
Belajar sebanyak 15 Siswa (23,4%), lalu pada ketegori sedang memperoleh
sebanyak 31 Siswa (48,4%), kemudian pada kategori ketiga, yaitu kategori
rendah sebanyak 18 siswa (28,2%).
Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi diperoleh r= 0,414
dengan tingkat pengaruh cukup kuat. Sedangkan r tabel untuk n=64 pada taraf
signifikansi 5% sebesar 0,246. Karena r hitung lebih besar dari r tabel pada
taraf signifikansi 5% (0,414>0,246) maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan positif yang cukup kuat antara peran orang tua (X) terhadap
motivasi belajar (Y) di SDN Ciracas 15 Pagi.
Hasil dari analisis penelitian menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh positif yang signifikan peran orang tua terhadap motivasi belajar
72
peserta didik. Maka dapat diketahui bahwa peran orang tua mempunyai
kontribusi dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik, sehingga
peserta didik yang memiliki motivasi tinggi terdapat peran orang tua yang
baik selama pembelajaran jarak jauh di rumah, dan begitupun sebaliknya
peserta didik yang memiliki motivasi rendah terdapat peran orang tua yang
kurang baik sehingga anak merasa bosan dan tidak semangat untuk belajar di
rumah.
Setiap individu memiliki motivasi yang berbeda-beda untuk
melakukan sesuatu kegiatan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Menurut Hamzah B. Uno, motivasi belajar ialah dorongan yang diberikan
dari dalam ataupun dari luar diri peserta didik yang sedang belajar untuk
melakukan perubahan tingkah laku.61
Motivasi belajar yang dipengaruhi dari dalam diri peserta didik
(instrinsik) seperti cita-cita, keinginan untuk berhasil , rasa ingin tahu yang
tinggi, kemampuan peserta didik dalam memahami pembelajaran, dll.
Sedangkan motivasi belajar yang dipengaruhi dari luar diri peserta didik
(ekstrinsik) seperti kondisi lingkungan keluarga (terutama orang tua), kondisi
lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah, dll.
Selama pembelajaran jarak jauh, orang tua atau keluarga dapat
dikatakan sebagai kunci semangat dan gairah belajar anak di rumah. Tidak
hanya mendidik anak agar rajin belajar namun juga memberikan perhatiannya
dengan mengingatkan anak untuk belajar, membimbing anak ketika sedang
mengalami kesulitan belajar, menyediakan fasilitas belajar yang dibutuhkan
anak, memperhatikan kesehatan anak, dan lain sebagainya.
Hal ini senada dengan pendapat Diana Sari tentang peran orang tua
dalam memotivasi belajar siswa, dirumuskan bahwa keberhasilan peserta
didik dalam proses belajar tidak terlepas dari motivasi yang menjadi
pendorong dan penggerak agar dapat menjalankan proses kegiatan belajar di
rumah. Terdapat beberapa peran orang tua dalam bidang pendidikan yang
dapat dilakukan untuk memotivasi belajar di rumah yaitu orang tua berperan
61
Op.Cit, Hamzah B. Uno.
73
sebagai pembimbing, pendidik (educator), pendorong (motivator), dan
fasilitator atau sebagai sarana belajar bagi anak di rumah. .62
Selain itu, orang tua juga harus memenuhi kebutuhan anaknya
dalam belajar seperti menyediakan fasilitas belajar, memberikan perhatian,
pujian ataupun penghargaan kepada anak dan membantu memecahkan
masalah yang dihadapi anak dalam belajar. Anak yang mendapat perhatian
dari orang-orang di sekitarnya akan menambah motivasi untuk lebih
bertanggung jawab dalam belajar sehingga anak dapat mencapai keberhasilan
dalam belajar.
Orang tua yang berperan dengan baik terhadap peserta didik (anak)
akan memberikan dampak positif bagi anak seperti lebih gairah semangat dan
dorongan belajar serta menumbuhkan rasa percaya diri untuk peserta didik
dalam melakukan kegiatan baik dalam belajar ataupun aktivitas lainnya
sehingga tujuan dari kegiatan tersebut dapat telaksana dan tercapai dengan
baik.
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data penelitian yang
telah dilakukan oleh peneliti, peneliti melakukan uji prasyarat dengan
menggunakan uji normalitas dan uji linearitas dengan menggunakan aplikasi
IBM SPSS Statistics 25. Data yang diperoleh peneliti yaitu data berdistribusi
normal dan bersifat linear. Nilai yang peneliti dapatkan dari uji T ialah nilai
thitung > ttabel = 4.134 > 1,998 dan nilai signifikansi = 0,000 < 0,05.
Pengaruh yang diberikan oleh peran orang tua (X) terhadap
motivasi belajar (Y) ditentukan oleh koefisien 𝑅2 atau 35,4%. Hal ini berarti
bahwa meningkat/menurunnya motivasi dalam belajar ditentukan oleh peran
orang tua sebesar 35,4 %. Sedangkan sisanya 64,6 % dipengaruhi oleh
perubahan lain yang juga berpengaruh terhadap motivasi belajar peserta
didik.
Namun perlu diketahui bahwa peran orang tua bukanlah satu-
satunya faktor yang mempengaruhi motivasi belajar peserta didik karena
62
Diana Sari, “Peran Orang tua dalam memotivasi belajar siswa”, PROSIDING SEMINAR
NASIONAL 20 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 25
NOVEMBER 2017
74
masih banyak faktor lain yang berpengaruh namun tidak dibahas dalam
penelitian ini. Faktor lain yang mempengaruhi motivasi belajar peserta didik,
misalnya peran guru, lingkungan belajar, kebiasaan belajar, dan lain-lain.
Berdasarkan uraian yang sudah di paparkan oleh peneliti
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa semakin baik orang tua berperan
sebagai fasilitator atau sarana belajar anak di rumah, maka peserta didik akan
mendapatkan lingkungan yang nyaman dalam belajar sehingga peserta didik
dapat menggapai cita-cita dan harapannya. Jika orang tua berperan dengan
baik sebagai pembimbing belajar di rumah, maka peserta didik mendapatkan
kegiatan yang menarik dalam belajar. Jika orang tua berperan dengan baik
sebagai pendorong atau motivator, maka peserta didik akan termotivasi dalam
belajar melalui penghargaan yang diberikan ketika proses belajar dan
kebutuhan dalam belajar akan terpenuhi dengan baik. Jika orang tua berperan
sebagai pendidik dengan baik dalam hal memberikan pendidikan
agama,sosial,dan akhlak kepada anak, maka keinginan peserta didik untuk
berhasil akan meningkat.
F. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang
positif peran orang tua terhadap motivasi belajar peserta didik, namun peneliti
menyadari masih banyak kekurangan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Penelitian ini dilakukan pada saat pembelajaran jarak jauh atau daring,
sehingga peneliti tidak dapat secara langsung mengenal dan melihat
responden ketika proses pembelajaran sedang berlangsung.
2. Penelitian ini hanya meneliti satu variabel bebas saja dari sekian banyak
faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar peserta didik.
3. Waktu dalam penyebaran angket atau kuesioner lebih lama dibandingkan
penelitian secara langsung karena menunggu semua orang tua dan peserta
didik mengisi angket penelitian.
4. Peneliti tidak dapat mengendalikan faktor yang mungkin dapat
mempengaruhi jawaban responden dalam pengisian instrumen, seperti
kejujuran dan kondisi sosial serta kesehatan orang tua dan peserta didik.
75
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh peran orang tua
terhadap motivasi belajar peserta didik SDN Ciracas 15 Pagi, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara peran
orang tua (X) terhadap motivasi belajar (Y) peserta didik di SDN Ciracas 15
Pagi yaitu sebesar 0,414 dan berada pada ketegori cukup kuat. Serta, terdapat
sebuah hubungan positif yang signifikan antara peran orang tua dengan hasil
motivasi belajar peserta didik yaitu sebesar 0,414 dan berada pada ketegori
cukup kuat.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan saran
sebagai berikut:
1. Bagi orang tua peserta didik, agar lebih meningkatkan peranannya kepada
anak dari perasaan dan permasalahan yang sedang dialami peserta didik
dengan cara menyediakan lebih banyak waktu untuk mendampingi dan
membimbing peserta didik.
2. Bagi peserta didik, disarankan untuk dapat meningkatkan motivasi belajar
dengan tetap mengikuti arahan atau perintah dari orang tua dalam proses
bimbingan untuk mencapai tujuan keberhasilan dalam belajar yang
sesungguhnya.
76
3. Bagi pendidik dan sekolah, disarankan untuk memberikan perhatian
kepada orang tua peserta didik dengan cara memberikan berbagai macam
workshop tentang parenting sehingga orang tua peserta didik dapat
melakukan peranannya dengan baik. Selain itu pendidik dan sekolah
disarankan untuk memberikan bimbingan, dorongan, serta perhatian
dalam belajar sehingga peserta didik dapat meningkatkan prestasi belajar.
4. Bagi peneliti, disarankan untuk lebih mengembangkan penelitian dengan
menggali faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar
peserta didik.
77
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. 2013.
Cahyati, Nika dan Kusumah, Rita. Peran Orang Tua dalam Menerapkan
Pembelajaran di Rumah Saat Pandemi Covid 19. Jurnal Golden Age,
Universitas Hamzanwadi. Volume.04 No.1, Juni 2020.
Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. 2009.
Dinata, Muhammad Putra dan dkk. “Kontribusi Konsep Diri Dan Dukungan
Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa Dan Implikasinya Dalam
Pelayanan Bimbingan Dan Konseling”. Konselor, Volume 5 No.1, Maret
2016.
78
Hero, Hermus dan Ermalinda, Maria. Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan
MotivasiBelajar Siswa Kelas V Di Sekolah Dasar Inpres Iligetang. Jurnal
Riset Pendidikan Dasar. 2018.
Mardiani, Desika Putri. Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Motivasi Dan
Kedisiplinan Belajar Anak Sebagai Dampak Wabah Covid-19. Jurnal
Paradigma. Volume 11, Nomor 1, April 2021.
Sadirman. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar Ed.2. Jakarta: Rajawali Pers,
2017.
Sari, Diana. “Peran Orang Tua Dalam Memotivasi Belajar Siswa”. Jurnal
Bimbingan Dan Konseling Indonesia: Teori Dan Aplikasi. 2017.
79
Sulistyo, Ignatius. “Peningkatan Motivasi Belajar Dengan Menerapkann Model
Pembelajaran Kooperatif TGT Pada Pelajaran PKN”. Jurnal Studi Sosial.
2016.
Sutarman, Maman dan Asih. Manajemen Pendidikan Usia Dini: Filosofi, Konsep,
Prinsip, Dan Aplikasi. Bandung: Pustaka Setia. 2016.
Uno, Hamzah. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. 2013.
Werdayanti, Rina Nilai Boleh Biasa Mental Harus Juara. Yogyakarta: Istana
Media. 2015.
80
LAMPIRAN
A. LAMPIRAN 1
INSTRUMEN ANGKET VALIDASI DOSEN
80
1. Angket Peran Orang Tua
Tidak
Relevan
Relevan
No Variabel Indikator Sub Indikator Pernyataan dengan Komentar
dengan
Indikator
Indikator
16. Memberikan Saya mendidik anak saya agar sopan dan santun
Pendidik Pendidikan kepada semua orang
sosial kepada
17. anak Saya mengajarkan kepada anak untuk disiplin
dan tepat waktu dalam belajar
82
21. dan hukuman Saya memberikan pujian ketika anak saya
pada anak mendapatkan nilai yang baik
83
32. Saya membuat ruangan belajar khusus untuk
anak belajar
84
2. Angket Motivasi Belajar
Tidak
Relevan
Relevan
No Variabel Indikator Sub Indikator Pernyataan dengan Komentar
dengan
Indikator
Indikator
85
8. Saya tidak fokus belajar di rumah selama
pembelajaran jarak jauh
9. Saya selalu semangat mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru
10. Rajin belajar Ketika tugas sekolah saya sudah selesai, saya
secara mandiri gunakan waktu luang untuk mengerjakan latihan
ketika dalam soal di buku paket atau LKS
waktu kosong
11. Saya malas belajar ketika saya tidak paham
materi yang dipelajari
12. Pada saat menemui soal yang sulit, saya
Teliti dalam
menjawab asal saja
mengerjakan
13. soal yang Ketika sedang ujian, saya berusaha mengerjakan
diberikan soal dengan teliti dan benar
14. Saya membaca ulang catatan atau buku
pelajaran yang sudah dijelaskan oleh guru
15. Ketika nilai ulangan saya kurang bagus, saya
berusaha untuk meningkatkan nilai ulangan
berikutnya dengan kemampuan saya dengan
Adanya belajar lebih giat
16. Adanya kemauan untuk Saya tidak pernah menyiapkan buku yang sesuai
dorongan dan belajar dengan jadwal pelajaran esok hari
kebutuhan
dalam belajar,
17. Saya hanya belajar ketika ada tugas saja
86
19. Saya langsung mengumpulkan lembar jawaban ini unsur ketelitian
ujian tanpa mengecek jawaban lagi
87
29. Adanya harapan Upaya Saya belajar dengan giat walaupun tidak ada
dan cita-cita keinginan untuk ujian
untuk masa meraih cita-cita
30. depan, Keinginan untuk Saya belajar dengan sungguh-sungguh agar
mendapatkan mendapatkan peringkat di sekolah
prestasi
31. Adanya Saya berusaha untuk mendapatkan nilai yang
penghargaan Pemberian baik agar mendapatkan pujian dari guru dan
dalam proses pujian atau orang tua
32. belajar, penghargaan Saya rajin belajar agar dibelikan barang yang
sangat saya inginkan
88
40. belajar yang yang nyaman Saya menghias tempat belajar saya agar saya
kondusif terus semangat untuk belajar dan mengerjakan
tugas dan soal-soal
Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan, angket ini dinyatakan:
1. Layak digunakan untuk penelitian tanpa revisi
2. Layak digunakan untuk penelitian setelah revisi
3. Tidak layak digunakan untuk penelitian
89
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FORM (FR) No. Revisi: : 01
FITK
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
Kepada Yth.,
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selama
6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
A.n. Dekan,
Kajur Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
90
LAMPIRAN 3
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA
JAKARTA
DINAS PENDIDIKAN
SDN CIRACAS 15 PAGI
JL. PENGANTEN ALI NO. 40 RT. 011 /006 KEC. CIRACAS, JAKARTA TIMUR
Telp. 021-87708831 Email :sdnciracas_15@yahoo.com
91
Uji Reliabilitas (Variabel X)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,933 25
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,979 30
92
Kuesioner setelah uji coba instrumen (yang di sebar)
IDENTITAS RESPONDEN
Keterangan:
SL : Selalu
SR : Sering
KD : Kadang-kadang
JR : Jarang
TP : Tidak Pernah
93
Variabel X : Peran Orang tua
Alternatif Jawaban
No Pernyataan
SL SR KD JR TP
1 Saya mendampingi anak saat mereka
belajar
2 Saya lebih mementingkan pekerjaan
dibandingkan mendampingi anak
membuat tugas sekolah
3 Saya menanyakan kesulitan belajar yang
dihadapi anak saya dan memberikan
solusi yang tepat
4 Saya mendengarkan curahan hati anak
saya ketika sedang menghadapi masalah
dalam belajar
5 Saya mengerjakan tugas sekolah anak
agar mendapatkan nilai yang bagus
94
13 Saya membiarkan anak saya bermalas-
malasan dalam menjalankan ibadah
14 Saya mengajak anak untuk beribadah
bersama
15 Saya mendidik anak saya agar sopan dan
santun kepada semua orang
16 Saya mengajarkan anak untuk bersabar
ketika mengalami masalah dalam belajar
17 Saya mengajarkan kepada anak untuk
selalu bersikap jujur kepada siapapun
18 Saya membelikan hadiah jika anak
mendapat nilai ujian bagus di sekolah
19 Saya memberikan pujian ketika anak saya
mendapatkan nilai yang baik
20 Saya akan mengurangi uang saku anak
saya ketika mendapatkan nilai yang
buruk di sekolah
21 Saya akan marah dan menghukum anak
saya jika mendapatkan nilai yang buruk
di sekolah
22 Saya mengajak anak saya jalan-jalan saat
hari libur
23 Saya menceritakan pengalaman yang
bermanfaat ketika masih remaja kepada
anak saya
24 Saya selalu memenuhi kebutuhan belajar
anak ketika guru memberikan tugas
25 Saya menasehati anak agar giat dalam
belajar
26 Saya menyediakan tempat belajar yang
nyaman untuk anak
27 Saya menggunakan wifi di rumah agar
95
anak mudah mengakses bahan ajar untuk
kepentingan belajar
28 Saya tidak memberikan akses internet
untuk anak saya belajar
29 Saya membuat ruangan belajar khusus
untuk anak belajar
30 Saya membiarkan anak saya belajar
dengan pencahayaan yang kurang atau
lampu redup
31 Saya membiarkan anak saya belajar
dengan gaya khas mereka (sambil
tiduran, mendengarkan musik, duduk di
meja belajar, dll)
32 Saya membelikan buku tulis dan alat tulis
untuk belajar
33 Dalam pelajaran menggambar, saya
menyediakan peralatan menggambar
(buku gambar, pensil warna, cat air)
34 Saya lebih memilih membelikan buku
komik dibandingkan buku pelajaran
kepada anak
35 Saya hanya mengandalkan buku
pelajaran yang diberikan dari sekolah
tanpa memberikan buku pelajaran
tambahan kepada anak
36 Saya membiarkan anak untuk belajar
mandiri di rumah
37 Saya mendaftarkan anak saya dalam les
mata pelajaran yang kurang dikuasai.
96
ANGKET MOTIVASI BELAJAR
IDENTITAS RESPONDEN
NAMA : ………………………………………………………
KELAS : ………………………………………………………
Keterangan:
SL : Selalu
SR : Sering
KD : Kadang-kadang
JR : Jarang
TP : Tidak Pernah
97
Variabel Y : Motivasi Belajar Peserta Didik
Jawaban Alternatif
No. Pernyataan
SL SR KD JR TP
1 Saya bertanya kepada guru jika ada materi
pelajaran yang belum mengerti
2 Saya bertanya kepada teman jika ada
materi pelajaran yang belum mengerti
3 Saya malu bertanya kepada guru jika saya
belum paham materi yang dijelaskan
4 Saya senang ketika dapat menjawab soal-
soal yang diberikan oleh guru
5 Saya selalu ingin menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh guru
6 Saya memperhatikan guru menjelaskan
materi pelajaran walaupun lelah dan bosan
7 Saya memperhatikan video pembelajaran
yang diberikan guru
8 Saya tidak fokus belajar di rumah selama
pembelajaran jarak jauh
9 Saya selalu semangat mengerjakan tugas
yang diberikan oleh guru
10 Ketika tugas sekolah saya sudah selesai,
saya gunakan waktu luang untuk
mengerjakan latihan soal di buku paket
atau LKS
11 Saya malas belajar ketika saya tidak
paham materi yang dipelajari
12 Pada saat menemui soal yang sulit, saya
menjawab asal saja
13 Ketika sedang ujian, saya berusaha
mengerjakan soal dengan teliti dan benar
14 Saya membaca ulang catatan atau buku
98
pelajaran yang sudah dijelaskan oleh guru
15 Ketika nilai ulangan saya kurang bagus,
saya berusaha untuk meningkatkan nilai
ulangan berikutnya dengan dengan belajar
lebih giat
16 Saya tidak pernah menyiapkan buku yang
sesuai dengan jadwal pelajaran esok hari
17 Saya hanya belajar ketika ada tugas saja
18 Saya selalu telat mengumpulkan tugas
19 Saya mengerjakan tugas tanpa melihat
tugas teman
20 Saya selalu megumpulkan tugas tepat
waktu
21 Saya selalu masuk tepat waktu ketika
belajar melalui zoom meeting
22 Saya selalu telat masuk kelas zoom
meeting sehingga sudah tertinggal
beberapa materi pembelajaran
23 Saya mengerjakan sendiri tugas yang
diberikan guru tanpa bantuan orang lain
24 Saya meminta orang tua atau kakak saya
untuk mengerjakan soal ulangan saya
25 Saya sadar bahwa saya harus belajar agar
mempunyai pengetahuan yang luas
26 Saya malas mencari informasi dari
berbagai sumber yang berhubungan
dengan pelajaran untuk esok hari
27 Ketika saat zoom meeting saya
mendengarkan guru sambil makan atau
melakukan aktivitas lain
28 Saya belajar dengan giat walaupun tidak
ada ujian
99
29 Saya belajar dengan sungguh-sungguh
agar mendapatkan peringkat di sekolah
30 Saya berusaha untuk mendapatkan nilai
yang baik agar mendapatkan pujian dari
guru dan orang tua
31 Saya rajin belajar agar dibelikan barang
yang sangat saya inginkan
32 Saya belajar agar tidak dimarahi oleh
orang tua
33 Ketika saya mendapatkan nilai yang
buruk, saya akan mendapatkan hukuman
dari orang tua
34 Saya tertarik untuk belajar saat guru
memberikan video pembelajaran pada saat
zoom meeting
35 Saya tidak suka permainan/kuis dalam
pelajaran
36 Saya sangat senang belajar ketika guru
menggunakan permainan dan bernyanyi
dalam pelajaran
37 Saya bosan dalam belajar ketika guru
hanya memberikan materi penjelasan saja
sepanjang pelajaran
38 Ruang belajar di rumah saya sangat
nyaman sehingga saya dapat fokus saat
belajar
39 Saya menghias tempat belajar saya agar
saya terus semangat untuk belajar dan
mengerjakan tugas dan soal-soal
100
Variabel X (Peran Orang tua)
Resp 2 5 6 7 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 28 29 31 32 33 34 35 36 TOTAL
1 4 5 5 1 3 3 4 5 4 4 5 3 5 2 4 4 5 5 3 4 5 4 4 4 3 98
2 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 3 112
3 5 2 5 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 3 111
4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 5 4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 99
5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 5 5 5 5 1 3 5 4 5 5 5 110
6 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 3 1 3 5 5 5 1 5 4 5 5 4 1 105
7 4 1 4 3 4 3 4 4 4 4 3 2 3 4 3 4 3 5 3 3 4 3 4 4 3 86
8 3 5 5 5 5 5 3 4 5 3 4 4 4 3 4 5 4 4 1 3 4 4 5 3 5 100
9 3 5 5 3 5 4 5 5 4 4 5 5 5 3 3 4 5 5 1 5 5 5 4 1 5 104
10 5 5 5 5 5 2 5 5 5 3 4 3 3 2 3 5 4 3 1 5 2 5 5 5 5 100
11 5 3 5 3 5 4 5 4 5 5 3 5 5 4 3 4 5 2 2 5 5 3 5 2 4 101
12 5 3 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 2 5 5 5 5 1 5 4 4 5 1 5 105
13 5 5 3 4 5 4 5 5 5 2 5 5 3 4 4 4 5 5 4 5 3 5 5 5 5 110
14 2 3 2 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 5 4 4 3 2 3 2 79
15 3 5 3 5 5 4 5 5 5 4 4 3 5 3 4 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 110
16 5 5 5 4 4 5 5 4 1 5 3 5 3 5 5 4 5 1 1 4 5 4 5 5 5 103
17 5 5 1 3 5 3 5 5 4 5 4 3 5 3 5 4 4 4 5 4 5 4 4 3 3 101
18 3 2 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 2 5 5 5 5 5 2 5 4 5 5 5 110
19 3 2 3 2 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 2 4 4 3 4 5 3 5 4 3 1 80
20 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 3 5 4 3 4 5 110
21 3 3 3 3 5 5 3 4 4 2 4 3 4 3 3 4 3 4 1 3 4 3 5 5 4 88
22 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 3 5 116
23 3 3 5 4 4 5 5 4 5 5 3 3 4 3 5 5 4 4 3 2 5 4 4 5 3 100
24 5 5 5 2 5 5 5 5 5 3 5 3 5 2 2 5 5 5 1 5 5 4 5 3 5 105
25 5 1 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 2 5 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 3 100
26 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 120
101
27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 3 3 112
28 3 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 2 3 5 5 2 3 3 105
29 2 3 3 2 5 3 3 3 5 3 3 3 2 3 3 5 3 3 3 1 3 3 3 2 4 76
30 2 3 2 3 5 4 4 4 3 2 3 2 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4 3 3 2 79
31 1 2 3 4 5 5 3 3 5 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 5 4 5 88
32 5 4 5 3 4 3 3 3 5 3 3 2 3 2 3 5 3 1 1 2 3 3 5 5 5 84
33 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 120
34 4 3 4 3 4 3 4 4 5 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 90
35 5 5 4 1 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 4 5 5 5 4 3 5 112
36 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 2 4 5 5 4 3 3 4 4 5 5 5 103
37 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 3 5 5 5 5 3 3 115
38 5 5 5 3 5 4 5 5 5 3 5 4 5 1 5 4 5 5 3 4 3 5 5 3 5 107
39 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 120
40 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 2 3 5 4 5 5 2 1 3 4 5 4 5 106
41 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 5 3 5 3 4 4 5 3 3 5 4 2 3 105
42 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 83
43 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 3 5 4 3 4 4 4 110
44 4 4 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 3 5 115
45 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 2 4 5 1 5 5 4 4 5 2 5 106
46 5 3 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 1 4 5 5 4 1 2 5 5 5 4 5 106
47 3 3 4 3 4 4 4 3 4 5 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 2 85
48 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 3 5 5 5 4 5 5 3 4 5 110
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 5 4 3 4 3 2 94
50 2 3 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 4 4 5 5 5 2 5 110
51 5 4 5 4 5 5 5 5 5 3 4 3 3 4 3 5 3 3 5 5 3 3 5 2 3 100
52 3 4 4 3 5 4 5 4 4 4 2 3 4 3 4 2 4 4 2 5 4 3 5 4 3 92
53 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4 5 5 5 5 3 3 5 5 3 110
54 3 2 3 1 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 4 2 3 3 5 3 4 3 3 3 1 75
102
55 5 4 5 5 4 5 3 3 4 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 4 3 4 90
56 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 120
57 3 4 3 3 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 110
58 3 3 3 3 5 5 4 4 5 3 4 3 3 5 3 5 3 4 3 3 2 4 3 3 2 88
59 1 1 2 3 5 3 5 5 4 5 4 5 5 3 5 5 4 4 5 3 5 3 4 5 3 97
60 4 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 3 5 5 4 5 1 4 110
61 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 3 3 4 3 4 5 4 110
62 3 4 3 3 3 2 4 2 5 4 5 3 5 2 4 3 5 4 1 3 4 5 3 5 4 89
63 5 3 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 3 4 4 4 4 5 4 5 107
64 2 5 3 5 3 5 4 5 3 4 5 5 3 5 4 5 3 5 5 5 3 3 4 3 5 102
103
13 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 3 2 3 2 3 5 4 5 4 5 5 1 5 5 5 5 130
14 5 1 5 5 5 1 5 4 5 5 4 3 3 3 3 4 5 3 5 4 4 5 2 3 4 4 3 2 5 3 113
15 4 5 4 4 5 4 5 4 3 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 3 5 4 5 4 4 4 3 3 5 4 129
16 4 3 5 3 3 5 5 3 5 4 3 5 4 3 5 3 5 4 3 4 2 4 5 4 3 2 3 3 3 2 110
17 3 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 145
18 4 3 4 5 5 3 5 2 4 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 3 130
19 1 2 4 4 5 5 5 4 3 3 3 3 3 1 2 5 5 5 4 4 4 2 3 4 4 1 4 4 4 4 105
20 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 3 5 4 5 5 5 5 3 3 138
21 3 2 3 5 3 3 5 2 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 2 5 5 2 4 4 3 3 2 5 1 97
22 4 5 3 5 5 5 4 5 3 2 4 3 3 4 5 3 5 3 5 3 4 5 4 5 4 3 4 3 5 4 120
23 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 2 3 4 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 5 5 5 5 134
24 5 1 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 2 1 3 3 3 5 3 5 3 4 5 5 5 5 1 5 5 5 120
25 4 2 4 3 4 3 2 4 4 5 2 2 4 1 4 3 3 1 3 5 5 3 4 2 3 4 4 4 5 2 99
26 5 3 5 5 5 3 5 5 3 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 4 137
27 4 1 4 4 4 3 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 130
28 2 4 3 5 5 2 5 2 4 5 5 5 4 5 4 3 2 4 5 4 5 5 3 5 4 5 5 3 3 4 120
29 2 3 5 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 4 5 3 5 5 5 5 5 99
30 2 2 2 5 5 5 4 4 4 4 2 2 3 2 3 4 4 4 4 3 2 4 2 4 4 4 2 3 2 3 98
31 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 5 3 5 5 3 4 3 3 1 97
32 1 1 5 3 5 3 4 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 1 90
33 5 5 2 5 5 3 4 5 5 2 5 4 4 5 3 5 5 5 5 4 5 4 5 1 5 5 5 5 5 4 130
34 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 2 4 5 5 3 5 3 4 3 4 3 4 2 2 3 1 3 92
35 3 2 4 5 4 5 5 4 5 4 5 3 3 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 130
36 3 3 4 5 5 3 5 3 2 3 4 4 4 4 4 5 5 3 5 4 5 5 3 5 4 5 3 3 2 3 116
37 5 5 3 5 5 3 5 3 3 5 5 5 1 5 5 4 4 4 5 4 5 3 5 3 5 3 5 3 3 1 120
38 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 1 5 5 4 4 4 2 4 5 3 2 5 2 2 3 3 4 115
39 4 5 4 5 5 4 4 3 5 5 5 3 4 5 5 4 5 3 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 134
40 2 1 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 2 4 3 2 3 3 3 2 121
104
41 2 2 2 5 5 2 4 3 3 3 4 4 2 3 3 5 4 3 5 3 4 5 5 4 3 3 4 3 3 4 105
42 4 5 3 3 3 1 3 3 2 3 1 3 3 2 3 4 4 4 4 5 5 5 5 3 5 3 5 5 5 5 109
43 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 1 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 2 3 3 3 3 97
44 3 3 2 4 4 3 4 5 4 3 4 4 3 4 3 4 4 5 4 3 5 5 5 4 3 5 4 3 5 4 116
45 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 5 4 5 4 3 3 4 5 4 5 3 4 2 3 3 3 3 4 4 116
46 5 3 5 5 4 5 4 5 3 5 5 2 3 4 3 4 5 4 5 3 4 5 5 5 4 5 4 3 3 2 122
47 5 5 5 4 5 3 3 3 3 2 1 2 3 4 3 3 2 3 3 4 5 3 4 3 4 3 4 3 2 3 100
48 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 4 5 1 5 5 5 1 5 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 115
49 3 4 4 4 4 5 5 5 3 4 1 3 5 5 4 5 3 3 3 5 5 4 3 3 4 2 3 3 4 1 110
50 3 2 4 5 5 5 4 3 3 3 2 3 3 2 3 2 4 3 4 4 2 5 2 5 3 3 2 3 3 2 97
51 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 4 2 4 3 4 3 3 4 4 2 4 3 3 4 4 3 5 99
52 4 4 3 4 4 2 3 3 5 4 3 4 3 4 3 3 3 1 4 3 4 4 4 4 4 3 1 4 2 3 100
53 1 1 5 4 5 3 4 1 3 4 4 1 2 4 3 3 2 3 2 5 3 2 3 3 5 3 3 5 2 3 92
54 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 4 91
55 3 3 3 3 3 2 2 4 5 4 5 4 5 3 3 3 5 3 5 3 5 5 3 5 4 4 4 4 4 4 113
56 5 4 4 5 4 4 3 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 138
57 5 5 5 5 3 5 3 3 3 4 2 4 2 3 3 4 4 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 100
58 4 5 4 4 4 1 4 3 4 4 4 5 5 3 2 2 3 2 3 4 3 4 3 3 4 2 3 2 3 3 100
59 3 4 4 3 3 2 1 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 1 3 3 3 4 3 2 2 2 3 80
60 3 5 3 3 4 1 3 5 5 5 4 5 4 3 3 3 3 3 2 5 5 2 2 3 3 2 3 3 2 3 100
61 3 5 5 4 5 2 5 5 5 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 4 3 99
62 3 4 3 2 3 3 2 3 4 2 4 3 3 2 3 2 1 3 2 3 3 2 3 1 3 3 3 2 2 3 80
63 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 128
64 3 5 4 3 5 4 4 3 3 2 5 2 4 3 4 4 4 4 5 3 5 5 3 5 3 4 3 5 3 4 114
105
Uji Normalitas
Uji Linieritas
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
MotivasiBelajar * Between (Combined) 7014.693 20 350.735 1.626 .090
PeranOrangtua Groups Linearity 3519.983 1 3519.983 16.31 .000
4
Deviation from 3494.711 19 183.932 .852 .637
Linearity
Within Groups 9277.744 43 215.761
Total 16292.43 63
8
Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
106
1 PeranOrangtuab . Enter
a. Dependent Variable: MotivasiBelajar
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .465 .216 .203 14.353
a. Predictors: (Constant), PeranOrangtua
b. Dependent Variable: MotivasiBelajar
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3519.983 1 3519.983 17.087 .000b
Residual 12772.455 62 206.007
Total 16292.438 63
a. Dependent Variable: MotivasiBelajar
b. Predictors: (Constant), PeranOrangtua
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 32.654 19.437 1.680 .098
PeranOrangtua .757 .183 .465 4.134 .000
a. Dependent Variable: MotivasiBelajar
107
Perolehan Skor Peran Orang tua
No. Responden Perolehan Skor
1. Resp.001 98
2. Resp.002 112
3. Resp.003 111
4. Resp.004 99
5. Resp.005 110
6. Resp.006 105
7. Resp.007 86
8. Resp.008 100
9. Resp.009 104
10. Resp.010 100
11. Resp.011 101
12. Resp.012 105
13. Resp.013 110
14. Resp.014 79
15. Resp.015 110
16. Resp.016 103
17. Resp.017 101
18. Resp.018 110
19. Resp.019 80
20. Resp.020 110
21. Resp.021 88
22. Resp.022 116
23. Resp.023 100
24. Resp.024 105
25. Resp.025 100
26. Resp.026 120
27. Resp.027 112
28. Resp.028 105
108
29. Resp.029 76
30. Resp.030 79
31. Resp.031 88
32. Resp.032 84
33. Resp.033 120
34. Resp.034 90
35. Resp.035 120
36. Resp.036 103
37. Resp.037 115
38. Resp.038 107
39. Resp.039 120
40. Resp.040 106
41. Resp.041 105
42. Resp.042 83
43. Resp.043 110
44. Resp.044 115
45. Resp.045 106
46. Resp.046 106
47. Resp.047 85
48. Resp.048 110
49. Resp.049 94
50. Resp.050 110
51. Resp.051 100
52. Resp.052 92
53. Resp.053 110
54. Resp.054 75
55. Resp.055 90
56. Resp.056 120
57. Resp.057 110
58. Resp.058 88
109
59. Resp.059 97
60. Resp.060 110
61. Resp.061 110
62. Resp.062 89
63. Resp.063 107
64. Resp.064 102
Tabel 4.1
Hasil Persentase Peran Orang tua
Tabel 4.4
Persentase Peran Orang tua
110
Berdasarkan distribusi frekuensi di atas dapat dibuat histogram
distribusi frekuensi sebagai berikut.
22
12
5 7 6 5
4 3
Tabel Histogram
111
15. M. Farhan F. 129
16. M. Alfan A. 110
17. M. Azka Zulhilmi 145
18. Muhammad Fadilla 130
19. Nabila Melany M. 105
20. Prayata Joko S.Y 138
21. Rafael Andreas A. 97
22. Resyi Zannirah 120
23. Revelita Anes T. 134
24. Reza Eka P. 120
25. Salsabilah Octa 99
26. Silla Nazihrah 137
27. Syafa Athailah 130
28. Zidane Leonar D. 120
29. Zidni Rohadatul 99
30. Visakha Purna C. 98
31. Riana Ananta R.H 97
32. Rendynata L.H 90
33. Abdullah Huda 130
34. Ahmad Faris Nadhir 92
35. Alda Aulia Nasution 130
36. Berlens Rafel 116
37. Bintany Hayu Levin 120
38. Chiko Liyansyah 115
39. Dafina Azka Mazaya 134
40. Elang Wira Satriaji 121
41. Faiz Dhia Zhafar 105
42. Fariz Firmansyah 109
43. Handika Hayu Ningrat 97
44. Kennard Rajendra 116
112
45. Kyla Aulia Prasetyo 116
46. Marcel Ridwan 122
47. Marini Putri Pratiwi 100
48. Mawar Septiana 115
49. Mochammad Erfino 110
50. Muhammad Alfin 97
51. Muhammad Evan 99
52. Muhammad Rasya 100
53. Muhammad Rayan 92
54. Muhammad Sarwani 91
55. Muhammad Zidan 113
56. Mutiara Al Khatira 138
57. Nani Juliandika 100
58. Nasya Fajriatun 100
59. Nexia Putri Avrianty 80
60. Queen Malika Henfer 100
61. Ratu Aulida 99
62. Refan Akhtar Putra 80
63. Sello Dwinanda 128
64. Vania Chesna 114
113
Hasil Persentase Motivasi Belajar
114
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
Selain kuliah, penulis juga aktif mengikuti organisasi intra dan ekstra
kampus seperti Himpunan Mahasiswa Jurusan PGMI sebagai wakil bendahara
umum, Organisasi Marching Band UIN Jakarta sebagai anggota, Ayo Mengajar
Indonesia sebagai volunteer dan Forum Komunikasi Mahasiswa Jakarta.
Banyak suka duka yang penulis alami dalam proses penyelesaian skripsi
ini, namun orang tua, keluarga, sahabat serta dosen pembimbing dan akademik
yang memberikan semangat dan motivasi sehingga penulis tidak menyerah dalam
menyelesaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis mengucapkan rasa syukur yang
sebesar-besarnya atas penyelesaian skripsi ini, saya menyadari bahwa
kesempurnaan hanya milik Tuhan sang Pencipta, maka dari itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran bagi pembaca mengenai skripsi ini. Semoga dapat
bermanfaat dan dijadikan referensi untuk dikembangkan kembali.
115