Anda di halaman 1dari 129

PENGARUH PERAN ORANG TUA TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK


KELAS 5 SDN CIRACAS 15 PAGI
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

disusun oleh:
Fauziah Oktariyanti
11170183000029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2022 M/1443 H
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING

PENGARUH PERAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR


PESERTA DIDIK KELAS 5 SDN CIRACAS 15 PAGI

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh
Fauziah Oktariyanti
11170183000029

Yang mengesahkan,

Pembimbing

Anis Fuadah Z., M.Pd.I.


NIP. 198806062015032006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2022 M/1443 H

i
LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Fauziah Oktariyanti

NIM : 11170183000029

Jurusan/Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Alamat : Jl. Ali RT 001/01 No.17, Kel. Cipayung, Kec. Cipayung, Kota
Jakarta Timur.

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Peran Orang tua Terhadap Motivasi
Belajar Peserta didik Kelas 5 SDN Ciracas 15 Pagi” adalah benar hasil karya saya
sendiri di bawah bimbingan dosen:

Dosen Pembimbing : Anis Fuadah Z., M.Pd.I.

NIP : 198806062015032006

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensinya apabila ternyata skripsi ini bukan hasil karya
saya sendiri.

Jakarta, 05 April 2022

Yang menyatakan,

Fauziah Oktariyanti
NIM. 11170183000029

ii
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peran orang tua terhadap
motivasi belajar peserta didik, serta seberapa besar pengaruh peran orang tua
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas 5 sekolah dasar. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif dengan desain kausalitas. Sampel yang
digunakan adalah sampel jenuh, yaitu seluruh jumlah populasi sebesar 64 peserta
didik dan orang tua peserta didik kelas 5 SDN Ciracas 15 Pagi. Pengambilan data
yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan instrumen berupa angket peran
orang tua dan motivasi belajar dengan skala likert. Hasil yang diperoleh dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara peran
orang tua terhadap motivasi belajar peseta didik Kelas 5 SDN Ciracas 15 Pagi
dengan nilai (t hitung = 4,134; sig. 0,000 < 0.05). Nilai koefisien korelasi yang
didapatkan oleh peneliti sebesar 0,414 yang artinya variabel bebas dengan
variabel terikat memiliki tingkat hubungan yang cukup kuat dengan nilai koefisien
determinasi sebesar 35,6% sedangkan sisanya sebesar 64,4% dipengaruhi oleh
faktor lain.

Kata kunci: Peran Orang tua, Motivasi Belajar.

iii
ABSTRACT

The purpose to this research was to know the effect of parental roles on the
learning motivation of students, as well as how much influence the role of parents
on the learning motivation of grade 5 elementary school students. This study uses
a quantitative method with a causal design. The sample used is a saturated sample,
namely the entire population of 64 students and parents of class 5 students at SDN
Ciracas 15 Pagi. Data collection was carried out in this study using an instrument
in the form of a questionnaire on the role of parents and learning motivation with
a Likert scale. The results obtained in this study indicate that there is a significant
influence between the role of parents on the learning motivation of students in
Class 5 SDN Ciracas 15 Pagi with a value (t count = 4,134; sig. 0.000 < 0.05).
The correlation coefficient value obtained by the researcher is 0.414, which means
that the independent variable and the dependent variable have a strong enough
relationship with the coefficient of determination of 35.6% while the remaining
64.4% is influenced by other factors.

Keywords : parental roles, learning motivation

iv
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil „alamiin, Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT


yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga
penulis diberi kesempatan dan kemudahan untuk menyelesaikan Proposal Skripsi
ini.
Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi Besar
Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabat yang telah menjadi suri
tauladan baik bagi kita semua dan telah membawa umatnya dari zaman jahiliyah
atau zaman kebodohan menuju zaman yang penuh cahaya seperti saat ini.
Skripsi ini disusun untuk diajukan kepada Prodi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah dan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi
persyaratan akademik program S1 kependidikan dan mencapai gelar sarjana
pendidikan (S.Pd.). Dalam penyusunan Skripsi ini penulis banyak mendapatkan
bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga Skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Maka dari itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta jajaran.
2. Dr. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
3. Rohmat Widayanto, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah.
4. Anis Fuadah Z., M.Pd.I., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberi
bimbingan, masukan maupun kritik dan saran yang sangat bermanfaat
kepada penulis selama melaksanakan penyusunan skripsi ini.
5. Dra. Hj. Zikri Neni Iska, M.Psi., selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang selalu memberikan motivasi dan do‟a kepada kami anak
bimbingannya dari awal semester hingga akhir semester.

v
6. Seluruh Dosen serta Staf Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
yang telah memberikan ilmu selama perkuliahan hingga akhirnya skripsi
ini dapat selesai dengan baik.
7. Kedua orang tua serta Keluarga Besar yang tiada henti-hentinya
memberikan do‟a, membimbing, mendidik, serta memberikan motivasi
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
8. Keluarga Besar PGMI UIN Jakarta Angkatan 2017.
9. Sahabat-sahabat yang berkontribusi dan menemani perjuangan penulis di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Salsa, Nailul, Jihan, Kaja, dan Hilda
yang selalu memberikan bantuan dukungan dan motivasi dalam
mengerjakan skripsi ini.
10. Serta semua pihak yang terkait dan tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Atas segala dukungan, semangat, dan pengaruh positif dalam menyusun
skripsi ini.

Semoga segala amal baik semua pihak atas do‟a, perhatian, dukungan,
motivasi, dan bantuannya mendapat balasan yang berlipat ganda oleh Allah SWT.
Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan
pembaca umumnya.
Kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Tuhan semesta alam, oleh karena
itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak guna perbaikan
skripsi ini. Akhir kata, semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Jakarta, 10 Oktober 2021

Fauziah Oktariyanti

vi
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii


DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix
DAFTAR BAGAN................................................................................................. x
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 5
C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 5
D. Rumusan Masalah...................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6
BAB II .................................................................................................................... 8
KAJIAN TEORI ................................................................................................... 8
A. Kajian Teori................................................................................................ 8
1. Motivasi Belajar Peserta Didik ............................................................. 8
2. Peran Orang Tua .................................................................................. 19
B. Kerangka Berpikir ................................................................................... 30
C. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................. 32
D. Hipotesis Penelitian .................................................................................. 36
BAB III ................................................................................................................. 37
METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................ 37
A. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 37
B. Metode dan Desain Penelitian ................................................................. 38
1. Instrumen Peran Orang Tua (X), Motivasi Belajar (Y) ................... 39
C. Populasi dan Sampel ................................................................................ 42
1. Populasi .................................................................................................. 42
2. Sampel .................................................................................................... 43
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 43
E. Teknik Analisis Data ................................................................................ 44

vii
1. Uji Coba Instrumen Penelitian ........................................................... 45
2. Uji Prasyarat Analisis .......................................................................... 52
3. Uji Hipotesis .......................................................................................... 53
2. Uji Korelasi (Uji R) .............................................................................. 54
3. Koefisien Determinasi .......................................................................... 55
4. Uji T atau Uji Parsial ........................................................................... 55
BAB IV ................................................................................................................. 57
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................. 57
BAB V................................................................................................................... 76
PENUTUP ............................................................................................................ 76
A. Kesimpulan ............................................................................................... 76
B. Saran ......................................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 78
LAMPIRAN .......................................................................................................101
RIWAYAT HIDUP PENULIS .........................................................................115

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Relevan ...................................................................................32


Tabel 3.1 Timeline Schedule Penelitian .................................................................37
Tabel 3.2 Skala Likert..............................................................................................40
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen ..................................................................................41
Tabel 3.4 Kriteria Validitas Instrumen ..................................................................45
Tabel 3.5 Hasil Pengolahan Uji Validitas Instrumen Peran Orang tua..............47
Tabel 3.6 Hasil Pengolahan Uji Validitas Instrumen Motivasi Belajar .............48
Tabel 3.7 Kriteria Reliabilitas Instrumen..............................................................50
Tabel 3.8 Hasil Pengolahan Reliabilitas Variabel Peran Orang tua (X) ............51
Tabel 3.9 Hasil Pengolahan Reliabilitas Variabel Motivasi Belajar (Y) .............51
Tabel 3.10 Uji Reliabilitas .......................................................................................52
Tabel 3.11 Interpretasi Nilai Koefisien ..................................................................54
Tabel 4.1 Deskripsi Data Peran Orang tua ............................................................59
Tabel 4.2 Hasil Kategori Peran Orang tua ............................................................60
Tabel 4.3 Deskripsi Data Motivasi Belajar ............................................................62
Tabel 4.4 Hasil Kategori Motivasi Belajar ............................................................63
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas ...............................................................................64
Tabel 4.6 Hasil Uji Linieritas ..................................................................................65
Tabel 4.7 Hasil Persamaan Garis Linear Variabel X dan Y ................................66
Tabel 4.8 Hasil Koefisien Korelasi..........................................................................67
Tabel 4.9 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ..........68
Tabel 4.10 Hasil Data Koefisien Determinasi ........................................................69
Tabel 4.10 Hasil Uji T ..............................................................................................73

ix
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir ................................................................................25

x
DAFTAR LAMPIRAN

Instrumen Angket Validasi Dosen .........................................................................80


Surat Bimbingan Skripsi ........................................................................................90
Surat Keterangan Penelitian ..................................................................................91
Uji Validitas Dan Reliabilitas .................................................................................92
Angket Peran Orang Tua .......................................................................................93
Angket Motivasi Belajar .........................................................................................97
Tabulasi Data Peran Orang Tua ...........................................................................101
Tabulasi Data Motivasi Belajar ............................................................................103
Uji Normalitas Uji Linieritas Uji T Dengan Regresi Sederhana ........................106
Perolehan Skor Peran Orang Tua .........................................................................108
Hasil Persentase Peran Orang Tua .......................................................................110
Perolehan Skor Motivasi Belajar ...........................................................................111
Hasil Persentase Motivasi Belajar .........................................................................114

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan dan pembelajaran sangat penting dalam kehidupan untuk
menjadi bekal di masa dewasa untuk menghadapi persaingan yang lebih ketat.
Pendidikan sudah kita dapat sejak kecil. Sebagaimana yang kita ketahui,
pendidikan pertama seorang anak adalah Ibu atau keluarga. Ketika kita masih
berusia satu tahun, kita dibimbing oleh Ibu atau orang tua untuk berdiri dan
berjalan. Tanpa kita sadari kita diberikan pendidikan atau pengetahuan oleh
Ibu kita untuk mengetahui bagaimana caranya untuk belajar berdiri dan
berjalan, Dengan adanya pendidikan, kita akan dibentuk menjadi pribadi yang
kompeten.
Pendidikan dan pembelajaran anak harus tetap berjalan dan dilakukan
apapun yang terjadi walaupun tidak di sekolah. Seperti pada saat ini, dilanda
nya wabah atau virus yang dapat menyerang manusia di seluruh dunia yang
dikenal dengan Covid-19 (Corona Virus Deseases-19). Sehingga membuat
Pemerintah Indonesia menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan
kegiatan di rumah saja. Selain itu kita juga harus social distancing atau
menjaga jarak untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid-19.
Adanya pandemi Covid-19 ini membuat semua sarana di tutup
sementara sampai kasus penyebaran Covid-19 di Indonesia sudah menurun
dan keadaan mulai membaik. Sejak adanya coronavirus yang datang ke
Indonesia pada awal maret tahun 2020, semua kegiatan dilakukan di rumah
saja tidak terkecuali dengan kegiatan belajar mengajar. Seluruh sekolah di
tutup untuk sementara sehingga proses pembelajaran yang semula dilakukan
secara tatap muka beralih menjadi pembelajaran jarak jauh atau secara online.
Dalam masa pandemi Covid-19 ini membuat guru dan peserta didik
semakin kurang dalam berkomunikasi karena terbatasnya fasilitas
pembelajaran di rumah. Hal tersebut juga berdampak kepada motivasi belajar

1
peserta didik yang semakin hari semakin jenuh dan bosan karena
belajar di rumah saja dengan keterbatasan fasilitas yang ada.
Menurut Hamzah B. Uno, motivasi belajar ialah dorongan yang
diberikan dari dalam maupun dari luar diri peserta didik yang sedang belajar
untuk melakukan perubahan tingkah laku.1 Motivasi belajar yang dipengaruhi
dari dalam diri peserta didik (instrinsik) seperti cita-cita, keinginan untuk
berhasil , rasa ingin tahu yang tinggi, kemampuan peserta didik dalam
memahami pembelajaran, dll. Sedangkan motivasi belajar yang dipengaruhi
dari luar diri peserta didik (ekstrinsik) seperti kondisi lingkungan keluarga
(terutama orang tua), kondisi lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah, dll.
Dalam proses pembelajaran jarak jauh ini tidak hanya guru dan
peserta didik saja yang terlibat, namun orang tua juga ikut andil dalam proses
pembelajaran daring ini. Peran orang tua sangat penting dalam pembelajaran
jarak jauh terhadap motivasi belajar peserta didik di rumah. Karena semakin
lama peserta didik pasti merasa jenuh dan bosan jika hanya belajar di rumah
saja dan tidak bisa bertemu dengan teman-temannya di sekolah.
Orang tua juga harus memberikan edukasi kepada anak yang belum
bisa memahami adanya pandemi ini sehingga mengharuskan anak untuk
belajar di rumah dan harus memakai masker ketika ke luar rumah sebagai
bentuk pencegahan penyebaran virus corona. Oleh karena itu, pada
pembelajaran jarak jauh ini orang tua tidak bisa menyerahkan sepenuhnya
pendidikan anak kepada guru sekolah karena pada masa pandemi ini anak
lebih banyak waktu di rumah dan bersama orang tua.
Namun, keberhasilan suatu pembelajaran tergantung pada
karakteristik peserta didik itu sendiri. Jika orang tua sudah berperan dengan
sangat baik akan tetapi kondisi anak tidak mengalami perubahan, berarti
kondisi anaklah yang perlu dievaluasi. Dalam proses pembelajaran terdapat
beberapa faktor yang dapat menjadi penghambat bagi anak diantaranya

1
Muhammad Putra Dinata, Mega Iswari & Mudjiran, “Kontribusi Konsep Diri dan
Dukungan Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa dan Implikasinya dalam Pelayanan
Bimbingan dan Konseling”, Konselor, Volume 5 | Number 1 | March 2016, hlm. 9.

2
adalah bakat, minat, motivasi dan kesehatan mental serta tipe-tipe khusus
seorang pelajar.2
Oleh karena itu, diperlukan usaha nyata yang dilakukan oleh orang tua
agar minat dan motivasi belajar anak secara daring atau online di sekolah
berjalan dengan baik. Orang tua sebagai penanggung jawab utama pendidikan
sangat besar peranannya dalam mengontrol proses belajar anak. Dapat
dikatakan bahwa salah satu faktor keberhasilan anak dalam pembelajaran
jarak jauh adalah karena orang tua yang mengontrol kegiatan belajar anaknya
dengan baik.
Jika orang tua tidak berperan dengan baik bahkan cenderung kurang
peduli, maka kemungkinan anak tersebut akan mengalami masalah dalam
pembelajaran jarak jauh dan tidak memiliki motivasi untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran karena anak tersebut merasa kurang diperhatikan oleh
orang tuanya.
Jadi semakin kuat dan tinggi motivasi belajar dalam diri peserta didik
maka akan semakin kuat pula semangat belajar dalam meraih prestasi.
Semangat belajar yang muncul dalam diri peserta didik akan memiliki
dampak positif ketika proses pembelajaran sedang berlangsung. Dengan
adanya dukungan dan perhatian yang kuat dari orang tua diharapkan dapat
meningkatkan motivasi belajar peserta didik selama proses pembelajaran
jarak jauh.
Menurut Winingsih dalam Nika Cahyati dan Rita Kusumah terdapat
empat peran orang tua selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yaitu : 1. Orang
tua memiliki peran sebagai guru di rumah, dimana orang tua dapat
membimbing anak belajar secara jarak jauh dari rumah. 2. Orang tua sebagai
fasilitator, ialah orang tua sebagai sarana dan prasarana bagi anaknya dalam
melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) . 3. Orang tua sebagai motivator,

2
Abu Ahmadi, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), hal. 81

3
adalah orang tua yang dapat memberikan semangat untuk belajar, serta
memperoleh prestasi yang baik. 4. Orang tua sebagai pengaruh atau director.3
Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan saat melaksanakan
observasi ketika berlangsungnya proses belajar mengajar di Kelas VB SDN
Ciracas 15 Pagi, yaitu peserta didik kurang fokus dan merasa bosan saat guru
sedang menjelaskan materi pelajaran. Selain itu, terdapat beberapa peserta
didik yang terlambat mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru. Bahkan
ada juga yang tidak mengumpulkan tugas satupun. Hal tersebut dikarenakan
kurangnya motivasi dan semangat belajar peserta didik di rumah.4
Berdasarkan data yang peneliti dapatkan, bahwa terdapat 30 persen
(19 peserta didik) dari jumlah keseluruhan (64 peserta didik) kelas 5 memiliki
status sosial ekonomi yang rendah, selain itu juga terdapat 10 peserta didik
yang memiliki status berkebutuhan khusus.5
Hal ini juga diperkuat dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti
dengan Ibu Nanik selaku wali kelas VB yaitu dalam pembelajaran daring
dengan menggunakan whatsapp maupun zoom banyak terjadi permasalahan
seperti kuota dan sinyal yang tidak memadai, dan permasalahan terbesar
dalam pembelajaran daring yaitu beberapa peserta didik tidak memiliki
smartphone karena kondisi ekonomi keluarga, sehingga materi yang sudah
disampaikan oleh pengajar terdapat beberapa peserta didik yang kurang
memahami materi yang sudah diberikan.”6
Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Desika Putri
Mardiani yang berjudul Pengaruh Peran Orang tua Terhadap Motivasi dan
Kedisiplinan Belajar Anak sebagai Dampak Wabah Covid-19. Hasil dari

3
Nika Cahyati dan Rita Kusumah, “Peran Orang Tua dalam Menerapkan Pembelajaran di
Rumah Saat Pandemi Covid 19”, Jurnal Golden Age, Universitas Hamzanwadi, Volume.04 No.1,
Juni 2020, hal. 155
4
Hasil Pengamatan Pribadi, Proses Kegiatan Belajar Mengajar Kelas V B berjumlah 32
siswa di SDN Ciracas 15 Pagi, 20 September 2021.
5
Biodata Siswa Kelas 5 SDN Ciracas 15 Pagi tahun 2021/2022.
6
Wawancara dengan Nanik Feriyanti., S.Pd., Guru Kelas V B SDN Ciracas 15 Pagi,
wawancara di ruang kelas, tanggal 20 September 2021

4
penelitian ini menyatakan bahwa semakin tinggi peran orang tua, semakin
meningkat pula motivasi belajar anak dan kedisiplinan anak.7
Dari penjabaran diatas, menjelaskan bahwa terdapat beberapa
permasalahan yang muncul sehingga orang tua perlu lebih memahami kondisi
anak, seperti memberikan perhatian atau motivasi lebih kepada anak,
membuat jadwal belajar anak dan memberikan fasilitas belajar anak di rumah.
Maka dari itu, penulis ingin membuktikannya dengan melakukan penelitian
dengan judul “ Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar
Peserta didik Kelas 5 di SDN Ciracas 15 Pagi”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat diidentifikasi beberapa
masalah dalam penelitian, antara lain:
1. Kondisi pandemi covid19 mengakibatkan kurang maksimalnya kegiatan
belajar mengajar yang dilakukan oleh guru.
2. Motivasi belajar peserta didik yang rendah.
3. Terdapat 19 dari 64 peserta didik memiliki status sosial ekonomi yang
rendah dan 10 peserta didik yang dinyatakan berkebutuhan khusus dalam
belajar.
4. Peserta didik sering terlambat mengumpulkan tugas yang diberikan oleh
guru.
5. Kurangnya dorongan dari orang tua dalam menumbuhkan motivasi dan
semangat belajar kepada peserta didik.

C. Pembatasan Masalah
Pada identifikasi masalah di atas, peneliti akan mengkaji satu masalah
yaitu peran orang tua terhadap motivasi belajar peserta didik kelas V di SDN
Ciracas 15 Pagi. Oleh karena itu, agar masalah ini dapat dibahas secara
terperinci dan tidak meluas, maka penelitian ini dibatasi pada:

7
Desika Putri Mardiani, Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Motivasi Dan Kedisiplinan
Belajar Anak Sebagai Dampak Wabah Covid-19, Jurnal Paradigma, Volume 11, Nomor 1, April
2021.

5
1. Subjek Penelitian
Peserta didik dan Orang tua kelas V di SDN Ciracas 15 Pagi yaitu 64
peserta didik.
2. Fokus Penelitian:
a. Kurangnya dorongan dari orang tua dalam menumbuhkan motivasi
belajar peserta didik
b. Rendahnya motivasi belajar peserta didik.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah, maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah: “apakah peran orang tua berpengaruh
terhadap motivasi belajar peserta didik di SDN Ciracas 15 Pagi?”

E. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka penelitian
ini untuk mengetahui apakah peran orang tua berpengaruh terhadap motivasi
belajar peserta didik di SDN Ciracas 15 Pagi.

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini ialah
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini di harapkan dalam memberikan solusi alternatif dan
kontribusi pemikiran serta mengembangkan khanazah ilmu pengetahuan
terkait peran orang tua dalam memotivasi belajar anak secara daring.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti, penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan
keterampilan tentang peran orang tua dan motivasi belajar siswa.
b. Bagi pendidik atau guru, diharapkan penelitian ini dapat mendorong
guru untuk lebih meningkatkan motivasi atau minat belajar peserta
didik selama pembelajaran jarak jauh.

6
c. Bagi siswa, diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar peserta
didik agar dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.
d. Bagi sekolah, dapat memberikan gambaran dan saran dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
e. Bagi Perguruan Tinggi dan masyarakat, hasil penelitian ini dapat
memberikan pengetahuan dan dapat dijadikan referensi untuk diteliti
lebih lanjut.

7
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori
1. Motivasi Belajar Peserta Didik
a. Pengertian Motivasi
Kata motif dapat diartikan sebagai daya upaya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat
diartikan sebagai daya penggerak dari dalam dan luar subjek untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan
dan Motivasi akan mendorong kamu untuk melakukan suatu upaya
untuk mewujudkan keinginan.8
Berawal dari kata motif itu, maka motivasi adalah suatu
dorongan dari dalam individu untuk melakukan suatu tindakan
dengan cara tertentu sesuai dengan tujuan yang direncanakan.
Motivasi disini menjadi suatu alat kejiwaan untuk bertindak sebagai
daya gerak atau daya dorong untuk melakukan pekerjaan.9
Menurut Mc.Donald motivasi adalah suatu perubahan energi di
dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif
(perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan . sedangkan menurut
Hamalik, Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam pribadi
seseorang yang ditandai dengan munculnya efektif dan reaksi untuk
mencapai tujuan tersebut.10
Motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri
anak yang sanggup menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada
kegiatan pembelajaran, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh

8
Sadirman, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan Dan Pemanfaatannya, (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2016), hal.14
9
Kompri, Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru Dan Siswa Cetakan 2, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2016), hal.8
10
I Wayan Candra, dkk, Psikologi Landasan Keilmuan Praktik Keperawatan Jiwa,
(Yogyakarta: ANDI, 2017), hlm. 77.

8
subjek belajar anak dapat tercapai dan adanya daya penggerak agar
anak dapat bergerak sesuai dengan kemampuannya dan anak juga
dapat meningkatkan daya gerak tersebut.11
Berdasarkan pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa motivasi adalah kekuatan bagi setiap orang untuk
menimbulkan kemauan dalam melaksanakan suatu kegiatan.
Kemauan baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri
(motivasi instrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).
Seberapa besar dan kuat motivasi yang dimiliki setiap individu akan
menentukan kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam
konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.
b. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan dorongan internal dan eksternal
pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan
tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur
yang mendukung.12 Sedangkan menurut Sadirman motivasi belajar
yaitu keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari
kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar,
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat
tercapai.13
Menurut Frederick J. Mc Donald motivasi belajar adalah suatu
perubahan tenaga di dalam diri seseorang (pribadi) yang ditandai
dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.14
Sedangkan menurut Abraham Maslow motivasi belajar adalah

11
Hermus Hero, dan Maria Ermalinda, “Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan
MotivasiBelajar Siswa Kelas V Di Sekolah Dasar Inpres Iligetang”, Jurnal Riset Pendidikan
Dasar, 01 (2), 129-139, 2018, hal.21
12
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi Dan Pengukurannya (Analisis Di Bidang Pendidikan),
(Jakarta: Bumi Aksara, 2017), hal.11
13
Sadirman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar Ed.2, (Jakarta: Rajawali Pers, 2017),
hal.24
14
Nashar, Peranan Motivasi dan Kemampuan awal dalam kegiatan Pembelajaran, (Jakarta:
Delia Press, 2004), hal.39.

9
kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang
didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik
mungkin. Kemudian menurut Clayton Alderfer motivasi belajar
adalah suatu dorongan intrinsik dan ekstrinsik yang menyebabkan
seseorang (individu) untuk bertindak atau berbuat mencapai tujuan,
sehingga perubahan tingkah laku pada diri siswa diharapkan terjadi.15
Nasution berpendapat bahwa “motivasi belajar adalah kondisi
psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan belajar”.
Menurut Djamarah, motivasi untuk belajar adalah kondisi psikologis
yang mendorong seseorang untuk belajar.Motivasi mempunyai arti
yang sangat penting dalam belajar. Fungsi motivasi yang terpenting
adalah sebagai pendorong timbulnya aktivitas, sebagai pengarah, dan
sebagai penggerak untuk melakukan suatu pekerjaan.16
Dari beberapa pengertian motivasi belajar diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa motivasi belajar yaitu dorongan bagi setiap
individu untuk melakukan suatu kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar tersebut dan dapat mencapai
tujuan belajar sehingga diharapkan akan terjadi perubahan tingkah
laku pada diri siswa atau individu.
c. Teori Motivasi Belajar
Teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu sebagai berikut:17
1. Teori Motivasi Herzberg (Teori dua faktor)
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang
mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan
menjauhkandiri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya
faktor higiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor
intrinsik).

15
Ibid, hal.42
16
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka CIpta, 2011), hal.200
17
Ratna Yudhawati dan Dany Haryanto, Teori-Teori Dasar Psikologi Pendidikan, Jakarta:
PT. Prestasi Pustakaraya, 2011, hal. 80-84

10
a) Faktor hygiene, memotivasi seseorang untuk keluar dari
ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar
manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya
(faktor ekstrinsik),
b) Faktor motivator, memotivasi seseorang untuk berusaha
mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah
achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb
(faktor intrinsik).

d. Fungsi Motivasi Belajar


Pembelajaran akan berhasil apabila peserta didik memilki
motivasi dalam belajar. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan
makin berhasil pula pelajaran itu. Oleh sebab itu, menumbuhkan
motivasi belajar peserta didik merupakan salah satu tugas dan
tanggung jawab guru. Guru yang baik dalam mengajar selamanya
akan berusaha mendorong peserta didik untuk beraktivitas mencapai
tujuan pembelajaran.18 Ada 3 fungsi motivasi dalam proses
pembelajaran, yaitu:
1) Menentukan Penguatan Belajar
Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila
seorang anak yang belajar dihadapkan pada satu masalah yang
cukup pelik dalam memecahkannya. Motivasi yang tinggi akan
menjadikan hambatan-hambatan belajar menjadi lebih kecil dan
peluang akan keberhasilana semakin besar. Jadi motivasi dalam
hal ini merupakan motor penggerak anak untuk melakukan
kegiatan belajar.
2) Memperjelas Tujuan Belajar
Pada prinsipnya sebuah motivasi terbangun dari tujuan.
Aktivitas dalam belajar merupakan salah satu peran motivasi

18
Sadirman, Op.Cit, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan Dan Pemanfaatannya,
2016, hal. 26

11
yang membantu anak untuk fokus pada tujuan yang sudah
direncanakan.
Menyeleksi perbuatan untuk memperjelas tujuan dalam
belajar bisa dengan menentukan perbuatan-perbuatan yang bisa
dikerjakan untuk mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Adanya tujuan belajar ini, pencapaian anak akan
terlaksana dengan baik. Anak akan mengetahui ke arah yang
akan di tujunya dengan begitu anak akan terus berusaha dengan
bersungguhsungguh.
3) Menentukan Ketekunan Belajar
Realita di lapangan telah membuktikan bahwa betapa
banyak tokoh yang sukses dibidangnya, bukan karena
kejeniusannya tetapi lebih karena ketekunan dan kerja kerasnya.
Belajar, sebagai pintu untuk masuk dalam dunia keilmuan yang
sangat luas, tentu membutuhkan ketekunan yang membaca
untuk mampu menguasainya. Motivasi dalam hal ini dapat
memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sehingga
anak tahu apa yang harus dilakukannya.
Pintar bukan jaminan anak sukses tetapi dengan adanya
kemauan, ketekunan dan kerja keras anaklah yang akan
menuntun ke dalam kesuksesannya. Orang tua tidak boleh
menuntut anaknya harus terus belajar, tetapi biarkan anak
belajar dengan sendirinya. Orang tua hanya perlu memberikan
arahan yang baik dan benar.
e. Macam-macam Motivasi Belajar
Menurut Djamarah dikenal dua macam motivasi, yaitu
motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
1) Motivasi Intrinsik
Djamarah berpendapat bahwa motivasi intrinsik adalah
motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu

12
dirangsang dari luar, karena dalam diri individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan menurut
Gunarsa motivasi intrinsik merupakan dorongan atau kehendak
yang kuat yang berasal dari dalam diri seseorang. Semakin kuat
motivasi intrinsik yang dimiliki oleh seseorang, semakin besar
kemungkinan ia memperlihatkan tingkah laku yang kuat untuk
mencapai tujuan.19
Menurut Sardiman motivasi intrinsik adalah motif-motif
yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari
luar karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk
melakukan seseuatu.20
2) Motivasi Ekstrinsik
Dinamakan dengan motivasi ekstrinsik karena tujuan
utama dari individu melakukan kegiatan yaitu untuk mencapai
tujuan yang terletak di luar aktivitas belajar itu sendiri, atau
tujuan itu tidak terlibat di dalam sebuah aktivitas belajar.
Menurut Gunarsa, motivasi ekstrinsik ialah segala sesuatu yang
diperoleh melalui pengamatan sendiri, saran, anjuran ataupun
dorongan dari orang lain”.21
Selain itu, Sardiman mengemukakan pendapat bahwa
motivasi ekstrinsik merupakan motif yang aktif dan berfungsi
karena adanya rangsangan dari luar diri. Motivasi ekstrinsik
dapat dikatakan juga sebagai bentuk motivasi di dalam sebuah
aktivitas belajar individu yang dimulai dan diteruskan
berdasarkan dorongan dari luar diri. 22
Dalam motivasi ekstrinsik ini dapat berasal dari orang
tua, keluarga, guru, maupun orang di sekitar peserta didik.

19
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2015), hal. 149
20
Sardiman, Op.Cit., hal. 89-90
21
Singgih D. Gunarsa, Psikologi Anak: Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Jakarta:
Gunung Mulia, 2008), hal.51
22
Sardiman, Op.Cit, hal.90-91

13
Terdapat beberapa motif ekstrinsik dari orang tua atau guru,
seperti mendapat penghargaan atau hukuman, pujian atau
celaan, hadiah atau hukuman, serta pemberian kompetisi pada
peserta didik.
f. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Motivasi Belajar
Kuat atau rendahnya motivasi belajar peserta didik dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Wlodkowski terdapat
enam faktor yang berpengaruh terhadap motivasi belajar, yaitu:23
1) Sikap (attitude) : sikap anak merupakan kecenderungan untuk
merespon kebutuhan untuk belajar, yang didasarkan pada
pemahaman peserta didik tentang untung dan rugi jika
melakukan perbuatan belajar yang sedang dilakukannya.
2) Kebutuhan (need) : yang di maksud dengan kebutuhan adalah
kekuatan yang berasal dari dalam diri, yang mendorong peserta
didik untuk berbuat menuju ke arah tujuan yang ditetapkan.
3) Rangsangan (stimulation) : merupakan perasaan bahwa
kemampuan yang diperoleh dari belajar dapat meningkatkan
kemampuan untuk menguasai lingkungannya, kemudian
merangsang peserta didik untuk terus belajar.
4) Emosi (affect) : perasaan yang timbul ketika sedang menjalankan
kegiatan belajar.
5) Kompetensi (competence) : yaitu kemampuan yang dimiliki
peserta didik untuk menguasai lingkungan.
6) Penguatan (reinforcement) : merupakan hasil belajar yang baik
dan penguatan untuk melakukan kegiatan belajar yang lebih
lanjut.
Sedangkan, Menurut Dimyati dan Mudjiono, faktor-faktor
yang memengaruhi motivasi belajar ada enam yaitu :24

23
Achmad Badaruddin, Peningkatan Motivasi Belajar Siswa melalui Konseling Klasikal,
(Padang: CV Abe KreatifIndo, 2015), hal.28-29
24
Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hal.97-
100

14
1) Cita-cita atau aspirasi siswa
Motivasi belajar anak sudah tampak pada keinginan anak
sejak masih kecil seperti motivasi belajar anak untuk dapat
berdiri, berjalan, berlari, membaca, berhitung, dan lain
sebagainya. Kemudian semakin beranjak dewasa anak akan
memiliki motivasi-motivasi lainnya sehingga anak akan belajar
sampai mencapai tujuan tesebut. Keberhasilan mencapai
keinginan tersebut akan menumbuhkan kemauan bergiat, bahkan
dikemudian hari akan menumbuhkan cita-cita dalam kehidupan.
2) Kemampuan siswa
Keinginan seorang anak perlu disinkronkan dengan
kemampuan kecakapan mencapainya. Misalnya seperti keinginan
anak untuk dapat menjumlahkan bilangan tentunya anak perlu
memiliki kemampuan untuk mengenal angka dan mengucapkan
bunyi angkanya. Dengan adanya kemampuan tersebut akan
memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas
perkembangan anak.
3) Kondisi siswa
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani
akan memengaruhi motivasi belajar siswa. Peserta didik yang
sedang sakit, lapar, atau dalam kondisi emosi yang sedang marah
akan mengganggu motivasi belajar peserta didik.
4) Kondisi lingkungan belajar siswa
Lingkungan belajar siswa yang berupa keadaan alam,
lingkungan tempat tinggal, pergaulan teman sebaya, serta
kehidupan kemasyarakatan. Dengan kondisi lingkungan yang
aman, tentram, tertib dan indah maka tentunya siswa akan
semangat dan memiliki motivasi belajar yang kuat.
5) Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
Peserta didik akan memiliki perasaan, perhatian,
kemauan, ingatan, serta pikiran akan mengalami perubahan

15
setiap harinya berdasarkan pengalaman hidupnya.
Pengalamannya bersama teman dan masyarakat sekitar akan
berpengaruh pada motivasi belajar dan perilaku belajar.
6) Upaya guru dalam membelajarkan siswa
Guru merupakan seorang pendidik yang profesional. Ia
dapat bergaul setiap harinya dengan puluhan atau bahkan ratusan
siswa. Sebagai pendidik profesional, guru harus dapat memilih
dan memilah yang baik. Partisipasi dan teladan memilih perilaku
yang baik merupakan upaya dalam membelajarkan dan
memotivasi siswa dalam belajar.
Salah satu upaya guru dalam membelajarkan siswa di
sekolah dan di luar sekolah adalah sebagai berikut:
a) Dapat menyelenggarakan tata tertib belajar di sekolah.
b) Membina disiplin belajar setiap kesempatan, misalnya
pemanfaatan waktu atau pemeliharaan fasilitas sekolah.
c) Melakukan pembinaan belajar tertib pergaulan.
d) Melakukan pembinaan tertib lingkungan sekolah.

Berdasarkan pendapat Dimyati dan Mudjiono yang sudah


diuraikan diatas, maka faktor-faktor yang memengaruhi motivasi
belajar siswa dibagi menjadi dua kelompok yaitu:
1) Faktor intrinsik atau internal. Faktor ini merupakan faktor yang
berasal dari dalam diri siswa, yaitu: cita-cita atau aspirasi siswa,
kemampuan siswa, serta kondisi siswa.
2) Faktor ekstrinsik atau eksternal. Faktor ini timbul dari luar diri
siswa, yaitu: unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran,
upaya guru dalam membelajarkan siswa, serta kondisi lingkungan
siswa.
g. Upaya Membangkitkan Motivasi Belajar Siswa
Tujuan pembelajaran adalah untuk mencapai keberhasilan
dengan prestasi yang optimal. Untuk mencapai hasil belajar yang

16
optimal dituntut kreativitas guru dalam membangkitkan motivasi
belajar siswa. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru
untuk membangkitkan motivasi belajar siswa sebagaimana yang
dikemukakan oleh Sanjaya yaitu sebagai berikut:25
1) Memperjelas tujuan yang ingin dicapai
Tujuan yang jelas dapat menumbuhkan minat siswa
untuk belajar. Semakin jelas tujuan yang ingin dicapai, maka
akan semakin kuat motivasi belajar siswa. Oleh sebab itu guru
perlu menjelaskan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai
sebelum proses pembelajaran dimulai
2) Membangkitkan minat siswa
Siswa akan terdorong untuk belajar, manakala mereka
memiliki minat untuk belajar. Beberapa cara yang dapat
dilakukan untuk menumbuhkan minat siswa diantaranya:
a) Hubungkan bahan pelajaran yang akan diajarkan dengan
kebutuhan siswa.
b) Sesuaikan materi pelajaran dengan tingkat pengalaman dan
kemampuan siswa.
c) Gunakan berbagai model dan strategi pembelajaran secara
bervariasi.
3) Menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar
Menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar.
siswa hanya mungkin dapat belajar dengan baik manakala ada
dalam suasana yang menyenangkan mereka aman dan bebas dari
rasa takut.
4) Berilah pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan siswa
Berilah pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan
siswa. Motivasi akan tumbuh manakala siswa merasa dihargai.

25
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2016), hal.20

17
Memberikan pujian yang wajar merupakan salah satu cara yang
dapat dilakukan untuk memberikan penghargaan.
5) Berikan penilaian
Berikan penilaian, banyak siswa yang belajar karena
ingin memperoleh nilai bagus. Untuk itu mereka belajar dengan
giat. Bagi sebahagian siswa nilai dapat menjadi motivasi yang
kuat.
6) Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa
Berikanlah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa.
Siswa butuh penghargaan. Penghargaan bisa dilakukan dengan
memberikan komentar yang positif
7) Ciptakan persaingan dan kerjasama
Ciptakan persaingan dan kerjasama. Persaingan atau
kompetisi yang sehat dapat memberikan pengaruh yang baik
untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa.
h. Indikator Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan suatu dorongan yang berasal
dari dalam maupun luar diri peserta didik untuk mencapai suatu
tujuan tertentu atau memiliki keinginan belajar yang lebih tinggi.
Menurut Hamzah Uno, indikator motivasi belajar dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:26
1) Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil,
2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar,
3) Adanya harapan dan cita-cita untuk masa depan,
4) Adanya penghargaan dalam proses belajar,
5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar,
6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga
memungkinkan peserta didik untuk belajar dengan baik dan
nyaman.

26
Hamzah Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hal.23

18
2. Peran Orang Tua
a. Pengertian Peran Orang Tua
Seperti yang kita ketahui, orang tua adalah guru atau
pendidik pertama dan utama bagi anak, karena orang tua lah anak
sudah mendapatkan pendidikan sejak kecil. Orang tua merupakan
sebuah komponen dalam keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu yang
merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah sehingga
terbentuklah sebuah keluarga.
Peran orang tua merupakan peran yang sangat penting
untuk anak menuju masa dewasanya. Anak di didik agar dapat
menemukan jati dirinya dan mampu menjadi dirinya sendiri. Jadi,
anak diberikan kesempatan untuk memutuskan sendiri pilihan profesi
yang ditekuni sesuai dengan keahlian anak. Dalam hal ini tugas orang
tua adalah memberikan masukan, arahan dan pertimbangan atas
pilihan yang telah di buat anak untuk menjadi orang sukses. Orang tua
juga memfasilitaskan kebutuhan bagi anak untuk mencapai cita-
citanya seperti memenuhi keperluan sekolah dan mengikut sertakan
bimbingan belajar ketika hal itu dirasakan perlu bagi anak.27
Setiap orang tua dijadikan cerminan oleh anaknya, sehingga
orang tua harus bisa mencontohkan yang baik untuk anaknya.
Pemberian pendidikan yang terbaik untuk anak merupakan tindakan
yang akan membuat anak sukses dan membuat orang tua bangga
dengan hasil prestasinya.
Penanaman nilai-nilai kepada anak juga dibutuhkan seperti
awali dengan langkah kecil dan terus melangkah, selalu libatkan
Tuhan, jujur, berani mengambil tanggung jawab dan bertanggung
jawab pada diri sendiri, dahulukan yang utama, pentingnya
kemampuan komunikasi, boleh beda tetapi tetap hormat, memberi
adalah menerima, menyayangi diri sendiri dan terus memperbaharui

27
Sri Lestari, Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai Dan Penanganan Konflik Dalam
Keluarga, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hal.56

19
diri, bahagia adalah sekarang.28 Penanaman nilai tersebut dapat
mempengaruhi perilaku anak, sehingga anak akan melakukan
kebaikan sesuai dengan penanaman nilai yang telah diberikan tersebut
dalam lingkungan sekitarnya.
Setiap orang tua mempuanyai cara yang berbeda-beda
dalam mendidik anak. Ada orang tua yang mendidik anak dengan cara
kasar, ada yang mendidik anak dengan cara lemah lembut, dan bahkan
ada orang tua yang mendidik anaknya untuk mandiri. Itu semua
dilakuan untuk kebaikan si anak supaya anak tidak manja dalam
pemberian pendidikan.
Menurut Salahudin peranan para orang tua sebagai pendidik
adalah:29
1) Korektor, yaitu bagi perbuatan yang baik dan yang buruk agar
anak memiliki kemampuan memilih yang terbaik bagi
kehidupannya.
2) Inspirator, yaitu yang memberikan ide-ide positif bagi
pengembangan kreativitas anak.
3) Informator, yaitu memberikan ragam informasi dan kemajuan
ilmu pengetahuan kepada anak agar ilmu pengetahuan anak didik
semakin luas dan mendalam
4) Organisator, yaitu memiliki kemampuan mengelola kegiatan
pembelajaran anak dengan baik dan benar
5) Motivator, yaitu mendorong anak semakin aktif dan kreatif dalam
belajar
6) Inisiator, yaitu memiliki pencetus gagasan bagi pengembangan
dan kemajuan pendidikan anak
7) Fasilitator, yaitu menyediakan fasilitas pendidikan dan
pembelajaran bagi kegiatan belajar anak

28
Rina Werdayanti, Nilai Boleh Biasa Mental Harus Juara, (Yogyakarta: Istana Media,
2015), hal.22
29
Anas Salahudin, Filsafat Pendidikan, ( Bandung: Pustaka Setia, 2015), hal.41

20
8) Pembimbing, yaitu membimbing dan membina anak ke arah
kehidupan yang bermoral, rasional, dan berkepribadian luhur
sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam dan semua norma yang
berlaku di masyarakat.
Dengan demikian, orang tua sangat berperan dalam
perkembangan anak. Peranan orang tua sangat besar dalam membina,
mendidik, memotivasi, dan membesarkan anak hingga menjadi
sukses. Motivasi tersebut dapat berasal dari dalam diri anak (intrinsik)
dan motivasi dari luar (ekstrinsik). Menurut Diana Sari diantara peran
orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak adalah sebagai
berikut:30
1) Pertama, dengan mengontrol waktu belajar dan cara belajar anak.
2) Kedua, memantau perkembangan kemampuan akademik anak.
Orang tua diminta untuk memeriksa kembali nilai-nilai ulangan
dan tugas anak mereka.
3) Ketiga, memantau perkembangan kepribadian yang mencakup
sikap, moral dan tingkah laku anak-anak. Hal ini dapat dilakukan
orang tua dengan berkomunikasi dengan wali kelas untuk
mengetahui perkembangan anak di sekolah.
4) Keempat, memantau keefektifitas jam belajar di sekolah. Orang
tua dapat menanyakan aktifitas yang dilakukan anak mereka
selama berada di sekolah.
b. Dalil Tentang Peran Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar
Seorang Ayah dan Ibu berperan dalam mendidik,
mengajarkan, dan menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada anak-
anaknya. Anak adalah amanat Tuhan yang dibebankan kepada kedua
orang tuanya. Oleh karena itu, orang tua harus menjaga, memelihara,
dan menyampaikan amanah tersebut. Orang tua harus mengantarkan

30
Diana Sari, “Peran Orang Tua Dalam Memotivasi Belajar Siswa”, Jurnal Bimbingan Dan
Konseling Indonesia: Teori Dan Aplikasi, 5:40–51, 2017, hal.46

21
anaknya melalui bimbingan, pengarahan, dan pendidikan untuk
mengabdi kepada Allah SWT, keluarga, masyarakat, dan bangsa.
Orang tua harus bisa memahami arti kreativitas dan
penampilan jika dikaitkan dengan tingkat perkembangan anak. Setiap
anak memiliki potensi yang berbeda-beda sehingga orang tua berperan
untuk mendukung, membantu, dan mendorong anak untuk
mengungkapkan daya kreatifnya, membina mereka mengembangkan
kesediaan dan keberanian untuk mewujudkan kreativitasnya.
Orang tua yang memiliki kesibukan-kesibukan pekerjaan
yang sekaligus juga merupakan pegangan hidup sehari-hari masih
dapat memberikan rasa aman dan kepuasan untuk anak-anaknya.31
Rasa aman dan kepuasan merupakan dorongan yang bersifat universal
dan sangat penting. Akan tetapi, teori beranggapan bahwa rasa aman
jauh lebih penting daripada kepuasan.32 Karena rasa aman dapat
menentukan kepribadian anak. Rasa aman seorang anak sepenuhnya
bergantung pada perlakuan yang diterimanya dari orang tua. Apabila
orang tua memberikan rasa aman yang benar maka motivasi anak akan
meningkat.
Kekuatan dan daya dorong sangat berperan untuk
kesuksesan anak dalam meraih tujuan, baik secara aktif, kreatif,
efektif, inovatif, dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku,
baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Jadi, Orang
tua dapat memperhatikan kemampuan anaknya agar yang kurang
didalam diri anak bisa di dorong lagi guna menyempurnakan tujuan
yang akan dicapai tersebut.33

31
Sarlito Sarwono, Pengantar Psikologi Umum, (Jakarta: Rajawali Pers, 2017), hal.58
32
Adang Hambali dan Ujam Jaenudin, Psikologi Kepribadian Lanjutan: Studio Atas Teori
Dan Tokoh Psikologi Kepribadian), (Bandung: Pustaka Setia, 2016), hal.31
33
Nanang Hanafiah dan Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: Refika Aditama,
2017), hal.27

22
Tanggung jawab orang tua untuk menjaga dan mendidik
anak- anaknya merupakan perintah Allah yang harus dijalankan.
Dalam al-Quran
Allah Swt berfirman:

‫النَّاسَُ هَا َوقُى َُد نَارًا َوأَ ْهلِي ُك َْن أَنـْفُ َس ُك َْن قُىا آ َهنُىا الَّ ِذينََ أَيـُّهَا يَا‬
ُ‫ش ِغالظَ َهالئِ َكةَ َعلَيـْهَا َوالحْ ِِ َجا َر َة‬ َِ َ‫َللاَ يـ َ ْعصُىنََ ال دَاد‬ ََّ “‫أَ َه َزهُ َْن َها‬
ََ‫يـ ُ ْؤ ََم َها َويـ َ ْف َعلُىن‬

Wahai orang-orang yang beriman!, peliharalah dirimu dan


keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidak
durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (QS. At-
Tahrim: 6).34
Menurut Quraish Shihab, ayat ini menggambarkan bahwa
dakwah dan pendidikan harus bermula dari rumah. Ayat di atas walau
secara redaksional tertuju kepada kaum pria (ayah), tetapi ini bukan
berarti hanya tertuju kepada pria saja. Ayat ini tertuju kepada
perempuan dan laki-laki (ibu dan ayah), ini berarti bahwa kedua orang
tua (ibu dan ayah) bertanggung jawab terhadap anak-anak dan
pasangan masing-masing sebagaimana masing-masing bertanggung
jawab terhadap kelakuannya.35
Di dalam tafsir ayat-ayat tarbawi menjelaskan, bahwa kata
“qu anfusakum” berarti membuat penghalang atas datangnya siksaan
api neraka dengan cara menjauhkan diri dari perbuatan maksiat,
menjauhkan diri dari hafa nafsu dan senantiasa bertakwa kepada Allah
swt. Sedangkan kata “wa ahlikum’ adalah keluarga yang terdiri dari

34
Departemen Agama RI, Alqur’an dan Terjemahannya ( Bandung: CV J-ART, 2004) hal.
560.
35
. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah (pesan, kesan dan keserasian al-Quran) vol. 14
(Jakarta; Lentera Hati, 2004), hal.327.

23
istri, anak, pembantu, budak, diperintahkan untuk menjaganya dengan
cara memberikan bimbingan, nasehat dan pendidikan kepada
mereka.36
Sementara itu, menurut Al-Maraghi yang dimaksud dengan
ahlikum dalam ayat 6 surat at-Tahrim ini mencakup istri, anak, hamba
sahaya baik laki-laki maupun perempuan. Ahlikum ini wajib
mendapatkan pendidikan berupa pemberian ilmu tentang hal-hal yang
wajib dikerjakan dalam agama.37 Dengan begitu maka anak dapat
diharapkan menjadi sosok generasi yang bermartabat dan mampu
membangun peradaban di muka bumi.

c. Peran Orang Tua dalam Memotivasi Belajar Anak


Masing-masing orang tua tentunya memiliki peranannya
tersendiri terhadap anak-anaknya. Hal ini dilatar belakangi dengan
pendidikan dan pekerjaan yang berbeda. Orang tua memiliki peran
paling besar dalam memengaruhi anak pada saat anak peka terhadap
pengaruh luar, serta mengajarnya selaras dengan temponya sendiri.
Orang tua adalah sosok yang seharusnya paling mengenal kapan dan
bagaimana anak belajar sebaik-baiknya. Dalam proses perkembangan
anak, peran orang tua antara lain:38
1) Pendidik (edukator)
Pendidik dalam Islam yang pertama dan utama adalah
orang tua, yang bertanggung jawab terhadap anak didik dengan
mengupayakan perkembangan seluruh potensi anak didik, baik
potensi afektif, potensi kognitif dan potensi psikomotor.
2) Pendorong (motivator)

36
Abudin Nata ed, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002),
hal.198.
37
Salman Harun, Tafsir Tarbawi Nilai-nilai Pendidikan dalam al-Qur’an, (Ciputat:UIN
JAKARTA PRESS, 2013), hal.73
38
Muthmainnah, “Peran Orang Tua dalam Menumbuhkan Pribadi Anak yang Androgynius
Melalui Kegiatan Bermain”, Jurnal Pendidikan Anak, Volume 1 Edisi 1, Juni 2012, hal.108-110

24
Motivasi adalah daya penggerak atau pendorong untuk
melakukan sesuatu pekerjaan. Yang bisa berasal dari dalam diri
(intrinsik) yaitu dorongan yang datang dari hati sanubari,
umumnya karena kesadaran akan pentingnya sesuatu. Dan
motivasi yang berasal dari luar (ekstrinsik) yaitu dorongan yang
datang dari luar diri (lingkungan), misalnya dari orang tua, guru,
teman-teman dan anggota masyarakat.
Di sinilah orang tua berperan menumbuhkan motivasi atau
rangsangan dari luar yang kemudian mampu secara alamiah
menumbuhkan motivasi dari dalam diri anak tersebut.
3) Pembimbing
Sebagai orang tua tidak hanya berkewajiban memberikan
fasilitas dan biaya sekolah saja. Tetapi anak juga membutuhkan
bimbingan dari orang tuanya. Sekolah merupakan kegiatan yang
berat dalam proses belajar banyak dijumpai kesulitan, kadang-
kadang anak mengalami lemah semangat. Orang tua wajib
memberikan pengertian dan membimbing anak ketika sedang
mengalami kesulitan belajar yang anak di sekolah.
Pada saat ini, terdapat beberapa kasus yang terjadi dalam
pembelajaran anak selama di rumah. Terdapat orang tua yang
seringkali mengerjakan tugas sekolah anaknya di rumah karena
berbagai alasan, salah satunya yaitu karena orang tua yang bekerja
dan tidak sempat untuk mengajarkan anak di rumah. Sehingga
orang tua berpikir agar anaknya mendapatkan nilai yang bagus
maka tugasnya di kerjakan oleh orang tuanya. Dalam kasus
tersebut tidak sesuai dengan salah satu peran peran orang tua yaitu
sebagai pembimbing. Sebaiknya orang tua lebih bijak lagi dalam
mengambil tindakan dan keputusan, karena hal tersebut akan
berpengaruh terhadap motivasi belajar peserta didik. Jika terus
menerus dilakukan maka peserta didik akan merasa tidak perlu
belajar dan membuat semangat belajarnya semakin berkurang.

25
Oleh sebab itu orang tua harus mempunyai waktu dalam
mendampingi anak-anaknya untuk belajar. Pada saat itulah anak
diberi pengarahan dan nasehat agar lebih giat lagi dalam belajar.
4) Fasilitator
Menurut Irawati Istadi, rumah sebagai basis pendidikan
akan dapat dicapai dengan melengkapi fasilitas pendidikan yang
dibutuhkan. Semakin lengkap fasilitas belajar yang dimiliki oleh
peserta didik, maka motivasi peserta didik akan semakin
meningkat sehingga tidak menghambat terselesainya tugas-tugas
yang diberikan oleh guru. Begitupun sebaliknya, jika fasilitas
belajar di rumah kurang memadai, maka kemungkinan peserta
didik akan kesulitan dalam mengerjakan dan mengumpulkan
tugas. Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain:39
a) Tempat belajar yang menyenangkan
Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan tidak
perlu mengeluarkan biaya yang banyak. Penataan tempat
belajar yang diatur sesuai dengan kemauan anak akan
menimbulkan kesan menyenangkan bagi anaknya. Karena
dirasa memiliki kondisi tempat belajar yang menyenangkan
anak akan lebih termotivasi dalam belajar. Dalam mengatur
sebuah tempat untuk belajar lebih baik jauhkan dari hal-hal
yang tidak dibutuhkan seperti buku pelajaran yang tidak
sedang dipelajari. Kemudian, usahakan meja belajar selalu
bersih agar anak nyaman ketika sedang belajar. Usahakan
tempat atau ruangan yang akan dipakai untuk belajar anak
memiliki penerangan yang baik.
b) Media informasi

39
Anton Yugiswara1, dkk., “Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Movasi Belajar Siswa
Kelas Xi Ips Sma Negeri 1 Kraksaan Probolinggo Tahun 2018”, Jurnal Pendidikan Ekonomi:
Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial, Volume 13 Nomor 1, 2019,
hal.102

26
Media informasi yang ada sangat beragam.Beberapa
media informasi yang biasa digunakan yaitu televisi,
komputer, radio, buku, majalah, dan internet. Untuk orang tua
yang memiliki ekonomi yang baik mungkin akan mudah
mendapatkan beberapa media informasi yang dibutuhkan oleh
anak. Namun tidak sedikit orang tua yang memiliki kondisi
keuangan keluarga yang kurang mampu dan kesulitan dalam
pemenuhan media informasi bagi anaknya.
Pada masa pandemi saat ini, hal ini sangat penting
terutama handphone dan akses internet. Selama pembelajaran
jarak jauh, guru dan peserta didik berkomunikasi secara
daring. Jika orang tua tidak memberikan penunjang belajar
anak dengan baik maka proses pembelajaran anak akan
terhambat dan tertinggal dengan peserta didik lainnya.
c) Buku
Menyediakan buku-buku penunjang aktivitas belajar
anak juga sangat diperlukan. Buku-buku akan menjadi sumber
ilmu bagi peserta didik. Karena untuk menumbuhkan motivasi
belajar peserta didik, buku merupakan saran yang paling cepat.
Anak harus ditumbuhkan rasa cinta terhadap buku sedini
mungkin dan rumah merupakan tempat yang paling bagus
untuk menumbuhkan rasa cinta itu.
Keberhasilan siswa dalam proses belajarnya tidak dapat
terlepas dari adanya motivasi yang menjadi penggerak dan pendorong
siswa agar dapat menjalankan kegiatan dan proses belajarnya. Motivasi
tersebut dapat berasal dari dalam diri siswa (intrinsik) dan motivasi
dari luar (ekstrinsik). Dari kedua motivasi tersebut memiliki pengaruh
yang besar terhadap keberhasilan siswa, meskipun yang lebih
utamanya adalah motivasi dalam diri siswa tetapi motivasi dari luar
atau ekstrinsik tetap menjadi faktor yang ikut mempengaruhi kegiatan
belajar siswa.

27
Salah satu contoh motivasi ekstrinsik yang berasal dari luar
diri seseorang adalah orang tua. Pada saat pembelajaran jarak jauh
seperti ini orang tua merupakan salah satu faktor yang dapat
memengaruhi motivasi belajar peserta didik di rumah. Di bawah ini
adalah beberapa contoh peran orang tua dalam memotivasi belajar
peserta didik yaitu:40
1) Mengontrol waktu belajar dan cara belajar anak.
2) Memantau perkembangan kemampuan akademik anak. Orang tua
diminta untuk memeriksa nilai-nilai ulangan dan tugas anak
mereka.
3) Memantau perkembangan kepribadian yang mencakup sikap,
moral dan tingkah laku anak-anak. Hal ini dapat dilakukan orang
tua dengan berkomunikasi dengan wali kelas untuk mengetahui
perkembangan anak di sekolah.
4) Memantau efektifitas jam belajar di sekolah. Orang tua dapat
menanyakan aktifitas yang dilakukan anak mereka selama berada
di sekolah.
d. Hambatan Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Anak
Menurut Anurraga terdapat beberapa faktor penghambat
yang di alami orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak,
yaitu:41
1) Kondisi Anak
Setiap anak memiliki kondisi yang berbeda beda. Kondisi
tersebut yang akan mempengaruhi kemauan atau motivasi anak
dalam belajar. Seperti kondisi fisik yang kurang sehat ataupun
kemampuan belajar yang kurang akan menyebabkan motivasi

40
Selfia S. Rumbewas, “Peran Orang Tua Dalam Miningkatkan Motivasi Belajar Peserta
Didik di Sd Negeri Saribi”, Jurnal EduMatSains, Volume 2 (2) Januari 2018, hal.204
41
Anurraga Hening, “Peran Orangtua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik
Usia 6-12 Tahun (Studi Pada Program Home Visit Di Homeschooling Sekolah Dolan Malang).”
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan, 7:1–12, 2019, hal.3

28
anak menjadi turun. Hal tersebut yang akan menjadi faktor
penghambat orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak.
2) Kesibukan Orang Tua
Mendampingi anak belajar merupakan salah satu bentuk
perhatian orang tua terhadap anak. Namun dari hasil penelitian
yang dilakukan para orang tua kurang meluangkan waktu untuk
mendampingi anak belajar karena baik ayah maupun ibu
samasama bekerja di luar rumah. Orang tua baru bisa
mendampingi anak belajar di malam hari, sehingga anak sulit
untuk diminta belajar bersama orang tua karena sudah lelah
bermain.
3) Keadaan Sekitar
Rasa ingin dan tidaknya anak belajar ditentukan oleh anak
itu sendiri. Orang tua hanya dapat mengajak dan membimbingnya
saja. Keadaan sekitar dapat mempengaruhi keinginan anak untuk
belajar.
Proses pendidikan tidak serta merta hanya orang tua saja
yang menjadi faktor utama, akan tetapi kondisi anak pun menjadi hal-
hal yang perlu diperhatikan. Motivasi sebagai faktor pendorong yang
menimbulkan, mendasari, dan mengarahkan perbuatan belajar.
Motivasi dapat menjadi faktor utama dalam pelaksanaan belajar
karena baik tidaknya dalam mencapai tujuan tergantung dari motivasi
anak tersebut.
e. Indikator Peran Orang tua
Dari semua faktor eksternal motivasi belajar peserta didik,
orang tua atau keluargalah yang paling berperan dalam menentukan
motivasi belajar anak di rumah. Berdasarkan teori Muthmainnah
terdapat beberapa peran orang tua, yaitu:42
1. Sebagai pendidik (edukator)
2. Sebagai pembimbing
42
Muthmainnah, Op.Cit.

29
3. Sebagai motivator
4. Sebagai fasilitator
Peran orang tua di rumah sangat berpengaruh terhadap
motivasi belajar peserta didik. Pemberian bimbingan terhadap
anaknya dapat mempengaruhi motivasi belajar peserta didik
dikarenakan anak yang didampingi atau dibimbing dengan orang
tuanya akan lebih giat dan semangat saat belajar dibandingkan dengan
orang tua yang jarang sekali atau tidak pernah memberikan bimbingan
terhadap anaknya.
Indikator peran orang tua dalam penelitian ini meliputi orang tua
sebagai pendidik, pembimbing, motivator, dan fasilitator.

B. Kerangka Berpikir
Pada pembelajaran jarak jauh motivasi belajar peserta didik sangat
penting dalam kegiatan belajar mengajar. Motivasi belajar merupakan sebuah
usaha atau dorongan pada diri seseorang yang dapat dipengaruhi oleh faktor
internal maupun eksternal. Selain motivasi belajar yang berasal dari diri
sendiri, peran orang tua merupakan faktor terbesar bagi peserta didik dalam
menumbuhkan motivasi belajar anak di rumah. Berbeda hal nya dengan
kegiatan pembelajaran ketika di lakukan di sekolah, guru tidak dapat
memantau langsung motivasi belajar anak saat ini di karenakan saat ini
pembelajaran di lakukan dengan jarak jauh. Guru hanya dapat memantau
anak dengan jarak jauh saja. Sedangkan yang dapat memantau motivasi anak
secara langsung adalah orang tua.
Orang tua sangat berperan dalam perkembangan anak pada asepek
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pada landasan teori yang sudah dijelaskan
sebelumnya, disebutkan bahwa salah satu peran orang tua adalah sebagai
pendamping dan pemberi motivasi. Orang tua yang selalu mendampingi
anaknya dalam belajar akan memberikan semangat bagi anak untuk belajar
dengan giat. Pada masa ini, anak sangat membutuhkan perhatian orang tuanya
ketika sedang belajar agar dapat membangkitkan motivasinya. Sedangkan

30
pada nyatanya, orang tua kurang memberikan dorongan pada anak untuk rajin
belajar, orang tua juga tidak mendampingi anaknya ketika belajar. Bentuk
wujud dari perhatian orang tua di antaranya yaitu mendampingi anak ketika
belajar, menciptakan suasana belajar yang nyaman bagi anak, serta
memberikan motivasi kepada anak.
Peran orang tua lainnya yaitu sebagai sebagai fasilitator. Dalam hal
ini orang tua memberikan penyediaan fasilitas tempat belajar di rumah yang
nyaman serta pemberian alat bantu belajar di rumah seperti buku, handphone,
laptop, maupun akses internet. Dengan adanya fasilitas belajar di rumah di
harapkan anak akan termotivasi dan semangat dalam belajar sehingga prestasi
belajar anak juga meningkat. Pada pembelajaran jarak jauh ini tentu saja hal
ini penting bagi pendidikan anak, karena media yang akan di pakai dalam
belajar adalah handphone atau laptop. Jika fasilitas dalam belajar kurang
memadai akan dapat menghambat aktivitas belajar anak di rumah.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat diketahui bahwa terdapat
pengaruh peran orang tua terhadap motivasi belajar peserta didik. Jika orang
tua berperan dengan baik, diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar
anak. Karena dari dukungan orang tua atau keluarga anak menjadi lebih
percaya diri dan belajar dengan giat walau hanya dari rumah saja. Pada
penelitian ini terdapat dua variabel, variabel bebas adalah peran orang tua dan
variabel terikat adalah motivasi belajar peserta didik.
Bagan 2.1
Kerangka Berpikir
Paradigma penelitian ini adalah paradigma sederhana yang terdiri
atas satu variabel independen dan dependen.

X Y

X : Peran Orang tua


Y : Motivasi Belajar Peserta Didik

31
C. Hasil Penelitian yang Relevan
Berikut ialah beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang
dilakukan oleh penulis, di antaranya:

32
No. Penulis Judul Hasil Persamaan Perbedaan

1. Deska Emilia Peran Orang Tua dalam Hasil dari penelitian ini Penelitian ini sama-sama Perbedaan penelitian ini
Menumbuhkan Minat menunjukkan bahwa peranan meneliti tentang peran terletak pada metode penelitian
Belajar Anak di SD keluarga terutama ornag tua orang tua terhadap minat yang digunakan. Pada
Negeri 64 Bengkulu sangat mempengaruhi belajar anak. penelitian ini menggunakan
Selatan Desa Suka pertumbuhan dan perkembangan penelitian deskriptif dari hasil
Nanti Kecamatan anak. Peran orang tua dalam wawancara dan studi
Kedurang menumbuhkan minat belajar di dokumentasi.
SD Negeri 64 Bengkulu Selatan
adalah dengan memberikan
semangat kepada anak tentang
pentingnya pendidikan, sebagai
fasilitator dalam kegiatan belajar
anak, memberikan motivasi
kepada anak untuk
meningkatkan prestasi belajar.
2. Lilia Kusuma Peran Orang Tua dalam Hasil dari penelitian ini Penelitian ini sama-sama Perbedaan dalam penelitian ini
Ningrum Meningkatkan Motivasi menunjukkan bahwa peran meneliti peran orang tua terdapat pada metode

32
Belajar Anak di orang tua dalam meningkatkan terhadap motivasi belajar penelitiannya. Pada penelitian
Kelurahan Margorejo motivasi belajar anak di anak. ini menggunakan metode
25 Polos Kecamatan Kelurahan Margorejo 25 Polos penelitian kualitatif lapangan
Metro Selatan Kecamatan Metro Selatan dalam dan sampel populasi yang
kategori cukup baik meskipun digunakan yaitu di Kelurahan
ada hambatan yang dialami Margorejo 25 Polos
orang tua dalam meningkatkan Kecamatan Metro Selatan.
motivasi belajar anak, seperti
anak yang malas untuk belajar,
menonton televisi film kartun,
bermain dengan teman sebaya
sekitaran rumah, dan bermain
game di hp.
3. Desika Putri Pengaruh Peran Orang Dari pengolahan data diperoleh Penelitian ini sama - Perbedaannya terletak pada
Mardiani Tua Terhadap Motivasi hasil bahwa terdapat pengaruh sama meneliti tentang Teknik analisis yang
dan KedisiplinanBelajar yang positif dan signifikan peran orang tua terhadap digunakan. Pada penelitian ini
Anak Sebagai Dampak antara peran orang tua terhadap motivasi anak selama menggunakan regresi
Wabah Covid-19 motivasi belajar anak. Hal ini pembelajaran daring atau berganda, namun penulis
didapatkan dari uji F yang online. menggunakan analisis regresi

33
menghasilkan F hitung 4,319 sederhana.
dan nilai ini lebih besar daripada
F tabel 3,97. Selanjutnya besar
pengaruh dari variabel X
terhadap masing-masing variabel
Y adalah dengan mengolah nilai
R square. bahwa sebesar 57%
peran orang tua dapat
berpengaruh terhadap motivasi
belajar anak. dan 43%
dipengaruhi oleh faktor lain.

4. Istiqomah Pengaruh Orang Tua Terdapat korelasi antara Penelitian ini sama-sama Perbedaannya terletak pada
Terhadap Motivasi pengaruh orang tua dengan meneliti tentang peran metode penelitiannya. Pada
Belajar Pendidikan motivasi belajar pendidikan orang tua dan motivasi penelitian ini menggunakan
Kewarganegaraan kewarganegaraan namun belajar peserta didik. penelitian korelasional
Siswa Kelas VI di MIS hubungan tersebut hanya sedang sedangkan penulis
Al-Wathoniyah atau cukup. Hal ini dibuktikan menggunakan metode
Karawang. dengan perhitungan koefisien penelitian kuantitatif asosiatif.

34
determinasi (KD) untuk
mengetahui kontribusi variabel
X dan variabel Y.
KD = r2 x 100%
= (0,507)2 x 100%
= 0, 257049 x 100%
= 25,7049%

“Tabel 2.1 Penelitian Relevan”

35
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang dapat diambil berdasarkan kerangka berpikir dan
kajian teori dalam penelitian ini, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ho : Tidak terdapat pengaruh dalam peran orang tua terhadap motivasi
belajar peserta didik kelas V di SDN Ciracas 15 Pagi
Ha : Terdapat pengaruh dalam peran orang tua terhadap motivasi
belajar peserta didik kelas V di SDN Ciracas 15 Pagi

36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian adalah suatu cara untuk mendapatkan data-data guna


memperoleh pengetahuan yag dapat dikembangkan untuk memecahkan masalah
tertentu.
Metodologi penelitian menurut Sugiyono adalah cara ilmiah (rasional,
empiris, dan sistematis) untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu. Rasional yang berarti kegiatan penelitian tersebut dilakukan dalam
penelitian tersebut dapat diamati oleh panca indera manusia. Sistematis yang
berarti proses dalam penelitian tersebut menggunakan langkah-langkah yang
bersifat logis.43

A. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan di SDN Ciracas 15 Pagi, Kec. Ciracas, Kota
Jakarta Timur. Adapun Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2021.
Berikut timeline schedule peneliti.
Tabel 3.1 Timeline Schedule Penelitian

Pelaksanaan

No. Sept-
April Mei Des-Jan April
Jenis Kegiatan Nov
21 21 21 21
21

1 Penyusunan Proposal
Skripsi

43
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods), (Bandung: CV.Alfabeta, 2017),
hal. 43

37
2 Seminar Proposal

3 Penyusunan Instrumen
angket

4 Uji Validasi angket dengan


dosen

5 Uji Validitas dan


Reliabilitas

6 Pelaksanaan Penelitian

7 Pengumpulan Data

8 Pengolahan dan Analisis


Data

9 Penulisan Skripsi

10 Ujian Skripsi

11 Revisi Skripsi

12 Wisuda

B. Metode dan Desain Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode
kuantitatif, menurut Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan
sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan
data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau
statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.44

44
Ibid, hal.45

38
Desain penelitian mengandung makna rancangan kegiatan
pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara
sistematis dan obyektif, untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji
suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip umum.45
Instrumen penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini
berupa angket atau kuisioner yang dibuat sendiri oleh peneliti. Sugiyono
menyatakan bahwa Instrumen penelitian adalah suatu alat pengumpul data
yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
Dengan demikian, penggunaan instrumen penelitian yaitu untuk mencari
informasi yang lengkap mengenai suatu masalah, fenomena alam maupun
sosial.46

1. Instrumen Peran Orang Tua (X), Motivasi Belajar (Y)


a. Definisi Konseptual
1) Peran Orang Tua (X)
Peran orang tua merupakan peran yang sangat penting
untuk anak menuju masa dewasanya. Anak di didik agar dapat
menemukan jati dirinya dan mampu menjadi dirinya sendiri. Jadi,
anak diberikan kesempatan untuk memutuskan sendiri pilihan
profesi yang ditekuni sesuai dengan keahlian anak. Dalam hal ini
tugas orang tua adalah memberikan masukan, arahan dan
pertimbangan atas pilihan yang telah di buat anak untuk menjadi
orang sukses. Orang tua juga memfasilitaskan kebutuhan bagi anak
untuk mencapai cita-citanya seperti memenuhi keperluan sekolah
dan mengikut sertakan bimbingan belajar ketika hal itu dirasakan
perlu bagi anak.47

45
Ibid, hal.23
46
Ibid, hal. 25
47
Lestari, Op.Cit.

39
2) Motivasi Belajar (Y)
Motivasi belajar merupakan dorongan internal dan
eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan
perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator
atau unsur yang mendukung.48

b. Definisi Operasional
Untuk mendapatkan data-data dalam penelitian ini
dilakukan dengan pengumpulan data dengan cara kuesioner, melalui
pendekatan kuantitatif dan menggunakan sampel yang ditentukan
dengan teknik sampel jenuh pada seluruh peserta didik kelas V di
SDN Ciracas 15 Pagi. Kuesioner ini dirancang dengan menggunakan
skala likert. Instrumen penilaian angket dengan skala yang
digunakan untuk pengujian keakuratan data dalam penelitian ini
dibuat dengan skala likert. Menurut Sugiyono, Skala Likert
merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat
dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena
sosial. Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variabel yang diukur
dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka
sehingga lebih akurat, efisien dan komunikatif.49
Adapun Skala Likert dan nilai (scoring) yang digunakan
seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Skala Likert

No. Keterangan Nilai/ Skor

1 Sangat Sesuai (SS) 5

2 Sesuai (S) 4

48
Hamzah B.Uno, Op.Cit
49
Sugiyono, Op.Cit, hal.31

40
3 Kurang Sesuai (KS) 3

4 Tidak Sesuai (TS) 2

5 Sangat Tidak Sesuai (STS) 1

Sumber: (Sugiyono 2017)

c. Kisi-kisi Instrumen
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen
Variabel Dimensi No. Item Skala

1,2,3,4,5,6,7,8,
Sebagai Pendidik
9,10,11,12 Likert

13,14,15,16,17
Sebagai Pembimbing
,18,19 Likert
Peran Orang Tua
20,21,22,23,24
(X) Sebagai Motivator
,25,26,27 Likert

28,29,30,31,32

Sebagai Fasilitator ,33,34,35,36,3

7,38,39,40 Likert

Adanya hasrat dan keinginan untuk 1,2,3,4,5,6,7,8,

berhasil 9,10,11,12,13 Likert

14,15,16,17,18
Motivasi Belajar
Adanya dorongan dan kebutuhan ,19,20,21,22,2
(Y)
dalam belajar 3,24,25,26,27,

28 Likert

Adanya harapan dan cita-cita untuk 29,30 Likert

41
masa depan

Adanya penghargaan dalam proses

belajar 31,32,33,34 Likert

Adanya kegiatan yang menarik

dalam belajar 35,36,37,38 Likert

Adanya lingkungan belajar yang

kondusif 39,40 Likert

Untuk mengisi setiap butir pertanyaan instrumen


penelitian, telah disediakan alternatif jawaban yang dapat dipilih
oleh responden. Responden dapat memilih salah satu jawaban yang
sesuai dari lima alternatif jawaban yang telah disediakan, setiap
jawaban bernilai 1-5.
Untuk menilai tanggapan responden mengenai variabel X
dan Y. Maka analisis yang digunakan berdasarkan rata-rata (mean)
dari masing-masing variabel. Nilai rata-rata ini didapat dengan
menjumlahkan data keseluruhan dengan setiap variabel, kemudian
dibagi dengan jumlah responden.

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Menurut Sugiyono populasi adalah wilayah generalisasai yang
terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakterisktik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. 50
Berdasarkan pada tempat penelitianya yang telah ditetapkan
maka populasi yang dijadikan objek dalam penilian ini peserta didik
kelas V di SDN Ciracas 15 Pagi, sebanyak 64 peserta didik.
50
Ibid, hal. 22

42
2. Sampel
Menurut Sugiyono sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.51 Bila populasi besar
dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
popolasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka
penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi
tersebut.
Menurut Sugiyono Teknik sampling merupakan teknik
pengambilan sampel, untuk menentukan sampel yang akan digunakan
dalam penelitian, terdapat berbagai macam teknik sampling yang
digunakan.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Teknik Sampling Jenuh. Menurut Sugiyono Teknik sampling jenuh
adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel. Maka dari itu, Penulis memilih sampel menggunakan
teknik sampling jenuh karena jumlah populasi yang relatif kecil atau
kurang dari 100 responden. Sehingga sampel yang digunakan pada
penelitian ini berjumlah 64 orang.

D. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang harus
dilakukan dalam penelitian untuk mendapatkan informasi data yang dapat
menjelaskan atau menjawab permasalahan penelitian. Adapun metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Data Primer
Menurut Sugiyono, data primer adalah sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini
metode pengumpulan data yang digunakan adalah :52
a. Kuesioner (Angket)

51
Ibid, hal. 23
52
Ibid, hal.16

43
Menurut Sugiyono, kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan informasi
yang berkaitan dengan pengaruh peran orang tua terhadap motivasi
belajar siswa pada peserta didik kelas V di SDN Ciracas 15 Pagi,
Kuesioner yang disebarkan sebanyak jumlah sampel yang ditetapkan
dan berisikan 40 pertanyaan.
b. Kepustakaan
Peneliti keperpustakaan ini dilakukan untuk mendapatkan
data-data yang mendukung permasalahn. Data ini diperoleh dari buku-
buku (literatur), catatan kuliah serta sumber lain yang berbuhungan
dengan peneliti yang dapat memberikan informasi terkait dengan topik
peneliti.53
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau
lewat dokumen. Data sekunder dapat diperoleh dengan cara membaca,
mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber dari
literatur, buku-buku, serta dokumen perusahaan. Data sekunder
digunakan untuk diproses lebih lanjut. Sumber data sekunder untuk
mendukung penelitian ini diperoleh dari studi pustaka dan dokumentasi
mengenai perihal yang terkait dalam penelitian.

E. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data adalah pengelompokkan data berdasarkan
variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari
seluruh responden, menyajikan data dari tiap variabel yang diteliti.Dalam
penelitian ini, metode analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif,

53
Endang Widi Winarni, Teori dan Praktik Penelitian Kuantitatif Kualitatif (Jakarta:Bumi
Aksara, 2018),

44
yang memiliki ciri dapat dinilai dengan menggunakan angka. Teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Uji Coba Instrumen Penelitian
Instrumen yang dibuat merupakan instrumen untuk
mengukur Peran Orang Tua (X), Motivasi Belajar (Y) maka uji
instrumen yang dilakukan pada penelitian ini berupa soal uraian maka
jenis pengujian yang dilakukan adalah uji tingkat kesukaran soal,
validitas butir soal dan uji reliabilitas.
a) Uji Validitas
Menurut Sugiyono, uji validitas merupakan hasil
penelitian yang valid apabila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya dan terjadi pada objek
yang akan diteliti.54 Oleh karena itu, sebuah instrument dikatakan
valid apabila instrument ini mengukur apa yang hendak diukur oleh
peneliti. Tipe validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
validitas konstruk (Contruct Validity), yaitu yang dilakukan dengan
analisis faktor dengan cara mengkorelasikan antar skor item
instrument yang diperoleh dari masing -masing item yang berupa
pertanyaan dengan skor totalnya.
Untuk kevalidan dari item kuesioner digunakan metode
koefisien korelasi Product Moment Person yaitu dengan
mengkorelasikan skor total yang dihasilkan oleh masing-masing
responden (Y) dengan skor masing-masing item, yaitu dengan
rumus :
( ) ( )( )
√* ( ) +* ( ) +
Sumber: (Sugiyono 2017)

Keterangan:
rxy : Koefisien Korelasi antara varibel x dan variabel y
54
Ibid, hal.57

45
n : Jumlah responden
x : Skor butir soal yang dihitung validitasnya
y : Skor total
Kriteria terhadap nilai koefisien korelasi rry adalah sebagai berikut :
Tabel 3.4
Kriteria Validitas Instrumen
koefisien korelasi rry Kriteria
0,80 < rxy ≤ 1,00 Sangat tinggi
0,60 < rxy ≤ 0,80 Tinggi
0,40 < rxy ≤ 0,60 Cukup
0,20 < rxy ≤ 0,40 Rendah
rxy ≤ 0,20 Sangat rendah
Untuk mencari r tabel, nilai r tabel dihitung dengan
menggunakan analisis df (degree of freedom) yaitu dengan rumus
df = n-k dengan n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah
variabel independen yang digunakan. Suatu instrumen dikatakan
valid apabila nilai korelasi r hitung > r tabel, sebaliknya suatu
instrumen dikatakan tidak valid apabila nilai korelasi r hitung < r
tabel.
Rumus untuk mencari r tabel :

Dalam pengujian validitas instrumen peneliti


menggunakan software SPSS versi 25 untuk menguji validitas data.
1) Validitas Variabel X (Peran Orang tua)
Untuk hasil pengolahan data Uji Validitas dapat dilihat pada
lampiran 1 dan penulis menjelaskan bahwa untuk menguji
validitas pertanyaan dalam kuesioner, penulis menggunakan
software SPSS 25 sebagai pengolahan datanya.Berdasarkan
perhitungan diatas akan dilihat, jika r hitung>r table (0,207) dalam

46
variabel Peran Orang Tua (X) maka akan dinyatakan Valid.
Berikut hasil perhitungan kuesioner pernyataan dari variabel
Peran Orang Tua (X) :
Tabel 3.5
Hasil Pengolahan Uji Validitas Instrumen Variabel Peran
Orang Tua (X)
Peran Orang Tua
Pernyataan
r hitung r tabel Keterangan

1 0.027 Tidak Valid


2 0.387 Valid
3 0.133 Tidak Valid
4 0.128 Tidak Valid
5 0.232 Valid
6 0.223 Valid
7 0.403 Valid
8 0.044 Tidak Valid
9 0.105 Tidak Valid
10 0.118 Tidak Valid
11 0.133 Tidak Valid
12 0.128 Tidak Valid
13 0.232 Valid
14 0.223 Valid
0,207
15 0.843 Valid
16 0.780 Valid
17 0.209 Valid
18 0.714 Valid
19 0.834 Valid
20 0.843 Valid
21 0.780 Valid
22 0.209 Valid
23 0.714 Valid
24 0.243 Valid
25 0.750 Valid
26 0.055 Tidak Valid
27 -0.008 Tidak Valid
28 0.834 Valid

47
29 0.843 Valid
30 -0.008 Tidak Valid
31 0.834 Valid
32 0.843 Valid
33 0.780 Valid
34 0.209 Valid
35 0.223 Valid
36 0.403 Valid
37 0.044 Tidak Valid
Sumber : Data Olahan, 2021

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 37 pertanyaan


kuesioner korelasi ( ) 25 kuesioner memiliki nilai yang
lebih besar dari pada ( ) karena > untuk

n= 64 yaitu sebesar 0,207.


2) Validitas Variabel Y (Motivasi Belajar)
Untuk menguji validitas pertanyaan dalam
kuesioner, penulis menggunakan software SPSS 25 sebagai
pengolahan datanya.
Berdasarkan perhitungan diatas akan dilihat, jika r hitung>r
table (0,207) dalam variabel Motivasi Belajar (Y) maka akan
dinyatakan Valid. Berikut hasil perhitungan kuesioner
pernyataan dari variabel Motivasi Belajar (Y) :
Tabel 3.6
Hasil Pengolahan Uji Validitas Instrumen
Variabel Motivasi Belajar (Y)

Motivasi Belajar
Pernyataan
r hitung r tabel Keterangan

1 0.773 Valid
2 0.836 Valid
3 0.071 0.207 Tidak Valid
4 0.043 Tidak Valid
5 0.903 Valid

48
6 0.865 Valid
7 0.812 Valid
8 0.306 Valid
9 0.752 Valid
10 0.160 Tidak Valid
11 0.836 Valid
12 0.071 Tidak Valid
13 0.043 Tidak Valid
14 0.903 Valid
15 0.865 Valid
16 0.812 Valid
17 0.306 Valid
18 0.752 Valid
19 0.903 Valid
20 0.865 Valid
21 0.812 Valid
22 0.306 Valid
23 0.752 Valid
24 0.160 Tidak Valid
25 0.836 Valid
26 0.071 Tidak Valid
27 0.043 Tidak Valid
28 0.903 Valid
29 0.865 Valid
30 0.043 Tidak Valid
31 0.903 Valid
32 0.865 Valid
33 0.812 Valid
34 0.306 Valid
35 0.752 Valid
36 0.903 Valid
37 0.865 Valid
38 0.812 Valid
39 0.306 Valid
Sumber : Data Olahan, 2021

49
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari nilai
keseluruhan koesioner korelasi ( ) terdapat 30
kuesioner memiliki nilai yang lebih besar dari pada ( )
karena > untuk n= 64 yaitu sebesar 0.207.

b) Uji Reliabilitas
Reliabilitas stabilitas dan konsistensi dari suatu
instrumen yang mengukur suatu konsep. Uji reliabilitas adalah alat
untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari
variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.55
Jawaban responden dikatakan reliabel jika masing-
masing pertanyaan dijawab secara konsisten. SPSS memberikan
fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach
Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha >R Tabel Nunnally dalam. Uji
reliabilitas menggunkan rumus Alpha Cronbach yaitu :

,
( )
Keterangan :
r : reliabilitas
k : banyaknya jumlah pertanyaan
si : varians skor item
st : varians total
Adapun kriteria nilai reabilitas instrumen adalah sebagai berikut :

55
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23 (Edisi 8),
Cetakan Ke VIII, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2016), hal.28

50
Tabel 3.7
Kriteria Reabilitas Instrumen
Nilai reabilitas Kriteria
< 0,20 Sangat rendah
0,21-0,40 Rendah
0,41-0,60 Cukup
0,61-0,80 Tinggi
0,81-1,00 Sangat tinggi

Dalam pengujian reliabilitas intrumen, peneliti


menggunakan software SPSS versi 25. Pada variabel Peran Orang
tua terdapat 25 pernyataan valid, sedangkan variabel Motivasi
Belajar terdapat 30 pernyataan valid. Sehingga didapatkan hasil
perhitungan reliabilitas sebagai berikut:
Tabel 3.8
Hasil Pengolahan Reliabilitas Peran Orang Tua

Sumber : Pengolahan Data Dengan SPSS 25, 2021


Berdasarkan hasil perhitungan diatas, diketahui bahwa
nilai Cronbach Alpha lebih besar dari nilai standar minimal
koefisien reliabilitas yaitu 0.207 (0.933 > 0.207), maka instrument
penelitian dapat dinyatakan Reliabel.
Tabel 3.9
Hasil Pengolahan Reliabilitas Motivasi Belajar

Sumber : Pengolahan Data Dengan SPSS 25, 2021

51
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, diketahui bahwa
nilai Cronbach Alpha lebih besar dari nilai standar minimal
koefisien reliabilitas yaitu 0.207 (0.979 > 0.207), maka instrument
penelitian dapat dinyatakan Reliabel.
Tabel 3.10
Uji Reabilitas
Niliai
Variabel rtabel Status
Reliabilitas
Peran Orang Tua 0.933 0.207 Reliabel
Motivasi Belajar 0.979 0.207 Reliabel
Sumber : Data yang diolah tahun 2021

2. Uji Prasyarat Analisis


Adapun uji prasyarat analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut
1) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal.56 Salah satu cara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji
statistik.
2) Uji Linieritas
Uji linieritas adalah untuk mengetahui apakah dua
variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara
signifikan. Pengujian ini penulis menggunakan pada SPSS
Statistics 25 dengan menggunakan Tast for Linearity dengan pada
taraf signifikansi 0,05. Linear atau tidak pada dua variabel dilihat
jika nilai Deviation from Linearity Sig. ny > 0,05 maka ada

56
Ajat Rukajat, Pendekatan Penelitian Kuantitatif, (Yogyakarta:Deepublish, 2018), hal. 16

52
hubungan yang linear secara signifikan antara variabel
independen dengan variabel dependen.

3. Uji Hipotesis
1. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana merupakan suatu
metode yang digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh
variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).57 Analisis ini
digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat apakah positif atau negatif dan untuk
memprediksi nilai dari variabel terikat apabila nilai variabel bebas
mengalami kenaikan atau penurunan.
Secara umum persamaan regresi sederhana dapat
dirumuskan sebagai berikut :

Y = a + bX
Keterangan :
Y = Nilai yang diprediksikan
a = Konstanta (nilai Y apabila X-0)
b = Koefisien regresi
X = Nilai variabel independent

Dimana rumusnya :

( )

Keterangan :
N = Jumlah sampel penelitian
X = Variabel bebas (Peran Orang Tua)
Y = Variabel terikat (Motivasi Belajar).

57
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2018)

53
2. Uji Korelasi (Uji R)
Menurut Sugiyono adalah angka yang menunjukan arah
dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih.58 Arah
dinyatakan dalam bentuk hubungan positif atau negatif,
sedangkan kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya
koefisien korelasi.
( )( )
√{ ( ) }{ ( ) }

Keterangan :
Koefisien product moment
=
n = Banyaknya responden
∑ X = Jumlah total variabel X
∑ Y = Jumlah total variabel Y
∑XY = Jumlah hasil kali total variabel X dengan total variabel Y

Setelah didapat hasil dari perhitungan dengan rumus

korelasi product moment pearson diatas kemudian

menginterprestasikan arti dari nilai korelasi. Untuk menentukan

tingkat korelasi hubungan X dan Y dapat ditentukan dengan

tabel interval nilai koefisien dan kekuatan hubungan berikut ini :

Tabel 3.11
Interprestasi Nilai Koefisien Korelasi

No Interval Nilai r Kriteria kekuatan hubungan


1 0,00 – 0,199 Sangat rendah
2 0,20 – 0,399 Rendah
3 0,40 – 0,599 Sedang
4 0,60 – 0,799 Kuat
5 0,80 – 1,00 Sangat kuat
Sumber : (Sugiyono 2017)

58
Sugiyono, Op.Cit, hal.67

54
3. Koefisien Determinasi
Menurut Sugiyono analisis determinasi digunakan
untuk menjelaskan seberapa besar pengaruh variabel independen
(X) terhadap variabel dependen (Y) yang merupakan hasil
pangkat dua dari koefisien korelasi.
a. Koefisien Determinasi Simultan

Koefisien determinasi (Kd) simultan digunakan

untuk menentukan besarnya pengaruh variabel bebas secara

Bersama-bersama atau menyeluruh terhadap variabel terikat.

Perhitungan dari koefisien determinasi simultan (R)

kemudian dikali 100. Model matematisnya sebaai berikut :

Kd = R2 X 100

Keterangan :

Kd = Koefisien Determinasi

R2 = Kuadrat dari koefisien ganda

4. Uji T atau Uji Parsial


Menurut Sugiyono Uji T melakukan uji terhadap

koefisien regresi secara parsial, pengujian ini dilakukan untuk

mengetahui signifikansi peran secara parsial variabel independen

terhadap variabel dependen dengan mengasumsikan bahwa

variable independen lain di anggap konstan menggunakan rumus :


t=

55
keterangan :

t = distribusi t

r = koefisien korelasi parsial

r2 = koefisian determinasi

n = jumlah data

Hasil perhitungan ini selanjutnya dibandingkan dengan

t tabel dengan menggunakan tingkat kesalahan 0,05. Kriteria yang

digunakan adalah sebagai berikut :

 H0 diterima dan H1 ditolak jika nilai t hitung < t tabel atau

jika nilai sig > α

 H0 ditolak dan H1 diterima jika nilai t hitung > t tabel atau

jika nilai sig < α

Bila terjadi penerimaan H0 maka dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan, sedangkan bila H0

ditolak artinya terdapat pengaruh yang signifikan. Rancangan

pengujian hipotesis statistik ini untuk menguji ada atau tidaknya

pengaruh antara variabel independen (X) yaitu Peran Orang Tua

(X) terhadap Motivasi Belajar (Y). adapun yang menjadi hipotesis

dalam penelitian ini adalah :

- H0 : β = 0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan

- H0 : β ≠ 0 : terdapat pengraruh yang signifikan

56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian


SDN Ciracas 15 Pagi berdiri sekitar tahun 1996. SDN Ciracas 15
Pagi berdiri dilokasi Jl. Penganten Ali No. 40 RT. 011 RW. 006 Kelurahan
Ciracas Kecamatan Ciracas Kota Admnistrasi Jakarta Timur. Telepon : 021-
87708831, email sdnciracas_15@yahoo.com. SDN Ciracas 15 Pagi
terakreditas A (94) pada tahun 2019. Kepala Sekolah SDN Ciracas 15 Pagi
saat ini yaitu Drs. H. Sarsono, M.M. Jumlah tata usaha (TU) sebanyak 3
orang dan guru kelas sebanyak 11 orang, sehingga total keseluruhan guru
yaitu sebanyak 20 berikut dengan kepala sekolah, pustakawan dan guru
ekstrakurikuler. SDN Ciracas 15 Pagi terdapat 14 Rombel dengan jumlah
keseluruhan yaitu 442 peserta didik. SDN Ciracas 15 Pagi memiliki visi dan
misi, diantaranya:
1. Visi
“Unggul dalam akhlak, akidah, mandiri, dan berprestasi”
2. Misi
a. Membina akhlak dan aqidah
b. Mengembangkan tiga kecerdasan (intelektual, emosional, dan
spiritual)
c. Melaksanakan model pembelajaran paikem, profesional dan produktif.
d. Menanamkan jiwa kepemimpinan terhadap siswa
e. Mampu memberi contoh suri tauladan kepada orang lain.
3. Tujuan
a. Menghasilkan siswa yang beriman dan bertaqwa
b. Menghasilkan lulusan yang berbudaya saing
c. Menjadi sekolah pelopor dan penggerak di lingkungan masyarakat.
4. Motto Sekolah
“Senyum,Sapa,Salam,Sopan,Santun,dan Cinta Lingkungan”

57
B. Deskripsi Data
Penelitian ini bertujuan untuk mencari data atau membuktikan
signikansi pengaruh peran orang tua terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas V. Penelitian ini dilakukan di SDN Ciracas 15 Pagi yang berlokasi di
Jakarta Timur, DKI Jakarta. Pengambilan sampel pada penelitian ini
menggunakan Teknik sampel jenuh yaitu Teknik penentuan sampel dimana
semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel.
Responden merupakan peserta didik kelas V yang terdiri dari dua
kelas, yaitu kelas V A dan V B dengan total pserta didik kelas V sebanyak 64
peserta didik yang terdiri dari 43 peserta didik laki-laki dan 21 peserta didik
perempuan. Data penelitian yang sudah diperoleh dari pengisian angket peran
orang tua dengan 25 item pernyataan serta pengisian angket motivasi belajar
dengan 30 item pernyataan, sehingga terdapat 55 item pernyataan. Dari data
telah diperoleh terbsebut kemudian diolah dengan menggunakan aplikasi IBM
SPSS Statistics 25 dan Microsoft Excel untuk mendapatkan hasil data yang
diinginkan peneliti. Berikut hasil data yang telah diolah sebagai berikut:

1. Variabel Peran Orang tua


Pengambilan data pada variabel peran orang tua yaitu dengan
menggunakan angket, teknik skala likert, dengan jumlah pernyataan
sebanyak 37 butir sebelum uji validitas, kemudian setelah uji validitas
butir pernyataan gugur 15. Pada akhirnya peryataan yang sah atau yang
valid dan berhasil di ujikan pada proses penelitian sebanyak 25 butir
pernyataan. Data ini diambil dari banyaknya siswa kelas V tahun ajaran
2021/2022 berjumlah 64 peserta didik. Pengambilan data telah didapat,
maka diolahlah data menjadi data statistik dengan menggunakan aplikasi
SPSS IBM 25, untuk lebih lanjut dan lebih jelas berikut data statistik peran
orang tua dibawah ini.

58
Tabel 4.1
Deskripsi Data Peran Orang tua
Descriptive Statistics
Std.
N Range Minimum Maximum Sum Mean Deviation Variance
Std.
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Error Statistic Statistic
PeranOrangtu 64 45 75 120 6512 101.75 1.478 11.823 139.778
a
Valid N 64
(listwise)

Dari hasil tabel data peran orang tua di atas peneliti


mendapatkan nilai rentan (range) sebesar 45, nilai minimum sebesar 75,
nilai maksimum sebesar 120, nilai rata-rata (mean) sebesar 101.75, nilai
standar deviasi sebesar 11.823, dan jumlah skor (Sum) 6512.
Kemudian dari data yang ada, peneliti menggunakan statistika
empirik, manakala statistik ini merupakan alat ukur dalam
pengkategorian kelompok yaitu, kategori tinggi, sedang, dan rendah.
Statistik emprik yang mana membutuhkan data mean, standar deviasi.59
Lebih lengkapnya akan dijabarkan di bawah ini:
a. Tinggi = X > Mean + 1 SD
X > 101,8 + 11,8
= X > 113,6
b. Sedang = Mean – 1 SD < X < Mean + 1 SD
= 101,8 – 11,8 < X < 101,8 + 11,8
= 90 < X < 113,6

c. Rendah = X< Mean – 1 SD


= X<101,8 – 11,8
= X < 90

59
Wahyu widharso, Pengategorian Data dengan Menggunakan Statistik Hipotetik dan
Statistik Empirik. 2010

59
Tabel 4. 2 Hasil Kategori Peran Orang tua (X)
No Kategori Kriteria Interval Frekuensi Persen %
1. Tinggi X > Mean + X > 113,6 8 12,5 %
1 SD
2 Sedang Mean – 1 SD 90 < X < 113,6 43 67,2 %
< X < Mean
+ 1 SD
3 Rendah X< Mean – 1 X < 90 13 20,3 %
SD
64 100%

Tabel diatas menunjukan bahwa banyaknya kategori tinggi pada


variabel peran orang tua adalah 12,5 % dengan jumlah frekuensi
sebanyak 8 orang tua siswa, lalu pada ketegori sedang memperoleh
sebanyak 67,8 % dengan jumlah frekuensi 43 orang tua, kemudian pada
kategori ketiga, yaitu ketegori rendah sebanyak 20,3 % dengan frekuensi
sebnayak 13 siswa. Maka dapat dilihat secara garis besar dari ketiga
kategori tersebut di dominasi oleh kategori sedang, karena sebanyak 67,2
% lebih dari setengah jumlah keseluruhan. Maka dapat diambil
kesimpulan, bahwa peran orang tua kelas 5 SDN Ciracas 15 Pagi
termasuk pada kategori sedang. Hal tersebut bisa diperjelas dengan
diagram di bawah ini.

PERAN ORANG TUA


[VALUE]
Persentase

100,00%
[VALUE]
[VALUE]
50,00%

0,00%
Tinggi Sedang Rendah

Kategori

Tabel 4.3 Diagram tingkat kategori Peran Orang Tua

60
Tabel 4.4
Hasil Persentase Tabel Indikator Peran Orang tua
Variabel
Indikator Persentase Keterangan
Independen
79,29% Layak
Pembimbing
88,62% Sangat Layak
Pendidik
Peran
Motivator 80,82% Layak
Orang Tua
Fasilitator 78,20% Layak
Rata-rata 81,70% Layak

Berdasarkan hasil pengolahan data variabel peran orang tua,


persentase tertinggi pada indikator peran orang tua sebagai pendidik
sebesar 88,62% dengan keterangan sangat layak. Sedangkan hasil
persentase terendah terletak pada indikator fasilitator sebesar 78,20%
dengan keterangan layak. Dilihat pada hasil persentase di atas
menandakan bahwa orang tua berusaha mendidik anak dengan sangat
baik dalam meningkatkan motivasi belajar daring/online dari rumah.

2. Variabel Motivasi Belajar


Pengambilan data pada variabel motivasi belajar yaitu dengan
menggunakan angket, teknik skala likert, dengan jumlah pernyataan
sebanyak 39 butir sebelum uji validitas, kemudian setelah uji validitas
butir pernyataan gugur 9. Pada akhirnya peryataan yang sah atau yang
valid dan berhasil di ujikan pada proses penelitian sebanyak 30 butir
pernyataan. Skala ini dibuat dengan menggunakan 2 penyataan yaitu
favourble dan unfavourable. 1 pernyataan terdapat 5 alternatif jawaban,
mulai dari sangat setuju (5), setuju (4), kurang setuju (3), tidak setuju (2),
dan sangat tidak setuju (1) pada pernyataan favourable, dan begitupun
sebaliknya untuk pernyataan unfavourable, sangat setuju (1), setuju (2),

61
kurang setuju (3), tidak setuju (4), sangat tidak setuju (5). Data ini
diambil dari banyaknya siswa kelas V tahun ajaran 2021/2022 berjumlah
64 peserta didik. Pengambilan data telah didapat, maka diolahlah data
menjadi data statistik dengan menggunakan aplikasi SPSS IBM 25, untuk
lebih lanjut dan lebih jelas berikut data statistik motivasi belajar dibawah
ini.
Tabel 4.5
Deskripsi Data Motivasi Belajar
Descriptive Statistics
Std.
N Range Minimum Maximum Sum Mean Deviation Variance
Std.
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Error Statistic Statistic
MotivasiBelajar 64 65 80 145 7210 112.66 2.010 16.081 258.610

Valid N 64
(listwise)

Dari hasil tabel data motivasi belajar di atas peneliti


mendapatkan nilai rentan (range) sebesar 65, nilai minimum sebesar 80,
nilai maksimum sebesar 145, nilai rata-rata (mean) sebesar 112.66, nilai
standar deviasi sebesar 16.081, dan jumlah skor (Sum) 7210.
Kemudian dari data yang ada, peneliti menggunakan statistika
empirik, manakala statistik ini merupakan alat ukur dalam
pengkategorian kelompok yaitu, kategori tinggi, sedang, dan rendah.
Statistik emprik yang mana membutuhkan data mean, standar deviasi.60
Lebih lengkapnya akan dijabarkan di bawah ini:
d. Tinggi = X > Mean + 1 SD
= X > 112,7 + 16,1
= X > 128,8
e. Sedang = Mean – 1 SD < X < Mean + 1 SD
= 112,7 – 16,1 < X < 112,7 + 16,1
= 96,6 < X < 128,8

60
Ibid.

62
f. Rendah = X< Mean – 1 SD
= X<112,7-16,1
=X < 96,6

Tabel 4. 6 Hasil Kategori Variabel Motivasi Belajar (Y)


No Kategori Kriteria Interval Frekuensi Persen %
1. Tinggi X > Mean + X > 128,8 15 23,4%
1 SD
2 Sedang Mean – 1 SD 96,6 < X < 128,8 31 48,4%
< X < Mean
+ 1 SD
3 Rendah X< Mean – 1 X<96,6 18 28,2%
SD
64 100%

Tabel diatas menunjukan bahwa banyaknya kategori tinggi


pada variabel Motivasi Belajar adalah 23,4 % dengan jumlah frekuensi
sebanyak 15 Siswa, lalu pada ketegori sedang memperoleh sebanyak 48,4
% dengan jumlah frekuensi 64 Siswa, kemudian pada kategori ketiga,
yaitu ketegori rendah sebanyak 28,2 % dengan frekuensi sebanyak 18
siswa. Maka dapat dilihat secara garis besar dari ketiga kategori tersebut
di dominasi oleh kategori sedang, karena sebanyak 48,4 % hampir
setengah dari jumlah keseluruhan. Maka dapat diambil kesimpulan,
bahwa peserta didik kelas 5 SDN Ciracas 15 Pagi termasuk pada kategori
sedang. Hal tersebut bisa diperjelas dengan diagram di bawah ini.

63
MOTIVASI BELAJAR
[VALUE]

Persentase
60,00% [VALUE]
[VALUE]
40,00%

20,00%

0,00%
Tinggi Sedang Rendah

Kategori

Tabel 4.7 Diagram tingkat kategori Motivasi Belajar (Y)

Tabel 4.8
Hasil Persentase Tabel Indikator Motivasi Belajar

Variabel Indikator Persentase Kategori


Adanya hasrat dan keinginan 77,31% Layak
untuk berhasil
Adanya dorongan dan kebutuhan 75,02% Layak
untuk belajar
Adanya harapan dan cita-cita 77,31% Layak
Motivasi untuk masa depan
Belajar Adanya penghargaan dalam 74,68% Kurang Layak
proses belajar
Adanya kegiatan yang menarik 73,40% Kurang Layak
dalam belajar
Adanya lingkungan belajar yang 69,53% Kurang Layak
kondusif
Rata-rata 74,54% Kurang Layak

Berdasarkan hasil pengolahan data variabel motivasi belajar,


persentase tertinggi pada indikator cita-cita dan harapan dan Adanya
hasrat dan keinginan untuk berhasil sebesar 77,31 % dengan keterangan
layak. Sedangkan hasil persentase terendah terletak pada indikator
Adanya lingkungan belajar yang kondusif sebesar 69,53% dengan
keterangan kurang layak. Dilihat pada hasil persentase di atas

64
menandakan bahwa peserta didik berusaha dengan sangat baik dalam
meningkatkan motivasi belajar melalui cita-cita dan harapan yang peserta
didik miliki di masa yang akan datang dan mempunyai hasrat serta
keinginan untuk berhasil untuk menggapai cita-cita tersebut walaupun
pada saat ini proses belajar daring/online dari rumah namun tidak
mengurangi harapan dan cita-citanya kelak.

C. Hasil Uji Prasyarat Analisis


Sebelum ke tahap analisis data, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi
agar mendapatkan keabsahan data, yaitu data yang normal dan data yang
linear. Mendapatkan data yang normal dan linear harus di uji terlebih dahulu
datanya, yaitu dengan uji normalitas dan uji linearitas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal atau tidak. Peneliti melakukan uji normalitas dengan
teknik one-sample kolmogorov-Smirnov test terhadap data yang diperoleh.
Kaidah uji signifikansi dikatakan normal apabila nilai Asymp.Sig (2-
tailed) dan nilai Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 (p > 0,05).
Untuk uji normalitas dibantu dengan menggunakan IBM SPSS Statistics
25, kemudian hasil perhitungan r hitung dikonsultasikan dengan harga r
tabel dengan taraf signifikansi 5%. Data dikatakan normal jika nilai sig. >
0,05 (lebih besar dari 0,05), sedangkan data dikatakan tidak normal jika
nilai sig. < 0,05 (lebih kecil dari 0,05).
Berikut hasil perhitungan uji normalitas one-sampel
kolmogorov-smirnov test dengan menggunakan IBM SPSS statistics 25:

65
Tabel 4.9
Hasil Uji Normalitas Peran Orang tua dan Motivasi Belajar
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 64
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 15.03683453
Most Extreme Differences Absolute .097
Positive .097
Negative -.060
Test Statistic .097
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

Berdasarkan data SPSS di atas, diketahui bahwa nilai


signifikasi Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.200 lebih besar dari 0,05.
Maka sesuai dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas
Kolmogorov-smirnov, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi
normal.
2. Uji Linieritas
Peneliti menggunakan uji linear untuk mengetahui apakah
variabel bimbingan orang tua dan motivasi belajar memiliki hasil data
yang bersifat linear atau tidak linear. Variabel yang ingin di teliti dapat
dikatakan bersifat linear atai tidak linear dapat dilihat dari hasil
pengolahan data penelitian pada ANOVA tabel yang terletak pada
deviation for linearity. Kedua varibel dikatakan bersifat linear, jika nilai
sig. > 0,05 (lebih besar dari 0,05). Sedangkan kedua variabel dikatakan
bersifat tidak linear, jika nilai sig. < 0,05 (lebih kecil dari 0,05). Pada
pengujian linearitas ini peneliti menggunakan aplikasi IBM SPSS
Statistics 25 untuk mendapatkan hasil uji linearitas sebagai berikut.

66
Tabel 4.10
Hasil Uji Linieritas
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
MotivasiBelajar * Between (Combined) 4963.091 20 248.155 .872 .619
PeranOrangtua Groups Linearity 2951.532 1 2951.532 10.375 .002
Deviation from 2011.559 19 105.872 .372 .989
Linearity
Within Groups 12233.143 43 284.492
Total 17196.234 63

Hasil uji linearitas di atas menunjukkan bahwa deviation from


linearity diperoleh F = 0,372 dan p = 0,989. Hasil perhitungan r hitung
kemudian dikonsultasikan dengan harga r tabel dengan taraf signifikansi
5%. Jika harga r hitung lebih besar dari r tabel (p > 0,05), maka dapat
dikatakan hubungan antar masing-masing variabel bebas (X) dengan
variabel terikat (Y) adalah linear.
Berdasarkan hasil data pada tabel di atas, nilai signifikansi
pada deviation from linearity sebesar 0,989. Dalam hal ini dapat
disimpulkan bahwa nilai sig. deviation from linearity lebih besar dari
0,05, sehingga data pada peran orang tua (X) dengan motivasi belajar (Y)
terdapat hubungan yang linear.

D. Hasil Analisis Data


1. Uji Persamaan Regresi Sederhana
Pembuatan persamaan garis regresi dapat dilakukan dengan
menginterpretasikan angka-angka yang ada di dalam unstandardized
coefficient beta. Berikut ini hasil tabel uji IBM SPSS Statistisc 25 dengan
variabel peran orang tua dan motivasi belajar.

67
Tabel 4.11
Hasil Persamaan Garis Linear Peran Orang Tua (X)
dengan Motivasi Belajar (Y)

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 32.654 19.437 1.680 .098
PeranOrangtua .757 .183 .465 4.134 .000
a. Dependent Variable: MotivasiBelajar

Secara umum rumus persamaan regresi linear sederhana atau


persamaan garis regresi adalah Y = a + bX. Sementara untuk mengetahui
nilai koefisien regresi dapat berpedoman pada output table coefficient a =
angka konstan dari unstandardized coefficient beta.
a : Angka Konstan dari unstandardized coefficients. Dalam penelitian ini
nilainya sebesar 32.654. Angka ini merupakan angka konstan yang
mempunyai arti bahwa jika tidak ada Peran Orang Tua (X) maka
nilai Motivasi Belajar (Y) adalah sebesar 32.654.
b :Angka koefisien regresi, Nilainya sebesar 0.021. Angka ini
mengandung arti bahwa setiap penambahan 1% tingkat peran orang
tua (X), maka motivasi belajar (Y) akan meningkat sebesar 0.757.
Karena nilai koefisien regresi bernilai positif, maka dengan
demikian dapat dikatakan bahwa peran orang tua (X) berpengaruh positif
terhadap motivasi belajar (Y). Sehingga persamaan regresinya adalah
Y=32.654 + 0.757 X

2. Uji Korelasi (Uji R)


Dalam penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh peran orang tua terhadap motivasi belajar siswa pada kelas V di
SDN Ciracas 15 Pagi dapat menggunakan analisis koefisien korelasi.

68
Fungsi utama analisis korelasi adalah untuk menentukan seberapa erat
hubungan antara variabel dengan yang lainnya.
Dari hasil pengumpulan kuesioner sebanyak 64 responden
dengan kuesioner peran orang tua (X) sebanyak 25 pernyataan dan
motivasi belajar (Y) 30 pernyataan dan diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4.12
Hasil Koefisien Korelasi

Correlations
PeranOrangtua MotivasiBelajar
PeranOrangtua Pearson Correlation 1 .414**
Sig. (2-tailed) .001
N 64 64
**
MotivasiBelajar Pearson Correlation .414 1
Sig. (2-tailed) .001
N 64 64
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Pengolahan Data Dengan SPSS 25, 2021

Berdasarkan perhitungan diatas maka diketahui r Hitung untuk

hubungan peran orang tua (X) dengan motivasi belajar (Y) adalah sebesar

0.414 > r tabel 0,207, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

atau korelasi antara variabel peran orang tua (X) dengan motivasi belajar

(Y).

Hubungan yang terjadi anatara dua variabel ini adalah

hubungan yang positif, karena angka 0.414 bernilai positif maka itu artinya

hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat positif atau dengan kata

lain ada hubungan antara peran orang tua dengan motivasi belajar.

semakin besarnya peran orang tua maka semakin besar pula motivasi

belajar peserta didik kelas 5, dan begitupun sebaliknya.

69
Tabel 4.13

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Pengaruh


0,00 – 0,19 Sangat Rendah
0,20 – 0,39 Rendah
0,40 – 0,59 Cukup Kuat
0,60 – 0,79 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat Kuat
Sumber :(Sugiyono, 2017)

Berdasarkan hasil analisis diatas dengan menggunakan

pengolahan data SPSS 25 maka nilai korelasi sebesar 0.414 yang artinya

terdapat hubungan positif yang cukup kuat antara peran orang tua (X)

terhadap motivasi belajar (Y) di SDN Ciracas 15 Pagi.

3. Koefisien Determinasi
Sedangkan untuk mengetahui besar presentase kontribusi
antara peran orang tua (X) terhadap motivasi belajar (Y) pada SDN
Ciracas 15 Pagi, diukur dengan koefisien determinasi atau koefisien
penentu dengan pengolahan data menggunakan SPSS 25 sebagai berikut:
Tabel 4.14
Hasil Data Koefisien Determinasi

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .414 .354 .158 15.158
a. Predictors: (Constant), PeranOrtu
Sumber : Pengolahan Data Dengan SPSS 25, 2021
Berdasarkan data SPSS Model Summary diatas, diketahui nilai
koefisien determinasi atau R Square sebesar 0.354. Besarnya angka
koefisien determinasi (R Square) adalah 0.354 atau sama dengan 35,4 %.
Angka tersebut mengandung arti bahwa variabel peran orang tua (X)

70
berpengaruh terhadap variabel motivasi belajar (Y) sebesar 35,6%
sedangkan sisanya (100% - 35,6 % = 64,4 %) dipengaruhi oleh variabel
lain diluar persamaan regresi ini atau variabel yang tidak diteliti.

4. Hasil Uji Hipotesis atau Uji T


Uji hipotesis yang dilakukan pada penelitian ini
menggunakan uji parsial atau uji T. Uji parsial/uji T dilakukan untuk
mengetahui nilai ttabel pada data penelitian ini apakah terdapat pengaruh
signifikan atau tidak terdapat pengaruh signifikan. Untuk menetukan nilai
t tabel menggunakan uji dua pihak atau two tail test dengan α/2 = 00.5/2 =
0,025, dengan cara mengurang 2 sampel yang di tentukan df/dk = N – 2.
Jika nilai thitung > ttabel, maka terdapat pengaruh yang signifikan antara
kedua variabel tersebut, namun sebaliknya jika nilai thitung < ttabel maka
tidak terdapat pengaruh yang signifikan anatar kedua variabel.
Pada proses melakukan uji parsial atau uji T peneliti
menggunaka aplikasi IBM SPSS Stastistics 25 untuk mendapatkan hasil
pengujian hipotesis, berikut tabel perhitungan uji parsial atau uji T.
Tabel 4.15

Hasil Uji t

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 32.654 19.437 1.680 .098
PeranOrangtua .757 .183 .465 4.134 .000
a. Dependent Variable: MotivasiBelajar
Sumber : Pengolahan Data Dengan SPSS 25, 2021

Dilihat pada tabel di atas dapat terlihat bahwa nilai thitung


yang didapatkan sebesar 4,134 dengan nilai signifikansi 0,000. Nilai
ttabel dari data penelitian tersebut dengan banyak sampel atau N = 64,
kemudian dapat dihitung df/dk = 64 – 2 = 62. Dengan taraf 0,025, maka

71
nilai t tabel dengan taraf 0,025 ialah 1,998. Dari hasil perhitungan yang
diperoleh menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar 4,134 > nilai ttabel
sebesar 1,998 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa pada uji hipotesis terdapat pengaruh yang signifikan
antara peran orang tua terhadap motivasi belajar peserta didik.

E. Pembahasan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mencari data dan membuktikan
signifikansi pengaruh peran orang tua terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas V SDN Ciracas 15 Jakarta. Peneliti menggunakan angket dalam
mengumpulkan data penelitian, dengan 25 pernyataan untuk angket peran
orang tua dan 31 pernyataan untuk angket motivasi belajar.
Berdasarkan hasil analisis, Peran Orang tua Kelas V SDN Ciracas
15 Pagi termasuk ke dalam kategori sedang. Banyaknya kategori tinggi pada
variabel peran orang tua terdapat 8 orang tua siswa (12,5 %), orang tua yang
memiliki peran dalam kategori sedang memperoleh terdapat 43 orang tua
(67,8%), kemudian pada kategori ketiga yaitu kategori rendah sebanyak 13
orang tua siswa (20,3 %).
Sedangkan motivasi belajar peserta didik Kelas V juga termasuk
dalam kategori sedang. Banyaknya kategori tinggi pada variabel Motivasi
Belajar sebanyak 15 Siswa (23,4%), lalu pada ketegori sedang memperoleh
sebanyak 31 Siswa (48,4%), kemudian pada kategori ketiga, yaitu kategori
rendah sebanyak 18 siswa (28,2%).
Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi diperoleh r= 0,414
dengan tingkat pengaruh cukup kuat. Sedangkan r tabel untuk n=64 pada taraf
signifikansi 5% sebesar 0,246. Karena r hitung lebih besar dari r tabel pada
taraf signifikansi 5% (0,414>0,246) maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan positif yang cukup kuat antara peran orang tua (X) terhadap
motivasi belajar (Y) di SDN Ciracas 15 Pagi.
Hasil dari analisis penelitian menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh positif yang signifikan peran orang tua terhadap motivasi belajar

72
peserta didik. Maka dapat diketahui bahwa peran orang tua mempunyai
kontribusi dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik, sehingga
peserta didik yang memiliki motivasi tinggi terdapat peran orang tua yang
baik selama pembelajaran jarak jauh di rumah, dan begitupun sebaliknya
peserta didik yang memiliki motivasi rendah terdapat peran orang tua yang
kurang baik sehingga anak merasa bosan dan tidak semangat untuk belajar di
rumah.
Setiap individu memiliki motivasi yang berbeda-beda untuk
melakukan sesuatu kegiatan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Menurut Hamzah B. Uno, motivasi belajar ialah dorongan yang diberikan
dari dalam ataupun dari luar diri peserta didik yang sedang belajar untuk
melakukan perubahan tingkah laku.61
Motivasi belajar yang dipengaruhi dari dalam diri peserta didik
(instrinsik) seperti cita-cita, keinginan untuk berhasil , rasa ingin tahu yang
tinggi, kemampuan peserta didik dalam memahami pembelajaran, dll.
Sedangkan motivasi belajar yang dipengaruhi dari luar diri peserta didik
(ekstrinsik) seperti kondisi lingkungan keluarga (terutama orang tua), kondisi
lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah, dll.
Selama pembelajaran jarak jauh, orang tua atau keluarga dapat
dikatakan sebagai kunci semangat dan gairah belajar anak di rumah. Tidak
hanya mendidik anak agar rajin belajar namun juga memberikan perhatiannya
dengan mengingatkan anak untuk belajar, membimbing anak ketika sedang
mengalami kesulitan belajar, menyediakan fasilitas belajar yang dibutuhkan
anak, memperhatikan kesehatan anak, dan lain sebagainya.
Hal ini senada dengan pendapat Diana Sari tentang peran orang tua
dalam memotivasi belajar siswa, dirumuskan bahwa keberhasilan peserta
didik dalam proses belajar tidak terlepas dari motivasi yang menjadi
pendorong dan penggerak agar dapat menjalankan proses kegiatan belajar di
rumah. Terdapat beberapa peran orang tua dalam bidang pendidikan yang
dapat dilakukan untuk memotivasi belajar di rumah yaitu orang tua berperan

61
Op.Cit, Hamzah B. Uno.

73
sebagai pembimbing, pendidik (educator), pendorong (motivator), dan
fasilitator atau sebagai sarana belajar bagi anak di rumah. .62
Selain itu, orang tua juga harus memenuhi kebutuhan anaknya
dalam belajar seperti menyediakan fasilitas belajar, memberikan perhatian,
pujian ataupun penghargaan kepada anak dan membantu memecahkan
masalah yang dihadapi anak dalam belajar. Anak yang mendapat perhatian
dari orang-orang di sekitarnya akan menambah motivasi untuk lebih
bertanggung jawab dalam belajar sehingga anak dapat mencapai keberhasilan
dalam belajar.
Orang tua yang berperan dengan baik terhadap peserta didik (anak)
akan memberikan dampak positif bagi anak seperti lebih gairah semangat dan
dorongan belajar serta menumbuhkan rasa percaya diri untuk peserta didik
dalam melakukan kegiatan baik dalam belajar ataupun aktivitas lainnya
sehingga tujuan dari kegiatan tersebut dapat telaksana dan tercapai dengan
baik.
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data penelitian yang
telah dilakukan oleh peneliti, peneliti melakukan uji prasyarat dengan
menggunakan uji normalitas dan uji linearitas dengan menggunakan aplikasi
IBM SPSS Statistics 25. Data yang diperoleh peneliti yaitu data berdistribusi
normal dan bersifat linear. Nilai yang peneliti dapatkan dari uji T ialah nilai
thitung > ttabel = 4.134 > 1,998 dan nilai signifikansi = 0,000 < 0,05.
Pengaruh yang diberikan oleh peran orang tua (X) terhadap
motivasi belajar (Y) ditentukan oleh koefisien 𝑅2 atau 35,4%. Hal ini berarti
bahwa meningkat/menurunnya motivasi dalam belajar ditentukan oleh peran
orang tua sebesar 35,4 %. Sedangkan sisanya 64,6 % dipengaruhi oleh
perubahan lain yang juga berpengaruh terhadap motivasi belajar peserta
didik.
Namun perlu diketahui bahwa peran orang tua bukanlah satu-
satunya faktor yang mempengaruhi motivasi belajar peserta didik karena
62
Diana Sari, “Peran Orang tua dalam memotivasi belajar siswa”, PROSIDING SEMINAR
NASIONAL 20 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 25
NOVEMBER 2017

74
masih banyak faktor lain yang berpengaruh namun tidak dibahas dalam
penelitian ini. Faktor lain yang mempengaruhi motivasi belajar peserta didik,
misalnya peran guru, lingkungan belajar, kebiasaan belajar, dan lain-lain.
Berdasarkan uraian yang sudah di paparkan oleh peneliti
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa semakin baik orang tua berperan
sebagai fasilitator atau sarana belajar anak di rumah, maka peserta didik akan
mendapatkan lingkungan yang nyaman dalam belajar sehingga peserta didik
dapat menggapai cita-cita dan harapannya. Jika orang tua berperan dengan
baik sebagai pembimbing belajar di rumah, maka peserta didik mendapatkan
kegiatan yang menarik dalam belajar. Jika orang tua berperan dengan baik
sebagai pendorong atau motivator, maka peserta didik akan termotivasi dalam
belajar melalui penghargaan yang diberikan ketika proses belajar dan
kebutuhan dalam belajar akan terpenuhi dengan baik. Jika orang tua berperan
sebagai pendidik dengan baik dalam hal memberikan pendidikan
agama,sosial,dan akhlak kepada anak, maka keinginan peserta didik untuk
berhasil akan meningkat.
F. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang
positif peran orang tua terhadap motivasi belajar peserta didik, namun peneliti
menyadari masih banyak kekurangan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Penelitian ini dilakukan pada saat pembelajaran jarak jauh atau daring,
sehingga peneliti tidak dapat secara langsung mengenal dan melihat
responden ketika proses pembelajaran sedang berlangsung.
2. Penelitian ini hanya meneliti satu variabel bebas saja dari sekian banyak
faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar peserta didik.
3. Waktu dalam penyebaran angket atau kuesioner lebih lama dibandingkan
penelitian secara langsung karena menunggu semua orang tua dan peserta
didik mengisi angket penelitian.
4. Peneliti tidak dapat mengendalikan faktor yang mungkin dapat
mempengaruhi jawaban responden dalam pengisian instrumen, seperti
kejujuran dan kondisi sosial serta kesehatan orang tua dan peserta didik.

75
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh peran orang tua
terhadap motivasi belajar peserta didik SDN Ciracas 15 Pagi, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara peran
orang tua (X) terhadap motivasi belajar (Y) peserta didik di SDN Ciracas 15
Pagi yaitu sebesar 0,414 dan berada pada ketegori cukup kuat. Serta, terdapat
sebuah hubungan positif yang signifikan antara peran orang tua dengan hasil
motivasi belajar peserta didik yaitu sebesar 0,414 dan berada pada ketegori
cukup kuat.

Dari hasil penelitian ini juga diperoleh angka koefisien


determinan R Square sebesar 0,354, angka ini menunjukkan bahwa pengaruh
peran orang tua terhadap motivasi belajar peserta didik adalah sebesar 35,4%.
Artinya, masih ada sisa 64,4 % yang merupakan variabel atau faktor lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini yang memungkinkan memiliki pengaruh
terhadap motivasi belajar peserta didik di SDN Ciracas 15 Pagi.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan saran
sebagai berikut:

1. Bagi orang tua peserta didik, agar lebih meningkatkan peranannya kepada
anak dari perasaan dan permasalahan yang sedang dialami peserta didik
dengan cara menyediakan lebih banyak waktu untuk mendampingi dan
membimbing peserta didik.
2. Bagi peserta didik, disarankan untuk dapat meningkatkan motivasi belajar
dengan tetap mengikuti arahan atau perintah dari orang tua dalam proses
bimbingan untuk mencapai tujuan keberhasilan dalam belajar yang
sesungguhnya.

76
3. Bagi pendidik dan sekolah, disarankan untuk memberikan perhatian
kepada orang tua peserta didik dengan cara memberikan berbagai macam
workshop tentang parenting sehingga orang tua peserta didik dapat
melakukan peranannya dengan baik. Selain itu pendidik dan sekolah
disarankan untuk memberikan bimbingan, dorongan, serta perhatian
dalam belajar sehingga peserta didik dapat meningkatkan prestasi belajar.
4. Bagi peneliti, disarankan untuk lebih mengembangkan penelitian dengan
menggali faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar
peserta didik.

77
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. 2013.

Al-Maraghi, Ahmad Musthafa. Tafsir al-Maraghi. Mesir, al-Babi Halabi, t.t..

Badaruddin, Achmad. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa melalui Konseling


Klasikal. Padang: CV Abe KreatifIndo, 2015.

Cahyati, Nika dan Kusumah, Rita. Peran Orang Tua dalam Menerapkan
Pembelajaran di Rumah Saat Pandemi Covid 19. Jurnal Golden Age,
Universitas Hamzanwadi. Volume.04 No.1, Juni 2020.

Departemen Agama RI, Alqur‟an dan Terjemahannya. Bandung: CV Diponegoro,


tt)

Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. 2009.

Dinata, Muhammad Putra dan dkk. “Kontribusi Konsep Diri Dan Dukungan
Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa Dan Implikasinya Dalam
Pelayanan Bimbingan Dan Konseling”. Konselor, Volume 5 No.1, Maret
2016.

Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. 2015.

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23


(Edisi 8), Cetakan Ke VIII. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, 2016.

Gunarsa, Singgih D. Psikologi Anak: Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.


Jakarta: Gunung Mulia. 2008.

Hambali, Adang dan Jaenudin, Ujam. Psikologi Kepribadian Lanjutan: Studio


Atas Teori Dan Tokoh Psikologi Kepribadian). Bandung: Pustaka Setia,
2016.

Hanafiah, Nanang dan Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika


Aditama. 2017.

Hasil Pengamatan Pribadi. Proses Kegiatan Belajar Mengajar Kelas V B


berjumlah 32 siswa di SDN Ciracas 15 Pagi. 20 September 2021.

Hening, Anurraga. “Peran Orangtua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar


Peserta Didik Usia 6-12 Tahun (Studi Pada Program Home Visit Di
Homeschooling Sekolah Dolan Malang).” Jurnal Visi Ilmu Pendidikan.
2019.

78
Hero, Hermus dan Ermalinda, Maria. Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan
MotivasiBelajar Siswa Kelas V Di Sekolah Dasar Inpres Iligetang. Jurnal
Riset Pendidikan Dasar. 2018.

Kompri. Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru Dan Siswa Cetakan 2. Bandung:


Remaja Rosdakarya. 2016.

Lestari, Sri. Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai Dan Penanganan Konflik


Dalam Keluarga. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2012.

Mardiani, Desika Putri. Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Motivasi Dan
Kedisiplinan Belajar Anak Sebagai Dampak Wabah Covid-19. Jurnal
Paradigma. Volume 11, Nomor 1, April 2021.

Muthmainnah, “Peran Orang Tua dalam Menumbuhkan Pribadi Anak yang


Androgynius Melalui Kegiatan Bermain”. Jurnal Pendidikan Anak.
Volume 1 Edisi 1. Juni 2012.

Nata, Abudin. Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,


2002.

Rumbewas, Selfia S. “Peran Orang Tua Dalam Miningkatkan Motivasi Belajar


Peserta Didik di Sd Negeri Saribi”. Jurnal EduMatSains. Volume 2 (2)
Januari 2018.

Sadirman. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar Ed.2. Jakarta: Rajawali Pers,
2017.

Sadirman. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan Dan Pemanfaatannya.


Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2016.

Salahudin, Anas. Filsafat Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia, 2015.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.


Jakarta: Prenadamedia Group. 2016.

Sari, Diana. “Peran Orang Tua Dalam Memotivasi Belajar Siswa”. Jurnal
Bimbingan Dan Konseling Indonesia: Teori Dan Aplikasi. 2017.

Sarwono, Sarlito. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Pers. 2017.

Shihab, Quraish. Tafsir Al-Misbah (pesan, kesan dan keserasian al-Quran).


Jakarta; Lentera Hati. 2004.
Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: CV.Alfabeta,
2017.

79
Sulistyo, Ignatius. “Peningkatan Motivasi Belajar Dengan Menerapkann Model
Pembelajaran Kooperatif TGT Pada Pelajaran PKN”. Jurnal Studi Sosial.
2016.

Sutarman, Maman dan Asih. Manajemen Pendidikan Usia Dini: Filosofi, Konsep,
Prinsip, Dan Aplikasi. Bandung: Pustaka Setia. 2016.

Uno, Hamzah B. Teori Motivasi Dan Pengukurannya (Analisis Di Bidang


Pendidikan). Jakarta: Bumi Aksara. 2017.

Uno, Hamzah. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. 2013.

Wawancara dengan Rahmania., S.Pd. Guru Kelas V B SDN Ciracas 15 Pagi.


wawancara di ruang kelas. tanggal 20 September 2021

Werdayanti, Rina Nilai Boleh Biasa Mental Harus Juara. Yogyakarta: Istana
Media. 2015.

Widharso,Wahyu Pengategorian Data dengan Menggunakan Statistik Hipotetik


dan Statistik Empirik. 2010.

Yudhawati, Ratna dan Haryanto, Dany. Teori-Teori Dasar Psikologi Pendidikan.


Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya. 2011.

Yugiswara, Anton, dkk. “Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Movasi Belajar


Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 1 Kraksaan Probolinggo Tahun 2018”.
Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu
Ekonomi, dan Ilmu Sosial, Volume 13 Nomor 1. 2019.

80
LAMPIRAN

A. LAMPIRAN 1
INSTRUMEN ANGKET VALIDASI DOSEN

ANGKET PERAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR

Nama Validator : Nafia Wafiqni, M.Pd.


NIP : 198110032009122004
Status : Dosen Validator
Instansi : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tanggal : 08 September 2021
Judul Skripsi : Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas 5 SDN Ciracas 15 Pagi

Petunjuk Pengisian Angket


1. Mohon untuk memberikan nilai di setiap butir pernyataan dengan memberikan tanda ceklist (√) pada kolom skala penilaian.
2. Mohon untuk memberikan komentar berupa kritik dan saran pada kolom komentar yang telah disediakan.

80
1. Angket Peran Orang Tua

Tidak
Relevan
Relevan
No Variabel Indikator Sub Indikator Pernyataan dengan Komentar
dengan
Indikator
Indikator

1. Saya mendampingi anak ketika sedang


melakukan zoom meeting saat mereka belajar 
2. Mendampingi Saya tidak mendampingi anak saya ketika
anak selama sedang belajar 
proses belajar
3. mengajar Saya lebih mementingkan pekerjaan
dibandingkan mendampingi anak membuat 
tugas sekolah
Peran
4. Saya menanyakan kesulitan belajar yang
Orang tua
dihadapi anak saya dan memberikan solusi yang 
(Berdasarkan
tepat
teori Membimbing
5. Pembimbing Saya mendengarkan curahan hati anak saya
Muthmainnah anak dalam
menghadapi ketika sedang menghadapi masalah dalam 
dalam Jurnal
kesulitan belajar belajar
Pendidikan
6. Anak) Saya mengerjakan tugas sekolah anak agar
mendapatkan nilai yang bagus 
7. Mengawasi Saya membiarkan anak saya bermain hp full di Jenis gangguang
belajar anak di rumah tanpa mengingatkan mereka untuk belajar  belajar tidak hanya
rumah HP
8. Saya hanya mengizinkan anak memegang
menggunakan hand phone saat melakukan 
pembelajaran online di rumah
81
9. Mengontrol Saya mengatur jadwal kegiatan belajar anak di
kegiatan anak di rumah setiap hari 
rumah
10. Saya membiarkan anak saya bermain sampai
larut malam 

11. Mengingatkan Saya mengingatkan kepada anak untuk


untuk mengerjakan tugas sekolah 
mengerjakan
12. tugas Saya membiarkan anak saya telat dalam
mengumpulkan tugas 

13. Memberikan Saya mengajarkan anak saya untuk selalu berdoa


Pendidikan untuk saat memulai segala suatu pekerjaan 
agama kepada
14. anak Saya membiarkan anak jika lalai saya bermalas-
malasan dalam menjalankan ibadah 

15. Saya selalu mengajak anak untuk beribadah


bersama 

16. Memberikan Saya mendidik anak saya agar sopan dan santun
Pendidik Pendidikan kepada semua orang 
sosial kepada
17. anak Saya mengajarkan kepada anak untuk disiplin
dan tepat waktu dalam belajar 

18. Memberikan Saya mengajarkan anak untuk bersabar ketika



Pendidikan sedang mengalami masalah dalam belajar
19. akhlak kepada Saya mengajarkankan anak untuk selalu
anak bersikap jujur kepada siapapun 

20. Memberikan Saya membelikan hadiah jika anak mendapat


Pendorong penghargaan nilai ujian bagus di sekolah 

82
21. dan hukuman Saya memberikan pujian ketika anak saya
pada anak mendapatkan nilai yang baik 

22. Saya akan mengurangi uang saku anak saya


ketika mendapatkan nilai yang buruk di sekolah 

23. Saya akan marah dan menghukum anak saya


jika mendapatkan nilai yang buruk di sekolah 

24. Saya mengajak anak saya jalan-jalan ketika


Menumbuhkan sedang saat hari libur 
rasa semangat
25. Saya menceritakan pengalaman yang bermanfaat
dalam belajar 
ketika masih remaja kepada anak saya

26. Memenuhi Saya selalu memenuhi kebutuhan belajar anak


kebutuhan ketika guru memberikan tugas 
anaknya
27. Menasehati anak Saya menasehati anak agar giat dalam belajar
agar giat belajar 

28. Saya menyediakan tempat belajar yang nyaman


untuk anak 

29. Saya memberikan handphone kepada anak saya


untuk belajar 
Menyediakan
30. Fasilitator fasilitas belajar Saya menggunakan wifi di rumah agar anak
anak mudah mengakses bahan ajar untuk kepentingan 
belajar
31. Saya tidak memberikan akses internet untuk
anak saya belajar 

83
32. Saya membuat ruangan belajar khusus untuk
anak belajar 

33. Saya membiarkan anak saya belajar dengan


pencahayaan yang kurang atau lampu redup 

34. Saya membiarkan anak saya belajar dengan gaya


khas mereka (sambil tiduran, mendengarkan 
Menciptakan music,
35. suasana belajar Saya membelikan buku tulis dan alat tulis untuk
kegiatan yang belajar 
menyenangkan
36. Menyediakan Dalam pelajaran menggambar, saya
kelengkapan alat menyediakan peralatan menggambar (buku 
tulis dan buku gambar, pensil warna, cat air)
37. pembelajaran Saya lebih memilih membelikan buku komik
dibandingkan buku pelajaran kepada anak 

38. Saya hanya mengandalkan buku pelajaran yang 


diberikan dari sekolah tanpa memberikan buku
pelajaran tambahan kepada anak
39. Memfasilitasi Saya membiarkan anak untuk belajar mandiri di 
anak dengan rumah
mengikuti
40. Saya mendaftarkan anak saya dalam les mata 
bimbingan
pelajaran yang kurang dikuasai.
belajar

84
2. Angket Motivasi Belajar

Tidak
Relevan
Relevan
No Variabel Indikator Sub Indikator Pernyataan dengan Komentar
dengan
Indikator
Indikator

1. Saya bertanya kepada guru jika ada materi 


pelajaran yang belum mengerti

2. Adanya Saya bertanya kepada teman jika ada materi 


kemauan untuk pelajaran yang belum mengerti
bertanya
3. Saya malu bertanya kepada guru karena jika 
saya belum paham materi yang dijelaskan
Motivasi Belajar
4. Adanya hasrat Saya senang ketika dapat menjawab soal-soal 
(Berdasarkan
dan keinginan Adanya yang diberikan oleh guru
teori Hamzah B.
untuk berhasil, kemauan untuk
Uno)
menjawab
5. pertanyaan yang Saya selalu ingin menjawab pertanyaan yang 
diberikan guru diberikan oleh guru

6. Saya memperhatikan guru menjelaskan materi 


Memperhatikan pelajaran walaupun lelah dan bosan
penjelasan
7. Saya memperhatikan video pembelajaran yang 
materi yang
diberikan guru
diberikan guru

85
8. Saya tidak fokus belajar di rumah selama 
pembelajaran jarak jauh
9. Saya selalu semangat mengerjakan tugas yang 
diberikan oleh guru
10. Rajin belajar Ketika tugas sekolah saya sudah selesai, saya 
secara mandiri gunakan waktu luang untuk mengerjakan latihan
ketika dalam soal di buku paket atau LKS
waktu kosong
11. Saya malas belajar ketika saya tidak paham 
materi yang dipelajari
12. Pada saat menemui soal yang sulit, saya 
Teliti dalam
menjawab asal saja
mengerjakan
13. soal yang Ketika sedang ujian, saya berusaha mengerjakan 
diberikan soal dengan teliti dan benar
14. Saya membaca ulang catatan atau buku 
pelajaran yang sudah dijelaskan oleh guru
15. Ketika nilai ulangan saya kurang bagus, saya 
berusaha untuk meningkatkan nilai ulangan
berikutnya dengan kemampuan saya dengan
Adanya belajar lebih giat
16. Adanya kemauan untuk Saya tidak pernah menyiapkan buku yang sesuai 
dorongan dan belajar dengan jadwal pelajaran esok hari
kebutuhan
dalam belajar,
17. Saya hanya belajar ketika ada tugas saja 

18. Disiplin dalam Saya selalu telat mengumpulkan tugas 


mengerjakan
tugas

86
19. Saya langsung mengumpulkan lembar jawaban  ini unsur ketelitian
ujian tanpa mengecek jawaban lagi

20. Saya mengerjakan tugas tanpa melihat tugas 


teman

21. Saya selalu megumpulkan tugas tepat waktu 

22. Saya selalu masuk tepat waktu ketika belajar 


Selalu masuk melalui zoom meeting
23. tepat waktu Saya selalu telat masuk kelas zoom meeting 
untuk belajar sehingga sudah tertinggal beberapa materi
pembelajaran
24. Saya mengerjakan sendiri tugas yang diberikan 
Memiliki rasa guru tanpa bantuan orang lain
tanggung jawab
25. terhadap tugas Saya meminta orang tua atau kakak saya untuk 
yang diberikan mengerjakan soal ulangan saya
26. Saya sadar bahwa saya harus belajar agar 
mempunyai pengetahuan yang luas

27. Kesadaran diri Saya malas mencari informasi dari berbagai 


akan pentingnya sumber yang berhubungan dengan pelajaran
ilmu untuk esok hari
pengetahuan
28. Ketika saat zoom meeting saya mendengarkan 
guru sambil makan atau melakukan aktivitas lain

87
29. Adanya harapan Upaya Saya belajar dengan giat walaupun tidak ada 
dan cita-cita keinginan untuk ujian
untuk masa meraih cita-cita
30. depan, Keinginan untuk Saya belajar dengan sungguh-sungguh agar 
mendapatkan mendapatkan peringkat di sekolah
prestasi
31. Adanya Saya berusaha untuk mendapatkan nilai yang 
penghargaan Pemberian baik agar mendapatkan pujian dari guru dan
dalam proses pujian atau orang tua
32. belajar, penghargaan Saya rajin belajar agar dibelikan barang yang 
sangat saya inginkan

33. Saya belajar agar tidak dimarahi oleh orang tua 


Pemberian
34. sanksi atau Ketika saya mendapatkan nilai yang buruk, saya 
hukuman akan mendapatkan hukuman dari orang tua

35. Adanya Saya tertarik untuk belajar saat guru 


kegiatan yang Pemberian memberikan video pembelajaran pada saat zoom
menarik dalam materi yang meeting
36. belajar menarik oleh Saya tidak suka permainan/kuis dalam pelajaran 
guru

37. Saya sangat senang belajar ketika guru 


menggunakan permainan dan bernyanyi dalam
Metode
pelajaran
pembelajaran
38. Saya bosan dalam belajar ketika guru hanya 
yang interaktif
memberikan materi penjelasan saja sepanjang
pelajaran
39. Adanya Terciptanya Ruang belajar di rumah saya sangat nyaman 
lingkungan suasana belajar sehingga saya dapat fokus saat belajar

88
40. belajar yang yang nyaman Saya menghias tempat belajar saya agar saya 
kondusif terus semangat untuk belajar dan mengerjakan
tugas dan soal-soal
Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan, angket ini dinyatakan:
1. Layak digunakan untuk penelitian tanpa revisi
2. Layak digunakan untuk penelitian setelah revisi
3. Tidak layak digunakan untuk penelitian

Jakarta, 08 September 2021


Validator

Nafia Wafiqni, M.Pd.


NIP. 198110032009122004

89
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FORM (FR) No. Revisi: : 01
FITK
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

Nomor : B- 0746/F1/KM.01.3/VIII/2021 Jakarta, 24 Agustus 2021


Lamp. : 1 lembar pengesahan
Perihal : Bimbingan Skripsi

Kepada Yth.,

Anis Fuadah Z., M.Pd.I.


Pembimbing Skripsi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing I (materi/teknis) penulisan
skripsi mahasiswa:

Nama : Fauziah Oktariyanti


NIM : 11170183000029
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Semester : 8 (Delapan)
Judul Skripsi : Pengaruh Peran Orang tua Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas 5
SDN Ciracas 15 Pagi
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 24 Agustus 2021 ,
abstraksi/outline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebut.
Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih
dahulu.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selama
6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb.
A.n. Dekan,
Kajur Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Asep Ediana Latip, M.Pd.


NIP 19810623 200912 1 003
Tembusan:
1. Dekan FITK
2. Mahasiswa ybs.

90
LAMPIRAN 3
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA
JAKARTA
DINAS PENDIDIKAN
SDN CIRACAS 15 PAGI
JL. PENGANTEN ALI NO. 40 RT. 011 /006 KEC. CIRACAS, JAKARTA TIMUR
Telp. 021-87708831 Email :sdnciracas_15@yahoo.com

SURAT KETERANGAN PENELITIAN


NOMOR: 038/1851.422/X/2021

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama Lengkap : Drs. H. Sarsono, Mm.
NIP 196205111985031006
Jabatan : Kepala Sekolah Dasar Negeri Ciracas 15 Pagi, Jakarta
Timur. menerangkan dengan sebenarnya, bahwa:
Nama : Fauziah Oktariyanti
NIM 11170183000029
Status : Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Nama tersebut telah melaksanakan penelitian dalam rangka penulisan Skripsi yang berjudul
: “ Pengaruh Peran Orang tua Terhadap Motivasi Belajar Peserta didik Kelas V di SDN
Ciracas 15 Pagi” di SDN Ciracas 15 Pagi pada tanggal 10 September s.d 22 Oktober 2021.
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya dan agar dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Jakarta, 25 Oktober 2021
Kepala SDN Ciracas 15 Pagi

Drs. H. Sarsono, MM.


NIP. 196205111985031006

91
Uji Reliabilitas (Variabel X)

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,933 25

Uji Reliabilitas (Variabel Y)

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,979 30

92
Kuesioner setelah uji coba instrumen (yang di sebar)

ANGKET PERAN ORANG TUA

IDENTITAS RESPONDEN

NAMA ORANG TUA : ………………………………………………………

NAMA ANAK : ………………………………………………………

PETUNJUK PENGGUNAAN ANGKET:

1. Tulislah identitas responden dengan jujur.


2. Bacalah dengan teliti seluruh penyataan dibawah ini.
3. Berilah tanda checklist pada kolom jawaban yang dianggap tepat dan sesuai dengan
keadaan anda yang sesungguhnya.
4. Hasil jawaban ini tidak mempengaruhi nilai anda, sehingga anda diharapkan menjawab
dengan jujur setiap pernyataan yang diberikan agar mencerminkan kondisi anda yang
sebenarnya.

Keterangan:

SL : Selalu

SR : Sering

KD : Kadang-kadang

JR : Jarang

TP : Tidak Pernah

93
Variabel X : Peran Orang tua

Alternatif Jawaban
No Pernyataan
SL SR KD JR TP
1 Saya mendampingi anak saat mereka
belajar
2 Saya lebih mementingkan pekerjaan
dibandingkan mendampingi anak
membuat tugas sekolah
3 Saya menanyakan kesulitan belajar yang
dihadapi anak saya dan memberikan
solusi yang tepat
4 Saya mendengarkan curahan hati anak
saya ketika sedang menghadapi masalah
dalam belajar
5 Saya mengerjakan tugas sekolah anak
agar mendapatkan nilai yang bagus

6 Saya membiarkan anak saya bermain


tanpa mengingatkan mereka untuk belajar
7 Saya hanya mengizinkan anak
menggunakan hand phone saat
melakukan pembelajaran online di rumah
8 Saya mengatur jadwal kegiatan belajar
anak di rumah setiap hari
9 Saya membiarkan anak saya bermain
sampai larut malam
10 Saya mengingatkan kepada anak untuk
mengerjakan tugas sekolah
11 Saya membiarkan anak saya telat dalam
mengumpulkan tugas
12 Saya mengajarkan anak saya untuk selalu
berdoa saat memulai suatu pekerjaan

94
13 Saya membiarkan anak saya bermalas-
malasan dalam menjalankan ibadah
14 Saya mengajak anak untuk beribadah
bersama
15 Saya mendidik anak saya agar sopan dan
santun kepada semua orang
16 Saya mengajarkan anak untuk bersabar
ketika mengalami masalah dalam belajar
17 Saya mengajarkan kepada anak untuk
selalu bersikap jujur kepada siapapun
18 Saya membelikan hadiah jika anak
mendapat nilai ujian bagus di sekolah
19 Saya memberikan pujian ketika anak saya
mendapatkan nilai yang baik
20 Saya akan mengurangi uang saku anak
saya ketika mendapatkan nilai yang
buruk di sekolah
21 Saya akan marah dan menghukum anak
saya jika mendapatkan nilai yang buruk
di sekolah
22 Saya mengajak anak saya jalan-jalan saat
hari libur
23 Saya menceritakan pengalaman yang
bermanfaat ketika masih remaja kepada
anak saya
24 Saya selalu memenuhi kebutuhan belajar
anak ketika guru memberikan tugas
25 Saya menasehati anak agar giat dalam
belajar
26 Saya menyediakan tempat belajar yang
nyaman untuk anak
27 Saya menggunakan wifi di rumah agar

95
anak mudah mengakses bahan ajar untuk
kepentingan belajar
28 Saya tidak memberikan akses internet
untuk anak saya belajar
29 Saya membuat ruangan belajar khusus
untuk anak belajar
30 Saya membiarkan anak saya belajar
dengan pencahayaan yang kurang atau
lampu redup
31 Saya membiarkan anak saya belajar
dengan gaya khas mereka (sambil
tiduran, mendengarkan musik, duduk di
meja belajar, dll)
32 Saya membelikan buku tulis dan alat tulis
untuk belajar
33 Dalam pelajaran menggambar, saya
menyediakan peralatan menggambar
(buku gambar, pensil warna, cat air)
34 Saya lebih memilih membelikan buku
komik dibandingkan buku pelajaran
kepada anak
35 Saya hanya mengandalkan buku
pelajaran yang diberikan dari sekolah
tanpa memberikan buku pelajaran
tambahan kepada anak
36 Saya membiarkan anak untuk belajar
mandiri di rumah
37 Saya mendaftarkan anak saya dalam les
mata pelajaran yang kurang dikuasai.

96
ANGKET MOTIVASI BELAJAR

IDENTITAS RESPONDEN

NAMA : ………………………………………………………

KELAS : ………………………………………………………

PETUNJUK PENGGUNAAN ANGKET:

1. Tulislah identitas responden dengan jujur.


2. Bacalah dengan teliti seluruh penyataan dibawah ini.
3. Berilah tanda checklist pada kolom jawaban yang dianggap tepat dan sesuai dengan
keadaan anda yang sesungguhnya.
4. Hasil jawaban ini tidak mempengaruhi nilai anda, sehingga anda diharapkan menjawab
dengan jujur setiap pernyataan yang diberikan agar mencerminkan kondisi anda yang
sebenarnya.

Keterangan:

SL : Selalu

SR : Sering

KD : Kadang-kadang

JR : Jarang

TP : Tidak Pernah

97
Variabel Y : Motivasi Belajar Peserta Didik

Jawaban Alternatif
No. Pernyataan
SL SR KD JR TP
1 Saya bertanya kepada guru jika ada materi
pelajaran yang belum mengerti
2 Saya bertanya kepada teman jika ada
materi pelajaran yang belum mengerti
3 Saya malu bertanya kepada guru jika saya
belum paham materi yang dijelaskan
4 Saya senang ketika dapat menjawab soal-
soal yang diberikan oleh guru
5 Saya selalu ingin menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh guru
6 Saya memperhatikan guru menjelaskan
materi pelajaran walaupun lelah dan bosan
7 Saya memperhatikan video pembelajaran
yang diberikan guru
8 Saya tidak fokus belajar di rumah selama
pembelajaran jarak jauh
9 Saya selalu semangat mengerjakan tugas
yang diberikan oleh guru
10 Ketika tugas sekolah saya sudah selesai,
saya gunakan waktu luang untuk
mengerjakan latihan soal di buku paket
atau LKS
11 Saya malas belajar ketika saya tidak
paham materi yang dipelajari
12 Pada saat menemui soal yang sulit, saya
menjawab asal saja
13 Ketika sedang ujian, saya berusaha
mengerjakan soal dengan teliti dan benar
14 Saya membaca ulang catatan atau buku

98
pelajaran yang sudah dijelaskan oleh guru
15 Ketika nilai ulangan saya kurang bagus,
saya berusaha untuk meningkatkan nilai
ulangan berikutnya dengan dengan belajar
lebih giat
16 Saya tidak pernah menyiapkan buku yang
sesuai dengan jadwal pelajaran esok hari
17 Saya hanya belajar ketika ada tugas saja
18 Saya selalu telat mengumpulkan tugas
19 Saya mengerjakan tugas tanpa melihat
tugas teman
20 Saya selalu megumpulkan tugas tepat
waktu
21 Saya selalu masuk tepat waktu ketika
belajar melalui zoom meeting
22 Saya selalu telat masuk kelas zoom
meeting sehingga sudah tertinggal
beberapa materi pembelajaran
23 Saya mengerjakan sendiri tugas yang
diberikan guru tanpa bantuan orang lain
24 Saya meminta orang tua atau kakak saya
untuk mengerjakan soal ulangan saya
25 Saya sadar bahwa saya harus belajar agar
mempunyai pengetahuan yang luas
26 Saya malas mencari informasi dari
berbagai sumber yang berhubungan
dengan pelajaran untuk esok hari
27 Ketika saat zoom meeting saya
mendengarkan guru sambil makan atau
melakukan aktivitas lain
28 Saya belajar dengan giat walaupun tidak
ada ujian

99
29 Saya belajar dengan sungguh-sungguh
agar mendapatkan peringkat di sekolah
30 Saya berusaha untuk mendapatkan nilai
yang baik agar mendapatkan pujian dari
guru dan orang tua
31 Saya rajin belajar agar dibelikan barang
yang sangat saya inginkan
32 Saya belajar agar tidak dimarahi oleh
orang tua
33 Ketika saya mendapatkan nilai yang
buruk, saya akan mendapatkan hukuman
dari orang tua
34 Saya tertarik untuk belajar saat guru
memberikan video pembelajaran pada saat
zoom meeting
35 Saya tidak suka permainan/kuis dalam
pelajaran
36 Saya sangat senang belajar ketika guru
menggunakan permainan dan bernyanyi
dalam pelajaran
37 Saya bosan dalam belajar ketika guru
hanya memberikan materi penjelasan saja
sepanjang pelajaran
38 Ruang belajar di rumah saya sangat
nyaman sehingga saya dapat fokus saat
belajar
39 Saya menghias tempat belajar saya agar
saya terus semangat untuk belajar dan
mengerjakan tugas dan soal-soal

100
Variabel X (Peran Orang tua)
Resp 2 5 6 7 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 28 29 31 32 33 34 35 36 TOTAL
1 4 5 5 1 3 3 4 5 4 4 5 3 5 2 4 4 5 5 3 4 5 4 4 4 3 98
2 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 3 112
3 5 2 5 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 3 111
4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 5 4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 99
5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 5 5 5 5 1 3 5 4 5 5 5 110
6 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 3 1 3 5 5 5 1 5 4 5 5 4 1 105
7 4 1 4 3 4 3 4 4 4 4 3 2 3 4 3 4 3 5 3 3 4 3 4 4 3 86
8 3 5 5 5 5 5 3 4 5 3 4 4 4 3 4 5 4 4 1 3 4 4 5 3 5 100
9 3 5 5 3 5 4 5 5 4 4 5 5 5 3 3 4 5 5 1 5 5 5 4 1 5 104
10 5 5 5 5 5 2 5 5 5 3 4 3 3 2 3 5 4 3 1 5 2 5 5 5 5 100
11 5 3 5 3 5 4 5 4 5 5 3 5 5 4 3 4 5 2 2 5 5 3 5 2 4 101
12 5 3 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 2 5 5 5 5 1 5 4 4 5 1 5 105
13 5 5 3 4 5 4 5 5 5 2 5 5 3 4 4 4 5 5 4 5 3 5 5 5 5 110
14 2 3 2 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 5 4 4 3 2 3 2 79
15 3 5 3 5 5 4 5 5 5 4 4 3 5 3 4 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 110
16 5 5 5 4 4 5 5 4 1 5 3 5 3 5 5 4 5 1 1 4 5 4 5 5 5 103
17 5 5 1 3 5 3 5 5 4 5 4 3 5 3 5 4 4 4 5 4 5 4 4 3 3 101
18 3 2 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 2 5 5 5 5 5 2 5 4 5 5 5 110
19 3 2 3 2 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 2 4 4 3 4 5 3 5 4 3 1 80
20 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 3 5 4 3 4 5 110
21 3 3 3 3 5 5 3 4 4 2 4 3 4 3 3 4 3 4 1 3 4 3 5 5 4 88
22 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 3 5 116
23 3 3 5 4 4 5 5 4 5 5 3 3 4 3 5 5 4 4 3 2 5 4 4 5 3 100
24 5 5 5 2 5 5 5 5 5 3 5 3 5 2 2 5 5 5 1 5 5 4 5 3 5 105
25 5 1 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 2 5 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 3 100
26 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 120

101
27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 3 3 112
28 3 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 2 3 5 5 2 3 3 105
29 2 3 3 2 5 3 3 3 5 3 3 3 2 3 3 5 3 3 3 1 3 3 3 2 4 76
30 2 3 2 3 5 4 4 4 3 2 3 2 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4 3 3 2 79
31 1 2 3 4 5 5 3 3 5 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 5 4 5 88
32 5 4 5 3 4 3 3 3 5 3 3 2 3 2 3 5 3 1 1 2 3 3 5 5 5 84
33 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 120
34 4 3 4 3 4 3 4 4 5 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 90
35 5 5 4 1 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 4 5 5 5 4 3 5 112
36 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 2 4 5 5 4 3 3 4 4 5 5 5 103
37 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 3 5 5 5 5 3 3 115
38 5 5 5 3 5 4 5 5 5 3 5 4 5 1 5 4 5 5 3 4 3 5 5 3 5 107
39 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 120
40 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 2 3 5 4 5 5 2 1 3 4 5 4 5 106
41 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 5 3 5 3 4 4 5 3 3 5 4 2 3 105
42 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 83
43 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 3 5 4 3 4 4 4 110
44 4 4 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 3 5 115
45 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 2 4 5 1 5 5 4 4 5 2 5 106
46 5 3 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 1 4 5 5 4 1 2 5 5 5 4 5 106
47 3 3 4 3 4 4 4 3 4 5 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 2 85
48 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 3 5 5 5 4 5 5 3 4 5 110
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 5 4 3 4 3 2 94
50 2 3 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 4 4 5 5 5 2 5 110
51 5 4 5 4 5 5 5 5 5 3 4 3 3 4 3 5 3 3 5 5 3 3 5 2 3 100
52 3 4 4 3 5 4 5 4 4 4 2 3 4 3 4 2 4 4 2 5 4 3 5 4 3 92
53 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4 5 5 5 5 3 3 5 5 3 110
54 3 2 3 1 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 4 2 3 3 5 3 4 3 3 3 1 75

102
55 5 4 5 5 4 5 3 3 4 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 4 3 4 90
56 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 120
57 3 4 3 3 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 110
58 3 3 3 3 5 5 4 4 5 3 4 3 3 5 3 5 3 4 3 3 2 4 3 3 2 88
59 1 1 2 3 5 3 5 5 4 5 4 5 5 3 5 5 4 4 5 3 5 3 4 5 3 97
60 4 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 3 5 5 4 5 1 4 110
61 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 3 3 4 3 4 5 4 110
62 3 4 3 3 3 2 4 2 5 4 5 3 5 2 4 3 5 4 1 3 4 5 3 5 4 89
63 5 3 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 3 4 4 4 4 5 4 5 107
64 2 5 3 5 3 5 4 5 3 4 5 5 3 5 4 5 3 5 5 5 3 3 4 3 5 102

Variabel Y (Motivasi Belajar)


Res 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 TOTA
1 2 5 6 7 8 9
p. 1 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 5 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 L
1 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 4 5 3 5 4 5 5 4 5 4 3 5 3 3 5 130
2 2 1 3 5 5 5 5 5 4 5 3 5 3 5 5 4 5 3 5 5 4 5 3 1 3 4 4 3 5 5 120
3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 4 5 3 5 3 3 3 5 3 3 5 5 4 3 2 2 3 2 2 3 3 99
4 3 2 5 5 5 3 4 5 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 5 2 3 3 4 3 3 4 3 3 98
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 1 5 5 145
6 3 3 5 5 5 3 5 5 5 3 3 2 3 3 5 5 3 5 3 4 4 3 3 4 3 5 3 3 3 1 110
7 1 3 5 5 5 4 5 5 5 3 5 4 4 1 3 3 5 5 3 3 4 5 3 3 5 4 1 3 4 1 110
8 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2 4 2 3 4 3 4 2 3 1 90
9 3 3 2 4 4 3 3 3 3 4 2 4 3 3 2 3 5 5 5 4 3 1 5 5 4 4 5 3 5 2 105
10 5 2 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 2 4 5 5 3 5 4 3 128
11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 2 5 3 5 5 5 1 2 3 3 2 3 2 3 3 120
12 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 3 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 135

103
13 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 3 2 3 2 3 5 4 5 4 5 5 1 5 5 5 5 130
14 5 1 5 5 5 1 5 4 5 5 4 3 3 3 3 4 5 3 5 4 4 5 2 3 4 4 3 2 5 3 113
15 4 5 4 4 5 4 5 4 3 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 3 5 4 5 4 4 4 3 3 5 4 129
16 4 3 5 3 3 5 5 3 5 4 3 5 4 3 5 3 5 4 3 4 2 4 5 4 3 2 3 3 3 2 110
17 3 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 145
18 4 3 4 5 5 3 5 2 4 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 3 130
19 1 2 4 4 5 5 5 4 3 3 3 3 3 1 2 5 5 5 4 4 4 2 3 4 4 1 4 4 4 4 105
20 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 3 5 4 5 5 5 5 3 3 138
21 3 2 3 5 3 3 5 2 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 2 5 5 2 4 4 3 3 2 5 1 97
22 4 5 3 5 5 5 4 5 3 2 4 3 3 4 5 3 5 3 5 3 4 5 4 5 4 3 4 3 5 4 120
23 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 2 3 4 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 5 5 5 5 134
24 5 1 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 2 1 3 3 3 5 3 5 3 4 5 5 5 5 1 5 5 5 120
25 4 2 4 3 4 3 2 4 4 5 2 2 4 1 4 3 3 1 3 5 5 3 4 2 3 4 4 4 5 2 99
26 5 3 5 5 5 3 5 5 3 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 4 137
27 4 1 4 4 4 3 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 130
28 2 4 3 5 5 2 5 2 4 5 5 5 4 5 4 3 2 4 5 4 5 5 3 5 4 5 5 3 3 4 120
29 2 3 5 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 4 5 3 5 5 5 5 5 99
30 2 2 2 5 5 5 4 4 4 4 2 2 3 2 3 4 4 4 4 3 2 4 2 4 4 4 2 3 2 3 98
31 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 5 3 5 5 3 4 3 3 1 97
32 1 1 5 3 5 3 4 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 1 90
33 5 5 2 5 5 3 4 5 5 2 5 4 4 5 3 5 5 5 5 4 5 4 5 1 5 5 5 5 5 4 130
34 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 2 4 5 5 3 5 3 4 3 4 3 4 2 2 3 1 3 92
35 3 2 4 5 4 5 5 4 5 4 5 3 3 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 130
36 3 3 4 5 5 3 5 3 2 3 4 4 4 4 4 5 5 3 5 4 5 5 3 5 4 5 3 3 2 3 116
37 5 5 3 5 5 3 5 3 3 5 5 5 1 5 5 4 4 4 5 4 5 3 5 3 5 3 5 3 3 1 120
38 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 1 5 5 4 4 4 2 4 5 3 2 5 2 2 3 3 4 115
39 4 5 4 5 5 4 4 3 5 5 5 3 4 5 5 4 5 3 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 134
40 2 1 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 2 4 3 2 3 3 3 2 121

104
41 2 2 2 5 5 2 4 3 3 3 4 4 2 3 3 5 4 3 5 3 4 5 5 4 3 3 4 3 3 4 105
42 4 5 3 3 3 1 3 3 2 3 1 3 3 2 3 4 4 4 4 5 5 5 5 3 5 3 5 5 5 5 109
43 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 1 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 2 3 3 3 3 97
44 3 3 2 4 4 3 4 5 4 3 4 4 3 4 3 4 4 5 4 3 5 5 5 4 3 5 4 3 5 4 116
45 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 5 4 5 4 3 3 4 5 4 5 3 4 2 3 3 3 3 4 4 116
46 5 3 5 5 4 5 4 5 3 5 5 2 3 4 3 4 5 4 5 3 4 5 5 5 4 5 4 3 3 2 122
47 5 5 5 4 5 3 3 3 3 2 1 2 3 4 3 3 2 3 3 4 5 3 4 3 4 3 4 3 2 3 100
48 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 4 5 1 5 5 5 1 5 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 115
49 3 4 4 4 4 5 5 5 3 4 1 3 5 5 4 5 3 3 3 5 5 4 3 3 4 2 3 3 4 1 110
50 3 2 4 5 5 5 4 3 3 3 2 3 3 2 3 2 4 3 4 4 2 5 2 5 3 3 2 3 3 2 97
51 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 4 2 4 3 4 3 3 4 4 2 4 3 3 4 4 3 5 99
52 4 4 3 4 4 2 3 3 5 4 3 4 3 4 3 3 3 1 4 3 4 4 4 4 4 3 1 4 2 3 100
53 1 1 5 4 5 3 4 1 3 4 4 1 2 4 3 3 2 3 2 5 3 2 3 3 5 3 3 5 2 3 92
54 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 4 91
55 3 3 3 3 3 2 2 4 5 4 5 4 5 3 3 3 5 3 5 3 5 5 3 5 4 4 4 4 4 4 113
56 5 4 4 5 4 4 3 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 138
57 5 5 5 5 3 5 3 3 3 4 2 4 2 3 3 4 4 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 100
58 4 5 4 4 4 1 4 3 4 4 4 5 5 3 2 2 3 2 3 4 3 4 3 3 4 2 3 2 3 3 100
59 3 4 4 3 3 2 1 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 1 3 3 3 4 3 2 2 2 3 80
60 3 5 3 3 4 1 3 5 5 5 4 5 4 3 3 3 3 3 2 5 5 2 2 3 3 2 3 3 2 3 100
61 3 5 5 4 5 2 5 5 5 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 4 3 99
62 3 4 3 2 3 3 2 3 4 2 4 3 3 2 3 2 1 3 2 3 3 2 3 1 3 3 3 2 2 3 80
63 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 128
64 3 5 4 3 5 4 4 3 3 2 5 2 4 3 4 4 4 4 5 3 5 5 3 5 3 4 3 5 3 4 114

105
Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 64
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 14.23858771
Most Extreme Differences Absolute .086
Positive .086
Negative -.054
Test Statistic .086
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Uji Linieritas

ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
MotivasiBelajar * Between (Combined) 7014.693 20 350.735 1.626 .090
PeranOrangtua Groups Linearity 3519.983 1 3519.983 16.31 .000
4
Deviation from 3494.711 19 183.932 .852 .637
Linearity
Within Groups 9277.744 43 215.761
Total 16292.43 63
8

Uji T dengan Regresi sederhana

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method

106
1 PeranOrangtuab . Enter
a. Dependent Variable: MotivasiBelajar
b. All requested variables entered.

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .465 .216 .203 14.353
a. Predictors: (Constant), PeranOrangtua
b. Dependent Variable: MotivasiBelajar

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3519.983 1 3519.983 17.087 .000b
Residual 12772.455 62 206.007
Total 16292.438 63
a. Dependent Variable: MotivasiBelajar
b. Predictors: (Constant), PeranOrangtua

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 32.654 19.437 1.680 .098
PeranOrangtua .757 .183 .465 4.134 .000
a. Dependent Variable: MotivasiBelajar

107
Perolehan Skor Peran Orang tua
No. Responden Perolehan Skor
1. Resp.001 98
2. Resp.002 112
3. Resp.003 111
4. Resp.004 99
5. Resp.005 110
6. Resp.006 105
7. Resp.007 86
8. Resp.008 100
9. Resp.009 104
10. Resp.010 100
11. Resp.011 101
12. Resp.012 105
13. Resp.013 110
14. Resp.014 79
15. Resp.015 110
16. Resp.016 103
17. Resp.017 101
18. Resp.018 110
19. Resp.019 80
20. Resp.020 110
21. Resp.021 88
22. Resp.022 116
23. Resp.023 100
24. Resp.024 105
25. Resp.025 100
26. Resp.026 120
27. Resp.027 112
28. Resp.028 105

108
29. Resp.029 76
30. Resp.030 79
31. Resp.031 88
32. Resp.032 84
33. Resp.033 120
34. Resp.034 90
35. Resp.035 120
36. Resp.036 103
37. Resp.037 115
38. Resp.038 107
39. Resp.039 120
40. Resp.040 106
41. Resp.041 105
42. Resp.042 83
43. Resp.043 110
44. Resp.044 115
45. Resp.045 106
46. Resp.046 106
47. Resp.047 85
48. Resp.048 110
49. Resp.049 94
50. Resp.050 110
51. Resp.051 100
52. Resp.052 92
53. Resp.053 110
54. Resp.054 75
55. Resp.055 90
56. Resp.056 120
57. Resp.057 110
58. Resp.058 88

109
59. Resp.059 97
60. Resp.060 110
61. Resp.061 110
62. Resp.062 89
63. Resp.063 107
64. Resp.064 102

Melalui hasil angket pada variabel Peran Orang tua diperoleh


data dari 64 orang responden sebagai berikut:

Tabel 4.1
Hasil Persentase Peran Orang tua

Variabel Indikator Persentase Kategori


Pembimbing 79,30% Layak
Peran Orang Pendidik 88,625% Sangat Layak
tua Motivator 80,82% Layak
Fasilitator 78,20% Layak
Rata-rata 81,74% Layak

Tabel 4.4
Persentase Peran Orang tua

Interval Frekuensi Persentase


75-80 5 8%
81-86 4 6%
87-92 7 11%
93-98 3 5%
99-104 12 19%
105-110 22 34%
111-116 6 9%
117-122 5 8%
Total 64 100%

110
Berdasarkan distribusi frekuensi di atas dapat dibuat histogram
distribusi frekuensi sebagai berikut.

PERAN ORANG TUA

22

12
5 7 6 5
4 3

75-80 81-86 87-92 93-98 99- 105- 111- 117-


104 110 116 122

Tabel Histogram

Perolehan Skor Motivasi Belajar


No. Nama Responden Perolehan Skor
1. Abdillah N.P 130
2. Ahmad Hafidz A 120
3. Akhdan Badrika 99
4. Alika Nur K 98
5. Anindra Rifqi Y. 145
6. Arjuna Tri S.S 110
7. Azizah Juniar 110
8. Diego Arapenta L 90
9. Faiq Athaya 105
10. Hana Octavia K. 128
11. Indhira Evrilia 120
12. Jeslin Margaret 135
13. Lius Sukha V. 130
14. Mackenzie P.A.S 113

111
15. M. Farhan F. 129
16. M. Alfan A. 110
17. M. Azka Zulhilmi 145
18. Muhammad Fadilla 130
19. Nabila Melany M. 105
20. Prayata Joko S.Y 138
21. Rafael Andreas A. 97
22. Resyi Zannirah 120
23. Revelita Anes T. 134
24. Reza Eka P. 120
25. Salsabilah Octa 99
26. Silla Nazihrah 137
27. Syafa Athailah 130
28. Zidane Leonar D. 120
29. Zidni Rohadatul 99
30. Visakha Purna C. 98
31. Riana Ananta R.H 97
32. Rendynata L.H 90
33. Abdullah Huda 130
34. Ahmad Faris Nadhir 92
35. Alda Aulia Nasution 130
36. Berlens Rafel 116
37. Bintany Hayu Levin 120
38. Chiko Liyansyah 115
39. Dafina Azka Mazaya 134
40. Elang Wira Satriaji 121
41. Faiz Dhia Zhafar 105
42. Fariz Firmansyah 109
43. Handika Hayu Ningrat 97
44. Kennard Rajendra 116

112
45. Kyla Aulia Prasetyo 116
46. Marcel Ridwan 122
47. Marini Putri Pratiwi 100
48. Mawar Septiana 115
49. Mochammad Erfino 110
50. Muhammad Alfin 97
51. Muhammad Evan 99
52. Muhammad Rasya 100
53. Muhammad Rayan 92
54. Muhammad Sarwani 91
55. Muhammad Zidan 113
56. Mutiara Al Khatira 138
57. Nani Juliandika 100
58. Nasya Fajriatun 100
59. Nexia Putri Avrianty 80
60. Queen Malika Henfer 100
61. Ratu Aulida 99
62. Refan Akhtar Putra 80
63. Sello Dwinanda 128
64. Vania Chesna 114

113
Hasil Persentase Motivasi Belajar

Variabel Indikator Persentase Kategori


Adanya hasrat 77,31% Layak
dan keinginan
untuk berhasil
Adanya 75,02% Layak
dorongan dan
kebutuhan untuk
belajar
Adanya harapan 77,31% Layak
dan cita-cita
untuk masa
Motivasi depan
Belajar Adanya 74,68% Kurang Layak
penghargaan
dalam proses
belajar
Adanya kegiatan 73,40% Kurang Layak
yang menarik
dalam belajar
Adanya 69,53% Kurang Layak
lingkungan
belajar yang
kondusif
Rata-rata 74,54% Kurang Layak

114
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Fauziah Oktariyanti, biasa disapa dengan nama Ziah.


Lahir di Jakarta 01 Oktober 1999, merupakan anak pertama
dari Bapak Minin dan Ibu Hanah. Menempuh pendidikan di
SDN 10 Cipayung tahun 2005-2011, MTsn 22 Jakarta tahun
2011-2014, MAN 2 Jakarta tahun 2014-2017, dan melanjutkan
pendidikannya di Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah
Jakarta Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah tahun 2017-2022.

Selain kuliah, penulis juga aktif mengikuti organisasi intra dan ekstra
kampus seperti Himpunan Mahasiswa Jurusan PGMI sebagai wakil bendahara
umum, Organisasi Marching Band UIN Jakarta sebagai anggota, Ayo Mengajar
Indonesia sebagai volunteer dan Forum Komunikasi Mahasiswa Jakarta.

Banyak suka duka yang penulis alami dalam proses penyelesaian skripsi
ini, namun orang tua, keluarga, sahabat serta dosen pembimbing dan akademik
yang memberikan semangat dan motivasi sehingga penulis tidak menyerah dalam
menyelesaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis mengucapkan rasa syukur yang
sebesar-besarnya atas penyelesaian skripsi ini, saya menyadari bahwa
kesempurnaan hanya milik Tuhan sang Pencipta, maka dari itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran bagi pembaca mengenai skripsi ini. Semoga dapat
bermanfaat dan dijadikan referensi untuk dikembangkan kembali.

115

Anda mungkin juga menyukai