Anda di halaman 1dari 98

LAYANAN BIMBINGAN PERENCANAAN KARIR

SISWA KELAS XI DI SMK IT MA’ARIF NU KARANGLEWAS


TAHUN AJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan Kepada Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas


Dakwah IAIN Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Indrasari Krisna Dewi


NIM.1522101026

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM


JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2019

i
PERNYATAAN KEASLIAN

Nama : Indrasari Krisna Dewi

NIM : 1522101026

Jenjang : S-1

Fakultas/Jurusan : Dakwah

Jurusan : Bimbingan dan Konseling

Program Studi : Bimbingan dan Konseling Islam

Judul : Layanan Bimbingan Perencanaan Karir Siswa Kelas XI di

SMK IT Ma’arif Nu Karanglewas Tahun Ajaran 2018/2019

Menyatakan bahwa Naskah Skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil


penelitian / karya sendiri kecuali pada bagian yang dirujuk sumbernya.

ii
iii
NOTA DINAS PEMBIMBING

Purwokerto, 22 Oktober 2019

Hal : Pengajuan Munaqosyah Skripsi


Sdr. Indrasari Krisna Dewi
Lamp: 4 (empat) eksemplar

Kepada Yth
Dekan Fakultas Dakwah
IAIN Purwokerto
Di Purwokerto

Assalamualaikum Wr.Wb

Setelah melaksanakan bimbingan, arahan dan koreksi terhadap penulisan


skripsi dari:

Nama : Indrasari Krisna Dewi

NIM : 1522101026

Jenjang : S-1

Fakultas/ Jurusan : Dakwah/ Bimbingan dan Konseling Islam

Judul Skripsi : Layanan Bimbingan Perencanaan Karir


Siswa Kelas XI di SMK IT Ma’arif NU Karanglewas
Tahun Ajaran 2018/2019

Saya berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah dapat di ajukan kepada Dekan
Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto untuk diajukan dalam rangka memperoleh
gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Wassalamualaikum Wr.Wb

iv
MOTTO

Sukses bermula dari pikiran kita, Sukses adalah kondisi pikiran kita. Bila anda

menginginkan sukses, maka anda harus mulai berfikir bahwa anda sukses, dan

mengisi penuh pikiran anda dengan kesuksesan.

-Dr. Joyce Brothers-1

1
http://katakatabijak.com/tag/dr-joyce-brothers/

v
LAYANAN BIMBINGAN PERENCANAAN KARIR
SISWA KELAS XI DI SMK IT MA’ARIF NU KARANGLEWAS
TAHUN AJARAN 2018/2019

Indrasari Krisna Dewi


Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam

ABSTRAK

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang


mencetak tenaga terampil untuk mempersiapkan diri dalam memasuki dunia kerja
dengan pemenuhan kompetensi diberbagai pengembangan. Permasalahan yang
sering dialami siswa adalah memandang pencarian karir dan pengambilan
keputusan dengan disertai kebimbangan dan ketidakpastian. Layanan Bimbingan
karir dimaksudkan membantu siswa untuk mengenal dan memahami dirinya
mengenal dunia kerja, merencanakan masa depan yang sesuai dengan bentuk
kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil keputusan
secara tepat dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya itu sehingga
mampu mewujudkan dirinya secara bermakna.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pedekatan
kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Subjek dalam penelitian ini adalah
Dua Guru BK SMK IT Ma’arif NU Karanglewas yang mengampu sebagai guru
pembimbing kelas XI. Objek dalam penelitian ini adalah pelaksanaan Layanan
Bimbingan Perencanaan Karir Siswa kelas XI yang diterapkan di SMK IT Ma’arif
NU Karanglewas. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
observasi, wawancara dan dokumentasi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa
layanan perencanaan bimbingan karir di SMK IT Ma’arif NU Karanglewas
terdapat tiga tahapan yaitu tahap persiapan meliputi penetapan tujuan layanan
bimbingan karir, materi, dan teknik layanan bimbingan karir; tahap pelaksanaan
meliputi pengenalan, pemahaman dan penempatan; dan yang terakhir tahap
evaluasi.

Kata kunci: Bimbingan Karir dan Perencanaan Karir

vi
PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT. Atas karunia dan

kemudahan yang engkau berikan akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. penulis

mempersembahkan karya sederhana ini untuk mereka yang insyaAllah setia,

mereka yang sangat ku kasihi dan ku sayangi:

1. Ibu dan Bapak tercinta, Ibu Titi Murwani Bapak Indriya Trianto, Bapak

Suparno sebagai rasa bakti, hormat dan rasa sayang yang tiada terhingga ku

persembahkan skripsi ini kepada bapak dan ibu tercinta yang selalu memberi

kasih sayang dan selalu memberi dukungan dan motivasi selama ini. Hanya

bisa berucap maaf, karena anak perempuanmu belum bisa memberikan yang

terbaik dan menjadi kebangganmu. Semoga ini menjadi langkah awal untuk

membuat kalian semua bahagia, terimakasih atas do’a dan dukungannya.

2. Nenek tercinta Suryati dan tante Nurlaela Rahmawati yang selalu

memberikan semangat, terimakasih atas do’a dan dukungannya. Kakak

Tersayang Indra Ari Praseto yang selalu memberikan dukungan dan motivasi,

menjadi teman duel ketika sedang berada dirumah. Terimakasih telah menjadi

mamas terbaikku.

3. Segenap keluarga besar peneliti, terimakasih atas do’a, motivasi dan

dukungan yang telah diberikan.

4. Dosen Pembimbing Skripsi Drs. Zaenal Abidin, M.Pd terimakasih atas

bimbingan dan pengarahannya selama ini, sehingga skripsi ini dapat

vii
terselesaikan. Maaf jika dalam proses bimbingan saya tidak serius, tidak

memperhatikan dan berujung pada pertanyaan yang terlontar kembali.

viii
KATA PENGANTAR

Segala Puji hanyalah milik Allah SWT, sumber segala hikmah dan ilmu

pengetahuan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan

salam penulis sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah mendidik

umat sebelumnya.

Berkenaan dengan selesainya skripsi ini yang berjudul “Layanan

Bimbingan Perencanaan Karir Siswa Kelas XI di SMK IT Ma’arif NU

Karanglewas Tahun Ajaran 2018/2019”, penulis menyadari dengan segala

kerendahan hati, bahwa dalam menyusun skripsi ini tidak lepas dari bantuan

berbagai pihak yang mendukung penulis dalam proses penyusunan baik berupa

dukungan moril ataupun materil. Maka dari itu penulis mengucapkan kepada :

1. Dr. KH. Mohammad Roqib, M. Ag., Rektor Institut Agama Islam Negeri

Purwokerto.

2. Prof. Dr. H. Abdul Basit, M. Ag., Dekan Fakultas Dakwah Institut Agama

Islam Negeri Purwokerto.

3. Nur Azizah, M. Si., Ketua Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam Institut

agama Islam Negeri Purwokerto.

4. Alief Budiyono, M. Pd., Sekretaris Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam

Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.

5. Drs. Zaenal Abidin, M. Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi.

ix
6. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri

Purwokerto.

7. Seluruh Dosen dan Staff Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.

8. Guru dan Staff SMK IT Ma’arif NU Karanglewas, khususnya Nining

Supriyati, S. Pd., dan Juni Setyo Utomo, S. Pd., selaku Guru BK SMK IT

Ma’arif NU Karanglewas.

9. Ibu dan Bapak yang selalu mendo’akan dan mendukung. Terimakasih untuk

semua kasih sayang, doa, dukungan dan perjuangannya kepada saya

sepanjang perkuliahan khususnya dalam penyelesaian skripsi ini.

10. Mamasku mas Indra dan Alvin terimakasih untuk dukungannya.

11. Liza Utami, S. Pd selaku teman karib saya yang selalu dibikin repot dari awal

masuk kuliah sampai selesainya skripsi, terimakasih untuk bantuan waktu

pikiran tenaga motivasi dan dukungannya selama ini.

12. Atik Nurjannah selaku teman atak-itik kesana kemari mencari refrensi baik

buku maupun jurnal dan selalu bisa diajak piknik.

13. Anissa Nurlaely selaku sahabat dari SMP yang selalu menjadi tempat berbagi

cerita dalam segala hal.

14. Teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

Terimakasih atas kebersamaan, dukungan dan masukkannya.

15. Teman-teman, yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu yang selalu

mendo’akan, mendukung dan memberi semangat.

16. Seluruh yang mendukung penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu. Terimakasih atas dukungannya.

x
Tidak ada kata yang dapat penulis sampaikan untuk mengungkapkan rasa

terimakasih, kecuali seberkas do’a semoga amal baiknya diridloi Allah SWT.

Penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan

saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Mudah-mudahan

skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan pembaca. Aamiin.

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................... ii

PENGESAHAN ........................................................................................... iii

NOTA DINAS PEMBIMBING .................................................................. iv

MOTTO ....................................................................................................... v

ABSTRAK ................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ........................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL......................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Definisi Operasional.......................................................................... 11

C. Rumusan Masalah ............................................................................. 13

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................... 14

E. Kajian Pustaka ................................................................................... 15

F. Sistematika Penulisan........................................................................ 19

BAB II LANDASAN TEORI

A. Bimbingan Karir................................................................................ 21

1. Pengertian Pelaksanaan Layanan Bimbingan Karir .................... 21

2. Teori Bimbingan Karir ................................................................ 23

xii
3. Tujuan Bimbingan Karir ............................................................ 24

4. Jenis Layanan Bimbingan Karir .................................................. 26

B. Bimbingan Perencanaan Karir .......................................................... 28

1. Pengertian Bimbingan Perencanaan Karir .................................. 27

2. Tujuan Perencanaan Karir ........................................................... 31

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perencanaan Karir ............. 33

4. Pelaksanaan Layanan Bimbingan Perencanaan Karir ................. 35

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ....................................................... 38

B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 39

C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................ 40

D. Sumber Data ..................................................................................... 40

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 41

1. Observasi .................................................................................... 41

2. Wawancara ................................................................................. 42

3. Dokumentasi .............................................................................. 44

F. Teknik Analisis Data ........................................................................ 45

IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Umum SMK IT Ma’arif NU Karanglewas ...................... 48

1. Sejarah Berdirinya ....................................................................... 48

2. Identitas Sekolah ........................................................................ 49

3. Letak Geografis ........................................................................... 50

4. Visi Misi Sekolah ........................................................................ 51

xiii
5. Visi Misi BK .............................................................................. 51

6. Program BK ................................................................................ 52

7. Data Pendidik, Tenaga kependidikan .......................................... 54

8. Jumlah siswa ............................................................................... 55

9. Sarana dan Prasarana................................................................... 55

10. Profil Guru BK ........................................................................... 56

B. Penyajian Data Layanan Bimbingan Perencanaan Karir Siswa Kelas XI di

SMK IT Ma’arif NU Karanglewas Tahun Ajaran 2018/2019 ......... 57

C. Analisis Data Pelaksanaan Layanan Bimbingan Perencanaan Karir

Siswa Kelas XI di SMK IT Ma’arif NU Karanglewas Tahun Ajaran

2018/ 2019 ......................................................................................... 73

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 77

B. Saran-Saran ....................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

LAMPIRAN .................................................................................................

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK IT Ma’arif NU

Karanglewas

Tabel 2 Jumlah Siswa SMK IT Ma’arif NU Karanglewas Tahun Ajaran

2018/2019

Tabel 3 Sarana dan Prasarana SMK IT Ma’arif NU Karanglewas

Tabel 4 Jadwal Mata Pelajaran BK

xv
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Jumlah pengangguran di Indonesia semakin meningkat,

pengangguran merupakan salah satu permasalahan yang ada di indonesia,

selain pengangguran masih banyak lagi masyarakat indonesia yang

menekuni pekerjaan tidak sesuai dengan ketrampilannya. Pada dasarnya

saat ini generasi indonesia merupakan generasi dengan kualitas terbaik

untuk memasuki dunia kerja. Generasi saat ini memiliki akses sangat luas

untuk memperoleh pendidikan. Hal ini mungkin akan terus meningkat

setiap tahunnya, namun kemajuan dalam dunia pendidikan tidak akan

cukup untuk mengurangi pengangguran yang ada di Indonesia. Hal ini

karena terkadang pendidikan dan ketrampilan yang diperoleh oleh siswa di

sekolah tidak sejalan dengan kebutuhan dunia kerja.

Pendidikan merupakan dasar dalam pengaruhnya kemajuan dan

kelangsungan hidup individu. Hal tersebut diungkap dalam pembukaan

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 Tentang

Sistem Pendidikan Nasional, Bab II Pasal 3 yang berisi sebagai berikut:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
2

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga


negara yang demokratis serta bertanggungjawab”1

Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut membutuhkan peran

dari semua komponen didalam sekolah baik dalam pembelajaran formal

maupun informal untuk dapat membantu peserta didik mengembangkan

potensi yang ada pada diri masing-masing siswa. Mamat Supriatna

menyatakan bahwa agar peserta didik dapat mencapai perkembangan yang

optimal, diperlukan layanan yang optimal pula dari semua unsur

pendidikan sekolah.2

Bidang pekerjaan sangat berarti dalam kehidupan manusia,

sebagian besar dari pikiran dan waktu tercurahkan pada kepentingan-

kepentingan pekerjaan. Biasanya orang akan merasa frustasi apabila tidak

mendapatkan pekerjaan. Ada orang yang mengganti bidang pekerjaannya

karena merasa tidak puas dan merasa tidak sesuai dengan ketrampilan

yang dikuasainya. Kehidupan masyarakat kini lebih kompleks dan jenis

pekerjaan lebih beraneka ragam sehingga tidak cukup mempersiapkan

anak-anak bagi bidang pekerjaan yang begitu banyak jenis dan

tuntutannya hanya dalam keluarga. Peran sekolah menjadi lebih penting

dan jenis-jenis jurusan pendidikan pun bertambah banyak sesuai dengan

kebutuhan perusahaan. Disisi lain keharusan siswa dalam memilih suatu

bidang pekerjaan semakin mendesak karena tidak mungkin siswa

1
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tengtang Sistem
Pendidikan Nasional
2
Mamat Supriatna dan Nanang Budiman, Bimbingan Karier di SMK dalam bentuk E-
Book,http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN/19710219
1998021-NANDANG_BUDIMAN/BIMBINGAN_KARIER_DI_SMK.pdf
3

menguasai berbagai jenis bidang sekaligus. 3 Jadi jelas bahwa pendidikan

sekolah sangat erat kaitannya dengan persiapan dunia kerja terutama

sekolah menengah kejuruan.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga

pendidikan yang mencetak tenaga terampil untuk mempersiapkan diri

dalam memasuki dunia kerja dengan pemenuhan kompetensi diberbagai

pengembangan.4 Melihat SMK sangat banyak diminati oleh perusahaan

dan perindustrian, setiap sekolah pasti mempunyai program yang berbeda-

beda yang bertujuan agar siswa-siswinya mempunyai pengetahuan dan

pemahaman tentang dunia kerja. Bagi siswa-siswi yang belajar di sekolah

menengah khususnya di SMK, dunia kerja menjadi prioritas utama sebagai

proses karir setelah mereka selesai pendidikan.

Mengingat bidang pekerjaan sangat penting bagi kehidupan

manusia, perencanaan karir pada saat masih duduk di bangku sekolah

menjadi hal penting bagi siswa, Sekolah dan guru BK khususnya harus

menyediakan layanan bimbingan dan konseling sebagai solusi untuk

membantu dan mempermudah siswa dalam mengoptimalkan ketrampilan

yang mereka miliki. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan

yang wajib memberikan pendidikan yang layak terhadap peserta didik

demi masa depan yang dikehendaki dan menjadikan peserta didik mandiri.

Salah satu tugas tenaga kependidikan adalah memberikan pelayanan yang

memadai dan melakukan bimbingan secara terus menerus kepada peserta


3
Samsul Munir Amin, Bimbingan Dan Konseling Islam, (Jakarta: Amzah, 2010), Hlm.
277.
4
Ulifa Rahma, Bimbingan Karier Siswa, (Malang: UIN-Maliki Press, 2010), Hlm. 9.
4

didik dan harus didukung oleh berbagai faktor yaitu faktor kurikulum,

guru, sarana dan prasarana, orangtua dan proses belajar mengajar. Hal ini

selaras dengan tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa

yang mandiri dan terarah.

Bimbingan di sekolah merupakan bagian dari penyelenggaraan

pendidikan dan pelaksanaan kurikulum. Kedudukan bimbingan disekolah

ditegaskan dalam dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

28 Bab X Pasal 25 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar yang

menyebutkan bahwa: “Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan

kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenali

lingkungan dan merencanakan masa depan” 5

Berdasarkan Peraturan Pemerintah tersebut dapat dipahami bahwa

siswa perlu mendapat bimbingan oleh guru pembimbing untuk membantu

siswa memahami dirinya sendiri terlebih dalam hal merencanakan masa

depan. Disekolah, guru pembimbing berperan penting dalam membantu

siswa menumbuhkan kesadaran dan menentukan karir siswa kedepannya.

Bimbingan dan konseling dalam jalur pendidikan formal

merupakan bagian integral dalam program atau sistem pendidikan

nasional. Layanan bimbingan dan konseling disekolah bertujuan untuk

membantu mengoptimalkan perkembangan siswa dan membantu

5
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1990 Tentang Pendidikan
Dasar, Online, https://ngada.org/pp28-1990.htm#atas , Diakses Rabu 18 September 2019, Pukul
00.31 WIB
5

memecahkan permasalahan siswa dalam berbagai bidang pelayanan. 6

Keberadaan bimbingan dan konseling dalam sekolah memberikan

beberapa layanan yang dapat membantu siswa atau peserta didik dalam

memperoleh pengenalan dan informasi sesuai kebutuhan siswa,

penyaluran dan pengembangan potensi diri ataupun dalam mengentaskan

masalah yang dihadapi siswa baik dalam bidang pribadi, social, belajar

dan karir. Bimbingan karir merupakan salah satu layanan dari bimbingan

dan konseling di sekolah yang dapat membantu siswa untuk memperoleh

gambaran serta keyakinan dalam pemilihan karir. Layanan bimbingan

karir adalah suatu proses bantuan, layanan, pendekatan terhadap

individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia

kerja, merencanakan masa depan yang sesuai dengan bentuk kehidupan

yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil keputusan

secara tepat dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya itu

sehingga mampu mewujudkan dirinya secara bermakna.7

Bimbingan karir pada saat sekolah merupakan hal terpenting

sebagai solusi supaya masyarakat Indonesia tidak sulit menentukan

pekerjaan apa yang akan mereka jalani. Dikarenakan tidak sedikit orang

yang mengalami kesulitan untuk menentukan jenis pekerjaan apa yang

akan mereka ambil usai menempuh penidikan. Selain itu bimbingan karir

6
Twi Tandar Atmaja, “Upaya Meningkatkan Perencanaan Karir Siswa Melalui
Bimbingan Karir Dengan Penggunaan Media Modul”, Psikopedagogia, Vol. 3, No. 2, 2014, Hlm.
58.
7
Mamat Supriyatna & Ifiandra, Apa Dan Bagaimana Bimbingan Karir, (Tasikmalaya,
2006), Hlm. 6
6

juga diharapkan dapat membantu mempermudah mereka untuk mengenal

dan memahami tentang karir dan bimbingan karir juga diharapkan dapat

membantu siswa dalam merencanakan karir. Pemahaman tentang dunia

kerja penting bagi masyarakat sebagai bekal dan persiapan memasuki

dunia kerja.8

Secara umum masalah-masalah yang dihadapi oleh individu

khususnya oleh siswa disekolah dan madrasah sehingga memerlukan

pelayanan bimbingan adalah 1) masalah pribadi, 2) masalah belajar, 3)

masalah pendidikan, 4) masalah karir atau pekerjaan, 5) waktu yang

senggang, 6) masalah sosial dan lain sebagainya.9 Salah satu permasalahan

yang menarik penulis untuk diteliti adalah masalah karir, karena karir

sangat berkaitan erat dengan latar belakang pendidikan. Dan layanan

bimbingan yang dianggap tepat untuk dapat membantu siswa

merencanakan karirnya adalah layanan bimbingan karir. Layanan

bimbingan karir sudah harus dikembangkan. Namun pengembangan

bimbingan karir disekolah atau madrasah tentu harus disesuaikan dengan

tingkatan lembaga pendidikan yang bersangkutan. Artinya layanan

bimbingan karir di SD/MI tentu tidak sama dengan SMP/MTS begitu juga

SMK/SMA/MA. Dalam masyarakat modern seperti sekarang ini, dikenal

banyak variasi dan ragam jenis karir. Realitas itu menuntut kemampuan

8
Sutirna, “Bimbingan Dan Konseling Pendidikan Formal Dan Informal, (Yogyakarta:
Andi Offset, 2013), Hlm. 71
9
Tohirin, Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Madrasah (Berbasis Integrasi,. (Jakarta:
Pt Raja Grafindo Persada, 2007), Hlm. 13.
7

membuat pilihan-pilihan karir tertentu sesuai dengan tingkat pendidikan,

karakteristik kepribadian dan kemampuan yang bersangkutan.

Dilihat dari segi usia, Siswa SMK berkisar pada rentang 15-19

tahun yang dalam masa ini tergolong dalam rentang usia masa remaja.

Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa. Berbagai

tugas-tugas perkembangan dalam masa remaja mengarah pada kesiapan

memenuhi tuntutan, harapan, dan peran sebagai orang dewasa nantinya.

Orientasi masa depan atau karir merupakan salah satu fenomena

perkembangan kognitif yang terjadi pada masa remaja. Seperti pendapat

yang dikemukakan oleh Elizabeth B. Hurlock dalam kutipan Desmita

“remaja mulai memikirkan tentang masa depan mereka secara sungguh-

sungguh”. Siswa yang duduk di bangku Sekolah menengah Kejuruan

(SMK) sudah mulai merencanakan masa depan atau karir yang sesuai

dengan mereka harapkan sebelum mereka benar-benar menginjak dunia

kerja.10 Disini lah para siswa harus mulai untuk memikirkan secara

sungguh-sungguh tentang rencana karir yang akan dipilih setelah lulus dari

jenjang sekolah menengah.

Pada tingkat SMK (sederajat) pemilihan karir sudah seharusnya

ditumbuhkan bahkan dimatangkan. Salah satu kunci sukses dalam berkarir

adalah perencanaan yang matang. Layanan bimbingan karir adalah suatu

proses bantuan, layanan, pendekatan terhadap individu agar dapat

mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerja, merencanakan

10
Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: Pt Remaja Rosdakarya, 2010), Hlm.
199.
8

masa depan yang sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya,

mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan

bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya itu sehingga mampu

mewujudkan dirinya secara bermakna.11

Perencanaan karir merupakan proses pencapaian tujuan karir

individu, yang ditandai dengan adanya tujuan yang jelas setelah

menyelesaikan pendidikan, cita-cita yang jelas terhadap pekerjaan,

dorongan untuk maju dalam bidang pendidikan dan pekerjaan yang dicita-

citakan, persepsi yang realistis terhadap diri dan lingkungan , kemampuan

mengelompokkan pekerjaan yang diminati, memberikan penghargaan

yang positif terhadap pekerjaan dan nilai-nilai, kemandirian dalam proses

pengambilan keputusan, kematangan dalam hal mengambil keputusan, dan

menunjukkan cara-cara realistis dalam mencapai cita-cita pekerjaan.12

Perencanaan karir sesuai dengan pendidikan yang ia tempuh akan

mempermudah mereka untuk mencari dan mendapatkan pasar kerja yang

sesuai dengan ketrampilannya. Setidaknya siswa akan memiliki gambaran

dan rencana yang baik untuk masa depan yang diinginkan. Rencana yang

baik ketika dilaksanakan dengan bersungguh-sungguh maka akan

memberikan hasil yang baik juga, begitu pun dengan perencanaan karir.

Pencarian, perencanaan, pengambilan keputusan memegang peran penting

dalam pemilihan karir oleh peserta didik atau siswa.

11
Mamat Supriyatna & Ifiandra, Apa Dan Bagaimana Bimbingan Karir, (Tasikmalaya,
2006), Hlm. 6
12
Sofwan Adiputra, “Penggunaan Teknik Modeling Terhadap Perencanaan Karir”, Jurnal
Fokus Konseling, Volume 1, No 1, Januari 2015. Hlm. 47.
9

Fenomena ketidaksiapan peserta didik atau siswa memasuki dunia

kerja juga terjadi pada siswa SMA/SMK, contohnya seperti yang terjadi

pada siswa SMK IT Ma’arif NU Karanglewas. Berdasarkan observasi

pendahuluan yang peneliti lakukan di SMK IT Ma’arif NU Karanglewas,

Minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dan dunia kerja

hampir seimbang. Namun, ketika ditanya “Mau kuliah dimana? Akan

kerja apa dan menjadi apa?” mereka masih mengalami kebingungan dan

tidak memiliki arah yang pasti. Mereka hanya mengandalkan ketrampilan

seadanya dengan pengetahuan tentang dunia kerja dan perguruan tinggi

yang minim. Selain itu permasalahan yang sering dialami siswa adalah

memandang pencarian karir dan pengambilan keputusan dengan disertai

kebimbangan dan ketidakpastian. Terkadang peserta didik atau siswa

membuat rencana berdasarkan kemauan dan keinginan, tidak

menyesuaikan bakat dan kemampuan yang dimilikinya. bahkan ada siswa

yang tidak mampu membuat rencana untuk masa depannya sama sekali.

Kesulitan-kesulitan untuk mengambil keputusan karir akan dapat

dihindari manakala siswa memiliki sejumlah informasi yang memadai

tentang hal yang berhubungan dengan dunia kerja. Dan bagi siswa yang

tidak dapat memahami potensi yang dimiliki, diindikasikan siswa juga

tidak dapat menentukan berbagai macam pilihan karir, akhirnya akan

mengalami masalah. Untuk itulah, merka harus mendapat bimbingan guna

memperoleh pemahaman yang memadai tentang berbagai kondisi

karakteristik dirinya, baik tentang bakat, minat, cita-cita, berbagai


10

kelemahan dan kekuatan yang ada dalam dirinya. Dalam hal ini, tentunya

tidak cukup hanya memahami diri. Namun juga harus disertai akan kondisi

yang ada dilingkungan seperti kondisi pasar kerja, persyaratan, jenis

pekerjaan, prospek pekerjaan serta hal-hal yang berhubungan dengan

dunia kerja lainnya. Sehingga pada kesempatannya peserta didik atau

siswa dapat mengambil keputusan yang terbaik tentang kepastian rencana

karir yang akan ditempuh nantinya. Peran layanan bimbingan karir di

sekolah sangatlah penting. Melalui layanan bimbingan karir diharapkan

dapat membantu siswa merencanakan karir sesuai dengan bakat, minat dan

kemampuan.

SMK IT Ma’arif NU Karanglewas adalah sekolah menengah

kejuruan yang berada di bawah naungan yayasan yang akan menjadi lokasi

penelitian peneliti. SMK IT Ma’arif NU Karanglewas berada di Desa

Babakan, Kecamatan Karnglewas. Sekolah tersebut sangat memperhatikan

karir peserta didiknya. Untuk menghasilkan lulusan siswa yang berkualitas

tentunya ada kerjasama dari semua pihak untuk saling membantu dalam

perencanaan karir dan kematangan karir yang dipilih. Pemahaman diri

siswa menjadi hal yang sangat penting dalam merencanakan karir

sehingga setiap siswa dapat menentukan karir di masa depan.13

Di SMK IT Ma’arif NU Karanglewas disediakan layanan

bimbingan karir untuk membantu siswa memberikan pemahaman tentang

hal-hal yang berhubungan dengan karir, salah satunya yaitu membantu

13
Hasil Wawancara Dengan Salah Satu Guru Bk, Juni Setyo Utomo, S.Pd Pada Tanggal
7 November 2018
11

siswa dalam perencanaan karir untuk masa depannya. Layanan bimbingan

karir diberikan pada semua siswa SMK IT, penerapan bimbingan karir

pada siswa disekolah ini dimulai dari kelas XI, karena kelas X masih lebih

ditekankan pada pembentukan karakter terlebih dahulu dan kelas XII

sudah diharuskan fokus pada materi Ujian Nasional (UN) dan sudah

pemantapan karir.

Berdasarkan masalah diatas penulis merasa tertarik dan ingin

meneliti mengenai perencanaan karir siswa, dan penulis mengambil judul

“Layanan Bimbingan Perencanaan Karir Siswa Kelas XI di SMK IT

Ma’arif NU Karanglewas Tahun Ajaran 2018/2019 “

B. Definisi Operasional

Definisi operasional ini dimaksudkan untuk meminimalisir

terjadinya kesalahpahaman dalam pembahasan masalah penelitian dan

untuk memfokuskan kajian pembahasan sebelum dilakukan analisis lebih

lanjut, maka definisi operasional penelitian ini adalah:

1. Layanan Bimbingan Karir

Layanan bimbingan karir adalah kegiatan dan layanan bantuan

kepada siswa dengan tujuan untuk memperoleh penyesuaian diri,

pemahaman tentang dunia kerja, dan pada akhirnya mampu

menentukan pilihan kerja dan menyusun perencanaan karir.14

14
Khanifahtur Rohmah & Nailul Falah, “Layanan Bimbingan Karir Untuk Meningkatkan
Motivasi Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Sma Negeri 1 Depok Sleman
D.I Yogyakarta”, Jurnal Hisbah, Vol. 13. No. 1, 2016, Hlm. 46.
12

Bimbingan karir menurut ita Juwita Ningrum dalam jurnalnya

yakni bimbingan karir merupakan upaya bantuan terhadap individu

agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya,

mengembangkan masa depannya sesuai dengan bentuk kehidupannya

yang diharapkan.15

Lalu bimbingan karir menurut Utoyo dalam buku Ulifa

Rahma yakni bimbingan karir merupakan salah satu jenis bimbingan

yang berusaha membantu siswa dalam memecahkan masalah karir

(pekerjaan), untuk memperoleh penyesuaian diri sebaik-baiknya,

kegiatan layanan yang diberikan kepada siswa dengan tujuan agar

siswa memperoleh pemahaman diri, nilai , dunia kerja dan pada

akhirnya mampu menentukan pada pilihan karir dan menyusun

perencanaan karir dengan baik dan berhasil.16

Dari uraian diatas mengenai layanan bimbingan karir diatas

dapat penulis simpulkan bahwa layanan bimbingan karir adalah suatu

layanan atau bantuan yang diberikan kepada siswa dalam menghadapi

dan memecahkan masalah tentang karir, dan membantu siswa untuk

mengenal dirinya. Serta mengenal dunia kerja yang sesuai dengan

bakat dan minatnya, agar siswa dapat merencanakan karirnya dengan

baik kemudian mengadakan penyesuaian supaya nantinya siswa

mampu mengambil keputusan.

15
Ita Juwita Ningrum, “Program Bimbingan Karir Untuk Meningkatkan Kematangan
Karir Siswa SMK”, Jurnal Psikopedagogik Bimbingan dan Konseling, Universitas Pendidikan
Indonesia, Vol. 2, No. 2, 2013, hlm. 137.
16
Ulifa Rahma, Bimbingan Karier Siswa, (Malang: UIN-Maliki Press, 2010). hlm 9
13

Mengingat bahwa bimbingan karir memiliki kegiatan yang

begitu luas, namun penulis batasi fokus penelitian ini hanya pada

layanan bimbingan perencanaan karir siswa di SMK IT Ma’arif NU

Karanglewas.

2. Perencanaan Karir

Perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin

dicapai di masa yang akan datang serta menetapkan tahapan-tahapan

yang dibutuhkan untuk mencapainya. Sebagaian kalangan

berpendapat bahwa perencanaan adalah suatu proses menentukan apa

yang ingin dicapai dimasa yang akan datang serta menetapkan

tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya.17 Sedangkan

perencanaan karir yang dimaksud disini adalah suatu proses atau

rancangan atau rencana yang dilakukan siswa untuk mencapai tujuan

pekerjaan atau karir yang diinginkan setelah lulus dari sekolah nanti.

Penulis Batasi Mengenai Perencanaan Karir dalam penelitian ini

adalah Perencanaan Karir Siswa Kelas XI Di SMK IT Ma’arif NU

Karanglewas.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas penulis telah

menyantumkan beberapa problem siswa salah satunya siswa sulit

membuat perencanaan karir. Dari penjelasan diatas peneliti merumusan

17
Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling (Studi & Karir), (Yogyakarta: Andi , 2004),
Hlm. 201.
14

yang akan peneliti kaji dalam penelitian ini adalah “Bagaimana

Pelaksanaan Layanan Bimbingan Perencanaan Karir Siswa kelas XI di

SMK IT Ma’arif NU Karanglewas?”

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan

layanan bimbingan perencanaan karir siswa di SMK IT Ma’arif NU

Karanglewas, penulis mengkhususkan kelas XI.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis kajian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan dan wawasan mengenai teori-teori yang berkaitan

dengan fokus penelitian serta memberikan sumbangan keilmuan

Bimbingan dan konseling khususnya terhadap pelaksanaan

layanan bimbingan perencanaan karir siswa-siswi di sekolah

menengah khususnya sekolah menengah kejuruan kelas XI.

b. Manfaat Praktis

1) Manfaat Bagi Sekolah

Manfaat bagi sekolah adalah dari penelitian ini sekolah

dapat mengetahui mengenai pelaksanaan layanan bimbingan

perencanaan karir siswa yang sudah berjalan apakah sudah

sesuai dengan yang seharusnya atau belum dan dapat


15

memperbaiki kekurangan dari pelaksanaan layanan bimbingan

perencanaan karir siswa yang sudah ada.

2) Manfaat Bagi Peneliti

Manfaat bagi peneliti adalah Menambah wawasan,

pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman yang baru serta

ilmu mengenai pelaksanaan layanan bimbingan karir dalam

membantu perencanaan karir siswa di sekolah menengah

kejuruan.

E. Kajian Pustaka

Kajian pustaka ini untuk menghindari kesamaan dan untuk

menghindari plagiasi dengan penelitian lain yang sejenis. Layanan

Bimbingan Karir di sekolah memang sudah ada beberapa yang meneliti,

tetapi layanan bimbingan perencanaan karir siswa kelas XI di SMK IT

Ma’arif NU Karanglewas belum ada yang meneliti.

Pertama, penelitian skripsi yang dilakukan oleh Arifah yang

berjudul Pengaruh Bimbingan Kerier Terhadap Kemandirian Siswa

Dalam Memilih Karier Pada Siswa Kelas III SMK Negeri 2 Magelang

(Kelompok Bisnis dan Manajemen) Tahun Pelajaran 2005/2006 dari

Universitas Negeri Semarang dilakukan pada tahun 2005 penelitian skripsi

ini membahas tentang pengaruh bimbingan karir terhadap kemandirian

siswa dalam memilih karir yang hasil penelitiannya adalah bimbingan

karier berpengaruh cukup signifikan terhadap kemandirian siswa dalam


16

memilih karier.18 persamannya dengan penulis adalah sama-sama meneliti

mengenai Bimbingan Karir dan dilakukan di SMK, sedangkan perbedaan

dengan penulis yakni penulis tidak mengenai pengaruh bimbingan karir

terhadap kemandirian siswa tetapi mengenai layanan bimbingan

perencanaan karir siswa.

Kedua, penelitian skripsi yang dilakukan oleh Ali Mukti yang

berjudul Layanan Bimbingan Karir Di Bursa Kerja Khusus (BKK) La

Tahzan Pada Siswa SMK Farmasi Majenang Dari IAIN Purwokerto

dilakukan pada tahun 2018 penelitian skripsi ini membahas tentang

layanan bimbingan karir yang diselenggarakan oleh unit kerja Bursa Kerja

Khusus (BKK) La Tahzan SMK farmasi majenang yang hasil

penelitiannya bahwa model layanan bimbingan karir yang diterapkan oleh

unit kerja bursa kerja khusus (BKK) La Tahzan ada 3 (tiga) layanan.

Pertama, layanan informasi kerja. Kedua, layanan konsultasi kerja. Ketiga,

layanan pembinaan dan penempatan kerja. Ketiga layanan tersebut

membantu siswa atau peserta didik dalam melanjutkan jenjang karir ke

dunia kerja.19 persamannya dengan penulis adalah sama-sama meneliti

mengenai layanan Bimbingan disekolah dan dilakukan di SMK,

sedangkan perbedaan dengan penulis yakni penulis tidak mengenai

pengaruh bimbingan karir terhadap kemandirian siswa tetapi mengenai

layanan bimbingan perencanaan karir siswa.

18
Arifah, “Pengaruh Bimbingan Karier Terhadap Kemandirian Siswa Dalam Memilih
Karier Pada Siswa Kelas Iii Smk Negeri 2 Magelang (Kelompok Bisnis Dan Manajemen) Tahun
Pelajaran 2005/2006”, Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang. 2005.
19
Ali Mukti, “ Layanan Bimbingan Karir di Bursa Kerja Khusus (BKK) La Tahzan Pada
Siswa SMK Farmasi Majenang”, Skripsi, Fakultas Dakwah, IAIN purwokerto. 2018.
17

Ketiga, penelitian skripsi yang dilakukan oleh Veroniqa Desy

Prihatiningsih yang berjudul Peningkatan Perencanaan Karir Melalui

Metode Mind Mapping Pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri

Banjarnegara Tahun 2012/2013 dari Universitas Negeri Yogyakarta

Tahun 2013 penelitian skripsi ini membahas tentang peningkatan

perencanaan karir melalui metode mind mapping pada siswa kelas VIII

yang hasil penelitiannya menunjukkan bahwa : (1) perencanaan karir

individu siswa dapat ditingkatkan melalui metode mind mapping. Dilihat

dari hasil data kuantitatif yaitu rata-rata skor pre-test adalah 64 skor naik

56,25% sebanyak 36 menjadi 100 pada post-test I dan setelah dilakukan

tindakan pada siklus II rata-rata skor naik 13,127% sebanyak 11 menjadi

111. Dari t-test juga diperoleh t perbedaan yang signifikan dari skor pre-

test dengan skor post-test II. Selain itu juga didukung dari hasil observasi

terlihat perubahan siswa dari siklus I yang masih bingung terhadap cita-

citanya pada siklus II sudah mulai yakin dengan cita-citanya, dari hasil

wawancara siswa merasa jika mind mapping dapat membantu membuat

perencanaan karir. (2) pada siklus II penyampaian materi menggunakan

cerita pengalaman pribadi peneliti serta guru BK, siswa menjadi lebih

antusias dan serius dalam memperhatikan penjelasan peneliti serta guru

BK.20 persamannya dengan penulis adalah sama-sama meneliti mengenai

perencanaan Karir, sedangkan perbedaan dengan penulis yakni penulis

20
Veroniqa Desy Prihatiningsih, “Peningkatan Perencanaan Karir Melalui Metode Mind
Mapping Pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri Banjarnegara”, Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan.
Universitas Negeri Yogyakarta. 2013.
18

tidak mengenai peningkatan perencanaan karir tetapi mengenai layanan

bimbingan perencanaan karir siswa.

Keempat, penelitian skripsi yang dilakukan oleh Priska Rieftiana

Rizi yang berjudul Upaya Meningkatkan Kemampuan Perencanaan

Karier Siswa Melalui Layanan Informasi Karier Pada Siswa Kelas XI

Administrasi Perkantoran (AP) 1 SMK Negeri 2 Tegal dari Universitas

Negeri Semarang Tahun 2014 penelitian skripsi ini membahas tentang

upaya meningkatkan kemampuan perencanaan karier siswa melalui

layanan informasi yang hasil penelitiannya menunjukkan gambaran siswa

sebelum diberikan layanan informasi karir memiliki presentase rata-rata

kemampuan perencanaan karier 58,4% (kategori rendah). Setelah

memperoleh layanan informasi karier meningkat menjadi 76,1% (kategori

tinggi). Disimpulkan bahwa layanan informasi karier dapat meningkatkan

kemampuan perencanaan karier siswa kelas XI administrasi perkantoran

(AP) 1 SMK Negeri Tegal.21 persamannya dengan penulis adalah sama-

sama meneliti mengenai perencanaan Karir siswa kelas XI dan dilakukan

di SMK, sedangkan perbedaan dengan penulis yakni penulis tidak

mengenai upaya meningkatkan perencanaan karir tetapi mengenai layanan

bimbingan perencanaan karir.

Kelima, penelitian skripsi yang dilakukan oleh Ervin Afriwinanda

yang berjudul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Perencanaan Karir

Pada Siswa Siswi Kelas XII SMK Negeri 4 Surakarta dari Universitas
21
Priska Rieftiana Rizqi, “Upaya Meningkatkan Perencanaan Karier Siswa Melalui
Layanan Informasi Karier Pada Siswa Kelas Xi Administrasi Perkantoran (Ap) 1 Smk Negeri 2
Tegal”, Skripsi,Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. 2014.
19

Muhammadiyah Surakarta Tahun 2012 penelitian skripsi ini membahas

tentang hubungan konsep diri dengan perencanaan karir siswa yang hasil

penelitiannya berdasarkan hasil analisis product moment diperoleh nilai

koefisien korelasi (r) sebesar 0,379; p = 0,000 (p < 0,01) artinya ada

hubungan positif yang sangat signifikan antara konsep diri dengann

perencanaan karir. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah

adanya hubungan positif yang sangat signifikan antara konsep diri dengan

perencanaan karir siswa siswi kelas XII SMK Negeri 4 Surakarta. Artinya

semakin tinggi konsep diri seseorang maka semakin tinggi perencanaan

karir.22 persamannya dengan penulis adalah sama-sama meneliti mengenai

perencanaan Karir, sedangkan perbedaan dengan penulis yakni penulis

tidak mengenai hubungan konsep diri dengan perencanaan karir tetapi

mengenai layanan bimbingan perencanaan karir.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran yang menyeluruh terhadap penelitian

ini maka perlu dijelaskan bahwa pada laporan penelitian ini akan berisi V

bab.

Bab I pada bab ini berisi tentang Pendahuluan: 1) latar belakang

masalah 2) definisi operasional 3) rumusan masalah 4) tujuan dan manfaat

penelitian 5) telaah pustaka dan sistematika penulisan.

22
Ervin afriwinanda, “Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Perencanaan Karir Pada
Siswa Siswi Kelas XII SMK Negeri 4 Surakarta”, skripsi, fakultas psikologi universitas
muhammadiyah surakarta. 2012.
20

Bab II pada bab ini berisi tentang Landasan Teori: 1) bimbingan

karir 2) bimbingan perencanaan karir.

Bab III pada bab ini berisi tentang Metodologi Penelitian: 1)

pendekatan dan jenis penelitian 2) tempat dan waktu penelitian 3) subjek

dan objek penelitian 4) sumber data 5) teknik pengumpulan data 6) teknik

analisis data.

Bab IV pada bab ini berisi tentang hasil penelitian layanan

bimbingan perencanaan karir siswa kelas XI di SMK IT Ma’arif NU

karanglewas: 1) Gambaran Umum SMK IT Ma’arif NU Karanglewas 2)

Penyajian data layanan bimbingan perencanaan karir siswa kelas XI SMK

IT Ma’arif NU Karanglewas 3) Analisis Data.

Bab V pada bab ini berisi tentang Penutup: 1) kesimpulan 2) saran

3) kata penutup.
1

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Bimbingan Karir

1. Pengertian Pelaksanaan Layanan Bimbingan Karir

Layanan bimbingan karir adalah layanan yang diberikan

kepada siswa untuk merencanakan dan mengembangkan masa depan

berkaitan dengan dunia pendidikan maupun dunia karir.1 Layanan

bimbingan karir adalah layanan dan pendekatan terhadap individu atau

siswa agar individu tersebut dapat mengenal dirinya, mengenal potensi

yang dimilikinya, memahami dirinya dan mengenal dunia kerja,

merencanakan masa depannya dengan bentuk kehidupan yang

diharapkannya, untuk menentukan pilihannya dan mengambil suatu

keputusan bahwa keputusan tersebut adalah yang paling tepat dan

sesuai dengan keadaan dirinya bila dihubungkan dengan persyaratan-

persyaratan dan tuntutan pekerjaan/karir yang dipilihnya. 2

Abdhul Gani yang dikutip dalam buku yang ditlulis oleh Ulifa

Rahmam, menyatakan bahwa bimbingan karir adalah suatu proses

bantuan layanan dan pendekatan terhadap individu atau siswa, agar

individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya, memahami

1
Annisa Nur Azizah, “Pelaksanaan Bimbingan Karir di SMP Negeri S-Kecamatan Depok
Sleman Yogyakarta,” E-Journal Bimbingan dan Konseling, Vol. 12, No. 5, 2016, hlm. 604.
2
Muslim Afandi, “Tipe Kepribadian dan Model Lingkungan Dalam Perspektif
Bimbingan Karier John Holland”, Jurnal Sosial Budaya, Vol. 8, No. 01, 2011, hlm. 87.
2

dirinya, mengenal dunia kerja, merencanakan masa depannya dengan

bentuk kehidupan yang diharapkan untuk menentukan pilihannya dan

mengambil suatu keputusan bahwa keputusannya tersebut adalah yang

paling tepat, sesuai dengan persyaratan-persyaratan dan tuntutan

pekerjaan atau karier yang tepat.3

Menurut Ulifa Rahma sendiri bimbingan karir adalah suatu

kegiatan yang berusaha membantu siswa baik secara individu maupun

kelompok untuk mengenai pilihan pribadi, social, pekerjaan, belajar,

tanggung jawab, waktu luang dan seluruh gaya hidup manusia serta

membantu siswa untuk mengenal dirinya dan diri antara keduanya dan

mampu mengambil keputusan yang kesemuanya itu sebagai persiapan

jika kelak siswa lulus dari pendidikannya dan akan bekerja. Hakikat

dari layanan bimbingan karir bimbingan karir pada hakikatnya adalah

bantuan yang diberikan oleh guru mata pelajaran bekerjasama dengan

konselor dengan tujuan siswa membuat keputusan karir, mulai dari

tahap perencanaan, dan persiapan memasuki dunia kerja, penyesuaian

promosi dan evaluasi karier.4

Dari berbagai uraian diatas mengenai definisi tentang layanan

bimbingan karir yang dikemukakan oleh beberapa ahli maka dapat

penulis simpulkan bahwa layana bimbingan karir adalah layanan yang

diberikan pada proses bimbingan karir yang diberikan kepada individu

guna mencapai karir yang diinginkan dan sesuai dengan tahap

3
Ulifa Rahma, Bimbingan Karier Siswa (Malang: UIN-Maliki Press, 2010). hlm. 15.
4
Ulifa Rahma, Bimbingan Karier Siswa, (Malang: UIN-Maliki Press, 2010). Hlm. 19-20
3

perkembangan karirnya. Dalam penelitian yang penulis lakukan ini

adalah layanan bimbingan karir siswa yang diberikana oleh konselor

atau Guru pembimbing guna mengetahui atau memahami akan

keadaan dirinya, bakat dan minat, duna kerja, menyelesaikan masalah

yang menyangkut karir, merencanakan karir masa depannya agar

setelah lulus nanti siswa sudah mempunyai tujuan yang jelas.

2. Bimbingan Karir

Menurut Gani sebagaimana dalam kutipan Ulifa Rahma

menyatakan bahwa bimbingan karir adalah suatu proses bantuan

layanan dan pendekatan terhadap individu (siswa), agar individu yang

bersangkutan dapat mengenali dirinya, memahami dirinya, mengenal

dunia kerja, merencanakan masadepannya dengan bentuk kehidupan

yang diharapkan untuk menentukan pilihannya dan mengambil suatu

keputusan bahwa keputusannya tersebut adalah yang paling tepat,

sesuai dengan persyaratan-persyaratan dan tuntutan pekerjaan atau

karir yang tepat.5

Menurut Utoyo sebagaimana dalam kutipan Ulifa Rahma

mendefinisikan bimbingan karir sebagai kegiatan dan layanan bantuan

kepada para siswa dengan tujuan untuk memperoleh penyesuaian diri,

pemahaman tentang dunia kerja dan pada akhirnya mampu

menentukan pilihan kerja dan menyusun perencanaan karir.6

5
Ulifa Rahma, Bimbingan Karier Siswa, (Malang: UIN-Maliki Press, 2010). hlm. 16.
6
Ulifa Rahma, Bimbingan Karier Siswa (Malang: UIN-Maliki Press, 2010). hlm. 15.
4

Donald Edwin Super ahli Bimbingan Karir yang dikutip oleh

Sahril Buchori dalam jurnalnya mengatakan bahwa bimbingan karir

diartikan sebagai proses membantu individu untuk mengembangkan

kesatuan dan gambaran diri serta peranannya dalam dunia kerja.

Berdasarkan pendapat super tersebut ada dua esensi dasar yang

terkandung dalam pengertian ini yaitu: a) proses membantu individu

untuk memahami dan menerima diri sendiri. b) proses membantu

individu memahami dan menyesuaikan diri dengan dunia kerja.7

3. Tujuan Bimbingan Karir

Tujuan bimbingan karir tidak bersifat teacher center tetapi

sebaliknya pupil center, artinya bahwa siswalah yang paling aktif

mengenali dirinya, memahami dan menemukan dirinya, memahami

gambaran dunia kerja dan para siswa itu sendiri yang akan memilih

dan memutuskan pilihanya. Sedangkan konselor dan guru hanya

memberikan bantuan, pengarahan, dan bimbingan.8

Bimbingan karir memiliki tujuan dari pelaksanaannya, tujuan

pelaksanaan layanan bimbingan karir disekolah adalah:9

a. Agar siswa memperoleh informasi tentang karir atau jabatan atau

profesi tertentu.

7
Sahril Buchori, “Efektifitas Bimbingan Karier Untuk Peningkatkan Core Work Skill
Mahasiswa”, (Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling, Vol. 1, No. 1, 2015), hlm. 63.
8
Muslim Afandi, Tipe Kepribadian Dan Model Lingkungan Dalam Perspktif Bimbingan
Karier John Holland, (Jurnal Sosial Budaya, Vol. 8. No. 01, Januari-Juni, 2011 ). Hlm. 88.
9
Tohirin, Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Madrasah (Berbasis Integrasi), (Jakarta:
Pt Raja Grafindo Persada, 2007), Hlm. 133-134.
5

b. Agar siswa memperoleh pemahaman tentang karir atau pekerjaan

atau profesi tertentu secara benar.

c. Agar siswa mampu merencanakan dan membuat pilihan-pilihan

karir tertentu kelak setelah selesai dari pendidikan.

d. Agar siswa mampu menyesuaikan diri dengan karir yang akan

dipilihnya kelak.

e. Agar siswa mampu mengembangkan karir setelah selesai dari

pendidikannya.

Lalu dalam buku bimbingan dan konseling di sekolah yang

dikutip oleh Prof. Dr. Bimo walgito tujuan dari Bimbingan Karir ialah

membantu para siswa agar:10

a. Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang

berkaitan dengan potensi yang ada dalam dirinya, mengenai

kemampuan, minat, bakat dan cita-cita.

b. Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada dalam dirinya dan

yang ada dalam masyarakat.

c. Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan

potensi yang ada dalam dirinya, mengetahui jenis-jenis pendidikan

dan latihan yang diperlukan bagi suatu bidang tertentu, memahami

hubungan usaha dirinya yang sekarang dengan masa depannya.

10
Bimo Walgito, Bimbingan & Konseling Di Sekolah, (Yogyakarta: Andi, 2004), Hlm.
195.
6

d. Menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul yanh

disebabkan oleh dirinya sendiri dan faktor lingkungan, serta

mencari jalan untuk dapat mengatasi hambatan-hambatan.

e. para siswa dapat merencanakan masa depannya serta

menemukkan karir dan kehidupannya yang serasi, yang sesuai.

Sedangkan Menurut sukardi tujuan pelaksanaan bimbingan

karir di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah sebagai berikut:11

a. Siswa dapat meningkatkan pengetahuan tentang dirinya sendiri.

b. Siswa dapat meningkatkan pengetahuannya tentang dunia kerja

pada umumnya.

c. Mengembangkan sikap dan nilai terhadap diri sendiri dalam

menghadapi pilihan lapangan kerja serta dalam persiapan untuk

memasuki lapangan pekerjaan.

d. Siswa dapat mengembangkan sikap dan nilai terhadap pekerjaan

sehubungan dengan perkembangan yang dicita-citakannya.

e. Siswa dapat meningkatkan ketrampilan berfikir agar mampu

melaksanakan keputusan tentang jabatan yang sesuai dengan

dirinya dan tersedia dalam dunia kerja.

f. Siswa dapat menguasai berbagai ketrampilan dasar yang penting

dalam pekerjaan terutama kemampuan berkomunikasi,

bekerjasama, berprakarsa, dan sebagainya.

4. Jenis Layanan Bimbingan Karir

11
Ulifa Rahma, Bimbingan Karier Siswa...................................................................hlm 16
7

Berikut ini adalah bentuk-bentuk dari materi yang diberikan

pada layanan bimbingan karir yakni:12

a. Layanan Informasi

1) Tentang diri sendiri yang mencakup:

a) Minat-minat umum dan khusus.

b) Sikap-sikap kepribadian yang relevansinya dengan karir

seperti potensi kepemimpinan, kerajinan, kejujuran,

keterbukaan dan lain sebagainya.

c) Nilai-nilai kehidupan dan cita-cita masa depan.

d) Kesehatan fisik dan mental.

e) Kematangan vokasional dan lain sebagainya.

2) Tentang lingkungan hidup yang mencakup:

a) Informasi Pendidikan.

b) Informasi Jabatan.

c) Informasi Karir.

b. Layanan Penempatan, yakni usaha-usaha membantu siswa

merencanakan masa depannya selama masih di bangku sekolah

agar siswa menempatkan diri dalam program studi akademik dan

lingkup kegiatan non akademik, yang menunjan perkembangannya

dan semakin merealisasikan rencana masa depannya, atau

melibatkan diri dalam lingkup suatu jabatan yang diharapkan

12
Tohirin, Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Madrasah (Berbasis Integrasi),
(Jakarta: Pt Rajagrafindo Persada, 2007), Hlm. 135-13.
8

cocok baginya dan diharapkan memebrikan kepuasan kepadanya.

Layanan penempatan mencakup:

1) Perencanaan Masa Depan

2) Pengambilan Keputusan

3) Penyaluran ke salah satu jalur studi akademik, program

kegiatan ekstrakurikuler, program persiapan prajabatan.

4) Pemantapan dan orientasi apabila diperlukan.

c. Layanan Orientasi, untuk bidang karir mencakup suasana,

lembaga dan objek karier atau kerja seperti kantor, bengkel,

pabrik, pengoperasionalan perangkat kerja tertentu, dan lain

sebagainya. Materi dalam layanan Orientasi dalam bidang

bimbingan karir meliputi Pelacakan karier maupun dunia kerja,

Pelaksanaan bimbingan karir sesuai tingkatan pendidikan individu,

Kegiatan-kegiatan bimbingan karir yang disesuaikan dengan

harapan individu.13

B. Bimbingan Perencanaan Karir

1. Pengertian Bimbingan Perencanaan Karir

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu

atau konseli sebagai bagian dari program pendidikan yang dilakukan

oleh tenaga ahli atau konselor agar individu mampu memahami dan

mengembangkan potensinya secara optimal sesuai dengan tuntutan

13
Zaenal Abidin Dan Alief Budiyono, Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling,
(Purwokerto: Stain Press, 2010), Hlm. 38.
9

lingkungannya.14 Istilah perencanaan karir terdiri dari dua kata yaitu

perencanaan dan karir. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

Perencanaan berarti proses, perbuatan, cara merencanakan

(merancang).15 Perencanaan adalah penentuan segala sesuatu sebelum

dilakukan.16 Perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang

ingin dicapai di masa depan serta menetapkan tahapan-tahapan yang

dibutuhkan utnuk mencapainya.17 Perencanaan merupakan tahap

kedua proses pembentukan orientasi masadepan individu yaitu

bagaimana remaja membuat perencanaan tentang perwujudan minat

dan tujuan mereka.18 Perencanaan merupakan suatu pengambilan

keputusan. Perencanaan disini menekankan pada penyeleksi dan

menghubungkan sesuatu dengan kepentingan masa depan serta usaha

untuk mencapainya. Apa dan bagaimana usaha untuk mencapainya

merupakan kegiatan penyusunan perencanaan.

Karir menurut Hornby adalah pekerjaan atau profesi.19

Menurut Handoko karir adalah semua pekerjaan yang ditangani atau

dipegang selama kehidupan kerja seseorang. 20 Karir merupakan

14
Uman Suherman, Manajemen Bimbingan dan Konseling, (Bandung: Rizqi Press,
2015). Hlm. 10.
15
Kbbi Online, Https://Kbbi.Web.Id/Perencanaan, Diakses Pada Hari Jum’at 22 Febuari
2019, Pukul 15.41 Wib.
16
Ulifa Rahma, Bimbingan Karier Siswa, (Malang: UIN-Maliki Press, 2010). hlm 94.
17
Bimo Walgito, Bimbingan & Konseling Di Sekolah, (Yogyakarta: Andi, 2004). hlm.
201.
18
Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya: 2016), Hlm.
201.
19
Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling (Studi & karir), (Yogyakarta: Andi, 2004)
hlm. 194.
20
Daryanto, Mohammad Farid, Bimbingan Dan Konaseling Panduan Guru Bk Dan Guru
Umum, (Yogyakarta: Gava Media, 2015), Hlm. 249.
10

pekerjaan, profesi, seseorang akan bekerja dengan senang dengan

penuh gembira apabila apa yang dikerjakan itu memang sesuai dengan

keadaan dirinya, sesuai dengan kemampuannya, Sesuai dengan

minatnya.21

Perencanaan Karir Menurut Supriatna adalah aktivitas peserta

didik yang mengarah pada keputusan karir masa depan.22 Menurut

Sunyoto perencanaan karir adalah proses yang dilalui oleh individu

untuk mengidentifikasi dan mengambil langkah-langkah untuk

mencapai tujuan karirnya. 23 Perencanaan karir adalah suatu proses

untuk memutuskan tujuan-tujuan yang akan dikejar selama periode

waktu mendatang dan yang akan dilakukan agar mencapai tujuan-

tujuan tersebut.24 Perencanaan karir merupakan sebuah prses yang

diawali dengan mengenal dan memahami diri sendiri, menyadari

adanya peluang dan beragam pilihan dengan segala knsekuensinya,

mengidentifikasi pilihan, membuat keputusan, mengembangkan

tujuan, dan rencana sampai memprogram pekerjaan, pendidikan dan

pelatihan yang akan dibutuhkan di dunia kerja.25 Karir seseorang

21
Supriatna, Bimbingan Karir Di Smk Dalam Bentuk E-Book (Mamat: 2009), Hlm. 9.
22
Renaldy Massie, dkk, Pengaruh Perencanaan Karir, Pelatihan Dan Pengembangan
Karir Terhadap Kinerja Pegawai Pada Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara, Jurnal Berkala
Ilmiah Esens. Vol. 15, No. 05, Tahun 2015, Hlm. 637.
23
Regina Mamahit, dkk , Pengaruh Perencanaan Karir Dan Keterlibatan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Di Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Uptd Taman Budaya Provinsi Sulawesi
Utara, Jurnal Emba, Vol. 4, No Maret 2016, Hlm. 1309.
24
Ervin Afriwinanda, Hubungan Antara Konsep diri dan Perencanaan Karir Siswa-Siswi
Kelas XII SMK Negeri 4 Surakarta, Naskah Publikasi, 2012. Hlm. 3.
25
Nengsih, Firman&Mega Iswari, Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap
Perencanaan Arah Karir Siswa SMA Pembangunan Laboratorium Universitas Negeri Padang,
Jurnal Konselor, Vol. 4 No. 3 Tahun 2015. Hlm. 137.
11

dapat diperoleh dengan berdasarkan perencanaan karir, tapi ada pula

yang tanpa direncanakan dapat memperoleh kemajuan dalam karirnya.

Jadi Bimbingan Perencanaan Karir adalah proses pemberian

bantuan kepada individu sebagai bagian dari program pendidikan yang

dilakukan oleh tenaga ahli atau konselor agar individu mampu

memahami dan mengembangkan potensinya yang mengarah pada

keputusan karir dan agar dapat mengambil keputusan karir untuk masa

depannya nanti.

2. Tujuan Perencanaan Karir

Perencanaan merupakan proses pengambilan keputusan.

Perencanaan yang matang menuntut pemikiran tentang segala tujuan

yang hendak dicapai dalam jangka waktu panjang dan semua tujuan

yang hendak dicapai dalam jangka waktu pendek.26 Beberapa ahli

berpendapat bahwa tujuan dari bimbingan karir adalah:27

a. Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang

berkaitan dengan potensi, kemampuan, bakat dan minat, sikap

dan cita-cita.

b. Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada dalam dirinya dan

yang ada dalam masyarakat.

c. Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan

potensi yang ada dalam dirinya, mengetahui jenis-jenis tertentu,

26
W.S.Winkel & Sri Hastuti, Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan,
(Yogyakarta: Media Abadi, 2004), Hlm. 682..
27
Bimo Walgito, Bimbingan Dan Konseling (Studi & Karir), (Yogyakarta: Andi, 2004).
hlm. 195-196.
12

memahami hubungan usaha dirinya yang sekarang dengan masa

depannya.

d. Menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbu yang

disebabkan oleh dirinya sendiri dan faktor lingkungan, serta

mencari jalan untuk dapat mengatasi hambatan-hambatan

tersebut.

e. Para siswa dapat merencanakan masa depannya serta menemukan

karir dan kehidupannya yang serasi, yang sesuai

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan

bahwa tujuan dari perencanaan karir ialah meminimalkan

kemungkinan kesalahan yang berat dalam memilih alternatif-alternatif

yang tersedia. seandainya siswa hanya memikirkan tujuan jangka

pendek tanpa menghubungkan dengan tujuan jangka panjang akan

terdapat kemungkinan bahwa tujuan jangka pendek siswa yang telah

dicapai tidak selaras dengan tujuan jangka panjang.

Selain itu tujuan perencanaan karir yang dikutip dalam jurnal

anggun desi novitasari, dalam jurnalnya mengatakan:28

a. perencanaan karir akan membantu seorang individu dalam melihat

gambaran pekerjaan yang sesuai dengan dirinya.

28
Anggun Desi Novitasari, Hubungan Antara Persepsi Dukungan Orang Tua Dengan
Perencanaan Karir Pada Siswa Kelas Xi Smk Negeri 1 Kalasan, E-Journal, Program Studi
Bimbingan Dan Konseling Jurusan Psikologi Dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Yogyakarta, Juni 2015.
13

b. Perencanaan karir dapat membantu mengarahkan untuk memilih

pekerjaan yang kita sukai sesuai dengan minat, potensi, dan

kemampuan yang kita miliki.

c. Perencanaan karir juga akan membantu efektivitas keputusan

ketika harus memilih atau mengubah karir yang selalu berubah

sesuai dengan tuntutan zaman.

d. Melalui perencanaan karir, individu dapat mengidentifikasi

kemampuan dan minatnya sendiri, kemudian mempertimbangkan

kesempatan karir, menyusun tujuan karirnya, dan dapat

merencanakan pengembangan karirnya.

e. Perencanaan karir haruslah fokus terhadap tujuan pribadi seseorang

sehingga dapat lebih optimalkan kemampuan yang dimiliki dan

dapat merencanakan secara lebih realistis terhadap kesempatan-

kesempatan yang ada.

3. Faktor-Faktor Yang Memperngaruhi Perencanaan Karir

Dalam merencanakan karir, terdapat berbagai faktor yang

mempengaruhi, faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dirinya

sendiri (internal) maupun dari luar diri sendiri (eksternal). Faktor

internal yang meliputi nilai-nilai kehidupan, taraf intelegensi, bakat

khusus, minat, sifat-sifat, pengetahuan dan keadaan jasmani.

Sedangkan faktor eksternal yang meliputi masyarakat, keadaan sosial


14

ekonomi negara, status sosial ekonomi keluarga, pengaruh keluarga,

pendidikan, pengaruh teman sebaya dan tuntutan jabatan.29

Selain itu faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan karir

yang dikutip dalam naskah publikasi Ervin Afriwinanda, dalam

naskah publikasinya mengatakan:30

a) Faktor-faktor yang bersumber pada individu, meliputi:

1. Sikap.

Sikap merupakan suatu kesiapan pada seseorang untuk

bertindak secara tertentu terhadap hal-hal tertentu. Dengan

pengertian lain sikap adalah merupakan suatu kecenderungan

yang relatif stabil yang dimiliki individu dalam bereaksi

terhadap diri sendiri, orang lain atau situasi-situasi tertentu.

2. Kepribadian

Kepribadian diartikan sebagai suatu organisasi yang

dinamis didalam individu dalam sistem-sistem psikofisik

yang menentukan penyesuaian-penyesuaian yang unik

terhadap lingkungan. Setiap orang pada hakekatnya berbeda

satu sama lain.

3. Aspirasi dan Pengetahuan Sekolah

Aspirasi dengan sekolah sambungan yang diinginkan

berkaitan dengan perwujudan dari cita-citanya.

29
Winkel & Sri Hastuti, Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan, (Yogyakarta:
Media Abadi, 2004), Hlm. 647.
30
Ervin Afriwinanda, Hubungan Antara Konsep diri dan Perencanaan Karir Siswa-Siswi
Kelas XII SMK Negeri 4 Surakarta, Naskah Publikasi, 2012. Hlm. 4-5.
15

4. Intelegensi

Intelegensi merupakan kemampuan individu untuk

bertingkah laku sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

5. Urutan Kelahiran

Di dalam suatu keluarga urutan kelahiran anggotanya

sangat berpengaruh pada kepribadian, pandangan hidup,

keinginan dan cita-cita.

b) Faktor sosial, meliputi:

1) Kelompok primer

Keluarga merupakan bentuk kelompok primer yang

memiliki kemantapan dan kekompakan. Keluarga merupakan

lingkungan yang memberikan pengalaman sosial yang pertama.

2) Kelompok sekunder

Kelompok sekunder memberi pengaruh dalam

menentukan arah dan minat karir anak-anak. Kelompok

sekunder yang berpengaruh terhadap pembuatan keputusan

karir remaja yaitu: keadaan teman-teman sebaya (menyangkut

pendidikan dan keadaan keluarganya), sifat, sikap dan

pandangan teman sebaya mengenai masalah karir.

4. Pelaksanaan Layanan Bimbingan perencanaan Karir

Dalam memberikan layanan bimbingan karir kepada siswa

menggunakan metode bimbingan pada umumnya yang ada di lembaga

pendidikan, yakni bimbingan klasikal, Kelompok, dan individu,


16

berikut akan penulis jabarkan dibawah pengertian dari ketiganya

sebagai berikut:

a. Bimbingan Klasikal

Salah satu strategi dalam layanan bimbingan adalah

bimbingan klasikal, bimbingan klasikal menurut ahli winkel dan

hastuti yang dikutip dalam jurnal31 menyatakan bimbingan

klasikal merupakan layanan bimbingan yang diberikan kepada

siswa dalam jumlah satuan kelas atau suatu layanan bimbingan

yang diberikan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor

kepada sejumlah peserta didik dalam satuan kelas yang

dilaksanakan di ruang kelas.

Gysber dan henderson menyatakan bahwa bimbingan

klasikal merupakan bentuk kegiatan yang diselenggarakan dalam

guidance curriculum. Bimbingan klasikal merupakan cara yang

efektif bagi guru bimbingan dan konseling atau konselor dalam

memberikan informasi dan orientasi kepada siswa.

b. Bimbingan Kelompok

Bimbingan kelompok adalah proses pemberian bantuan

yang diberikan kepada individu dalam situasi kelompok.

bimbingan kelompok ditujukan untuk mencegah timbulnya

masalah dan mengembangkan potensi siswa. Secara umum dapat

dikatakan bahwa sebagai salah satu teknik bimbingan, bimbingan


31
Mukhtar, dkk, “Program Layanan Bimbingan Klasikal Dalam Meningkatkan Self-
Control Siswa”, (Jurnal Psikopedagogia, Universitas Ahmad Dahlan, Vol. 5, No. 1, 2016). Hlm.
7.
17

kelompok mempunyai prinsip, kegiatan, tujuan yang sama dengan

bimbingan. Perbedaannya hanya terletak dalam pengelolaannya,

yaitu dalam situasi kelompok.32

c. Bimbingan Individu

Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang

memungkinkan peserta didik yang mendapatkan layanan

langsung secara tatap muka dengan guru pembimbing atau

konselor dalam rangka pembahasan atau pengentasan

permasalahannya.33

32
Tatiek Romlah, Teori Dan Praktek Bimbingan Kelompok, (Malang: Universitas Negeri
Malang, 2006). Hlm. 3.
33
Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Konseling di
Sekolah, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000). Hlm. 46.
1

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang

temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur kuantifikasi.1 karena

penelitian tidak menggunakan perhitungan angka melainkan data berupa

catatan, memo, naskah, wawancara, dokumen lapangan, dokumen pribadi,

dan dokumen resmi lainnya. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa ucapan, tulisan, atau perilaku dari

obyek-obyek yang diteliti.2

Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

penelitian lapangan (field research). Penelitian lapanngan yaitu suatu

penelitian yang dilakukan di lapangan atau dilokasi penelitian yang dipilih

sebagai lokasi untuk menyelidiki gejala objektif yang terjadi di lokasi

tersebut, yang dilakukan untuk menyusun laporan ilmiah.3

Jenis penelitian lapangan dapat juga dianggap sebagai pendekatan

luas dalam penelitian kualitatif atau juga sebagai metode untuk

1
Anslem Strauss dan Juliet Gorbin, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2009). Hlm. 4.
2
Dedy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, Paradigma Baru Ilmu Komunikasi
dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 180.
3
Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian Dan Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2006), Hlm. 96.
2

mengumpulkan data kualitatif. Ide pentingnaya adalah bahwa penelitian

berangkat ke lapangan untuk mengadakan pengamatan tentang sesuatu

fenomena dalam suatu keadaan alamiah. Dalam hal demikian maka

pendekatan ini terkait erat dengan pengamatan berperan serta. Penelitian

lapangan biasanya membuat catatan lapangan secara eksistensif yang

kemudian dibuatkan kodenya dan dianalisis dengan berbagai cara.4

Jadi dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan

penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Dalam penelitian ini

data yang peneliti peroleh akan disajikan untuk menjelaskan proses

Layanan Bimbingan Perencanaan Karir Siswa Kelas XI di SMK IT

Ma’arif NU Karanglewas Tahun Ajaran 2018/2019.

B. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di SMK IT Ma’arif NU

Karanglewas yang berada di Kabupaten Banyumas tepatnya di Desa

Babakan RT 01 / RW 01 Kecamatan Karanglewas Kabupaten

Banyumas.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan

bulan Juni 2019 pada siswa SMK IT Ma’arif NU Karanglewas.

C. Subjek Dan Objek Penelitian

4
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2014), hlm. 26
3

1. Subjek Penelitian .

Deddy Mulyana mendefinisikan subjek penelitian adalah

subjek yang dituju untuk diteliti atau diharapkan informasinya

mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, yaitu

orang atau apa saja yang menjadi pusat perhatian atau sasaran

penelitian.5 Subjek dalam penelitian ini adalah Dua Guru BK SMK IT

Ma’arif NU Karanglewas yang mengampu sebagai guru pembimbing

kelas XI.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah masalah yang menjadi fokus

penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian

adalah pelaksanaan Layanan Bimbingan Perencanaan Karir Siswa

kelas XI yang diterapkan di SMK IT Ma’arif NU Karanglewas.

D. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini dikelompkkan menjadi:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek

penelitian dengan menggunakan alat pengambilan data langsung pada

subjek sebagai informan yang dicari.6 Data primer dalam penelitian ini

didapatkan melalui wawancara mendalam, serta menggunakan

wawancara terstruktur dan tidak terstruktur agar dalam memperoleh


5
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rinika
Cipta, 2013). Hlm. 122.
6
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005). Hlm. 91.
4

data atau informasi tidak terpaku dalam teks wawancara. Dalam

penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan informan yang

dianggap kompeten pada bidang ini. wawancara ditujukkan kepada

pihak-pihak yang terkait dalam Pelaksanaan Layanan Bimbingan

Perencanaan Karir Siswa Kelas XI Di SMK IT Ma’arif NU

Karanglewas Tahun Ajaran 2018/2019 yaitu guru pembimbing.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah yaitu data yang dikumpulkan untuk

maksud selain menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data ini

dapat ditemukan dengan cepat. Dalam peneitian yang menjadi sumber

data sekunder adalah literatur, artikel, jurnal serta situs internet yang

berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.7 Artikel, jurnal serta situs

internet yang digunakan yaitu yang mengenai tentang Layanan

Bimbingan Perencanaan Karir Siswa.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam peneltian ini peneliti menggunakan metode sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri

yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik lain, yaitu wawancara

dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi

dengan orang, maka observasi tidak terbatas orang, tetapi juga obyek-

7 Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,


2009), Cet. Ke 8, Hal. 137.
5

obyek alam lain.8 Observasi adalah pengumpulan data dengan jalan

pengamatan dan pencatatan dengan sistematis atas fenomena-

fenomena yang diteliti.9

Jenis Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

observasi non partisipan. Observasi non partisipan adalah observasi

yang menjadikan peneliti sebagai penonton atau penyaksi terhadap

gejala atau kejadian yang menjadi topik penelitian.10

Observasi dilakukan selama penelitian dilakukan, dalam

prosesnya peneliti hanya akan berperan sebagai pengamat dan tidak

berperan aktif dalam kegiatan layanan bimbingan perencanaan karir

siswa SMK IT Ma’arif NU Karanglewas, observasi yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah untuk membuktikan dari hasil wawancara

atau kata-kata dari informan yang diperoleh guna mendapatkan data

yang dibutuhkan analisis data.

2. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik mendapatkan data

dengan cara mengadakan percakapan secara langsung antara

pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dengan pihak

yang diwawancarai yang menjawab.11 Wawancara juga merupakan

kegiatan pengumpulan data yang dilakukan dengan bertatapan

8
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif Dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2012). Hlm. 203.
9
Sutrisno Hadi, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009). Hlm. 194
10
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Jakarta: Rajawali Press, 2011).
Hlm. 40
11
M.Djamal, Paradigma Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015),
Hlm.75.
6

langsung dengan responden, sama seperti penggunaan daftar

pertanyaan. Berbeda dengan percakapan, wawancara lebih didominasi

oleh pewawancara. Artinya reponden lebih banyak pasif, atau

menjawab setiap pertanyaan yang diajukan.12

Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur

dan tidak terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang

dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian sebagai pedoman

wawancara dalam mendapatkan data penelitian.13 Wawancara

terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti

telah mengetahui dengan pasti tentang informasi yang akan

diperoleh.14 Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang tidak

menggunakan pedoman wawancara yang tertulis secara sistematis dan

lengkap.15

Wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk

mengumpulkan data tentang Layanan Bimbingan Perencanaan Karir

Siswa Kelas XI Di SMK IT Ma’arif NU Karanglewas Tahun Ajaran

2018/2019. Dari wawancara ini diharapkan dapat menjawab pokok-

pokok masalah.

Penggunaan metode ini diawali dengan perumusan pedoman

wawancara dan pembuatan daftar pertanyaan yang nantinya akan

12
Moehar Daniel, Metode Penelitian Sosial Ekonomi: Dilengkapi Beberapa Alat Analisa
Dan Penuntun Penggunaan, (Jakarta: Pt Bumi Aksara, 2005), Hlm. 143.
13
M.Djamal, Paradigma Penelitian Kualitatif, ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015).
Hlm.79.
14
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009). Hlm. 194
15
M.Djamal, Paradigma Penelitian Kualitatif, ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015).
Hlm.80.
7

digunakan pada saat wawancara berlangsung. Sehingga dalam

pelaksanaan wawancara tersebut akan menghasilkan data yang sesuai

dengan apa yang diharapkan peneliti terkait dengan tujuan

dilaksanakannya wawancara. Dalam metode wawancara ini penulis

lakukan secara langsung dan bertahap, dengan informan yang

merupakan guru pembimbing, penulis lakukan secara langsung dan

bertahap, tetapi dengan informan yang sebagai siswa penulis lakukan

secara langsung tanpa bertahap melainkan dalam satu hari,

Dikarenakan jam mata pelajaran yang padat. Wawancara yang penulis

lakukan dengan semua informan penulis lakukan di ruang BK dan

ruang kelas SMK IT Ma’arif NU Karanglewas.

3. Dokumentasi

Dokumentasi ialah setiap bahan tertulis atau film yang tidak

diarsipkan karena ada permintaan seorang peneliti. Dokumentasi dapat

berupa catatan, buku teks, jurnal, makalah, memo, surat, notulen rapat

dan sebagainya.16

Metode dokumentasi digunakan untuk mencari data tentang

berbagi hal yang mendukung penelitian ini seperti struktur BK dan hal-

hal lain yang terkait dengan proses Pelaksanaan Layanan Bimbingan

Perencanaan Karir Siswa Kelas XI Di SMK IT MA’ARIF NU

Karanglewas Tahun Ajaran 2018/2019.

16
M.Djamal, Paradigma Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015),
Hlm.86.
8

Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan metode

dokumentasi agar hasil penelitian ini lebih jelas dan terpercaya, maka

dari itu penulis lakukan pengambilan dokumentasi dengan dokumen

meliputi hasil observasi yakni foto kegiatan layanan bimbingan

perencanaan karir siswa yang dilakukan oleh guru pembimbing dan

lan-lain.

F. Teknik Analisis Data

Setelah semua data dianggap cukup, kemudian data tersebut

dikumpulkan dan diolah, dengan mengklarifikasi data-data tersebut.

Adapun langkah selanjutnya adalah menganalisis dan mengimprestasikan

data, yaitu penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah untuk

dipahami, dalam hal ini teknik yang digunakan untuk menganalisis data

adalah teknik kualitatif.

Bogdan dan Taylor mengidentifikasikan metode kualitatif sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.17

Metode penelitian kualitatif tersebut menggunakan analisis data secara

deduktif. Analisis data secara deduktif yaitu berangkat dari pengetahuan

bersifat umum dan dengan bertitik tolak pada pengetahuan yang umum,

kita hendak menilai sesuatu kejadian yang khusus.18

17
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi (Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 4
18
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Publisher,2004). Hlm. 47.
9

Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis data model intersktif menurut Miles dan Huberman yang terdiri

atas empat tahapan sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara

wawancara kepada subyek penelitian kemudian melakukan observasi

guna membuktikan dari hasil wawancara dan berkas dari sekolah

mengenai penelitian ini dan pengambilan dokumentasi seperti foto,

arsip, dan gambar mengenai layanan bimbingan perencanaan karir

siswa kelas XI di SMK IT M’aarif NU Karanglewas.

2. Reduksi Data

Reduksi data adalah proses penggabungan dan penyeragaman

segala bentuk data yang diperoleh menjadi satu bentuk tulisan (script)

yang akan dianalisis. Hasil dari wawancara, observasi, dokumentasi

diubah menjadi tulisan (script) sesuai dengan formatnya masing-

masing.19

Pada tahap ini peneliti mengubah seluruh data yang didapatkan

menjadi bentuk tulisan kemudian disajikan dalam bentuk display data

atau penyajian data.

19
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta:
Salemba Humanika, 2010). Hlm. 143.
10

3. Display Data

Display data merupakan proses menyajikan data setelah

dilakukan reduksi data.20 Display data atau penyajian data dilakukan

dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,

flowchart dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan dalam

penyajian data penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat

naratif.21

4. Penarikan kesimpulan.

Langkah setelah penyajian data ialah pengambilan kesimpulan.

Kesimpulan hasil penelitian harus dapat memberikan jawaban

terhadap rumusan masalah yang diajukan. Selain memberikan

jawaban rumusan masalah kesimpulan juga harus menghasilkan

temuan baru di bidang ilmu yang sebelumnya belum pernah ada.

Temuan dapat berupa deskripsi tentang suatu objek/fenomena yang

sebelumnya masih samar, setelah diteliti menjadi lebih jelas.22

20
M. Djamal, Paradigma Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015).
Hlm. 148
21
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatiff dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009). Hlm. 249.
22
M. Djamal, Paradigma Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015).
Hlm. 148
1

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Umum SMK IT Ma’arif NU Karanglewas

1. Sejarah Berdirinya SMK IT Ma’arif NU Karanglewas1

SMK IT Ma’arif NU Karanglewas berdiri sejak 24 Maret 2006

oleh kepengurusan yayasan. SMK IT Ma’arif NU Karanglewas kini

dikepalai oleh Bapak H. Kodir, SHI.,M.Pd.

Pada awal berdirinya SMK IT Ma’arif NU Karanglewas

membuka kelas pertama dengan program keahlian Bisnis Manajemen

(Pemasaran) yang sekarang berganti nama menjadi BDP (Bisnis

Daring Pemasaran) dan mempunyai satu rombongan belajar (rombel)

yang berjumlah 25siswa. Yang pada saat itu diketuai oleh Bpk. H.

Umar Mansur dan mempunyai 10 Dewan Guru dan 2 Karyawan.

Tahun 2008 semakin berkembang mempunyai 3 rombel, peserta didik

berjumlah 95 yiang terdiri dar laki-laki dan perempuan yang pada saat

itu untuk mengikuti ujian sekolah masih menginduk di SMK Negeri 1

Purwokerto, karena belum melaksanakan akreditasi sesuai dengan

paraturan dari pemerintah.

Di tahun 2009 SMK-IT melakukan pembaharuan

kepengurusan, diantaranya adalah untuk kepala sekolah yang

dikepalai oleh H. Kodir, SHI. Sejak dikepalai oleh beliau SMK-IT

1
Hasil dokumentasi staff TU SMK IT Ma’arif NU Karanglewas pada kamis 7 Maret
2019.
2

berkembang sangat drastis dan jumlah siswa semakin bertambah. Di

tahun 2015 SMK-IT membuka program keahlian baru di bidang

industri yaitu TKJ (Teknik Komputer & Jaringan) dan TSM (Teknik

Sepeda motor) yang kini berubah nama menjadi TBSM (Teknik

Bisnis Sepeda Motor) .

Dan sekarang SMK IT Ma’arif NU Karanglewas memiliki 3

program keahlian yakni sebagai berikut:

1. Teknik Komputer & Jaringan (TKJ)

2. Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM)

3. Bisnis Daring Pemasaran (BDP)

2. Identitas Sekolah2

Nama Sekolah : SMK IT Ma’arif NU Karanglewas

Alamat Sekolah : RT 01/ RW 01, Desa Babakan, Kecamatan

Karanglewas, Kabupaten Banyumas,

Provinsi Jawa Tengah

Status Kepemilikan : Yayasan

Berdiri : 24 Maret 2006

Luas Tanah : 3101 M2

Nomor Telepon : 0281-7624001

Email : smk_it2012@yahoo.co.id

Website : http://www.smk-it.com

2
Hasil dokumentasi staff TU SMK IT Ma’arif NU Karanglewas pada kamis 7 Maret
2019.
3

3. Letak Geografis SMK IT Ma’arif NU Karanglewas3

SMK IT Ma’arif NU Karanglewas terletak : -7,3644 Lintang

dan 109,1747 Bujur yang secara rincinya di Desa Babakan Rt 01/01

Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas. SMK-IT Ma’arif NU

Karanglewas ini terletak di tengah–tengah masyarakat dengan batas –

batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Desa Sunyalangu

Sebelah Timur : Desa Dawuhan Kulon Kedung Banteng

Sebelah Selatan : Desa Jipang

Sebelah Barat : Desa Singasari

Ditinjau segi letaknya SMK-IT Ma’arif NU Karanglewas

Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas tidak terletak

dipinggir jalan raya, akan tetapi masuk ke arah barat kurang lebih 150

meter dari jalan raya Babakan. Bangunan gedung SMK-IT Ma’arif

NU Karanglewas Kecamatan karanglewas Kabupaten Banyumas

dengan luas 3100 m2 yang merupakan tanah warga sekitar yang

diwakafkan dan telah dibeli SMK-IT Ma’arif NU Karanglewas dan

terbagi menjadi dua bagian, sebagian gedung berada disebelah timur

Jalan Raya dan sebagai gedung lagi melalui jalan gang masuk ke arah

barat sekitar 150 meter.

3
Hasil dokumentasi staff TU SMK IT Ma’arif NU Karanglewas pada kamis 7 Maret
2019.
4

4. Visi dan Misi SMK IT Ma’arif NU Karanglewas 4

Visi dan misi SMK IT Ma’arif NU Karanglewas sebagai

berikut:

a. Visi

Membentuk generasi yang tangguh, mandiri dan

berakhlakul karimah

b. Misi

1) Menghasilkan tamatan yang berkepribadian unggul dan

bertakwa kepada Allah SWT.

2) Menyiapkan tamatan menjadi wirausahawan mandiri dan

tangguh.

3) Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah yang siap mengisi

dunia usaha.

5. Visi Misi Bimbingan dan Konseling SMK IT Ma’arif NU

Karanglewas5

a. Visi

Visi bimbingan dan konseling adalah terwujudnya

layanan bimbingan dan konseling yang profesional dalam

memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli menuju

pribadi unggul dalam imtak, iptek, tangguh mandiri dan

bertanggung jawab.

4
Hasil dokumentasi staff TU SMK IT Ma’arif NU Karanglewas pada kamis 7 Maret
2019.
5
Hasil dokumentasi guru bimbingan dan konseling di SMK IT Ma’arif NU Karanglewas
pada 9 Maret 2019.
5

b. Misi

1) Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang

memandirikan peserta didik/konseli berdasarkan pendekatan

yang humanis dan multikultur.

2) Membangun kolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali

kelas, orang tua, dunia usaha dan industri dan pihak lain dalam

rangka menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling.

3) Meningkatkan mutu guru bimbngan dan konseling atau

konselor melalui kegiatan pengembangan keprofesionalan

berkelanjutan.

6. Program Bimbingan Dan Konseling SMK IT Ma’arif NU

Karanglewas6

Ada beberapa program-program yang direncanakan oleh guru

pembimbing, hal itu tertuliskan dalam program tahunan dan

program semester. Berikut Program Bimbingan dan Konseling di

SMK IT Ma’arif NU Karanglewas adalah:

a. Bidang Pribadi

Memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan

kelemahan baik kondisi fisik maupun psikis, mengembangkan

potensi diri untuk mencapai kesuksesan dalam hidupnya,

menerima kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara

baik.

6
Hasil dokumentasi guru bimbingan dan konseling SMK IT Ma’arif NU Karanglewas pada
tanggal
6

b. Bidang Sosial

Berempati terhadap orang lain, memahami keragaman

latar sosial budaya, menghormati dan menghargai oranglain,

menyesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku,

berinteraksi sosial yang efektif.

c. Bidang Belajar

Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan

memahami berbagai hambatan belajar, memiliki sikap dan

kebiasaan belajar yang positif, memiliki motifyang tinggi

untuk belajar sepanjang hayat, memiliki ketrampilan belajar

yang efektif.

d. Bidang Karir

Pengetahuan konsep diri yang positif tentang karir,

perencanaan karir, kematangan emosi dan fisik dalam

membuat keputusan karir, kesadaran hubungan antara

pekerjaan dan belajar, ketrampilan untuk memahami dan

menggunakan informasi karir.


7

7. Data Pendidik, Tenaga Kependidikan SMK IT Ma’arif NU

Karanglewas7

Tabel 1

Data pendidik dan Tenaga Kependidikan

NO NAMA JABATAN

1 H. Kodir, SHI.,M.Pd Kepala Sekolah

2 Septy Suraningtyas, S.Si Waka Kurikulum / Guru Matematika

3 Arif Alfian, S.Pd Staff kurikulum/ Guru Bahasa Inggris


4 Nanang Yanuar, A.Md Waka Kesiswaan/ Guru Penjasorkes

5 Ali Ma’ruf, S.Pd.I Waka Sarpras/ Guru PAI


Fajar Prasetyo, ST Kepala Jurusan TBSM/Guru Produktif
6
TBSM
7 Atmi Widiasnani, S.Kom Kepala Jurusan TKJ / Guru Produktif TKJ

8 Ulin Nurul Kharomah, S.Pd Kepala Jurusan BDP/Guru Produktif BDP

9 Dra. Siti Aminah Kepala Perpustakaan / Guru PKN

10 Anton Suranto, S.Kom Kepala Lab.Kom/ Guru KKPI

11 Burhanudin Kepala TU

12 Solihudin Staff TU

13 Kharir Asror Fauzi Staff TU/ Staff Perpustakaan

14 Nining Supriyati, S.Pd Guru BK

15 Juni Setyo Utomo, S.Pd Guru BK

16 Indah Dwi Hastuti, S.Pd Bendahara/ Guru Produktif BDP

17 Yuliani Fitrianingsih, S.Pd Guru IPA

18 Khairul Utomo, S.Pd Guru Bahasa Indonesia

19 Faris fathurrachamn, ST Guru Produktif TBSM


20 Ratih Respati, SE Guru Produktif BDP

7
Hasil dokumentasi staff TU SMK IT Ma’arif NU Karanglewas pada kamis 7 Maret
2019.
8

8. Jumlah Siswa SMK IT Ma’arif NU Karanglewas

Tabel 2

Jumlah Siswa Tahun Ajaran 2018/2019

SMK IT Ma’arif NU Karanglewas

Kelas Jumlah Siswa Tahun Ajaran 2018/2019

X 76 Siswa

XI 86 Siswa

XII 138 Siswa

Jumlah 300 Siswa

9. Sarana dan Prasarana SMK IT Ma’arif NU Karanglewas

Tabel 3

Daftar Sarana dan Prasarana

Kondisi Kondisi
No Ruang/ Bangunan jumlah
Baik Buruk
1 Ruang Kepala Sekolah 1 1 -
2 Ruang Guru 1 1 -
3 Ruang BK 1 1 -
4 Ruang TU 1 1 -
5 Ruang Kelas 12 12 -
6 Perpustakaan 1 1 -
7 Laboratorium 1 1 -
8 Koperasi Sekolah 1 1 -
9 Mushola 1 1 -
10 Kantin Sekolah 1 1 -
11 Kamar Mandi/ WC 3 3 -
12 LCD 1 Unit 1 Unit -
13 Komputer 30 Unit 30 Unit -
14 Printer 2 Unit 2 Unit -
15 Sound System 1 Unit 1 Unit -
9

10. Profil Guru Bimbingan dan Konseling di SMK IT Ma’arif NU

Karanglewas

a. Nining Supriyati

Nining supriyati berusia 38 Tahun lahir di kabupaten

banyumas 1 Oktober 1981. yang merupakan ibu dari 2 anak yang

beralamat di Desa Babakan rt 06/ rw 02, nining supriyati sebagai

guru pembimbing sekaligus kepala koordinator bimbingan dan

konseling di SMK IT Ma’arif NU Karanglewas, nining supriyati

memiliki jenjang pendidikan yang sesuai dengan pekerjaannya

yakni s1 jurusan bimbingan dan konseling lulusan IKIP PGRI

Semarang.

Pengalaman nining supriyati sebagai guru bimbingan

konseling dan memberikan bimbingan karir yakni dari tahun

2009 sampai sekarang, nining supriyati pertama menjadi guru

pembimbing yakni di SMK IT Ma’arif NU Karanglewas ini

hingga sekarang, karya yang pernah ditulis yakni PTK.

b. Juni Setyo Utomo

Juni Setyo Utomo berusia 26 Tahun lahir di kabupaten

banyumas 26 juni 1993 yang beralamat di desa Jambusari rt02/01

kecamatan jeruklegi kabupaten cilacap. Juni setyo utomo

merupakan guru pembimbing di SMK IT Ma’arif NU

Karanglewas.
10

Pengalaman juni setyo utomo sebagai guru bimbingan

dan konseling dan memberikan bimbingan karir yakni dari tahun

2017 sampai sekarang, juni setyo utomo pertama menjadi guru

pembimbing yakni di SMK IT Ma’arif NU Karangleas.

B. Penyajian Layanan Bimbingan Perencanaan Karir Siswa Kelas XI di

SMK IT Ma’arif NU Karanglewas Tahun Ajaran 2018/2019

Dari hasil observasi yang peneliti lakukan dalam pengumpulan

data dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi di SMK IT

Ma’arif NU Kranglewas, peneliti dapat menyajikan data dalam bentuk teks

yang bersifat deskriptif yang menggambarkan tentang pelaksanaan

layanan bimbingan perencanaan karir siswa kelas XI di SMK IT Ma’arif

NU Karanglewas. Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan

dokumentasi yang peneliti peroleh di lapangan, pelaksanaan layanan

bimbingan perencanaan karir siswa kelas XI di SMK IT Ma’arif NU

Karanglewas sebagai berikut:

1. Langkah Persiapan Layanan Bimbingan Karir

Langkah persiapan layanan bimbingan perencanaan karir

siswa meliputi:

a. Menetapkan tujuan layanan bimbingan karir

Langkah persiapan layanan bimbingan karir yang pertama

yaitu, Menetapkan tujuan layanan bimbingan karir menentukan

arah pada proses bimbingan karir dan menentukan perilaku


11

sebagai bukti hasil bimbingan karir. Menurut Nining supriyati,

S.Pd pada wawancara hari kamis 7 Maret 2019. 8 Bimbingan karir

diharapkan dapat memberikan arah dan membantu siswa

mengatasi masalah-masalah tentang karir atau dunia kerja.

Supaya ketika siswa sudah lulus, siswa sudah mempunyai banyak

informasi tentang dunia kerja dan sudah bisa merencanakan

karirnya. Karena, apabila siswa sudah terlebih dahulu

merencanakan karirnya, maka akan lebih mudah untuk siswa

menentukan karir atau pekerjaan ketika sudah lulus.

Nining Supriyati mengatakan tujuan memberikan layanan

bimbingan perencanaan karir adalah agar siswa dapat

merencanakan karirnya sejak berada di bangku sekolah, karena

perencanaa karir juga memiiki tujuan agar siswa dapat melihat

gambaran pekerjaan yang sesuai dengan yang sesuai dengan

dirinya sendiri. Sedangkan Juni Setyo Utomo mengatakan bahwa

tujuan memberikan bimbingan karir adalah agar mereka dapat

merencakan karir dimasa depan dan setelah lulus dari SMK siswa

dapat bekerja maupun sekolah sesuai dengan keinginannya.

Menurut kedua guru pembimbing tujuan layanan

bimbingan karir adalah:9

8
Hasil wawancara dengan Nining Supriyati, S.Pd., selaku guru pembimbing layanan
bimbingan perencanaan karir siswa pada tanggal 7 Maret 2019.
9
Hasil wawancara dengan Kedua guru pembimbing layanan bimbingan perencanaan
karir siswa di SMK IT Ma’arif NU Karanglewas pada tanggal 7 Maret 2019.
12

1) Memberikan Informasi tentang karir agar siswa bertambah

wawasannya tentang dunia kerja.

2) Membantu siswa memahami dirinya sendiri terutama yang

berkaitan dengan potensi yang mereka miliki.

3) Membantu siswa agar dapat merencanakan karir dan

mendapatkan karir yang sesuai.

b. Menetapkan materi dan metode layanan bimbingan karir

Menetapkan materi dan metode layanan bimbingan karir

merupakan langkah kedua dalam persiapan layanan bimbingan

karir. Hal ini sebagai acuan guru pembimbing saat memberikan

layanan bimbingan karir pada siswanya. Menurut Nining

Supriyati, S.Pd menetapkan materi harus dilakukan oleh guru

supaya guru pembimbing dapat dengan mudah mencapai tujuan

untuk membantu siswa dalam merencanakan karir.10 Selain

menetapkan materi, guru pembimbing juga harus tahu metode

atau teknik bimbingan karir yang nantinya akan digunakan ketika

proses pelaksanaan layanan bimbingan karir yang diberikan

kepada siswa untuk membantu siswa merencanakan karirnya dan

supaya layanan berjalan dengan lancar dan mencapai keberhasilan

seperti yang diinginkan.

10
Hasil wawancara dengan Nining Supriyati, S.Pd., selaku guru pembimbing layanan
bimbingan perencanaan karir siswa pada tanggal 7 Maret 2019.
13

Adapun materi yang diberikan dalam layanan bimbingan

karir adalah sebagai berikut:11

1) Perencanaan Karir Masa Depan

2) Mengenal Dunia Kerja

3) Hubungan Bakat, Minat dan Karir

4) Pilihan Karir Sesuai Tipe Kepribadian dan Sesuai Program

Keahlian

5) Pilihan Karir Setelah Lulus SMK

6) Dunia Perguruan Tinggi

7) Memilih Profesi Dengan Cara

Adapun metode yang biasa digunakan oleh guru

pembimbing dalam layanan bimbingan karir adalah:

1) Bimbingan Klasikal

2) Bimbingan Kelompok

3) Bimbingan Individu

c. Menetapkan jadwal dan waktu pelaksanaan layanan bimbingan

karir

Menetapkan jadwal dan waktu pelaksanaan layanan

bimbingan perencanaan karir dilakukan agar guru pembimbing

dapat membagi waktunya dan agar guru pembimbing

mempunyai patokan kapan layanan itu dilaksanakan. Menurut

Juni Setyo Utomo, S.Pd menetapkan jadwal dan waktu

11
Hasil Observasi di SMK IT Ma’arif NU Karanglewas pada tanggal 7 Maret 2019.
14

pelaksanaan layanan bimbingan perencanaan karir siswa

bertujuan agar layanan yang dilakukan lebih teratur dan tepat

waktu dikarenakan guru pembimbing tidak hanya memberikan

layanan dibidang karir saja tetapi juga dibidang lain seperti

bidang belajar, sosial dan juga pribadi.12 Menetapkan jadwal

pelaksanaan layanan bimbingan karir dilakukan juga supaya guru

pembimbing mempunyai pedoman nantinya.

Adapun jadwal dan waktu pelaksanaan layanan yaitu 13

Dalam 1 minggu satu kali pertemuan, waktunya 2 x 45 menit.

Hari Jam Kelas Guru


Jam XI Nining Supriyati,
Selasa
5&6 TBSM S.Pd
Jam XI Nining Supriyati,
Kamis
4&5 BDP S.Pd
Jam XI Juni Setyo Utomo,
Selasa
5&6 TKJ S.Pd

Akan tetapi siswa tetap bisa melakukan bimbingan di luar

jadwal diatas, seperti siswa memanfaatkan waktu istrirahat atau

jam kosong untuk berkonsultasi datang ke ruang BK .

2. Langkah Pengenalan

Berdasarkan hasil observasi pada 7 Maret 2019.14 berikut

merupakan topik/ tema materi yang termasuk dalam langkah

12
Hasil wawancara dengan Juni Setyo Utomo, S.Pd., selaku guru pembimbing layanan
bimbingan perencanaan karir siswa pada tanggal 7 Maret 2019.
13
Hasil Dokumentasi guru pembimbing layanan bimbingan perencanaan karir siswa di
SMK IT Ma’arif NU Karanglewas pada tanggal 7 Maret 2019.
14
Hasil Observasi di SMK IT Ma’arif NU Karanglewas pada tanggal 7 Maret 2019.
15

pengenalan dalam pelaksanaan layanan bimbingan perencanaan karir

siswa. Yaitu:

a. Perencanaan Karir Masa Depan

Materi ini membahas mengenai perencanaan karir masa

depan yang terdiri dari pentingnya perencanaan karir, pengertian

karir, dan langkah-langkah dalam melakukan perencanaan karir.

Betujuan agar siswa mampu memahami pentingnya perencanaan

karir, langkah-langkah dalam merencanakan karir serta memiliki

sikap positif dalam meraih kesuksesan masa depan.

Media/ alat yang digunakan adalah LCD, Power Point

Perencanaan karir masa depan. Teknik yang digunakan adalah

ceramah, curah pendapat dan tanya jawab.

Adapun pelaksanaan dalam memberikan bimbingan

perencanaan karir masa depan dengan tema perencanaan karir

masa depan yaitu tahap awal guru menyampaikan tujuan-tujuan

khusus yang akan dicapai, memberikan langkah-langkah kegiatan

, tugas dan tanggungjawab siswa, guru memberikan penjelasan

tentang topik yang akan dibicarakan, lalu tahap inti dalam

pelaksanaan yaitu guru menayangkan media slide power point

tentang materi dan siswa mengamati tayangan slide power point,

lalu guru mengajak siswa untuk brainstorming/ curah pendapat ,

lalu guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, 1

kelompok terdiri dari 5-6 siswa dan memberikan tugas untuk


16

berdiskusi, lalu guru menjelaskan cara mengerjakan tugas, dan

masing-masing kelompok nanti mempresentasikan tugasnya dan

kelompok lain menanggapinya secara bergantian sampai selesai,

setelah itu guru mengevalusi hasil diskusi siswa dan membuat

catatan-catatan observasi selama proses layanan. Dan tahap

penutup siswa menyimpulkan hasil kegiatan dan guru memberi

penguatan dan rencana tindak lanjut.

Kelas XI BDP mendapatkan materi diatas pada hari kamis,

3 Januari 2019, kelas XI TKJ pada hari sabtu 5 Januari 2019 dan

kelas XI TBSM pada hari selasa 8 Januari 2019.

b. Mengenal Dunia Kerja

Materi ini membahas mengenai pengertian pekerjaan,

bagaimana menghadapi dunia kerja, kiat suskses dalam bekerja.

Bertujuan agar siswa dapat memahami tentang pengertian

pekerjaa, menghadapi dunia kerja, kiat sukses dalam bekerja.

Media/ alat yang digunakan adalah LCD, Power Point

mengenal dunia kerja. Teknik yang digunakan adalah ceramah,

curah pendapat dan tanya jawab.

Adapun tahap pelaksanaan dalam memberikan bimbingan

perencanaan karir dengan tema mengenal dunia kerja yaitu tahap

awal guru menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan

dicapai, memberikan langkah-langkah kegiatan tugas dan

tanggungjawab siswa, guru memberikan penjelasan tentang topik


17

yang akan dibicarakan, lalu tahap inti dalam pelaksanaan yaitu

guru menayangkan media slide power point tentang materi dan

siswa mengamati tayangan slide power point, lalu guru mengajak

siswa untuk brainstorming/ curah pendapat , lalu guru membagi

kelas menjadi beberapa kelompok dan memberikan tugas untuk

berdiskusi, lalu guru menjelaskan cara mengerjakan tugas, dan

masing-masing kelompok nanti mempresentasikan tugasnya dan

kelompok lain menanggapinya secara bergantian sampai selesai,

setelah itu guru mengevalusi hasil diskusi siswa dan membuat

catatan-catatan observasi selama proses layanan. Dan tahap

penutup siswa menyimpulkan hasil kegiatan dan guru memberi

penguatan dan rencana tindak lanjut.

Kelas XI BDP mendapatkan materi diatas pada hari kamis,

10 Januari 2019, kelas XI TKJ pada hari sabtu 12 Januari 2019 dan

kelas XI TBSM pada hari selasa 15 Januari 2019.

3. Langkah Pemahaman

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 7 Maret 2019 berikut

merupakan topik/ tema materi yang termasuk dalam tahap pemahaman

dalam layanan bimbingan untuk membantu siswa merencanakan karir.

Yaitu:

a. Hubungan Bakat, Minat dan Karir

Materi ini membahas mengenai pengertian bakat minat

potensi kemampuan dan prestasi, bagaimana kita mengetahui bakat


18

minat sehingga dapat menjadi prestasi. Bertujuan agar siswa

mampu memahami pengaruh kemampuan bakat, minat terhadap

karir.

Media/ alat yang digunakan adalah LCD, Power Point.

Teknik yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab.

Adapun tahap pelaksanaan dalam memberikan bimbingan

perencanaan karir dengan tema hubungan bakat, minat dan karir

yaitu tahap awal guru menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang

akan dicapai, memberikan langkah-langkah kegiatan tugas dan

tanggungjawab siswa, guru memberikan penjelasan tentang topik

yang akan dibicarakan, lalu tahap inti dalam pelaksanaan yaitu

guru memberikan materi yang telah disiapkan, dan siswa

mengamati. Dan tahap penutup guru memberikan penguatan dan

rencana tindak lanjut.

Kelas XI BDP mendapatkan materi diatas pada hari kamis,

24 Januari 2019, kelas XI TKJ pada hari sabtu 9 Februari 2019 dan

kelas XI TBSM pada hari selasa 12 Februari 2019.

b. Pilihan Karir Sesuai Tipe Kepribadian dan Sesuai Program

Keahlian

Materi ini membahas mengenai kepribadian dan pilihan

karir dan tipe kepribadian. Bertujuan agar siswa dapat memahami

tentang kepribadian dan memahami pilihan karir dan tipe


19

kepribadian teori holland), pilihan karir sesuai dengan program

keahlian.

Media/ alat yang digunakan adalah LCD, Power Point.

Teknik yang digunakan adalah ceramah, curah pendapat dan

tanya jawab.

Adapun tahap pelaksanaan dalam memberikan bimbingan

perencanaan karir dengan tema pilihan karir sesuai tipe

kepribadian yaitu tahap awal guru menyampaikan tujuan-tujuan

layanan materi, lalu tahap inti dalam pelaksanaan yaitu guru

menayangkan media slide power point tentang materi dan siswa

mengamati slide power point yang berhubungan dengan materi

layanan, lalu guru mengajak siswa untuk brainstorming/ curah

pendapat dan tanya jawab, lalu guru membagi kelas menjadi

beberapa kelompok dan memberikan tugas untuk masing-masing

kelompok, dan masing-masing kelompok nanti mempresentasikan

tugasnya dan kelompok lain menanggapinya secara bergantian

sampai selesai. Dan tahap penutup guru mengajak siswa membuat

kesimpulan yang terkait dengan materi, guru bk mengajak siswa

untuk dapat menghadirkan tuhan dalam hidupnya. Dan terakhir

guru menyampaikan materi yang akan datang dalam layanan yang

akan datang.

Kelas XI BDP mendapatkan materi diatas pada hari

kamis, 14 Februari 2019, kelas XI TKJ pada hari sabtu 16


20

Februari 2019 dan kelas XI TBSM pada hari selasa 12 Maret

2019.

4. Langkah Penempatan

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 7 Maret berikut

merupakan topik/ tema materi yang termasuk dalam tahap penempatan

dalam layanan bimbingan untuk membantu siswa merencanakan karir.

Yaitu:

a. Pilihan Karir Setelah Lulus SMK

Materi ini membahas mengenai pilihan karir setelah lulus

SMK, hal yang harus diperhatikan untuk studi lanjut, mengikuti

kursus/ pelatihan, memasuki dunia kerja, memasuki kehidupan

berkeluarga. Bertujuan agar siswa mampu memahami beberapa

pilihan karir setelah lulus dari SMK, serta mampu memahami

konsekuensinya dari setiap keputusan pilihan karir.

Media/ alat yang digunakan adalah LCD, Power Point,

Pilihan Karir Setelah Lulus SMK. Teknik yang digunakan adalah

ceramah, curah pendapat dan tanya jawab.

Adapun tahap pelaksanaan dalam memberikan bimbingan

perencanaan karir dengan tema pilihan karir setelah lulus SMK

yaitu tahap awal guru menyampaikan tujuan layanan materi, guru

menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan

materi dan siswa mengamatinya, lalu guru mengajak siswa curah

pendapat dan tanya jawab. lalu tahap inti dalam pelaksanaan yaitu
21

guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok dan

memberikan tugas pada masing-masing kelompok, siswa

mendiskusikan dengan kelompok masing-masing lalu masing-

masing kelompok nanti mempresentasikan tugasnya dan

kelompok lain menanggapinya secara bergantian sampai selesai.

Dan tahap penutup guru mengajak siswa membuat kesimpulan

yang terkait dengan materi, guru menyampaikan materi apa yang

akan diberikan di yang akan datang.

Kelas XI BDP mendapatkan materi diatas pada hari selasa

kamis, 4 April 2019, kelas XI TKJ pada hari sabtu 6 April 2019

dan kelas XI TBSM pada hari selasa 9 April 2019.

b. Dunia Perguruan Tinggi

Materi ini membahas mengenai manfaat kuliah, hal yang

perlu diketahui dalam melanjutkan studi ke perguruan tinggi, cara

memilih program studi dan perguruan tinggi, cara menetapkan

pilihan perguruan tinggi . Bertujuan agar Siswa mampu mengenal

secara lebih mendalam tentang perguruan tinggi sebagai tempat

yang direncanakan untuk studi lanjut.

Media/ alat yang digunakan adalah buku BK, LCD,

tayangan tentang perguruan tinggi. Teknik yang digunakan adalah

ceramah, curah pendapat dan tanya jawab.

Adapun tahap pelaksanaan dalam memberikan bimbingan

perencanaan karir dengan tema dunia perguruan tinggi yaitu tahap


22

awal guru menyampaikan tujuan layanan yang akan dicapai,

menyampaikan cakupan materi layanan dan penjelasan uraian

kegiatan. lalu tahap inti dalam pelaksanaan yaitu guru

menjelaskan secara garis besar tujuan bimbingan, mengajak siswa

untuk berfikir nama-nama perguruan tinggi yang ada di indonesia,

mengajak siswa aktif dalam kegiatan layanan seperti untuk

bertanya, menjawab atau menanggapi. Dan tahap penutup guru

dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan tentang

topik/materi layanan, dan merencanakan kegiatan berikutnya.

Kelas XI BDP mendapat materi diatas pada hari kamis, 11

April 2019, kelas XI TBSM pada hari selasa 23 April, dan kelas

XI TKJ pada hari sabtu 27 April.

c. Memilih Profesi Dengan Cara SMART

Materi ini membahas mengenai profesi dan ciri-cirinya,

tentang SMART (Spesific, Measurable, Achhievable, Reality

Based, Time Based), memilih profesi dengan cara SMART.

Bertujuan agar siswa mengetahui pentingnya suatu profesi serta

mampu memilih atau menentukan jenis profesi dengan cara

SMART.

Media/ atau alat yang digunakan adalah LCD, Power

Point, memilih profesi dengan cara SMART, pohon karir. Teknik

yang digunakan ceramah, tanya jawab dan curah pendapat.


23

Adapun tahap pelaksanaan dalam memberikan bimbingan

perencanaan karir dengan tema memilih profesi dengan cara

SMART (Spesific, Measurable, Achhievable, Reality Based,

Time Based) yaitu tahap awal guru menyampaikan tujuan layanan

materi bimbingan, lalu tahap inti guru menayangkan slide power

point yang berhubungan dengan materi layanan, dan siswa

mengamati slide power point, lalu guru mengajak siswa curah

pendapat. Lalu guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok,

1 kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Guru memberikan tugas pada

masing-masing kelompok, siswa mendiskusikan dengan

kelompok masing-masing. Lalu setiap kelompok

mempresentasikan tugasnya kemudian kelompok lain

menanggapi, dan seterusnya bergantian sampai selesai. Tahap

penutup guru mengajak siswa membuat kesimpulan.

Kelas XI BDP mendapat materi diatas pada hari kamis, 2

Mei 2019, kelas XI TKJ 4 Mei 2019 dan XI TBSM pada hari

selasa, 7 Mei 2019.

Menurut Nining supriyati ada beberapa faktor yang mempengaruhi

perencanaan karir siswa, faktor yang mempengaruhi seperti bakat yang

dimiliki, pengetahuan yang mereka miliki, pengaruh dari anggota keluarga

dan pengaruh teman sebaya. 15 Dan Menurut juni setyo utomo faktor yang

mempengaruhi perencanaan karir siswa seperti faktor yang berasal dari


15
Hasil wawancara dengan Nining Supriyati, S.Pd., selaku guru pembimbing layanan
bimbingan perencanaan karir siswa di SMK IT Ma’arif NU Karanglewas pada tanggal 12 Maret
2019.
24

individu yang meliputi, sikap, kepribadian dan urutan kelahiran seperti dia

anak pertama atau anak terakhir. Dan faktor yang berasal dari luar diri

sendiri seperti dari keluarga, dan juga keadaan teman-temannya yang

menyangkut sifat, pendidikan keluarga temannya dan juga pandangan

mengenai pekerjaan menurut temannya. 16

Selain menggunakan wawancara, penulis juga melakukan

observasi guna membuktikan penuturan kedua guru pembimbing dalam

hasil wawancara yang diperoleh penulis. Pada tanggal 8 Maret 2019,

observasi yang dilakukan berupa pengamatan dan Dokunetasi, untuk

membuktikan hasil proses pelaksanaan layanan bimbingan perencanaan

karir siswa kelas XI.

Pada tanggal 11 Maret 2019 penulis melakukan observasi dan

wawancara dengan bapak juni setyo utomo. Pada jam 09.00 penulis

mengamati bapak juni setyo utomo di ruang BK, ada siswa yang datang ke

ruang BK untuk berkonsultasi mengenai masalah yang dihadapi ia

mengalami kebingungan dan kebimbangan dalam merencanakan karirnya.

siswa menginginkan lanjut ke perguruan tinggi namun orangtua

menginginkan setelah lulus sekolah siswa langsung bekerja saja untuk

membantu ekonomi keluarga.

Pada tanggal 12 Maret 2019 penulis memohon ijin kepada ibu

Nining Supriyati untuk ikut serta dalam pelaksanaan layanan bimbingan

perencanaan karir siswa yang dilakukan, nining supriyati memberikan


16
Hasil wawancara dengan Juni Setyo Utomo, S.Pd., selaku guru pembimbing layanan
bimbingan perencanaan karir siswa di SMK IT Ma’arif NU Karanglewas pada tanggal 12 Maret
2019.
25

bimbingan perencanaan karir pada siswa kelas XI Jurusan Bisnis Daring

Pemasaran, dalam tanggal ini pada jam 08.50 pagi dengan bimbingan

klasikal.

Setelah selesai melaksanakan layanan bimbingan perencanaan karir

siswa. guru pembimbing melakukan evaluasi. Evaluasi ditujukan untuk

mengetahui tingkat keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian program

yang telah ditetapkan.

C. Analisis Data Pelaksanaan Layanan Bimbingan Perencanaan Karir

Siswa Kelas XI di SMK IT Ma’arif NU Karanglewas Tahun Ajaran

2018/2019

Dari uraian hasil penelitian penulis pada penyajian data dapat diketahui

bahwa pelaksanaan layanan bimbingan perencanaan karir siswa kelas XI

di SMK IT Ma’arif NU Karanglewas Tahun Ajaran 2018/2019 sudah

sesuai dengan landasan teori yang dijadikan landasan oleh penulis.

Adapun landasan teori yang digunakan penulis adalah teori dari

Gani yang menyatakan bahwa bimbingan karir adalah suatu proses

bantuan layanan dan pendekatan terhadap individu (siswa), agar individu

yang bersangkutan dapat mengenali dirinya, memahami dirinya, mengenal

dunia kerja, merencanakan masadepannya dengan bentuk kehidupan yang

diharapkan untuk menentukan pilihannya dan mengambil suatu keputusan


26

bahwa keputusannya tersebut adalah yang paling tepat, sesuai dengan

persyaratan-persyaratan dan tuntutan pekerjaan atau karir yang tepat.

Penjabaran mengenai pelaksanaan layanan bimbingan perencanaan

karir siswa kelas XI di SMK IT Ma’arif NU Karanglewas Tahun Ajaran

2018/2019 adalah sebagai berikut:

1. Langkah perisapan layanan bimbingan karir

Menurut kedua guru pembimbing tujuan layanan bimbingan

karir adalah:17

1) Memberikan Informasi tentang karir agar siswa bertambah

wawasannya tentang dunia kerja.

2) Membantu siswa memahami dirinya sendiri terutama yang

berkaitan dengan potensi yang mereka miliki.

3) Membantu siswa agar dapat merencanakan karir dan

mendapatkan karir yang sesuai.

Hal ini sesuai dengan tujuan bimbingan karir pernyataan ahli

bimbingan karir Dr. Bimo Walgito yang sudah penulis masukkan

dalam BAB II yakni Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri,

terutama yang berkaitan dengan potensi yang ada dalam dirinya,

mengenai kemampuan, minat, bakat dan cita-cita. Mengetahui

berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi yang ada

dalam dirinya, para siswa dapat merencanakan masa depannya serta

menemukkan karir dan kehidupannya yang serasi, yang sesuai.

17
Hasil wawancara dengan Kedua guru pembimbing layanan bimbingan perencanaan
karir siswa di SMK IT Ma’arif NU Karanglewas pada tanggal 7 Maret 2019.
27

Selanjutnya guru menetapkan materi, metode dan jadwal

pelaksanaan layanan bimbingan perencanaan karir.

2. Langkah pengenalan, pemahaman dan penempatan

Dalam langkah pengenalan, pemahaman dan penempatan guru

pembimbing menjelaskan tentang perencanaan karir masa depan,

mengenal dunia kerja. Hubungan bakat, minat dan karir, pilihan karir

sesuai tipe kepribadian dan sesuai jurusan, pilihan karir setelah lulus

SMK, dunia perguruan tinggi dan memilih profesi dengan cara

SMART (Spesific, Measurable, Achhievable, Reality Based, Time

Based).

Adapun dalam langkah pengenalan, pemahaman dan

penempatan pelaksanaannya menggunakan metode bimbingan

klasikal. Menggunakan bimbingan klasikal dikelas seperti pada hasil

wawancara dan observasi yang penulis peroleh. bimbingan klasikal

dalam BAB II dijelaskan menurut para ahli, yakni Bimbingan klasikal

menurut winkel dan hastuti mengatakan bahwa bimbingan klasikal

adalah layanan bimbingan yang diberikan kepada siswa diruang kelas.

Itu berarti bimbingan klasikal yang dilakukan oleh informan sesuai

dengan bimbingan klasikal menurut para ahli.

Menurut kedua guru pembimbing ada beberapa faktor yang

mempengaruhi perencanaan karir siswa, yaitu faktor yang berasal dari

dalam diri siswa dan juga yang berasal dari diri siswa. Sesuai dengan

pernyataan Ervin Afriwinanda yang sudah penulis masukan dalam


28

BAB II mengatakan faktor yang mempengaruhi perencanaan karir

yaitu yang bersumber dari individu meliputi sikap, kepribadian,

aspirasi dan pengetahuan sekolah, intelegensi, urutan kelahiran. Faktor

sosial yang meliputi kelompok primer (keluarga) dan kelompok

sekunder (lingkungan teman). Sesuai dengan pernyataan Winkel yang

sudah penulis masukan dalam BAB II mengenai faktor yang

mempengaruhi perencanaan karir siswa yaitu yang berasal dari dalam

diri dan juga luar diri siswa.

Jadi, secara garis besar pelaksanaan layanan bimbingan

perencanaan karir siswa kelas XI di SMK IT Ma’arif NU Karanglewas

Tahun Ajaran 2018/2019 sudah berjalan dengan lancar. dan dilakukan

dengan langkah-langkah yang sistematis. Meskipun dalam

pelaksanaannya masih kekurangan.


1

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan penulis pada bab IV,

maka deskripsi pelaksanaan Layanan Bimbingan Perencanaan Karir Siswa

Kelas XI melalui beberapa tahapan, yaitu:

1. Tahap persiapan layanan bimbingan yang meliputi menetapkan tujuan

layanan bimbingan karir, menetapkan materi dan teknik layanan

bimbingan karir, dan menetapkan jadwal dan pelaksanaan layanan

bimbingan karir.

2. Pelaksanaan layanan bimbingan perencanaan karir siswa kelas XI yang

mencakup tiga Tahapan, yaitu Tahap pengenalan, Tahap pemahaman dan

Tahap penempatan. Dalam Tahap pengenalan guru memberikan materi

yang bertema perencanaan karir masa depan dan mengenal dunia kerja.

Dalam tahap pemahaman guru pembimbing memberikan materi bertema

hubungan bakat minat dan karir lalu pilihan karir sesuai tipe kepribadian

dan sesuai program keahlian. Lalu dalam tahap terakhir yaitu tahap

penempatan guru pembimbing memberikan bimbingan dengan materi

bertema pilihan karir setelah lulus SMK, dunia perguruan tinggi dan

memilih profesi dengan cara SMART (Spesific, Measurable,

Achhievable, Reality Based, Time Based).


2

3. Pelaksanaan Layanan bimbingan perencanaan karir siswa kelas XI

menggunakan bimbingan klasikal, bimbingan kelompok dan juga

bimbingan individu.

4. Setelah selesai melaksanaan layanan bimbingan perencanaan karir siswa

guru pembimbing melakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan setiap selesai

kegiatan.

B. SARAN

Kegiatan bimbingan perencanaan karir di SMK IT Ma’arif NU

Karanglewas sudah sangat baik. Akan tetapi ada beberapa saran dan masukan

yang penulis sampaikan berkaitan dengan penelitian layanan bimbingan

perencanaan karir siswa kelas XI di SMK IT Ma’arif NU Karanglewas, antara

lain sebagai berikut:

1. Saran Untuk Pihak Sekolah

a. Perlu adanya pemahaman dan pelaksanaan secara tertata dalam tugas

dan tanggungjawab dari masing-masing pihak sekolah dalam

kaitannya pemberian bimbingan karir atau wawasan karir terhadap

siswa

b. Perlu adanya kerjasama dari semua pihak sekolah agar siswa mampu

memahami potensi diri yang dimiliki pada masing-masing siswa dan

membantu mengarahkan dan menyalurkan karir siswa sesuai bakat

dan minat.

c. Penyediaan sarana dan prasarana menunjang keterlaksanaan dan

suksesnya penyelenggaraan layanan bimbingan karir terhadap siswa.


3

2. Saran Untuk Penelitian Lebih Lanjut

a. Diharapkan melakukan penelitian yang subjeknya tidak hanya kelas

XI agar mengetahui perbedaan antara kelas X dan XII.

b. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya hasil penelitian ini dapat

dilakukan penelitian lebih luas mengenai aspek-aspek yang belum

terungkap dalam penelitian ini.

C. KATA PENUTUP

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur peneliti haturkan

kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah serta petunjuk-Nya peneliti

mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam selalu

tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarga,

sahabat dan pengikutnya.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya

dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu dengan kerendahan hati

dan tangan terbuka peneliti berharap kritik dan saran yang membangun demi

perbaikan skripsi ini. Namun peneliti berharap adanya skripsi ini dapat

bermanfaat bagi peneliti secara pribadi dan dapat menjadi sebuah refrensi

adik-adik mahasiswa terutama mahasiswa Fakultas Dakwah, lebih khususnya

Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) sebagai modal awal

membuat skripsi.

Peneliti menyadari pula dengan selesainya skripsi ini disamping usaha

peneliti juga tidak terlepas dari bantuan pihak-pihak tertentu. Oleh karena itu

peneliti mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu


4

dalam penyusunan skripsi ini, semoga segala apa yang diberikan secara ikhlas

akan mendapatkan ganti dari Allah SWT berupa lupatan pahala. Aamiin.
DAFTAR PUSTAKA

Adiputra, Sofwan. 2015. Penggunaan Teknik Modeling Terhadap Perencanaan Karir.


Jurnal Fokus Konseling, Vol. 1. No. 1. Januari.

Afandi, Muslim. 2011. Tipe Kepribadian Dan Model Lingkungan Dalam Perspktif
Bimbingan Karier John Holland. Jurnal Sosial Budaya. Vol. 8. No. 01.

Afriwinanda, Ervin. 2012. Hubungan Antara Konsep diri dan Perencanaan Karir
Siswa-Siswi Kelas XII SMK Negeri 4 Surakarta. Naskah Publikasi.

Amin, Samsul Munir Amin. 2010. Bimbingan Dan Konseling Islam. Jakarta: Amzah

Arifah. 2005. “Pengaruh Bimbingan Karier Terhadap Kemandirian Siswa Dalam


Memilih Karier Pada Siswa Kelas Iii Smk Negeri 2 Magelang (Kelompok
Bisnis Dan Manajemen) Tahun Pelajaran 2005/2006”. Skripsi. Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Semarang.

Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:


Rineka Cipta.

Buchori, Sahril. 2015. “Efektifitas Bimbingan Karier Untuk Peningkatkan Core Work
SkMahasiswa”. Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling. Vol. 1, No. 1.
Budiman, Nanang dan Mamat Supriatna. Bimbingan Karier di SMK dalam
bentuk E-Book.

Budiman, Nanang & Mamat Supriatna. Bimbingan Karir di SMK. E-Book.

Budiyono, Alief Dan Zaenal Abidin. 2010. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling.
Purwokerto: Stain Press.

Daniel, Moehar. 2005. Metode Penelitian Sosial Ekonomi: Dilengkapi Beberapa Alat
Analisa Dan Penuntun Penggunaan. Jakarta: Pt Bumi Aksara.

Desmita. 2010. Psikologi Perkembangan. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya.

Djamal, M. 2015. Paradigma Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Emzir. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: Rajawali Press.
Falah, Nailul & Khanifahtur Rohmah. 2016. “Layanan Bimbingan Karir Untuk
Meningkatkan Motivasi Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Pada
Siswa Sma Negeri 1 Depok Sleman D.I Yogyakarta”. Jurnal Hisbah, Vol.1
No. 1.

Farid, Mohammad & Daryanto. 2015. Bimbingan Dan Konaseling Panduan Guru Bk
Dan Guru Umum. Yogyakarta: Gava Media.

Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Metodologi Penelitian Dan Teknik Penyusunan Skripsi.


Jakarta: Rineka Cipta.

Gorbin, Juliet dan Anslem Strauss. 2009. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hadi, Sutrisno. 2004. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Publisher.

Hadi, Sutrisno. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Hastuti, Sri&W.S.Winkel. 2004. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan.


Yogyakarta: Media Abadi.

Herdiansyah, Haris. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial.


Jakarta: Salemba Humanika.

Ifiandra & Mamat Supriyatna & Ifiandra. 2006. Apa Dan Bagaimana Bimbingan
Karir. Tasikmalaya.

Iswari, Mega, Nengsih&Firman. 2015. Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok


Terhadap Perencanaan Arah Karir Siswa SMA Pembangunan Laboratorium
Universitas Negeri Padang. Jurnal Konselor. Vol. 4 No. 3.

KBBI Online, Https://Kbbi.Web.Id/Perencanaan. Diakses Pada Hari Jum’at 22


Febuari 2019, Pukul 15.41 WIB.

Mamahit, Regina, dkk. 2016. Pengaruh Perencanaan Karir Dan Keterlibatan Kerja
Terhadap Produktivitas Kerja Di Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Uptd
Taman Budaya Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Emba. Vol. 4, No Maret.

Massie, Renaldy, dkk. 2015. Pengaruh Perencanaan Karir, Pelatihan Dan


Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Pegawai Pada Museum Negeri
Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Berkala Ilmiah Esenis, Vol. 15. No. 05.
Moleng, Lexy J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Mukhtar, dkk. 2016. “Program Layanan Bimbingan Klasikal Dalam Meningkatkan
Self-Control Siswa”. Jurnal Psikopedagogia. Universitas Ahmad Dahlan.
Vol. 5. No. 1.

Mukti, Ali. 2018. Layanan Bimbingan Karir di Bursa Kerja Khusus (BKK) La
Tahzan. Skripsi. Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto.

Mulyana, Dedy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif, Paradigma Baru Ilmu


Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Novitasari, Anggun Desi. 2015. Hubungan Antara Persepsi Dukungan Orang Tua
Dengan Perencanaan Karir Pada Siswa Kelas Xi Smk Negeri 1 Kalasan. E
Journal, Program Studi Bimbingan Dan Konseling Jurusan Psikologi Dan
Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Yogyakarta.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1990 Tentang Pendidikan


Dasar, Online, https://ngada.org/pp28-1990.htm#atas, Diakses Rabu 18
September 2019, Pukul 00.31 WIB.

Prihatiningsih, Veroniqa Desy. 2013. Peningkatan Perencanaan Karir Melalui Metode


Mind Mapping Pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri Banjarnegara. Skripsi.
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

Rahma, Ulifa. 2010. Bimbingan Karier Siswa. Malang: Uin-Maliki Press.

Rizqi, Priska Rieftiana. 2014. Upaya Meningkatkan Perencanaan Karier Siswa


Melalui Layanan Informasi Karier Pada Siswa Kelas XI Administrasi
Perkantoran (Ap) 1 SMK Negeri 2 Tegal. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang.

Romlah, Tatiek. 2006. Teori Dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang: Universitas
Negeri Malang.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan,. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif


Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suherman, Uman. 2015. Manajemen Bimbingan & Konseling. Bandung: Rizqi Press.

Sukardi, Dewa Ketut. 2000. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Konseling


di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Supriatna. 2009. Bimbingan Karir Di Smk Dalam Bentuk E-Book. Mamat.

Tohirin. 2007. Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Madrasah (Berbasis Integrasi.


Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada.

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem


Pendidikan NasionL.

Walgito, Bimo. 2004. Bimbingan & Konseling Di Sekolah. Yogyakarta: Andi.

Walgito, Bimo. 2004. Bimbingan dan Konseling (Studi & karir). Yogyakarta: Andi.

Anda mungkin juga menyukai