SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat–syarat
Guna memperoleh gelar sarjana ( S.1 )
OLEH :
DEDI WAHYUDI
NIM 14531168
i
ii
iii
iv
MOTTO
“Jangan patah hanya karena masalah, sebab
kita sama. Hidup selalu menawarkan
pilihan, silahkan pilih sesuai dengan apa
yang kau inginkan. Sebab hidupmu adalah
tanggung jawabmu “
v
PERSEMBAHAN
Puji dan syukur atas curahan rahmat, hidayah dan nikmat Allah SWT yang tiada henti
dilimpahkan kepadaku. Keberhasilan yang aku raih sesungguhnya bukan milikku
sendiri, namun juga milik orang-orang yang ada disekelilingku yaitu orang-orang
yang sangat aku kasihi, cintai dan aku sayangi yang disekelilingku yaitu orang-orang
yang sangat aku kasihi, cintai dan aku sayangi yang selalu memberikan motivasi dan
inspirasi agar aku terus mampu dalam menggapai mimpiku. Skripsi ini aku
persembahkan dengan segenap cinta kepada :
Yang pertama, Almamaterku tercinta Institut Agama Islam Negeri Curup sebagai
tempat ku menimba ilmu.
Yang kedua, Secara khusus ku persembahkan kepada keempat orang tuaku tercinta,
Ayah Sumardi & Bustomi dan Ibu Umi Zahara & Zuriyati, yang telah melahirkan,
merawat, menjaga, dan membimbing sekaligus memberikan dukungan kepadaku
baik secara moril maupun materil yang pasti semua ini tidak akan ternilai dengan
apapun yang telah keempat orang tuaku korbankan untukku. Terimakasih ayah ibu
atas cinta, perhatian, nasehat, semangat, canda tawa, yang slalu engaku ukir diwajah
manismu ketika menatap anakmu ini.
Yang ketiga, adinda Mariam Mustika Lestari serta saudara-saudariku terhebat, Robin,
Ijul, Mezi, Rizal, Santy, Beny, Dian, Sofyan, Reza, Iwan, Veny, Wahyudi yang
selalu mendoakan, memberikan semangat, memotivasi disetiap waktunya dan
memberikan dorongan agar aku selalu semangat dalam menyelesaikan studiku.
Yang keempat, Untuk sahabat, teman, dan sekaligus saudara bagiku Pemilik
Pencucian TL.Asri Bpk H.Andi Fauzi Jc, S.Sos, Wahyu, Edo, Rasyihu, Zetri, Guntur,
Teresia, Indri, mas Aman dan dll yang telah mau menemani dan memberikan
semangat dalam perkuliahan ini.
Yang kelima, Skripsi ini kupersembahkan untuk teman teman angkatan 2014
Khususnya teman-teman prodi PAI . Yang telah menjadi keluarga bagiku, teman
PPL dan KPM yang menjadi bagian dari perjalanan Kuliah.
Yang keenam, terimakasih kepada pihak tempat penelitian ini. Kepada Bapak Joko
Sutopowono, S. Pd selaku kepala sekolah,dan Ibu Guru yang mengajar pelajaran PAI
Ibu Endang Nurhajati, S.Ag dan segenap warga sekolah yang telah membantu dalam
melakukan penelitian ini di SMPN 10 Rejang Lebong.
vi
KATA PENGANTAR
vii
8. Bapak Dr. Idi Warsah, M. Pd.I selaku pembimbing I dan Ibu Asri
Karolina M. Pd.I selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan
bimbimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
9. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Curup yang memberikan bimbingan
dan arahan kepada penulis selama ini di bangku perkuliahan.
Atas segala bantuan yang diberikan dalam penulisan skripsi ini, semoga
dicatat disisi Allah SWT sebagai ibadah, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita
semua.
Dedi Wahyudi
NIM. 14531168
viii
UPAYA PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM MENUJU PENDIDIKAN ISLAM YANG BERMUTU DI SMP 10
REJANG LEBONG
ABSTRAK
ix
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
B. Fokus Penelitian ................................................................................ 9
C. Pertanyaan Penelitian ........................................................................ 9
D. Tujuan Penelitian .............................................................................. 9
E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 9
x
B. Subjek Penelitian............................................................................... 43
C. Latar Penelitian ................................................................................. 43
D. Sumber Data...................................................................................... 44
E. Teknik Pengumpulan Data................................................................ 45
F. Teknik Analisis Data......................................................................... 50
G. Kredibilitas Penelitian....................................................................... 51
BAB V PENUTUP
A. Keimpulan…………………………………………….………..…. 83
B. Saran….…………………………………………………,………… 84
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
mudah dan serba digital. Kemajuan kemajuan yang dirasakan saat ini tentu
memiliki dampak positif maupun dampak negative, dampak positif yang dapat
tetapi dampak negative yang dapat dirasakan yakni terjadinya degradasi nilai-
Maka dalam menghadapi hal ini pendidikan sangatlah berperan penting dalam
dan tujuan sekolah khususnya, serta tujuan pendidikan pada umumnya. Dapat
dengan baik, (2) mampu melaksanakan peran dan fungsinya dengan tepat, (3)
1
2
pengetahuan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh
berikut: (a) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme. (b)
ketakwaan, dan akhlak mulia. (c) memiliki kualifikasi akademik dan latar
keprofesionalan guru.2
1
Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi (Jakarta: Bumi
Aksara, 2010), h. 38
2
Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, h.8-9
3
dengan orang tua dirumah dalam mendidik anak anak didik terutama
kehidupan sehari-hari.
pembangunan yang dapat membentuk jiwa dan watak anak didik. Guru
didik menjadi seseorang yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Guru
membangun dirinya dan membangun bangsa dan Negara. Dalam Islam guru
merupakan profesi yang mulia, karena pendidikan adalah salah satu tema
kemanusiaan”.3
ilmu pengetahuan saja, tetapi lebih penting pula membentuk watak dan
3
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak didik dalam Interaksi Edukatif: Suatu Pendekatan
Teoritis Psikologis (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), h. 36
4
peningkatan diri.4
dengan tulus, menunjukan minat dan antusias yang tinggi dalam mengajar,
dan menghargai peserta didik untuk berbicara dalam setiap diskusi, dan
4
E. Mulyasa , Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2008), h. 21
5
Ibid.
5
Peranan guru dalam proses belajar mengajar ini menjadi luas dan lebih
berbagai kegiatan dalam belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam
6
Ibid. h. 23
7
Ibid., h. 23
8
Ibid.
9
Slamento, Belajar dan Faktor-Factor yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta, 2003),
h. 97
6
factor yang dapat menentukan watak dan kepribadian peserta didik. Tetapi
pembelajaran, karena itu tidak mudah menjadi guru agama yang harus
menjaga sikap dan perbuatannya dari hal-hal yang tidak sesuai dengan kode
yang harus dimiliki oleh guru: (1) kompetensi profesional yaitu kemahiran
kemampuan yaitu: (1) Komitmen pada peserta didik dan proses belajarnya, (2)
Menguasai secara mendalam bahan atau mata pelajaran yang diajarkan serta
hasil belajar peserta didik melalui berbagai cara evaluasi (4) Mampu berpikir
10
Departemen Agama RI, Kurikulum 2004 (Jakarta: Direktorat Kelembagaan Agama Islam,
2006), h. 4
11
E. Mulyasa, Standar Kompetensi..., h. 11
7
sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya (5)
dan dosen. Lahirnya undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
kompetensi professional.13
Kondisi guru di atas sangat memprihatinkan. maka, tidak ada jalan lain
12
Ibid.
13
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005,
14
Jamal Ma’mur asmani., 7 Tip Cerdas & Efektif Lulus Sertifikasi Guru (Jogjakarta : Diva
Press, 2009), h. 118
8
lainnya. karena jika tidak, semua upaya tersebut tidak akan membawa hasil
tanpa ada niat yang kuat dari guru tersebut. Sebab, tanggungjawab dalam
masih ada guru mengajar mata pelajaran yang tidak relevan dengan ijazahnya
(missmach). (2) masih ada guru yang kurang mampu membuat Rencana
karena masih kurang menguasai alat informasi dan teknologi (4) masih ada
Agama Islam sebanyak 3 orang. Dari keseluruhan guru yang ada di sekolah
tersebut masih ada guru yang mengajar tidak relevan dengan ijazahnya
(missmach).
15
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2000), h. 3
9
lebih dalam lagi mengenai hal tersebut dan mengangkat permasalahan tersebut
B. Fokus Penelitian
Lebong
C. Pertanyaan-pertanyaan Penelitian
2018?
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
berikut:
generasi penerus.
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Guru
kelakuan murid selalu mencontoh guru seperti kata pepatah guru kencing
menilai dan mengevaluasi peserta didik. Secara umum guru agama adalah
pendidik dan pengajar pada pendidikan, mulai dari tingkat PAUD (Pendidikan
Anak Usia Dini), pendidikan dasar, hingga menengah. Dalam hal ini, untuk
melakukan peranan dan tugas guru, guru harus memeliki kualifikasi formal
sebagai berikut. Kata guru sama dengan pendidik. Pendidik adalah tenaga
16
Abdul Gaffar Ruskhan, KKBI Edisi Baru, (Jakarta: Pustaka Phoenik, 2007), h. 300
11
12
afektif, maupun potensi psikomotorik. Pendidik yang paling pertama dan yang
paling utama adalah orang tua di rumah. Mereka bertanggung jawab penuh
Nasional.tanpa guru yang berkualitas sumber daya nasional dan daya saing
bangsa akan sia-sia. Kualitas guru yang baik diharapkan dapat menjadi sarana
atau pendidk, selalu dikaitkan dengan bidang tugas atau pekerjaan yang harus
17
Undang-undang No. 20 Tahun 2003
18
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta:Kalam Mulia, 2006), H. 58
19
Harsono, M. Joko Susilo, pemberontakan guru ( Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2010), h. 15-
16
13
propesi atau keahlian tertentu yang melekat pada seorang yang tugasnya
ilmu pengetahuan pada anak didik. Dalam Islam pendidik adalah “setiap
merupakan orang tua kedua dari anak didik baik buruknya peserta didik itu
20
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik (Jakarta:Rineka Cipta, 2000), h. 31
14
dengan sebaik-baikny.22
memberikan berbagai ilmu yang dimilikinya kepada peserta didik baik itu
ilmu tentang keagamaan maupun ilmu yang berkaitan dengan yang lainnya,
latihan tertentu, oleh karena itu untuk menjadi seseorang guru memerlukan
syarat-syarat tertentu.
21
Ibid
22
M. Athiyah Al-brasyi, Dasar-dasar Pokok ajaran Islam (Jakarta : Bulan Bintang, 1993), h.
31
15
bila dijabarkan maka akan dijelaskan bahwa syarat guru agama adalah
sebagai berikut :
2) Taat untuk menjalankan agama, sehingga menjadi contoh yang baik bagi
anak didiknya.
3) Memiliki jiwa pendidik dan kasih syang kepada anak didiknya dan
ikhlaas jiwanya.
yang memadai.
23
.Zuharani, Metode Khusus Agama, (Surabaya:Usaha Nasional, 1983), h. 36
24
.Slamento, Belajar dan Faktor-Factor yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta,
2003), h. 97
16
terutama guru agama agar berhasil dalam tugasnya. Secara tidak langsung
berbagai ilmu pengetahuan, karena ini akan menambah wawasan bagi anak
didiknya.
terbatas dalam menyampaikan ilmu pengetahuan, akan tetapi lebih dari itu
dengan pendidikan.
2) Kebersihan guru, yaitu seorang guru terhindar dari dosa besar sifatnya
4) Pemaaf.
dengan perbuatannya.25
karakteristiknyaitu menjadi ciri dan sifat yang akan menyatu, karena guru
juga telah membentuk karakteristiknya sendiri untuk dapat ditiru oleh anak
didik.
harus bekerja dengan ilmu pendidikan yang sudah dimiliki dan digunakan
dengan sebaik-baiknya, serta dilandasi dengan rasa bakti yang tinggi dan
juga seorang pendidik atau guru adakah orang dewasa yang harus
hal ini dapat dikatan bahwa pendidikan agama yang bersifat azazi
25
Athiyah al-Abrasy, Dasar-Dasar Pokok Ajaran Islam, (Jakarta:Bulan Bintang,2000), h. 140
18
anak didik sebagai lanjutan dari tugas orang tua dalam keluarga. Namun
lain bersikap tidak acuh dan tidak menghargai profesinya, akibatnya dia
tidak menjalani tugas semestinya sebagai guru. Padahal guru sebagai suatu
jiwa peserta didik agar dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT,
fitrahnya.
Dari beberapa tugas dan peranan yang harus dimiliki oleh seorang
guru agama tersebut diatas, maka jelaslah bahwa seorang guru atau
.
26
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulia,2002), h. 97
19
Dalam Islam pendidik adalah setiap orang dewasa yang karena kewajiban
bahwa pendidikan Islam sebagai usaha mengubah tingkah laku ndividu dalam
banyak ditujukan pada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam
perbuatan, baik keperluan diri sendiri maupun keperluan orang lain. Oleh karena
itu pendidikan Islam merupakan pendidikan iman dan pendidikan amal dan
ajaran Islam berisikan ajaran sikap dan ajaran tingkah laku pribadi
masyarakat.”29
27
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Padang : Kalam Mulia, 2002), h. 86
28
Oemar Muhammad, Filsafat Pendidikan Agama Isla, (Jakarta:Bulan Bintang, 2003), h. 299
29
Zakiya Darajat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), h. 28
30
Akmal Hawi, Kompetensi Guru PAI (Palembang: IAIN Raden Patah Press, 2004), h. 22
20
budi pekerti, dan Islam telah menyimpulkan bahwa pendidikan budi pekerti dan
garis-garis besar program mata kuliah umum PAI pada perguruan tinggi di
Indonesia. GBPP PAI adalah GBPP MKU yang telah dikembangkan dan
tentang manusia dan agama, sumber agama dan ajaran, kerangka dasar, akidah,
syariah, akhlak, takwa dan hubungan agama serta ilmu pengetahuan dan lainnya.
ukuran-ukuran Islam.”32
Islam, penulis menyimpulkan bahwa secara umum pendidikan agama Islam ialah
pendidikan yang dilakukan oleh orang dewasa secara terencana kepada peserta
didik dalam masa perubahan agar ia memiliki kepribadian muslim serta mampu
membina akhlak yang mulia dan dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari dan
31
Athiyah Al-Abrasyi, Dasar-dasar Pokok Ajaran Islam (Jakarta:Bulan Bintang, 1993), h.142
32
Abidin Ibnu Rus, Pemikiran Al-Ghazali tentang Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2002), h. 130
21
masyarakat baik yang beragama Islam maupun yang beragama lain dan memiliki
1. Pengertian Kompetensi
guru agar tugasnya sebagai pendidik dapat terlaksana dengan baik. Beranjak
tidak bisa dipisahkan dari kegiatan pendidikan dan pengajaran. Agar dapat
kompetensi.
sesuatu . jika kompetensi berarti kemampuan atau kecakapan, maka hal ini
guru.34
untuk dapat menjadi guru yang professional yang didalamnya termaktub hal-
33
Akmal Hawi, Kompetensi Guru PAI (Palembang: Raden Patah, 2005), h. 1
34
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai
Pustaka:1999), h. 689
22
14 tahun 2005 tentang guru dan dosen menyatakan bahwa kompetensi yang
berikut :
a. Kompetensi pedagogic
akademik.36
b. Kompetensi kepribadian
35
Nazarudin Rahman, Regulasi Pendidik Menjadi Guru Profesional Pasca Sertifikasi,
(Yogyakarta: Pustaka Felischa, 2009), h. 37
36
Muh Roqib, Ilmu Pendidikan Islam (Yokyakarta: LKIS Printing Cemerlang,2009), h. 52
23
dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan
didiknya. Perbuatan dan tingkah laku mempunyai sikap yang tegas dan
sentral yang dicontoh dan diteladani oleh anak didik. Maka persyaratan
laku dan sikap bawaan pada saat mengajar yang akan mempengaruhi anak
c. Kompetensi professional
pendidikan.38
37
Fatah Yasin, Dimensi-dimensi Pendidikan Islam (Yogyakarta: UIN Malang, 2008), h. 76
38
Hamid Darmadi, Kemampuan Dasar Mengajar (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 54-56
24
d. Kompetensi Sosial
serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut.11
yang dikutip oleh Mulyasa dari beberapa pendapat, antara lain menurut Broke
39
Ondi Saundi & Ari Suherman, Etika Profesi Keguruan (Bandung: PT. Rifeka Aditama,
2009), h. 56
40
Asep Umar Fakhruddin, Menjadi Guru Favorit (Jogjakarta: Diva Press, 2009), h. 19
25
diharapkan.41
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimilki, dihayati, dan dan
sebagai wujud dari pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki yang dapat
dipertanggung jawabkan.
41
EMulyasa, Standar kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung : Remaja Rosda Karya,
2008), h. 25
42
Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen (Jakarta: Ciputat Press,
2006) h. 5
43
E. Mulyasa, Standar Kompetens..., h. 26
26
profesional.44
stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik,
44
Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, h. 10-11
27
ajang untuk mengenal diri sendiri dan perbaikan bagi diri sendiri.
45
Peraturan Pemerintah. Republik Indonesia No. 19 tahun 2005 Tentang SNP
46
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta:Prenada Media Group, 2010), h. 19
28
isi, baik yang berasal dari disiplin ilmu, maupun dari kehidupan
masyarakat.47
pengajaran sesuai dengan bidang yang ia dalami. Sebagai seorang guru harus
47
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2010), h.193
29
kompetensi yang sangat wajib dimiliki oleh seorang guru sebagai pendidik
sekaligus pengajar.
peserta didik dengan guru, serta penataan organisasi dan bahan pembelajaran
yang dimilikinya.48
guru, tugas dan fungsi guru bukan sekedar mengajar saja, tapi peranannya
pengendalian.
masa depan.
48
Mulyasa, Standar Kompetensi..., h. 75
31
empat hal yang harus dipahami guru dari peserta didiknya, yaitu tingkat
49
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan
(Jakarta:Prenada Media Group, 2010), h. 49-50
50
Ibid., h. 52
32
didik dapat dilakukan oleh guru melalui berbagai cara, antara lain
yang berhubungan satu sama lain, karena akan bermuara pada usaha
sistem jaringan komputer yang dapat diakses oleh peserta didik. Oleh
teknologi pembelajaran.53
52
Asep Umar Fakhrudin, Menjadi Guru Favorit, Pengenalan, Pemahaman dan Praktek
Mewujudkannya. (Jogjakarta: Diva Press, 2009) h. 52
53
Abudin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran (Jakarta:Prenada Media
Group, 2009), h.291
34
dapat membantu guru dan peserta didik secara konkrit konsep berpikir,
didik, dapat membuat secara riil yang akan mendorong kegiatan mandiri
anak didik.
rata-rata, dan dapat menjadi bahan umpan balik bagi guru sendiri. Semua
program.54
Guru adalah figur yang mulia dan dimuliakan banyak orang, kehadiran
54
Slameto, Belajar & factor-Faktor Yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta, 2010)
h.39
35
yang dapat ditiru dan dijadikan suriteladan oleh orang-orang untuk belajar dan
Setidaknya ada tiga jenis tugas guru, yakni tugas dalam bidang
harus dapat menjadi orang tua kedua, dapat memahami peserta didik
55
Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan (Jakarta ; Bumi Aksara, 2010), h. 20
36
didik tersebut.56
Kompetensi pedagogik guru sangat penting dimiliki setiap guru karena guru
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Oleh karena itu, guru sebagai penunjang hasil belajar siswa. Dengan
dan strategi pembelajaran yang bervariasi. Guru tidak selalu menjadi seorang
56
Ibid.
57
Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, h. 25
37
siswa.
faktor yang mempengaruhinya, yaitu faktor yang datang dari dalam dirinya
dan dari luar dirinya. Faktor yang berasal dari dalam dirinya (faktor internal)
kepemimpinan Kepala Sekolah, anak didik, dan sarana dan prasarana yang
menunjang.
metode, teknik, media pembelajaran yang baik dan akan berimbas terhadap
guru pada hakikatnya ialah melaksanakan prinsip belajar seumur hidup. Salah
setiap inividu. Belajar seseorang akan lebih berhasil apabila apa yang
merasa diri penting, terpandang, dan berharga, (2) ingin hidup aman, sentosa,
dan berkecukupan, (3) ingin memperoleh teman hidup yang tepat dan
berkeluarga, (4) ingin berkelana di lapangan yang belum diketahui atau hasra
ingin tahu, dan (5) dalam waktu-waktu tertentu ingin melepaskan diri dari
38
dengan manfaat dari pendidikan dan pelatihan tersebut, dengan maksud agar
Ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan
adalah suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai
58
Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004), h.119
59
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka,
2011), h. 11
39
60
Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT Rineka
Cipta, 2006), h. 5
61
Wina Sanjaya, Kurikulum Dan Pembelajaran Teori dan Praktek Pengembangan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), h. 294
40
profesional.
6. Pengakuan yang sama antara guru yang bertugas pada stuan pendidikan
guru.62
jawab pemerintah, sekolah, guru, tetapi masyarakat juga harus ikut andil
62
E. Mulyasa, Standar Kompetensi …, h. 6
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
kualitatif yaitu uraian naratif mengenai suatu proses tingkah laku subjek
mendiskripsikan kasus dengan memahami makna dan gejala. Dengan kata lain
63
Amirul Hadi dan Haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Pustaka Setia,
1998), h. 17
64
Ibid., hal. 17
65
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h. 4
41
42
Sebagai analisis data kualitatif ini bersifat induktif, yaitu suatu analisis
research) karena penelitin dalam hal ini terjung lansung ke lapangan atau
66
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 1990), h.
26.
67
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan RD
(Bandung: Alfaberta, 2009), h. 335.
68
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian sosial Dan Pendidikan: Teori Dan Aplikasi (Jakarta:
Bumi Aksara, 2006), h. 47
43
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.70 Data yang
diperoleh dari penelitian kualitatif berupa kata- kata, gambar, prilaku dan
dituangkan dalam bentuk kualitatif yang memiliki arti lebih kaya dari sekedar
angka.71
B. Subjek Penelitian
Siswa Kelas V.B dengan jumlah siswa laki-laki sejumlah 13 orang dan siswi
C. Latar Penelitian
1. Waktu Penelitian
69
Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial (Bandung: Mandar Maju, 1996), h. 31
70
Lexy J Moleong, Metode Penelitian ..., h. 4
71
S. Margono, Metode Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta. 2005), h. 39
44
2. Tempat Penelitian
satu Lembaga Pendidikan formal yang bersifat umum yakni berlatar pada
D. Sumber Data
penelitian, dan data primer ini diperoleh langsung dari wawancara yang
dengan objek penelitian. Jadi ciri-ciri atau sifat yang spesifik yang ada
72
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offeset, 2004), h. 34
45
data sekunder dalam penelitian ini adalah semua pihak yang dianggap
penting dalam penelitian, yang meliputi hasil wawancara dari orang tua
diteliti, dengan fungsi sebagai penunjang data primer agar hasil penelitian
suatu penelitian yang merupakan langkah penting metode ilmiah, oleh karena
1. Observasi
73
Amirul Hadi, dkk, Metodologi Penelitian Pendidikan (Bandung: PustakaSetia, 1998), h.192.
46
74
Koentjara Ningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat (Jakarta: Gramedia, 2002),
h.109
75
Ridwan, Dasar-Dasar Statistika (Bandung: Alfabet, 1989), h. 57
47
2. Wawancara
oleh satu orang atau lebih dengan tujuan untuk memperoleh suatu
76
Lexy J. Moleng, Metodologi Penelitian..., h. 156
15
Nasution, Pengantar Metodologi Research (Jakarta: Rajawali, 1996), h. 113
48
madrasah, guru maupun staf tata usaha yang bersangkutan dan beserta
dua orang atau lebih dengan cara bertatap muka (face to face) untuk
78
Sukarman Syarnubi, Metodologi Penelitian Kuantitatif & Kualitatif, ( Curup: LP2 STAIN
Curup, 2011), h.110
79
Lexi J. Moleng, Metode Penelitian..., h. 201.
49
3. Dokumentasi
80
Ibid., h. 135.
81
Ibid., h. 113
82
Winarto Suratman, Pengantar Penelitian Ilmiah: Metode dan Teknik (Bandung:
Tarsito,1990), h. 66
50
keuntungan, diantaranya:
sebenarnya.
perubahan.83
proposisi.
83
Ibid., h. 66
84
Ibid., h. 58
51
dilapangan studi.
penjelasan dan konfigurasi yang mungkin ada, alur kausalitas, dan proposisi.
longgar, tetap terbuka dan skeptis, tetapi kesimpulan telah disediakan. Selama
kokoh. 85
G. Kreadibilitas Penelitian
85
Agus Salim, Teori dan Paradigma Penelitian Sosial (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006), h.
22-23
52
1. Ketekunan pengamatan
handycam.
2. Triangulasi
analisis kritis.
86
Nusa Putra, Research & Development Penelitian dan Pengembangan, (Jakarta: Rajawali
Press, 2011), h. 191-192
BAB IV
Curup mulai menerima siswa pada tahun ajaran 1996/1997, yang meminjam
masih terbatas, hanya 12 orang guru dan 1 orang kepala sekolah. Kepala
sekolahnya pada saat itu yaitu Bapak Saugani Sro, BA. Kegiatan belajar
1997/1998, berdirilah gedung SMP Negeri 14 Curup tepatnya pada bulan juli
1997 dengan keadaan gedung yang permanen. Saat itu, jumlah siswa 157
Kemudian diawal tahun 2001 tepatnya bulan Maret, SMP Negeri 14 Curup
terjadi kekosongan kepala sekolah dan pada waktu itu melakukan tugas-tugas
53
54
mulai tahun 2002, SLTP 14 diubah menjadi SLTPN 11 yang masuk kedalam
nama SMP Negeri 11 Curup Menjadi SMP Negeri 2 yang termasuk dalam
2008 SMP Negeri 11 Curup menjadi SMP Negeri 2 Curup Selatan, dan
sebagai Berikut :
sekarang
Pembangunan.
a. Administrasi Sekolah
KTSP Berkarakter Bagi Kelas VIII dan IX, Kurikulum 13 bagi Kelas VII.
1) Kegiatan Kurikuler
h).Membuat analisis
56
2) Kegiatan Ekstrakurikuler
d).Pembinaan kesenian
3) Kegiatan Kesiswaan
b).Pembagian kelas
b).Supervisi
5) Keuangan
b).Pengusulan bendahara
d).Pemeriksaan UYHD
1) Mushollah 1 buah
2) Laboratorium 1 buah
4) Perpustakaan 1 lokal
7) WC guru 1 buah
8) WC siswa 8 buah
c. Administrasi layanan
siswa yang dipanggil dari pada yang datang sendiri kepada guru
2) Hubungan Masyarakat
3) Perpustakaan
Curup Selatan ini masih mempunyai kekurangan, hal ini wajar karena
60
usia sekolah belum terlalu tua, sehingga bantuan buku-buku dan alat-
dananya hanya didapat dari beberapa sumber yaitu dana bantuan dari
Negeri 10 Rejang Lebong. Hal ini terlihat dari beberapa program yang
siswa ini tidak terlepas dari peran OSIS dan Pembinanya yang sudah
5) Olahraga
6) Pramuka
7) Risma
a. Daftar Guru
Joko Sutupowono,S.Pd
1 Ka. Sekolah
19610929 198111 1 001
Endang Nurhajati, S.Ag
2 Waka. Kurikulum
19690723 199801 2 001
Ham Herison, S.pd
3 Waka. Kesiswaan
19581002 197910 1 002
Drs. Rizaldi
4 Guru
19650813 199801 1 001
Sari hartati,S.pd
5 Guru
19690810 199801 2 001
Maryenti,S.Pd
6 Guru
19700321 199801 2 002
Iskanadar, S.Pd
7 Guru
19620409 198601 1 001
Desmanita, S.Pd
8 Guru
19700404 199801 2 002
Wiwin Hidayanti, S.Pd
9 Guru
19700613 199801 2 003
Maryenti,S.Pd
10 Guru
19700321 199801 2 002
Iwa Susanti, S.Pd
11 Guru
19720615 199803 2 003
Aminuddin, S.S.Pd.I
12 Guru
19580607 198403 1 006
13 Sri Pujiyati, S.Pd Guru
62
Maradalena,S.Si
20 Guru
19810101 200903 2 001
Nevi Novita,S.Pd
21 Guru
19810101 200903 2 001
Tati Romanti,S.Pd.I
22 Guru
19850521 201001 2 026
23 M. Dwi Ratnaningsih,S.Sos GTT
24 Wita Kurnila, S.Pd GTT
25 Jumitri,S.Pd.I GTT
26 Doris Munandar,S.pd.I GTT
27 Riskan Antoni,S.Pd GTT
28 M. Dwi Ratnaningsih, S.Sos GTT
b. Daftar TU
No Nama Jabatan
Sukardi
1 Koordinator TU
19621203 198701 1 001
Tenti Yosipa
2 Staf TU
19751127 199801 2 001
Aprida Heryani
3 Staf TU
19820402 201001 2 009
Hendri Jaya
4 Staf TU
19760715 201407 1 001
Suningsi
5 Staf TU
19710903 201407 2 002
63
8 Nofriana,S.Pd PTT
G. Temuan Penelitian
pengumpulan data yang telah dilakukan setidaknya ada dua komponen yang
Rejang Lebong. Hal ini diperkuat oleh salah seorang guru PAI yang
menyatakan bahwa:
Hal ini juga diperkuat oleh keterangan Ibu Wita Kurnila selaku
salah satu dari guru PAI di SMPN 10 Rejang Lebong yang menyatakan
mengajar...”.89
87
Wawancara, Joko Sutopowono, Kepala SMPN 10 Rejang Lebong, Rabu 25 Juli 2018, pkl.
08.00
88
Wawancara, Endang Nurhajati, Waka Kurikulum, Rabu 25 Juli 2018, pkl. 09.00
89
Wawancara, Wita Kurnila, Guru PAI, Kamis, 26 Juli 2018, pkl. 10.00
65
Lebong.
Rejang Lebong penulis katakan tidak terjadwal dengan baik, hal ini
berdasarkan pada keterangan dari guru salah satu guru PAI yang
menyatakan bahwa:
Hal ini juga disampaikan oleh Yuni Rusnaini selaku guru PAI di
90
Wawancara, Wita Kurnila, Guru PAI, Kamis, 26 Juli 2018, pkl. 10.00
91
Wawancara, Yuni Rusnaini, Guru PAI , Kamis 26 Juli 2018, pkl. 11.30
66
bidangnya, hal ini dapat dilihat dari narasumber yang didatangkan baik
92
Wawancara, Joko Sutopowono, Kepala SMPN 10 Rejang Lebong, Kamis 26 Juli 2018, pkl.
13.00
67
sebagai berikut:
93
Wawancara, Joko Sutopowono, Kepala SMPN 10 Rejang Lebong, Rabu 25 Juli 2018, pkl.
08.00
94
Wawancara, Endang Nurhajati, Waka Kurikulum, Rabu 25 Juli 2018, pkl. 09.00
95
Wawancara, Yuni Rusnaini, Guru PAI , Kamis 26 Juli 2018, pkl. 11.30
68
mengenai RPP maupun Silabus yang telah disusun oleh Guru sebelum
Rejang Lebong ini memang benar benar dilakukan, hal ini sebagaimana
Hal ini juga diperkuat oleh Yuni Rusnaini selaku guru PAI yang
menerangkan bahwa:
96
Wawancara, Joko Sutopowono, Kepala SMPN 10 Rejang Lebong, Kamis 26 Juli 2018, pkl.
13.00
97
Wawancara, Wita Kurnila, Guru PAI, Kamis, 26 Juli 2018, pkl. 10.00
98
Wawancara, Yuni Rusnaini, Guru PAI , Kamis 26 Juli 2018, pkl. 11.30
70
menjelaskan bahwa:
99
Wawancara, Joko Sutopowono, Kepala SMPN 10 Rejang Lebong, Rabu 25 Juli 2018, pkl.
08.00
100
Wawancara, Wita Kurnila, Guru PAI, Kamis, 26 Juli 2018, pkl. 10.00
101
Wawancara, Yuni Rusnaini, Guru PAI , Kamis 26 Juli 2018, pkl. 11.30
102
Wawancara, Endang Nurhajati, Waka Kurikulum, Rabu 25 Juli 2018, pkl. 09.00
72
103
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan
(Jakarta:Prenada Media Group, 2010), h. 49-50
104
Wawancara, Yuni Rusnaini, Guru PAI , Kamis 26 Juli 2018, pkl. 11.30
73
guru hanya mencontoh RPP dan Silbaus yang sudah ada sebelumnya.
105
Wawancara, Wita Kurnila, Guru PAI, Kamis, 26 Juli 2018, pkl. 10.00
106
Wawancara, Joko Sutopowono, Kepala SMPN 10 Rejang Lebong, Kamis 26 Juli 2018,
pkl. 13.00
74
bahwa:
Kemudian hal ini diperkuat pula oleh guru PAI yang lain
107
Ibid., h. 55
108
Wawancara, Wita Kurnila, Guru PAI, Kamis, 26 Juli 2018, pkl. 10.00
75
didik cukup baik. Hal ini dikarenakan guru telah mampu memahami
109
Wawancara, Yuni Rusnaini, Guru PAI , Kamis 26 Juli 2018, pkl. 11.30
110
Wawancara, Joko Sutopowono, Kepala SMPN 10 Rejang Lebong, Kamis 26 Juli 2018,
pkl. 13.00
76
menjelaskan bahwa:
dalam suatu sistem jaringan komputer yang dapat diakses oleh peserta
111
Wawancara, Yuni Rusnaini, Guru PAI , Kamis 26 Juli 2018, pkl. 11.30
112
Abudin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran (Jakarta:Prenada Media
Group, 2009), h.291
77
menjelaskan bahwa:
113
Wawancara, Yuni Rusnaini, Guru PAI , Kamis 26 Juli 2018, pkl. 11.30
114
Wawancara, Wita Kurnila, Guru PAI, Kamis, 26 Juli 2018, pkl. 10.00
115
Wawancara, Joko Sutopowono, Kepala SMPN 10 Rejang Lebong, Kamis 26 Juli 2018,
pkl. 13.00
78
menjelaskan:
menjelaskan bahwa:
116
Wawancara, Joko Sutopowono, Kepala SMPN 10 Rejang Lebong, Kamis 26 Juli 2018,
pkl. 13.00
117
Wawancara, Joko Sutopowono, Kepala SMPN 10 Rejang Lebong, Kamis 26 Juli 2018,
pkl. 13.00
79
pendidikan Islam siswa di sekolah, yang dalam hal ini tentu ada beberapa
Selanjutnya hal lain dikatakan juga oleh Ibu Wita Kurnila selaku guru
118
Wawancara, Yuni Rusnaini, Guru PAI , Kamis 26 Juli 2018, pkl. 11.30
119
Wawancara, Wita Kurnila, Guru PAI, Kamis, 26 Juli 2018, pkl. 10.00
80
Selain sarana dan prasarana yang menjadi kendala bagi guru PAI
dalam upaya mengembangkan mutu pendidikan, ada faktor lain yang cukup
Rejang Lebong, akan tetapi sarana dan prasarana yang kurang lengkap dan
Lebong.
81
H. Pembahasan
Lebong
kepada para guru dalam hal ini pelatihan keterampilan mengajar, pelatihan
secara berkala dan terstruktur serta memiliki tujuan yang jelas agar para
sumber daya yang ada di lingkungan sekolah agar tujuan dari kegiatan
para guru. Hal ini dikarenakan kepala sekolah merupakan manajer sekolah
82
dilakukan oleh guru itu sendiri yang dalam hal ini adalah kompetensi guru
Kompetensi secara keilmuan dalam hal ini tenaga pendidik yang menjadi
PENUTUP
I. Kesimpulan
83
Lebong adalah keadaan sarana dan prasarana yang kurang lengkap dan
J. Saran
1. Kepada siswa penelitian ini agar siswa diharapkan meningkatan motifasi dan
2. Kepada guru untuk dapat memberikan pendidikan yang lebih profesional dan
dapat meningkatkan segala kompetensi yang perlu dimiliki oleh guru agar
3. Kepada sekolah agar dapat memberikan pelatihan yang lebih intens kepada
seperti studi banding dengan sekolah sekolah yang telah memiliki brand baik