SKRIPSI
Disusun Oleh :
Wahyu Adam Prabowo
(06041281520070)
Universitas Sriwijaya
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi Sejarah
2019
ii
iii
iv
v
Dengan Memanjatkan Puji Syukur Kehadiran Allah Swt,
Bismillahirahmannirohim
Kedua Orang Tuaku Tercinta, Ayahku Wijayanto dan Ibuku Hasanah yang
senantiasa selalu mendukungku baik dalam hal moril maupun materil, selalu
mendoakan serta memberikan nasihat demi masa depanku yang lebih baik.
Semoga Allah Swt selalu memuliakan dan memberikan kesehatan kepada
kedua orang tua ku dan diberi rezeki yang cukup untuk keluarga kami.
Mbakku Vinkan Larasaty dan Kakakku Eko Saputra yang juga selalu
mendukung dan mendoakan serta menyemangati ku.
Saudara-saudara ku Dody, Dery, Risa, Bonak Dllnya, yang juga senantiasa
mendukung dan mendoakan keberhasilan ku.
Seluruh Dosen Pendidikan Sejarah khususnya kedua pembimbing yang sudah
seperti kedua orang tua bagiku yakni ibu Dra. Yunani Hasan, M.Pd dan bapak
Drs. Alian Sair, M.Hum yang selalu memberikan ilmu, nasihat, motivasi, dan
waktunya untuk membimbingku.
Teman-teman Kelas yang sudah seperti keluarga, keluarga Sejarah 2015
Palembang, yang juga selalu mendukung, saling membantu, dan saling
menyemangati.
Orang Paling Spesial Annisa Eka Putri, yang terus mendukung,
menyemangati, yang selalu mengingatin dan mendoakan untuk keberhasilan
dan kebahagiaanku.
Adik tingkat yang juga mendukung dan mendoakan keberhasilan dalam
mengerjakan skripsi.
Masyarakat Desa Ketiau Kecamatan Lubuk keliat yang rela meluangkan
waktunya untuk membantuku memberikan informasi.
Para pekerja PTPN VII Pabrik Gula Cinta Manis yang juga rela meluangkan
waktunya untuk membantuku memberikan informasi mengenai
vi
Perkembangan PTPN VII Pabrik Gula Cinta Manis Desa Ketiau Kecamatan
Lubuk Keliat Kabupaten Ogan Ilir.
Almamater Kebangganku.
MOTTO
”Jika Melakukan Sesuatu, Maka Lakukanlah Dengan Sungguh-Sungguh”
vii
UCAPAN TERIMA KASIH
viii
Ucapan terima kasih juga di tujukan kepada Bapak Karyadi Burha selaku
kepala Desa Ketiau, Bapak Karyadi dan Sukamdik sebagai Pegawai PTPN VII
Pabrik Gula Cinta Manis. Serta seluruh narasumber peneliti yang telah
memberikan informasi untuk membuat skripsi ini.
Hanya Allah SWT yang dapat membalas semua yang telah kalian berikan,
akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat untuk pembelajaran
sejarah.
ix
PERNYATAAN
Nim : 06041281520070
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
xi
2.3 Pengertian desa...................................................................................... 10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
xii
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1.1 Kondisi PTPN VII Pabrik Gula Cinta Manis Tahun2010 ................ 39
BAB V
KESIMPULAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................. 55
DAFTAR TABEL
xiii
BAB II
2.2 Data Pendduduk Usia Sekolah dan Jenis Kelamin Desa Ketiau ......... 18
BAB IV
4.1 Perkembangan Harga Jual Hasil PTPN VII Tahun 2010-2018 .......... 42
4.3 Target Produksi Perhari PTPN VII Pabrik Gula Cinta Manis ............ 45
xiv
DAFTAR BAGAN
BAB II
BAB IV
xv
xvi
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
1
tumbuhan seperti tebu, bit, kelapa, dan enau (aren). Tanaman tebu dapat
tumbuh tumbuh dengan baik di daerah beriklim tropis dan sub tropis seperti
Kuba, India, Filipina, dan Indonesia yang beriklim tropis sehingga
perusahaan-perusahaan gula di Indonesia menggunakan tebu sebagai bahan
bakunya (PTKPN XV-XVI, 1988: 1 dalam Levenspiel, hal.2).
Tempat awal dari tanaman tebu (Saccharum offinarium) belum
diketahui secara pasti. Ada dua pemikiran mengenai tempat awal dari
tanaman tebu yaitu India Timur (daerah-daerah di sekitar sungai Gangga) dan
Indonesia (Irian). Sejarah penyebaran tebu yang berasal dari India Timur
diperkirakan dimulai oleh orang-orang Cina dan Arab sekitar abad 7. Sebagai
pedagang, mereka menyebarkan tebu yang dibawa dari daerah-daerah di
sekitar sungai Gangga ke wilayah selatan Samudra Hindia. Dalam perjalanan
perdagangan tersebut, kemudian mereka menyebarkannya ke Pulau Jawa
(Cahyono, 2005: 5 dalam Jurnal Perkembangan Pabrik Gula Suryadi, 2013:
1).
Pendapat lain tentang asal tanaman tebu menyatakan bahwa tebu
adalah tanaman asli Indonesia. Di Irian tanaman tebu sudah dikenal sejak
zaman prasejarah. Sampai sekarang masih terdapat tanaman tebu jenis liar di
hutan-hutan Irian, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan. Selain itu, bukti-bukti
arkeologis Indonesia sebagai tempat asal tanaman tebu juga ada seperti yang
terdapat pada relief Candi Borobudur yang menggambarkan tanaman tebu.
Data tentang tanaman tebu juga ditemukan pada sumber-sumber tertulis
seperti prasasti, kitab-kitab kesusastraan, dan berita Cina (Cahyono, 2005: 6
dalam Jurnal Perkembangan Pabrik Gula Suryadi, 2013: 2).
Tebu pada dasarnya adalah tanaman pangan tetapi juga dapat
dianggap sebagai tanaman energi sebagai serat (Ampas tebu) merupakan
bahan bakar yang sangat baik untuk pembangkitan listrik. Muncul dalam
sumber terbarukan energi dan dengan demikian memberikan alternatif
sumber energi fosil lebih berpolusi. Dalam pandangan ini, produksi listrik
dari ampas tebu adalah asumsi penting dalam tebu utama negara produsen.
Kebijakan sedang dirumuskan dan upaya akan di untuk mempromosikan
2
besar produksi listrik skala menggunakan ampas tebu di negara-negara seperti
Brazil, India, Pakistan, Indonesia, Thailand, Mauritius dan Zimbabwe (Singh,
2019 : 5).
Dikarenakan adanya kepentingan dari pihak Belanda untuk
mendapatkan komoditi gula sebagai komoditi yang sangat dicari pada saat itu,
pembangunan pabrik-pabrik gula semakin banyak dan ditingkatkan baik dari
pemerintah Belanda sendiri maupun dari pihak swasta. Ditangan perusahaan-
perusahaan swasta produksi komoditi daerah tropis meningkat dengan cepat.
Dari tahun 1900 sampai 1930 produksi gula meningkat hampir empat kali
lipat, dan teh meningkat hampir sebelas kali lipat. Hal ini dilakukan oleh
pemerintah dan swasta untuk terus meraup keuntungan dari komoditi
perkebunan ini.
Dari tanaman tebu tersebut di kelolah dan jadilah beberapa hasilnya
yaitu gula, blotong, dan tetes tebu. Gula ialah zat kristal yang digunakan
sebagai perasa manis dalam makanan, dan minuman (Yawson dkk, 2018:2).
Konsumsi minuman bergula semakin meningkat setiap tahunnya. Ada yang
mengatakan bahwa mengkonsumsi minuman bergula membuat orang tersebut
menjadi bahagia (Mantantzis dkk, 2019:5).
Di provinsi Sumatera Selatan sendiri tepatnya di Desa Ketiau
Kecamatan Lubuk Keliat Kabupaten Ogan Ilir ada pabrik gula yang di
kelolah oleh Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara (Perseroan Terbatas
Perkebunan Nusantara) 7 pabrik gula Cinta Manis dan untuk penulisan PT
selanjutnya hanya akan di tulis Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara.
Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara 7 (Persero) dahulu merupakan
perkebunan pada masa penjajahan Belanda yang bertujuan mengeksploitasi
kekayaan sumber daya alam Indonesia. Perseroan Terbatas Perkebunan
Nusantara 7 didirikan berdasarkan Tri Darma Perkebunan, yaitu
mempertahankan dan meningkatkan sumbangan dibidang perkebunan bagi
pendapatan nasional melalui upaya produksi dan pemasaran dari berbagai
jenis komoditi perkebunan untuk kepentingan konsumen dalam negeri dan
ekspor non migas, memperluas lapangan kerja dalam rangka meningkatkan
3
taraf hidup petani dan karyawan pada khususnya, memelihara kelestarian
sumber daya alam dan lingkungan, air, serta kesuburan tanah.
Pabrik gula Cinta Manis adalah salah satu dari 27 unit usaha
Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara 7 (Persero) yang ada di Lampung,
Sumatera Selatan, dan Bengkulu yang sekarang menjadi Perseroan Terbatas
Perkebunan Nusantara 7 Distrik Cinta Manis di Sumatera Selatan. Pada tahun
1981 melalui surat keputusan Menteri Pertanian No. 688/Kpts/Org/8/1981
tanggal 11 Agustus 1981, didirikan Proyek Pabrik Gula Cinta Manis. Dengan
total konsesi lahan seluas ± 20.301,08 Ha yang tersebar di 6 Kecamatan dan
43 Desa. Distrik Cinta Manis yang mengelola komoditi tebu dan pabrik gula,
selain produk utama gula, hasil sampingan dari olahan tebu adalah tetes tebu
dan blotong dimana merupakan hasil olah limbah padat pabrik gula agar
dapat dimanfaatkan dengan baik. Semua dikelola dengan manajemen
perkebunan secara profesional untuk jaminan mutu dan kwualitas yang baik
(http://permatasariang17.wordpress.com).
Berdasarkan pengamatan peneliti temukan di lapangan desa Ketiau
Kecamatan Lubuk Keliat mayoritas masyarakatnya adalah pekerja di
Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara 7 Pabrik Gula Cinta Manis.
Masyarakat yang sebagian besar bekerja di Perseroan Terbatas Perkebunan
Nusantara 7 Pabrik Gula Cinta Manis merupakan para pendatang dari jawa,
dan akhirnya menetap di desa tersebut. Para pendatang dari jawa ini datang
setelah berdirinya Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara 7 Pabrik Gula
Cinta Manis. Adanya Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara 7 Pabrik
Gula Cinta Manis ini menjadi penopang ekonomi masyarakat desa Ketiau
Kecamatan Lubuk Keliat, karena Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara 7
ini menjadi penghasil ekonomi kehidupan masyarakat sekitarnya. Dalam
perkembanganya hasil dari Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara 7 dari
tahun ketahun juga semakin meningkat. Selanjutnya mengenai permasalahan
perkembangan Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara 7 Pabrik Gula Cinta
Manis yang ada di desa Ketiau Kecamatan Lubuk Keliat yang belum pernah
diangkat, maka peneliti akan mengangkat ini untuk memberikan kesempatan
4
pada masyarakat luas agar lebih mengenal dan mengetahui bagaimana
perkembangan dari Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara 7 yang ada di
desa Ketiau Kecamatan Lubuk Keliat. Dengan demikian peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian mengenai Perkembangan Perseroan Terbatas
Perkebunan Nusantara 7 Pabrik Gula Cinta Manis Desa Ketiau Kecamatan
Lubuk Keliat Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010-2018. Penulisan skripsi ini
diharapkan dapat dipergunakan untuk memperkaya sumber bacaan sejarah
sebagai sumbangan materi pembelajaran mata kuliah Sejarah Indonesia Masa
Kolinial materi yang diajarkan sesuai dengan peninggalan-peninggalan masa
kolonial di Indonesia. Oleh sebab itu penulis mengangkat judul penelitian
“Perkembangan Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara 7 Pabrik Gula
Cinta Manis Desa Ketiau Kecamatan Lubuk Keliat Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2010-2018 (Sumbangan Materi Pelajaran Mata Kuliah Sejarah
Indonesia Masa Kolonial).
5
Perkebunan Nusantara 7 Pabrik Gula Cinta Manis Desa Ketiau Kecamatan
Lubuk Keliat Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010-2018. Karena menurut para
pekerja pada tahun ini Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara 7
penghasilannya meningkat, perekonomian pekerjanya meningkat.
2. Skop Spasial
Pada skop spasial penulis memberi batasan wilayah sesuai dengan
lokasi penelitian yang penulis ambil yaitu Perseroan Terbatas Perkebunan
Nusantara 7 Pabrik Gula Cinta Manis di Desa Ketiau Kecamatan Lubuk
Keliat Kabupaten Ogan Ilir karena di Desa Ketiaulah pabrik gulanya berada
walaupun kebun tebu nya sampai ke desa-desa lainnya, sehingga peneliti
tidak perlu ke lokasi desa lainnya cukup di Desa Ketiau.
6
3.Bagi Masyarakat bisa menambah pengetahuan dan wawasan tentang
perkembangan Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara 7 Pabrik Gula
Cinta Manis yang ada di desa mereka.