Skripsi
Oleh
Noviyani Muslikhah
NIM: 1110054100036
JAKARTA
1435 H/2014 M
ABSTRAK
Noviyani Muslikhah
Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Melalui Program Pusat
Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat PT. Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk di Kabupaten Bogor
Setelah terjadi revolusi industri, kebanyakan perusahaan masih
memfokuskan dirinya sebagai organisasi yang mencari keuntungan belaka.
Mereka memandang bahwa sumbangan kepada masyarakat cukup diberikan
dalam bentuk penyediaan lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan masyarakat
melalui produknya, dan pembayaran pajak kepada negara. Seiring dengan
berjalannya waktu, masyarakat tak sekedar menuntut perusahaan untuk
menyediakan barang dan jasa yang diperlukannya, melainkan juga bertanggung
jawab secara sosial. Selain terdapat ketimpangan ekonomi antara pelaku usaha
dengan masyarakat di sekitarnya, kegiatan operasional perusahaan umumnya juga
memberikan dampak negatif, misalnya eksploitasi sumber daya dan rusaknya
lingkungan di sekitar operasi perusahaan.
Seperti halnya perusahaan pertambangan lainnya, PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk. mempunyai masalah dengan dampak operasional produksi di
wilayah sekitarnya, namun dengan seiring waktu perusahaan tersebut dapat
mengurangi dampak operasional produksi terhadap lingkungan sekitar. Sebagai
perusahaan besar mereka selalu memperhatikan aspek-aspek sosial dengan
melaksanakan kegiatan CSR terhadap masyarakat sekitar. PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk. memiliki komitmen kuat untuk meneruskan bisnis secara etis dan
taat hukum, membantu usaha-usaha peningkatan ekonomi, dan turut memperbaiki
kehidupan para karyawan serta masyarakat sekitar wilayah operasi.
Metode penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif,
tujuan penelitian ini adalah meneliti implementasi perusahaan dalam
memberdayakan masyarakat di sekitar wilayah operasional melalui program CSR,
dalam menganalisis peneliti menggunakan metode analisis deskriptif yaitu
menggambarkan program CSR Indocement, tahapan implementasi dan dampak
paska kegiatan.
i
KATA PENGANTAR
SWT atas berkat rahmat, karunia dan izin-Nya penulis berhasil menyelesaikan
kesempatan yang ada, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
segala kritik dan saran yang membangun guna perbaikan skripsi ini lebih lanjut,
berbagai pihak, baik berupa bimbingan, saran, data, maupun dukungan moril.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
kasih sayangnya kepada penulis, sehingga atas usaha, doa dan dukungan
selesainya skripsi ini dapat menjadi hadiah dan kebanggaan Ibu Bapak.
2. Bapak Dr. Arief Subhan, Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Bapak Ahmad Zaky, M.Si. selaku
ii
4. Ibu Tuti Alawiyah, Ph.D. selaku Dosen Pembimbing yang telah
skripsi ini.
Malik selaku pembimbing lapangan, dan para staf CSR Indocement atas
penelitian.
8. Kedua adik penulis, Agus dan Syifa. Serta saudara penulis, Kak Oji,
Mas Isal, Mama, Ayah. Terima kasih atas segala pengertian dan
9. Kedua sahabat terbaik, Prapty Anggoro dan Lusi Melani yang telah
kasih karena kalian selalu ada saat penulis membutuhkan kalian. When
10. Sahabat-sahabat kuliah penulis, Ika, Fifi, Tina, Tari, Pipit. Terima kasih
Jeje, Gadis, Eki, Udin, Mamat, Daus, Maul, dan Encek atas pengalaman
iii
yang ternyata sangat membantu penulis ketika penelitian dan hidup
12. Teman-teman Kessos angkatan 2010, setelah lulus nanti penulis pasti
akan merindukan suasana kelas yang selalu ramai khas Kessos 2010.
13. Teman-teman LSO Sketsa FIDKOM UIN dari angkatan awal hingga
sekarang, terima kasih atas pelajaran dan pengalaman yang telah kalian
14. Khoirun Nisa teman tumbuh besar yang turut hadir dan mendukung
penulis, serta Umi atas doanya hingga di depan Ka’bah untuk kelancaran
skripsi penulis.
Sutis, Adi, Seno, Tyo, Ibnu, Hadyan dan David yang sama-sama
16. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu oleh penulis yang
jasa dan kebaikan mereka dengan balasan yang setimpal. Dan mudah-mudahan
skripsi ini membawa angin segar terhadap berbagai permasalahan sosial yang
berkembang di masyarakat.
Noviyani Muslikhah
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK.................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. v
DAFRTAR TABEL ................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ..................... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 7
D. Metode Penelitian ................................................................. 8
1. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................... 8
2. Teknik Pemilihan Subyek dan Penelitian ....................... 9
3. Pendekatan dan Jenis Penelitian ..................................... 9
4. Jenis dan Sumber Data .................................................... 10
5. Teknik Pengumpulan Data .............................................. 11
6. Teknik Analisis Data ....................................................... 12
7. Keabsahan Data ............................................................... 13
E. Pedoman Penulisan Skripsi ................................................... 13
F. Tinjauan Pustaka ................................................................... 13
G. Sistematika Penulisan ........................................................... 14
v
BAB IV TEMUAN DAN ANALISA
A. Sekilas Mengenai P3M .......................................................... 72
B. Tahap Penerapan dalam P3M ................................................ 78
1. Menyusun Program CSR ................................................. 78
2. Implementasi Program CSR ............................................ 85
3. Evaluasi ........................................................................... 86
4. Reporting ......................................................................... 88
C. Implementasi CSR dalam P3M ............................................. 91
1. Bidang Pertanian ............................................................. 92
2. Bidang Peternakan ........................................................... 94
3. Bidang Perikanan ............................................................ 98
D. Dampak Paska Kegiatan ...................................................... . 102
1. Keberlanjutan di Bidang Manusia ................................. 102
2. Keberlanjutan di Bidang Sosial ..................................... 103
3. Keberlanjutan di Bidang Lingkungan ........................... 105
4. Keberlanjutan di Bidang Ekonomi ................................ 106
E. Analisis CSR PT Indocement ............................................... 107
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 113
B. Saran .................................................................................... 116
LAMPIRAN A
LAMPIRAN B
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
karitatif. Kegiatan berderma (filantropi) pada dasarnya telah menjadi tradisi dan
secara kultural pola yang mirip dapat ditemukan pada masyarakat di Asia pada
umumnya. Di kawasan ini kegiatan berderma, baik secara material maupun amal
1
Yusuf Wibisono, Membedah Konsep & Aplikasi CSR (Gresik: Fascho Publishing,
2007), h. 3-4.
2
harta dan benda maupun sumbangan tenaga sukarela, dipraktikkan secara luas di
Dewasa ini, isu CSR mengalami perkembangan yang cukup pesat. Salah
satu pendorongnya adalah perubahan paradigma dunia usaha untuk tidak semata-
mata mencari keuntungan, tetapi harus pula bersikap etis dan berperan dalam
respontif.4
Meskipun wacana CSR telah menjadi topik dan pelaksanaannya juga sudah
mulai terasa, namun terdapat beragam alasan di balik alasan pelakunya. Selain
karena sifat CSR sendiri yang sukarela, juga karena paradigma yang dimiliki oleh
korporasi sangat beragam. Belum adanya regulasi dan hukum yang jelas ditambah
2
Zaim Saidi dkk, Membangun Kemandirian Berkarya, Potensi, dan Pola Kedermawanan
Serta Penggalangannya di Indonesia (Jakarta: PIRAC, 2004), h. 2.
3
Wibisono, Konsep & Aplikasi CSR, h. 71.
4
Harry Wahyudhy Utama, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Investasi Bukan Biaya
(Gresik: Fascho Publishing, 2000), h. 34.
3
konsep pengembangan masyarakat secara umum tidak jauh berbeda serta tidak
terlepas dari konsep besar dari pengembangan masyarakat itu sendiri, yang
meliputi ciri dan karakter pengembangan yang berdasarkan tiga hal utama yaitu
Dalam Islam diakui adanya suatu tanggung jawab sosial, al-Qur’an telah
berikut:
sebuah bisnis untuk merealisasikan tujuan yang bersifat profit oriented. Ini berarti
berbagai informasi dari berbagai penjuru dunia. Jika satu perusahaan tidak
5
Ismet Firdaus Dkk, Pengamalan Al-Quran Tentang Pemberdayaan Dhuafa (Jakarta:
Dakwah Press UIN Syarif Hidayatullah, 2008), h. 228.
4
menunjukkan komitmen sosial yang baik di suatu daerah, informasi ini akan cepat
tersebar luas ke berbagai penjuru dunia, akibatnya akan terbentuk citra yang
daya perusahaan yang ada, juga dengan memanfaatkan tenaga ahli yang dimiliki
oleh komunitas lokal. Salah satu prinsip yang paling penting dilakukan adalah
mereka sendiri sebagai kegiatan yang mengarah pada investasi sosial, kegiatan
perusahaan.6 Sejalan dengan itu, etika bisnis merupakan tuntunan perilaku bagi
dunia usaha untuk bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak boleh.7
program yang dijalankan perusahaan selama tahun 2013. Hasil penelitian Public
Interest Research and Advocacy Center (PIRAC) dan Dompet Dhuafa mencatat
ada 1856 kegiatan filantropi selama tahun 2013 yang dilakukan oleh 455
tersebut mencapai Rp 8,6 Triliun atau sekitar 718 Miliar per bulannya. Sebagian
besar kegiatan CSR adalah berupa pendidikan & riset, diikuti dengan kegiatan di
6
Edi Suharto, Membangun Masyarakat, Memberdayakan Rakyat (Bandung: Refika
Aditama, 2005), h. 13.
7
Yusuf Wibisono, Konsep dan Aplikasi CSR, h. 31.
5
dan seterusnya.8
Tabel 1
Jenis Kegiatan CSR Berdasarkan Bidang Program
8
PIRAC, “Trend Filantropi Perusahaan di Indonesia: Potensi & Tantangan
Pengembangannya.” Dipresentasikan di Acara Public Expose, Galery Kafe Jakarta, 19 Juni 2014.
h. 15.
6
sekitar produksinya, untuk itu mereka memiliki komitmen kuat untuk meneruskan
bisnis secara etis dan taat hukum, membantu usaha-usaha peningkatan ekonomi,
dan turut memperbaiki kehidupan para karyawan serta masyarakat sekitar wilayah
pendidikan, bidang kesehatan, bidang ekonomi, bidang sosial dan budaya, dan
program CSR di sekitar wilayah operasinya (desa binaan). Hal inilah yang
1. Pembatasan Masalah
2. Perumusan Masalah
Tbk?
1. Tujuan Penelitian
Pemberdayaan Masyarakat.
2. Manfaat Penelitian
a. Segi Akademis
b. Segi Praktis
D. Metode Penelitian
bidang eksplorasi gunung batu kapur untuk industri semen. Salah satu
pekerjaan tetap.
yang sesuai dengan tujuan penelitian. Yang penting disini bukan jumlah
Tipologi responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:
Tabel 2
Tipologi Informan CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
9
Leksi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
September 2000) Cet-Ketiga belas, h.224.
10
pengimplementasiannya.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dua macam,
a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari subyek
b. Data Sekunder, yaitu data yang peneliti peroleh baik berupa dokumen,
10
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT Grafindo Persada,
2003), Cet-Kedua, h.39.
11
Heribertus B. sutopo, Metodologi Penelitian Kualitatif: Metodologi Penelitian Untuk
Ilmu-ilmu Sosial dan Budaya (Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 1996), h.36.
11
12
Sutopo, Metodologi Penelitian Kualitatif, h.51.
13
Leksi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, h.135.
14
Ibid., h.136.
12
data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
dalam unit-unit, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
15
Rosady Ruslan, Metode Penelitian: Public Relation dan Komunikasi (Jakarta: Rajawali
Pers, 2006), h. 32.
13
7. Keabsahan Data
Keabsahan data adalah data yang diperoleh dan telah teruji dan valid.
Dalam hal ini peneliti menulis keabsahan data diujikan lewat diskusi atau
sharing terhadap teman sejawat, referensi teori dan melihat realitas sosial
serta tentang isu-isu yang sedang berkembang. Oleh karena itu peneliti
persoalan atau isu yang sedang dicari. Kemudian memusatkan diri pada
ini merujuk pada buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah” yang diterbitkan oleh
F. Tinjauan Pustaka
16
Muhammad Subhi, “Implementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero),” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri
Jakarta, 2011).
14
Sedangkan skripsi yang penulis buat untuk mengetahui gambaran program CSR
PT Indocement, tahap penerapan dalam program P3M dan dampak paska kegiatan
Zulfitri.17 Dalam skripsi tersebut Zulfitri membahas mengenai cara dan strategi
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini terdiri dari lima bab, yang terdiri sebagai berikut:
penulisan.
17
Zulfitri, “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Corporate Social Responsibility PT
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk,” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam
Negeri Jakarta, 2011).
15
BAB II
1. Pengertian CSR
Sosial Perusahaan, sebenarnya bukanlah satu hal yang asing pada saat ini dan
CSR itu sendiri menurut Sri Subekti Sunaryo adalah komitmen untuk
bagi dunia usaha adalah sebagai sarana sekaligus wahana perwujudan sikap
kooperatif serta sikap tanggung jawab sosial dan lingkungan dari perusahaan-
telah menimbulkan dampak positif dan negatif yang besar dan luas.2
1
Sri Subekti Sunaryo, “Konsep dan Strategi Corporate Social Responsibility (CSR) PT
Takaful Indonesia,” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum Jurusan Asuransi Syariah UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2009), h. 9.
2
Sony Sukada dkk, CSR for Better Life Indonesian Content, Membumikan Bisnis
Berkelanjutan: Memahami Konsep dan Praktek Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, (Jakarta:
Indonesia Bussiness Link, 2007), h. 7.
3
Amin Wijaya Tunggal, Corporate Social Responsibility (CSR) Konsep dan Kasus,
(Jakarta: Harvindo, 2007), h. 1.
17
lebih dari 30 negara itu, dalam publikasinya Making Good Business Sense
of workforce and their families as well as of the local community and society
ada dua bentuk perizinan yang harus dipatuhi oleh perusahaan agar dapat
beroperasi, yaitu izin legal dari pemerintah dan izin sosial dari masyarakat,
4
Yusuf Wibisono, Membedah Konsep dan Aplikasi CSR, (Gresik: Fascho Publishing,
2007), h. 7.
5
Sony Sukada dkk, CSR for Better Life Indonesian Content, h. 34.
18
perusahaan harus bertindak sebagai warga negara yang baik bukan hanya
patuh pada hukum. Akan tetapi perusahaan yang memiliki aktivitas produk
antaranya adalah definisi yang dikemukakan oleh Magnan dan Ferrel yang
when its decision and account for and balance diverse stakeholders interest”.
setiap keputusan.8
6
Ambadar Jackie, CSR dalam Praktek di Indonesia, (Jakarta: PT Alex Media
Komputindo, 2008), h. 19.
7
BN Marbun, Kamus Manajemen, (Jakarta: PT Pustaka Sinar Harapan, 2003), h. 54.
8
A. B. Susanto, a Strategic Management Approach CSR (Jakarta: The Jakarta Consulting
Group, 2007), h. 21.
19
kesatuan.10
Nampaknya tak ada satu pun definisi pasti mengenai CSR ini,
berbagai pihak dan ahli berusaha memberikan definisi tentang CSR. Beberapa
menjadi CSR dimana kata Social dalam CSR harus dibaca Social and
perusahaan.
9
A. B. Susanto, a Strategic Management Approach CSR, h. 24.
10
Archie B Carrol, Bussiness and Society: ethics and stakeholders Management (Ohio
South Western: College Publishing, 1996), h. 39.
11
Sonny Sukada. CSR for Better Life Indonesian Content, h. 38.
20
maupun sosialnya;
keuntungan.
12
Gunawan Widjaja dan Yeremia Ardi Pratama, Risiko Hukum dan Bisnis Perusahaan
Tanpa CSR, (Jakarta: Forum Sahabat, 2008), h. 8.
21
prasarana umum, dll. yang pada akhirnya akan bermanfaat bagi kesejahteraan
tujuan mencari laba, sebuah perusahaan juga harus bertanggung jawab secara
sesuai dengan nilai-nilai etis. Oleh karena itu, nilai-nilai dan norma-norma
perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi
yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya
13
Fajar Nursahid, Tanggung Jawab Sosial BUMN: analisis terhadap model
kedermawanan sosial PT Krakatau Steel, PT Pertamina dan PT Telekomunikasi Indonesia
(Depok: Piramedia, 2006), h. 14-15.
14
Archie B Carrol, Bussiness and Society, h. 40.
23
perusahaan, karena dapat menunjuk orang lain di luar pemilik modal untuk
1. Persekutuan
3. Para persero ikut serta dalam modal itu dengan mengambil satu
setorkan.
“korporasi” tidak menunjuk pada sebuah organ yang berfungsi untuk mencari
untung. Istilah ini berasal dari Kekaisaran Roma yang menunjuk pada badan
15
Penjelasan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas
16
Rochmat Soemitro, Hukum Perseroan terbatas, (Bandung: Eresco, 1993), h. 6.
17
K. Bertens, Pengantar Etika Bisnis, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2009), h. 289.
24
katanya, „company‟ (perusahaan) berasal dari dua kata dalam bahasa Latin
itu, ide asli dari pembentukan satu perusahaan sebenarnya memiliki konotasi
18
Holy K. M. Kalangit “Konsep Corporate Social Responsibility, Pengaturan dan
Pelaksanaannya di Indonesia,” Artikel diakses pada 5 April 2014 dari
http://www.slideshare.net/KingHBengawan/20090202132726-a
19
Ibid.
25
menghasilkan barang atau jasa. Akan tetapi semua itu hanya cara untuk
pemegang saham adalah pemilik legal dari perusahaan, akan tetapi sering
mereka hanya spekulator tanpa perhatian pada masa depan jangka panjang
20
Heru Satyanugraha, Etika Bisnis Prinsip dan Aplikasi, (Jakarta: LPFE Universitas
Trisakti, 2003), h. 124.
21
Ibid. h. 124-125.
26
seimbang.
atau laba.22 Menyikapi kondisi tersebut, dalam dunia usaha muncul berbagai
wacana yang berkaitan dengan tanggung jawab usaha yang harus diemban
oleh suatu perusahaan. Salah satu wacana yang muncul adalah lahirnya
Pada awalnya CSR hanya bersifat sukarela. Hal ini sejalan dengan
pendapat Isa Wahyudi, bahwa meskipun belum ada kesatuan bahasa dalam
inilah yang menjadi masalah karena sifat kesukarelaan ini menjadi peluang
22
Isa Wahyudi dan Busyra Azheri, Corporate Social Responsibility: Prinsip, Pengaturan
dan Implementasi (Malang: In-Trans Publishing 2008), h.14.
23
Ibid., h. xv.
24
Ibid., h. 28.
27
Indonesia.
Oleh karena itu, sebagai bagian dari proses peran serta dalam
Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan atau CSR sebenarnya telah secara
25
Soediman Kartohadiprodjo, Pengantar Tata Hukum di Indonesia, (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 1984), h. 46.
28
hidup manusia.
program kemitraan dan bina lingkungan, dan yang terbaru dalam Undang-
tersendiri bahwa sudah ada peraturan yang secara tegas mengatur tentang
kewajiban tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perseroan terbatas atau
yang dikenal dengan CSR. Saat ini perseroan tidak hanya dituntut mencari
dan lingkungan. Akan tetapi belum ada sanksi yang jelas bagi perseroan yang
tidak menjalankan kegiatan CSR, dalam PP No. 47 Tahun 2012 Pasal 7 yang
perusahaan “tersandera” oleh aneka aturan CSR baik pada level pemerintah
luar negeri.
karyawan.
dari luar yang dibenarkan secara hukum yang terkait dengan sosial,
perusahaan.
program-program pelatihan.26
tersebut terkait dengan konsep negara hukum modern (Welfare State), yang
daya insaninya‟.27
etika bisnis yang dilakukan dengan tujuan untuk saling memberi manfaat
memerlukan sinergi yang solid dari berbagai pihak, baik dari pemerintah
26
Yusuf Wibisono, Membedah Konsep dan Aplikasi CSR, h. 32.
27
SF. Marbun, Dimensi-dimensi Pemikiran Hukum Administrasi Negara, (Yogyakarta:
UII Press, 2002), h. 323.
32
pada kenyataan bahwa perusahaan adalah suatu institusi yang dibentuk oleh
manusia dan terdiri dari manusia. Hal ini menunjukkan bahwa sebagaimana
halnya manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain, demikian pula perusahaan
(sebagai lembaga yang terdiri dari manusia-manusia) juga tidak bisa hidup,
beroperasi, dan memperoleh keuntungan bisnis tanpa pihak lain. Hal ini
tanggap, peduli, dan bertanggung jawab atas hak dan kepentingan banyak
pihak lainnya. Perusahaan, sebagai bagian dari masyarakat yang lebih luas,
perlu pula ikut memikirkan dan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi
mengorbankan kepentingan pihak-pihak lain, tapi juga harus bersikap etis dan
ekspektasi/harapan/keinginan masyarakat.
Hal di atas nampaknya merupakan tujuan dan manfaat dari CSR yang
28
Asep Rudi, “Pentingnya Pebisnis Mengembangkan CSR,” artikel diakses pada 5 Mei
2014 dari http://indi-smart.com/blog/?tag=csr
34
oleh perusahaan melalui program CSR. Dengan begitu negara pun dapat
demikian, tanggung jawab perusahaan secara sosial tidak hanya terbatas pada
konsep pemberian donor saja, tapi konsepnya sangat luas tidak bersifat statis
dan pasif, hanya dikeluarkan dari perusahaan, akan tetapi hak dan kewajiban
29
Dwi Kartini, Corporate Social Responsibility Transformasi Konsep, h. 99.
30
Bambang Rudito, dkk., Corporate Social Responsibility: Jawaban Bagi Model
Pembangunan Indonesia Masa Kini (Jakarta: Indonesia Center for Suistainable Development,
2004), h. 73.
35
Menurut Saidi dan Abidin, sedikitnya ada empat model atau pola CSR
secretary atau public affair manager atau menjadi bagian dari tugas
public relation.
menyediakan dana awal, dana rutin atau dana abadi yang dapat
sosialnya.
31
Edi Suharto, Pekerjaan Sosial di Dunia Industri Memperkuat CSR (Bandung: Penerbit
Alfabeta, 2009), h. 110.
36
sebagai berikut:32
1. Bottom Up Process
3. Partisipatif
32
Wibisono, Membedah Konsep & Aplikasi CSR, h.139
37
interaksi dan perspektif jangka panjang yang diikuti pendekatan secara ideal.
keamanan.
Ada beberapa asumsi dasar serta ide pokok yang mendasari paham ini,
33
Askar Jaya, “Konsep Pembangunan Berkelanjutan (Suistainable Development)”, Pdf.
Halaman 1 diakses pada tanggal 17 April 2014 dari http://www.rudyct.com/PPS702-
ipb/0914/askar_jaya
34
Bambang Rudito, dkk., Corporate Social Responsibility, h. 5.
35
Yayasan SPES, Pembangunan Berkelanjutan Mencari Format Politik (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 1992), h. 3.
38
yang ditopang oleh sumber alam yang berlanjut, kualitas lingkungan yang
Kedua, sumber alam, terutama udara, air dan tanah memiliki ambang
manusia.
kualitas hidup, yang antara lain tercermin pada meningkatnya kualitas fisik,
pada harapan usia hidup, pada turunnya tingkat kematian dan lain sebagainya.
sumber alam masa kini mestinya tidak menutup kemungkinan memilih opsi
atau pilihan lain di masa depan. Karena berbagai aspek masa yang akan
datang belum kita ketahui sepenuhnya sekarang ini, penggunaan sumber alam
pemborosan agar tidak sampai berkelebihan. Rata-rata hasil dari sumber daya
yang terbarui tidak akan berlebihan pada rata-rata generasi. Artinya bahwa
generasi.
kalangan korporasi.38
36
Yayasan SPES, Pembangunan Berkelanjutan Mencari Format Politik, h. 3-4.
37
Rudito, Corporate Social Responsibility, h. 6.
38
Amyardi, Modul Seri 6: Etika Bisnis, Corporate Social Responsibility (CSR), Etika
Bisnis Modul 6 Program Pasca Sarjana Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mercu
Buana Jakarta 2010, h. 9. Modul ini dapat di download di
http://xa.yimg.com/kq/groups/25103345/.../ETIKA+BISNIS-MODUL+6.docx
40
yang utuh, yaitu sosial, lingkungan dan ekonomi. Ketiga dimensi CSR yang
Ketiga dimensi tersebut kemudian diturunkan ke dalam CSR dan diberi nama
39
Rudito, Corporate Social Responsibilty, h. 8.
40
Iwan J. Azis dan Lydia M. Napitulu, Pembangunan Berkelanjutan: Peran dan
Kontribusi Emil Salim (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2010), h. 264.
41
(delapan) tujuan yang hendak dicapai sampai tahun 2015 oleh negara-negara
108 dari 175 negara yang dinilai oleh UNDP pada tahun 2013 lalu.
41
Eko Prasetyo, “Pelaksanaan CSR (Corporate Social Responsibility) Sebagai Tanggung
Jawab Perusahaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan
Terbatas (Studi di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk), (Skripsi S1 Fakultas Hukum Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa Banten, 2010), h. 27.
42
BAB III
terbatas hasil gabungan para pengusaha dari kelompok modal asing dan penanam
Interprise (DICE) yang pada tahun 1973 membangun pabrik semen Cap Tiga
sebesar 50.000 ton /tahun semen abu-abu pada tanggal 4 Agustus 1975. Tanggal
ini kemudian ditetapkan sebagai hari jadi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
produk semen khusus. Saat ini total kapasitas produksinya sebesar 18.6 juta ton
(Jatrophica Curcas) pada lahan bekas penambangan batu kapur. Indocement juga
kecil untuk masyarakat di sekitar pabrik Citeureup dan Cirebon. Sampah yang
44
energi Aipda proses produksi, dan juga menghasilkan kompos sebagai bagian
2. Visi, Misi, Motto, dan Logo dari PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
Visi
Misi
Motto
Logo
Struktur organisasi ini disusun satu badan usaha yang bergerak dalam
unit-unit organisasi secara fungsional, hal ini untuk memudahkan kinerja dari
45
Division dan HR Directorate Office & others, dimana dalam bagan Corporate
Public and Internal Affairs Division yang mengawasi urusan tanggung jawab
publik dan urusan internal pengembangan SDM terdapat bagian yang mengatur
sebuah perusahaan profesional dan bertanggung jawab serta atas segala kegiatan
Tbk
produsen semen terbesar di Indonesia memiliki dampak positif dan negatif dari
dengan kegiatan usahanya yang diwujudkan dalam program CSR. Program CSR
Indocement dirancang sedemikian rupa agar tidak hanya dikenal sebagai kegiatan
perusahaan dari tahun 1974 hingga tahun 1990. Kegiatan tanggung jawab sosial
pengamanan operasi pabrik agar operasional pabrik tetap berjalan kondusif tanpa
adanya gangguan. Kegiatan ini masih bersifat filantropi, seperti bakti sosial,
memberikan sumbangan dana dan kegiatan lainnya yang bersifat donasi dan
charity.
48
Namun saat ini kegiatan CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk lebih
program CSR lima tahunan. Program-program yang semula hanya bersifat donasi
dan charity, kini lebih pada program berkelanjutan sehingga dapat memampukan
Tunggal Prakarsa Tbk tidak lepas dari apa yang menjadi kesepakatan dalam
MDGs, triple bottom line dan juga isu-isu global lainnya. Namun demikian, bukan
2. Visi, Misi, Filosofi, dan Logo CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
harmonis.”
(suistainable development).”
49
perusahaan di lingkungannya.”
pada konsep triple bottom line, yaitu keseimbangan dalam menjaga kelestarian
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang dibuat dalam bentuk Rencana Strategis
telah menetapkan target lima tahunan Program CSR dengan Lima Pilar Program
Development Program.
pemberdayaan integratif”
dalam Gambar 6. terbagi menjadi dua jenis, yakni Program Lima Pilar
program CSR.
BILIKOM
- Objective CSR Kebutuhan Masyarakat
- Peta Demografi
Kebijakan CSR
Indocement
Rencana CSR
Program
Kerangka
Pemikiran
Pemantauan & Realisasi CSR
Evaluasi Program
masyarakat beserta tokoh agama, tokoh masyarakat dan perangkat desa dalam
masyarakat desa binaan dan pemerintahan desa yang dinamakan Bina Lingkungan
desa binaan. Kebutuhan masyarakat desa binaan yang diajukan dalam BILIKOM,
hasil dari social mapping (pemetaan kondisi sosial demografi masyarakat desa
melalui kebijakan yang dikeluarkan oleh direksi perusahaan. Program yang telah
letaknya berdekatan dengan perusahaan dan yang dilalui oleh jalur conveyor
yang dijadikan acuan oleh CSR Indocement dalam menjalankan tanggung jawab
sosial perusahaannya.
kelaparan).
55
untuk semua).
lingkungan).
untuk pembangunan).
dan masyarakat sebagai sasaran kegiatan CSR tersebut. Pelaksanaan CSR sebagai
menjalankan program CSR, seperti Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam Pusat
memberikan peluang kerja pada wilayah dengan kesempatan kerja yang langka,
pola pikir masyarakat tentang kebersihan dan sanitasi di dalam dan sekitar desa,
pada kegiatan yang memiliki nilai ekonomi serta memberi manfaat sosial yang
Berikut adalah sejarah tentang CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk unit
Citeureup:
sub security departement. Alasan BILIK atau yang saat ini dikenal sebagai
Development Office), dalam hal ini CDO telah terpisah dan menjadi divisi
tersendiri. Tidak hanya pergantian nama tetapi pada saat itu juga mulai ada
5. Tahun 2009, CDO berganti nama menjadi CSR Departemen, yang berada
Hingga April 2014, pada saat penulisan penelitian ini Corporate Social
bawah Safety Security Community Division (SSCD). Divisi ini membawahi Safety
tokoh masyarakat, tokoh agama, local authority dan lain-lain. Departemen ini
bekerja sama dengan seluruh divisi untuk meminimalkan terjadinya risiko dari
desa binaan;
binaan;
desa binaan;
gangguan debu;
hal ini dengan Serikat Pekerja (SP) dan Ikatan Manajemen Staff (IMI)
cepat;
Departemen.
bermanfaat secara ekonomi, sosial dan lingkungan (triple bottom line). Perseroan
berkelanjutan.
1. Pilar Pendidikan1
1
Studi Dokumentasi Laporan Realisasi Program CSR 2012-2013
61
Anak Asuh, Program Anak Unggulan dan Program Beasiswa serta program
magang untuk siswa sekolah menengah kejuruan yang berasal dari desa
binaan.
dalam beberapa program di pilar pendidikan ini, seperti pada acara Training
Tunggal Prakarsa Tbk. Program Training ini untuk meningkatkan SDM guru
Menjadi Guru Efektif, Inspiratif, dan Inovatif” yang diikuti guru-guru PAUD
Kecamatan Klapanunggal.2
2. Pilar Kesehatan3
2
Observasi kegiatan Training & pelatihan pilar pendidikan, Citeureup, 17&21 April 2014
3
Studi dokumentasi Laporan Realisasi Program CSR 2012-2013
62
penyakit menular.
secara preventif, promotif dan kuratif. Pada tahun 2012-2014 program yang
Ibu dan anak, bantuan makanan tambahan, pembangunan sarana air bersih,
dan Gunung Putri untuk Pemberian Makanan Tambahan yang saat itu
menunya roti goreng, takaran saji dari masing-masing posyandu di 12 desa ini
3. Pilar Ekonomi. 5
4
Observasi pada kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pilar kesehatan,
Citeureup, 22 April 2014
5
Studi Dokumentasi Laporan Realisasi Program CSR Indocement 2012-2013
63
memfasilitasi kredit usaha mikro bekerja sama dengan PKBL Bank Mandiri
6
Studi Dokumentasi Laporan Realisasi Program CSR Indocement 2012-2013
64
pembinaan olahraga.
dan peringatan hari besar Islam (hewan kurban, bantuan beras zakat, dll.),
kemasyarakatan.
5. Pilar Keamanan7
dan peran aktif Indocement untuk turut serta melakukan upaya pemeliharaan
7
Studi Dokumentasi Laporan Realisasi Program CSR Indocement 2012-2013
65
program unggulan yang sengaja dibuat dan mengacu kepada sifatnya yang
berkelanjutan, dan mengacu kepada konsep triple bottom line. Meskipun tak
8
Studi Dokumentasi Laporan Realisasi Program CSR Indocement 2012-2013
66
yang dijalankan harus menghasilkan input, output, dan impact bertumpu pada tiga
memelihara dan memanen perkebunan jarak pagar yang saat ini seluas 24
pohon. Adapun total panen buah jarak pagar dari kebun budi daya, kebun
induk, kebun Tegal panjang dan kebun quarry A selama tahun 2012
sebagai salah satu sumber bahan alternatif. Hingga kini, jumlah bio-fuel
sendiri.9
melibatkan warga/masyarakat sekitar yaitu petani dari desa Lulut dan desa
Jati Jumbo Eka Panca adalah bibit jati yang merupakan turunan dari
bibit jati Solomon yang diproses dengan metode kultur jaringan melalui
proses laboratorium. Arti nama eka panca adalah 1 bibit jati untuk 5
9
Studi Dokumentasi Laporan Realisasi Program CSR Indocement 2012-2013
10
Ibid.
68
luar dengan pupuk yang telah diproses secara khusus. Proses pemupukan
dilakukan dengan metode khusus, lokasi penanaman Jati Jumbo Eka Panca
sebanyak 600 pohon sebagai naungan bagi tanaman jarak pagar yang
ditanam sejumlah 500 pohon dengan sistem baru yaitu ukuran lubang dan
11
Studi Dokumentasi Laporan Realisasi Program CSR Indocement 2012-2013
12
Ibid.,
69
desa binaan, dengan tujuan ikut menciptakan tenaga kerja (montir sepeda
dimana alumni terbaik dari pelatihan montir ini akan dilatih intensif dan
13
Studi Dokumentasi Laporan Realisasi Program CSR Indocement 2012-2013
70
Hingga saat ini sudah berjalan 7 pelatihan di bidang seni dan budaya
Beladiri Karate, Pelatihan Drama untuk remaja dan anak-anak SD, Tarian
14
Studi Dokumentasi Laporan Realisasi Program CSR Indocement 2012-2013
15
Ibid.,
71
lahan bekas tambang atau lahan tambang yang belum digunakan dan
dan varietas yang cocok, teknik budi daya peternakan sapi & perikanan,
16
Studi Dokumentasi Laporan Realisasi Program CSR Indocement 2012-2013
72
BAB IV
Masyarakat
Gambar 11
Sistem Pemberdayaan Terpadu Program P3M CSR PT ITP 2011-2015
Untuk lebih memahami tentang bagaimana konsep dari program ini maka
penulis akan memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan program ini berdasarkan
hasil wawancara dengan staf CSR Bapak Irwandi, Ibu Nina, Bapak Rizal selaku
2. Obyektif program
3. Penanggung jawab
4. Cakupan area
5. Pelaksanaan
1
Studi Dokumentasi Presentasi Pengenalan Program Pusat Pelatihan dan Pemberdayaan
Masyarakat CSR Indocement
74
6. Jenis Program2
a. Kategori
perusahaan.
b. Sifat
setiap tahunnya.
Dalam satu tahun, target dari program ini adalah 12 pelatihan yang
diberikan.
d. Lamanya program
2
Studi Dokumentasi Presentasi Pengenalan Program Pusat Pelatihan dan Pemberdayaan
Masyarakat CSR Indocement
75
e. Ukuran keberhasilan
pelatihan di P3M.
7. Karakteristik program3
a. Kepala desa
perangkat desa.
usaha di P3M
b. Pemerintah Kabupaten
yaitu:
3
Studi Dokumentasi Presentasi Pengenalan Program Pusat Pelatihan dan Pemberdayaan
Masyarakat CSR Indocement
76
c. Institusi Pendidikan
lain:
keberhasilan program.
a. Program pendidikan
c. Local Purchase
8. Benefit Program4
peternakan.
diikuti.
pemberdayaan.
operasional pabrik.
4
Studi Dokumentasi Presentasi Pengenalan Program Pusat Pelatihan dan Pemberdayaan
Masyarakat CSR Indocement
78
Masyarakat (P3M)
berikut:5
5
Yusuf Wibisono, Membedah Konsep dan Aplikasi CSR (Gresik: Fascho Publishing,
2007), h. 126-151.
79
b) Menetapkan Tujuan
Indocement:
c) Menetapkan Kebijakan
e) Menyediakan SDM
6
Wawancara Pribadi dengan Irwandi Malik CSR Comunication Officer, Citeureup, 8
April 2014
7
Wawancara Pribadi dengan Nina Staff CSR, Citeureup, 9 April 2014
81
CSR tetapi juga dibantu oleh masyarakat desa binaan dan beberapa
8
Wawancara Pribadi dengan Nina Staff CSR, Citeureup, 9 April 2014
82
dengan masyarakat.
9
Wawancara Pribadi dengan Irwandi Malik CSR Comunication Officer, Citeureup, 8
April 2014
83
desa.
10
Wawancara Pribadi dengan Nina Staff CSR, Citeureup, 9 April 2014
84
g) Membagi Wilayah
Tabel 3
Contoh Pembagian Wilayah
11
Yusuf Wibisono, Membedah Konsep & Aplikasi CSR, h. 137
85
Bantar Jati, Desa Pasir Mukti, Desa Tajur, Desa Hambalang dan
Desa Tarikolot.
h) Mengelola Dana
dengan modal korporasi dan secara teknis dana CSR adalah bagian
“Untuk program P3M, kita lihat dari bawah. Kira-kira apa saja
potensi masyarakat yang bisa kita gali, karena kalau kita bentuk dari
atas, kita maunya begini, belum tentu cocok untuk masyarakat. Saat ini
masyarakat membutuhkan pekerjaan karena angka pengangguran yang
tinggi maka kita bantu dengan program ini.”13
berjalan ini dilaksanakan oleh CSR Indocement. Staf dari CSR yang
3. Evaluasi
dipenuhi dibuktikan dari jalur conveyor selalu dalam keadaan baik dan
program CSR dapat dilihat dari peningkatan mutu dari sumber daya
kepuasan:
4. Reporting
15
Wawancara Pribadi dengan Irwandi Malik CSR Communication Officer
16
Studi Dokumentasi Brosur CSR Indocement
89
mengatakan bahwa:
17
Wawancara Pribadi dengan Irwandi Malik CSR Comunication Officer
18
Wawancara Pribadi dengan Ibu Nina Staff CSR Indocement
90
dilaksanakan oleh CSR Indocement ini mendukung program agar mencapai tujuan
CSR Indocement memberikan beberapa modal yang dianggap tidak memiliki oleh
masyarakat paling miskin. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh
19
Maria Nindita Radyanti, CSR Untuk Pemberdayaan Ekonomi Lokal (Jakarta: Indonesia
Bussiness Links, 2008), h. 36.
91
Pemberdayaan Masyarakat
Mekanisme yang dilakukan pada program P3M ini adalah Top Down
desa binaan berdasarkan potensi desa dan masyarakatnya, lalu rancangan program
20
Dapat dilihat pada BAB II hal. 34
21
Dapat dilihat pada BAB II hal. 35
92
CSR. Dengan membentuk satuan tugas pada setiap bidang program dan desa
1. Bidang Pertanian23
ternak sapi.
22
Observasi pada Program Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat April 2014
23
Studi Dokumentasi Laporan Realisasi Program CSR Indocement 2012-2013
93
secara optimum.
secara optimum.
secara optimum.
f) Tanaman Buah
secara optimum.
94
Agustus 2013, bertempat di aula P3M desa Tajur. Maksud dan tujuan
keras.
2. Bidang Peternakan 24
a) Peternakan Sapi
24
Studi Dokumentasi Laporan Realisasi Program CSR Indocement 2012-2013
95
secara optimum.
jumlah 200 ekor dan saat ini sudah memasuki tahap puncak
diambil telurnya, saat ini ayam negeri petelur yang dibudi dayakan
vitamin rutin tiap pekan dan disenfektan untuk ayam maupun sekitar
daya ternak domba Garut adalah Bapak Budi Susilo Setiawan, S.Pt.;
ternak dari Desa Nambo) salah satu desa binaan Indocement dengan
diikuti oleh 22 peserta yang terdiri dari semua pekerja P3M, peserta
3. Bidang Perikanan25
a) Kolam Tanah
dan dasar berupa tanah, kolam ini cukup populer di kalangan petani
suhu akan diatur oleh alam, keadaan alami kolam yang mirip dengan
habitat asli ikan, akan membuat daya hidup lebih tinggi, P3M
b) Kolam Terpal
25
Studi Dokumentasi Laporan Realisasi Program CSR Indocement 2012-2013
99
Ikan hias tawar Indonesia memiliki nilai potensi pasar yang tinggi,
budi daya ikan hias bernilai ekonomi di pasaran lokal dan menjadi
mendapatkan metode yang baik untuk budi daya ikan hias tersebut.
e) Pelatihan Budi Daya Ikan Hias Akuarium dan Ikan Air Tawar
Tajur, Bogor. Maksud dan tujuan diadakan acara ini adalah untuk
ikan. Dimulai dari pengenalan beberapa ikan hias yang mudah untuk
penjualannya.
Budi Lestari dan Bapak Udin dari kelompok tani ikan hias binaan
Pelatihan budi daya ikan hias akuarium dan air tawar merupakan
Tabel 4
Jadwal Pelatihan P3M Hambalang Tahun 2014
WAKTU
NO JENIS PELATIHAN DURASI KERJASAMA INSTANSI MATERI PELATIHAN NARASUMBER PESERTA
PELATIHAN
1 BIDANG PERTANIAN
Teknik Pengolahan Lahan Bpk Raharjo Kelompok Tani Legok Rati
Budidaya Singkong Teknik Penanaman Singkong Intensif Bpk Rudi Peserta Magang
Jan-14 5 hari Mitra Tani Gunung Putri
Manado Teknik Perawatan Bpk Ahmad
Penanganan Pasca Panen
Teknik Penanaman Bpk Supriono CSR Staff
Budidaya Sorgum Feb-14 1 Hari Biothrop Bogor Teknik Panen dan Pasca Panen Peserta Magang
Potensi Energi Sorgum Warga Desa binaan
Budidaya Kacang Teknik Budidaya Kacang Edamame Bpk Yayan Peserta Magang
Mar-14 3 hari Bionicfarm
Edamame Analisis Usaha Warga Desa binaan
Pengenalan Material Bahan Pupuk Organik Bpk Hari Winarsa Peserta Magang
Pembuatan Pupuk Organik Apr-14 5 Hari CV AHM (Alam Hijau Makmur) Teknik Pembuatan Pupuk Organik Warga Desa binaan
Penerapan Pupuk Organik
PPS (Penyuluh dan Pembina Teknik Budidaya Buah Naga Bpk Ilyas Kelompok Tani Legok Rati
Budidaya Buah Naga Mei-14 6 Bulan
Pertanian) Kab.Bogor Potensi Usaha Peserta Magang
Potensi Usaha Budidaya Jati Jumbo Bpk Hari Winarsa Peserta Magang
Budidaya Jati Jumbo Eka Analisis Usaha Warga Desa Binaan
Sep-14 2 hari CV AHM (Alam Hijau Makmur)
Panca Teknik Penanaman
Teknik Pemeliharaan
Teknik Budidaya Tanaman Hias Bpk Hari Winarsa Peserta Magang
Budidaya Tanaman Hias Okt-14 2 hari CV AHM (Alam Hijau Makmur)
Analisis Usaha Warga Desa Binaan
Pengenalan Tanaman Organik Bpk Yayan Peserta Magang
Budidaya Sayuran Organik Nov-14 2 hari Bionicfarm Teknik Budidaya Warga Desa Binaan
Potensi Pasar
Teknik Pembibitan Tanaman Keras Bpk Hari Winarsa Peserta Magang
Budidaya Tanaman Keras,
Des-14 2 hari CV AHM (Alam Hijau Makmur) Analisa Usaha Budidaya Warga Desa Binaan
Buah dan Tanaman Energi
Potensi Usaha
2 BIDANG PETERNAKAN
Teknik Budidaya Ternak Domba Drh. Aswar Peserta Magang (6 orang)
Budidaya Domba Garut
Tiap Tahun 8 Bulan P3M Analisis Usaha
Paket Intensif
Potensi Usaha
Teknik Budidaya Ternak Domba Budi Susilo, S.pt Peserta Magang
Dr.Ir. I Komang G
Wiryawan (Ahli
Budidaya Domba Garut Sep-14 2 Hari Pafet IPB Analisis Usaha Warga Desa Binaan
Pakan Ternak
Domba PAFET IPB)
Potensi Usaha
Kesiapan Metal Beragribisnis Henky FK Warga Desa Binaan
Kelompok Swadaya
Budidaya Ayam Arab Okt-14 2 Hari Teori Budidaya Ayam Arab Ujang Iskandar
Masyarakat (Hidayah Alam)
Praktek Budidaya Ayam Arab Nurohim
Kesiapan Metal Beragribisnis Bpk. Ating Warga Desa Binaan
Budidaya Ayam Petelur Nov-14 2 Hari CV.Media Farm Teori Budidaya Ayam Petelur Bpk. Junaedi
Praktek Budidaya Ayam Petelur
Budidaya Penggemukan Teknik Pakan Drh. Aswar Warga Desa Binaan
Des-14 2 Hari PPS Peternakan Kec.Citeureup
Sapi Pedaging Teknik Pemeliharaan
3 BIDANG PERIKANAN
Pembuatan Tempat Bpk Udin Peserta Magang
Budidaya Cacing
Sep-14 1 Hari P3M Pembuatan Pakan Kholid Samsurrijal Warga Desa Binaan
Lumbricus
Perbanyakan dan Pemeliharaan
Pembibitan Bpk Udin Peserta Magang
Budidaya Lele Okt-14 2 Hari P3M
Pemeliharaan Kholid Samsurrijal Warga Desa Binaan
Dept. Kelautan dan Perikanan Teknik Budidaya Ikan Hias Kolam Dr Dadan Peserta Magang
Budidaya Ikan Hias Kolam Nov-14 2 Hari
(RAISER Cibinong) Penanganan Penyakit Ikan Hias Kholik Warga Desa Binaan
Budidaya Ikan Hias Dept. Kelautan dan Perikanan Teknik Budidaya Ikan Hias Aquarium Dr Dadan Peserta Magang
Des-14 2 Hari
Aquarium (RAISER Cibinong) Penanganan Penyakit Ikan Aquarium Kholik Warga Desa Binaan
Masyarakat
pemukiman warga yang berarti dapat menciptakan lapangan kerja baru untuk
harus dijelaskan empat komponen yang merupakan bagian dari keberlanjutan itu
26
Bambang Rudito, CSR Jawaban Bagi Model Pembangunan Indonesia Masa Kini
(Jakarta: ICSD, 2004) h. 116.
103
mampu untuk mengolah sumber daya alam yang terdapat di desanya, agar
perikanan.
bidang perikanan dan kini menjalani bisnis ikan hias dan pembibitan ikan
Diharapkan peserta P3M yang lain dapat seperti pak Budi yang
generasi penerusnya.
pemerintah dan kerja sama antar komuniti. Dengan dibangunnya P3M ini
27
Wawancara Pribadi dengan Bapak Budi Lestari Penerima Manfaat/Peserta P3M CSR
Indocement, Citeureup, 13 April 2014
104
membutuhkan biaya yang lebih besar, cara lain agar budi daya ini berjalan
menjelaskan:
Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Taruna merupakan mitra binaan CSR
dan bantuan dari pemerintah serta CSR Indocement, Hitaci telah membuat
kebun bibit dan demplot dalam satu pekarangan yang juga merupakan
28
Wawancara Pribadi dengan Bapak Dayat Penerima Manfaat/Peserta P3M CSR
Indocement, Citeureup, 14 April 2014
105
lahan bekas tambang atau lahan tambang yang belum digunakan dan
varietas yang cocok, teknik budi daya peternakan sapi & perikanan,
mengakibatkan tanah di lahan itu menjadi keras hingga akan sulit untuk
29
Wawancara Pribadi dengan Bapak Tatang Efendi, Pengurus Hitaci/Mitra binaan CSR
Indocement/Peserta P3M, Citeureup, 13 April 2014
106
areal bekas tambang, pembuatan kolam ikan dan kandang sapi, dan
ini, suasana di daerah P3M yang merupakan lahan bekas tambang itu
sudah tidak segersang dan panas seperti dahulu, P3M telah membuat
kehidupan yang baru dan akan terus berusaha untuk menjaga lingkungan
di masa depan.30
hasilnya kini P3M mempunyai puluhan kolam ikan dengan jenis beragam
seperti lele sangkuriang, bawal, gurame, nila, koi dan berbagai ikan hias.31
30
Wawancara Pribadi dengan Kholid Samsurrijal Head Project P3M CSR Indocement,
Citeureup, 11 April 2014
31
Wawancara Pribadi dengan Ayub Sunarya, Peserta P3M CSR Indocement, Citeureup
15 April 2014
107
mangu, cabai, pepaya, jagung, talas, lengkuas, sirih, dan tanaman keras.
kambing, dan entog. Sementara itu, di bidang perikanan, saat ini sedang
menjadi mitra binaan dari CSR Indocement. Namun, tidak semua peserta
32
Wawancara Pribadi dengan Bapak Dayat Penerima Manfaat/Peserta P3M CSR
Indocement
108
mengoptimalkan manfaat dari sumber daya alam dan sumber daya manusia,
sumber daya alam dan sumber daya manusia. Dari segi sumber daya alam,
lingkungan. Program ini untuk merevitalisasi tanah agar area resapan air dan
masa yang akan datang. Oleh karena itu perusahaan berkewajiban untuk membuat
program atau proyek yang berkelanjutan untuk masyarakat sebagai ganti untuk
generasi yang akan datang dengan mewariskan usaha atau kesempatan kerja di
bidang lain.
Salah satu program P3M pada bidang Peternakan yaitu budi daya ternak
domba, peserta pelatihan adalah masyarakat desa binaan yang berminat untuk
sertifikat pelatihan dan bantuan ternak dan bantuan modal untuk memulai usaha
5 ekor domba, banyak peserta yang menjual modal ternaknya mereka dengan
alasan menernak 5 ekor domba tidak cukup untuk membiayai hidup sehari-hari.
33
Yayasan SPES, Pembangunan Berkelanjutan, h. 3.
109
menghemat biaya, waktu dan tenaga. Hal ini sesuai dengan konsep implementasi
Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa tindakan bersama yang berkesinambungan
peternakan, dan bidang lainnya. Karena disadari bahwa untuk merubah pola pikir
adalah usaha yang dijalankan terus menerus, maka program P3M yang merupakan
antara lain: Teknis pertanian terpadu, Teknik reklamasi, Perubahan zonasi dan
fungsi lahan, Penentuan komoditi, spesies dan varietas yang cocok, Teknik budi
daya peternakan sapi & perikanan, Pemilihan dan penerapan teknologi, Pemilihan
34
Soetomo, Pemberdayaan Masyarakat Mungkinkah Muncul Antitesisnya? (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2011), h. 96.
35
Ibid., h. 198.
36
Studi Dokumentasi Brosur CSR Indocement
110
masyarakat. Dampak dari salah satu program P3M CSR Indocement adalah
di bidang manusia, nyatanya banyak peserta latihan P3M tidak melanjutkan modal
kini memiliki usaha dan menjadi mitra binaan dari CSR Indocement. Bagi peserta
yang tidak melanjutkan usaha mungkin sama sekali tidak merasakan efek
„gagal‟ mungkin saja terjadi di luar dampak dari kegiatan P3M itu sendiri.
Keberlanjutan di bidang lingkungan, kali ini dampak yang sangat dirasakan oleh
37
Wawancara Pribadi dengan Bapak Kholid Samsurijjal, Head Project P3M
111
pelatihan, mitra binaan, maupun tidak pernah sama sekali berhubungan dengan
area bekas pertambangan sendiri bentuk usaha nyata dari tanggung jawab atas
Dari uraian tersebut, dampak dari kegiatan di P3M ini sudah sejalan dengan
usaha untuk memandirikan dirinya, CSR Indocement akan dengan senang hati
anggaran dari keuntungan penjualan ini dijalankan dengan fokus ekspansi usaha
berjalan kondusif tanpa adanya gangguan. Namun saat ini kegiatan CSR
Indocement tidak lagi bersifat charity, kini lebih pada program berkelanjutan
kegiatan pun kini sudah masuk biaya operasional pabrik, tidak lagi
Officer dapat ikut bergabung membantu pelaksanaan program, disebut juga CSR
112
dan melaksanakan peran CSRnya dengan baik sesuai dengan fungsi dan tanggung
jawabnya di dalam organisasi. Jika tidak demikian, maka yang ada hanyalah CSR
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Citeureup untuk melihat implementasi CSR serta tahapan dan dampak paska
Line, yaitu profit yang didapat oleh Indocement, setiap tahunnya telah
115
bekas lahan tambang yang pada awalnya merupakan lahan tidak subur
bidang tersebut.
116
B. Saran
ini, mengingat masih ada masyarakat yang belum mengetahui P3M dan
program-programnya.
perusahaan, bukan dari dana operasional atau produksi yang menjadi biaya
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Internet
Jaya, Askar. “Konsep Pembangunan Berkelanjutan (Suistainable Development).”
Artikel diakses pada 17 April 2014 dari http://www.rudyct.com/PPS702-
ipb/0914/askar_jaya
Kalangit, Holy K. M. “Konsep Corporate Social Responsibility, Pengaturan dan
Pelaksanaannya di Indonesia,” Artikel diakses pada 5 April 2014 dari
http://www.slideshare.net/KingHBengawan/20090202132726-a
Rudi, Asep. “Pentingnya Pebisnis Mengembangkan CSR.” Artikel diakses pada 5
Mei 2014 dari http://indi-smart.com/blog/?tag=csr
TRANSKRIP WAWANCARA
1. Apakah CSR Indocement memiliki visi dan misi khusus dalam lingkup
menjalankan kegiatan CSR-nya?
2. Apa tujuan dari CSR Indocement?
3. Bagaimana dengan tujuan CSR dalam program pemberdayaan masyarakat
khususnya dalam P3M?
4. Program yang seperti apa yang menjadi program utama dari perencanaan
program CSR Indocement?
5. Siapa yang menjadi fokus dalam program P3M ini?
6. Bagaimana komitmen perusahaan dalam menjalankan program ini?
7. Dampak langsung apa yang dirasakan secara langsung oleh Indocement dengan
adanya program ini?
8. Adakah fasilitas lain selain pelatihan yang diberikan oleh Indocement terkait
program P3M ini?
9. Adakah penghargaan dari lembaga khusus atau pemerintahan untuk program
P3M ini?
10. Bagaimana tahapan-tahapan pelaksanaan CSR Indocement ?
11. Aspek apa yang menjadi fokus CSR PT Indocement?
12. Bagaimana dengan sistem pelaporan/evaluasi dari kegiatan CSR ini pak?
Menggunakan media atau sarana seperti apa baik internal maupun eksternal?
13. Apakah CSR Indocement menjalin kerja sama dengan perusahaan atau
lembaga lain dalam kegiatan CSR nya?
A1
Daftar wawancara dengan Ibu Nina
CSR Officer
melaksanakan CSR atau CSR adalah bagian dari satu divisi khusus?
CSRnya?
desa binaan?
dan masyarakat?
6. Hasil dan manfaat apa yang dirasakan masyarakat setelah kegiatan CSR ini?
A2
Daftar wawancara dengan Bapak Kholid Samsurrijal
program?
10. Apa P3M ini hanya menjadi tempat pelatihan saja pak?
A3
Daftar wawancara dengan pihak penerima manfaat
1. Bagaimana awalnya usaha bapak ini bisa menjadi mitra binaan CSR PT
Indocement Tunggal Prakarsa?
2. Bagaimana awalnya bapak memutuskan untuk menjalani usaha kelompok,
karena awalnya bapak sudah mempunyai usaha sendiri?
3. Sejak kapan bapak menjadi mitra binaan CSR Indocement?
4. Setelah menjadi mitra binaan CSR Indocement binaan/bantuan apakah yang
bapak sudah terima?
5. Apakah dengan usaha perikanan ini bapak dan anggota kelompok yang lain
dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga?
6. Selama bapak menjadi instruktur pelatihan perikanan di P3M apakah bapak
mengetahui perkembangan dari peserta pelatihannya?
7. Apakah selama dalam menjadi instruktur itu bapak mengalami kendala atau
kesulitan baik pada saat pelatihan hingga paska pelatihan?
8. Apa manfaat yang dirasakan setelah usaha perikanan bapak ini menjadi mitra
binaan CSR Indocement?
9. Apa harapan bapak kedepannya?
10. Bagaimana bapak menentukan anggota kelompok usaha Pupuk Kompos
Organik Hitaci ini?
11. Bagaimana modal awal bapak dan kelompok usaha lain membangun
kelompok Hitaci ini?
12. Bantuan apa yang diterima kelompok usaha Pupuk Kompos Organik ini
setelah menjadi mitra binaan CSR Indocement?
13. Setelah menjadi mitra binaan CSR Indocement, apakah bapak turut
berkontribusi dalam masyarakat seputar pupuk kompos organik ini?
14. Program-program seperti apakah yang ada di kelompok usaha Hitaci ini?
A4
15. Darimanakah bapak mendapatkan modal awal untuk menjalankan peternakan
domba?
16. Bagaimana perkembangan usaha ternak bapak sekarang?
17. Bagaimana bapak membentuk kelompok usaha pertanian ini?
18. Mengapa bapak tertarik untuk menjadi petani singkong?
19. Apakah selama bapak menjalani usaha ini menemukan kendala, dan
bagaimana cara bapak mengatasi kendala tersebut?
20. Sejak kapan bapak mengikuti pelatihan di P3M ini?
21. Lalu setelah mengikuti pelatihan di P3M ini apa kegiatan bapak?
22. Bagaimana bapak bisa mengurus perikanan di P3M ini?
23. Mengapa bapak tidak membuat usaha perikanan sendiri?
24. Apakah bapak tidak mengajukan bantuan modal ke CSR Indocement?
25. Manfaat apa saja yang dirasakan bapak setelah mengikuti pelatihan di P3M?
26. Apakah bapak pernah membagi pengetahuan mengenai perikanan setelah
mengikuti pelatihan di P3M ini?
A5
HASIL WAWANCARA
1. Apakah CSR Indocement memiliki visi dan misi khusus dalam lingkup
menjalankan kegiatan CSR-nya?
Kita kalau visi dan misi perusahaan itu kan memang khusus punya perusahaan,
lalu diturunkan ke visi misi CSR secara khusus. Kita selaku perusahaan
menjunjung tinggi nilai-nilai harmonis dengan masyarakat dan menjaga
lingkungan.
A6
membuat program dengan tujuan untuk membantu masyarakat dalam
memberdayakan diri dalam berbagai usaha pelatihan pertanian, peternakan, dan
perikanan.
A7
10. Bagaimana tahapan-tahapan pelaksanaan CSR Indocement ?
Tahapan pelaksanaan program CSR didasarkan pada kondisi objektif dari
masing-masing desa binaan dengan melibatkan para pemangku kepentingan
yang semuanya diatur dalam SOP kebijakan perusahaan.
12. Bagaimana dengan sistem pelaporan/evaluasi dari kegiatan CSR ini pak?
Menggunakan media atau sarana seperti apa baik internal maupun
eksternal?
Pelaporan kita punya yang namanya Intranet. Setiap kegiatan yang kita lakukan
di CSR, kita pasti akan posting ke Intranet sehingga semua divisi dapat melihat
itu. Kita juga punya buletin Konkrit. Kemudian untuk stakeholder ada annual
report, laporan tahunan perusahaan. Kita ada laporan CSR keseluruhan di sana
termasuk program P3M.
13. Apakah CSR Indocement menjalin kerja sama dengan perusahaan atau
lembaga lain dalam kegiatan CSR nya?
CSR Indocement bekerja sama dengan Institusi Pemerintah yakni Kades,
Kadus, BPD dan LPM. Institusi pendidikan bekerja sama dengan Institut
Pertanian Bogor. Institusi perbankan bekerja sama dengan Program Kemitraan
Bina Lingkungan Bank Mandiri dengan memberdayakan dan memandirikan
usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan pemangku kepentingan
(stakeholder).
A8
HASIL WAWANCARA
A9
4. Apakah kegiatan CSR Indocement memberikan image positif bagi
perusahaan dan masyarakat?
Ya. Kegiatan CSR ini sudah tentu memberikan image positif bagi perusahaan
dan masyarakat karena sudah semestinya terdapat hubungan yang saling
menguntungkan bagi kedua belah pihak.
6. Hasil dan manfaat apa yang dirasakan masyarakat setelah kegiatan CSR
ini?
Tentunya banyak ya, hasil dan manfaat yang diterima masyarakat salah satunya
adalah masyarakat yang sekarang telah sukses berkat pelatihan yang diberikan
PT Indocement dan mempunyai usaha sendiri dengan mempunyai pegawai
sendiri dalam melaksanakan usahanya serta menjadi teladan bagi masyarakat
sekitar yang ingin mengikuti jejaknya.
A10
HASIL WAWANCARA
adalah:
CSR Dept
administrasi P3M
Pertanian, Pelatihan)
A11
h. Membuat laporan bulanan sesuai dengan format yang telah ditentukan
oleh CSR Dept. dan menyerahkan laporan paling lambat pada tanggal 4
dan atau Pusat Pelatihan Usaha Ternak domba melalui penelitian atau
j. Menerima tamu dari luar PT ITP dari pihak yang berkepentingan dengan
P3M dan Pusat Penelitian Usaha ternak Domba setelah mendapatkan ijin
P3M
pelatihan di P3M
masyarakat.
p. Menaati SOP dan tata tertib yang berlaku di P3M dengan SOP serta
A12
3. Kegiatan/program apa saja yang sudah pernah bapak
laksanakan/tangani?
Cukup banyak ya seperti pada bidang pertanian ada pelatihan budi daya cabe,
tanaman hias dan keras, bank sampah, pembibitan vertikulture (proiklim) dari
pelatihan rutin setiap 8 bulan (peserta magang) terdiri dari 6 orang dari desa
binaan yang telah diseleksi dan setelah mendapatkan pelatihan selama 8 bulan
ternak domba dan pelatihan ayam petelur. Pada bidang perikanan pelatihan
Iya ada, biasanya Koordinator Desa yang memantau apakah usaha dari
peserta ini masih berjalan lancar atau tidak. Program pasca pelatihan ada
Indocement mudah dan tidak rumit, hanya menyerahkan apa yang dibutuhkan
dan foto, tetapi mereka malas dan tidak serius hingga akhirnya tidak
dapatkan selama pelatihan di P3M ini. Faktor inilah yang membawa mereka
A13
pada kategori “gagal”, padahal masih ada juga mitra yang berhasil setelah di
P3M ini yang seharusnya dapat menjadi inspirasi dan motivasi mereka untuk
maju.
pelatihannya?
Kalau menganggarkan itu bukan urusan saya mbak, orang kantor (staf CSR)
yang ngurusinnya.
program?
Semua hasil dari semua bidang (pertanian, peternakan, dan perikanan) saling
berintegrasi, seperti rumput king grass hasil dari pertanian untuk pakan
hewan ternak di P3M, kotoran ternak dapat dijadikan biogas dan pupuk
kompos, telur dari ayam ternak juga biasanya dibeli oleh CSR Indocement
berpendidikan tinggi, karena pada prakteknya ada juga dosen pertanian dan
A14
9. Menurut bapak bagaimana manfaat yang dirasakan masyarakat yang
Kalau menurut saya ada beberapa yang telah berhasil setelah mengikuti
pelatihan ini, itu karena mereka melanjutkan usaha dari pelatihannya dan
melanjutkan ke dalam usaha tetapi tetap dapat manfaat dari pengetahuan yang
bertambah.
10. Apa P3M ini hanya menjadi tempat pelatihan saja pak?
Tidak, P3M ini juga jadi sarana belajar untuk para siswa/mahasiswa yang
kolam ikan, kandang hewan ternak, pembuatan biogas hingga danau buatan
dapat menjadi sarana belajar bagi masyarakat maupun siswa yang ingin
Saya berharap P3M dapat terus melanjutkan kegiatannya dan kehadiran P3M
di lahan bekas tambang ini dapat terus bermanfaat bagi masyarakat sekitar
A15
HASIL WAWANCARA
1. Bagaimana awalnya usaha bapak ini bisa menjadi mitra binaan CSR PT
Sebelum usaha perikanan saya menjadi mitra binaan CSR Indocement saya
sudah menjalaninya dari tahun 1993, awalnya saya menjalani usaha ini
menjadikan desa kami (desa Lebak Pasar) menjadi miniatur desa wisata pada
Indocement.
A16
2. Bagaimana awalnya bapak memutuskan untuk menjalani usaha
Karena saya cukup merasakan kewalahan dengan usaha ini jika terus dijalani
sendiri, seperti pada tahun 1997 pasar ikan hias di daerah sendiri sedang
pada saat itu sedang musimnya beberapa ikan hias, tetapi pada tahun 2004
mulai turun lagi jumlah pedagang ikan hias di daerah Citeureup, hanya
beberapa yang mempunyai mental ikan seperti saya ini yang tetap setia
menjalani usaha ikan hias ini. Hingga akhir-akhir ini permintaan pasar
terhadap ikan hias seperti ikan Neon Cardinal, Koi, Comet, Cupang dan
kelompok saya dapat berbagi tugas dan kebutuhan dengan anggota kelompok
lainnya.
Sekitar pada tahun 2011, setelah mendapatkan pelatihan dari P3M saya
P3M CSR Indocement, saya juga beberapa kali diundang oleh CSR
daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Tetapi karena kesibukan saya akhir-
akhir ini cukup padat saya tidak lagi menjadi instruktur pada pelatihan
perikanan, yang menjadi instruktur di P3M saat ini adalah bapak Udin yang
A17
4. Setelah menjadi mitra binaan CSR Indocement binaan/bantuan apakah
Peralatan dan perlengkapan dalam bidang perikanan ini yang pasti, jadi kita
mengajukan apa yang dibutuhkan dan tidak mampu kita penuhi, seringnya sih
berupa barang, jadi misalkan kita butuh seng bekas untuk pagar dan besi nanti
CSR Indocement akan memberikan kepada kita, tentunya kita tidak hanya
cara swadaya dengan anggota yang lain untuk mengambil perlengkapan yang
sudah disiapkan CSR Indocement di kantor, jadi kami menyewa mobil untuk
pelatihan di P3M dan kesempatan kepada saya untuk sharing dengan yang
lainnya mengenai perikanan ini. Jika ada pameran mengenai UMKM atau
mitra binaan kami juga sering diundang menghadirinya, seperti pada acara
5. Apakah dengan usaha perikanan ini bapak dan anggota kelompok yang
akan berbuah manis, sekarang saya sudah berhasil membiayai anak saya
kuliah dan sekarang sedang ikut Sekolah Pelayaran, dan anak yang kedua
daerah Depok, lahan untuk membangun kolam ikan saya juga menggunakan
lahan sendiri. Begitupun juga dengan anggota yang lain, kalau mereka mau
A18
keluarganya. Apalagi ini adalah hidup saya, saya berhenti bekerja di
Pertamina dan membuka usaha ikan hias ini karena hobi, jadi usaha ikan ini
sudah menjadi pekerjaan pokok saya yang jika tidak dijalankan dengan
Ada beberapa yang membuka usaha ikan hias setelah mengikuti pelatihan
ikan has ini, tetapi hanya kira-kira 2 orang dari 20 peserta yang mengikuti,
memberikan bantuan atau modal 100% sesuai dengan kebutuhan, jadi bagi
pemula kesulitan untuk memulai usaha ikan hias ini. Tapi bagi yang sudah
membuka usaha ikan hias ini ada beberapa yang menghubungi saya jika
mengalami kesulitan dalam menjalankan usaha ikan hias ini. Ada juga yang
sudah memulai usaha ikan hias tetapi karena kurang serius dan bersungguh-
Kalau dalam pelatihannya tidak ada, paling pada saat paska pelatihan saja
A19
ke instruktur mengenai ikan hias, seperti jika ada ikan yang sakit atau
8. Apa manfaat yang dirasakan setelah usaha perikanan bapak ini menjadi
Ini kolam ikan (sambil menunjukkan kolamnya) belum ada, setelah menjadi
mitra CSR Indocement saya bangun kolam ini dan CSR Indocement
seperti itulah, kalau tidak ada bantuan dari CSR Indocement mungkin saya
tidak mampu untuk membeli besi, seng dan paranet ini. Saya juga jadi punya
banyak pengalaman apalagi dapat sharing dengan yang lain mengenai usaha
Saya berharap dapat memajukan desa saya, harapan saya dapat mambangun
miniatur desa wisata, biar anak-anak kalau mau melihat sapi mandi tidak
harus datang ke Pasir Mukti (tempat wisata), di sini juga bisa. Saya juga ingin
menjadikan Citeureup sebagai sentra ikan hias lagi, karena pada awalnya
Citeureup pernah menjadi senar ikan hias yang akhirnya pindah ke Sukabumi,
pasar yang terus meningkat tiap bulannya, biasanya seminggu saya harus
A20
HASIL WAWANCARA
1. Bagaimana awalnya usaha bapak ini bisa menjadi mitra binaan CSR PT
HITACI)
Sesuai minat, jika ada yang berminat dan ingin serius dalam menjalani usaha
pupuk kompas organik maka dapat menjadi anggota kelompok usaha ini.
Yang jelas motto atau pesan yang selalu diingatkan oleh Hitaci kepada
generasi muda Citeureup adalah Tatap, Titip, Tutup. Yakni Tatap, tataplah
kami (orangtua/pendiri Hitaci) jika ada keburukan dalam diri kami jangkah
diikuti, tetapi jika ada kebaikan dalam diri kami maka ikutilah, tirulah. Titip,
jaga dan rawatlah apa yang telah kami buat (Kelompok Hitaci beserta
desa ini. Dan yang terakhir Tutup, jika ada kekurangan dalam masing-masing
kelompok yang ini mendapatkamn modal, kelompok yang lainnya tidak boleh
A21
3. Bagaimana modal awal bapak dan kelompok usaha lain membangun
dapat digunakan dapat menjadi modal awal. Awalnya kelompok Hitaci ini
lahir dari obrolan ngga jelas masyarakat yang memiliki usaha pada masing-
awalnya ngga jelas itu. Selain dapat bantuan dari CSR Indocement kami juga
satunya kelompok usaha yang komplit pada setiap bidang dalam satu
wilayah, kami mendapatkan sertifikat dan modal kira-kira 40 juta dari Pemda
4. Bantuan apa yang diterima kelompok usaha Pupuk Kompos Organik ini
terutama untuk memenuhi kebutuhan pupuk bagi para kelompok tani yang
berada dibawah binaan Hitaci. Selain itu, saya bersama warga ingin
berdiskusi dengan pihak Indocement agar lahan yang ada di wilayah ini dapat
A22
kami pergunakan sebagai Hak Guna Usaha (HGU) yang bertujuan untuk
Iya, kebetulan saya adalah koordinator Penyuluh Pertanian Swasta (PPS) dari
ini?
a. Pupuk Kompos Organik, yang diketuai oleh saya, pupuk kompas organik
ini banyak diminati, pupuk kompas organik ini pernah dipesan sampai ke
pelaku usaha tani yang menjadi langganan kami, Balitro juga hingga saat
perminggu. Pupuk organik ini dibandrol Rp. 650 per kilogram. Untuk
b. Pertanian Kembang Harapan, diketuai oleh Bapak Drs. Iip Jaipki, MM.
Beliau juga menjadi ketua dari Hitaci ini. Komoditi unggulan kelompok
A23
usaha ini diantaranya, kangkung, bayam merah, bayam hijau dan padi.
c. Perikanan Sentosa, diketuai oleh Bapak Budi Lestari. Kelompok usaha ini
masih banyak.
e. Taruna Tani Rahayu, diketuai oleh Dea putra bungsu dari saya (Bapak
dari restoran.
f. Kelompok Wanita Tani (KWT), diketuai oleh Ibu Elly Fachriyah, istri
dari Bapak Iip Jaipki, ketua Hitaci dan Pertanian Kembang Harapan.
Saya berharap Hitaci ini dapat menjadi penggagas terciptanya miniatur desa
A24
tidak hanya diberikan janji-janji palsu para caleg yang ketika pemilu berkoar-
pertanian yang kita punya tentunya dengan inovasi-inovasi unik, seperti kue
A25
HASIL WAWANCARA
Awalnya tahun 2009 saya ditawarkan oleh pihak desa untuk mengikuti
hanya sampai kelas 1 SD maka saya ingin mengikuti pelatihan ini untuk
menambah pengetahuan saya, apalagi pelatihnya langsung dari IPB yang ahli
dalam peternakan, jadi saya tertarik untuk mengikuti pelatihan ternak domba
diberikan induk domba 5 ekor untuk memulai usaha, tetapi saya berpikir
kalau hanya 5 ekor akan susah untuk menernakannya, jadi saya coba mencari
orang lain yang mempunyai domba untuk bergabung ke dalam satu kelompok
usaha. Terkumpulah 12 orang dalam satu kelompok ini, dan ternak kami
peternakan domba?
Ilmu nya saya dapat kan dari pelatihan di P3M, lahannya saya dipinjamkan,
dan ada bantuan dari pemerintah berupa dana juga. Untuk pertaniannya saya
mendapatkan 3 orang Investor dari Korea, Bekasi dan Bogor hingga milyaran
rupiah, bibitnya juga saya dapatkan dari IPB dan Indocement. Kerja sama
A26
dengan IPB berupa pemberian bibit yang cocok dengan keadaan tanah di sini,
Setelah 2 tahun berjalan tanah yang dipinjamkan dijual oleh pemiliknya jadi
Saya mengumpulkan para petani yang ada di daerah sini, saya dekati dan
kelompok, toh tidak ada ruginya juga untuk membentuk menjadi kelompok,
saya juga bekerjasama dengan petani singkong untuk saya beli, jadi petani
karena harga jualnya di saya meningkat, saya juga untung karena saya tidak
A27
5. Apakah dengan usaha pertanian ini bapak dan anggota kelompok yang
peserta ternak domba hingga sekarang Milyaran. Selama saya menjadi peserta
saya tahu penghasilan segitu tidak akan cukup memenuhi kebutuhan keluarga
saya dengan 3 anak, jadi setelah magang selesai jam 4 sore saya pergi ke
hutan mencari kayu bakar selama 2 jam sebelum magrib, saya jual kayu bakar
dapat membangun rumah karena domba bahkan ada yang jadi tengkulak
domba.
Karena menanam singkong sangat kecil resiko untuk gagalnya, setiap hari
bisa panen dengan metode tanam yang benar dan terjadwalkan, sehari saya
dapat mencabut singkong hingga 1 ton, semua bagian dari tanaman singkong
ini juga dapat saya manfaatkan, seperti daunnya dapat dikonsumsi atau dijual,
A28
7. Apakah selama bapak menjalani usaha ini menemukan kendala, dan
Kendala pada cuaca biasanya, kalau hujan terus tidak bisa menjemur tepung
tapioka, kalau Panas seperti ini biasanya bisa 2 kali menjemur tepung. Kalau
dai masyarakatnya paling susah untuk diajak bercocok tanam, mereka merasa
minder jika ikut pelatihan dengan alasan malu dengan mahasiswa atau dengan
pengajarnya, beda dengan saya yang sadar jika pendidikan saya rendah jadi
saya perlu untuk meningkatkan keterampilan saya untuk masa depan anak
saya.
bertani atau bercocok tanam, memajukan ekonomi warga di sini dengan tidak
minder dan malu untuk turun mengerjakan pertanian, mampu bekerja keras
tidak hanya mau instan aja. Saya juga sudah menanam pohon jenjeng/sengon
untuk investasi ke depan, untuk anak saya agar bisa kuliah dan menjadi orang
sukses tidak seperti bapaknya, karena beberapa pohon yang ada di dekat
gerbang P3M ini yang saya tanam sudah ada yang menawarkan dengan harga
25 juta. Saya juga berharap dapat meningkatkan taraf hidup petani singkong.
A29
HASIL WAWANCARA
Kebetulan saya tinggal di dekat sini dan dapat informasi ada pelatihan ikan
Saya dua kali mengikuti pelatihan ikan hias di P3M ini, yang pertama di
Saya terpilih karena menurut Pak Rizal (head Prospect P3M) saya ini benar-
benar minat di bidang perikanan dari nol hingga sekarang, jadi saya ditawari
Biayanya ngga cukup mbak, karena butuh modal yang besar untuk membuat
usaha perikanan, seperti lahan, fondasi, pompa air, peralatan akuarium dan
lain-lain.
A30
Saya ngga bisa bikin proposalnya mbak, lagipula bantuan dari CSR biasanya
ngga 100% yang saya butuh untuk modal, jadi nanti saya bingung juga nyari
P3M?
Pengetahuan saya mengenai perikanan jadi bertambah, selain itu juga saya
jadi mempunyai pekerjaan di perikanan P3M ini, lumayan untuk biaya hidup
Sharing tentang lele sangkuriang paling mbak, jadi ada masyarakat setempat
yang datang untuk bertanya tentang lele sangkuriang yang memang ukuranya
lebih besar dibanding yang lain. Sampai ada yang ingin membeli lele di sini
untuk pasokan warung pecel lele. Tapi karena kita bukan pelihara untuk
konsumsi jadi ngga banyak meliharanya, ngga cukup kalau untuk pesanan
begitu.
perikanan di P3M?
Karena saya sendirian ngurus ikan di sini jadi sering kewalahan, apalagi kalau
cuaca lagi ngga mendukung ikan jadi sering sakit, lele yang kadang makan
temannya kalau makanan kurang dan hama seperti ular, berang-berang dan
burung yang suka makan ikan-ikan di sini, ikan hias sampai ikan lele sering
A31
10. Apakah harapan bapak kedepannya untuk P3M ini?
Saya berharap P3M dapat terus aktif dalam menjalankan kegiatan pelatihan
untuk masyarakat sekitar karena masyarakat seperti saya ini dapat bertambah
A32
OBSERVASI PENELITIAN CSR PT. INDOCEMENT TUNGGAL
PRAKARASA TBK
Hari : Senin
A34
A35
Area P3M mulai ditumbuhi pohon Gudang, Mobil Operasional dan Kebun bibit
Salah satu Mitra Binaan CSR Indocement Kolam Ikan milik Bapak Budi Lestari
Lokasi Himpunan Tani Citeureup (HITACI) Salah satu fasilitas yang dimiliki HITACI
Saung berada di pusat kegiatan HITACI Penulis bersama anggota HITACI (Bpk Budi
Lestari & Tatang Efendi)
Penulis bersama Bapak Dayat (Legok Rati) Penulis bersama Bapak Ayub Sunarya