Judul Kegiatan :
Oleh :
DEFRI RELIA
Nim : 14512093
YOGYAKARTA
2017
SURAT KETERANGAN
i
HALAMAN PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
Laporan Kuliah Kerja Nyata ini disusun berdasarkan hasil observasi dan
realisasi kerja di Dusun Kenanggan, Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngablak,
Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah, yang dimulai sejak tanggal 31 Juli
2017 hingga 31 Agustus 2017. Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah untuk
memenuhi persyaratan akhir dari rangkaian yang diikuti oleh penyusun, sekaligus
sebagai pertanggung jawaban dan sebagai indikator adalah mengetahui sejauh mana
program kegiatan mahasiswa dalam melakukan KKN dapat terealisasi dengan baik.
1. Allah SWT, karena telah diberikan segala karunia - NYA sehingga selama
kegiatan KKN dapat berlangsung dengan baik dan lancar.
2. Rasulullah SAW, sosok idola yang selalu menginspirasi penulis agar
berkaca pada keteladanan beliau.
3. Kedua Orang Tua yang selalu saya hormati dan selalu saya banggakan.
Terimakasih atas segala doa dan restu yang telah diberikan kepada saya.
iii
4. Bapak Nandang Sutrisno ,S.H., LLM., M.Hum., Ph.D. selaku Rektor
Universitas Islam Indonesia yang telah memberikan kesempatan pada kami
untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata.
5. Bapak Prof. Akhmad Fauzi,S.Si.,M.Si.,Ph.D. selaku Direktur Penelitian
dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) Universitas Islam Indonesia.
6. Bapak Dr. Unggul Priyadi, M.Si., selaku Kepala Pusat KKN DPPM-UII.
7. Bapak Tian Wahyudi, S.Pd.i., M.Pd.i., Dosen Pembimbing Lapangan 1
8. Bapak Rofiq El Rois, S.Ag., selaku Dosen Pembimbing Lapangan 2 yang
telah banyak membantu kami selama proses KKN. Memberikan bimbingan,
kritik dan saran yang bersifat membangun serta bantuannya mulai dari awal
KKN hingga tercapainya laporan ini.
9. Bapak Pujiyono, selaku Kepala Desa atas segala bantuan dan penerimaan
yang sangat baik sehingga menambah kenyamanan saat berada di lokasi
KKN.
10. Bapak Ispono, selaku Kepala Dusun Kenanggan, tak lupa terimakasih
kepada Ibu Siti Amanah dan Mas Lukman terima kasih atas motivasi,
dukungan, nasihat, bantuan dan kesabaran yang telah diberikan dan bersedia
menjadi tuan rumah serta telah memberikan tempat berteduh dari panas dan
hujan serta terima kasih atas segala pengertian, bantuan dan kesabarannya
yang telah dicurahkan dengan tulus.
iv
13. Sahabat-sahabat seperjuangan Unit 320, Annisa Putri Fajrin, Binar
Pratama, Devia Herinawati, Melissa Arum, Rahma Tri E, Saelendra
Adi S, dan Zuhdi Kumara, terima kasih atas kerjasamanya selama ini
sehingga apa yang kita perjuangkan dan korbankan selama ini dapat
memberikan hal positif bagi kita semua untuk saat ini dan masa depan.
Terima kasih atas pengalaman, kesabaran, kebaikan serta pertemanan yang
menyenangkan tidak akan pernah dilupakan. Semoga persaudaraan ini terus
berjalan.
15. Semua pihak yang telah memberi dukungan tanpa dapat penulis sebutkan
satu persatu.
Semoga segala amal kebaikan dan bantuannya diterima dan mendapat balasan
rahmat dan karunia yang lebih baik dari Allah SWT. Tidak lupa penulis memohon
maaf apabila selama melaksanakan KKN terdapat kekhilafan dan kesalahan yang
disadari maupun tidak disadari dan penulis menyadari sepenuhnya akan
keterbatasan yang penulis miliki. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang
bersifat membangun penulis terima dengan senang hati. Semoga laporan akhir
Kuliah Kerja Nyata ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan
sebagai referensi, Amien.
Yogyakarta,..... 2017
Penyusun
Defri Relia
v
DAFTAR ISI
2.1.1 Observasi...4
vi
4.1.1.2 Tahap Pelaksanaan ......16
4.2 Keberhasilan ........................................................................................21
5.1. Kesimpulan.........................................................................................24
LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................................27
vii
BAB I
ANALISIS SITUASI
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) model reguler terhitung mulai tanggal
31 Juli 2017 sampai 31 Agustus 2017 yang bertempat di Dusun Kenanggan, Desa
Bandungrejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
Namun kegiatan individu jurusan arsitektur ini lebih di fokuskan pada
pengembangan wisata desa di Desa Bandungrejo. Kegiatan tersebut meliputi
beberapa tahap diantaranya observasi dan wawancara, penyusunan program,
sosialisasi, pelaksanaan program, realisasi program, evaluasi, dan penyusunan
laporan hasil kegiatan KKN.
Tahap awal pelaksanaan KKN ini terdiri dari kegiatan berupa kunjungan
dan kontak dengan tokoh masyarakat untuk membuat kesepakatan bersama,
observasi lokasi, dan penyusunan data serta analisis lapangan (identifikasi masalah,
potensi, serta program).
Sebelum memulai kegiatan ini mula-mula dilakukan dengan berkonsultasi
dengan DPL mengenai rencana kegiatan yang disusun oleh mahasiswa. Setelah itu
barulah dilakukan diskusi dengan masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan yakni
dengan berdiskusi untuk mengetahui potensi yang dimiliki untuk membuat program
yang tepat sasaran dan dibutuhkan oleh masyarakat Desa Bandungrejo.
1
1.1 Kondisi Eksisting Masyarakat
Desa Bandungrejo merupakan desa yang terletak di Kecamatan Ngablak,
Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Memiliki luas lahan sebesar 375
hektar, dengan luas bangunan 52 hektar dan 292 hektar ladang. Desa ini
memiliki 9 dusun yaitu Noyogaten, Bakalan, Bandungrejo, Pendem, Citrogaten,
Brongkol, Kayuares, Kenanggan, dan Soromayan. Desa Bandungrejo memiliki
jumlah penduduk sebanyak 3.452 jiwa yang terdiri dari 1.841 pria dan 1.861
wanita. Mata pencaharian yang dilakukan oleh warga terdiri dari petani
sejumlah 1.770 jiwa, buruh tani sejumlah 392 jiwa, 105 jiwa buruh bangunan,
dan 36 mata pencaharian lainnya. Desa Bandungrejo memiliki batas-batas
administrasi sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kelurahan Madiogondo
Sebelah Timur : Kelurahan Pakis
Sebelah Selatan : Kelurahan Tegalrejo
Sebelah Barat : Kelurahan Magersari
Desa Bandungrejo memiliki objek wisata yaitu Wisata Air Terjun
Kaliandong yang masih belum dikembangkan secara maksimal oleh masyarakat
sekitar. Pengunjung yang datang masih berasal dari warga lokal. Namun
keadaan Air Terjun Kaliandong tidak mendukung untuk setiap harinya mengalir
terus menerus. Apabila sedang mengalami musim kemarau, sumber air akan
kering sehingga air terjun yang dihasilkan juga sedikit. Kecil kemungkinan
wisata air terjun tersebut berjalan apabila dikembangkan menjadi wisata desa
sehingga pengembangan desa diarahkan ke Top Selfie di Kaliandong yang
memiliki potensi view yang indah dengan pemandangan yang langsung
mengarah ke Gunung Kaliandong.
2
kurangnya SDM yang dapat merancang kawasan wisata di desa tersebut.
Kemudian untuk melengkapi sarana dan prasarana pada wisata desa tersebut
akan dilengkapi dengan Gapura, Gajebo, Amphitheater, dan Bendungan agar
warga non lokal dapat tertarik dan berminat mengunjungi wisata desa ini.
Oleh karena itu, program kerja dilakukan untuk menyelesaikan
permasalahan di lapangan serta memanfaatkan keunggulan pada kawasan ini
yang bertema Pengembangan Wisata Desa Kaliandong yang terdiri dari
pembuatan Pemetaan Zonasi Kawasan Wisata Desa Kaliandong, Desain top
selfie, dan Desain Bendungan di area air terjun yang menggunakan material
utama menggunakan batu gunung dan papan kayu.
Gambar 1.1 Peta Akses Jarak Desa Bandungrejo dari Universitas Islam Indonesia
(Sumber : Google Maps)
3
BAB II
PROGRAM KEGIATAN
4
akan memudahkan dalam menganalisa program-program yang akan
dilaksanakan selama masa KKN.
Observasi dilaksanakan di Wisata Desa Kaliandong, Desa
Bandungrejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa
Tengah. Dengan adanya observasi ini dapat diperoleh berbagai informasi
mengenai keadaan wilayah dan potensi lingkungan sekitar yang ada di Wisata
Desa Kaliandong untuk dijadikan wisata desa sehingga dari informasi
tersebut dapat ditemukan berbagai permasalahan yang ada serta dicari
solusinya yang tertuang dalam program-program kegiatan Kuliah Kerja
Nyata. Selain informasi tersebut, kegiatan observasi ini juga dapat menjalin
silaturrahmi dengan para tokoh masyarakat beserta perangkat-perangkatnya
agar program yang direncanakan dapat berjalan dengan baik dikalangan
masyarakat secara beriringan, berkesinambungan dan berkelanjutan.
Waktu Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan observasi dan penyusunan rencana program maka
dilakukan dengan cara wawancara dengan tokoh masyarakat maupun warga
dan juga pengamatan yang dilaksanakan pada tanggal:
5
2 Jumat, 4 Survei : Survei di Kaliandong 2 jam
Agustus Lokasi
Pengukuran
2017
Site
13:00-
Dokumentasi
15:00
kondisi
eksisting site
Total Kegiatan 5 jam
Faktor Penghambat
Bisa dikatakan tidak ada yang menjadi faktor kendala dalam tahapan
observasi, ditambah lagi dengan warga yang bisa dengan mudah untuk diajak
bekerjasama sehingga sangat membantu kami dalam tahapan ini. Narasumber
memberikan informasi yang kami butuhkan sesuai dengan pertanyaan yang
kami ajukan dalam mencari data dan menjalankan program dalam waktu yang
akan dilaksanakan.
Waktu pelaksanaan
Penyusunan program dilakukan di Plosokuning II No. 35 Tugu Lele
pada tanggal 28 Juli 2017 dan dikonsultasikan dengan DPL hingga di setujui.
6
Tabel 2.2. Rincian Program Kerja Pemetaan Zonasi Kawasan Wisata Desa
Kaliandong dan Desain Top Selfie
Bidang Kegiatan Prasarana, Sarana dan Teknologi (PST)
7
merealisasikan desain Top Selfie
sebagai Wisata Desa Kaliandong.
Penanggung Jawab Mahasiswa/i Jurusan Arsitektur
8
2.1.3 Identifikasi dan Sosialisasi Program
Identifikasi dan sosialisasi program merupakan kegiatan yang
dilakukan sebelum pelaksanaan program yang telah direncanakan
sebelumnya. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan gambaran awal
bagaimana bentuk secara umum program yang dilaksanakn oleh mahasiswa
KKN. Sosialisasi program juga sebagai izin awal kepada masyarakat
terhadap program-program yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa KKN.
Sosialisasi I (Pemetaan Zonasi Kawasan Wisata Desa Kaliandong
dan Desain Top Selfie) dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2017 yang
dilaksanakan di Rumah Mas Eko selaku kordinator wisata desa. Dalam
sosialisasi ini dijelaskan mengenai pentingnya master plan guna mengetahui
plotting Wisata Desa Kaliandong, kemudian dituangkan dalam
penggambaran secara visual agar mudah dipahami. Selain itu dijelaskan
pula sketsa desain Top Selfie untuk merealisasikannya. Sosialisasi II
(Desain Bendungan) dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 2017 di Balai
Desa. Dalam sosialisasi ini dilakukan lebih lambat dikarenakan tidak
direalisasikannya desain bendungan dan disosialisasikannya bertepatan saat
Evaluasi Proker Jurusan.
9
2 Rabu, 23 Agustus Balai Desa 10.30 - 11.00 30
2017 Sosialisasi Menit
Desain Bendungan
10
BAB III
METODE PELAKSANAAN
11
Akses lokasi dalam melakukan kegiatan observasi atau survei loaksi masih
sulit dikarenakan jalur sirkulasi Wisata Desa Kaliandong yang sulit dicapai.
12
Bendungan Wisata Desa Kaliandong ini hanya sebagai arahan atau referensi
dalam pengembangan wisata desa kedepannya.
Persiapan
Program kegiatan dilakukan dengan menggunakan metode observasi
lapangan dan wawancara serta sosialiasi secara langsung. Metode ini
digunakan untuk mengetahui dan menganalisa sebuah permasalah yang ada di
suatu wilayah dan mencari solusi yang tepat untuk mengatasi sebuah masalah
yang ada.
Sasaran Program
Sasaran dalam program ini adalah warga Desa Bandungrejo.
Pelaksanaan
Diawali dengan survei dan pengukuran lokasi di lapangan terlebih dahulu,
analisis lokasi desain, mencari referensi desain bendungan, eksplorasi desain,
kemudian diperoleh hasil akhir desain bendungan dengan sketsa di kertas A4,
lalu membuat poster perancangan dengan ukuran kertas A3.
Kendala Kegiatan
Akses lokasi dalam melakukan kegiatan observasi atau survey lokasi masih
sulit dikarenakan jalur sirkulasi Wisata Desa Kaliandong yang sulit dicapai.
13
4 Sabtu, 5 Agustus Membuat analisa Posko Unit 1 Jam 30
2017 Wisata Desa 320 Dusun Menit
22:30 24:00 Kaliandong Kenanggan
5 Minggu, 6 Agustus Membuat Mapping Posko 322 3 Jam
2017 dan proses Desain Dusun Kayu
14:00 17:00 Top Selfie Ares
6 Minggu, 6 Agustus Mendesain Top Posko Unit 2 Jam
2017 Selfie 320 Dusun
22:00 24:00 Kenanggan
7 Senin, 7 Agustus Koordinasi dengan Balai Desa 1 Jam 30
2017 Kordes Menit
16:00 17:30
8 Selasa, 8 Agustus Koordinasi konsep Rumah Mas 1 Jam 30
2017 Top Selfie Eko Menit
13:00 14:30
9 Selasa, 8 Agustus Survei desain & Kopeng 1 Jam 30
2017 teknik pemasangan Menit
14:30 16:00 Top Selfie
10 Minggu, 13 Kerja Bakti/ Kaliandong 4 Jam
Agustus 2017 Realisasi Top
08:00 12:00 Selfie
14
14 Rabu, 16 Agustus Membuat proses Posko Unit 3 Jam
2017 desain Bendungan 321 Dusun
13:00 16:00 Noyogaten
15 Kamis, 17 Agustus Kerja Bakti/ Kaliandong 4 Jam
2017 Realisasi Top
08:00 12:00 Selfie
16 Jumat, 18 Agustus Kerja Bakti/ Kaliandong 3 Jam 30
2017 Realisasi Top Menit
07:30 11:00 Selfie
17 Minggu, 20 Membuat proses Posko Unit 2 Jam
Agustus 2017 desain Bendungan 319 Dusun
13:00 15:00 (Konsep) Pendem
18 Minggu, 20 Mempersiapkan Posko Unit 30 Menit
Agustus 2017 presentasi untuk 319 Dusun
15:00 15:30 evaluasi Pendem
19 Minggu, 20 Mempersiapkan Posko Unit 30 Menit
Agustus 2017 presentasi untuk 319 Dusun
16:00 16:30 evaluasi Pendem
20 Selasa, 22 Agustus Membuat Sketsa Posko Unit 2 Jam
2017 Desain Bendungan 320 Dusun
19:30 21:30 Kenanggan
15
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
16
pengunjung dapat mengetahui titik-titik tempat wisata desa
tersebut. Hal ini dapat mempermudah akses masyarakat atau
pengunjung saat berada di lokasi.
Gambar 4.1. Peta Zonasi Kawasa Wisata Desa Kaliandong yang di buat oleh
mahasiswa/i KKN jurusan arsitektur.
17
Gambar 4.2. Sketsa Desain atau Ide Top Selfie
18
Gambar 4.4. Foto Hasil Realisasi atau Pembangunan Top Selfie
Gambar 4.5. Foto Hasil Realisasi Top Selfie dengan Mahasiswa/i KKN UII dan
Pak Pujiyono (Kepala Desa)
19
c. Desain Bendungan
Pembuatan desain Bendungan dilakukan pada tanggal 16,
20, dan 22 Agustus 2017. Pembuatan desain ini dikerjakan oleh
penulis sendiri. Desain Bendungan ini hanya sebagai arahan
desain saja dan tidak direalisasikan. Hal ini dikarenakan
keterbatasan waktu selama melakukan KKN yaitu hanya 30 hari
saja.
Gambar 4.7. Poster Konsep dan Sketsa Bendungan oleh Defri Relia sebagai
arahan desain Bendungan nantinya.
20
4.2 KEBERHASILAN
Berdasarkan pelaksanaan program kerja KKN yang telah dilakukan,
maka program kerja Pemetaan Zonasi Kawasan Wisata Desa Kaliandong, Desain
Top Selfie, dan Desain Bendungan di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngablak,
Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah dapat dikatakan berhasil. Hal tersebut
dapat dilihat dengan terbuatnya Peta Zonasi Kawasan Wisata Desa Kaliandong,
terealisasinya desain Top Selfie yang pembangunannya dibuat oleh warga Desa
Bandungrejo serta mahasiswa/i KKN UII, dan diterimanya arahan desain oleh salah
satu perwakilan warga Desa Bandungrejo dari penulis yang akan ditindak lanjuti
nantinya dalam pengembangan wisata desa.
Tidak hanya dalam kehidupan bermasyarakat saja yang dapat kita ambil
hikmahnya. Dalam berinteraksi dengan teman pun diperoleh banyak pelajaran
berharga. Dalam suatu kerja tim dengan anggota yang belum saling mengenal akan
sulit dilakukan mengingat setiap individu memiliki ego masing-masing. Tapi
adanya kerjasama dan keterbukaan serta kejujuran yang terbina hal sesulit apapun
akan mudah dilaluinya. Sehingga sikap individualis harus dikesampingkan karena
kami sadar bahwa tanpa bantuan orang lain apa yang kita lakukan tidak akan
berjalan dengan baik dan lancar. Evaluasi dan masukan yang diberikan oleh teman-
teman akan menjadi hal yang berharga bagi kita untuk membenahi diri masing-
masing. Oleh sebab itu kita harus menghargai orang lain dan menghormati orang.
Bukan meremehkan seseorang sekalipun yang belum kita mengenalinya.
21
Selama menempuh KKN model Reguler 1, penulis juga merasakan
bahwa banyak sekali pelajaran kehidupan bermayarakat yang lebih nyata yang
didapat dalam berinteraksi dengan penduduk. Diantara pelajaran yang diperoleh
adalah bagaimana memposisikan diri di lingkungan baru dan bekerja sama dengan
orang-orang baru serta belajar mendistribusikan pengetahuan yang dimiliki,
sehingga menjadi insan yang bermanfaat bagi insan yang lain dalam meningkatkan
kualitas hidup dalam masyarakat yang majemuk.
22
2. Diharapkan ilmu yang didapatkan dapat berguna untuk masa yang akan
datang.
23
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa tidak semua program dapat direalisasisakan sesuai dengan rencana
dan jadwal yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi dikarenakan adanya
beberapa kendala yang terjadi diluar jangkauan penulis pada waktu
pelaksanaan program kegiatan, namun pada akhirnya semua program yang
telah dirancang dapat penulis laksanakan berkat bantuan dari semua pihak.
Adapun kesimpulan dari masing-masing program individu adalah :
24
5.2. SARAN DAN REKOMENDASI
Dengan berpedoman pada pengalaman pelaksanaan kuliah kerja
nyata ini, maka dihasilkan beberapa saran dan rekomondasi yang tentunya
dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk periode KKN mendatang.
Adapun hal itu meliputi:
a. Masyarakat Desa Bandungrejo :
Adanya tindak lanjut dari kegiatan yang telah dilaksanakan dalam
program KKN yang telah dilaksanakan serta program KKN yang
telah diterapkan.
Dengan telah berakhirnya program KKN ini diharapkan tali
silahturahmi yang sudah terjalin dengan baik selama proses KKN
hendaklah dipererat agar tidak terputus setelah berakhirnya proses
KKN.
Dapat lebih meningkatkan dan mengembangkan potensi yang ada
di lingkungan daerah Bandungrejo dan lebih meningkatkan tali
persaudaraan diantara warga-warga Bandungrejo.
b. Mahasiswa:
Dalam memilih program kegiatan yang akan dilaksanakan,
sebaiknya mahasiswa mempertimbangkan aspek manfaat, dan
sesuai dengan ilmu yang dipelajari di bangku perkuliahan.
Setiap mahasiswa hendaknya memiliki kemampuan berinteraksi
dan sosialisasi serta mampu beradaptasi dengan masyarakat
maupun dengan mahasiswa lain, sehingga dapat memperoleh
banyak ilmu dan pengalaman.
25
DAFTAR PUSTAKA
26
LAMPIRAN
Matriks Individu
27
Rencana Kerja Tindak Lanjut
28
Form Rekapitulasi Pelaksanaan Program
29