Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

KULIAH KERJA NYATA (KKN)

Judul Kegiatan :

MENINGKATKAN MOTIVASI MASYARAKAT DALAM KEWIRAUSAHAAN


DENGAN MEMANFAATKAN POTENSI KERAJINAN BAMBU di Desa Banyusidi,
Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah

Oleh :

Rizky Adam Ghifary

NIM : 14311463

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

PUSAT KULIAH KERJA NYATA (KKN)

DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2017
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufiq dan Inayah-
Nya, sehingga pada kesempatan ini kami bisa menyelesaikan kegiatan Kuliah Kerja Nyata di
Kelurahan Banyusidi Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang, sekaligus telah menyelesaikan
laporan akhir mahasiswa KKN ini.

Kuliah Kerja Nyata adalah kegiatan praktik mahasiswa yang menjadi salah satu syarat
guna memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (satu) Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Dalam pelaksanaan KKN ini, kami banyak
mendapat bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak sehingga kegiatan KKN ini dapat
terlaksana dan terselesaikan dengan baik

1. Bapak Nandang Sutrisno, SH., LL.M., M.Hum., Ph.D. selaku rektor


Universitas Islam Indonesia
2. Bapak Yuwono selaku Kepala Desa Kelurahan Banyusidi yang telah
memberi ijin kegiatan KKN di Kelurahan Banyusidi.
3. Bapak Tito Yuwono, ST., M.Sc selaku Dosen Pembimbing Lapangan I KKN
Universitas Islam Indonesia, yang mendukung dan senantiasa memberikan
pengarahan selama masa KKN.
4. Bapak M.Ichwan, M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan II KKN
Universitas Islam Indonesia, yang bersedia memberikan waktu dan tenaganya
untuk datang memantau dan mengarahkan kami selama masa KKN.
5. Bapak Sutriswanto selaku Kepala Dusun Kwangkengan yang sudah
menerima dan membantu dalam kegiatan KKN. Serta yang sudah saya anggap
sebagai bapak saya sendiri, yang selalu membantu mengayomi kami dari awal
hingga akhir.
6. Agus Berkah selaku Ketua Karang Taruna dan anggota Karang Taruna Desa
Banyusidi yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
pelaksanaan program kerja Pelatihan Kerajinan Bambu.
7. Bapak Nardi selaku Narasumber Kerajinan Bambu Dusun Citran Desa
Muneng Warangan terima kasih banyak atas kerja samanya dalam membantu
untuk program pelatihan kerajinan bambu.
8. Segenap warga Dusun Kwangkengan yang telah menerima Mahasiswa KKN,
serta membantu dan memberikan dukungan dalam pelaksanaan KKN.

i
9. Serta pihak-pihak lain yang telah ikut membantu kegiatan Kuliah Kerja Nyata
yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu. Sekali lagi terimakasih untuk
semuanya.
Semoga segala bantuan, bimbingan, dan doa yang telah diberikan kepada saya
mendapatkan imbalan dari Allah SWT. Tidak lupa saya memohon maaf, apabila selama KKN
terdapat kesalahan baik yang diengaja maupun tidak disengaja.

Akhirnya penulis menyadari bahwa laporan akhir ini masih jauh mencapai
kesempurnaan dalam arti sebenarnya, namun kami berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi kami sendiri dan para pembaca pada umumnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 10 Agustus 2017

Penulis

Rizky Adam Ghifary

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................... i


Daftar Isi ............................................................................................................................. iii
Abstraksi ............................................................................................................................. iv
BAB I ANALISIS SITUASI .............................................................................................. 1
1.1 Kondisi Eksisting Masyarakat .................................................................................. 1
1.2 Persoalan Yang Dihadapi Masyarakat ..................................................................... 1
1.3 Peta Akses ................................................................................................................ 2
BAB II PROGRAM KEGIATAN ...................................................................................... 3
2.1 PRA PELAKSANAAN ........................................................................................... 3
2.1.1 Observasi ........................................................................................................ 3
2.1.2 Penyusunan Rencana Program ....................................................................... 5
2.1.3 Identifikasi dan Sosialisasi Program ............................................................. 6
BAB III METODE PELAKSANAAN ............................................................................... 8
3.1 Pelatihan Kerajinan Bambu ...................................................................................... 8
3.1.1 Program Kegiatan Individu ............................................................................ 8
3.1.2 Program Kegiatan Bantu Masyarakat ............................................................ 11
3.1.3 Program Kegiatan Bantu Teman .................................................................... 13
3.1.4 Program Kegiatan Unit .................................................................................. 16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 22
4.1 Teknis Pelaksanaan .................................................................................................. 22
4.1.1 Pelatihan Kewirausahaan Kerajinan Bambu .................................................. 22
4.1.1.1 Tahap Pra Pelaksanaan ...................................................................... 22
4.1.1.2 Tahap Pelaksanaan ............................................................................ 22
A. Sosialisasi Kerajinan Bambu .................................................................. 22
B. Persiapan bahan baku dan pengadaan alat kerajinan bambu .................. 23
C. Pelatihan Kerajinan Bambu .................................................................... 24
D. Pembentukan Kelompok Usaha dan Pelatihan pemasaran ..................... 27
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 29
5.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 29
5.2 Saran ......................................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 31
LAMPIRAN ........................................................................................................................ 32

iii
ABSTRAKSI

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk langkah konkrit mahasiswa
dalam mengabdikan dirinya pada masyarakat. Mahasiswa dengan peran sebagai agen
perubahan perlu berkontribusi lebih untuk memberikan nilai tambah dan positif bagi
kehidupan masyarakat sekitar dengan bekal yang mumpuni, yaitu berbagai disiplin ilmu
yang berlandaskan nilai-nilai Islam.

Universitas Islam Indonesia (UII) kembali memberikan kesempatan bagi


mahasiswanya untuk KKN mulai 31 Juli 2017 sampai dengan 31 Agustus 2017. Pada
kesempatan kali ini, penulis mengikuti KKN Reguler 1 antar waktu dan ditempatkan di
Dusun Kwangkengan, Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Provinsi
Jawa Tengah.

Berdasarkan survei lokasi dan observasi yang telah kami lakukan, diperoleh banyak
sekali keterangan serta informasi dari tokoh-tokoh serta warga masyarakat setempat. Hasil
dari survei lokasi serta observasi tersebut penulis dapat merancang beberapa program
individu yang dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Program kegiatan individu yang
dilakukan antara lain pelatihan kewirausahaan kerajinan bambu. Program ini saya lakukan
dengan cara memberikan pelatihan kerajinan bambu kepada masyarakat serta menambah
wawasan masyarakat dalam memanfaatkan bambu yang menambah perekonomian
masyarakat. Yang dimana saya memberi pelatihan kepada masyarakat Desa Banyusidi yang
pemateri serta pelatihan kerajinan bambu oleh Bapak Nardi selaku pengrajin bambu dari
Dusun Citran. Dari semua program tersebut ada beberapa hambatan atau kendala yang
dihadapi namun kendala tersebut dapat diatasi sehingga penulis sangat bersyukur dapat
menyelesaikan program-program kerja KKN dengan baik.

iv
BAB I

ANALISIS SITUASI

1.1. Kondisi Eksisting Masyarakat


Dusun Kwangkengan merupakan dusun yang terletak di dataran tinggi sehingga
memiliki topografi bergelombang, dan berbukit. Berdasarkan hasil Observasi diketahui
jumlah KK di Dusun Kwangkengan yaitu terdapat 46 KK, dengan jumlah populasi 177 jiwa
yang terdiri laki-laki 94, perempuan 83 jiwa dan belum termasuk angka kematian masyarakat
serta angka kelahiran. Masyarakat Dusun Kwangkengan pada umumnya bekerja sebagai
petani. Jenis tanah yang ada di dusun Kwangkengan hanya cocok ditanami yang tanaman
dataran tinggi seperti tembakau, cabai rawit, cabai merah, tomat, kobis dan daun sawi.
Masyarakat Dusun Kwangkengan tingkat pendidikan sangat rendah rata-rata masyarakat
hanya bersekolah sampai Sekolah Dasar (SD). Lemahnya motivasi untuk meneruskan
sekolah karena tidak adanya dorongan dari orang tua mereka dan faktor ekonomi yang
mayoritas sebagai penghalang pendidikan.

1.2. Persoalan Yang Dihadapi Masyarakat


Permasalahan yang ada di Dusun Kwangkengan adalah Sumber Daya Alam yang
melimpah seperti Bambu tidak dimanfaatkan sebagai sesuatu yang bernilai sehingga dapat
menopang perekonomian.
Kebanyakan warga Dusun Kwangkengan rendahnya pendidikan sehingga pengetahuan
tentang kewirausahaan kerajinan bambu sangat minim. Tidak hanya itu motivasi dalam
membuka usaha kerajinan bambu sangat rendah. Karena kebanyak pola pikir warga Dusun
Kwangkengan hanya ingin sebagai petani. Tanpa memikirkan kemajuan perekonomian.
Warga dusun Kwangkengan sebenarnya dalam mengolah bambu cukup sangat bagus,
akan tetapi kendalanya adalah kurangnya ide untuk membuat suatu produk yang memiliki
nilai jual yang berguna. Banyaknya manfaat bambu seperti halnya sebagai bahan konsatruksi
rumah, jembatan, alat penangkap ikan. Bahan baku kerajinan seperti meubel, hiasan,
peralatan dapur dan rumah tangga. Serta bahan baku alat musik yang memiliki sifat khas
seperti angklung, seruling, kulintang dll (Pramono, 2012).
Menurut Baplan 2002 bahwa data yang didapat dalam potensi bambu di Indonesia
khususnya Daerah Istimewa Yogyakarta (Sleman, Bantul, Kulon Progo, Gunung Kidul)
bahwa potensi bambu sebanyak 85.000 Ha. Dan biasanya jenis bambu seperti Ori, Petung,

1
Wulung, Apus, Legi, dan Ampel. Pemanfaatannya sebagai bahan baku bangunan, kerajinan
bambu, meubel dan alat-alat tradisional.
Oleh sebab itu bambu harus dimanfaatkan semaksimal mungkin, agar pengolahan dalam
kerajinan bambu akan memiliki nilai jual tinggi, dan memiliki peluang pekerjaan yang
bersifat Home Industri. ( Penjelasan Home Industri)

1.3. Peta Akses

2
BAB II

PROGRAM KEGIATAN

Kuliah Kerja Nyata Universitas Islam Indonesia adalah wujud kepedulian UII akan
pentingnya pengabdian kampus sebagai agen perubahan terhadap masyarakat. Agar
diharapkan nantinya mahasiswa tidak hanya sekedar paham terhadap ilmu-ilmu kuliahnya
tanpa paham terhadap kehidupan praksis. Idealnya seorang mahasiswa harus mampu
berperan aktif terhadap kehidupan praktis dalam masyarakat.
Sesuai dengan rencana program kegiatan Kuliah Kerja Nyata maka pelaksanaan
kegiatan yang telah dilaksanakan di Dusun Kwangkengan, Desa Banyusidi, Kecamatan
Pakis, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah dimulai tanggal 31 Juli 2017 sampai
dengan 31 Agustus 2017. Secara garis besar Rincian pelaksanaan program KKN dapat
dijelaskan sebagai berikut:

2.1. PRA PELAKSANAAN


2.1.1. Observasi
Observasi merupakan langkah awal dalam pelaksanaan program Kuliah Kerja
Nyata. Adapun tujuan dari observasi adalah untuk mendapatkan data dan informasi
awal tentang kondisi sosial masyarakat, kultur masyarakat dan potensi daerah.
Sasaran dalam observasi ini adalah tokoh masyarakat formal maupun informal,
kelompok masyarakat, organisasi masyarakat dan lingkungan. Adapun metode yang
digunakan yaitu dengan beberapa metode, berupa observasi, wawancara, pengamatan
dan diskusi. Melalui observasi ini diharapkan dapat mengetahui potensi dan
kekurangan yang ada sehingga akan memudahkan dalam menganalisa program-
program yang akan dilaksanakan selama masa KKN.
Observasi dilaksanakan di Dusun Kwangkengan, Desa Banyusidi, Kecamatan
Pakis, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Dengan adanya observasi ini
dapat diperoleh berbagai informasi mengenai keadaan wilayah, potensi, pola hidup
masyarakat dan lingkungan sekitar yang ada di Dusun Kwangkengan, Desa
Banyusidi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah sehingga
dari informasi tersebut dapat ditemukan berbagai permasalahan yang ada serta dicari
solusinya yang tertuang dalam program-program kegiatan Kuliah Kerja Nyata. Selain
informasi tersebut, kegiatan observasi ini juga dapat menjalin silaturrahmi dengan
para tokoh masyarakat beserta perangkat-perangkatnya agar program yang kita

3
rencanakan dapat berjalan dengan baik dikalangan masyarakat secara beriringan,
berkesinambungan dan berkelanjutan.
Waktu Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan observasi dan penyusunan rencana program maka
dilakukan dengan cara wawancara dengan tokoh masyarakat maupun warga dan juga
pengamatan yang dilaksanakan pada tanggal:

Tabel 2.1. Kegiatan Pra Pelaksanaan Program Unit

No Waktu Kegiatan Uraian Tempat Durasi


Kegiatan Kegiatan Kegiatan
1 Selasa, 1 Agustus 2017 Observasi dan Rumah Bapak 1 jam, 15
10:45-12:00 Wawancara Trimo menit
Ketua RW 35
2 Selasa, 1 Agustus 2017 Observasi dan Rumah Bapak 2 jam
16:00-18:00 Wawancara Parto
Imam Masjid
Dusun
Kwangkengan
3 Rabu, 2 Agustus 2017 Observasi dan Rumah Bapak 2 jam
13:00-15:00 Wawancara Suradi
Ketua Pemuda
Dusun
Kwangkengan
4 Rabu, 2 Agustus 2017 Observasi dan Rumah Bapak 2 jam
16:00-18:00 Wawancara Marji
Ketua RT 01
5 Kamis, 3 Agustus 2017 Observasi dan Rumah Bapak 2 jam
16:00-18:00 Wawancara Sutriswanto
Kepala Dusun
Kwangkengan
6 Jumat, 4 Agustus 2017 Observasi dan SD Gejayan 2 jam 30 menit
08:00-10:30 Wawancara

4
Total Kegiatan 11 jam 45
menit

Faktor Penghambat
Bisa dikatakan tidak ada yang menjadi faktor kendala dalam tahapan
observasi, ditambah lagi dengan warga yang bisa dengan mudah untuk diajak
bekerjasama sehingga sangat membantu kami dalam tahapan ini. Narasumber
memberikan informasi yang kami butuhkan sesuai dengan pertanyaan yang kami
ajukan dalam mencari data dan menjalankan program dalam waktu yang akan
dilaksanakan.
2.1.2. Penyusunan Rencana Program
Penyusunan program ini saya lakukan sesuai dengan hasil observasi dan
menganalisa bagaimana potensi desa dan apa yang di butuhkan di masyarakat dan
dengan di konsultasikan dengan DPL. Dalam penyusunan program diwajibkan
menyusun dua program yaitu program individu dengan rincian minimal satu program
sesuai dengan program studi dan minimal satu program bebas. Pengajuan program
disetujui berdasarkan kegunaan dan manfaat program tersebut untuk masyarakat.
Adapun program individu yang akan dilaksanakan adalah :
a) Meningkatkan motivasi masyarakat dalam kewirausahaan dengan
memanfaatkan potensi kerajinan bambu.
Waktu pelaksanaan
Penyusunan program dilakukan di posko unit 301 pada tanggal 5 Agustus 2017
dan dikonsultasikan dengan DPL hingga di setujui.

Tabel 2.2. Rincian Program Kerja


Bidang Kegiatan Ekonomi dan Peningkatan Kewirausahaan
(EPW)
Nama Kegiatan Pelatihan Kerajinan Bambu
Latar Belakang Memanfaatkan Sumber Daya Alam yang
menjamur seperti bambu, dapat
menjadikan nilai jual yang tinggi dan
meningkatkan perekonomian.

5
Tujuan Kegiatan 1. Memberikan edukasi dan
keterampilan masyarakat Dusun
Kwangkengan untuk
memanfaatkan sumber daya alam
bambu.
2. Memotivasi masyarakat agar
membuka wirausaha dalam
kerajinan bambu.
Sasaran Kegiatan Warga Dusun Kwangkengan, dan anggota
Karang Taruna Desa Banyusidi
Waktu Kegiatan 18 dan 19 Agustus 2017
Target 20 orang
Ouput Kegiatan Masyarakat mampu membuat kerajinan
bambu
Penanggung Jawab Rizky Adam Ghifary

2.1.3. Identifikasi dan Sosialisasi Program


Identifikasi dan sosialisasi program merupakan kegiatan yang dilakukan
sebelum pelaksanaan program yang telah direncanakan sebelumnya. Kegiatan ini
bertujuan untuk memberikan gambaran awal bagaimana bentuk secara umum program
yang dilaksanakn oleh mahasiswa KKN. Sosialisasi program juga sebagai izin awal
kepada masyarakat terhadap program-program yang akan dilaksanakan oleh
mahasiswa KKN. Beragam bentuk dari identifikasi dan sosialisasi program, baik
dengan cara mengundang masyarakat untuk datang kesuatu tempat dan kemudian
menjelaskan secara umum bagaimana program yang akan dilaksanakan ataupun
mendatangi rumah-rumah warga yang bersangkutan.
Waktu Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan sosialisasi program maka dilakukan dengan cara wawancara
dengan tokoh masyarakat maupun warga dan juga pengamatan yang dilaksanakan
pada tanggal:

6
2.3. Rincian Pra Pelaksanaan Sosialisasi Program Kerja Individu
No Waktu Kegiatan Uraian Tempat Durasi
Kegiatan Kegiatan Kegiatan
1 Senin, 7 Agustus 2017 Sosialisasi Rumah Bapak 30 menit
12:30 - 13:00 Program Marji
2 Senin, 7 Agustus 2017 Sosialisasi Rumah Bapak 30 menit
13:05 - 13:35 Program Suradi
3 Senin, 7 Agustus 2017 Sosialisasi Rumah Bapak 30 menit
13:40 - 14:10 Program Trimo
4 Senin, 7 Agustus 2017 Sosialisasi Rumah Bapak 30 menit
14:15 - 14:45 Program Sutriswanto
5 Kamis, 10 Agustus 2017 Sosialisasi Rumah Mas 1 jam
10:55 11:55 Program Agus
6 Minggu 13 Agustus 2017 Sosialisasi Rumah Ibu 1 jam
16:45 17:45 Program Juminem
7 Minggu 13 Agustus 2017 Sosialisasi Rumah Bapak 1 jam
20:30 21:00 Program Tumar
8 Senin 14 Agustus 2017 Sosialisasi Rumah Bapak 1 jam
13:50 14:50 Program Bardi
9 Selasa 15 Agustus 2017 Sosialisasi Rumas Mas 30 menit
19:30 - 20:00 Program Triono
10 Selasa 15 Agustus 2017 Sosialisasi Rumah Mas 30 menit
20:30 21:00 Program Suryanto
Total Kegiatan 7 jam

Faktor Penghambat
Sosialisasi program KKN yang dilaksanakan pada waktu yang telah ditentukan.
Alhamdulillah dapat terlaksana dengan baik dan berjalan dengan sesuai rencana.
Dengan menghadirkan seluruh elemen-elemen masyarakat mulai dari perangkat
dukuh, tokoh masyarakat, dan warga. Tidak ditemukan kendala yang berarti dalam
pelaksanaan sosialisasi program.

7
BAB III
METODE PELAKSANAAN

Metode Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari program-program yang di


rencanakan. Adapun program-program yang direncanakan tersebut adalah:

3.1 Pelatihan Kerajinan Bambu


3.1.1 Program Kegiatan Individu
Persiapan
Program kegiatan dilakukan dengan menggunakan metode observasi lapangan dan
wawancara serta sosialiasi secara langsung. Metode ini digunakan untuk mengetahui dan
menganalisa sebuah permasalah yang ada di suatu wilayah dan mencari solusi yang tepat
untuk mengatasi sebuah masalah yang ada.
Observasi lapangan dilakukan dengan menggunakan pengamatan langsung terhadap
kondisi sumber daya alam seperti bambu, yang melimpah di sekitar Dusun
Kwangkengan. Observasi ini didukung dengan kegiatan wawancara kepada beberapa
tokoh masyarkat dusun untuk mengetahui kondisi lingkungan.
Setelah itu kami mencari narasumber yang ahli dalam bidang kerajinan bambu yaitu
Bapak Nardi. Beliau sudah lama mengguleti dalam bidang kerajinan bambu sudah
banyak pengalaman sehingga kami mengundang beliau dalam proses kegiatan pelatihan
kerajinan bambu.
Sasaran Program
Target dalam pelatihan ini adalah pemuda Dusun Kwangkengan dan pemuda karang
taruna Desa Banyusidi.
Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan kami mengumpulkan beberapa bahan baku seperti bambu kering
yang sudah dikeringkan selama 2 bulan yang didapat dari warga. Alat yang digunakan
dalam pengerjaan kerajinan yaitu gergaji, pisau, golok, mesin bor, mesin amplas, lem g,
vernis, dan kompresor. setelah semuanya berjalan kami membuat suatu kelompok yang
dimana kelompok tersebut yang nantinya dapat berkelanjutan sehingga dapat menopang
perekonomian warga. Lalu kami pun mengadakan penyuluhan terkait pemasaran yang
akan dilakukan setelah produk itu jadi. Agar para warga tidak merasa bingung ketika
ingin memasarkan suatu produk, dalam pemasaran kerajinan bambu Bapak Nardi selaku
Narasumber memberikan masukan serta membantu dalam memasarkan, karena beliau
8
sering mengikuti kegiatan Festival Kerajinan dibeberapa daerah. Sehingga ketika warga
sudah membuat suatu produk dapat di titipkan ke Bapak Nardi atau bisa juga di pasarkan
di tempat lokasi wisata seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Kendala Kegiatan
Kendala yang kami alami adalah pengadaan alat kerajinan bambu, seperti mesin
amplas yang harus mencari mesin-mesin dinamo sanyo bekas.

Tabel 3.1 Rincian Kegiatan Pelatihan Kerajinan Bambu

No Waktu Kegiatan Uraian Kegiatan Tempat Durasi


Kegiatan Kegiatan
1 Kamis, 10 Agustus 2017 Penyuluhan Tentang Rumah Mas 1 jam
09:50 10:50 Kerajinan Bambu Budi
2 Kamis, 10 Agustus 2017 Penyuluhan Tentang Rumah Mas 1 jam
13:00 14:00 Kerajinan Bambu Rohmad
3 Jumat, 11 Agustus 2017 Penyuluhan Tentang Rumah Ibu 1 jam
13:45 14.45 Kerajinan Bambu Harti
4 Jumat 11 Agusuts 2017 Penyuluhan Tentang Rumah Ibu 1 jam
16:30 17:30 Kerajinan Bambu Sutik
5 Sabtu 12 Agustus 2017 Penyuluhan Tentang Rumah Bapak 1 jam
14:15 15:15 Kerajinan Bambu Nganteman
6 Sabtu 12 Agustus 2017 Penyuluhan Tentang Rumah Bapak 1 jam
14:15 15:15 Kerajinan Bambu Nganteman
7 Kamis, 10 Agustus 2017 Persiapan Bahan Baku dan Dusun 3 jam
08:00 11:00 Pengadaan Alat Kerajinan Kwangkengan
Bambu Tahap 1
8 Jumat, 11 Agustus 2017 Persiapan Bahan Baku dan Dusun 3 jam
08:00 11:00 Pengadaan Alat Kerajinan Kwangkengan
Bambu Tahap 2
9 Sabtu, 12 Agustus 2017 Persiapan Bahan Baku dan Dusun 3 jam
08:00 11:00 Pengadaan Alat Kerajinan Kwangkengan
Bambu Tahap 3
10 Minggu, 13 Agustus 2017 Persiapan Bahan Baku dan Dusun 3 jam
08:00 11:00 Pengadaan Alat Kerajinan Kwangkengan

9
Bambu Tahap 4
11 Rabu, 16 Agustus 2017 Persiapan Bahan Baku dan Dusun 1 jam
08:00 09:00 Pengadaan Alat Kerajinan Kwangkengan
Bambu Tahap 5
12 Jumat, 18 Agustus 2017 Pelatihan Kewirausahaan Balai Desa 3 jam
13:00 16:00 Kerajinan Bambu Tahap 1
13 Jumat, 18 Agustus 2017 Pelatihan Kewirausahaan Balai Desa 1 jam 30
16:30 18:00 Kerajinan Bambu Tahap 2 menit
14 Sabtu, 19 Agustus 2017 Pelatihan Kewirausahaan Balai Desa 3 jam
13:00 16:00 Kerajinan Bambu Tahap 3
15 Sabtu, 19 Agustus 2017 Pelatihan Kewirausahaan Balai Desa 1 jam 30
16:30 18:00 Kerajinan Bambu Tahap 4 menit
16 Sabtu, 19 Agustus 2017 Penyuluhan Pembentukan Balai Desa 2 jam
19:00 21:00 Kelompok Kerajinan
Bambu Tahap 1
17 Rabu, 23 Agustus 2017 Penyuluhan Tentang Rumas Mas 1 jam
09:00 10:00 Pemasaran Tahap 1 Budi
18 Rabu, 23 Agustus 2017 Penyuluhan Tentang Rumah Mas 1 jam
10:05 11:05 Pemasaran Tahap 2 Budi
Total Kegiatan 32 jam

Tabel 3.2 Rekapitulasi Dana

No. Nama Barang Kuantitas Total

1 Amplas Kasar 1 meter Rp. 5.000

2 Amplas Halus 1 mater Rp. 5.000

3 Lem G 3 botol Rp. 12.000

4 Alat bor 1 buah Rp. 260.000

5 Cat Plitur 1 kaleng Rp. 25.0000

6 Fee Narasumber 1 orang Rp 300.000

10
Total Biaya Rp. 607.000

3.1.2 Program Kegiatan Bantu Masyarakat


Tabel 3.3 Rincian Kegiatan Bantu Masyarakat
No Waktu Kegiatan Uraian Tempat Durasi
Kegiatan Kegiatan Kegiatan
1 Senin, 31 Juli 2017 Mengajar TPA Posko KKN 45 menit
18:15 19:00 Unit 301
2 Senin, 31 Juli 2017 Bimbingan Posko KKN 1 jam
19:30 20:30 Belajar Unit 301
3 Selasa, 1 Agustus 2017 Mengajar TPA Posko KKN 45 menit
18:15 19:00 Unit 301
4 Selasa, 1 Agustus 2017 Bimbingan Posko KKN 1 jam
19:30 20:30 Belajar Unit 301
5 Rabu, 2 Agustus 2017 Mengajar TPA Posko KKN 45 menit
18:15 19:00 Unit 301
6 Rabu, 2 Agustus 2017 Bimbingan Posko KKN 1 jam
19:30 20:30 Belajar Unit 301
7 Kamis, 3 Agustus 2017 Mengajar TPA Posko KKN 45 menit
18:15 19:00 Unit 301
8 Kamis, 3 Agustus 2017 Bimbingan Posko KKN 1 jam
19:30 20:30 Belajar Unit 301
9 Jumat, 4 Agustus 2017 Bimbingan Posko KKN 45 menit
18:15 19:00 Belajar Unit 301
10 Jumat, 4 Agustus 2017 Bimbingan Posko KKN 1 jam
19:30 20:30 Belajar Unit 301
11 Sabtu, 5 Agustus 2017 Bimbingan Posko KKN 45 menit
18:15 19:00 Belajar Unit 301
12 Minggu, 30 Juli 2017 Tahlilan Rumah Mas 1 jam
19:15 20:45 Yono
13 Kamis, 3 Agustus 2017 Tahlilan Rumah Bapak 1 jam
19:15 20:45 Tumin

11
14 Senin, 7 Agustus 2017 Mengajar SD Gejayan 1 jam
10:00 11:00 Pendidikan
Agama Islam I
15 Senin, 7 Agustus 2017 Mengajar TPA Posko KKN 45 menit
18:15 19:00 Unit 301
16 Senin, 7 Agustus 2017 Bimbingan Posko KKN 1 jam
19:30 20:30 Belajar Unit 301
17 Selasa, 8 Agustus 2017 Mengajar TPA Posko KKN 45 menit
18:15 19:00 Unit 301
18 Selasa, 8 Agustus 2017 Bimbingan Posko KKN 1 jam
19:30 20:30 Belajar Unit 301
19 Selasa, 8 Agustus 2017 Kerja Bakti Dusun 2 jam
13:00 15:00 Kwangkengan
Selasa, 8 Agustus 2017 Kerja Bakti Dusun 1 jam
15:00 16:00 Kwangkengan
20 Rabu, 9 Agustus 2017 Mengajar TPA Rumah Bapak 45 menit
18:15 19:00 dan Bimbingan Suradi
belajar
21 Rabu, 9 Agustus 2017 Pertemuan Rumah Bapak 1 jam
19:30 20:30 Rutin Warga Sutriswanto
22 Minggu, 13 Agustus 2017 Kerja Bakti Rumah Bapak 2 jam
08:00 10:00 Trimo
23 Minggu, 13 Agustus 2017 Kerja Bakti Rumah Bapak 1 jam 45 menit
10:15 12:00 Trimo
24 Minggu, 13 Agustus 2017 Pengajian Masjid Dusun 2 jam 30 menit
13:00 15:30 Rutin Warga Kwangkengan
25 Senin, 14 Agustus 2017 Bimbingan Rumah Mas 45 menit
18:15 19:00 Belajar Budi
26 Senin, 14 Agustus 2017 Bimbingan Rumah Mas 2 jam 30 menit
19:30 21:00 Belajar Budi
27 Minggu, 20 Agustus 2017 Kerja Bakti Lapangan 1 jam 30 menit
08:00 09:30 Banyusidi
Total Kegiatan 38 am

12
3.1.3 Program Bantu Teman

Tabel 3.4 Rincian Program Bantu Teman


No Waktu Kegiatan Uraian Tempat Durasi
Kegiatan Kegiatan Kegiatan
1 Senin, 7 Agustus 2017 Membantu Posko Unit 1 jam 30 menit
19:30 21:00 Annisa Dina 301
pemetaan
2 Senin, 14 Agustus 2017 Membantu Dusun 3 jam
07:30 10:30 Annisa Dina Kwangkengan
dalam survey
pemetaan D-3
3 Kamis, 10 Agustus 2017 Membantu Lia Rumah Ibu 30 menit
14:55 15:25 Ayu Sosialisasi Mulyani
mengenai
tentang produk
nugget tempe
tahap 1
4 Kamis, 10 Agustus 2017 Membantu Lia Rumah Ibu 30 menit
16:00 16:30 Ayu Sosialisasi Pani
mengenai
tentang produk
nugget tempe
tahap 2
5 Kamis, 10 Agustus 2017 Membantu Lia Rumah Ibu 30 menit
16:40 17:10 Ayu Sosialisasi Dermi
mengenai
produk nugget
tempe tahap 3
6 Selasa, 15 Agustus 2017 Membantu Dusun 4 jam
21:15 01:15 Annisa Dina Kwangkengan
dalam
pelaksaan hasil
survey mid

13
data
7 Sabtu, 19 Agustus 2017 Membantu Tri SDN Gejayan 3 jam
08:30 11:30 Wahyuningtyas
: Assement
bakat
8 Minggu, 20 Agustus 2017 Membantu Tri Jalan pakis 4 jam
08:00 12:00 Setyono
Pengadaan bak
sampah tahap 1
9 Minggu, 20 Agustus 2017 Membantu Tri Jalan pakis 2 jam
12:30 14:30 Setyono
Pengadaan bak
sampah tahap 2
10 Senin, 21 Agustus 2017 Membantu Tri Jalan pakis 1 jam 30 menit
08:00 09:30 Setyono
pengadaan bak
sampah tahap 3
11 Senin, 21 Agustus 2017 Membantu Dusun 4 jam
20:00 00:00 Annisa Dina Kwangkengan
dalam
pelaksaan hasil
survey menjadi
data gravis
12 Selasa, 22 Agustus 2017 Membantu Tri Posko unit 301 30 menit
20:35 21:05 Wahyuningtyas
pembuatan
rapot asesment
inteligensi
tahap 1
13 Selasa, 22 Agustus 2017 Membantu Tri Posko unit 301 1 jam
21:05 22:05 Wahyuningtyas
pembuatan
rapot asesment

14
inteligensi
tahap 2
14 Selasa, 22 Agustus 2017 Membantu Tri Posko unit 301 2 jam
22:05 00:05 Wahyuningtyas
pembuatan
rapot asesment
inteligensi
tahap 3
15 Rabu, 23 Agustus 2017 Membantu Tri Posko unit 301 1 jam
20:00 21:00 Wahyuningtyas
pembuatan
rapot asesment
bakat tahap 1
16 Rabu, 23 Agustus 2017 Membantu Tri Posko unit 301 1 jam
21:00 22:00 Wahyuningtyas
pembuatan
rapot asesment
bakat tahap 2
17 Rabu, 23 Agustus 2017 Membantu Tri Posko unit 301 1 jam
22:00 23:00 Wahyuningtyas
pembuatan
rapot asesment
bakat tahap 3
18 Rabu, 23 Agustus 2017 Membantu Tri Posko unit 301 1 jam
23:00 00:00 Wahyuningtyas
pembuatan
rapot asesment
bakat tahap 4
19 Kamis, 24 Agustus 2017 Membantu Tri Posko unit 301 1 jam
21:00 22:00 Wahyuningtyas
pembuatan
rapot asesment
minat tahap 1

15
20 Kamis, 24 Agustus 2017 Membantu Tri Posko unit 301 1 jam
22:00 23:00 Wahyuningtyas
pembuatan
rapot asesment
minat tahap 2
21 Kamis, 24 Agustus 2017 Membantu Tri Posko unit 301 1 jam
23:00 00:00 Wahyuningtyas
pembuatan
rapot asesment
minat tahap 3
22 Senin, 28 Agustus 2017 Membantu Tri Rumah Bapak 1 jam 30 menit
13:00 14:30 Wahyuningtyas Slamet
sosialisasi
rekomendasi
hasil asesment
untuk orang tua
tahap 1
23 Senin, 28 Agustus 2017 Membantu Tri Rumah Ibu 1 jam 25 menit
14:35 16:00 Wahyuningtyas Sumiati
sosialisasi
rekomendasi
hasil asesment
untuk orang tua
tahap 2
Total Kegiatan 33 jam 25
menit

3.1.4 Program Unit


Tabel 3.5 Rincian Program Unit
No Waktu Kegiatan Uraian Tempat Durasi
Kegiatan Kegiatan Kegiatan
1 Sabtu, 5 Agustus 2017 Rapat Pra Rumah Mas 2 jam
08:00 10:00 Pelaksanaan Budi

16
Pembentukan
Panitia HUT
RI
2 Sabtu, 5 Agustus 2017 Rapat Pra Rumah Mas 2 jam
10:15 12:15 Pelaksanaan Budi
Pembentukan
Panitia HUT
RI
3 Kamis, 10 Agustus 2017 Sensus Rumah Mas 30 menit
09:15 09:45 Kependudukan Budi
4 Jumat, 11 Agustus 2017 Sensus Rumah Mbak 2 jam
12:30 13:30 Kependudukan Harti
5 Jumat, 11 Agustus 2017 Sensus Rumah Ibu 30 menit
15:30 16:00 Kependudukan Sutik
6 Sabtu, 12 Agustus 2017 Sensus Rumah Bapak 1 jam
13:00 14:00 Kependudukan Nganteman
7 Minggu, 13 Agustus 2017 Sensus Rumah Ibu 30 menit
16:15 16:45 Kependudukan Juminem
8 Minggu, 13 Agustus 2017 Sensus Rumah Bapak 30 menit
19:30 20:00 Kependudukan Tumar
9 Minggu, 13 Agustus 2017 Sensus Rumah Bapak 30 menit
20:30 21:00 Kependudukan Bardi
10 Selasa, 15 Agustus 2017 Pengadaan Pasar Raya 2 jam
08:00 10:00 Alat Kegiatan Salatiga
HUT RI
11 Selasa, 15 Agustus 2017 Pengadaan Pasar Raya 2 jam
10:15 12:15 Alat Kegiatan Salatiga
HUT RI
12 Selasa, 15 Agustus 2017 Sensus Rumah Bapak 45 menit
18:15 19:00 Kependudukan Triono
13 Selasa, 15 Agustus 2017 Sensus Rumah Bapak 30 menit
20:05 20:35 Kependudukan Suryanto
14 Rabu, 16 Agustus 2017 Persiapan Lapangan 1 jam

17
09:00 10:00 Lomba HUT Volly
RI Kwangkengan
15 Rabu, 16 Agustus 2017 Persiapan Lapangan 2 jam
10:15 12:15 Lomba HUT Volly
RI Kwangkengan
16 Rabu ,16 Agustus 2017 Kegiatan Lapangan 3 jam
13:00 16:00 Lomba HUT Volly
RI Kwangkengan
17 Rabu, 16 Agustus 2017 Kegiatan Lapangan 1 jam
16:30 17:30 Lomba HUT Volly
RI Kwangkengan
18 Kamis, 17 Agustus 2017 Kegiatan Lapangan 3 jam
13:00 16:00 Lomba HUT Volly
RI Kwangkengan
19 Kamis, 17 Agustus 2017 Kegiatan Lapangan 1 jam
16:30 17:30 Lomba HUT Volly
RI Kwangkengan
20 Jumat, 18 Agustus 2017 Rapat Rumah Mas 45 menit
18:15 19:00 Pembubaran Budi
Panitia HUT
RI
21 Jumat, 18 Agustus 2017 Rapat Rumah Mas 1 jam 30 menit
19:30 21:00 Pembubaran Budi
Panitia HUT
RI
22 Sabtu, 19 Agustus 2017 Sensus Rumah Bapak 30 menit
18:30 19:00 Kependudukan Sunu
23 Sabtu, 19 Agustus 2017 Sensus Rumah Ibu 30 menit
19:30 20:00 Kependudukan Muji
24 Sabtu, 19 Agustus 2017 Sensus Rumah Bapak 30 menit
20:30 21:00 Kependudukan Marji
25 Minggu, 20 Agustus 2017 Sensus Rumah Bapak 30 menit
15:30 16:00 Kependudukan Slamet

18
26 Minggu, 20 Agustus 2017 Sensus Rumah Bapak 30 menit
16:30 17:00 Kependudukan Kuat
27 Minggu, 20 Agustus 2017 Sensus Rumah Bapak 35 menit
17:10 17:45 Kependudukan Jumakir
28 Minggu, 20 Agustus 2017 Sensus Rumah Ibu 30 menit
18:30 19:00 Kependudukan Solikha
29 Minggu, 20 Agustus 2017 Sensus Rumah Bapak 30 menit
19:30 20:00 Kependudukan Pardi
30 Minggu, 20 Agustus 2017 Sensus Rumah Bapak 30 menit
20:10 20:40 Kependudukan Parmin
31 Senin, 21 Agustus 2017 Sensus Rumah Bapak 30 menit
12:30 13:00 Kependudukan Sudi
32 Senin, 21 Agustus 2017 Sensus Rumah Ibu 30 menit
13:10 13:40 Kependudukan Ruwana
33 Senin, 21 Agustus 2017 Sensus Rumah Bapak 30 menit
13:50 14:20 Kependudukan Tumari
34 Senin, 21 Agustus 2017 Sensus Rumah Bapak 30 menit
14:30 15:00 Kependudukan Maarif
35 Senin, 21 Agustus 2017 Sensus Rumah Bapak 30 menit
15:10 15:40 Kependudukan Minarto
36 Senin, 21 Agustus 2017 Sensus Rumah Bapak 30 menit
16:30 17:00 Kependudukan Murjo
37 Senin, 21 Agustus 2017 Sensus Rumah Bapak 30 menit
17:10 17:40 Kependudukan Sugianto
38 Senin, 21 Agustus 2017 Sensus Rumah Bapak 30 menit
18:30 19:00 Kependudukan Suroso
39 Selasa, 22 Agustus 2017 Sensus Rumah Bapak 30 menit
10:00 10:30 Kependudukan Tumin
40 Kamis, 24 Agustus 2017 Survey Masjid 1 jam 30 menit
07:00 08:30 Keperluan Kwangkengan
Program
Revitalisasi
Masjid

19
41 Kamis, 24 Agustus 2017 Rapat Pra Rumah Bapak 2 jam 30 menit
09:00 11:30 Pelaksanaan Bardi
Revitalisasi
Masjid
42 Kamis, 24 Agustus 2017 Pengadaan Jalan Pakis 2 jam
13:00 15:00 Alat dan Bahan
Keperluan
Revitalisasi
Masjid
43 Jumat, 25 Agustus 2017 Pelaksanaan Masjid 3 jam
07:00 10:00 Program Kwangkengan
Revitalisasi
Masjid
44 Jumat, 25 Agustus 2017 Evaluasi Rumah Bapak 2 jam
13:00 15:00 Program Bardi
Revitalisasi
Masjid
45 Minggu, 27 Agustus 2017 Sensus Rumah Bapak 1 jam
12:30 13:30 Kependudukan Bejo Salim
46 Minggu, 27 Agustus 2017 Sensus Rumah Bapak 1 jam
13:35 14:35 Kependudukan Sarmin
47 Minggu, 27 Agustus 2017 Sensus Rumah Ibu 30 menit
14:40 15:20 Kependudukan Kuat
Total Kegiatan 48 jam

20
Tabel 3.6 Distribusi Jam Kegiatan KKN

Sifat Jam Pokok Jam Bantu

Prapelaksanaan :
Individu 7 jam
Unit 11 jam 45 menit
Operasional/Pelaksanaan :
Individu 32 jam
Unit 48 jam
Antar Teman 33 jam 25 menit
Kemasyarakatan 38 jam
Pasca Pelaksanaan
Penyusunan Laporan 9 jam
Jumlah 107 jam 45 menit 71 jam 25 menit
Total 178 jam 7 menit

21
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Teknis Pelaksanaan


Pada sub bab kali ini menjelaskan tentang bagaimana detail teknis suatu program
kerja.
4.1.1 Pelatihan Kewirausahaan Kerajinan Bambu
Pelatihan tentang pembuatan kerajinan bambu ini dibagi menjadi beberapa tahapan
pelaksanaan. Setiap tahapan tersebut akan saling mendukung satu sama lainnya agar
dapat mencapai tujuan program kegiatan. Hasil tiap kegiatan yang telah dilakukan
dirumuskan dan dijelaskan sebagai berikut:

4.1.1.1 Tahap Pra Pelaksanaan


Tahapan pra pelaksanaan kegiatan terdiri dari berbagai observasi dan
wawancara yang dilakukan di lingkungan Desa Banyusidi dan Dusun Kwangkengan,
tahapan pra pelaksanaan dilaksanakan untuk memperoleh data yang akan digunakan
untuk dianalisis dan diolah dalam pemecahan permasalahan yang ada.

4.1.1.2 Tahap Pelaksanaan


Pelaksanaan progam kegiatan pelatihan kerajinan bambu dibagi kedalam sub
kegiatan yang meliputi :
A. Sosialisasi Kerajinan Bambu
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan gambaran awal pada masyarakat
Desa Banyusidi tentang bagaimana potensi kerajinan bambu yang ada di
Banyusidi. Sosialisasi kerajinan bambu ini juga sebagai sarana untuk
menumbuhkan rasa tahu masyarakat tentang kerajinan bambu itu sendiri sehingga
masyarakat tertarik untuk mengikuti tahapan selanjutnya. Warga yang
mendapatkan sosialisasi mengenai kerajinan bambu ini juga dapat memberikan
saran dan pertanyaan kepada mahasiswa tentang program terkait sehingga
program yang dilaksanakan ini dapat disesuaikan dengan aktivitas masyarakat.
Sosialisasi kerajinan ini dilaksanakan di wilayah Dusun Kwangkengan dan juga
Desa Banyusidi, pada tanggal 7, 10, & 11 Agutus 2017.

22
Gambar 4.1 Sosialisasi Program Kerja

Gambar 4.2 Sosialisasi Program Kerja


B. Persiapan bahan baku dan pengadaan alat kerajinan bambu
Setelah melakukan sosialisasi kerajinan bambu kepada masyarakat Desa
Banyusidi, tahapan selanjutnya adalah persiapan bahan baku dan pengadaan alat
kerajinan bambu. Persiapan bahan baku dan pengadaan alat ini dilakukan oleh
mahasiswa sendiri dengan cara mencari bahan baku bambu yang sekiranya sudah
layak untuk dijadikan kerajinan. Selain pencarian bahan baku, dilakukan juga
pengadaan alat-alatnya seperti bor,gergaji, dan amplas. Persiapan bahan baku dan
pengadaan alat ini dilaksanakan pada tanggal 10, 11, 12, 13 & 16 Agutus 2017.

23
Gambar 4.3 Proses Pengadaan Alat Kerajinan
C. Pelatihan Kerajinan Bambu
Setelah melalui tahapan persiapan bahan baku dan alat, tahapan selanjutnya
adalah pelatihan tentang pelatihan kerajinan bambu. Pelatihan ini ditargetkan
kepada anggota karang taruna Desa Banyusidi. Pelatihan kerajinan bambu ini di
pimpin oleh Bapak Nardi. Pelatihan kerajinan bambu ini dilakukan selama 2 hari
pada tanggal 18 & 19 Agustus 2017.

Gambar 4.4 Pelatihan Kewirausahaan Kerajinan Bambu Pemberian Materi Dasar

24
Gambar 4.5 Pelatihan Kewirausahaan Kerajinan Bambu Proses Pemotongan

Gambar 4.6 Pelatihan Kewirausahaan Kerajinan Bambu Proses Penempelan

25
Gambar 4.7 Pelatihan Kewirausahaan Kerajinan Bambu Proses Penghalusan

Gambar 4.8 Pelatihan Kewirausahaan Kerajinan Bambu Proses Pengecetan

26
D. Pembentukan Kelompok Usaha dan Pelatihan pemasaran
Setelah melalui tahapan pelatihan kerajinan bambu, tahapan selanjutnya adalah
pembentukan kelompok usaha kerajinan bambu di Desa Banyusidi dan pelatihan
pemasarannya. Menurut Kotler dan Armstrong (2012:29), Marketing as the
process by which companies create value for customers and build strong
customer relationships in order to capture value from customers in return,
artinya menyatakan bahwa pemasaran sebagai proses dimana perusahaan
menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan pelanggan yang
kuat untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalan. Dalam pelatihan
pemasaran menggunakan cara public relation adalah suatu bentuk membangun
hubungan baik dengan publik (masyarakat) terkait untuk memperoleh dukungan,
membangun citra perusahaan yang baik, dan menangani atau menyingkirkan
gosip, cerita atau perselisihan yang dapat merugikan. Tahapan pembentukan
kelompok usaha ini terdiri dari pembuatan struktur dan pemberian pengetahuan
tentang berbagai cara dan jalan untuk menjual kerajinan bambu itu sendiri.
Pemuda Karang Taruna dapat mengetahui mengenai kewirausahaan dan
pemasaran produk. Selain itu juga mendapatkan tambahan pengetahuan, inovasi,
dan kreativitas dalam kerajinan bambu. Tahapan kegiatan ini dilakukan pada
tanggal 19 & 23 Agustus 2017.

Gambar 4.9 Proses Pemberian Materi Pemasaran

27
Gambar 5.0 Proses Pembentukkan Kelompok Kerajinan Bambu

Gambar 5.1 Serah Terima Pengadaan Alat Kepada Kelompok Kerajinan Bambu

28
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil pelaksanaan kegiatan maka penulis dapat membuat kesimpulan dan
memberikan saran yang meliputi:

5.1. Kesimpulan
Kurangnya motivasi dan pengetahuan mengenai potensi kerajinan bambu dan
kewirausahaan secara umum menjadi salah satu faktor kenapa kendala ekonomi sering terjadi
pada warga Desa banyusidi. Kebanyakan warga masih sangat mengandalkan pekerjaan
sebagai petani padahal jika dilihat dari sumber daya alam yang dimiliki Desa Banyusidi
sangat dimungkinkan untuk melakukan berbagai kewirausahaan contohnya kerajinan bambu.
Dengan adanya program pelatihan kewirausahaan memanfaatkan potensi bambu di Desa
Banyusidi diharapkan para masyarakatnya mulai sadar dan terbuka akan adanya berbagai
peluang kewirausahaan dan dapat memanfaatkannya.
Tidak hanya sekedar memberikan pelatihan saja program kali ini juga ditambah
dengan pembentukan kelompok kerajinan bambu yang berada dibawah Karang Taruna Desa
Banyusidi, pemberian materi cara pemasaran yang baik untuk kerajinan bambu dan
pemberian alat kerajinan kepada kelompok tersebut, dengan harapan setelah dibentuknya
kelompok kerajinan bambu ini para warga Desa Banyusidi dapat terus berlatih sendiri
menekuni kerajinan bambu tersebut dan terus berkreatif.

5.2. Saran
A. Bagi Mahasiswa
1. Menjalankan Kegiatan KKN dengan tulus ikhlas karena Allah SWT.
2. Menerapkan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari selama kegiatan
KKN berlangsung.
3. Menjaga hubungan dengan masyarakat
4. Melakukan kunjungan berkala untuk melihat perkembangan kelompok kerajinan
bambu.
B. Bagi Desa
1. Menjalankan segala program yang ditinggalkan oleh Mahasiswa KKN agar
tujuan dari kegiatan KKN tercapai

29
2. Menerapkan ilmu yang didapat dari Mahasiswa KKN sehingga segala jerih
payah Mahasiswa KKN tidak terbuang sia-sia.
3. Terus berkreatif dan tidak mudah menyerah.
C. DPPM
1. Kegiatan KKN tidak didasarkan dengan jumlah jam kegiatan akan tetapi
sebaiknya berdasarkan kualitas dan kebermanfaatan bagi masyarakat,sehingga
mampu meminimalisir manipulasi jam.
2. Keberadaan buku harian dirasa sangat tidak relevan dalam kegiatan membantu
masyarakat karena dengan adanya buku harian seolah-olah setiap membantu
masyarakat tidak didasari dengan keikhlasan.
3. Pemberian pasal saat peserta KKN melakukan kesalahan penulisan atau
administrasi kadang terkesan dicari cari dan berlebihan.
4. Dalam pengumpulan laporan yang tidak jelas waktu kepastian dan tidak ada
pemberitahuan informasi tentang pengumpulan laporan yang valid.
5. Dalam informasi pencairan dana unit yang tidak jelas rinciannya.

30
DAFTAR PUSTAKA

Manfred Burn (2003). Relationship Marketing. Management of Customer Relationship.


Harlow, London: Prentice Hall.

Pramono,Joko (2012). Kebijakan Sektor Hulu dan Peran KEMENHUT dalam


Pengembangan Bambu. Jakarta

Philip Kotler, Kevin Lane Keller ( 2012). Marketing Management. 14th Edition.Singapore :
Pearson Prentice.

Phillip Kotler and Gary Amstrong (edisi terbaru). Principle of Marketing. New Jersey :
Pearson Prentice Hall.

31
LAMPIRAN

32
33
34
35

Anda mungkin juga menyukai