Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN INDIVIDUAL

KKN TAHUN 2018


PEMBUATAN PUPUK CAIR LIMBAH TEMBAKAU (PUPAU)
(Desa Neglasari Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung)
Oleh :
Nama : Sukma Ahmad Prtatama
Jurusan : Kimia Sains
NIM : 1157040062

PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
LEMBAR PENGESAHAN
\ Laporan Individu Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan basis pengabdian
kepada masyarakat di Desa Neglasari Kecamatan Banjaran Kota Bandung
dengan judul “PEMBUATAN PUPUK CAIR LIMBAH TEMBAKAU
(PUPAU)

Dosen Pembimbing Lapangan Kepala Pusat Pengabdian kepada


Masyarakat-LP2M UIN SGD
Bandung

Dahlya Indra Nurwanti, M. Pd Dr. H. Ramdani Wahyu Sururie,


M.Ag., M. Si
NIP. 19806262015032005 NIP. 197210302001121002

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alikum Wr. Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyusun laporan ini yang
merupakan dokumen resmi yang berisi tentang berbagai kegiatan dan
program yang dilaksanakan oleh peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun
2018. Kelompok KKN Desa Neglasari Kecamatan Banjaran Kota Bandung.
Dalam pelaksanaan KKN, baik dimulai dari kegiatan awal
(persiapan) sampai dengan kegiatan akhir, juga sampai pada penyusunan
laporan ini, penulis memang sedikit mendapat hambatan dan kesulitan,
namun berkat motivasi dan bimbingan dari DPL, panitia KKN, dan lembaga
juga dari semua pihak terutama dari pemerintah setempat, serta teman-teman
KKN yang juga membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini,
alhamdulillah sebagian besar program kegiatan dapat terlaksana, terbukti
penulis dapat menyusun laporan ini. Untuk itu penulis ucapkan banyak
terima kasih.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi
semua pihak pada umumnya.

Bandung, 15 September 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................i


KATA PENGANTAR ..................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
RINGKASAN EKSEKUTIF .......................................................................1
PROLOG ......................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................3
A. AnalisisPermasalahan ........................................................................3
B. Identifikasi Masalah ...........................................................................4
C. Tujuan dan Manfaat ...........................................................................4
D. Metode Pengabdian ............................................................................5
E. Kerangka Pemecahan Masalah ..........................................................5
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT ......................................6
A. Sejarah Desa.......................................................................................6
B. Monografi Desa .................................................................................15
C. Kondisi Masyarakat Sasaran ..............................................................29
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN PENGABDIAN .........................30
A. Tahapan Pengabdian Kepada Masyarakat .........................................30
B. Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat...............................................32
C. Faktor Pendukung dan Pengahambat .................................................32
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ....................................33
A. Kesimpulan ........................................................................................33
B. Rekomendasi ......................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................34
LAMPIRAN..................................................................................................35
DAFTAR TABEL
 Tabel 2.1 Data penduduk berdasarkan jenis kelamin…………..15
 Tabel 2.2 Data Penduduk berdasarkan Pekerjaan………….......17
 Tabel 2.3 Data Penduduk berdasarkan Agama…………...........18
 Tabel 2.4 Data Penduduk berdasarkan Pendidikan…………….18
 Tabel 2.5 Data Penduduk berdasarkan Usia.................................22

iii
RINGKASAN EKSEKUTIF

Pemberdayaan masyarakat adalah suatu strategi yang digunakan


dalam pembangunan masyarakat dalam upaya untuk mewujudkan
kemampuan dan kemandirian dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa maupun bernegara. Dengan kata lain, pemberdayaan
masyarakat merupakan upaya mengembangkan masyarakat dari keadaan
kurang atau tidak berdaya menjadi punya daya dengan tujuan agar
masyarakat tersebut mencapai/ memperoleh kehidupan yang lebih baik.
Perkebunan sebagai bagian dari sektor pertanian memiliki
peranan yang cukup besar pada perekonomian negara Indonesia salah
satunya tumbuhan tembakau. Tujuan KKN didesa Babakansari yaitu
untuk mengatasi salah satu permasalahan Lingkungan Limbah tembakau
yang dijadikan sebagai pupuk cair sederhana. Metode yang digunakan
dalam KKN di desa Babakansari yaitu Proses Pembuatan dan
Penyuluhan dalam Pembuatan Pupuk cair digunakannya Limbah
Tembakau berupa tulang daun dan juga pengganti Bakteri EM4 yaitu Air
cucian beras, air kelapa dan Gula, sedangkan dalam penyuluhan kepada
Masyarakat digunakannya Bahasa pengantar Sunda dari mulai proses
pembuatan sampai tahap penggunaan pupuk tersebut dalam sosialisi
ditekankan juga Bahaya ketergantungan Pupuk sintetis kimia dan
Manfaat menggunakan Pupuk Alami sehingga Hasil dari penyuluhan
diharapkan Masyarakat Paham dan menerapkan Pupuk cair sederhana
untuk keperluan Pertanian di desa tersebut.

3
PROLOG

ASSALAMU’ALAIKUM WR WB.
Segala puji hanya bagi Allah Swt. Semata, yang tiada sekutu bagi-
Nya, atas rahmat dan karunia-Nya KKN SISDAMAS UIN SGD kelompok
79 selama satu bulan telah selesai dilaksanakan di Desa Neglasari
Kecamatan Banjaran Kota Bandung. Shalawat dan salam semoga senantiasa
terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Berkat petunjuk dan
bimbingannya, kita bisa menjalani hidup lebih baik. Aamiin.
Dalam sejarah perjalanan perguruan tinggi yang berkaitan dengan
lembaga kita yang dulu dengan Nama IAIN sekarang menjadi UIN, tidak
dapat dipungkiri yang menjadi perekat dan pengikat antara UIN dengan
masyarakat adalah KKN Mahasiswa berkaitan dengan nilai-nilai yang
tumbuh, hidup dan berkembang dalam kehidupan masyarakat.
Nilai-nilai itu telah menjadi kekuatan pendorong untuk mencapai
terciptanya tahapan KKN SISDAMAS, 8 tahapan antara lain yang diawali
dengan kegiatan penelitian melalui TRANSECT atau Penelusuran Wilayah,
Sosialisasi Awal, Rembug Warga, Refleksi Sosial, Pemetaan Sosial,
Pengorganisasian Masyarakat, Perencanaan Partisipatif dan Sinergi Program
Desa.
Kemudian saya selaku Dosen pembimbing lapangan menyampaikan
terimakasih atas kerjasamanya dan keterlibatan aktif para mahasiswa.
Bimbingan ini dirasa masih belum sempurna, oleh karena itu, masukan dan
saran dari semua pihak sangat diharapkan untuk itu dihaturkan terimakasih
dan mohon maaf jika selama bimbingan ada yang kurang berkenan.
WASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH.
Bandung, 15 September 2018

Dahlya Indra Nurwanti, M. Pd


NIP. 19806262015032005

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Analisis Permasalahan
Selama pelaksanaan KKN yang dilaksanakan selama satu bulan
penuh terdapat permasalahan yang cukup bervariatif di Desa Neglasari
salah satunya permasalahan disektor pertanian di Desa Neglasari hampir
70 % Masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani dimana dalam
melangsungkan pertaniannya para Petani di Desa tersebut tergantung
musimnya jika musim hujan para petani di desa tersebut lebih
mengandalkan Padi sedangkan ketika musim Kemarau para Petani tidak
menghentikan usahanya dengan menanam tanaman yang memiliki
ketahanan yang baik di musim kemarau salah satunya yaitu Tembakau,
hampir setengah wilayah dari desa tersebut selama musim kemarau
didominasi tumbuhan Tembakau.
Perkebunan sebagai bagian dari sektor pertanian memiliki peranan
yang cukup besar pada perekonomian negara Indonesia. Salah satu
andalan perkebunan Indonesia adalah tembakau. Menurut Soenardi
(1999) tembakau merupakan komoditas yang menjadi bahan baku utama
industri rokok memiliki peranan ekonomi sangat strategis sebagai
menghasilkan devisa, mendatangkan cukai dan pajak serta menunjang
penghidupan bagi 16 juta jiwa dan menyerap tenaga kerja 4 juta orang.
Produk tembakau utama yang diperdagangkan di pasar adalah daun
tembakau. Petani tembakau merupakan penyedia bahan baku daun
tembakau untuk diolah menjadi rokok oleh industri rokok. Kondisi petani
tembakau di Indonesia saat ini dihadapkan pada permasalahan
pengusahaan skala ekonomi kecil, yaitu penguasaan lahan yang kecil dan
teknologi budidaya yang sederhana, serta permodalan yang terbatas.

B. Identifikasi Masalah
Dalam pengelolaannya, Tumbuhan tembakau memerlukan perawatan
dari mulai proses Pembibitan sampai dengan proses pemamenan dan juga

5
untuk pertumbuhan dari Tembakau tersebut maka perlu dilakukannya
pemupukan supaya pertumbuhan dan perawakan tembakau bagus
sehingga hasilnya sesuai.
Masyarakat didesa Neglasari masih ketergantungan dengan pupuk
sintetis kimia yang mahal dan juga susah sehingga para petani ketika
stock pupuk sintetis kimia habis masyarakat tidak memiliki harapan
untuk melangsungkan bercocok tanamnya, pupuk sintetis kimia secara
tidak langsung kurang baik bagi kesuburan tanah hal tersebut terlihat dari
tanah didesa tersebut yang mengeras dan warnanya juga berbeda dengan
tanah yang subur hal tersebut menandakan adanya pengaruh dari pupuk
sintetis kimia yang sudah mereka pakai selama beberapa tahun,
sementara terdapatnya Limbah dari Tembakau seperti Tulang dan Urat
daun dan juga beberapa bagian yang tidak terpakai dari tumbuhan
tersebut yang dibiarkan dan hanya menjadi Limbah, sehingga perlu
dilakukannya pengolahan lebih lanjut. sementara terdapatnya Limbah
dari Tembakau seperti Tulang dan Urat daun dan juga beberapa bagian
yang tidak terpakai dari tumbuhan tersebut yang dibiarkan dan hanya
menjadi Limbah, sehingga perlu dilakukannya pengolahan lebih lanjut,
meskipun didesa tersebut sempat diadakannya pembuatan pupuk dari
limbah tembakau dengan metode penyulingan yang juga menyisakan
Limbah yang tidak terpakai dan dikarenakan keterbatasan alat, maka
diperlukannya metode sederhana dalam pengelolaan limbah pupuk
tersebut, salah satunya pembuatan Pupuk Cair.

C. Tujuan dan Manfaat


Sehingga dengan adanya Limbah tembakau di desa Neglasari perlu
dilakukannya pengolahan salahsatunya dengan membuat pupuk cair
sederhana yang memungkinkan semua Masyarakat di desa Neglasari
dapat membuat pupuk sendiri tanpa Harus ketergantungan dengan pupuk
sintetis kimia, dengan penggunaan pupuk Kompos Organik maka tanah
akan kembali subur meskipun tahapannya tidak sekaligus memerlukan
tahapantahapan yang memungkinkan tanah kembali subur dan juga
dalam membangun usaha tani setelah para petani di babakansari
mengenal dan paham betul proses pembuatan pupuk maka perlu adanya
Merk atau Brand sehingga pupuk yang di buat oleh Masyarakat tidak sia-
sia dan memberikan manfaat baik pada lahan petani itu sendiri atau pada
Masyarakat petani disekitarnya.
D. Metode Pengabdian

6
Dalam mengenalkan Pupuk cair Limbah Tembakau dilakukan dengan
memberikan penyuluhan kepada para petani dan memperlihatkan Hasil
jadi dari proses pembuatan pupuk cair tersebut, dikarenakan dalam
pembuatan pupuk cair tersebut tidak adanya tahapan yang rumit maka
dalam penyuluhan tersebut tidak dilakukan praktek langsung.

E. Kerangka Pemecahan Masalah


Permasalahan-permasalahan Pertanian yang terdapat di desa
Neglasari salahsatunya kurangnya perhatian masyarakat terhadap
penggunaan Pupuk Kompos sehingga lebih mengandalkan Pupuk
Sintetis kimia. Penyebabnya kurangnya perhatian masyarakat
terhadap pupuk kompos dikarenakan proses pembuatan pupuk
kompos yang Kompos dikarenakan prosesnya yang lumayan
memakan waktu dalam proses fermentasi, penggunaan pupuk sintetis
kimia lebih cepat dalam pertumbuhan tanaman dibandingkan dengan
pupuk kompos tetapi lebih banyak kerugiannya salah satunya tanah
menjadi tidak subur. Program pembuatan pupuk kompos telah lama
ada di desa babakansari dan menjadi vakum diakibatkan kesadaran
Masyarakat yang masih kurang. .Maka dari itu, perlu adanya
penyuluhan dan sosialisasi kepada pemerintah maupun masyarakat.

7
8
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT

A. Sejarah Singkat Desa

NEGLASARI yang diartikan


bahwa (Negla = Negrak dalam
bahasa sunda, ada di tengah-tengah
hamparan luas bisa terlihat oleh
semuaorang/Masyarakat sedangkan
Sari = Inti / Pusat Pemerintahan
masyarakat desa). Desa Neglasari
Berevolusi dari Pamekaran Desa
Kamasan berkisar tahun 1981-
1984, yang di Jabat Oleh Bpk.
Agus Tahmat selama + 3 ( Tiga
tahun ). Sedangkan Nama Neglasari
Diambil dari para tokoh terkemuka
diantaranya:
1. Bpk. KH. Ahmad Thoyib.
2. Bpk. Idi Wasdi.
3. Bpk. Nana
4. Bpk. Moch Memen
5. Bpk. Moch Ica S.
6. Bpk. Basri
7. Bpk. Moch Enti
8. Bpk. Adang.
9. Bpk. H. Moch Uwar
10. Bpk. Dirman
11. Bpk. Sobri
12. Bpk. Didi Rasidi
13. Bpk. Maman Ading

9
Selain para tokoh pendiri desa neglasari ada juga beberapa nama-
nama mantan kepala Nesa Neglasari yaitu sebagai berikut:

Tabel 2.1
Nama-nama Mantan Kepala Desa Neglasari
No Tahun Nama Lama Menjabat
1 1984 – 1988 Bpk. Api Kahpi + 4 ( Empat tahun )

2 1988 – 1993 Bpk. Usep 5 (Lima Tahun)


Karno
3 1993 – 1995 Bpk. Aca Suarsa + 2 tahun
4 1995 – 2003 Bpk. Didi Tardi 8 (Delapan tahun).
Rohwandi
5. 2003 – 2008 Bpk. Suherman 5 ( Lima Tahun)
6. 2008 – 2014 Bpk. Suherman 5 ( Lima Tahun)
7. 2014 – 2015 Bpk. Yana + 8 Bln, PJS
Suharna (Pejabat
Sementara)
8. 2015 – 2021 Bpk. Suherman Masih menjabat

B. Visi, dan Misi Program Desa


Visi
Terwujudnya kabupaten bandung yang maju mandiri dan berdaya saing
melalui Tata kelola pemerintahan yang baik dan pemantapan
pembangunan perdesaan Berlandaskan religius kultural dan berwawasan
lingkungan.
Misi

10
1. Meningkatkan Profesionalisme Birokrasi ( Good Goverment and
Clean Gaverment )
2. Meningkatkan Kualitas SDM ( Pendidikan, Kesehatan,
Memantapkan Kesalehan Sosial Berlandaskan Iman dan Taqwa );
3. Memantapkan Pemulihan Keseimbangan Lingkungan dan
Pembangunan Berkelanjutan
4. Menggali , Menumbuhkembangkan dan melestarikan Budaya
Sunda srta kearifan lokal lainnya
5. Memantapkan Pembangunan Perdesaaan
6. Meningkatkan ketersediaan dan Kualitas Insrfatuktur serta
keterpaduan Pemanfaatan tata ruang wilayah
7. Meningkatkan Partisipasi dan Daya Saing Daerah.
C. Monografi Desa
1. Letak Geografis
Luas Wilayah :1.797.250 M²
Letak Desa Neglasari : 7.063775.107.571153
Luas Lahan Sawah (hektar) : 94.82
Ketinggian dari Pemukiman Laut : 733 M
Batas Wilayah
- Timur : Sindangpanon
- Selatan : Pasirmulya/Jagamulya
- Barat : Margahurip/Kiangroke
- Utara : Kamasan
Wilayah Terbagi Menjadi : 4 Kedusunan
- 14 RW - 53 RT
2. Peta Wilayah Desa Neglasari

BAB III

11
3. Jumlah Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah
No Jenis Kelamin
(Orang)
1 Jumlah Laki-laki 5.026
2 Jumlah Perempuan 4.496
Jumlah 9.522

Jumlah Kepala Kelurga 5.530 KK

Masyarakat desa Neglasari terdiri dari 5.530 kepala keluarga


dengan taraf kehidupan yang berbeda, yaitu pra sejahtera,
sejahtera, dan sejahtera III plus. Dengan jumlah kepala keluarga
tersebut, terdapat 9.522 jiwa yang hidup di Desa Neglasari.
4. Jumlah penduduk berdasarkan jumlah usia
Tabel 2.3
No Usia Jumlah
1 0-14 tahun 3219
2 15-64 tahun 5013
3 64 tahun + 927

Jumlah 9159

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah


penduduk yang berusia 15-64 lebih banyak di banding dengan
penduduk yang berusia 14 dan 64 tahun karena merupakan usia
yang produktif.
5. Jumlah penduduk berdasarkan pekerjaan
Tabel 2.4
No Jenis Orang
1 Sektor pertanian 632
2 Sektorindustri 650
3 Sektor listrik gas dan air bersih 5

12
4 Sektor kontruksi 10
Sektor angkutan dan
5 76
komunikasi
Sektorkeuangan reastate dan j
6 -
pers
7 Sektor jasa -
Jumlah 1.373

6. Statistika Berdasarkan Keluarga Berencana


Tabel 2.5
Statistika Berdasarkan Keluarga Berencana
No Jenis Keterangan
1 Jumlah pasangan usia subur (PUS) 15-49 1832
tahun
2 Jumlah wanita usia subur 2757
3 Jumlah akseptor KB 1536
- IUD 230
- MOP 15
- MOW 78
- IMPLANT 111
- SUNTIK 792
- PIL 294
- LAINNYA 16
JUMLAH 7.661
7. Jumlah Balita yang di Imunisasi

Tabel 2.6

No Jenis Keterangan

1 POLIO 3 158

2 POLIO 4 186

13
3 DPT 1 176

4 DPT 3 176

5 BCG 84

6 CACAR 87

7 TT 1 21

8 TT 2 24

9 CAMPAK 95

JUMLAH 1.007

D. Kondisi komunitas sasaran


Kondisi komunitas sasaran di Desa Neglasari yaitu karang taruna guna
meningkatkan kualitas masyarakat yag cerdas dan kreatif. Pendidikan adalah
modal utama untuk mencerdaskan suatu bangsa dari segi pendidikan, lulusan
SMP menempati urutan tertinggi dari jumlah persentase pencari kerja yang
berhasil ditempatkan terhadap total pencari kerja.Dapat dijelaskan bahwa
pencari kerja mengalami kenaikan, begitu pula pada lowongan kerja.Akan
tetapi masih terdapat ketimpangan antara pencari kerja dengan lowongan
kerja, sehingga jumlah pencari kerja masih banyak yang tidak tertampung
pada lowongan kerja yang dari segi kuantitasnya lebih sedikit daripada
pencari kerja. Faktor lain yang menjadi penyebab utamanya adalah
kompetensi yang dimiliki, dikaitkan dengan skill yang dibutuhkan oleh
lapangan kerja. Pada tahun ke tahun ketenagakerjaan wilayah Desa Neglasari
banyak di serap oleh Industri Pabrik Tekstil.
Segi kebudayaan yang ada di Desa Neglasarimerupakan modal dasar
pembangunan yang melandasi pembangunan yang akan dilaksanakan,
warisan budaya yang bernilai luhur merupakan dasar dalam rangka
pengembangan pariwisata budaya yang dijiwai oleh mayoritas keluhuran
Nilai Agama Islam. Salah satu aspek yang ditangani dan terus dilestarikan

14
secara berkelanjutan adalah pembinaan berbagai kelompok
kesenian.Pemerintah terus membina kelompok dan organisasi kesenian yang
ada, walaupun dengan keterbatasan dana yang dialokasikan, namun
semangat para pewaris kebudayaan di Desa Neglasari terus berusaha
menjaga, merawat, serta memeliharanya agar budaya dan kelompok kesenian
tersebut terus terpelihara.
Segi sosial ekonomi masyarakat Desa Neglasari yaitu berupa kerja
sebagai karyawan swasta, petani, dan pedagangan. Disamping itu pula sarana
ekonomi yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat Desa
Neglasari adalah sarana lahan pertanian dan perdagangan dengan skala kecil
pula.
Mayoritas masyarakat desa neglasari bekerja sebagai karyawan swasta,
dan petani tetapi masih banyak pula yang menganggur, dan terkadang para
pemuda yang tidak memiliki aktifitas apapun akan di pandang buruk oleh
masyarakat lain. Maka dari itu kami memberikan penyuluhan akan
pentingnya suatu organisasi terutama aktip di dalam karang taruna karena
dengan mereka aktip dalam karang taruna mereka bisa menunjukan akan
suatu kreatifitas maupun ide-ide yang di miliki oleh mereka untuk di
implementasikan dan memajukan desa mereka sendiri. Dan memberikan
suntikan motivasi bagi para anggota karang taruna untuk tetap aktip dalam
memajukan desanya dengan tetap memiliki rasa loyal kepada desa mereka
sendiri dan feedback yang akan mereka terima jika mereka aktip dalam
karang taruna. Namun bukan hanya aktip saja tetapi mereka pula harus
paham akan tufoksi dari karang taruna itu sendiri dan kami pun memberikan
pemahaman akan tufoksi dari karang taruna yang sesuai dengan dasar hukum
yang ada.

15
16
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN PENGABDIAN

A. Tahapan Pengabdian Kepada Masyarakat


Melakukan pembuatan Pupuk cair Limbah tembakau dengan
beberapa tahapan sebagai berikut: Alat yang digunakan dalam
pembuatan pupuk cair limbah tembakau diantaranya Pisau, tumpang
alu, Wadah dan Plastik. Bahan yang digunakan Limbah tembakau,
gula merah 100 gram, Air cucian beras secukupnya, dan Air kelapa
Muda.
Cara kerja: Limbah tembakau dipotong-potong, ditumbuk dan
dicampurkan dengan air cucian beras dan juga Gula merah yang
sudah ditumbuk kemudian dilakukannya Proses Fermentasi dengan
waktu yang cukup lama selanjutnya melakukan Pengemasan.
Setelah melakukan proses pengemasan maka perlu dilakukannya
pemberian Merk (Brand) pada pupuk tersebut supaya mampu
menarik perhatian Masyarakat untuk memakai dan juga
mengembangkannya menjadi salah satu sektor penghasilan mereka.

Menghubungi Ketua Tani


Setelah melakukan Proses pembuatan Pupuk cair maka hasil dari
pupuk tersebut untuk memberitahu kepada Masyarakat perlu
dilakukannya pemberitahuan terlebih dahulu kepada Ketua
Kelompok Tani diwilayah tersebut supaya apa yang akan dibicarakan
pada saat sosialisasi mampu tersalurkan kepada masyarakat apa-apa
yang dibutuhkan oleh Masyarakat.
Sosialisasi Pupuk Kepada Kelompok Tani
Dalam melakukan proses sosialisasi kepada Masyarakat desa
tersebut dilakukan dengan menggunakan bahasa pengantar daerah
yaitu Bahasa sunda hal ini dilakukan agar terjalinnya silaturahmi,
keakraban dengan Masyarakat desa dan juga Agar semua Lapisan
Masyarakat tersebut Mampu Memahami apa yang di sampaikan oleh
pembicara, pada saat sosialisasi terlebuh dahulu dijelaskan konsep
pupuk secara umum sampai ketahap penggunaan pupuk baik itu
pupuk yang secara langsung ada dialam ataupun pupuk secara tidak
langsung yaitu dibuat oleh manusia atau dikenal dengan pupuk
kompos ataupun dengan bantuan Hewan (Pupuk Kandang) dalam

17
proses sosialisasi kepada Masyarakat tersebut lebih menekankan
bahayanya ketergantungan terhadap pupuk sintetis kimia dan
amannya penggunaan pupuk alami secara konsep Back to nature
sangat dibutuhkan pada saat sosialisi, paad saat sosialisi ada beberapa
kalangan lapisan Masyarakat yang hadir salah satunya Generasi tua
yang mana generasi tersebut memiliki pengalaman yang sangat bagus
mengenai penggunaan pupuk dari jaman dahulu sampai sekarang dan
menyadari bahwa penggunaan pupuk pada jaman dahulu yang masih
sangat mengandalkan Alam konsepnya di Pakai lagi di jaman
Sekarang dan dalam melakukan tahapan bisnis dari hasil Pembuatan
pupuk diperlukannya proses integrasi antar berbagai sektor.
Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan pertanian skala kecil
adalah mengintegrasikan petani ke dalam sektor-sektor yang
dianggap lebih modern, yaitu sektor industri. Hal tersebut merupakan
basis yang melatar belakangi munculnya konsep kemitraan (contract
farming/partnership). Kemitraan merupakan kerjasama antara Usaha
Kecil dengan memperlihatkan prinsip saling memerlukan, saling
memperkuat dan saling menguntungkan
(Hafsah, 2003)
B. Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat
Dari hasil penyuluhan kepada Masyarakat dikarenakan dalam
pembuatan pupuk cair sederhana tidak adanya metode yang rumut
maka hampir semua Masyarakat yang hadir pada saat mengikuti
sosialisasi paham akan pembuatan dan juga manfaat dari pupuk
tersebut dan juga Dikarenakan keterbatasan waktu kuliah Kerja Nyata
Mahasiswa maka Produk hasil pengolahan tidak sempat di uji
cobakan kepada tanaman sehingga belum ada dampak yang nyata
terhapap pertanian Masyarakat desa tersebut, sehingga perlu
dilakukannya uji coba supaya masyarakat menggunakan pupuk
Alami untuk keperluan Pertaniannya.
C. Faktor Pendukung dan Penghambat

Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Sisdamas di


Desa Neglasari khususnya RW 03 adanya dukungan serta hambatan
yang kita dapat selama satu bulan kita melaksanakan pemberdayaan
dan pengabdian, faktor pendukungnya masyarakat di Desa Neglasari
70% berprofesi sebagai petani dan juga lahan pertanian yang cukup
luas sebagai sarana memanfaatkan lahan untuk bertani agar
masyarakat tersebut sejahtera, adapun faktor penghambat di Desa

18
Neglasari yaitu daerahnya kekurangan sumber mata air yang
menyebabkan air sangat sulit didapat, apalagi ketika musim kemarau
tiba lahan pertanian tandus dan petani pun kurang memahami proses
pembuatan pupuk limbah cair dikarenakan proses pembuatan pupuk
limbah cair yang cukup lama selain itu para petani lebih memilih
pupuk sintesis yang lebih instan.

19
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan adanya pengelolaan Limbah tembakau salah satunya dengan
menggunakan limbah tersebut menjadi Pupuk maka salah satu
permasalan di bidang Pertanian mulai terpecahkan meskipun hanya
sampai kepada tahapan Awal sosialisi pentingnya penggunaan pupuk cair
minimal ada gambaran awal penggunaan pupuk cair terhapad lingkungan
dan juga hasil pertanian masyarakat tersebut.

B. Rekomendasi
Dikarenakan keterbatasan waktu pelaksanaan Kuliah Kerja nyata
maka proses tahapan yang lebih lanjut seperti uji coba pada tanaman dan
juga standar pemakaian pupuk cair tersebut masih belum di terapkan
sehingga uuntuk kedepannya perlu dilakukannya Uji coba pada tanaman
minimal pada tanaman yang memiliki pertumbuhan cepat seperti pada
tanaman suku solanaceae seperti tomat ataupun pada tanaman sayuran
lainnya.

20
DAFTAR PUSTAKA
Hafsah, Jafar. 2003. Kemirataan usaha konsepsi dan strategi. PT Pustaka
sinar harapan. Jakarta.
LP2M UIN SGD (2017) Buku Panduan KKN Sisdamas Kuliah Kerja nyata
berbasis Perberdayaan Masyarakat.
Nurifah, E., Darmadii, J (2003) Prospek Pasar Tembakau Jawa Timur.
Jurnal Widya Agrika, 1 (2), 77-89.

21
Lampiran Foto

22
BIODATA PENULIS

Nama : Sukma Ahmad Pratama


TTL : Serang, 23 Juli 1997
Alamat: Jl. Ciruas-Petir KM.4, Kota Serang, Provinsi Banten
Jurusan: Kimia
Email: sukma955@gmail.com

23

Anda mungkin juga menyukai