Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN KELOMPOK 352

KKN TAHUN 2019

MEWUJUDKAN MEKARSALUYU SADAR HUKUM


BEKERJASAMA DENGAN KARANG TARUNA
Oleh:
Ahmad Rizq Setiawan Fitri Azizi
Dviya Sinatria Laela Hasanah
Dwi Gita Lestari Muhammad Riza Zulkifli
Erissa Puspita Nimah Awaliyah
Fajri Amelia Resti Aprianti
Faris Azhar Rafa Tita Kartikasari
Fauzan Nasir Farhan

PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN
GUNUNG DJATI BANDUNG
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan basis Pemberdayaan
Masyarakat (Sisdamas) di Desa Mekarsaluyu Kecamatan Cimenyan
Kabupaten Bandung dengan judul “MEWUJUDKAN MEKARSALUYU
SADAR HUKUM BEKERJASAMA DENGAN KARANG TARUNA”
telah diperiksa dan disahkan pada tangggal 15 September 2019.

Dosen Pembimbing Kepala Pusat Pengabdian kepada


Lapangan
Masyarakat-LP2M UIN SGD Bandung

Diah Puspasari, M.Psi.. Dr. H. Ramdani Wahyu Sururie, M.Ag.,M.Si


NIP.197704272009122001 NIP. 197210302001121002

i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’aalamiin, rasa puji serta syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT. atas Rahmat dan Hidayah-Nya, dengan segala
kemudahan yang diberikan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
program Kuliah Kerja Nyata Sisdamas tahun 2019 di Desa Mekarsaluyu
Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung dapat terlaksanakan dan
terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam semoga senantiasa
dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya,
sahabatnya, sampai kepada seluruh umatnya.
Laporan KKN ini disusun sebagai bentuk pertanggung jawaban tertulis
kami selama pelaksanaan KKN yang dimulai pada tanggal 31 Juli hingga 31
Agustus 2019.

Dalam pelaksanaan program-program ini kami telah mendapatkan


bantuan dari pihak-pihak yang berhubungan dengan laporan ini secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, kami menyampaikan
terima kasih kepada yang terhormat:
1. Orang tua dan keluarga kami yang telah memberikan dukungan
moril, do’a, materil, serta motivasi dan bantuan kepada kami
sehingga penulis dapat melaksanakan program dan menyusun
laporan ini.
2. Bapak prof. Dr. H. Mahmud, M.Si. selaku rektor UIN SGD
Bandung.
3. Bapak Dr. H. Ramdani Wahyu Sururie, M.Ag., M.Si. selaku
Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat-LP2M UIN SGD
Bandung.
4. Ibu Diah Puspasari, M.Psi., selaku dosen pembimbing lapangan.
5. Kepala Desa, perangkat desa, serta tokoh-tokoh dan masyarakat
Desa Mekarsaluyu Rw 02 yang begitu banyak membantu penulis
dalam memperoleh data dan memberikan penejelasan mengenai
demografi Desa Mekarsaluyu.
6. Teman-teman peserta KKN SISDAMAS 2019 terkhusus kelompok
KKN 352 dan KKN Desa Mekarsaluyu.
7. Semua pihak yang telah memberi dukungan, motivasi, informasi,
serta opini yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam

ii
menyelesaikan laporan ini yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.
Semoga amal baik yang telah diberikan kepada kami dibalas berkali
lipat oleh Allah SWT, Aamiin. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan
laporan ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, yang dikarenakan
keterbatasan kemampuan yang kami miliki.

Oleh karena itu, kami meminta kritik serta saran yang bersifat
membangun demi perbaikan penulisan karya ilmiah penulis selanjutnya.
Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Aamiin.
Bandung, September 2019

Kelompok 352

iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... vi
ABSTRAK .......................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Analisis Permasalahan ............................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan dan Manfaat ................................................................................ 2
D. Metode Pengabdian ................................................................................. 2
E. Kerangka Pemecahan Masalah ............................................................... 3
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
A. Sejarah dan Monografi Desa ................................................................... 4
B. Kondisi Komunitas Sasaran .................................................................... 30
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN PENGABDIAN
A. Tahapan Pengabdian Kepada Masyarakat dan siklus ............................. 32
B. Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat.................................................... 38
C. Faktor Pendukung dan Penghambat........................................................ 39
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 42
B. Rekomendasi ........................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................43
LAMPIRAN

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Kepala Desa Mekarsaluyu .......................................................... 5


Tabel 2 Kejadian yang pernah dialami masyarakat desa Mekarsaluyu .............. 5
Tabel 3 Luas lahan menurut penggunaan ........................................................... 8
Tabel 4 Jumlah penduduk ................................................................................... 9
Tabel 5 Jumlah KK ............................................................................................. 9
Tabel 6 Jumlah Penduduk Menurut Sensus ........................................................ 10
Tabel 7 IPM desa Mekarsaluyu .......................................................................... 10
Tabel 8 Jumlah Tenaga Kesehatan ..................................................................... 11
Tabel 9 Tingkat Pendidikan Penduduk ............................................................... 11
Tabel 10 Data Guru dan Murid Pada Jenjang Pendidikan ................................. 12
Tabel 11 Jumlah lulus sekolah berdasarkan jenjang pendidikan ........................ 12
Tabel 12 Jumlah sarana pendidikan .................................................................... 12
Tabel 13 Struktur Organisasi Desa ..................................................................... 13
Tabel 14 Tingkat Pendidikan Masyarakat .......................................................... 16
Tabel 15 Sumberdaya Kelembagaan .................................................................. 16
Tabel 16 Sarana prasarana .................................................................................. 17

v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Rembuk warga dan semarak agustusan ............................................. 35
Gambar 4.2 Sosialisasi Hukum .......................................................................... 36
Gambar 4.3 Agenda bersama pemuda karang taruna dan idul adha .................. 37

vi
ABSTRAK
Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (yang selanjutnya disingkat dengan
KKN SISDAMAS) UIN Sunan Gunung Djati Bandung merupakan kegiatan
akademik mahasiswa yang berlangsung dengan pengabdian dan
pengembangan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat merupakan tujuan
akhir dari dharma pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, KKN
mahasiswa dengan basis pemberdayaan masyarakat (sisdamas) merupakan
upaya untuk melatih para mahasiswa bersama masyarakat menyusun agenda
perubahan yang disusun dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk
masyarakat dengan mahasiswa sebagai fasilitator pemberdayaan dan dosen
selaku pembimbing lapangan.

Kegiatan KKN sisdamas kali ini dilaksanakan di Desa Mekarsaluyu


Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Tepatnya di Kampung
Kabupaten Bandung Tepatnya di Kampung Ciharalang Rw 02 . Melihat
kurangnya partisipatif karang taruna terhadap pembangunan desa ini menjadi
problem yang harus di selesaikan. Saya pun melakukan kerjasama dengan
para Ketua rw dan rt, tokoh pemuda dan para tokoh agama dan ketua Dkm.

vii
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Permasalahan
Terbentuknya kepribadian yang partisipatif dalam kehidupan
bermasyarakat sudah menjadi suatu keharusan khususnya di kalangan
pemuda belakangan ini. Harapan terhadap pemuda dalam pembangunan
bangsa ini memang cukup besar karena pemuda merupakan tonggak
pembangunan.
Namun pada kenyataanya masih banyak pemuda yang kurang
menyadari peran dan tanggung jawabnya terhadap kehidupan berbangsa dan
bernegara. Rasa acuh tak acuh salah satunya yang belakangan ini terjadi di
kalangan pemuda merupakan hal negatif yang dapat membentuk budaya
individualisme di masyarakat. Perubahan sosial masyarakat berpotensi
meningkatkan permasalahan sosial saat ini yang dapat merusak tatanan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pemuda tidak lepas korelasinya dari struktuk konteks sosial.
Dalam persepsi yang berkembang, pemuda dipandang dalam dua
perspektif. Disatu sisi pemuda dalam perspektif patologis (cara pandang
orangtua terhadap generasi muda) dianggap sebagai anggota masyarakat
yang cenderung anarkis, suka memberontak serta tak acuh. Dalam perspektif
agensi (cara pandang pemuda memandang dirinya sendiri), pemudaingin
dilihat sebagai objek yang memiliki kreatifitas dan mampu memberdayakan
sertamemajukan dirinya.
Berbagai macam upaya dilakukan generasi muda untuk menunjukan
identitas dan melawan perspektif patologis tersebut. Mereka ingin
membuktikan bahwa pemuda tidak hanya sebagai anggota masyarakat yang
lemah, manja dan tidak berdaya. Bidang olahraga, seni serta organisasi
menjadi salah satu sarana pembuktian. Dengan berprestasi dalam bidang-
bidang tersebut setidaknya mereka mampu merubah perspektif orang
tuayang memandang mereka dalam dimensi negatif.
Salah satu sarana yang digunakan adalah organisasi, diantaranya
Karang Taruna. Organisasi ini terfokus pada pengumpulan masa dalam
wilayah regional tempat mereka tinggal. Pada awal pertumbuhan serta
kelahirannya, Karang Taruna merupakan wadah kegiatan kepemudaan yang
berakar dari, oleh, dan untuk kepentingan muda-mudi ditingkat akar rumput
yang termanifestasikan melalui aneka kegiatan rekreatif (olahraga-seni),
edukatif, serta kegiatan bersifat ekonomis-produktif.
Dalam perkembangannya dari waktu ke waktu Karang Taruna
semakin menunjukkan potensinya sebagai organisasi kewilayahan
beranggotakan muda-mudi pekerja sosial yang berdedikasi tinggi,
bersemangat dan penuh idealisme.
2

Karang taruna mampu berperan stragic instrument bagi penyiapan agent for
social change and development di bidang kesejahteraan sosial, yang ada di
Desa Mekarsaluyu Rw 02 Kecamatan Cimenyan.
B. Identifikasi Masalah
1. Kurangnya Peranan Partisipatif Karang Taruna dalam Menjalankan
Kegiatan dan kesadarannya terhadap hukum
2. Kurangnya Pemahaman dan Pengetahuan Pemuda tentang Organisasi
Karang Taruna dan hukum
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
 Untuk memberikan motivasi agar para pemuda-pemudi Karang
Taruna dapat membina dan menjalankan peran aktiv tanggung
jawab dimasyarakat.
 Untuk memberikan ilmu pengetahuan tentang pemahaman
organisasi kepemudaan (karang taruna).
2. Manfaat
a. Manfaat bagi Komunitas/Target Sasaran
 Menumbuhkan semangat dalam menjalankan peran aktiv dalam
organisasi karang taruna agar memiliki pribadi yang partisipatif di
masyarakat.
 Mendapatkan pengetahuan tentang kepemimpinan dan struktur
organisasi.
 Mingkatkan Inovasi, ilmu pengetahuan dan bakat para pemuda-
pemudi dalam bidang seni, olahraga, agama, dan social.
 Menumbuhkan interaksi pada setiap individunya yang aktif dan
berjiwa gotong royong dalam menjalankan tugas.
b. Manfaat bagi Pengabdi
 Menambah wawasan mengenai pentingnya peran partisipatif
dalam suatu kelompok.
 Menambah pengetahuan tentang kepempinan dan struktural
dalam suatu organisasi.
 Menumbuhkan rasa semangat, gotong royong, interaktif, dan rasa
percaya diri di dalam organisasi.

D. Metode Pengabdian
Metode yang dipilih guna menyelesaikan masalah diatas yaitu
metode pendampingan masyarakat. Dalam metode pendampingan ini
mahasiswa melakukan dialog terlebih dahulu dengan masyarakat sebelum
menawarkan program yang ingin ditawarkan. Dari hasil dialog tersebut,
kemudian mahasiswa memperkirakan kebutuhan yang diinginkan oleh
masyarakat, kemudian mahasiswa dan masyarakat secara bersama-sama
3

menyusun program yang disepakati bersama dan dilaksanakan bersama. Ada


3 metode pendampingan, yaitu:
1. Konsultasi; Konsultasi yaitu upaya pembantuan yang diberikan
mahasiswa terhadap masyarakat dengan cara memberikan jawaban,
solusi dan pemecahan masalah yang dibutuhkan oleh masyarakat.
2. Pembelajaran; Pembelajaran yaitu alih pengetahuan dan sistem nilai
yang dimiliki oleh mahasiswa kepada masyarakat dalam proses yang
disengaja.
3. Konseling; Konseling yaitu membantu menggali masalah dan potensi
yang dimiliki, membuka alternatif-alternatif solusi dan mendorong
masyarakat mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan yang
bertanggung jawab bagi kehidupannya.

E. Kerangka Pemecahan Masalah


Dalam kehidupan masyarakat sudah selayakya kita hidup secara
berkelompok.Menurut Soerjono Soekanto (Soerjono Soekanto, 1990: 116)
kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan yang hidup
bersama karena adanya hubungan di antara mereka secara timbal balik dan
saling mempengaruhi. Misalnya dalam organisasi Karang Taruna
dilingkungan Desa Mekarsaluyu Rw 02. Apabila para pemuda-pemudi ikut
berpartisipasi dalam kegiatan misalnya dalam bidang seni, olahraga, agama,
social dan budaya. Akan sangat berpengaruh dan akan menghasilkan
hubungan timbal balik diantara mereka. Seperti gotong royong dalam
merancangkan dan melaksanakan setiap program.
Karang taruna menjadi wadah partisipasi pemuda yang memberikan
wewenang dan tanggung jawab kepada setiap anggotanya sekligus
menanamkan kepribadian yang partisipatif sehingga memberikan manfaat
bagi masyarakat secara berkelanjutan.
Dalam hal ini akan membentuk pribadi yang partisipatif khusunya
dikalangan pemuda mampu memberikan bukti nyata atas kemajuan
dilingkungan sekitarnya. Semakin banyak anggota prganisasi kepemudaan
akan semakin berkualitas. Maka akan semakin partisipatif.
4

BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
A. Sejarah Desa
Berbicara historis tentang desa Mekarsaluyu, keberadaannya tidak terlepas
dari salah satu sekolah dasar yang ada di desa ini. Konon sebelum desa
Mekarsaluyu terbentuk menjadi desa, diwilayah ini (desa Mekarsaluyu)
dahulu kala masih berada dalam wilayah desa Ciburial berdiri empat sekolah
dasar yaitu, SDN (Sekolah Dasar Negeri) Ciburial I, Mekarwangi, Sukaakur,
Sukamanah, Para pendiri atau nenek moyang (Founding father) kita
mungkin mempunyai keinginan bahwa para siswa/peserta didik, masyarakat
yang ada diwilayah ini mempunyai totalitas serta dedikasi yang tinggi dalam
berbakti kepada allah, berbakti dan memajukan daerahnya serta nusa dan
bangsa pada umumnya. Setelah adanya pemekaran dan adanya relokasi PT.
Bandung Pakar, maka menjadi 2 (Dua) SD yaitu SDN Ciburial I dan SDN
Sukaakur.
Pada tahun 1980 an, desa Mekarsaluyu secara geogratis dan jumlah
penduduk yang cukup banyak memungkinkan untuk melaksanakan
pemekaran. Dilihat dari proses tersebut. kemudian intruksipun datang dari
pusat bahwa desa Mekarsaluyu yang terangkum dalam wilayah kecamatan
Cimenyan harus melakukan pemekaran. Secara otomatis dukungan pun
berdatangan baik dari masyarakat biasa maupun dari pihak tokoh-tokoh
masyarakat yang ada di Desa Mekarsaluyu bahkan konon katanya bupati pun
ikut mendukung terhadap pemekaran desa tersebut. Pucuk dicinta ulampun
tiba, itulah kiranya pribahasa yang tepat. Pada sekitar tahun 1984-an
akhirnya pemekaran pun terlaksana, yang pasti sebelumnya pihak desa
menempuh jalur administrasi ke pihak kabupaten.
Setelah terjadi pemekaran, para tokoh berempug untuk memberikan nama
yang tepat untuk desa yang baru. Setelah menempuh proses yang cukup alot,
kemudian semua orang yang terlibat dalam proses pencanaan nama sepakat
bahwa untuk nama desa diambil salah satu nama yaitu “Mekarsaluyu”.
Begitulah cerita singkat mengenai seluk beluk atau sasakala tentang desa
Mekarsaluyu Kepala desa yang pertama menjalakan roda kepemimpinannya
adalah PLT, Bpk. Apang yang bisa kita sebut sebagai saksi dan pelaku
sejarah dalam proses pembentukan desa Mekarsaluyu Para kepala desa dari
awal sampai sekarang ditulis dalam tabel.
5

Tabel 1
Daftar Kepala Desa dari Awal Pemebentukan Sampai Sekarang
No Nama Kepala Desa Masa Jabatan (thn-thn)
1 H. ALI SUJANA 1986-1994
2 H. ASEP TATANG 1994-2002
3 H. ASEP TATANG 2002-2007
4 RUKMANA. S.Pd 2007-2013
5 SUHAYA 2013-2019
Tabel: 2
Kejadian baik dan buruk yang di alami oleh masyarakat desa
Mekarsaluyu

Kejadian yang
No Kejadian baik/keberhasilan Tahun
buruk/kegagalan
1 Pengangkatan Kepala Desa
1986
yaitu Ali Sujana
2 Pemilihan umum legislatif 1989
3 Pemilihan umum legislatif 1989
4 Pemilihan kepala desa dengan
1986
pemenang Ali Sujana
5 Pengangkatan kembali kepala
desa Mekarsaluyu 1987
menggantikan Ali Sujana
6 Pemilihan Umum Legislatif
7 Pemilihan kepala desa dengan
calon Adang Supriatna, Dayat
Winanta Sasmita, H. Asep
1994
Tatang dan Eman Suherman
Dimenangkan oieh H. Asep
Tatang.
8 Pemilihan umum legislatif 1994
9 ABRI masuk desa 1987
10 Pembangunan jalan Desa
Mekarsaluyu sampai batas 1994
Desa Mekarsalu
11 Mundurnya pemerintahan 1998
6

Orde Baru diganti dengan


Pemerintahan Reformasi
12 Listrik Masuk Desa 1990
13 Pemilihan Kepala Desa
Dengan Calaon, Encep Setia
Dermawan, H. Asep Tatang, 2002
H. Aceng S.D, dengan
pemenang H. Asep Tatang
14 Pendirian SMP Negeri II
2011
Cimenyan
15 Pembangunan Lapang Bolla 1987
Volly
16 Pembangunan jalan Pasir 2013
Pogor-Sekereundeu
17 GRHL 1999
18 Pemilihan Kepala Daerah
Provinsi Jawa Barat
19 Pemilihan umum presiden
dengan pasangan SBY-JK,
Megawati-Hamzah Haz, Agum 2001
Gumelar-Haism Mujadi.
Pemenangnya SBY-JK
20 Peluilihan umum Legislutlf 2002
21 SDN Ciburial I mendapatkan
2002
bantuan DAK
22 SDN Sukaakur mendapat
2003
bantuan DAK
23 Masuknya Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat 2005
Mandiri Perdesaan PNPM-MP
24 Baton jembatan desa 2006
25 Pemilihan kepala desa sebagai
terpilih Rukmana. S.Pd,
2007
dengan tiga calon Hidayat. H.
Aceng S.D dan Rukmana, S.Pd
26 Pemilihan Umum Kepala
2008
Daerah Provinsi Jawa Barat
27 Pemilihan Umum Presiden
dengan calon SBY-Boediono,
2008
JK-WinMega-Prabowo.
Pemenangnya SBY-Boediono
7

28 Pemilu Letislatif 2008

A. KONDISI UMUM DESA


a). Letak Geografis
Luas wilayah desa 464,366 Ha, yang terdiri dari 3(tiga) Dusun dengan
jumlah 25 RT/7 RW. Wilayah Administratif/batas wilayah :
Sebelah utara : Desa Cimenyan
Sebelah timur : Desa Cimenyan
Sebelah selatan : Kelurahan Cibeunying
Sebelah Barat : Desa Ciburial
Gambaran desa Mekarsaluyu secara administratif dapat dilihat dalam peta
dibawah ini. Wilayah Administratif desa Mekarsaluyu secara visual di
gambarkan dalam peta Bawah ini :

Gambar: 1
Peta Administratif desa Mekarsaluyu

Batas Desa Cimenyan


8

b) Tofografi
Desa Mekarsaluyu merupakan desa yang berada dibawah lereng pegunungan
cijeboh perbatasan dengan kabupaten tasik malaya dengan ketinggian 700-
900 MDPL (diatas permukaan Laut).

c) Hidrologi dan klimatologi

 Sungai Cidurian yang merupakan sungai terbesar yang menjadi batas


wilayah desa Mekarsaluyu dengan desa Ciburial
 Dan masih banyak sungai yang kecil lainya.

Mata Air yang menghidupi masyarakat desa Mekarsaluyu yang digunakan


untuk kebutuhan sebagai sarana air bersih atau irigasi adalah sebagai berikut
:

 Mata Air Cipalita


 Mata Air Nini Darugi
 Mata Air Cibuni Cibuntu
 Mata Air Ciharalang
 Dan lain-lain
d) Luas dan sebaran penggunaan lahan
Tabel 3
Luas lahan menurut jenis penggunaan
Desa Mekarsaluyu tahun 2018

Sawah (daerah Air) (Ha) Darat (Ha)

Penga Lain-
1/2 Tadah Pekerangan Hutan Hutan
Teknis ngona lainny
Teknis hujan Pemukiman Rakyat Negara
n a

5 25 ha 50 ha 220 ha 50 ha - - 2 ha

Sumber: data desa Mekarsaluyu


9

A. KEADAAN SOSIAL
1. Kependudukan
Laju pertumbuhan penduduk desa Mekarsaluyu pada kurun tiga tahun
terakhir, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4
Jumlah penduduk Desa Mekarsaluyu
Tahun 2013-2018

Jenis kelamin Laju


No Tahun Jumlah Pertumbuhan
L P
(%)
1 2013 1.774 1.666 3.440 0,8%
2 2014 1.914 1.793 3.707 0,7%
3 2015 2.013 1.913 3.926 0,6%
4 2016 2.162 2.059 4.221 0,9%
5 2017 2.241 2.155 4.396 10,0%
6 2018 2.352 2.250 4.602 10,3%
Sumber data desa Mekarsaluyu
jumlah kepala keluarga desa Mekarsaluyu pada tahun 2008 berjumlah 1217
KK, tahun 2009 berjumlah 1230 KK, sedangkan pada tahun 2010 berjumlah
1307 KK, jumlah kepala keluarga kurun waktu tiga tahun terakhir dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 5.
Jumlah Rumah Tangga/KK

No Tahun Jumlah Rumah Tangga/KK


1 2013 1066 Kepala Keluarga
2 2014 1166 Kepala Keluarga
3 2015 1246 Kepala Keluarga
4 2016 1353 Kepala Keluarga
5 2017 1414 Kepala Keluarga
6 2018 1489 Kepala Keluarga
Sumber data desa Mekarsaluyu
10

Sebaran Jumlah kopnla koluargn don Makamluyu pad: tahun 2015 dapat
dillhat pada tabel dlbawah ini :

Tabel 6.
Jumlah Rumah Tangga/KK, Kepadatan dan Sex Rasio tahun 2018

Jumlah Kepadatan Per


No Nama Dusun Sex Rasio
RT/KK Km2
1 Dusun desa (I) 317
2 Dusun desa (II) 267
3 Dusun desa (III) 298
JUMLAH 1.307
Sumber: data desa Makarsaluyu

2. lndeks Pembangunan Manusia


Tabel 7
lndeks pembangunan manusia [IPM/HDI)
Desa Mekarsaluyu tahun 2013-2018

Tahun
No Uraian
2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 Pendidikan
2 Kesehatan
3 Daya Beli
Target IPM
.....................................
Target IPM Kab.
Bandung
Realisasi IPM
Sumber: data desa Makarsaluyu

3. Kesehatan
Tenaga kesehatan yang ada di desa Mekarsaluyu dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
11

Tabel 8.
Jumlah tenaga kesehatan tahun 2018

No Tenaga Kesehatan Jumlah Ket


Dokter Umum - 1
1 Medis
Dokter Specialis -
Bidan 1 Kontrak
2 Keperawatan
Perawat 1 Kontrak
Partisipasi Posyandu 7 3
3
Masyarakat Paraji -
JUMLAH 9
Sumber: data desa Makarsaluyu
4. Pendidikan
Data pendidikan desa, mulai dari jumlah guru, murid, jumlah sekolah, lulusan
dan sasaran pendidikan kami tuangkan dalam tabel dibawah ini :

Tabel 9
Tingkat Pendidikan Penduduk

No Tingkat Pendidikan Jumlah Prosentase (%)


1 DO/tidak tamat SD -
2 Tamat SD/Sederajat 412
3 Tamat SLTP/Sederajat 512
4 Tamat SLTA/Sederajat 885
5 D1 7
6 D2 12
7 D3 5
8 S1 28
9 S2 -
10 S3 -
JUMLAH 1.861
Sumber: data desa Makarsaluyu
12

Tabel 10
Data Guru dan Murid pada Jenjang Pendidikan
PAUD-SMA (Formal dan Non Formal)

No Uraian PAUD/TK SD SLTP SLTA Jumlah


1 Guru 12 20 8 2 42
2 Murid 100 1.300 350 60 1.810
Sumber: data desa Makarsaluyu

Tabel 11
Jumlah lulus sekolah berdasarkan jenjang pendidikan
Tahun 2018

No Jenjang Pendidikan Jumlah


1 DO SD/Sederajat -
2 SD/Sederajat 315
3 SMP/Sederajat 160
4 SMA/Sederajat 48
5 PT 12
Sumber: data desa Makarsaluyu

Tabel 12.
Jumlah Sarana Pendidikan

No Uraian Jumlah
1 Pondok Pesantren 1
2 Madrasah Diniyah 3
3 PAUD/TK 2
4 SD/Sederajat 2
5 SMP/Sederajat 1
6 SMA/Sederajat -
7 Perguruan Tinggi -
Sumber: data desa Makarsaluyu
13

Tabel 13 . Struktur Organisasi Desa

VISI DAN MlSl


A. VISI

Berdasarkan gambaran dari masalah dan potensi yang ada di Desa


Mekarsaluyu serta keinginan yang harus terjadi dimasa depan. Selain Faktor
tersebut, Visi dan misi ini disesusaikan dengan visi dan misi Pemerintah
Daerah kabupaten Bandung. hal ini dimaksudkan suapaya ada korelasi
positif dalam proses pencapaiannya. Dimana Visi dan misi Pemerintah
Daerah kabupaten Bandung adalah "Terwujudnya Bandung yang Mandiri
dalam Ekonomi, Adil dalam Budaya dan Demokratis dalam Politik dengan
Didasari Ridlo Allah SWT.” Berangkat dari hal tersebut, maka kepala Desa
Mekarsaluyu menetapkan Visi dan Misi sebagai berikut :

“Menjadikan Desa Mekarsaluyu yang Bermartabat, Kertaraharja


Menuju Ridho Allah SWT"
14

Makna yang terkandung :

 Menjadikan : yaitu sebuah proses, ikhtiar atau membuat jadi. Dimana


seluruh . komponen masyarakat Desa Mekarsaluyu diusahakan untuk
jadi desa yang bermartabat, kertaraharja menuju ridho allah SWT.
 Desa Mekarsaluyu : yaitu kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
keperluan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat
setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam hal ini disebut Desa
Mekarsaluyu
 Bermartabat : yaitu sebuah kondisi seluruh masyarakat Desa
Mekarsaluyu yang berbudi pekerti luhur, sopan, santun, mempunyai
harga djri serta menjungjung tinggi nilai dan norma-norma sosial,
kultur dan agama tentunya.
 Kertaraharja : yaitu kondisi ideal masyarakat Desa Mekarsaluyu
yang sejahtera dan makmur.
 Menuju : yaitu proses perjalan, pemeberangkatan untuk mendapatkan
sesuatu dalam hal ini ridho allah.
 Ridho Allah : yaitu sebauah sistem dimensi ulluhiah yang didambakan
oleh setiat umat manusia yang beriman. Untuk itu, segala bentuk
aktifitas masyarakat desa mekarsaluyu secara fertikal maupun
horizantal, tindak tanduk, rengkak paripolah, sikap dan prilaku
diharpakan mempunyai integrasi yang kuat untuk mendapatkan ridho
allah. Ridho allah ini dijadiakn priotas utama bagi perjalan seluruh
manusia atau masyarakat desa mekarsaluyu.

B. MISI

1. Mengoptimalkan peranan pendidikan baik formal dan non formal


dengan cara memperhatikan segala kondisi yang ada diwilayah
pendidikan.
15

2. Meningkatkan perekonomian warga masyarkat, dengan cara


mengoptimalakan dan memanfaatkan peluang sumber daya alam dan
sumber daya manusia yang bersedia secara produktif.
3. Mencari peluang usaha yang bisa dilakukan serta pemasaran bagi
semua hasil usaha produktif masyarakat.
4. Meningkatkan peran serta élim ulama, pondok pesanp'en, majlis taklim
dalam pembinaan mental spiritual masyarakat Desa Mekarsaluyu
5. Memberi dukungan baik moril dan materil kepada semua pihak untuk
meningkatkan kajian keagamaan dalam hal ini pengajian bulanan,
mingguan dan insidental.
6. Meningkatkan siar keagamaan.

Arah Kebijakan Pembangunan

A. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN


1. Potenis dan Masalah
Potensi Dalam terminologi sederhana, Potensi adalah peluang atau sumber
daya yang tersedia untuk digunakan dan manfaatkan demi mengatasi
permasalahan yang ada.
Adapun potensi yang bisa diberdayakan adalah sebagai berikut:

a) Sumber daya alam Luas wilayah Desa Mekarsaluyu yang


sekitar 464,366Ha, secara umum dipergunakan pemukiman dan
sisanya lahan pertaninan, peternakan, dan lahan bisnis lainnya.
Namun kondisi tersebut belum dimakasimalkan secara baik.

b) Sumber daya manusia Dalam masalah pembangunan, sumber


daya manusia merupakan modal dasar (basic cavital) Iumlah
penduduk Desa Mekarsaluyu dari basil sensus penduduk tahun
2013 berjumlah 4.259 orang yang terdiri dari laki-laki 1.866
orang dan perempuan 2.393 orang. Sebagai motor pengerak
pembangunan, Secara umum tingkat pendidikan penduduk
adalah sebagi berikut:
16

Tabel 14
Tingkat pendidikan penduduk
Desa Mekarsaluyu tahun 2018
Tingkat Pendidikan
No Jumlah
Penduduk
1 DO/tidak tamat SD -
2 Tamat SD/Sederajat 412
3 Tamat SLTP/Sederajat 512
4 Tamat SLTA/Sederajat 885
5 D1 7
6 D2 12
7 D3 5
8 S1 28
9 S2 -
10 S3 -
JUMLAH 1.873
Sumber: data desa Makarsaluyu
c) Sumber Daya Kelembagaan

Tabel 15
Sumber Daya Kelembagaan

Jumlah
No Organisasi/Lembaga Lokasi
Anggota/Lembaga
1 BPD 11
2 LPMD 11
3 Karang Taruna 28
4 PKK 10
5 Dusun 3
6 RT 25
7 DKM 10
8 Yayasan 1
9 Organisasi Olah Raga 1
10 LSM/NGO -
11 PARPOL -
12 Koperasi -
Sumber: data desa Makarsaluyu
17

d) Sumber Daya Keuangan Desa


Sumber Daya Keuangan Desa terdiri Dana Alokasi Desa dan Tanah Desa
(Carik) dan Pendapatan lainnya.

e) Sumber Daya dan Sarana


 Sarana Pendidikan

Tabel 16
Sarana Pendidikan

No Jenis Sarana Pendidikan Jumlah Lokasi


1 TK 1 Dusun 1
2 RA -
3 PAUD 2 Dusun 1 dan 2
4 TKA/TPA - -
5 Play Group - -
6 SD 2 Dusun 2
7 MI - -
8 SMP 1 Dusun 2
9 MTs - -
10 SMA - -
11 MA - -
12 SMK - -
13 PKBM - -
14 Paket A 1 -
15 Paket B 1 Tersebar
16 Paket C 1 -
17 Pondok Pesantren - Tersebar
JUMLAH 9
Sumber: data desa Makarsaluyu
18

 Sarana Keagamaan
Tabel 17
Sarana Pendidikan
No Jenis Jumlah Lokasi
1 Masjid Jami 10 Tersebar
2 Mushola/Surau 4 Tersebar
JUMLAH 14
Sumber: data desa Makarsaluyu

 Sarana Ekonomi
Tabel 18
Sarana Tempat Usaha

No Jenis Jumlah Lokasi


1 Pengrajin Batako 1
2 Tambal Ban 2
3 Pangkalan Ojeg 1
4 Loket Pembayaran 1
Listrik
5 Warung 42
6 Counter Pulsa/HP 3
7 Meubel -
8 Pengrajin Bilik -
9 Home Industri (Opak, 2
Wajit, dll)
10 Warung Nasi 1
11 Penggilingan Padi 2
12 Penjahit 5
JUMLAH 60
Sumber: data desa Makarsaluyu
19

 Sarana Olah Raga (SOR)


Tabel 19
Sarana Tempat Usaha

No Jenis Jumlah Lokasi


1 Lapangan Bola 3
Volley
2 Lapangan Sepak Bola 1
3 Lapangan Bulu 1
Tangkis
4 Lapangan Tenis Meja 3
JUMLAH 8

2. Masalah
Sebagaimana di ungkapkgm diatas, Masalah, dalam pengertian yang biasa
dipakai adalah adanya Gap atau kesenjangan antara “harapan” dan
“kenyataan”. (dassain and dassolen). Kenyataan yang ada tidak sesuai
dengan apa yang diharapakan. Adapun berbagai macama maslah yang
dihadapi oleh Desa Mekarsaluyu adalah sebagai berikut :
a. Sektor Pendidikan
1) Gedung TPA didusun 1 rusak dan kurang sarana
prasaranya
2) Madrasah diniyah Hikmatul Hidayah di Ciharalang dusun
1 tidak mempunyai kantor khusus dan kekurangan
meubeler
3) Madrasah diniyah AL-Akbar dusun 2 kekurangan ruangan
belajar
4) Madrasah diniyah Darussalam dusun 2 kekurangan
ruangan belajar
5) Madrasah diniyah Al-Hidayah dusun 3 kekurangan
ruangan belajar
6) Murid-murid/peserta didik di Ciharalang dusun 2
kekurangan mangan belajar
7) Murid-murid/peserta didik di Ciharalang dusun 2
kekurangan ruangan belajar
8) SMP Negeri II Cimenyan di Dusun 2 kekurangan mangan
belajar
b. Sektor lingkungan hidup
1) Jalan desa tidak ada saluran dan TPT
2) Jalan yang menghubungkan Desa Mekarsaluyu Ciburial
belum diaspal
20

3) Saluran air bersih di Ciharalang I, II, III dusun 1 dusun 2


perlu perbaikan
4) Kondisi Jalan lingkungan yang menghubungkan
Ciharalang dusun 1 dan Awiligar dusun 2 perlu perabatkan
5) Ciharalang dusun 1 belum mempunyai MCK
6) Ciharalang dusun 2 belum mempunyai MCK
7) Sekereundeu dusun 3 belum mempunyai MCK
8) Masiid HIKMATUL HIDAYAH Dusun 1 memerlukan
Renovasi Kanopi dan Toliet
9) Jalan Kabupaten yang menghubungkan ke Kelurahan
Clbeunying Mekarsaluyu perlu pengaspalan
b. Sektor Kesehatan
1) Pusat kesehatan desa kekurangan bangunan dan sarana
prasarana lainnya
2) Dusun 1 belum mempunyai gedung posyandu
3) Dusun 2 belum mempunyai gedung posyandu
4) Dusun 3 belum’mempunyai gedung posyandu
c. Sektor Pemuda Dan Olah Raga
1) Lapangan sepak bola Desa Mekarsaluyu perlu perbaikan 2)
Group bola volly desa perlu pembinaan secara serius
2) Lapangan bola volly desa perlu perbaikan
3) GOR Desa Mekarsaluyu belum rampung dibangun
d. Sektor Ekonomi
1) Ibu-ibu rumah tangga belum mempunyai penghasilan
2) Pemuda-pemuda Desa Mekarsaluyu yang tergabung dalam
kelompok PORISMA belum dibina untuk untuk menjadi
kelompok usaha
3) Pemuda-pemuda Mekarsaluyu yang tergabung dalam
kelompok Usaha belum dibina untuk untuk menjadi
kelompok usaha
e. Sektor Kelemebagaan Desa 1) Kurangnya fasilitas
Administrasi di kantor desa
1) Kekompakan BPD perlu di optimalkan
2) Kuarangnya pembinaan bagi anggota LPM
3) MUI Kurang Bersosialisasi dan beradaptasi dengan
masyarakat
4) Kurang lengkapnya Fasilitas di karang taruna
5) Pada tiap Dusun kekurangan kelengkapan administrasi
6) Tiap DKM kurang mendapatkan pembinaan dari MUI
Desa
21

7) Interpensi LSM terlalu jauh dan bahkan sering menakut-


nakuti masyarakat
8) Yayasan yang ada di Desa Mekarsaluyu belum bisa
mengoptimalkan dam pemerintah
9) Iemahnya SDM RT
B. Kondisi Komunitas Sasaran

Dalam Pasal 1 angka 1 Peraturan Menteri Sosial No. 77/HUK/2010


tentang Pedoman Dasar Karang Taruna (“Permensos 77/2010”). Karang
Taruna adalah organisasi sosial kemasyarakatan sebagai wadah dan sarana
pengembangan setiap anggota masyarakat yang tumbuh dan berkembang
atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk
masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/kelurahan terutama
bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial.
Dalam kehidupan bermasyarakat, interaksi sosial sudah menjadi
suatu keharusan mengingat hakekat manusia sebagai makhluk sosial yang
tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan bantuan orang lain. Kesempatan
untuk mengembangkan diri menjadi pribadi yang partisipatif di masyarakat
dapat dilakukan diantaranya melalui kegiatan Karang Taruna. Kita mengenal
organisasi kepemudaan di masyarakat dengan sebutan Karang Taruna.
Karang taruna merupakan pilar partisipasi masyarakat sebagai wadah
pembinaan pembangunan dan pengembangan generasi muda di bidang
kesejahteraan sosial. Tujuan yang diharapkan tercapai dalam organisasi
kepemudaan di masyarakat ialah menjadi wadah partisipasi khususnya di
kalangan pemuda sehingga muncul rasa tanggung jawab sosial dan
bermanfaat bagi masyarakat.
Dalam perkembangannya dari waktu ke waktu Karang Taruna
semakin menunjukkan potensinya sebagai organisasi kewilayahan
beranggotakan muda-mudi pekerja sosial yang berdedikasi tinggi,
bersemangat dan penuh idealisme. Namun di RW 02 ini sudah 2 tahun
keberadaan karang taruna tertutup adanya karena sewaktu moment 17
Agustus ada sebuah konflik internal dengan pemerintah rw setempat.
Pada setiap anggota mempunyai kepentingan dan kesibukkannya
aktivitasnya masing-masing. Ada yang sekolah, ada yang sudah berumah
tangga dan ada yang sudah bekerja. Sehingga mereka terkadang kurang
partisipatif dalam menjalankan perannya dikarang taruna.
Disinilah moment kita, memberdayakan kembali karang taruna
dengan mengajaknya berkumpul di posko kapanpun mereka mau. Hasil yang
di dapat adalah adanya 17 Agustus tahun ini dan struktur organisasi karang
taruna RW 02 dapat dibangun kembali.
Kesadaran akan pentingnya peran organisasi kepemudaan dapat menjadi
fondasi dalam membangun semangat gotong royong kehidupan bermasyarakat.
22

Dalam karang taruna pembinaan dan pemberdayaan dilakukan kepada para


anggotanya, misalnya dalam bidang keorganisasian, ekonomi, olahraga,
advokasi, keagamaan dan kesenian.
Setelah membuat program reorganisasi, karang taruna yang berada di
desa Mekarsaluyu rw 02 ini tentu kita akan harus ada struktur kepemimpinan
pada setiap organisasi khusunya organisasi karang taruna ini. Untuk
menjalankan setiap peran dan tanggung jawa pada setiap bidang yang
dipegangnya.
23

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN PENGABDIAN

A. Tahapan Pengabdian Kepada Masyarakat


1. Soswal (Sosialisasi Awal)
Pelasksanaan sosialisasi Awal merupakan penjelasan terhadap masyrakat
maksud dan tujuan mahasiswa KKN berada diwiliayah tersebut. Disisi lain
pelaksanaan sosialisasi awal merupakan proses pengenalan mahasiswa KKN
terhadap masyrakat yang menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan KKN.
Pelaksanaan sosialisasi awal mahasiswa KKN menerangkan secara terperinci
kepada masyarakat apa saja yang akan mereka laksanakan di daerah tersebut
dan bagaimana cara melaksanakan programnya yang merujuk kepada siklus
yang akan dilaksanakan. Pada tahap ini awalnya sudah dilaksanakan oleh
DPL bersama perwakilan KKP untuk melakukan survey pada lokasi dan
meminta beberapa data masyarakat kepada kantor Desa Mekarsaluyu
tersMekarsaluyukemudian ditindak lanjuti pada saat pelaksanaan pembukaan
KKN di kantor Mekarsaluyu, DPL menjelaskan apa yang akan dilaksanakana
oleh mahasiswa KKN UIN SGD Bandung dan menjelaskan secara singkat
siklus pada KKN SISDAMAS.
Mahasiswa KKN melakukan tindak lanjut dengan melaksanakan Sosialisasi
Awal dengan mendatangi tokoh-tokoh Maysarakat pada tanggal 1 Agustus
2019 seperti Tokoh Masyarakat RT dan RW, kemudian Tokoh Agmana,
Tokoh Ibu-Ibu, dan Tokoh Desa yang berada pada RW 02 Desa Mekarsaluyu
(Sekretaris Desa). Pada tahap ini Mahasiswa KKN melaksanakan Sosialisasi
Awal secara door to door untuk menjelaskan secara lebih rinci lagi siklus
yang akan dilaksanakan oleh Mahasiswa di Desa Mekarsaluyu.
a. Rembug Warga
Pada tahap ini ada beberapa hal yang mengakibatkan pelaksanaan
kegiatan Rembug Warga dilaksanakan secara door to door kepada Tokoh-
Tokoh masyarakat dikarenakan sulit untuk mengumpulkan masyarakat
karena memiliki pekerjaan yang berbeda dan memiliki tanggung jawab pada
pekerjaannya dan termasuk tanggung jawab terhadap keluarganya sehingga
pada awalnya pelaksanaan Rembug Warga ini dilaksanakan secara door to
door yang pada awalnya kami anggap pada tahap ini selesai. Tetapi setelah
Mahasiswa KKN mencari solusi untuk tahap ini akhirnya mendapat petunjuk
ketika melaksanakan door to door kepada Tokoh Pemuda ( Karang Taruna)
rw 02 yang akhirnya pelaksanaan Rembug warga bias dilaksanakan di
Posko 352 pada tanggal 4 Agustus 2019 yang dihadiri oleh Tokoh-Tokoh
Masyarakat.
Pada pelaksanaan Rembug Warga ini Mahasiswa KKN melaksanakan
singkronisasi kegiatan yang akan dilaksanakan pada Desa Mekarsaluyu rw
02 sehingga pada saat pelaksanaan program kegiatan Mahasiswa KKN dapat
24

dibantu oleh Pemuda Karang Taruna. Mahasiswa KKN melakukan


kesepakatan dengan pemuda Karang Taruna dan Tokoh-Tokoh Masyarakat
agar kegiatan yang dilaksanakan pada daerah tersebut agar selalu mendapat
dukungan dan setiap masyarakat agar dapat selalu ikut berpastisipasi dalam
setiap pelaksanaan program
Proses penyelesaian masalah yang berada di lokasi merupakan sebuah
tantangan tersendiri untuk Mahasiswa KKN. Dengan adanya kegiatan
Refleksi Sosial maka permasalahan yang berada pada daerah tersebut dapat
diketahui dan harus bisa diberikan solusi terbaik agar permasalahan dapat
dipecahkan. Masalah-masalah yang dihadapi kota dewasa ini diantaranya
merupakan akibat kebijakan Negara, atau pemerintah pusat. Dipinggirkannya
pertanian sebagai potensi ekonomi dan dengan demikian dianaktirikannya
desa-desa, membawa akibat yang berupa masalah dan beban terhadap kota-
kota. (M.K Saini). Ketika masyarakat desa focus hanya untuk menjadi
karyawan atau pekerja, orang-orang yang memiliki modal sibuk untuk
mendirikan industry-industri besar di desa-desa yang masyarakatnya kurang
mendapatkan perhatian dari masyarakat, dengan adanya pembangunan
infrastruktur seperti jalan tol hanyalah industry-industri besar yang
menikmatinya sedangkan masyarakat desa yang memiliki potensi alam
melimpah hanya dapat bekerja sebagai karyawan walaupun memang mulai
ada beberapa masyarakat desa yang paham akan hal itu sehingga mereka
mulai merintis untuk memperbaiki perekonomian dirinya dan masyarakat
sekitar.
Kegiatan Refleksi social pada Desa Mekarsaluyu rw 02 memberikan hasil
dimana Mahasiswa KKN mendapat data apa yang menjadi permasalahan
pada wilayah tersebut. Yang kemudian Mahasiswa KKN akan mencari solusi
terbaik untuk dilaksanakan bersama masyarakat yang kemudian akan
dirancang kedalam program kerja KKN kelompok 352. Pada tahap ini sesuai
dengan tema yang diberikan oleh LP2M adalah KKN kali ini mengacu
kepada SISDAMAS (system pemberdayaan masyarakat). Sehingga setiap
program yang dirancang setiap masyarakat harus telibat. Ketika program ini
terasa efektif untuk menyelesaikan permasalah maka harapan kami program
tersebut dapat diteruskan. Permasalahan yang berada pada wilayah tersebut
sudah dapat dipastikan tidak akan jauh dari sampah yang membeludak dan
pemahaman masyarakat untuk pengolahan sampah tersebut, selain
permasalahan sampah disini kami pun dapat mengelompokkan social
masyarakat yang mengacu kepada kesejahteraan
ekonominya.pengelompokan social dapat terbagi menjadi dua, yaitu
kelompok social masyarakat kecil dan pengelompokan social yang besar.
(Ahmad Saebani, 2012).
Berdasarkan kegiatan Refleksi Sosial di Desa Mekarsaluyu RW 02 dapat
diambil beberapa permasalahan yang ada pada daerah tersebut:
25

1) Tidak adanya penampungan sampah yang cukup


2) Masyarakat yang tidak dapat memanfaatkan program pemerintah dan
sarana prasarana mengenai pengelolaan sampah
3) Kurangnya pemahaman terhadap hukum
4) Keadaan masyarakat yang kurang memanfaatkan potensi alam sekitar
5) Kurang rasa tanggung jawab dari masyarakat dalam pemeliharaan
lingkungan sekitar.
Setelah permasalahan yang berada di Desa Gajah Mekar rw 02 sudah
teridentifikasi maka tindak selanjutnya ada pemetaan social dimana siklus
selanjutnya dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana keadaan masyarakat
untuk dapat segera dicari solusi terbaik agar pelaksanaan program dapat
bermanfaat dan dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Desa
Mekarsaluyu rw 02.
2. Siklus 2 Pesos (Pemetaan Sosial)
Dalam proses identifikasi kebutuhan masyarakat, siklus lanjutan dari
Refleksi Sosial adalah Pemetaan Sosial. Pemetaan sosial dilaksanakan
dengan cara mengunjungi rumah ataupun tempat bekerja para tokoh
masyarakat. Para tokoh masyarakat dipilih dalam pelaksanaan pemetaan
sosial diakrenakan para tokoh masyarakat khususnya aparatur pemerintahan
Desa Mekarsaluyu dirasa akan lebih mengetahui keadaan Desa Mekarsaluyu
baik itu dalam bentuk peta, permasalahan dan potensi di setiap dusunnya.
Setiap perwakilan mahasiswa bertugas mengunjungi tokoh-tokoh masyarakat
yang berbeda. Tokoh masyarakat yang telah dikunjungi adalah sebagai
berikut:
a. Kepala Desa Mekarsaluyu
b. Ketua Karang Taruna rw 02
c. Ketua Rukun warga 02
d. PKK
e. Ketua Dewan Kemakmuran Masjid
Dalam siklus ini para peserta KKN dan para tokoh masyarakat melakukan
proses belajar untuk:
a. Menggali informasi, bagaimana kondisi nyata dari masalah-masalah
yang dikemukakan dan dirumuskan pada saat refleksi sosial (sosial,
ekonomi, lingkungan, kelembagaan, kepemimpinan)? Masalah-
masalah tersebut harus didukung oleh data dan fakta, sehingga
diperlukan proses penelitian untuk mengumpulkan informasi yang
diperlukan;
b. Mengkaji, informasi dan fakta yang sudah didapatkan dianalisa dan
dikaji bersama. Proses ini merupakan analisa kritis terhadap berbagai
kondisi yang ada berdasarkan informasi dan fakta tadi untuk dicari
sebab akibatnya termasuk kelompok-kelompok yang terkena dampak
dari masalah yang ada (kelompok sasaran). Setiap informasi yang
26

muncul dianalisa apakah hal tersebut merupakan masalah yang


sebenarnya atau hanya merupakan gejala saja. Merumuskan masalah:
Pada tahapan ini masalah yang sudah ditemukan dan disepakati
bersama dikelompokkan (pengorganisasian masalah), kemudian
dianalisa hubungan sebab akibatnya dengan kembali membuat pohon
masalah seperti yang dilakukan dalam refleksi Sosial.
Dengan demikian dalam melakukan analisa kritis akan terjadi proses refleksi
yang berulang ulang. Artinya refleksi Sosial tidak hanya terjadi pada saat
siklus yang pertama akan tetapi terus dilakukan dalam siklus Pemetaan
Sosial.
Pada pelaksanaannya proses penggalian informasi, analisa masalah, dan
perumusan masalah seringkali tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi
merupakan proses yang dilaksanakan sekaligus. Metode dan teknik yang
dikembangkan untuk Pemetaan Sosial merupakan metode yang lebih
menekankan pada proses diskusi masyarakat. Alat kajian (tools) yang
dikembangkan adalah alat untuk mengajak masyarakat terlibat dalam proses
penggalian informasi, analisa dan perumusan masalah/kebutuhan, sehingga
melalui proses tersebut sebetulnya masyarakat yang terlibat menjadi peneliti
bagi dirinya dan kehidupan lingkungannya sendiri (Sururie, 2017).
Dengan terlibat dalam proses Pemetaan Swadaya masyarakat diharapkan
mampu untuk:
a. Memahami persoalan nyata mereka sendiri yang berdasarkan kepada
fakta dan informasi yang ada, sehingga yang mereka rumuskan bukan
daftar keinginan tetapi daftar kebutuhan, masalah dan potensi yang
bermanfaat untuk lingkungannya terutama dalam rangka
penanggulangan Sosial.
b. Pemecahan masalah (pemenuhan kebutuhan) tidak didasarkan kepada
kehendak dan sematamata bantuan ’orang luar’ akan tetapi lebih
banyak mengutamakan kemampuan sumberdaya dan swadaya
masyarakat.
c. Bagi ’orang dalam’ (masyarakat) kegiatan ini menjadi proses belajar
dan penyadaran tentang keadaan kehidupan dan lingkungan yang
mereka hadapi, sehingga diharapkan terjadi pemahaman terhadap
kondisi warga di lingkungannya (mengapa si A miskin, bagaimana
kondisi si B, dsb). Penyadaran ini merupakan renungan terhadap
permasalah dirinya dan orang lain di lingkungannya sehingga
diharapkan tumbuh kepedulian terhadap warga sekitar dan mencari
jalan keluar dari keadaan-keadaan yang dianggap mengganggu
(masalah).
d. Bagi ’orang luar’ (DPL dan peserta KKN). Kegiatan ini merupakan
proses belajar dan ’penyadaran’ dalam memahami keadaan
masyarakat serta cara pandang dan nilai-nilai masyarakat yang
27

mempengaruhi kehidupan mereka. Proses belajar ini juga akan


menimbulkan dukungan masyarakat terhadap program yang
didampinginya, apabila benar-benar berdasarkan kebutuhan-
kebutuhan masyarakat, serta program kemudian dikembangkan oleh
masyarakat sendiri.
e. Orgamas (Pengorganisasian Masyarakat)
Orgamas merupakan jawaban dari kebutuhan masyarakat yang telah
dirumuskan dari data kegiatan refleksi sosial dan pemetaan sosial. Organisasi
yang dipilih diharapkan menjadi motor penggerak bagi masyarakat yang
kemudian membentuk kelompok-kelompok kerja (Pokja) sebagai pelaksana
kegiatan pemberdayaan masyarakat. Orgamas yang telah dilaksanakan
berupa memanfaatkan organisasi yang sudah ada di Desa Mekarsaluyu RW
02 yakni Kelompok Karang Taruna. Berdasarkan perumusan masalah serta
potensi yang ada di Desa Mekarsaluyu, sektor pertanian merupakan bidang
yang sangat memungkinkan untuk pelaksanaan pemberdayaan masyarakat,
mengingat hal tersebut organisasi masyarakat dirasa sangat memumpuni
untuk pelaksanaan program dalam bidang social, seni, olahraga dan
keagamaan.
Karang Taruna dikatakan organisasi yang memumpuni untuk pelaksanaan
pemberdayaan masyarakat di bidang pertanian karena memiliki ciri-ciri yang
sesuai dengan anjuran pelaksanaan KKN-Sisdamas.Ciri-ciri tersebut
diantaranya :
a. Adanya kesetaraan dimana komunitas terbentuk sebagai himpunan
warga yang setara di suatu kelurahan.
b. Setiap anggota atau warga berhimpun secara proaktif, yaitu telah
mempertimbangkan berbagai aspek sebelum bertindak, karena
adanya ikatan kesamaan (commond bond ), seperti kepentingan,
persoalan, tujuan, dsb
c. Tiap anggota atau warga berhimpun secara sukarela, bukan karena
terpaksa;
d. Membangun semangat saling percaya;
e. Bekerjasama dalam kemitraan;
f. Secara damai memperjuangkan berbagai hal, termasuk dalam hal ini
menanggulangi masalah-masalah sosial;
g. Selalu menghargai keragaman dan dan hak azasi manusia sebagai
dasar membangun sinergi;
h. Menjunjung nilai-nilai demokrasi dalam setiap keputusan yang
diambil dan secara intensif melakukan musyawarah;
i. Selalu mempertahankan otonomi atau kemerdekaan dari bebagai
pengaruh kepentingan;
j. Mampu bekerja secara mandiri;
28

3. SIKLUS 3 Partisipatif dan Sinergi Progam


Kegiatan pertisipatif yang dilakukan oleh kelompok 352 Desa Mekarsaluyu
rw 02 yakni dalam penyelenggaraan kegiatan Hari Kemerdekaan pada 17
Agustus dengan ikut berpartisipasi menjadi panitia. Pun saat Hari Raya Idul
Adha kami berpartisipasi untuk ikut menjadi panitia pembagiaan daging
Quran yang dibagikan kepada warga RW 02.
Sedangkan Sinergi program yang dihadiri oleh semua kelompok KKN 352 di
Desa Mekarsaluyu membahas mengenai program-program yang sudah
dijalankan dan membuat program baru yang dirasa perlu untuk diberdayakan
di Desa tersebut setelah melihat potensi yang memang dapat diberdayakan
dan dikembangkan. Program-program yang telah direncanakan yaitu
pemberdayaan remaja melalui Karang Taruna. Program ini dilakukan dengan
tujuan terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan kesadaran tanggung
jawab sosial setiap generasi muda karang taruna dalam mencegah,
memangkal, menanggulangi dan mengantisipasi berbagai masalah sosial.
Program ini telah terlaksana dengan dihadirkannya para remaja di Desa
Mekarsaluyu RW 02 untuk membicarakan hal-hal yang akan menjadi
tupoksi Karang Taruna contohnya pelaksanaan Hari Kemerdekaan 17
Agustus dengan menyelenggarakan kompetisi yang diikuti oleh warga RW
02. Dan juga diadakannya sosialisasi tentang hukum sebanyak seminggu
sekali disertai dengan prakteknya
4. Siklus 4 Pelaksanaan Program dan Monitoring Evaluasi
Pada tahap ini semua pihak terlibat dalam kegiatan pelaksanaan program
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing panitia. Relawan
diarahkan oleh pokja untuk mengisi pos-pos seksi yang sesuai dengan
kemampuan masing-masing. Nilai-nilai luhur kemanusiaan dalam bentuk
sikap gotong royong, jujur, peduli, tanggung jawab dan sebagainya
diimplementasikan bersama pada tahap ini.
Kegiatan dimulai dengan sosialisasi baik secara lisan dan tulisan. Secara
lisan dapat dilakukan secara face to face atau melalui pengumuman pengeras
suara milik masyarakat seperti dari masjid atau mushola dengan tokoh
masyarakat dan atas persetujuan bersama.
Sebagai manifestasi tridharma perguruan tinggi, peserta KKN dan DPL
seyogyanya terlibat sebagai relawan dan bukan sebagai pelaku utama pada
pelaksanaan program serta berusaha mendokumentasikan perilaku
masyarakat pada proses dan hasil pelaksanaan program berlangsung.
Pada tahapan Monitoring Evaluasi, organisasi masyarakat memfasilitasi
pertemuan warga bersama pemerintahan desa untuk membentuk tim Monev.
Kemudian tim melakukan tugas monitoring dan evaluasi dengan mengecek
kembali hasil pelaksanaan program disesuaikan dengan rencana yang
terdapat dalam proposal. Hasil temuan monev direkomendasikan kepada
organisasi masyarakat untuk bahan tindak lanjut pada program tahun
29

berikutnya. Setelah dipandang selesai tim monev menerbitkan Berita Acara


yang menerangkan bahwa pelaksanaan program telah dilaksanakan.
Kemudian organisasi masyarakat mem-bubarkan Pokja dan tim monev serta
membentuk organisasi pemelihara seperti untuk menjaga keberlanjutan
program tersebut.
B. Hasil Pengabdian kepada Masyarakat
Dengan adanya peran karang taruna yang partisipatif di masyarakat menjadi
sadar akan pentingnya tanggung jawab peran organisasi karang taruna,
sehingga dapat menjadi fondasi dalam membangun semangat gotong royong
kehidupan bermasyarakat. Dalam karang taruna pembinaan dan
pemberdayaan dilakukan kepada para anggotanya, misalnya dalam bidang
keorganisasian, ekonomi, olahraga, advokasi, keagamaan dan kesenian.
Banyak hal yang dilakukan tentu mempunyai tujuan dan maksud oleh para
anggota karang taruna yang ada di Desa Gajah Mekar ini diantaranya :
1. Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan kesadaran tanggung
jawab social setiap generasi muda karang taruna dalam mencegah,
memangkal, menanggulangi dan mengantisipasi berbagai maslah
sosial dan juga masalah hukum
2. Terbentuknya jiwa dan semangat kejuangan generasi muda karang
trauna yang terampil dan kepribadian serta berpengetahuan.
3. Tumbuhnya potensi dan kemampuan generasi muda dalam rangka
mengembangkan keberdayaan waraga karang taruna
4. Termotivasinya setiap generasi muda untuk mampu menjalin toleransi
dan menjadi perekat persatuan dalam keberagaman kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
5. Terjalinnya kerjasama anatar generasi muda dalam rangka
mewujudkan taraf kesejahteraan sosial bagi masyarakat.
6. Terwujudnya kesejahteraan sosial yang semakin meningkat bagi
generasi muda di desa/kelurahan atau komunitas adat yang ada. Yang
pelaksanaan fungsinya sebagai sumber daya manusia yang mampu
untuk mengatasi masalah kesejahteraan sosial dilingkungannya.
Peranan Karang Taruna melalui berbagai kegiatan yang dilakukan jika
dilaksanakan dengan baik dan tepat, dapat membantu pemerintah dalam
memajukkan dan menata kondisi lingkungan dan mental masyarakat ke arah
yang lebih baik dan memacu kita untuk berpikir mengenai apa yang harus
kita lakukan selalu memberikan dampak positif ataupun berguna bagi orang
lain.
1. Pertumbuhan dan perkembangan setiap anggota masayarakat yang
berkualitas, terampil, cerdas, inovatif, berkarakter, serta memiliki
kesadaran dan tanggung jawab social dalam mencegah, menangkal,
menanggulangi, dan mengantisipasi berbagai masalah kesejahteraan
social, khususnya generasi muda.
30

2. Kualitas kesejahteraan social setiap anggota masyarakat terutama


generasi muda di Desa/kelurahan secara terpadu, terarah, menyelutuh,
serta berkelanjutan
3. Pengembangan usaha menuju kemandirian setiap anggota masyakat
teurtama generasi muda, dan
4. Pengembangan kemitraan yang menjamin peningkatan kemampuan
dan potensi generasi muda secara terarah dan berkesinambungan.
Dari berbagai program dan kegiatan yang ada dikarang taruna diantaranya
sebagai berikut:

1. Mememperingati Hut Kemerdekaan ke 74


Bidang Sosial Karang taruna dan anggota KKN sisdamas dalam
mememperingati Hut Kemerdekaan ke 73 mengadakan perlombaan
kesenian, olahraga, kreatifitas, dan edukasi untuk meramaikan dan
memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Adu ketangkasan, kekuatan dan
kreatifitas yang diuji melalui babak penyisihan dan babak final. Pemenang
akan diberikan pengharagaan atas kesportifitasnya dalam mengkuti setiap
perlombaan.
Tidak hanya mengadakan Hut Kemerdekaan ke 74 saja, tetapi karang truna
ikut membantu pembuatan papan nama gang-gang yang ada di Desa
Mekarsaluyu rw 02 merupankan satu di antara 3 Rw yang ada yang berlokasi
dekat dengan kantor Desa. Terdapat beberapa gang masuk dan terbagi
menjadi beberapa Rt disetiap Rw. Pembuatan Papan Nama gang ini bekerja
sama dengan Para Rw dan karang taruna dan masyarakat yang menentukan
apa-apa saja nama yang tepat untuk gang tersebut.
2. Mengadakan Sosialisasi Mengenai Bahaya Narkoba dan Sosialisasi
Bantuan Hukum kepada Masyarakat Desa Mekarsaluyu
Masyarakat Desa Mekarsaluyu banyak mengeluhkan tentang kenakalan
remaja dan masalah pembuangan limbah sampah rumah tangga datang. Oleh
sebab itu kelomok 352 mencoba membantu masyarakat Desa Mekarsaluyu
dengan mengadakan kegiatan sosialisasi masalah bahaya narkoba dengan
sasrannya remaja dan masyarakat sosialisasi masalah bantuan hukum.
Dengan beberapa pertimbangan, diharapkan untuk ke depannya masyarakat
lebih waspada dan mawas diri mengenai hukum membuang sampah
sembarangan, terutama di aliran sungai dan bahaya narkoba.
1. Faktor Pendukung dan Penghambat
a. Lokasi Desa Mekarsaluyu yang strategis dan terjangkau.
b. Potensi Desa Mekarsaluyu yang sebagian besar adalah perkebunan
dan pertanian menyumbang terhadap mata pencaharian tambahan
kepada masyarakat yang bertani dan menjadi lapangan pekerjaan
c. Dengan adanya potensi perkebunan dan pertanian, masyarakat yang
bertani akan menambah pemasukan terhadap wilayah, apalagi jika
31

masyarakat yang bertani dibina melalui pemberdayaan yang dilakukan


oleh pemerintah.
d. Masyarakat yang sebagian besar bersifat agamis di Desa Mekarsaluyu
membuat dan menciptakan kerukunan dan ketentraman
2. Faktor Penghambat
a. Adanya urbanisasi (perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke
wilayah lain) yang terjadi di Desa Mekarsaluyu, dan sebagian besar
masyarakatnya adalah penduduk pendatang.
b. Karena sebagian besar masyarakat Desa Mekarsaluyu adalah
penduduk pendatang dan multikultural, menyebabkan terjalinnya
komunikasi yang multi juga, dalam artian semakin banyaknya kultur
yang berbeda, akan tidak mudah dalam menyamakan persepsi atau
mindset masyarakat.
c. Walaupun sebagian lahan masyarakat Desa Mekarsaluyu adalah
perkebunan dan pertanian, namun kebanyakan dari masyarakat
hanyalah petani penggarap bukan pemilik lahan
32

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karang Taruna merupakan pilar partisipasi masyarakat sebagai wadah
pembinaan pembangunan dan pengembangan generasi muda dibidang
kesejahteraan sosial. Karang Taruna merupakan wadah pengembangan
generasi muda nonpartisipan, yang tumbuh atas dasar kesadaran dan
tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat khususnya generasi
muda di wilayah Desa/Kelurahan atau komunitas sosial sederajat, yang
terutama bergerak dibidang kesejahteraan social
Kesadaran akan pentingnya peran organisasi kepemudaan dapat menjadi
fondasi dalam membangun semangat gotong royong kehidupan
bermasyarakat. Dalam karang taruna pembinaan dan pemberdayaan
dilakukan kepada para anggotanya, misalnya dalam bidang keorganisasian,
ekonomi, olahraga, advokasi, keagamaan dan kesenian.
Peranan Karang Taruna melalui berbagai kegiatan yang dilakukan jika
dilaksanakan dengan baik dan tepat, dapat membantu pemerintah dalam
memajukkan dan menata kondisi lingkungan dan mental masyarakat ke arah
yang lebih baik dan memacu kita untuk berpikir mengenai apa yang harus
kita lakukan selalu memberikan dampak positif ataupun berguna bagi orang
lain.
Kegiatan dalam Karang Taruna jika dilaksanakan melalui pembinaan yang
baik dan berkesinambungan akan membawa hasil yang positif diantaranya,
melatih sifat individualisme agar tidak tertanam kuat dalam diri, karena
kalau hal ini sudah tertanam kuat akan mengakibatkan sifat egois yang tinggi
dan selalu mementingkan diri sendiri.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Karang Taruna menjadi wadah
partisipasi pemuda yang memberikan wewenang dan tanggung jawab kepada
setiap anggotanya sekaligus menanamkan kepribadian yang partisipatif
sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat secara berkelanjutan.

B. Rekomendasi
1. Rekomendasi secara internal bagi pelaksanaan KKN
a. Pelaksanaan program di lapangan harus dilaksanakan dengan sikap
profesionalisme dan kerja keras karena di masyarakat yang
sebenarnya, masalah seperti ini akan menjadi problem atau masalah
utama yang harus diantisipasi. Sehingga dalam melaksanakan program
harus dibarengi dengan sikap yang serius.
b. Program yang baik adalah program yang direncanakan dengan baik.
Maka dari itu kami memberikan saran agar perencanaan dalam
33

program-program yang disusun dan dirancang mesti dimatangkan


terlebih dahulu agar ketika di lapangan tidak terdapat kendala yang
berarti.
c. Diharapkan Karang Taruna dapat menggunakan program kami dengan
baik dan dapat terus konsisten kedepannya. Dan kami berharap
dengan adanya program dari kami, usaha yangmereka lakukan dapat
berkembang dengan baik.
2. Rekomendasi secara eksternal bagi pengabdian masyarakat
Adanya standarisasi khusus desa yang akan menjadi lokasi KKN agar fokus
pada pengabdian masyarakat sesuai dengan ketentuan dari lembaga yang
berlaku, tidak mendekati wilayah perkotaan karena hal itu menjadi faktor
penghambat dalam pengabdian kepada masyarakat.Jangka waktu KKN
alangkah baiknya diperpanjang tidak hanya satu bulan, karena untuk
pemberdayaan kepada masyarakat dalam waktu satu bulan terlalu singkat,
perlu beberapa tahapan dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk
proses pemberdayaan karena baik dari pihak mahasiswa sebagai fasilitator
maupun masyarakat dan aparat pemerintahan setempat harus
menyeragamkan pemahaman satu sama lain agar terhindar dari hal-hal yang
tidak diinginkan.
34

DAFTAR PUSTA
M.K.Saini. 2004. Krisis kebudayaan. Kabupaten Bandung. Kelir.
Ahmad Saebani,beni. 2012. Pengantar Antropologi. Cetakan 1. Bandung.
CV Pustaka Setia.

LP2M UIN Bandung. 2018. “Buku Panduan KKN Sisdamas (Kuliah Kerja
Nyata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat).” Bandung: LP2M UIN
Bandung.
35

BIODATA PENULIS
KKN 352 Mekarsaluyu

Ketua Kelompok : Muhammad Riza Zulkifli Sosiologi

Anggota : Ahmad Rizq Setiawan Hukum Tata Negara


Dviya Sinatria Kimia
Dwi Gita Lestari Hukum Muamalah
Erissa Puspita Hukum Muamalah
Fajri Amelia PGMI
Faris Azhar Rafa Sastra Inggris
Fauzan Nasir Farhan Psikologi
Fitri Azizi Kimia
Laela Hasanah Kimia
Nimah Awaliyah Sastra Inggris
Resti Aprianti Hukum Tata Negara
Tita Kartikasari Ilmu Hukum
36

LAMPIRAN

1. Agenda Rembuk Warga dan Agenda Semarak Agustusan ting tingkat desa
37

Gambar 2. Sosialisasi hukum bersama pemuda karang taruna


38

Gambar 3 Agenda bersama karang taruna, pengajian anak dan acara idul
adha qurban
39

Anda mungkin juga menyukai