Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN INDIVIDUAL

KKN TAHUN 2018

MENERAPKAN NILAI-NILAI SEJARAH MELALUI DONGENG

Oleh:
Siti Halimah Sa’adah
NIM. 1155010106

PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Individu Hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan basis


pengabdian kepada masyarakat di Desa Sukaluyu Kecamatan Pangalengan
Kabupaten Bandung dengan judul “Menanamkan Nilai-Nilai Sejarah Melalui
Dongeng” telah diperiksa dan disahkan pada tanggal 12 September 2018

Dosen Pembimbing Lapangan Kepala Pusat Pengabdian Kepada


Masyarakat-LP2M UIN SGD Bandung

DR. H. Uu Nurul Huda, S.Ag., M.H. Dr.H. Ramdani Wahyu S, M.Ag., M.si
NIP. 197208292003121002 NIP.197210302001121002
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji hanya milik Allah SWT yang


telah memberikan nikmat yang tiada terhingga, shalawat serta salam senantiasa
dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umat
manusia dari masyarakat jahiliyah yang tidak berdaya menuju masyarakat
madaniyah yang semakin berdaya.

Laporan ini merupakan pertanggungjawaban tertulis atas pelaksanaan


KKN yang telah dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2018 sampai dengan 31
Agustus 2018 di RW 01, 02, dan 10, Desa Sukaluyu, Kecamatan Pangalengan,
Kabupaten Bandung, sebagai bagian dari masyarakat, dengan tujuan
memenuhi persyaratan dalam matakuliah KKN yang dijadikan sebagai bahan
bukti bahwa telah melaksanakan matakuliah tersebut.

Penyusunan laporan akhir ini dapat terselesaikan dengan baik atas


dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, atas segala
partisipasinya, pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan banyak terima
kasih kepada:
1. Bapak Ibu/orang tua penulis yang telah memberikan motivasi dan
dukungan baik dari segi materiil maupun spiritual.
2. Prof. Dr. H. Mahmud, M. Si., selaku Rektor UIN Sunan Gunung Djati
Bandung, selaku penanggung jawab pusat KKN SISDAMAS 2018 UIN
Sunan Gunung Djati Bandung.
3. Ketua LP2M UIN Sunan Gunung Djati Bandung Dr. H. Ramdani Wahyu
S. M.Ag, M.si
4. Bapak Dr. H. Uu Nurul Huda, S. Ag, M.H selaku Dosen Pembimbing
Lapangan.
5. Bapak Deden Darajat, SE selaku Kepala Desa Sukaluyu.
6. Bapak Lendi selaku Kepala Dusun yang telah banyak membantu.
ii
7. Masyarakat Desa Sukaluyu Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung
8. Teman-teman peserta KKN SISDAMAS 2018 khususnya kelompok 365
yang berlokasi di RT 01 / RW 01 Desa Sukaluyu
9. Semua pihak yang telah membantu memperlancar dalam penyusunan
laporan akhir ini.

Besar harapan penyusun, semua yang telah penyusun lakukan dapat


bermanfaat bagi kemajuan mayarakat Desa Sukaluyu. Mengingat sifat
manusia yang memiliki banyak kekurangan, penyusun memohon maaf kepada
semua pihak apabila penyusun melakukan kesalahan dalam pelaksanaan
program kerja selama KKN.

Semoga laporan ini dapat memberikan gambaran secara jelas dan dapat
menjadi acuan terhadap penilaian yang nantinya akan menjadi kesimpulan,
berdasarkan dengan ini saran dan kritik yang konstruktif akan menjadi cambuk
bagi penyusun untuk dapat menyempurnakan laporan ini.

Bandung, 12 September 2018

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ............................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................. iv
DAFTAR TABEL ....................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ................................................................ vi
RINGKASAN EKSEKUTIF .................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Analisis Permasalahan ............................................... 1
B. Identifikasi Masalah .................................................. 2
C. Tujuan dan Manfaat .................................................. 2
D. Metode Pengabdian .................................................. 2
E. Kerangka Pemecahan Masalah ................................. 3
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
A. Monografi Desa ........................................................ 6
B. Kondisi Masyatakat Sasaran .................................... 20
BAB III PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
A. Tahapan Pengabdian Kepada Masyarakat ................ 21
B. Partisipasi Masyarakat Sasaran................................. 21
C. Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat ..................... 22
D. Faktor Pendukung dan Penghambat ........................ 23
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan .............................................................. 25
B. Rekomendasi ............................................................ 25
DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 27
LAMPIRAN ............................................................................... 28
BIODATA PENULIS ............................................................... 34

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin


Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kepala Keluarga
Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan
Tabel 2.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama / Aliran Kepercayaan
Tabel 2.6 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kewarganegaraan
Tabel 2.7 Jumlah Penduduk Bedasarkan Cacat Mental dan Fisik
Tabel 2.8 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tenaga Kerja
Tabel 2.9 Jumlah Penduduk Berdasarkan Prasarana dan Sarana
Tabel 2.10 Jumlah Penduduk Berdasarkan Prasarana Energi dan Penerangan
Tabel 2.11 Jumlah Penduduk Berdasarkan Prasana Hiburan dan Wisata
Tabel 2.12 Jumlah Penduduk Berdasarkan Prasarana dan Sarana Hiburan
Tabel 2.13 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendapatan Ekonomi
Tabel 2.14 Jumlah Penduduk Berdasarkan Prasaran dan Sarana Olahraga
Tabel 2.15 Jumlah Penduduk Berdasarkan Ptrasaran dan Sarana Peribadatan

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Wilayah Desa Sukaluyu


Gambar 1.2 Peta Administrasi Desa Sukaluyu
Gambar 1.3 Kegiatan Menanmkan Nilai-Nilai Sejarah Melalui Dongeng

vi
RINGKASAN EKSEKUTIF

Dalam laporan individual Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbasis


pemberdayaan masyarakat ini membahas mengenai Menerapkan Nilai-nilai
Sejarah Melalui Dongeng. KKN SISDAMAS dilaksanakan di Desa Sukaluyu
Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung. Terdapat beberapa pokok
permasalahan yang terdapat di Desa Sukaluyu khususnya di Madrasah Diniyah
Miftahul Ulum, yaitu pembelajaran mengenai pentingnya nilai-nilai sejarah
yang belum terealisasi dengan baik, terlebih pada anak-anak yang terkadang
jenuh juga bosan dalam belajar sejarah. Kuliah Kerja Nyata ini memiliki
berbagai tujuan salah satunya adalah mahasiswa diharapkan dapat
mengaktualisasikan disiplin ilmu yang masih dalam tataran teoritis terhadap
realisasi praktis dengan bentuk pengabdian langsung sehingga dapat
memberdayakan masyarakat setempat. Selain itu, Mahasiswa juga diharapkan
memiliki keterampilan dan solusi untuk mengatasi masalah yang terjadi di
tengah masyarakat sebagai media untuk belajar membangun hubungan yang
integral dalam komunitas masyarakat, sebagai objek utama yang akan
dihadapi kelak setelah menyelesaikan studi.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka hal yang perlu dilakukan
yaitu memberikan metode baru dalam menerapkan nilai-nilai sejarah, terlebih
pada anak-anak. Metode yang digunakan penulis adalah dengan metode
dongeng. Beberapa anak-anak menyukai dongeng yang dibacakan oleh orang
dewasa maupun yang mereka baca sendiri. Selain itu pun, meningkatkan aspek
membaca kususnya pada anak-anak. Dalam hal sumber daya manusia, anak-
anak merupakan generasi penerus bangsa yang masih dalam proses untuk
mengenal berbagai hal, jadi diharapkan pengenalan dalam bentuk penyuluhan
juga membuat perpustakaan dapat memberikan ilmu dan kesan kepada mereka.
Dari metode yang telah dilakukan oleh penulis dapat dilihat bahwa
anak-anak Madrasah Diniyah Miftahul Ulum sangat antusias dalam kegiatan
yang dilaksanakan oleh penulis ini. Melihat dari respon anak-anak terhadap
kegiatan ini dapat dilihat bahwa kegiatan ini telah berjalan dengan baik. Selain
itu pun faktor pendukung seperti ketersediaan buku-buku penunjang pun cukup
memadai.

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Analisis Permasalahan

KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan proses pengabdian atau


pemberdayaan kepada masyarakat. Dari pengabdian pun, dapat membentuk
karakter mahasiswa itu sendiri agar menjadi sosok mandiri dan dapat hidup
bermasyarakat untuk kedepannya, seperti yang dilakukan di kampus UIN
Sunan Gunung Djati Bandung, dimana kampus tersebut mengadakan program
KKN dengan konsep KKN SISDAMAS. KKN SISDAMAS merupakan
kegiatan pembelajaran yang memadukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat disuatu daerah tertentu yang dilakukan oleh mahasiswa untuk turut
melakukan pemberdayaan dengan prinsip pembangunan partisipatif,
demokratis dan berkelanjutan berlandaskan nilai-nilai luhur kemanusiaan.
Pada program kali ini, penulis berksempatan untuk melakukan pengabdian
serta pemberdayaan pada masyarakat yang berada di Desa Sukaluyu,
Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung.
Program pengabdian oleh mahasiswa untuk memberikan solusi bagi
pemasalahan yang ada di masyarakat sesuai keahlian yang dimiliki oleh
mahasiswa tersebut. menyelesaikan dan menjelaskan permasalahan yang akan
diselesaikan baik secara menyeluruh atau hanya sebatas penyuluhan terkait
masalah yang ada di masyarakat Desa Sukaluyu.
Melihat kondisi lingkungan di Desa Sukaluyu yang merupakan desa
paling ujung dari Kecamatan Pangalengan. Penduduk Desa Sukaluyu terutama
RW 01,02 dan 10 merupakan wilayah yang menjadi garapan kami, sebagian
besar adalah penduduk asli atau pribumi dari Desa Sukaluyu sendiri, hanya
sebagian kecil adalah pendatang. Mata pencaharian di RW 01, 02 dan 10 ialah
petani kebun dan peternak sapi.
Mayoritas penduduknya beragama muslim, serta sebagian besar
masyarakatnya menggunakan Bahasa campuran yaitu jawa, sunda, indonesia.
Sebagian besar masyarakat di Desa Sukaluyu ini adalah Ramaja dan anak-
anak, bapak-bapak dan ibu-ibunya sebagian besar lebih memilih bekerja, ada
yang berkebun dan ada juga yang pergi ke kota atau keluar kota. Hal itulah
yang membuat remaja dan anak-anak menjadi kurangnya pengetahuan
dibidang pendidikan terutama dalam hal membaca serta pengetahuan
kesejarahan.
Padahal membaca merupakan aspek yang sangat penting untuk
menjadi pedoman hidup di dunia, terlebih sejarah yang memiliki banyak nilai-
nilai yang dapat dambil hikmahnya juga dapat menjadi pelajaran yang
berharga bagi manusia. Melalui dongenglah anak-anak setidaknya dapat
1
mengambil setiap pelajaran dari peristiwa yang telah terjadi. Maka daripada
itu program individu ini untuk meningkatkan minat membaca sekaligus
merapkan nilai-nilai sejarah di Desa Sukaluyu tepatnya RW 10, yang akan
dilakukan dengan cara penyuluhan, ataupun sosialisasi. Diharapkan program
yang akan dilaksanakan ini dapat berjalan dengan baik dan bermanfaat seperti
yang dimaksud dan tujuannya.

B. Identifikasi Masalah

Dilihat dalam keseharian masyarakat Desa Sukaluyu terutama remaja


dan anak-anak, mereka kurang dalam hal membaca. Sedangkan kita tahu
bahwa membaca dapat membantu kita untuk menambah wawasan dalam
pengetahuan. Dapat disimpulkan beberapa permasalahan yang ada di Desa
Sukaluyu ini, khususnya di Madrasah Diniyah Miftahul Ulum:
1. Mengapa anak-anak kurang menyukai Sejarah ?
2. Bagaiamana penerapan metode Dongeng terhadap Sejarah ?
3. Bagaimana hasil dari penerapan metode yang telah dilakukan ?

4. Tujuan dan Manfaat

Tujuan penulis dalam hal ini adalah agar remaja maupun anak-anak
dapat lebih gemar membaca, selain itu pun lebih menyukai sejarah melalui
dongeng. Manfaat dalam kegiatan ini adalah agar para remaja juga anak-anak
dapat memahami bagaimana penting sejarah dalam kehidupan kini, juga masa
yang akan datang. Selain itu dapat memperlihatkan pelajaran apa saja yang kita
dapatkan saat mempelajari sejarah.

5. Metode Yang Digunakan

Kata Dongeng berarti cerita rekaan/tidak nyata/fiksi, seperti: fabel


(binatang dan benda mati), sage (cerita petualangan), hikayat (cerita hikayat),
legenda (asal ususl), mythe (dewa-dewi, peri, roh halus), ephos (cerita besar,
Mahabharata, Ramayana, saur sepuh, tutur tinular).
Metode dongeng berarti penyampaian cerita dengan cara bertutur.
Yang membedakan antara dongeng dengan metode penyampaian lainnya
adalah lebih menonjol aspek teknis penceritaan lainnya.

6. Kerangkan Pemecahan Masalah

Salah satu permasalahan yang terjadi pada anak-anak di Desa Sukaluyu


ini ialah kurangnya minat membaca juga kurangnya wadah yang menyediakan
agar anak-anak lebih rajin membaca. Untuk rencana pemecahan masalah yaitu
2
dengan cara pembuatan perpustakaan juga dengan mulai memberikan
pengertian bagaiamana pentingnya membaca, terlebih mengenai sejarah.
Selain itu pun membimbing anak-anak agar lebih rajin lagi membaca dan
mengambil pelajaran yang didapat pada bacaan yang telah mereka baca.
Selain itu pun kita menitipkan perpustakaan Gemar Membaca ini
kepada Karang Taruna yang dimana mereka akan dengan senang hati
membantu merawat juga menjaga perpustakaan ini.
Analisa SWOT adalah sebuah analisa yang dicetuskan oleh Albert
Humprey pada dasawarsa 1960-1970an. Analisa ini merupakan sebuah
akronim dari huruf awalnya yaitu Strenghts (kekuatan), Weaknesses
(kelemahan), Opportunity (kesempatan) dan Threat (Ancaman).
Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam manajemen
perusahaan atau di dalam organisasi yang secara sistematis dapat membantu
dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan,
baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangkan panjang. Atau definisi
analisis SWOT yang lainnya yaitu sebuah .
Bentuk analisa situasi dan juga kondisi yang bersifat deskriptif
(memberi suatu gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan juga kondisi
sebagai sebagai faktor masukan, lalu kemudian dikelompokkan menurut
kontribusinya masing-masing.
Metode analisa SWOT bisa dianggap sebagai metode analisa yang
paling dasar, yang berguna untuk melihat suatu topik atau permasalahan dari 4
sisi yang berbeda. Hasil analisa biasanya adalah arahan/rekomendasi untuk
mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yg ada,
sambil mengurangi kekurangan dan menghindari ancaman.
Jika digunakan degan benar, analisa SWOT akan membantu kita untuk
melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini. Analisa ini
bersifat deskriptif dan terkadang akan sangat subjektif, karena bisa jadi dua
orang yang menganalisis sebuah organisasi akan memandang berbeda ke
empat bagian tersebut. Hal ini diwajarkan, karena analisis SWOT adalah
sebuah analisis yang akan memberikan output berupa arahan dan tidak
memberikan solusi “ajaib dalam sebuah permasalahan.
1. Strengh (Kekuatan)
Adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi
atau program pada saat ini. Strenght ini bersifat internal dari organisasi
atau sebuah program.
2. Weaknesses (Kelemahan)
Adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan dengan baik
atau sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi tetapi tidak dimiliki
3
oleh organisasi. Kelemahan itu terkadang lebih mudah dilihat daripada
sebuah kekuatan, namun ada beberapa hal yang menjadikan kelemahan
itu tidak diberikan solusi yang tepat dikarenakan tidak dimaksimalkan
kekuatan yang sudah ada.
3. Opportunity (Kesempatan)
Adalah faktor positif yang muncul dari lingkungan dan memberikan
kesempatan bagi organisasi atau program kita untuk memanfaatkannya.
Opportunity tidak hanya berupa kebijakan atau peluang dalam hal
mendapatkan modal berupa uang, akan tetapi bisa juga berupa respon
masyarakat atau isu yang sedang diangkat.
4. Threat (Ancaman)
Adalah faktor negatif dari lingkungan yang memberikan hambatan bagi
berkembangnya atau berjalannya sebuah organisasi dan program.
Ancaman ini adalah hal yang terkadang selalu terlewat dikarenakan
banyak yang ingin mencoba untuk kontroversi atau out of stream
(melawan arus) namun pada kenyataannya organisasi tersebut lebih
banyak layu sebelum berkembang.

Analisis SWOT
Strengh (Kekuatan) Weaknesses (Kelemahan)
- Waktu yang terbatas
- Dapat menghasilkan dan untuk pelaksanaan
menyadarkan juga program (hanya dalam 2
kesadaran dari anak-anak minggu);
mengenai pentingnya - Adanya permasalahan
membaca. mengenai fasilitas yang
- Terciptanya kerjasama kurang memadai
yang baik diantara peserta - Kurangnya tenaga
kelompok KKN dengan pengajar.
anak-anak.
- Apresiasi anak-anak
terhadap peserta KKN
SISDAMAS 2018.

4
Opportunity (Kesempatan) Threat (ancaman)
- Adanya kepercayaan dari - Kurangnya partisipasi
tenaga pengajar kepada aktif dari desa mengenai
mahasiswa KKN untuk kondisi di madrasah
melakukan pengabdian. diniyah miftahul ulum.

5
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

A. Monografi Desa

Monografi adalah rincian data dan statistik pemerintahan, sumber daya


alam, sumber daya manusia, ekonomi, pendidikan dan kondisi geografis dari
suatu wilayah. Dengan melihat data monografi, maka dapat melihat gambaran
dari situasi dan kondisi wilayah tertentu. Berikut ini akan diuraikan mengenai
monografi Desa Sukaluyu.
Nama Desa : Sukaluyu
Tahun Pembentukan : Tahun 1979
Nomor Kode Pos : 40738
Kecamatan : Pangalengan
Kabupaten : Bandung Barat
Provinsi : Jawa Barat

Desa Sukaluyu memiliki 107,536 di Koordinat Bujur dan 7,222 di


Koordinat Lintang, sebagian besar merupakan dataran rendah dengan
ketinggian 1.521,87 meter dari permukaan laut (MDPL), dengan luas wilayah
1.748,200 Ha dengan rincian sebagai berikut;
1. Luas dan Batas Wilayah
a. Luas Tanah Kering
 Tegal/Ladang : 176,59 Ha
 Pemukiman : 38,93 Ha
 Pekarangan : 12,17 Ha
b. Luas Tanah Basah
 Tanah Rawa : 0,50 Ha
 Pasang surut : 0,00 Ha
 Lahan Gambut : 0,00 Ha
 Situ/Waduk/Danau : 1,50 Ha
c. Luas Tanah Perkebunan
 Tanah Perkebunan Rakyat : 293,30 Ha
 Tanah PerkebunanNegara : 138,00 Ha
 Tanah Perkebunan Swasta : 746,00 Ha
 Tanah Perkebunan Perorangan : 0,00 Ha
d. Luas Tanah Fasilitas Umum
 Kas Desa/Kelurahan
 Kebun Desa : 1,00 Ha

6
 Lapangan Olahraga : 0,12 Ha
 Perkantoran Pemerintah : 0,42 Ha
 Tempat pemakaman desa/umum : 3,00 Ha
 Bangunan sekolah/perguruan tinggi : 1,46 Ha
 Jalan : 2,00 Ha
 Daerah tangkapan air : 4,95 Ha
 Usaha perikanan : 0,60 Ha
e. Tanah Hutan
 Hutan lindung : 325,15 Ha
 Hutan rakyat : 2,50 Ha

Terkait dengan wilayah administrasi pemerintahan, Desa Sukaluyu


terbagi ke dalam RW, dan RT. Adapun jumlahnya ada 16 RW, dan 80 RT,
dengan pembagian secara tersusun.
Sebagai dasar simbol batas wilayah antara Desa Sukaluyu dengan desa-
desa lain ( wilayah lain ) adalah melihat pada kondisi alam baik berupa
pegunungan, sungai, jalan dan lain-lain.
Adapun batasan-batasan wilayah administratif Desa Sukaluyu, yaitu;
a. Sebelah Utara : Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan
b. Sebelah Barat : Desa Pasir Jambu Kecamatan Pasir Jambu
c. Sebelah Selatan : Desa Suka Laksana Kecamatan Talegong
d. Sebelah Timur : Desa Margaluyu Kecamatan Pangalengan

Gambar 1.1 Peta Wilayah Desa Sukaluyu


7
Gambar 1.2 Peta Administrasi Desa Sukaluyu

8
1. Sumber Daya Manusia (SDM)

Tabel 2.1
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah Laki-laki Perempuan

Jumlah penduduk tahun ini 4.524 4.536

Jumlah penduduk tahun lalu 4.465 4.469

Persentase perkembangan 1,32% 1,49%

9
Usia Laki-laki Perempuan Usia Laki- Perempua
(orang) (orang) laki n (orang)
(orang)
0-12 83 88 39 tahun 69 69
bulan
1 tahun 98 98 40 68 66
2 100 93 41 61 59
3 92 92 42 56 51
4 103 107 43 57 50
5 105 93 44 54 55
6 104 98 45 57 61
7 105 99 46 63 58
8 104 100 47 48 57
9 103 99 48 46 54
10 106 103 49 48 53
11 102 89 50 53 56
12 96 81 51 46 49
13 93 78 52 42 45
14 87 83 53 43 44
15 93 78 54 42 48
16 81 78 55 40 43
17 73 71 56 41 40
18 68 75 57 36 38
19 65 67 58 37 36
20 59 69 59 32 31
21 62 63 60 30 27
22 51 58 61 39 23
23 55 60 62 26 21
24 64 65 63 23 16
25 74 71 64 21 13
26 78 70 65 19 15
27 79 69 66 16 17
28 78 72 67 14 15
29 74 68 68 12 18
30 75 70 69 10 21
31 66 64 70 11 15
32 61 62 71 14 14
33 64 64 72 13 18
34 67 69 73 14 13
35 74 78 74 12 15
36 75 79 75 24 93
37 72 77 Diatas 75 26 39
38 70 74 Total 4.524 4.536

10
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
4.524 orang
Jumalah laki-laki
4.536 orang
Jumlah perempuan
9.060 orang
Jumlah total (a+b)
2.774 KK
Jumlah kepala keluarga
518 per KM
Kepadatan penduduk (c/luas
desa)

Tabel 2.3
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kepala Keluarga
Jumlah KK Laki-laki KK Perempuan Jumlah
Total

Jumlah kepala keluarga tahun ini 2529 245 2774

Jumlah kepala keluarga 2485 250 2735


perempuan

Presentase perkembangan 1,7% -2% 1,42%

Tabel 2.4
Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan
Tingkatan Pendidikan Laki-laki Perempuan
(Orang) (Orang)

11
476 478
1. Usia 3-6 tahun yang
belum masuk TK
209 191
2. Usia 3-6 tahun yang
sedang TK atau
playgroup
- -
3. Usia 7-18 tahun yang
tidak pernah sekolah
813 816
4. Usia 7-18 tahun yang
sedang sekolah
- -
5. Usia 8-56 tahun tidak
pernah sekolah
- -
6. Usia 8-56 tahun tidak
tamat sekolah
- -
7. Usia 8-56 tahun tidak
tamat SLTP
- -
8. Usia 8-56 tahun tidak
tamat SLTA
1986 1991
9. Tamat SD atau sederajat
777 779
10. Tamat SMP atau
sederajat

12
222 223
11. Tamat SMA atau
sederajat
4 4
12. Tamat D-1 atau
sederajat
4 5
13. Tamat D-2 atau
sederajat
2 2
14. Tamat D-3 atau
sederajat
39 39
15. Tamat S-1 atau
sederajat
- -
16. Tamat S-2 atau
sederajat
- -
17. Tamat S-3 atau
sederajat
- -
18. Tamat SLBA
- -
19. Tamat SLBB
- -
20. Tamat SLBC
4532 4528
Jumlah
9060
Jumlah Total

13
Tabel 2.5
Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama/Aliran Kepercayaan

Agama Laki-laki Perempuan


(Orang) (Orang)
1. Islam 4524 4535
2. Kristen 1
3. Katholik
4. Hindu
5. Budha
6. Konghucu
7. Kepercayaan kepada Tuhan
YME
8. Aliran kepercayaan lainnya
Jumlah 4524 4536

Tabel 2.6
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kewarganegaraan

Kewarganegaraan Laki-laki Perempuan


(Orang) (Orang)
1. Warga Negara 4524 4536
Indonesia
2. Warga Negara Asing
3. Dwi Kewarganegaraan
Jumlah 4524 4536

Tabel 2.7
Jumlah Penduduk Berdasarkan Cacat Mental dan Fisik
Jenis Cacat Fisik Laki-laki (Orang) Perempuan
(Orang)
2 2
1. Tuna Rungu
- 1
2. Tuna Wicara

14
2 1
3. Tuna Netra
5 4
4. Lumpuh
1 2
5. Sumbing
- -
6. Cacat kulit
7 8
7. Tunadaksa
17 18
Jumlah

Jenis Cacat Mental


2 3
1. Idiot
- -
2. Gila
3 2
3. Stress
- -
4. Autis
5
Jumlah 5

Tabel 2.8
Jumlah Penduduk Berdasarkan Tenaga Kerja

Tenaga Kerja Laki-laki Perempuan


(Orang) (Orang)
685 669
1. Penduduk Usia 0-6 tahun

15
1111 1042
2. Penduduk Usia 7-18 tahun
yang masih sekolah
2348 2354
3. Penduduk Usia 18-56
tahun (a+b)
2120 2126
a. Penduduk Usia 18-56
tahun yang bekerja
228 228
b. Penduduk Usia 18-56
tahun yang belum /tidak
bekeja
380 471
4. Penduduk Usia 56 tahun
keatas
4524 4536
Jumlah (1+2+3+4)
9060
Jumlah Total (Laki-laki +
Perempuan)

Tabel 2.9
Prasarana dan Sarana Kesehatan

Jenis Prasarana Jumlah Unit


1. Rumah Sakit Umum -
2. Puskesmas -
3. Puskesmas Pembantu -
4. Poliklinik atau Balai pengobatan -
5. Apotik -
6. Posyandu 16
7. Toko Obat 2
16
8. Balai pengobatan masyarakat -
yayasan atau swasta
9. Gudang menyimpan obat -
10. Jumlah rumah atau kantor praktek -
dokter
11. Rumah Bersalin -
12. Balai kesehatan ibu dan anak -
13. Rumah sakit mata -

Tabel 2.10
Prasarana Energi dan Penerangan
Listrik PLN 1980 Keluarga
 Keluarga
Diesel umum
 Keluarga
Genset pribadi
 Keluarga
Lampu minyak tanah atau jarak
atau kelapa
 Keluarga
Kayu bakar
 Keluarga
Batu bara
 Keluarga
Tanpa penerangan

Tabel 2.11
Prasarana Hiburan dan Wisata
Jenis Jumlah (Buah)
-
1. Jumlah tempat wisata
-
2. Hotel bintang 5

17
-
3. Hotel bintang 4
-
4. Hotel bintang 3
-
5. Hotel bintang 2
-
6. Hotel bintang 1
-
7. Hotel melati
-
8. Diskotik
-
9. Bilyar
-
10. Karoke
-
11. Museum
-
12. Restoran
-
13. Bioskop

Tabel 2.12
Prasarana dan Sarana Kebersihan

Tempat Pembuangan  Lokasi


Sementara (TPS)
Tempat Pembuangan Akhir  Lokasi
(TPA)
Alat penghancur sampah atau Tidak
incinerator
Jumlah gerobak sampah 16 Unit
Jumlah tong sampah 16 Unit

18
Junlah truck pengangkut  Unit
sampah
Jumlah satgas kebersihan  Kelompok
Jumlah anggota satgas  Orang
kebersihan
Jumlah pemulung  Orang
Tempat pengelola sampah Tidak
Pengelolaan sampah Swadaya
lingkungan atau RT
Pengelolaan sampah lainnya Ada

Tabel 2.13
Jumlah Penduduk Berdasarkan Ekonomi Masyarakat

Kelompok Usia Jumlah (Orang)


1. Jumlah angkatan kerja (penduduk usia 4769
18 -56 tahun)
2. Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang 495
masih sekolah dan tidak bekerja
3. Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang 403
menjadi buuh rumah tangga
4. Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang 3251
bekerja penuh
5. Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang 599
bekerja tidak tentu
6. Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang 21
cacat dan tidak bekerja
7. Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang 0
cacat dan bekerja

Tabel 2.14
Prasarana Olah Raga

Jenis Prasarana Jumlah (Buah)


1. Lapangan sepak bola 1
2. Lapangan bulutangkis 2
3. Meja pingpong -
4. Lapangan tenis -
5. Lapangan voli 8
6. Lapangan golf -
19
7. Pacuan kuda -
8. Lapangan basket -
9. Pusat kebugaran -
10. Gelanggang remaja Tidak
11. Arumjeram Tidak

Tabel 2.15
Prasarana Peribadatan
Jenis Prasarana Jumlah (Buah)
30
1. Jumlah Masjid
4
2. Jumlah langgar/ Mushola/
Surau
-
3. Jumlah Gereja Kristen
Protestan
-
4. Jumlah Gereja Katolik
-
5. Jumlah Wihara
-
6. Jumlah Pura
-
7. Jumlah Klenteng

B. Kondisi Masyarakat Sasaran

Desa Sukaluyu pada awalnya merupakan daerah dari Desa Warnasari,


Seiring perkembangan zaman meningkatnya jumlah penduduk dan kebutuhan
masyarakat serta akibat letak geografis yang jauh antara desa dengan daerah
lain maka di butuhkan fasilitas-fasilitas umum dan kebutuhan akan pendidikan
meningkat maka mulai dibangun sekolah, orang-orang semakin bertambah
otomatis membutuhkan pelayanan publik dan pelayanan kepada masyarakat
yang membutuhkan pemerintah sebagai pengatur dan mengurus kehidupan
masyarakat. Sehingga ketika masih didalam kawasan Desa Warnasari
20
masyarakat kesulitan untuk mendapatkan pelayanan administrasi
kependudukan dan perijinan seperti halnya dalam membuat KTP dan layanan
administrasi lainnya karena sulitnya mendapatkan pelayanan kepada
masyarakat diakibatkan jarak yang jauh dan berat sehingga muncul berbagai
tuntutan dan permohonan dari masyarakat untuk membentuk Desa sendiri.
Pada tahun 1979 secara resmi Desa berdiri dan di namakan Desa
Sukaluyu. Setelah berdirinya Desa Sukaluyu dan di pilih kepala desa melalui
pilkades maka Desa tersebut di bentuk menjadi 2 (dua) dusun, 14 (empat belas)
RW dan 64 (enam puluh empat) RT. Dan 2 dusun.
Terdapat satu Madrasah Diniyah yang terletak di RW 10 yaitu
Madrasah Diniyah Miftahul Ulum. Mempunyai siswa yang kurang lebih
berjumlah 40 siswa untuk yang tingkatan Sekolah Dasar, dan 40 siswa untuk
tingkatan Remaja. Dan hanya terdapat dua pengajar yang dengan sukarela
mengajarkan ilmu disana. Terdapat beberapa ruangan yang dapat digunakan
dalam kegiatan belajar mengajar ini.
Adanya keterbatasan fasilitas juga pengajar membuat Madrasah
Diniyah ini tidak terlalu menjadi sorot perhatian masyarakat. Karena
bagaimana pun seharusnya lembaga pendidikan ini harusnya dibangun dengan
bersama, menciptakan generasi penerus bangsa juga agama yang kelak akan
menjadi pemimpin yang akan memajukan Negara ini, khususnya Desa
Sukaluyu.

BAB III
PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

A. Tahapan Pengabdian

Tahapan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa


sesuai dengan kompetensi jurusan Sejarah Peradaban Islam mencakup
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

21
Dalam tahap persiapan program, penulis harus memahami terlebih dahulu
tentang dongeng apa yang hendak disampaikan kepada anak-anak. Selain itu
pun penulis haru mengetahui karakteristik anak-anak usia dini. Agar dapat
bercerita dengan tepat, penulis harus mempertimbangkan materi ceritanya.
Pemilihan cerita antara lain ditentukan oleh:
1. Pemilihan tema dan judul yang tepat. Bagi anak-anak, hal-hal yang
menarik berbeda pada setiap tingkat usia, misalnya:
a. Usia 4 tahun, anak menyukai dongeng fabel
b. Pada usia 4-8 tahun, anak-anak menyukai dongeng jenaka, tokoh
pahlawan/hero dan kisah tentang kecerdikan
c. Pada usia 8-12 tahun, anak-anak menyukai dongeng petualangan
fantastis rasional (sage)
2. Waktu penyajian dengan mempertimbangkan daya pikir, kemampuan
bahasa, rentang konsentrasi dan daya tangkap anak.
3. Suasana (situasi dan kondisi) suasana disesuaikan dengan
acara/peristiwa yang sedang atau akan berlangsung.
4. Teknik bercerita dapat dipergunakana, antara lain:
a. Membaca langsung dari buku cerita
b. Bercerita dengan menggunakan ilustrasi gambar dari buku
c. Menceritakan dongeng
d. Bercerita dengan menggunakan papan flanel
e. Bercerita dengan menggunakan boneka
f. Bercerita sambil memainkan jari-jari tangan
Dalam pelaksanaan program dilakukan setiap mengajar mengaji, dengan
cara memberikan pemahaman dan menceritakan kisah Nabi kepada anak-anak
untuk menjadi contoh akhlak terpuji mereka. Evaluasi program dilakukan
dengan membahas semua program dan kegiatan yang dilaksanakan.

B. Partisipasi dan Pelibatan Masyarakat Sasaran

Pada tahapan ini penulis merealisasikan program yang telah


direncanakan, yaitu Menanamkan Nilai-Nilai Sejarah melalui Dongeng. Untuk
menyesuaikan program individu dengan program KKN Sisdamas 2018, maka
masyarakat, terutama anak-anak Madrasah Diniyah Miftahul Ulum sebagai
sasaran program dilibatkan. Pengabdian ini direalisasikan dengan metode
pembuatan Perpustakaan dan bekerjasama dengan kelompok dalam
membentuk perpustakaan tersebut. Selain itu pun, membacakan dongeng-
dongeng juga menyimpulkan hikmah yang bisa diambil pada dongeng
tersebut.
Dongeng tersebut berpesan hal-hal yang dapat memberikan suatu
pelajaran agar para anak-anak juga remaja dapat menerapkannya pada
kehidupan sehari-hari. Salah satu nya dengan kisah-kisah sejarah Nabi
22
Muhammad SAW yang dapat memberi motivator juga pesan-pesan yang
penting untuk kehidupan sehari-hari.
Pada kegiatan ini, terlihat bahwa anak-anak sangat antusias. Terbukti
dengan banyaknya anak-anak yang menghadiri kegiatan ini, mulai dari anak-
anak hingga remaja banyak yang menghadiri acara tersebut.
Adapun pendampingan masyarakat dalam pelaksanaan program ini
sangat terbuka dan mendukung. Dalam mendukung program ini melibatkan
guru mengaji dan dibantu oleh mahasiswa KKN kami rasa ini pengalaman dan
ilmu luar biasa dapat belajar bersama.

Gambar 1.3 Kegiatan Menanamkan Nilai-Nilai Sejarah Melalui Dongeng

C. Hasil Pengabdian kepada Masyarakat

Salah satu problematika dalam pelaksanaan pendidikan yaitu pada


aspek metodologi dan media-media pembelajaran. Kurangnya media serta
variasi metode pembelajaran menyebabkan Guru masih bersifat normatif,
teoritis dan kognitif yang mana kurang mampu mengaitkan serta berinteraksi
dengan siswa, sehingga masalah di atas guru ketika mengajar di kelas menjadi
monoton dalam penggunaan metode lain. Diantaranya metode bercerita dalam
kegiatan pembelajaran. Metode bercerita adalah suatu metode yang
mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan anak. Islam menyadari sifat
alamiah manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya besar terhadap
perasaan.
Setelah program dilaksanakan di tengah-tengah kegiatan KKN hasil
yang didapat pada saat ini belum terlihat, dikarenakan waktu KKN yang sangat

23
singkat. Dilihat dari antusiasnya anak-anak yang mengikuti kegiatan ini, dapat
diperkirakan anak-anak di daerah tersebut bisa lebih aktif lagi dalam kegiatan
yang ada di daerah tersebut.
Sejauh ini, keaktifan masyarakat masih sama saja seperti awal mula
kedatangan penulis ke daerah tersebut. Dengan program yang telah penulis
laksanakan, penulis yakin bahwa masyarakat akan lebih aktif dalam
berkontribusi terhadap kegiatan-kegiatan di daerah tersebut.
Hasil dari kegiatan ini adalah menambah wawasan anak-anak dan
mencegah mereka melakukan hal-hal yang dilarang dan menyimpang, dan
sekaligus semoga mereka memiliki akhlak dan etika yang lebih baik lagi dari
sebelumnya. Tumbuhnya motivasi anak-anak untuk selalu berbuat baik
sebagaimana meneladani sikap terpuji Nabi, dan menambah semangat anak-
anak untuk belajar ilmu keagamaan yang lebih baik lagi.
Selain itu pun, adanya metode baru bagi lembaga pendidikan dalam
pembelajaran sejarah bagi anak-anak dengan melalui dongeng. Dan itu pun
menambah pengetahuan baru bagi anak-anak juga tenaga pendidik.

D. Faktor Pendukung dan Penghambat

1. Faktor Pendukung

1. Faktor pendukung dalam berjalannya program adalah penerimaan yang


baik dari tokoh masyarakat setempat serta antusiasme warga di Sasaran
sehingga memudahkan mahasiswa dalam melaksanakan program
kerja.
2. Tersedianya beberapa buku yang dapat digunakan dalam kegiatan ini.
3. Respon baik dari anak-anak terhadap kegiatan ini.

2. Faktor Penghambat

1. Faktor yang menjadi penghambat bagi terealisasikannya program


adalah waktu yang kurang memadai sehingga materi yang disampaikan
tidak lengkap.
2. Kesibukan masing-masing pekerja yang tidak bisa dikondisikan
dengan baik.
3. Pengetahuan tentang teknologi komunikasi yang modern membuat
para mahasiswa KKN Sisdamas harus bekerja dengan ekstra supaya
para pekerja bisa mengerti secara keseluran.
4. Serta fasilitas yang kurang, sehingga membuat sosialisasi berjalan
lambat. Kurangnya fasilitas juga ruangan yang sempit sehingga tidak
bisa menampung peserta didik yang banyak.

24
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Secara keseluruhan, kegiatan KKN berlangsung dengan baik. Program-


program yang direncanakan dapat terealisasi dengan optimal dan tepat waktu
meskipun ada beberapa faktor penghambat baik eksternal maupun internal
yang membuat beberapa program kurang maksimal. Dari semua pemaparan di
atas, dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang terjadi di Desa Sukaluyu
Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung adalah masih kurangnya
partisipasi dari masyarakat dan remaja di daerah tersebut terhadap kegiatan
keagamaan, khususnya dalam gemar membaca sangat minim dan sangat
mengerikan melihat kondisi perpustakaan yang tidak layak di pakai dan sangat
disayangkan sekali karena buku-buku disana masih bagus namun kondisi
perpustakaan yang tidak layak, hingga buku-buku disana seperti sampah yang
berserakan di sebuah ruangan.
Selain itu dilihat dari bacaan yang anak-anak kuasai, rata-rata anak-
anak juga remaja tak menyukai sejarah dengan alasan membosankan, ngantuk
sampai tak menyenangkan. Namun penulis mencoba mencari pemecahan dari
permasalahan tersebut yaitu dengan melalui dongeng. Dengan dongeng ini
para anak-anak juga remaja tak akan lagi merasa bosan jika dengan cara
mendongeng. Metode dongeng adalah cara atau upaya praktis dalam
pembentukan (pembinaan) dan persiapan anak didik, maka metode sangat
efektif diterapkan dengan harapan dapat terbentuk karakter yang kuat pada
setiap anak didik melaui materi yang diajarkan di sekolah.
Hasil dari kegiatan ini adalah menambah wawasan anak-anak dan
mencegah mereka melakukan hal-hal yang dilarang dan menyimpang, dan
sekaligus semoga mereka memiliki akhlak dan etika yang lebih baik lagi dari
sebelumnya. Tumbuhnya motivasi anak-anak untuk selalu berbuat baik
sebagaimana meneladani sikap terpuji Nabi, dan menambah semangat anak-
anak untuk belajar ilmu keagamaan yang lebih baik lagi. Selain itu pun, adanya
metode baru bagi lembaga pendidikan dalam pembelajaran sejarah bagi anak-
anak dengan melalui dongeng. Dan itu pun menambah pengetahuan baru bagi
anak-anak juga tenaga pendidik.

B. Rekomendasi

1. Bagi Pelaksana KKN


a. Dari pe laksana KKN alangkah lebih baiknya jika dalam pendaftaran KKN
dilakukan lebih mudah, namun dalam hal ini pun sudah ada kemajuan dengan
25
diberlakukannya pendaftaran online. Namun seperti diketahui untuk beberapa
saat pendaftaran online ini terganggu masalah teknis, sehingga tidak dapat
berjalan dengan baik untuk beberapa saat. Selain itu pula pendataan yang baik,
jelas dan satu jalur lebih ditingkatkan lagi.
b. Selain itu untuk konsep dalam pelaksanaan KKN pun alangkah lebih baiknya
jika diperjelas dan dipermudah, dan juga ada forum dalam penjelasan konsep
pelaksanaan KKN. Sehingga dalam pelaksanaannya peserta KKN tidak terlalu
bingung. Dan juga untuk pemilihan tempat kegiatan KKN ini sudah cukup
baik. Desa Sukaluyu pun menjadi salah satu tempat yang bagus dan sangat
terbuka pada pelaksanaan KKN ini. Sehingga Desa Sukaluyu
direkomendasikan kembali oleh penulis untuk dipilih sebagai tempat
pelaksanaan KKN.
2. Bagi Pengabdian Masyarakat
a. Peserta KKN harus lebih aktif dan mengerti kegiatan-kegiatan apa saja yang
termasuk dalam garapan, khususnya yang berkenaan dengan latar belakang
universitas, sehingga dapat sesuai dengan kegiatan yang dilakukan.
b. Sebelum pelaksanaan KKN, hendaknya mahasiswa mempersiapkan diri
semaksimal mungkin baik pengetahuan dan keterampilan serta mental.
c. Menjalin komunikasi dan silaturahmi yang baik dan harmonis. Pelibatan
elemen desa baik tokoh masyarakat, tokoh agama, perangkat desa, serta tokoh
pemuda hendaknya harus diperhatikan sehingga akan tercipta suasana yang
harmonis. Berbaur dengan masyarakat dalam setiap kegiatan dan acara serta
memposisikan diri sebagai manusia yang sedang belajar dan menempatkan
masyarakat sebagai guru justru akan menjadikan KKN lebih diterima dan
disayangi oleh masyarakat.
d. Senantiasa mentaati norma-norma yang ada di masyarakat baik yang tertulis
maupun tidak tertulis.

26
DAFTAR PUSTAKA

Arsidi, Perpustakaan Sidodadi,


http://perpustakaansidodadi.com/702/pemberdayaan-perpustakaan-
sebagai-solusi-dalam-melejitkan-prestasi/
LP2M, 2017. Panduan KKN Sisdamas: Kuliah Kerja Nyata Berbasis
Pemberdayaan Masyarakat. Bandung : LP2M.
Panduan Profil Desa Sukaluyu

Suplemen KKN Sisdamas 2018


Nurhayati. 2015. SWOT Analysis. Situs http://sl301.ilearning.me/2015/12/23/
swot-analysis-nurhayati/. Diakses tanggal 08 September 2018.

Isnani, Tri. 2015. Implementasi Metode Cerita Islami Dalam Menanamkan


Moral Keagamaan di TK Islam Terpadu Permata Hati Ngaliyan Semarang.
UIN Walisongo: Semarang

27
LAMPIRAN

PEMBUKAAN KKN DI DESA SUKALUYU

28
KEGIATAN REMBUG WARGA

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

29
KEGIATAN POSYANDU RW 10

KEGIATAN UPACARA KEMERDEKAAN DI DESA SUKALUYU

30
KEGIATAN MEMBANTU WARGA MEMBUNGKUS DAGING
QURBAN RW 01

31
KEGIATAN INDIVIDU “MENANAMKAN NILAI-NILAI SEJARAH
MELALUI DONGENG”

PERPISAHAN BERSAMA TK SIROJUL HUDA

32
KEGIATAN RESEPSI DI RW 01

PENUTUPAN SEKALIGUS PERPISAHAN DI DESA SUKALUYU

33
BIOGRAFI PENULIS

SITI HALIMAH SA’ADAH, lahir di Bandung pada tanggal 09 September


1997. Tinggal di Kp. Bojong Salak Rt 03 Rw 21, Desa Cilampeni, Kecamatan
Katapang, Kabupaten Bandung. Pendidikan dasarnya diselesaikan pada tahun
2009 di SDN Cijagra II. Kemudian melanjutkan pendidikannya di MTs Yapiq
Kutawaringin dan selesai pada tahun 2012. Dan pada tahun 2015 selesai
sekolah menengah atas di SMA Sapta Dharma Soreang dengan jurusan IPS.
Sekarang sedang menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri Sunan
Gunung Djati Bandung dengan Jurusan Sejarah Peradaban Islam, Fakultas
Adab dan Humaniora. Penulis juga tinggal di Pondok Pesantren Al Ihsan
Cibiru Hilir.

34

Anda mungkin juga menyukai