Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN INDIVIDUAL

KKN TAHUN 2019

PENGABDIAN PEMBELAJARAN DI SD NEGERI MEKARLAKSANA


RW 09 DESA CILENGKRANG KECAMATAN CILENGKRANG
MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ICARE BERBASIS
GAMES PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

OLEH :
Leili Sholihatunnisa
NIM. 1162050052

PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Individu Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan basis pengabdian
kepada masyarakat di Desa Cilengkrang Kecamatan Cilengkrang Kabupaten
Bandung dengan judul “Pengabdian pembelajaran di SD Negeri Mekarlaksana RW
92 Desa Cilengkrang Kecamatan Cilengkrang Melalui Penerapan Model
Pembelajaran ICARE Berbasis Games pada Pembelajaran Matematika” telah
diperiksa dan disahkan pada tanggal 15 September 2019

Dosen Pembimbing Lapangan Kepala Pusat Pengabdian Kepada


Masyarakat-LP2M UIN SGD Bandung

Dr. Fridayanti, M.Si., Psikolog Dr.H.RamdaniWahyu Sururie, M.Ag., M.Si


NIP. 197010302007012017 NIP. 197210302001121002

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Assalammualaikum Warahmatullohi Wabarakatuh
Dengan menyebut Nama Allah yang Maha SegalaNya Puji dan syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat dan rahmat-Nya yang telah memberikan
Kesehatan dan kesempatan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan laporan
individual KKN SISDAMAS 2019 dengan judul “Pengabdian pembelajaran di SD
Negeri Mekarlaksana RW 09 Desa Cilengkrang Kecamatan Cilengkrang Melalui
Penerapan model pembelajaran ICARE Berbasis games pada Pembelajaran
Matematika” Laporan ini tidak dapat diselesaikan dengan baik tanpa bimbingan,
kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan
dengan penuh kerendahan hati melalui laporan ini penyusun mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Mahmud, M. Si selaku Rektor Universitas Islam Negeri
(UIN) Sunan Gunung Djati Bandung.
2. Bapak Ddr. Munir, MA selaku ketua Lembaga Pusat Pemberdayaan
Masyarakat (LP2M) UIN Sunan Gunung Djati Bandung 2019
3. Bapak Dr. H. Ramdani Wahyu Sururie, M. Ag., M. Si selaku Kepala Pusat
Pengabdian kepada Masyarakat.
4. Ibu Dr. Fridayanti, M.Si., Psikolog selaku Dosen Pembimbing Lapangan
Desa Cilengkrang Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung.
5. Bapak Entis Sutisna selaku Kepala Desa Cilengkrang, Kecamatan
Cilengkrang, Kabupaten Bandung.
6. Bapak Ujang Cahya selaku Sekretaris Desa Cilengkrang, Kecamatan
Cilengkrang Kabupaten Bandung.
7. Seluruh ketua RW, RT dan warga Desa Cilengkrang, Kecamatan
Cilengkrang, Kabupaten Bandung beserta jajarannya.
8. Teman-teman KKN kelompok 343 Desa Cilengkrang yang terdiri dari
Zulkifli Gumilang sebagai Ketua kelompok 343. Try Juliansyah, Ahmad
Mahzuri, Agus Mahari, Wahid Gusti, Roby Rizki Armani, Dini Nurjanah,
Reiha Fadila, Niki Rosalia, Anisa Nurhidayah serta Auliya Rahma yang
telah menjadi Sahabat sekaligus Keluarga di kelompok 343. Terimakasih
atas canda tawa dan bahagia selama melaksanakan kegiatan KKN Sisdamas
2019.
9. Teman-teman Karang Taruna RW 02, Karang Taruna RW 03, dan Karang
Taruna RW 08 dari Desa Cilengkrang atas kerjasamanya dalam beberapa
kegiatan.
10. Kepada Guru-Guru SDN Mekarlaksana Terima kasih atas waktu dan
kesempatannya kepada kami untuk bisa mengenal dunia pendidikan secara
terjun langsung dalam mengajar.

ii
11. Murid-muridku sekaligus adik-adikku di SDN Mekarlaksana Terima kasih
telah memberikan kenangan yang indah dan luar biasa untuk mengenal
dunia pendidikan dan pengajaran.
12. Dan semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak
langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak demi
perbaikan laporan ini sehingga lebih sempurna. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat, khususnya untuk penulis dan pembaca.

Bandung, 7 September 2019

Penyusun,

Leili Sholihatunnisa

iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ...................................... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR .............................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI .............................................................................................................iv
DAFTAR TABEL ......................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................vi
RINGKASAN EKSEKUTIF ................................ Error! Bookmark not defined.vii
PROLOG ...................................................................................................................ix
BAB I ..................................................................... Error! Bookmark not defined.1
PENDAHULUAN .................................................. Error! Bookmark not defined.1
A. Analisis Permasalahan ................................ Error! Bookmark not defined.1
B. Identifikasi Masalah ................................... Error! Bookmark not defined.2
C. Tujuan dan Manfaat ........................................................................................2
D. Metode Pengabdian ........................................................................................3
E. Kerangka Pemecahan Masalah .......................................................................4
BAB II ........................................................................................................................9
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN ..............................................9
A. Monografi Desa ..............................................................................................9
B. Kondisi Komunitas Sasaran..........................................................................35
BAB III .....................................................................................................................36
HASIL DAN PEMBAHASAN PENGABDIAN .....................................................36
A. Tahapan Pengabdian kepada Masyarakat .....................................................36
B. Hasil Pengabdian kepada Masyarakat ..........................................................36
C. Faktor Pendukung dan Penghambat .............................................................36
BAB IV.....................................................................................................................38
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI .................................................................38
A. Kesimpulan ...................................................................................................38
B. Rekomendasi ................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................42
LAMPIRAN .............................................................................................................43

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Data Demografi Berdasarkan Mata Pencaharian Dalam KK .................. 32


Tabel 2: Data Demografi Berdasarkan Agama ....................................................... 34
Tabel 3 : Data Demografi Berdasarkan Jenis Kelamin dalam KK ......................... 35

v
DAFTAR GAMBAR

Bagan 1 : Data Demografi Berdasarkan Mata Pencaharian dalam KK .................. 32


Bagan 2: Data Demografi Berdasarkan Agama ...................................................... 33
Bagan 3 : Data Demografi Berdasar Jenis Kelamin ............................................... 34

vi
RINGKASAN EKSEKUTIF
PENGABDIAN PEMBELAJARAN DI SD NEGERI MEKARLAKSANA RW
09 DESA CILENGKRANG KECAMATAN CILENGKRANG
MELALUI PENERAPAN MODEL MODEL PEMBELAJARAN ICARE
BERBASIS GAMES PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Oleh :
Leili Sholihatunnisa (1162050052)
Kuliah Kerja Nyata Berbasis Pemberdayaan Mayarakat (KKN Sisdamas) 2019
merupakan kegiatan pembelajaran mahasiswa yang mengintegrasikan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat di daerah tertentu untuk turut melakukan
pemberdayaan masyarakat dengan prinsip pembangunan partisipatif, demokratis
dan berkelanjutan berlandaskan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Oleh karena itu
penulis mengambil judul laporan kkn individual ini yaitu “Pengabdian
pembelajaran di SD Negeri Mekarlaksana Rw 09 Desa Cilengkrang Kecamatan
Cilengkrang Melalui Penerapan Model Model Pembelajaran ICARE Berbasis
Games Pada Pembelajaran Matematika

Hal ini dilakukan karena di SD Negeri Mekarlaksana masih menggunakan


metode pengajaran yang seperti dulu dan ingin memberikan inovasi pembelajaran
yakni pembelajaran ICARE berbasis games untuk menjadikan pembelajaran lebih
menarik dan tidak membosankan. Maka dari itu saya mahasiswa pendidikan
matematika UIN Bandung langsung terjun ke sekolah dan memberikan
pembelajaran matematika dengan model pembelajaran ICARE kepada adik-adik
kelas 6 di SD Negeri Mekarlaksana. Mata pelajaran Matematika perlu diberikan
kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali mereka
dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta
kemampuan bekerja sama. Dalam membelajarkan matematika kepada siswa,
apabila guru masih menggunakan paradigma pembelajaran lama dalam arti
komunikasi dalam pembelajaran matematika cenderung berlangsung satu arah
umumnya dari guru ke siswa, guru lebih mendominasi pembelajaran maka
pembelajaran cenderung monoton sehingga mengakibatkan peserta didik (siswa)
merasa jenuh dan tersiksa. Oleh karena itu dalam membelajarkan matematika
kepada siswa, guru hendaknya lebih memilih berbagai variasi pendekatan, strategi,
metode yang sesuai dengan situasi sehingga tujuan pembelajaran yang
direncanakan akan tercapai. Perlu diketahui bahwa baik atau tidaknya suatu
pemilihan model pembelajaran akan tergantung tujuan pembelajarannya,
vii
kesesuaian dengan materi pembelajaran, tingkat perkembangan peserta didik
(siswa), kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta mengoptimalkan
sumber-sumber belajar yang ada.
Adapun Landasan teori yang digunakan adalah teori tentang pembelajaran
ICARE. Model Pembelajaran ICARE pertama kali di kembangkan oleh Bob
Hoffman dan Donn Ritchie pada tahun 1997 di San Diego State University. United
Stated Agency International Development (USAID) Indonesia melalui Program
Decentralized Basic Education (DBE) pada tahun 2006 mengenalkan dan
menggunakan kerangka ICARE pada pelatihan guru dan peserta didik. Mereka
menggunakan kerangka ICARE pada sesi pembelajaran guna memberikan
kesempatan kepada pelatihan dan peserta didik mendapatkan pengalaman langsung
dari pembelajaran dengan mengaplikasikan apa yang mereka dapat pada setiap sesi
pembelajaran. Berikut ilustrasi dari tahapan model pembelajaran ICARE. (Nori
Agustini: 2015).
Tahapan proses pembelajaran menggunakan model ICARE, adalah sebagai
berikut:

Tahapan Kegiatan
Introduction Memberitahukan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran, konten,
memberikan pertanyaan prasyarat, fenomena, dan pertanyaan arahan.
Connect Menanamkan konsep, memberitahukan informasi baru tentang fakta,
konsep, atau proses kepada siswa, dengan melakukan demostrasi dan
memberikan pertanyaan arahan, siswa menghubungkan pengetahuan
sebelumnya dan pengetahuan yang baru atau membangun pengetahuan
baru dan melakukan percobaan yang diarahkan kepada inkuiri
terbimbing.
Apply Mengaplikasikan informasi, pengetahuan atau konsep yang diperoleh
pada tahap connect. Guru memberikan soal atau permasalahan yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari (real world.
Reflect Memberikan review terhadap pemahaman siswa, melakukan diskusi dan
memberikan kuis singkat dan membahasnya.
Extend Perluasan pengetahuan siswa, dengan memberikan aplikasi kekinian
melalui gambar/video mengenai alat-alat yang memanfaatkan prinsip
konten yang sedang dibahas.

Agar terlaksana dengan baik strategi ini dilengkapi dengan LKS yang berisi
tugas atau pertanyaan yang harus dikerjakan siswa. Selama bekerja dalam
pembelajaran dan berbasis ganmes, setiap siswa dalam keadaan berdiri dan
melingkar sambil bernyanyi dan bergantian memutarkan kertas yang telah dibentuk
berupa bulatan kertas sebagai alat dari permainan tersebut. Hasil yang didapatkan
melalui kegiatan pembelajaran berbasis games ini anak-anak pun lebih semangat
dalam belajar matematika di kelas apalgi dengan adanya permaianan berbasis
pembelajaran mereka lebih memahami dan paham akan pembelajaran yang telah
diberikan.Kata
Kunci : Pembelajaran ICARE, Games
viii
PROLOG
(SAMBUTAN DARI DPL)
Bismillahirrahmanirrahim
Assalammu’alaikum Warahmatullohi Wabarakatuh
Kepada yth : Bapak Kepala Desa Desa Cilengkrang Pak Entis Sutisna.
Kepada yth : Bapak Ketua Kesra Pak Ustadz Wahyudin beserta jajarannya
Kepada yth : Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, Tokoh Masyarakat, Karang Taruna,
Pemuda
Pemudi Warga Desa Cilengkrang dan Mahasiswa/I yang kami banggakan.
Alhamdulillahi robbil ‘alamin, assolatu wassala mu’ala asrofil ambiya I
wal mursalin wa ala alihi wasohbihi rosulillahi ajma’in.
Pertama-tama dan yang lebih utama marilah kita memanjatkan puji dan
syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita kesehatan jasmani
dan rohani sehingga kita semua dapat berkumpul di balai desa ini dalam rangka
acara perpisahan Mahasiswa KKN SISDAMAS 2019 Desa Cilengkrang
Kecamatan Cilengkrang, mudah-mudahan kehadiran kita di sini senantiasa
mendapatkan rahmat dari Allah SWT.
Solawat beriring salam marilah kita sampaikan kepada junjungan kita nabi
besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliah ke zaman
yang penuh penerangan seperti yang kita rasakan saat ini.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak kades beserta
jajarannya yang telah menerima, membimbing, dan mendukung Adik-adik kita
mahasiswa KKN untuk belajar langsung dan terjun ke tengah-tengah masyarakat
menjalankan program-program KKN yang mudah-mudahan bermanfaat bagi kita
bersama. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada semua warga desa
Langonsari kelancaran kegiatan kami karena tanpa dukungan warga desa kegiatan
kami ini tidak akan berjalan dengan baik.
Hadirin yang kami hormati. Waktu KKN adik mahasiswa yang sebulan tak
terasa telah berakhir. yang kemarin penyerahannya dari tanggal 30 Juli s/d. 31
Agustus 2019, Selama kami menyadari, bahwa kehadiran kami disini belumlah
dapat memberikan sumbangsih yang besar terhadap desa ini, tapi mudah-mudahan
KKN kami kali ini dapat memberi sedikit perubahan bagi desa ini. Dimana di
Desa Cilengkrang ini ada 3 kelompok yaitu kelompok 343 dengan programnya
yaitu Penyuluhan Narkoba. Kelompok 344 dengan programnya yaitu Kampung
KB. Kelompok 345 dengan programnyaBank Sampah. Kami sudah berusaha
semampu kami, semaksimal mungkin mengerahkan materi, tenaga dan pikiran
kami demi desa Langonsari tercinta, kami mohon maaf apabila selama kami disini
ix
ada tingkah laku kami yang kurang sopan ataupun kegiatan kami yang kurang
berkenan di hati, sekali lagi kami mohon maaf.
Hadirin yang kami hormati, Desa Cilengkrang sebagai lokasi KKN,
memberikan kesan yang baik dan menyenangkan bagi kami, masyarakatnya
ramah tamah, rukun dan damai. Pesan kami saya selaku DPL KKN kepada
masyarakat desa Langonsari untuk tetap terus meningkatkan situasi dan kondisi
kearah yang lebih baik agar semakin jaya dikemudian hari.. Aamiin.
Demikianlah SALAM PERPISAHAN dari kami, mohon maaf atas segala
kekurangan dan kekhilafan. Saya akhiri Wassalamu’alaikum wr. wb.

Dosen Pembimbing Lapangan,

Dr. Fridayanti, M.Si., Psikolog


NIP. 197010302007012017

x
BAB I
PENDAHULUAN
A. ANALISIS PERMASALAHAN
Kuliah kerja nyata berbasis pemberdayaan masyarakat atau yang disingkat
dengan KKN Sisdamas UIN Sunan Gunung Djati Bandung merupakan
kegiatan akademik yang dilakukan dalam bentuk pengabdian kepada
masyarakat. Pelaksanaan KKN Sisdamas pada tahun 2019 ini dikaitkan dengan
17 tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs (Sustainable Development
Goals). SDGs merupakan sebuah program pembangunan berkelanjutan dimana
didalamnya terdapat 17 tujuan pembangunan dengan 169 target yang terukur
dengan tenggat waktu yang ditentukan. SGS adalah agenda pembangunan
dunia yang bertujuan untuk kesejahteraan manusia dan planet bumi. 17 SDGs
itu meliputi, No proverty (tanpa kemiskinan), Zero Hunger (tanpa kelaparan),
Good Healt and Well Being (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan), Quality
Education (Pendidikan Berkualitas), Gender Equality (Kesetaraan Gender),
Clean water and Sanitasi (Air Bersih dan Sanitasi), Anfordable and Clean
Energy (Energi Bersih dan Terjangkau), Decent Work and Economic Growth
(Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak), Industri, Inovasi dan
Infrastruktur, Reduced Inequalities (Mengurangi Kesenjangan), Sustainable
Cities and Communities (Keberlanjutan Kota dan Komunitas), Responsible
Consumption and Production (Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab),
Climate Action (Aksi terhadap Iklim), Life Below Water (Kehidupan Bawah
Laut), Life on Land (Kehidupan Darat), Peace Justice and Strong Institutions
(Perdamaian dan Institusi yang Kuat), and Patnership For the Goals
(Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat
(Sisdamas) yang dilaksanakan di Desa Cilengkrang Kecamatan Cilengkrang
Kabupaten Bandung ini terdapat banyak sekali permasalahan yang dialami
diantaranya mengenai pembelajaran di SD Negeri Mekarlaksana yang masih
menggunakan metode pengajaran yang seperti dulu dan juga ada beberapa alat
peraga matematika yang di berikan oleh pemerintah kepada sekolah tersebut
namun alat peraga tersebut tidak sempat digunakan karena guru pun belum
memahami betul akan alat peraga matematika tersebut. Maka dari itu saya
mahasiswa pendidikan matematika UIN Bandung langsung terjun ke sekolah
dan memberikan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran
ICARE kepada adik-adik kelas 6 di SD Negeri Mekarlaksana. Mata pelajaran
Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah
dasar untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis,
sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Dalam
membelajarkan matematika kepada siswa, apabila guru masih menggunakan
paradigma pembelajaran lama dalam arti komunikasi dalam pembelajaran
1
matematika cenderung berlangsung satu arah umumnya dari guru ke siswa,
guru lebih mendominasi pembelajaran maka pembelajaran cenderung monoton
sehingga mengakibatkan peserta didik (siswa) merasa jenuh dan tersiksa. Oleh
karena itu dalam membelajarkan matematika kepada siswa, guru hendaknya
lebih memilih berbagai variasi pendekatan, strategi, metode yang sesuai dengan
situasi sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan akan tercapai. Perlu
diketahui bahwa baik atau tidaknya suatu pemilihan model pembelajaran akan
tergantung tujuan pembelajarannya, kesesuaian dengan materi pembelajaran,
tingkat perkembangan peserta didik (siswa), kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran serta mengoptimalkan sumber-sumber belajar yang
ada.
Hal ini sesuai dengan salah satu 17 tujuan pembangunan berkelanjutan atau
SDGs (Sustainable Development Goals) yaitu Quality Education (Pendidikan
Berkualitas).

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan hasil analisis permasalahan, dapat diperoleh identifikasi
masalah yang terdapat di SD Negeri Mekarlaksana yaitu :
1. Pengajarannya masih menggunakan metode yang lama
2. Alat peraga matematika yang diberikan oleh pemerintah belum sempat
digunakan
3. Pemahaman murid akan matematika masih kurang
4. Guru kurang kreatif dan inovatif dalam mengajar
5. Kurangnya interaksi antara guru dengan siswa

C. TUJUAN DAN MANFAAT


Adapun tujuan dan manfaat dari adanya program ini yaitu :
1. Untuk inovasi pembelajaran agar tidak jenuh dan monoton,
memberikan rangsangan untuk menyukai matematika karena
kebanyakan siswa tidak menyukai matematika disebabkan mata
pelajaran yang sulit dipahami dan terkesan menakutkan jika ditanya
oleh guru
2. Pembelajaran ini menawarkan kesempatan untuk sukses bagi semua
siswa. Interaksi dalam berbasis permainan dirancang untuk semua
anggota mempelajari konsep dan strategi pemecahan masalah.
3. Suatu masalah idealnya cocok untuk didiskusikan, sebab memiliki
solusi yang dapat didemonstrasikan secara objektif. Seorang siswa
dapat memengaruhi siswa lain dengan argumentasi yang logis.
4. Siswa dalam kelompo dapat membantu siswa lain untuk menguasai
masalah – masalah dasar dan prosedur perhitungan yang perlu dalam
2
konteks permainan, teka teki, atau pembahasan masalah – masalah yang
bermanfaat.
5. Ruang lingkup materi dipenuhi oleh ide-ide menarik dan menantang
yang bermanfaat bila didiskusikan.
6. Pada Penerapan model pembelajaran ICARE tahap yang menjadi fokus dalam
mengembangkan kemampuan memahami siswa adalah pada tahap
introduction dan connect. Pada tahap introduction siswa akan mendapatkan
kemapuan memahami pada indikator mencontoh, menyimpulkan, dan
membandingkan. Sedangkan pada tahapan connect dimana siswa melakukan
percobaan siswa dibelakali dengan kemampuan membandingkan,
menafsirkan, menjelaskan dan menyimpulkan. (Nori Agustini: 2015)

D. METODE PENGABDIAN
Metode Pengabdian atau Pendekatan yang digunakan oleh penulis
diantaranya
1. PEMBELAJARAN SEKOLAH BERBASIS MODEL ICARE
Metode ini dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawan – kawan dari
universitas John Hopkins. Metode ini digunakan para guru untuk
mengajarkan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu, baik
melalui penilaian verbal maupun tertulis. Langkah – langkahnya :
a. Introduction (Pendahuluan)
 Guru menanamkan isi pembelajaran dengan menjelaskan tujuan
dan hasil yang akan dicapai dari pembelajaran,
 Guru melakukan apersepsi dengan menampilkan slide atau
demontrasi kecil melakukan tanya jawab.
 Guru memberikan motivasi dengan cara menampilkan fenomena
fisika dan memberitahukan manfaat dari konsep yang akan
dipelajari.
b. Connection (Menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan
sebelumnya)
 Guru melakukan demontrasi dengan penjelasan
 Peserta didik mengamati, mengingat pengetahuan sebelumnya dan
bertanya serta mengunggkapkan pendapatnya.
 Setelah itu peserta didik mencoba, merencanakan melakukan,
kegiatan contoh aplikasi dalam konteks dunia nyata yang berbasis
inkuri.
c. Aplication (Latihan dalam mengaplikasikan pengetahuan dan kecapakan
peserta didik)
 Peserta didik melakukan kegiatan latihan dengan berbasis games
dengan mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam melatihkan
3
kemampuan berpikir kreatif dalam pemecahan masalah matematika
Siswa SD
d. Replection (Merefleksikan apa yang telah dipelajari)
 Peserta didik menulis sebuah ringkasan dari hasil pembelajaran
yang telah dilakukan
 Atau bisa berbentuk kuis singkat
 Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengungkapkan apa yang telah mereka pelajari
 Atau diskusi kemungkinan masalah yang ditemui dalam kehidupan
sehari-hari
e. Extension (Memperkuat dan Memperluas pembelajaran)
 Menyediakan referensi bacaan yang masih berkaitan dengan materi
yang sudah dipelajari
 Tugas merangkum materi berikutnya
 Latihan-latihan

E. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH


Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar
bagi pembangunan bangsa suatu Negara. Dalam penyelenggaraannya,
pendidikan di sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa
sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya interaksi belajar
mengajar atau proses pembelajaran. dalam konteks ini, guru dituntut untuk
membentuk suatu perencanaan kegiatan pembelajaran sistematis yang
berpedoman pada kurikulum yang saat itu digunakan.
Pada pelaksanaannya dilapangan, proses pembelajaran yang ada masih
banyak menerapkan metode konvensional dengan menggunakan ceramah
dalam menyampaikan materi. Sehingga dengan metode ini siswa hanya
akan mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru. Dapat dikatakan
siswa menjadi individu yang pasif. Sementara itu, kurikulum yang ada saat
ini (KTSP) menuntut siswa yang berperan aktif dalam membangun konsep
dalam diri. Jadi menurut KTSP kegiatan belajar berpusat pada siswa, guru
sebagai motivator dan fasilitator di dalamnya agar suasana kelas menjadi
hidup.
Oleh karena itu, guru perlu mengetahui serta memahami suatu model
pembelajaran lain yang sesuai digunakan pada kurikulum yang ada
sekarang ini (KTSP). Salah satu model tersebut adalah model pembelajaran
cooperative learning yang akan dibahas lebih lanjut dalam makalah ini.
Dalam standar pemecahan masalah menyatakan bahwa semua siswa
semestinya membangun pengetahuan matematisnya melalui pemecahan
masalah. Pernyataan ini jelas mengindikasikan bahwa pemecahan masalah

4
digambarkan sebagai wahana berpikir yang mengembangkan ide matematis
anak-anak (NCTM , 2000 dalam Van de Walle, J.A, 2007 : 5)
Menilai ranah pemecahan masalah, berarti menilai kompetensi dalam
memahami, memilih pendekatan dan strategi pemecahan, serta
menyelesaikan masalah. Indikatornya: menunjukkan pemahaman masalah;
mengorganisasi data dan memilih informasi yang relevan dalam pemecahan
masalah; menyajikan masalah secara matematis dalam berbagai bentuk;
memilih pendekatan dan metode pemecahan masalah secara tepat;
mengembangkan strategi pemecahan masalah; membuat dan menafsirkan
model matematika dari suatu masalah; menyelesaikan masalah yang tidak
rutin.
Pemecahan masalah dapat juga membantu siswa mempelajari fakta-
fakta, konsep, prinsip matematika dengan mengilustrasikan obyek
matematika dan realisasinya. Pemecahan masalah merupakan aktifitas yang
memberikan tantangan bagi kebanyakan siswa serta dapat memotivasi
siswa untuk belajar matematika.
Menurut Polya (1973 : 43) langkah dalam pemecahan masalah, yaitu :
1) Under standing the problem ( memahami masalah ), langkah ini meliputi :
a. Apakah yang tidak diketahui, keterangan apa yang diberikan,
atau bagaimana keterangan soal.
b. Apakah keterangan yang diberikan cukup untuk mencari apa yang
ditanyakan.
c. Apakah keterangan tersebut tidak cukup, atau keterangan itu
berlebihan.
d. Buatlah gambar atau tulisan notasi yang sesuai.
2) Devising a plan (merencanakan penyelesaian ), langkah-langkah ini
meliputi:
a. Pernahkah anda menemukan soal seperti ini sebelumnya, pernahkah ada
soal yang serupa dalam bentuk lain.
b. Rumus mana yang akan digunakan dalam masalah ini.
c. Perhatikan apa yang ditanyakan.
d. Dapatkah hasil dan metode yang lalu digunakan disini.
3) Carying out the plan (melaksanakan perhitungan ), langkah ini
menekankan ada pelaksanaan rencana penyelesaian yaitu meliputi:
a. Memeriksa setiap langkah apakah sudah benar atau belum.
5
b. Bagaimana membuktikan bahwa langkah yang dipilih sudah benar.
c. Melaksanakan perhitungan sesuai dengan rencana yang dibuat.
4) Looking back (memeriksa kembali proses dan hasil ) bagian terakhir dari
Langkah Polya menekankan pada bagaimana cara memeriksa kebenaran
jawaban yang diperoleh, langkah ini terdiri dari:
a. Dapat diperiksa sanggahannya.
b. Dapatkah jawaban itu dicari dengan cara lain.
c. Perlukah menyusun strategi baru yang lebih baik atau,
d. Menuliskan jawaban dengan lebih baik.
Sumarmo (Nasir, 2009), kemampuan pemecahan masalah dapat dirinci
dengan indikator sebagai berikut: (1) mengidentifikasi kecukupan data
untuk pemecahan masalah; (2) membuat model matematis dari situasi atau
masalah sehari-hari dan menyelesaikannya; (3) memilih dan menerapkan
strategi untuk menyelesaikan masalah matematika dan atau di luar
matematika; (4) menjelaskan atau menginterpretasikan hasil sesuai
permasalahan asal, serta memerikasa kebenaran hasil atau jawaban; (5)
menerapkan matematika secara bermakna.
Di dalam Curriculum and Evaluation Standards for School Mathematics
(1989), NCTM menyatakan bahwa di kelas 5-8, kurikulum matematika
harus memasukan pengalaman-pengalaman yang banyak dan beragam
dalam pemecahan masalah sebagai suatu metode inkuiri dan aplikasi
sedemikian sehingga para siswa dapat: (1) menggunakan pendekatan-
pendekatan pemecahan masalah untuk menyelidiki dan memahani muatan
matematis; (2) merumuskan masalah-masalah dari situasi-situasi di dalam
dan di luar matematika; (3) membangun dan menerapkan beragam strategi
untuk memecahkan masalah, dengan penekanan pada masalah-masalah
multilangkah dan non rutin; (4) melakukan verifikasi dan menginterpretasi
hasil-hasil sehubungan dengan situasi-situasi masalah yang asli; (5)
menggeneralisasi solusi-solusi dan strategi-strategi pada situasi-situasi

6
masalah yang baru; (6) memperoleh kepercayaan diri dalam menggunakan
matematika secara bermakna.
Mengajarkan pendekatan pemecahan masalah kepada siswa merupakan
kegiatan dimana guru membangkitkan para peserta didik agar menerima
dan merespon pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru tersebut
kemudian ia membimbing peserta didik untuk mampu melakukan
pemecahan masalah. Hal ini seperti yang dijelaskan Hudoyo, (1983:175)
bahwa, mengajar bagaimana menyelesaikan masalah merupakan kegiatan
pengajar untuk memberikan motivasi kepada peserta didik agar peserta
didik itu bersedia menerima pertanyaan yang menantang itu dan apabila
perlu pengajar membimbingnya sampai peserta didik dapat menyelesaikan
masalah tersebut.
Selanjutnya Hudoyo (1979 : 160) mengemukakan bahwa pemecahan
masalah berguna untuk :
a. Siswa-siswa dapat berlatih dan mengintegrasikan konsep-konsep,
teorema-teorema, dan keterampilan yang telah dipelajari.
b. Memungkinkan siswa menjadi lebih analitis didalam mengambil
keputusan dalam kehidupan.
c. Matematika yang disajikan kepada siswa yang berupa masalah akan
memberikan motivasi kepada mereka untuk mempelajari pelajaran
tersebut.
Kelebihan pendekatan pemecahan masalah pada pembelajaran
matematika (Suyitno : 2007)
a. Metode pemecahan masalah dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi
lebih relevan dengan kehidupan.
b. Proses pembelajaran melalui pemecahan masalah dapat membiasakan
peserta didik menghadapi dan memecahkan masalah secara
terampil,apabila menghadapi permasalahan didalam kehidupan berkeluarga
dan bermasyarakat.

7
c. Metode ini merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara
kreatif dan menyeluruh.
Di samping itu (Suyitno : 2007) beberapa kelemahan atau kekurangan
metode pemecahan masalah ini antara lain :
a. Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat
berpikir siswa, tingkat sekolah dan kelasnya serta pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki siswa, sangat memerlukan kemampuan dan
keterampilan guru. Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode
ini sering memerlukan waktu yang banyak dan sering terpaksa mengambil
waktu pelajaran.
b. Mengubah kebiasaan siswa dengan mendengarkan dan menerima informasi
dari guru menjadi belajar dengan banyak berpikir memecahakan
permasalahan sendiri atau kelompok, yang kadang memerlukan sumber
belajar, merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa.

8
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
A. MONOGRAFI DESA
Desa Cilengkrang Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung adalah
merupakan Desa pemekaran wilayah dari Kelurahan Cisurupan Kecamatan Cibiru
Kota Bandung dan dari Kelurahan Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung akibat
dari diterbitkannya PP 16 tahun 1989 tentang Perluasan Kota Bandung.
Desa Cilengkrang Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung terletak di
wilayah perbukitan yang dikelilingi oleh Pegunungan yaitu gunung manglayang
Desa cilengkrang terdiri dari 9 rukun warga yang didukung oleh 23 Rukun tetangga
Warga masyarakat Desa Cilengkrang Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung
hampir 55 persennya adalah peternak dan 30 persennya adalah petani dan sisanya
sekitar 15 persennya lagi adalah bekerja sebagai buruh bangunan, pegawai pabrik
dan lainnya.

Desa Cilengkrang yang merupakan sebagian wilayah yang terletak di


Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Letak Geografis di
perbukitan yang dikelilingi oleh pegunungan manglayang sehingga memiliki
potensi-potensi tersendiri, yaitu:
I. POTENSI DESA
a. BATAS WILAYAH
- Luas Wilayah : 436.877 Ha
- Batas Sebelah Utara : Kabupaten Sumedang
- Batas Sebelah Timur : Desa Cibiru wetan
- Batas Sebelah Selatan : Kota Bandung
9
- Batas Sebelah Barat : Desa Ciporeat

b. LUAS WILAYAH MENURUT PENGGUNAANNYA


- Luas Wilayah : 436.877 ha
- Tanah Kas Desa : 20,818 Ha
- Tempat rekreasi : 4 Ha
- Tanah Wakaf : 1,750 Ha
- Perkuburan : 0,300 Ha
- Sawah : 13,899 Ha
- Ladang : 106,899 Ha
- Perumahan : 25 Ha
- Padi Sawah : 15 Ha
- Kehutanan : 250 Ha
- Tegalan : 15 Ha
- Jalan dan sungai : 12,500 Ha

II. PERKEBUNAN
1. Pemilikan Lahan Perkebunan
Jumlah keluarga memiliki tanah perkebunan 15 keluarga
Tidak memiliki 0 keluarga
Memiliki kurang dari 5 ha 5 keluarga
Memiliki 10 – 50 ha 10 keluarga
Memiliki 50 – 100 ha 0 keluarga
Memiliki 100 – 500 ha 0 keluarga
Memiliki 500 – 1000 ha 0 keluarga
Memiliki lebih dari 1000 ha 0 keluarga
Jumlah total keluarga perkebunan 15 keluarga
Kepemilikan Usaha Perkebunan Yang Dimiliki Negara 0 keluarga
Total Luas Perkebunan 0 Ha

2. Luas dan hasil perkebunan menurut jenis komoditas


Swasta/negara Rakyat
Jenis
Luas (ha) Hasil (kw/ha) Luas (ha) Hasil (kw/ha)
Kopi 0,00 0,00 5,00 1,00

3. Pemasaran Hasil Perkebunan ...


Dijual langsung ke konsumen Ya
Dijual ke pasar hewan Ya
Dijual melalui KUD Ya
Dijual melalui Tengkulak Tidak
Dijual melalui Pengecer Ya

10
Dijual ke lumbung desa/kel Ya
Tidak dijual Ya

III. PETERNAKAN
1. Jenis populasi ternak
Jenis Ternak Jumlah Pemilik Perkiraan Jumlah Populasi
Sapi 250 orang 750 ekor
Jenis ayam broiler 5 orang 15000 ekor
Domba 10 orang 100 ekor

2. Produksi Peternakan
Susu 3.600,00 962

3. Ketersediaan Hijauan Pakan Ternak


Luas tanaman pakan ternak (rumput gajah, dll) 10,00 ha
Produksi hijauan makanan ternak 1,00 Ton/ha
Luas lahan gembalaan 10,00 ha
Dipasok dari luar desa/kelurahan 0,00 Ton
Disubsidi dinas 0,00 Ton
Lainnya 0,00 Ton

4. Pemilik Usaha Pengolahan Hasil Ternak


1 orang

5. Pemasaran Hasil Ternak ...


Dijual langsung ke konsumen Ya
Dijual ke pasar Ya
Dijual melalui KUD Ya
Dijual melalui Tengkulak Ya
Dijual melalui Pengecer Ya
Dijual ke lumbung desa/kel Ya
Tidak dijual Ya

6. Ketersediaan lahan pemeliharaan ternak/padang penggembalaan


Milik masyarakat umum 0,00 ha
Milik perusahaan peternakan (ranch) 0,00 ha
Milik perorangan 5,00 ha
Sewa pakai 5,00 ha
Milik pemerintah 0,00 ha
Milik masyarakat adat 0,00 ha
Lainnya 0,00 ha

11
IV. POTENSI SUMBER DAYA AIR
1. Potensi Air dan Sumber Daya Air
Mata Air Sedang

2. Sumber Air Bersih


Jenis Jumlah (Unit) Pemanfaat (KK) Kondisi Baik/Rusak
Mata Air 6 1287 Baik
Sumur pompa 5 5 Baik

3. Kualitas Air Minum


Berbau Berwarna Berasa Baik
Mata Air Tidak Tidak Ya
Sumur pompa Tidak Tidak Ya

V. POTENSI SUMBERDAYA MANUSIA


a. Jumlah Penduduk : 4.034 Jiwa
- Jumlah Penduduk Laki – Laki : 1.998 Jiwa
- Jumlah Penduduk Perempuan : 2.036 Jiwa
- Jumlah KK : 1.287 KK
- Jumlah Keluarga Pra Sejahtera : 432 KK
- Jumlah Keluarga Pra Sejahtera -1 : 364 KK
- Jumlah Keluarga Pra Sejahtera -2 : 265 KK
- Jumlah Keluarga Pra Sejahtera -3 : 107 KK
Rw Jumlah KK Jumlah Jiwa Lk Pr

1 92 181 92 89

2 151 424 217 207

3 162 543 268 275

4 159 607 305 302

5 129 466 237 229

6 153 485 245 240

7 113 373 191 182

8 79 260 133 127

9 127 413 220 193

12
Jumlah 1.165 3.752 1.908 1.844

b. Jumlah kelompok masyarakat


- Kelompok adat :-
- Kelompok Kepemudaan : 9 Kelompok
- Kelompok Pengajian : 20 Kelompok
- Kelompok jimpitan : 9 Kelompok
- Kelompok Tani : 9 Kelompok
- Kelompok Kemasyarakatan : 9 Kelompok
- Kelompok lainnya :-

VI. POTENSI WISATA


Lokasi/ Tempat/ Area Tingkat Pemanfaatan
Keberadaan Luas
Wisata (Aktif/Pasif)
Air Terjun Ada 3,00 ha Aktif

VII. POTENSI

B. Visi, Misi dan Program Desa


1. Visi:
Mewujudkan masyarakat dan Pemerintah Desa Cilengkrang yang Mandiri,
partisipatip dan saling percaya dalam peningkatan pembangunan disegala bidang
secara serasi, selaras dan seimbang.
2. Misi:
1. Mewujudkan Pemerintahan yang baik dengan dilandasi Peraturan Desa
yang memihak kepada masyarakat
2. Menciptakan kondisi masyarakat yang kokoh, damai dam maju.
3. Memelihara Keseimbangan lingkungan
4. Menciptakan dan memberdayakan kualitas sumber daya manusia atas dasar
iman dan taqwa.
5. Mengembangkan potensi sumber daya alam dan ekonomi kerakyatan.
3. Program Desa
A. Arah Kebijakan Pembangunan Desa
1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan
Kebijakan umum rencana pembangunan jangka menengah Desa Cilengkrang
bidang pemerintahan adalah menitik beratkan kepada penyelenggaraan
pemerintahan desa yang memiliki jiwa professionalitas dan transaparan yang

13
mampu menempatkan dirinya sebagai pelayan masyarakat yang dapat memberikan
arah, pengayom serta menjadi teladan dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Bidang Pembangunan Desa
Bidang Pembangunan Desa rencana jangka menengah Desa Cilengkrang
menekankan kepada upaya tersedianya sarana dan prasarana yang memadai sebagai
penunjang keberhasilan berjalannya roda pemerintahan yang diharapkan, dan
sebagai penunjang peningkatan perekonomian warga masyarakat
3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Dari sisi Pembinaan Kemasyarakatan rencana jangka menengah Desa Cilengkrang
menekankan kepada upaya tersedianya sumber daya manusia yang memiliki
kemampuan bukan hanya sebagai objek pembangunan melainkan juga sebagai
subjek pembangunan yang memiliki tanggung jawab serta kesadaran bahwa
pembangunan yang dilaksanakan pada dasarnya dilandasi oleh semangat
demokrasi, dari masyarakat oleh masyarakat untuk masyarakat.
4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Bidang Pemberdayaan Masyarakat yang menjadi titik pusat perhatian dalam
rencana jangka menengah Desa Cilengkrang adalah upaya menciptakan masyarakat
yang memiliki semangat untuk selalu berupaya untuk meningkatkan taraf
hidupnya baik itu melalui pemanfaatan sumber daya alam yang ada ataupun
mencari alternative pengembangangan mata pencaharian disampingkan
memantapkan mata pencaharian yang ada.
B. Program Pembangunan Desa
a. Bidang Penyelengaraan Pemerintahan Desa
- Penyediaan dan pemeliharaan sarana pemerintahan sebagai upaya
mendukung pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
- Meningkatkan mekanisme dan tata kerja pemerintahan sesuai
dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
- Pelatihan calon/kader pengurus
- Penertiban administrasi pemerintahan
- Penertiban hal-hal lain yang berkaitan dengan kegiatan
pemerintahan desa.
b. Bidang Pembangunan Desa
- Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur baik itu Sarana Prasarana
Fisik Kantor Desa;
- Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur baik itu Sarana Prasarana
Fisik Sosial;
- Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur baik itu Sarana Prasarana
Umum;
- Pelaksanaan Penunjang Pengembangan Komunikasi dan e-
goverment Desa
c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan

14
- Meningkatkan kesadaran hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945
- Meningkatkan kegiatan posyandu, PKK dan unit-unit garapannya.
- Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan
mengoptimalkan lembaga pelayanan kesehatan yang ada.
- Meningkatkan kegiatan kebersihan lingkungan
- Penyuluhan kewaspadaan masyarakat terhadap ancaman, hambatan,
tantangan, serta gangguan yang merongrong stabilitas pertahanan
dan keamanan.
- Meningkatkan kesadaran masyarakat akan kehidupan beragama.
- Mengoptimalkan sarana peribadatan dalam upaya meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan
- Mengingkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya
pendidikan.
- Menata dan melengkapi sarana pendidikan kearah yang lebih baik.
- Mengadakan kursus-kursus melalui kerjasama dengan
organisasi/lembaga terkait untuk meningkatkan keterampilan
masyarakat.
- Mengadakan perpustakaan desa dalam upaya meningkatkan budaya
membaca bagi masyarakat khususnya generasi muda.
- Penyediaan sarana olah raga.
- Peningkatan kemampuan dan pengetahuan, serta keterampilan bagi
generasi muda melalui kegiatan latihan dasa kepemimpinan dan
sejenisnya.
d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat
- Mengoptimalkan sumber daya alam untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
- Meningkatkan pendataan masyarakat yang bertumpu pada mata
pencaharian dalam bidang pertanian dan peternakan perikanan dan
kerajinan.
- Memfasilitasi kemitraan dengan lembaga/organisasi terkait lainnya
dalam Menumbuhkembangkan keadaan perekonomian masyarakat
yang lebih produktif.
- upaya meningkatkan tarap hidup masyarakat.

Adapun hasil dari lokakarya tingkat desa menghasilkan hal-hal sebagai berikut :
1. Penentuan skala prioritas pembangunan yang akan dilaksanakan
2. Penentuan sasaran pembangunan yang akan dilaksanakan
3. Penentuan sasaran pembangunan yang akan dilaksanakan
4. Penentuan waktu pelaksanaan pembangunan
5. Penentuan tempat pelaksanaan pembangunan
6. Penentuan pelaksana pembangunan
15
7. Penentuan alokasi dana peruntukan untuk pembangunan baik dari
sisi sumber maupun penggunaannya

Sedangkan Sesuai dengan kondisi, permasalahan dan potensi desa yang ada maka
dalam hal ini program desa jika ditinjau dari potensinya terbagi kedalam:
A. Kemasyarakatan
Program desa yang berjalan dalam bidang pemerintahan atau Organisasi
kemasyarakatan di Desa Cilengkrang Kabupaten Bandung yaitu:
a. melaksanakan kegiatan gotong royong dalam berbagai bidang di Desa
Cilengkrang Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung yang selalu
dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali, baik
kegotong royongan dalam segi pembangunan daerah, kelestarian
lingkungan dan yang selalu dilaksanakan adalah kegotong royongan dalam
membantu warga lansia, jompo dan miskin dengan memberikan asupan
makanan pokok setiap bulannya yang dikoordinir oleh ketua kelompok
yang ada diwilayah Rw nya masing – masing.
B. Kesenian
Di Desa Cilengkrang Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung terdapat 5
kelompok seni tradisional yaitu
1. Seni Benjang dan Kuda Lumping BADRA SALUYU yang dipimpin oleh
Bapak Entis Sutisna yang berada di Kp Pasir Angin Rt 02 Rw 07 Desa
Cilengkrang Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung dan Seni
Benjang dan Kuda Lumping ini adalah merupakan cikal bakal lahirnya dan
munculnya kembali seni tradisonal Benjang dan Kuda Lumping yang
hampir pakum selain itu juga Seni Benjang dan Kuda Lumping BADRA
SALUYU ini selalu diundang dan selalu dipentaskan apabila ada pagelaran
seni di wilayah Provinsi Jawa Barat dan baru-baru ini Seni Benjang dan
Kuda Lumping BADRA SALUYU pentas di acara pagelaran Seni yang
dipelopori oleh Wakil Gubernur Jawa Barat yang diadakan di Daerah
Cianjur.
2. Seni Kuda Renggong MEKAR HARAPAN yang dipimpin oleh Bapak
Dadang yang berada di Wilayah Kp Ciwaru Rt 02 Rw 04 Desa Cilengkrang
Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung.
3. Seni Kuda Renggong SINAR HARAPAN, yang dipimpin oleh Bapak
Syarif di Wilayah Kp Garung Rt 01 Rw 01 Desa Cilengkrang Kecamatan
Cilengkrang Kabupaten Bandung.
4. Seni Benjang dan Kuda lumping Mekar Saluyu yang dipimpin oleh Bapak
Aceng di wilayah Kp.Pasir Angin Rt 01 Rw 07 Desa Cilengkrang
Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung

16
5. Seni Benjang Gulat yang dipimpin oleh Bapak Ena Mulyana di wilayah
Kp.Garung Rt 01 Rw 09 Desa Cilengkrang Kecamatan Cilengkrang
kabupaten Bandung.
C. Monografi Desa
1. DESA/ KELURAHAN : CILENGKRANG
2. KECAMATAN : CILENGKRANG
3. KABUPATEN : BANDUNG
4. PROVINSI : JAWA BARAT
5. DATA BULAN : DESEMBER-JANUARI
6. TAHUN : 2017
Klasifikasi Monografi Desa Cilengkrang:
I. UMUM
1. Luas dan batas wilayah
a. Luas Desa : 436.877 Ha
b. Batas Wilayah
1) Sebelah utara : Kabupaten Sumedang
2) Sebalah Selatan : Kota Bandung
3) Sebelah Barat : Desa Ciporeat
4) Sebelah Timur : Desa Cibiru Wetan

2. Pemerintahan Desa
a. Jumlah Perangkat Desa : 8 Orang
b. Jumlah Dusun : 3 Dusun
c. Jumlah Staf : 2 Orang
d. RW :9
e. RT : 23
f. BPD : 11 orang
g. Organisasi Perempuan :1
h. Organisasi Kemasyarakatan :1
i. Karang taruna :1

3. Kondisi Geografis
a. Ketinggian Tanah : 1000-1200 m/Dpl
b. Banyaknya Curah Hujan : 2.500 mm/thn
c. Tofografi :-
d. Suhu Udara : 200-300 C

4. Orbitas
a. Jarak dari Kecamatan : 7 Km
b. Jarak dari Kabupaten : 36 Km
c. Jarak dari Provinsi : 15 Km
d. Jarak dari Ibukota Negara : 120 Km

17
5. Sarana Pendidikan
a. PAUD : 4 Unit
b. TK/RA : 2 Unit
c. SD/MI : 2 Unit
d. SLTP : 2 Unit
e. SLTA : 1 Unit

6. Sarana Kesehatan
a. PUSKESMAS :-
b. PUSKESMAS Pembantu : 1 Unit
c. POSYANDU : 9 Unit

II. PERTANAHAN
a. Tanah Kas Desa : 20,818 Ha
b. Tempat rekreasi : 4 Ha
c. Tanah Wakaf : 1,750 Ha
d. Perkuburan : 0,300 Ha
e. Sawah : 13,899 Ha
f. Ladang : 106,899 Ha
g. Perumahan : 25 Ha
h. Padi Sawah : 15 Ha
i. Kehutanan : 250 Ha
j. Tegalan : 15 Ha
k. Jalan dan sungai : 12,500 Ha

III. KEPENDUDUKAN
1. Jumlah Penduduk menurut
a. Jenis Kelamin :
1) Laki-laki : 1.998 Jiwa
2) Perempuan : 2.036 Jiwa
b. Jumlah Total : 4.034 Jiwa
c. Jumlah KK : 1.287 KK
d. Kewarganegaraan :
1) Laki-laki : 1.998 Jiwa
2) Perempuan : 2.036 Jiwa
e. Etnis :
a. Sunda
1) Laki-Laki : 1.979 Jiwa
2) Perempuan : 2.029 Jiwa
b. Jawa
1) Laki-Laki : 15 Jiwa
2) Perempuan : 6 Jiwa
c. Ambon :
18
1) Laki-laki : 1 Jiwa
2) Perempuan :-
d. Sumbawa
1) Laki-Laki : 3 Jiwa
2) Perempuan : 1 Jiwa

2. Kesejahteraan Penduduk
a. Keluarga Pra Sejahtera : 432 Keluarga
b. Keluarga Sejahtera 1 : 364 Keluarga
c. Keluarga Sejahtera 2 : 265 Keluarga
d. Keluarga Sejahtera 3 : 98 Keluarga
e. Keluarga Sejahtera 3 Plus : 9 Keluarga

3. Cacat Mental dan Fisik


a. Tuna Rungu
1) Laki-Laki : 2 Orang
2) Perempuan :-
b. Tuna Wicara
1) Laki-laki : 1 Orang
2) Perempuan :-
c. Tuna Netra
1) Laki-laki : - Orang
2) Perempuan : - Orang
d. Idiot
1) Laki-laki : 2 Orang
2) Perempuan : 2 Orang
e. Gila
1) Laki-laki : 1 Orang
2) Perempuan :-
f. Stress
1) Laki-Laki : - Orang
2) Perempuan : - Orang

4. Mata Pencaharian Penduduk


a. Karyawan :
1) Pegawai Negeri Sipil : 19 Orang
2) ABRI dan POLRI : 5 Orang
3) Karyawan Swasta : 406 Orang
b. Petani/Buruh Tani : 509 Orang
c. Dagang : 110 Orang
d. Peternak/Buruh Ternak : 906 Orang
e. Pensiunan : 8 Orang
f. Jasa : 101 Orang
g. Pemulung : 2 Orang
19
A. JUMLAH
Jumlah laki-laki 2098 orang
Jumlah perempuan 2036 orang
Jumlah total 4134 orang
Jumlah kepala keluarga 1287 KK
Kepadatan Penduduk 946,26 per KM

B. USIA

Usia Laki-laki Perempuan Usia Laki-laki Perempuan

0-12 bulan 14 orang 19 orang 39 tahun 35 orang 27 orang

1 tahun 27 orang 31 orang 40 35 orang 29 orang

2 26 orang 18 orang 41 37 orang 33 orang

3 34 orang 30 orang 42 37 orang 46 orang

4 31 orang 23 orang 43 36 orang 44 orang

5 14 orang 18 orang 44 38 orang 39 orang

6 17 orang 16 orang 45 38 orang 38 orang

7 18 orang 11 orang 46 31 orang 40 orang

8 24 orang 15 orang 47 26 orang 39 orang

9 21 orang 26 orang 48 23 orang 44 orang

10 29 orang 24 orang 49 36 orang 24 orang

11 28 orang 18 orang 50 33 orang 37 orang

12 26 orang 20 orang 51 31 orang 41 orang

13 25 orang 24 orang 52 26 orang 31 orang

14 35 orang 22 orang 53 25 orang 21 orang

15 26 orang 25 orang 54 24 orang 29 orang

16 30 orang 31 orang 55 31 orang 28 orang

17 35 orang 26 orang 56 39 orang 14 orang

18 26 orang 41 orang 57 24 orang 19 orang

20
19 31 orang 26 orang 58 26 orang 29 orang

20 29 orang 27 orang 59 25 orang 23 orang

21 32 orang 26 orang 60 29 orang 29 orang

22 39 orang 35 orang 61 27 orang 31 orang

23 41 orang 31 orang 62 24 orang 28 orang

24 40 orang 38 orang 63 22 orang 27 orang

25 48 orang 26 orang 64 19 orang 16 orang

26 49 orang 31 orang 65 18 orang 19 orang

27 22 orang 30 orang 66 16 orang 21 orang

28 36 orang 44 orang 67 14 orang 11 orang

29 39 orang 35 orang 68 11 orang 13 orang

30 32 orang 37 orang 69 10 orang 6 orang

31 34 orang 52 orang 70 12 orang 9 orang

32 25 orang 39 orang 71 8 orang 6 orang

33 32 orang 42 orang 72 6 orang 4 orang

34 42 orang 26 orang 73 7 orang 6 orang

35 38 orang 36 orang 74 8 orang 8 orang

36 33 orang 34 orang 75 11 orang 9 orang


Lebih dari
37 40 orang 37 orang 19 orang 16 orang
75
38 32 orang 28 orang Total 2117 orang 2052 orang

C. PENDIDIKAN
Tingkatan Pendidikan Laki-laki Perempuan
Usia 3 - 6 tahun yang belum masuk TK 0 orang 0 orang
Tamat SD/sederajat 636 orang 718 orang
Usia 12 - 56 tahun tidak tamat SLTP 31 orang 48 orang
Usia 18 - 56 tahun tidak tamat SLTA 66 orang 81 orang
Tamat SMP/sederajat 372 orang 280 orang

21
Tamat SMA/sederajat 389 orang 212 orang
Tamat D-1/sederajat 0 orang 0 orang
Tamat D-2/sederajat 0 orang 0 orang
Tamat D-3/sederajat 2 orang 0 orang
Tamat S-1/sederajat 16 orang 5 orang
Tamat S-2/sederajat 0 orang 0 orang
Tamat S-3/sederajat 0 orang 0 orang
Jumlah Total 2.856 orang

D. MATA PENCAHARIAN POKOK


Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan
Petani 13 orang 0 orang
Buruh Tani 51 orang 0 orang
Buruh Migran 0 orang 1 orang
Pegawai Negeri Sipil 3 orang 0 orang
Pedagang barang kelontong 26 orang 0 orang
Peternak 258 orang 0 orang
Montir 3 orang 0 orang
Dokter swasta 0 orang 0 orang
Bidan swasta 0 orang 0 orang
Ahli Pengobatan Alternatif 1 orang 0 orang
TNI 0 orang 0 orang
POLRI 1 orang 0 orang
Guru swasta 0 orang 0 orang
Dosen swasta 0 orang 0 orang
Seniman/artis 6 orang 0 orang
Pedagang Keliling 3 orang 3 orang
Tukang Batu 2 orang 0 orang
Pembantu rumah tangga 0 orang 20 orang
Dukun Tradisional 0 orang 0 orang
Arsitektur/Desainer 0 orang 0 orang
Karyawan Perusahaan Swasta 112 orang 14 orang

22
Karyawan Perusahaan Pemerintah 3 orang 0 orang
Wiraswasta 175 orang 0 orang
Konsultan Manajemen dan Teknis 0 orang 0 orang
Tidak Mempunyai Pekerjaan Tetap 169 orang 0 orang
Belum Bekerja 95 orang 21 orang
Pelajar 219 orang 154 orang
Ibu Rumah Tangga 0 orang 1008 orang
Purnawirawan/Pensiunan 2 orang 0 orang
Perangkat Desa 12 orang 1 orang
Buruh Harian Lepas 484 orang 0 orang
Pemilik perusahaan 2 orang 0 orang
Buruh jasa perdagangan hasil bumi 0 orang 0 orang
Buruh usaha jasa transportasi dan perhubungan 4 orang 0 orang
Buruh usaha jasa informasi dan komunikasi 0 orang 0 orang
Kontraktor 1 orang 0 orang
Buruh usaha jasa hiburan dan pariwisata 4 orang 6 orang
Buruh usaha hotel dan penginapan lainnya 2 orang 0 orang
Pemilik usaha warung, rumah makan dan restoran 215 orang 21 orang
Dukun/paranormal/supranatural 1 orang 0 orang
Jasa pengobatan alternatif 1 orang 0 orang
Sopir 9 orang 0 orang
Jasa penyewaan peralatan pesta 2 orang 0 orang
Pengrajin industri rumah tangga lainnya 0 orang 18 orang
Tukang Jahit 8 orang 4 orang
Tukang Kue 0 orang 12 orang
Tukang Rias 0 orang 4 orang
Jasa Konsultansi Manajemen dan Teknis 0 orang 0 orang
Juru Masak 1 orang 0 orang
Karyawan Honorer 61 orang 24 orang
Pemuka Agama 1 orang 0 orang
Anggota Legislatif 0 orang 0 orang
Kepala Daerah 0 orang 0 orang

23
Apoteker 0 orang 1 orang
Anggota mahkamah konstitusi 0 orang 0 orang
Anggota kabinet kementrian 0 orang 0 orang
Duta besar 0 orang 0 orang
Gubernur 0 orang 0 orang
Satpam/Security 4 orang 0 orang
Bupati/walikota 0 orang 0 orang
Akuntan 0 orang 0 orang
Biarawati 0 orang 0 orang
Jumlah Total Penduduk 3.266 orang

E. AGAMA/ALIRAN KEPERCAYAAN
Agama Laki-laki Perempuan
Islam 2097 orang 2038 orang
Katholik 2 orang 1 orang
Jumlah 2.099 orang 2.039 orang

F. KEWARGANEGARAAN
Kewarganegaraan Laki-laki Perempuan
Warga Negara Indonesia 2099 orang 2039 orang

Jumlah 2.099 orang 2.039 orang


h.
G. ETNIS
Etnis Laki-laki Perempuan
Sunda 2050 orang 2033 orang
Jawa 48 orang 6 orang
Bugis 1 orang 0 orang
Jumlah 2.099 orang 2.039 orang
i.
H. CACAT MENTAL DAN FISIK
Jenis Cacat Laki-laki Perempuan
Tuna wicara 1 orang 0 orang

24
Cacat fisik/tuna daksa lainnya 0 orang 1 orang
Idiot 3 orang 1 orang

Stress 2 orang 0 orang

Jumlah 6 orang 2 orang


j.
I. TENAGA KERJA
Tenaga Kerja Laki-laki Perempuan
Jumlah 0 orang 0 orang
Total Jumlah 0 orang
k.
J. KUALITAS ANGKATAN KERJA
Angkatan Kerja Laki-laki Perempuan
Jumlah 0 orang 0 orang

POTENSI KELEMBAGAAN

A. LEMBAGA PEMERINTAHAN
PEMERINTAH DESA/KELURAHAN
Dasar hukum pembentukan Pemerintah Desa / Kelurahan Keputusan Bupati
Dasar hukum pembentukan BPD Keputusan Bupati
Jumlah aparat pemerintahan Desa/Kelurahan 14 orang
Jumlah perangkat desa/kelurahan 13 unit kerja
Kepala Desa/Lurah Ada
Sekretaris Desa/Kelurahan Ada
Kepala Urusan Pemerintahan Ada - Aktif
Kepala Urusan Pembangunan Ada - Aktif
Kepala Urusan Pemberdayaan Masyarakat Ada - Aktif
Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat Ada - Aktif
Kepala Urusan Umum Ada - Aktif
Kepala Urusan Keuangan Ada - Aktif
Kepala Urusan............................... Tidak Ada
Kepala Urusan............................... Tidak Ada

25
Jumlah Staf 2 orang

Jumlah Dusun di Desa/Lingkungan di Kelurahan atau


3 dusun/lingkungan
sebutan lain
Kepala Dusun/Lingkungan ...... Aktif
Kepala Dusun/Lingkungan ...... Aktif
Kepala Dusun/Lingkungan ...... Aktif
Kepala Dusun/Lingkungan ......
Kepala Dusun/Lingkungan ......

SD, SMP, SMA, Diploma, S1,


Tingkat Pendidikan Aparat Desa/Kelurahan
Pascasarjana
Kepala Desa/Lurah SLTA
Sekretaris Desa/Kelurahan SLTA
Kepala Urusan Pemerintahan SLTA
Kepala Urusan Pembangunan SLTA
Kepala Urusan Pemberdayaan Masyarakat SLTA
Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat SLTA
Kepala Urusan Umum S1
Kepala Urusan Keuangan SLTA
Kepala Urusan
Kepala Urusan

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA


Keberadaan BPD Ada - Aktif
Jumlah Anggota BPD 11 orang

SD, SMP, SMA, Diploma, S1,


Pendidikan Anggota BPD
Pascasarjana

Ketua SLTA
Wakil Ketua SLTA
Sekretaris DIPLOMA

26
Anggota, Nama : DUDUNG HERMAWAN SLTA
Anggota, Nama : ASEP SURYANA SLTA
Anggota, Nama : HOLIS NURDIN SLTA
Anggota, Nama : SUGIANA SLTA
Anggota, Nama : ASEP MUSLIH SLTA
Anggota, Nama : DEBI PERMANA SLTA
Anggota, Nama : YAYAT SUPRIATNA SYAH DIPLOMA

B. LEMBAGA KEMASYARAKATAN
Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan (LKD/LKK)

PKK

Jumlah 1
Dasar hukum pembentukan Belum ada LKD/LKK atau Belum ada dasar hukum
Jumlah pengurus 7 orang
Alamat kantor Kp. Pasir Angin Rt 02 Rw 05
Ruang lingkup kegiatan 7 Jenis , Yakni Bidang Pemberdayaan Masyarakat
RUKUN WARGA
Jumlah 9
Dasar hukum pembentukan Berdasarkan Keputusan Lurah/Kepala Desa
Jumlah pengurus 9 orang
Alamat kantor
0 Jenis , Yakni Bidang Pelayanan dan
Ruang lingkup kegiatan
Kemasyarakatan
RUKUN TETANGGA
Jumlah 23
Dasar hukum pembentukan Berdasarkan Keputusan Lurah/Kepala Desa
Jumlah pengurus 23 orang
Alamat kantor
0 Jenis , Yakni Bidang Pelayanan dan
Ruang lingkup kegiatan
Kemasyarakatan
KARANG TARUNA

27
Jumlah 10
Dasar hukum pembentukan Berdasarkan Keputusan Lurah/Kepala Desa
Jumlah pengurus 50 orang
Alamat kantor -
Ruang lingkup kegiatan 0 Jenis , Yakni Bidang Sosial Budaya
KELOMPOK TANI/NELAYAN

Jumlah 11
Dasar hukum pembentukan Berdasarkan Keputusan Lurah/Kepala Desa
Jumlah pengurus 20 orang
Alamat kantor
Ruang lingkup kegiatan 0 Jenis , Yakni Bidang Pertanian dan Peternakan
BADAN USAHA MILIK DESA

Jumlah 1
Dasar hukum pembentukan Berdasarkan Keputusan Lurah/Kepala Desa
Jumlah pengurus 5 orang
Alamat kantor Kp. Psir Angin No Rt 02 Rw 05
Ruang lingkup kegitan 1 Jenis , Yakni Usaha Jasa Sewa Alat Pesta

C. TINGKAT PARTISIPASI POLITIK

Jenis Pemilihan : Pemilu Kepala Gubernur

Jumlah Wanita yang memiliki hak pilih 1239 orang


Jumlah Pria yang memiliki hak pilih 1270 orang
Jumlah Wanita yang memilih 1064 orang
Jumlah Pria yang memilih 1030 orang

D. LEMBAGA EKONOMI
1. Lembaga Ekonomi, dan Jumlah pengurus dan
Jumlah/unit Jumlah Kegiatan
Unit Usaha Desa/ Kelurahan Anggota
Jumlah
2. Jasa Lembaga Keuangan Jumlah/unit Jumlah Kegiatan Jumlah pengurus
Jumlah
3. Industri Kecil dan
Menengah

28
Industri makanan 3 3 3

Jumlah 3

Jumlah
4. Usaha Jasa Pengangkutan Kapasitas Tenaga Kerja
Pemilik
Jumlah pemilik Angkutan
0 orang 0 orang 0 orang
Desa/Perkotaan
Angkutan Sungai

Angkutan Laut

Angkutan Udara

Ekspedisi Dan Pengiriman


Jenis produk yg
diperdagangkan
5. Usaha Jasa dan Jumlah Tenaga Kerja
Jumlah (umum,sayuran,
Perdagangan yang terserap
barang & jasa,
tambang, dll
6. Usaha Jasa Hiburan

Sirkus Keliling/Topeng
4 unit 2 jenis 60 orang
monyet/Ondel-ondel, dll
7. Usaha Jasa Gas, Listrik,
BBM Dan Air
Jumlah Jenis produk Jumlah Tenaga Kerja
8. Usaha Jasa Keterampilan Jumlah
yang diperdagangkan yang terserap
9. Usaha Jasa Hukum dan
Konsultansi
10. Usaha Jasa Penginapan

E. LEMBAGA PENDIDIKAN

1. Pendidikan Formal
Kepemilikan
Status Jumlah Jumlah
Nama Jumlah (Terdaftar, Desa / Tenaga siswa/
terakreditasi) Pemerintah Swasta Kelurahan Pengajar Mahasiswa

TK 6 Terdaftar 0 6 0 24 240
SD 2 Terdaftar 1 1 0 20 650
SMP 1 Terdaftar 0 1 0 10 150

29
SMA 1 Terdaftar 0 1 0 15 150

2. Pendidikan Formal Keagamaan


Kepemilikan
Status Jumlah Jumlah
Nama Jumlah (Terdaftar, Tenaga siswa/
terakreditasi) Pemerintah Swasta Dll Pengajar Mahasiswa

3. Pendidikan Non Formal/Kursus

Status Kepemilikan Jumlah


Jumlah siswa/
Nama Jumlah (Terdaftar, (pemerintah, Tenaga
Mahasiswa
terakreditasi) yayasan,dll) Pengajar

F. LEMBAGA ADAT
1. Keberadaan Lembaga Adat
Pemangku Adat 0
Kepengurusan Adat 0
2. Simbol Adat
Rumah Adat 0
Barang Pusaka 0
Naskah-naskah 0
Lainnya 0
3. Jenis Kegiatan Adat
Musyawarah adat 1
Sanksi Adat 1
Upacara Adat Perkawinan 1
Upacara Adat Kematian 1
Upacara Adat Kelahiran 1
Upacara Adat dalam bercocok tanam 0
Upacara Adat bidang perikanan/laut 0
Upacara Adat bidang kehutanan 0
Upacara Adat dalam Pengelolaan sumber daya alam 0
Upacara adat dalam Pembangunan rumah 1

30
Upacara adat dalam penyelesaian masalah/konflik 0

G. LEMBAGA KEAMANAN
1. Hansip dan Linmas
Keberadaan Hansip dan Linmas 1
Jumlah anggota Hansip 20 orang
Jumlah anggota Satgas Linmas 1 orang
Pelaksanaan SISKAMLING 1

Jumlah Pos Kamling 9 buah

2. Satpam Swakarsa

Keberadaan SATPAM SWAKARSA 0


Jumlah anggota 0 orang
Nama organisasi induk
Pemilik organisasi 0
Keberadaan organisasi keamanan lainnya 0
3. Kerjasama Desa/Kelurahan dengan TNI – POLRI dalam Bidang TRANTIBLINMAS
Mitra Koramil / TNI 1
Jumlah anggota 1 Orang
Jumlah kegiatan 0 Jenis kegiatan
Lainnya -

Babinkamtibmas / POLRI 1
Jumlah anggota 1 Orang
Jumlah kegiatan 0 Jenis kegiatan
Lainnya

IV. POTENSI PRASARANA DAN SARANA

A. PRASARANA DAN SARANA TRANSPORTASI

31
1. Prasarana Transportasi Darat
Rusak (km atau
Jenis Sarana dan Prasarana Baik (km atau unit)
unit)
l.
2. Sarana Transportasi Darat
m.
3. Prasarana Transportasi Laut/Sungai
n.
4. Sarana Transportasi Sungai/Laut

o.
5. Prasarana Transportasi Udara

Data Demografi Berdasarkan Mata Pencaharian Dalam KK

Bagan 1 : Data Demografi Berdasarkan Mata Pencaharian dalam KK

Tabel Data Demografi Berdasarkan Mata Pencaharian Dalam KK

Jumlah
No Kelompok
N
1 Petani 602
2 Peternak 520
3 Buruh Tani 192
4 Buruh Peternakan 112
5 Buruh Bangunan 25
6 Pengrajin 250
7 PNS 10
8 TNI 7
9 Bidan 2
10 Dukun desa terlatih 2

32
11 Penjahit 3
12 Montir 2
13 Supir 7
14 Karyawan Swasta 122
15 Pengusaha Kecil-Menengah 4
16 Pedagang 120
17 Pembantu Rumah Tangga 10
18 Jasa pengobatan alternatif 1
19 Pengrajin industry rumah tangga 6

Jumlah 1997

Belum Mengisi 0

Total 1997

Data Demografi Berdasarkan Agama

Bagan 2: Data Demografi Berdasarkan Agama

33
Tabel Data Demografi Berdasarkan Agama

Jumlah
No Kelompok
N %
1 ISLAM 4128 99.10%
2 KRISTEN 6 0.9%
3 KATHOLIK 0 0.00%
4 HINDU 0 0.00%
5 BUDHA 0 0.00%
6 KHONGHUCU 0 0.00%
7 Kepercayaan Terhadap Tuhan YME / Lainnya 0 0.00%
JUMLAH 4134 100.00%
BELUM MENGISI 0 0.00%
TOTAL 4134 100%
Tabel 2: Data Demografi Berdasarkan Agama
Data Demografi Berdasar Jenis Kelamin

Bagan 3 : Data Demografi Berdasar Jenis Kelamin

34
Tabel Data Demografi Berdasar Jenis Kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan


No Kelompok
N % n % N %
1 LAKI-LAKI 2098 51.35% 6723 51.35% 0 0.00%
2 PEREMPUAN 2036 48.65% 0 0.00% 2036 48.65%
JUMLAH 4134 100.00% 6723 51.35% 6369 48.65%
BELUM MENGISI 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%
TOTAL 4134 100% 6723 51.35% 6369 48.65%
Tabel 3:Data Demografi Berdasar Jenis Kelamin

B. KONDISI KOMUNITAS SASARAN


Kondisi wilayah di sekolah SD Negeri Mekarlaksana sedikit tidak kondusif
dikarenakan fasilitas bangunan yang masih kurang sehingga proses
pembelajaran pun bergantian terdapat sekolah pagi dan juga sekolah siang,
serta jumlah wali kelas yang hanya beberapa saja, kebanyakan guru mengajar
dikelas harus selalu mengeluarkan suara yang lantang dan keras suaranya
karena begitu banyaknya siswa dikelas tapi di satu sisi guru-guru disana
sangatlah luar biasa bisa mengatasi hal yang seperti itu, ada beberapa anak
dikelas yang pintar sekitar 2-4 orang yang mempunyai kelebihan dalam
memahami belajar, yang lainnya masih malu-malu untuk bisa aktif dikelasnya,
ini adalah salah satu PR bagi guru bagaimana caranya peserta didik bisa aktif
dikelas dan bisa memahami segala sesuatu yang telah diajarkan oleh gurunya.

35
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN PENGABDIAN

A. TAHAPAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


Tahapan-tahapan pada saat pembelajaran matematika di SDN
Mekarlaksana :
Pada tanggal 12 Agustus 2019 di mulai pengabdian ke sekolah SD Negeri
Mekarlaksana, dimulai dari sosialisasi terlebih dahulu kepada guru-guru SD
Negeri Mekarlaksana setelah itu barulah langsung mengajar ke kelas 5 dan
6. Adapun langkah-langkah dama mengajar matematika dikelas :
1. Penanaman konsep dasar (penanaman konsep) yaitu, pembelajaran suatu
konsep baru matematika, dimana ketika siswa belum pernah mempelajari
konsep tersebut. Dalam kurikulum menggunakan kata “mengenal”. Dalam
kegiatan konsep dasar ini, media dan alat peraga diharapkan dapat
membantu kemampuan pola pikir siswa.
2. Pemahaman konsep, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep
dengan tujuan siswa lebih memahami suatu konsep matematika. Ada dua
pengertian mengenai pemahaman konsep yang pertama, merupakan
kelanjutan dari penanaman konsep dan yang kedua, pemahaman konsep
dilakukan pertemuan berbeda namun dengan lanjutan penanaman konsep.
3. Pembinaan keterampilan, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman
konsep dan pemahaman konsep. Dengan tujuan agar siswa lebih terampil
dalam menggunakan berbagai konsep matematika.
Pengabdian berakhir pada tanggal 27 Agustus 2019, kita izin untuk pulang dan
memberikan sebuah simbolis berupa kenang-kenangan kepada guru-guru di SD
Negeri Mekarlaksana dan berfoto bersama untuk kenang-kenangan antara
mahasiswa KKN dan Guru pengajar di SDN Mekarlaksana.
B. HASIL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Setelah dilakukannya pembelajaran matematika kepada peserta didik SD Negeri
Mekarlaksana dengan berbagai pengajaran dan metode mengajar yang telah
diberikan kepada peserta didik, kita memberikan sebuah model pembelajaran
berbasis kooperatif learning yaitu model yang menggunakan cara peserta didik
dibuat sebuah kelompok besar dan kecil dan diisi dengan permainan berbasis
pembelajaran matematika. Akhirnya guru-guru kelas 6 mengikuti model
pembelajaran yang telah kita lakukan dan kita berikan kepada peserta didik
kelas 6 di SD Negeri Mekarlaksana.
C. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT
Pada saat pelaksanaan berlangsung, ada beberapa faktor yang mendukung
berjalannya acara dengan lancar, yakni :

36
a) Antusias dari beberapa guru-guru SD Negeri Mekarlaksana sangat baik
kepada mahasiswa KKN yang ingin mengikuti pembelajaran disekolah
b) Peserta didik pun ikut senang belajar bersama mahasiswa KKN, karena
belajar sambal bermain
c) Kerjasama kelompok 343 yang telah membantu jalan nya acara.
Namun suatu kegiatan tidak pernah lepas dari adanya penghambat, begitu
pula kegiatan yang diadakan oleh penulis saat berada di lapangan melakukan
pengabdian kepada masyarakat adapun yang menjadi faktor penghambat
diantaranya :
a) Kurangnya pserta didik yang masih belum memahami pembelajaran
yang telah diberikan oleh mahasiswa KKN
b) Kurangnya alat peraga matematika yang mendukung kegiatan
pembelajaran
c) Tempat sekolah yang kurang memadai sehingga proses pembelajaran
pun terhambat dan tidak efektif.
d) Waktu proses pembelajaran yang terbagi-bagi sehingga adanya kelas
pagi dan kelas siang

37
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pembelajaran matematika dengan model pembelajaran ICARE kepada kelas 6
di SD Negeri Mekarlaksana. Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada
semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali mereka dengan
kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan
bekerja sama, selain itu karena matematika sangat bermanfaat untuk kehidupan
sehari-hari dan matematika pun tidak terlepas dari kehidupan yang real sehingga
penting untuk dibekali bagi siswa. Pembelajaran berbasis games dalam
matematikaon akan memberikan rasa menyenangkan bagi siswa karena dilihat dari
respon siswa saat pembelajaran sangat baik dan menghilangkan rasa takut pada saat
proses pembelajaran berlangsung, karena kebanyakan siswa sangat takut saat
belajar matematika disebabkan kurang difahami tentang materi matematika dan
lain hal.
Dengan pembelajaran ICARE berbasis games diharapkan dapat meningkatkan
semangat belajar dalam pembelajaran matematika dan saling menciptakan interaksi
yang asah, asih, asuh sehingga tercipta masyarakat belajar ( learning community ).
Siswa tidak hanya terpaku belajar pada guru, tetapi dengan sesama siswa juga.
Pembelajaran ICARE adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja
mengembangkan interaksi yang silih asuh untuk menghindari ketersinggungan dan
kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan, sebagai latihan hidup di
masyarakat dan serta berbasis games untuk memberikan proses pembelajaran lebih
berkesan dan menghilangkan rasa jenuh dan bosan.

CIRI-CIRI PEMBELAJARAN ICARE

ICARE meliputi lima unsur kunci dari Pengalaman pembelajaran anak-


anak, remaja dan dewasa yaitu Introduction Connection Application Reflection
Extention. Penggunaan system ICARE untuk memastikan bahwa para peserta
memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan apa yang telah mereka pelajari

1. Introduction (Pendahuluan)
Pada tahap pengalaman pembelajaran ini, para guru atau fasilitator
menanamkan pemahaman tentang isi dari pelajaran kepada para peserta.
Bagian ini harus berisi penjelasan tujuan pelajaran/sesi dan apa yang akan
dicapai hasil selama pelajaran/sesi tersebut. Introduction (Pendahuluan)
harus singkat dan sederhana.
2. Connection (Penghubung)
Sebagian besar pembelajaran merupakan rangkaian dengan satu
kompetensi yang dikembangkan berdasarkan kompetensi sebelumnya.

38
Oleh karena itu, semua pengalaman pembelajaran yang baik perlu dimulai
dari apa yang sudah diketahui, dapat dilakukan oleh peserta , dan
mengembangkannya. Pada tahap Connection dari pelajaran, pengajar
berusaha menghubungkan bahan ajar yang baru dengan sesuatu yang sudah
dikenal para peserta dari pembelajaran atau pengalaman sebelumnya.
Pengajar dapat melakukan hal ini dengan mengadakan latihan
brainstorming yang sederhana untuk memahami apa yang telah diketahui
para peserta, dengan meminta mereka untuk memberitahu anda apa yang
mereka ingat dari pelajaran/sesi sebelumnya atau dengan mengembangkan
sebuah kegiatan yang dapat dilakukan peserta sendiri. Sesudah itu, anda
dapat menghubungkan para peserta dengan informasi baru. Ini dapat
dilakukan melalui presentasi atau penjelasan yang sederhana. Akan tetapi,
perlu diingat bahwa presentasi seharusnya tidak terlalu lama dan paling
lama hanya berlangsung selama sepuluh menit.
3. Application (Penerapan)
Tahap ini adalah yang paling penting dari pelajaran. Setelah peserta
memperoleh informasi atau kecakapan barumelalui tahap Connection,
mereka perlu diberi kesempatan untuk mempraktikkan dan menerapkan
pengetahuan sertakecakapan tersebut. Bagian Application harus
berlangsung paling lama dari pelajaran di mana peserta bekerja sendiri,
tidak dengan instruktur, secara pasangan atau dalam kelompok untuk
menyelesaikan kegiatan nyata atau memecahkan masalah nyata
menggunakan informasi dan kecakapan baru yang telah mereka peroleh.
4. Reflection (Refleksi)
Bagian ini merupakan ringkasan dari pelajaran sedangkan peserta
memiliki kesempatan untuk merefleksikan apa yang telah mereka pelajari.
Tugas guru adalah menilai sejauh mana keberhasilan pembelajaran.
Kegiatan refleksi atau ringkasan dapat melibatkan diskusi kelompok
dimana instruktur meminta peserta untuk melakukan presentasi atau
menjelaskan apa yang telah mereka pelajari.
Mereka juga dapat melakukan kegiatan penulisan mandiri dimana
peserta menulis sebuah ringkasan dari hasil pembelajaran. Refleksi ini juga
bisa berbentuk kuis singkat dimana instruktur memberi
pertanyaanberdasarkan isi pelajaran. Poin penting untuk diingat dalam
refleksi adalah bahwa instruktur perlu menyediakan kesempatan bagi para
peserta untuk mengungkapkan apa yang telah mereka pelajari.
5. Extention (Perluasan/pengembangan)
Karena waktu pelajaran/sesi telah selesai, bukan berarti semua
peserta yang telah mempelajari dapat secara otomatis menggunakan apa
yang telah mereka pelajari. Kegiatan bagian Extention adalah kegiatan
dimana guru menyediakan kegiatan yang dapat dilakukan peserta setelah
pelajaran berakhir untuk memperkuat dan memperluas pembelajaran. Di
sekolah, kegiatan Extention biasanya disebut pekerjaan rumah. Kegiatan

39
Extention dapat meliputi penyediaan bahan bacaan tambahan, tugas
penelitian atau latihan.

REKOMENDASI
Kami menyadari bahwa serangkaian kegiatan yang kami lakukan oleh Tim
KKN UIN Sunan Gunung Djati Bandung di Desa Cilengkrang Kecamatan
Cilengkrang, Kabupaten Bandung belum bisa memberikan kontribusi yang lebih
khususnya kepada masyarakat di Desa Cilengkrang.
Meskipun demikian, bukan berarti bahwa tim KKN kali ini telah gagal
melaksanakan tugasnya. Tapi setidaknya kami telah mencoba memberikan yang
terbaik, dan mengambil pelajaran dari masyarakat yang sudah terlebih dahulu
merasakan dan mencicipi pahit dan manisnya kehidupan nyata.

1. Rekomendasi
Kegiatan KKN Sisdamas ini masih banyak kekurangan dan perlu adanya
penyempurnaan. Maka dari itu saya sebagai penulis menyarankan agar tidak harus
banyak program yang dilaksanakan.
Bagi Mahasiswa Peserta KKN
a) Mempergunakan waktu observasi seminggu untuk mengidentifikasi masalah-
masalah yang timbul di masyarakat.
b) Meningkatkan kekerabatan dan sosialisasi kepada masyarakat desa.
c) Meningkatkan hubungan dengan perangkat desa.
d) Dalam penyusunan program hendaknya disesuaikan dengan situasi dan kondisi
desa, pertimbangan dana, tenaga dan waktu yang tersedia.
e) Lebih meningkatkan disiplin diri dalam kegiatan KKN.
f) Menjalin kerjasama yang baik antar mahasiswa KKN
Dari kegiatan yang telah kami laksanakan dapat membantu dan mendorong
segenap warga masyarakat untuk senantiasa meningkatkan kesadaran tentang
pendidikan dan pemberdayaan manusia yang berpotensi.
B. SARAN
1. Bagi Lembaga

Kegiatan KKN sangat diperlukan dan diharapkan di Desa Cilengkrang


Kecamatan Cilengkrang, dimana pelaksanaan KKN SISDAMAS 2019 ini
merupakan pelaksanaan KKN yang berbasis pemberdayaan, karena itulah kegiatan
ini dapat dipergunakan sebagai suatu kegiatan akademik mahasiswa dalam
bermasyarakat di suatu wilayah sebagaimana mestinya. Untuk itu kami berharap
Desa Cilengkrang Kecamatan Cilengkrang dapat menjadikan Desa sebagai lokasi
KKN untuk ditahun mendatang. Karena secara umum infrastruktur telah memadai
maka konsentrasi KKN mendatang lebih diarahkan pada pelaksanaan penyuluhan,
pemantapan serta variasi sehingga dapat merangsang dan menumbuhkan minat
warga Desa Langonsari untuk menggali hal-hal potensial disekitarnya.

40
2. Bagi Masyarakat

Kegiatan KKN perihal program dari kelompok 343 diharapkan menjadi


pemicu untuk mengaktifkan kembali rencana kegiatan desa yang sempat terhenti
maupun kurang berjalan sebagaimana mestinya agar dapat dilaksanakan lebih aktif,
variatif, inovatif serta berkesinambungan, karena dalam pelaksanaanya terkadang
memunculkan ide yang bersifat membangun sehingga diharapkan dapat memberi
inspirasi untuk mengoptimalkan potensi yang ada baik secara individu, kelompok
maupun kebersamaan.
3. Bagi Peserta KKN

Kegiatan KKN SISDAMAS merupakan ajang kreatifitas dalam


mengaktualkan ide serta menumbuh kembangkan ide dan optimalisasi diri dimana
didalam pelaksanaan KKN, mahasiswa peserta KKN dapat merencanakan,
melaksanakan serta mempertanggung jawabkan setiap kegiatan yang direncanakan
maupun dipercayakan pada setiap peserta dengan mengkoordinasi peserta lain agar
apa yang dibebankan kepadanya dapat dilaksanakan sebagaimana waktu dan target
pencapaian yang telah direncanakan.
Secara keseluruhan, kegiatan KKN berlangsung dengan baik.Program-program
yang direncanakan dapat terealisasi dengan optimal dan tepat waktu meskipun ada
beberapa faktor penghambat baik eksternal maupun internal yang membuat
beberapa program kurang maksimal.Dari semua pemaparan di atas, dapat
disimpulkan bahwa permasalahan kesadaran bersedekah masyarakat Tapanrejo
perlu terus disyiarkan dan dipupuksecara berkala agar pemahaman tentang
pentingnya rasa kepekaan social melalui infaq dan sedekah pada sesama dapat
terbangun dengan kokoh demi terselenggaranya pemberdayaan masyarakat,
membantu mempercepat proses pembangunan, pendidikan karakter serta
membentuk kader penerus kegiatan pembangunan di masyarakat.

41
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku Panduan KKN Sisdamas UIN SGD Bandung, LP2M.

2. Arsip Monografi Desa Cilengkrang Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung.

3. Mahdian, dkk. 2019, Implementasi Model Pembelajaran ICARE Terhadap

Keterampilan Proses Sains pada Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit.

4. Ni Made Dwijayani. 2017, Pengembangan Media Pembelajaran ICARE. Jurnal

Matematika Kreatif-Inovatif: Universitas Negeri Malang.

5. Ni Putu Rosma Dewi, dkk. 2019, Efektivitas Model ICARE Berbantuan Geogebra

untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa. Jurnal

Nasional Pendidikan Matematika.

6. Nori Agustini, Setiya Utari, Selly Feranie. 2015. Penerapan Model Pembelajaran

Icare (Introduction, Connect, Apply, Reflect, Extend) Dalam Meningkatkan

Kemampuan Memahami Siswa SMA. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung

7. Wena, Made. 2010, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu

Tinjauan Konseptual Operasional. Bumi Aksara. Jakarta.

8. Uno B, Hamzah. 2007, Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar

Mengajar yang Kreatif dan Efetif. PT Bumi Aksara. Jakarta.

9. Hamdani, dkk. 2011, Strategi Belajar Mengajar. Pustaka Setia, Bandung.

42
LAMPIRAN

43
BIODATA PENULIS

Nama : Leili Sholihatunnisa


Tempat tanggal lahir : Cianjur, 02 Maret 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kp Leuwi Bungur RT 03/05 Desa Sukagalih
Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Pekerjaan : Mahasiswa UIN SGD Bandung
Kewarganegaraan : Indonesia
Tinggi Badan : 165 cm
Berat Badan : 62 Kg
Riwayat Pendidikan :
1. RA Raudhatul Hijaiyyah
2. SDN Bungur Jaya 1
3. MTs Nurul Bayan
4. MAN 1 Cianjur
5. UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

44
Penglaman Organisasi :
1. Pramuka Siaga SDN Bungur Jaya 1
2. Pramuka Penggalang MTs Nurul Bayan
3. OSIS MTs Nurul Bayan
4. Ekstrakulikuler Keagamaan MAN 1 Cianjur
5. Student Computer Community MAN 1 Cianjur
6. HMJ Pendidikan Matematika

45

Anda mungkin juga menyukai