Editor :
H. Burhanuddin, S.Ag., MH.
Penulis :
Juliandri Santika Putra dkk.,
Menyetujui, Mengetahui
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq
dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga pada kesempatan ini kami
bisa menyelesaikan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Berbasis Pemberdayaan
Masyarakat (KKN SISDAMAS) pada tahun 2019 di Desa Sukawening
Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung, dam dapat menyelesaikan laporan
kelompok KKN SISDAMAS Tahun 2019.
Kuliah Kerja Nyata adalah salah satu kegiatan praktik mahasiswa
yang telah di programkan khusus dari Universitas sebagai salah satunya
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata (1) di UIN Sunan Gunung
Djati Bandung. Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini, penulis
banyak mendapat bimbingan dan saran dari berbagai pihak, sehingga
kegiatan KKN ini dapat terlaksana lancar dan selesai dengan baik. Semoga
dengan hasil yang sudah kita lakukan menjadi amal baik untuk kita semua.
Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Yth. Bapak Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si, selaku Rektor UIN Sunan
Gunung Djati Bandung.
2. Yth. Bapak Dr. H. Ramdani Wahyu Sururie, M.Ag, selaku Kepala
Pusat Pengabdian kepada Masyarakat-LP2M UIN SGD Bandung.
3. Yth. H. Burhanuddin, S.Ag., MH. selaku Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL).
4. Yth. Bpk. Hamdani Sukmana selaku Kepala Desa Sukawening yang
telah memberikan kepada kami untuk bisa melakukan kegiatan KKN
di Desa Sukawening.
5. Teman-teman KKN kelompok 270 yang telah turut serta dalam
kegiatan KKN SISDAMAS 2018.
6. Semua pihak yang tidak mungkin kami sebutkan satu-persatu yang
telah membantu terlaksananya kegiatan KKN.
ii
Laporan Kuliah Kerja Nyata ini, telah kami susun berdasarkan
apa yang telah kami jalankan selama melaksanakan KKN di Desa
Sukawening, Kecamatan Ciwidey yang dilaksanakan selama 30 hari
yaitu, mulai tanggal 01 Agustus hingga 31 Agustus 2018.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa selama
dalam kegiatan KKN dan maupun dalam laporan masih banyak
kekurangan khususnya untuk laporan ini, baik dari segi susunan serta
cara penulisan laporan ini, karenanya saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan laporan ini sangat kami harapkan.
Semoga laporan ini bisa bermanfaat untuk kita semua khususnya bagi
para pembaca pada umumnya dan juga bermanfaat bagi penyusun pada
khususnya.
KELOMPOK 270
iii
DAFTAR ISI
JUDUL..............................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..........................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................vii
RINGKASAN EKSEKUTIF........................................................................viii
PROLOG.........................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Fokus Program..................................................................................5
C. Sasaran dan Target............................................................................9
D. Jadwal Pelaksanaan Program..........................................................13
E. Struktur Kelompok dan Job Deskripsi............................................23
BAB II KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT...........................27
A. Konsep KKN Berbasis Pemberdayaan Masyarakata......................27
B. Isu SDG,s........................................................................................36
C. Tahapan Siklus Pelaksanaan KKN Sisdamas.................................37
BAB III PROFIL DESA................................................................................46
A. Sejarah Singkat Desa......................................................................46
B. Visi, Misi dan Program Desa..........................................................50
C. Monografi Desa...............................................................................52
BAB IV HASIL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT..............................64
A. Proses dan Hasil Pemberdayaan Masyarakat..................................64
1. Siklus 1 : Sosialisasi Awal, Rembug Warga dan Refleksi Sosial.....64
2. Siklus 2 : Pemetaan Sosial dan Pengorganisasian Masyarakat........69
3. Siklus 3 : Perencanaan Partisipatif dan Sinergi Program.................70
iv
4. Siklus 4 : Pelaksanaan Program dan Monitoring Evaluasi..............73
B. Proses dan Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat berbasis Program
Studi 78
C. Faktor Pendukung dan Penghambat................................................81
1. Aspek Partisipasi Masyarakat.....................................................81
2. Aspek Sustainibility Program......................................................82
BAB V...........................................................................................................83
PENUTUP.....................................................................................................83
A. Kesimpulan.....................................................................................83
B. Rekomendasi...................................................................................85
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................87
BIODATA TIM PENYUSUN.......................................................................88
LAMPIRAN................................................................................................103
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
RINGKASAN EKSEKUTIF
viii
Development Goals (SDG) sesuai tujuan. Untuk membantu memberikan
solusi terhadap berbagai persoalan di atas, UIN SGD Bandung melalui
LP2M menyelenggarakan KKN Sisdamas (berbasis pemberdayaan
masyarakat) yang aktornya adalah mahasiswa dimana peran mahasiswa di
dalam pemberdayaan ini berfungsi sebagai fasilitator bersama masyarakat
melakukan perubahan.
Adapun fokus pemberdayaan yang sudah dijadikan oleh kelompok 270 ialah
program pemberdayaan “Revitalisasi Fungsi Penggunaan WC Umum”.
Adapun isi program dari kelompok kami tersebut adalah mengairkan
perariran serta membuat wc umum itu menjadi saranan penting untuk warga
disana, supaya bisa digunakan untuk kepentingan warga pada umumnya,
seperti mencuci piring, mencuci baju, bahkan sampai tempat mandi. Dari
kegiatan tersebut diharapkan bisa bermanfaat untuk kita semua khususnya
dan khususnya warga setempat disana.
ix
PROLOG
Bismillahirrahmanirrahim
Assalammualaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq
dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga pada kesempatan kali ini, kita
semua selalu diberikan kesehatan, serta nikmat iman, islam wal’afiat serta
nikmat kepada kita semua rasa syukur yang tiada berhentinya. Terima kasih
kepada Bpk. Hamdani Sukmana sebagai Ketua Desa Sukawening yang
mungkin belum bisa hadir dalam sambutan pembukaan KKN Sisdamas
2019, yang akan di wakili oleh Bpk Sekretaris Desa.
Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa berbasis pemberdayaan masyarakat
(yang selanjutnya disingkat dengan KKN Sisdamas) yaitu menjadi Kuliah
Kerja Nyata Sistem Pemberdayaan Masyarakat UIN Sunan Gunung Djati
Bandung merupakan kegiatan akademik yang dilakukan dalam bentuk
pengabdian dan pemberdayaan kepada masyarakat. Para mahasiswa peserta
KKN melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan bekal keilmuan
yang dimiliki oleh masing-masing prodinya.
Lokasi KKN Sisdamas pada tahun ini berada di Kabupaten Bandung,
dan Kabupaten Sumedang, dan tahun ini alhamdulillah mungkin dari
mahasiswa UIN SGD Bandung ada lagi yang akan melaksanakan KKN di
Desa Sukawening, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung yang akan
melaksanakan kegiatan KKN di Desa ini, yang terdiri dari 4 Kelompok
dengan jumlah 61 dari 21 Laki-laki dan 40 Perempuan anggota dari berbagai
jurusan dan fakultas di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung, serta
mulai dari kelompok 268,269,270, dan 364. Dalam semua itu, ada yang
berbeda program, yaitu 3 Kelompok Pemberdayaan (268,269,270) dan 1
x
Kelompok Tematik (364).
KKN Sisdamas ini mengacu pada 4 siklus :
xi
pertumbuhan ekonomi, penanggulangan sampah, dll. saya harap kita semua
dengan adanya kegiatan ini bisa dijadikan sebagai amal baik kita.
Kami ucapkan terima kasih kepada perwakilan dari ketua desa yang
tidak bisa hadir, serta terima kasih kepada semua pihak yang turut serta
untuk mensukseskan kegiatan KKN Sisdamas 2019 di Desa Sukawening
diantaranya LP2M, Pemerintah Desa, Pihak yang terkait dengan Desa
Sukawening, serta kepada peserta KKN Sisdamas 2019 terutama kepada
Kordes (Koordinasi Desa), KKP (Ketua Kelompok Pelaksana) dan PJ
(Penanggung Jawab) pemberdayaan yang telah melaksanakan dan
menjalankan kegiatan sesuai arahan yang diberikan kepada DPL.
Akhirnya, semoga dengan hasilnya buku laporan KKN Sisdamas di
Desa Sukawening ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai salah
satu pedoman untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap
kegiatan KKN Sisdamas dan guna perbaikan kegiatan KKN Sisdamas di
masa yang akan datang, sekali lagi terimakasih untuk semuanya, mohon
maaf apabila ada salah kata dari saya, kurang lebihnya mohon maaf.
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
masyarakatnya bermatapencaharian Luas wilayah desa Ciwidey adalah
389.172 Hat dan kurang lebih penduduk sebanyak 8500 Jiwa. Batas wilayah
Desa Sukawening Sebelah Utara: Bandung Barat, SebelahTimur: Desa
Cikoneng Kecamatan PasirJambu, Sebelah Selatan: Desa Mekar Maju
Kecamatan Pasir Jambu Sebelah Barat: Desa Nengkelan Kecamatan
Ciwidey, dan Desa Sukawening terbentuk dari penyatuan 2 Desa yaitu Desa
Bojongjambu dan Desa Nenon yang terjadi pada tahun 1953.
Kuliah Kerja Nyata (KKN)
mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung merupakan salah satu
kegiatan akademik mahasiswa yang berlangsung melalui tahapan
pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Lebih jauh, KKN
merupakan bagian dari pembelajaran dengan masyarakat (learning with
community) sebagai bentuk pengamalan IPTEKS yang telah dipelajari oleh
para mahasiswa selama perkuliahan di kampus. Oleh karena itu, KKN harus
berorientasi pada visi UIN Bandung, yaitu “Menjadi unuversitas yang unggul
dan kompetitif berbasis wahyu memandu ilmu dalam bingkai ahklak
karimah. Program KKN
tahun 2019 di Sukawening ini berbasis pemberdayaan masyarakat dengan
pendekatan multidisiplin ilmu oleh sekelompok mahasiswa dari beberapa
prodi. Oleh karena itu, pelaksanaan KKN diawali dengan sosialisasi awal
dalam bentuk observasi lapangan guna melakukan pendataan dan pemetaan
wilayah lokasi KKN. Hal ini penting dilakukan untuk merumuskan rencana
kegiatan sebagai alternatif pemecahan masalah dan kemudian dilakukan
evaluasi program kegiatan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan KKN
di lokasi KKN, kompleksitas persoalan dalam berbagai bidang dapat
ditemukan, seperti keagamaan, kemasyarakatan, dan pembangunan. Dalam
bidang kebersihan, misalnya, masalah terbesar dapat berupa banyaknya
sampah berserakan dimana-mana dan terjadi wabah penyakit. Sedangkan
2
yang terkait dengan masalah sosial kemasyarakatan dapat berupa ketahanan
keluarga, pranata sosial, karang taruna dalam wilayahnya dan sebagainya.
Adapun yang berhubungan dengan masalah pembangunan secara umum
dapat berupa disparitas pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM),
yang indikatornya meliputi indeks pendidikan, indeks kesehatan, dan indeks
daya beli. Untuk membantu memberikan
solusi terhadap berbagai persoalan di atas, UIN SGD Bandung melalui
LP2M menyelenggarakan KKN Sisdamas yang awalnya adalah mahasiswa
dimana peran mahasiswa di dalam pemberdayaan ini berfungsi sebagai
fasilitator yang bersama masyarakat melakukan perubahan.
1. Permasalahan
1. Bidang Sosial
Minimnya sosalisasi dari pihak RT dan RW, sehingga kurangnya
koordinasi dan informasi antara pihak pengurus dengan
warganya.
Tingginya sifat individualis pada masyarakat, terlihat ketika
adanya perencanaan kegitan di masyarakat, seperti mengatur atau
membuat suatu acara besar 17 agustus, dan 1 muharram.
Lemahnya harmonisasi antara pihak pemerintah setempat dengan
masyarakat
Kurangnya rasa percaya diri yang tinggi terhadap setip warganya
Kurang sadarnya tingkah laku yang baik terhadap sesame warga
2. Bidang Lingkungan
3
Pencemaran sampah di setiap sudut rumah, yang membuat
sampah menjadi numpuk dan menjadi kotor di sudut rumah
tersebut.
Kurangnya kesadaran warga mengenai bahaya dari membuang
sampah sembarangan.
Kurangnya tempat pembuangan sampah di setiap tempat maupun
dirumah masing-masing setiap warga
3. Bidang Ekonomi
Minimnya pendanaan kegiatan dari pihak pemerintah setempat,
belum lancarnya berjalan uang kas RW dan donatur tetap
Banyaknya pengangguran
Kurangnya orang yang berpengaruh besar dengan usaha bisnis
4. Bidang Keagamaan
Terbatasnya guru pengajar untuk mengajar kajian agama kepada
anak-anak
4
Khusus untuk di daerah lokasi dusun 4 Desa Sukawening kecamatan
Ciwidey Kabupaten Bandung adalah dimana masalah yang menjadi sumber
utama adalah dalam menggerakkan kegiatan kebersihan serta perawatan
fasilitas umum yang ada di daerah dusun 4 Desa Sukawening. Sehingga pada
laporan KKN ini bertujuan untuk melapor hasil kegiatan KKN Sisdamas
yang khususnya dari kelompok 270 untuk menjelaskan program serta hasil
laporan yang sudah dilakukan selama 1 bulan di Desa Sukawening serta
telah menyelesaikan Siklus dari setiap yang ada.
B. Fokus Program
Program dalam pemberdayaan ini fokus pada lingkungan di dusun
empat (4) Desa Sukawening Kecamatan Ciwidey tepatnya pada RW 15 dan
RW 12 dalam masalah menanggulangi sampah, dan revitalisasi penggunaan
WC Umum yang ada disana dengan cara membuat program “Kebersihan
dan Revitalisasi Fungsi WC Umum. Program ini bertujuan untuk warga,
dan setiap manusia pasti membutuhkan WC umum untuk keperluan sehari-
harinya dan yang berada di sekitar lingkungan tersebut. Hal ini dilakukan
agar masyarakat bisa menggunakan WC umum , yang dahulunya tidak bisa
sekarang bisa digunakan kembali, dan sambil pemberian pengarahan kepada
warga untuk menjaga kebersihan di sekitar, mulai dari di setiap sudut rumah,
halaman depan, sampai di jalan sekalipun, untuk menjaganya kelestarian
lingkungan yang indah.
Desa Sukawening adalah salah satu desa yang sangat banyak
pemandangan yang indah, serta salah satu sumber penghasilan yang cukup
lumayan, akan tetapi dari setiap banyaknya banyak yang indah dan kaya
akan alamnya bukan berarti indah dalam lainnya, melainkan penduduk yang
kurangnya kesadaran dalam menjaga kebersihan serta merawat lingkungan,
dan salah satu contohnya ialah kebersihan sampah, yang sudah dikatakan
sebelumnya, dan merawat fasilitas umum (Fasum) seperti WC Umum,
5
Perairan, dan lain-lain. Menurut Rujukan dari sumber kompasiana yang ada
di internet bahwa “Membangun Sesuatu adalah Keberhasilam, dan Merawat
yang dibangun dengan penuh disiplin dari integritas pribadi adalah tanggung
jawab” (Djajendra, 2013)
Jadi dari kutipan ungkapan di atas adalah kita tahu kalau
pemeliharaan fasilitas umum adalah tanggung jawab Bersama, Bukan hanya
pemerintah yang membangun atau menyediakan, tetapi juga masyarakat
yang mempergunakan. Tanpa ada rasa tanggung jawab penggunaan, manfaat
fasilitas umum ini tidak akan optimal. Masyarakat yang hanya tahu memakai
dan tidak mau ikut serta dalam pemeliharaan akan semaunya maupun
seenaknya sendiri dalam menggunakan fasilitas umum, dan hal tersebut
adalah bukan hal yang baik..
Untuk memberdayakan masyarakat diperlukan pendekatan utama
adalah bahwa masyarakat tidak dijadikan sebagai objek melainkan subyek
dari berbagai upaya pembangunan oleh karena itu Kartasasmita (1997:29)
mengatakan pemberdayaan harus mengikuti pendektan-pendekatan sebagai
berikut:
6
Berdasarkan permasalahan yang berhasil dirumuskan melalui rembug
warga/lokakarya, program KKN Sisdamas kelompok 270 berfokus pada
bidang kebersihan, penataan lingkungan dan Pendidikan. Tiga garis besar
program tersebut berangkat dari kurangnya kebersihan di sekitar rumah-
rumah warga yang tidak memiliki tempat sampah, atau penampungan
sampah, dan juga penataan lingkungan yang kurang baik terhadap hidup
sehat dengan sampah, serta tenaga pengajar di madrasah yang kurang untuk
mendidik anak-anak di dusun 4 Desa Sukawening. Bidang keagamaan
diambil sebagai bentuk tanggung jawab moral dan sinergisasi mahasiswa
UIN SGD Bandung terhadap nilai-nilai keagamaan UIN SGD Bandung
sebagai sebuah universitas Islam. Selain itu, program keagamaan juga
sejalan dengan kultur masyarakat yang bercorak Islam tradisionalis. Dalam
bidang pendidikan, mahasiswa turun ke sekolah-sekolah untuk memberikan
pengajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Mahasiswa juga
membuka rumah belajar di posko sebagai sarana belajar bagi anak-ana k di
sekitar kampung Batulawang. Bimbingan belajar tersebut meliputi
pengajaran Bahasa Inggris dengan metode Chunking, pengajaran mata
pelajaran umum seperti Matematika, IPA, IPS, Komputer, Eksperimen, dll.
Kegiatan dalam
hal keagamaan, fokus utama yang dilakukan adalah masuk ke Madrasah
sebagai pengajar disana dan ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di Mesjid-mesjid di dusun 4 Sukawening
yang berada di RW 15, dan RW 12. Salah satu program yang diusung oleh
kelompok 270 dengan sasaran anak-anak Madrasah ialah untuk mengadakan
pelajaran mengaji, serta membuat program tahfidz qur’an untuk menghafal
juz 30, khususnya untuk anak Madrasah disana. Selanjutnya
adalah penggerakan kembali Pemuda dan Pemudi di Masjid RW 15 yang ada
di Desa Sukawening. Kegiatan ini dilakukan dengan cara hasil rempuq
7
warga pertama kalinya, dalam arti peserta KKN mendatangi masjid-masjid
yang ada di sekitar RW secara bergiliran, kemudian mengadakan diskusi
terbuka dengan para pemuda dan pemudi serta RT dan RW berkumpul di
masjid dengan adanya berkaitan keinginan mereka dan kendala yang mereka
hadapi, untuk kemudian mencari pemecahan masalahnya bersama-sama.
Program selanjutnya adalah
menanamkan kembali semangat atau jiwa gotong royong pada diri
masyarakat. Program ini diaplikasikan melalui penggerakkan kembali
kegiatan “Jumsih” atau bisa di artikan sebagai Jumat Bersih khususnya di
lingkungan RW 12, 13, 14, 15, 16, 21. Adapun
yang menjadi program unggulan sekaligus penutupan KKN Sisdamas ini
adalah mengadakan perlombaan, mulai dari lomba kreatif menggambar, serta
me Qur’an, membuat kaligrafi, mewarnai dan melaksanakan program telah
diagendakan, salah satunya adalah Bimbel (bimbingan Belajar). Bimbel yang
sasarannya siswa siswi sd, smp, dan SMA ini disambut antusias oleh
masyarakat dusun Cibitung. Kebanyakan mereka adalah siswa siswi Sekolah
Dasar. Kegiatan ini tentunya
memberikan manfaat dalam membantu serta memberikan pengajaran yang
belum anak-anak dapatkan disekolah salah satu contohnya yaitu pengajaran
mengenal Teknologi. Tidak banyak dari mereka yang masih belum mengenal
teknologi (komputer) karena kurangnya sarana dan prasaran ditempat mereka
sekolah. Kemudian tidak hanya itu, banyak dari anak yang telah masuk
Sekolah namun belum cukup lancar untuk dapat membaca dan berhitung.
Maka dari itu dengan kegiatan
ini diharapkan dapat membantu anak-anak khususnya di dusun 4 dalam
masalah Pendidikan, dan membantu mereka untuk dapat mengembangkan
diri dan berwawasan luas. lomba membuat puisi islam.
Kegiatan perlombaan tersebut diadakan setingkat desa. Tujuan diadakannya
8
kegiatan perlomban tersebut juga sekaligus menjadi evaluasi terhadap
berbagai materi yang telah diajarkan oleh peserta KKN kepada siswa-siswi
MD selama kurang lebih satu bulan lamanya. Dan selanjutnya diakhiri
dengan kegiatan Tabligh Akbar dan Pestipal Award. Kegiatan tersebut
berlangsung selama 2 hari yaitu dari tanggal 25 s/d 26 Agustus 2019.
10
Kegiatan dalam hal mengajar yaitu menjadi kegiatan fokus utama
sebagai pengabdian yang dilakukan oleh kegiatan KKN 270 kepada
masyarakat yang dilakukan atau ditunjukan setelah survey serta rembug
warga adalah masuk ke Madrasah sebagai pengajar disana dan ikut
berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengajian yang diselenggarakan di
Mesjid-mesjid di dusun 4 Sukawening yang berada di RW 15, dan RW 12.
Salah satu program yang diusung oleh kelompok 270 dengan sasaran anak-
anak Madrasah ialah untuk mengadakan pelajaran mengaji, serta membuat
program tahfidz qur’an untuk menghafal juz 30, khususnya untuk anak
Madrasah disana. Selanjutnya adalah penggerakan
kembali Pemuda dan Pemudi di Masjid RW 15 yang ada di Desa
Sukawening. Kegiatan ini dilakukan dengan cara hasil rempuq warga
pertama kalinya, dalam arti peserta KKN mendatangi masjid-masjid yang
ada di sekitar RW secara bergiliran, kemudian mengadakan diskusi terbuka
dengan para pemuda dan pemudi serta RT dan RW berkumpul di masjid
dengan adanya berkaitan keinginan mereka dan kendala yang mereka hadapi,
untuk kemudian mencari pemecahan masalahnya bersama-sama.
Program selanjutnya adalah
menanamkan kembali semangat atau jiwa gotong royong pada diri
masyarakat. Program ini diaplikasikan melalui penggerakkan kembali
kegiatan “Jumsih” atau bisa di artikan sebagai Jumat Bersih khususnya di
lingkungan RW 12, 13, 14, 15, 16, 21. Adapun
yang menjadi program unggulan sekaligus penutupan KKN Sisdamas ini
adalah mengadakan perlombaan, mulai dari lomba kreatif menggambar, serta
me Qur’an, membuat kaligrafi, mewarnai dan melaksanakan program telah
diagendakan, salah satunya adalah Bimbel (bimbingan Belajar). Bimbel yang
sasarannya siswa siswi sd, smp, dan SMA ini disambut antusias oleh
masyarakat dusun Cibitung. Kebanyakan mereka adalah siswa siswi Sekolah
11
Dasar. Kegiatan ini tentunya
memberikan manfaat dalam membantu serta memberikan pengajaran yang
belum anak-anak dapatkan disekolah salah satu contohnya yaitu pengajaran
mengenal Teknologi. Tidak banyak dari mereka yang masih belum mengenal
teknologi (komputer) karena kurangnya sarana dan prasaran ditempat mereka
sekolah. Kemudian tidak hanya itu, banyak dari anak yang telah masuk
Sekolah namun belum cukup lancar untuk dapat membaca dan berhitung.
Maka dari itu dengan kegiatan
ini diharapkan dapat membantu anak-anak khususnya di dusun 4 dalam
masalah Pendidikan, dan membantu mereka untuk dapat mengembangkan
diri dan berwawasan luas. lomba membuat puisi islam.
Kegiatan perlombaan tersebut diadakan setingkat desa. Tujuan diadakannya
kegiatan perlomban tersebut juga sekaligus menjadi evaluasi terhadap
berbagai materi yang telah diajarkan oleh peserta KKN kepada siswa-siswi
MD selama kurang lebih satu bulan lamanya. Dan selanjutnya diakhiri
dengan kegiatan Tabligh Akbar dan Pestipal Award. Kegiatan tersebut
berlangsung selama 2 hari yaitu dari tanggal 25 s/d 26 Agustus 2019.
Terakhir
adalah Program Khusus dalam pemberdayaan masyarakat adalah melakukam
kegiatan “Revitalisasi Fungsi Penggunaan WC Umum di Desa
Sukawening” yaitu dimana kegiatan itu khusus untuk menyadarkan warga
yang ada disana untuk merawat serta menjaga fasilitas umum yang ada di
lingkungan tersebut, supaya bisa digunakan untuk warga disana atau di
gunakan dengan sebaik-baiknya dalam pelestarian tempat serta menjaga
fasilitas umum untuk kebahagiaan Bersama.
12
D. Jadwal Pelaksanaan Program
14
mengumpulkan hasil
pemetaan sosial guna
dijadikan sebagai
referensi utama
pembuatan peta desa.
Seluruh anggota
kelompok
melaksanakan rapat
bersama guna
Pelaksanaan Siklus 3: merundingkan dan
Selasa-Minggu, 12-18
Perencanaan Partisipatif menyusun perencaan
Agustus 2019
dan Sinergi Program program yang akan
dilaksanakan di dusun
IV, Desa Sukawening
berdasarkan hasil dari
siklus 2.
Sabtu-Selasa Perencanaan, Seluruh anggota
17-20 Agustus 2019 pengorganisasian dan kelompok 270 ikut
perayaan hari berpartisipasi dalam
kemerdekaan Indonesia merencanakan
perayaan hari
kemerdekaan Indonesia
di dusun IV, khususnya
di RW 15 Selain itu,
terdapat seluruh
anggota kelompok
yang ikut dalam
Upacara 17 Agustus di
15
Lapangan Desa
Sukawening.
Seluruh anggota
kelompok 270 ikut
berpartisipasi dalam
merencanakan
perayaan hari
Selasa dan Rabu Perayaan puncak hari kemerdekaan.
20,21 Agustus 2019 kemerdekaan Indonesia Sebagian anggota lain
ditugaskan untuk
mengikuti acara
perayaan hari
kemerdekaan Indonesia
di dusun IV
Kelompok 270
melakukan sosialisasi
kepada RT, RW, dan
Karang Taruna dusun
IV mengenai program
Pelaksanaan Siklus 4: Revitalisasi Fungsi
Jumat, 23-30 Agustus
Pelaksanaan Program dan WC Umum yang
2019
Evaluasi Program menjadi program
unggulan kelompok
sebagai solusi dari
permasalahan yang
didapat setelah hasil
dari siklus 3.
Sabtu, 31 Agustus Monitoring dan Evaluasi Seluruh kelompok
16
2019 Program serta penutupan KKN Sisdamas Tahun
KKN Sisdamas 2018 2018 yang bertugas di
Dan Acara Malam Puncak Desa Ciwidey
1 Muharram Pawai Obor melaksanakan
dan Perpisahan dengan monitoring dan
Keluarga Kp.Cibitung evaluasi bersama
RW 15 di dusun IV pemerintah desa dan
organisasi
masyarakat.Selain itu,
pemerintah desa
menutup pelaksanaan
KKN Sisdamas Tahun
2019 secara resmi dan
dihadiri oleh para
tokoh agama, RT dan
RW, Karangtaruna dan
anak pemuda-pemudi.
Supaya bisa digunakan
kembali WC umum
sebagai tempat
kebutuhan untuk warga
sekitar di Desa
Sukawening.
Serta Semua peserta
kelompok 270
mengikuti kegiatan
acara Malam Puncak
sekaligus Perpisahan
17
dalam acara 1
Muharram. Dan juga
mengikuti kegiatan
Pawai Obor.
Seluruh anggota
kelompok 270 pulang
dari Desa Sukawening
Peserta KKN 270 dari menuju tempat tinggal
Minggu, 1 September
Desa Sukawening Pamit masing-masing untuk
2019
Pulang melanjutkan
perkuliahan kembali di
kampus sebagai
mahasiswa semester 7.
18
ISOMA
Melfa
13.00 – 15.00 Bimbel Vio
Ali
15.00 – 17.30 Pengajian Mingguan Semua Anggota
17.30 – 20.00 ISOMA Semua Anggota
21.00 - Besok Istirahat Semua Anggota
2. SELASA Dessy
1 Hari PIKET Melfa
Sulthon
Gufron
06.00 – 09.00 Jalan Pagi
Ali
Bersih-bersih
09.00 – 13.00 Semua Anggota
ISOMA
Feby
13.00 – 15.00 Bimbel Nurul
Arijul
Ai
Dessy
Melfa
15.00 – 17.30 Mengajar Madrasah Sopi
Ali
Gufron
Uli
19
Irma
1 Hari PIKET Sisil
Uli
Gufron
06.00 – 09.00 Jalan Pagi
Dan lain-lain
09.00-12.00 Bersih-Bersih Semua Anggota
3. RABU 12.00 – 13.00 ISOMA Semua Anggota
Sisil
13.30-15.00 Bimbel Tuti
Uli
Feby
Irma
Mengajar Tuti
18.00 – 19.30
Madrasah Vio
Arijul
Sulthon
21.00 - Besok Istirahat Semua Anggota
4. KAMIS Ai
1 Hari PIKET Vio
Arijul
Gufron
06.00 – 09.00 Jalan Pagi
Dan lain-lain
20
Feby
Gufron
Ai
Dessy
Melfa
15.00 – 17.30 Mengajar Madrasah Sopi
Ali
Gufron
Uli
18.30 – 20.00 Pengajian Mingguan Semua Anggota
20.00 - Besok Istirahat Semua Anggota
Nurul
1 Hari Piket Sopi
5. JUM’AT Gufron
06.00 – 11.00 Jumsih Semua Anggota
Bersih-Bersih
11.00 – 13.00 Semua Anggota
ISOMA
Ai
13.00 – 15.00 Bimbel Sopi
Sulthon
15.00 – 18.00 Bermain dan Belajar Semua Anggota
Feby
Irma
Mengajar Tuti
18.30 – 19.30
Madrasah Vio
Arijul
Sulthon
19.30 – 20.30 ISOMA Semua Anggota
21
20.30 – 21.30 Rapat Evaluasi Semua Anggota
21.30 - Besok Istirahat Semua Anggota
1 Hari Feby
(Balik Lagi ke Piket Tuti
Awal) Ali
Gufron
06.00 - 09.00 Jalan Pagi
6. SABTU Dan Lain-lain
09.00 – 12.00 Bersih-bersih Semua Anggota
12.00 – 17.00 Bebas Semua Anggota
Kumpulan Karang
19.30 – 22.00 Semua Anggota
Taruna
22.00 - Besok Istirahat Semua Anggota
Dessy
7. MINGGU 1 Hari Piket Melfa
Sulthon
06.00 – 08.00 Senam Pagi Semua Anggota
Bersih-Bersih
08.00 – 13.00 Semua Anggota
Isoma
13.00 Bebas Semua Anggota
22
Tabel 4 Bagan Kelompok dan Jobdesk
KETUA
M. Arijul Fikri
SEKRETARIS BENDAHARA
Melfa Erica Vionira Agny
23
1). JOB DESKRIPSI
KETUA
SEKRETARIS
BENDAHARA
24
HUMAS
PUBDOK
LOGISTIK
25
KONSUMSI
26
BAB II
KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
1. Pemberdayaan Masyarakat
Para ilmuwan sosial dalam memberikan serta cara pemberdayaan
mempunyai rumusan yang berbeda-beda dalam berbagai konteks dan
bidang kajian, hal tersebut dikarenakan belum ada definisi yang tegas
mengenai konsep pemberdayaan. Oleh karena itu, agar dapat memahami
secara mendalam tentang pengertian pemberdayaan maka perlu
mengkaji beberapa pendapat para ilmuwan yang memiliki komitmen
terhadap pemberdayaan masyarakat, dan bukan hanya memberdayakan
segala hal, tapi terkadang di suatu tempat atau wilayah bisa saja
dilakukan pemberdayaan yang lebih focus dan yang lebih dibutuhkan
untuk warga, seperti contohnya memberdayakan fasilitas umum yang
ada di Desa Sukawening Dusun 4, melakukan pemberdayaan
penggunaan ulang fasilitas Umum..
Arti definisi atau pengertian fasilitas umum adalah fasilitas yang
diadakan untuk kepentingan umum. Contoh dari fasilitas umum (fasum)
adalah seperti jalan, angkutan umum, saluran air, jembatan, fly over,
under pass, halte, alat penerangan umum, jaringan listrik, banjir kanal,
trotoar, jalur busway, tempat pembuangan sampah, dan lain sebagainya.
Namun pada kegiatan KKN ini akan melakukan suatu program yaitu
dimana melakukan kegiatan memperbaiki atau menghidupkan ulang
fasilitas umum yang sudah di beri oleh pemerintah untuk masyarakat
yang ada di Desa Sukawening.
Arti definisi/pengertian fasilitas sosial adalah fasilitas yang
diadakan oleh pemerintah atau pihak swasta yang dapat dimanfaatkan
27
oleh masyarakat umum dalam lingkungan pemukiman. Contoh dari
fasilitas sosial (fasos) adalah seperti puskemas, klinik, sekolah, tempat
ibadah, pasar, tempat rekreasi, taman bermain, tempat olahraga, ruang
serbaguna, makam, dan lain sebagainya.
Fasilitas umum dan fasilitas sosial adalah milik bersama yang
harus dijaga dan dirawat dengan baik agar bisa selalu dimanfaatkan
secara maksimal untuk jangka panjang. Warga masyarakat dapat saling
bahu-membahu untuk membangun dan atau memperbaiki fasum fasos
sendiri jika memang sangat diperlukan tanpa bergantung kepada
pemerintah. Tanpa adanya fasilitas umum dan fasilitas sosial yang
memadai akan membuat hidup menjadi lebih sulit.
Fasilitas umum maupun fasilitas sosial buatan
pemerintah yang dirusak orang-orang yang tidak bertanggung jawab
akan merugikan masyarakat secara umum. Fasum dan fasos yang
disediakan oleh pemerintah dibiayai oleh dana yang sebagian besar
didapat dari pajak dan retribusi. Pajak dan retribusi dikumpulkan oleh
pemerintah dari masyarakat, sehingga fasilitas umum dan fasilitas sosial
merupakan milik masyarakat umum.
Pertama akan kita pahami pengertian tentang
pemberdayaan. Menurut Sulistiyani (2004 : 77) secara etimologis
pemberdayaan berasal dari kata dasar “daya” yang berarti kekuatan atau
kemampuan. Bertolak dari pengertian tersebut, maka pemberdayaan
dapat dimaknai sebagai suatu proses menuju berdaya atau proses
pemberian daya (kekuatan/kemampuan) kepada pihak yang belum
berdaya. Kedua pengertian tentang masyarakat, menurut Soetomo
(2011 : 25) masyarakat adalah sekumpulan orang yang saling
berinteraksi secara kontinyu, sehingga terdapat relasi sosial yang terpola,
terorganisasi.
28
Dari kedua definisi tersebut bila digabungkan dapat dipahami
makna pemberdayaan masyarakat. Namun sebelum kita tarik
kesimpulan, terlebih dahulu kita pahami makna pemberdayaan
masyarakat menurut para ahli. Menurut (Moh. Ali Aziz, 2005):
“Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses di mana
masyarakat, khususnya mereka yang kurang memiliki akses ke sumber
daya pembangunan, didorong untuk meningkatkan kemandiriannya di
dalam mengembangkan perikehidupan mereka. Pemberdayaan
masyarakat juga merupakan proses siklus terus-menerus, proses
partisipatif di mana anggota masyarakat bekerja sama dalam
kelompok formal maupun informal untuk berbagi pengetahuan dan
pengalaman serta berusaha mencapai tujuan bersama. Jadi,
pemberdayaan masyarakat lebih merupakan suatu proses”.
Selanjutnya pemaknaan pemberdayaan masyarakat menurut
(Madekhan Ali (2007 : 86), 2007)yang mendefinisikan pemberdayaan
masyarakat sebagai berikut ini :
“Pemberdayaan masyarakat sebagai sebuah bentuk partisipasi untuk
membebaskan diri mereka sendiri dari ketergantungan mental maupun
fisik. Partisipasi masyarakat menjadi satu elemen pokok dalam strategi
pemberdayaan dan pembangunan masyarakat, dengan
alasan; pertama,partisipasi masyarakat merupakan satu perangkat
ampuh untuk memobilisasi sumber daya lokal, mengorganisir serta
membuka tenaga, kearifan, dan kreativitas masyarakat. Kedua,
partisipasi masyarakat juga membantu upaya identifikasi dini terhadap
kebutuhan masyarakat”.
Mengacu pada pengertian dan teori para ahli di atas, dalam
penelitian ini pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya
membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki serta berupaya
29
untuk mengembangkannya sehingga masyarakat dapat mencapai
kemandirian. Kemudian dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan
masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan daya atau kekuatan pada
masyarakat dengan cara memberi dorongan, peluang, kesempatan, dan
perlindungan dengan tidak mengatur dan mengendalikan kegiatan
masyarakat yang diberdayakan untuk mengembangkan potensinya
sehingga masyarakat tersebut dapat meningkatkan kemampuan dan
mengaktualisasikan diri atau berpartisipasi melalui berbagai aktivitas.
Ada juga pengertian fasilitas menurut pendapat para ahli
diantaranya Prof.Dr. Hj. Zakiah Daradjat, seorang pakar psikologi islam,
yang berpendapat fasilitas artinya segala sesuatu yang bisa
mempermudah upaya serta memperlancar kerja dalam rangka mencapai
suatu tujuan tertentu. Sedangkan menurut Prof.Dr.Suharsimi Arikunto
yang merupakan dosen dan peneliti di bidang pendidikan dan penelitian,
fasilitas artinya segala sesuatu hal yang dapat memudahkan &
memperlancar pelaksanaan segala sesuatu usaha.
Dari penjabaran di atas dapat kita pahami bahwa segala sesuatu
yang dapat memperlancar pekerjaan atau usaha untuk mencapai suatu
tujuan dapat disebut sebagai fasilitas. Contohnya fasilitas sekolah yang
berarti segala sesutu yang disediakan sekolah yang mempermudah dan
memperlancar terlaksananya kegiatan sekolah demi tercapainya proses
belajar mengajar yang baik. Ada banyak contoh fasilitas sekolah
diantaranya gedung sekolah, meja, kursi, dan lain-lain.
Dalam kehidupan bermasyarakat kita juga mengenal istilah
fasilitas umum dan fasilitas sosial. Fasilitas umum adalah sarana yang
disediakan untuk kepentingan umum seperti jalan raya dan lampu
penerangan jalan. Fasilitas yang disediakan ini merupakan sarana yang
memberikan kita kemudahan sehingga harus dipelihara dengan baik.
30
Bayangkan seandainya tidak ada jalan raya dan kita masih menggunakan
jalan tanah yang jika hari panas sangat berdebu dan ketika hujan
menjadi becek. Tentu sangat merepotkan. Belum lagi jika tidak ada
lampu penerangan jalan, tentu kita akan sulit berkendara dan tidak bisa
menikmati keindahan kota di malam hari.
Dari paparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan di mana
masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk
memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat
hanya bisa terjadi apabila warganya ikut berpartisipasi. Suatu usaha
hanya berhasil dinilai sebagai "pemberdayaan masyarakat" apabila
kelompok komunitas atau masyarakat tersebut menjadi agen
pembangunan atau dikenal juga sebagai subjek. Disini subjek
merupakan bagian penggerak, dan bukan penerima manfaat atau obyek
saja.
31
“Kegiatan pemberdayaan harus dilaksanakan secara menyeluruh
mencakup segala aspek kehidupan masyarakat untuk membebaskan
kelompok masyarakat dari dominasi kekuasan yang meliputi bidang
ekonomi, politik, dan sosial budaya. Konsep pemberdayaan dibidang
ekonomi adalah usaha menjadikan ekonomi yang kuat, besar, mandiri,
dan berdaya saing tinggi dalam mekanisme pasar yang besar dimana
terdapat proses penguatan golongan ekonomi lemah. Sedang
pemberdayaan dibidang politik merupakan upaya penguatan rakyat
kecil dalam proses pengambilan keputuan yang menyangkut kehidupan
berbangsa dan bernegara khususnya atau kehidupan mereka sendiri.
Konsep pemberdayaan masyarakat di bidang sosial budaya merupakan
upaya penguatan rakyat kecil melalui peningkatan, penguatan, dan
penegakan nilai-nilai, gagasan, dan norma-norma, serta mendorong
terwujudnya organisasi sosial yang mampu memberi kontrol terhadap
perlakuan-perlakuan politik dan ekonomi yang jauh dari moralitas”.
Dari paparan tersebut dapat kita simpulkan bahwa tujuan
pemberdayaan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat
terutama dari kemiskinan, keterbelakangan, kesenjangan, dan
ketidakberdayaan. Kemiskinan dapat dilihat dari indikator pemenuhan
kebutuhan dasar yang belum mencukupi/layak. Kebutuhan dasar itu,
mencakup pangan, pakaian, papan, kesehatan, pendidikan, dan
transportasi. Sedangkan keterbelakangan, misalnya produktivitas yang
rendah, sumberdaya manusia yang lemah, kesempatan pengambilan
keputusan yang terbatas.
Kemudian ketidakberdayaan adalah melemahnya kapital sosial
yang ada di masyarakat (gotong royong, kepedulian, musyawarah, dan
kswadayaan) yang pada gilirannya dapat mendorong pergeseran perilaku
32
masyarakat yang semakin jauh dari semangat kemandirian, kebersamaan,
dan kepedulian untuk mengatasi persoalannya secara bersama.
33
dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah. Dan itu dilaksanakan
supaya semuanya dapat terjalankan Program pemberdayaan dalam suatu
program yang sudah direncanakan. Berbicara
tentang pendekatan, bila dilihat dari proses dan mekanisme perumusan
program pembangunan masyarakat, pendekatan pemberdayaan
cenderung mengutamakan alur dari bawah ke atas atau lebih dikenal
pendekatan bottom-up. Pendekatan ini merupakan upaya melibatkan
semua pihak sejak awal, sehingga setiap keputusan yang diambil dalam
perencanaan adalah keputusan mereka bersama, dan mendorong
keterlibatan dan komitmen sepenuhnya untuk melaksanakannya.
Partisipasi
masyarakat sangat dibutuhkan dalam rangka perencanaan dan penentuan
kebijakan, atau dalam pengambilan keputusan. Model pendekatan dari
bawah mencoba melibatkan masyarakat dalam setiap tahap
pembangunan. Pendekatan yang dilakukan tidak berangkat dari luar
melainkan dari dalam. Seperangkat masalah dan kebutuhan dirumuskan
bersama, sejumlah nilai dan sistem dipahami bersama. Model bottom
memulai dengan situasi dan kondisi serta potensi lokal. Dengan kata lain
model kedua ini menampatkan manusia sebagai subyek. Pendekatan
“bottom up” lebih memungkinkan penggalian dana masyarakat untuk
pembiayaan pembangunan. Hal ini disebabkan karena masyarakat lebih
merasa “memiliki”, dan merasa turut bertanggung jawab terhadap
keberhasilan pembangunan, yang nota bene memang untuk kepentingan
mereka sendiri. Betapa pun pendekatan bottom-up memberikan kesan
lebih manusiawi dan memberikan harapan yang lebih baik, namun tidak
lepas dari kekurangannya, model ini membutuhkan waktu yang lama
dan belum menemukan bentuknya yang mapan.
34
Untuk melakukan pemberdayaan masyarakat secara umum
dapat diwujudkan dengan menerapkan prinsip-prinsip dasar
pendampingan masyarakat, sebagai berikut :
a) Belajar Dari Masyarakat
Prinsip yang paling mendasar adalah prinsip bahwa untuk
melakukan pemberdayaan masyarakat adalah dari, oleh, dan untuk
masyarakat. Ini berarti, dibangun pada pengakuan serta
kepercayaan akan nilai dan relevansi pengetahuan tradisional
masyarakat serta kemampuan masyarakat untuk memecahkan
masalah-masalahnya sendiri.
b) Pendamping sebagai Fasilitator
Masyarakat sebagai Pelaku Konsekuensi dari prinsip pertama
adalah perlunya pendamping menyadari perannya sebagai
fasilitator dan bukannya sebagai pelaku atau guru. Untuk itu perlu
sikap rendah hati serta ketersediaan untuk belajar dari masyarakat
dan menempatkan warga masyarakat sebagai narasumber utama
dalam memahami keadaan masyarakat itu. Bahkan dalam
penerapannya masyarakat dibiarkan mendominasi kegiatan.
Kalaupun pada awalnya peran pendamping lebih besar, harus
diusahakan agar secara bertahap peran itu bisa berkurang dengan
mengalihkan prakarsa kegiatan-kegiatan pada warga masyarakat
itu sendiri.
c) Saling Belajar
Saling Berbagi Pengalaman Salah satu prinsip dasar
pendampingan untuk pemberdayaan masyarakat adalah pengakuan
akan pengalaman dan pengetahuan tradisional masyarakat. Hal ini
bukanlah berarti bahwa masyarakat selamanya benar dan harus
dibiarkan tidak berubah. Kenyataan objektif telah membuktikan
35
bahwa dalam banyak hal perkembangan pengalaman dan
pengetahuan tradisional masyarakat tidak sempat mengejar
perubahan-perubahan yang terjadi dan tidak lagi dapat
memecahkan masalah-masalah yang berkembang. Namun
sebaliknya, telah terbukti pula bahwa pengetahuan modern dan
inovasi dari luar yang diperkenalkan oleh orang luar tidak juga
memecahkan masalah mereka.
B. Isu SDG,s
36
Ekosistem Lautan, Ekosistem Daratan, Perdamaian, Keadilan, dan
Kelembagaan yang Tangguh, dan Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Dari 17 tujuan pembangunan, peserta KKN Sisdamas dipersilakan
memilih salah satu untuk dijadikan tema yang sesuai dengan kondisi
masyarakat di daerah tersebut dan mengaitkan dengan model KKN
Sisdamas yang lain. Diantara lain yaitu KKN reguler, KKN prodi, KKN
satu semester dan KKN masjid.
37
Gambar 2 Sosialisasi Awal
Sosialisasi Aawal atau Kunjungan setiap RW dilaksanakan
selama 2 hari mengingat jarak anatara RW yang tidak begitu dekat,
terhitung mulai dari tanggal 1-2 Agustus 2019. Dalam kegiatan
kunjungan RW ini bertujuan untuk bersilaturahmi serta sosialisasi
kepada setiap RW, agar pihak mahasiswa KKN maupun pihak RW dapat
mengenal satu sama lain demi kelancaran kegiatan KKN yang
berlangsung selama satu bulan penuh, sehingga dapat mempermudah
mahasiswa dalam merumuskan suatu program berdasarkan pengabdian
dan pemberdayaan masyarakat.
Adapun agenda yang dilaksanakan yaitu seluruh mahasiswa KKN
mengunjungi setiap RW yang telah ditentukan diantaranya RW 12, 13,
14, 15, 16, dan 21. Dalam kunjungan ini lebih pada meminta izin pada
setiap RW agar mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung dapat
38
melakukan kegiatan KKN di Desa Sukawening khususnya di Dusun 4,
berkomunikasi mengenai kondisi lingkungan setiap RW karena disetiap
wilayah memiliki masalah dan potensinya masing-masing, serta
menanyakan perihal kegiatan yang dekat ini akan dilaksanakan yaitu
kegiatan 17 Agustus. Dalam kunjungan ini setiap RW banyak
memberikan terimakasih kepada mahasiswa KKN yang diharapkan dapat
berkontribusi dengan baik dan senantiasa dapat menjaga dan
menciptakan keamanan demi kelancaran kegiatan serta program yang
akan dilaksanakan baik itu untuk mahasiswa KKN itu sendiri maupun
untuk warganya.
39
Desa Sukawening ini terdiri dari empat dusun, maka kegiatan
lokakaryapun diadakan di dusun 4 hanya sekali, kami laksanakan pada
hari Sabtu, (03/08/2019) yang bertempat di salah satu madrasah
(Miftahul Hikmah) RT 02 RW 15 desa Sukawening. Kegiatan Rembug
Warga ini kami laksanakan guna tercipta kesepakatan bersama untuk
melaksanakan pemberdayaan masyarakat bersama peserta KKN secara
lisan dan tulisan. Acara yang dihadiri oleh berbagai elemen desa ini
berlangsung khidmat. Seluruh peserta, mulai dari ketua RW, para ketua
RT, tokoh masyarakat, dan para pemuda terlihat semangat mengikuti
kegiatan sampai akhir acara
40
Gambar 3 Rembug Warga
Dalam kesempatan ini juga kami menggali informasi bersama para
warga mengenai permasalahan serta keresahan para warga yang mereka
rasakan. Adapun beberapa masalah yang ada pada dusun 4 (RW 15) desa
Sukawening antara lain sebagai berikut :
1. Permasalahan sosial di RW 15
Indicator : Adanya beberapa warga RW 15 yang seperti memisahkan diri
dan kurang partisipasi dalam kegiatan RW dan PHBN seperti peringatan
kemerdekaan 17 Agustus.
2. Kurangnya kesadaran pendidikan
Indicator : Rendahnya tingkat pendidikan warga (kebanyakan hanya
sampai SMP) sehingga mayoritas dari mereka memilih untuk menjadi
pengrajin bilik atau mencari lahan pekerjaan di luar kota dan untuk
sebagian kaum wanita memilih untuk menikah muda.
3. Kurangnya kesadaran lingkungan
Indicator : Minimnya rasa kesadaran atas kebersihan lingkungan dalam
diri masyarakat sehingga banyaknya sampah yang berserakan di sekitar
rumah, selokan-selokan, maupun sekitar jalanan.
41
Kegiatan refleksi sosial ini dimaksudkan untuk menumbuhkan
kesadaran kritis masyarakat terhadap akar penyebab masalah sosial.
Kesadaran kritis ini menjadi penting karena selama ini seringkali dalam
berbagai program yang menempatkan masyarakat sebagai objek
pembangunan, berucapkali masyarakat tidak diajak untuk melakukan
berbagai upaya pemecahan masalah tanpa mengetahui dan menyadari
masalah yang sebenarnya. Kondisi tersebut menyebabkan dalam
pemecahan masalah masyarakat hanya sekedar melaksanakan kehendak
“orang luar” atau karena tergiur dengan “iming-iming” bantuan uang,
bukan melaksanakan kegiatan karena benar-benar menyadari bahwa
kegiatan tersebut memang bermanfaat bagi pemecahan masalah mereka.
Dalam pelaksanaannya, ada 2 hal penting yang harus dilakukan dalam
refleksi sosial, yaitu olah pikir dan olah rasa sehingga pendalaman yang
dilakukan melibatkan mental, rasa, dan karsa.
42
yang mereka miliki (termasuk di dalamnya kelebihan dan kekurangan
masyarakat, baik dalam bidang pendidikan, keagamaan, sosial, ekonomi,
dll.
Setelah mengetahui berbagai permasalahan warga Desa Sukawening
khususnya di Dusun 4 RW 15, kami melakukan upaya approaching atau
pendekatan kepada warga. Karena sebelum melangkah kepada
pemecahan masalah, tentu dibutuhkan jalinan hubungan emosional yang
harmonis dan baik agar setiap masalah bisa kita cari akar-akar atau
factor masalahnya secara jelas dan diselesaikan secara lancar. Oleh
karena itu kami melakukan refleksi sosial dengan berbincang atau
mengobrol dengan RW, tokoh masyarakat, dan beberapa warga Dusun 4
RW 15. Bahkan kamipun melakukan refleksi sosial dengan
berkonsultasi kepada Dosen Pembimbing Lapangan ketika berkunjung
ke posko kami.
a) Bidang Sosial
Masyarakat menyadari bahwa kendala atau hal yang paling sulit
diatasi adalah masalah sampah. Sampah-sampah di desa Ciwidey
ini menumpuk dan berserakan dimana-mana. Hal ini terjadi karena
tidak adanya tempat pembuangan sampah.
b) Bidang Keagamaan
Kegiatan rutinan, baik pengajian ibu-ibu, bapak-bapak, dan
pemuda-pemudi sudah berjalan baik. Selain itu, di desa ini sudah
ada beberapa RW yang memeiliki organisasi Ikatan Remaja Majid
(IRMA), hanya saja ada beberapa IRMA yang tidak berjalan
lagi/vakum.
c) Bidang Pendidikan
Lembaga pendidikan, baik formal maupun nonformal sudah
banyak. Hanya saja motivasi anak untuk belajar masih kurang.
43
d) Bidang Ekonomi
Kebanyakan SD
M yang ada di Desa Nanjungjaya adalah sebagai petani. Bahkan
ibu-ibunyapun bergabung dalam organisasi Kelompok Wanita
Tani (KWT). Akan tetapi, yang menjadi kendalanya adalah
kurangnya fasilitas dan minimnya pengetahuan masyarakat.
e) Bidang Olahraga
Berbagai kegiatan olahraga sudah ada, hanya saja motivasi
masyarakat masih kurang.
f) Bidang Seni Budaya
Kegiatan yang paling dominan dalam bidang ini adalah kegiatan
marawis, qasidah, dan calung. Kendalanya adalah tidak adanya
pelatih.
4. Pemetaan Sosial
Dari kegiatan rembug warga dan refleksi sosial yang telah
dilaksanakan, maka potensi masyarakat Desa Sukawening dapat
dipetakan sebagai berikut:
Tabel 5 Pemetaan Sosial
44
- Kurangnya kesadaran
orang tua terhadap
pentingnya pendidikan
anak
- Kurangnya motivasi
3. Pendidikan Madrasah anak untuk belajar
- Metode belajar yang
monoton
- Minimnya Lembaga
Pendidikan
- Kurangnya tingkat
kesadaran dalam
- WC Umum kebersihan tempat
4. Kebersihan
- Tempat Sampah - WC Umum yang tidak
bisa digunakan lagi untuk
warga setempat
Futsal, Tenis
Kurangnya
Meja, -Kurang adanya kesadaran
5. Olahraga
Senam Ibu-ibu dan koordinasi
- Kurangnya Pemasaran
6. Ekonomi Material Bilik - Butuh pelatihan jual
online
5. Pengorganisasian Masyarakat
a) Berkoordinasi dengan Ketua Karang Taruna dan RW untuk
mengenai berbagai program yang diusulkan oleh masyarakat
b) Fixasi program, artinya memilih/menentukan program yang akan
dilandingkan sesuai dengan hasil rapat persetujuan
45
c) Berkoordinasi dengan setiap hubungan yang akan di menjadi
bagian program
d) Berkoordinasi dengan semua para pemuda-pemudi karang taruna
46
BAB III
PROFIL DESA
47
Desa Sukawening terbentuk dari penyatuan 2 Desa yaitu Desa
Bojongjambu dan Desa Nenon yang terjadi pada tahun 1953.
2. Desa Nenon :
48
Selama kurun waktu 62 tahun telah terjadi pergantian
kepemimpinan Pemerintahan Desa sebagai hasil pemilihan yang
berjalan secara demokratis. Periode kepemimpinan dan Nama Kepala
Desa dapat disebutkan sebagai berikut :
Tabel 7 Kepala Desa Sukawening
Masa
No Nama Kepala Desa Periode Jabatan
Jabatan
1. H. Abd. Rojak 1953-1954 1 Tahun
2. H.A. Raksawijaya 1954-1969 15 Tahun
3. Raksawijaya 1969-1983 14 Tahun
4. Oyo Kudaya 1983-1986 3 Tahun
5. H.Usep Sukmana 1986-1994 8 Tahun
6. Asep Dini Mulyana 1994-2002 8 Tahun
7. Oop Sopandi 2002-2008 6 Tahun
8. Hoeru Nasrudin 2008-2014 6 Tahun
Masih
9. Hamdani Sukamana 2014-Sekarang
Aktif
Secara administratif, Desa Sukawening terdiri dari 4 Dusun, 22 RW
dan 67 RT dengan pembagian wilayah sebagai berikut :
49
5 Pangauban 3
22 Cadasbodas 3
2. Dusun 2 6 Nenon 4
7 Sindangrasa 3
8 Pasirhonje 3
18 Neglasari 3
19 Pamoyanan 3
3. Dusun 3 9 Salaawi 3
Bojongjambu 3
10
Wetan
Bojongjambu 3
11
Kulon
17 Pasirhaur 3
20 Sukarena 3
4. Dusun 4 12 Pangkalan 3
13 Babakan Cijeruk 3
14 Sukamenak 3
15 Cibitung 3
16 Gambung 3
21 Negla 3
Jumlah 22 67
50
STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA
SUKAWENING PERIODE TAHUN 2014 S/D SEKARANG
Kepala Desa : Hamdani Sukmana
Sekretaris Desa : Hamdan
Kasie Pemerintahan : Yuyu Wahyudin
Kasie Kesra : Aceng Muhjidin
Kasie Pelayanan : Saepul
Kaur Umum dan Tata Usaha : Nurul Fazria Septiani
Kaur Perencanaan : Mokh Ridwan Kuswandi
Kaur Keuangan : Dadan Gandara
51
masyarakat, tokoh agama, lembaga masyarakat desa dan
masyarakat desa pada umumnya.
2. MISI DESA
Sebagaimana penyusunan visi, pendekatan yang dilakukan
dalam menyusun misi adalah dengan menggunakan pendekatan
partisipatif dan mempertimbangkan potensi dan kebutuhan Desa.
Misi memuat pernyataan-pernyataan yang harus dilakukan Desa agar
Visi desa tersebut dapat tercapai. Adapun Misi Desa .Sukawening
adalah sbb:
52
2. Memelihara keamanan, ketertiban dan ketaqwaan dalam
kehidupan masyarakat
3. Mewujudkan peningkatan dalam menggali potensi sumber
daya manusia dan sumber daya alam
4. Memelihara keseimbangan lingkungan dan
pembangunan 5. Meningkatkan pelayanan frima bagi
masyarakat 6. Serta meningkatkan pembangunan
yang berkesinambungan
C. Monografi Desa
1. Keterangan Umum
a. Tinggi Pusat Pemerintahana Wil.Desa dari permukaan laut :
1200 s/d 1500 m
b. Suhu Maksimum/Minimum : 200C/150C
c. Banyaknya Curah Hujan : 2.150 mm/thn
d. Topologi : Dataran Tinggi
e. Jarak Pusat Pemerintah Desa dengan
Ibukota Kecamatan : 7 Km
Ibukota Kabupaten : 11 Km
Ibukota Profinsi : 45 km
1. LUAS DAERAH/WILAYAH
a. Luas Total : 700,190 Ha
b. Pemukiman : 89.683 Ha
c. Tanah Sawah : 305,077 Ha
d. Kebun : 250,448 Ha
e. Kebun Teh : 15,000 Ha
f. Tanah Kering : -
g. Tanah Hutan : 39,882 Ha
h. Sarana Lain : 90,000 Ha
53
JUMLAH PENDUDUK
- TNI : 5 Orang
- PNS : 97 Orang
- Dokter : -
- Bidan : 2 Orang
- Petani : 1469 Orang
- Buruh Tani : 294 Orang
- Karyawan Swasta : 207 Orang
- Pedagang : 401 Orang
- Wiraswasta : 259 Orang
- Linmas : 20 Orang
2. PEMERINTAH DESA
a. Jumlah Kepala Dusun : 4 Kedus
b. Jumlah Rukun Warga : 22 RW
c. Jumlah Rukun Tetangga : 67 RT
d. Data Lembaga
Nama Lembaga : BPD
Jumlah Anggota : 7 Orang
Nama Lembaga : LPMD
Jumlah Anggota : 11 Orang
Nama Lembaga : Karang Taruna
54
Jumlah Anggota : 40 Orang
Nama Lembaga : PKK
Jumlah Anggota : 85 Orang
Nama Lembaga : BumDes
Jumlah Anggota : 3 Orang
55
Simpan Pinjam :-
Koperasi Produksi :-
Koperasi lainnya :-
b. Jumlah Kios pasar Umum :-
c. Kios pasar bangunan permanent : -
d. Jumlah Toko/Kios/Warungan : 66 Unit
e. Jumlah Wartel : 5 Unit
6. JUMLAH PERUSAHAN /USAHA
a. Industri :-
b. Perhotelan/losmen/Penginapan :-
c. Rumah Makan/Warung : 66 Unit
Tenaga Kerja : 66 Orang
d. Angkutan : 60 Unit
Tenaga Kerja : 60 Orang
e. Home Industri Olahan : 309 Unit
Tenaga Kerja : 420 Orang
56
Perpustakaan : 5 Unit
Madrasah Ibtidaiyah Swasta
Jumlah Murid : 240 Orang
Jumlah pengajar : 6 Orang
Prasaran Fisik : 1 Unit
Perpustakaan : 1 Unit
Sekolah Menengah Pertama / Mts.Swasta
Jumlah Murid : 220 Orang
Jumlah pengajar : 10 Orang
Prasaran Fisik : 1 Unit
Perpustakaan : 1 Unit
Sekolah Lanjutan Atas Swasta
Jumlah Murid : 120 Orang
Jumlah pengajar : 11 Orang
Prasaran Fisik : 1 Unit
Perpustakaan : 1 Unit
57
d. Pariwisata
Tempat Rekreasi :-
- Pemandian Air Panas :-
- Pusat Pengembangan Agrowisata : -
Kesenian/Kebudayaan
- Jumlah Perkumpulan Kesenian /Sanggar Seni :
6 Buah
- Jumlah Anggota Seniman : 60 Orang
e. Kesehatan
Puskesmas :
PUSTU : 1 Unit
Dokter : -
Perawat : -
Bidan : 1 Orang
Polindes : 1 Unit
Praktek Dokter Umum : -
Paraji terlatih : 2 Orang
Pasilitator Desa : 2 Orang
Kader Kesling : 22 Orang
Posyandu : 22 Buah
Depot Obat (Pos Obat Desa) : -
Jumlah Donor Darah : -
Jumlah Ambulan Desa (Swadaya): -
Kendaraan Ambulans : -
f. Keluarga Berencana
58
Jumlah Pos KB Desa / Klinik KB : 1 Unit
Jumlah PUS : 1982 PUS
Jumlah PUS masuk KB : 1885 Orang
Jumlah Akseftor KB : 1885 Orang
8. PEMBANGUNAN
a. Jumlah Proyek Fisik dan Non Fisik yang dilaksanakan di
Desa
Sektor Perhubungan : 1 Unit
Sektor kesehatan :-
Sektor Aparatur Pemerintah : 1 Unit
Sektor Agama :-
Sektor Perekonomian :-
b. Pajak Bumi dan Bangunan
Jumlah Wajib Pajak : 3229 Orang
Target PBB ( Pedesaan) : Rp. 53.446.780,-
59
f. Kendaraan Dinas Roda Dua : 2 Unit
g. Sound System : 1 Unit
h. Mesin Tik : 1 Unit
i. Meja Kerja : 10 Unit
j. Kursi Lipat : 50 Buah
k. Meja dan Kursi Tamu : 2 Unit
l. Kursi Plastik : 50 Unit
m. Filling Cabinet : -
n. Lemari Data : 1 Unit
o. Mesin Hitung : -
p. Radio Tape (Wareless) : -
q. Timbangan Firbang : -
r. Ruang Rapat : 1 Unit
s. Gedung Serbaguna : -
B. Kependudukan
1. Jumlah Kepala keluarga : 3,032 KK
2. Penduduk menurut Jenis Kelamin
a. Jumlah Laki-laki : 5,476 Orang
b. Jumlah Perempuan : 4,910 Orang
c. Jumlah Total : 10,386 Orang
3. Penduduk menurut Kewarganegaraan
a. WNI Laki-laki : 5,476 Orang
b. WNI Perempuan : 4,910 Orang
4. Penduduk menurut Agama
a. Islam : 10,386 Orang
b. Katolik :-
60
5. Penganut aliran Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa
6. Penduduk Menurut Usia
0 – 5 tahun : 476 Orang
6 – 16 tahun : 2,358 Orang
17 – 25 tahun : 1,170 Orang
26 – 55 tahun : 5,264 Orang
56 – tahun ke atas : 1,033 Orang
d.Rujuk : -
61
11. Jumlah Penduduk menurut mata Pencaharian
a. Petani
- Petani Pemilik Tanah : 972 Orang
- Petani Penggarap Tanah : 520 Orang
- Buruh Tani : 536 Orang
b. Pengusaha Sedang / Besar : -
c. Pengrajin / Industri Kecil : 309 Orang
d. Buruh Industri : -
e. Buruh Bangunan : 210 Orang
f. Pedagang : 462 Orang
g. Pengangkutan : 155 Orang
h. PNS : 97 Orang
i. TNI /POLRI : 5 Orang
j. Pensiunan : 122 Orang
k. Peternak
- Sapi Perah : -
- Kambing/Domba : 30 org
- Ayam : 42 Orang
- Kelinci : -
l. Jumlah Penduduk menurut Pendidikan
a. Belum Sekolah : 898 Orang
b. Tidak Tamat SD : -
c. Tamat SD : 127 Orng
d. Tamat SLTP : 2,587 Orang
e. Tamat SLTA : 345 Orang
f. Tamat Akademi/Sederajat : 67 Orang
g. Tamat Perguruan Tinggi : 15 Orang
h. Buta Hurup :-
62
m. Jumlah Pencari Kerja : 253 Orang
o Pencari Kerja Laki-laki : 124 Orang
o Pencari Kerja Perempuan : 129 Orang
n. Pertanian
o Padi : 305,077 Ha
o Sayur-mayur : 12,000 Ha
o Palawija : 7.900 Ha
o Kehutanan/Perkebunan: 200,000 Ha
o. Komunikasi
o Telepon Umum : -
o Wartel : 3 buah
o Warnet : 5 Buah
p. Transportasi
o Angkutan Pedesaan : -
o Ojek : 60 Unit
q. Sumber Air yang digunakan Penduduk
o Mata Air : 180 KK
63
Gambar 5 Desa Sukawening
64
BAB IV
HASIL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
65
kegiatan 17 Agustus. Dalam kunjungan ini setiap RW banyak
memberikan terimakasih kepada mahasiswa KKN yang diharapkan dapat
berkontribusi dengan baik dan senantiasa dapat menjaga dan
menciptakan keamanan demi kelancaran kegiatan serta program yang
akan dilaksanakan baik itu untuk mahasiswa KKN itu sendiri maupun
untuk warganya.
66
Rembug warga adalah sosialisasi awal yang dilaksanakan bersama
masyarakat, kegiatan ini penting untuk merumuskan rencana kegiatan
sebagai alternatif pemecahan masalah yang nantinya akan ditindaklanjuti
pada kegiatan rempug warga. Rembug warga ini merupakan proses
upaya menggali permasalahan yang ada dalam masyarakat serta
mendorong masyarakat agar melaksanakan penyepakatan bersama untuk
melaksanakan program pemberdayaan masyarakat bersama peserta KKN
secara lisan dan tulisan. Lihat Gambar Berikut !
67
Sukawening. Kegiatan Rembug Warga ini kami laksanakan guna tercipta
kesepakatan bersama untuk melaksanakan pemberdayaan masyarakat
bersama peserta KKN secara lisan dan tulisan. Acara yang dihadiri oleh
berbagai elemen desa ini berlangsung khidmat. Seluruh peserta, mulai
dari ketua RW, para ketua RT, tokoh masyarakat, dan para pemuda
terlihat semangat mengikuti kegiatan sampai akhir acara.
Dalam kesempatan ini juga kami menggali informasi bersama
para warga mengenai permasalahan serta keresahan para warga yang
mereka rasakan. Adapun beberapa masalah yang ada pada dusun 4 (RW
15) desa Sukawening antara lain sebagai berikut :
1. Permasalahan sosial di RW 15
68
masalah, tentu dibutuhkan jalinan hubungan emosional yang harmonis dan
baik agar setiap masalah bisa kita cari akar-akar atau factor masalahnya
secara jelas dan diselesaikan secara lancar. Oleh karena itu kami melakukan
refleksi sosial dengan berbincang atau mengobrol dengan RW, tokoh
masyarakat, dan beberapa warga Dusun 4 RW 15. Bahkan kamipun
melakukan refleksi sosial dengan berkonsultasi kepada Dosen Pembimbing
Lapangan ketika berkunjung ke posko kami.
69
tumbuhnya modal sosial, sehingga dapat menumbuhkan
kepercayaan pihak luar terhadap masyarakat setempat.
70
Jumlah SMP / Sederajat : 4 buah
Jumlah SMA / Sederajat : 5 buah
Jumlah RT : 82
Jumlah siskamling : 45
Jumlah hansip : 80 orang
Jumlah pos kamling : 30 buah
Jumlah anggota Satgas Linmas : 5 orang
.
71
Program selanjutnya adalah menanamkan
kembali semangat atau jiwa gotong royong pada diri masyarakat.
Program ini diaplikasikan melalui penggerakkan kembali kegiatan
“Jumsih” atau bisa di artikan sebagai Jumat Bersih khususnya di
lingkungan RW 12, 13, 14, 15, 16, 21. Adapun yang menjadi
program unggulan sekaligus penutupan KKN Sisdamas ini adalah
mengadakan perlombaan, mulai dari lomba kreatif menggambar, serta
me Qur’an, membuat kaligrafi, mewarnai dan melaksanakan program
telah diagendakan, salah satunya adalah Bimbel (bimbingan Belajar).
Bimbel yang sasarannya siswa siswi sd, smp, dan SMA ini disambut
antusias oleh masyarakat dusun Cibitung. Kebanyakan mereka adalah
siswa siswi Sekolah Dasar. Kegiatan
ini tentunya memberikan manfaat dalam membantu serta memberikan
pengajaran yang belum anak-anak dapatkan disekolah salah satu
contohnya yaitu pengajaran mengenal Teknologi. Tidak banyak dari
mereka yang masih belum mengenal teknologi (komputer) karena
kurangnya sarana dan prasaran ditempat mereka sekolah. Kemudian
tidak hanya itu, banyak dari anak yang telah masuk Sekolah namun
belum cukup lancar untuk dapat membaca dan berhitung.
Maka dari itu dengan kegiatan ini diharapkan dapat
membantu anak-anak khususnya di dusun 4 dalam masalah Pendidikan,
dan membantu mereka untuk dapat mengembangkan diri dan
berwawasan luas. lomba membuat puisi islam. Kegiatan perlombaan
tersebut diadakan setingkat desa. Tujuan diadakannya kegiatan
perlomban tersebut juga sekaligus menjadi evaluasi terhadap berbagai
materi yang telah diajarkan oleh peserta KKN kepada siswa-siswi MD
selama kurang lebih satu bulan lamanya. Dan selanjutnya diakhiri dengan
kegiatan Tabligh Akbar dan Pestipal Award. Kegiatan tersebut
72
berlangsung selama 2 hari yaitu dari tanggal 25 s/d 26 Agustus 2019.
Terakhir adalah Program
Khusus dalam pemberdayaan masyarakat adalah melakukam kegiatan
“Revitalisasi Fungsi Penggunaan WC Umum di Desa Sukawening”
yaitu dimana kegiatan itu khusus untuk menyadarkan warga yang ada
disana untuk merawat serta menjaga fasilitas umum yang ada di
lingkungan tersebut, supaya bisa digunakan untuk warga disana atau di
gunakan dengan sebaik-baiknya dalam pelestarian tempat serta menjaga
fasilitas umum untuk kebahagiaan Bersama.
73
terjadi seperti kurangnya air, kekeringan pada saat musim kemarau,
dan bahkan di sekitar jalan sampah yang berserakan di sekitar rumah,
selokan-selokan, maupun sekitar jalanan.
Ini adalah menjadi salah satu pemberdayaan yang tepat dan baik
untuk daerah Dusun 4 RW 15, dan 12 menjadi asalah satu sebagai
sumber mata air yang digunakan oleh warga disana, dan penyebab
74
umum yang baik sebagai kebutuhan Bersama, supaya bisa menjaga
Bersama untuk keperluan Bersama.
76
diterangkan akan bahayanya pembuangan sampah bukan pada
tempatnya.
Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah
sebagai penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat
karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak
tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah
(haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di
daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai. -
Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah
satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh
cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam
pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa
sisa makanan atau sampah.
77
manusia berupa zat padat dan sebaliknya. Permasalahan sampah
adalah suatu permasalahan yang menjadi permasalahan yang
utama di Desa Sukawening. Dimana masyarakat tidak
mempunyai kesadaran akan pembuangan sampah di tempatnya.
Walaupun wujudnya tempat pengelolaan sampah yang telah
disediakan namun masyarakat dengan sewenangnya telah
membuang sampah bukan pada tempatnya seperti di tepi jalan
raya. Apabila sampah telah berkumpul di suatu tempat
maka ianya akan menjadi ikutan kepada yang lain untuk
membuang sampah pada tempat yang sama juga. Dan disini juga
menggunakan Limbah gallon supaya menjadi tempat sampah
yang bisa digunakan oleh masyarakat setempat supaya bisa
menjaga kebersihan.
78
Kemudian dalam penyampaian kami selaku pemateri
menyampaikan berbagai informasi mengenai Proker (Program Kerja)
tersebut diantarnya definisi, dampak, solusi dan penanganan kasus
tersebut. Khusus dari penyuluhan buah Tin kami menerangkan juga
bagaimana pelestarian buah Tin dengan memberitahu cara
pembudidayaan buah Tin tersebut (ada pencakokan, stek dan lain-
lain). Karena itu sebagai rasa syukur kita telah
melaksanakan semua siklus dan berjalan dengan lancer, dan sebagai
salah satu pedoman dari LP2M sebagai bentuk pelaksanaan KKN
Sisdamas 2019 sebagai salah satu program yang sangat dilakukan
untuk memberikan Mahasiswa berbaur langsung kepada masyarakat
sebagai pengabdian dan pelaksanaan KKN.
79
Motorik Halus Anak dengan
kegiatan bimbingan belajar
menulis dan menggambar di
posko 270
“Pentingnya Penerapan Hukum
Dessy Ulfah tentang Narkoba bagi
2 1163060019
Nurjamilah masyarakat Kp. Cibitung Desa
Sukawening”
“Sosialisasi Tentang Penggunaan
Teknologi yang Baik dan
Febby Adelia Pembelajaran Miscrosoft Word,
3. 1167050067
Irawan Finger Typing serta Pelatihan
Ujian Berbasis Komputer”
80
“Pemanfaatan galon limbah
Mohammad Ali
8. 1167040045 menjadi tempat sampah”
Rahman
“PENGENALAN PELAFALAN
BAHASA INGGRIS DASAR
Muhammad Arijul
9. 1165030122 YANG BAIK DAN BENAR
Fikri
BAGI SISWA/I Mts.
MATHLAUL ANWAR”
Muhammad “Pembangunan budaya pendidikan
10. 1165030127 Sulthon literasi melalui audio visual “
Maulani
“Penyuluhan Parenting dengan 5
bahasa Cinta Pada Masyarakat
11. 1161040087 Nurul Fatihah Desa Sukawening agar menjadi
orang tua cerdas mendidik”
“PENGADMINISTRASIAN
DAN PENYULUHAN TERKAIT
PENTINGNYA PENDIDIKAN
12. 1168010257 Silvia Vijlania
DALAM PENINGKATAN
KUALITAS SUMBER DAYA
MANUSIA”
81
dalam kehidupan sehari-hari
Untuk menumbuhkan kesadaran
pola hidup sehat”
82
h) Masyarakat yang menerima mahasiswa KKN dengan baik dari
tahap awal sampai akhir.
i) Komunikasi yang baik antara masyarakat, pemerintah setempat
baik itu RT dan RW dengan mahasiswa KKN.
j) Sarana pendidikan seperti Madrasah yang menerima dan
menyambut mahasiswa dengan senang hati.
83
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kuliah Kerja Nyata merupakan bentuk dari sebuah program dari
Perguruan Tinggi. Dengan adanya KKN, mahasiswa bisa
mengimplementaikan apa yang sudah didapatkan saat perkuliahan. KKN
bukan hanya bermanfaat untuk mahasiswa saja yang belajar pengalaman
hidup dengan masyarakat, akan tetapi KKN juga bermanfaat bagi
masyarakat untuk menumbuhkan dan memberdayakan potensi
diwilayahnya. KKN Sisdamas merupakan kegiatan
akademik yang dilakukan oleh para mahasiswa di Universitas Islam
Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Pada kesempatan kegiatan KKN
ini, mahasiswa menjadi fasilitator dan juga aksiator untuk memberikan
kontribusi yang positif bagi masyarakat di tempat KKN.
Para peserta KKN Sisdamas 2019 bukan hanya menjalankan tugas
sebagai fasilitatior dan aksiator saja, akan tetapi para peserta KKN
diharapkan mampu memberikan motivasi dan menyadarkan masyarakat
untuk tujuan memberdayakan dan memajukan wilayahnya secara
berkelanjutan. Yang paling penting dari kegiatan KKN adalah
menciptakan pemikiran yang mandiri, menanamkan sifat dan akhlaq
yang terpuji, menjadikan masyarakat yang kritis akan suatu keadaaan dan
menciptkan nilai-nilai luhur dari segi keagamaan, pendikan, sosial-
budaya, ekonomi dan lain sebagainya. Oleh karena itu, pemaparan dari
urian yang telah disampaikan dapat disimpulkan sebagai berikut:
85
A. Rekomendasi
86
4. Rekomendasi untuk masyarakat
Perlu diingat bahwa mahasiswa dalam kegiatan KKN adalah sebagai
peserta. Masyarakat harus memahami pula posisi peserta sebagai
fasilitator dan aksiator lapangan. Peserta bukan sebagai penyokong
dana, akan tetapi memposisikan diri sebagai fasilitator untuk
memberikan ide, gagasan dan pemikiran serta jembatan aspirasi dari
masyarakat kepada pemerintahan desa.
87
DAFTAR PUSTAKA
88
BIODATA TIM PENYUSUN
A. Ketua
1. Nama : Muhammad Arijul Fikri
2. TTL : Tanggerang, 18 Juli 1995
3. Jurusan : Sastra Inggris
4. Fakultas : Fakultas Adab dan Humaniora
5. Program Individu : PENGENALAN PELAFALAN BAHASA
INGGRIS DASAR YANG BAIK DAN BENAR BAGI SISWA/I
Mts. MATHLAUL ANWAR
6. Kesan dan Pesan : Enjoy
7. Motto Hidup : Be, Better, don’t be the same
89
B. Sekretaris
1. Nama : Melfa Erica Lestari
2. TTL : Bandung, 29 Maret 1998
3. Jurusan : Biologi
4. Fakultas : Sains dan Teknologi
5. Program Individu : Penyuluhan Peluang Usaha Nugget Jamur
Tiram dan Pembuatan Tong Sampah dengan Memanfaatkan Limbah
Galon
6. Pesan dan Kesan : Kesan KKN di desa Sukawening bagi saya
yakni memberikan pengalaman baru, senang bisa melatih skill dan
berbagi pengetahuan. Banyak hal baru dan pelajaran baru yang di
dapat selama KKN. Desa Sukawening sendiri menyajikan keindahan
alam dan keasrian yang mengesankan.Pesan mengenai KKN dari
saya yaitu perbaiki server ketika pendaftaran, dan sajikan kejelasan
transparansi biaya oleh LP2M
7. Motto Hidup : Ilmu adalah harta yang tidak akan pernah
habis
90
C. Bendahara
1. Nama : Vionira Agny
2. TTL : Karawang, 10 Agustus 1998
3. Jurusan : Pendidikan Kimia
4. Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
5. Program Individu : Memperkenalkan Zat aditif dalam kehidupan
sehari-hari Untuk menumbuhkan kesadaran pola hidup sehat
6. Pesan dan Kesan :-
7. Motto Hidup : Hidup Penuh Strategi Melangkah Dengan
Tegar
91
D. Anggota 1
1. Nama : Ai Siti Komariah
2. TTL : Sumedang, 14 April 1998
3. Jurusan : Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)
4. Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
5. Program Individu : Mengoptimalkan Keterampilan Motorik
Halus Anak dengan kegiatan bimbingan belajar menulis dan
menggambar di posko 270
6. Kesan dan Pesan :Alhamdulillah sangat mengesankan
saatkebersamaan tercipta bersama keluarga KKN 270 dan
terimakasih atas kebaikan dan keramahan keluarga cibitung Pesannya
jangan sampai putus silaturrahmi
7. Motto Hidup : Teruslah Berbuat Baik
92
E. Anggota 2
A. Nama : Desy Ulfah Nurjamilah
B. TTL : Bandung, 19 Desember 1997
C. Jurusan : Hukum Pidana Islam
D. Fakultas : Syariah dan Hukum
E. Program Individu : Pentingnya Penerapan Hukum tentang
Narkoba bagi masyarakat Kp. Cibitung Desa Sukawening
F. Kesan dan Pesan : Kesan Suka duka dijalani bersam, membuat
hubungan kekeluargaan kelompok KKN semakin erat, Pesan
Hilangkan Setiap ego masing-masing individu, untuk mencapai suatu
kaingin bersama
G. Motto Hidup : Sebaik-baiknya orang ialah yang bermanfaat
banyak untuk orang lain
93
F.Anggota 3
1. Nama : Febby Adelia Irawan
2. TTL : Bekasi, 12 Februari 1999
3. Jurusan : Teknologi Informatika
4. Fakultas : Sains dan Teknologi
5. Program Individu : Sosialisasi Tentang Penggunaan Teknologi
yang Baik dan Pembelajaran Miscrosoft Word, Finger Typing serta
Pelatihan Ujian Berbasis Komputer
6. Kesan dan Pesan : Alhamdulillah jadi bisa masak dan ngurus
anak
7. Motto Hidup : "Stop Dreaming Start Doing”
94
G. Anggota 4
1. Nama : Gufron Maulana
2. TTL : Batam, 4 Agustus 1997
3. Jurusan : Hukum Keluarga
4. Fakultas : Syariah dan Hukum
5. Program Individu : Penyuluhan Akibat Hukum Pernikahan tidak
tercatat. Pasal 4 Ayat 2 Undang-Undang No 1 Tahun 1974.
6. Kesan dan Pesan : Sangat berkesan lah
7. Motto Hidup : GA PUNYA
95
H. Anggota 5
1. Nama : Irma Mauliyah
2. TTL : Tanggerang, 25 Oktober 1998
3. Jurusan : Sastra Inggris
4. Fakultas : Adab dan Humaniora
5. Program Individu : Pendekatan, Pengenalan, dan Metode Belajar
Bahasa Inggris Dengan Cepat dan Mudah
6. Kesan dan Pesan : Kesan KKN membuat saya banyak
menemukan dan belajar hal baru, dari mulai belajar hidup mandiri
seperti mempunyai rumah sendiri, belajar memasak, belajar
bersosialiasasi kepada masyarakat, dan masih banyak lagi. KKN juga
membuat saya menemukan banyak saudara baru. Pesan Semoga
kegiatan KKN ditambah durasi waktunya, karena menurut saya satu
bulan saja tidak cukup untuk menjangkau seluruh desa.
7. Motto Hidup : “Try, and you know will the result!”
96
I. Anggota 6
1. Nama : Juliandri Santika Putra
2. TTL : Bandung, 17 Juli 1998
3. Jurusan : Sastra Inggris
4. Fakultas : Adab dan Humaniora
5. Program Individu : “Belajar Menulis dan mengarang berbahasa
yang indah pada anak”
6. Kesan dan Pesan : Kesannya adalah calon jadi bapa yang baik
Pesannya jangan pernah mengeluh dalam hal apapun, tetap survive
dimanapun kalian berada serta rasa yang ikhlas dalam menjalankan
apapun
7. Motto Hidup : “Segala Sesuatu bermula dari niat kalian”
97
J. Anggota 7
1. Nama : Mohammad Ali Rahman
2. TTL : Garut, 1 Maret 1999
3. Jurusan : Kimia
4. Fakultas : Sains dan Teknologi
5. Program Individu : Pemanfaatan galon limbah menjadi tempat
sampah
6. Kesan dan Pesan : Pesannya Jagalah Hati
7. Motto Hidup : Bungah silih bagi,susah silih beja. Ulah
susah silih bagi,bungah tinggal beja.
98
K. Anggota 8
1. Nama : Muhammad Sulton Maulani
2. TTL : Bandung, 26 Maret 1998
3. Jurusan : Sastra Inggris
4. Fakultas : Adab dan Humaniora
5. Program Individu : Pembangunan budaya pendidikan literasi
melalui audio visual
6. Kesan dan Pesan : Kesannya Keren Abis! Pesannya Jangan
lupakan Kami
7. Motto Hidup : Permudahlah, dan jangan dipersulit
99
L. Anggota 9
1. Nama : Nurul Fatihah
2. TTL : Indramayu, 17 Desember 1997
3. Jurusan : Tasawuf Psikoterapi
4. Fakultas : Ushuluddin
5. Proram Individu : Penyuluhan Parenting dengan 5 bahasa Cinta
Pada Masyarakat Desa Sukawening agar menjadi orang tua cerdas
mendidik
6. Kesan dan Pesan : alhamdulillah, sangat berkesan, banyak
nambah keluarga, banyak belajar tentang kultur dan budaya
masyarakat yang beragam
7. Motto Hidup : kudu bisa nitip keun diri jeung kudu bisa
nempatkeun diri
100
M. Anggota 10
1. Nama : Silvia Vijlania
2. TTL : Bandung, 19 Juli 1998
3. Jurusan : Administrasi Publik
4. Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
5. Program Individu : PENGADMINISTRASIAN DAN
PENYULUHAN TERKAIT PENTINGNYA PENDIDIKAN DALAM
PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
6. Kesan dan Pesan : Kesan:Saya merasa beruntung mendapatkan
lokasi KKN di dusun Cibitung, selain karna daerahnya yang baru
merasakan adanya program pengabdian dari KKN dan karena saya
menilai daerah ini merupakan daerah yang sangat menerima
kekurangan maupun kelebihan begitupun dengan kekeluargaan antar
warga yang sangat erat., Pesan: Seharusnya pemerintah membantu
dalam menangani masalah pernikahan dini dan lebih meningkatkan
pendidikan untuk dapat bersaing diluar.
7. Motto Hidup : Happyness isn't getting all you want. It's
enjoying all you have
101
N. Anggota 11
1. Nama : Siti Sopiah
2. TTL : Subang, 21 September 1997
3. Jurusan : Sosiologi
4. Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
5. Program Individu : Pengaruh Televisi Terhadap Anak
6. Kesan dan Pesan : Kesan Kkn ini telah memberikan banyak
pelajaran kepada saya tentang arti pentingnya saling menghargai,
menjaga, dan menghormati. Bukan hanya kepada teman-teman kkn
270, namun juga terhadap warga kampung cibitung yang telah
menerima kami dengan baik. Pesan Jangan pernah lupakan
kebersamaan kita selama KKN , semangat berjuang untuk meraih
cita-cita, tetep jaga silaturhmi kita
7. Motto Hidup : Ingat lah allah dalm keadaan apapun imsya
allah hidupmu akan berkah
102
O. Anggota 12
1. Nama : Tuti Hodijah
2. TTL : Subang, 26 November 1997
3. Jurusan : Sosiologi
4. Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
5. Program Individu : Meningkatkan partisipasi masyarakat dengan
kegiatan jumat bersih di lingkungan masyarakat Dusun Cibitung”
6. Kesan dan Pesan : Menyenangkan dan memberikan pengalaman
hidup yang luar biasa.
7. Motto Hidup : Yang penting Allah Suka
103
LAMPIRAN
104
Gambar 15 Belajar dan Bermain
105
Gambar 16 Latihan 17 Agustus
106
Gambar 17 Pengajian Mingguan
107
Gambar 19 Mengecat WC Umum
108
Gambar 20 Bimbel
109
110
Gambar 21 Kegiatan Posyandu
111
Gambar 22 Jumat Bersih
112
Gambar 23 Lomba 17 Agustus
113
Gambar 24 Upacara 17 Agustus 2019
114
Gambar 25 Revitalisasi WC Umum
115
Gambar 27 Malam Puncak 17 Agustus
116
Gambar 28 Perjalanan Silaturahmi RT & RW
117
118
Gambar 29 Mengajar di Madrasah
119
Gambar 30 Malam Puncak 1 Muharram
120
Gambar 31 Pawai Obor
121
Gambar 32 Penutupan KKN Sisdamas 2019
122