Di Susun Oleh :
NAMA NPM
SEPTIAN ALDI SYAPUTRA 1601070120
Judul Kegiatan :
TAHUN 2020
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR KULIAH
PENGABDIAN MASYARAKAT DARI RUMAH (KPM-DR)
IAIN METRO
“Judul Kegiatan”
Mengetahui,
ii
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kesehatan selama
masa pandemic seperti saat ini dalam melaksanakan Kuliah Pengabdian
Masyarakat dari rumah (KPM-DR) serta dalam penyusunan laporan akhir.
Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................... iii
KATA PENGANTAR........................................................................... iv
DAFTAR ISI.......................................................................................... v
DAFTAR TABEL.................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR............................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ ix
ABSTRAK.............................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ..................................................................... 1
B. Kondisi Umum desa............................................................... 2
C. Permasalahan ......................................................................... 3
D. Fokus dan Prioritas Program.................................................. 3
E. Sasaran dan Target.................................................................. 4
F. Jadwal Pelaksanaan Program.................................................. 4
G. Pendanaan .............................................................................. 5
H. Sistematika Penyusunan......................................................... 6
iv
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan ............................................................................ 24
B. Rekomendasi .......................................................................... 24
Epilog
A. Kesan Masyarakat atas Pelaksanaan KPM.................................. 26
B. Penggalan Kisah Inspiratif.......................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA
BIOGRAFI SINGKAT
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
20
21
22
vii
BELAJAR BAHASA INGGRIS TENTANG NAMA-NAMA HEWAN
viii
ix
Ringkasan Eksekutif
x
ABSTRAK
xi
Mahmudah, Anita Rahayu, Maharani, Lutfi Hidayati, Cucu Purnama
Sari, Widayanti, Melati.
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
KPM-DR adalah sebuah Kuliah Pengabdian dari rumah yang
wajib dilaksanakan oeh mahasiswa dengan tetap harus berada di
lingkungan rumah saja, mengingat bahwa saat ini Covid 19 sudah
memakan korban jiwa yang tidak sedikit akibat virus Korona.
Program KPM-DR menempatkan mahasiswa IAIN Metro selama
kurun 1 Bulan 29 hari, yakni dari tanggal 1 Juli 2020 sampai 29
Agustus 2020. Walaupun berada di lingkungan rumah, menjaga jarak
(Physical Distancing) aalah hal nomor 1 yang wajib dilakukan oleh
Mahasiswa KPM-DR agar terhindar dari paparan Covid-19. Selama
masa Pandemi seperti saat ini, Mahasiswa bertugas untuk
memberikan penyuluhan tentang pengertian Covid-19,
bersosisialisasi dengan masyarakat tentang cara prilaku hidup bersih
dan sehat Selama masa Pandemi, dan mengajarkan anak-anak supaya
giat belajar walaupun belajar daring (via online)
.
Dinamika pun terjadi di dalam masyarakat selama masa
pandemic seperti saat ini. Di dalam KPM-DR ini, mahasiswa
diberikan kesempatan untuk belajar memcahkan permasalahan
kemasyarakatan sekaligus membantu memberikan alternative
pemecahan masalah dengan menggunakan cara berfikir analitis, kritis
dan kreatif. Mahasiswa dan masyarakat bersama-sama melakukan
edukasi tentang covid-19, bahaya pencegahan penularan, memutus
rantai penyebaran, sert sadar akan arahan pemerintah terkait
pandemic covid-19. Mahasiswa juga terlibat dan berperan aktif dalam
melakukan upaya peningkatan kapasitas masyarakat, ketahanan
ekonomi, pangan, sosial, pendidikan, dan budaya masyarakat serta
memanfaatkan potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap daerah
masing-masing untuk menjadi desa yang tangguh dalam menghadapi
masa andemi seperti saat ini.
KPM-DR di harapkan dapat mengasah kemampuan peserta
KPM-DR untuk dapat membangun kerja sama tim lintas keilmuan,
dan juga kepemimpinan mahasiswa dalam mengelola program
pencegahan dan penularan covid-19 di daerahnya masing-masing.
KPM-DR IAIN Metro 2020 yang dilaksanakan pada periode II tahun
akademik 2020/2021 ini diharapkan mampu menjadi sarana
penggerak partisipasi aktif masyarakat dalam mencegah dan
menanggulangi pandemic covid-19.
xiii
Program kerja individual saya sebagai berikut :
1. Program Keagamaan Umum ( Bidang Agama )
2. Program Pendidikan ( Bidang Sesuai Jurusan )
3. Program Penunjang ( Bidang Kesehatan )
xiv
dengan mengisi hari-hari mereka selama daring yaitu
mengajar mengaji, mengajar bahasa Inggris, dan
sebagainya.
Sasaran
xv
Allah supaya dijauhkan dari musuh nyata selain korupsi, yaitu Covid-
19.
D. Strategi Kegiatan
Tahapan-tahapan yang dijalankan
xvi
E. Jadwal Pelaksanaan Program
Dalam pelaksanaan program kerja Kuliah pengambian Masyarakat
(KPM) penulis mempunyai jadwal pelaksanaan program yang di
susun sebagai berikut:
xvii
Sosialisasi serta kegiatan donor Senin 10 februari 2020 ,
8 darah pukul 08.00- s/d selesai
F. Pendanaan
Untuk pelaksanaan pogram kerja tentunya ada beberapa yang
menggunakan dana, maka dari itu penulis menyusun anggaran pendanaan
dalam pelaksanaan program kerja, yaitu :
Tabel 1.2 Anggaran Pendanaan
A. Sistematika Penyusunan
Dalam penyusunan program kerja yang dilakukan oleh peserta KPM
periode I berdasarkan identifikasi masalah dan potensi yang ada di
lingkungan masyarakat. Sehingga yang ditetapkan dapat dilaksanakan
dengan baik dan mendapatkan dukungan dari masyarakat. Dalam
penyusunan laporan akhir individu memperhatikan faktor-faktor sebagai
berikut :
xviii
c. Pengaruh dari pelaksanaan program kerja yang dilakukan.
xix
BAB II
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN PROGRAM
xx
b. Epistemologi:
1) Proses perubahan adalah partisipatif dan melibatkan
interaksi belajar antara researcher dan partisipan.
2) Hanya melalui perubahan sosial berkeadilan orang-orang
yang berada di level bawah dapat menapaki kehidupan
yang lebih baik.
a. Methodologi:
Peneliti bertindak sebagai seorang fasilitator, dan aktiv
dalam proses perubahan yang diupayakan.
b. Pengumpulan Data:
1) Tidak ada teknik yang baku, melainkan diciptakan secara
kreatif sesuai kondisi yang dihadapi.
2) Qualitative interviewing berupa wawancara mendalam
tentang suatu masalah, catatan lapangan secara rinci.
3) Validasi Temuan-temuan:
Proses siklus menciptakan keterkaitan antara teori dan
praktik.
Metode PAR juga memiliki prinsip-prinsip yang perlu
kita ketahui dan pahami sehingga kita dapat menggunakan
metode ini dengan baik dan benar, prinsip-prinsip metode PAR
adalah sebagai berikut:
a. Pendekatan untuk meningkatkan kehidupan sosial dengan cara
merubahnya.
b. Keseluruhan bentuk partisipasi dalam arti yang murni
c. Kerjasama
d. Membangun mekanisme kritik diri komunitas
e. Proses membangun pemahaman sistematis
f. Melibatkan sebanyak mungkin orang dalam teoritisasi
kehidupan sosial mereka
g. Menempatkan pengalaman, gagasan, pandangan, dan asumsi
sosial individu maupun kelompok untuk diuji
h. Mensyaratkan dibuat rekaman proses secara cermat
i. Semua orang harus menjadikan pengalamannya sebagai objek
riset
j. Merupakan proses politik
k. Mensyaratkan adanya analisa kritis
l. Memulai suatu isu kecil
m. Memulai dengan siklus proses yang kecil
n. Memulai dengan kelompok sosial yang kecil untuk
berkolaborasi
o. Mensyaratkan semua orang mencermati dan membuat
rekaman
xxi
p. Mensyaratkan semua orang memberikan alasan rasional yang
mendasari kerja sosial mereka.
CENTER,”com
xxii
kehidupan sosialnya. Setelah hasil penelitiannya diterbitkan,
mereka mendirikan Departemen Asset Based Community
Development di AS. ABCD institute masih terus
mengembangkan dan menyediakan sumber daya serta
menginspirasi komunitas di seluruh dunia dengan pendekatan
radikal terhadap pemberdayaan masyarakat.
Metode pendekatan dengan menggunakan Asset Based
Community Development (ABCD), mengutamakan pemanfaatan
aset dan potensi yang ada disekitar dan dimiliki oleh pemuda
atau komunitas masyarakat. Masyarakat merupakan aset yang
berharga bagi sebuah desa. Adanya pemuda merupakan generasi
penerus untuk melanjutkan dan mengisi pembangunan yang
berlangsung atau yang akan datang. beragaman masyarakat desa
dapat digabungkan dengan melihat keterampilan atau potensi
yang ada pada setiap masyarakat. Ketrampilan dari setiap
masyarakat di jadikan satu dalam wadah kelompok ibu PKK.
Dengan adanya sebuah agrowisata bisa menjadikan
sebuah kemajuan bagi masyaraka untuk mengembangkan
desanya agar bisa meningkatkan ekonomi. Dan disebuah
lembaga masyarakat bisa menjadikan perubahan yang
berkelanjutan. Perubahan ini bisa mengikutkan partisipasi aktif
bagi warga desa sehingga bisa mengetahui perubahan yang
diinginkan dan bisa melanjutkan kedepannya. Warga desa juga
bisa mengontrol pembangunan agrowisata yang ada didesa.
Masyarakat desa juga ikut serta sebagai aktor berjalannya
pengembangan agrowisata dengan dampingan pihak-pihak yang
terkait. Dalam Metode ABCD memiliki lima langkah kunci
untuk melakukan proses riset pendampingan diantaranya:
a. Discovery (Menemukan)
Proses menemukan kembali kesuksesan dilakukan
lewat proses percakapan atau wawancara dan harus menjadi
penemuan personal tentang apa yang menjadi kontribusi
individu yang memberi hidup pada sebuah kegiatan atau
usaha. Pada tahap discovery, kita mulai memindahkan
tanggung jawab untuk perubahan kepada para individu yang
berkepentingan dengan perubahan tersebut yaitu entitas lokal.
Pendamping melakukan wawancara kepada
masyarakat Petani agrowisata tentang berkembangnya usaha
penanaman Belimbing. Wawancara tersebut dapat digiring
untuk mengetahui aset dan potensi yang ada. Wawancara ini
bersifat cerita antara masyarakat dengan pendamping
xxiii
sehingga yang banyak berbicara nantinya adalah masyarakat
petani agrowisata.
b. Dream (Impian)
Dengan cara kreatif dan secara kolektif melihat masa
depan yang mungkin terwujud, apa yang sangat dihargai
dikaitkan dengan apa yang paling diinginkan. Pada tahap ini,
setiap orang mengeksplorasi harapan dan impian mereka baik
untuk diri mereka sendiri maupun untuk organisasi. Sebuah
mimpi atau visi bersama terhadap masa depan yang bisa
terdiri dari gambar, tindakan, kata-kata, dan foto.
Setelah melakukan wawancara kepada masyarakat
agrowisata pendamping mulai mengetahui impian atau
keinginan masyarakat Pekon Bandar Jaya. Setelah mengetahui
keinginan atau impian maka langkah selanjutnya yaitu
merancang sebuah kegiatan untuk memenuhi impian
masyarakat.
c. Design (Merancang)
Proses di mana seluruh komunitas (atau kelompok)
terlibat dalam proses belajar tentang kekuatan atau aset yang
dimiliki agar bisa mulai memanfaatkannya dalam cara yang
konstruktif, inklusif, dan kolaboratif untuk mencapai aspirasi
dan tujuan seperti yang sudah ditetapkan sendiri.
Proses merencanakan ini merupakan proses cara
mengetahui aset-aset yang ada pada masyarakat agrowisata.
Aset yang terlihat di wilayah Desa Ngringinrejo adalah
agrowisata Belimbing dan Jambu merah. Aset ini yang akan
dimanfaatkan untuk memenuhi impian masyarakat Pekon
Bandar Jaya.
d. Define (Menentukan)
Kelompok pemimpin sebaiknya menentukan ‘pilihan topik
positif’: tujuan dari proses pencarian atau deskripsi mengenai
perubahan yang diinginkan. Pendampingan dengan masyarakat
terlibat dalam Focus Group Discussion (FGD). Pada Proses FGD
pendamping dan masyarakat menetukan fokus pembahasan.
Fokus pembahasan yang akan dibahas berupa hal yang
positif. Poses FGD tersebut bisa berjalan dengan lancar kalau
sudah disepakati pembahasan yang akan dibahas dalam diskusi
antara pendamping dan masyarakat Pekon Bandar Jaya serta
masyarakat sekitar agrowisata.
xxiv
e. Destiny (Lakukan)
Serangkaian tindakan inspiratif yang mendukung proses
belajar terus menerus dan inovasi tentang “apa yang akan terjadi.”
Hal ini merupakan fase akhir yang secara khusus fokus pada cara-
cara personal dan organisasi untuk melangkah maju. Langkah
yang terakhir adalah melaksanakan kegiatan yang sudah disepakati
untuk memenuhi impian masyarakat dari pemanfaatan aset. Selain
untuk memenuhi impian masyarakat agar berkembangnnya
agrowisata Belimbing bisa meluas.
Teori pada dasarnya adalah petunjuk (guide) dalam melihat
realitas di masyarakat. teori dijadikan pola pikir dalam memecahan
suatu masalah yang ada masyarakat. Pendampingan ini
menggunakan pendekatan teori Asset Based Community
Development (ABCD), yang mengutamakan pemanfaatan aset dan
potensi yang ada disekitar dan dimiliki oleh masyarakat. Untuk
kemudian digunakan sebagai bahan yang memberdayakan
masyarakat itu sendiri.
Dari kedua pengabdian dan pemberdayaan masyarakat
tersebut di atas kami penggunakan sistem PAR, karena sistem
PAR merupakan suatu pendekatan untuk mewujudkan perubahan
sosial yang mencakup perubahan paradigma/pemahaman,
tindakan, dan relasi sosial yang didasarkan pada prinsip
kesetaraan, kebersamaan, dan keadilan, dan kemerdekaan.
Perubahan tersebut bertujuan mengubah masyarakat pasif
kepadada masyarakat aktif. Sistem PAR ini sangat mudah dan
dimengerti sehingga banyak digunakan dalam pengabdian dan
pemberdayaan dalam masyarakat.
xxv
2. Pendekatan Mezzo
Tidak seperti halnya dengan pendekatan mikro yang mana
pemberdayaan dilakukan secara individual maka justru dalam
pendekatan ini pemberdayaan dilakukan terhadap sekelompok
penerima manfaat.Dalam hal ini,tujuan kegiatan pemberdayaan
dilakukkan terhadap sekelompok klien dengan harapan
pemanfaatan kelompok dapat difungsikan sebagai
media,pendidikan,pelatihan dan interfensi sehingga diharapkan
dapat meningkatkan pengetahuan keterampilan,kesadaran,
membentuk sikap serta meningkatkan kemampuan kelompok
sasaran (penerima manfaat ) dalam mengatasi berbagai pesoalan
yang mereka hadapi.
3. Pendekatan Makro
Untuk tipe pendekatan ini biasa juga disebut sebagai
strategi sistem besar dengan alasan penerima manfaat (klien)
diarahkan pada suatu lingkungan yang lebih luas.Selain itu ada
beberapa jenis strategi yang bisa dikategorikan dalam pendekatan
makro diantaranya perencanaan sosial ,aksi sosial, kampanye,
perumusan kebijakan, lobbying serta manajemen
konflik.Disamping itu pendekatan ini juga melihat para penerima
manfaat (kelompok sasaran) sebagai kelompok yang memiliki
kemampuan dalam memahami baik itu situasi mereka sendiri
maupun cara memilih strategi yang dinilai tepat untuk
mengatasinya.
Dari ketiga pendekatan tersebut, kami menggunakan
pendekatan mikro, yaitu kegiatan pemberdayaan yang dilakukan
pada kelompok dan sasaran sifatnya adalah individual, misalnya
dalam bentuk konseling, bimbingan serta pengendalian stress
yang mana tujuannya tentu saja dimaksudkan untuk melatih serta
memberi bimbingan bagi para kelompok.
xxvi
BAB III
KONDISI LOKASI KPM
xxvii
Setelah 15 Tahun berdiri desa Harapan Jaya kini mempunyai 9
(Sembilan) Dusun dan 18 RT diwilayah Desa Harapan Jaya.
B. Letak Geografis
Desa Hurun memiliki luas wilayah 4159 ha dengan perincian
sebagai berikut :
Tabel 3.1 Tata Guna Tanah
NO DATA LUAS TANAH LUAS
7. Waduk/Danau/Situ - ha/m2
KondisiPerekonomian
Jumlah penduduk Desa hurun Sebanyak 3,191 jiwa dengan
penduduk usia produktif 2.680 jiwa, sedangkan penduduk yang
dikategorikan miskin 511 jiwa. Mata pencaharian sebagian
xxviii
penduduk adalah Pekebun sedangkan hasil produksi ekonomis
Desa yang menonjol adalah padi dan kakao.
C. Struktur Penduduk
NO PENDUDUK JUMLAH
Jumlah RT 15 RT
Jumlah Dusun 5 RW
4. Pedagang/wiraswasta 20 Orang
5. Peternakan 26 Orang
6. Nelayan 26 Orang
8. Pensiunan 26 Orang
xxix
(PNS/TNI/POLRI)
Bidan 2 Orang
TINGKAT
NO JUMLAH
PENDIDIKAN
1. Taman Kanak-Kanak
211 Orang
(TK)
8. Sarjana S1 22 Orang
9. Sarjana S2 2 Orang
xxx
Sarana dan prasarana yang terdapat di Desa Hurun Kecamatan Teluk
Pandan Kabupaten Pesawaran sebagai berikut:
Tabel 3.5 Sarana dan Prasarana
SARANA DAN
JENIS SARANA JUMLAH
PRASARANA
- Masjid 6 Buah
Sarana peribadahan
- Mushola 7 Buah
Sarana
Kantor desa 1 Buah
pemerintahan
Sarana pendidikan SD/MI 1 Buah
Sarana umum Olahraga 1 Buah
Sarana kesehatan Posyandu 3 Buah
- Jalan desa (aspal/beton)
1.600 Km
Sarana Transportasi - jalan Provinsi
3,5 Km
(aspal/beton)
- PAMSIMAS 1 Unit
Prasarana air bersih - Sumur Gali 312 Buah
- Sumur Pompa/Bor 65 Buah
- MCK Umum 1 Unit
Prasarana Sanitasi - Jamban Keluarga 406 Buah
dan Irigasi - Saluran Drainase 800 M
- Saluran Irigasi 1.025 Meter
xxxi
BAB IV HASIL
PENGABDIAN DAN PEMBERDAYAAN
2. pemecahan masalah
a) Kurangnya kemampuan anak-anak mengenai tata cara
berwudhu yang baik dan benar.
Dengan adanya kegiatan ini di harapkan agar anak-anak
di Desa Hurun menjadi anak-anak yang paham tentang
cara berwudhu yang baik dan benar sesuai dengan aqidah
di Al-Qur’an..
b) Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara
bersosialisasi dengan turis asing.
Dengan adanya bimbingan belajar tentang cara menjadi
tour guide di harapkan masyarakat memahami maksud
dan tujuan turis,sehingga potensi wisata bisa berjalan
dengan baik.
c) kurangnya minat masyarakat untuk donor darah.
dengan adanya sosialisasi serta kegiatan donor darah
yang diberikan kepada masyarakat diharapkan
masyarakat dapat mehahami manfaat donor darah bagi
kesehatan tubuh serta pentingnya darah yang mereka
berikan untuk membantu orang lain.
xxxii
Hurun disaat kami telah tiba di lokasi KPM. Program yang kami
rencanakan serta laksanakan dalam kegiatan KPM telah melalui
proses observasi kebutuhan dan disesuaikan dengan kemampuan
mahasiswa dalam melaksanakannya. Adapun kegiatan yang telah
kami laksanakan adalah sebagai berikut :
xxxiii
2. Bimbingan Belajar Tentang cara menjadi Tour Guide
Bimbingan belajar menjadi tour guide yang saya lakukan
adalah dengan mengajak orang-orang di desa Hurun yang bekerja
di tempat wisata,misalnya di pantai yang terdapat turis manca
Negara untuk berinteraksi langsung dengan mereka.
Materi pembelajarannya antara lain kosakata tentang
salam,kemudian kosakata tentang harga sewa sebuah perahu
ketika ingin menyebrang ke pulau,menyewa fasilitas banana boats
dan lain sebagainya.
Gambar 4.2 Bimbingan belajar cara menjadi tour guide
xxxiv
Gambar 4.3 Sosialisasi Donor Darah
xxxv
C. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian
1. Faktor Pendukung
Beberapa faktor pendukung pelaksanaan program kami,
yaitu:
2. Faktor Penghambat
Dalam melakukan kegiatan selain mendapatkan faktor
pendukung, kamipun mempunyai hambatan selama 40 hari kami
mengabdi kepada masyarakat.
xxxvi
a. Harapan yang besar dari masyarakat desa hurun terhadap
kami yang tidak dapat kami penuhi semua.
b. Padatnya acara desa dan jadwal yang sama antar dusun
Berdasarkan program-program kegiatan yang kami
laksanakan selama Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM), ada
beberapa program yang dapat ditindak lanjuti seperti bimbingan
menulis kaligrafi. Begitu juga dengan sosialisasi akad-akad
mu’amalah yang kami lakukan mendapatkan respon sangat baik
dari masyarakat.
BAB V
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang kami dapatkan dalam kegiatan KPM ini adalah
sebagai berikut:
1. Kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Metro di Desa Hurun Kecamatan Teluk
Pandan Kabupaten pesawaran mendapat sambutan, tanggapan dan
perhatian yang cukup baik dari warga sekitar dan pejabat desa
setempat.
2. Secara keseluruhan, kegiatan Masyarakat (KPM) Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Metro berlangsung dengan baik. Program-
program yang direncanakan dapat terealisasi dengan optimal
walaupun mendapatkan sedikit kendala.
3. Bekal yang kami berikan pada masyarakat pada dasarnya, kami
memberikan dukungan dan pengetahuan untuk dapat meningkatkan
kesejahteraannya, serta adanya dampak positif atas kehadiran kita
baik dampak secara langsung maupun tidak langsung. Maka kita
sebagai mahasiswa harus menjadi motivator dan panutan yang baik
bagi warga di Desa Hurun.
4. KPM yang kami lakukan di Desa hurun. ini dengan tujuan
membawa kenangan-kenangan positif dari kegiatan-kegiatan yang
xxxvii
positif pula yang kami lakukan selama 40 hari kami mengabdi
kepada masyarakat.
5. Tentunya kegiatan KPM yang diadakan oleh Masyarakat (Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Metro mempunyai tujuan di antaranya
menjalin erat hubungan antara lembaga perguruan tinggi sebagai
sumber ilmu pengetahuan dengan masyarakat dan pemerintah
setempat semakin baik, sehingga penanganan di berbagai bidang
pembangunan akan terintegrasi.
B. Rekomendasi
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) merupakan program
pengabdian yang dilaksanakan oleh mahasiswa di desa untuk membantu
menyelesaikan permasalahan yang ada dan menerapkan ilmu untuk
kemajuan desa tersebut.
Hendaknya program-program yang telah kami laksanakan
dimanfaatkan dengan baik dan dapat menjadi motivasi masyarakat untuk
terus maju menjadi masyarakat yang terampil dan berpengalaman.Dan
untuk pelaksana KPM kedepanya supaya lebih terstruktur dan dengan
persiapan yang matang supaya KPM dapat terlaksana lebih baik lagi.
Demikian laporan Akhir Individu Kuliah Pengabdian Masyarakat
(KPM) IAIN Metro Lampung periode I 2020 disusun sebagai salah satu
syarat penilaian KPM. Semoga Laporan Ini dapat mempunyai Manfaat
untuk semua pihak .
xxxviii
xxxix
EPILOG
xl
Dalam perjalanan menuju desa tempatnya KPM terfikir dalam
benaknya tentang teman-teman satu kelompok yang belum di
kenalnya,apalagi saat itu ia berangkat terpisah dari
rombongan,teman-temannya naik minibus sedangkan ia terpisah
menaiki pick up bersama koper-koper dan barang-barang lain dari
teman-temannya.Terlebih lagi ia memikirkan desa tempatnya
KPM.Ini adalah kali pertama dia mendengar dan mendatangi desa
tersebut.
Yusril,Ria,Maharani,Ali,Roro,Lutfi,Melati,Wida,Inung,Anita,
Cucu,dan dirinya sendiri adalah anggota kelompok KPM
nya.Mereka adalah teman serumah selama 40 hari,teman membuat
jadwal piket,merencanakan program kerja dan tentu saja tim untuk
mengabdi di desa Hurun.Tidak butuh waktu lama bagi kami untuk
beradaptasi,tidur,makan,kehujanan,kepanasan yang kami rasakan
bersama-sama membuat kami semakin dekat setiap hari,satu sama
lain di antar kami sudah menganggap sebagai keluarga.
Berbagai kegitan kami lakukan sampai akhirnya kami
bertemu dengan para pemuda dan pemudi desa Hurun.Awalnya kami
sempat berprasngka buruk karena latar belakang perbedaan
suku.Namun semuanya melebur menjadi sebuah keindahan penuh
warna ketika kami bias menyatukan perbedaan tersebut.
KPM benar-benar mengajari kami untuk belajar hidup di
dalam nyatanya bukan katanya.KPM sering memberikan situasi yang
tidak terduga,kegiatan melenceng dari perencanaan yang sudah
tersusun rapi.Hal-hal yang terjadi tersebut membuat kami semakin
siap menghadapi situasi apapun.
xli
BIOGRAFI PENULIS
xlii
Gatot Munandar lahir di Lampung 25 Desember 1997.Memulai pendidikan
di TK PGRI Lampung Timur,kemudian melanjutkan pendidikan di SD
Negeri Itik Rendai,setelah lulus kemudian melanjutkan di SMP Negeri 1
Bandar Sribhawono,Kemudian di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono.Karena
keterbatasan biaya beliau harus menunda setahun untuk melanjutkan kuliah.
xliii
DAFTAR PUSTAKA
IsbandiRukmintoAdi,
IntervensiKomunitasPengembanganMasyarakatsebagaiUpayaPembe
rdayaanMasyarakat, (Jakarta, PT RajagrafindoPersada, 2008)
xliv
LAMPIRAN
xlv
Kegiatan belajar mengajar di TPA
xlvi
Qosidahan Remaja Risma
Silaturahmi Tetangga
xlvii