Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN

KULIAH PENGABDIAN MASYARAKAT DARI RUMAH

(KPM-DR) IAIN METRO

Di Susun Oleh :

NAMA NPM
SEPTIAN ALDI SYAPUTRA 1601070120

Judul Kegiatan :

LEMBAGA PENELITIN DAN PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

TAHUN 2020
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR KULIAH
PENGABDIAN MASYARAKAT DARI RUMAH (KPM-DR)
IAIN METRO

“Judul Kegiatan”

Laporan ini telah disetujui dan disahkan pada tanggal ......................

Mengetahui,

Pelaksana Dosen Pembimbing Lapangan

Septian Aldi Syaputra Andree Tiono K, M.Pd.I


NPM 1601070120 NIDN. 201809770
KATA PENGANTAR

ii
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kesehatan selama
masa pandemic seperti saat ini dalam melaksanakan Kuliah Pengabdian
Masyarakat dari rumah (KPM-DR) serta dalam penyusunan laporan akhir.
Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.

Penulis menghaturkan terimaksih kepada

1. Prof. Dr. Hj. Enizar, M.Ag , sebagai Rektor IAIN Metro.


2. Dr. Zainal Abidin, M.Ag sebagai ketua LP2M yang telah memberikan
bimbingan.
3. Bapak Andree Tiono K, M.Pd.I sebagai dosen pembimbing lapangan
yang telah memberikan bimbingan dan arahan.
4. Ketua RT 027 RW 009 Kelurahan Yosomulyo Kecamatan Metro
Pusat, Bapak Suranto Selaku ketua RT setempat
5. Seluruh tokoh masyarakat serta tokoh agama Kelurhan Yosomulyo
yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu dalam membantu
mensukseskan KPM-DR mahasiswa IAIN Metro.
6. Teman-teman seperjuangan kelompok KPM di Kota Metro yang telah
memberikan motivasi dan dukungan dalam menyelesaikan laporan
akhir Individu ini.

Semoga laporan ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas


kepada pembaca. Walaupun laporan ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun.
Terima kasih.

Metro, 8 Agustus 2020

Septian Aldi Syaputra

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................... iii
KATA PENGANTAR........................................................................... iv
DAFTAR ISI.......................................................................................... v
DAFTAR TABEL.................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR............................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ ix
ABSTRAK.............................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ..................................................................... 1
B. Kondisi Umum desa............................................................... 2
C. Permasalahan ......................................................................... 3
D. Fokus dan Prioritas Program.................................................. 3
E. Sasaran dan Target.................................................................. 4
F. Jadwal Pelaksanaan Program.................................................. 4
G. Pendanaan .............................................................................. 5
H. Sistematika Penyusunan......................................................... 6

BAB II MERTODE PELAKSANAAN PROGRAM


A. Metode Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat.............. 7
B. Pendekatan dan pemberdayaan Masyarakat........................... 12

BAB III KONDISI DESA


A. Sejarah Singkat Desa.............................................................. 14
B. Letak Greografis..................................................................... 15
C. Struktur Penduduk.................................................................. 16
D. Sarana dan Prasarana.............................................................. 18

BAB IV HASIL PENGABDIAN DAN PEMBERDAYAAN


A. Kerangka Pemecah Masalah................................................... 19
B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pengabdian dan Pemberdayaan. . 19
C. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Hasil 23

iv
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan ............................................................................ 24
B. Rekomendasi .......................................................................... 24

Epilog
A. Kesan Masyarakat atas Pelaksanaan KPM.................................. 26
B. Penggalan Kisah Inspiratif.......................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA
BIOGRAFI SINGKAT
LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

v
DAFTAR GAMBAR

vi
20
21
22

BELAJAR BAHASA INGGRIS TENTANG NAMA-NAMA HEWAN

vii
BELAJAR BAHASA INGGRIS TENTANG NAMA-NAMA HEWAN

SOSIALISASI TENTANG COVID-19 DAN JUGA PERSIAPAN PANITIA


QURBAN

viii
ix
Ringkasan Eksekutif

Kuliah Pengabdian Masyarakat dari Rumah (KPM-DR)


merupakan program dari LPPM yang diserahkan kepada mahasiswa
selama 60 hari. KPM-DR IAIN Metro dilaksanakan di Kota Metro.

Sasaran KPM-DR saya adalah Kelurahan Yosonulyo,


Kecamatan Metro Pusat. Kelurahan Yosomulyo merupakan wilayah
yang masih termasuk Desa-Kota dengan tingkat ekonomi rata-rata.
Seperti yang kita tahu, masa Pandemi adalah masa yang sangat sukar
bagi kita, baik dari segi Pendidikan, Pekerjaan, Maupun Peribadatan.

Peserta KPM-DR yang berjumlah 5 orang dari berbagai


jurusan telah melakukan beberapa bentuk sosialisasi penyuluhan dan
pengabdian di berbagai desa di Kota Metro. Beberapa kegiatan
tersebut diantaranya 1) Sosialisasi tentang Covid 19. 2) Bimbingan
belajar di masa Pandemi. 3) Sosialisasi tentang Langkah-langkah
prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

x
ABSTRAK

. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala atas


rahmat dan ridho-Nya sehingga kami dapat melaksanakan program
Kuliah Pengabdian Masyarakat dari Rumah (KPM-DR) periode II
tahun 2020 di Kota Metro,

Program KPM diselenggarakan mulai dari tanggal 1 Juli 2020


hingga 29 Agustus 2020 oleh IAIN Metro di bawah unit Lembaga
Pusat Pengabdian Masyarakat (LPPM). Kegiatan ini saya fokuskan
pada beberapa bidang yaitu, bidang keagamaan, kesehatan dan
bidang pendidikan. Mengingat situsai dan kondisi, dimana Virus
Korona Dalam bidang keagamaan, mencakup beberapa macam
program, antara lain Kegiatan pengajian rutin. Dalam bidang
kesehatan, mencakup program senam rutin. Dalam bidang sosial,
mencakup memperindah taman baca. Dalam bidang pembangunan,
mencakup program pembuatan plang jalan. Dalam pelaksanaan
kegiatan KPM, program dan kegiatan yang telah dilaksanakan
merupakan hasil bimbingan dari pembimbing dan juga dukungan dari
segenap masyarakat Desa Hurun serta kerja sama tim yang dibangun
dengan kuat.

Pelaksanaan KPM sangat erat hubungannya dengan Tri


Darma Perguruan Tinggi karena merupakan refleksi dari bentuk
pengabdian kepada masyarakat. Pelaksanaan KPM ini bukanlah
hanya sebagai penggugur kewajiban tugas yang diberikan oleh
univesitas, namun juga bentuk nyata kontribusi mahasiswa untuk
turut bersinergi dengan pemerintah dalam pembangunan masyarakat.
Karena itu dalam pelaksanaannya regulasi yang diterapkan dari
waktu ke waktu terus mengalami perubahan. Hal ini tidak terlepas
dari keperdulian pemegang kewenangan dalam mewujudkan tujuan
utama program ini diberlangsungkan. Begitu juga dengan
pelaksanaan KPM tahun 2020 ini.

Alhamdulillah, pada tahun ini kami diamanahkan untuk


membina Kelompok KPM Desa Hurun. Adapun nama mahasiswa/i
tersebut yaitu, M. Yusril Hardian, Ali Supangat, Gatot Munandar,
Roro Wijayanti Puspito Ningdiah, Dwi Ria Latifah, Nur Wasilatul

xi
Mahmudah, Anita Rahayu, Maharani, Lutfi Hidayati, Cucu Purnama
Sari, Widayanti, Melati.

Selaku dosen pembimbing, saya berharap semoga Desa Hurun


bukan hanya sekedar tempat untuk saling silaturahim antar anggota
KPM, yang ujung-ujungnya cuma mengejar secarik sertifikat
bernilai, agar bisa dijadikan persyaratan sidang skripsi kelak,
melainkan hendaknya menjadi ladang amaliah, ladang bakti
mahasiswa IAIN Metro kepada masyarakat disana dan Allah
Subhanahu wa Ta’ala.

Terakhir, kami ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh


warga Desa Hurun yang telah berkenan menerima mahasiswa IAIN
Metro melakukan program KPM serta para pemuka Desa dan
pemuka agama. Penghargaan setinggi-tingginya tak lupa kami
ucapkan kepada pihak pemerintah Desa yang telah memberi izin
sehingga kegiatan KPM sehingga dapat berjalan dengan baik dan
didukung penuh oleh warga.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Metro,25 Februari 2020


Dosen Pembimbing Lapangan

Drs. Mokhtaridi Sudin, M.Pd


NIP. 195808311981031001

xii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
KPM-DR adalah sebuah Kuliah Pengabdian dari rumah yang
wajib dilaksanakan oeh mahasiswa dengan tetap harus berada di
lingkungan rumah saja, mengingat bahwa saat ini Covid 19 sudah
memakan korban jiwa yang tidak sedikit akibat virus Korona.
Program KPM-DR menempatkan mahasiswa IAIN Metro selama
kurun 1 Bulan 29 hari, yakni dari tanggal 1 Juli 2020 sampai 29
Agustus 2020. Walaupun berada di lingkungan rumah, menjaga jarak
(Physical Distancing) aalah hal nomor 1 yang wajib dilakukan oleh
Mahasiswa KPM-DR agar terhindar dari paparan Covid-19. Selama
masa Pandemi seperti saat ini, Mahasiswa bertugas untuk
memberikan penyuluhan tentang pengertian Covid-19,
bersosisialisasi dengan masyarakat tentang cara prilaku hidup bersih
dan sehat Selama masa Pandemi, dan mengajarkan anak-anak supaya
giat belajar walaupun belajar daring (via online)
.
Dinamika pun terjadi di dalam masyarakat selama masa
pandemic seperti saat ini. Di dalam KPM-DR ini, mahasiswa
diberikan kesempatan untuk belajar memcahkan permasalahan
kemasyarakatan sekaligus membantu memberikan alternative
pemecahan masalah dengan menggunakan cara berfikir analitis, kritis
dan kreatif. Mahasiswa dan masyarakat bersama-sama melakukan
edukasi tentang covid-19, bahaya pencegahan penularan, memutus
rantai penyebaran, sert sadar akan arahan pemerintah terkait
pandemic covid-19. Mahasiswa juga terlibat dan berperan aktif dalam
melakukan upaya peningkatan kapasitas masyarakat, ketahanan
ekonomi, pangan, sosial, pendidikan, dan budaya masyarakat serta
memanfaatkan potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap daerah
masing-masing untuk menjadi desa yang tangguh dalam menghadapi
masa andemi seperti saat ini.
KPM-DR di harapkan dapat mengasah kemampuan peserta
KPM-DR untuk dapat membangun kerja sama tim lintas keilmuan,
dan juga kepemimpinan mahasiswa dalam mengelola program
pencegahan dan penularan covid-19 di daerahnya masing-masing.
KPM-DR IAIN Metro 2020 yang dilaksanakan pada periode II tahun
akademik 2020/2021 ini diharapkan mampu menjadi sarana
penggerak partisipasi aktif masyarakat dalam mencegah dan
menanggulangi pandemic covid-19.

xiii
Program kerja individual saya sebagai berikut :
1. Program Keagamaan Umum ( Bidang Agama )
2. Program Pendidikan ( Bidang Sesuai Jurusan )
3. Program Penunjang ( Bidang Kesehatan )

Penulis telah melakukan survey, dan menemukan ada beberapa


permasalahan yang ada di kelurahan Yosomulyo, antara lain sebagai
berikut:
1. Kurangnya pengetahuan anak-anak tentang kisah Nabi dalam
memerangi kaum Kafir yang masih menyembah berhala dan
melupakan Allah
2. Kurangnya pengetahuan anak-anak tentang nama-nama hewan
menggunakan bahasa Inggris ; cara menyebutkan nominal angka
dan tahun menggunakan bahasa Inggris, dan juga kurang
memahami apa saja nama-nama mata uang yang ada di berbagai
negara.
3. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai Apa sih itu covid
19, bagaimana cara menanggulanginya, gejala apa saja yang
biasanya timbul pada covid-19 dan menegur masyarakat yang
masih bandel tidak memakai masker di masa Pandemi seperti saat
ini.
Dari beberapa permasalahan yang ada di Desa Hurun saya
memilih dan akan melakukan program sebagai berikut :
a. Bidang Keagamaan Umum (Sosialisasi tentang ulasan Nabi Nuh
AS dalam mengajak kaumnya untuk menyembah dan mengingat
Allah setiap saat)
b. Bidang Pendidikan (Bimbingan belajar tentang nama-nama
hewan menggunakan bahasa Inggris).
c. Bidang Penunjang(sosialisasi penjelasan Covid 19 dan membagi-
bagikan masker kepada Masyrakat).

B. Tujuan dan Sasaran


Tujuan dilaksanakannya KPM-DR kali ini adalah untuk :
1. Meningkatkan kesadaran dan kepeduliaan masyrakat
terhadap wabah Covid-19, yaitu dengan memberikan
penyuluhan tentang prilaku hidup bersih dan sehat,
cara mencuci tangan yang baik dan benar, serta
memberikan sosialisasi akan pentinya menggunakan
masker dan menjaga jarak mnimal 1 meter.
2. Memberikan dorongan kepada anak-anak di
lingkungan sekitar agar giat belajar dengan cara

xiv
dengan mengisi hari-hari mereka selama daring yaitu
mengajar mengaji, mengajar bahasa Inggris, dan
sebagainya.

Sasaran

Sasaran atau target KPM-DR periode II adalah

1. masyarakat yang berada lingkungan tempat tinggal


mahasiswa
2. Anak-anak yang berada di sekitar lingkungan
rumah.
3. Seluruh masyarakat di Indonesia umumnya yang
dilakukan dengan bantuan media sosial.

C. Hasil yang diharapkan

Penulis telah melakukan survey, dan menemukan hasil setelah


mengajar dan juga memberikan penyuluhan kepada Masyarakat,
antara lain :
1. Anak-anak lebih giat belajar dan mencari tahu kisah-kisah Nabi,
terutama Nabi Nuh. Mereka beranggapan bahwa Perjuangan Nabi Nuh
AS dalam mengajaknya kaumnya sangatlah berat. Mereka sangat riang
ketika di putarkan video animasi tentang kisah Nabi Nuh AS melalui
Laptop. Dengan begitu, mereka tertarik untuk belajar di rumah dengan
memanfaatkan teknologi ketika masa pandemic saat ini. Di harapkan
bahwa pandemic bukan jadi penghalang mereka untuk belajar,
meskipun tidak pergi ke sekolah.
2. Anak-anak lebih beranggapan bahwa ternyata Bahasa Inggris itu
tidaklah sulit. Bahasa Inggris itu menyenangkan. Seiring dengan
majunya era Globalisasi, anak-anak tidak akan kalah saing dengan
anak-anak di Negara lain karena sudah dapat berbicara bahasa Inggris
sejak dini.
3. Masyarakat lebih menyadari, ternyata jika kita tidak menggunakan
masker, resiko penyebaran covid-19 lebih cepat meluas. Selain itu,
tidak mencuci tangan juga menjadi faktor utama terjangkit virus
korona. Masyarakat berharap agar mereka selalu sehat dengan
menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) serta berdoa kepada

xv
Allah supaya dijauhkan dari musuh nyata selain korupsi, yaitu Covid-
19.

D. Strategi Kegiatan
Tahapan-tahapan yang dijalankan

xvi
E. Jadwal Pelaksanaan Program
Dalam pelaksanaan program kerja Kuliah pengambian Masyarakat
(KPM) penulis mempunyai jadwal pelaksanaan program yang di
susun sebagai berikut:

Tabel 1.1 Jadwal Pelaksanaan Program Kerja

No Program Kerja Waktu

Pembinaan belajar mengajar Jum’at, minggu, selasa


1 TPA dusun kunyaian pukul 18.30 – 20.00 wib.

Pembinaan belajar mengajar Setiap hari pukul 15.00-


2 Taman baca baru 17.00 wib

Pembinaan belajar mengajar Jum’at sabtu, minggu, pukul


3 taman baca lama 15.00- 17.00 wib.

Pembinaan anak-anak PAUD Senin dan selasa, pukul


4 kuntum mekar 08.00 - 10.00 wib.

Pengajian rutin ibu-ibu Selasa,rabu, Pukul 20.00-


5
22.00 wib.
Qosidaha ibu-ibu dan remaja Jum’at, pukul 20.00 s/d
7 selesai

xvii
Sosialisasi serta kegiatan donor Senin 10 februari 2020 ,
8 darah pukul 08.00- s/d selesai

Sosialisasi Akad-Akad Rabu, 29 Januari 2020,


9 Mu’amalah pukul 09.00 sd/selesai

Senam rutin ibu-ibu Minggu , pukul 07.00 wib.


10

F. Pendanaan
Untuk pelaksanaan pogram kerja tentunya ada beberapa yang
menggunakan dana, maka dari itu penulis menyusun anggaran pendanaan
dalam pelaksanaan program kerja, yaitu :
Tabel 1.2 Anggaran Pendanaan

Program Kerja Anggaran Sumber Dana


Sosialisasi tentang tata FREE -
cara berwudhu yang baik
dan benar
Bimbingan Belajar cara FREE -
menjadi tour guide
Sosialisasi donor darah Rp. 400.000 Dana KPM
serta kegiatan donor
darah

A. Sistematika Penyusunan
Dalam penyusunan program kerja yang dilakukan oleh peserta KPM
periode I berdasarkan identifikasi masalah dan potensi yang ada di
lingkungan masyarakat. Sehingga yang ditetapkan dapat dilaksanakan
dengan baik dan mendapatkan dukungan dari masyarakat. Dalam
penyusunan laporan akhir individu memperhatikan faktor-faktor sebagai
berikut :

a. Tujuan dan manfaat rencara program kerja yang disusun.


b. Jenis laporan akhir yang mendorong terciptanya kerja sama antara
peserta KPM dengan Pemerintah Desa, Aparatur Desa dan
masyarakat.

xviii
c. Pengaruh dari pelaksanaan program kerja yang dilakukan.

xix
BAB II
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN PROGRAM

A. Pelaksanaan KKN dari Rumah

1. Participatory Action Research (PAR)


PAR merupakan suatu pendekatan untuk mewujudkan
perubahan sosial yang mencakup perubahan
paradigma/pemahaman, tindakan, dan relasi sosial yang
didasarkan pada prinsip kesetaraan, kebersamaan, dan keadilan,
dan kemerdekaan. Perubahan tersebut bertujuan mengubah
masyarakat pasif kepada masyarakat aktif.1 Inti teori dan praktek
PAR adalah sebagai berikut:
a. Sebuah gerakan sosial dengan semangat pembebasan diri dari
belenggu ideologi dan relasi kuasa yang menghambat manusia
mencapai perkembangan harkat dan martabat
kemanusiaannya;
b. Sebuah upaya dan proses yang memungkinkan masyarakat
memiliki kesempatan untuk menguasai ilmu pengetahuan dan
membangun kekuatan politik melalui penelitian kritis,
pendidikan pembebasan, dan tindakan sosial-politik;
c. Proses masyarakat membangun kesadaran diri melalui dialog
dan refleksi kritis;
d. Riset sosial dengan prinsip:
1) Produksi pengetahuan oleh masyarakat (selanjutnya
disebut komunitas) mengenai agenda kehidupan mereka
sendiri,
2) Partisipasi dalam pengumpulan dan analisa data, dan
3) Kontrol mereka terhadap penggunaan hasil riset.
e. Orientasi komunitas lebih pada proses perubahan relasi sosial
(Transformasi sosial)
Dalam menggunakan metode PAR ada beberapa
paradikma yang harus diketahui, yaitu sebagai berikut:
a. Ontologi:
Perubahan sosial dapat diciptakan dan sekaligus menjadi
tujuan.
1
Agusafandi, dkk, Modul Participatory Action Reseacrh (PAR) (IAIN Sunan Ampel
Surabaya: Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) 2013)

xx
b. Epistemologi:
1) Proses perubahan adalah partisipatif dan melibatkan
interaksi belajar antara researcher dan partisipan.
2) Hanya melalui perubahan sosial berkeadilan orang-orang
yang berada di level bawah dapat menapaki kehidupan
yang lebih baik.
a. Methodologi:
Peneliti bertindak sebagai seorang fasilitator, dan aktiv
dalam proses perubahan yang diupayakan.
b. Pengumpulan Data:
1) Tidak ada teknik yang baku, melainkan diciptakan secara
kreatif sesuai kondisi yang dihadapi.
2) Qualitative interviewing berupa wawancara mendalam
tentang suatu masalah, catatan lapangan secara rinci.
3) Validasi Temuan-temuan:
Proses siklus menciptakan keterkaitan antara teori dan
praktik.
Metode PAR juga memiliki prinsip-prinsip yang perlu
kita ketahui dan pahami sehingga kita dapat menggunakan
metode ini dengan baik dan benar, prinsip-prinsip metode PAR
adalah sebagai berikut:
a. Pendekatan untuk meningkatkan kehidupan sosial dengan cara
merubahnya.
b. Keseluruhan bentuk partisipasi dalam arti yang murni
c. Kerjasama
d. Membangun mekanisme kritik diri komunitas
e. Proses membangun pemahaman sistematis
f. Melibatkan sebanyak mungkin orang dalam teoritisasi
kehidupan sosial mereka
g. Menempatkan pengalaman, gagasan, pandangan, dan asumsi
sosial individu maupun kelompok untuk diuji
h. Mensyaratkan dibuat rekaman proses secara cermat
i. Semua orang harus menjadikan pengalamannya sebagai objek
riset
j. Merupakan proses politik
k. Mensyaratkan adanya analisa kritis
l. Memulai suatu isu kecil
m. Memulai dengan siklus proses yang kecil
n. Memulai dengan kelompok sosial yang kecil untuk
berkolaborasi
o. Mensyaratkan semua orang mencermati dan membuat
rekaman

xxi
p. Mensyaratkan semua orang memberikan alasan rasional yang
mendasari kerja sosial mereka.

PAR merupakan kegiatan riset yang berbeda dengan


metode penelitian ilmiah lainnya yang biasa dilakukan oleh para
akademisi, lembaga survey, dll. Di dalam metode penelitian
ilmiah pada umumnya seorang researcher menjadikan suatu
kelompok masyarakat hanya sebagai objek yang diteliti untuk
mendapatkan suatu inti permasalahan tanpa memberikan
perubahan (transformasi) nilai di dalam suatu masyarakat
tersebut.2

2. Asset Based Community Development (ABCD)


Tiap aspek kehidupan dan setiap orang dalam sebuah
organisasi atau komunitas punya potensi untuk berkontribusi
dengan cara yang unik. Lingkungan fisik dan tempat kita hidup
adalah sumber berkelimpahan aset-aset atau peluang-peluang
yang kurang dimanfaatkan. Kelompok yang paling kuat dan saat
ini paling berpengaruh dalam mempromosikan cara berpikir
berbasis aset adalah Asset Based Community Development
(ABCD) yang pertama kali diperkenalkan di School of Education
and Sosial Policy di Northwestern University, Illinois, Amerika
Serikat.
Pemberdayaan masyarakat berbasis aset berawal dari
hasil kerja yang dilakukan sebagai bagian dari gerakan
masyarakat dan perjuangan di daerah-daerah kumuh sekitar
Chicago di Amerika Serikat. Kegiatan pengorganisasian
masyarakat dirancang untuk merebut kekuasaan dari kelas
menengah dan kelas atas, karena upaya memberdayakan
masyarakat yang berada di wilayah-wilayah miskin terus
menerus berakhir dengan kekecewaan dan kepasrahan untuk
menerima bantuan dan ketergantungan pada pihak lain
diantaranya pemerintah daerah.
Pendekatan berbasis aset yang dikenal sebagai ABCD
merupakan riset hasil penemuan Jody Kretzmann dan John
McKnight selama lima tahun tentang inisiatif-inisiatif komunitas
yang menuang keberhasilan dan diterbitkan dalam sebuah buku
yang berjudul “Building Communities from the Inside Out” atau
“Membangun Komunitas dari Dalam ke Luar”. Dalam bukunya,
mereka menjelaskan bagaimana komunitas lokal dan kondisi
Tedy Cahyono, “RISET AKSI PARTISIPATORIS | RESEARCH INFORMASI
2

CENTER,”com

xxii
kehidupan sosialnya. Setelah hasil penelitiannya diterbitkan,
mereka mendirikan Departemen Asset Based Community
Development di AS. ABCD institute masih terus
mengembangkan dan menyediakan sumber daya serta
menginspirasi komunitas di seluruh dunia dengan pendekatan
radikal terhadap pemberdayaan masyarakat.
Metode pendekatan dengan menggunakan Asset Based
Community Development (ABCD), mengutamakan pemanfaatan
aset dan potensi yang ada disekitar dan dimiliki oleh pemuda
atau komunitas masyarakat. Masyarakat merupakan aset yang
berharga bagi sebuah desa. Adanya pemuda merupakan generasi
penerus untuk melanjutkan dan mengisi pembangunan yang
berlangsung atau yang akan datang. beragaman masyarakat desa
dapat digabungkan dengan melihat keterampilan atau potensi
yang ada pada setiap masyarakat. Ketrampilan dari setiap
masyarakat di jadikan satu dalam wadah kelompok ibu PKK.
Dengan adanya sebuah agrowisata bisa menjadikan
sebuah kemajuan bagi masyaraka untuk mengembangkan
desanya agar bisa meningkatkan ekonomi. Dan disebuah
lembaga masyarakat bisa menjadikan perubahan yang
berkelanjutan. Perubahan ini bisa mengikutkan partisipasi aktif
bagi warga desa sehingga bisa mengetahui perubahan yang
diinginkan dan bisa melanjutkan kedepannya. Warga desa juga
bisa mengontrol pembangunan agrowisata yang ada didesa.
Masyarakat desa juga ikut serta sebagai aktor berjalannya
pengembangan agrowisata dengan dampingan pihak-pihak yang
terkait. Dalam Metode ABCD memiliki lima langkah kunci
untuk melakukan proses riset pendampingan diantaranya:
a. Discovery (Menemukan)
Proses menemukan kembali kesuksesan dilakukan
lewat proses percakapan atau wawancara dan harus menjadi
penemuan personal tentang apa yang menjadi kontribusi
individu yang memberi hidup pada sebuah kegiatan atau
usaha. Pada tahap discovery, kita mulai memindahkan
tanggung jawab untuk perubahan kepada para individu yang
berkepentingan dengan perubahan tersebut yaitu entitas lokal.
Pendamping melakukan wawancara kepada
masyarakat Petani agrowisata tentang berkembangnya usaha
penanaman Belimbing. Wawancara tersebut dapat digiring
untuk mengetahui aset dan potensi yang ada. Wawancara ini
bersifat cerita antara masyarakat dengan pendamping

xxiii
sehingga yang banyak berbicara nantinya adalah masyarakat
petani agrowisata.

b. Dream (Impian)
Dengan cara kreatif dan secara kolektif melihat masa
depan yang mungkin terwujud, apa yang sangat dihargai
dikaitkan dengan apa yang paling diinginkan. Pada tahap ini,
setiap orang mengeksplorasi harapan dan impian mereka baik
untuk diri mereka sendiri maupun untuk organisasi. Sebuah
mimpi atau visi bersama terhadap masa depan yang bisa
terdiri dari gambar, tindakan, kata-kata, dan foto.
Setelah melakukan wawancara kepada masyarakat
agrowisata pendamping mulai mengetahui impian atau
keinginan masyarakat Pekon Bandar Jaya. Setelah mengetahui
keinginan atau impian maka langkah selanjutnya yaitu
merancang sebuah kegiatan untuk memenuhi impian
masyarakat.
c. Design (Merancang)
Proses di mana seluruh komunitas (atau kelompok)
terlibat dalam proses belajar tentang kekuatan atau aset yang
dimiliki agar bisa mulai memanfaatkannya dalam cara yang
konstruktif, inklusif, dan kolaboratif untuk mencapai aspirasi
dan tujuan seperti yang sudah ditetapkan sendiri.
Proses merencanakan ini merupakan proses cara
mengetahui aset-aset yang ada pada masyarakat agrowisata.
Aset yang terlihat di wilayah Desa Ngringinrejo adalah
agrowisata Belimbing dan Jambu merah. Aset ini yang akan
dimanfaatkan untuk memenuhi impian masyarakat Pekon
Bandar Jaya.
d. Define (Menentukan)
Kelompok pemimpin sebaiknya menentukan ‘pilihan topik
positif’: tujuan dari proses pencarian atau deskripsi mengenai
perubahan yang diinginkan. Pendampingan dengan masyarakat
terlibat dalam Focus Group Discussion (FGD). Pada Proses FGD
pendamping dan masyarakat menetukan fokus pembahasan.
Fokus pembahasan yang akan dibahas berupa hal yang
positif. Poses FGD tersebut bisa berjalan dengan lancar kalau
sudah disepakati pembahasan yang akan dibahas dalam diskusi
antara pendamping dan masyarakat Pekon Bandar Jaya serta
masyarakat sekitar agrowisata.

xxiv
e. Destiny (Lakukan)
Serangkaian tindakan inspiratif yang mendukung proses
belajar terus menerus dan inovasi tentang “apa yang akan terjadi.”
Hal ini merupakan fase akhir yang secara khusus fokus pada cara-
cara personal dan organisasi untuk melangkah maju. Langkah
yang terakhir adalah melaksanakan kegiatan yang sudah disepakati
untuk memenuhi impian masyarakat dari pemanfaatan aset. Selain
untuk memenuhi impian masyarakat agar berkembangnnya
agrowisata Belimbing bisa meluas.
Teori pada dasarnya adalah petunjuk (guide) dalam melihat
realitas di masyarakat. teori dijadikan pola pikir dalam memecahan
suatu masalah yang ada masyarakat. Pendampingan ini
menggunakan pendekatan teori Asset Based Community
Development (ABCD), yang mengutamakan pemanfaatan aset dan
potensi yang ada disekitar dan dimiliki oleh masyarakat. Untuk
kemudian digunakan sebagai bahan yang memberdayakan
masyarakat itu sendiri.
Dari kedua pengabdian dan pemberdayaan masyarakat
tersebut di atas kami penggunakan sistem PAR, karena sistem
PAR merupakan suatu pendekatan untuk mewujudkan perubahan
sosial yang mencakup perubahan paradigma/pemahaman,
tindakan, dan relasi sosial yang didasarkan pada prinsip
kesetaraan, kebersamaan, dan keadilan, dan kemerdekaan.
Perubahan tersebut bertujuan mengubah masyarakat pasif
kepadada masyarakat aktif. Sistem PAR ini sangat mudah dan
dimengerti sehingga banyak digunakan dalam pengabdian dan
pemberdayaan dalam masyarakat.

B. PENDEKATAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


Ada tiga jenis pendekatan yang bisa digunakan untuk
membantu bagi tenaga penyuluh,fasilitator, agen pembaharuan serta
lembaga pemerintah dalam melakukan kegiatan pemberdayaan
masyarakat diantaranya:
1. Pendekatan Mikro
Dalam hal ini kegiatan pemberdayaan dilakukan pada
kelompok sasaran sifatnya individual misalnya dalam bentuk
konseling,bimbingan serta pengendalian stress yang mana
tujuannya tentu saja dimaksudkan untuk melatih serta memberi
bimbingan bagi para kelompok sasaran (penerima manfaat) untuk
melaksanakan kegiatannya sehari-hari.Dengan kata lain model
pendekatan ini bisa juga disebut dengan pendekatan yang
berpusat pada tugas.

xxv
2. Pendekatan Mezzo
Tidak seperti halnya dengan pendekatan mikro yang mana
pemberdayaan dilakukan secara individual maka justru dalam
pendekatan ini pemberdayaan dilakukan terhadap sekelompok
penerima manfaat.Dalam hal ini,tujuan kegiatan pemberdayaan
dilakukkan terhadap sekelompok klien dengan harapan
pemanfaatan kelompok dapat difungsikan sebagai
media,pendidikan,pelatihan dan interfensi sehingga diharapkan
dapat meningkatkan pengetahuan keterampilan,kesadaran,
membentuk sikap serta meningkatkan kemampuan kelompok
sasaran (penerima manfaat ) dalam mengatasi berbagai pesoalan
yang mereka hadapi.
3. Pendekatan Makro
Untuk tipe pendekatan ini biasa juga disebut sebagai
strategi sistem besar dengan alasan penerima manfaat (klien)
diarahkan pada suatu lingkungan yang lebih luas.Selain itu ada
beberapa jenis strategi yang bisa dikategorikan dalam pendekatan
makro diantaranya perencanaan sosial ,aksi sosial, kampanye,
perumusan kebijakan, lobbying serta manajemen
konflik.Disamping itu pendekatan ini juga melihat para penerima
manfaat (kelompok sasaran) sebagai kelompok yang memiliki
kemampuan dalam memahami baik itu situasi mereka sendiri
maupun cara memilih strategi yang dinilai tepat untuk
mengatasinya.
Dari ketiga pendekatan tersebut, kami menggunakan
pendekatan mikro, yaitu kegiatan pemberdayaan yang dilakukan
pada kelompok dan sasaran sifatnya adalah individual, misalnya
dalam bentuk konseling, bimbingan serta pengendalian stress
yang mana tujuannya tentu saja dimaksudkan untuk melatih serta
memberi bimbingan bagi para kelompok.

xxvi
BAB III
KONDISI LOKASI KPM

A. Sejarah Singkat Desa Hurun


Pada abad ke 18 desa Hurun dihuni oleh sekelompok orang
penduduk asli lampung. Desa hurun disahkantahun 1893 dalam masa
pemerintahan colonial belanda dengan penduduk asli suku lampung.
Nama desa hurun berasal dari kata eren yang berarti pemberhentian,
karena Desa Hurun dahulunya merupakan daerah pemberhentian
orang yang akan melintas untuk menempuh jarak yang jauh.

Dalam perkembangannya Desa Hurun mengalami perubahan


berada dalam wilayah suatu kecamatan sebanyak 4 (empat) kali,
yaitu:

1. Tahun 1883 termasuk dalam wilayah kecamatan Teluk Betung


2. Tahun 1969 termasuk dalam wilayah kecamatan Panjang
3. Tahun 1983 termasuk dalam wilayah kecamatan padang cermin
4. Tahun 2014 termasuk di dalam wilayah kecamatan Teluk Pandan
Desa yang terbentuk pada tahun 1863 adalah bekat
perjuangan adat penduduk.

*Seiring dengan adanya era reformasi pada awal tahun 2001,


Digagas generasi muda didukung segenap lapisan masyarakat di
dusun-dusun tersebut membentuk panitia pemekaran desa yang
diketuai oleh Drs. Bustama Fathoni. Pada tanggal 15 Februari 2003
resmi secara administratif Desa Harapan Jaya terbentuk dan menjadi
Desa Persiapan Harapan Jaya. Dua tahun kemudian tepatnya tanggal
23 Juni 2005 Desa Harapan Jaya resmi menjadi desa difinitip
berdasarkan Surat Keputusan Bupati Lampung Selatan Nomor : 28.
Tanggal 29 Nopember 2005 Desa Harapan Jaya sejak berdiri hingga
kini di Pimpin oleh Drs. BUSTAMA FATHONI sebagai Kepala
Desanya. Sekilas tentang pemerintahan Harapan Jaya:

a. Pada tahun 2003-2005 Desa Harapan Jaya sebagai Desa


Persiapan dipimpin oleh Drs.Bustama Fathoni
b. Pada Tahun 2005-2007 Desa Harapan Jaya resmi menjadi desa
difinitip dipimpin oleh Drs.Bustama Fathoni
c. Tahun 2007-2013 Drs.Bustama Fathoni terpilih menjadi Kepala
Desa Harapan jaya
d. Tahun 2013-2019 Drs Bustama Fathoni Kembali memimpin Desa
Harapan jaya

xxvii
Setelah 15 Tahun berdiri desa Harapan Jaya kini mempunyai 9
(Sembilan) Dusun dan 18 RT diwilayah Desa Harapan Jaya.

B. Letak Geografis
Desa Hurun memiliki luas wilayah 4159 ha dengan perincian
sebagai berikut :
Tabel 3.1 Tata Guna Tanah
NO DATA LUAS TANAH LUAS

1.. Luas persawahan 166,50ha/m2

2. Luas Ladang 20,00ha/m2

3. Luas Perkebunan 875,00ha/m2

5. Luas Peternakan 0,50ha/m2

6. Luas Hutan 350,00 ha/m2

7. Waduk/Danau/Situ - ha/m2

Lahan lainnya 2747,00ha/m2

Total Luas 4159 ha/m2

Letak Desa berada di sebelah Selatan yang merupakan Ibu


Kota Kabupaten Pesawaran, jarak dari Desa hurun ke Kecamatan
Teluk Pandan sekitar 0,30 km, dengan batas-batas sebagai berikut :

Sebelah Utara : desa sukajaya lempasing

Sebelah Timur : Desa cilimus dan REG.19

Sebelah Selatan : Desa hanura

Sebelah Barat : Teluk Lampung.

 KondisiPerekonomian
Jumlah penduduk Desa hurun Sebanyak 3,191 jiwa dengan
penduduk usia produktif 2.680 jiwa, sedangkan penduduk yang
dikategorikan miskin 511 jiwa. Mata pencaharian sebagian

xxviii
penduduk adalah Pekebun sedangkan hasil produksi ekonomis
Desa yang menonjol adalah padi dan kakao.

C. Struktur Penduduk

Tabel 3.2 Jumlah Penduduk

NO PENDUDUK JUMLAH

Jumlah Laki-Laki 1.689 orang

Jumlah Perempuan 1.502orang

Jumlah Total 3.191orang

Jumlah Kepala Keluarga 789 KK

Jumlah RT 15 RT

Jumlah Dusun 5 RW

Kepadatan Penduduk per km

Sumber : Data umum Desa Hurun

Tabel 3.3 Mata Pencaharian Penduduk Desa Hurun

NO JENIS PEKERJAAN LlJUMLAH

1. Petani 568 Orang

2. Buruh Tani 250 Orang

3. Pegawai Negeri Sipil 25 Orang

4. Pedagang/wiraswasta 20 Orang

5. Peternakan 26 Orang

6. Nelayan 26 Orang

7. TNI AD/POLRI 91 Orang

8. Pensiunan 26 Orang

xxix
(PNS/TNI/POLRI)

Bidan 2 Orang

9. Karyawan Perusahaan Swasta 94 Orang

10 Tidak Bekerja 843 Orang

JUMLAH PENDUDUK 2.680 Orang

Sumber : Data umum Desa Hurun


Tabel 3.4 Tingkat Pendidikan

TINGKAT
NO JUMLAH
PENDIDIKAN

1. Taman Kanak-Kanak
211 Orang
(TK)

2. Sekolah Dasar/ Sederajat 934 Orang

4. SMP/Sederajat 335 Orang

5. SMA/Sederajat 643 Orang

6. Tamat SD/sederajat 213 Orang

7. Akademi/ D1-D3 46 Orang

8. Sarjana S1 22 Orang

9. Sarjana S2 2 Orang

10. Pendidikan Keagamaan 25 Orang

Jumlah Total 2.193 Orang

Sumber : Data umum Desa Hurun

D. Sarana dan Prasarana

xxx
Sarana dan prasarana yang terdapat di Desa Hurun Kecamatan Teluk
Pandan Kabupaten Pesawaran sebagai berikut:
Tabel 3.5 Sarana dan Prasarana

SARANA DAN
JENIS SARANA JUMLAH
PRASARANA
- Masjid 6 Buah
Sarana peribadahan
- Mushola 7 Buah
Sarana
Kantor desa 1 Buah
pemerintahan
Sarana pendidikan SD/MI 1 Buah
Sarana umum Olahraga 1 Buah
Sarana kesehatan Posyandu 3 Buah
- Jalan desa (aspal/beton)
1.600 Km
Sarana Transportasi - jalan Provinsi
3,5 Km
(aspal/beton)
- PAMSIMAS 1 Unit
Prasarana air bersih - Sumur Gali 312 Buah
- Sumur Pompa/Bor 65 Buah
- MCK Umum 1 Unit
Prasarana Sanitasi - Jamban Keluarga 406 Buah
dan Irigasi - Saluran Drainase 800 M
- Saluran Irigasi 1.025 Meter

xxxi
BAB IV HASIL
PENGABDIAN DAN PEMBERDAYAAN

A. Kerangka Pemecahan Masalah


1. Uraian Masalah
Berdasarkan hasil identifiksi yang telah dilakukan
permasalahan yang terjadi adalah:
a) Kurangnya kemampuan anak-anak mengenai tata cara
berwudhu yang baik dan benar.
b) Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara
bersosialisasi dengan turis asing.
c) Kurangnya minat masyarakat untuk donor darah.

2. pemecahan masalah
a) Kurangnya kemampuan anak-anak mengenai tata cara
berwudhu yang baik dan benar.
Dengan adanya kegiatan ini di harapkan agar anak-anak
di Desa Hurun menjadi anak-anak yang paham tentang
cara berwudhu yang baik dan benar sesuai dengan aqidah
di Al-Qur’an..
b) Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara
bersosialisasi dengan turis asing.
Dengan adanya bimbingan belajar tentang cara menjadi
tour guide di harapkan masyarakat memahami maksud
dan tujuan turis,sehingga potensi wisata bisa berjalan
dengan baik.
c) kurangnya minat masyarakat untuk donor darah.
dengan adanya sosialisasi serta kegiatan donor darah
yang diberikan kepada masyarakat diharapkan
masyarakat dapat mehahami manfaat donor darah bagi
kesehatan tubuh serta pentingnya darah yang mereka
berikan untuk membantu orang lain.

B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pengabdian dan Pemberdayaan


Selama masa perencanaan program KPM, tidak banyak
kegiatan yang kami persiapkan untuk dilaksakan di Desa Hurun
Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran. Hal ini
dikarenakan kurangnya pengetahuan kami mengenai kondisi,
budaya serta kebutuhan di Desa Hurun. Kami hanya
merencanakan sedikit kegiatan sebelum keberangkatan KPM dan
sisanya kami sesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan Desa

xxxii
Hurun disaat kami telah tiba di lokasi KPM. Program yang kami
rencanakan serta laksanakan dalam kegiatan KPM telah melalui
proses observasi kebutuhan dan disesuaikan dengan kemampuan
mahasiswa dalam melaksanakannya. Adapun kegiatan yang telah
kami laksanakan adalah sebagai berikut :

1. Sosialisasi tentang tata cara berwudhu yang baik dan benar


Menurut saya masih memerlukan bimbingan dan binaan
tentang tata cara berwudhu yang baik dan benar sesuai dengan
aqidah di dalam Al-Qur’an.
Karena pembelajaran tentang bberwudhu sebagai syarat sah salat
harus ditanamkan sejak dini untuk membiasakan anak-anak..
Pembinaan ini diikuti oleh anak-anak SD dengan jumlah hampir
20 anak.
Gambar4.1 Sosialisasi tentang tata cara berwudhu yang baik
dan benar

xxxiii
2. Bimbingan Belajar Tentang cara menjadi Tour Guide
Bimbingan belajar menjadi tour guide yang saya lakukan
adalah dengan mengajak orang-orang di desa Hurun yang bekerja
di tempat wisata,misalnya di pantai yang terdapat turis manca
Negara untuk berinteraksi langsung dengan mereka.
Materi pembelajarannya antara lain kosakata tentang
salam,kemudian kosakata tentang harga sewa sebuah perahu
ketika ingin menyebrang ke pulau,menyewa fasilitas banana boats
dan lain sebagainya.
Gambar 4.2 Bimbingan belajar cara menjadi tour guide

3. Sosialisasi Donor Darah


Pembinaan yang saya lakukan adalah dengan mengumpulkan
masyarakat desa hurun untuk mengikuti sosialisasi serta kegiatan
donor darah yang dimana saya lihat mayoritas desa ini sangat
takut akan donor darah mereka menganggap donor darah itu
mengerikan dan sakit, sehingga saya melakukan sosialisasi akan
pentingnya serta manfaat donor darah bagi kesehatan, dilihat dari
kondisi masyarakat yang mayoritas pekerja keras, kesehatan
sangatlah penting untuk menunjang pekerjaan tersebut, maka dari
itu saya mengadakan sosialisasi serta donor darah agar
masyarakat dapat memahami arti donor darah tersebut dan tidak
takut akan donor darah, yang nantinya diharapkan desa ini dapat
menjadi desa pendonor yang akan dilaksanakan setiap 3 bulan
sekali.

xxxiv
Gambar 4.3 Sosialisasi Donor Darah

xxxv
C. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian

Faktor Pendukung dan Penghambat Kuliah Pengabdian


Masyarakat (KPM) Alhamdulillah dapat dilaksanakan dengan baik.
Hal tersebut tidak terlepas dari faktor pendukung dan faktor
penghambat yang ada. Berikut ini akan dijelaskan dengan lebih
terperinci:

1. Faktor Pendukung
Beberapa faktor pendukung pelaksanaan program kami,
yaitu:

a. Kami mendapatkan respon yang baik dari kepala desa hurun


selaku pemimpin di Hurun dan juga dengan warganya.
b. Kami juga mendapatkan masukan-masukan dari beberapa
warga perihal kegiatan apa yang akan kami lakukan selama 40
hari penuh kami mengabdi.
c. Adanya antusiasme dari anak-anak terhadap keberadaan kami
di desa mereka dan itu juga sangat mempengaruhi kelancaran
kegiatan yang kami adakan di Desa Hurun.
d. Dengan adanya kesiapan dan kematangan program yang kami
lakukan juga menjadi salah satu faktor pendukung kami
dalam melaksanakan KPM ini.

2. Faktor Penghambat
Dalam melakukan kegiatan selain mendapatkan faktor
pendukung, kamipun mempunyai hambatan selama 40 hari kami
mengabdi kepada masyarakat.

xxxvi
a. Harapan yang besar dari masyarakat desa hurun terhadap
kami yang tidak dapat kami penuhi semua.
b. Padatnya acara desa dan jadwal yang sama antar dusun
Berdasarkan program-program kegiatan yang kami
laksanakan selama Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM), ada
beberapa program yang dapat ditindak lanjuti seperti bimbingan
menulis kaligrafi. Begitu juga dengan sosialisasi akad-akad
mu’amalah yang kami lakukan mendapatkan respon sangat baik
dari masyarakat.

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang kami dapatkan dalam kegiatan KPM ini adalah
sebagai berikut:
1. Kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Metro di Desa Hurun Kecamatan Teluk
Pandan Kabupaten pesawaran mendapat sambutan, tanggapan dan
perhatian yang cukup baik dari warga sekitar dan pejabat desa
setempat.
2. Secara keseluruhan, kegiatan Masyarakat (KPM) Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Metro berlangsung dengan baik. Program-
program yang direncanakan dapat terealisasi dengan optimal
walaupun mendapatkan sedikit kendala.
3. Bekal yang kami berikan pada masyarakat pada dasarnya, kami
memberikan dukungan dan pengetahuan untuk dapat meningkatkan
kesejahteraannya, serta adanya dampak positif atas kehadiran kita
baik dampak secara langsung maupun tidak langsung. Maka kita
sebagai mahasiswa harus menjadi motivator dan panutan yang baik
bagi warga di Desa Hurun.
4. KPM yang kami lakukan di Desa hurun. ini dengan tujuan
membawa kenangan-kenangan positif dari kegiatan-kegiatan yang

xxxvii
positif pula yang kami lakukan selama 40 hari kami mengabdi
kepada masyarakat.
5. Tentunya kegiatan KPM yang diadakan oleh Masyarakat (Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Metro mempunyai tujuan di antaranya
menjalin erat hubungan antara lembaga perguruan tinggi sebagai
sumber ilmu pengetahuan dengan masyarakat dan pemerintah
setempat semakin baik, sehingga penanganan di berbagai bidang
pembangunan akan terintegrasi.

B. Rekomendasi
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) merupakan program
pengabdian yang dilaksanakan oleh mahasiswa di desa untuk membantu
menyelesaikan permasalahan yang ada dan menerapkan ilmu untuk
kemajuan desa tersebut.
Hendaknya program-program yang telah kami laksanakan
dimanfaatkan dengan baik dan dapat menjadi motivasi masyarakat untuk
terus maju menjadi masyarakat yang terampil dan berpengalaman.Dan
untuk pelaksana KPM kedepanya supaya lebih terstruktur dan dengan
persiapan yang matang supaya KPM dapat terlaksana lebih baik lagi.
Demikian laporan Akhir Individu Kuliah Pengabdian Masyarakat
(KPM) IAIN Metro Lampung periode I 2020 disusun sebagai salah satu
syarat penilaian KPM. Semoga Laporan Ini dapat mempunyai Manfaat
untuk semua pihak .

xxxviii
xxxix
EPILOG

A. Kesan Masyarakat atas Pelaksanaan KPM

Dengan hadirnya kami mahasiswa KPM IAIN Metro memberikan


kesan kepada masyarakat Desa Hurun yaitu:
1. Kedatangan Mahasiswa KPM disambut dengan baik dan hangat oleh
Aparatur Desa dan masyarakat yang ada di Desa Hurun.
2. Masayarakat Desa Hurun sangat senang dengan kedatangan
Mahasiswa KPM karna diharapkan Mahasiswa KPM akan
menyelenggarakan progja-progja yang bersifat membangun.
3. Mahasiswa KPM dianggap sebagai saudara bagi masyarakat Desa
Hurun bahkan para ibu-ibu dan bapak mengangggap Mahasiswa
KPM sebagai putra putri mereka sendiri
4. Masyarakat berharap kepada Mahasiswa KPM IAIN Metro agar apa
yang telah di peroleh dari kegiatan pengabdian ini mampu dijadikan
sebuah pengalaman dan pembelajaran yang bermanfaat.

B. Penggalan Kisah Inspiratif KPM

(Hatiku tertinggal di tanah Hurun Pesawaran)


Oleh: Gatot Munandar

Suatu sore di sebuah kedai kopi di iringi lantunan lagu


Bambina dari penyanyi bernama Pamungkas tampak seorang pria
dengan apron di badannya sedang menyeduhkan kopi dengan begitu
khusyuknya untuk para pelanggan setianya.Tiba-tiba terdengar bunyi
“kring-kring” di ponsel Xiaomi miliknya,bunyi itu menjadi sebuah
tanda ada pesan WhatsApp masuk.Pria itu lalu meletakkan gelas
espresso yang sedang di pegangnya lalu bergegas mengecek
ponselnya,ternyata pria itu mendapat pesan dari Grup KPM dari
kampus tempatnya kuliah.
Pesan di ponselnya memberitahukan bahwa tanggal 16
Januari 2020 adalah hari penerjunan KPM di sebuah desa bernama
desa Hurun.Selesai bekerja dia lalu pulang ke kosannya dan mulai
mengatur rencana untuk menyelesaikan tugas KPM nya.
Singkat cerita setelah meminta izin cuti kerja selama 40
hari,kemudian meminta kasbon 200 ribu kepada si bos dan
mendapatkan tambahan uang dari orang tuanya berangkatlah dia
menuju desa Hurun untuk melaksanakan tugas KPM.

xl
Dalam perjalanan menuju desa tempatnya KPM terfikir dalam
benaknya tentang teman-teman satu kelompok yang belum di
kenalnya,apalagi saat itu ia berangkat terpisah dari
rombongan,teman-temannya naik minibus sedangkan ia terpisah
menaiki pick up bersama koper-koper dan barang-barang lain dari
teman-temannya.Terlebih lagi ia memikirkan desa tempatnya
KPM.Ini adalah kali pertama dia mendengar dan mendatangi desa
tersebut.
Yusril,Ria,Maharani,Ali,Roro,Lutfi,Melati,Wida,Inung,Anita,
Cucu,dan dirinya sendiri adalah anggota kelompok KPM
nya.Mereka adalah teman serumah selama 40 hari,teman membuat
jadwal piket,merencanakan program kerja dan tentu saja tim untuk
mengabdi di desa Hurun.Tidak butuh waktu lama bagi kami untuk
beradaptasi,tidur,makan,kehujanan,kepanasan yang kami rasakan
bersama-sama membuat kami semakin dekat setiap hari,satu sama
lain di antar kami sudah menganggap sebagai keluarga.
Berbagai kegitan kami lakukan sampai akhirnya kami
bertemu dengan para pemuda dan pemudi desa Hurun.Awalnya kami
sempat berprasngka buruk karena latar belakang perbedaan
suku.Namun semuanya melebur menjadi sebuah keindahan penuh
warna ketika kami bias menyatukan perbedaan tersebut.
KPM benar-benar mengajari kami untuk belajar hidup di
dalam nyatanya bukan katanya.KPM sering memberikan situasi yang
tidak terduga,kegiatan melenceng dari perencanaan yang sudah
tersusun rapi.Hal-hal yang terjadi tersebut membuat kami semakin
siap menghadapi situasi apapun.

Dan pada akhirnya dari lubuk hati yang paling dalam


Terimaksih Desa Hurun, yang telah memberikan kami banyak
pelajaran tentang kehidupan.Tentang banyak kebahagiaan dan
sedikit kesedihan.Kami selalu percaya ketika kami kembali ke
rumah kami masing-masing ini bukanlah ucapan ‘’selamat tinggal’’
akan tetapi ini adalah ucapan “sampai jumpa lagi,iya,sampai
jumpa di hari yang lebih mulia”.Maka dari itu cara terbaik untuk
menutup bab laporan KKN ini adalah dengan dengan menyanyikan
reff lirik lagu penyanyi favorit saya Pamungkas “ tuk sementara
sampai berjumpa,bersama-sama bercanda lagi,kenangan manis di
tempat ini,jadi alasan untuk kembali ”.

xli
BIOGRAFI PENULIS

xlii
Gatot Munandar lahir di Lampung 25 Desember 1997.Memulai pendidikan
di TK PGRI Lampung Timur,kemudian melanjutkan pendidikan di SD
Negeri Itik Rendai,setelah lulus kemudian melanjutkan di SMP Negeri 1
Bandar Sribhawono,Kemudian di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono.Karena
keterbatasan biaya beliau harus menunda setahun untuk melanjutkan kuliah.

Saat ini penulis sedang menjalani pendidikan di IAIN Metro Lampung


mengambil jurusan Pendidikan Bahasa Inggris.Kecintaannya pada kopi
membawanya menjadi seorang Barista di sebuah kedai bernama Kedai Kopi
Mas di Metro,Lampung.Penulis mengambil kerja part time di sela-sela waktu
kuliahnya.Penulis bercita-cita suatu hari nanti bisa menjadi juara di Festifal
Kopi Lampung atau bahkan Nasional yang rutin di adakan setiap tahun.

xliii
DAFTAR PUSTAKA

Agus afandi, dkk, Modul Participatory Action Reseacrh (PAR) (IAIN


Sunan Ampel Surabaya: Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM)
2013)

IsbandiRukmintoAdi,
IntervensiKomunitasPengembanganMasyarakatsebagaiUpayaPembe
rdayaanMasyarakat, (Jakarta, PT RajagrafindoPersada, 2008)

Kotler, Philip &nancy lee, pemasaran di sektor public, Indonesia :indeks

Louise C. Johnson, PraktikPekerjaanSosial (SuatuPendekatan Generalist),


terj. Tim Penerjemah STKS Bandung (Bandung, 2011)

xliv
LAMPIRAN

Kegiatan Senam Kesehatan

Kegiatan mengajar di SDN 08 Teluk Pandan

xlv
Kegiatan belajar mengajar di TPA

Kegiatan Pengajian ibu-ibu ash-sobirin

xlvi
Qosidahan Remaja Risma

Silaturahmi Tetangga

xlvii

Anda mungkin juga menyukai