Anda di halaman 1dari 35

TUJUAN

Mengetahui peraturan terkait label


pangan olahan

Memahami informasi yang dapat


dicantumkan dan yang dilarang pada
label
AGENDA
1. Dasar Hukum, 2. Informasi pada
Definisi, Ketentuan Label Pangan Olahan

3. Keterangan,
4. Informasi Nilai Gizi
Peringatan, Larangan

5. Label Bahan
Tambahan Pangan
DASAR HUKUM
PP No. 86 Tahun 2019
Tentang Keamanan Pangan
UU No. 18 Tahun 2012
tentang Pangan Peraturan Badan POM No. 31 Tahun 2018
tentang Label Pangan Olahan

Peraturan Badan POM No. 23 Tahun 2023


tentang Registrasi Pangan Olahan
Peraturan Badan POM No 20 Tahun 2021
tentang perubahan atas Peraturan Badan
Pengawas Obat dan Makanan Nomor 31 tahun
Peraturan Badan POM NO. 16 Tahun 2020 2018 tentang Label Pangan Olahan
tentang Pencantuman ING untuk Pangan
Olahan yang Diproduksi Oleh Usaha Mikro
Dan Usaha Kecil dan Keputusan Kepala
Badan POM Republik Indonesia Nomor
HK.02.02.1.2.12.21.494 Tahun 2021 Peraturan Badan POM No. 26 Tahun 2021
tentang Informasi Nilai Gizi pada Label
Pangan Olahan
Peraturan Badan POM No 1 Tahun 2022
Tentang Pengawasan Klaim pada Label dan Iklan Pangan
Buka link : https://jdih.pom.go.id/

1 2
Definisi
• Label adalah setiap keterangan mengenai Pangan Olahan
yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya,
atau bentuk lain yang disertakan pada Pangan Olahan,
dimasukan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan
bagian Kemasan Pangan.

Ketentuan Umum Label Pangan Olahan


❖ Menggunakan Bahasa Indonesia

❖ Dicantumkan pada bagian kemasan pangan yang mudah dilihat dan dibaca

❖ Tidak mudah lepas, luntur, dan/rusak dari kemasan pangan

❖ Benar, tidak menyesatkan, dan menunjukkan hal yang sebenarnya

❖ Gambar diperbolehkan jika pangan mengandung bahan tersebut, (bukan hanya


perisa), & mencantumkan % bahan pada komposisi

❖ Sesuai dengan label yang disetujui pada saat registrasi Izin Edar
Contoh Label Pangan Olahan Contoh label 2 bagian (depan dan belakang)

DEPAN BELAKANG
Contoh Label Pangan Olahan
Contoh label di botol melingkar
Contoh Label Pangan Olahan

Contoh label satu sisi


INFORMASI PADA LABEL PANGAN OLAHAN
Bagian Utama
(Paling Mudah Dilihat/Depan) Nama jenis
Nama Dagang adalah pernyataan/ keterangan
Nama Dagang identitas mengenai Pangan Olahan,
Nama Jenis (merek) yang menunjukkan karakteristik
spesifik yang sesuai dengan
Kategori Pangan
Logo Halal

Berat bersih/ isi bersih Nama & Alamat


Nomor PB-UMKU adalah informasi jumlah
bahan pangan yang terdapat
Produsen
yang dicantumkan paling
di dalam kemasan dan
sedikit meliputi : nama kota,
dicantumkan dalam satuan
Berat/ Isi bersih kode pos, dan Indonesia
metric (gram, ml, L, kg)

Keterangan
Keterangan Kedaluwarsa
Kedaluwarsa Nama dan merupakan batas akhir suatu Nomor PB-UMKU
Alamat Produsen pangan dijamin mutunya, (sebelumnya disebut
sepanjang penyimpanannya Nomor Izin Edar/NIE)
mengikuti petunjuk yang
Wajib ditempatkan di bagian yang paling mudah dilihat
diberikan produsen
INFORMASI PADA LABEL PANGAN OLAHAN
Bagian Utama
(Paling Mudah Dilihat/Depan)
Nama Dagang Logo Halal
adalah keterangan halal yang dapat dicantumkan
Nama Jenis jika memiliki data dukung sertifikat halal dari BPJPH

Logo Halal

Nomor PB-UMKU

Berat/ Isi bersih

Keterangan
Kedaluwarsa Nama dan
Alamat Produsen

Wajib ditempatkan di bagian yang paling mudah dilihat


INFORMASI PADA LABEL PANGAN OLAHAN
Bagian Lainnya (Sisi Belakang)
Daftar Bahan/ Komposisi Komposisi
• adalah daftar bahan yang digunakan meliputi Bahan
Baku, BTP dan bahan penolong. Bahan penolong tidak Informasi Alergen
wajib dicantumkan pada daftar bahan/komposisi label. Tabel Informasi
• Penulisan didahului dengan “Daftar Bahan”, Nilai Gizi
“Komposisi”, “Bahan yang digunakan”, atau “Bahan-
Bahan” Cara Penyajian/
• Pencantuman nama bahan disusun secara berurutan Petunjuk Penyajian
dimulai dari bahan yang digunakan paling banyak.
• Nama bahan merupakan nama lazim yang lengkap dan
tidak berupa singkatan. Untuk bahan yang bersumber
dari hewan atau tanaman harus dicantumkan nama
bahan diikuti dengan asal bahan.
Kode Produksi
Contoh : lemak sapi, kolagen ikan, krimer nabati,
pengemulsi nabati
Kotak 2D
• Penjelasan mengenai pencantuman Bahan Tambahan Barcode
Pangan, alergen, dan jumlah bahan baku akan
dijelaskan pada slide selanjutnya
Dapat ditempatkan di bagian lainnya
INFORMASI PADA LABEL PANGAN OLAHAN
Tanggal dan Kode Keterangan/ Petunjuk
penyajian/ Penggunaan Bagian Lainnya (Sisi Belakang)
Produksi
dapat berupa cara/ petunjuk Komposisi
dapat berupa nomor bets penyiapan dan tulisan “saran
(batch) dan/atau waktu penyajian” dekat dengan gambar
sajian atau bahan pangan lain yang
Informasi Alergen
produksi lazim
Tabel Informasi
Nilai Gizi (ING)
Keterangan/ Petunjuk Keterangan 2 (dua)
penyimpanan
Dimensi (2D Barcode)/ Cara Penyajian/
Wajib dicantumkan untuk pangan
olahan yang harus disimpan pada QR Code Petunjuk Penyajian
kondisi penyimpanan khusus.
Pada label wajib dicantumkan
Untuk pangan yang disimpan beku, cara
penyimpanan dicantumkan berdekatan
2d barcode, yang akan didapat
dengan keterangan kedaluwarsa. setelah PB UMKU terbit

Tabel Informasi Nilai Gizi Kode Produksi


(ING)
Merupakan daftar kandungan zat Peringatan dan Kotak 2D
gizi dan zat nongizi Pangan Olahan Barcode
sebagaimana produk Pangan
Keterangan
Olahan dijual (as sold) sesuai
dengan format yang dibakukan. Dapat ditempatkan di bagian lainnya
Bahan Tambahan Pangan
pada Produk Pangan Olahan
Pada label produk pangan olahan yang
menggunakan Bahan Tambahan Pangan, maka
pada bagian daftar bahan:
- minimal mencantumkan golongan/ fungsi BTP,
misal: pemanis, pengawet, antioksidan,
pengemulsi, antikempal, dll
- ada 5 golongan BTP yang wajib dicantumkan
sampai nama jenisnya, yaitu: pewarna,
pengawet, antioksidan, penguat rasa, pemanis
misal: pewarna sintetik Tartrazin CI No 19140,
pemanis alami glikosida steviol, perisa sintetik
jeruk, pengawet kalium sorbat, antioksidan
tokoferol
- Untuk Bahan Tambahan Pangan Perisa, maka
pencantuman diikuti dengan jenis perisanya
menjadi Perisa Sintetik Vanila, Perisa Alami .....
Bahan Tambahan Pangan
pada Produk Pangan Olahan
Dasar Hukum:
• Peraturan BPOM no 11 Tahun 2019
tentang Bahan Tambahan Pangan
• Peraturan BPOM no 11 tahun 2021
tentang Perubahan Atas Peraturan Badan
Pengawas Obat dan Makanan Nomor 13
Tahun 2020 tentang Bahan Tambahan
Pangan Perisa

Dalam menggunakan Bahan


https://standarpangan.pom.go.id/cekbtp/web/relasi-baru Tambahan Pangan pada produk
pangan olahan, pastikan
Kumpulan Rumus Perhitungan (termasuk perhitungan Bahan Tambahan Pangan), penggunaannya TIDAK MELEBIHI
dapat dilihat di:
BATAS MAKSIMAL
https://registrasipangan.pom.go.id/rumahRPO/informasi/karakteristik_dasar
Keterangan tentang Alergen
Dikecualikan untuk Pangan Olahan yang
mengandung Alergen yang telah
mengalami proses pemurnian lebih
Serealia mengandung gluten lanjut (highly refined food), seperti:
(gandum, rye, barley, oats, Telur Ikan
spelt atau strain hibrida) ▪ produk serealia: sirup glukosa (termasuk
dekstrosa), maltodekstrin, fruktosa, dan
gula alkohol
▪ produk perikanan: gelatin, minyak ikan
Moluska Susu ▪ produk kedelai: minyak, lemak kedelai
dan lesitin; dll
Krustasea
▪ produk susu: laktitol, protein terhidrolisa
sempurna.
Sulfit
Kacang (kandungan paling
tanah Kacang Pohon sedikit 10mg/kg)
Keterangan tentang Alergen
Pencantuman pada Label
Pada komposisi, bahan alergen dicetak tebal
(Bold) dan mencantumkan: “Mengandung
alergen, lihat daftar bahan yang dicetak tebal” Apabila menggunakan sarana produksi
yang sama dengan Pangan Olahan yang
mengandung alergen:
a) “Diproduksi menggunakan peralatan
yang juga memproses ...”, atau
b) “Mungkin mengandung ...”, atau
c) “Dapat mengandung …”
Pencantuman Jumlah Bahan Baku
Pencantuman Jumlah Bahan Baku (QUID) merupakan pernyataan dari
produsen tentang jumlah bahan baku yang digunakan dalam pembuatan
pangan olahan yang dicantumkan pada label.
Kewajiban Pencantuman Jumlah Bahan Baku

Pangan olahan yang mengandung bahan baku baik dengan jumlah


terbanyak maupun tidak, namun memberikan identitas pada pangan olahan.

• Contoh Bakso Sapi → Komposisi : Daging Sapi (50%), Pati Tapioka, Bawang Putih, Bawang
Merah, Lada, Garam, Gula.

Bahan baku ditekankan pada pelabelan baik dalam bentuk kata-kata atau
gambar/grafik.

• Contoh Minuman Serbuk Kopi Jahe mencantumkan gambar kopi dan jahe → Komposisi: Gula,
Krimer Nabati, Ekstrak Kopi (5%), Ekstrak Jahe (2%).

Bahan baku merupakan nama jenis pangan atau disebut dalam nama jenis
pangan

• Contoh Roti Manis dengan Cokelat Chips → Komposisi : Tepung Terigu, Gula, Garam, Susu
Bubuk, Lemak Reroti, Cokelat Bubuk, Cokelat Chips (5%), Cokelat Pasta, Pengemulsi, Ragi,
Pengawet Kalium Propionat
Contoh Pencantuman Jumlah Bahan Baku

• Daftar Bahan: Daging Sapi (50%), Tepung Terigu,


Bakso Sapi Bawang Putih, Bawang Merah, Lada, Garam,
Gula.

Minuman
• Daftar Bahan: Gula, Krimer Nabati, Ekstrak Kopi
Serbuk Kopi
(5%), Ekstrak Jahe (2%).
Jahe

• Daftar Bahan: Tepung Terigu, Gula, Garam, Susu


Roti Manis
Bubuk, Lemak Reroti, Cokelat Bubuk, Cokelat
dengan Cokelat
Chips (5%), Cokelat Pasta, Pengemulsi, Ragi,
Chips
Pengawet Kalium Propionat.
Peringatan untuk Asal Bahan Pangan dari Babi
Pangan Olahan yang Mengandung Bahan Pangan Olahan yang proses pembuatannya
Berasal dari Babi bersinggungan dan/atau menggunakan fasilitas
bersama dengan bahan bersumber babi

Bahan yang dapat berasal dari babi : gelatin, gliserin, enzyme, lemak,
collagen, colostrum, embryo extract, blood extract, hydrolyzed
haemoglobin, keratin, hair extract, placenta, protein, thymus extract,
thymus hydrolisate, stomach extract, minyak, lemak reroti (shortening),
pengental, pengemulsi, pemantap, l-sistein, monogliserida, digliserida, atau
trigliserida.
Peringatan terkait kandungan BTP Pemanis
Jika produk mengandung BTP pemanis buatan :
Peringatan:
Mengandung pemanis buatan, disarankan tidak dikonsumsi oleh anak di bawah 5 (lima) tahun, ibu hamil,
dan ibu menyusui.

Jika produk mengandung BTP pemanis buatan Aspartam :


Peringatan :
Mengandung fenilalanin, tidak cocok untuk penderita fenilketonurik.

Jika produk mengandung BTP pemanis poliol (sorbitol, maltitol, xylitol, dll)
Peringatan :
Konsumsi berlebihan mempunyai efek laksatif.
PERINGATAN PADA
MINUMAN BERALKOHOL
Peringatan yang wajib dicantumkan pada label:
PERINGATAN PADA PRODUK SUSU
“MINUMAN BERALKOHOL”
Perhatikan!
Tidak untuk menggantikan Air Susu Ibu
Tidak Cocok untuk Bayi sampai usia 12 bulan
“Mengandung Alkohol ± … % v/v”
Mencakup susu bubuk, susu Ultra High
Temperature (UHT), susu pasteurisasi, dan
susu steril
“DI BAWAH UMUR 21 TAHUN ATAU
WANITA HAMIL DILARANG MINUM”
Perhatikan!
Tidak untuk menggantikan Air Susu Ibu
Tidak Cocok untuk Bayi sampai usia 12 bulan
Tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya sumber gizi

Komposisi: Bumbu barbekiu,


Mencakup susu kental manis dan analognya
Cuka fermentasi (Mengandung
alkohol ±10%), gula, garam….
Keterangan tentang Klaim
Selain harus memenuhi persyaratan
karakteristik dasar kategori pangan, Jenis-jenis Klaim Klaim kandungan zat gizi/zat Nongizi

untuk dapat mencantumkan klaim pada Label


Klaim perbandingan zat gizi/ Zat Nongizi
pada label, asupan per saji pangan
olahan tidak lebih dari: KLAIM GIZI Klaim tanpa penambahan gula

Klaim tanpa penambahan garam


Lemak
Lemak total
jenuh Klaim laktosa
18 g
6g Klaim gluten

Klaim fungsi zat gizi/ Zat Nongizi


Kolesterol Natrium KLAIM
Klaim penurunan risiko penyakit
60 mg 300 mg KESEHATAN
Klaim glikemik

Isotonik
Ketentuan lebih lanjut mengenai Klaim
dapat dilihat di Peraturan Badan POM No KLAIM LAINNYA
Klaim Vegan
1 tahun 2022 tentang Pengawasan Klaim
pada Label dan Iklan Pangan Olahan Klaim terkait mikroorganisme
Keterangan untuk Membedakan Mutu Pangan Olahan
Istilah yang menunjukkan perbedaan suatu jenis pangan
olahan antara lain “spesial”, “premium”, “gold”, “platinum”,
“ekstra”, “plus (+)”, “advanced” atau kata lain yang semakna.

Ketentuan :
o Adanya perbedaan yang jelas terkait mutu dan/atau gizi dengan pangan olahan sejenis.
o Perbedaan kandungan gizi harus memenuhi ketentuan berlaku (klaim)
o Pangan sejenis : pangan olahan yang diproduksi oleh perusahaan yang sama dengan nama jenis
yang sama dan telah memiliki izin edar
o Disertai dengan tanda asterik (*) dan penjelasan tanda tersebut dicantumkan pada bagian
utama label.
o Penjelasan mencakup pembeda dan jika perlu dicantumkan pangan olahan sejenis sebagai
pembandingnya.
Keterangan Lain
Tidak dicampur dan
tidak diproses Jika bahan tersebut
merupakan salah satu
Alami Diproses secara Fisika bahan baku yang
tetapi tidak merubah Dengan… digunakan dalam
sifat dan Pangan Olahan yang
kandungannya bersangkutan

Tidak untuk pangan


Tidak ditambahkan/
Murni/ yang terbuat dari
dicampur dengan
100% Pangan Olahan Segar
bahan lain antara atau Pangan
Olahan lainnya

Tidak dicampur
Bahan baku utama dengan bahan yang
Dari … (Minimal 50%) Asli dapat mengaburkan
keasliannya
(penggunaan perisa)
DILARANG MENCANTUMKAN (1)
Larangan Pada Label Berdasarkan Pasal 67, poin a sampai z, PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 20 TAHUN 2021
TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 31 TAHUN 2018 TENTANG LABEL PANGAN OLAHAN

Zat gizi lebih unggul dari produk lain/ Merendahkan


produk lain. Gambar atau keterangan terkait tenaga kesehatan,
tokoh agama atau pejabat publik, atau berperan
Dapat menyehatkan. sebagai tenaga kesehatan, tokoh agama, atau
Dapat berfungsi sebagai obat. pejabat publik
Dapat meningkatkan kecerdasan Nama dan gambar tokoh yang telah menjadi milik
Keunggulan pada Pangan Olahan jika keunggulan umum, kecuali mendapat izin dari yang
tersebut tidak seluruhnya berasal dari Pangan bersangkutan
Olahan tersebut tetapi sebagian diberikan dari Pernyataan atau keterangan yang secara langsung
Pangan Olahan lain yang dapat dikonsumsi atau tidak langsung merendahkan barang dan/atau
bersama-sama jasa pihak lain
Pernyataan bebas bahan tertentu tetapi Keterangan, tulisan, atau gambar yang
mengandung senyawa ikutan (Carry Over) menyinggung suku, agama, ras, dan/atau golongan
Tulisan atau gambar seolah-olah bahan Pangan tertentu
sintetik berasal dari alam Keterangan mengenai undian, sayembara, hadiah,
Nama, logo, atau identitas lembaga yang dan tulisan atau gambar apapun yang tidak sesuai
melakukan analisis/pengujian Pangan Olahan dengan Label yang disetujui

Selengkapnya pada Pasal 67 PerBPOM 20/2021


DILARANG MENCANTUMKAN (2)
Larangan Pada Label Berdasarkan Pasal 67, poin a sampai z, PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 20 TAHUN 2021
TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 31 TAHUN 2018 TENTANG LABEL PANGAN OLAHAN

pernyataan bahwa konsumsi Pangan Olahan


pernyataan/visualisasi yang menggambarkan bahwa
tersebut dapat memenuhi kebutuhan semua zat
susu kental dan analognya disajikan sebagai
Gizi
hidangan tunggal berupa minuman susu dan
pernyataan yang memuat ketiadaan suatu sebagai satu-satunya sumber Gizi
komponen yang secara alami tidak ada dalam
pernyataan/ visualisasi yang semata-mata
Pangan Olahan
menampilkan anak di bawah usia 5 (lima) tahun
keterangan yang menimbulkan gambaran/ persepsi pada susu kental dan analognya
yang bertentangan dengan norma kesusilaan, etika
pernyataan/ visualisasi yang menggambarkan
atau ketertiban umum
peruntukan bagi kelompok tertentu (orang yang
keterangan yang menyatakan Pangan Olahan memiliki kebutuhan gizi tertentu karena kondisi
bersifat tonik fisik/fisiologis dan penyakit/ gangguan tertentu)
logo atau keterangan lain yang tidak terkait Pangan pada Pangan Olahan umum
Olahan atau berlebihan pernyataan “bebas BTP” atau yang semakna
keterangan teknologi terbaru/modern/terkini atau pernyataan atau keterangan yang menggunakan
kalimat semakna yang kondisinya dipengaruhi oleh kata superlatif
waktu
pernyataan “satu-satunya”, “hanya”, “cuma”, atau
penekanan dalam bentuk tulisan dan/atau gambar yang bemakna sama
terkait kandungan BTP
Selengkapnya pada Pasal 67 PerBPOM 20/2021
PENERAPAN INFORMASI NILAI GIZI
Berdasarkan Peraturan Badan POM No. 26 Tahun 2021 tentang Informasi Nilai Gizi pada Label Pangan Olahan

• Seluruh Pangan Olahan (Produk Industri Menengah & Besar


Wajib termasuk importir)

• kopi bubuk, kopi instan, kopi celup, kopi dekafein, biji kopi, teh
bubuk/serbuk/celup termasuk seduhan herbal, air minum
Dikecualikan
dalam kemasan, air soda, herba, rempah-rempah, bumbu,
kondimen, cuka makan, ragi, dan bahan tambahan pangan.

Dilarang • Minuman Beralkohol

• Produk Usaha Mikro dan Kecil, sesuai pedoman yang


Bertahap
disusun oleh Dit. SPO (163 jenis pangan)
Takaran saji
Jumlah Sajian
per Kemasan
Tabel
Informasi Nilai Gizi
Jumlah &
Jenis Zat
Berdasarkan Peraturan Badan POM No. 26 Tahun 2021
Gizi tentang Informasi Nilai Gizi pada Label Pangan Olahan

Zat Gizi Wajib :


Persentase
AKG ✔ Lemak Total
✔ Lemak Jenuh
✔ Protein
✔ Karbohidrat Total
✔ Gula
✔ Garam (Natrium)
Vitamin &
mineral
Vitamin dan Mineral hanya dapat dicantumkan
jika terdapat dalam jumlah paling sedikit 2%
Catatan dari AKG per sajian
kaki
Format Tabel ING
FORMAT VERTIKAL FORMAT UNTUK PANGAN OLAHAN
FORMAT HORIZONTAL LINIER YANG WAJIB FORTIFIKASI

FORMAT HORIZONTAL TABULAR


FORMAT UNTUK
PANGAN OLAHAN ANTARA

Dalam mencantumkan tabel ING,


pastikan penulisan sesuai, baik itu
cetak tebal (bold) atau cetak miring
(italic), dan sesuai dengan format
yang berlaku
Informasi Nilai Gizi untuk Usaha Mikro dan Kecil
Pasal 8 Pasal 9
UMK seringkali
Pencantuman tabel ING dibuktikan
memililki keterbatasan dengan HASIL ANALISIS ZAT GIZI dari
DIKECUALIKAN DARI KETENTUAN
TERSEBUT untuk Pangan Olahan yang
dalam hal analisis laboratorium pemerintah dan/atau
diproduksi usaha mikro dan kecil
laboratorium lain yang telah
laboratorium terakreditasi
(UMK)

Untuk mencantumkan tabel ING, UMK TIDAK HARUS melakukan analisis laboratorium

42
Jenis Pangan

121
Jenis Pangan
TOP 5 Kesalahan Label yang Sering Terjadi
INFORMASI WAJIB & INFORMASI Informasi Wajib* tidak dicantumkan, Informasi yang dilarang*
YANG DILARANG dicantumkan.

Tertukar antara informasi yang perlu dicantumkan di bagian


TATA LETAK utama (depan) label dengan informasi yang diperbolehkan di
bagian lain label.

FORMAT TABEL ING Format tabel ING tidak sama dengan ketentuan pada
PerBPOM 26 Tahun 2021

Pencantuman Komposisi
- Tidak urut dari jumlah terbesar
KOMPOSISI - Tidak sesuai pedoman QUID
- Tidak sesuai dengan ketentuan pencantuman BTP

Tidak mencantumkan peringatan yang seharusnya wajib dicantumkan


PERINGATAN Misal : menggunakan pemanis buatan namun belum mencantumkan
peringatan pemanis buatan

*Informasi wajib: nama jenis, nama dagang, BPOM RI MD/BPOM RI ML, Berat bersih, Nama dan alamat produsen, Baik Digunakan sebelum, komposisi, kode produksi,
tabel ING, kotak QR Code.
*Informasi dilarang ada di slide 20 – 21
Hal-hal yang Dilarang Dicantumkan
pada Label Produk Tingkat Risiko Menengah Rendah

1. Mencantumkan tulisan dan/atau logo organik


2. Mencantumkan gambar dan/atau tulisan yang berkaitan dengan
klaim
Contoh : Dengan kolagen, Sumber Kalsium, Vegan
3. Mencantumkan tulisan dan/atau gambar yang menyatakan
peruntukan
Contoh : Nutrisi tambahan untuk ibu hamil
4. Mencantumkan tulisan atau narasi pemrosesan tertentu
Contoh : Diproses dengan steril komersial
5. Mencantumkan tulisan yang berkaitan dengan pangan GMO

Anda mungkin juga menyukai