Anda di halaman 1dari 26

LABEL PANGAN OLAHAN

Direktorat Standardisasi Pangan Olahan


Badan Pengawas Obat dan Makanan

Disampaikan pada Acara “TOT DFI Junior”


2 Maret 2021
DASAR HUKUM

UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan

PP No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan


Pangan

Peraturan BPOM Nomor 31 Tahun 2018 tentang


Label Pangan Olahan
UU Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan
q Pasal 1 ayat 14
q Penyelenggaran pangan adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan dalam
penyediaan, keterjangkauan, pemenuhan konsumsi pangan dan gizi, serta keamanan pangan
dengan melibatkan peran serta masyarakat yang terkoordinasi dan terpadu
q Pasal 108
q (1) Dalam melaksanakan penyelenggaraan pangan, pemerintah berwenang melakukan
pengawasan
q (2) pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
terhadap pemenuhan :
– a. Ketersediaan dan/atau kecukupan pangan pokok yang aman, bergizi, dan
terjangkau oleh daya beli masyarakat; dan
– b. Persyaratan keamanan pangan, mutu pangan dan gizi pangan serta
persyaratan label dan iklan pangan
PELABELAN PANGAN
Label pangan adalah setiap keterangan mengenai
pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi
keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada
pangan, ditempelkan pada, atau merupakan bagian
kemasan pangan

DITEMPEL PADA DICETAK PADA


KEMASAN KEMASAN
DISERTAKAN
PADA PANGAN
Peraturan BPOM Nomor 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan
KETERANGAN YANG SEKURANG-KURANGNYA WAJIB DICANTUMKAN

a. nama produk
b. daftar bahan
c. berat bersih atau isi bersih
d. nama dan alamat
produsen/importir
e. halal bagi yang dipersyaratkan
f. tanggal dan kode produksi
g. kedaluwarsa
h. nomor izin edar
i. asal usul bahan Pangan tertentu
Informasi a, c, d, e, g, h wajib dicantumkan pada bagian
yang paling mudah dilihat dan dibaca
CONTOH
CONTOHLABEL
LABEL PANGAN OLAHAN
PANGAN OLAHAN
Daftar bahan
Daftar bahan:

Sukasu
Susu sapi segar (96%), susu
Nama Dagang skim bubuk, penstabil nabati,
garam.

Nama Produk* Susu Lemak Penuh Mengandung alergen, lihat daftar Informasi alergen
bahan yang dicetak tebal
(Full Cream)
ING

Saran Penyajian
Halal* Kocok dahulu Cara penyajian
sebelum dibuka.

Segera habiskan
setelah dibuka.

PT. Bintang Emas


Perhatikan!
Nama & Alamat Jakarta 15610
Indonesia Tidak untuk menggantikan Air Susu Ibu
Produsen* Tidak Cocok untuk Bayi sampai usia 12 bulan
BPOM RI MD 123456789012
Nomor izin edar* Baik Digunakan
Sebelum : 010820 Berat Bersih 250 ml Kode Produksi: ACG07 Kode produksi

2D barcode (cek di aplikasi BPOM Mobile)


Keterangan kedaluwarsa* Isi/berat bersih*
*) keterangan yang bergaris bawah adalah yang wajib
dicantumkan di bagian yang paling mudah dilihat dan dibaca
TULISAN
ü Menggunakan bahasa Indonesia GAMBAR
ü Istilah asing dapat digunakan sepanjang keterangan
tersebut telah terlebih dahulu dicantumkan dalam ü Harus menunjukkan hal yang sebenarnya
bahasa Indonesia ü Gambar buah, sayur, daging, ikan atau bahan
ü Ukuran huruf minimal = huruf kecil “o” huruf Arial pangan lainnya
1 mm (6 point). o boleh, jika pangan mengandung
bahan tersebut, bukan perisa
Huruf Arial 1 mm (6 point) :
o Pada komposisi: dicantumkan jumlah (%)
font jenis “arial” dengan ukuran font 6
bahan tersebut
o Contoh: ”Komposisi : air, gula, ekstrak buah
ü Kemasan kecil (≤ 10 cm2) : ukuran huruf tidak boleh jeruk (2%), perisa sintetik jeruk”
lebih kecil dari 0.75 mm ü Dikecualikan, gambar sebagai saran penyajian
§memuat keterangan paling sedikit nama produk, (sesuai kewajaran)
tanggal kedaluwarsa dan Nomor Izin Edar ü Gambar, warna, dan/atau desain lainnya dapat
§Jika produk tersebut tidak dijual eceran, digunakan sebagai latar belakang sepanjang tidak
Keterangan tanggal kedaluwarsa dapat dicantumkan mengaburkan informasi pada label
pada kemasan sekunder
1. Nama Produk
jika telah diatur dalam SNI wajib maka
nama jenis harus sesuai SNI
Nama Dagang SNI WAJIB
Dapat berupa dapat berupa
gambar, kata, huruf, angka, Air mineral alami
susunan warna, dan/atau Air embun
bentuk lain tersebut yang
memiliki daya pembeda
Sukasu Air Minum Dalam Kemasan
Garam konsumsi beriodium
Susu Lemak Penuh Minyak goreng sawit
Nama Jenis*
pernyataan/keterangan (Full Cream)
Kopi Instan
tentang identitas pangan
olahan. Tuna Dalam kaleng
Sarden dan makarel dalam kaleng
Tepung Terigu
*) Nama jenis wajib dicantumkan Gula Kristal Putih
pada Label Pangan Olahan Isi Bersih: 1 Liter Kakao bubuk
MD 123456789012 Pangan olahan yang wajib SNI, nomor izin edarnya
diberikan oleh Badan POM
2. Daftar Bahan
Pencantuman
Bahan yang digunakan: Daftar Bahan
Didahului dengan tulisan
Bahan Baku “daftar bahan”; “bahan yang
digunakan”; “bahan-bahan”;
“komposisi”
Bahan Tambahan
Pangan Nama bahan
merupakan nama lazim yang
lengkap dan tidak berupa
Bahan Penolong singkatan
Tidak dicantumkan pada Daftar
Bahan Urutan
disusun secara berurutan
dimulai dari bahan yang
digunakan paling banyak.
Pencantuman Jumlah Bahan Baku

Bahan baku memberikan identitas pada


pangan olahan Roti Manis dengan Cokelat Chips
Contoh: Daftar Bahan: Tepung Terigu, Gula,
Daging pada “Bakso Sapi” Garam, Susu Bubuk, Lemak Reroti,
Cokelat Bubuk, Cokelat Chips (5%),
Cokelat Pasta, Pengemulsi, Ragi,
Pengawet Kalium Propionat.
Bahan baku ditekankan pada pelabelan
(dalam bentuk kata-kata atau gambar )
Contoh:
Abon Pedas pada produk “Krekers dengan
Taburan Abon Pedas” dengan penekanan
“dengan taburan abon pedas”.

Bahan baku disebut dalam nama jenis


pangan
Contoh:
Ikan pada produk “Abon Ikan”
Cara pencantuman BTP dalam daftar bahan:
q Nama Golongan BTP
q Khusus untuk BTP: BTP ikutan (Carry Over)* harus
Ø Antioksidan dicantumkan setelah bahan yang
Ø Pemanis (Alami atau Buatan) mengandung BTP
Ø Pengawet Komposisi :
Ø Pewarna (Alami atau Sintetik) dan Tepung terigu, …….., kecap
Ø Penguat Rasa (mengandung pengawet sulfit),
à harus dicantumkan Nama Jenis. Khusus Pewarna sintetik eritrosin CI No
untuk BTP Pewarna disertai Nomor Indeks. 45430, Perisa sintetik sapi panggang
q nama kelompok perisa untuk BTP perisa
meliputi perisa alami dan/atau perisa *) Khusus untuk BTP golongan antioksidan,
sintetik pemanis, pengawet, pewarna, penguat rasa
Pencantuman BTP dalam Sediaan Bahan Tambahan Pangan

SEDIAAN BTP SEDIAAN BTP CAMPURAN

a. Tulisan ”Bahan Tambahan Pangan”, a. Tulisan ”Bahan Tambahan Pangan


b. Nama golongan BTP, Campuran”,
c. Nama jenis BTP, b. Nama golongan BTP yang
d. Nomor indeks (Color Index, CI) mempunyai fungsi utama
e. Tulisan “pewarna pangan” yang ditulis c. Jenis Pangan Olahan yang diizinkan
dengan huruf kapital berwarna hijau di menggunakan BTP Campuran
dalam kotak persegi panjang berwarna d. Takaran penggunaan dalam jenis
hijau. pangan olahan

PEWARNA PANGAN

f. Logo huruf M di dalam suatu lingkaran


berwarna hitam

M
PENCANTUMAN INFORMASI TANPA BTP

Informasi tanpa BTP pada Label Pangan hanya


dapat dicantumkan berupa
a. Tanpa Pemanis Buatan
b. Tanpa Pengawet v Pada label dicantumkan setelah daftar
c. Tanpa Pewarna Sintetik bahan yang digunakan dan Ukuran
d. Tanpa Antioksidan huruf sama dengan komposisi, tidak di
e. Tanpa Penguat Rasa bold/highlight)
v Tidak diizinkan mencantumkan nama
jenis BTP
v Tidak diizinkan jenis BTP yang beririsan
fungsi dengan zat gizi
Informasi tanpa BTP hanya diizinkan
untuk jenis BTP DAFTAR BAHAN:
a. Pemanis Buatan AIR, GULA, TEH (1%), PERISA SINTETIK, PENGATUR
b. Pengawet KEASAMAN (TRINATRIUM SITRAT, ASAM SITRAT,
ASAM FOSFAT), ANTIOKSIDAN (ASAM ASKORBAT),
c. Pewarna sintetik PEMANIS ALAMI GLIKOSIDA SETIVOL (STEVIA),
d. Antioksidan BUBUK SIRSAK (0,5%). TANPA PENGAWET
e. Penguat Rasa
Peringatan
Pangan Olahan yang Mengandung Pemanis Buatan dan Poliol

Pemanis Penderita Aspartam Poliol


buatan Diabetes

Pangan Olahan untuk Pangan Olahan yang Pangan Olahan yang


Pangan Olahan yang mengandung
penderita diabetes menggunakan Aspartam mengandung Poliol
Pemanis buatan

“Mengandung pemanis ”Untuk penderita diabetes “Mengandung fenilalanin, “Konsumsi berlebihan


buatan, disarankan tidak dan/atau orang yang tidak cocok untuk penderita mempunyai efek laksatif”
dikonsumsi oleh anak di membutuhkan makanan fenilketonurik”
bawah 5 (lima) tahun, ibu berkalori rendah”
hamil dan ibu menyusui”
4. Nama dan Alamat
3. Berat Bersih Produsen / pengimpor
Pangan PRODUK DALAM NEGERI
Olahan Alamat paling sedikit meliputi nama kota,
kode pos, dan Indonesia produsen.
• “Diproduksi oleh ...”
• “Diproduksi oleh ... untuk ...”
• ”Dikemas oleh ... untuk ... ”
Padat Cair Semi padat
(untuk yang mempunyai kontrak)

Berat Bersih Isi Bersih Berat Bersih


atau PANGAN OLAHAN IMPOR
- miligram (mg) - mililiter (ml atau mL)
- gram (g) - liter (l atau L) Isi Bersih • Alamat produsen paling sedikit
- kilogram (kg) meliputi nama kota dan negara.
• Alamat pengimpor/distributor.
Pangan olahan yang menggunakan medium paling sedikit meliputi nama kota,
cair harus dicantumkan juga Bobot Tuntas kode pos, dan Indonesia.
atau Berat Tuntas. “Diimpor/didistribusikan oleh ... “
6. Tanggal dan Kode
5. Halal Produksi
Dicantumkan pada pangan olahan wajib diletakkan pada bagian yang
yang mempunyai sertifikat Halal dari mudah dilihat dan dibaca.
lembaga yang berwenang di
Indonesia. memuat informasi mengenai riwayat
produksi pangan

LOGO berupa nomor bets (batch) dan/atau


HALAL waktu produksi

Logo halal akan


ditetapkan oleh BPJPH

Isi bersih: 2 Liter


MD 12345678910

16
7. Kedaluwarsa 8. Nomor Izin Edar
Batas akhir suatu pangan olahan dijamin
mutunya sepanjang penyimpanannya
PRODUK DALAM NEGERI
01 mengikuti petunjuk produsen. “BPOM RI MD” yang diikuti dengan digit angka.

Apabila masa simpan ≤ 3 bulan PRODUK IMPOR


02
“Baik digunakan sebelum :
“BPOM RI ML” yang diikuti dengan digit angka.
tanggal, bulan, tahun”

Apabila masa simpan > 3 bulan


“Baik digunakan sebelum :

03 tanggal, bulan, tahun” atau


“bulan, tahun”
PANGAN OLAHAN INDUSTRI RUMAH
Pengecualian: TANGGA
“P-IRT”
a. minuman yang mengandung alkohol paling
Jenis produk yang dapat didaftarkan sebagai PIRT
sedikit 7% (tujuh persen); tercantum dalam Peraturan BPOM Nomor 22 Tahun
b. roti dan kue yang mempunyai masa simpan 2018 Tentang Pedoman Pemberian Sertifikat Produksi
kurang dari atau sama dengan 24 (dua puluh Pangan Industri Rumah Tangga
empat) jam; dan
c. cuka.
9. Asal Usul Bahan Pangan Tertentu

Asal Bahan Pangan Tertentu dari Pangan yang Diproduksi Melalui Peringatan untuk Pangan
Hewan atau Tanaman Proses Khusus Olahan Berasal dari Babi

ü Harus dicantumkan pada daftar bahan Produk Rekayasa Genetik Pangan Olahan yang mengandung bahan
berupa nama bahan diikuti dengan asal berasal dari babi
bahan. Wajib dicantumkan:
“PRODUK REKAYASA GENETIK”
Contoh:
Gelatin sapi, lemak babi, minyak nabati,
protein kedelai, lemak kakao
Pangan olahan yang proses pembuatannya
Produk Iradiasi bersinggungan dan/atau menggunakan fasilitas
bersama dengan bahan bersumber babi
Daftar bahan : Wajib dicantumkan:
Daging Ikan (60%), tepung tapioka, terigu, “IRADIASI”
isolat protein kedelai, bawang putih, gula,
garam, lada, penguat rasa monosodium
glutamate, penstabil fosfat.
Keterangan tentang
2D Barcode Alergen
• Pada Label wajib dicantumkan 2 (dua) Keterangan tentang alergen wajib dicantumkan untuk:
dimensi (2D Barcode).
• Kode yang dapat dibaca oleh aplikasi Pangan olahan yang mengandung alergen
pelacak yang digunakan untuk Pangan olahan yang diproduksi
identifikasi, penjejakan dan pelacakan menggunakan sarana produksi yang sama
kebenaran produk. dengan pangan olahan yang mengandung
alergen.

QR code memuat informasi:


Daftar bahan:
§ nomor Izin Edar Gula (mengandung sulfit), minyak nabati,
§ masa berlaku Izin Edar kacang tanah, pengemulsi lesitin kedelai.

Mengandung alergen, lihat daftar bahan yang


dicetak tebal.

Catatan: tulisan ‘sulfit’ dan ‘kacang tanah’ dicetak


tebal, karena hasil analisa sulfit dalam produk melebihi
10 mg/kg, dan kacang tanah termasuk alergen
INFORMASI NILAI GIZI

KEWAJIBAN PENCANTUMAN
1 Peraturan BPOM Nomor 31 Tahun
2018 tentang Label Pangan Olahan 2 Peraturan BPOM Nomor 22 Tahun 2019
tentang Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan Olahan
PASAL 43
Keterangan tentang kandungan Gizi PASAL 2
Setiap Orang yang memproduksi dan/atau
dan/atau non Gizi
mengedarkan Pangan Olahan wajib mencantumkan ING
WAJIB dicantumkan untuk semua
pangan olahan pada Label.

Informasi Nilai Gizi (ING) adalah DAFTAR KANDUNGAN


ZAT GIZI DAN NON GIZI
Dicantumkan dalam bentuk pangan olahan sebagaimana produk pangan olahan
TABEL INFORMASI NILAI GIZI dijual sesuai dengan format yang dibakukan

ING berlaku wajib untuk semua pangan, KECUALI: PELARANGAN Informasi Nilai Gizi Dilarang
PENGECUALIAN Kopi bubuk, Teh bubuk/ serbuk, Teh celup, AMDK
untuk dicantumkan pada label
(air embun, air mineral, air demineral), Herba,
minuman beralkohol
rempah – rempah, bumbu, kondimen
TATA CARA PENCANTUMAN Jumlah
kemasan
sajian per
menunjukkan
02 jumlah Takaran Saji yang
Takaran Saji adalah terdapat dalam satu kemasan
jumlah Pangan Olahan yang 01 Pangan.
wajar dikonsumsi dalam satu
kali makan, dinyatakan dalam
Persentase AKG
Satuan Metrik atau Satuan
merupakan persentase kontribusi
Metrik dan Ukuran Rumah
zat gizi dalam satu sajian produk
Tangga yang sesuai untuk 04 dibandingkan dengan jumlah
Pangan Olahan tersebut.
kebutuhan zat gizi tersebut dalam
03 sehari.
Jenis dan kandungan zat
gizi dan nongizi.
Catatan kaki merupakan
Zat Gizi Wajib : informasi yang menerangkan
Energi total, lemak total, lemak
05 bahwa persentase AKG yang
jenuh, protein, karbohidrat total, ditunjukkan dalam ING dihitung
gula dan garam (natrium) berdasarkan kebutuhan energi
2150 kkal untuk kelompok umum.
Kebutuhan energi tersebut dapat
Dibuktikan dengan hasil analisis zat gizi lebih tinggi atau lebih rendah,
dari laboratorium terakreditasi* disesuaikan dengan kebutuhan
PERBPOM NO. 16 TAHUN 2020
TENTANG PENCANTUMAN ING UNTUK PANGAN OLAHAN YANG DIPRODUKSI OLEH USAHA
MIKRO DAN USAHA KECIL

Pencantuman tabel ING Untuk mencantumkan tabel ING, UMK TIDAK HARUS melakukan analisis laboratorium
dibuktikan dengan HASIL
ANALISIS ZAT GIZI dari A. Deksripsi/ definisi B. Nilai Kandungan Gizi C. Takaran saji
laboratorium pemerintah (42 jenis pangan olahan) Pangan Olahan pangan olahan
dan/atau laboratorium lain
yang telah terakreditasi

UMK seringkali memililki


keterbatasan dalam hal
analisis laboratorium
Alami
• Pangan Olahan yang tidak Dari (diikuti nama bahan)
dicampur dan tidak diproses;
atau Bahan merupakan bahan baku
• Pangan Olahan yang diproses
secara fisika tetapi tidak
Keterangan utama (kandungan bahan tersebut
minimal 50%)
merubah
kandungannya
sifat dan
untuk Segar

Murni atau 100%


Membedakan tidak boleh digunakan pada
Label Pangan yang terbuat
Pangan Olahan yang tidak
ditambahkan/dicampur dengan
Mutu dari Pangan Olahan antara
atau Pangan Olahan lainnya
bahan lain

Asli
tidak dapat digunakan untuk Pangan
Dengan (diikuti Olahan yang dicampur dengan bahan
nama bahan) yang dapat mengaburkan
keasliannya, seperti penggunaan
Bahan merupakan salah satu
perisa.
bahan baku yang digunakan
Subsite Facebook Intagram
www.standarpangan.pom.go.id Standar Pangan BPOM standarpanganbpom

Anda mungkin juga menyukai