Anda di halaman 1dari 21

KEMENTERIAN

KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

TEKNIK WAWANCARA

Studi Status Gizi Indonesia (SSGI)


Tahun 2021

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan


Kemenkes RI
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI DALAM WAWANCARA


SITUASI WAWANCARA
•WAKTU
WAWANCARA •TEMPAT
Wawancara Proses •KEHADIRAN ORANG LAIN
interaksi/komunikasi •SIKAP MASYARAKAT
yang ditentukan oleh :
PEWAWANCARA RESPONDEN
– pengumpul data •KARAKTERISTIK SOSIAL •KARAKTERISTIK SOSIAL
(pewawancara), •KETRAMPILAN WAWANCARA • KEMAMPUAN MENANGKAP
– responden, •MOTIVASI PERTANYAAN
•RASA AMAN •KEMAMPUAN MENJAWAB
– pertanyaan (Isi
kuesioner),
ISI KUESIONER
– situasi saat •PEKA UNTUK DITANYAKAN
wawancara. •SUKAR DITANYAKAN
•TINGKAT MINAT
Sumber: Warwick 1975 dikutip oleh Irawati Singarimbun •SUMBER KEKHAWATIRAN
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

Tenaga Pengumpul Data


TENAGA PENGUMPUL DATA harus menyampaikan pertanyaan pada
responden dengan cara wawancara yang baik dan jelas.

Jika jawaban responden belum jelas:


Upayakan menggali lebih lanjut (probing) sehingga responden mau
menjawab dengan lebih rinci sesuai dengan kebutuhan jawaban.

Namun pada pertanyaan-pertanyaan tertentu pewawancara tidak boleh


melakukan probing atau mendiskusikan dengan responden.
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

PENTINGNYA WAWANCARA:
• Pengumpulan data merupakan bagian yang paling penting dari proses kegiatan riset
• Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam suatu riset
• Untuk menghasilkan data yang valid proses wawancara harus dilakukan sebaik mungkin
• Proses wawancara yang baik harus memperhatikan kaidah-kaidah ilmiah dan teknik
wawancara yang benar

SYARAT PEWAWANCARA
• Memiliki ketrampilan mewawancarai
• Motivasi dan komitmen yang tinggi
• Menguasai materi
• Dapat menciptakan rasa aman dan percaya bagi responden dalam menjawab pertanyaan
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

KODE ETIK PEWAWANCARA:


• Jujur dalam pengisian kuesioner/mencatat jawaban
• Cermat
• Objektif dalam menyampaikan pertanyaan
• Netral  tidak mempengaruhi responden dalam menangkap maksud pertanyaan
• Menuliskan jawaban responden selengkapnya
• Menaruh perhatian penuh terhadap responden
• Sanggup membuat responden tenang dan bersedia menjawab pertanyaan dengan
jujur
• Hargai responden apapun jawabannya
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SEBELUM


MEMULAI KUNJUNGAN:
• Siapkan: kartu identitas, name tag, surat tugas, surat izin dan daftar sampel
untuk blok sensus yang dikunjungi, kuesioner, alat tulis dan PSP serta alat
bantu (kuesioner dan kartu peraga yang dilaminating)
• Berpakaian sopan dan rapi, tidak berlebihan
• Pilih waktu yang tepat untuk berkunjung ke rumah responden
• Bila tidak bertemu dengan responden, usahakan memperoleh informasi kapan
dapat dikunjungi ulang
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SEBELUM


MEMULAI KUNJUNGAN (lanjutan) :

• Bijaksana dalam membuat perjanjian kunjungan dan datanglah pada waktu


yang disepakati
• Biarkan responden yang menentukan waktu kunjungan
• Jika responden meminta untuk menunggu agar dapat diwawancarai, gunakan
waktu untuk menunggu dengan kegiatan yang terkait dengan pengumpulan
data (misalnya menyiapkan program entry yang akan diisi data hasil
pengumpulan data)
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT MELAKUKAN


KUNJUNGAN:
•Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
•Menjelaskan maksud dan tujuan
•Menanyakan kebersediaan untuk diwawancarai dan merekam jawaban bila bersedia/tidak
bersedia diwawancara
•Bertanya kepada responden dengan bahasa yang mudah dimengerti
•Menyampaikan semua pertanyaan dalam daftar pertanyaan/kuesioner dengan baik dan
tepat, jangan terlalu banyak berbasa-basi
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT


MEMULAI KUNJUNGAN (lanjutan) :
• Mencatat/merekam semua jawaban responden dengan teliti dan jelas
• Ciptakan hubungan baik dan suasana kondusif agar responden nyaman menjawab
semua pertanyaan yang diajukan
• Bersikap ramah, bertutur kata baik dan simpatik kepada responden, agar responden
bersedia menjawab dengan sungguh-sungguh dan sejujurnya
• Bersikap netral  tidak terpengaruh/terhanyut dengan jawaban responden
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT


MEMULAI KUNJUNGAN (lanjutan) :

• Usahakan wawancara dengan responden tanpa ada orang lain yang tidak
berkepentingan
• Bersikap rendah hati, penuh pengertian dan menghormati responden
• Bersikap seolah-olah responden yang kita hadapi selalu ramah dan menarik
• Sanggup menjadi pendengar yang baik dengan tetap memperhatikan waktu
wawancara
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

KUALITAS DATA BERGANTUNG:

• Proses tenaga pewawancara saat melakukan pengumpulan data


• Proses interaksi dan komunikasi pewawancara dengan responden
• Kemampuan pewawancara dalam menguasai materi pertanyaan
• Menghidupkan suasana wawancara
• Penguasaan menggali jawaban (probing)
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

PROBING:
• Probing: suatu seni dalam mencari informasi tambahan dengan cara
menggali informasi lebih mendalam

• 2 fungsi probing:
o Menggali pertanyaan yang belum terjawab
o Memohon penjelasan ulang terhadap jawaban responden yang
belum tertangkap oleh pewawancara
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

CARA MELAKUKAN PROBING:


• Mengulangi pertanyaan yang pernah dilontarkan oleh pewawancara
• Mengulangi jawaban responden untuk lebih merangsang daya ingat responden
• Menggunakan pertanyaan pancingan yang lebih netral
“Bagaimana maksud ibu?”
BUKAN dalam bentuk pertanyaan tertutup seperti
“Maksud ibu harus begini ya bu?”
• Memohon penjelasan dari responden tentang jawaban yang diucapkan sebelumnya
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

YANG DIPERHATIKAN DALAM MELAKUKAN PROBING


• Probing berlangsung dalam keadaan rileks, interaktif, komunikatif, dan akrab
• Hindari pertanyaan yang bertubi-tubi
• Jangan memberikan kesan interograsi
• Hindari kesan memojokkan responden
• Beri kesempatan responden menjelaskan jawaban sesuai pola pikirnya
• Pewawancara harus sensitif terhadap kemampuan responden
• Sabar dan memberi waktu responden untuk berfikir
• Jangan memotong penjelasan responden walaupun ada pertanyaan yang butuh
klarifikasi
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

CONTOH CARA PROBING UNTUK MENDAPATKAN JAWABAN


PERTANYAAN TENTANG INISIASI MENYUSU DINI (IMD).
1. Pertama tanyakan di mana ibu bersalin, fasilitas pelayanan kesehatan atau di
rumah/tempat lain?
2. Tanyakan cara persalinan, secara normal atau operasi sesar?
3. Tanyakan waktu melahirkan, pagi, siang, atau malam dan jam berapa? Kemudian
tanyakan apakah bayi dirawat terpisah atau gabung dengan ibu?
4. Siapa yang menolong melahirkan, tenaga kesehatan (dokter/bidan/perawat) atau
melahirkan sendiri tanpa ditolong orang lain?
5. Begitu bayi lahir apakah langsung dibersihkan/dimandikan kemudian disusui atau
begitu lahir langsung diletakkan di dada/perut ibu?
6. Berapa lama diletakkan di dada/perut ibu? Tanyakan apakah berlangsung sekitar
satu jam atau kurang dari satu jam (tidak perlu menanyakan dalam satuan menit).
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

MENGAKHIRI WAWANCARA

• Periksa kembali apakah semua pertanyaan sudah terisi lengkap


• Periksa alat, kuesioner dan perlengkapan lain jangan sampai ada yang tercecer
dan tertinggal
• Selesai wawancara ucapkan terima kasih
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

PENGUMPULAN DATA
 Penjelasan PSP, wawancara  HP
 Responden  Dilakukan di lingkungan rumah 5-10
A dengan
sinyalnya
Meter
 Menggunakan APD
bagus
Enumerator  PSP dan pengukuran antropometri
mendatangi
langsung  rekaman
rumahtangga
Balita  Wawancara  tempat terbuka di
lingkungan rumah
B  Responden
dengan Sinyal
 jarak 2-5 meter
 Menggunakan APD
tidak bagus
 PSP dan pengukuran antropometri
 rekaman
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

PROSES WAWANCARA (TATAP MUKA) DAN PENGUKURAN ANTROPOMETRI

1. ibu balita dan balitanya diberikan masker dan face shield untuk digunakan
pada saat wawancara dan pengukuran antropometri balita.
Berdasarkan anjuran IDAI maka khusus Balita umur < 2 tahun hanya diberikan
face shield.
2. Pengecekan suhu ke setiap responden (ibu balita dan Balita) menggunakan
thermo gun yang dibawa oleh tim enumerator sebelum dilakukan wawancara
dan pengukuran antropometri.
3. Pengukuran suhu juga dilakukan pada seluruh ART yang mendampingi
responden, misal suami, orangtua atau ART lain.
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

PROSES WAWANCARA (TATAP MUKA) DAN PENGUKURAN ANTROPOMETRI

4. Skrining awal terkait gejala COVID 19 dilakukan sebelum PSP.


Salah satu gejala selain demam diantaranya anosmia, batuk atau sesak nafas.
Tanyakan juga tentang adanya kontak erat dengan penderita COVID-19 dalam
2 minggu terakhir.
Lanjutkan dengan pengukuran suhu.
• Suhu responden ≥38 derajat celcius dan disertai salah satu gejala COVID-19
maka tidak dilakukan wawancara.
• Suhu responden <38 derajat celcius namun tanpa gejala, wawancara tetap
dilakukan dengan menanyakan kesediaan ART atau mengganti ART yang akan
diwawancara sesuai ketentuan
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

PROSES WAWANCARA (TATAP MUKA) DAN PENGUKURAN ANTROPOMETRI


...lanjutan...

5. Setiap responden (ibu balita dan Balita) diminta untuk mencuci tangan
menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer (disiapkan oleh tim
enumerator yang mengunjungi rumah tangga tersebut) pada saat akan
dilakukan wawancara dan pengukuran antropometri.
6. Proses wawancara dilakukan sesingkat mungkin (maksimal 30 menit) dengan
tetap jaga jarak sesuai ketentuan dan kontak erat untuk pengukuran
(maksimal 15 menit)
7. Sebelum dilakukan kunjungan ke rumah tangga, tim enumerator wajib
meminta ijin dan berkoordinasi dengan pemerintah/aparat desa dan
Puskesmas setempat.
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai