Disusunoleh
Tim AhliGizi
UPT PUSKESMAS DTP CIMANUK
`
PELAYANAN GIZI
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Pelayanan gizi rumah sakit adalah pelayanan yang diberikan dan
PENGERTIAN disesuaikan dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis,
status gizi, dan status metabolisme tubuh.
Terciptanya sistem pelayanan gizi yang bermutu dan paripurna
TUJUAN
sebagai bagian dari pelayanan kesehatan dirumah sakit.
Memberikan pelayanan gizi yang bermutu dan paripurna
KEBIJAKAN
1. Menyelenggarakan Asuhan Gizi terstandar pada pelayanan gizi
rawat jalan dan rawat inap
2. Menyelenggarakan Makanan sesuai standar kebutuhan gizi dan
aman dikonsumsi
PROSEDUR
3. Menyelenggarakan penyuluhan dan konseling gizi pada klien /
pasien dan keluarganya
4. Menyelenggarakan penelitian aplikasi di bidang gizi dan dietetik
sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
1. Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT 2. Ruang Rawat Inap dan Rawat Jalan
ASUHAN GIZI RAWAT JALAN
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Serangkaian proses kegiatan asuhan gizi yang berkesinambungan
PENGERTIAN dimulai dari assessment/pengkajian,pemberian diagnosis,intervensi
gizi dan monitoring evaluasi kepada klien/pasien di rawat jalan.
Memberikan pelayanan kepada klien/pasien rawat jalan atau
kelompok dengan membantu mencari solusi masalah gizinya
TUJUAN melalui nasihat gizi,mengenai jumlah asupan makanan yang
sesuai, jenis diet yang tepat jadwal makan dan cara makan jenis
diet dengan kondisi kesehatannya.
Asuhan gizi rawat jalan yang tepat dan seimbang diharapkan dapat
KEBIJAKAN membantu proses penyembuhan dan memperbaiki status gizi
pasien
1. Konseling Gizi
1.1. Pasien datang dengan membawa surat rujukan dari
dokter atau dari poli klinik
1.2. Ahli gizi melakukan pencatatan data pasien dalam buku
registrasi
1.3. Melakukan assessment gizi (pengukuran antropometri)
1.4. Melakukan assessment gizi lanjut
1.5. Menetapkan diagnosis gizi
1.6. Memberikan intervensi gizi
PROSEDUR
1.7. Menganjurkan pasien untuk kunjungan ulang
(monitoring dan evaluasi)
1.8. Pencatatan konseling gizi dengan format ADIME
kemudian dimasukan kedalam rekam medik pasien atau
disampaikan ke dokter melalui pasien untuk pasien di
luar rumah sakit dan di arsipkan diruang konseling.
2. Penyuluhan Gizi
2.1. Persiapan penyuluhan
2.2. Pelaksanaan penyuluhan
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Merupakan pelayanan gizi yang dimulai dari proses pengkajian
gizi,diagnosis gizi,intervensi gizi meliputi perencanaan,penyediaan
PENGERTIAN
makanan,penyuluhan/edukasi, dan konseling gizi, serta monitoring
dan evaluasi gizi
Memberikan pelayanan gizi kepada pasien rawat inap agar
memperoleh asupan makanan yang sesuai kondisi kesehatannya
TUJUAN
dalam upaya mempercepat proses penyembuhan,
mempertahankan dan meningkatkan status gizi.
Asuhan gizi rawat inap yang tepat dan seimbang diharapkan dapat
membantu proses penyembuhan dan memperbaiki status gizi
KEBIJAKAN
pasien
1. Skirining Gizi
2. Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)
a. Assessment gizi / Pengkajian Gizi
PROSEDUR
b. Diagnosis gizi
c. Intervensi gizi
d. Monitoring dan Evaluasi Gizi
1. Ahli Gizi
UNIT TERKAIT 2. Dokter
3. Perawat
4. Tenaga Kesehatan Lainnya
PROSES PENYELENGGARAAN MAKANAN
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Merupakan rangkaian kegiatan mulai dari : Perencanaan menu,
perencanaan kebutuhan bahan makanan, perencanaan anggaran
PENGERTIAN belanja, pengadaan bahan makanan, penerimaan dan
penyimpanan, pemasakan bahan makanan, distribusi dan
pencatatan, pelaporan serta evaluasi.
Menyediakan makanan yang berkualitas sesuai kebutuhan gizi,
TUJUAN biaya, aman dan dapat diterima oleh konsumen guna mencapai
status gizi yang optimal.
Memberikan makanan yang berkualitas sesuai kebutuhan gizi dan
dapat membantu proses penyembuhan dan memperbaiki status gizi
KEBIJAKAN
pasien
1. Rekanan / Vendor
UNIT TERKAIT 2. Distributor MakananEnteral dan Parenteral
3. Seksi Penunjang Non Medis
4. Seksi Pelayanan Medik
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN GIZI TERAPAN
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Merupakan proses yang dilakukan secara terus menerus untuk
mencari hasil yang lebih mutakhir pada penyelenggaraan makanan
PENGERTIAN yang dilakukan pada aspek SDM, standar sarana prasarana dan
penggunaan berbagai perangkat lunak serta berbagai teknik
pengolahan bahan makanan.
Untuk mencapai kualitas pelayanan gizi rumah sakit secara berdaya
guna dan berhasil guna dibidang pelayanan gizi, penyelengaran
TUJUAN
makanan rumah sakit, penyuluhan, konsultasi, konseling dan
rujukan gizi sesuai kemampuan institusi.
Memberikan bahan masukan bagi perencanaan kegiatan, evaluasi,
pengembangan teori, tatalaksana atau standar pelayanan gizi
KEBIJAKAN
rumah sakit.
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Suatu pekerjaan di bidang pengolahan makanan yang terdiri dari
PENGERTIAN serangkaian kegiatan mengubah atau memasak bahan makanan
mentah menjadi makanan yang siap di makan dan berkualitas dan
aman untuk dikonsumsi.
Untuk menghasilkan makanan yang siap dimakan yang bebas dari
organisme dan zat yang berbahaya untuk
TUJUAN tubuh,mempunyaiwarna,rasa, tekstur dan penampilan makanan
yang berkualitas,dapat meningkatkan nilai cerna dan dapat
mengurangi resiko kehilangan zat zat gizi bahan makanan.
Proses yang tepat dan higienis sehingga tidak terjadi kesalahan
KEBIJAKAN dalam pengolahan dan aman untuk di konsumsi
1. Persiapan
1.1. Mencuci tangan
1.2. Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)
1.3. Persiapan alat masak
1.4. Persiapan bahan makanan
1.5. Thawing bahan makanan beku
1.6. Butcher Proces/proses pemotongan bahan makanan
1.7. Persiapan bumbu
2. Pengolahan
2.1. Pembuatan bumbu
PROSEDUR
2.2. Mengolah bahan makanan pokok
2.3. Mengolah lauk hewani
2.4. Mengolah lauk nabati
2.5. Mengolah sayuran
2.6. Mengolah snack
2.7. Mengolah formula cair
2.8. Pengambilan sample makanan
3. Distribusi makanan
4. Pemeliharaan alat (alat
masak,oven,mixer,blender,kompor,refrigator,freezer)
1. Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Sanitasi
3. Laboratorium
KEPALA JURU MASAK
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Suatu kegiatanyang bertanggung jawab untuk mengkoordinir juru
masak dan bergerak di bidang pengolahan makanan yang terdiri
PENGERTIAN
dari serangkaian kegiatan mengubah atau memasak bahan
makanan mentah menjadi makanan yang siap di makan dan
berkualitas dan aman untuk dikonsumsi.
Untuk menghasilkan makanan yang siap dimakan yang bebas dari
organisme dan zat yang berbahaya untuk tubuh,mempunyai
TUJUAN warna,rasa,tekstur dan penampilan makanan yang yang
berkualitas,dapat meningkatkan nilai cerna dan dapat mengurangi
resiko kehilangan zat zat gizi bahan makanan.
Proses yang tepat dan higienis sehingga tidak terjadi kesalahan
KEBIJAKAN dalam pengolahan dan aman untuk dikonsumsi
1. Mengawasi proses produksi bahan makanan & uji cita rasa
2. Inventaris alat masak
3. Menghitung permintaan bahan makanan dari bagian
produksi ke gudang sesuai kekuatan pasien dan siklus menu
4. Persiapan :
4.1. Mencuci tangan
4.2. Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)
4.3. Persiapan alat masak
4.4. Persiapan bahan makanan
4.5. Thawing bahan makanan beku
4.6. Buther Proces/proses pemotongan bahan makanan
4.7. Persiapan bumbu
PROSEDUR
5. Pengolahan
5.1. Pembuatan bumbu
5.2. Mengolah bahan makanan pokok
5.3. Mengolah lauk hewani
5.4. Mengolah lauk nabati
5.5. Mengolah sayuran
5.6. Mengolah snack
5.7. Mengolah formula cair
5.8. Pengambilan sample makanan
6. Distribusi makanan
7. Pemeliharaan alat (alat
masak,oven,mixer,blender,kompor,refrigator,freezer)
1. Instalasi Gizi
2. Instalasi Sanitasi
UNIT TERKAIT
3. Laboratorium
DISTRIBUSI
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Serangkaian kegiatan penyaluran makanan pasien dimulai dari
persiapan alat distribusi,pembagian makanan sesuai dengan jumlah
PENGERTIAN porsi dan jenis diet (diet biasa maupun diet khusus) yang ada etiket
diet pasien lalu disajikan dalam alat makan sesuai dengan bon
permintaan makan untuk kemudian dibagikan ke pasien.
Klien/pasien mendapatkan makanan yang higienis sesuai dengan
TUJUAN
diet dan waktu pemberiaan makanannya
Proses distribusi yang tertib dan teratur sehingga tidak terjadi
KEBIJAKAN kesalahan dalam pemberian diet pasien.
1. Persiapan
1.1. Mencuci tangan
1.2. Penggunaan APD ( Alat Pelindung Diri )
1.3. Persiapan alat makan yang sudah bersih
1.4. Pengambilan buku catatan makan pasien di Ruang
Rawat Inap
1.5. Penulisan etiket pasien sesuai jenis diet
PROSEDUR 1.6. Pembuatan garnish
2. Distribusi snack pasien ke Ruang Rawat Inap
3. Distribusi makanan di instalasi gizi
a. Pemorsian makanan
b. Pengemasan makanan
4. Pendistribusian makanan pasien ke ruang rawat inap
5. Pencucian alat makan pasien di instalasi gizi
6. Pemeliharaan alat ( Trolly, alat makan,cup scaller )
1. Instalasi Gizi
2. Instalasi Sanitasi
UNIT TERKAIT
3. Laboratorium
KEPALA DISTRIBUSI
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Serangkaian kegiatan mengkoordinir anggota distribusi yang
bergerak di bidang penyaluran makanan pasien di mulai dari
persiapan alat distribusi,pembagian makanan sesuai dengan jumlah
PENGERTIAN
porsi dan jenis diet (diet biasa maupun diet khusus) yang ada etiket
diet pasien lalu disajikan dalam alat makan sesuai dengan bon
permintaan makan untuk kemudian dibagikan ke pasien.
Klien/pasien mendapatkan makanan yang higienis sesuai dengan
TUJUAN
diet dan waktu pemberiaan makanannya
Proses distribusi yang tertib dan teratur sehingga tidak terjadi
KEBIJAKAN kesalahan dalam pemberian diet pasien.
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Adalah seseorang yang diberi tugas, tanggung jawab untuk
melakukan kegiatan dan pengawasan penerimaan bahan makanan
PENGERTIAN yang masuk ke gudang dan bahan makanan yang keluar dari
gudang, termasuk pencatatan dan pelaporan kagiatan keluar
masuknya bahan makanan.
Memudahkan pengontrolan untuk mengetahui bahan makanan
TUJUAN yang masuk dan keluar serta pemesanan bahan makanan
selanjutnya.
Proses yang rapi, teratur, dan tertib dalam penerimaan dan
KEBIJAKAN pengeluaran bahan makanan.
1. Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT 2. Reakanan / Vendor
3. Distributor Bahan Makanan
PEMERIKSAAN PENERIMAAN BARANG
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Suatu proses pengawasan kegiatan meneliti, mencatat, dan
PENGERTIAN
melaporkan jumlah dan macam kualitas bahan makanan sesuai
dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
Diterimanya barang sesuai dengan daftar pesanan, waktu pesan
TUJUAN
dan spesifiaksi yang ditetapkan.
Proses penerimaan yang tertib dan teratur sehingga menghindari
KEBIJAKAN
kesalahan alat
1 Memeriksa barang apakah layak atau tidak untuk diterima
dengan menggunakan check list penerimaan barang dan
membawa bolpoint warna, biru/hitam dan merah. Fungsi warna
biru/hitam untuk menandai barang yang sesuai dengan
spesifikasi dan kuantiti dalam PO, sedangkan warna merah
digunakan untuk menandai barang yang tidak sesuai spesifikasi
kuantiti dari PO.
2 Sebagai pedoman untuk memeriksa kelayakan dengan kriteria:
2.1 Penyusunan/pengepakan barang dilakukan dengan baik
sehingga tidak terjadi kemungkinan kontaminasi.
2.2 Membandingkan antara fisik dengan spesifikasi dan jumlah
PROSEDUR
yang tertera pada Surat Jalan yang dibawa oleh pihak
rekanan.
2.3 Kondisi barang tidak ada yang rusak.
3 Jika sesuai berikan stempel "Received" pada surat jalan, jika
tidak sesuai beritahukan kepada kepala gudang dan kemudian
merubah jumlah barang yang ada di surat jalan, paraf pada hal
yang dikoreksi.
4 Jika spesifikasi fisik barang tidak sesuai dengan surat jalan
rekanan, staff gudang harus menolak dan langsung
mengembalikan barang tersebut ke pengantar.
5 Setelah memberikan stempel "Received", catat ke dokumen
Daily Receiving Report (DRR) dan catat juga ke stock card
barang bersangkutan.
6 Setelah mencatat ke stock card, simpan barang ke lokasi
gudang sesuai dengan tempatnya.
7 Aspek HSE (Health, Safety, Environmental)
7.1 Potensial bahaya: Tertimpa barang, back injury, luka sayat.
7.2 Alat Pelindung Diri: Safety shoes, sarung tangan / glove.
7.3 Petunjuk:
7.3.1 Perhatikan posisi tubuh saat melakukan
pengangkatan barang.
7.3.2 Perhatikan jumlah tumpukan barang, jangan melebihi
aturan yang telah ditetapkan, yang tertera pada dus
pembungkus barang.
7.3.3 Hati-hati dalam hal memegang barang agar tidak
tersayat oleh bagian yang tajam.
7.3.4 Bila menggunakan sarung tangan, yakinkan bahwa
sarung tangan yang digunakan sesuai dengan
barang-barang yang diperiksa dan justru tidak
mengalami kerusakan atau terkontaminasi.
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Suatu proses kegiatan meneliti, mencatat, dan melaporkan jumlah
PENGERTIAN dan macam kualitas bahan makanan segar sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditetapkan.
Diterimanya bahan makanan segar sesuai dengan daftar pesanan,
TUJUAN
waktu pesan dan spesifikasi yang ditetapkan.
Proses penerimaan bahan makanan segar yang tertib dan teratur
KEBIJAKAN
sehingga menghindari kesalahan.
1. Semua Jenis bahan makanan segar yang diterima harus :
1.1 Dalam keadaan segar, bersih, dan sesuai dengan spesifikasi
(Lihat standar Bahan Makan)
1.2 Penyusunan/pengepakan barang dilakukan dengan baik
sehingga tidak terjadi kemungkinan kontaminasi.
1.3 Kesesuaian jumlah serta ukuran & atau berat.
1.4 Kondisi barang tidak ada yang rusak.
2. Kriteria bahan makanan segar harus:
2.1 Lauk Hewani segar:
2.1.1 Periksa warna daging serta tekstur.
2.1.2 Kesegaran daging dan aroma tidak busuk.
PROSEDUR 2.1.3 Tingkat kadar lemak daging juga perlu diperhatikan
2.1.4 Untuk ikan kondisi insang merah / segar, mata bening,
kulit tidak berlendir.
2.2 Lauk Nabati
2.2.1 Kondisi segar dan utuh
2.2.2 Aroma khas kedelai
3. Pada saat penerimaan dilakukan pengecekan Kualitas dan
Kuantitas bahan makanan tsb (dilakukan oleh PJ gudang).
4. Setelah memenuhi semua ketentuan yang berlaku maka
barang tersebut dapat diterima / masuk dalam Gudang.
1. Rekanan/vendor
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Gizi
PENERIMAAN SAYUR DAN BUAH
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Suatu proses kegiatan meneliti, mencatat, dan melaporkan jumlah
PENGERTIAN dan macam kualitas bahan makanan segar sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditetapkan.
Diterimanya bahan makanan segar sesuai dengan daftar pesanan,
TUJUAN
waktu pesan dan spesifikasi yang ditetapkan.
Proses penerimaan bahan makanan segar yang tertib dan teratur
KEBIJAKAN
sehingga menghindari kesalahan.
1. Semua Jenis sayur dan buah yang diterima harus :
1.1 Dalam keadaan segar, bersih, dan sesuai dengan spesifikasi
(Lihat standar Bahan Makan)
1.2 Standart Paket / Kemasan
1.2.1 Buah-buahan (Apel, Jeruk, Pear) disusun rapi dalam
kardus yang dilengkapidengan kertas atau kardus
pembatas.
1.2.2 Sayuran dibungkus dengan plastik (Tidak dengan
kertas atau koran).
PROSEDUR 1.2.3 Sayuran buah (Tomat, Cabe) dan Bumbu (Jahe,
Kunyit) dibungkus dalam plastik yangberbeda.
1.2.4 Tidak boleh menyatukan 2 (dua) jenis sayuran atau
buah dalam satu keranjang
2. Pada saat penerimaan dilakukan pengecekan Kualitas dan
Kuantitas bahan makanan tsb (dilakukan PJ Gudang).
1. Rekanan/vendor
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Gizi
PENERIMAAN BARANG FROZEN
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Suatu proses kegiatan meneliti, mencatat, dan melaporkan jumlah
PENGERTIAN dan macam kualitas barang frozen sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditetapkan.
Diterimanya barang frozen sesuai dengan daftar pesanan, waktu
TUJUAN
pesan dan spesifikasi yang ditetapkan.
Proses penerimaan barang frozen yang tertib dan teratur sehingga
KEBIJAKAN
menghindari kesalahan.
1. Siapkan perlengkapan seperti trolley,timbangan dan cutter
2. Gunakan APD sebelum memulai pekerjaan (Safety shoes, hand
gloves, apron )
3. Teliti dan cocokan PO/RR dengan nota supplier
4. Periksa temperatur ruang mobil box thermoking (minimal -5 C)
5. Turunkan barang satu persatu
PROSEDUR 6. Periksa kualitas barang lebih spesifik secara random per item
7. Hitung quantity dan periksa batas tanggal kadaluarsa
8. Masukan ke dalam freezer dan susun dengan rapi
9. Buat laporan pemeriksaan barang dalam Check List
Penerimaan Barang
10. Kebersihan harus tetap dijaga selama penerimaan maupun
setelah penerimaan barang
1. Rekanan/vendor
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Gizi
PENERIMAAN PRODUK DALAM KALENG / DRY FOOD
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Suatu proses kegiatan meneliti, mencatat, dan melaporkan jumlah
PENGERTIAN dan macam kualitas bahan makanan segar sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditetapkan.
Diterimanya bahan makanan segar sesuai dengan daftar pesanan,
TUJUAN
waktu pesan dan spesifikasi yang ditetapkan.
Proses penerimaan bahan makanan segar yang tertib dan teratur
KEBIJAKAN
sehingga menghindari kesalahan.
1. Kondisi kemasan tidak ada yang rusak (antara lain: retak,
penyok, karatan, kotor).
2. Tidak digigit tikus atau serangga lainnya (contoh: kuku, ulat).
3. Bukan merupakan kesalahan produksi.
4. Tanggal kadaluarsanya/belum expired dan mempunyai jangka
PROSEDUR waktu penyimpanan yang lama.
5. Setelah memenuhi semua ketentuan yang berlaku maka barang
tersebut dapat diterima / masuk dalam Gudang.
1. Rekanan/vendor
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Gizi
PENYIMPANAN BARANG DI GUDANG
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara jumlah, kualitas,
PENGERTIAN dan keamanan bahan makanan kering dan segar di gudang bahan
makanan kering dan dingin/beku
Tersedianya bahan makanan yang siap digunakan dalam jumlah
TUJUAN dan kualitas yang tepat sesuai dengan kebutuhan.
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Suatu proses kegiatan pengawasan jumlah dan jenis barang, bahan
PENGERTIAN makanan kering, dan bahan makanan basah yang berada dalam
gudang penyimpanan agar tetap terkontrol.
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PEMUSNAHAN STOK
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Proses menghabiskan simpanan material yang berupa bahan
PENGERTIAN mentah, barang dalam proses dan barang jadi yang disimpan dalam
gudang penyimpanan.
Untuk memastikan setiap kegiatan pemusnahan stok dilakukan
TUJUAN secara konsisten dan benar
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PENYIMPANAN BAHAN SEMENTARA DI DAPUR
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara jumlah, kualitas,
dan keamanan makanan di tempat penyimpanan di dapur (freezer,
PENGERTIAN
chiller, dan lemari penyimpanan persediaan bahan makanan)
hingga makanan siap diproses untuk shift selanjutnya.
Tersedianya bahan makanan yang siap digunakan dalam jumlah
TUJUAN dan kualitas yang tepat sesuai dengan kebutuhan.
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
KALIBRASI TERMOMETER
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
proses untuk menyesuaikan keluaran atau indikasi dari suatu
PENGERTIAN perangkat pengukuran agar sesuai dengan besaran dari standar
yang digunakan dalam akurasi tertentu
Untuk memastikan kegiatan kalibrasi termometer dilakukan dengan
TUJUAN
baik dan benar.
Proses yang baik dan teratur diharapkan tidak terjadi kesalahan
KEBIJAKAN
dalam mengkalibrasi termometer
Kalibrasi termometer teknik Titis Es (Ice Point Technique)
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PENGOPERASIAN TERMOMETER
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Proses tata cara menggunakan thermometer yang digunakan untuk
PENGERTIAN
mengukur suhu.
Untuk memastikan pengoperasian termometer dilakukan dengan
TUJUAN
benar
Proses yang baik dan teratur diharapkan tidak terjadi kesalahan
KEBIJAKAN
dalam pengoperasian termometer
1. Sebelum menggunakan alat pengukur Suhu panas/dingin
(Thermometer) harus dipastikan bahwa alat tersebut dalam
keadaan bersih (Hygiene) sehingga tidak menimbulkan cross
kontaminasi dan keracunan.
2. Alat pembersih Thermometer
Untuk membersihkan thermometer dapat dilakukan dengan
menggunakan alkohol swip (lap kertas yang mengandung
alkohol) dengan menggunakan alat ini dipastikan thermometer
PROSEDUR bersih dan aman.
3. Penyimpanan
Setelah thermometer selesai dipergunakan dan dilanjutkan
dengan pembersihan, maka penyimpanan alat ini harus sesuai
dengan prosedur yaitu menyimpan dengan sarung pelindung
yang sudah disediakan oleh pabrik yang memproduksi alat
tersebut sehingga aman dan terjaga kualitas kebersihannya.
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PENANGGUNG JAWAB SNACK
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Adalah seseorang yang diberi tugas, tanggung jawab untuk
melakukan kegiatan dan pengawasan proses mengubah atau
PENGERTIAN memasak bahan makanan mentah menjadi makanan matang /
snack yang siap dimakan serta berkualitas dan aman untuk
dikonsumsi.
Memberikan makanan snack yang berkualitas dan aman untuk
TUJUAN
dikonsumsi serta sesuai dengan diet klien / pasien.
Proses yang baik dan teratur diharapkan tidak terjadi kesalahan
KEBIJAKAN dalam memberikan snack kepada klien/pasien.
1. Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT 2. Rekanan / Vendor
3. Petugas Distribusi Makanan
PERSIAPAN SNACK
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Serangkaian kegiatan dalam mempersiapkan snack yang siap
PENGERTIAN diolah sesuai dengan menu, standar resep, standar porsi, dan
jumlah pasien yang dilayani.
Mendapatkan makanan ( snack ) yang bersih dan siap diolah sesuai
TUJUAN denganmenu, standar resep, standar porsi, dan jumlah pasien yang
dilayani.
Proses yang baik dan teratur diharapkan tidak terjadi kesalahan
KEBIJAKAN
dalam persiapan snack.
1. Bahan snack yang akan digunakan dibawa ke ruang
persiapan.
2. Jika snack menggunakan telur maka telurnya dicuci terlebih
dahulu untuk menghindari adanya bakteri ( Salmonella ) yang
tidak diinginkan dalam pengolahannya.
3. Periksa kembali bahan yang telah dikeluarkan dari gudang.
PROSEDUR
4. Alat-alat yang akan digunakan dibersihkan terlebih dahulu bila
terdapat debu dan kotoran.
5. Perhatikan bila ada kerusakan pada alat-alat yang
menggunakan listrik
6. Bila ada kerusakan segera laporkan
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi dua arah yang
dilaksanakan oleh tenaga gizi untuk menanamkan dan
PENGERTIAN
meningkatkan pengertian, sikap dan perilaku pasien dalam
mengenali dan mengatasi masalah gizi sehingga pasien dapat
memutuskan apa yang akan dilakukannya.
Memberikan informasi, pengertian dan sikap serta perilaku pasien
TUJUAN
dalam mengatasi masalah gizi klien / pasien.
Konseling gizi yang tepat dan seimbang diharapkan dapat
KEBIJAKAN membantu proses penyembuhan dan memperbaiki status gizi
pasien
1. Pasien datang ke ruang konseling gizi dengan membawa surat
rujukan dokter dari poliklinik yang ada di rumah sakit atau dari
luar rumah sakit
2. Dietisien melakukan pencatatan data pasien dalam buku
registrasi
3. Dietisien melakukan assessment gizi dimulai dengan
pengukuran antropometri pada pasien yang belum memiliki data
BB dan TB
4. Dietisien melanjutkan assessment atau pengkajian gizi berupa
anamnesa riwayat makan, riwayat personal, membaca hasil
pemeriksaan lab dan fisik klinis (bila ada). Kemudian
menganalisa semua data assessment gizi
5. Dietesien menetapkan diagnosis gizi
PROSEDUR 6. Dietisien memberikan intervensi gizi berupa edukasi konseling
dengan langkah menyiapkan dan mengisi leaflet, flyer atau
brosur diet sesuai dengan penyakit dan kebutuhan gizi pasien
serta menjelaskan tujuan diet, jenis, jumlah dan makanan sehari
dengan menggunakan food model serta menjelaskan makanan
yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk klien/pasien
7. Dietisien menganjurkan pasien untuk kunjungan ulang, untuk
mengetahui keberhasilan intervensi (monev) dilakukan
monitoring dan evaluasi gizi.
8. Pencatatan hasil konseling gizi dengan format ADIME
(Assissment, Diagnosis, Intervensi, Monitoring dan Evaluasi)
dimasukan ke dalam rekam medik pasien atau disampaikan ke
dokter melalui pasien utnuk pasien diluar rumah sakit dan
diarsipkan di ruang konseling.
1. Dokter
2. Poliklinik Gizi
UNIT TERKAIT
3. Tenaga Kesehatan Lainnya
PENYULUHAN GIZI
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Serangkaian kegiatan penyampaian pesan pesan gizi dan
kesehatan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk
PENGERTIAN menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap serta perilaku
positif klien/pasien dan lingkungannya terhadap upaya peningkatan
status gizi dan kesehatan.
Memberikan informasi yang ditujukan untuk kelompok atau
TUJUAN masyarakat massal dan target yang di harapkan adalah
pemahaman perilaku, aspek kesehatan dalm kehidupan sehari-hari.
Penyuluhuan gizi yang tepat dan seimbang diharapkan dapat
membantu proses penyembuhan dan memperbaiki status gizi
KEBIJAKAN
pasien.
1. Persiapan penyuluhan
1.1. Menentukan materi sesuai kebutuhan
1.2. Membuat susunan atau outline, materi yang akan
disajikan
1.3. Merencanakan media yang akan digunakan
PROSEDUR 1.4. Pengumuman jadwal dan tempat penyuluhan
1.5. Persiapan ruangan dan alat bantu atau media yang
dibutuhkan
2. Pelaksanaan Penyuluhan
2.1. Peserta mengisi daftar hadi atau absensi
2.2. Dietisien menyampaikan materi penyuluhan
2.3. Tanya jawab
1. Poliklinik Gizi
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Gizi
3. Dokter
SKRINING GIZI
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Adalah tahap awal pelayanan gizi rawat inap yang dilakukan oleh
PENGERTIAN
perawat ruangan dan penetapan order diet awal oleh dokter.
Mengidentifikasi pasien atau klien yang beresiko, tidak beresiko,
TUJUAN
malnutrisi atau kondisi khusus.
Skrining gizi yang tepat dan seimbang diharapkan dapat membantu
KEBIJAKAN proses penyembuhan dan memperbaiki status gizi pasien.
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Adalah pendekatan sistematik dalam memberikan pelayanan
PENGERTIAN asuhan gizi yang berkualitas, melalui serangkaian aktivitas yang
terorganisir meliputiidentifikasi kebutuhan gizi sampai pemberian
pelayanannya untuk memenuhi kebutuhan gizi.
Memberikan asuhan gizi yang terorganisir dan terstruktur yang
TUJUAN memungkinkan untuk identifikasi kebutuhan gizi dan penyediaan
asuhan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Asuhan gizi yang tepat dan berkualitas diharapkan dapat
KEBIJAKAN membantu proses penyembuhan dan memperbaiki status gizi
pasien.
1. Assessment / Pengkajian Gizi
a. Anamnesis riwayat gizi
b. Biokimia
c. Antropometri
d. Pemeriksaan fisik/klinis
e. Rwayat Personal
2. Diagnosis Gizi
a. Domain Asupan
b. Domain Klinis
c. Domain Perilaku/lingkungan
PROSEDUR 3. Intervensi Gizi
a. Perencanaan Intervensi
b. Implementasi Intervensi
4. Monitoring dan Evaluasi
a. Mengamati perkembangan kondisi pasien/klien yang
diharapkan oleh klien aupun tim
b. Mengukur perkembangan/perubahan yang terjadi
sebagai respon terhadap intervensi gizi
c. Evaluasi hasil
d. Pencatatan pelaporan
1. Dokter
UNIT TERKAIT 2. Ahli Gizi
3. Tenaga Kesehatan Lainnya
Assessment Gizi
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Adalah suatu langkah yang dilakukan untuk mengetahui gambaran
PENGERTIAN asupan makan, data biokimia meliputi hasil laboratorium,
pengukuran antropometri, pemeriksaan fisik dan klinis serta riwayat
personal klien / pasien.
Mengidentifikasi problem gizi dan faktor penyebabnya melalui
TUJUAN
pengumpulan, verifikasi dan interpretasi data secara sistematis.
Proses assessment serta identifikasi yang baik dan jelas dalam
KEBIJAKAN menggali semua gambaran riwayat gizi pasien sehingga dapat
mengatasi masalah gizi klien/ pasien.
Pengumpulan data riwayat gizi dilakukan dengan cara interview,
termasuk interview khusus seperti recall makanan 24 jam, food
frequency questioner (FFQ) atau dengan metoda asesmen gizi
lainnya. Berbagai aspek yang digali adalah :
1. Anamnesis riwayat gizi
Adalah data meliputi asupan makanan termasuk komposisi,
pola makan, diet saat ini dan data lain yang terjkait.
2. Biokimia
Data biokimia meliputi hasil pemeriksaan laboratorium,
pemeriksaan yang berkaitan dengan status gizi, status
metabolik, dan gambaran fungsi organ yang berpengaruh
terhadap timbulnya maslah gizi,
3. Antropometri
Merupakan pengukuran fisik pada individu. Antropometri dapat
PROSEDUR
dilakukan dengan berbagai cara antara lain : Pengukuran Berat
badan (BB), Tinggi badan (TB), Tinggi lutut, Lingkar lengan atas
(LILA), Tebal lipatan kulit (Skinfold), Lingkar kelapa, lingkar
dada, lingar pinggang dan pinggul pengukuran ini dapat
dilakukan sesuai kebutuhan.
4. Pemeriksaan Fisik/Klinis
Dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan klinis yang
berkaitan dengan gangguan gizi. Pemeriksaan fisik terkait gizi
merupakan kombinasi dari, tanda vital dan antropometri yang
dapat dikumpulkan dari catatan medik pasien sera wawancara.
5. Riwayat Personal
Data riwayat personal meliputi 4 area yaitu riwayat obat-obatan
atau suplemen yang sering dikonsumsi , social budaya, riwayat
penyakit, dan data umum pasien.
1. Poliklinik Gizi
UNIT TERKAIT 2. Intsalasi Gizi
Diagnosis Gizi
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Adalah langkah untuk mencari pola dan hubungan antar data yang
terkumpul dan kemungkinan penyebabnya. Kemudian memilah
masalah gizi yang spesifik dan menyatakan masalah gizi secara
PENGERTIAN
singkat dan jelas menggunakan terminology yang ada. Penulisan
diagnosis gizi terstruktur dengan konsep PES atau Problem,
Etiologi dan Sign / Symptoms.
Mengidentifikasi adanya problem gizi, faktor penyebab yang
TUJUAN mendasarinya, dan menjelaskan tanda dan gejala yang melandasi
adanya problem gizi.
Proses diagnosis gizi yang baik dan sangat spesifik untuk
menentukan masalah gizi dan menjelaskan tanda gejala yang
KEBIJAKAN
melandasi adanya problem gizi.
1. Poliklinik Gizi
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Gizi
Intervensi Gizi
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Adalah Suatu tindakan yang terencana yang ditunjukan untuk
PENGERTIAN
merubah perilaku gizi, kondisi lingkungan, atau aspek status
kesehatan individu.
Mengatasi masalah gizi yang teridentifikasi melalui perencanaan
dan penerapannya terkait perilaku, kondisi lingkungan atau status
TUJUAN
kesehatan individu, kelompok atau masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan gizi klien.
Proses Intervensi gizi yang baik dan jelas untuk memenuhi
KEBIJAKAN kebutuhan gizi klien / pasien.
1. Perencanaan
1.1. Tetapkan prioritas diagnosis gizi berdasarkan derajat
kegawatan masalah, keamanan dan kebutuhan pasien
1.2. Pertimbangkan panduan Medical Nutrition Theraphy
(MNT), penuntun diet, konsensus dan regulasi yang
berlaku
1.3. Diskusi rencana asuhan dengan pasien, keluarga atau
pengasuh pasien
1.4. Tetapkan tujuan yang berfokus pada pasien
1.5. Buat strategi intervensi, misalnya modifikasi makanan,
edukasi / konseling
1.6. Merancang preskripsi diet atau rekomendasi kebutuhan
zat gizi pasien secara individual, mulai dari penetapan zat
PROSEDUR gizi makro dan mikro, jenis diet, bentuk makanan,
frekuensi makan dan route atau jalur makanan. Preskripsi
diet dirancang berdasarkan pengkajian gizi, komponen
diagnosis gizi, rujukan rekomendasi kebijakan prosedur
serta kesukaan dan nilai-nilai yang dianut oleh
pasien/klien
1.7. Tetapkan waktu dan frekuensi intervensi
1.8. Identifikasi sumber-sumber yang dibutuhkan
1.9. Edukasi dan konseling
2. Implementasi
2.1. Komunikasi rencana intervensi dengan pasien, tenaga
kesehatan atau tenaga lain
2.2. Melaksanakan rencana intervensi
1. Poliklinik Gizi
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Gizi
Monitoring dan Evaluasi
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Adalah kegiatan mengamati perkembangan kondisi pasien/klien
PENGERTIAN
dan merupakan bentuk pengawasan dan pengendalian mutu
pelayanan dan komunikasi.
Untuk mengetahui respon pasien / klien terhadap intervensi dan
TUJUAN
tingkat keberhasilannya.
Proses Monitoring dan Evaluasi gizi yang baik dan jelas untuk
KEBIJAKAN mengetahui respon intervensi dan tingkat keberhasilan.
1. Monitoring perkembangan
a. Mengecek pemahaman dan ketaatan pasien/klien
b. Mengecek asupan makan pasien/klien
c. Menentukan apakah intervensi dilaksanakan sesuai
rencana/preskripsi diet.
d. Menentukan apakah status gizi pasien/klien tetap atau
berubah
e. Mengidentifikasi hasil lain baik yang positif maupun
negative
f. Mengumpulkan informasi yang menunjukkan alasan tidak
adanya perkembangan dari kondisi pasien/klien
2. Mengukur hasil (perkembangan/perubahan yang terjadi
sebagai respon terhadap intervensi gizi)
3. Evaluasi hasil
PROSEDUR
a. Dampak perilaku dan lingkungan terkait gizi (tingkat
pemahaman,perilaku,akses, dan kemampuan yang
mungkin mempunyai pengaruh pada asupan makanan
dan zat gizi )
b. Dampak asupan makan dan zat gizi
c. Dampak terhadap tanda dan gejala fisik yang terkait gizi
(pengukuran terkait antopometri,biokimia dan
pemeriksaan klinis/fisik)
d. Dampak terhadap intervensi gizi yang diberikan pada
kualitas hidupnya
4. Pencatatan Pelaporan
Menggunakan cara dokumentasi Subjective Objective
Assesment Planning (SOAP) dan Assesment Diagnosis
Intervensi Monitoring dan Evaluasi (ADIME)
1. Poliklinik Gizi
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Gizi
Penetapan Pemberian Makanan Rumah Sakit
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Adalah suatu pedoman yang ditetapkan pimpinan rumah sakit
sebagai acuan dalam memberikan pelayanan makanan pada
PENGERTIAN pasien dan karyawan, mencakup ketentuan macam konsumen yang
dilayani, kandungan gizi, pola menu dan frekuensi makan sehari
dan jenis menu.
Tersedianya ketentuan tentang macam konsumen, standar
TUJUAN pemberian makanan, macam dan jumlah makanan konsumen
sebagai acuan yang berlaku dalam penyelenggaraan makanan RS.
Proses penetapan yang baik dan jelas mengenai macam konsumen
KEBIJAKAN dan standar pemberian makanannya.
1. Menentukan kebijakan RS
2. Menentukan macam konsumen yang dilayani
3. Membuat angka kecukupan gizi dan kebutuhan gizi untuk
diet khusus
PROSEDUR 4. Membuat standar makan sehari untuk makanan biasa dan
diet khusus
5. Menentukan menu dan pola makan
6. Menentukan kelas perawatan
7. Menentukan pedoman gizi RS yang berlaku
1. Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT 2. Seksi Penunjang
Penyusunan Standar Bahan Makanan Rumah Sakit
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggalterbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Adalah Acuan atau patokan macam dan jumlah bahan makanan
(Berat Kotor) seorang sehari, disusun berdasarkan kecukupan gizi
PENGERTIAN
pasien yang tercantum dalam penuntun diet dan disesuaikan
dengan kebijakan rumah sakit.
Tersedianya acuan macam dan jumlah bahan makanan seorang
TUJUAN sehari sebagai alat untuk merancang kebutuhan macam dan jumlah
bahan makanan dalam penyelenggaraan makanan.
Proses penetapan acuan yang baik dan jelas mengenai jumlah
KEBIJAKAN macam dalam penyelenggaraan makanan.
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Adalah serangkaian kegiatan menetapkan macam, jumlah dan mutu
PENGERTIAN bahan makanan yang diperlukan dalam kurun waktu tertentu, dalam
rangka mempersiapkan penyelenggaraan makanan RS.
Tersedianya taksiran macam dan jumlah bahan makanan dengan
TUJUAN spesifikasi yang ditetapkan dalam kurun waktu yang ditetapkan
untuk pasien rumah sakit.
Proses penetapan taksiran macam dan jumlah bahan makanan
yang baik dan jelas dengan spesifikasi yang ditetapkan dalam kurun
KEBIJAKAN
waktu yang ditetapkan untuk pasien rumah sakit.
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Adalah Suatu kegiatan penyusunan biaya yang diperlukan untuk
PENGERTIAN pengadaan bahan makanan bagi pasien dan karyawan yang
dilayani.
Bertujuan untuk memenuhi kebutuhan macam dan jumlah bahan
TUJUAN makanan bagi konsumen atau pasien yang dilayani sesuai dengan
standar yang ditetapkan.
Proses penyusunan biaya dan pengadaan bahan makanan secara
KEBIJAKAN baik dan jelas untuk memenuhi kebutuhan makanan rumah sakit.
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Adalah kegiatan pengadaan bahan makanan yang meliputi
PENGERTIAN penetapan spesifikasi makanan, perhitungan harga makanan,
pemesanan dan pembelian bahan makanan dan melakukan survey
pasar.
Bertujuan untuk menyediakan bahan makanan yang sesuai dengan
TUJUAN
spesifikasi, harga makanan dan telah dilakukannya survey pasar.
Proses penyediaan bahan makanan yang baik dan benar agar
KEBIJAKAN dapat tersedianya bahan makanan yang sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditentukan.
1. Spesifikasi Bahan Makanan
1.1. Spesifikasi Teknik, untuk bahan makanan yang dapat di
ukur secara objektif dan di ukur dengan instrument
tertentu (digunakan untuk bahan makanan dengan
kualitas tertentu yang secara nasional sudah ada)
1.2. Spesifikasi Penampilan
a Nama bahan makanan atau produk
b Ukuran / type unit / container / kemasan
c Tingkat kualitas
d Umur bahan makanan
e Warna bahan makanan
f Identifikasi pabrik
g Masa pakai bahan / masa kadaluarsa
h Data isi produk dalam suatu kemasan
PROSEDUR
i Satuan bahan makanan (kg, gr dll)
j Keterangan khusus lain bila diperlukan (fillet, cincang
dll)
1.3. Spesifikasi pabrik, biasanya digunakan untuk spesifikasi
makanan kaleng (kualitas barang yang telah dikeluarkan
suatu pabrik dan telah diketahui oleh pembeli)
2. Survey Pasar
a. Mencari informasi harga bahan makanan yang ada di
pasaran
b. Harga bahan makanan sesuai dengan spesifikasi yang
dibutuhkan sebagai dasar perencanaan anggaran bahan
makanan
c. Untuk memperoleh perkiraan bahan makanan (harga
terendah, harga tertinggi, harga tertimbang dan harga
perkiraan maksimal.
1. Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT 2. Seksi Penunjang
Pemesanan dan Pembelian Bahan Makanan
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Pemesanan Bahan Makanan adalah Penyusunan permintaan
(order) bahan makanan berdasarkan pedoman menu dan rata-rata
jumlah konsumen/ pasien yang dilayani, sesuai periode pemesanan
yang ditetapkan.
Pembelian Bahan Makanan adalah merupakan serangkaian
PENGERTIAN kegiatan penyedian macam, jumlah, spesifikasi bahan makanan
untuk memenuhi kebutuhan konsumen/pasien sesuai ketentuan
/kebijakan yang berlaku. Pembelian bahan makanan merupakan
prosedur penting untuk memperoleh bahan makanan, biasanya
terkait dengan produk yang benar, jumlah yang tepat, waktu yang
tepat dan harga yang benar.
Tersedianya daftar pesanan bahan makanan sesuai menu, waktu
TUJUAN pemesanan, standar porsi bahan makanan dan spesifikasi yang
ditetapkan.
Proses pemesanan dan pembelian bahan makanan yang baik dan
jelas sehingga dapat tersedianya bahan makanan yang sesuai
KEBIJAKAN dengan spesifikasi yang ada untuk memenuhi kebutuhan bahan
makanan.
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Adalah suatu kegiatan yang meliputi memeriksa, meneliti mencatat,
memutuskan dan melaporkan tentang macam dan jumlah bahan
PENGERTIAN
makanan sesuai dengan pesanan dan spesifikasi yang telah
ditetapkan, serta waktu penerimaannya.
Diterimanya bahan makanan sesuai dengan daftar pesanan, waktu
TUJUAN
pesan dan spesifikasi yang ditetapkan.
Proses penerimaan bahan makanan yang baik dan jelas macam,
KEBIJAKAN jumlah, dan waktu penerimaannya.
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
Pengawasan Penyimpanan dan Penyaluran Bahan Makanan
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Adalah suatu kegiatan mengamati / mengawasitata cara menata,
menyimpan, memelihara jumlah, kualitas, dan keamanan bahan
PENGERTIAN makanan kering dan segar digudang bahan makanan kering dan
dingin/beku, serta mengawasi pendistribusikan bahan makanan
berdasarkan permintaan dari unit kerja pengolahan makanan.
1. Pengawasan bahan makanan yang siap digunakan dalam
jumlah dan kualitas yang tepat sesuai dengan kebutuhan
2. Pengawasan bahan makanan siap pakai dengan jumlah dan
TUJUAN
kualitas yang tepat sesuai dengan pesanan dan waktu yang
diperlukan.
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Adalah serangkaian kegiatan mengamati / mengawasi proses
persiapan bahan makanan yang siap di olah (mencuci, memotong,
PENGERTIAN menyiangi, meracik dan sebagainya) sesuai dengan menu, standar
resep, standar porsi, standar bumbu, dan jumlah pasien yang
dilayani.
Tersedianya bahan makanan yang akan dipersiapkan sesuai
TUJUAN
dengan standar resep, porsi, bumbu dan jumlah pasien.
Proses yang baik dan teratur diharapkan tidak terjadi kesalahan
KEBIJAKAN
dalam persiapan bahan makanan.
1. Mengamati bahan makanan yang akan dipersiapkan
2. Mengamati tempat dan peralatan persiapan
3. Mengamati prosedur tetap persiapan
PROSEDUR
4. Mengamati apakah persiapan bahan makanan sudah sesuai
dengan standar porsi, standar resep, standar bumbu, jadwal
persiapan dan jadwal pemasakan.
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
Pengawasan Persiapan Bahan Makanan
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Merupakan suatu kegiatan mengubah (memasak) bahan makanan
PENGERTIAN mentah menjadi makanan yang siap dimakan, berkualitas, dan
aman untuk dikonsumsi.
1. Mengurangi resiko kehilang zat-zat gizi bahan makanan
2. Meningkatkan nilai cerna
3. Meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa,
TUJUAN
keempukan dan penampilan makanan
4. Bebas dari organisme dan zat berbahaya untuk tubuh.
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
Pengawasan Pemorsian Makanan
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Merupakan serangkaian kegiatan mengamati dan membantu
proses pemorsian makanan kedalam alat makan klien/pasien
PENGERTIAN
sesuai dengan standar porsi dan jenis diet yang dibutuhkan
klien/pasien.
Menata dan memorsikan makanan yang baik dan rapih sehingga
TUJUAN klien / pasien mendapatkan makanan yang berkualitas baik, aman
dan higienis untuk dikonsumsi.
Proses pemorsian yang baik, rapih dan higienis sehingga makanan
KEBIJAKAN aman untuk dikonsumsi oleh klien/pasien dan pasien mendapatkan
makanan yang sesuai dengan jenis diet yang dibutuhkannya.
1. Mengamati proses penataan alat makan pasien sampai
makanan di masukan kedalam alat makan dan disesuaikan
dengan etiket makan
2. Mengecek apakah makanan yang sudah sesuai porsinya
dengan yang seharusnya
3. Mengecek kembali etiket makan dan makanan yang sudah di
PROSEDUR letakan di alat makan dan disesuaikan dengan diet yang di
dapatkan klien/pasien
4. Mengecek kebersihan makanan yang sudah diletakan ke
dalam alat makanan
5. Memastikan bahwa makanan yang sudah diletakan di alat
makan dimasukan ke dalam trolly makan dan sampai kepada
klien / pasien dengan baik dengan rapih.
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
Penelitian dan Pengembangan Gizi Terapan
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Proses yang berjalan terus-menerus dan selalu mencari, sehingga
hasilnya selalu mutakhir.Proses ini dilakukan untuk meningkatkan
PENGERTIAN
kemampuan guna menghadapi tantangan dan masalah gizi terapan
yang selalu kompleks.
Untuk mencapai kualitas pelayanan gizi rumah sakit secara berdaya
guna dan berhasil guna di bidang pelayanan gizi,penyelenggaraan
TUJUAN
makanan rumah sakit,penyuluhan,konsultasi,konseling dan rujukan
gizi sesuai kemampuan institusi.
Proses penelitian dan pengembangan gizi terapan secara berkala
KEBIJAKAN dapat meningkatkan kemampuan dalam menghadapi masalah gizi
terapan yang semakin komplek
1. Pelayanan gizi Rawat Jalan dan Rawat Inap
a. Penelitian
b. Pengembangan
PROSEDUR
2. Penyelenggaraan Makanan
a. Penelitian
b. Pengembangan
1. Instalasi gizi
2. Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT
3. Ruang Rawat Jalan
Penelitian dan Pengembangan Gizi Terapan di Pelayanan Gizi
Rawat Jalan dan Rawat Inap
Tanggalterbit Ditetapkan,
STANDAR Direktur
PROSEDUR RSUD Berkah Pandeglang
OPERASIONAL
( SPO )
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Tanggalterbit Ditetapkan,
STANDAR Direktur
PROSEDUR RSUD Berkah Pandeglang
OPERASIONAL
( SPO )
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Proses tatacara dalam menggunakan alat penutup tangan agar
PENGERTIAN mencegah penyebaran benda asing danbakteri penyakit dari
penjamah makanan.
Untuk memastikan pemakaian sarung tangan dalam menangani
makanan dilakukan dengan baik
TUJUAN
dan benar.
Berlangsungnya proses pelayanan makanan sesuai dengan prinsip
KEBIJAKAN hygiene dan sanitasi
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
MENCUCI TANGAN
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Suatu proses kegiatan membersihkan tangan dari benda asing dan
PENGERTIAN kuman dengan menggunakan air mengalir untuk mencegah
terjadinya penyebaran penyakit
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PEMAKAIAN DAN PENCUCIAN CUTTING BOARD
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Prosedur dalam menggunakan dan membersihkan cutting board
PENGERTIAN setelah proses persiapan bahan agar tidak terjadi kontaminasi
terhadap bahan makanan.
Langkah sanitasi :
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PERSIAPAN BAHAN MAKANAN
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Serangkaian kegiatan dalam mempersiapkan bahan makanan yang
siap diolah (mencuci, memotong, menyiangi, meracik, dan
PENGERTIAN
sebagainya) sesuai dengan menu, standar resep, standar porsi,
standar bumbu, dan jumlah pasien yang dilayani.
Untuk memastikan persiapan bahan untuk memasak sesuai dengan
TUJUAN menu, standar resep, standar porsi, standar bumbu, dan jumlah
pasien yang dilayani.
Proses yang baik dan teratur diharapkan tidak terjadi kesalahan
KEBIJAKAN
dalam persiapan makanan.
1 Utamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2 Cook memeriksa bahan yang diterima dari gudang dalam segi:
2.1. Jumlah dan isi
2.2. Packing / kemasan
2.3. Tanggal kadaluarsa
2.4. Tekstur / warna (untuk bahan basah)
3 Petunjuk terhadap penanganan bahan makanan (sebagai dasar
acuan lihat standard recipe).
3.1. Bahan kering
3.1.1. Pisahkan bahan yang akan langsung dipakai dan
PROSEDUR
bahan yang belum dipakai disimpan padalemari
bahan kering.
3.1.2. Buka packing / bungkus bahan.
3.1.3. Lakukan pemotongan / pemorsian.
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PENCUCIAN SAYUR DAN BUAH
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Proses membersihkan sayur dan buah dari kotoran maupun kuman
PENGERTIAN
dengan menggunakan air.
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PROSES THAWING / PELUNAKAN BAHAN MAKANAN BEKU
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Proses melunakan bahan makanan beku dari tempat penyimpanan
PENGERTIAN
dengan cara merendam dengan air dingin maupun air panas.
Untuk memastikan proses thawing dilakukan dengan baik dan
TUJUAN benar agar bahan makanan tidak terkontaminasi.
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
BUCHER PROCESS
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Proses persiapan daging dari mulai pemotongan, pembersihan
PENGERTIAN
hingga daging siap untuk diolah.
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PERSIAPAN BUMBU
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Serangkaian kegiatan dalam mempersiapkan bumbu yang siap
PENGERTIAN
diolah sesuai dengan standar bumbu
Mendapatkan bumbu yang bersih dan siap diolah sesuai dengan
TUJUAN siklus menu, standar bumbu yang ditetapkan, kebutuhan dan
jumlah klien.
Proses yang baik dan teratur diharapkan tidak terjadi kesalahan
KEBIJAKAN
dalam persiapan bumbu.
1. Bumbu dibagikan sesuai dengan siklus menu yang sedang
berjalan, setandar bumbu, kebutuhan dan jumlah klien.
2. Bumbu yang telah dibagi ditempatkan dalam baskom kecil.
PROSEDUR 3. Kemudian bumbu dibersihkan dari benda asing.
4. Cuci sampai bersih
5. Bumbu yang telah dicuci siap diolah sesuai standar bumbu.
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PERSIAPAN PERALATAN MEMASAK
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Serangkaian kegiatan dalam mempersiapkan peralatan masak yang
PENGERTIAN
akan digunakan dalam proses pengolahan.
Untuk memastikan persiapan peralatan untuk memasak sesuai
TUJUAN
dengan kebutuhan.
Proses yang baik dan teratur diharapkan tidak terjadi kesalahan
KEBIJAKAN
dalam persiapan alat.
1. Utamakan keselamatan, kesehatan, dan kebersihan kerja.
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PERSIAPAN ALAT MAKAN
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Serangkaian kegiatan dalam mempersiapkan alat makan mulai dari
PENGERTIAN pencucian, pengeringan, dan penyusunan alat makan (untuk kelas
utama dan kelas I) sesuai dengan jumlah pasien.
Mendapatkan alat yang bersih dan siap dipakai sesuai dengan,
TUJUAN
kebutuhan dan jumlah pasien.
Proses yang baik dan teratur diharapkan tidak terjadi kesalahan
KEBIJAKAN
dalam persiapan alat.
1. Pencucian Alat
1.1. Bersihkan alat makan dari sisa makanan
1.2. Basahi dengan air mengalir
1.3. Cuci dengan sabun cuci piring
1.4. Bilas dengan air mengalir sampai bersih (busa hilang, kesat,
bau makanan hilang)
2. Proses sterilisasi dengan menggunakan air panas
PROSEDUR
2.1. Pengeringan Alat
2.2. Tiriskan alat makan pada tempat yang bersih
2.3. Simpan alat makan yang sudah bersih diatas rak
3. Penyusunan alat makan sesuai ruangan
3.1. Kelas Utama dan Kelas I menggunakan serving plate,
serving dish, dan soup bowl
3.2. Kelas II dan III menggunakan plato melamin
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PENGGUNAAN OVEN
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Instrument atau tata cara menggunakan alat yang digunakan untuk
PENGERTIAN
sterilisasi dengan menggunakan udara kering.
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PENGGUNAAN MESIN MIXER
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Proses menggunakan alat pencampur bahan kering berbentuk
PENGERTIAN butiran dan aneka adonan kering dalam jumlah banyak yang
biasanya digunakan untuk adonana memasak.
1. Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT 2. Rekanan / Vendor
3. Petugas Distribusi Makanan
PENGGUNAAN TROLLY PENGANGKUT LPG
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
PENGERTIAN Proses tata cara dalam menggunakan trolly pengangkut LPG
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
MEMASAK
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Suatu kegiatan megubah atau memasak bahan makanan mentah
PENGERTIAN menjadi makanan yang siap dimakan berkualitas dan aman untuk
dikonsumsi.
Untuk mengurangi resiko kehilangan zat-zat gizi bahan
makanan
Meningkatkan nilai cerna
TUJUAN Meningkatkan dan mempertahankan rasa, warna, tekstur dan
penampilan makanan
Bebas dari organisme dan zat yang berbahaya untuk tubuh.
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PENGOLAHAN MAKANAN
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Suatu kegiatan megubah atau memasak bahan makanan mentah
PENGERTIAN menjadi makanan yang siap dimakan berkualitas dan aman untuk
dikonsumsi.
Mengurangi resiko kehilangan zat-zat gizi bahan makanan
Meningkatkan nilai cerna
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Suatu kegiatan megubah atau memasak bahan makanan mentah
PENGERTIAN menjadi makanan yang siap dimakan berkualitas dan aman untuk
dikonsumsi.
TUJUAN
Meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa,
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Suatu kegiatan megubah atau memasak bahan makanan mentah
PENGERTIAN menjadi makanan yang siap dimakan berkualitas dan aman untuk
dikonsumsi.
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PENGOLAHAN BUMBU
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Suatu kegiatan megubah atau memasak bahan makanan mentah
PENGERTIAN menjadi makanan yang siap dimakan berkualitas dan aman untuk
dikonsumsi.
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PENGOLAHAN SNACK
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Suatu kegiatan megubah atau memasak bahan makanan mentah
PENGERTIAN menjadi makanan yang siap dimakan berkualitas dan aman untuk
dikonsumsi.
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Prosedur dalam proses penggunaan minyak bekas dan cara
PENGERTIAN
penuangan minyak bekas.
Perlu Perhatian :
UNIT TERKAIT
Instalasi Gizi
PEMERIKSAAN HASIL MASAKAN
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Proses pengawasan masakan meliputi citarasa, teksur, dan
PENGERTIAN
penampilan makanan sebelum makanan disajikan kepada pasien.
5.1. Rasa
5.3. Kematangan
5.5. Tekstur
5.6. Suhu
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Proses pengambilan Sampel yang dianggap sebagai perwakilan
PENGERTIAN dari makanan yang disajikan yang hasilnya mewakili keseluruhan
makanan yang disajikan.
Untuk memastikan proses pengambilan sampel makanan dilakukan
dengan benar sebagai konfirmasi atau antisipasi dalam
TUJUAN
penelusuran bila terjadi ketidaksesuaian / keracunan makanan.
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PEMBUATAN GARISH
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Serangkaian kegiatan mengubah bahan makanan segar ( sayuran )
untuk dijadikan hiasan makanan hingga menatanya agar diperoleh
PENGERTIAN
makanan yang memiliki nilai estetika, berkualitas, dan diharapkan
dapat meningkatkan selera makan.
Mendapatkan hiasan makanan yang memiliki nilai estetika,
TUJUAN
berkualitas dan diharapkan dapat meningkatkan selera makan.
Proses perencanaan yang baik, jelas, rapi, dan teratur sehingga
KEBIJAKAN
mendapatkan hiasan makanan yang menarik dan higienis.
1. Sayuran yang telah disiapkan dibersihkan dari kulitnya atau
tidak kemudian dicuci dengan air.
2. Sampah dari kulit sayuran dibuang ke tempat sampah
3. Sayuran yang telah bersih dibentuk sesuai dengan hiasan
PROSEDUR
yang diinginkan menggunakan pisau / cutter
4. Hiasan makanan / garnish yang telah dibuat, ditata di atas
piring saji sehingga menarik dan meningkatkan selera makan
serta nilai estetika penampilan makanan.
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Serangkaian kegiatan penyaluran makanan pasien dengan
pembagian makanan sesuai dengan jumlah porsi dan jenis diet (
PENGERTIAN diet biasa maupun diet khusus ) yang ada pada etiket diet pasien
lalu disajikan dalam alat makan sesuai dengan Bon permintaan
makan untuk kemudian dibagikan ke pasien.
Untuk memastikan setiap kegiatan pekerjaan pemorsian makanan
TUJUAN
dilakukan dengan baik.
Proses pemorsian yang tertib dan teratur sehingga tidak terjadi
KEBIJAKAN
kesalahan pada pemberiann diet pasien.
1. Utamakan Keselamatan dan Kesehatan serta Kebersihan Kerja
2. Persiapan peralatan dan makanan yang perlu diperhatikan:
2.1. Persiapan personel/karyawan: Selalu mempergunakan
perlengkapan topi, apron, sarung tangan, dan masker)
2.2. Peralatan (keadaan bersih dan kering):
2.2.1. Bain Marie / Serving Plate / Caving Dish
2.2.2. Irus, centong nasi / cetakan nasi, sendok
2.2.3. mangkok, piring, dll.
3. Proses pemorsian:
3.1. Menyiapkan hasil masakan pada bain marie / salad display
PROSEDUR
/ serving plate / caving dish / rantang /bungkus.
3.2. Panaskan bain marie (suhu sekitar 63C), dinginkan salad
display (suhu 4-8C).
3.3. Masukkan hasil masakan tersebut, lalu tutup makanan
pada bain marie hingga waktu makan tiba,untuk makanan
di salad display tutup dengan menggunakan plastik wrap.
3.4. Memorsikan (menempatkan makanan pada tempat sesuai
dengan takaran dan jenis makanan) bila memungkinkan,
contohnya:
3.4.1. Lauk / pauk / sayur cah ditempatkan pada salad
bowl / tempat lauk.
3.4.2. Nasi / nasi tim ditempatkan pada serving plate /
piring makan.
3.4.3. Soup / sayur kuah ditempatkan pada soup cup /
mangkok sup.
3.4.4. Buah ditempatkan pada piring.
4. Untuk pemorsian ke dalam rantang atau ke bungkus makanan,
pastikan makanan dalam keadaan tidak panas dan tidak
berasap
5. Jangan menyentuh makanan secara langsung dengan tangan.
6. Jangan mencium bau makanan secara langsung, jika makanan
sudah terhidang di piring / serving plate.
7. Jangan menghembuskan nafas (meniup) ke bungkus atau ke
makanan
8. Memberitahukan kepada atasan, jumlah porsi yang disajikan.
9. Melaporkan kepada atasan bila ada permasalahan.
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PELAYANAN MAKAN
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Serangkaian kegiatan penyaluran makanan pasien dimulai dari
persiapan alat distribusi, pembagian makanan sesuai dengan
jumlah porsi dan jenis diet ( diet biasa maupun diet khusus ) yang
PENGERTIAN
ada pada etiket diet pasien lalu disajikan dalam alat makan sesuai
dengan Bon permintaan makan untuk kemudian dibagikan ke
pasien.
Untuk memastikan pelayanan makan kepada client dilakukan dengan
TUJUAN
benar.
Proses pelayanan makanan yang tertib dan teratur sehingga tidak
KEBIJAKAN
terjadi kesalahan pada pemberiann diet pasien.
1. Hati-hati dan selalu mengacu pada keselamatan dan kesehatan
kerja.
2. Persiapan personel yang lengkap dengan seragam, topi, apron,
sarung tangan dan masker.
3. Persiapan peralatan yang diperlukan dengan kondisi kering dan
bersih, seperti bain marie,serving plate, cavingdish, centong nasi,
piring, sendok dan garpu, mangkok, dll.
4. Proses pelayanan
4.1. Menyiapkan hasil makanan pada bain marie / serving plate /
serving dish.
PROSEDUR 4.2. Tutuplah hasil masakan yang sedang disiapkan atau sudah
siap dengan plastik atau penutup lain yang bersih.
4.3. Memorsikan (menempatkan makanan pada tempat yang
sesuai dengan takaran dan jenis makanan) bila mungkin,
contohnya :
4.3.1. Lauk / Pauk / sayur cah ditempatkan pada salad bowl
/ tempat lauk.
4.3.2. Nasi / nasi tim ditempatkan pada serving plate / piring
makan.
4.3.3. Soup / kuah sayur ditempatkan pada soup cup /
mangkuk soup.
5. Buah ditempat pada B & B / piring serba guna. Dalam proses
pelayanan, personel harus bersikap sopan dan ramah.
6. Jangan menyentuh makanan secara langsung dengan tangan
7. Jangan mencium makanan secara langsung, jika makanan sudah
terhidang di piring.
8. Memberikan informasi kepada atasan, jumlah porsi yang disajikan.
9. Segera melaporkan kepada atasan bila ditemukan permasalahan.
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
DISTRIBUSI MAKAN PASIEN RUANG RAWAT INAP KELAS VIP
DAN KELAS I
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Serangkaian kegiatan penyaluran makanan pasien dimulai dari
persiapan alat distribusi, pembagian makanan sesuai dengan
jumlah porsi dan jenis diet ( diet biasa maupun diet khusus ) yang
PENGERTIAN
ada pada etiket diet pasien lalu disajikan dalam alat makan sesuai
dengan Bon permintaan makan untuk kemudian dibagikan ke
pasien.
Klien mendapatkan makanan yang higienis sesuai dengan diet da
TUJUAN
waktu pemberian makanannya.
Proses distribusi yang tertib dan teratur sehingga tidak terjadi
KEBIJAKAN
kesalahan pada pemberiann diet pasien.
1. Diet pasien hasil visit disalin ke bon permintaan makan pasien
oleh petugas distribusi Instalasi Gizi untuk makan siang dan
sore kemudian diisi ke dalam etiket diet pasien sesuai dengan
ruangan, kelas, nama, dan diet pasien.
2. Untuk makan pagi bon permintaan makan pasien diisi oleh
perawat jaga masing-masing ruangan untuk diorderkan ke
Instalasi gizi.
3. Etiket diet pasien diletakkan di atas nampan yang telah berisi
alat makan lalu mempersiapkan makanan matang di ruang
PROSEDUR distribusi.
4. Petugas distribusi membagikan makanan sesuai dengan diet
klien yang diawasi oleh ahli gizi, kemudian ditutup dengan
wrapping platic lalu dimasukkan satu persatu ke dalam trolley
makanan.
5. Makanan didistribusikan ke ruangan VIP dan Kelas
I,kemudian dibagikan sesuai dengan nama, ruangan, dan diet
pasien.
6. Jika ada pasien baru perawat jaga menginformasikan melalui
air phoneke Instlasi Gizi, sebagai buktinya dibuatkan bon
makan pasien baru oleh perawat jaga dan diambil oleh
petugas distribusi.
7. Apabila ada keterlambatan dalam pemberitahuan makan
pasien baru maka makanan akan diambil oleh perawat jaga
masing-masing ruangan.
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Serangkaian kegiatan penyaluran makanan pasien dimulai dari
persiapan alat distribusi, pembagian makanan sesuai dengan
jumlah porsi dan jenis diet ( diet biasa maupun diet khusus ) yang
PENGERTIAN
ada pada etiket diet pasien lalu disajikan dalam alat makan sesuai
dengan Bon permintaan makan untuk kemudian dibagikan ke
pasien.
Klien mendapatkan makanan yang higienis sesuai dengan diet da
TUJUAN
waktu pemberian makanannya.
Proses distribusi yang tertib dan teratur sehingga tidak terjadi
KEBIJAKAN
kesalahan pada pemberiann diet pasien.
1. Diet pasien hasil visit disalin ke bon permintaan makan pasien
oleh petugas distribusi Instalasi Gizi untuk makan siang dan
sore kemudian diisi ke dalam etiket diet pasien sesuai dengan
ruangan, kelas, nama, dan diet pasien.
2. Untuk makan pagi bon permintaan makan pasien diisi oleh
perawat jaga masing-masing ruangan untuk diorderkan ke
Instalasi gizi.
3. Etiket diet pasien diletakkan di atas plato kemudian diberi
sendok makan lalu mempersiapkan makanan matang di ruang
PROSEDUR distribusi.
4. Petugas distribusi membagikan makanan sesuai dengan diet
klien yang diawasi oleh ahli gizi, kemudian dimasukkan satu
persatu ke dalam trolley makanan.
5. Makanan didistribusikan ke ruangan kemudian di cek ulang
oleh petugas distribusi dan perawat jaga.
6. Jika ada pasien baru perawat jaga menginformasikan melalui
air phone ke Instalasi Gizi, sebagai buktinya dibuatkan bon
makan pasien baru oleh perawat jaga dan diambil oleh
petugas distribusi.
7. Apabila ada keterlambatan dalam pemberitahuan makan
8. pasien baru maka makanan akan diambil oleh perawat jaga
masing-masing ruangan.
9. Petugas distribusi mengambil dan membawa alat bekas
makan ke Instalasi Gizi untuk dibersihkan lalu disimpan di rak.
10. Petugas distribusi melalukan serah terima dengan petugas
shift berikutnya.
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
HYGIENE INSPECTION
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi
PENGERTIAN
kebersihan individu subyeknya.
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Segala sesuatu yang berhubungan dengan penampilan luar
PENGERTIAN
manusia yang mudah diamati dan dinilai oleh manusia lain
Alur kerja :
1. Seragam yang dipakai oleh karyawan harus selalu bersih dan
tersetrika rapih, dan digunakan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing jabatan.
2. Sepatu (safety shoes) harus bersih dan tersemir sesuai
dengan warna.
3. Rambut harus dipotong pendek tidak melebihi kerah baju
(colar), untuk wanita yang berambut panjang harus diikat rapih
dengan menggunakan ikatan yang sesuai dengan warna
seragam.
4. Karyawan pria tidak memelihara jenggot (harus dicukur bersih
dan rapi).
5. Apabila memelihara kumis harus dirapikan.
PROSEDUR 6. Tangan harus selalu bersih dan kuku dipotong pendek dan
tidak memakai cat kuku.
7. Name tag / name bage dipasang sesuai dengan tempatnya
(apabila ada).
8. Tidak memakai perhiasan pada waktu bekerja (jam tangan,
cincin, gelang, kalung).
9. Gunakan deodorant / wangi-wangian yang tidak terlalu
mencolok.
10. Perhatikan terhadap kebersihan pribadi (bau badan, nafas tak
sedap, dan rambut yang
tidak dicuci).
11. Saat stand by (mess) jangan menyandar di tembok dan
memasukkan tangan ke dalam saku.
12. Hindarkan berdiri bergerombol / group saat service ( jam
makan klien).
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A UNTUK PASIEN CAMPAK
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
DINAS KESEHATAN 07-03
1
UPT PUSKESMAS
JIPUT
2 X 1 kapsul vitamin A
WAKTU
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
DINAS KESEHATAN 07-04
1
UPT PUSKESMAS
JIPUT
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
DINAS KESEHATAN 07-04
1
UPT PUSKESMAS
JIPUT
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
DINAS KESEHATAN 07-05
1
UPT PUSKESMAS
JIPUT
Bayi 6 11 bulan
SASARAN
Balita 1 5 tahun
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
DINAS KESEHATAN 07-06
1
UPT PUSKESMAS
JIPUT
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
DINAS KESEHATAN 07-07
1
UPT PUSKESMAS
JIPUT