Anda di halaman 1dari 113

UPT PUSKESMAS DTP CIMANUK

Disusunoleh
Tim AhliGizi
UPT PUSKESMAS DTP CIMANUK

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG


UPT PUSKESMAS DTP CIMANUK
2017
Disusun oleh :

Tim Ahli Gizi UPT Puskesmas DTP Cimanuk

`
PELAYANAN GIZI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggalterbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Pelayanan gizi rumah sakit adalah pelayanan yang diberikan dan
PENGERTIAN disesuaikan dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis,
status gizi, dan status metabolisme tubuh.
Terciptanya sistem pelayanan gizi yang bermutu dan paripurna
TUJUAN
sebagai bagian dari pelayanan kesehatan dirumah sakit.
Memberikan pelayanan gizi yang bermutu dan paripurna
KEBIJAKAN
1. Menyelenggarakan Asuhan Gizi terstandar pada pelayanan gizi
rawat jalan dan rawat inap
2. Menyelenggarakan Makanan sesuai standar kebutuhan gizi dan
aman dikonsumsi
PROSEDUR
3. Menyelenggarakan penyuluhan dan konseling gizi pada klien /
pasien dan keluarganya
4. Menyelenggarakan penelitian aplikasi di bidang gizi dan dietetik
sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

1. Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT 2. Ruang Rawat Inap dan Rawat Jalan
ASUHAN GIZI RAWAT JALAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggalterbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Serangkaian proses kegiatan asuhan gizi yang berkesinambungan
PENGERTIAN dimulai dari assessment/pengkajian,pemberian diagnosis,intervensi
gizi dan monitoring evaluasi kepada klien/pasien di rawat jalan.
Memberikan pelayanan kepada klien/pasien rawat jalan atau
kelompok dengan membantu mencari solusi masalah gizinya
TUJUAN melalui nasihat gizi,mengenai jumlah asupan makanan yang
sesuai, jenis diet yang tepat jadwal makan dan cara makan jenis
diet dengan kondisi kesehatannya.
Asuhan gizi rawat jalan yang tepat dan seimbang diharapkan dapat
KEBIJAKAN membantu proses penyembuhan dan memperbaiki status gizi
pasien
1. Konseling Gizi
1.1. Pasien datang dengan membawa surat rujukan dari
dokter atau dari poli klinik
1.2. Ahli gizi melakukan pencatatan data pasien dalam buku
registrasi
1.3. Melakukan assessment gizi (pengukuran antropometri)
1.4. Melakukan assessment gizi lanjut
1.5. Menetapkan diagnosis gizi
1.6. Memberikan intervensi gizi
PROSEDUR
1.7. Menganjurkan pasien untuk kunjungan ulang
(monitoring dan evaluasi)
1.8. Pencatatan konseling gizi dengan format ADIME
kemudian dimasukan kedalam rekam medik pasien atau
disampaikan ke dokter melalui pasien untuk pasien di
luar rumah sakit dan di arsipkan diruang konseling.
2. Penyuluhan Gizi
2.1. Persiapan penyuluhan
2.2. Pelaksanaan penyuluhan

UNIT TERKAIT 1. Poli Gizi


2. Dokter
ASUHAN GIZI RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggalterbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Merupakan pelayanan gizi yang dimulai dari proses pengkajian
gizi,diagnosis gizi,intervensi gizi meliputi perencanaan,penyediaan
PENGERTIAN
makanan,penyuluhan/edukasi, dan konseling gizi, serta monitoring
dan evaluasi gizi
Memberikan pelayanan gizi kepada pasien rawat inap agar
memperoleh asupan makanan yang sesuai kondisi kesehatannya
TUJUAN
dalam upaya mempercepat proses penyembuhan,
mempertahankan dan meningkatkan status gizi.
Asuhan gizi rawat inap yang tepat dan seimbang diharapkan dapat
membantu proses penyembuhan dan memperbaiki status gizi
KEBIJAKAN
pasien

1. Skirining Gizi
2. Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)
a. Assessment gizi / Pengkajian Gizi
PROSEDUR
b. Diagnosis gizi
c. Intervensi gizi
d. Monitoring dan Evaluasi Gizi

1. Ahli Gizi
UNIT TERKAIT 2. Dokter
3. Perawat
4. Tenaga Kesehatan Lainnya
PROSES PENYELENGGARAAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggalterbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Merupakan rangkaian kegiatan mulai dari : Perencanaan menu,
perencanaan kebutuhan bahan makanan, perencanaan anggaran
PENGERTIAN belanja, pengadaan bahan makanan, penerimaan dan
penyimpanan, pemasakan bahan makanan, distribusi dan
pencatatan, pelaporan serta evaluasi.
Menyediakan makanan yang berkualitas sesuai kebutuhan gizi,
TUJUAN biaya, aman dan dapat diterima oleh konsumen guna mencapai
status gizi yang optimal.
Memberikan makanan yang berkualitas sesuai kebutuhan gizi dan
dapat membantu proses penyembuhan dan memperbaiki status gizi
KEBIJAKAN
pasien

1. Penetapan Pemberian Makanan Rumah Sakit


2. Penyusunan Standar Bahan Makanan Rumah Sakit
3. Perencanaan Kebutuhan Bahan Makanan
4. Perencanaan Anggaran Bahan Makanan
5. Pengadaan Bahan Makanan
PROSEDUR 6. Pemesanan dan Pembelian Bahan Makanan
7. Penerimaan Bahan Makanan
8. Pengawasan Penyimpanan dan Penyaluran Bahan Makanan
9. Pengawasan Persiapan Bahan Makanan
10. Pengawasan Pemasakan Bahan Makanan
11. Pengawasan Pemorsian dan Distribusi Makanan

1. Rekanan / Vendor
UNIT TERKAIT 2. Distributor MakananEnteral dan Parenteral
3. Seksi Penunjang Non Medis
4. Seksi Pelayanan Medik
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN GIZI TERAPAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggalterbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR ++1
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Merupakan proses yang dilakukan secara terus menerus untuk
mencari hasil yang lebih mutakhir pada penyelenggaraan makanan
PENGERTIAN yang dilakukan pada aspek SDM, standar sarana prasarana dan
penggunaan berbagai perangkat lunak serta berbagai teknik
pengolahan bahan makanan.
Untuk mencapai kualitas pelayanan gizi rumah sakit secara berdaya
guna dan berhasil guna dibidang pelayanan gizi, penyelengaran
TUJUAN
makanan rumah sakit, penyuluhan, konsultasi, konseling dan
rujukan gizi sesuai kemampuan institusi.
Memberikan bahan masukan bagi perencanaan kegiatan, evaluasi,
pengembangan teori, tatalaksana atau standar pelayanan gizi
KEBIJAKAN
rumah sakit.

1. Menyusun proposal penelitian


2. Melaksanakan penelitian
a. Penelitian dan pengembangan gizi pada pelayanan gizi
PROSEDUR rawat jalan dan rawat inap
b. Penelitian dan pengembangan gizi pada
Penyelenggaraan makanan
3. Menyusun laporan penelitian

1. Direktur Rumah Sakit


UNIT TERKAIT 2. Seksi Penunjang Non Medis
3. Seksi Umum dan Kepegawaian
4. Ruang Rawat Inap
5. Poli Klinik Rawat Jalan
6. Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan
JURU MASAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggalterbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Suatu pekerjaan di bidang pengolahan makanan yang terdiri dari
PENGERTIAN serangkaian kegiatan mengubah atau memasak bahan makanan
mentah menjadi makanan yang siap di makan dan berkualitas dan
aman untuk dikonsumsi.
Untuk menghasilkan makanan yang siap dimakan yang bebas dari
organisme dan zat yang berbahaya untuk
TUJUAN tubuh,mempunyaiwarna,rasa, tekstur dan penampilan makanan
yang berkualitas,dapat meningkatkan nilai cerna dan dapat
mengurangi resiko kehilangan zat zat gizi bahan makanan.
Proses yang tepat dan higienis sehingga tidak terjadi kesalahan
KEBIJAKAN dalam pengolahan dan aman untuk di konsumsi
1. Persiapan
1.1. Mencuci tangan
1.2. Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)
1.3. Persiapan alat masak
1.4. Persiapan bahan makanan
1.5. Thawing bahan makanan beku
1.6. Butcher Proces/proses pemotongan bahan makanan
1.7. Persiapan bumbu
2. Pengolahan
2.1. Pembuatan bumbu
PROSEDUR
2.2. Mengolah bahan makanan pokok
2.3. Mengolah lauk hewani
2.4. Mengolah lauk nabati
2.5. Mengolah sayuran
2.6. Mengolah snack
2.7. Mengolah formula cair
2.8. Pengambilan sample makanan
3. Distribusi makanan
4. Pemeliharaan alat (alat
masak,oven,mixer,blender,kompor,refrigator,freezer)
1. Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Sanitasi
3. Laboratorium
KEPALA JURU MASAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggalterbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Suatu kegiatanyang bertanggung jawab untuk mengkoordinir juru
masak dan bergerak di bidang pengolahan makanan yang terdiri
PENGERTIAN
dari serangkaian kegiatan mengubah atau memasak bahan
makanan mentah menjadi makanan yang siap di makan dan
berkualitas dan aman untuk dikonsumsi.
Untuk menghasilkan makanan yang siap dimakan yang bebas dari
organisme dan zat yang berbahaya untuk tubuh,mempunyai
TUJUAN warna,rasa,tekstur dan penampilan makanan yang yang
berkualitas,dapat meningkatkan nilai cerna dan dapat mengurangi
resiko kehilangan zat zat gizi bahan makanan.
Proses yang tepat dan higienis sehingga tidak terjadi kesalahan
KEBIJAKAN dalam pengolahan dan aman untuk dikonsumsi
1. Mengawasi proses produksi bahan makanan & uji cita rasa
2. Inventaris alat masak
3. Menghitung permintaan bahan makanan dari bagian
produksi ke gudang sesuai kekuatan pasien dan siklus menu
4. Persiapan :
4.1. Mencuci tangan
4.2. Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)
4.3. Persiapan alat masak
4.4. Persiapan bahan makanan
4.5. Thawing bahan makanan beku
4.6. Buther Proces/proses pemotongan bahan makanan
4.7. Persiapan bumbu
PROSEDUR
5. Pengolahan
5.1. Pembuatan bumbu
5.2. Mengolah bahan makanan pokok
5.3. Mengolah lauk hewani
5.4. Mengolah lauk nabati
5.5. Mengolah sayuran
5.6. Mengolah snack
5.7. Mengolah formula cair
5.8. Pengambilan sample makanan
6. Distribusi makanan
7. Pemeliharaan alat (alat
masak,oven,mixer,blender,kompor,refrigator,freezer)

1. Instalasi Gizi
2. Instalasi Sanitasi
UNIT TERKAIT
3. Laboratorium
DISTRIBUSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggalterbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Serangkaian kegiatan penyaluran makanan pasien dimulai dari
persiapan alat distribusi,pembagian makanan sesuai dengan jumlah
PENGERTIAN porsi dan jenis diet (diet biasa maupun diet khusus) yang ada etiket
diet pasien lalu disajikan dalam alat makan sesuai dengan bon
permintaan makan untuk kemudian dibagikan ke pasien.
Klien/pasien mendapatkan makanan yang higienis sesuai dengan
TUJUAN
diet dan waktu pemberiaan makanannya
Proses distribusi yang tertib dan teratur sehingga tidak terjadi
KEBIJAKAN kesalahan dalam pemberian diet pasien.

1. Persiapan
1.1. Mencuci tangan
1.2. Penggunaan APD ( Alat Pelindung Diri )
1.3. Persiapan alat makan yang sudah bersih
1.4. Pengambilan buku catatan makan pasien di Ruang
Rawat Inap
1.5. Penulisan etiket pasien sesuai jenis diet
PROSEDUR 1.6. Pembuatan garnish
2. Distribusi snack pasien ke Ruang Rawat Inap
3. Distribusi makanan di instalasi gizi
a. Pemorsian makanan
b. Pengemasan makanan
4. Pendistribusian makanan pasien ke ruang rawat inap
5. Pencucian alat makan pasien di instalasi gizi
6. Pemeliharaan alat ( Trolly, alat makan,cup scaller )
1. Instalasi Gizi
2. Instalasi Sanitasi
UNIT TERKAIT
3. Laboratorium
KEPALA DISTRIBUSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggalterbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Serangkaian kegiatan mengkoordinir anggota distribusi yang
bergerak di bidang penyaluran makanan pasien di mulai dari
persiapan alat distribusi,pembagian makanan sesuai dengan jumlah
PENGERTIAN
porsi dan jenis diet (diet biasa maupun diet khusus) yang ada etiket
diet pasien lalu disajikan dalam alat makan sesuai dengan bon
permintaan makan untuk kemudian dibagikan ke pasien.
Klien/pasien mendapatkan makanan yang higienis sesuai dengan
TUJUAN
diet dan waktu pemberiaan makanannya
Proses distribusi yang tertib dan teratur sehingga tidak terjadi
KEBIJAKAN kesalahan dalam pemberian diet pasien.

1. Inventaris alat makan


2. Monitoring stock alat makan
3. Persiapan
3.1. Mencuci tangan
3.2. Penggunaan APD ( Alat Pelindung Diri )
3.3. Persiapan alat makan yang sudah bersih
3.4. Pengambilan buku catatan makan pasien di Ruang
Rawat Inap
PROSEDUR 3.5. Penulisan etiket pasien sesuai jenis diet
3.6. Pembuatan garnish
4. Distribusi snack pasien ke Ruang Rawat Inap
5. Distribusi makanan di instalasi gizi
5.1. Pemorsian makanan
5.2. Pengemasan makanan
6. Pendistribusian makanan pasien ke ruang rawat inap
7. Pencucian alat makan pasien di instalasi gizi
8. Pemeliharaan alat ( Trolly, alat makan, cup sealler )
1. Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Sanitasi
3. Laboratorium
PENANGGUNG JAWAB GUDANG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggalterbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Adalah seseorang yang diberi tugas, tanggung jawab untuk
melakukan kegiatan dan pengawasan penerimaan bahan makanan
PENGERTIAN yang masuk ke gudang dan bahan makanan yang keluar dari
gudang, termasuk pencatatan dan pelaporan kagiatan keluar
masuknya bahan makanan.
Memudahkan pengontrolan untuk mengetahui bahan makanan
TUJUAN yang masuk dan keluar serta pemesanan bahan makanan
selanjutnya.
Proses yang rapi, teratur, dan tertib dalam penerimaan dan
KEBIJAKAN pengeluaran bahan makanan.

1. Penerimaan barang di gudang meliputi : Bahan Makanan


Kering (BMK) dan Bahan Makanan Basah (BMS)
2. Penyimpanan barang di gudang BMK dan BMS
3. Monitoring stok
PROSEDUR
4. Pemusnahan Stok
5. Penyimpanan BMK dan BMS sementara di dapur
6. Pengecekan suhu freezer dan refrigator
7. Pemeliharaan kebersihan gudang

1. Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT 2. Reakanan / Vendor
3. Distributor Bahan Makanan
PEMERIKSAAN PENERIMAAN BARANG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Suatu proses pengawasan kegiatan meneliti, mencatat, dan
PENGERTIAN
melaporkan jumlah dan macam kualitas bahan makanan sesuai
dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
Diterimanya barang sesuai dengan daftar pesanan, waktu pesan
TUJUAN
dan spesifiaksi yang ditetapkan.
Proses penerimaan yang tertib dan teratur sehingga menghindari
KEBIJAKAN
kesalahan alat
1 Memeriksa barang apakah layak atau tidak untuk diterima
dengan menggunakan check list penerimaan barang dan
membawa bolpoint warna, biru/hitam dan merah. Fungsi warna
biru/hitam untuk menandai barang yang sesuai dengan
spesifikasi dan kuantiti dalam PO, sedangkan warna merah
digunakan untuk menandai barang yang tidak sesuai spesifikasi
kuantiti dari PO.
2 Sebagai pedoman untuk memeriksa kelayakan dengan kriteria:
2.1 Penyusunan/pengepakan barang dilakukan dengan baik
sehingga tidak terjadi kemungkinan kontaminasi.
2.2 Membandingkan antara fisik dengan spesifikasi dan jumlah
PROSEDUR
yang tertera pada Surat Jalan yang dibawa oleh pihak
rekanan.
2.3 Kondisi barang tidak ada yang rusak.
3 Jika sesuai berikan stempel "Received" pada surat jalan, jika
tidak sesuai beritahukan kepada kepala gudang dan kemudian
merubah jumlah barang yang ada di surat jalan, paraf pada hal
yang dikoreksi.
4 Jika spesifikasi fisik barang tidak sesuai dengan surat jalan
rekanan, staff gudang harus menolak dan langsung
mengembalikan barang tersebut ke pengantar.
5 Setelah memberikan stempel "Received", catat ke dokumen
Daily Receiving Report (DRR) dan catat juga ke stock card
barang bersangkutan.
6 Setelah mencatat ke stock card, simpan barang ke lokasi
gudang sesuai dengan tempatnya.
7 Aspek HSE (Health, Safety, Environmental)
7.1 Potensial bahaya: Tertimpa barang, back injury, luka sayat.
7.2 Alat Pelindung Diri: Safety shoes, sarung tangan / glove.
7.3 Petunjuk:
7.3.1 Perhatikan posisi tubuh saat melakukan
pengangkatan barang.
7.3.2 Perhatikan jumlah tumpukan barang, jangan melebihi
aturan yang telah ditetapkan, yang tertera pada dus
pembungkus barang.
7.3.3 Hati-hati dalam hal memegang barang agar tidak
tersayat oleh bagian yang tajam.
7.3.4 Bila menggunakan sarung tangan, yakinkan bahwa
sarung tangan yang digunakan sesuai dengan
barang-barang yang diperiksa dan justru tidak
mengalami kerusakan atau terkontaminasi.

1. Panitia Pemeriksa barang


UNIT TERKAIT
2. Instalasi Gizi
PENERIMAAN BAHAN MAKANAN SEGAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Suatu proses kegiatan meneliti, mencatat, dan melaporkan jumlah
PENGERTIAN dan macam kualitas bahan makanan segar sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditetapkan.
Diterimanya bahan makanan segar sesuai dengan daftar pesanan,
TUJUAN
waktu pesan dan spesifikasi yang ditetapkan.
Proses penerimaan bahan makanan segar yang tertib dan teratur
KEBIJAKAN
sehingga menghindari kesalahan.
1. Semua Jenis bahan makanan segar yang diterima harus :
1.1 Dalam keadaan segar, bersih, dan sesuai dengan spesifikasi
(Lihat standar Bahan Makan)
1.2 Penyusunan/pengepakan barang dilakukan dengan baik
sehingga tidak terjadi kemungkinan kontaminasi.
1.3 Kesesuaian jumlah serta ukuran & atau berat.
1.4 Kondisi barang tidak ada yang rusak.
2. Kriteria bahan makanan segar harus:
2.1 Lauk Hewani segar:
2.1.1 Periksa warna daging serta tekstur.
2.1.2 Kesegaran daging dan aroma tidak busuk.
PROSEDUR 2.1.3 Tingkat kadar lemak daging juga perlu diperhatikan
2.1.4 Untuk ikan kondisi insang merah / segar, mata bening,
kulit tidak berlendir.
2.2 Lauk Nabati
2.2.1 Kondisi segar dan utuh
2.2.2 Aroma khas kedelai
3. Pada saat penerimaan dilakukan pengecekan Kualitas dan
Kuantitas bahan makanan tsb (dilakukan oleh PJ gudang).
4. Setelah memenuhi semua ketentuan yang berlaku maka
barang tersebut dapat diterima / masuk dalam Gudang.

1. Rekanan/vendor
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Gizi
PENERIMAAN SAYUR DAN BUAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Suatu proses kegiatan meneliti, mencatat, dan melaporkan jumlah
PENGERTIAN dan macam kualitas bahan makanan segar sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditetapkan.
Diterimanya bahan makanan segar sesuai dengan daftar pesanan,
TUJUAN
waktu pesan dan spesifikasi yang ditetapkan.
Proses penerimaan bahan makanan segar yang tertib dan teratur
KEBIJAKAN
sehingga menghindari kesalahan.
1. Semua Jenis sayur dan buah yang diterima harus :
1.1 Dalam keadaan segar, bersih, dan sesuai dengan spesifikasi
(Lihat standar Bahan Makan)
1.2 Standart Paket / Kemasan
1.2.1 Buah-buahan (Apel, Jeruk, Pear) disusun rapi dalam
kardus yang dilengkapidengan kertas atau kardus
pembatas.
1.2.2 Sayuran dibungkus dengan plastik (Tidak dengan
kertas atau koran).
PROSEDUR 1.2.3 Sayuran buah (Tomat, Cabe) dan Bumbu (Jahe,
Kunyit) dibungkus dalam plastik yangberbeda.
1.2.4 Tidak boleh menyatukan 2 (dua) jenis sayuran atau
buah dalam satu keranjang
2. Pada saat penerimaan dilakukan pengecekan Kualitas dan
Kuantitas bahan makanan tsb (dilakukan PJ Gudang).

3. Setelah memenuhi semua ketentuan yang berlaku maka barang


tersebut dapat diterima / masuk dalam Gudang.

1. Rekanan/vendor
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Gizi
PENERIMAAN BARANG FROZEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2

RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Suatu proses kegiatan meneliti, mencatat, dan melaporkan jumlah
PENGERTIAN dan macam kualitas barang frozen sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditetapkan.
Diterimanya barang frozen sesuai dengan daftar pesanan, waktu
TUJUAN
pesan dan spesifikasi yang ditetapkan.
Proses penerimaan barang frozen yang tertib dan teratur sehingga
KEBIJAKAN
menghindari kesalahan.
1. Siapkan perlengkapan seperti trolley,timbangan dan cutter
2. Gunakan APD sebelum memulai pekerjaan (Safety shoes, hand
gloves, apron )
3. Teliti dan cocokan PO/RR dengan nota supplier
4. Periksa temperatur ruang mobil box thermoking (minimal -5 C)
5. Turunkan barang satu persatu
PROSEDUR 6. Periksa kualitas barang lebih spesifik secara random per item
7. Hitung quantity dan periksa batas tanggal kadaluarsa
8. Masukan ke dalam freezer dan susun dengan rapi
9. Buat laporan pemeriksaan barang dalam Check List
Penerimaan Barang
10. Kebersihan harus tetap dijaga selama penerimaan maupun
setelah penerimaan barang
1. Rekanan/vendor
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Gizi
PENERIMAAN PRODUK DALAM KALENG / DRY FOOD

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Suatu proses kegiatan meneliti, mencatat, dan melaporkan jumlah
PENGERTIAN dan macam kualitas bahan makanan segar sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditetapkan.
Diterimanya bahan makanan segar sesuai dengan daftar pesanan,
TUJUAN
waktu pesan dan spesifikasi yang ditetapkan.
Proses penerimaan bahan makanan segar yang tertib dan teratur
KEBIJAKAN
sehingga menghindari kesalahan.
1. Kondisi kemasan tidak ada yang rusak (antara lain: retak,
penyok, karatan, kotor).
2. Tidak digigit tikus atau serangga lainnya (contoh: kuku, ulat).
3. Bukan merupakan kesalahan produksi.
4. Tanggal kadaluarsanya/belum expired dan mempunyai jangka
PROSEDUR waktu penyimpanan yang lama.
5. Setelah memenuhi semua ketentuan yang berlaku maka barang
tersebut dapat diterima / masuk dalam Gudang.

1. Rekanan/vendor
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Gizi
PENYIMPANAN BARANG DI GUDANG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara jumlah, kualitas,
PENGERTIAN dan keamanan bahan makanan kering dan segar di gudang bahan
makanan kering dan dingin/beku
Tersedianya bahan makanan yang siap digunakan dalam jumlah
TUJUAN dan kualitas yang tepat sesuai dengan kebutuhan.

Memudahkan dalam mencari barang yang diinginkan dan menjaga


KEBIJAKAN
bahan makanan tetap segar, bersih, dan layak pakai.
1. PJ Gudang memisahkan antara barang basah (daging, sayur,
dan buah) dengan barang kering (susu,beras, dll), material
(tissue, wrap film, aluminium foil, cake cases, dll) dan bahan
kimia (pembersih, pembunuh serangga, dll)
2. Penempatan barang dilakukan dengan:
2.1 Barang kering (dry food) seperti susu, mie, kue-kue
kaleng, dll harap disimpan pada rak-rak yang tersedia.
2.2 Pastikan stock card / bin card ditempatkan persis di
antara barang-barang tersebut atau pada tempat yang
telah disediakan.
PROSEDUR 2.3 Barang-barang frozen (seperti ayam, daging, ikan,
udang, dll) disimpan pada freezer agar lebih aman dan
awet.
2.4 Pastikan stock card / bin card tersebut ditempatkan pada
buku tersendiri agar tidak basah.
2.5 Material barang kemasan disimpan di tempat-tempat
kering pada rak yang tersedia.
3. Penempatan barang juga meperhatikan barang cair seperti:
susu, minyak goreng, minuman kemasan, dll. Pastikan tidak
ditempatkan di atas barang kering contohnya: beras, tepung,
gula.
4. Pada saat barang datang pastikan sudah dimasukkan data
pada stock card dan dikurangi datanya padasaat barang diambil
(ada permintaan) dan identifikasi lain perlu dilakukan dengan
memberikan labelatau langsung ditulis pada kemasan dengan
spidol permanent.
5. Barang-barang tersebut disimpan dengan menggunakan
metode FIFO (First In First Out) dengan menempatkan di depan
/ atas untuk barang-barang yang lebih dahulu datang dan
ditempatkan di belakang untuk barang-barang yang datang
terakhir, atau berdasarkan FEFO (First Expired First Out) untuk
barang yang sudah dekat expired datenya dikeluarkan / dipakai
dahulu.
6. Apabila dari kemasan besar (contohnya bumbu / kemiri) telah
diambil / dikurangi sehingga masihtersisa maka harap dilakukan
identifikasi dan disimpan dalam tempat tertutup (contoh:
container plastik tertutup / kantong plastik terikat).
7. Bila ada permasalahan harap melaporkan kepada atasan.
8. Aspek HSE (Health Safety Environmental)
8.1 Potensial bahaya:
Tertimpa barang-barang, luka sayat, terpeleset jatuh,
terjepit.
8.2 Alat Pelindung Diri (APD)
Safety shoes, sarung tangan / glove, mantel
8.3 Petunjuk:
8.3.1. Untuk barang-barang yang beratnya di atas 25kg
harus diangkat menggunakan alat bantu angkat
atau diangkat sekurang-kurangnya oleh dua
orang.
8.3.2. Terapkanlah prinsip dasar pengangkatan barang
secara aman.
8.3.3. Periksalah barang yang mungkin mempunyai sisi
yang tajam, paku yang menonjol atau bahaya lain
yang bisa menyebabkan luka ketika
mengangkatnya dan ambillah tindakan- tindakan
pencegahan.
8.3.4. Jagalah agar semua akses jalan keluar, lorong,
rute keluar darurat, akses ke peralatan pemadam
kebakaran, dsb bebas dari timbunan barang.
8.3.5. Letakkan papan pada kondisi yang stabil dan
ikatlah dengan cara selang-seling.
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
MONITORING STOK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Suatu proses kegiatan pengawasan jumlah dan jenis barang, bahan
PENGERTIAN makanan kering, dan bahan makanan basah yang berada dalam
gudang penyimpanan agar tetap terkontrol.

Tersedianya bahan makanan siap pakai dengan jumlah dan kualitas


TUJUAN
yang tepat sesuai dengan pesanan dan waktu yang diperlukan
Memudahkan dalam proses pemesanan bahan makanan dan
proses pengeluaran bahan makanan dengan system FIFO (First In
KEBIJAKAN
First Out) dan FEFO (First Expired First Out)

1. Dalam melakukan monitoring stok perhatikan keselamatan kerja


2. Pelaksanaan monitoring stok dilakukan secara berkala dan
konsisten.
3. Memastikan kuantitas barang dari stok / bin card disesuaikan
dengan jumlah sebenarnya.
4. Memastikan kualitas barang antara lain:
4.1. Tanggal kadaluarsa.
4.2. Fisik barang (penyok, bocor, pecah/retak, dll).
4.3. Memastikan kesesuaian spesifikasi (untuk dairy product &
frozen foods).
PROSEDUR 5. Memastikan penyimpanan sistem FIFO (First In First Out) dan
FEFO (First Expired First Out) dilakukan konsisten.
6. Perhatikan kondisi lokasi penyimpanan dalam keadaan bersih
dan teratur.
7. Head store mengevaluasi laporan hasil monitor stok.
8. Apabila menemukan permasalahan segera laporkan kepada
atasan.
9. Aspek HSE (Health Safety Environmental)
9.1. Potensial bahaya
Tertimpa barang, terjatuh, kedinginan.
9.2. Alat Pelindung Diri
Safety shoes, sarung tangan / glove, mantel (Freezer
coat).
9.3. Petunjuk:
9.3.1. Gunakan PPE dengan baik dan benar.
9.3.2. Gunakan mantel (freezer coat) apabila ingin masuk
ke dalam freezer.
9.3.3. Hati-hati dalam pengecekan barang yang ada
dalam freezer.
9.3.4. Jangan mengambil/mencabut barang yang ada di
dalam freezer secara paksa (jika terjadi kebekuan).
9.3.5. Gunakan tangga yang aman atau sarana pijakan
yang standart pada waktu melekukan pemeriksan
barang yang berada di atas rak yang lebih tinggi
dari kepala

Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PEMUSNAHAN STOK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Proses menghabiskan simpanan material yang berupa bahan
PENGERTIAN mentah, barang dalam proses dan barang jadi yang disimpan dalam
gudang penyimpanan.
Untuk memastikan setiap kegiatan pemusnahan stok dilakukan
TUJUAN secara konsisten dan benar

Menjaga kualitas bahan makanan yang disimpan dalam gudang


KEBIJAKAN penyimpanan

1. Dalam melakukan monitoring stok perhatikan keselamatan


kerja.
2. Pelaksanaan monitoring stok dilakukan secara berkala dan
konsisten
3. Memastikan kuantitas barang dari stok / bin card disesuaikan
dengan jumlah sebenarnya.
4. Memastikan kualitas barang antara lain:
4.1 Tanggal kadaluarsa.
PROSEDUR 4.2 Fisik barang (penyok, bocor, pecah/retak, dll). Kesesuaian
spesifikasi barang.
5. Memastikan penyimpanan sistem FIFO (First In First Out)
dilakukan konsisten.
6. Perhatikan kondisi lokasi penyimpanan dalam keadaan bersih
dan teratur.
7. Periksa kembali laporan hasil monitor stok. Apabila menemukan
permasalahan segera laporkan kepada atasan.

Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PENYIMPANAN BAHAN SEMENTARA DI DAPUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara jumlah, kualitas,
dan keamanan makanan di tempat penyimpanan di dapur (freezer,
PENGERTIAN
chiller, dan lemari penyimpanan persediaan bahan makanan)
hingga makanan siap diproses untuk shift selanjutnya.
Tersedianya bahan makanan yang siap digunakan dalam jumlah
TUJUAN dan kualitas yang tepat sesuai dengan kebutuhan.

Proses penyusunan yang rapi, teratur, dan tertib dalam


KEBIJAKAN
penggunaaan BMB
1. Utamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2. Hal utama yang harus diperhatikan pada penyimpanan bahan di
dapur yaitu:
2.1 Semua bahan yang akan disimpan diberi identifikasi tanggal
penyimpanan.
2.2 Ditempatkan dalam kontainer/wadah dan tertutup rapat atau
terbungkus kemudian disusun dengan rapi.
2.3 Untuk tempat penyimpanan dingin (Chiller dan Freezer),
suhu dimonitor setiap hari dan dicatatdi daily cooler
temperature checklist, jika suhu chiller melebihi 5 C atau
PROSEDUR
suhu freezer melebihi -18C, segera laporkan ke bagian
terkait (maintenance)
3. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan:
3.1 Untuk dry food / bahan kering
3.1.1 Jenis kacang-kacangan, beras, dan biji-bijian harus
disimpan dalam wadah tertutup.
3.1.2 Jenis bumbu (kemiri, lada, garam) harus disimpan
dalam plastik kontainer/wadah yang tertutup rapat.

3.2 Untuk fruit (buah), vegetables (sayuran), telur:


3.2.1 Disimpan dalam chiller/kulkas dengan suhu 2C s/d
5C
3.2.2 Penyimpanan tidak dicampur dengan daging, ayam,
seafood.
3.2.3 Untuk buah yang sudah disiapkan / dikuliti dan
sayuran harus dalam keadaan tertutup (tercover).

3.3 Untuk meat (daging), poultry (ayam), seafood/fish (ikan)

3.3.1 Disimpan dalam chiller/kulkas dengan suhu 2C s/d


5C
3.3.2 Daging, ayam, dan ikan yang sudah disiapkan harus
disimpan secara terpisah atau tidaktumpang tindih dan
dalam suatu wadah dalam keadaan tertutup atau
tercover, usahakanpenempatan dalam chiller atau kulkas
tidak di atas makanan matang.

4. Melaporkan kepada atasan bila ada permasalahan.


5. Aspek HSE (Health Safety Environmental)
5.1 Potensial bahaya:
Tertimpa barang (bahan makanan), back injury, jatuh
tersandung, luka tusuk oleh bahan makanan yang tajam
(misalnya duri ikan).
5.2 Alat pelindung Diri:
Safety shoes, sarung tangan / glove, freezer coat.
5.2 Petunjuk:
5.2.1 Gunakan APD sebelum memulai pekerjaan.
5.2.2 Untuk barang-barang yang beratnya 25kg atau
lebih, harus diangkat menggunakan alatbantu
angkat, atau diangkat sekurang-kurangnya oleh 2
orang.
5.2.3 Terapkan prinsip dasar pengangkatan barang
secara aman.
5.2.4 Baca dan fahami penggunaan chiller box, chiller
container, freezer box, freezer container

Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
KALIBRASI TERMOMETER

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
proses untuk menyesuaikan keluaran atau indikasi dari suatu
PENGERTIAN perangkat pengukuran agar sesuai dengan besaran dari standar
yang digunakan dalam akurasi tertentu
Untuk memastikan kegiatan kalibrasi termometer dilakukan dengan
TUJUAN
baik dan benar.
Proses yang baik dan teratur diharapkan tidak terjadi kesalahan
KEBIJAKAN
dalam mengkalibrasi termometer
Kalibrasi termometer teknik Titis Es (Ice Point Technique)

1. Siapkan es dalam wadah untuk pengujian, air jernih dan


sebuah pengaduk
2. Hancurkan es sehalus mungkin dan campur dengan sedikit air
jernih
3. Buang air yang berlebih sampai tinggi permukaan air dan es
sama. Pada kondisi ini suhu campuran adalah 0C.
4. Masukkan portable thermometer master (Air raksa) dan paku
kedalam es ini. Biarkan selama 5 menit sampai
pembacaan stabil. Pastikan bahwa termometer tidak
menyentuh dasar kontainer (wadah) agar pengukuran suhu
PROSEDUR
selalu tepat.
5. Lakukan penyetelan pada Thermometer paku disesuaikan
dengan penunjukan thermometer master, jika ada perbedaan
suhu toleransi diijinkan 2C.
6. Catat hasil pembacaan suhu dan tindakan perbaikan pada
laporan Kalibrasi internal.

Kalibrasi termometer Sistem Titik Diidi (Boil Point Check)

1 Didihkan air dan angkat dari pemanas.


2 Taruh portable thermometer master dan paku kedalam air
mendidih. Pada kondisi ini suhu air 100C.
3 Biarkan selama 5 menit sampai pembacaan stabil.
4 Lakukan penyetelan termometer paku jika terdapat perbedaan
pembacaan suhu, hingga di angka thermometer master.
Toleransi diijinkan 2C.
5 Catat hasil pembacaan suhu dan tindakan perbaikan pada
Laporan Kalibrasi Internal dan tempelkan label kalibrasi pada
tempat termometer paku.

Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PENGOPERASIAN TERMOMETER

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Proses tata cara menggunakan thermometer yang digunakan untuk
PENGERTIAN
mengukur suhu.
Untuk memastikan pengoperasian termometer dilakukan dengan
TUJUAN
benar
Proses yang baik dan teratur diharapkan tidak terjadi kesalahan
KEBIJAKAN
dalam pengoperasian termometer
1. Sebelum menggunakan alat pengukur Suhu panas/dingin
(Thermometer) harus dipastikan bahwa alat tersebut dalam
keadaan bersih (Hygiene) sehingga tidak menimbulkan cross
kontaminasi dan keracunan.
2. Alat pembersih Thermometer
Untuk membersihkan thermometer dapat dilakukan dengan
menggunakan alkohol swip (lap kertas yang mengandung
alkohol) dengan menggunakan alat ini dipastikan thermometer
PROSEDUR bersih dan aman.
3. Penyimpanan
Setelah thermometer selesai dipergunakan dan dilanjutkan
dengan pembersihan, maka penyimpanan alat ini harus sesuai
dengan prosedur yaitu menyimpan dengan sarung pelindung
yang sudah disediakan oleh pabrik yang memproduksi alat
tersebut sehingga aman dan terjaga kualitas kebersihannya.

Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PENANGGUNG JAWAB SNACK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggalterbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Adalah seseorang yang diberi tugas, tanggung jawab untuk
melakukan kegiatan dan pengawasan proses mengubah atau
PENGERTIAN memasak bahan makanan mentah menjadi makanan matang /
snack yang siap dimakan serta berkualitas dan aman untuk
dikonsumsi.
Memberikan makanan snack yang berkualitas dan aman untuk
TUJUAN
dikonsumsi serta sesuai dengan diet klien / pasien.
Proses yang baik dan teratur diharapkan tidak terjadi kesalahan
KEBIJAKAN dalam memberikan snack kepada klien/pasien.

1. Menyiapkan snack yang telah diolah


2. Menyiapkan susu dan makanan cair
PROSEDUR
3. Mengemas snack dan susu yang dibagi berdasarkan jumlah
pasien,jenis diet dan ruang perawatan.

1. Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT 2. Rekanan / Vendor
3. Petugas Distribusi Makanan
PERSIAPAN SNACK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Serangkaian kegiatan dalam mempersiapkan snack yang siap
PENGERTIAN diolah sesuai dengan menu, standar resep, standar porsi, dan
jumlah pasien yang dilayani.
Mendapatkan makanan ( snack ) yang bersih dan siap diolah sesuai
TUJUAN denganmenu, standar resep, standar porsi, dan jumlah pasien yang
dilayani.
Proses yang baik dan teratur diharapkan tidak terjadi kesalahan
KEBIJAKAN
dalam persiapan snack.
1. Bahan snack yang akan digunakan dibawa ke ruang
persiapan.
2. Jika snack menggunakan telur maka telurnya dicuci terlebih
dahulu untuk menghindari adanya bakteri ( Salmonella ) yang
tidak diinginkan dalam pengolahannya.
3. Periksa kembali bahan yang telah dikeluarkan dari gudang.
PROSEDUR
4. Alat-alat yang akan digunakan dibersihkan terlebih dahulu bila
terdapat debu dan kotoran.
5. Perhatikan bila ada kerusakan pada alat-alat yang
menggunakan listrik
6. Bila ada kerusakan segera laporkan

UNIT TERKAIT Instalasi Gizi


KONSELING GIZI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggalterbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi dua arah yang
dilaksanakan oleh tenaga gizi untuk menanamkan dan
PENGERTIAN
meningkatkan pengertian, sikap dan perilaku pasien dalam
mengenali dan mengatasi masalah gizi sehingga pasien dapat
memutuskan apa yang akan dilakukannya.
Memberikan informasi, pengertian dan sikap serta perilaku pasien
TUJUAN
dalam mengatasi masalah gizi klien / pasien.
Konseling gizi yang tepat dan seimbang diharapkan dapat
KEBIJAKAN membantu proses penyembuhan dan memperbaiki status gizi
pasien
1. Pasien datang ke ruang konseling gizi dengan membawa surat
rujukan dokter dari poliklinik yang ada di rumah sakit atau dari
luar rumah sakit
2. Dietisien melakukan pencatatan data pasien dalam buku
registrasi
3. Dietisien melakukan assessment gizi dimulai dengan
pengukuran antropometri pada pasien yang belum memiliki data
BB dan TB
4. Dietisien melanjutkan assessment atau pengkajian gizi berupa
anamnesa riwayat makan, riwayat personal, membaca hasil
pemeriksaan lab dan fisik klinis (bila ada). Kemudian
menganalisa semua data assessment gizi
5. Dietesien menetapkan diagnosis gizi
PROSEDUR 6. Dietisien memberikan intervensi gizi berupa edukasi konseling
dengan langkah menyiapkan dan mengisi leaflet, flyer atau
brosur diet sesuai dengan penyakit dan kebutuhan gizi pasien
serta menjelaskan tujuan diet, jenis, jumlah dan makanan sehari
dengan menggunakan food model serta menjelaskan makanan
yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk klien/pasien
7. Dietisien menganjurkan pasien untuk kunjungan ulang, untuk
mengetahui keberhasilan intervensi (monev) dilakukan
monitoring dan evaluasi gizi.
8. Pencatatan hasil konseling gizi dengan format ADIME
(Assissment, Diagnosis, Intervensi, Monitoring dan Evaluasi)
dimasukan ke dalam rekam medik pasien atau disampaikan ke
dokter melalui pasien utnuk pasien diluar rumah sakit dan
diarsipkan di ruang konseling.

1. Dokter
2. Poliklinik Gizi
UNIT TERKAIT
3. Tenaga Kesehatan Lainnya
PENYULUHAN GIZI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggalterbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Serangkaian kegiatan penyampaian pesan pesan gizi dan
kesehatan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk
PENGERTIAN menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap serta perilaku
positif klien/pasien dan lingkungannya terhadap upaya peningkatan
status gizi dan kesehatan.
Memberikan informasi yang ditujukan untuk kelompok atau
TUJUAN masyarakat massal dan target yang di harapkan adalah
pemahaman perilaku, aspek kesehatan dalm kehidupan sehari-hari.
Penyuluhuan gizi yang tepat dan seimbang diharapkan dapat
membantu proses penyembuhan dan memperbaiki status gizi
KEBIJAKAN
pasien.

1. Persiapan penyuluhan
1.1. Menentukan materi sesuai kebutuhan
1.2. Membuat susunan atau outline, materi yang akan
disajikan
1.3. Merencanakan media yang akan digunakan
PROSEDUR 1.4. Pengumuman jadwal dan tempat penyuluhan
1.5. Persiapan ruangan dan alat bantu atau media yang
dibutuhkan
2. Pelaksanaan Penyuluhan
2.1. Peserta mengisi daftar hadi atau absensi
2.2. Dietisien menyampaikan materi penyuluhan
2.3. Tanya jawab

1. Poliklinik Gizi
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Gizi
3. Dokter
SKRINING GIZI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggalterbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Adalah tahap awal pelayanan gizi rawat inap yang dilakukan oleh
PENGERTIAN
perawat ruangan dan penetapan order diet awal oleh dokter.
Mengidentifikasi pasien atau klien yang beresiko, tidak beresiko,
TUJUAN
malnutrisi atau kondisi khusus.
Skrining gizi yang tepat dan seimbang diharapkan dapat membantu
KEBIJAKAN proses penyembuhan dan memperbaiki status gizi pasien.

1. Skrining dilakukan pada pasien baru 1x24 jam setelah pasien


masuk RS
2. Metoda skrining sebaiknya dilakukan secara singkat cepat dan
disesuaikan dengan kondisi dan kesepakatan di masing-masing
rumah sakit
3. Bila hasil skrining gizi menunjukan pasien beresiko malnutrisi,
PROSEDUR maka dilakukan pengkajian / assessment gizi dan dilakukan
dengan langkah langkah proses asuhan gizi terstandar oleh
dietisien
4. Pasien dengan status gizi baik atau tidak beresiko malnutrisi,
dianjurkan dilakukan skrining ulang setelah 1 minggu,. Jika hasil
skrining ulang beresiko malnutrisi maka dilakukan proses
asuhan gizi terstandar.

UNIT TERKAIT 1. Dokter


2. Ahli Gizi
3. Tenaga Kesehatan Lainnya
Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggalterbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Adalah pendekatan sistematik dalam memberikan pelayanan
PENGERTIAN asuhan gizi yang berkualitas, melalui serangkaian aktivitas yang
terorganisir meliputiidentifikasi kebutuhan gizi sampai pemberian
pelayanannya untuk memenuhi kebutuhan gizi.
Memberikan asuhan gizi yang terorganisir dan terstruktur yang
TUJUAN memungkinkan untuk identifikasi kebutuhan gizi dan penyediaan
asuhan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Asuhan gizi yang tepat dan berkualitas diharapkan dapat
KEBIJAKAN membantu proses penyembuhan dan memperbaiki status gizi
pasien.
1. Assessment / Pengkajian Gizi
a. Anamnesis riwayat gizi
b. Biokimia
c. Antropometri
d. Pemeriksaan fisik/klinis
e. Rwayat Personal
2. Diagnosis Gizi
a. Domain Asupan
b. Domain Klinis
c. Domain Perilaku/lingkungan
PROSEDUR 3. Intervensi Gizi
a. Perencanaan Intervensi
b. Implementasi Intervensi
4. Monitoring dan Evaluasi
a. Mengamati perkembangan kondisi pasien/klien yang
diharapkan oleh klien aupun tim
b. Mengukur perkembangan/perubahan yang terjadi
sebagai respon terhadap intervensi gizi
c. Evaluasi hasil
d. Pencatatan pelaporan

1. Dokter
UNIT TERKAIT 2. Ahli Gizi
3. Tenaga Kesehatan Lainnya
Assessment Gizi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Adalah suatu langkah yang dilakukan untuk mengetahui gambaran
PENGERTIAN asupan makan, data biokimia meliputi hasil laboratorium,
pengukuran antropometri, pemeriksaan fisik dan klinis serta riwayat
personal klien / pasien.
Mengidentifikasi problem gizi dan faktor penyebabnya melalui
TUJUAN
pengumpulan, verifikasi dan interpretasi data secara sistematis.
Proses assessment serta identifikasi yang baik dan jelas dalam
KEBIJAKAN menggali semua gambaran riwayat gizi pasien sehingga dapat
mengatasi masalah gizi klien/ pasien.
Pengumpulan data riwayat gizi dilakukan dengan cara interview,
termasuk interview khusus seperti recall makanan 24 jam, food
frequency questioner (FFQ) atau dengan metoda asesmen gizi
lainnya. Berbagai aspek yang digali adalah :
1. Anamnesis riwayat gizi
Adalah data meliputi asupan makanan termasuk komposisi,
pola makan, diet saat ini dan data lain yang terjkait.
2. Biokimia
Data biokimia meliputi hasil pemeriksaan laboratorium,
pemeriksaan yang berkaitan dengan status gizi, status
metabolik, dan gambaran fungsi organ yang berpengaruh
terhadap timbulnya maslah gizi,
3. Antropometri
Merupakan pengukuran fisik pada individu. Antropometri dapat
PROSEDUR
dilakukan dengan berbagai cara antara lain : Pengukuran Berat
badan (BB), Tinggi badan (TB), Tinggi lutut, Lingkar lengan atas
(LILA), Tebal lipatan kulit (Skinfold), Lingkar kelapa, lingkar
dada, lingar pinggang dan pinggul pengukuran ini dapat
dilakukan sesuai kebutuhan.
4. Pemeriksaan Fisik/Klinis
Dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan klinis yang
berkaitan dengan gangguan gizi. Pemeriksaan fisik terkait gizi
merupakan kombinasi dari, tanda vital dan antropometri yang
dapat dikumpulkan dari catatan medik pasien sera wawancara.
5. Riwayat Personal
Data riwayat personal meliputi 4 area yaitu riwayat obat-obatan
atau suplemen yang sering dikonsumsi , social budaya, riwayat
penyakit, dan data umum pasien.

1. Poliklinik Gizi
UNIT TERKAIT 2. Intsalasi Gizi
Diagnosis Gizi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggalterbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Adalah langkah untuk mencari pola dan hubungan antar data yang
terkumpul dan kemungkinan penyebabnya. Kemudian memilah
masalah gizi yang spesifik dan menyatakan masalah gizi secara
PENGERTIAN
singkat dan jelas menggunakan terminology yang ada. Penulisan
diagnosis gizi terstruktur dengan konsep PES atau Problem,
Etiologi dan Sign / Symptoms.
Mengidentifikasi adanya problem gizi, faktor penyebab yang
TUJUAN mendasarinya, dan menjelaskan tanda dan gejala yang melandasi
adanya problem gizi.
Proses diagnosis gizi yang baik dan sangat spesifik untuk
menentukan masalah gizi dan menjelaskan tanda gejala yang
KEBIJAKAN
melandasi adanya problem gizi.

1. Lakukan integrasi dan analisis


a. Domain Asupan
Adalah masalah aktual yang berhubungan dengan asupan
energy, zat gizi, cairan, substansi bioaktif dari makanan baik
yang melalui oral maupun parenteral dan enteral.
b. Domain Klinis
PROSEDUR
Adala masalah gizi yang berkaitan dengan kondisi media
atau fisik/fungsi organ.
c. Domain Perilaku/Lingkungan
Adalah masalah gizi yang berkaitan dengan pengetahuan,
perilaku/kepercayaan, lingkungan fisik dan akses dan
keamanan makanan.

1. Poliklinik Gizi
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Gizi
Intervensi Gizi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggalterbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Adalah Suatu tindakan yang terencana yang ditunjukan untuk
PENGERTIAN
merubah perilaku gizi, kondisi lingkungan, atau aspek status
kesehatan individu.
Mengatasi masalah gizi yang teridentifikasi melalui perencanaan
dan penerapannya terkait perilaku, kondisi lingkungan atau status
TUJUAN
kesehatan individu, kelompok atau masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan gizi klien.
Proses Intervensi gizi yang baik dan jelas untuk memenuhi
KEBIJAKAN kebutuhan gizi klien / pasien.
1. Perencanaan
1.1. Tetapkan prioritas diagnosis gizi berdasarkan derajat
kegawatan masalah, keamanan dan kebutuhan pasien
1.2. Pertimbangkan panduan Medical Nutrition Theraphy
(MNT), penuntun diet, konsensus dan regulasi yang
berlaku
1.3. Diskusi rencana asuhan dengan pasien, keluarga atau
pengasuh pasien
1.4. Tetapkan tujuan yang berfokus pada pasien
1.5. Buat strategi intervensi, misalnya modifikasi makanan,
edukasi / konseling
1.6. Merancang preskripsi diet atau rekomendasi kebutuhan
zat gizi pasien secara individual, mulai dari penetapan zat
PROSEDUR gizi makro dan mikro, jenis diet, bentuk makanan,
frekuensi makan dan route atau jalur makanan. Preskripsi
diet dirancang berdasarkan pengkajian gizi, komponen
diagnosis gizi, rujukan rekomendasi kebijakan prosedur
serta kesukaan dan nilai-nilai yang dianut oleh
pasien/klien
1.7. Tetapkan waktu dan frekuensi intervensi
1.8. Identifikasi sumber-sumber yang dibutuhkan
1.9. Edukasi dan konseling
2. Implementasi
2.1. Komunikasi rencana intervensi dengan pasien, tenaga
kesehatan atau tenaga lain
2.2. Melaksanakan rencana intervensi
1. Poliklinik Gizi
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Gizi
Monitoring dan Evaluasi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggalterbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Adalah kegiatan mengamati perkembangan kondisi pasien/klien
PENGERTIAN
dan merupakan bentuk pengawasan dan pengendalian mutu
pelayanan dan komunikasi.
Untuk mengetahui respon pasien / klien terhadap intervensi dan
TUJUAN
tingkat keberhasilannya.
Proses Monitoring dan Evaluasi gizi yang baik dan jelas untuk
KEBIJAKAN mengetahui respon intervensi dan tingkat keberhasilan.
1. Monitoring perkembangan
a. Mengecek pemahaman dan ketaatan pasien/klien
b. Mengecek asupan makan pasien/klien
c. Menentukan apakah intervensi dilaksanakan sesuai
rencana/preskripsi diet.
d. Menentukan apakah status gizi pasien/klien tetap atau
berubah
e. Mengidentifikasi hasil lain baik yang positif maupun
negative
f. Mengumpulkan informasi yang menunjukkan alasan tidak
adanya perkembangan dari kondisi pasien/klien
2. Mengukur hasil (perkembangan/perubahan yang terjadi
sebagai respon terhadap intervensi gizi)
3. Evaluasi hasil
PROSEDUR
a. Dampak perilaku dan lingkungan terkait gizi (tingkat
pemahaman,perilaku,akses, dan kemampuan yang
mungkin mempunyai pengaruh pada asupan makanan
dan zat gizi )
b. Dampak asupan makan dan zat gizi
c. Dampak terhadap tanda dan gejala fisik yang terkait gizi
(pengukuran terkait antopometri,biokimia dan
pemeriksaan klinis/fisik)
d. Dampak terhadap intervensi gizi yang diberikan pada
kualitas hidupnya
4. Pencatatan Pelaporan
Menggunakan cara dokumentasi Subjective Objective
Assesment Planning (SOAP) dan Assesment Diagnosis
Intervensi Monitoring dan Evaluasi (ADIME)
1. Poliklinik Gizi
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Gizi
Penetapan Pemberian Makanan Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggalterbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Adalah suatu pedoman yang ditetapkan pimpinan rumah sakit
sebagai acuan dalam memberikan pelayanan makanan pada
PENGERTIAN pasien dan karyawan, mencakup ketentuan macam konsumen yang
dilayani, kandungan gizi, pola menu dan frekuensi makan sehari
dan jenis menu.
Tersedianya ketentuan tentang macam konsumen, standar
TUJUAN pemberian makanan, macam dan jumlah makanan konsumen
sebagai acuan yang berlaku dalam penyelenggaraan makanan RS.
Proses penetapan yang baik dan jelas mengenai macam konsumen
KEBIJAKAN dan standar pemberian makanannya.

1. Menentukan kebijakan RS
2. Menentukan macam konsumen yang dilayani
3. Membuat angka kecukupan gizi dan kebutuhan gizi untuk
diet khusus
PROSEDUR 4. Membuat standar makan sehari untuk makanan biasa dan
diet khusus
5. Menentukan menu dan pola makan
6. Menentukan kelas perawatan
7. Menentukan pedoman gizi RS yang berlaku

1. Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT 2. Seksi Penunjang
Penyusunan Standar Bahan Makanan Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2

RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggalterbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Adalah Acuan atau patokan macam dan jumlah bahan makanan
(Berat Kotor) seorang sehari, disusun berdasarkan kecukupan gizi
PENGERTIAN
pasien yang tercantum dalam penuntun diet dan disesuaikan
dengan kebijakan rumah sakit.
Tersedianya acuan macam dan jumlah bahan makanan seorang
TUJUAN sehari sebagai alat untuk merancang kebutuhan macam dan jumlah
bahan makanan dalam penyelenggaraan makanan.
Proses penetapan acuan yang baik dan jelas mengenai jumlah
KEBIJAKAN macam dalam penyelenggaraan makanan.

1. Menetapkan kecukupan gizi atau standar gizi pasien dirumah


sakit dengan memperhitungkan ketersediaan dana di RS
PROSEDUR
2. Menterjemaahkan standar gizi menjadi item bahan makanan
dalam berat kotor.
1. Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT 2. Seksi Penunjang
Perencaan Kebutuhan Bahan Makanan

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggalterbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Adalah serangkaian kegiatan menetapkan macam, jumlah dan mutu
PENGERTIAN bahan makanan yang diperlukan dalam kurun waktu tertentu, dalam
rangka mempersiapkan penyelenggaraan makanan RS.
Tersedianya taksiran macam dan jumlah bahan makanan dengan
TUJUAN spesifikasi yang ditetapkan dalam kurun waktu yang ditetapkan
untuk pasien rumah sakit.
Proses penetapan taksiran macam dan jumlah bahan makanan
yang baik dan jelas dengan spesifikasi yang ditetapkan dalam kurun
KEBIJAKAN
waktu yang ditetapkan untuk pasien rumah sakit.

1. Menyusun bahan makanan yang diperlukan


a. Bahan makanan segar
b. Bahan makanan kering
2. Menghitung kebutuhan semua bahan makanan satu persatu
a. Menetapkan jumlah konsumen rata-rata yang dilayani
b. Menghitung macam dan kebutuhan bahan makanan
dalam satu siklus menu, misalnya 7 atau 10 hari
PROSEDUR c. Menetapkan kurun waktu kebutuhan bahan makanan (1
bulan, 3 bulan, 6 bulan atau 1 tahun).
d. Menghitung berapa siklus dalam periode yang terlah
ditetapkan dengan menggunakan kalender
e. Menghitung kebutuhan macam dan jumlah bahan
makanan untuk kurun waktu yang ditetapkan
f. Masukan dalam formulir kebutuhan bahan makanan yang
telah dilengkapi dengan spesifikasinya
1. Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT 2. Seksi Penunjang
Perencanaan Anggaran Bahan Makanan

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggalterbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Adalah Suatu kegiatan penyusunan biaya yang diperlukan untuk
PENGERTIAN pengadaan bahan makanan bagi pasien dan karyawan yang
dilayani.
Bertujuan untuk memenuhi kebutuhan macam dan jumlah bahan
TUJUAN makanan bagi konsumen atau pasien yang dilayani sesuai dengan
standar yang ditetapkan.
Proses penyusunan biaya dan pengadaan bahan makanan secara
KEBIJAKAN baik dan jelas untuk memenuhi kebutuhan makanan rumah sakit.

1. Mengumpulkan data tentang macam dan jumlah konsumen atau


pasien tahun sebelumnya
2. Menetapkan macam dan jumlah konsumen atau pasien
3. Mengumpulkan harga bahan makanan dari beberapa pasar
dengan melakukan survey pasar, kemudian tentukan harga
rata-rata bahan makanan
4. Membuat pedoman berat bersih bahan makanan yang
digunakan dan dikonversikan kedalam berat kotor
PROSEDUR 5. Menghitung indeks harga makanan perorang perhari dengan
cara mengalikan berat kotor bahan makanan yang digunakan
dengan harga satuan sesuai konsumen atau pasien yang
dilayani
6. Menghitung anggaran bahan makanan setahun
7. Hasil perhitungan anggaran dilaporkan kepada pengambil
keputusan untuk meminta perbaikan
8. Rencana anggaran di usulkan secara resmi melalui jalur
administrative yang berlaku.
1. Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT 2. Seksi Penunjang
Pengadaan Bahan Makanan

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Adalah kegiatan pengadaan bahan makanan yang meliputi
PENGERTIAN penetapan spesifikasi makanan, perhitungan harga makanan,
pemesanan dan pembelian bahan makanan dan melakukan survey
pasar.
Bertujuan untuk menyediakan bahan makanan yang sesuai dengan
TUJUAN
spesifikasi, harga makanan dan telah dilakukannya survey pasar.
Proses penyediaan bahan makanan yang baik dan benar agar
KEBIJAKAN dapat tersedianya bahan makanan yang sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditentukan.
1. Spesifikasi Bahan Makanan
1.1. Spesifikasi Teknik, untuk bahan makanan yang dapat di
ukur secara objektif dan di ukur dengan instrument
tertentu (digunakan untuk bahan makanan dengan
kualitas tertentu yang secara nasional sudah ada)
1.2. Spesifikasi Penampilan
a Nama bahan makanan atau produk
b Ukuran / type unit / container / kemasan
c Tingkat kualitas
d Umur bahan makanan
e Warna bahan makanan
f Identifikasi pabrik
g Masa pakai bahan / masa kadaluarsa
h Data isi produk dalam suatu kemasan
PROSEDUR
i Satuan bahan makanan (kg, gr dll)
j Keterangan khusus lain bila diperlukan (fillet, cincang
dll)
1.3. Spesifikasi pabrik, biasanya digunakan untuk spesifikasi
makanan kaleng (kualitas barang yang telah dikeluarkan
suatu pabrik dan telah diketahui oleh pembeli)
2. Survey Pasar
a. Mencari informasi harga bahan makanan yang ada di
pasaran
b. Harga bahan makanan sesuai dengan spesifikasi yang
dibutuhkan sebagai dasar perencanaan anggaran bahan
makanan
c. Untuk memperoleh perkiraan bahan makanan (harga
terendah, harga tertinggi, harga tertimbang dan harga
perkiraan maksimal.
1. Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT 2. Seksi Penunjang
Pemesanan dan Pembelian Bahan Makanan

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggalterbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Pemesanan Bahan Makanan adalah Penyusunan permintaan
(order) bahan makanan berdasarkan pedoman menu dan rata-rata
jumlah konsumen/ pasien yang dilayani, sesuai periode pemesanan
yang ditetapkan.
Pembelian Bahan Makanan adalah merupakan serangkaian
PENGERTIAN kegiatan penyedian macam, jumlah, spesifikasi bahan makanan
untuk memenuhi kebutuhan konsumen/pasien sesuai ketentuan
/kebijakan yang berlaku. Pembelian bahan makanan merupakan
prosedur penting untuk memperoleh bahan makanan, biasanya
terkait dengan produk yang benar, jumlah yang tepat, waktu yang
tepat dan harga yang benar.
Tersedianya daftar pesanan bahan makanan sesuai menu, waktu
TUJUAN pemesanan, standar porsi bahan makanan dan spesifikasi yang
ditetapkan.
Proses pemesanan dan pembelian bahan makanan yang baik dan
jelas sehingga dapat tersedianya bahan makanan yang sesuai
KEBIJAKAN dengan spesifikasi yang ada untuk memenuhi kebutuhan bahan
makanan.

1. Menentukan frekuensi pemesanan bahan makanan segar


dan kering
PROSEDUR 2. Rekapitulasi kebutuhan bahan makanan dengan cara
mengalikan standar porsi dengan jumlah konsumen/pasien
kali kurun waktu pemesanan.
1. Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT 2. Seksi Penunjang
Penerimaan Bahan Makanan

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggalterbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Adalah suatu kegiatan yang meliputi memeriksa, meneliti mencatat,
memutuskan dan melaporkan tentang macam dan jumlah bahan
PENGERTIAN
makanan sesuai dengan pesanan dan spesifikasi yang telah
ditetapkan, serta waktu penerimaannya.
Diterimanya bahan makanan sesuai dengan daftar pesanan, waktu
TUJUAN
pesan dan spesifikasi yang ditetapkan.
Proses penerimaan bahan makanan yang baik dan jelas macam,
KEBIJAKAN jumlah, dan waktu penerimaannya.

1. Bahan makanan diperiksa, sesuai dengan pesanan dan


ketentuan spesifikasi bahan makanan yang dipesan
PROSEDUR 2. Bahan makanan di kirim ke gudang penyipanan sesuai
dengan jenis barang atau dapat langsung ke tempat
pengolahan makanan.

Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
Pengawasan Penyimpanan dan Penyaluran Bahan Makanan

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggalterbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Adalah suatu kegiatan mengamati / mengawasitata cara menata,
menyimpan, memelihara jumlah, kualitas, dan keamanan bahan
PENGERTIAN makanan kering dan segar digudang bahan makanan kering dan
dingin/beku, serta mengawasi pendistribusikan bahan makanan
berdasarkan permintaan dari unit kerja pengolahan makanan.
1. Pengawasan bahan makanan yang siap digunakan dalam
jumlah dan kualitas yang tepat sesuai dengan kebutuhan
2. Pengawasan bahan makanan siap pakai dengan jumlah dan
TUJUAN
kualitas yang tepat sesuai dengan pesanan dan waktu yang
diperlukan.

1. Proses pengawasan penyimpanan dan penyusunan bahan


makanan yang rapi, teratur, dan tertib dalam penggunaaan
bahan makanan segar, kering atau dingin/beku.
KEBIJAKAN 2. Proses pengawasa n penyaluran / pendistribusian bahan
makanan yang tertib dan jelas sesuai permintaan unit
pengolahan makanan.

1. Pengawasan dilakukan mulai dari bahan makanan diterima


karena sudah sesuai dengan spesifikasi yang ada sampai ke
ruang penyimpanan, gudang atau ruang pendingin.
2. Pengawasan bahan makanan yang langsung akan
digunakan, setelah ditimbang dan diperiksa oleh bagian
penyimpanan bahan makanan setempat lalu dibawa keruang
PROSEDUR
persiapan bahan makanan.
3. Pengawasan penyaluran bahan makanan dan bon
permintaan bahan makanan dari unit pengolahan makanan
4. Pengawasan dan pemeriksaan kartu stok / buku catatan
keluar masuknya bahan makanan dari gudang penyimpanan
bahan makanan.
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
Pengawasan Persiapan Bahan Makanan

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggalterbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Adalah serangkaian kegiatan mengamati / mengawasi proses
persiapan bahan makanan yang siap di olah (mencuci, memotong,
PENGERTIAN menyiangi, meracik dan sebagainya) sesuai dengan menu, standar
resep, standar porsi, standar bumbu, dan jumlah pasien yang
dilayani.
Tersedianya bahan makanan yang akan dipersiapkan sesuai
TUJUAN
dengan standar resep, porsi, bumbu dan jumlah pasien.
Proses yang baik dan teratur diharapkan tidak terjadi kesalahan
KEBIJAKAN
dalam persiapan bahan makanan.
1. Mengamati bahan makanan yang akan dipersiapkan
2. Mengamati tempat dan peralatan persiapan
3. Mengamati prosedur tetap persiapan
PROSEDUR
4. Mengamati apakah persiapan bahan makanan sudah sesuai
dengan standar porsi, standar resep, standar bumbu, jadwal
persiapan dan jadwal pemasakan.

Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
Pengawasan Persiapan Bahan Makanan

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggalterbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Merupakan suatu kegiatan mengubah (memasak) bahan makanan
PENGERTIAN mentah menjadi makanan yang siap dimakan, berkualitas, dan
aman untuk dikonsumsi.
1. Mengurangi resiko kehilang zat-zat gizi bahan makanan
2. Meningkatkan nilai cerna
3. Meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa,
TUJUAN
keempukan dan penampilan makanan
4. Bebas dari organisme dan zat berbahaya untuk tubuh.

Pemasakan bahan makanan yang tepat dan sesuai dengan yang


diharapkan mendapatkan makanan yang berkualitas, aman, dan
KEBIJAKAN
higienis untuk dikonsumsi sesuai dengan jumlah dan kebutuhan
klien / pasien.
1. Mengamati menu dan siklus menu yang digunakan untuk
mengetahui makanan apa yang akan di masak
2. Mengamati kualitas bahan makanan yang akan di masak
3. Mengamati peralatan yang akan digunakan untuk memasak
PROSEDUR
4. Mengamati proses pemasakan agar sesuai dengan macam
dan proses pemasakan yang baik
5. Menilai hasil pemasakan dan mencicipi rasa dari masakan
apakah baik dan layak untuk dikonsumi oleh klien / pasien.

Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
Pengawasan Pemorsian Makanan

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggalterbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Merupakan serangkaian kegiatan mengamati dan membantu
proses pemorsian makanan kedalam alat makan klien/pasien
PENGERTIAN
sesuai dengan standar porsi dan jenis diet yang dibutuhkan
klien/pasien.
Menata dan memorsikan makanan yang baik dan rapih sehingga
TUJUAN klien / pasien mendapatkan makanan yang berkualitas baik, aman
dan higienis untuk dikonsumsi.
Proses pemorsian yang baik, rapih dan higienis sehingga makanan
KEBIJAKAN aman untuk dikonsumsi oleh klien/pasien dan pasien mendapatkan
makanan yang sesuai dengan jenis diet yang dibutuhkannya.
1. Mengamati proses penataan alat makan pasien sampai
makanan di masukan kedalam alat makan dan disesuaikan
dengan etiket makan
2. Mengecek apakah makanan yang sudah sesuai porsinya
dengan yang seharusnya
3. Mengecek kembali etiket makan dan makanan yang sudah di
PROSEDUR letakan di alat makan dan disesuaikan dengan diet yang di
dapatkan klien/pasien
4. Mengecek kebersihan makanan yang sudah diletakan ke
dalam alat makanan
5. Memastikan bahwa makanan yang sudah diletakan di alat
makan dimasukan ke dalam trolly makan dan sampai kepada
klien / pasien dengan baik dengan rapih.

Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
Penelitian dan Pengembangan Gizi Terapan

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggalterbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Proses yang berjalan terus-menerus dan selalu mencari, sehingga
hasilnya selalu mutakhir.Proses ini dilakukan untuk meningkatkan
PENGERTIAN
kemampuan guna menghadapi tantangan dan masalah gizi terapan
yang selalu kompleks.
Untuk mencapai kualitas pelayanan gizi rumah sakit secara berdaya
guna dan berhasil guna di bidang pelayanan gizi,penyelenggaraan
TUJUAN
makanan rumah sakit,penyuluhan,konsultasi,konseling dan rujukan
gizi sesuai kemampuan institusi.
Proses penelitian dan pengembangan gizi terapan secara berkala
KEBIJAKAN dapat meningkatkan kemampuan dalam menghadapi masalah gizi
terapan yang semakin komplek
1. Pelayanan gizi Rawat Jalan dan Rawat Inap
a. Penelitian
b. Pengembangan

PROSEDUR
2. Penyelenggaraan Makanan
a. Penelitian
b. Pengembangan

1. Instalasi gizi
2. Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT
3. Ruang Rawat Jalan
Penelitian dan Pengembangan Gizi Terapan di Pelayanan Gizi
Rawat Jalan dan Rawat Inap

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG

Tanggalterbit Ditetapkan,

STANDAR Direktur
PROSEDUR RSUD Berkah Pandeglang
OPERASIONAL
( SPO )
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001

Proses yang berjalan terus-menerus dan selalu mencari, sehingga


PENGERTIAN hasilnya selalu mutakhir.Proses ini dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan guna menghadapi tantangan dan masalah gizi terapan
yang selalu kompleks.
Untuk mencapai kualitas pelayanan gizi rumah sakit secara berdaya
guna dan berhasil guna di bidang pelayanan gizi,penyelenggaraan
TUJUAN
makanan rumah sakit,penyuluhan,konsultasi,konseling dan rujukan
gizi sesuai kemampuan institusi.
Proses penelitian dan pengembangan gizi terapan secara berkala
KEBIJAKAN dapat meningkatkan kemampuan dalam menghadapi masalah gizi
terapan yang semakin komplek
1. Penelitian
a. Daya terima makanan di ruang perawatan
b. Tugas tugas tenaga gizi
c. Alat peraga penyuluhan gizi
d. Hospital Malnutrition pada pasien rawat inap
e. Kepatuhan diet,efektivitas konsultasi pada pasien rawat
jalan
f. Pengembangan mutu sumber daya manusia (SDM)
g. Status gizi berbagai macam penyakit di ruang rawat jalan
dan rawat inap pada saat awal masuk
h. Asupan makanan pasien dengan berbagai kasus penyakit
PROSEDUR 2. Pengembangan Gizi
a. Berbagai standar yang dapat dikembangkan diantaranya:
standar asuhan gizi,standar ketenagaan,standar sarana
dan prasarana termasuk informasi dan teknologi (IT) dan
software perhitungan zat gizi, Standar Prosedur
Operasional.dll.
b. Standar sarana dan prasarana yang dapat dikembangkan
(formulir pemantauan asuhan gizi, formulir asupan
makanan,food model,alat attropometri)
c. Program komputerisasi pelayanan gizi/perangkat lunak
(Konseling gizi,mobilisasi pasien,logistic gizi,asuhan
gizi,analisis bahan makanan,analisis kebutuhan zat gizi)

UNIT TERKAIT 1. Instalasi gizi


2. Ruang Rawat Inap
3. Ruang Rawat Jalan
Penelitian dan Pengembangan Gizi Terapan di
Penyelenggaraan Makanan

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG

Tanggalterbit Ditetapkan,

STANDAR Direktur
PROSEDUR RSUD Berkah Pandeglang
OPERASIONAL
( SPO )
dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001

Proses yang berjalan terus-menerus dan selalu mencari, sehingga


PENGERTIAN hasilnya selalu mutakhir.Proses ini dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan guna menghadapi tantangan dan masalah gizi terapan
yang selalu kompleks.
Untuk mencapai kualitas pelayanan gizi rumah sakit secara berdaya
guna dan berhasil guna di bidang pelayanan gizi,penyelenggaraan
TUJUAN
makanan rumah sakit,penyuluhan,konsultasi,konseling dan rujukan
gizi sesuai kemampuan institusi.
Proses penelitian dan pengembangan gizi terapan secara berkala
KEBIJAKAN dapat meningkatkan kemampuan dalam menghadapi masalah gizi
terapan yang semakin komplek
1. Penelitian
a. Standar kecukupan bahan makanan pasien
b. Standar porsi hidangan
c. Penerimaan terhadap hidangan tertentu
d. Daya terima makanan di ruang perawatan
e. Spesifikasi bahan makanan
f. Tugas-tugas tenaga gizi
g. Pengembangan mutu sumber daya manusia (SDM)
h. Pola menu standar rumah sakit
i. Standar formula makanan enteral
j. Kebisingan peralatan dapur
k. Analisis beban kerja
l. Higine dan sanitasi makanan
m. Personal dan lingkungan
n. Selektif menu berkaitan dengan kepuasan pasien
PROSEDUR
o. Keefektifan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) terhadap
keamanan pangan
2. Pengembangam
a. Berbagai standar yang dapat dikembangkan(standar
resep,standar porsi,standar bumbu,standar waste,standar
formula/makanan enteral)
b. Standar sarana dan prasarana yang dapat dikembangkan
(kebisingan peralatan besar di dapur,standar kereta
makan,standar alat pengolahan,standar alat distribusi
makanan)
c. Program komputerisasi/perangakat lunak penyelenggaraan
makanan antara lain mobilisasi konsumen,logistic bahan
makanan dan pelaporan,data base tenaga gizi
d. Teknologi proses pengolahan makanan
e. Seni kuliner
1. Instalasi gizi
UNIT TERKAIT 2. Ruang Rawat Inap dan Rawat Jalan
PEMAKAIAN SARUNG TANGAN DALAM
MENANGANI MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Proses tatacara dalam menggunakan alat penutup tangan agar
PENGERTIAN mencegah penyebaran benda asing danbakteri penyakit dari
penjamah makanan.
Untuk memastikan pemakaian sarung tangan dalam menangani
makanan dilakukan dengan baik
TUJUAN

dan benar.
Berlangsungnya proses pelayanan makanan sesuai dengan prinsip
KEBIJAKAN hygiene dan sanitasi

1. Sebelum menggunakan sarung tanagn, kondisi tangan dalam


keadaan bersih dan kering.

2. Kapan diwajibkan menggunakan sarung tangan :

2.1. Digunakan saat mengolah snack.

PROSEDUR 2.2. Digunakan saat memotong buah.

2.3. Digunakan saat memegang makanan / sudah dimasak.


2.4. Digunakan saat memegang makanan yang tidak melalui
proses pemasakan / pemanasan ulang.

Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
MENCUCI TANGAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Suatu proses kegiatan membersihkan tangan dari benda asing dan
PENGERTIAN kuman dengan menggunakan air mengalir untuk mencegah
terjadinya penyebaran penyakit

Untuk memastikan kegiatan mencuci tangan dilakukan dengan


TUJUAN
benar
Berlangsungnya proses pelayanan makanan sesuai dengan prinsip
KEBIJAKAN hygiene dan sanitasi

1 Basahi tangan dengan air mengalir.


2 Tuang sabun ditelapak tangan.
3 Ratakan sabun di telapak tangan
4 Gosok sela-sela jemari, ibu jari, ujung jari, dan punggung tangan.
5 Bilas tangan hingga bersih dengan air mengalir
6 Keringkan menggunakan tissue / Hand dry.
7 Kapan diharuskan mencuci tangan :
7.1 Sebelum makan
PROSEDUR
7.2 Sebelum mengolah / memegang makanan.
7.3 Setelah bersin dan buang ingus.
7.4 Setelah menyentuh bagian-bagian tubuh (hidung, telinga,
rambut, dsb).
7.5 Setelah memegang makanan mentah.
7.6 Setelah keluar dari WC / Toilet.
7.7 Setelah membuang sampah / kotoran.

Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PEMAKAIAN DAN PENCUCIAN CUTTING BOARD

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Prosedur dalam menggunakan dan membersihkan cutting board
PENGERTIAN setelah proses persiapan bahan agar tidak terjadi kontaminasi
terhadap bahan makanan.

Untuk memastikan kegiatan pemakaian dan pencucian dilakukan


TUJUAN
dengan benar.
Berlangsungnya proses pelayanan makanan sesuai dengan prinsip
KEBIJAKAN hygiene dan sanitasi

1 Pilih cutting board yang akan digunakan sesuai warna untuk


jenisnya masing-masing :
1.1 Merah : Daging / ikan masak
1.2 Putih - biasa : Kue dan Roti (snack)
1.3 Hijau : Sayur-sayuran
1.4 Biru : Buah
1.5 Putih - tebal : Daging / ikan mentah untuk Butcher.
2 Cuci kemudian semprot saniter (Chlorine) pada permukaan
potongnya, biarkan beberapa
3 saat hingga kering.
4 Bersihkan meja kerja yang akan digunakan, lalu di semprot
PROSEDUR
saniter.
5 Cuci dan sanitasi pisau yang akan digunakan.
6 Jangan gunakan cutting board dari kayu.
7 Jangan campur makanan mentah dan matang pada satu cutting
board yang sama.
8 Cuci dan sanitasi setelah digunakan.

Langkah sanitasi :

1 Persiapan peralatan yang digunakan terlebih dahulu seperti


sikat, chemical, dan air.
2 Gunakan APD sarung tangan karet.
3 Sikat semua kotoran dari permukaan telenan, bersihkan kotoran
dengan air.
4 Sikat talenan dengan larutan saniter (Chlorine) celupkan sikat
dalam larutan sabun agar tetap basah untuk menghilangkan
kotoran yang lengket.
5 Bilas talenan dengan air bersih.

6 Cara 1 : Setelah dibilas, semprotkan saniter untuk mensanitasi


talenan menggunakan botol spray.
Cara 2 : Setelah dibersihkan, cutting board dicuci dengan mesin
cuci pada suhu min 70C.
7 Biarkan kering, kemudian gantung ditempat tersedia.

Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PERSIAPAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Serangkaian kegiatan dalam mempersiapkan bahan makanan yang
siap diolah (mencuci, memotong, menyiangi, meracik, dan
PENGERTIAN
sebagainya) sesuai dengan menu, standar resep, standar porsi,
standar bumbu, dan jumlah pasien yang dilayani.
Untuk memastikan persiapan bahan untuk memasak sesuai dengan
TUJUAN menu, standar resep, standar porsi, standar bumbu, dan jumlah
pasien yang dilayani.
Proses yang baik dan teratur diharapkan tidak terjadi kesalahan
KEBIJAKAN
dalam persiapan makanan.
1 Utamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2 Cook memeriksa bahan yang diterima dari gudang dalam segi:
2.1. Jumlah dan isi
2.2. Packing / kemasan
2.3. Tanggal kadaluarsa
2.4. Tekstur / warna (untuk bahan basah)
3 Petunjuk terhadap penanganan bahan makanan (sebagai dasar
acuan lihat standard recipe).
3.1. Bahan kering
3.1.1. Pisahkan bahan yang akan langsung dipakai dan
PROSEDUR
bahan yang belum dipakai disimpan padalemari
bahan kering.
3.1.2. Buka packing / bungkus bahan.
3.1.3. Lakukan pemotongan / pemorsian.

3.2. Frozen Goods


3.2.1. Lakukan pelumeran / pelelehan (thawing process
Proses pelumeran harus dilakukan untuk daging
/ makanan beku yang akan digunakan
keesokan hari (paling lambat sore hari sudah
dikeluarkan dari freezer).
Dengan cara dianginkan atau dimasukkan chiller
(bahan harus tetap terbungkus / plastik wrap
agar tidak terkontaminasi / tercemar).

Dalam proses pelumeran daging dan ikan harus


dipisah.
Jangan melakukan proses pelumeran dengan
merendam air, diletakkan di oven atau
dekatkompor
Daging / makanan beku jangan langsung
dimasak.
3.2.2. Lakukan pencucian.
3.2.3. Lakukan pemotongan.

3.3. Sayuran dan buah

3.3.1. Lakukan pencucian pada air mengalir.


3.3.2. Lakukan pencucian dan pemotongan.
3.3.3. Lakukan pemorsian.
4 Kepala juru masak dapur melakukan pemeriksaan bahan yang
akan disiapkan(bahan yang baru diterima dari gudang maupun
bahan yang telah disimpan) dengan menggunakancheck list
pemeriksaan persiapan bahan makanan.
5 Aspek HSE (Health Safety Environmental)

Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PENCUCIAN SAYUR DAN BUAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Proses membersihkan sayur dan buah dari kotoran maupun kuman
PENGERTIAN
dengan menggunakan air.

Untuk memastikan kegiatan pencucian sayur & buah denganbaik &


TUJUAN
benar.
Berlangsungnya proses pelayanan makanan sesuai dengan prinsip
KEBIJAKAN hygiene dan sanitasi

1. Persiapkan larutan bahan pencuci


2. Buah dan sayur yang dicuci dengan larutan bahan pencuci
adalah sayur dan buah yang dikonsumsi tanpa dimasak dan
tanpa dikuliti
3. Proses pencucian:
3.1. Cuci sayur / buah dengan air dari kran air yang mengalir
untuk membersihkan dari kotoran atau tanah yang melekat.
3.2. Angkat sayur / buah yang telah dicuci dan diletakkan pada
tempat yang bersih.
PROSEDUR 3.3. Masukkan sayur / buah sampai terendam di dalam larutan
campuran pencuci. Lalu rendam selama 20-30 detik
3.4. Kemudian bilas dengan air bersih dan tiriskan sayur / buah
pada tempat yang bersih
3.5. Larutan tersebut dapat digunakan untuk 1 kali pemakaian.
4. Sayuran / buah yang akan disimpan terlebih dahulu diberikan
label (identifikasi) tanggal proses persiapan dilakukan.

5. Melaporkan kepada atasan bila ada permasalahan.

Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PROSES THAWING / PELUNAKAN BAHAN MAKANAN BEKU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Proses melunakan bahan makanan beku dari tempat penyimpanan
PENGERTIAN
dengan cara merendam dengan air dingin maupun air panas.
Untuk memastikan proses thawing dilakukan dengan baik dan
TUJUAN benar agar bahan makanan tidak terkontaminasi.

Proses yang tepat dan higienis sehingga tidak terjadi kesalahan


KEBIJAKAN
dalam pengolahan dan aman untuk dikonsumsi.
1. Utamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2. Timbang makanan beku sesuai permintaan sebelum
dilunakkan
3. Pastikan bahan makanan beku yang akan dithawing dalam
keadaan terbungkus / dikemas dengan rapi.
4. Pastikan kebersihan peralatan dan tempat yang akan
dipergunakan untuk proses thawing.
5. Masukkan bahan makanan beku ke dalam wadah / kontainer
bersih dan tidak bocor, pisahkan sesuai dengan jenis item
(ikan, ayam, daging, dsb).
6. Pastikan selama proses thawing bahan makanan beku tidak
PROSEDUR
tercampur dengan jenis lain, hal ini untukmenghindari
kontaminasi silang. Ingat, masing-masing bahan memeiliki
karakteristik bakteri pathogenyang yang berbeda
7. Siapkan alat untuk menampung apabila terjadi tetesan air
selama proses thawing.
8. Proses thawing menggunakan air mengalir:
11.1. Bungkus bahan makanan beku dalam plastik (pastikan
plastik tidak bocor).
11.2. Masukkan bahan makanan beku yang telah terbungkus
ke dalam suatu wadah atau container yangterbuka.
11.3. Alirkan air langsung dari kran ke dalam wadah, biarkan air
mengalir terus-menerus maksimalselama 2 jam.
11.4. Tidak direkomendasikan untuk proses thawing dalam
jumlah besar.
9. Proses thawing dengan menggunakan aliran air atau
menggunakan microwave hanya dilakukan pada saat
emergency saja.
10. Area thawing (butcher) tidak boleh dipergunakan untuk proses
preparasi bahan lainnya.
11. Setelah proses thawing, peralatan dan area kerja harus selalu
dibersihkan dan disanitasi.
12. Perhatikan hal-hal yang perlu dihindari:
15.1. Mencampurkan ikan, daging, atau ayam bersama-sama
dalam 1 kontainer.
15.2. Membekukan kembali bahan makanan yang telah
dithawing.
15.3. Melakukan perendaman tanpa dibungkus dan air tidak
dalam keadaan mengalir.
15.4. Mempercepat proses thawing bahan makanan beku,
dengan cara pemanasan / pemasakan langsung.
15.5. Meletakkan makanan beku yang akan dilunakkan pada
suhu ruang (Danger Zone).
13. Aspek HSE (Health, Safety, Environmental)
16.1. Terapkanlah prinsip hygiene dalam menangani bahan
makanan.
16.2. Pergunakan APD (safety shoes, sarung tangan, baju
hangat) ketika mengambil barang frozendi walking in
chiller

Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
BUCHER PROCESS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Proses persiapan daging dari mulai pemotongan, pembersihan
PENGERTIAN
hingga daging siap untuk diolah.

Untuk memastikan setiap kegiatan pemotongan dilakukan dengan


TUJUAN
benar

KEBIJAKAN Memastikan kualitas dan kebersihan daging sebelum di olah.


1. Pastikan bahan yang akan dipotong sudah melalui tahap
Thawing dengan benar
2. Pastikan kualitas bahan yang akan dipotong dalam kondisi baik /
layak dikonsumsi
3. Pastikan kondisi ayam sudah bersih/tidak ada bulu, ikan tidak
bersisik perut & insang bersih
4. Gunakan pisau yang sesuai dengan jenis bahan yang akan
PROSEDUR dipotong
5. Lakukan pemotongan sesuai dengan standard porsi/jenis
potongan yang telah ditentukan
6. Apabila ada kelainan/kerusakan pada bahan yang akan dipotong
segera pisahkan
7. dan lapor pada pimpinan
8. Gunakan APD dengan benar ( Safety shoes,apron,topi)

Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PERSIAPAN BUMBU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Serangkaian kegiatan dalam mempersiapkan bumbu yang siap
PENGERTIAN
diolah sesuai dengan standar bumbu
Mendapatkan bumbu yang bersih dan siap diolah sesuai dengan
TUJUAN siklus menu, standar bumbu yang ditetapkan, kebutuhan dan
jumlah klien.
Proses yang baik dan teratur diharapkan tidak terjadi kesalahan
KEBIJAKAN
dalam persiapan bumbu.
1. Bumbu dibagikan sesuai dengan siklus menu yang sedang
berjalan, setandar bumbu, kebutuhan dan jumlah klien.
2. Bumbu yang telah dibagi ditempatkan dalam baskom kecil.
PROSEDUR 3. Kemudian bumbu dibersihkan dari benda asing.
4. Cuci sampai bersih
5. Bumbu yang telah dicuci siap diolah sesuai standar bumbu.

Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PERSIAPAN PERALATAN MEMASAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Serangkaian kegiatan dalam mempersiapkan peralatan masak yang
PENGERTIAN
akan digunakan dalam proses pengolahan.
Untuk memastikan persiapan peralatan untuk memasak sesuai
TUJUAN
dengan kebutuhan.
Proses yang baik dan teratur diharapkan tidak terjadi kesalahan
KEBIJAKAN
dalam persiapan alat.
1. Utamakan keselamatan, kesehatan, dan kebersihan kerja.

2. Cook memeriksa peralatan yang tersedia pada lokasi kerja,


dengan ketentuan:
2.1. Kesesuaian dengan metode memasak pada standar
resep.
2.2. Kebersihan.
2.3. Kelengkapan / jumlah.
2.4. Ukuran.
2.5. Kondisi baik.
3. Dalam penggunaan peralatan yang berukuran besar (seperti:
PROSEDUR stove, deep friyer, meat slicer) harusbenar-benar diperhatikan
cara memakai alat tersebut. Perhatikan petunjuk pada alat atau
sebaiknya bertanya.
4. Pastikan aliran listrik (kabel / saklar) atau saluran / pipa gas
terpasang dalam keadaan baik (tidak bocor atau bau gas).

5. Usahakan peralatan yang dibutuhkan pada waktu proses


memasak tidak berada jauh dari jangkauan.

6. Selalu tempatkan peralatan yang telah dipakai pada tempat


semula
7. Bedakan penggunaan pisau untuk makanan yang belum siap
saji dan yang sudah siap saji atau lakukan pencucian setiap
ingin menggunakan
8. Bedakan penggunaan cutting board untuk daging, sayur, dan
ikan maupun makanan matang denganselalu diberikan
identifikasi untuk membedakannya.

9. Melaporkan kepada atasan bila ada permasalahan.

10. Aspek HSE (Health Safety Environmental)


10.1. Potensial bahaya:
Tertimpa alat / barang, tersengat listrik.

10.2. Alat Pelindung Diri:


Safety shoes
10.3. Petunjuk:
10.3.1. Gunakan APD dan pakaian kerja sebelum
memulai pekerjaan sesuai dengan fungsinya.

10.3.2. Setiap karyawan yang akan menggunakan suatu


peralatan, terlebih dahulu harusmendapatkan
pelatihan / pengetahuan dan telah benar-benar
dimengerti oleh karyawanyang bersangkutan

10.3.3. Peralatan kerja yang sudah rusak dan


membahayakan, tidak boleh digunakan sebelum
diperbaiki atau diganti dengan yang baru.
10.3.4. laporkan kepada atasan atau petugas yang
berwenang bila mendapatkan adanya
peralatankerja yang rusak atau membahayakan.

10.3.5. Pastikan aliran listrik (kabel/saklar) atau saluran


pipa gas terpasang dalam kondisi baik (tidak
ada kebocoran gas).
10.3.6. Pastikan APAR dalam kondisi baik dan siap
pakai serta diketahui letaknya, jika sewaktu-
waktu diperlukan.

Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PERSIAPAN ALAT MAKAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Serangkaian kegiatan dalam mempersiapkan alat makan mulai dari
PENGERTIAN pencucian, pengeringan, dan penyusunan alat makan (untuk kelas
utama dan kelas I) sesuai dengan jumlah pasien.
Mendapatkan alat yang bersih dan siap dipakai sesuai dengan,
TUJUAN
kebutuhan dan jumlah pasien.
Proses yang baik dan teratur diharapkan tidak terjadi kesalahan
KEBIJAKAN
dalam persiapan alat.
1. Pencucian Alat
1.1. Bersihkan alat makan dari sisa makanan
1.2. Basahi dengan air mengalir
1.3. Cuci dengan sabun cuci piring
1.4. Bilas dengan air mengalir sampai bersih (busa hilang, kesat,
bau makanan hilang)
2. Proses sterilisasi dengan menggunakan air panas
PROSEDUR
2.1. Pengeringan Alat
2.2. Tiriskan alat makan pada tempat yang bersih
2.3. Simpan alat makan yang sudah bersih diatas rak
3. Penyusunan alat makan sesuai ruangan
3.1. Kelas Utama dan Kelas I menggunakan serving plate,
serving dish, dan soup bowl
3.2. Kelas II dan III menggunakan plato melamin
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PENGGUNAAN OVEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Instrument atau tata cara menggunakan alat yang digunakan untuk
PENGERTIAN
sterilisasi dengan menggunakan udara kering.

Untuk memastikan penggunaan oven dilakukan dengan baik dan


TUJUAN
benar.
Proses yang baik dan teratur diharapkan tidak terjadi kesalahan
KEBIJAKAN
dalam penggunaan oven
1. Hati-hati dan selalu mengacu pada keamanan dan keselamatan
kerja.
2. Hanya bagian produksi (Supv, Cook, Bakery) yang dapat
menggunakan / mengoperasikan.

3. Masukkan stop kontak.


4. Tekan tombol ON.
5. Setelah menyala atur suhu sesuai kebutuhan, 275C s/d 300C.
PROSEDUR
6. Lalu pasang timer sesuai kebutuhan.

7. Masukkan makanan yang akan dimasak.


8. Setelah makanan matang, keluarkan dan turunkan suhu dan
tekan tanda OFF.
9. Setelah selesai bersihkan oven.

Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PENGGUNAAN MESIN MIXER

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Proses menggunakan alat pencampur bahan kering berbentuk
PENGERTIAN butiran dan aneka adonan kering dalam jumlah banyak yang
biasanya digunakan untuk adonana memasak.

Untuk memastikan penggunaan mesin mixer dilakukan dengan baik


TUJUAN
dan benar.
Proses yang baik dan teratur diharapkan tidak terjadi kesalahan
KEBIJAKAN
dalam penggunaan mesin mixer
1. Hati-hati dan selalu mengacu pada keamanan dan keselamatan
kerja.
2. Hanya bagian produksi (Supv, Cook, Bakery) yang dapat
menggunakan / mengoperasikan.

3. Siap bowl mixer dan masukkan bowl tepat pada posisinya.

4. Masukkan bahan yang akan dimixer.


5. Penggunaan mixer kurang lebih 1 - 1,5 kg.
PROSEDUR
6. Kemudian pasang kaki mixer tepat pada posisi dan naikkan
bowl mixer sampai full.
7. Setelah siap tekan stop kontak ON dan masukkan gigi mixer
secara berkala.
8. Kemudian setiap pemindahan gigi mixer harus secara berurutan
dari gigi satu ke gigi dua.
9. Setelah pemakaian bersihkan mixer dan perhatikan stop kontak
harus dalam keadaan OFF.

1. Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT 2. Rekanan / Vendor
3. Petugas Distribusi Makanan
PENGGUNAAN TROLLY PENGANGKUT LPG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
PENGERTIAN Proses tata cara dalam menggunakan trolly pengangkut LPG

Untuk memastikan pengoperasian trolly LPG dilakukan dengan


TUJUAN
benar
Proses yang baik dan teratur diharapkan tidak terjadi kesalahan
KEBIJAKAN
dalam penggunaan trolly pengangkut LPG
1. Persiapkan peralatn yang akan dipergunakan terlebih dahulu ;
Sarung tangan dan APD lainnya.

2. Tempatkan posisi trolly pada posisi berdiri dan pastikan bagian


bawah tabung gas sudah terikat dengan bagian bawah trolly
PROSEDUR secara benar sehingga dapat dipastikan aman pada saat
dipindahkan.
3. Pada saat pemindahan tabung gas, pengguna trolly
menempatkan tangan pada handle Trolly.

Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
MEMASAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Suatu kegiatan megubah atau memasak bahan makanan mentah
PENGERTIAN menjadi makanan yang siap dimakan berkualitas dan aman untuk
dikonsumsi.
Untuk mengurangi resiko kehilangan zat-zat gizi bahan
makanan
Meningkatkan nilai cerna
TUJUAN Meningkatkan dan mempertahankan rasa, warna, tekstur dan
penampilan makanan
Bebas dari organisme dan zat yang berbahaya untuk tubuh.

Proses yang tepat dan higienis sehingga tidak terjadi kesalahan


KEBIJAKAN
dalam pengolahan dan aman untuk dikonsumsi.
1. Kepala juru masak memeriksa jumlah dan mutu bahan baku
yang akan digunakan. Kepala juru masak memastikan tidak
terdapat bulu pada ayam & sisik pada ikan

2. Kepala juru masak mengembalikan bahan baku yang tidak


bagus ke storeman, storeman langsung membuang bahan baku
tersebut dan mengganti dengan yang baik.

3. Juru masak melakukan persiapan pengolahan makanan sesuai


PROSEDUR Instruksi Kerja
3.1. Persiapan Meat, Poultry, Seafood and Fish.
3.2. Persiapan Vegetables.
3.3. Persiapan Fruits.
3.4. Persiapn Bakery and Pastry.
4. Juru masak memasak berdasarkan standar resep.
5. Juru masak mencuci tangan sampai dengan bersih, pakai topi,
peralatan bersih.
6. Juru masakmelakukan uji rasa makanan dan kwalitas makanan
yang akan disajikan
7. Semua makanan diambil sampelnya dan disimpan dalam plastik
dan ditaruh kulkas/chiller.
Identitas sampel :
7.1. Nama Makanan : Ayam rica-rica
7.2. B (Biasa) / L (Lunak) / D (Diet) / S (Saring)
7.3. Tanggal pembuatan
7.4. Cook : Tanda tangan
7.5. Sampel diperiksa mikrobiologi di laboratorium apabila ada
kepentingan investigasi.
7.6. Sampel dibuang setelah 3 hari sesuai jenis sampelnya.

7.7. Identifikasi makanan jelas.

8. Juru masakmelakukan perbaikan rasa makanan atau bila tidak


bisa diperbaiki makanan dibuang.

9. Petugas distribusi diawasi oleh kepala distribusi melayani


pelanggan sesuai Instruksi Kerja.
9.1. Petugas distribusi menulis menu harian di white board.
9.2. Untuk menyimpan makanan yang sudah jadi disimpan di
Bain Marrie untuk menjaga makanan tetap hangat /
panas.
9.3. Untuk makanan yang disajikan dingin (salad, pudding) tetap
disimpan dalam lemari es.

Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PENGOLAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Suatu kegiatan megubah atau memasak bahan makanan mentah
PENGERTIAN menjadi makanan yang siap dimakan berkualitas dan aman untuk
dikonsumsi.
Mengurangi resiko kehilangan zat-zat gizi bahan makanan
Meningkatkan nilai cerna

TUJUAN Meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa,


keempukandan penampilan makanan.
Bebas dari organisme dan zat yang berbahaya untuk tubuh.
Proses yang tepat dan higienis sehingga tidak terjadi kesalahan
KEBIJAKAN
dalam pengolahan dan aman untuk dikonsumsi.
I. Nasi / Tim / Bubur
1. Beras yang telah dicuci, dimasukkan ke dalam panci
kemudian diberi air sesuai dengan kebutuhan.
2. Beras dalam panci dinaikkan ke atas kompor gas
3. Kompor gas dinyalakan dengan api sedang
4. Beras dimasak sesekali diaduk sampai air habis / setengah
matang ( diaron)
5. Beras yang telah diaron dibagi sesuai dengan jumlah dan diet
klien untuk dimasak menjadi nasi, nasi tim, dan bubur.
PROSEDUR 6. Untuk nasi :
6.1. Aron dimasukkan kedalam panci pengukus nasi,
6.2. Sebelumnya oanci dberi air sampai batas yang
ditentukan.
6.3. Panci dinaikkan ke atas kompor gas lalu dinyalakan dan
dimasak sampai matang
7. Untuk Nasi Tim :
7.1. Aron dimasukkan kedalam panci ditambahkan sedikit air.
7.2. Panci dinaikkan ke atas kompor gas lalu dinyalakan dan
dimasak sampai matang
8. Untuk Bubur :
8.1. Aron dimasukkan kedalam panci ditambahkan air
sebanyak 2x dari jumlah aron.
8.2. Panci dinaikkan ke atas kompor gas lalu dinyalakan dan
dimasak sambil sesekali diaduk sampai matang
II. Lauk Hewani
1. lauk hewani yang diolah dengan menggunakan medium air :
1.1. lauk hewani yang telah dibersihkan, dimasukkan ke
dalam wajan kemudian diberi bumbu sesuai dengan
standar bumbu dan menu
1.2. wajan dinaikkan ke atas kompor gas lalu dinyalakan
kemudian dimasak dengan api sedang sampai matang.
2. Lauk hewani yang diolah dengan menggunakan medium lemak:
2.1. Lauk hewani yang telah dibersihkan diberi bumbu
2.2. Wajan diisi minyak banyak kemudian dinaikkan ke atas
kompor gas lalu dinyalakan dan dimasak dengan api
sedang sampai matang.
2.3. Lauk hewani bisa langsung disajikan atau ditambahkan
bumbu lain kemudian diolah kembali dengan cara
dicampur dan diaduk rata untuk menambah cita rasa.
3. Lauk hewani berupa telur :
3.1. Telur yang telah dibersihkan dimasukkan ke dalam panci
yang telah diberi air.
3.2. Panci dinaikkan ke atas kompor gas kemudian
dinyalakan, direbus dengan api sedang sampai matang.
3.3. Telur yang telah direbus dikupas lalu dimasak sesuai
dengan standar bumbu dan menu.
III. Lauk Nabati
1. Lauk nabari yang diolah menggunakan medium air :
1.1. Lauk nabati yang telah dibersihkan, dimasukkan ke
dalam wajan kemudian diberi bumbu sesuai dengan
standar bumbu dan menu
1.2. wajan dinaikkan ke atas kompor gas lalu dinyalakan
kemudian dimasak dengan api sedang sampai matang.
2. Lauk nabati yang diolah dengan menggunakan medium lemak
:
2.1. Lauk nabati yang telah dibersihkan, diberi bumbu sesuai
menu.
2.2. Wajan dinaikkan ke atas kompor gas lalu dinyalakan
2.3. Masak lauk nabati dengan api sedang sampai matang.
2.4. Lauk nabati bisa langsung disajikan atau ditambahkan
bumbu lain kemudian diolah kembali dengan cara
dicampur dan diaduk rata untuk menambah cita rasa.
IV. Sayuran
1. Sayuran yang telah dibersihkan, dipotong sesuai dengan
menu
2. Untuk sayuran yang menggunakan medium air :
2.1. Panci diisi air kemudian dinaikkan ke atas kompor gas lalu
dinyalakan dengan api besar, setelah mendidih standar
bumbu dimasukkan.
2.2. Setelah bumbu dan air matang sayuran dimasukan ke
dalam panci lalu ditutup dan dimasak sesuai dengan
tingkat kematangan yang diinginkan.
3. Untuk sayuran yang dimasak dengan sistem kombinasi (
ditumis ) :
3.1. Siapka wajan yang telah diberi sedikit minyak diatas
kompor gas lalu dinyalakan.
3.2. Setelah minyak panas, standar bumbu dimasukkan
sambil terus diaduk sampai setengah matang lalu
ditambahkan sedikit air tunggu sampai mendidih.
3.3. Sayuran dimasukkan kemudian dimasak hingga tingkat
kematangn yang diinginkan.
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PENGOLAHAN MAKANAN SARING

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD BERKAH 1 dari 2
KAB. PANDEGLANG

Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Suatu kegiatan megubah atau memasak bahan makanan mentah

PENGERTIAN menjadi makanan yang siap dimakan berkualitas dan aman untuk

dikonsumsi.

Mengurangi resiko kehilangan zat-zat gizi bahan makanan.

Meningkatkan nilai cerna

TUJUAN
Meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa,

keempukandan penampilan makanan.

Bebas dari organisme dan zat yang berbahaya untuk tubuh.

Proses yang tepat dan higienis sehingga tidak terjadi kesalahan


KEBIJAKAN
dalam pengolahan dan aman untuk dikonsumsi.

1. Makanan Saring Biasa


1.1. Bahan makanan saring yang telah disiapkan dalam panic
dinaikkan ke atas kompor gas
1.2. Kompor gas dinayalakan dengan api kecil
1.3. Makanan saring diaduk perlahan sampai tingkat
kematangan yang diinginkan.
1.4. Sementara itu, air gula dan sedikit garam yang telah
PROSEDUR disiapkan di dalam panci dinaikkan ke atas kompor gas
1.5. Kompor gas dinyalakan dengan api sedang
1.6. Air gula diaduk sampai tercampur rata dan matang.
1.7. Makanan saring biasa disajikan dengan air gula.
2. Makanan Saring dengan Penambahan Susu
2.1. Bahan makanan saring dalam panci yang telah disiapkan
dinaikkan ke atas kompor gas
2.2. Kompor gas dinyalakan dengan api kecil
2.3. Makanan saring diaduk perlahan sampai tingkat
kematangan yang diinginkan
2.4. Setelah itu ditambahkan susu sesuai dengan jumlah dan
kebutuhan klien, aduk hingga rata lalu angkat.
3. Blender rice
3.1. Semua bahan makanan dihaluskan
3.2. Penyajian bisa terpisah setiap makanan, atau bias
disatukan dalam satu tempat.
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PENGOLAHAN MAKANAN CAIR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Suatu kegiatan megubah atau memasak bahan makanan mentah
PENGERTIAN menjadi makanan yang siap dimakan berkualitas dan aman untuk
dikonsumsi.

Mengurangi resiko kehilangan zat-zat gizi bahan makanan


Meningkatkan nilai cerna
TUJUAN Meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa,
keempukandan penampilan makanan.
Bebas dari organisme dan zat yang berbahaya untuk tubuh.

Proses yang tepat dan higienis sehingga tidak terjadi kesalahan


KEBIJAKAN
dalam pengolahan dan aman untuk dikonsumsi.
1. Bahan makanan cair penuh / full ( susu )
1.1. Bahan yang telah disiapkan dibuka lalu ditakar sesuai
dengan standar makanan cair penuh / full dan diet klien
kemudian dimasukkan ke dalam plastik.
1.2. Makanan cair yang telah dimasukkan dalam
plastikditambahkan air sesuai dengan takarannya
menggunakan gelas ukur.
1.3. Lalu dimasukkan ke dalam botol.
PROSEDUR 1.4. Plastik dan kemasan susu dibuang ke tempat sampah.

2. Untuk makanan cair jernih :


2.1 Makanan cair jernih menggunakan sirup
2.1.1 Masukan sirup ke dalam gelas sesuai kebutuhan
kalori pasien
2.1.2 Seduh dengan air
2.1.3 Kemas dengan menggunakan cup sealer atau
dimasukanke botol cair
2.2. Makanan cair jernih menggunakan kaldu
2.2.1. Kaldu yang digunakan kaldu daging dan kaldu
sayuran
2.2.2. Dikemas dengan menggunkan cup sealer atau
menggunkan botol cair
2.3. Makanan cair jernih menggunakan sari buah-buahan
2.3.1. Buah dihaluskan menggunakan blender lalu di
saring
2.3.2. Masukan sari buah ke dalam gelas atau botol
cair

Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PENGOLAHAN BUMBU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Suatu kegiatan megubah atau memasak bahan makanan mentah
PENGERTIAN menjadi makanan yang siap dimakan berkualitas dan aman untuk
dikonsumsi.

Mengurangi resiko kehilangan zat-zat gizi bahan makanan


Meningkatkan nilai cerna
TUJUAN Meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa,
keempukandan penampilan makanan.
Bebas dari organisme dan zat yang berbahaya untuk tubuh.

Proses yang tepat dan higienis sehingga tidak terjadi kesalahan


KEBIJAKAN
dalam pengolahan dan aman untuk dikonsumsi.
1. Bumbu yang telah dibersihkan, dibagi sesuai dengan standar
bumbu dan kebutuhan.
2. Bumbu yang akan dihaluskan :
2.1. Bumbu dimasukkan ke dalam blender kemudian diblender
2.2. Bumbu yang telah dihaluskan dimasukkan ke dalam
wajan yang telah diberi minyak
2.3. Kemudian dinaikkan ke atas kompor gas lalu dinyalakan,
dimasak dengan api sedang dan diaduk sampai matang.
PROSEDUR
3. Bumbu yang akan ditumis :
3.1. Bumbu diiris kemudian siapkan wajan yang telah diberi
minyak
3.2. Wajan dinaikkan ke atas kompor lalu dinyalakan
sampai minyak panas
3.3. Bumbu dimasukkan dan dimasak dengan api sedang
sambil diaduk sampai matang.
4. Setelah bumbu matang simpan bumbu di wadah yang bersih
dan kering.
5. Tutup rapat wadah dan simpan di chiller
6. Bumbu bisa langsung dipakai dan digunkan sesuai menu dan
jumlah pasien.

Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PENGOLAHAN SNACK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Suatu kegiatan megubah atau memasak bahan makanan mentah
PENGERTIAN menjadi makanan yang siap dimakan berkualitas dan aman untuk
dikonsumsi.

Mengurangi resiko kehilangan zat-zat gizi bahan makanan


Meningkatkan nilai cerna
TUJUAN Meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa,
keempukandan penampilan makanan.
Bebas dari organisme dan zat yang berbahaya untuk tubuh.

Proses yang tepat dan higienis sehingga tidak terjadi kesalahan


KEBIJAKAN
dalam pengolahan dan aman untuk dikonsumsi.
1. Untuk snack dengan pemasakan menggunakan oven :
1.1. Bahan yang telah disiapkan dimasukkan satu persatu
ke baskom untuk dimixer sampai mengembang dan
tercampur rata.
1.2. Adonan yang telah dimixer, dimasukkan ke dalam
Loyang / cetakan kue kemudian dipanggang dalam
oven sesuai dengan suhu yag telah ditentukan
sampai matang.
PROSEDUR
2. Untuk snack dengan pemasakan menggunakan minyak :
2.1. Bahan yang telah disiapkan, dibuat adonan sesuai
dengan menu.
2.2. Adonan dibentuk sesuai dengan yang diinginkan.
2.3. Wajan yang telah diisi dengan minyak banyak
dinaikkan ke atas kompor gas lalu dinyalakan dengan
api kecil / sedang.
2.4. Setelah minyak panas adonan yang telah dibentuk
dimasukkan kemudian digoreng sampai tingkat
kematangan yang diinginkan.

3. Untuk snack dengan pemasakan menggunakan air :


3.1. Snack dengan cara dicampur air :
3.1.1. Bahan yang telah disiapkan, dimasukkan ke
dalam panci lalu diisi sesuai dengan kebutuhan.
3.1.2. Panci dinaikkan ke atas kompor gas lalu
dinyalakan dan dimasak sambil terus diaduk
sampai matang.
3.1.3. Setelah matang dimasukkan ke dalam cetakan
kue dan dinginkan.

3.2. Snack dengan cara dikukus :


3.2.1. Bahan yang telah disiapkan, dimasukkan satu
persatu ke dalam baskom lalu dimixer sampai
mengembang dan tercampur rata.
3.2.2. Adonan yang telah tercampur rata ditunag ke
dalam Loyang lalu dimasukkan ke dalam panci
pengukus yang sudah diisi air sampai batas
yang diinginkan.
3.2.3. Panci pengukus dinaikkan ke atas kompor gas
lalu dinyalakan dengan api sedang dan
dimasak sampai tingkat kematangan yang
diinginkan.
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PENUANGAN MINYAK BEKAS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Prosedur dalam proses penggunaan minyak bekas dan cara
PENGERTIAN
penuangan minyak bekas.

Untuk memastikan menuangkan minyak bekas dilakukan dengan


TUJUAN
benar
Proses yang baik dan teratur diharapkan tidak terjadi kesalahan
KEBIJAKAN
dalam penuangan minyak bekas
1. Siapkan kaleng bekas minyak goreng dan corong pengisi,
perlengkapan APD ; Hand gloves.
2. Tuangkan minyak goreng bekas yang sudah dingin kedalam
kaleng minyak.
3. Pindahkan kaleng bekas minyak tsb dengan menggunakan
trolley ke tempat penyimpanan minyak bekas yang tersedia.
4. Buka tutup drum minyak bekas dan pasang corong pengisian
ke dalam drum.
5. Tuangkan minyak goreng bekas tadi pada corong pengisian ke
dalam drum. Setelah diisi cabut corong dan tutup kembali drum.
PROSEDUR
6. Bersihkan bekas tumpahan minyak yang tersisa.

Perlu Perhatian :

1 Pastikan minyak goreng bekas tidak ditumpahkan ke saluran


pembuangan.
2 Pastikan drum penampung minyak goreng bekas tidak bocor /
pecah.
3 Bila ada kerusakan atau kelainan yang ditemukan dalam
membersihkan segera laporkanke Supervisor anda.

UNIT TERKAIT
Instalasi Gizi
PEMERIKSAAN HASIL MASAKAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Proses pengawasan masakan meliputi citarasa, teksur, dan
PENGERTIAN
penampilan makanan sebelum makanan disajikan kepada pasien.

Untuk memastikan kegiatan pemeriksaan berjalan baik dan benar.


TUJUAN

Proses yang tepat dan higienis sehingga tidak terjadi kesalahan


KEBIJAKAN
dalam penyajian hidangan dan aman untuk dikonsumsi.
1 Utamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2 Pemeriksaan dilakukan pada saat hasil masakan masih
berada di dalam wajan.
3 Pemeriksaan harus selalu menggunakan dua sendok yang
bersih, satu sendok mengambil hasil masakan satu sendok
yang lain untuk mencicipi.
4 Minimal dua orang yang melaksanakan pemeriksaan hasil
masakan.
5 Melakukan pemeriksaan berdasarkan atas:

5.1. Rasa

PROSEDUR 5.2. Porsi

5.3. Kematangan

5.4. Kelenggkapan / Penampilan

5.5. Tekstur

5.6. Suhu

6 Menuliskan hasil pemeriksaan pada check list pemeriksaan


masakan.
7 Jika ditemui hasil masakan yang tidak sesuai dengan yang
diharapkan maka tindakan proses ulang yang dilakukan
adalah
7.2. Disempurnakan dengan menambah meterial / bahan
tertentu
7.3. Dibuatkan masakan baru dari menu yang sama.
7.4. Dibuat menjadi makanan lain yang tercantum dalam
standar resep.
8 Pemeriksaan kembali hasil masakan.
9 Jika tidak dilakukan proses ulang hasil masakan maka dapat
dilakukan pembuangan.
10 Melaporkan kepada atasan bila ada permasalahan.

Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Proses pengambilan Sampel yang dianggap sebagai perwakilan
PENGERTIAN dari makanan yang disajikan yang hasilnya mewakili keseluruhan
makanan yang disajikan.
Untuk memastikan proses pengambilan sampel makanan dilakukan
dengan benar sebagai konfirmasi atau antisipasi dalam
TUJUAN
penelusuran bila terjadi ketidaksesuaian / keracunan makanan.

Proses pelayanan makanan yang tertib dan teratur sehingga tidak


KEBIJAKAN
terjadi kesalahan pada pemberiann diet pasien.
1. Utamakan Keselamatan dan Kesehatan serta Kebersihan Kerja
2. Pengambilan sampel makanan harus sesuai dengan prinsip-
prinsip hygiene makanan.
3. Makanan yang diiambil sebagai sampel adalah makanan yang
akan disajikan dan diambil sesegera mungkin setelah matang.
4. Gunakan sarung tangan steril dan sendok bersih yang berbeda
untuk masing-masing makanan, jangan menyentuh makanan
langsung dengan tangan.
5. Banyaknya makanan yang disajikan sampel sebagai berikut:
5.1. Makanan kering, gorengan, dan kue --> satu potong (100g)
PROSEDUR
5.2. Makanan berkuah --> satu potong (100g), makanan + kuah -
-> satu sendok sayur (100g)
5.3. Makanan penyedap / sambal --> dua sendok makan
5.4. Makanan cair --> satu sendok sayur (100g)
5.5. Nasi --> satu takaran porsi (100g)
5.6. Minuman --> 100cc (1/2 gelas)

6. Sampel tsb masing-masing dimasukkan dalam plastik atau


wadah kontainer yang steril dan bersih.
7. Tutup rapat wadah kontainer atau ikat bungkusan plastik
tersebut dan pastikan tidak bocor.

8. Beri identifikasi atau label tanggal dan jam pada sampel


tersebut.
9. Simpan dalam chiller pada suhu 2C s/d 4C dalam waktu 3x24
jam.
10. Setelah 3x24 jam sampel dibuang atau dimusnahkan.

11. Makanan produk olahan atau pabrikan seperti makanan kaleng


agar diambil bungkus atau kemasannya disimpan untuk
sementara selama 3x24 jam (catat nomor produksi dan expire
datenya).
12. Bila terjadi sesuatu atau kasus-kasus tertentu sampel makanan
ini yang digunakan sebagai bukti, dan akan diperiksa di
labortorium makanan.Pemeriksaan yang dilakukan adalah:

12.1. Pemeriksaan fisik makanan (organoleptik)


12.2. Pemeriksaan kimia makanan (zat pengawet, pewarna
atau zat kimia lainnya)
12.3. Pemeriksaan biologi makanan (bakteri, dll)
13. Melaporkan kepada atasan bila ada permasalahan.

Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PEMBUATAN GARISH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Serangkaian kegiatan mengubah bahan makanan segar ( sayuran )
untuk dijadikan hiasan makanan hingga menatanya agar diperoleh
PENGERTIAN
makanan yang memiliki nilai estetika, berkualitas, dan diharapkan
dapat meningkatkan selera makan.
Mendapatkan hiasan makanan yang memiliki nilai estetika,
TUJUAN
berkualitas dan diharapkan dapat meningkatkan selera makan.
Proses perencanaan yang baik, jelas, rapi, dan teratur sehingga
KEBIJAKAN
mendapatkan hiasan makanan yang menarik dan higienis.
1. Sayuran yang telah disiapkan dibersihkan dari kulitnya atau
tidak kemudian dicuci dengan air.
2. Sampah dari kulit sayuran dibuang ke tempat sampah
3. Sayuran yang telah bersih dibentuk sesuai dengan hiasan
PROSEDUR
yang diinginkan menggunakan pisau / cutter
4. Hiasan makanan / garnish yang telah dibuat, ditata di atas
piring saji sehingga menarik dan meningkatkan selera makan
serta nilai estetika penampilan makanan.

UNIT TERKAIT Instalasi Gizi


PEMORSIAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Serangkaian kegiatan penyaluran makanan pasien dengan
pembagian makanan sesuai dengan jumlah porsi dan jenis diet (
PENGERTIAN diet biasa maupun diet khusus ) yang ada pada etiket diet pasien
lalu disajikan dalam alat makan sesuai dengan Bon permintaan
makan untuk kemudian dibagikan ke pasien.
Untuk memastikan setiap kegiatan pekerjaan pemorsian makanan
TUJUAN
dilakukan dengan baik.
Proses pemorsian yang tertib dan teratur sehingga tidak terjadi
KEBIJAKAN
kesalahan pada pemberiann diet pasien.
1. Utamakan Keselamatan dan Kesehatan serta Kebersihan Kerja
2. Persiapan peralatan dan makanan yang perlu diperhatikan:
2.1. Persiapan personel/karyawan: Selalu mempergunakan
perlengkapan topi, apron, sarung tangan, dan masker)
2.2. Peralatan (keadaan bersih dan kering):
2.2.1. Bain Marie / Serving Plate / Caving Dish
2.2.2. Irus, centong nasi / cetakan nasi, sendok
2.2.3. mangkok, piring, dll.
3. Proses pemorsian:
3.1. Menyiapkan hasil masakan pada bain marie / salad display
PROSEDUR
/ serving plate / caving dish / rantang /bungkus.
3.2. Panaskan bain marie (suhu sekitar 63C), dinginkan salad
display (suhu 4-8C).
3.3. Masukkan hasil masakan tersebut, lalu tutup makanan
pada bain marie hingga waktu makan tiba,untuk makanan
di salad display tutup dengan menggunakan plastik wrap.
3.4. Memorsikan (menempatkan makanan pada tempat sesuai
dengan takaran dan jenis makanan) bila memungkinkan,
contohnya:
3.4.1. Lauk / pauk / sayur cah ditempatkan pada salad
bowl / tempat lauk.
3.4.2. Nasi / nasi tim ditempatkan pada serving plate /
piring makan.
3.4.3. Soup / sayur kuah ditempatkan pada soup cup /
mangkok sup.
3.4.4. Buah ditempatkan pada piring.
4. Untuk pemorsian ke dalam rantang atau ke bungkus makanan,
pastikan makanan dalam keadaan tidak panas dan tidak
berasap
5. Jangan menyentuh makanan secara langsung dengan tangan.
6. Jangan mencium bau makanan secara langsung, jika makanan
sudah terhidang di piring / serving plate.
7. Jangan menghembuskan nafas (meniup) ke bungkus atau ke
makanan
8. Memberitahukan kepada atasan, jumlah porsi yang disajikan.
9. Melaporkan kepada atasan bila ada permasalahan.

Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PELAYANAN MAKAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Serangkaian kegiatan penyaluran makanan pasien dimulai dari
persiapan alat distribusi, pembagian makanan sesuai dengan
jumlah porsi dan jenis diet ( diet biasa maupun diet khusus ) yang
PENGERTIAN
ada pada etiket diet pasien lalu disajikan dalam alat makan sesuai
dengan Bon permintaan makan untuk kemudian dibagikan ke
pasien.
Untuk memastikan pelayanan makan kepada client dilakukan dengan
TUJUAN
benar.
Proses pelayanan makanan yang tertib dan teratur sehingga tidak
KEBIJAKAN
terjadi kesalahan pada pemberiann diet pasien.
1. Hati-hati dan selalu mengacu pada keselamatan dan kesehatan
kerja.
2. Persiapan personel yang lengkap dengan seragam, topi, apron,
sarung tangan dan masker.
3. Persiapan peralatan yang diperlukan dengan kondisi kering dan
bersih, seperti bain marie,serving plate, cavingdish, centong nasi,
piring, sendok dan garpu, mangkok, dll.
4. Proses pelayanan
4.1. Menyiapkan hasil makanan pada bain marie / serving plate /
serving dish.
PROSEDUR 4.2. Tutuplah hasil masakan yang sedang disiapkan atau sudah
siap dengan plastik atau penutup lain yang bersih.
4.3. Memorsikan (menempatkan makanan pada tempat yang
sesuai dengan takaran dan jenis makanan) bila mungkin,
contohnya :
4.3.1. Lauk / Pauk / sayur cah ditempatkan pada salad bowl
/ tempat lauk.
4.3.2. Nasi / nasi tim ditempatkan pada serving plate / piring
makan.
4.3.3. Soup / kuah sayur ditempatkan pada soup cup /
mangkuk soup.
5. Buah ditempat pada B & B / piring serba guna. Dalam proses
pelayanan, personel harus bersikap sopan dan ramah.
6. Jangan menyentuh makanan secara langsung dengan tangan
7. Jangan mencium makanan secara langsung, jika makanan sudah
terhidang di piring.
8. Memberikan informasi kepada atasan, jumlah porsi yang disajikan.
9. Segera melaporkan kepada atasan bila ditemukan permasalahan.

Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
DISTRIBUSI MAKAN PASIEN RUANG RAWAT INAP KELAS VIP
DAN KELAS I

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Serangkaian kegiatan penyaluran makanan pasien dimulai dari
persiapan alat distribusi, pembagian makanan sesuai dengan
jumlah porsi dan jenis diet ( diet biasa maupun diet khusus ) yang
PENGERTIAN
ada pada etiket diet pasien lalu disajikan dalam alat makan sesuai
dengan Bon permintaan makan untuk kemudian dibagikan ke
pasien.
Klien mendapatkan makanan yang higienis sesuai dengan diet da
TUJUAN
waktu pemberian makanannya.
Proses distribusi yang tertib dan teratur sehingga tidak terjadi
KEBIJAKAN
kesalahan pada pemberiann diet pasien.
1. Diet pasien hasil visit disalin ke bon permintaan makan pasien
oleh petugas distribusi Instalasi Gizi untuk makan siang dan
sore kemudian diisi ke dalam etiket diet pasien sesuai dengan
ruangan, kelas, nama, dan diet pasien.
2. Untuk makan pagi bon permintaan makan pasien diisi oleh
perawat jaga masing-masing ruangan untuk diorderkan ke
Instalasi gizi.
3. Etiket diet pasien diletakkan di atas nampan yang telah berisi
alat makan lalu mempersiapkan makanan matang di ruang
PROSEDUR distribusi.
4. Petugas distribusi membagikan makanan sesuai dengan diet
klien yang diawasi oleh ahli gizi, kemudian ditutup dengan
wrapping platic lalu dimasukkan satu persatu ke dalam trolley
makanan.
5. Makanan didistribusikan ke ruangan VIP dan Kelas
I,kemudian dibagikan sesuai dengan nama, ruangan, dan diet
pasien.
6. Jika ada pasien baru perawat jaga menginformasikan melalui
air phoneke Instlasi Gizi, sebagai buktinya dibuatkan bon
makan pasien baru oleh perawat jaga dan diambil oleh
petugas distribusi.
7. Apabila ada keterlambatan dalam pemberitahuan makan
pasien baru maka makanan akan diambil oleh perawat jaga
masing-masing ruangan.

8. Petugas distribusi mengambil dan membawa alat bekas


makan ke Instalasi Gizi untuk dibersihkan lalu disimpan di rak.
9. Petugas distribusi melalukan serah terima dengan petugas
shift berikutnya.
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
DISTRIBUSI MAKAN PASIEN RUANG RAWAT INAP KELAS II
DAN KELAS III

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD BERKAH 1 dari 2
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Serangkaian kegiatan penyaluran makanan pasien dimulai dari
persiapan alat distribusi, pembagian makanan sesuai dengan
jumlah porsi dan jenis diet ( diet biasa maupun diet khusus ) yang
PENGERTIAN
ada pada etiket diet pasien lalu disajikan dalam alat makan sesuai
dengan Bon permintaan makan untuk kemudian dibagikan ke
pasien.
Klien mendapatkan makanan yang higienis sesuai dengan diet da
TUJUAN
waktu pemberian makanannya.
Proses distribusi yang tertib dan teratur sehingga tidak terjadi
KEBIJAKAN
kesalahan pada pemberiann diet pasien.
1. Diet pasien hasil visit disalin ke bon permintaan makan pasien
oleh petugas distribusi Instalasi Gizi untuk makan siang dan
sore kemudian diisi ke dalam etiket diet pasien sesuai dengan
ruangan, kelas, nama, dan diet pasien.
2. Untuk makan pagi bon permintaan makan pasien diisi oleh
perawat jaga masing-masing ruangan untuk diorderkan ke
Instalasi gizi.
3. Etiket diet pasien diletakkan di atas plato kemudian diberi
sendok makan lalu mempersiapkan makanan matang di ruang
PROSEDUR distribusi.
4. Petugas distribusi membagikan makanan sesuai dengan diet
klien yang diawasi oleh ahli gizi, kemudian dimasukkan satu
persatu ke dalam trolley makanan.
5. Makanan didistribusikan ke ruangan kemudian di cek ulang
oleh petugas distribusi dan perawat jaga.
6. Jika ada pasien baru perawat jaga menginformasikan melalui
air phone ke Instalasi Gizi, sebagai buktinya dibuatkan bon
makan pasien baru oleh perawat jaga dan diambil oleh
petugas distribusi.
7. Apabila ada keterlambatan dalam pemberitahuan makan
8. pasien baru maka makanan akan diambil oleh perawat jaga
masing-masing ruangan.
9. Petugas distribusi mengambil dan membawa alat bekas
makan ke Instalasi Gizi untuk dibersihkan lalu disimpan di rak.
10. Petugas distribusi melalukan serah terima dengan petugas
shift berikutnya.
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
HYGIENE INSPECTION

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi
PENGERTIAN
kebersihan individu subyeknya.

Untuk memastikan kegiatan hygiene inspection dilakukan dengan


TUJUAN
benar
Berlangsungnya proses pelayanan makanan sesuai dengan prinsip
KEBIJAKAN hygiene dan sanitasi

1. Cek temperatur ; Chiller, Freezer dan Bain Marie.


2. Pengecekan temperatur untuk ruangan dingin / beku cukup
melihat temperatur guide yang ada diluar alat tersebut.
3. Cek formulir temperatur, apakah diisi dan dilaksanakan dengan
baik
4. Cek kebersihan.
5. Periksa apakah lantai ruangan dan peralatan sudah benar-benar
dibersihkan atau belum.
6. Cek formulir kebersihan, apakah diisi dan dilaksanakan dengan
baik
7. Cek Personal Hygiene.
8. Periksa kebersihan dan kerapian karyawan yang meliputi
pakaian, rambut, kuku sesuai dengan form personal Hygiene
PROSEDUR inspeksi yang ada.
9. Cek penyimpanan makanan.
10. Perhatikan pakah makanan benar cara penyimpanannya :

10.1. Makanan sudah ditutup semua.


10.2. Makanan matang diletakkan pada rak bagian atas,
makanan mentah diletakkan di rak bagian bawah.
10.3. Makanan disusun dengan rapi diatas rak.
10.4. Tidak ada makanan yang masih dalam keadaan terbuka.
10.5. Daging, ikan, ayam tidak dicampur menjadi satu.
10.6. Tidak ada makanan mentah yang mencemari makanan
lain.
10.7. Bila keadaan darurat hubungi Safety Departemen
setempat.
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PENAMPILAN, KERAPIHAN & KEBERSIHAN PRIBADI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
RSUD BERKAH
KAB. PANDEGLANG
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
RSUD Berkah Pandeglang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Hj.ASMANI RANEYANTI,MM.MHA
NIP. 19610822199703 2 001
Segala sesuatu yang berhubungan dengan penampilan luar
PENGERTIAN
manusia yang mudah diamati dan dinilai oleh manusia lain

Untuk memastikan setiap karyawan menjaga kebersihan pribadi


TUJUAN
dengan benar.
Semua karyawan diharapkan menjaga kebersihan pribadi dan
berpenampilan yang baik, bersih, dan rapi sesuai dengan uniform /
KEBIJAKAN
seragam masing-masing.

Alur kerja :
1. Seragam yang dipakai oleh karyawan harus selalu bersih dan
tersetrika rapih, dan digunakan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing jabatan.
2. Sepatu (safety shoes) harus bersih dan tersemir sesuai
dengan warna.
3. Rambut harus dipotong pendek tidak melebihi kerah baju
(colar), untuk wanita yang berambut panjang harus diikat rapih
dengan menggunakan ikatan yang sesuai dengan warna
seragam.
4. Karyawan pria tidak memelihara jenggot (harus dicukur bersih
dan rapi).
5. Apabila memelihara kumis harus dirapikan.
PROSEDUR 6. Tangan harus selalu bersih dan kuku dipotong pendek dan
tidak memakai cat kuku.
7. Name tag / name bage dipasang sesuai dengan tempatnya
(apabila ada).
8. Tidak memakai perhiasan pada waktu bekerja (jam tangan,
cincin, gelang, kalung).
9. Gunakan deodorant / wangi-wangian yang tidak terlalu
mencolok.
10. Perhatikan terhadap kebersihan pribadi (bau badan, nafas tak
sedap, dan rambut yang
tidak dicuci).
11. Saat stand by (mess) jangan menyandar di tembok dan
memasukkan tangan ke dalam saku.
12. Hindarkan berdiri bergerombol / group saat service ( jam
makan klien).
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A UNTUK PASIEN CAMPAK

No. Dokumen
No. Revisi Halaman
DINAS KESEHATAN 07-03
1
UPT PUSKESMAS
JIPUT

Tanggal terbit Ditetapkan,


Kepala UPT Puskesmas Jiput
STANDAR FEBRUARI 2013
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )
H.AGUS HERYAWAN,SKM
NIP.196909061989031001

Vitamin A adalah zat gizi mikro yang dibutuhkan oleh tubuh


manusia untuk menjaga kesehatan mata, sebagai zat penambah
PENGERTIAN
kekebalan pada bayi melalui air susu ibu. Vitamin A dapat diperoleh
dari kapsul vitamin A dan bahan makanan mengandung vitamin A.

SASARAN Pasien campak

2 X 1 kapsul vitamin A
WAKTU

JENIS VITAMIN A 100.000 IU ( MERAH)

Kapsul vitamin A dengan dosis 200.000 IU diberikan 2 kapsul,


PROSEDUR dengan waktu pemberian 1 kapsul diberikan setelah berobat dan
satu lagi 1X24 jam setelah kapsul yang pertama.

WAKTU 2 X 1 kapsul vitamin A

JENIS VITAMIN A 200.000 IU ( MERAH)

Kapsul vitamin A dengan dosis 200.000 IU diberikan 2 kapsul,


PROSEDUR dengan waktu pemberian 1 kapsul diberikan setelah berobat dan
satu lagi 1X24 jam setelah kapsul yang pertama.
KLINIK GIZI

No. Dokumen
No. Revisi Halaman
DINAS KESEHATAN 07-04
1
UPT PUSKESMAS
JIPUT

Tanggal terbit Ditetapkan,


Kepala UPT Puskesmas Jiput
STANDAR FEBRUARI 2013
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )
H.AGUS HERYAWAN,SKM
NIP.196909061989031001

Memberikan penyuluhan dan konsultasi gizi perorangan kepada


PENGERTIAN
pasien berdasarkan jenis penyakit yang diderita.

Sebagai pedoman kerja tenaga gizi dalam memberikan pelayanan


TUJUAN
gizi di Puskesmas
1. Petugas menerima pasien berdasarkan rujukan dari
poli umum, KIA
2. Petugas melakukan anamnesa pasien meliputi :
nama, jenis kelamin, umur, pekerjaan, diagnose
penyakit.
3. Petugas melakukan recall untuk mengetahui pola
konsumsi makanan termasuk pemebrian ASI bayi /
balita.
4. Petugas melakukan penimbangan BB< pengukuran
TB,pengukuran LILA.
PROSEDUR 5. Petugas melakukan perhitungan kebutuhan zat gizi
berdasarkan hasil perhitungan atau standar Daftar
Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan (DKGA)
6. Petugas melakukan konseling gizi dengan pasien
atau keluarga pasien untuk menentukkan jenis diet,
pemilihan bahan makanan, dan jenis pengolahan
makanan.
7. Petugas merencanakan dan mengusulkan kegiatan
follow up untuk mengetahui perkembangan pasien
selama terapi diet.
8. Petugas melakukan pencatatan pelaporan
POSYANDU

No. Dokumen
No. Revisi Halaman
DINAS KESEHATAN 07-04
1
UPT PUSKESMAS
JIPUT

Tanggal terbit Ditetapkan,


Kepala UPT Puskesmas Jiput
STANDAR FEBRUARI 2013
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )
H.AGUS HERYAWAN,SKM
NIP.196909061989031001

Posyandu adalah bentuk upaya pelayanan kesehatan yang di


laksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat, untuk
PENGERTIAN memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada
masyarakat guna memperoleh layanan kesehatan bagi ibu dan
anak balita.

TUJUAN UMUM : Menunjang percepatan penurunan Angka


Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) untuk
pemberdayaan masyarakat.
TUJUAN KHUSUS :
1. Meningkatnya peran masyarakat dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan dasar,
terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI
TUJUAN dan AKB
2. Meningkatnya peran lintas sector dalam
penyelenggaraan Posyandu, terutama, berkaitan
dengan penurunan AKI dan AKB.
3. Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan
kesehatan dasar, terutama yang berkaitan
dengan penurunan AKI dan AKB.

Sasaran posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya :


1. Bayi
SASARAN 2. Balita
3. Ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas, dan ibu menyusui
4. Pasangan Usia Subur
KADER
Pada hari rabu buka posyandu, antara lain :
1. Menyiapkan tempat pelaksanaan, peralatan, sarana dan
prasarana termasuk PMT
2. Melaksanakan pendaftaran pengunjung Posyandu
3. Melaksanakan penimbangan balita dan ibu hamil yang dating ke
posyandu
4. Mencatat hasil penimbangan di KMS atau buku KIA dan register
posyandu
5. Melaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan dan gizi sesuai
dengan hasil penimbangan serta memberikan PMT
6. Memberikan pelayanan kesehatan dan KB, seperti tablet Fe,oralit,
Vitamin A
7. Setelah selesai bersama petugas melengkapi pencataatn dan
membahas hasil kegiatan serta tindak lanjut
Diluar hari buka posyandu :
PENYELENGGARAAN 1. Mengadakan pemutakhiran data sasaran posyandu
POSYANDU
2. Membuat grafik SKDN
3. Melakukan tindak lanjut terhadap sasaran agar berkunjung ke
posyandu saat hari buka
4. Melakukan kunjungan tatap muka ke tokoh masyarakat dan
menghadiri pertemuan rutin kelompok masyarakat atau organisasi
keagamaan.
PETUGAS
Peran petugas pada hari buka posyandu :
1. Membimbing kader dalam penyelenggaraan posyandu
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan keluarga berencana
di meja 5
3. Menyelenggarakan penyuluhan kesehatan KB, dan gizi kepada
masyarakat dan pengungjung posyandu
4. Menganalisa hasil kegiatan posyandu, melaporkan hasilnya
kepada puskesmas serta menyusun rencana kerja dan
melaksanakan upaya perbaikan sesuai kebutuhan posyandu.
PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A BAYI & BALITA

No. Dokumen
No. Revisi Halaman
DINAS KESEHATAN 07-05
1
UPT PUSKESMAS
JIPUT

Tanggal terbit Ditetapkan,


Kepala UPT Puskesmas Jiput
STANDAR FEBRUARI 2013
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )
H.AGUS HERYAWAN,SKM
NIP.196909061989031001

Vitamin A adalah zat gizi mikro yang dibutuhkan oleh tubuh


manusia untuk menjaga kesehatan mata, sebagai zat penambah
PENGERTIAN
kekebalan pada bayi melalui air susu ibu. Vitamin A dapat diperoleh
dari kapsul vitamin A dan bahan makanan mengandung vitamin A.

Bayi 6 11 bulan
SASARAN
Balita 1 5 tahun

WAKTU Februari dan Agustus

100.000 IU (biru) untuk 6 -11 bulan


JENIS VITAMIN A
200.000 IU (merah ) untuk 1 -5 tahun

1. Sosialisasi lintas sector yang melibatkan,


petugas, kader, kelurahan, kecamatan ,TOMA,
Tiga, tentang vitamin A satu bulan sebelum
pelaksanaan bulan vitamin A ( februari dan
agustus )
2. Perndataan sasaran bayi 6 11 bulan dan balita
1 5 tahun
PROSEDUR 3. Mendistribusikan kapsul vitamin A per posyandu
sesuai dengan jumlah sasaran
4. Memberikan vitamin A secara serentak di
posyandu pada hari pelaksanaan posyandu
5. Melakukan sweeping 1 hari setelah pelaksanaan
pemberian vitamin A
6. Membuat laporan pencatatan hasil pemberian
vitamin.
PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A IBU NIFAS

No. Dokumen
No. Revisi Halaman
DINAS KESEHATAN 07-06
1
UPT PUSKESMAS
JIPUT

Tanggal terbit Ditetapkan,


Kepala UPT Puskesmas Jiput
STANDAR FEBRUARI 2013
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )
H.AGUS HERYAWAN,SKM
NIP.196909061989031001

Vitamin A adalah zat gizi mikro yang dibutuhkan oleh tubuh


manusia untuk menjaga kesehatan mata, sebagai zat penambah
PENGERTIAN
kekebalan pada bayi melalui air susu ibu. Vitamin A dapat diperoleh
dari kapsul vitamin A dan bahan makanan mengandung vitamin A.

SASARAN Ibu Nifas

WAKTU 2 x 1 kapsul vitamin A

JENIS VITAMIN A 200.000 IU (merah )

1. Mendata jumlah sasaran ibu hamil yang akan


melahirkan
2. Mendistribusikan kapsul vitamin A kepada bidan
PROSEDUR wilayah dan klinik bersalin
3. Memberikan vitamin A 2 buah, 1 kapsul langsung
setelah melahirkan dan 1 kapsul 1 x 24 jam
setelah proses melahirkan
DISTRIBUSI MP - ASI

No. Dokumen
No. Revisi Halaman
DINAS KESEHATAN 07-07
1
UPT PUSKESMAS
JIPUT

Tanggal terbit Ditetapkan,


Kepala UPT Puskesmas Jiput
STANDAR FEBRUARI 2013
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )
H.AGUS HERYAWAN,SKM
NIP.196909061989031001

MP-ASI adalah bahan makanan tambahan berbentuk susu atau


PENGERTIAN biscuit yang diberikan kepada bayi, balita penderita gizi buruk
dengan tujuan untuk pemulihan status gizi

Bayi, balita penderita Gizi buruk ( hasil pengukuran BB / TB dan


SASARAN BB/U )
Bayi, balita, BGM, dan 2T

WAKTU 2 x 1 kapsul vitamin A

Anda mungkin juga menyukai