OLEH :
DWI HELYNARTI SYURANDARI, S.Si.
101214153010
Pembangunan
Kesehatan
yaitu
Indonesia
Sehat
2010
yang
menggambarkan bahwa pada tahun 2010 Bangsa Indonesia hidup dalam lingkungan
yang sehat,berperilaku hidup bersih dan sehat,serta mampu menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata sehingga memiliki derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.
Untuk menyukseskan Program Pembangunan Kesehatan tersebut, salah satunya
dengan mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) salah
satunya Pembentukan Kelompok Pendukung ASI. dengan dukungan pelayanan serta
pembinaan teknis dari petugas kesehatan yang mempunyai nilai strategis untuk
pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Kelompok pendukung ASI memberikan
pengetahuan pada Ibu tentang pentingnya memberikan ASI Eksklusif pada bayi sehingga
dapat meningkatkan kecerdasan dan pertumbuhan, melindungi bayi dari berbagai
penyakit infeksi dan menghindarkan bayi dari alergi dan diare.
Untuk mencapai tujuan dan strategi yang telah ditetapkan, dilakukan pendekatan
sebagai berikut :
2. Penerima Manfaat
-
Ibu-ibu hamil
Ibu-ibu yang memiliki balita menyusu
Balita yang menyusu
1) Ibu yakin bahwa dapat menyusui, ASI adalah yang terbaik, dan ibu dapat
memproduksi ASI yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.
2) Ibu mengetahui setiap perubahan fisik yang terjadi dan mengerti bahwa
perubahan itu adalah normal.
3) Ibu mengetahui dan mengerti akan pertumbuhan dan perilaku bayi dan
bagaimana seharusnya menghadapi dan mengatasinya.
4.
5.
(1) Ibu yakin bahwa dapat menyusui, ASI adalah yang terbaik, dan ibu
dapat memproduksi ASI yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
bayinya.
(2) Ibu mengetahui setiap perubahan fisik yang terjadi dan mengerti
bahwa perubahan itu adalah normal.
(3) Ibu mengetahui dan mengerti akan pertumbuhan dan perilaku bayi
dan bagaimana seharusnya menghadapi dan mengatasinya.
3. Pendampingan KP-ASI
Petugas Puskesmas melaksanakan pendampingan pada anggota KPASI dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Pendampingan dilaksanakan saat KPASI melaksanakan kegiatan :
1) Memberikan penyuluhan/ nasehat dan dukungan psikologis oleh bidan desa
pada saat ibu hamil dan menyusui datang ke pustu, poskesdes, posyandu
atau saat kunjungan rumah.
2) Memberikan penyuluhan/ nasehat dan dukungan psikologis oleh kader pada
saat ibu hamil dan menyusui datang ke pustu, poskesdes, posyandu atau
saat kunjungan rumah.
6.
Pelaksanaan Kegiatan
Waktu
Goals
Memberikan
pengetahuan kepada
masyarakat dan
Satu bulan
pemangku kepentngan
(empat
di Kecamatan Kemlagi
minggu)
dan 15 desa.
Memilih motivator KPASI
Dua minggu
Pembentukan KP-ASI
Kegiatan
Penyuluhan oleh tenaga kesehatan kepada
masyarakat tentang IMD dan pemberian ASI
eksklusif
Menyebarkan poster dan leaflet tentang IMD
dan pemberian ASI eksklusif
Gerakan dan Mobilisasi sosialisasi IMD dan
pemberian ASI eksklusif dengan modelling
kader bersama aparat desa (TOGA, TOMA)
Menunjuk ibu balita dari wilayah setempat
yang pernah mendapatkan pelatihan khusus
sebagai motivator KP-ASI.
Melakukan pemanggilan peserta/anggota
melalui surat dari Kepala Desa. Tiap desa
diupayakan ada 5-7 kelompok KP-ASI,
sehingga minimal ada 5-10 kader yang
menjadi motivator.
Menjelaskan tujuan dibentuknnya KP-ASI
dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
KP-ASI
Meminta komitmen dari anggota KP-ASI
Menyusun struktur kepengurusan KP-ASI dan
membuat Surat Keputusan Kepala Desa
tentang KP-ASI
Merupakan kegiatan dalam rangka
mempersiapkan motivator/kader KP-ASI oleh
tim pembina KP-ASI Puskesmas Kemlagi
yang bertujuan untuk memberikan
pengetahuan tentang ASI eksklusif,
Satu minggu
Pembinaan kelompok
KP-ASI
ASI.
Pembinaan dilaksanakan selama 1 bulan,
sehingga dalam pelaksanaan kegiatan
tersebut, kelompok KP-ASI dapat menjadi
fasilitator / motivator pada setiap kegiatan
yang dilaksanakan.
Sosialisasi dilaksanakan oleh Tim pembina
Satu minggu
ASI
Satu bulan
(dilakukan
Persiapan alat-alat
1.
2.
3.
4.
5.
sejak awal
program)
10 bulan
(dilakukan
setelah
sosialisasi
dan semua
alat/meteri
telah selesai
disiapkan
Satu bulan
(dilakukan
sebulan
sebelum
pertama.
Diupayakan satu desa memiliki 3-5 kader
program
berakhir)
3) Kesehatan balita
Determinan
Variabel
Jumlah ibu yang paham
Indikator
100 persen ibu yang
Sumber
Ibu-ibu yang
punya balita
ASI eksklusif
85 persen ibu menyusui
Ibu-ibu yang
punya balita
hidup, perilaku,
balitanya
Sudah ada 1 pojok laktasi Masyarakat
di tiap desa
(perangkat
desa)
Balita
sakit-sakitan
Angka kematian bayi 0
Pusekesmas
Partisipasi suami/ibu
persen
90 persen keluarga
Keluarga
mendukung ibu
Proses
eksklusif
Jumlah ibu menyusui yang
memberikan
70 persen ibu-ibu yang
Ibu-ibu yang
(kesadaran dan
sukarela menjadi
punya balita/menyusui
punya balita
keterlibatan)
kader/motivator
dan
menyusui
Motivator
dilakukan
Jumlah ibu menyusui yang
KP ASI
Ibu-ibu yang
punya balita
KP-ASI
dan
menyusui
Kelompok
terbentuk
5 KP ASI
dan kader
KP ASI
Petugas
puskesmas
lingkungan)
Peran puskesmas
hingga memberikan
pengetahuan tentang ASI
10
eksklusif