Anda di halaman 1dari 23

DBD

UPT. PUSKESMAS BUGUL KIDUL


KOTA PASURUAN
PENYAKIT DBD
adalah
PENYAKIT MENULAR
disebabkan
VIRUS “DENGUE”
ditularkan
NYAMUK AEDES AEGYPTI
KAPAN PERTAMA KALI KASUS DBD
DITEMUKAN ???

PERTAMA KALI KASUS DBD TERJADI


DI AUSTRALIA TAHUN 1897

KLB/WABAH DBD PERTAMA KALI DI


FILIPINA TAHUN 1953-1954
TANDA – TANDA SAKIT DBD :
• Demam mendadak 2-7 hr tanpa
sebab yg jelas
• Lemah / lesu
• Gelisah
• Nyeri ulu hati
• Disertai tanda perdarahan di
kulit berupa bintik merah, lebam
• Kadang-kadang mimisan, berak
darah, muntah darah &
kesadaran menurun
Kurva Suhu
Demam Berdarah Dengue
SYOK : keadaan memburuk, lemah,
gelisah, tangan kaki dingin, nafas
cepat, kurang kencing

Suhu
Badan

Syok

Hari sakit
KASUS DBD KOTA PASURUAN
TAHUN 2010 = 283
TAHUN 2011 = 77
TAHUN 2012= 94
TAHUN 2013= 198
TAHUN 2014 = 111
TAHUN 2015 = 227
TAHUN 2016 = 190
JUMANTIK
1. Sukarela

2. Bisa membaca dan menulis

3. Tinggal menetap dan


setiap hari pulang ke
rumah

4. Bersedia dilatih

5. Bersedia melakukan
pemantauan jentik dengan
penuh tanggung jawab

6. Bersedia mencatat dan


melaporkan kegiatan
pemantauan jentik secara
rutin
Tujuan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik
Meningkatkan angka bebas jentik melalui
konsep 1 rumah 1 jumantik sehingga
menurunkan insiden dan angka kematian akibat
DBD
MANA YANG LEBIH MUDAH
UNTUK DIKENDALIKAN JUMLAHNYA?

atau
BAGAN PENANGGULANGAN KASUS DBD

Penderita / Tersangka DBD

Penyelidikan Epidemiologi

-Pemeriksaan Jentik
-Pencarian Penderita
di rmh pdrt & sktr radius 100 m

Ada pend DBD lain atau  3 org tersangka


Panas lain dan ditemukan jentik  5%

Ya Tidak

- Penyuluhan -Penyuluhan
-PSN -PSN
-Abatisasi - Abatisasi
- Fogging radius ± 100 m
Pelaksana : Puskesmas
Tujuan : Mengetahui potensi penularan &
penyebaran
Lokasi : Lokasi penderita (radius 100 m)
Sasaran : Masyarakat & tmpt penampung
air
Alat : Termometer, senter, Form PE
Cara : Wawancara, pemeriksaan
penderita dan pemeriks jentik
Pencatatan hasil
POSITIF, JIKA :
Ditemukan 1 atau lebih penderita
DBD
lainnya dan/atau ≥ 3 org
tersangka panas lain, dan
ditemukan jentik (≥5%)
NEGATIF, JIKA :
Tidak ditemukan tsb diatas
HASIL PE POSITIF :
Dilakukan Penanggulangan Fokus
:
1. Fogging (pengasapan)
2. Penyuluhan
3. PSN
4. Larvasidasi Selektif

HASIL PE NEGATIF :
1. Penyuluhan
2. PSN
3. Larvasidasi Selektif
3 HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN DALAM
PENANGGULANGAN FOKUS

• Obat yang digunakan ( Insectisida )


• Petugas fogging
• Kesiapan masyarakat di wilayah yang
di fogging
CARA PENCEGAHAN
KEGIATAN 3 M : PLUS
Menguras Tempat Penampungan Air
seminggu sekali secara teratur
Menutup rapat Tempat Penampungan
Air
Mengubur barang bekas yang
dapat menampung air hujan
PLUS
 LARVASIDASI
 PELIHARA IKAN
 REPELLANT
 OBAT NYAMUK BAKAR
 MENUTUP LUBANG PADA
POTONGAN POHON/ BAMBU
 KAWAT KASA
 KELAMBU
 PAKAIAN PANJANG
 PERBAIKI SALURAN AIR
 VENTILASI YANG MEMADAI
 DLL
8. Bagaimana takaran yang tepat dalam
penggunaan bubuk larvasida (abate) ?

Untuk 10 liter air cukup dengan 1 gram bubuk larvasida atau


10 gram bubuk larvasida untuk 100 liter air dan seterusnya.
Bila tidak ada alat ram
10 g
untuk menakar dapat
menggunakan
sendok makan yaitu
satu sendok makan peres
(yang diratakan atasnya) berisi 10 gram bubuk larvasida.
9. Tempat-tempat apa saja yang dianjurkan untuk
ditaburi larvasida (abate)?
Tempat yang dianjurkan untuk ditaburi larvasida (abate) adalah
tempat penampungan air yang airnya tidak dimanfaatkan untuk
keperluan minum dan atau memasak, seperti bak mandi, bak WC,
tempayan, drum, tandon air dispenser, pot/vas bunga, wadah minum
burung, kaleng plastik, ban bekas, dan dan barang-barang lainnya yang
digenangi air jernih dan tidak mengalir.

Adapun tempat penampungan air


yang airnya disediakan
untuk dikonsumsi manusia (minum dan
masak) seperti tempayan
dan sejenisnya tidak dianjurkan untuk
ditaburi larvasida (abate), tetapi
dianjurkan untuk ditutup rapat dan dikuras (serta disikat) seminggu
sekali.
MATUR
NUWUN

Anda mungkin juga menyukai