Anda di halaman 1dari 29

UPAYA PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA PADA PASIEN

DENGAN DEMAM BERDARAH DENGUE

Oleh:
Darmalianti Rahim, S.Ked
(K1A112016)

Pembimbing:
dr. Ashaeryanto, M. Med.Ed.
PENDAHULUAN
• Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu
penyakit menular yang berbahaya dapat menimbulkan
kematian dalam waktu singkat dan sering menimbulkan
wabah.

• Host alami DBD adalah manusia, agentnya adalah virus


dengue yang termasuk ke dalam famili Flaviridae dan
genus Flavivirus, terdiri dari 4 serotipe ditularkan ke
manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.
PENDAHULUAN

• Melakukan pendekatan kedokteran keluarga terhadap pasien Demam


Tujuan Umum Berdarah Dengue dan keluarganya di Jln. Saranani, Mandonga,
Kendari tanggal 19 Mei 2018.

• Mengetahui karakteristik (fungsi keluarga, bentuk keluarga, dan siklus


keluarga) keluarga pasien Demam Berdarah Dengue.
Tujuan • Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah
kesehatan pada pasien Demam Berdarah Dengue dan keluarganya.
Khusus • Mendapatkan pemecahan masalah kesehatan pasien Demam
Berdarah Dengue dan keluarganya.
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI

• adalah penyakit infeksi • WHO (2012): Asia Tenggara • Terdapat 4 serotipe virus
yang disebabkan oleh menjadi area endemik tipe yaitu DEN-1, DEN-2,
virus dengue dengan dengan laporan kasus DEN-3, dan DEN-4
manifestasi klinis demam, dengue sejak tahun 2000- • DEN-3 terbanyak di
nyeri otot dan/atau nyeri 2010 angka kematian Indonesia
sendi yang disertai mencapai 355.525 kasus
leukopenia, ruam, • Menurut Kementrian
limfadenopati, Kesehatan Republik
trombositopenia dan Indonesia sampai dengan
diathesis hemoragik. 28 Agustus 2014 jumlah
penderita DBD sebanyak
48.905 kasus dengan
kematian 376
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
Pem. Penegakan Kriteria Klinis:
Penunjang Diagnosis
- Demam mendadak tanpa sebab 2-7 hari
- Lab. (PLT menurun, HCT
meningkat, HB meningkat) - Tanda-tanda perdarahan/uji turniket
- Uji Serologis - Hepatomegali
- Radiologi
- gang. Sirkulasi (nadi lambat, akral dingin, dll)

DIAGNOSIS DBD
MENURUT WHO =
2 KLINIS + 2 LAB
TINJAUAN PUSTAKA
PRINSIP PENATALAKSAAN
• Pemberian cairan kristaloid isotonik selama periode kritis, kecuali pada bayi usia <6 bulan (NaCl
0,45%)
• Penggunaan cairan koloid hiperonkotik, misalnya dekstran 40, dapat dipertimbangkan pada pasien
dengan kebocoran plasma yang berat, dan tidak ada perbaikan yang adekuat setelah pemberian
kristaloid
• Jumlah cairan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan rumatan (maintenance) ditambah 5% untuk
dehidrasi
• Durasi pemberian terapi cairan intravena tidak boleh melebihi 24-48 jam pada kasus syok. Pada
kasus tanpa syok, durasi terapi tidak lebih dari 60-72 jam
• Pemberian cairan selalu disesuaikan dengan kondisi klinis. Kebutuhan cairan intravena pada anak
berbeda dengan dewasa
• Pemberian transfusi trombosit tidak direkomendasikan pada anak
TINJAUAN PUSTAKA
Apa yang perlu dilakukan keluarga agar
Rumah Bebas Jentik ?
• Lakukan Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M
Plus (Menguras, Menutup,
Mengubur, plus Menghindari
gigitan nyamuk).
KUNJUNGAN RUMAH
Nama pasien : Nn. H
Umur : 20 tahun
Waktu kunjungan : Sabtu, 19 Mei 2018 (kunjungan pertama)
Minggu, 20 Mei 2018 (kunjungan kedua)
Tempat kunjungan : Jl. Saranani, Mandonga, Kendari
Pendidikan terakhir : SMA
Suku : Bugis
Agama : Islam No. Nama JK Umur Status Pekerjaan

1. Tn. M L 58 tahun Ayah pasien Wiraswasta


2. Ny. S P 52 tahun Ibu Pasien IRT
3. Nn. D P 25 tahun Kakak Pasien Pelajar
4. Nn. H P 20 tahun Pasien Pelajar
KUNJUNGAN RUMAH
Keluhan Utama : Demam.
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke Poli Umum Puskesmas Perumnas dengan keluhan demam
yang dirasakan sejak 4 hari yang lalu, demam tinggi, mendadak, terus
menerus dan tidak disertai kejang. Keluhan lain yakni nyeri ulu hati sejak 4
hari yang lalu, hilang timbul. Muntah 1x ±5 jam yang lalu berisi makanan.
Nafsu makan dirasakan menurun. Tidak ada riwayat mimisan ataupun
perdarahan lainnya. BAK dan BAB kesan normal.
KUNJUNGAN RUMAH
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien belum pernah menderita DBD sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada yang mengalami keluhan yang sama didalam keluarga pasien.
Riwayat Kebiasaan:
Keseharian pasien yakni kadang ke kampus, kadang membantu menjaga warung.
Riwayat Pengobatan:
Pasien telah meminum paracetamol tab, namun demam hanya turun sebentar lalu pasien
kembali demam.
Riwayat Sosial Ekonomi:
Pasien termasuk ekonomi menengah karena orangtua pasien merupakan pemilik warung
sembako dan pasien berinteraksi dengan tetangga disebelah rumahnya.
KUNJUNGAN RUMAH
Riwayat gizi
Nn. H dan keluarga makan sehari-hari biasanya 3 kali sehari (diluar bulan
Ramadhan) dengan nasi, sayur, dan lauk pauk beragam kadang juga
mengonsumsi buah-buahan. Kesan status gizi saat ini baik.
Keadaan lingkungan
Lingkungan sekitar rumah Nn. H tergolong kurang bersih, dimana didepan
rumah pasien terdapat selokan yang ketika hujan deras terkadang meluap
hingga ke badan jalan serta berbau.
KUNJUNGAN RUMAH
• Kesadaran : Composmentis
• Berat Badan : 52 kg
• Tanda – tanda vital
• Tek. Darah : 110/80 mmHg
• Nadi : 88 x/menit, reguler, kuat angkat
• Pernapasan : 20 x/menit
• Suhu : 37,8oC
• Kepala : Normocephal, rambut hitam sebagian beruban dan tidak mudah tercabut
• Mata : Konjungtiva anemis (-), sclera ikterik (-),
• Mulut: Tonsil T1-T1
• Leher : dbn
KUNJUNGAN RUMAH
Paru
• Inspeksi : simetris kiri dan kanan, gerak pernafasan (+/+)
• Palpasi : Nyeri tekan (-/-)
• Perkusi : Sonor diseluruh lapang paru
• Auskultasi : Suara nafas vesikuler, rh -/-, wh -/-
Jantung Abdomen
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat Inspeksi : datar, ikut gerak napas
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba Auskultasi : peristaltic (+), kesan normal
Perkusi : Palpasi : nyeri tekan epigastrium (-),
Batas jantung kiri sela iga V linea midklavikula sinistra, pembesaran lien (-), hepar (-),
Batas jantung kanan sela iga IV linea parasternal dextra, Perkusi : Tympani (+)
Auskultasi : Bunyi jantung I – II reguler
Ekstremitas :
Akral hangat : +/+, Edema : -/-
Tes Rumple Leed (+) muncul bintik-bintik merah di lengan.
KUNJUNGAN RUMAH

DIAGNOSIS KERJA:
DEMAM BERDARAH DENGUE GRD. I
KUNJUNGAN RUMAH
Penyelesaian masalah yang dihadapi pasien:
Pasien dapat menerapkan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yaitu:
• Menguras, adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan
air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air
lemari es dan lain-lain
• Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum,
kendi, toren air, dan lain sebagainya; dan
• Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk
jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah.
• Memasang kawat antinyamuk di seluruh ventilasi rumah.
• Memasang kelambu di ranjang tidur.
• Memakai lotion antinyamuk.
• Mengadakan fogging untuk mensterilkan lingkungan dari nyamuk dan jentik-jentiknya
KUNJUNGAN RUMAH
Penjelasan yang diberi pada pasien dan keluarganya tentang
penyakit yang di derita
• Adapun penjelasan yang diberikan kepada pasien dan keluarganya
tentang penyakit yang diderita yaitu menjelaskan tentang penyakit
Demam Berdarah Dengue (DBD), penyebab, tanda dan gejala
Penyakit Demam Berdarah Dengue, pencegahan.
• Langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran DBD
adalah dengan memotong siklus penyebarannya.
• Salah satu cara untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti adalah
dengan melakukan Fogging, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
dan abatisasi untuk memberantas jentik nyamuk.
KUNJUNGAN RUMAH
Upaya pencegahan yang disampaikan pada keluarganya
1. Pencegahan primer

- Health promotion: penyuluhan tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD),


penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat, penyuluhan kesehatan lingkungan
rumah.

- Specific protection: menghindari faktor-faktor risiko Penyakit Demam Berdarah


Dengue (DBD) dengan menerapkan pola hidup bersih misalnya menguras
penampungan air, menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air, menjaga
kebersihan rumah, memasang kelambu di ranjang tidur, mengadakan fogging.
KUNJUNGAN RUMAH
Upaya pencegahan yang disampaikan pada keluarganya

2. Pencegahan sekunder
Early diagnosis dan prompt treatment: Upaya
penanggulangan DBD dilakukan dengan upaya pengobatan
sedini mungkin sehingga dapat mencegah terjadinya
komplikasi dan menganjurkan kepada semua anggota keluarga
jika mengalami suatu keluhan agar segera ke fasilitas
kesehatan untuk mendapatkan pengobatan
KUNJUNGAN RUMAH
Upaya pencegahan yang disampaikan pada keluarganya

3. Pencegahan tersier
- Disability limitation: menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta
penanganan pertama yang perlu dilakukan sehingga mencegah terjadinya
komplikasi maupun kematian.
- Rehabilitation: Menyampaikan kepada keluarga agar memastikan anak yang
sakit mendapat istirahat yang cukup. Usahakan untuk memberi ruangan yang
aman dan nyaman untuknya beristirahat. Jika sudah timbul komplikasi dari
penyakit pasien maka dianjurkan untuk segera ditangani di rumah sakit
sehingga komplikasi yang dialami dapat dicegah perburukannya.
KUNJUNGAN RUMAH
• Ibu pasien membawa anaknya berobat
ASPEK ke Puskesmas dengan harapan anaknya
cepat sembuh.
PERSONAL
• Faktor internal yang mempengaruhi
ASPEK RISIKO masalah kesehatan pasien yaitu: kurang
mengkonsumsi makanan bergizi dan
INTERNAL kurang menjaga kebersihan.
KUNJUNGAN RUMAH
ASPEK PSIKOSOSIAL KELUARGA
• Hubungan antar anggota keluarga baik. Semua masalah yang ada
selalu dibicarakan dengan baik-baik dan keputusan diambil
berdasarkan hasil musyawarah atau kesepakatan bersama.
• Faktor eksternal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien
yaitu keluarga pasien kurangnya menjaga pola hidup bersih dan
sehat misalnya menguras penampungan air, menutup rapat-rapat
tempat-tempat penampungan air, menjaga kebersihan rumah,
memasang kelambu di ranjang tidur.
KUNJUNGAN RUMAH
Kepemilikan rumah : Milik sendiri
Daerah perumahan : Padat, sistem sanitasi lingkungan kurang baik mengakibatkan
(kumuh, padat, berjauhan, bersih, mewah,) selokan depan rumah pasien sering meluap bila hujan deras
Karakteristik rumah dan lingkungan Kesimpulan tentang faktor lingkungan tempat tinggal
Luas rumah : 10 m x 7 m
Bertingkat / tidak Tidak Bertingkat
Jumlah penghuni rumah : 4 orang
Luas halaman rumah : 2mx5m
Kondisi halaman : Kurang bersih
Lantai rumah dari : Bekel
Dinding rumah dari : Tembok
Kondisi dalam rumah : Cukup bersih
KUNJUNGAN RUMAH
Kunjungan pertama (19/5/2018)
•Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien.
•Edukasi pasien dan keluarga pasien tentang DBD
•Memberikan edukasi kepada keluarga pasien menerapkan PHBS misalnya
menguras penampungan air, menutup rapat-rapat tempat-tempat
penampungan air, menjaga kebersihan rumah, memasang kelambu di ranjang
tidur.
•Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan
melakukan olahraga secara rutin.
•Rapikan halaman dan jangan biarkan semak-semak di halaman tak terurus.
•Memakai lotion antinyamuk.
•Lakukan penyemprotan nyamuk (bila memang diperlukan).
•Segera ke pusat pelayanan kesehatan jika anak tampak gelisa, lemas, muntah
terus menerus, tidak sadar, tangan/kaki teraba dingin atau timbul pendarahan.
KUNJUNGAN RUMAH
Kunjungan kedua (20/5/2018)
•Follow up pasien tentang edukasi dan intervensi
yang telah diberikan
SIMPULAN & SARAN
Adapun kesimpulan dari laporan kunjungan rumah ini yaitu:
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisis yang telah
dilakukan pada pasien ini maka dapat didiagnosis dengan
Demam berdarah dengue (DBD) grade I. Faktor risiko DBD yang
ada pada pasien ini yaitu lingkungan rumah kurang bersih,
banyaknya gantungan baju dikamar pasien, tingginya curah
hujan belakangan ini membuat banyak genangan air disekitar
rumah pasien.
SIMPULAN & SARAN
• Disarankan kepada keluarga agar mengubah pola hidupnya
menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
• Disarankan ke keluarga pasien agar melakukan kegiatan 3M
menguras, mengubur, menutup
• Sering membersihkan tempat penampungan air bersih dan dapur.
• Disarankan agar memasang kelambu di ranjang tidur.
• Menjaga kebersihan rumah, dan memperhatikan kerapian halaman
dan jangan biarkan semak-semak di halaman tak terurus.
• Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan
bergizi dan melakukan olahraga secara rutin.

Anda mungkin juga menyukai