Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN KASUS

DEMAM e.c. DHF GRADE II e.c. DENGUE SHOCK SYNDROME


Oleh:
Yogi Prasetyo
FAB 117 039

Pembimbing:

dr. Soetopo, Sp.KFR


dr. Tagor Sibarani
dr. C.Yuniardi Alriyanto

KEPANITERAAN KLINIK SMF REHABILITASI MEDIK DAN EMERGENCY MEDICINE


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKARAYA
RSUD dr. DORIS SYLVANUS
2019

1
PENDAHULUAN
• DBD  Infeksi virus dengue
DBD • Etiologi  Virus dengue yang dibawa oleh
nyamuk aides aegepty
• Menyerang semua orang dan dapat
menyebabkan kematian

DSS • DSS  DBD yang disertai dengan


keadaan syok
• DSS adalah kelanjutan dari DBD yang
berakibat fatal jika tidak ditangani secara
cepat dan tepat.

WHO Indonesia. 2008. Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama di Kabupaten/Kota. Alih bahasa: Tim Adaptasi
2 Indonesia. Jakarta: Depkes RI.
Primary survey (An. A , 9 tahun )
• Vital Sign:
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Denyut Nadi : 100 kali/menit, reguler, kuat angkat
Frekuensi Napas : 24 kali/menit
Suhu : 36,40C

• Airway : Bebas, tidak ada sumbatan jalan napas

• Breathing : Spontan, 24 kali/menit, pernapasan torako-abdominal,


pergerakan thor aks simetris kiri dan kanan

• Circulation : Denyut nadi 100 kali/menit, reguler, isi cukup, dan kuat a
ngkat. CRT < 2 detik

• Disability : GCS (E4M6V5), pupil isokor +/+, diameter 3mm/3mm


.... Primary Survey
Evaluasi masalah : Berdasarkan survey primer sistem triase, kasus
ini merupakan kasus yang termasuk dalam priority
sign karena pasien datang dengan rujukan dan
keluhan demam dengan diberi label kuning
Tatalaksana awal pada pasien ini adalah ditempatkan di ruang non bedah,
di bed pasien yang aman dan nyaman, dan dilakukan pemasangan akses
infus intravena menggunakan cairan RL Loading 200 ml, kemudian
dilanjutkan Maintenance 25 tpm
Secondary Survey

Identitas
Nama : An. A
Usia : 9 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Tilung VIII
Tgl pemeriksaan : 14 Februari 2019
Heteroanamnesis dengan Pasien, Ibu, dan Ayah Pasien
Keluhan Utama : Demam

Riwayat Penyakit Sekarang:


Pasien di bawa ke IGD rujukan dari dokter spesialis anak dengan keluhan demam sejak 3 hari sebelum
masuk rumah sakit. Demam dirasakan langsung tinggi. Demam dirasakan terus menerus, tidak ada
bebas demam. Pada saat demam pasien diberikan obat penurun demam, demam turun tapi tidak sampai
menghilang kemudian demam naik perlahan kembali. Demam tidak disertai menggigil dan berkeringat.
Keluhan demam disertai dengan keluhan muntah yang dirasakan sejak 2 hari sebelum masuk rumah
sakit. Muntah dikeluhkan sebanyak 6 kali dengan banyaknya sekali muntah sekitar ¼ gelas. Muntah
tidak berlendir dan muntah tidak berdarah. Muntah menyemprot tidak ada. Pasien juga mengalami
keluhan mimisan 1 kali sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Mimisan terjadi spontan tidak
di provokasi. Gusi berdarah (-), keluar cairan dari telinga (-), nyeri pada saat menelan (-), batuk (-).
Pasien makan dan minum lebih sedikit dari pada saat sebelum sakit. Bab tidak ada keluhan. Bak tidak
ada keluhan. Keluhan nyeri saat BAK tidak ada. Tidak ada riwayat bepergian ke daerah endemic
malaria.
…ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu
 Sakit pertama kali
Riwayat Penyakit Keluarga
 DBD (-)

5
…ANAMNESIS

• Penampungan air tidak di tutup


• Bak Air jarang dikuras
• Terdapat banyak kaleng penampung air hujan
• Banyak tumpukan barang didalam rumah
RIWAYAT • Pemukiman cukup padat
• Sosial menengah
SOSIAL

6
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan Umum : Anak tampak lemas, ptechie (+)
• Kesadaran : Compos mentis
GCS : E4M6V5
• Pengukuran
Berat badan : 26 kg
Tinggi badan : 135 cm
Tanda vital :
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
HR : 100x/menit, regular, kuat angkat
RR : 24x/menit, regular
Suhu : 36,40C

7
….PEMERIKSAAN FISIK
• Kulit : Ptechie (+)
• Kepala : Bentuk normocephal.
• Rambut : Warna hitam, tipis, distribusi
merata
• Mata : Edema palpebra (-/-), Konjungtiva
anemis (-/-), Sklera tidak ikterik
• Telinga : Bentuk normal
• Mulut : Bentuk normal, perdarahan gusi
(-),

8
….PEMERIKSAAN FISIK
• Lidah : Bentuk normal, Pucat (-), Tremor (-),
Kotor (-), Warna merah muda
• Faring : Hiperemis (-), Edema (-),
Membran/pseudomembran : (-)
• Tonsil : Warna merah muda, Pembesaran T1 – T1
Abses (-), Membran/pseudomembran (-)
• Leher :Tekanan vena jugularis tidak mengalami
peningkatan 5+2 cmH2O, pembesaran
kelenjar (-), kaku kuduk (-), tiroid tidak
teraba

9
….PEMERIKSAAN FISIK
Paru dan Jantung
Pada pemeriksaan paru dan jantung tidak ditemukan
Kelainan. Tanda tanda efusi pleura (-)

Abdomen
Inspeksi : Bentuk datar
Auskultasi : Peristaltik usus (+) normal.
Palpasi : Hepar : Tidak Teraba Perbesaran
Lien : Tidak Teraba Perbesaran
Perkusi : Suara ketuk timpani, tidak ditemukan
adanya asites

10
….PEMERIKSAAN FISIK
Ekstremitas
Umum : Akral hangat, tidak ada edema, tidak ada jari tabuh,
capillary refill time < 2 detik. Ptekie (+), pucat (-),
sianosis (-)

Status neurologis
Nervus kranalis I-XII dalam batas normal

Genitalia : Perempuan, tidak ditemukan kelainan

Anus : Tidak ditemukan kelainan

11
Pada saat di observasi di IGD dr.Doris Silvanus, kurang lebih 5 jam
setelah terpasang infus, orang tua pasien mengatakan BAK lebih
sedikit. Pada keadaan umum pasien didapatkan anak tampak lemah
dan kesadaran pasien menurun ditandai dengan pasien yang gelisah.
Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik pada pasien terdapat tanda
tanda kegagalan sirkulasi yaitu pada tanda tanda vital pasien
menunjukkan tekanan darah 90/70 mmHg, denyut nadi 120 x/M
teraba lemah dan regular, capillary refill time > 2 detik serta akral
pasien dingin.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium

Hematologi :
- Leukosit : 9.580/ul
Kimia Klinik :
- Eritrosit : 3.750.000/uL
- Gula Darah Sewaktu : 152 mg/dl
- Trombosit : 84.000/ul
- Hb : 14,7 g/dl
- Hematokrit : 47 %

 IgG (+)
 IgM (-)
12
DIAGNOSIS

Demam Berdarah Dengue


Derajat II

13
PENATALAKSANAAN
Pada Saat di IGD, diberikan :

01 Inf RL loading 200 ml

02 Inf RL maintenance 25 tpm

03 Inj Ranitidin 2 x 20 mg

04 Inj Ondancentron 2 x 2 mg (K/P)

14
Syok :

 O2 lpm
 Diberikan RL 400 ml secepatnya
 Diturunkan secara bertahap :
 200 ml/jam (4 jam)
 130 ml/jam (4 jam)
 90 ml/jam (4 jam)
Demam Berdarah Dengue

 Infeksi virus dengue Aedes aegepty


 Demam mendadak tinggi 2-7 Hari
 Manifestasi perdarahan Profokatif dan spontan
DBD
 Jumlah meningkat Saat Musim Hujan
 Bisa menyebabkan syok DSS

Soedarmo SSP, Garna H, Hadinegoro SRS, Satari EI. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2010.
15
KRITERIA DBD
Keadaan Klinis Laboratorium
1. Demam tinggi mendadak dan terus-menerus 1. Trombositopenia (100.000/mm3 atau kurang)

selama 2 sampai 7 hari


2. Manifestasi perdarahan termasuk sekurangnya 2. Hemokonsentrasi yang dapat dilihat dari
uji torniquet positif dan salah satu bentuk peningkatan hematokrit 20% atau lebih
perdarahan lain dibandingkan dengan nilai hematokrit sebelum
sakit atau pada fase konvalesens.

3. Pembesaran hati (hepatomegali)

4. Syok yang ditandai nadi kecil dan cepat, tekanan


nadi menurun.

Soedarmo SSP, Garna H, Hadinegoro SRS, Satari EI. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2010.
16
DERAJAT DBD
Derajat Gejala Klinis Laboratorium
I Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya  Trombositopenia (<100.000/
manifestasi perdarahan adalah uji torniquet positif. μl), bukti ada kebocoran
plasma.
II Sama seperti derajat I disertai perdarahan spontan di  Trombositopenia (<100.000/
kulit atau perdarahan lain. μl), bukti ada kebocoran
plasma.
III Ditemukannya kegagalan sirkulasi yaitu nadi cepat dan  Trombositopenia (<100.000/
lembut, tekanan nadi menurun (<= 20 mmHg) atau μl), bukti ada kebocoran
hipotensi disertai kulit dingin, lembab dan pasien gelisah plasma.
.
IV Syok berat disertai dengan tekanan darah dan nadi  Trombositopenia (<100.000/
tidak terukur. μl), bukti ada kebocoran
plasma.
Soedarmo SSP, Garna H, Hadinegoro SRS, Satari EI. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2010.
17
Dengue Shock Syndrome
Penyakit demam berdarah
dengue (DBD) dengan syok
Gelisah
Takikardi, Lemah
RR meningkat
Tekanan nadi ≤ 20 mmHg
Hipotensi
CRT > 2 Detik
Diuresis < 1
ml/KgBB/Jam
GAGAL Kulit lembab
SIRKULASI Akral dingin

18 Sumarno S., Herry G., Sri Rezeki H.H. 2002. Buku Ajar Kesehatan Anak Infeksi dan Penyakit Tropik. Edisi I. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
TATALAKSANA DSS

Hadinegoro SRH, Soegijanto S, Wuryadi S, Suroso T. Tatalaksana demam dengue/demam berdarah dengue pada anak. Dalam:Demam Berdarah Dengue. Edisi ke-2. Jakarta:
19 Balai Penerbit FKUI;. 2002. h. 80-132.
TATALAKSANA DSS

Hadinegoro SRH, Soegijanto S, Wuryadi S, Suroso T. Tatalaksana demam dengue/demam berdarah dengue pada anak. Dalam:Demam Berdarah Dengue. Edisi ke-2. Jakarta:
20 Balai Penerbit FKUI;. 2002. h. 80-132.
PEMBAHASAN DBD

TEORI KASUS
1. Demam mendadak 1. Demam mendadak
tinggi 2-7 hari tinggi 3 hari SMRS
2. Terdapat manifestasi 2. Mimisan, ptechie (+)
perdarahan 3. Trombositopenia
3. Hepatomegali < 100.000 uL
4. Terdapat tanda tanda 4. Peningkatan hematokrit
syok jika disertai 5. IgG Dengue (+)
dengan syok
5. Trombositopenia
6. Hematokrit meningkat
> 20% Sesuai dengan teori

Soedarmo SSP, Garna H, Hadinegoro SRS, Satari EI. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2010.
21
PEM.
ANAMNESIS 50%
PEM. FISIK
PENUNJANG

DEMAM BERDARAH DENGUE DERAJAT II

Soedarmo SSP, Garna H, Hadinegoro SRS, Satari EI. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2010.
22
Faktor Resiko DBD

 Tinggal di lingkungan cukup padat


 Musim Hujan
 Banyak kaleng isi air hujan
 Penampungan air tidak di tutup DBD
 Bak Air jarang dikuras
 Tidak memakai kelambu

23
PEMBAHASAN DSS

TEORI KASUS
1. Tampak Gelisah
1. Penurunan kesadaran 2. BAK Jarang
2. Terlihat gelisah 3. Takikardi (120x/m), lemah
3. Diuresis turun 4. Tekanan darah 90/70
< 1ml/KgBB mmHg
4. Nadi cepat, lemah 5. Akral dingin
5. Hipotensi ≤ 20 mmHg 6. CRT > 2 Detik
6. CRT > 2 Detik
HB 14,7 g/dL HT 47 %
7. Kulit lembab dan Leu 9.580 uL Tro 84.000 uL
dingin
Sesuai dengan teori

24 Sumarno S., Herry G., Sri Rezeki H.H. 2002. Buku Ajar Kesehatan Anak Infeksi dan Penyakit Tropik. Edisi I. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
PEM.
ANAMNESIS 50%
PEM. FISIK
PENUNJANG

DENGUE SHOCK SYNDROME

25 Sumarno S., Herry G., Sri Rezeki H.H. 2002. Buku Ajar Kesehatan Anak Infeksi dan Penyakit Tropik. Edisi I. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Bagaimana DBD Bisa Menyebabkan Syok?

Infeksi Kompleks Anafilatoksin Permeabilitas Hipovolemi Meninggal


Sekunder virus- antibodi C3a dan C5a kapiler Syok
Replikasi virus Aktivasi sistem meningkat
dan respon komplemen Perembesan
dari antibodi plasma

Syok terjadi pada hari ke 4 Sakit

Dengue Haemorrhagic Fever : Diagnosis, Treatment, Prevention and Control. Edition II. Geneva : World Health Organization. 2002.
26 Available from htttp://www.who.int/csr/resources/publications/dengue/Denguepublication Accessed January, 2018.
PENATALAKSANAAN DBD

TEORI KASUS
1. Pemberian cairan 1. Di berikan cairan infus
untuk kasus non RL loading 200 ml
syok dengan BB 15-
40 Kg sebanyak 5 infus RL maintenance
ml/KgBB/Jam 75 ml/Jam

2. Diberikan diet nasi


130 ml/Jam bubur sebanyak 3 kali

2. Diet makanan lunak Pada pemberian


cairan yang diberikan
tidak sesuai.
.

Hadinegoro SRH, Soegijanto S, Wuryadi S, Suroso T. Tatalaksana demam dengue/demam berdarah dengue pada anak. Dalam:Demam Berdarah Dengue. Edisi ke-2. Jakarta:
27 Balai Penerbit FKUI;. 2002. h. 80-132.
PENATALAKSANAAN DSS

TEORI KASUS
1. Pemberian O2 2 Lpm 1. Diberikan O2 Lpm
2. Pemberian cairan 2. Diberikan cairan infus
untuk kasus syok RL 400 ml secepatnya
adalah 20 ml/KgBB 3. Diturunkan bertahap
secepatnya 200 ml/Jam (4 Jam)
3. Diturunkan secara 130 ml/Jam (4 Jam)
bertahap 90 ml/Jam (4 Jam)
10 ml/KgBB/Jam seterusnya
5 ml/KgBB/jam
3 ml/KgBB/Jam Sesuai dengan Teori

Hadinegoro SRH, Soegijanto S, Wuryadi S, Suroso T. Tatalaksana demam dengue/demam berdarah dengue pada anak. Dalam:Demam Berdarah Dengue. Edisi ke-2. Jakarta:
28 Balai Penerbit FKUI;. 2002. h. 80-132.
PROGNOSIS

 Ad Vitam
 Ad Functionam Ad Bonam
 Ad Sanationam

Syok teratasi dengan baik


29
TINDAK LANJUT

Pasien Pulang Klinis dan laboratorium


mengalami perbaikan

Pemberantasan vektor penyakit 3 M Plus

Makan makanan bergizi, melakukan


aktivitas fisik sesuai dengan usia dan
istirahat yang cukup

30
KESIMPULAN
01 DBD Infeksi Virus Dengue

02 Komplikasi Syok

03 Diagnosis Anamnesis, Pemeriksaan fisik, dan


laboratorium
04 Tata Laksana Suportif dan pemberian cairan

05 Prognosis Baik jika tertangani dengan cepat dan tepat

06 Tindak Lanjut Pemberian nutrisi, menjaga kesehatan


anak, dan lingkungan
31
DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes RI. 2005. Pedoman Tatalaksana Klinis Infeksi Dengue di Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pelayanan Medik.
2. WHO Indonesia. 2008. Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama di Kabupaten/Kota. Alih
bahasa: Tim Adaptasi Indonesia. Jakarta: Depkes RI.
3. Sri Rezeki H.H., Hindra Irawan. 2000. Demam Berdarah Dengue. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
4. Sumarno S., Herry G., Sri Rezeki H.H. 2002. Buku Ajar Kesehatan Anak Infeksi dan Penyakit Tropik. Edisi I. Jakarta : Balai Penerbit
FKUI.
5. Soedarmo SSP, Garna H, Hadinegoro SRS, Satari EI. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia.
2010.
6. Hadinegoro SRH, Soegijanto S, Wuryadi S, Suroso T. Tatalaksana demam dengue/demam berdarah dengue pada anak. Dalam :
Hadinegoro SRH, Satari HI. Penyunting. Demam Berdarah Dengue. Edisi ke-2. Jakarta: Balai Penerbit FKUI;. 2002. h. 80-132.
7. Panitia Lulusan Dokter 2002-2003 FKUI. 2002. Updates in Pediatrics Emergences. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. Halaman 95-108.
8. Altmatsier, S, 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka, Jakarta:9.
9. Dengue Haemorrhagic Fever : Diagnosis, Treatment, Prevention and Control. Edition II. Geneva : World Health Organization. 2002.
Available from htttp://www.who.int/csr/resources/publications/dengue/Denguepublication Accessed January, 2018.
10. Gibson, R.S., 2005. Principle of Nutritional and Assessment. Oxford University Press. Newyork :625.

32
TERIMA
KASIH
33

Anda mungkin juga menyukai