PEDIATRI
DENGUE HAEMORRHAEGIC FEVER
Oleh:
Cha Cha Astrid Ghesa
201710401011052
Imunopatogenesis:
- Respon imun humoral
- Respon imun selular
- Mekanisme autoimun
- Peran sitokin dan mediator inflamasi
- Peran sistem komplemen
Peran sistem imun dalam infeksi virus dengue sebagai berikut;
◦ Infeksi primer menimbulkan kekebalan seumur hidup untuk serotipe penyebab.
◦ Infeksi sekunder dengan serotipe yang berbeda pada umumnya memberikan manifestasi
klinis yang lebih berat.
◦ Bayi yang lahir dari ibu yang memiliki antibodi dapat menunjukkan manifestasi klinis berat
walaupun infeksi primer.
◦ Perembesan plasma sebagai tanda karakteristik untuk DBD terjadi saat jumlah virus menurun.
◦ Perembesan plasma terjadi dalam waktu singkat (24-48 jam) dan pada pemeriksaan patologi
tidak ditemukan kerusakan dari sel endotel tubuh.
Manifestasi Klinis
Pada dasarnya ada empat sindrom klinis dengue yaitu :
a)Silent dengue atau Undifferentiated fever
b)Demam dengue klasik
c)Demam berdarah Dengue ( Dengue Hemorrhagic fever)
d)Dengue Shock Syndrome (DSS)
Manifestasi Klinis
• Demam tinggi, timbul • Nyeri epigastrik, muntah,
mendadak, kontinua, kadang nyeri abdomen difus,
bifasik, • Kadang disertai sakit
• Berlangsung antara 2-7 hari. tenggorok.
• Muka kemerahan (facial • Faring dan konjungtiva yang
flushing) , anoreksi, mialgia kemerahan
dan artralgia, nyeri • Dapat disertai kejang
retroorbita. demam.
Manifestasi Klinis
Manifestasi Klinis
• Fase demam
ruam makulopapular/ morbiliform
pada fase awal sakit & berlangsung
singkat sehingga sering luput dari
pengamatan orang tua.
• Fase penyembuhan
petekie konfluens, ruam
kemerahan diselingi bintik kulit
normal (white island in the sea
of red)
Manifestasi Klinis
Klasifikasi
Pemeriksaan Penunjang
• Leukosit • Hemostasis
Dapat normal atau menurun. Dilakukan pada keadaan yang
• Trombosit dicurigai terjadi perdarahan atau
Umumnya terdapat kelainan pembekuan darah.
trombositopenia pada hari ke 3-8. • Protein/albumin
• Hematokrit Dapat terjadi hipoalbuminemia
Kebocoran plasma dibuktikan akibat kebocoran plasma
peningkatan hematokrin ≥ 20% • Elektrolit
dari hematokrin awal, umumnya Sebagai parameter pemantauan
dimulai pada hari ke-3 demam pemberian cairan
Pemeriksaan Penunjang
• Serologi
Dilakukan pemeriksaan serologi IgM dan IgG terhadap dengue, yaitu:
• IgM muncul pada hari ke 3-5, meningkat sampai minggu ke 3,
menghilang setelah 60-90 hari
• IgG terdeteksi mulai hari ke 14 (infeksi primer), hari ke 2 (infeksi
sekunder).
• NS1
Antigen NS1 dapat terdeteksi pada awal demam hari pertama sampai
hari kedelapan. Sensitivitas sama tingginya dengan spesitifitas gold
standart kultur virus. Hasil negatif antigen NS1 tidak menyingkirkan
adanya infeksi virus dengue.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
Nama : An. R
Umur : 15 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Alamat : Gadingmangu - Jombang
MRS : 22-04-2019, pukul 12.15 WIB
RM : 193063
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Demam
Tanda-tanda vital :
◦ TD: 110/70 mmHg
◦ Nadi :79 x/mnt
◦ RR : 20 x/mnt
◦ Suhu : 37,2 °C
Kepala :
◦ A/I/C/D -/-/-/-
◦ lidah kotor (-), mata cowong (-), massa (-), pemb KGB
PEMERIKSAAN FISIK
(-)
Pulmo : Abdomen :
◦ Inspeksi : bentuk dinding dada normal, gerakan dada ◦ Inspeksi : flat
simetris, retraksi (-) ◦ Auskultasi : bising usus (+) normal
◦ Palpasi : ekspansi dinding dada simetris, fremitus ◦ Perkusi : timpani, shifting dullnes (-)
taktil simetris ◦ Palpasi : soefl,turgor kembali cepat, undulasi (-)
◦ Perkusi : sonor/sonor nyeri tekan (+) epigastrium, hepar dan lien tidak
teraba.
◦ Auskultasi : ves/ves, Rh -/-, Wh -/-
Ekstremitas : Akral hangat kering merah, CRT <
Cor : 2dtk, edema -/-
◦ Inspeksi : iktus cordis (-)
◦ Palpasi : iktus teraba, kuat angkat (-), thrill (-)
◦ Perkusi : batas jantung normal
◦ Auskultasi : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop
(-)
Laboratorium
(22 april 2019)
Hb : 16,8 gr/dl
Leukosit : 3100 /cmm
HCT : 45,6 %
Eritrosit : 5.570.000 jt/ul
Trombosit : 30.000 /cmm
Hitung jenis : Eosinofil –
Basofil –
Stab –
Segmen 70
Limfosit 21
Monosit 9
Widal : negatif
INITIAL DIAGNOSIS
S Demam (-), muntah (-), pusing (-), Nafsu makan baik, BAB/BAK dbn
Demam (-), muntah (-), pusing (-), Nafsu makan membaik, BAB/BAK dbn
O KU: cukup KU: baik
TTV:
TTV
TD 100/70
TD : 100/70 N: 80
N : 76 RR: 20
RR : 20 T : 36.3
T : 36,5 K/L: A/I/C/D -/-/-/- PKGB (-)
Tho:
K/L: A/I/C/D -/-/-/- PKGB (-)
Pulmo: simetis, retraksi (-) ekspansi dinding dada simetris, sonor/sonor, ves/ves, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Tho: Cor: S1S2 tunggal
Pulmo: simetis, retraksi (-) ekspansi dinding dada simetris, sonor/sonor, ves/ves, Abd: flat, BU (+) normal, timpani, NT epigastrium (+), hepar lien tidak teraba.
Rhonki -/-, Wheezing -/- Ekst: akral hangat, edema (-), CRT <2 det
Cor: S1S2 tunggal
Lab (pagi)
Abd: flat, BU (+) normal, timpani, NT epigastrium (+), hepar lien tidak teraba. Hb : 16,0
Ekst: akral hangat, edema (-), CRT<2det Leu : 6.500
Hct : 43,0
Lab Trom : 49.000
Hb : 16,4
Lab (sore)
Leu : 6.000 Hb : 15,2
Hct : 44,2 Leu : 6.800
Trom : 30.000 Hct : 43,5
Trom : 93.000