Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS

DEMAM THYPOID

Oleh :
dr.Khalishah Faadhilah

Pendamping :
dr.Moh.Sya’ban
Identitas :
• Nama : Ny.S
• Jenis Kelamin : Perempuan
• TTL : Wonosobo, 7 Januari
2006
• Usia : 18 Tahun
• Alamat : Kaliwiro
• Tgl Masuk : 8 Juni 2017
• Ruang perawatan : Tulip
Keluhan utama
Demam

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang dengan keluhan demam naik turun sejak 3 hari
yang lalu. Demam mulai dirasakan naik pada sore - malam hari
dan turun pada pagi dan siang hari. Sudah 5 hari terakhir
pasien sulit BAB dan kentut. Pasien sering mengeluhkan nyeri
diperutnya, beberapa kali dalam sehari mual. Sebelumnya, 10
hari yang lalu pasien demam, batuk, pilek, meriang, dibawa ke
dokter dan diberi obat namun hanya batuk dan pileknya saja
yang berkurang. Sebelum sakit pasien sulit makan namun
sering jajan di luar rumah, dan ketika sakit tidak nafsu
makan. Menurut ibu pasien tampak kurus saat sakit.
Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit
Dahulu Keluarga
 Pasien tidak pernah
• Disekitar rumah banyak
mengeluh sakit seperti
ini. yang batuk dan flu.
 Pasien pernah dirawat • Keluarga pasien tidak ada
dirumah sakit 2 tahun yang sedang sakit seperti
yang lalu dengan ini.
diagnnosis diare cair
akut.
Riwayat Psikososial

Pasien merupakan anak ke 1 dari 2 bersaudara. Pasien


tinggal di rumah permanen. Pasien tidur bersama kedua
orang tua dan adiknya. Terdapat ventilasi udara dan
jendela. Kesehariannya lebih suka bermain dan jajan di
luar rumah.
Riwayat
Riwayat Alergi
Pengobatan

Selama demam pasien sudah tidak ada riwayat alergi terhadap


berobat ke dokter dan obat, makanan, cuaca, dan debu.
meminum obat, tetapi hanya
batuk dan pileknya saja yang
sembuh.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
Suhu : 390C
Nadi : 120 kali per menit
Pernafasan : 30 kali per menit
BB : 54 kg
TB : 158 cm
Status Generalis
 Kepala : Normocephali. Rambut warna hitam tidak mudah rontok
 Mata : Conjungtiva anemis -/-. Sklera ikterik -/-. Refleks pupil +/+
isokor.
 Leher: Pembesaran KGB (-), Retraksi Suprasternal (-)
 Thoraks : Bentuk dan gerak simetris. Pernapasan Vesikuler antara
kanan dan kiri. Ronki -/-, Wheezing -/-. Bunyi Jantung I dan II
murni regular. Retraksi ICS (-)
 Abdomen: Perut supel, distensi abdomen (-), Bising usus (+) normal,
hepar-lien tidak teraba.
 Ekstremitas
Atas : Akral hangat +/+, CRT<2 dtk +/+, sianosis -/-
Bawah : Akral hangat +/+, CRT<2 dtk +/+, sianosis -/-
Pemeriksaan Penunjang

Hematologi Hasil
Hemoglobin 11.5 g/dl
Leukosit 12.1 ribu/ul
Hematokrit 38.8 %
Trombosit 315 ribu/ul
Eritrosit 4.63 juta/ul
Widal Typhi-O 1/160
Widal Typhi-H 1/160
Resume

Sdr.S usia 18 tahun dengan keluhan demam naik turun pada


malam hari sejak 3 hari SMRS. Pasien mengeluh nyeri diperut
dan mual. sulit BAB dan kentuk sejak 5 hari lalu. Sebelumnya,
10 hari yang lalu demam, batuk, flu, menggingil dan meminum
obat dari dokter namun hanya batuk dan flu nya saja yang
berkurang.pasien sering jajang di luar rumah. Disekitar rumah
pasien banyak yang sakit seperti ini. Didapatkan nadi 120
x/menit, suhu 39OC dan RR 30x/menit. Hasil pemeriksaan lab
hematologi rutin leukosit meningkat, Salmonella Typhi – O
+1/160, Salmonella Typhi – H +1/160.
Diagnosis Kerja
Thypoid Fever
Penatalaksanaan

• Inf Rl 20 tpm
• Inj Ampicilin 1gr/12 jam
• Obat oral : domperidone tab 3x1 , parasetamol tab 3x1 ,
Omeprazole caps 2x1, Antasida tab 2x1,Mulvitamin tab 1x1,
Lactulosa syrp 3x1
Tinjauan Pustaka
Definisi

Demam Typhoid adalah suatu infeksi akut yang disebabkan


oleh bakteri Salmonella.

Epidemiologi
Insidensi demam tifoid masih cukup tinggi di masyarakat yaitu
360-810 kasus /100.000 penduduk / tahun.
Penderita terbanyak adalah kelompok umur 3-19 tahun (77%).
Etiologi
• Salmonella Typhi
• Salmonella Paratyphi

Penularan
Penyebaran demam tifoid terjadi melalui makanan dan air yang telah tercemar oleh tinja atau

urin penderita demam tifoid dan mereka yang diketahui sebagai carrier (pembawa) demam

tifoid.
FAKTOR RESIKO

Penderita carrier Pengetahuan


kesehatan kurang

Kebiasaan makan Higiene yang


yang jelek jelek
Sanitasi lingkungan kurang
mendukung
Gejala Klinis
• Masa inkubasi : 7 – 14 hari
– Demam
– Ggn sal. cerna
– Ggn kesadaran
• 1. Demam :
– Mgg I : Remiten
– Mgg II : kontinu
– Setiap hari, sore & malam lebih tinggi
2. Gangguan Saluran Cerna

Bibir  kering, terkelupas, pecah-pecah


Lidah kotor (Coated tongue)
Anorexia
Mual
Muntah
Meteorismus
Konstipasi / Diare
Hepatomegali / Splenomegali
3. Gangguan Kesadaran :

Apatis  Somnolen, Suporous, Koma


Gejala lain :
Kulit & rambut kering
Bradikardi relatif
Roseola
Lesu, pusing & sakit kepala
Diagnosis

• Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik


• Pemeriksaan Laboratorium
Laboratorium
1. Darah Tepi :
Anemia ringan
Lekosit = normal, turun atau naik
 Lekopeni
Aneosinofili & limfopenia
Trombosit = normal atau trombositopenia
2. Bakteriologik :
Isolasi S. typhosa
Darah  mgg I
Tinja  mgg II
Urine  mgg III
3. Serologik

Reaksi Widal = suatu reaksi aglutinasi antara antibodi (aglutinin) dan antigen yang bertujuan untuk
menentukan adanya antibodi.

O  Spesifik

Vi
Akhir mgg I / awal mgg II

Antibodi (aglutinin) yang spesifik terhadap


Salmonella akan positif dalam serum pada :
- Pasien demam tifoid.
- Orang yang pernah tertular Salmonella.
- Orang yang pernah divaksinasi terhadap demam tifoid.

Nilai diagnosis Titer O :


Tube / Tabung : > 1/160
Tubex TF
Tubex TF adalah suatu tes diagnostic in vitro semi kuantitatif 10 menit
untuk deteksi Demam Tifoid akut yang disebabkan oleh salmonella typhi,
melalui deteksi spesifik adanya serum antibodi lgM tersebut dalam
menghambat (inhibasi) reaksi antara antigen berlabel partikel lateks
magnetik (reagen warna coklat) dan

Intrepetasi Hasil
Penatalaksaan
• Penatalaksanaan demam typhoid yaitu :
(1)Istirahat dan perawatan
(2)Diet dan terapi penunjang
(3)Pemberian antibiotik.
Terapi Simptomatik
Bedrest
Diet TKTP
Rendah serat
Terapi Kausal
Dewasa :
1. Kloramfenikol 4x500 mg ( 7-14hari)
2. Ciprofloxacin 2x500 mg (7-14 hari)
3. Cefixime 2x600 mg ( 7- 14 hari)
4. Inj Ceftriaxon 3-4 gr /hari ( 5 hari)
Terapi kausal
Anak – Anak :
1. Kloramfenikol 25-50 mg (10-14 hari)
2. Amoksisilin 100mg /bb/hari 10 hari
3. Kotrimoksazole 6 mg/bb/hari 10 hari
PENCEGAHAN
Ada 3 pilar strategis yang menjadi program pencegahan yakni:
1. Mengobati secara sempurna pasien dan carrier demam tifoid.
2. Mengatasi faktor-faktor yang berperan terhadap rantai
penularan.
3. Perlindungan dini agar tidak tertular.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai