Tn. Candra menolak untuk rawat inap. Kemudian dr memberikan obat Kloramphenincol 4x 500 selama 7 hari
dan obat simtomatis, disarankan kontrol 7 hari lagi untuk monitoring dan lanjutan obat. Dokter juga telah
memberikan nasehat terkait kemungkinan perburukan gejala, diet dan aktivitas yang boleh dilakukan di rumah.
Sepuluh hari kemudian Tn candra baru kembali ke Puskemas lewat IGD dengan keluhan : makin lemah, perut membesar, kesulitan makan dan minum,
demam masih ada dan hanya turun dengan obat paracetamol, BAB 3 x bercampur darah, setelah itu sulit diajak komunikasi, cenderung mengantuk dan
ditemukan obat Kloramphenikol masih tersisa 10 kapsul karena tidak teratur di minum
Pemeriksaan Fisik :
KU : Letargik, Somnolen, GCS 4 -4- 6
TTV : Nadi 108 x/m, RR 24x/m, Suhu Oral 37,80C, Tensi 90/50 mmHg.
Kepala/leher: konjungtiva tampak anemis
Thorax : Jantung dalam batas normal , Pulmo dalam batas normal.
Abdomen : Meteorismus dengan bising usus menghilang. Hepar teraba 1 cm bawah arkus kosta tepi tajam, nyeri skala 3. Splenomegali S.I
Ext: Akral dingin, Edeme -/-, RT : didapatkan darah segar dan mukus, tonus normal, massa/hemoroid
Pemeriksaan Lab Lanjutan
DL : Hb 11.1 g/dl, AL : 2.150/cmm, AT : 124.000/cmm, PCV 30 %.
Tes Widal : O 1/640, H 1/320. AO 1/80 AH Neg. BO Neg, BH neg
SGOT 120 u/L, SGPT 89 u/L.
Setelah dirawat selama 3 hari dengan terapi adekuat dan pemilihan antiobitk yang tepat, Tn. Candra berangsur
membaik. Pada hari ke 3 perdarahan sudah berhenti, demam juga turun. Pada hari ke 4 sudah bisa makan peroral
dan antibiotik dihentikan pada hari ke 5.
Setelah menjalani perawatan 10 hari Tn. Candra dipulangkan dengan hasil tes lab yang membaik
Definisi demam tifoid
Demam tifoid adalah infeksi sistemik akut yang disebabkan oleh
Salmonella enteric serotype typhi atau paratyphi. Nama lain penyakit
ini adalah enteric fever, tifus, dan paratifus abdominalis.
Etiologi
Demam tifoid = bakteri Salmonella Typhi.
berbentuk batang, Gram negatif, tidak berspora, motil, berflagel, berkapsul, tumbuh pada suhu optimal 37°C, bersifat
fakultatif anaerob dan hidup subur di empedu.
Bakteri Salmonella Typhi memiliki beberapa komponen antigen :
- Antigen dinding sel (O) yang merupakan lipopolisakarida dan bersifat spesifik grup.
- Antigen flagella (H) yang merupakan komponen protein berada dalam flagella dan bersifat spesifik spesies.
- Antigen virulen (Vi) merupakan polisakarida dan berada di kapsul yang melindungi seluruh permukaan sel.
- Outer membrane protein (OMP) sebagian besar terdiri dari protein purin
berperan pada patogenesis demam tifoid dan antigen yang penting dalam mekanisme respon imun host.
sbg barier mengendalikan masuknya zat dan cairan ke membran sitoplasma ,
sebagai reseptor untuk bakteriofag dan bakteriosin
Patofisiologi
Judul penelitian Hubungan obstipasi dengan kejadian demam tifoid pada anak & dewasa di RS Saiful Anwar Malang dengan metode cross
sectional. Variabel independentnya yaitu demam tifoid pada anak/ dewasa dan Variabel dependen yaitu resiko obstipasi.
5 level of prevention :
Health Promotion : edukasi perilaku hidup bersih ke masyrakat kalangan menengah kebawah serta penyakit yang akan terjadi salah satunya
demam tifoid edukasi pencegahan awal demam tifoid dan faktor faktor yang menyebabkan demam tifoid
Spesific Protection : melalukan screening kepada pasien yang memiliki riwayat keluarga demam tifoid
Early Diagnosis & Promt Treatment: jika ada tanda dan gejala demam tifoid segera pergi ke dokter
Disabilty Limitation : melakukan terapi pada pasien demam tifoid yaitu tirah baring, pemberian cairan dan nutrisi, serta pemberian obat
antibiotik. dan mencegah komplikasi