Imanuel R. Patty
Definisi
• Demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi sistemik bersifat akut yang
disebabkan oleh Salmonella typhi.
• Penyakit ini erat kaitannya dengan kualitas hygiene pribadi dan sanitasi
lingkungan yang buruk.
Etiologi
• Salmonella typhi sama dengan
salmonella yang lain adalah bakteri gram
negative, mempunyai flagela, tidak
berkumpul, tidak membentuk spora,
fakultatif anaerob.
• Mempunyai antigen somatic (O) yang
terdiri dari oligosakarida, flagger antigen
(H) yang terdiri dari protein dan envelope
antigen (K) yang terdiri dari polisakarida.
• Mempunyai makromolekuler
lipopolisakarida kompleks yang
membentuk lapis luar dari dinding sel
dan dinamakan endotoksin.
Faktor Risiko
Higiene makanan
Higiene personal
dan minuman
yang kurang baik
yang kurang baik
Sanitasi
lingkungan yang
kurang baik
Patofisiologi
Patogenesis demam tifoid melibatkan 4 proses kompleks mengikuti ingesti
organisme, yaitu :
Bakteri bertahan
Produksi
hidup dan
enterotoksin yang
Masuk bersama bermultiplikasi di
meningkatkan
makanan dan makrofag peyer’s
kadar cAMP di
minuman patch, nodus Bakteri bertahan
dalam kripta usus
limfatikus hidup di dalam
Penempelan dan dan menyebabkan
mesenterikus, darah
invasi sel-sel M keluarnya
dam organ-organ
peyer’s patch elektrolit dan air
ekstra intestinal
ke dalam lumen
system
intestinal.
retikuloendotelial
Manifestasi Klinis
Gejala klinis bervariasi :
• Pada anak, periode inkubasi demam tifoid antara 5-40 hari dengan rata-rata 10-14
hari.
• Demam pada awal penyakit dengan karakteristik kontinu (step ladder temperature
chart)
• Gejala sistemik yang dapat ditemukan : nyeri kepala, malaise, anoreksi, nausea,
myalgia, nyeri perut dan radang tenggorokan.
• Gejala gastrointestinal yang ditemukan : diare, obstipasi kemudian disusul episode
diare, pada sebagian lidah tampak kotor dengan putih di tengah sedang tepi dan
ujungnya kemerahan.
Pemeriksaan Fisik
Tuberkulosis Malaria
Demam
tifoid
Sepsis Leptospirosis
Terapi
Terapi Terapi Terapi
Suportif Simptomatik Definitif
Istirahat tirah baring Untuk menurunkan Pemberian antibiotik:
Menjaga kecukupan demam dan Kloramfenikol 100
cairan mengurangu keluhan mg/ kgBB/ hari dibagi
gastrointestinal 4 dosis selama 10-14
Diet bergizi
hari
Ampisilin, amoksisilin
100 mg/kgBB/ hari
dibagi 3 dosis selama
10 hari
Komplikasi
• Tifoid Toksik
• Syok Septik
• Perdarahan dan Perforasi Intestinal
Ditandai dengan nyeri abdomen local pada kuadran kanan bawah dan nyeri yang
menggelembung diikuti muntah, nyeri pada perabaan abdomen, tanda peritonitis.
• Pneumonia
Sering akibat infeksi sekunder oleh kuman lain.
Prognosis
Berdasarkan ketepatan terapi, keadaan
kesehatan sebelumnya, ada tidaknya komplikasi
Di negara maju dengan terapi antibiotik
adekuat angka mortalitas < 1%
Di negara berkembang angka mortalitas >10% akibat
keterlambatan diagnosis, perawatan dan pengobatan
TERIMA KASIH
Referensi
Soedarmo SSP, Herry G, Sri Rezeki SH. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia
IDI. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasiiltas Pelayanan Kesehatan Primer Edisi 1. PB IDI.