Anda di halaman 1dari 37

R E F E R AT

DISPEPSIA

P E M B I M B I N G : D R . C A M E L I A K H A I R U N N I S A , S P. P D

Oleh: Rinaldy Agung Kurnia

Departemen Ilmu Penyakit Dalam


BLUD RS SEKARWANGI
Fakultas Kedokteran dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Periode 18 September 26 November 2017
ANATOMI
HISTOLOGI
FISIOLOGI Menampung

mencampur
Fungsi motoric
pengosongan
Fungsi lambung lambung

Pencernaan protein oleh pepsin


Fungsi pencernaan dan HCl
dan seksresi
Sintesis dan pelepasan gastrin

Absorbsi vitamin B12

Fase sefalik
Sekresi mucus untuk
Pengatur sekresi melindungi mukosa lambung
Fase gastric
lambung
Fase intestinal
Sekresi bikarbonat
DEFINISI
ROMA III

Salah satu atau lebih dari :


Rasa penuh setelah makan (postprandial distress
syndrome)
Rasa cepat kenyang (ketidakmampuan untuk
menghabiskan ukuran makan normal atau rasa
penuh setelah makan)
Rasa nyeri epigastrik atau seperti rasa terbakar
(epigastric pain syndrome)
EPIDEMIOLOGI

usia > 45 th
30 % di pelayanan DU
JK :=2:1
50 % di pelayanan DS
Gol.
Darah O
Tidak semua ps. berobat
KLASIFIKASI

DISPEPSIA
ORGANIK

DISPEPSIA
FUNGSIONAL
DISPEPSIA ORGANIK

DISPEPSIA TUKAK ULKUS PEPTIK

Nyeri ulu hati Produksi asam


Berhubungan dengan makanan kepekaan sel parietal terhadap gastrin
Ditegakkan dengan radiologis & endoskopi respon gastrin terhadap makanan
hambatan pelepasan gastrin dari mukosa
antrum
REFLUKS Pengosongan lambung lebih cepat
GASTROESOFAGEAL Risiko pada penggunaan korkosteroid

Rasa panas di dada


Regurgitasi asam terutama setelah makan
DISPEPSIA FUNGSIONAL
Rome
II
III
Berlangsung sekurang-kurangnya selama 12 minggu, dalam 12 bulan ditandai dengan:
Kriteria diagnosis*
Sindroma Nyeri Epigastrik Sindroma distress postprandial
Gejala
Harus yang menetap
termasuk atau berulang
didalamnya
Kriteria diagnosis* satu atau (nyeri
lebih atau tidak nyaman
Kriteria diagnosis* yang berpusat di abdomen atas);
Tidak
dari: ada bukti penyakit
Harus termasukorganik (berdasarkan endoskopi)
didalamnya: Harus termasuk salah satu atau keduanya gejala dibawah
a.Tidak
Rasaadatidak bukti
nyaman
Nyeri atau setelah
bahwa makan
rasa terbakar terlokalisasi
dyspepsia di epigastrium
berkurang derajat sedang
inisetelah defekasisekurang-kurangnya sekali pola dan bentuk
atau perubahan
b. Cepat merasa seminggu
defekasi 1. kenyang Nyeri bersifat intermitten 1. Rasa tidak nyaman atau
c. Nyeri epigastrium
Dispepsia like-ulcer
2. Tidak menyebar ke region abdomen lainnya 2. atau
Rasa cepatdada
ke region merasa kenyang setelah makan sehari-hari
d. Rasa terbakar didaerah epigastrium
3. Tidak berkurang setelah defekasi atau flatus sekurang-kurangnya beberapa kali seminggu
Rasa nyeri terutama
Dan dirasakan pada abdomen atas
4. Tidak memenuhi criteria gangguan kandung empedu dan sfinter oddiselama 3 bulan dengan onset gejala
* Kriteria terpenuhi
Dispepsia
Tidak ada like-dysmotility
bukti penyakit
* Kriteria struktural
terpenuhi (berdasarkan
selama 3 bulan dengan onset gejala sekurang-kurangnya 6 bulan setelah
endoskopi) yang menyebabkan gejala-gejala sekurang-kurangnya 6 bulan setelah terdiagnosis
Rasa tidak nyaman terutama dirasakan pada
terdiagnosis
abdomen
Kriteria atas berupa rasa penuh, lekas kenyang,
supportif
tesebut diatas. Kriteria supportif
sebah dan mual 1. Nyeri dapat 1. Terasa kembung pada perut atas atau mual setelah
*Kriteria terpenuhi selama 3 terasa
bulan seperti
dengan terbakar
onsettetapi tanpa nyeri retrosternal
Dispepsia Unspecified (Nonspesific)
2. Nyeri biasanya
gejala sekurang-kurangnya 6dipicu setelah denganmakan
atau dihilangkan
bulan makanan atau sendawa
tetapi yang
timbul saat berlebihan
puasa
3. Kadang-kadang
Gejala yang ditunjukkan tidakbersamaan
memenuhi dengancriteria
sindroma post prandial.
2. like-ulcer
Bersamaan atau
denganlike-dysmotility
nyeri epigastrik
terdiagnosis
ETIOLOGI
DISPEPSIA ORGANIK

Esofago gastro Tukak peptik, gastritis kronis, gastritis


duodenal NSAID, keganasan Obat-obatan yang dapat menyebabkan keluhan dyspepsia

Hepatobilier Hepatitis, Kolesistitis, Kolelitiasis, Acarbose Niasin

Keganasan, Disfungsi sfinkter Oddi Aspirin Nitrat

Pankreas Pankreas Pankreatitis, keganasan Colchicine Orlistat

Penyakit sistemik Diabetes mellitus, penyakit tiroid, gagal Digitalis Potassium klorida

ginjal, kehamilan, penyakit jantung Estrogen Quinidine


koroner / iskemik Gemfibrozil Sildenafil
Gangguan fungsional irritable bowel syndrome Glukokortioid Teofilin

Preparat besi Levodopa


Obat-obatan Antiinflamasi non steroid, teofilin, digitalis, Narkotik Ampisilin
antibiotik
DISPEPSIA FUNGSIONAL

Hipersensitivitas viseral

Gangguan motilitas duodenal

Perubahan sekresi asam

Infeksi kuman Helicobacter pylori

Faktor Psikologis

Predisposisi genetik
DISPEPSIA
ORGANIK
PATOFISIOLOGI
Peranan Gangguan
Motilitas Gastroduodenal

Perlambatan
Impaired gastric Inkoordinasi
pengosongan
accomodation antroduodenal
lambung

Begah setelah makan


Distensi abdomen
Kembung
Rasa penuh
DISPEPSIA
ORGANIK

Peranan Hipersensitivtas
Viseral

Rangsangan
reseptor kimiawi
Sensitivitas
Gejala
saraf sensorik
dispepsia
perifer & sentral
Rangsangan reseptor
mekanik intraluminal
lambung proksimal
DISPEPSIA
ORGANIK
Peranan Sekresi Asam
Lambung

Pola makan
tidak teratur
Iritasi pada
Sekresi Sensitivitas
dinding
asam lambung terhadap asam
mukosa
Lambung sulit
beradaptasi

Rasa tidak enak


di perut
DISPEPSIA
ORGANIK

Peranan Faktor
Psikososial

Stimulus stres
sentral
Kontraktilitas
lambung Mual
DISPEPSIA
ORGANIK
Peranan Helicobacter
pylori

Merusak Merangsang
mekanisme Merusak jaringan mukosa kelenjar
pertahanan lambung

Sekresi gastrin

Hipergastrinemia
DISPEPSIA
FUNGSIONAL

Peranan OAINS

Hambat korosif Sekresi


siklooksigenase
bikarbonat dan
mukosa
mukus
lambung
Merusak epitel
mukosa Kemampuan faktor
prostaglandin defensif terganggu
PENEGAKAN DIAGNOSIS DISPEPSIA
ANAMNESIS
Minimal 3 bulan
Cari alarm sign
Penurunan berat badan (unintended)
Disfagia progresif
Muntah rekuren atau persisten
Perdarahan saluran cerna
Anemia
Demam
Massa daerah abdomen bagian atas
Riwayat keluarga kanker lambung
Dispepsia awitan baru pada pasien di atas 45 th
PEMERIKSAAN FISIK
Identifikasi kelainan intra
abdomen atau intra lumen
tumor, organomegali, nyeri
tekan
LABORATORIUM

jml lekosit (infeksi)


Serologi (helicobacter pylori) UBT
Amilase & lipase (pankreatitis)
Marker tumor (keganasan sal.cerna) : CEA, CA 19-
9, AFP
Feses berlendir & lemak (malabsorbsi)
ENDOSKOPI
Gold standard dispepsia
Sering ditemukan tanda perdangan tukak di bulbus dan
parsdesenden, tumor jinak & ganas divertikel
Bila ditemukan tukak di esophagus, lambung atau
duodenum maka dapat ditegakkan diagnosis tukak
Bila hanya ada peradangan maka ditegakkan diagnosis
dispepsia
Digunakan juga untuk identifikasi H. pylori
RO ABDOMEN
Gambaran niche kawah dari tukak lambung yang
terisi kontras
Jinak : regular, semisrikuler, dasarnya licin
Ca lambung massa irregular, tidak terlihat
peristaltik di daerah Ca, bentuk lambung berubah
USG
(ULTRASONOGRAFI)
Tidak invasif
Digunakan bila dugaan ke arah kelainan di traktus
biliaris, pankreas, kelainan di tiroid
Adanya dugaan tumor di esophagus dan lambung
PENATALAKSANAAN
ALOGARITMA TATA LAKSANA DISPEPSIA
BELUM DI INVESTIGASI
ALOGARITMA TATA LAKSANA ULKUS
PEPTIKUM
ALOGARITMA TATA LAKSANA DISPEPSIA
AKIBAT PENGGUNAAN NSAID DAN
KOMPLIKASI GASTRO INTESTINAL
ALOGARITME TATA LAKSANA DISPEPSIA
FUNGSIONAL DI BEBAGAI TINGKAT
LAYANAN KESEHATAN
REGIMEN TERAPI INFEKSI H.PYLORI
KOMPLIKASI
Perdarahan Gastric Outlet
Perforasi
GI Obstruksi
>> pada penggunaan 1-2%, diam & perlahan
NSAID
Cepat kenyang
15 % Ul. Duodenum
Mual, muntah
Usia > 60 tahun posterior
pankreatitis BB
Penggunaan NSAID
Ul. Gaster hepar Sakit perut akibat
lobus kiri postprandial
TERIMA K ASIH

Anda mungkin juga menyukai