Anda di halaman 1dari 18

Oleh: Achmad Arrizal

Pembimbing: dr Bogi Pratomo, SpPD-KGEH

LESI KOROSIF ESOFAGUS / ESOFAGITIS


KOROSIF
ESOFAGITIS

Peradangan epitel squamous esophagus


Kerusakan epitel mukosa esophagus sampai
kerusakan seluruh dinding esophagus karena
bahan kimia kaustik yang tertelan
ETIOLOGI

Sering karena GERD


Infeksi ( pada pasien imunocompromised )

Radiation

Efek erosif dari peminuman obat atau agen


korosif
EPIDEMIOLOGI

Sering pada dewasa


Berhubungan dengan GERD ( refluks
esofagingitis )
Penyebab tersering pada infeksi Candida sp
LESI KOROSIF ESOFAGUS

Kerusakan esophagus akibat tertelannya agen


kaustik ( alkali kuat / asam )
Kerusakan sangat tergantung bahan kimia,
konsentrasi, jumlah dan lamanya berada di
dalam esophagus
ETIOLOGI
ASAM BASA
Pembersih toilet Produk yang
mengandung ammonia
Produk penghilang Pembersih oven
karat
Pembersih semen Detergen pencuci piring
otomatis
Baterai cair Pemutih
automotif
ETIOLOGI LAIN

Racun serangga
Air keras ( Natrium hidroksida dan Natrium
bikarbonat )
EPIDEMIOLOGI
Agen penyebab tersering berupa produk
pembersih
80% sering pada anak-anak ( tidak sengaja
tertelan )
Pada dewasa sering karena direncanakan
CE pada dewasa lebih sering menyebabkan
kematian dibanding pada anak-anak karena
jumlah bahan kimia yang ditelan lebih banyak
CE occupational lebih berbahaya karena produk
industri lebih terkonsentrasi dibanding produk
rumah
PATOFISIOLOGI DAN PATOGENESIS
Nyeri uluhati
Penelanan zat kaustik / Menuju
iritan ( Asam / Basa ) gaster
Mual - muntah

Iritasi sel squamous

Nekrosis sel dan otot Merusak sel-sel epitel Perusakan lebih dalam

Inflamasi Pengelupasan
lapisan atas

Mediator inflamasi

Edema Thrombosis Fibrosis


PD
Menekan trakea Penyumbatan lumen
Stenosis /
Hiperemis striktura /
pemendekan
Dyspnea Odinofagia, disfagia esofagus
GEJALA KLINIS
Gejala klinis sangat bergantung pada berat ringannya
kerusakan esophagus.
Keluhan sering dirasakan di daerah bibir, mulut,
tenggorokan, leher
Dyspnea
Disfagia
Odinofagia
Chest pain / heartburn
Abdominal pain
Nausea dan vomitus
Perdarahan esophagus ( erosi pembuluh darah )
Pada kerusakan yang parah dapat menimbulkan perforasi
esophagus, perdarahan dan kematian.
DIAGNOSIS
Anamnesis
Adakah keluhan yang dirasakan pasien seperti di GK?
Adakah riwayat tertelan atau menelan zat iritan?
Pemeriksaan fisik
Tidak banyak ditemukan kelainan.
Daerah mukosa mulut bercak keputihan dan edema yang kemudian dapat timbul perlukaan
Stridor
Dysfagia
Dipsnea
Nyeri oral dan odinofagia
Suara serak
Hiperkapnea / takipnea
Nyeri dada
Nyeri abdominal ( nyeri epigastrik )
Nausea dan vomitus
Gangguan mukosa nekrosis tebal dan kerusakan berat = cyto pembedahan
DIAGNOSIS (PEMERIKSAAN PENUNJANG)
Laboratorium
Darah
Penilaian pH darah pasien :
pH kurang dari 2 atau lebih dari 12,5 kerusakan berat
Penilaian pH saliva mengkonfirmasikan adanya zat yang
tertelan, tetapi pH yang normal tidak bisa menyingkirkan
penelanan zat kaustik
Darah lengkap, elektrolit, level BUN, kreatinin, AGD
indikasi toksisitas sistemik
Urinalisis dan urin output
Pemeriksaan ini mungkin berguna untuk menentukan
penggantian cairan yang perlu diberikan
DIAGNOSIS (PEMERIKSAAN PENUNJANG)
Radiologis dan endoskopi
Radiologis
Dilakukan beberapa jam setelah minum bahan korosif (
kecuali pasien gawat )
Satu sampai dua minggu setalah keadaan akut, lakukan
kembali pemeriksaan dengan zat kontras untuk menentukan
adanya striktura, pemendekan esophagus dan hiatus hernia.
Lakukan penilaian adakah kelainan lambung berupa stenosis
antrum lambung.
Endoskopi
Untukmelihat kerusakan mukosa esophagus dan lambung.
Hati-hati perforasi
DIAGNOSIS BANDING

GERD ( nausea, vomit )


Ulkus peptikum (heartburn, vomit, nyeri dada)

Angina pectoris ( nyeri dada )

Gastritis ( heartburn, nausea, vomit )

Perforasi esophagus
KOMPLIKASI

Perforasi esophagus mediastinitis, edema


laring
Striktura atau stenosis esophagus

Fistula trakea

Perforasi antrum

Stenosis antrum
TATALAKSANA

Puasakan selama 24 72 jam


Cairan parenteral

Antibiotika ( mencegah infeksi sekunder )

Pemberian makanan cair dan minuman


dilakukan pada minggu pertama, tergantung
toleransi pasien
Dianjurkan pemasangan NGT kecil untuk
aspirasi dan pemberian makanan
TATALAKSANA
Antidotum bahan korosif (membantu menghindari kerusakan mukosa lebih
berat):
Alkali kuat, soda kaustik cuka ( vinegar ) yang dilarutkan dalam air dengan
perbandingan 1:4, jus buah asam, susu, putih telur dan minyak zaitun sebagai
pelarutnya
Asam kuat susu magnesium, alhidrokside
Methyl alkohol, ethylene glycol, asam karbolat larutan 10% ethyl alkohol, 3-4
oz whizky 45% yang diberikan setiap 4 jam selama 1-3 hari
Fosfor 0,25-3 gr Cu sulfat yang dilarutkan pada segelas air putih
Silver nitrat NaCl 1 sendok teh
Garam merkuri susu, telur mentah
Formaldehid 2 ml ammonium asetat dilarutkan 500ml air putih
Arsenic lavase dengan 1% bikarbobat susu dengan putih telur
Selama 1 tahun, pasien diawasi untuk menilai ada atau tidaknya striktura
atau stenosis esophagus. Jika ada, lakukan dilatasi. Jika dilatasi tidak
berhasil pembedahan
PROGNOSIS

Penanganan cepat, tepat dan jumlah serta


konsentrasi bahan yang ditelan sangat
mempengaruhi prognosis pasien

Anda mungkin juga menyukai