Pendahuluan
Esofagus merupakan saluran berbentuk tabung yang menyalurkan makanan dari rongga
mulut ke lambung. Didalam rongga dada esophagus terletak di mediastinum posterior mulai
dari belakang lengung aorta dan bronkus cabang utama kiri kemudian masuk ke rongga perut
melalui hiatus esophagus dari diafragma dan berakhir di lambung.
Esofagitis korosif adalah peradangan di esophagus yang disebabkan oleh luka bakar
karena zat kimia yang bersifat korosif, misalnya asam kuat, basa kuat, dan zat organic. Kasus
ini pada anak-anak sering terjadi karena tertelan atau kelalaian, sedangkan pada dewasa
Karen percobaan bunuh diri.
Gejala dan manifestasi klinis esophagitis korosif tergantung pada jenis, jumlah,
konsentrasi zat korosif yang tertelan, dan lamanya kontak dengan dinding esophagus.
Esophagitis korosif dibagi menjadi 3 fase berdasarkan gejala klinis dan perjalanan
penyakitnya, yaitu fase akut, laten, dan fase kronik,
Bab II
Tinjauan Pustaka
1.1 Anatomi Esofagus
Esofagus merupakan struktur berbentuk tabung yang panjangnya sekitar 10 inchi (25
cm), ke atas melanjutkan diri sebagai pars laryngea pharyngis yang terletak setinggi
vertebra cervicalis VI. Diameter esofagus bervariasi tergantung ada tidaknya bolus
makanan atau cairan. Pada keadaan istirahat diameternya 20 mm - 30 mm.
Dinding esofagus terdiri dari 4 lapisan, yaitu :
1. Mukosa
Terbentuk dari epitel berlapis gepeng bertingkat yang berlanjut ke faring bagian
atas, dalam keadaan normal bersifat basa dan tidak tahan terhadap isi lambung yang
sangat asam.
2. Sub Mukosa
Mengandung
sel-sel
sekretoris
yang
menghasilkan
mukus
yang
dapat
1.2.2
1.2.3
1.2.4
Diperkirakan, 70% dari kasus esofagitis korosif adalah disebabkan oleh basa
dengan natrium hidroksida merupakan kasus yang paling sering ditemukan. Terdapat
juga kasus melibatkan kalium hidroksida dan ammonium hidroksida. Pembersih
saluran, pembersih oven, detergen baju dan detergen piring semuanya mengandung
basa. Konsentrasi basa berbeda berdasarkan agen; cairan (10-15%), industri (30-35%
dan granuler (50-95%). Basa tidak mempunyai rasa yang menyebabkan anak-anak
mengkonsumsi dengan banyak.
Kira-kira 20% kasus esofagitis korosif lainnya adalah disebabkan oleh asam
seperti hidroklorida, sulfurik, oksalik dan nitrit. Pembersih toilet, pembersih selokan,
dan penghapus karatan merupakan beberapa produk yang mengandungi asam di
antara 8-65%. Asam biasanya mempunyai rasa pahit yang menyebabkan anak-anak
tidak mengkonsumsi dengan banyak.
Manifestasi Klinis
Keluhan dan gejala yang timbul akibat tertelan zaat korosif tergantung pada jenis
zat korosif, konsentrasi zat korosif, jumlah zat korosif, lamanya kontak dengan
dinding esophagus, sengaja diminum atau tidak, dan dimuntahkan atau tidak.
Esophagitis korosif dibagi menjadi 5 bentuk klinis berdasarkan beratnya luka
bakar yang ditemukan, yaitu:
1.2.6
1.2.7
Penatalaksanaan
1.2.5
1.2.9
Komplikasi
Komplikasi esophagitis dapat berupa syok, koma, edema laring, pneumonia
aspirasi, perforasi esophagus, mediastinitis dan kematian.
Prognosis
Prognosis dari esophagitis korosif tergantung pada jenis, jumlah, konsentrasi, dan
lamanya kontak dengan zat korosif yang tertelan.
Bab III
Kesimpulan
1. Esofagitis korosif adalah peradangan di esophagus yang disebabkan oleh zat kimia
yang bersifat korosif, misalnya asam kuat, basa kuat, dan zat organic.
2. Keluhan dan gejala yang timbul akibat tertelan zat korosif tergantung pada jenis,
jumlah, konsentrasi zat korosif yang tertelan, dan lamanya kontak dengan dinding
esophagus.
3. Esophagitis kronis dibagi dalam 5 bentuk klinis berdasarkan beratnya luka bakar yang
ditemukan, yaitu esofagitis korosif tanpa ulserasi, esofagitis korosif dengan ulserasi
ringan, esofagitis korosif dengan ulserasi sedang, esofagitis korosif dengan ulserasi
berat tanpa komplikasi, esofagitis korosif dengan ulserasi berat dengan komplikasi.
4. Diagnosis ditegakkan dari adanya riwayat tertelan zat korosif, gejala klinis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
5. Terapi esophagitis korosif akibat tertelan zat korosif dibagi dalam fase akut dan
kronis.pada fase akut dilakukan perawatan umum dan terapi khusus berupa terapi
medic dan esofagoskopi.
Daftar Pustaka
1. Hadjat F. Penyakit dan Kelainan Esofagus. Dalam : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga
Hidung dan Tenggorokan Edisi 7. Jakarta : Balai Penerbit FK UI.2012; 261-263
2. Snell, R. S . 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran (edisi ke-6).
Terjemahan oleh: Sugiharto, Liliana. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, Indonesia
hal 697-699, 884.
3. Collin S, Dafoe et al. Acute corrosive oesophagitis. 1969. Thorax (1969), 24, 291.
Canada.
4. Lupa, M et al. update on the diagnostic and treatment of caustic ingestion. 2009. The
Ocshner journal, 9:54-59. New Orleans.