OBSTETRI
GINEKOLOGI
Oleh :
dr. Dearni Anggita K. Purba
O B ST ET R I
PART 1: KEHAMILAN
Tanda Awal Kehamilan (Presumptive/Probable Signs)
• Serviks & vagina kebiruan (Chadwick's sign)
• Perlunakan serviks (konsistensi yang seharusnya seperti hidung berubah menjadi lunak seperti
bibir) (Goodell’s sign)
• Perlunakan uterus (Ladin's sign dan Hegar's sign)
• Ladin: perlunakan teraba di 1/3 midline anterior uterus
• Hegar: isthmus menjadi lunak dan tipis seperti kertas jika dijepit dengan jari, korpus uteri seakan-akan terpisah
dari serviks
• McDonald: karena perlunakan isthmus, uterus dan serviks bisa ditekuk
• Pembesaran uterus yang asimetris/ iregular (Piskacek’s sign/ vonFernwald’s sign)
• Tanda Hartman: perdarahan spotting akibat implantasi dari blastula pada endometrium
• Puting berwarna lebih gelap, kolostrum (16 minggu)
• Massa di pelvis atau abdomen
• Rasa tegang pada putting dan payudara
• Mual terutama pagi hari
• Sering berkemih
• Amenorrhea
• Linea Nigra
Tanda PASTI Kehamilan
DJJ
• Laenec (UK 17-18 minggu)
• Doppler (UK 12 minggu)
TAFSIRAN Kehamilan
Siklus 28 hari, ovulasi hari 14
• Tanggal (HPHT+7)
• Bulan (HPHT-3) / (HPHT+9)
• Tahun (HPHT +1) / Tahun Tetap
Rumus Bartholomew
PEMERIKSAAN
KEHAMILAN
ANTENATAL CARE
TFU : > 20 minggu
DJJ : > 12 minggu USG : < 7 minggu
• UK < 15 minggu : usia gestasi,
• Normal : 120-160 x/menit viabilitas, letak dan jumlah
PEMERIKSAAN LAB : Kunjungan Pertama janin.
• Kadar Hb, golongan darah dan RH
• UK 8-22 minggu : deteksi
• HIV, Sifilis, HbsAg (triple elimination) anomali
• Riwayat penyakit terdahulu
PELVIMETRI KLINIS
Tingkat 2:
Tingkat 1:
Tingkat 3 :
makan↓, BB ↓, dan kecil, lidah muntah-muntah
nyeri epigastrium, kering dan kotor, berhenti,
nadi↑, turgor kulit mata sedikit ikterik, kesadaran
berkurang, lidah kadang suhu menurun dari
kering, mata sedikit ↑, oliguria, somnolen-koma,
cekung (tanda hemokonsentrasi, nadi ↑↑, TD↓↓,
dehidrasi) aseton/keton Enselofati
tercium dalam wernicke
nafas
- PE - Pre-eclampsia
- PEB - Pre-eclampsia with
Severe Features
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
Tatalaksana
• HT Kronik
• TD ≥ 160/110
• Metildopa 2x250- • PE
500
• UK < 35 mggu Pematangan paru
• KI ibu hamil: ACE-I,
• UK > 35 minggu terminasi
ARB
• KIE
• HT Gestasional
• Observasi, KIE
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
Kontraindikasi:
- HT tidak terkontrol
- Disfungsi organ ibu
- Gawat janin
DIABETES DALAM KEHAMILAN
Meningkatnya kadar gula darah (Intoleransi glukosa) pada usia
kehamilan > 24 minggu tanpa adanya riwayat diabetes sebelumnya
kematian janin atau makrosomia (>4000gr)
TATALAKSANA
• Pengaturan diet dan gaya hidup
(2 minggu)
• Apabila gagal rujuk untuk
pemberian insulin atau anti
diabetes lain (biguanide atau
sulfonylurea)
• Skrining Kembali 6-12
minggu pasca persalinan.
Toksoplasmosis pada kehamilan
Toxoplasmosis : Infeksi Toksoplasma gondii Toksoplasmosis Kongenital (25-50%) [Hidrosefalus, Korio-
retinitis, dan Kalsifikasi Intrakranial]
Terapi :
• LINI PERTAMA : Artesunat, Artemeter
• LINI KEDUA : Kuinin/Kina 25% 10mg/kgBB atau 1 amp (500mg)+ 500ml D5%
(karena risiko hipoglikemia)
• PENCEGAHAN : Klorokuin 5mg/kgBB/minggu, 1x sebelum ke daerah
endemic dan 4x setelah pulang. Doksisiklin kontraindikasi.
IMS pada kehamilan
• GONORE : Cefixime 400mg SD, Ceftriaxone 250mg IM (Tidak berbeda dengan
• SIFILIS : Inj. Penisilin Benzatine 2,4juta (IM) SD Bayi baru lahir : Benzatine
Posisi: Hubungan antara bagian tertentu fetus dengan bagian kiri, kanan,
depan,belakang, atau lintang, terhadap jalan lahir MALPOSISI
• Ubun-ubun kecil, dagu, mulut, sakrum, punggung
ASUHAN PERSALINAN NORMAL
– Usia kehamilan cukup bulan (37- <42 minggu)
- POWER
– Persalinan terjadi spontan - PASSAGE
– Presentasi belakang kepala - PASSANGER
– Berlangsung tidak lebih dari 18 jam - PSYCHOLOGY,
– Tidak ada komplikasi pada ibu maupun janin PHYSICIAN,
POSITION
KALA 1 :
KALA 4 :
Pematanga KALA 2 : KALA 3 :
Observasi
n dan Pengeluara Pengeluara
ibu paska
pembukaan n bayi n plasenta
partus
serviks
Indikasi SC
Fetal distress
Ibu menderita herpes genitalis
Plasenta previa totalis
Ada indikasi mengakhiri
Panggul sempit:
persalinan dimana syarat
Sudah pernah SC 2x
pervaginam tak terpenuhi,
Letak lintang
atau cara pervaginam gagal
Tumor yang menghalangi jalan lahir
Dagu Posterior
Pada kehamilan sesudah operasi vaginal
Presentasi ganda
(misal operasi fistel)
KALA I PERSALINAN
Fase Laten HIS 1-2 tiap 30 menit 20-30 detik
• Pembukaan sampai mencapai 3 cm (8 jam)
Fase Aktif HIS 2-4 tiap 10 menit 60-90 detik (minimal 2x/10 menit
30-40 detik)
• Pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+ 10 cm), berlangsung
sekitar 6 jam
• Fase aktif terbagi atas :
1.Fase akselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 3 cm sampai 4
cm.
2.Fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam), pembukaan 4 cm
sampai 9 cm.
3.Fase deselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 9 cm sampai
lengkap (+ 10 cm).
KALA I PERSALINAN
KALA II PERSALINAN
GEJALA DAN TANDA
– Dor-Ran bu merasakan ingin meneran bersamaan dengan
– terjadinya kontraksi
– Tek-Num Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rektum dan/atau
vagina
– Per-Jol Perineum menonjol
– Vul-Ka Vulva-vagina dan sfingter ani membuka
– Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah
TANDA PASTI
• Pembukaan serviks telah lengkap
• Terlihatnya bagian kepala bayi melalui introitus vagina
KALA II PERSALINAN
Penanganan Kala II
– Kosongkan Vesika Urinaria
– Mengatur posisi partus saat mengejan
– Ajarkan cara mengejan
– Cek DJJ saat dan setelah kontraksi
Indikasi Episiotomi
• Perineum Rigid
• Primigravida
• Indikasi lain : Patologi (tumor, sikatriks), Bayi besar, Distosia bahu,
Forsep, Gawat janin
KALA III PERSALINAN
Manajemen Aktif Kala III
– Uterotonika Oksitosin 10 Unit IM di sepertiga
paha atas bagian distal lateral (Dapat diulangi 1x
lagi setelah 15 menit jika plasenta belum lahir)
– Peregangan Tali Pusat Terkendali
– Masase Uterus
– Tanda lepas : Semburan darah, uterus
discoidglobular, tali pusat memanjang
KALA IV PERSALINAN
Monitoring tanda
vital ibu
– TTV, Kontraksi uterus,
Perdarahan, Inisiasi
menyusui dini, Jahit
ruptur perineum 1
jam pertama tiap 15
menit lalu tiap 30
menit di jam kedua
MASALAH PADA PERSALINAN
MASALAH PADA PERSALINAN
KALA I KALA 2 KALA 3 KALA 4
Gangguan His : Distosia bahu Retensio Perdarah
• Inersia uteri persalinan lama Plasenta an Post
• Kontraksi uterus hipertonik
Kala II Partum
• Inkoordinasi kontraksi uterus
memanjang (4T)
Gangguan Passage
• Disproprosi kepala-panggul (CPD) (Maks 2 jam
Gangguan Passenger nullipara, 1 jam
• Malposisi, malpresentasi multipara; atau
• Disproporsi kepala-panggul (CPD) bila
• Bayi besar menggunakan
• Hidramnion epidural + 1 jam)
• Gemelli
MASALAH PADA PERSALINAN
• Power Induksi / Augmentasi
• Passage/Passenger Forceps,
Vakum, SC
• Antibiotika (ampi + genta) bila:
Tanda infeksi (demam, cairan
vagina berbau), KPD > 18 jam,
UK < 37 minggu
• Pantau DJJ, tanda gawat janin
Metode Induksi & Akselerasi Persalinan
Mekanik: Obat-obatan:
Kala I Memanjang
Nulipara Multipara
• Fase laten > 20 Fase Laten > 14
jam jam
• Evaluasi kondisi ibu & janin, tatalaksana korioamnionitis bila ada, KIE, terminasi mungkin
menjadi pilihan
24 – 34 minggu
≥ 34 minggu
Abortus
• Definisi: ancaman atau pengeluaran konsepsi sebelum
janin dapat hidup di luar kandungan, kehamilan < 20
minggu atau berat janin < 500 gram
• Faktor resiko: infeksi, kelainan hormonal (hipotiroidisme),
gangguan nutrisi berat, penyakit menahun dan kronis,
konsumsi alkohol/rokok/obat2an, anomali uterus/serviks,
gangguan imunologis, trauma fisik dan psikologis,
kelainan genetik janin, kelainan sperma ayah
PERDARAHAN KEHAMILAN USIA MUDA
Abortus habitualis : Abortus ≥ 3x berturut-turut
Trimester 1 : Antiphospholipid syndrome (APS) (>> wanita SLE)
MOLA HIDATIDOSA
• Definisi: penyakit trofoblas gestasional
yang ditandai dengan abnormalitas vili
korialis yang mengalami degenerasi
hidropik sehingga terlihat seperti buah
anggur yang bergelombol
• Tanda klinis:
‐ TFU > UK • USG: Honeycomb, Snowstorm, B-HCG meningkat
‐ Kadar beta-HCG tinggi ↑↑ • Faktor resiko: usia terlalu muda/tua, riw mola, KB
(menyebabkan HEG, HT, proteinuria) oral
‐ Ada benjolan karena kista theca • Tatalaksana:
lutein ovarium, nyeri perut, serviks - Evakuasi mola (kuret; histerektomi bila sudah
terbuka tidak mau punya anak)
‐ Perdarahan, dengan riwayat keluar - cek beta-HCG serial (bila tetap tinggi setelah
jaringan seperti mata ikan, mual kuretase kemungkinan choriocarcinoma)
muntah
PERDARAHAN KEHAMILAN ANTEPARTUM
Plasenta Previa
Faktor resiko:
Solusio Plasenta - Trauma abdomen, versi
luar
• Definisi: Pelepasan sebagian / seluruh bagian - Makrosomia,
plasenta hidramnion
• Diagnosis: - Gemeli
‐ Nyeri abdomen
‐ Uterus tegang, nyeri tekan Tatalaksana:
Vasa Previa
• Definisi: Pembuluh darah umbilicus yang tidak terproteksi
(oleh Wharton Jelly) berjalan disepanjang serviks / ostium
• Tanda KHAS!
‐ Perdarahan tidak nyeri + ketuban pecah
- Fetal Distress
- Perdarahan janin Kleihauer-betke test (+) atau USG
Doppler
Tatalaksana : Posisi Trendelenburg + Pemindahan manual
posisi presentasi janin dengan lembut RUJUK SC
PERDARAHAN KEHAMILAN ANTEPARTUM
Ruptur Uteri
• Definisi : Robeknya dinding Rahim akibat
regangan hebat myometrium (>>Bekas SC
vertikal)
• Diagnosis :
- Nyeri perut hebat + shock Muntah
/Defans muskular
- DJJ hilang / Gerak janin hilang
- Teraba bagian janin
• Tatalaksana: Perbaikan KU, Laparotomi +
Histerektomi
PERDARAHAN POST PARTUM
Perdarahan pasca persalinan yang melebihi 500cc -PPH Primer : < 24 jam
(1000cc bila SC) yang mengganggu hemodinamik ibu. -PPH Sekunder : 24 jam – 6 minggu masa nifas
Ruptur Perineum
Ruptur Perineum: kondisi robeknya perineum wanita
karena proses persalinan.
Faktor resiko: kepala janin terlalu cepat lahir,
persalinan tidak dipimpin sebagaimana mestinya,
perineum kaku/banyak jaringan parut, distosia bahu,
partus pervaginam dengan tindakan
PERDARAHAN POST PARTUM
setelah bersalin 45 menit yang lalu. Plasenta lahir lengkap. Pemeriksaan tanda vital :
b. Oksitosin
c. Kompresi bimanual
d. Manual plasenta
Seorang pasien wanita Bernama Ny. J berusia 25 tahun P1A0 dirawat di Puskesmas
setelah bersalin 45 menit yang lalu. Plasenta lahir lengkap. Pemeriksaan tanda vital :
b. Oksitosin
c. Kompresi bimanual
d. Manual plasenta
Wanita G5P1A3 usia kehamilan 17 minggu datang dengan
keluhan keluar darah dari jalan lahir. Pasien mengatakan
keluar darah secara tiba-tiba disertai perut terasa nyeri. Pasien
mengatakan darah yang keluar berupa darah merah segar
sedikit bergumpal. Pada pemeriksaan tampak serviks
menutup.
minggu rujukan bidan dengan hipertensi dan edema. 3 jam yang lalu ketuban
pecah warna kuning jernih. TD: 170/110, nadi 104x/menit, edema pretibial
HIII-IV.
a. Persalinan normal
b. Vacum ekstraksi
c. Perasat kristeler
Seorang pasien wanita bernama Ny. P berusia 20 tahun G1P0A0 hamil 38
minggu rujukan bidan dengan hipertensi dan edema. 3 jam yang lalu ketuban
pecah warna kuning jernih. TD: 170/110, nadi 104x/menit, edema pretibial
HIII-IV.
a. Persalinan normal
b. Vacum ekstraksi
c. Perasat kristeler
Seorang pasien wanita berusia 25 tahun, G1P0A0 hamil 38-39
minggu rujukan dari bidan datang dengan keluhan persalinan
macet. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas
normal. Pemeriksaan obstetric didapatkan TFU 30cm, masuk PAP,
penurunan 2/5, Hodge 3, pembukaan 8cm, his 1-2x lemah. Riwayat
uterotonika (-). Selaput ketuban utuh.
Konseling :
- Perawatan bayi dan ASI
- Edukasi gejala dan masalah yang
mungkin timbul
- Kontrasepsi
- Pelayanan kecurigaan dan munculnya
tanda terjadinyaa komplikasi
ENDOMETRITIS
Endometritis : Radang jaringan endometrium
(biasanya pada post partum), multi-mikroba dan
sering menyebabkan subinvolusi uterus (gangguan
proses mengecilnya uterus).
Faktor risiko : Persalinan SC, Vaginosis bakterialis,
Korioamnionitis, persalinan lama, Ketuban Pecah
Dini
Manifestasi Klinis : Demam, Nyeri tekan fundus,
Lochia berbau busuk dan purulent, Perdarahan
abnormal vagina, Dispareunia, Malaise
ENDOMETRITIS
Tatalaksana :
• Pemberian cairan dan kalori adekuat melalui infus
intravena
• Antibiotik empiris yaitu:
• Ampisilin (2 gr IV/6 jam)
• Gentamisin (2mg/kg IV loading dose diikuti 1,5mg/kg IV
per 8 jam)
• Metronidazole (500mg IV/ 8 jam).
CRACKED NIPPLE
Perawatan puting payudara
- Jangan digosok terlalu keras atau menggunakan sabun (sebabkan kering dan iritasi)
- Apabila terlalu basah/lembab angin-anginkan
TATALAKSANA
- Gunakan ASI/lanolin/krim untuk melembabkan areola mammae
- Tetap susui bayi
- Gunakan nipple shield sebagai alternative terakhir
CRACKED NIPPLE
NIPPLE SHIELD
INVERTED NIPPLE
ETIOLOGI: Pendek nya DUKTUS LAKTIFERUS (kongenital)
Sulit menyusui bayi
102
BREAST ENGORGEMENT (MASTALGIA)
Bendungan payudara akibat ekspansi dan penampungan ASI berlebih.
FAKTOR PREDISPOSISI : Posisi menyusui yang salah, penyapihan yang terlalh
cepat, jarang memberi ASI, Cracked Nipple.
Manifestasi klinis :
• Payudara bengkak
• Biasa terjadi 3-5 hari paska persalinan. Umumnya Bilateral
TATALAKSANA :
• Kompres hangat payudara selama 5 menit Bedakan dengan mastitis harus
kompres dingin
• Susukan bayi/pompa ASI setiap 2-3 jam sekali
• Bromokriptin 2,5mg agonis dopamine, mencegah sekresi prolaktin
MASTITIS
DEFINISI: infeksi/inflamasi pada payudara
DIAGNOSIS:
- Payudara (biasanya UNILATERAL) keras,
memerah, nyeri
- Benjolan (+)
- Demam >38 C
- Sering terjadi pada minggu ke-3 atau 4
postpartum
FAKTOR PREDISPOSISI:
- Bayi malas menyusui
- Puting lecet
- Menyusui hanya 1 posisi (DRAINASE
TIDAK BAIK)
- Bra terlalu ketat
104
MASTITIS
Kapan kompres hangat ?
Kapan kompres dingin?
105
Seorang wanita usia 28 tahun, PIA0, baru saa melahirkan anak
pertamanya 3 minggu yang lalu. Ia mengeluh nyeri pada payudara
sebelah kirinya sejak mulai memberikan ASI rutin. Pemeriksaan tekanan
darah 120/80 mmHg, denyut nadi 72x/menit, frekuensi nafas 18x/menit
dan suhu 38,3C. Pada pemeriksaan fisik tampak lecet dan kemerahan
pada putting dan area payudara kiri, teraba keras, nyeri tekan (+).
TERIMA KASIH