PENDAHULUAN
1.3.Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian Ketoasidosis Diabetikum (KAD)
1.3.2. Untuk mengetahui etiologic Ketoasidosis Diabetikum (KAD)
1.3.3. Untuk mengetahui patofisiologi Ketoasidosis Diabetikum (KAD)
1.3.4. Untuk mengetahui pathway dari Ketoasidosis Diabetikum (KAD)
1.3.5. Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan Ketoasidosis Diabetikum (KAD)
BAB II
PEMBAHASAN
Produksi insulin yang kurang akan menyebabkan menurunnya transport glukosa ke sel-sel
sehingga sel-sel kekurangan makanan dan simpanan karbohidrat, lemak dan protein menjadi
menipis. Karena digunakan untuk melakukan pembakaran dalam tubuh, maka klien akan merasa
lapar sehingga menyebabkan banyak makan yang disebut poliphagia. Terlalu banyak lemak yang
dibakar maka akan terjadi penumpukan asetat dalam darah yang menyebabkan keasaman darah
meningkat atau asidosis. Zat ini akan meracuni tubuh bila terlalu banyak hingga tubuh berusaha
mengeluarkan melalui urine dan pernapasan, akibatnya bau urine dan napas penderita berbau
aseton atau bau buah-buahan. Keadaan asidosis ini apabila tidak segera diobati akan terjadi koma
yang disebut koma diabetik (Price, 1995).
Ketoasidosis Diabetikum (KAD)
(Pathophysiology of DKA adapted from Urden: Thelan’s Critical Care Nursing: Diagnosis and
Management. 5th ed.Cited in Nursing Consult.www.nursingconsult.com)
2.4. Pathway
Terlampir
2.5. Konsep Dasar Asukan Keperawatan Ketoasidosis Diabetikum (KAD)
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Ketoasidosis Diabetikum (KAD) merupakan salah satu komplikasi akut DM akibat
defisiensi hormon insulin yang tidak dikenal dan bila tidak mendapat pengobatan segera akan
menyebabkan kematian. Etiologi dari KAD adalah insulin tidak diberikan dengan dosis yang
kurang, keadaan sakit atau infeksi pada DM, manifestasi pertama pada penyakit diabetes yang
tidak terdiagnosis dan tidak diobati.
Ada tiga gambaran klinis yang penting pada diabetes ketoasidosis yaitu dehidrasi,
kehilangan elektrolit, dan asidosis. Dehidrasi disebabkan mekanisme ginjal dimana tubuh terjadi
hiperglikemia, sehingga ginjal menskresikan dengan natrium dan air yang disebut poliuri.
Kehilangan elektrolit merupakan kompensasi dari defisiensi insulin. Sedangkan asidosis adalah
peningkatan Ph dan diiringi oleh penumpukan benda keton dalam tubuh. Keadaan ketoasidosis
merupakan keadaan yang memerlukan banyak pengontrolan dan pemantauan insulin dan cairan
elektrolit, karena bila kekurangan atau malah terjadi kelebihan akan mengaibatkan komplikasi
yang sulit untuk ditanggulangi
3.2. Saran
Semoga makalah ini memberikan tambahan pengetahuan serta dapat menambah
keterampilan kita sebagai perawat untuk lebih professional dalam melayani klien dengan kasus
KAD. Semoga makalah ini dapat kita aplikasikan sebagai perawat dalam pelayanannya dan
menambah wawasan baru untuk kita.
DAFTAR PUSTAKA
Krisanty Paula, dkk. 2009. Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. Jakarta : Trans Info Media
Mansjoer, Arid dkk. 2008. Kapita Salakta Kedokteran Edisi 3. Jakarta : Media Aesculapius
Samijean Nordmark. 2008. Diabetes. Jakarta : PT. Bhuana Ilmu Populer
Sudoyo, Aru. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 4 Jilid 3. Jakarta : EGC