Anda di halaman 1dari 29

Interpretasi AGD

dan
Terapi Oksigen
Pada Pasien Covid
19

NS. M. IRVAN FIRDAUS, S. KEP.


RSUP PERSAHABATAN
• Bidang Organisasi DPP HIPGABI
• Tim Gugus Tugas COVID-19 DPP HIPGABI Tentang Saya
Muhammad Irvan Firdaus

• D3 Keperawatan - Poltekkes Kemenkes Bandung


(2006-2009)
• S-1 Ners – FIK UI (2015-2018)

• 2009 - 2010 :
RSU Mary Cileungsi Hijau
• 2009 – 2011 :
Industrial Clinic Service
• 2011 – ongoing Saat ini tergabung dalam Emergency
RSUP Persahabatan Covid Team RSUP Persahabatan

0896 8875 9850 / 0813 8620 4502 irvanchester88@gmail.com


INTERPRETASI AGD

PENGERTIAN dan TUJUAN

KOMPONEN dan NILAI NORMAL

INTERPRETASI dengan CARA CEPAT


PENGERTIAN

 Analisa Gas Darah


(AGD) adalah tes laboratorium
darah yang diambil melalui
pembuluh darah arteri untuk
mengukur kadar oksigen, karbon
dioksida dan tingkat asam basa
(pH) dalam darah.
Tujuan

 Untuk mengetahui status oksigenasi , dan keadaan asam


basa dalam darah
KOMPONEN ABNORMA ABNORMA
L L

RESPIRATORIK OPPOSITE
(KEBALIKAN) : 

ASAM BASA
(RESPIRATORI (METABOLI
K) K)
METABOLIC EQUAL
(SEJALAN) : 
INTERPRETASI DENGAN CARA CEPAT

Lihat NILAI pH  Beri tanda panah 


Beri tanda N (normal)
TENTUKAN ROME (respiratorik
atau A (abnormal) 
ASIDOSIS ATAU opposite metabolic
untuk interpretasi
ALKALOSIS, lalu equal)  RO ()
kompensasi
simpan dulu ME (/)
TENTUKAN NILAI pH
Beri Tanda Panah 
ROME (Repiratorik Opposite Metabolic Equal)

Kondisi pH darah HCO3 PaCO2 Penyebab Umum


EQUA
L Gagal ginjal, syok,
Asidosis Metabolik <7,35 () <22 () <35 (N/) ketoasidosis diabetik.

Muntah yang bersifat


Alkalosis Metabolik >7,45 () >26 () >45 (N//) kronis, hipokalemia.
EQUA
L OPPOSITE Penyakit paru,
termasuk pneumonia
Asidosis
<7,35 () >26 (N/) >45 ()  atau penyakit paru
Respiratorik
obstruktif kronis
(COPD).
Alkalosis
>7,45 () <22 (N/) <35 () Saat nyeri atau cemas.
Respiratorik
OPPOSITE
Beri Tanda N atau A

TAK TERKOMPENSASI TERKOMPENSASI


TERKOMPENSASI SEBAGIAN (AAA) PENUH (NAA)
(AAN/ANA)
pH Abnormal (A) pH Abnormal (A) pH Normal (N)
PaCO2 Abnormal (A/N) PaCO2 Abnormal (A) PaCO2 Abnormal (A)
HCO3 Abnormal (A/N) HCO3 Abnormal (A) HCO3 Abnormal (A)
CONTOH SOAL

?
Langkah 1  Lihat pH :
pH 7,20 = asidosis (simpan dulu)

 pH 7,20 Langkah 2 dan 3  beri tanda panah (ROME), beri tanda


N/A (tentukan kompensasi) :
 PaCO2 37 mmHg
pH :  (A)
 HCO3 16 mEq/L PaCO2 : (N)
HCO3 :  (A)
(pH sejajar dengan HCO3 (metabolik) dan semua nilai
komponen ANA (tak terkompensasi)

Jawaban : Asidosis Metabolik tak Terkompensasi


CONTOH SOAL

?
Langkah 1  Lihat pH :
pH 7,55 = alkalosis (simpan dulu)

 pH 7,55 Langkah 2 dan 3  beri tanda panah (ROME), beri tanda


N/A (tentukan kompensasi) :
 PaCO2 21 mmHg
pH :  (A)
 HCO3 19 mEq/L PaCO2 :  (A)
HCO3 :  (A)
(pH bersebrangan dengan HCO3 (respiratorik) dan
semua nilai komponen AAA (terkompensasi sebagian)

Jawaban : Alkalosis Respiratorik Terkompensasi Sebagian


CONTOH SOAL

?
Langkah 1  Lihat pH :
pH 7,35 = asidosis (simpan dulu)

 pH 7,35 Langkah 2 dan 3  beri tanda panah (ROME), beri tanda


N/A (tentukan kompensasi) :
 PaCO2 31 mmHg
pH : (N)
 HCO3 18 mEq/L PaCO2 :  (A)
HCO3 :  (A)
(pH sejajar dengan HCO3 (metabolik) dan semua nilai
komponen NAA (terkompensasi penuh)

Jawaban : Asidosis Metabolik Terkompensasi Penuh


TERAPI OKSIGEN
DEFINISI

 Terapi yang diberikan pada pasien yang


mengalami hipoksemia,
 Tekanan parsial oksigen (PaO2) < 60mmHg
 SaO2 < 90%
Tujuan

 Untuk mengatasi hipoksemia


 Untuk mengurangi usaha bernapas
 Meringankan beban kerja miokard
Pembagian Terapi Oksigen

Low Flow High Flow


Sistem Sistem
1. Low Flow Sistem
Metode Konsentrasi Kecepatan Aliran
(Flow)
Oksigen
Low-Flow Nasal Kanul • 24 - 45% (rendah) 1-6 liter/menit.
Low-Concentration • Naik 4% setiap
kenaikan aliran 1
liter/mnt

Low-Flow Simple mask 40 - 60 % 6-10 L/menit


High-Concentration (sungkup sederhana)

Rebreathing mask (NRM) 60 - 80% 6-10 L/menit

Non-rebreathing mask (NRM) 80 - 100% 8-12 L/menit.


Low Flow Sistem

Nasal cannula Simple mask

Rebreathing Mask Non Rebreathing Mask


2. High Flow Sistem
No. Sistem Aliran Kecepatan FiO2
1. Ventury mask 4-8L 24-60%
2. High Flow Nasal Canul (HFNC) 30L 100%
Klinis Pemberian Terapi Oksigen

 Gangguan pernapasan berat


(RR>30x/menit)
 Hipoperfusi / syok (TD < 90
mmHg)
 Hipoksemia (SpO2 < 90%)
Alur Penentuan Pemberian Terapi Oksigen
Pada Pasien Covid-19

Protolol Tatalaksana Covid-19, April 2020)


Tahapan Terapi Oksigen

1. Bila ada indikasi, mulai berikan terapi oksigen dengan nasal kanul 5lpm
2. Untuk pasien kritis pertimbangkan pemberian dengan aliran yang lebih tinggi 10-15lpm dengan sungkup NRM/RM
3. Monitoring pemberian oksigen dengan menggunakan pulse oksimetri dan pemeriksaan status respirasi pasien
4. Lakukan pemeriksaan analisa gas darah
5. Titrasi pemberian oksigen bila mencapai target SpO2 >90% pada dewasa dan anak dan 92-95% pada ibu hamil
6. Kenali pasien yang gagal respon terhadap eskalasi terapi oksigen, pertimbankan penggunaan alat terapi oksigen lanjutan
(HFNC/NIV)
7. Monitoring respon pasien terhadap kegagalan pemberian terapi HFNC/NIV
8. Segera persiapkan tindakan Intubasi
HIGH FLOW NASAL CANUL (HFNC)

 Jika dibutuhkan, tenaga kesehatan harus menggunakan respirator (PAPR, N95)


 Dapat memberikan flow oksigen 30-60lpm
 Disertai pengatur kelembaban
 Untuk mengurangi aerosol, berikan mulai dari flow 30L dan maksimalkan FiO2
 Tahap awal berikan selama 1 jam kemudian evaluasi
 Jika pasien mengalami perbaikan dan mencapai kriteria ventilasi aman yang ditandai
dengan index ROX > 4,88 pada jam ke-2, 6 dan 12  pasien tidak membutuhkan
ventilasi invasif, sementara bila index rox < 3,85 menandakan risiko tinggi untuk
kebutuhan intubasi
 INDEX ROX (rasio of oxygen) = (SpO2 : FiO2) : RR
Non Invasif Ventilation (NIV)

 Jika dibutuhkan, tenaga kesehatan harus menggunakan respirator (PAPR, N95).


 Lakukan pemberian NIV selama 1 jam, kemudian lakukan evaluasi. Jika pasien mengalami perbaikan dan
mencapai kriteria ventilasi aman (volume tidal [VT] <8 ml/kg, tidak ada gejala kegagalan pernapasan atau
peningkatan FiO2/PEEP) maka lanjutkan ventilasi dan lakukan penilaian ulang 2 jam kemudian.
 Pada kasus ARDS berat, disarankan untuk dilakukan ventilasi invasif.
 Jangan gunakan NIV pada pasien dengan syok.
 Kombinasi Awake Prone Position + HFNC / NIV 2 jam 2 kali sehari dapat memperbaiki oksigenasi dan
mengurangi kebutuhan akan intubasi pada ARDS ringan hingga sedang. Hindari penggunaan strategi ini
pada ARDS berat
Kelebihan dan Kekurangan

 HFNC dan NIV dapat mengurangi kebutuhan intubasi dan ventilasi mekanik
 Diperlukan dalam kondisi jumlah ventilator terbatas
 HFNC dan NIV beresiko menghasilkan aerosol
 Petugas harus menggunakan APD level tinggi
Positioning Pasien untuk Memaksimalkan
Terapi Oksigen pada Pasien COVID 19
Kesimpulan

 Seorang perawat yang bertugas di area covid harus mampu melakukan penilaian kebutuhan oksigen pada
pasien dengan berbagai tingkat kebutuhan sesuai alurnya
 Kemampuan interpretasi AGD juga menjadi penting dalam tindakan kolaborasi dan juga monitoring
kebutuhan dan perkembangan pasien covid 19

Anda mungkin juga menyukai