Anda di halaman 1dari 29

BANTUAN HIDUP LANJUT (BHL)

RESUSITASI JANTUNG PARU


DALAM Tim (Code Blue
System)

OLEH : M. IRVAN FIRDAUS, S.KEP.,NS.


Tentang Saya
Muhammad Irvan Firdaus

• Bidang Organisasi DPP HIPGABI


• Tim Gugus Tugas COVID-19 DPP
HIPGABI

• D3 Keperawatan - Poltekkes Kemenkes Bandung


• S-1 Ners – FIK UI

• 2009 - 2010 :
RSU Mary Cileungsi Hijau
• 2009 – 2011 :
Industrial Clinic Service
• 2011 – ongoing
RSUP Persahabatan

0896 8875 9850 / 0813 8620 4502 irvanchester88@gmail.com


HENTI NAFAS DAN HENTI JANTUNG

HENTI NAFAS  NAFAS BERHENTI [APNEA]


HENTI JANTUNG  JANTUNG BERHENTI BERKONTRAKSI
DAN MEMOMPA DARAH.

Penyebab.
•Henti nafas  dapat primer masalah jalan nafas atau pernafasan.
•Henti jantung  dapat primer karena masalah kardiovaskuler.
•Banyak penyakit gawat yang secara sekunder menyebabkan
henti nafas dan atau henti jantung.

Sistim kardiovaskuler dan pernafasan selalu berinteraksi.


Gagal Nafas dapat terjadi akibat Gagal Jantung
Gagal Jantung dapat terjadi akibat Gagal Nafas
Sumbatanjalan
Sumbatan jalannafas
nafas

Pernafasantidak
Pernafasan tidakadekuat
adekuat

Rangsanganpernafasan
Rangsangan pernafasanturun
turun//hilang
hilang
[padadepresi
[pada depresiSSP]
SSP]
Henti
Henti
Nafas
Nafas Gangguanusaha
Gangguan usahapernafasan
pernafasan

Gangguanparu
Gangguan paru

Kelainanjantung
Kelainan jantung
••Iskhemia
Iskhemiamiokard
miokard
••Infark
Infarkmiokard
miokard
••Sengatan
Sengatanlistrik
listrik
VF/VT
VF/VT ••Obat-obatan
Obat-obatan[Quinidin,
[Quinidin,Phenothiazine,
Phenothiazine,
Erythromycine,anti
Erythromycine, antidepresan
depresantrisiklik,
trisiklik,
Digoxin]
Digoxin]
••Alkohol
Alkohol[juga
[jugaberhubungan
berhubungandengan
dengan
HENTI
HENTI kardiomiopati]
kardiomiopati]
JANTUNG
JANTUNG ••Asidosis
Asidosis
••Gangguan
Gangguanelektrolit
elektrolit[K,
[K,Mg,
Mg,Ca]
Ca]

Gagaljantung,
Gagal jantung,tamponade,
tamponade,ruptur,
ruptur,Miokarditis
Miokarditisdan
dan
kardiomiopatihipertropik.
kardiomiopati hipertropik.

••Asfiksia
Asfiksiakarena
karenasumbatan
sumbatanjalan
jalannafas/apnea.
nafas/apnea.
Kelainan
Kelainan ••Anoksia
Anoksiakarena
karenaedema
edemaparu,
paru,tercekik
tercekikdll
dll
Jantung
Jantung ••Kehilangan
Kehilangandarah
darahbanyak
banyakdandanakut[shock]
akut[shock]
sekunder
sekunder ••Hipoksemia
Hipoksemiaberat
beratdengan
dengananemia
anemia
••Hipotermia
Hipotermia
••Shock
Shockseptik
septikfase
faseakhir.
akhir.
Prinsip Basic Life Support 2005
1. Cek kesadaran
2. Panggil bantuan
Airway, Breathing , Circulation
3. Buka jalan nafas
4. Beri 2 nafas buatan, cek nadi karotis
4. CPR 30 kompresi (100x/menit): 2
nafas. Dalam 5 siklus
Prinsip Basic Life Support 2020
1. Cek kesadaran & Nadi
2. Panggil bantuan
Circulation, Airway, Breathing
3. CPR 30 kompresi (100-120x/minute)
4. Buka jalan nafas 2 MENIT / 5 siklus
5. Beri 2 nafas buatan
CIRCULATION (PIJAT
JANTUNG)
PENATALAKSANAAN AIRWAY
Membuka jalan napas dengan teknik Triple Airway Manuveur
(Head Tilt, Chin-lift, Jaw Thrust)

Head-tilt (Dorong kepala) Chin-lift

Head-tilt & Chin-lift Jaw Thrust


BREATHING INTERVENTION
BVM
BHL ??
BLS

ALS
Advance Life Support
Anda Skr Sebagai
Penolong di RS
1. Cek kesadaran &
Nadi
2.Panggil bantuan

ICU
ALGORITM
A AHA 2020
Tdk ada nadi/ tdk ada nafas

Aktifkan bel emergency

CPR
Beri oksigen 100% dg ambubag 10x/menit
Segera Lihat monitor jantung (quick look)

Irama Flat/ datar (asistol) Irama VF/ VT tanpa nadi

CPR 100x/menit DC Shock (defibrilator) 360 joule


Pasang IV akses CPR 100x/menit
Injeksi epinefrin 1mg tiap 3-5 menit Ulangi DC shock /2 menit jika VF/ VT
membandel
Pasang IV akses
Injeksi epinefrin 1mg tiap 3-5 menit
Irama Jantung Datar /
flat ( Asistole )

CPR

Irama Jantung VF / VT tanpa Nadi

Defib
DC Shock (Defibrilasi)

Direct Curent Shock Pada Ventrikel Fibrilasi, diberikan


energi 360 Joule (defib monofasik),
150-200 Joule (defib Bifasik). Pada anak 2-4 joule/kg BB
• Berikan jely pada kedua permukaan
pedal defibrilator secara merata
• Nyalakan defibrilator, putar energi
hingga 360 joule.
• Tekan pedal defibrilator dg kuat ke
kulit dada pasien, pedal (sternum) di
sternum, pedal (apeks) di apeks
jantung
• Tekan charge energi hingga energi
penuh
• Teriakkan ‘Stand Clear’ agar semua
orang tdk menyentuh pasien
• Tekan tombol pelepas energi di
kedua pedal secara bersamaan.
• Lihat dan evaluasi hasil irama
Apeks jantung pasien di monitor
Sternum
Code Blue Team System
• Adalah suatu sistem yang dirancang untuk digunakan
pada kejadian henti nafas dan henti jantung
(cardiopulmonary arrest)
• Tujuan :
- Memastikan pencapaian hasil yg terbaik bagi pasien
yg mengalami henti nafas henti jantung
- Memisahkan tanggung jawab dan pengelolaan pada
saat code blue.
Kebijakan code blue
• Tim code blue terdiri dari : Perawat UGD, Perawat ICU, Perawat yg
sdh mengikuti ACLS, dokter umum, dokter Anestesi, dokter Cardiologi
• Rumah Sakit memiliki bel emergency yang tersedia di semua ruangan
bila tjd kegawatdaruratan pada pasien dan non pasien. Bila jauh dari
bel emergency hrs punya saluran telp khusus misal 3333 utk
menyatakan kejadian emergency
• Staf klinik dan non klinik yg membantu wajib lulus BLS

Persiapan alat
1. Troli emergency yg lengkap dan siap pakai
2. Oksigen suplly dg flow meter yg siap pakai
3. Defibrilator, monitor, dan suction
4. Dokumen / form code blue
Tugas dan Tanggung Jawab
Orang pertama yg 1. Meminta pertolongan dg menekan bel emergency atau
menemukan klien telp emergency call
2. Memeriksa nadi carotis
Amankan lingkungan, 3. Membaringkan pasien posisi terlentang
CPR dan Airway 4. Mengamankan lingkungan dan berikan ruangan yg cukup
management luas utk memberi pertolongan
5. CPR jika nadi carotis tdk ada, 30 : 2 kecepatan 100x/m
(di UGD/ ICU CPR tdk ada jeda utk ventilasi)
6. Membersihkan jalan nafas
7. Melakukan head till chin lift
8. Memberi ventilasi nafas

Orang kedua yg datang di 1. Membawa troley emergency, suction, oksign supply yg


tempat kejadian terdekat
2. Memasang orofaring
3. Menyambungkan ambubag dg oksigen 10-12 LPM
4. Memberi ventilasi dg ambubag
5. Menyiapkan suction
Orang ketiga datang di tempat 1. Menyiapkan defibrilasi dg baik, memberi jelly,
kejadian dan DC shock jk indikasi
2. Memasang akses IV line dg NS atau RL
3. Menyiapkan dan memberikan obat emergency
sesuai indikasi

Tim ke empat mis dr anestesi 1. Mempertahankan C-A-B – Defibrilasi, dan


atau cardiologi intubasi
2. Memberikan order obat sesuai ACLS
3. Memutuskan apakah proses resusitasi
dilanjutkan atau dihentikan, dan menjelaskan
didepan keluarga
Orang Ke Lima/ PJ 1. Memastikan rekam medis/ dokumentasi tercatat
dg lengkap dan benar
2. Mempersiapkan pasien pindah ke ICU

Anda mungkin juga menyukai