Pelayanan visitasi, safari wukuf dan evakuasi tanazul (permenkes no.9 penyelenggaraan
PPIH dan TKHI)
Pelayanan vitasi
Pelayanan Jemaah haji sakit yang di rawat di RSAS saat operasional haji . Jemaah haji
sakit yang dirawat dikunjungi untuk dilakukan tindak lanjut terhadap kondisi
kesehatannya.
1
Saat visitasi berlangsung , Jemaah haji sakit diperhatikan kondisinya , termasuk tindakan
medis dan keperawatan lainnya.
Tim visitasi berasal dari KKHI dan tdd : dokter, perawat dan tenaga pendukung kesehatan
(TPK) yang membantu memberikan asupan gizi kepada Jemaah Haji yang sedang di rawat
1. Keadaan umum,
4. Persiapan evakuasi tanazul (tanazul adalah mutasi perpindahan satu kloter ke kloter
lain. Baik itu kloter yang lebih awal maupun kloter yang lebih akhir.Tanazul pertama
yaitu pemulangan lebih cepat untuk jamaah sakit. Namun, harus ada keterangan dari
dokter kloter dan tetap harus ada ketersediaan seat. Kedua tanazul untuk penggabungan
jamaah terpisah. Misalnya, pada waktu akan berangkat tetapi jamaah tersebut sakit di
embarkasi sehingga dia diberangkatkan pada kloter berikutnya.)
c. Pemberian nutrisi dilakukan sesuai dengan kondisi kesehatan dan memastikan asupan
nutrisi dikonsumsi oleh Jemaah sakit
d. Perencanaan pemulangan dilakukan pada Jemaah haji pasca dirawat inap
berkoordinasi dengan Konsulat Jenderal RI Jeddah
2
Pelayanan wukuf di arafah bagi Jemaah haji sakit di kkhi mekkah berdasarkan kriteria yang
sudah ditetapkan .
Jemaah yang akan disafari wukuf kan terlebih dahulu dilakukan seleksi sesuai kondisi
penyakitnya untuk menentukan Jemaah haji yang memenuhi kriteria safari wukuf.
Jemaah haji yang dinyatakantidak memenuhi kriteria akan dilaporkan kepada Kepala Daerah
Kerja Mekkah
Kriteria :
1. Kesadaran baik dengan tanda : a. ABC baik, b. GCS 15 c. kesadaan psikiatris baik
(memenuhi 3P ; memusatkan , mempertahankan dan mengalihkan perhatian) d.
kemampuan menilai ralita baik (tidak ada halusinasi dan waham)
2. Hemodinamik (sirkulasi) stabil . MAP paling rendah 65mmHg
3. Saturasi oksigen >89 dengan nasal kanul 2-3liter/mnt
4. Transportable yaitu pada saat pemindahan tidak memperberat kondisi fisik , tidak
berpotensi menimbulkan kecacatan atau mengancam keselamatan Jemaah haji sakit
5. Tidak mengidap pnyakit menular/tdk infeksius
6. Penyakit tidak dalam periode akut
7. Tidak dalam krisis hipertensi
Pelaksanaan safari wukuf menggunakan bus dan ambulans . dalam pelaksanaannya, setiap bus
akan didampingi oleh tenaga kesehatan dan pembimbing ibadah
Evakuasi Tanazul
Tanazul jamaah haji sakit adalah pemulangan Jemaah haji melalui kloter yang berbeda dengan
kloter keberangkatan karena alasan sakit dan memenuhi kriteria layak terbang.
Kriteria :
a. Kesadaran baik ditandai dengan ABC dalam keadaan baik
b. Hemodinamik (sirkulasi) stabil, MAP paling rendah 65mmHg
c. Saturasi oksigen > 92
d. Transportable yaitu pada saat Tanazul tidak memperberat kondisi fisik , tidak berpotensi
menimbulkan kecacatan atau mengancam keselamatan Jemaah haji sakit
e. Tidak mengidap pnyakit menular/tidak infeksius
f. Penyakit ; tidak dalam period akut
g. Tidak dalam krisis hipertnsi
Rukun Haji
3
Rukun haji adalah syarat wajib yang harus dilakukan saat menunaikan ibadah haji.
Rukun haji ada 6 yaitu
1. niat ihram Ihram berarti berniat untuk haji. Sebagaimana dalam salat, niat itu
diwajibkan. Begitu pula niat dalam haji maupun umrah. Perlu diperhatikan pula terkait
tempat dan waktu miqat yang akan berkaitan erat dengan wajib haji.
2. Wukuf jamaah berwukuf di Bukit Arafah yang waktunya terentang mulai dari waktu
zuhur tanggal 9 Zulhijjah sampai subuh tanggal 10 Zulhijjah. Jamaah bisa mengambil
waktu siang sampai setelah maghrib, ataupun malam harinya sampai jelang subuh.
3. Thawaf jamaah haji menuju Masjidil Haram, mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh
kali. Putaran ini dimulai dari sekiranya arah dari Hajar Aswad, dan Ka’bah berada di sisi
kiri badan jamaah haji. Kegiatan tersebut adalah thawaf.
4. sa’I jamaah melaksanakan sa’i dari bukit Shafa dan Marwah. Dimulai dari bukit
Shafa, kemudian berjalan sampai tujuh kali perjalanan hingga berakhir di bukit Marwah
5. tahallul tahallul, yaitu mencukur rambut kepala setelah seluruh rangkaian haji selesai.
Waktunya sekurang-kurangnya adalah setelah lewat tanggal 10 Zulhijjah
6. tertib.--> Pelaksanaan lima hal tersebut harus dilakukan secara tertib yang berarti
berurutan. Rukun terakhir ini penting karena jika tidak dilaksanakan secara tertib, maka
ibadah hajinya dinyatakan tidak sah.
Wajib Haji
Berbeda dengan rukun haji, jika salah satu wajib haji ditinggalkan maka seseorang yang
meninggalkannya dapat menggantinya dengan dam. Sementara hajinya tetap sah.
فصل واجبات الحج وهي ما يصح بدونها وكذا االثم إن لم يعذر
Pasal mengenai wajib haji. Wajib haji adalah sejumlah hal yang mana haji itu tetap sah
tanpanya, tetapi dosa bila wajib haji ditinggalkan tanpa uzur.
4
(Lihat Syekh Said bin Muhammad Ba’asyin, Buysral Karim, [Beirut, Darul Fikr: 2012 M/1433-
1434 H], juz II, halaman 539).
Perbedaan tiga hal tersebut perlu dipahami dengan baik agar pelaksaan ibadah haji dapat
dilaksanakan dengan optimal dan sesuai dengan syari’at Islam.
5
6
7
8
9