1. Dasar Hukum
2. Tujuan
3. Sasaran
4. Permasalahan Kesehatan Haji
5. Dasar Istithaah Kesehatan Jemaah Haji
6. Rencana peberangkatan & pemulangan jemaah haji
7. Penetepan Istithaah Kesehatan Jemaah Haji
DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor: 13 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan
Ibdah Haji
2. Undang Undang No. 2 Tahun 1962 Tentang Karantina Udara
3. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
4. Undang-Undang No.23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah
5. Permenkes No.62 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Kesehatan Haji.
6. MOU Menkes dengan Menag Tentang Peningkatan Kualitas Penyeleng-
garaan Haji di Bidang Kesehatan
DASAR HUKUM
UU NO.13 TH 2008
7 6 September 15 Dzulhijjah Awal pemulangan jemaah haji gelombang I dari Jeddah ke tanah air
9 20 September 29 Dzulhijjah Akhir pemulangan jemaah haji gelombang II dari Jeddah ke tanah air
10 21 September 1 Muharram Awal pemulangan jemaah haji gelombang II dari Madinah ke tanah air
11 5 Oktober 12 Muharram Akhir pemulangan jemaah haji gelombang II dari Madinah ke tanah air
13
SITUASI PADA SAAT PELAKSANAAN IBADAHHAJI
TEMPAT HANYA
DI ARAB SAUDI
KONDISI JAMAAH :
RISTI
PELAYANAN
PEMONDOKAN TRANSPORTASI KATERING DLL
KESEHATAN
BATASAN PENGERTIAN (UU 36 Tahun 2009)
Setiap upaya pembangunan harus dilandasi dengan wawasan kesehatan
dalam arti pembangunan nasional harus memperhatikan kesehatan
masyarakat dan merupakan tanggung jawab semua pihak baik Pemerintah
maupun masyarakat
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomis.
Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan,
mempertahankan, dan memajukan kesehatan yang setinggi-tingginya.
Pelayanan kesehatan perseorangan ditujukan untuk menyembuhkan
penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan dan keluarga;
sedangkan Pelayanan kesehatan masyarakat ditujukan untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit suatu kelompok
dan masyarakat.
LAHIRNYA PERMENKES NO.15 TAHUN 2016
1. Bukan untuk membatasi orang yang mau berangkat haji dr Aspek Kes
2. Untuk menyiapkan Kes. CJH agar Istithaah Kesehatan
3. Karena Istithaah Kesehatan merupakan bagian dari syarat Haji
4. Yang tidak Istithaah agar menyadari dan perlu pembinaan serta TL
5. Syarat Menunaikan Haji ada 5:
a. Beragama Islam
b. Baligh (Desawa)
c. Aqil (Berakal)
d. Merdeka
5. Istihaah (mampu)
Dasar Istithaah Dalam Ibadah Haji
HAJI MABRUR
ISTITHAAH
TERBITNYA KEBIJAKAN DAN REGULASI TERKAIT PEMBINAAN
PMK No 15 Tahun 2016 Tentang Istithaah Kesehatan
Surat Edaran Mendagri No. 450/1861/SJ
Nota Diplomatik Arab Saudi No. 8/8/281683, Revisi Permenkes 442
Jasmaniyah, Amaliyah, dan Ubudiyah
Jasmani, Rohani, Ekonomi, dan Keamanan
Aspek kesehatan laik ibadah: Bebas CEDERA, SEHAT dan BUGAR
Istithaah Kesehatan Jemaah Haji adalah kemampuan Jemaah Haji dari aspek kesehatan
yang meliputi fisik dan mental yang terukur dengan pemeriksaan kes yang dapat
dipertanggungjawabkan sehingga Jemaah Haji dapat menjalankan ibadahnya sesuai
tuntunan Agama Islam.
Harus dilakukan pemeriksaan kesehatan dan pembinaan kesehatan terhadap Jemaah haji
sehingga mencapai Istithaah Kesehatan Haji
Persiapan
Mencapai
Istithaah
Kesehatan
Jamaah Haji
PEMERIKSAAN KESEHATAN PERTAMA
28
PEMERIKSAAN KESEHATAN KETIGA
Jemaah Haji yang masuk kriteria ini wajib berperan aktif dalam
kegiatan promotif dan preventif
2. Memenuhi Syarat Istithaah Kesehatan Haji
dengan pendampingan
2. REKKRUTMEN PETUGAS TKHI LEBIH AWAL AGAR SETELAH PENETAPAN BISA IKUT
MELAKUKAN PEMBINAAN JEMAAH HAJI DI PUSKES, DINKES
B. PERSYARATAN PENDAFTAR
Ada 10 : Beraga Islam, Usia minimal 12 tahun, KTP/ bukti identitas lain, KK, Akte
kelahiran/ kutipan akta nikah, tabungan atas nama ybs, Pas Foto berwarna 3 x 4.
43