Anda di halaman 1dari 7

KISI – KISI TEST POTENSI TKHI

1. Istihoah Haji (UU no 15 tahun 2016)


a. Tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan haji untuk sementara.
Jemaah haji yang ditetapkan tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan haji untuk sementara
adalah jemaah haji dengan:
1) Tidak memiliki sertifikat vaksinasi internasional yang sah. Artinya jemaah haji yang
belum dilakukan penyuntikan vaksinasi meningitis meningokokus.
2) Menderita penyakit tertentu yang berpeluang sembuh, antara lain tuberculosis sputum STA
positif, tuberculosis multidrug resisten, diabetes melitus tidak terkontrol, hipertiroid, HIV-
AIDS dengan diare kronik, stroke akut, perdarahan saluran cerna, dan anemia gravis.
3) Suspek dan/atau confirm penyakit menular yang berpotensi wabah.
4) Psikosis akut
5) Fraktur tungkai yang membutuhkan immobilisasi.
6) Fraktur tulang belakang tanpa komplikasi neurologis.
7) Hamil yang dlprediksi usia kehamilannya pada saat keberangkatan kurang dari 14 minggu
atau lebih dari 26 minggu.

b. Tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan haji.


Jemaah haji ya'ng tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan merupakan jemaah haji dengan
kriteria:
1) Kondisi klinis yang dapat mengancam jiwa, antara lain penyakit paru obstruksi kronis
(PPOK) derajat IV, gagal jantung stadium IV, gagal ginjal kronik stadium IV dengan
peritoneal dialysis/hemodialysis regular, AIDS stadium IV dengan infeksi opportunistik,
stroke hemoragik luas.
2) Gangguan jiwa berat antara lain skizofrenia berat, dimensia berat, dan retardasi mental
berat.
3) Jemaah haji dengan penyakit yang sulit diharapkan kesembuhannya, antara lain keganasan
stadium akhir, totally drug resistance tuberculosis. sirosis dan hepatoma dekompensata.

2. Penyelenggaraan haji (UU no 13 tahun 2008 & PP no 79 th 2012)

3. Pengertian istilah – istilah (permenkes 62 tahun 2016)


a. Jemaah Haji adalah Warga Negara Indonesia, beragama Islam dan telah mendaftarkan diri
untuk menunaikan ibadah haji sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
b. Penyelenggaraan Kesehatan Haji adalah rangkaian kegiatan yang meliputi pembinaan,
pelayanan, dan perlindungan kesehatan dalam penyelenggaraan ibadah haji.
c. Pembinaan Kesehatan Haji adalah upaya kesehatan dalam bentuk promotif dan
preventif, dilakukan kepada perorangan atau kelompok Jemaah Haji pada seluruh tahap
penyelenggaraan ibadah haji.
d. Pelayanan Kesehatan Haji adalah upaya kesehatan dalam bentuk kuratif dan rehabilitatif,
dilakukan kepada Jemaah Haji pada seluruh tahap penyelenggaraan ibadah haji.
e. Perlindungan Kesehatan Haji adalah upaya kesehatan dalam bentuk tanggap cepat dan
perlindungan spesifik untuk melindungi keselamatan Jemaah Haji pada seluruh tahapan
penyelenggaraan ibadah haji.
f. Embarkasi adalah tempat pemberangkatan dan keberangkatan Jemaah Haji yang ditetapkan
oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama.
g. Debarkasi adalah tempat kedatangan Jemaah Haji dari Arab Saudi yang ditetapkan oleh
Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama.
h. Sistem Informasi Kesehatan Haji adalah rangkaian kegiatan pengelolaan data dan
informasi Penyelenggaraan Kesehatan Haji.
i. Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan yang selanjutnya disebut
Siskohatkes adalah satuan rangkaian komponen perangkat keras dan perangkat lunak yang
berguna untuk kegiatan pengelolaan data kesehatan Jemaah Haji.
j. Rumah Sakit Rujukan adalah rumah sakit yang ditetapkan menjadi tempat perawatan dan
tindakan medis lanjutan terhadap kasus medis tertentu.
k. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Bidang Kesehatan yang selanjutnya disebut
sebagai BPJS Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan
program Jaminan Kesehatan.
l. Istithaah Kesehatan Jemaah Haji adalah kemampuan Jemaah Haji dari aspek kesehatan
yang meliputi fisik dan mental yang terukur dengan pemeriksaan yang dapat
dipertanggungjawabkan sehingga jemaah haji dapat menjalankan ibadahnya sesuai
tuntunan agama Islam.
m. Tim Kesehatan Haji Indonesia yang selanjutnya disingkat TKHI adalah tim kesehatan
yang bertugas memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kesehatan bagi Jemaah
Haji di kelompok terbang.
n. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi Bidang Kesehatan yang selanjutnya
disebut PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan adalah tenaga kesehatan yang ditugaskan
melakukan pembinaan, pelayanan dan perlindungan kesehatan jemaah haji di sektor, daerah
kerja yang ditetapkan serta Klinik Kesehatan Haji Indonesia.
o. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi/Debarkasi yang selanjutnya disingkat
PPIH Embarkasi/Debarkasi bidang Kesehatan adalah tenaga kesehatan yang ditugaskan
melakukan pembinaan, pelayanan dan perlindungan kesehatan Jemaah Haji di
Embarkasi/Debarkasi.
p. Tenaga Pendukung Kesehatan adalah tenaga pendukung penyelenggara kesehatan haji di
Arab Saudi.
q. Penyelenggara Ibadah Haji Khusus yang selanjutnya disingkat PIHK adalah biro
perjalanan yang telah mendapat izin untuk menyelenggarakan ibadah haji khusus.
r. Dokter PIHK adalah Dokter yang memberikan pelayanan kesehatan bagi Jemaah Haji
PIHK.
s. Manasik Kesehatan adalah proses pemberian informasi atau penyuluhan yang bersifat
promotif dan preventif kepada Jemaah Haji yang dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah
daerah dan/atau dengan melibatkan peran serta masyarakat.
t. Kelompok Terbang yang selanjutnya disebut Kloter adalah sejumlah Jemaah Haji yang
dikelompokkan berdasarkan kelompok penerbangan melalui Embarkasi/Debarkasi tertentu.
u. Sektor adalah satuan lokasi yang terdiri dari beberapa pondokan Jemaah Haji di Arab Saudi.
v. Klinik Kesehatan Haji Indonesia yang selanjutnya disingkat KKHI adalah klinik
kesehatan yang disediakan untuk pelayanan kesehatan Jemaah Haji Indonesia di Arab Saudi.
w. Pos Kesehatan Satelit adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang dibentuk dalam rangka
mempermudah aksesibilitas pelayanan kesehatan bagi Jemaah Haji Indonesia di Arab Saudi.
x. Evakuasi Jemaah Haji adalah kegiatan pemindahan Jemaah Haji sakit dari satu lokasi ke
lokasi lainnya sesuai proses penyelenggaraan ibadah haji.
y. Muassasah adalah organisasi yang bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan
akomodasi, transportasi, pelayanan umum dan pelayanan kesehatan bagi Jemaah Haji di Arab
Saudi.
z. Safari Wukuf adalah proses perjalanan Jemaah Haji sakit pada saat prosesi wukuf
berlangsung.
aa. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.

4. SOP dalam perjalanan


a. Melakukan penyuluhan kesehatan jemaah haji selama di pesawat antara lain mengingatkan
untuk minum sesering mungkin jangan sampai menunggu haus, penggunaan
toilet,menggunakan air dll.
b. Melakukan senam peregangan di pesawat per 4 jam.
c. Metode pengukuran kebugaran dapat dilakukan dengan metode Rockport atau six minutes
walking test
berbagi tips agar calon jamaah haji nyaman dan aman di pesawat.
d. Buat tempat duduk senyaman mungkin. Bawa barang bawaan secukupnya saja ke kabin
pesawat.
e. Gunakan waktu tidur secara cukup dan cermat. Jangan berlebihan karena akan
berpengaruh terhadap kebugaran tubuh.
f. Hindari minuman berkafein, cukup mengkonsumsi air putih, jus buah, dan makanan
secukupnya selama di pesawat. Minuman berkafein dikhawatirkan dapat meningkatkan rasa
cemas. Makanan yang diberikan pramugari, agar langsung dimakan dan dihabiskan, jangan
ditunda-tunda dan tidak dihabiskan.
g. Gunakan selalu sabuk pengaman selama di dalam pesawat, baik dalam keadaan duduk
maupun tidur.
h. Gerakan kaki setiap 2-3 jam duduk agar tidak kaku dan menghindari resiko DVT (Deep
Vein Trombosis) tersumbatnya pembuluh darah vena akibat lepasnya bekuan-bekuan dinding
pembuluh darah.
i. Untuk mengurangi resiko nyeri pada telinga akibat perbedaan tekanan udara, buka mulut
waktu pesawat akan naik dan turun. Permen yang dibagikan pramugari sangat berguna dengan
tujuan mulut mengunyah dan terbuka waktu pesawat akan naik dan turun, sehingga diharapkan
risiko telinga sakit akan berkurang.
j. Jangan menahan keinginan buang air kecil selama di pesawat. Jika belum tahu cara
menggunakan toilet di pesawat, tanyakan kepada awak kabin. Menahan buang air kecil selama
penerbangan akan beresiko bagi kesehatan.
k. Jangan lupa berdoa untuk keselamatan semua dan ikuti semua arahan awak kabin pesawat

5. Kriteria Safari Wukuf


Adapun kriteria Safari Wukuf adalah,
a. Kesadaran baik
1) Airway, breathing, circulation baik
2) Glasgow coma scale (GCS) = 15
3) kesadaran psychiatrist baik (3P, Memuaskan, mempertahankan, dan mengalihkan
perhatian)
4) kemampuan menilai realita baik (tidak ada halusinasi waham)
b. Hemodinamik (sirkulasi) stabil, mean arterial pressure (MAP) paling rendah 65 mmHg
c. Saturasi oksigen lebih dari 89 dengan nasal kanula 2 3 liter per menit
d. Transportable. Saat pemindahan tidak memperberat kondisi fisik, berpotensi menimbulkan
kecacatan atau mengancam keselamatan jemaah haji sakit
e. Tidak menular / tidak infeksius
f. Penyakit tidak dalam periode akut
g. Tidak dalam krisis hipertensi

6. Manasik Haji
Semua kegiatan promotif dan preventif dalam penyelenggaraan kesehatan haji dikemas dalam
Manasik Kesehatan Haji yang TSM (Terstruktur, Sistematis dan Masif),
"Terstruktur artinya terstruktur dari tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten hingga Puskesmas.
Sistematis artinya akan ada modul, kurikulum, metode, jadwal dan trainernya. Sedangkan Masif
artinya secara luas dilakukan dari Aceh hingga Papua," kata Budi menambahkan.

7. APD
APD dengan lengkap, demi kesehatan dan kenyamanannya dalam beribadah. Gunakan payung
atau penutup kepala agar terhindar dari panasnya sengatan matahari yang dapat mengakibatkan heat
stroke. Kacamata hitam berguna untuk mengurangi silau dan iritasi mata karena pancaran sinar
matahari dan debu. Masker bermanfaat untuk meminimalisir masuknya debu, bakteri atau virus
ke dalam tubuh.

Selanjutnya, botol semprotan air. Botol ini fungsinya dua. Untuk memenuhi kebutuhan air
minum dan untuk menyegarkan wajah dan bagian tubuh kita yang terbuka (leher, tengkuk)
setelah sekian lama terpapar suhu panas. Terakhir ialah alas kaki. Pakai selalu sandal atau
sepatu saat keluar hotel/pondokan agar kaki tidak luka atau melepuh. Simpan alas kaki dalam
kantong atau tas gendong supaya tidak terlupa atau hilang. “Kemenkes tidak henti-hentinya
meminta jemaah haji menggunakan payung, masker dan sering minum,” terang Dr. dr. Eka Jusup
Singka, MSc, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes.

8. Pembinaan terpadu Jemaah haji merupakan kegiatan yang menyatukan kegiatan pemeriksaan
kesehatan (tekanan darah, gula darah sewaktu, dan kolesterol), pengukuran kebugaran jasmani
dengan menggunakan metode Rockport Walking Test atau Six Minute Walking Test, dan/atau
latihan fisik lain (senam, dll), serta penyuluhan kesehatan haji yang melibatkan unsur lintas
program dan lintas sektor. Sebelum dilakukan pengukuran kebugaran jasmani, seluruh jemaah haji
akan dicek apakah dapat mengikuti proses pengukuran kebugaran jasmani tersebut dengan
menggunakan kuesioner PAR-Q and You. Sebagai pertimbangan, proses pengukuran kebugaran
jasmani dapat dilihat pada bagan alur skrining pengukuran kebugaran jasmani dengan Par-Q

9. Berikut ini ada beberapa macam-macam tawaf yang sering dilakukan oleh jamaah haji dan
umroh, diantaranya:
Tawaf Qudum
Macam-macam tawaf adalah tawaf qudum. Tawaf Qudum adalah penghormatan kepada Baitullah.
Bagi jamaah yang melakukan haji ifrad atau qiran, hukum tawaf qudum adalah sunat, dilaksanakan di
hari pertama kedatangannya di Mekkah. Bagi jamaah haji yang melakukan haji tamattu tidak
disunahkan melakukan tawaf qudum karena tawaf qudum yang ia lakukan sudah termasuk di dalam
tawaf umroh.
Tawaf Ifadhah
Macam-macam tawaf yang selanjutnya adalah tawaf ifadhah. Tawaf ifadhah merupakan tawaf
yang menjadi rukun haji dan dilakukan bagi mereka yang telah pulang dari Wukuf di Arafah. Tawaf
ini juga dinamakan sebagai tawaf rukun umrah. Bagi orang yang belum melakukan Tawaf Ifadah,
hajinya dianggap belum selesai. Oleh sebab itu, meski hamaah sedang sakit, mereka tetap harus
melakukan Tawaf Ifadah dengan ditandu. 
Tawaf Sunah
Macam-macam tawaf yang berikutnya adalah tawaf sunnah. Tawaf sunnah merupakan tawaf yang
dilakukan semata-mata mencari ridha Allah pada waktu kapanpun. Tawaf ini adalah tawaf yang
dikerjakan dalam setiap kesempatan masuk ke Masjidil Haram dan tidak diikuti dengan sa’i
Tawaf Tahiyyat
Macam-macam tawaf yang lainnya adalah tawaf tahiyyat. Tawaf tahiyyat merupakan tawaf sunah
yang lazim dilakukan saat memasuki Masjidl Haram.
Tawaf Nazar
Macam-macam tawaf yang berikutnya adalah tawaf nazar. Tawaf nazar merupakan tawaf untuk
memenuhi nazar (janji). Tawaf nazar hukumnya  wajib dikerjakan dan waktunya kapan saja.
Tawaf Wada'
Macam-macam tawaf yang lainnya adalah tawaf wada’. Tawaf wada’ merupakan tawaf "selamat
tinggal" yang dilakukan sebelum meninggalkan kota Mekkah sebagai tanda penghormatan dan
memuliakan Baitullah.
Menurut Imam Abu Hanifah,  Imam Syafi’i, Imam  Ahmad, dan  kebanyakan  ulama,  hukum
tawaf wada’ adalah wajib bagi jamaah haji yang akan meninggalkan  Makkah. Jamaah yang
meninggalkan tawaf wada’ dikenakan dam satu ekor kambing berdasarkan hadis Riwayat Bukhari
Muslim  bahwa Nabi  SAW  memberikan rukhsah  (keringanan)  kepada perempuan yang haid untuk
tidak tawāf wada’. Berdasar  hadist  ini disimpulkan  bahwa  hukum tawaf wada’ adalah wajib sebab
rukhsah hanya berlaku dalam hal yang  wajib.
Perempuan yang haid  atau nifas tidak diwajibkan melakukan tawaf wada’. Penghormatan kepada
Baitullah cukup dilakukan dengan berdoa di depan pintu  gerbang Masjid al-h}arām.  Menurut
pendapat Imam Malik, Dawud, dan Ibnu Mundzir, hukum tawaf wada’ adalah sunah. Seseorang yang
tidak mengerjakan tawaf wada’  tidak diharuskan membayar  dam. Menurut  Imam  Malik,  orang 
sakit atau użur dapat mengikuti pendapat ini.

10. manuver Valsava cara yang paling baik, atau kita menelan ludah, kemudian di beberapa
penerbangan dikasih permen, itu tujuannya supaya kita mengunyah," kata Wawan. Tujuannya dari
mengunyah tersebut adalah agar saluran eustachi di dalam telinga terbuka. "Namun kalau tidak bisa
juga sebaiknya melakukan manuver Valsava

11. BAHASA ARAB


Kamu : antum
Saya : ana
Pimpinan : muridun
Laki-laki : Rijalun
Perempuan : imroatun
Kantor haji : maktabun hajja
Apoteker : shadaliyatun
Dokter : tabibun
Rumah sakit : mustasyifa
Jalan : thariqun
Terminal bus : mahattatun
Haji : hajja
Surga : jannah
Asrama haji : tsuknatun hajja
Alamat : unwaanun
Kami : nahnu
Wafat : tuwuffiya
Sakit : maridun
Sehat : shihatun
Karantina : mahjarun

12. s
13.

Anda mungkin juga menyukai