Anda di halaman 1dari 79

KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM

PELAYANAN KESEHATAN HAJI


Dr. YAN BANI LUZA P.W, MKM, CH, CHt, CHI, CTNLP, CCS
DR. RUDI BASTAMAN Skep,MKM, CH, CHt, CNLP
Dr. YAN BANI LUZA P.W, MKM, CH, CHt, CHI, CTNLP. CCS
DOKTER UMUM
PUBLIC HEALTH PRACTITIONER
WIDYAISWARA BBPK CILOTO
HYPNOTHERAPIST / HYPNOSLIMMING INSTRUCTUR
NLP TRAINER
SOFTSKILL TRAINER
TRAINING DESIGNER
SPRITUAL HYPNOMOTIVATOR
EFT PRACTITIONER
TPPK(TENAGA PELATIH PROGRAM KESEHATAN) TRAINER
0856 7628 003
yanbaniluza@gmail.com
HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti mata pelatihan ini,
peserta mampu menerapkan komunikasi
persuasif dalam pelayanan kesehatan haji
INDIKATOR HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu:

Menjelaskan komunikasi persuasif

Menerapkan sikap positif pada Jemaah haji


dalam pelayanan kesehatan Jemaah haji di kloter

Mempraktikkan teknik mendengar yang baik


terhadap Jemaah haji

Melakukan umpan balik secara persuasif pada


Jemaah haji

Menerapkan softskill komunikasi persuasif dalam


pelayan kesehatan haji di kloter
KOMUNIKASI
PERSUASIF
PENDAHULUAN
WHY?
KOMUNIKASI
PERSUASIF PENTING
❑ Tidak ada tindakan tanpa komunikasi
❑ Dengan komunikasi tujuan bisa tercapai
❑ Dengan komunikasi masalah bisa teratasi
I. KOMUNIKASI
PERSUASIF

a. Konsep komunikasi persuasif


b. Komunikasi verbal
c. Komunikasi non verbal
KOMUNIKASI → Proses penyampaian informasi yang melibatkan
unsur komunikator, media, dan komunikan
KOMUNIKASI Komunikasi dengan tujuan adanya perubahan
PERSUASIF → perilaku, keyakinan, dan sikap yang lebih mantap
seolah-olah perubahan tersebut bukan atas
kehendak komunikator akan tetapi justru atas
kehendak komunikan sendiri
a. KONSEP
KOMUNIKASI
PERSUASIF
Ketika melakukan persuasi, perhatian
kita dapat terpusat pada upaya
mengubah atau memperkuat sikap
atau kepercayaan sasaran persuasi,
atau pada upaya mengajak mereka
untuk bertindak dengan cara tertentu.
3 konsep komunikasi persuasif:
1. Sikap
2. Kepercayaan
3. Perilaku
Informasi dapat dikatakan baik jika memiliki kriteria
dan karakteristik sebagai berikut:

1. Information must be pertinent


2. Information must be accurate
3. Information must be timely
4. Relevan
5. Nilai Informasi
CIRI-CIRI
INFORMASI BERKUALITAS
(Mc. Leod, 2010)

❑ Akurat (keadaan sebenarnya)


❑ Relevan (sesuai kebutuhan)
❑ Tepat waktu (saat diperlukan)
❑ Lengkap (utuh menyeluruh)
PENTING
DIKETAHUI
Saat komunikasi dengan Jemaah Haji
1. Mitra bicara (usia, tingkat pendidikan, penalaran, jenis kelamin, dan
karakter lainnya)
2. Tujuan (untuk apa? Manfaatnya apa?)
3. Konteks (tema, situasi, dan kondisi yang melatarbelakangi atau
bahkan dapat mempengaruhi pola pikir dan cara pandang
seseorang)
4. Kultur (kebiasaan, adat, budaya, tata krama,dsb)
5. Bahasa (jenis, bentuk, cara bertutur, dsb)
TEKNIK MEMBACA
FIKIRAN
1. POLA NAFAS
2. GERAK-GERIK
3. GESTURE / BODY
LANGUAGE
4. BAHASA BERSALAMAN
5. GERAKAN BOLA MATA
Eye Accessing Cues
Bola mata melirik ke bawah
menandakan kalau lawan
bicara sedang patuh atas apa
yang kita bicarakan.

Atau bisa juga dia sudah


bosan dengan topik
pembicaraan kita.
Mata melirik lurus ke bawah
Lawan bicara sedang berpikir
sesuatu yang perah dialaminya
dulu ketika kita menanyakan
sesuatu padanya.

Misalnya saja kita


menanyakan bagaimana
perasaan dia ketika putus
cinta? Maka matanya
cenderung melirik ke kanan
Mata melirik ke kanan bawah
bawah.
Bola mata melirik ke kiri
bawah mengisyaratkan
seseorang yang sedang
mencoba menimbang satu
pilihan penting.

Dia akan berpikir tentang


risiko yang akan dihadapinya
jika mengambil suatu
Mata melirik ke kiri bawah
keputusan A dan keputusan B.
Ketika lawan bicara menggerakan
matanya ke kiri atas, kemungkinan
besar dia sedang mengingat sesuatu
dari masa lalu (yang pernah
dialaminya) yang berkaitan dengan
pertanyaan yang kita utarakan.

Gerakan mata ke kiri atas memang


cenderung berkaitan dengan memori
di otak.
Mata melirik ke kiri atas
Gerakan mata yang satu ini erat
kaitannya dengan imajinasi.
Ketika kita menanyakan sesuatu
soal pemecahan masalah, lawan
bicara kita cenderung
menggerakan bola matanya ke
kanan atas. Dia akan
menggunakan imajinasinya untuk
menemukan solusi suatu
Mata melirik ke kanan atas
permasalahan.
Bola mata melirik lurus ke
atas artinya lawan bicara kita
sedang berpikir terkait
pembicaraan yang kita
utarakan.

Atau bisa jadi ia sudah malas


mendengarkan pembicaraan
Mata melirik lurus ke atas
kita.
Ketika lawan bicara
menggerakan bola matanya ke
kanan atau kiri, kemungkinan
besar dia merasa malu
berhadapan dengan kita.

Atau bisa juga ia sedang tidak


ingin berbicara dengan kamu
dan ingin segera menghindar Mata melirik ke tengah kanan
dari kita. atau tengah kiri
CONTOH
CONTOH
b. KOMUNIKASI
VERBAL
DEFINISI :
Komunikasi verbal (verbal
communication) adalah bentuk
komunikasi yang disampaikan
komunikator (pemberi pesan)
berupa rangkaian kata-kata/
kalimat kepada komunikan
(penerima pesan), dengan cara
tertulis (written) atau lisan (oral).
Keberhasilan komunikasi verbal
(Mechribian dan Ferris)

a. 55% ditentukan 7%
oleh bahasa tubuh
(postur, isyarat,
kontak mata). 38%
b. 38% ditentukan
oleh nada suara
(cara bertutur, Aspek
Komunikasi
dialeg, intonansi).
Efektif
c. 7 % saja yang 55%
ditentukan oleh kata-
kata

Kata-kata Bahasa Tubuh Nada-Suara


KATA-KATA
Jelas, Sederhana,
mudah dimengerti
& Indah
INTONASI
Suara tinggi-rendah, tegas,
diayun, diperlambat, berhenti
sejenak
BAHASA TUBUH
Gerakan tangan & gerakan kaki
MIMIK WAJAH
Ekpresi wajah senyum,
ceria, semangat, bahagia,
kontak mata
c. KOMUNIKASI
NON VERBAL

Komunikasi non verbal, orang


bisa mengambil suatu
kesimpulan terkait berbagai
macam perasaan orang, baik
rasa senang, benci, cinta, kangen
dan berbagai macam perasaan
lainnya.
KOMUNIKASI
NON VERBAL
bahasa isyarat,
Bentuk komunikasi non verbal sendiri di antaranya adalah,

ekspresi wajah, sandi, simbol-simbol, pakaian


seragam
CONTOH
KOMUNIKASI
NON VERBAL

 Sentuhan
 Gerakan tubuh
 Vokalik
 Kronemik
BEBERAPA TEKNIK
UNTUK MEMPERKUAT
KOMUNIKASI NON
VERBAL

1. Repetition (Pengulangan)
2. Contradiction (Berlawanan)
3. Substitution (Pengganti)
4. Complementing (Tambahan)
5. Accenting (Penekanan)
PENUGASAN: DISKUSI KELOMPOK
PESERTA DIBAGI MENJADI 3 (TIGA) KELOMPOK MASING-MASING KELOMPOK
MENENTUKAN KETUA DAN SEKRETARIS KELOMPOK
SETIAP KELOMPOK MENDISKUSIKAN HAL-HAL SEBAGAI BERIKUT:
KELOMPOK 1 : JELASKAN YANG DIMAKSUD DENGAN KOMUNIKASI PERSUASIF
DAN BERIKAN CONTOHNYA DALAM PELAYANAN KESEHATAN HAJI.
KELOMPOK 2 : JELASKAN KEBERHASILAN KOMUNIKASI VERBAL MENURUT
(MECHRIBIAN DAN FERRIS) DAN BERIKAN CONTOHNYA DALAM PELAYANAN
KESEHATAN HAJI.
KELOMPOK 3 : JELASKAN TEKNIK UNTUK MEMPERKUAT KOMUNIKASI NON
VERBAL DAN BERIKAN CONTOHNYA DALAM PELAYANAN KESEHATAN HAJI.
Selesai diskusi, perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi
Waktu diskusi 10 menit, presentasi 5 menit/kelompok, penguatan fasilitator 5 menit (30
menit) 39
II. Sikap positif pada Jemaah haji
KOMUNIKASI
a. MENGENAL DIRI SENDIRI
b. MENGENAL JEMAAH HAJI
c. MENGENAL PEKERJAAN SEBAGAI TKH
Menjaga sikap positif dari diri kita selama
melakukan komunikasi dengan orang lain tentunya
harus kita lakukan seoptimal mungkin agar terjadi
komunikasi yang baik dan efektif antara
kita dengan orang lain
PARADIGMA AGAR INTERAKSI DENGAN
ORANG LAIN BISA BERJALAN SECARA EFEKTIF
Dr. Patricia Paton 1. Mengenal diri sendiri
2. Mengenal orang lain/Jemaah Haji
3. Mengenal tugas/pekerjaan sebagai TKH
Faktor- Faktor yang dapat mengubah
sikap, perilaku, dan pendapat sasaran

1. Kejelasan tujuan
2. Memikirkan secara cermat orang yang dihadapi
3. Memilih strategi komunikasi yang tepat
a. MENGENAL DIRI SENDIRI
KOMUNIKASI
Menjaga sikap positif dari diri kita selama melakukan komunikasi
dengan orang lain tentunya harus kita lakukan seoptimal
mungkin agar terjadi komunikasi yang baik dan efektif antara kita
dengan orang lain
HAL POSITIF
X
HAL NEGATIF
DIRI KITA
KOMUNIKASI
Johari Window adalah teknik yang ditemukan oleh dua psikolog Amerika,
Joseph Luft (1916 – 2014) dan Harrington Ingham (1914 – 1995), berguna
a.
membantu orang dalam memahami hubungan dirinya dengan orang lain
MENGENAL JEMAAH HAJI
Saat mengenal orang lain, kita jangan lupa
memperhatikan beberapa tanda dan gejala yang
sifatnya non verbal dari lawan bicara kita

2 a.
b.
Tutur Kata
Bahasa Tubuh
c. Perbuatan
d. Kebiasaan
e. Penyelesaian terhadap masalah
f. Penampilan
MEMBANGUN HUBUNGAN EMOSIONAL
POSITIF DENGAN JEMAAH HAJI
1. Memperkenalkan diri
2. Tersenyum
3. Mengobrol ringan tentang keluarga/minat (anak, dll)
Tips dibawah ini diharapkan dapat membantu
dalam berinteraksi dan memahami jemaah haji
(sebagai orangtua yang sudah lansia)
1. Antusiasme.
2. Senyuman yang tulus
3. Kontak mata.
4. Menjadi pendengar yang baik
5. Panggilan sopan yang menyenangkan
6. Menggunakan bahasa yangsederhana, pengucapan
yang jelas, dan intonasi yang ramah.
7. Menemukan dan mengangkat kelebihan mereka
serta memuji usaha mereka
8. Menanyakan keinginan mereka KOMUNIKASI
9. Beradaptasi dengan bahasa tubuh dan perasaan
mereka
10. Bina kedekatan emosional
TIP-TIP MEMUKAU UNTUK MEMPENGARUHI JH

1. PANGGIL DENGAN MENYEBUTKAN NAMANYA


2. MULAI DENGAN KATA TOLONG
3. LANJUTKAN DENGAN SILAHKAN
4. AKHIRI DENGAN TERIMA KASIH
MEMBUAT JH BERSEDIA MELAKUKAN APA SAJA
MEMBUAT JH SELALU INGAT DENGAN APA YANG DISAMPAIKAN

1. OTAK HANYA AKAN MENGINGAT DENGAN MUDAH SESUATU YANG “SIMPLE ”


2. OTAK AKAN MENGINGAT DENGAN MUDAH SESUATU YANG BERKESAN SECARA
EMOSIONAL {LYMBIC SYSTEM SELAIN PUSAT SISTEM HORMON JUGA MERUPAKAN
PUSAT EMOSI YANG BERHUBUNGAN DENGAN HYPOTHALAMUS, HYPOCAMPUS DAN
BATANG OTAK}
3. OTAK AKAN MUDAH MENGINGAT SESUATU YANG BERKAITAN DENGAN SISI
INDIVIDUAL ORANG YANG MENERIMA INFORMASI
{SENTUHLAH APA YANG MENJADI KEPENTINGANNYA}
4. OTAK AKAN MUDAH MENGINGAT DAN BERTAHAN LAMA KALAU SESUATU YANG
DISAMPAIKAN SECARA BERULANG-ULANG DAN INTENSIF
{LIBATKAN BANYAK PANCA INDERA}
❑ Nama :
❑ Nama Panggilan :
❑ Asal Daerah :
❑ Pekerjaan :
❑ Hobi : PERTANYAAN
❑ Makanan Favorit : UNTUK MENGENAL
JEMAAH HAJI
LEBIH DEKAT
c. MENGENAL PEKERJAAN SEBAGAI TKH

Selain menghargai diri sendiri, dan orang lain, kita


harus bisa menghargai pekerjaan yang kita lakukan.
Petugas TKH dalam menjalankan tugasnya tidak hanya berkomunikasi dengan
para jemaah haji yang sangat bervariasi, namun juga dengan para petugas haji
lainnya, dan bahkan dengan petugas haji dari negara lain (khususnya petugas
dari Arab Saudi).
❑ Apa motivasi menjadi TKH :
❑ TKH adalah :
❑ Tugas TKH adalah :
❑ Seberapa berat tugas TKH :
❑ Alasan ingin jadi TKH :
❑ Hal apa yang akan diberikan dan ingin
dikenang sebagai siapa oleh Jemaah haji :

PERTANYAAN UNTUK MENGENAL


TUGAS TKH
PENUGASAN : SIMULASI
1. Peserta dibagi 3 kelompok
2. Setiap kelompok melakukan diskusi untuk simulasi
3. Kelompok 1 : membahas simulasi mengenal diri sendiri
4. Kelompok 2 : membahas simulasi mengenal Jemaah haji
5. Kelompok 3 : melakukan simulasi mengenal tugas sebagai TKH
6. Selesai diskusi, perwakilan kelompok melakukan simulasi
7. Waktu diskusi 20 menit, simulasi 10 menit/kelompok, penguatan fasilitator 10 menit (60 menit)
III. Teknik mendengar
yang baik terhadap
Jemaah haji
II
I
TEKNIK MENDENGAR YANG BAIK
PADA JEMAAH HAJI
pendengar
Menjadi

yang baik adalah


salah satu kunci kesuksesan
seseorang dalam
berkomunikasi dengan orang
lain
MANFAAT MENJADI
PENDENGAR YANG BAIK
1. Lawan bicara lebih mudah menyampaikan informasi
2. Hubungan kerja semakin baik
3. Mendorong pembicara tetap berkomunikasi
4. Intruksi, umpan balik, dan lainya lebih jelas diterima
1. Kita tidak dapat mendengarkan dan
berbicara secara bersamaan
2. Mencoba memahami pokok pikiran
atau ide utama pembicara
3. Hindari gangguan dari lingkungan
sekitar
4. Mencoba untuk mengendalikan emosi
5. Membuat catatan jelas dan singkat
6. Mencoba untuk bersikap empati
7. Coba untuk memahami prinsip-
prinsip komunikasi non- verbal
8. Mendengarkan yang selektif
9. Bertanya pada tempatnya
10.Memberikan umpan balik
1. Mendengarkan (Hearing)
2. Pemahaman (Understand)
3. Mengingat (Remembering)
4. Menafsirkan (Interpreting)
5. Mengevaluasi (Evaluating)
6. Memberikan Tanggapan (Responding)
PENUGASAN: ROLE PLAY
1. Peserta dibagi 3 kelompok
2. Setiap kelompok melakukan diskusi untuk melakukan role play sesuai dengan kasus
pada jemaah haji yang memerlukan komunikasi dan memerlukan TKH sebagai
pendengan yang baik
3. Selesai diskusi, perwakilan kelompok melakukan role play
4. Waktu diskusi 20 menit, simulasi 10 menit/kelompok, penguatan fasilitator 10 menit (60
menit)
I UMPAN BALIK PERSUASIF
V PADA JEMAAH HAJI
Umpan balik yang ditimbulkan
dalam proses komunikasi
memberikan gambaran kepada
penyampai pesan
(komunikator) tentang
seberapa
berhasil
komunikasi yang dilakukannya
TEKNIK
MENBERIKAN
FEEDBACK EFEKTIF 1. Kesegeraan
2. Kejujuran
3. Kepatutan
4. Kejelasan
JENIS-JENIS FEEDBACK
1. Feedback Positif – Feedback Negatif
2. Feedback Netral – Feedback Zero
3. Feedback Internal – Feedback Eksternal
4. Feedback Verbal – Feedback Non Verbal
5. Feedback Langsung – Feedback Tidak Langsung
TEKNIK
MENERIMA FEEDBACK EFEKTIF
1. Dengarkan secara aktif
2. Tanyakan hal-hal yang belum jelas
3. Jangan defensif
4. Berterima kasih
PENUGASAN
1. Peserta berpasangan
2. Secara bergantian peserta melakukan role play sesuai kasus
3. Saat menyampaikan cerita, pasangannya mendengarkan dan
menyampaikan umpan balik/feedback
4. Catat umpan balik yang diberikan oleh yang bercerita
5. Lakukan sebaliknya
6. Selesai diskusi, perwakilan peserta melakukan simulasi
7. Waktu persiapan 5 menit, simulasi 45 menit, penguatan fasilitator 10
menit (60 menit)
V. Softskill komunikasi
persuasif dalam
a. Pengertian soft skill
pelayanan kesehatan b. Praktik komunikasi
Jemaah haji di kloter persuasif
3 HAL PENTING
DALAM PENGEMBANGAN SOFTSKILL
1. Kerja keras
2. Kemandirian
3. Kerjasama
DEFINISI
SOFTSKILLS
Seperangkat kemampuan yang
mempengaruhi bagaimana kita
berinteraksi dengan orang lain,
memuat komunikasi efektif, berpikir
kreatif dan kritis, membangun tim,
serta kemampuan lainnya yang
terkait kapasitas kepribadian individu
Interpersonal skills yang mencakup
kemampuan- kemampuan dalam
memotivasi, kepemimpinan, komunikasi,
negosiasi, presentasi, kepiawaian bicara di
forum, kerjasama tim, membangun relasi,
SOFT empati dan lain sebagainya

SKILLS Intrapersonal skills mencakup


membangun karakter diri, kemampuan
membagi waktu, menghadapi stres, proses
berpikir kreatif, pencapaian target,
perubahan diri semakin positif, integritas,
profesionalisme, optimisme, percaya diri dan
lain sebagainya
3 FAKTOR UTAMA SOFTSKILLS
Swiderski 1. Kemampuan Psikologis
2. Kemampuan Sosial
3. Kemampuan Komunikasi
PENUGASAN
PENUGASAN
PESERTA DIBAGI DALAM BEBERAPA KELOMPOK DAN SETIAP KELOMPOK
MEMPRAKTIKAN TEKNIK KOMUNIKASI PERSUASIF YAITU DENGAN :
1. MENENTUKAN SATU PESAN YANG AKAN DISAMPAIKAN
2. MEMILIH KOMUNIKATOR YANG AKAN MENYAMPAIKAN PESAN
3. KOMUNIKAN ADALAH PESERTA LAINNYA
4. PRAKTIK KOMUNIKASI PERSUASIF.
SETIAP KELOMPOK MEMILIKI WAKTU 10 MENIT UNTUK MENYAMPAIKAN
PESAN. SETELAH SELURUH KELOMPOK PRAKTIK AKAN DIBERIKAN FEED
BACK + 10 MENIT OLEH FASILITATOR
MOTIVASI
HASAN ALBASRI
KESIMPULAN

1. Komunikasi persuasif merupakan bentuk komunikasi yang


mempengaruhi komunikannya sehingga bertindak sesuai dengan
apa yang diinginkan oleh komunikannya bahkan dapat merubah
sikap dari komunikannya
2. Pesan-pesan persuasif yang efektif haruslah dirancang
sedemikian rupa antara lain dengan fokus penerima, sehingga
pesan dapat sesuai dengan tujuan.
3. Komunikasi persuasif sangat penting dalam promosi kesehatan
karena informasi merupakan salah satu sumber utama dari
pengetahuan yang menjadi salah satu strategi dalam mengubah
perilaku seseorang. 77
TERIMA KASIH
Dr. H. YAN BANI LUZA P.W, MKM, CHt, CHI, CTNLP

ُ ‫س‬
‫ان‬ ِ ْ ‫ان ِإ َّل‬
َ ‫اْل ْح‬ ِ ‫س‬ ِ ْ ‫َه ْل َجزَ ا ُء‬
َ ‫اْل ْح‬
QS: Ar-Rahman – 60
Phone/WA

0856 7628 003


0818102787
Email
yanbaniluza@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai