62 tahun 2016
adalah rangkaian kegiatan yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan perlindungan
kesehatan dalam penyelenggaraan ibadah haji. Apakah makna “perlindungan
kesehatan haji”?
A. Upaya kesehatan dalam bentuk kunjungan, dilakukan kepada Jemaah Haji
pada seluruh tahap penyelenggaraan ibadah haji.
B. Upaya kesehatan dalam bentuk promotif dan preventif, dilakukan kepada
perorangan atau kelompok Jemaah Haji pada seluruh tahap penyelenggaraan
ibadah haji.
C. Upaya kesehatan dalam bentuk kuratif dan rehabilitatif, dilakukan kepada
Jemaah Haji pada seluruh tahap penyelenggaraan ibadah haji.
D. Upaya kesehatan dalam bentuk tanggap cepat dan perlindungan spesifik
untuk melindungi keselamatan Jemaah Haji pada seluruh tahapan penyelenggaraan
ibadah haji.
E. Proses pemberian informasi atau penyuluhan yang bersifat promotif dan
preventif kepada Jemaah Haji yang dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah
daerah dan/atau dengan melibatkan peran serta masyarakat.
. Manasik kesehatan haji merupakan suatu proses untuk mengubah perilaku jemaah
haji dalam meningkatkan status kesehatannya sehingga dapat menjalankan ibadah
haji sesuai syariat Islam. Apakah tujuan dari pemberian Manasik Kesehatan Haji
pada jemaah haji?
A. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Jemaah haji tentang vaksinasi
Meningitis Meningokokus
B. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Jemaah haji tentang vaksinasi
COVID-19
C. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman jemaah haji agar tentang
ibadah haji
D. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman jemaah haji tentang pembinaan
kesehatan haji.
E. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman jemaah haji agar mampu
memelihara kesehatan dan mencegah risiko kesehatan secara mandiri.
8. Manasik kesehatan haji adalah proses pemberian informasi kepada jemaah haji yang bersifat
promotif dan preventif tentang pembinaan, pelayanan dan pelindungan kesehatan sebelum
keberangkatan, selama ibadah haji, dan setelah ibadah haji. Diberikan secara berkelanjutan sejak
mendaftar sebagai jemaah haji mengikuti tahapan perjalanan jemaah haji di tanah air dan di tanah
suci. Bagaimanakah Tahapan Manasik Kesehatan Haji?
A. Masa Keberangkatan - Masa Embarkasi - Masa Operasional haji - Masa Debarkasi Haji
B. Masa Tunggu - Masa Embarkasi - Masa Keberangkatan - Masa Operasional haji - Masa Debarkasi
Haji
C. Masa Tunggu - Masa Keberangkatan - Masa Embarkasi - Masa Operasional haji - Masa Debarkasi
Haji
. Dalam masa perjalanan ke Arab Saudi jemaah haji bisa mengalami gangguan
kesehatan berupa DVT (Deep Vein Thrombosis). DVT adalah suatu kondisi
pembekuan darah dalam pembuluh darah vena dalam seperti di kaki. Gangguan
Kesehatan ini dapat disebabkan karena?
A. Menggunakan pakaian yang ketat.
B. Berada di ruangan yang dingin.
C. Banyak minum air dingin (es).
D. Berada di ruangan yang panas.
E. Kelamaan tidak bergerak.
10
. Jemaah haji harus menempuh perjalanan udara yang cukup lama dengan
menggunakan pesawat terbang, dari Tanah Air ke Arab Saudi begitupun sebaliknya.
Agar kondisi kesehatan tetap terjaga dengan baik selama melakukan perjalanan,
sebaiknya petugas dapat menyampaikan hal-hal yang dapat dilakukan oleh jemaah
haji di dalam pesawat. Upaya apakah yang dapat menjaga kondisi kesehatan agar
tetap baik selama melakukan perjalanan dalam pesawat?
A. Berjalan-jalan di pesawat
B. Tidur 9 jam dan istirahat selama di pesawat.
C. Menggunakan baju hangat, selimut dan kaos kaki, membatasi minum air agar
tidak sering BAK.
D. Pelembab kulit dan bibir tidak perlu digunakan.
E. Melakukan peregangan tubuh di dalam pesawat dan hindari duduk statis
dengan melipat tungkai/kaki.
11
. Suatu kondisi fisiologi yang terjadi akibat gangguan terhadap irama sirkadian
tubuh, yang disebabkan oleh perjalanan yang melintasi garis meridian, sehingga
sistem irama sirkadian tidak dapat segera menyesuaikan dengan waktu lokal yang
baru dan membutuhkan beberapa hari untuk penyesuaian diri dengan jumlah zona
waktu yang dilewati. Hal ini dapat terjadi pada seseorang saat melakukan perjalanan
udara yang cukup lama dengan menggunakan pesawat terbang. Dinamakan kondisi
apakah hal tersebut?
A. Jet Lag
B. Jet Set
C. Mabuk Udara
D. Mabuk Pesawat
E. DVT (Deep Vein Thrombosis)
12
. Pada saat awal terbang (take off) dan mendarat (landing) dapat terjadi nyeri pada
telinga yang disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam telinga dengan udara luar.
Nyeri dan sensasi bunyi letusan atau “pop” dalam telinga saat awal terbang karena
ekspansi gas dalam telinga tengah dan rongga sinus. Saat akan mendarat, gas
tersebut akan berkurang dan menyebabkan perbedaan tekanan dengan udara luar.
Bila ada sumbatan, maka akan menyebabkan nyeri. Dengan cara apakah untuk
mengatasi nyeri tersebut?
A. Menutup kedua telinga
B. Mengerak-gerakan bagian kepala
C. Minum air hangat
D. Mengerak-gerakan bagian bahu
E. Gerakan menelan, mengunyah atau menguap
13
14
. Mabuk udara dapat terjadi pada setiap orang, hal ini disebabkan karena koordinasi
mata dan sistem vestibular di telinga bagian dalam tidak bekerja selaras saat
mengirimkan informasi ke otak. Tindakan yang dilakukan untuk mencegah mabuk
udara, antara lain?
A. Minum teh hangat, konsumsi makanan yang diberikan di pesawat dan
posisikan badan senyaman mungkin
B. Minum air putih minimal 300 mL (1 gelas) setiap jam dan makan secukupnya,
melakukan peregangan
C. Minum obat anti mabuk, longgarkan sabuk pengaman, gosok perut dan
anggota tubuh dengan minyak angin supaya aliran darah lancar
D. Minum kopi panas, konsumsi makanan yang diberikan di pesawat dan
posisikan badan senyaman mungkin
E. Membatasi konsumsi makanan atau minuman dan istirahat yang cukup,
melakukan peregangan
15
. Salah satu rukun haji adalah Wukuf di Arafah yang merupakan puncak ibadah haji.
Wukuf di Arafah dilakukan di dalam tenda atau lapangan terbuka. Selain itu jumlah
jemaah dalam satu tenda sangat padat. Wukuf di lapangan terbuka berpotensi
terpapar udara panas/dingin dengan tingkat kelembaban udara yang rendah. Kondisi
tersebut berpotensi menimbulkan masalah kesehatan. Untuk mencegah risiko
kesehatan saat Wukuf di Arafah maka jemaah haji hendaknya memperhatikan hal-
hal antara lain ?
A. Jaga kesehatan dan kebersihan diri dan lingkungan, selalu menggunakan alat
pelindung diri, konsumsi makanan tepat waktu, istirahat yang cukup dan tidur
minimal 6 – 8 jam sehari dan minum air putih 5 – 6 botol @ 600ml sehari
B. Pakai masker, konsumsi makanan tepat waktu, istirahat yang cukup dengan
tidur minimal 6-8 jam sehari, pakai payung untuk melindungi diri dari sengatan panas
dan minum air putih walaupun tidak merasa haus.
C. Membawa peralatan ibadah sendiri termasuk sajadah, tidak memaksakan diri,
hindari berdesak-desakan dan segera minum air putih jika merasa haus
D. Membatasi konsumsi makanan atau minuman dan istirahat yang cukup,
melakukan keliling ke tenda-tenda jemaah lain.
E. Menghindari paparan langsung udara panas/dingin, melaksanakan wukuf di
dalam tenda, istirahat yang cukup, pakai masker dan payung pada saat antri di toilet,
konsumsi makanan tepat waktu dan minum air putih minimal satu gelas (200 ml) tiap
jam
16
. Jemaah haji akan mendapatkan paket Alat Pelindung Diri (APD) yang harus
dibawa ke Arab Saudi. Karena berguna bagi jemaah haji untuk melindungi diri dari
penyakit. Selama melaksanakan ibadah haji dianjurkan untuk selalu menggunakan
alat pelindung diri. Di bawah ini adalah alat pelindung diri yang digunakan untuk
mencegah sengatan panas (heat stroke) adalah?
A. Payung, semprotan air, masker dan alas kaki
B. Topi, semprotan air, masker dan kaos kaki
C. Topi, baju rompi, masker dan alas kaki
D. Payung, baju rompi, masker dan sarung tangan
E. Topi, jaket tebal, masker dan sepatu
17
. Pada saat di hotel jemaah diharapkan selalu menjaga kesehatan dan kebersihan
diri serta lingkungan. Jemaah haji Indonesia biasanya juga melakukan aktivitas
seperti berbelanja baik di pusat perbelanjaan maupun makan di rumah makan/
restoran. Hal ini berpotensi jemaah haji dapat tertular berbagai penyakit. Agar
jemaah haji tetap sehat saat di hotel dianjurkan untuk?
A. Rutin melakukan senam baik secara mandiri maupun bersama teman-teman
B. Menggunakan masker secara baik dan benar
C. Menggunakan payung untuk melindungi diri dari sengatan panas
D. Istirahat yang cukup, tidur minimal 6 – 8 jam sehari
E. Menggunakan topi untuk melindungi diri dari sengatan panas
18
. Sai dilakukan dalam ruang tertutup sehingga terhindar dari sengatan panas
meskipun dilakukan di siang hari. Namun karena jarak tempuhnya yang lebih jauh
dan dilakukan setelah Tawaf, maka risiko kesehatan yang paling sering ditemui
adalah kelelahan fisik. Agar jemaah haji terhindar dari kelelahan fisik, hal yang harus
diperhatikan adalah?
A. Minum air putih minimal satu gelas (200 ml) tiap jam
B. Pakai Topi
C. Istirahat sejenak setelah Tawaf untuk memulihkan tenaga
D. Minum zamzam dan konsumsi makanan ringan seperti kurma atau roti untuk
menambah energi
E. Pakai Masker
19
20
. Setelah melakukan perjalanan jauh selama 9 jam, pada saat tiba ditanah
air/debarkasi seorang jemaah haji diminta untuk Mengisi Kartu Kewaspadaan
Kesehatan (Health Alert Card) atau membawa Kartu Kewaspadaan Kesehatan
Jemaah Haji (K3JH) saat pulang ke rumah masing-masing. Jika jemaah haji merasa
sakit/tidak sehat sebaiknya jemaah haji?
A. Melakukan jalan ke mall
B. Menghubungi petugas kesehatan jika merasa sakit.
C. Menghubungi keluarga terdekat
D. Menghubungi petugas rumah sakit
E. Melakukan syukuran
21
22
23
25
26
28
29
31
32
33
. Penetapan Istithaah Kesehatan jemaah haji pada pemeriksaan tahap kedua,
dituangkan dalam Berita Acara Penetapan Istithaah Kesehatan jemaah haji yang
dikeluarkan dan ditandatangani oleh
A. Ketua Tim Penyelenggara Kesehatan Haji kabupaten/kota
B. Ketua PPIH Embarkasi Bidang Kesehatan.
C. Ketua Kloter
D. Ketua PPIH
E. Kepala Pusat Kesehatan Haji.
34
. Penetapan status jemaah haji tidak laik terbang pada pemeriksaan kesehatan di
embarkasi dituangkan dalam Berita Acara Kelaikan Terbang yang dikeluarkan dan
ditandatangani oleh
A. Kepala Pusat Kesehatan Haji
B. Ketua Tim Penyelenggara Kesehatan Haji kabupaten/kota
C. Ketua Kloter
D. Ketua PPIH Embarkasi Bidang Kesehatan.
E. Ketua PPIH
35
36
. Jemaah haji yang ditetapkan tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan haji untuk
sementara, merupakan jemaah haji dengan kriteria
A. berusia kurang dari 60 tahun
B. berusia 60 tahun atau lebih
C. Tidak memiliki sertifikat vaksinasi Internasional (ICV) yang sah.
D. Psikosis berat
E. Menderita penyakit Tuberculosis Totaly Drugs Resistance (TDR)
37
38
39
40
. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.9 Tahun 2021 mengatur
tentang
A. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Indonesia
B. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kesehatan Haji di tingkat Provinsi
C. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Embarkasi
D. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Arab Saudi
E. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Tanah Suci
41
42
43
45
46
47
. Meningkatkan kewaspadaan dan pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular
dengan perhatian khusus pada penyakit merupakan strategi penguatan pada
A. Penguatan pelayanan kuratif dan rehabilitatif.
B. Koordinasi dan jejaring lintas kementerian
C. Penguatan pembinaan kesehatan haji melalui upaya promotif dan preventif
D. Penguatan struktur organisasi penyelenggaraan kesehatan haji
E. Penguatan pelindungan pada pelayanan kesehatan Jemaah Haji
48
. Pelaksana utama dari upaya promotif dan preventif kesehatan haji di Arab Saudi
adalah
A. Satgas GC
B. TKR
C. Satgas PP
D. TKH
E. TPK
49
50
52
. Rumah Sakit Arab Saudi yang menjadi rujukan jemaah sakit di Kota Jeddah adalah
A. RS King Abdul Aziz Zaheer
B. RS Heera
C. RS King Fahd
D. RS King Faisal Syisha
E. RS An Nuur
58
. Mobilisasi pergerakan TGC, TKR, TPP Mekkah Madinah pada saat operasional
Arafah, Mudzdalifah dan Mina merupakan strategi yaitu:
A. Penguatan fungsi pelayanan melalui mobilisasi PPIH Arab Saudi bidang
Kesehatan dan TKH sesuai iklim dan cuaca.
B. Bukan salah satu diatas
C. Penguatan fungsi pelayanan melalui mobilisasi PPIH Arab Saudi bidang
Kesehatan dan TKH daerah kerja.
D. Penguatan fungsi pelayanan melalui mobilisasi PPIH Arab Saudi bidang
Kesehatan dan TKH sesuai situasi dan kondisi.
E. Penguatan fungsi pelayanan melalui mobilisasi PPIH Arab Saudi bidang
Kesehatan dan TKH sesuai wilayah.
59
60
61
62
63
64
65
66
. Tempat rujukan pengobatan dan perawatan Jemaah Haji Indonesia yang sakit di
Arab Saudi ialah:
A. Bukan salah satu diatas
B. BPHI dan RSAS
C. Poskes dan RSAS
D. Pos Kloter dan RSAS
E. KKHI dan RSAS.
67
68
69
71
72
74
79
80
. Istithaah kesehatan jemaah haji adalah kemampuan jemaah haji dari aspek
kesehatan yang meliputi fisik dan mental yang terukur dengan pemeriksaan yang
dapat dipertanggungjawabkan sehingga jemaah haji dapat menjalankan ibadahnya
sesuai tuntunan agama Islam. Sebutkan kategori Istithaah berdasarkan PMK Nomor
15 tahun 2016?
A. Tidak Memenuhi Syarat, Tidak Memenuhi Syarat Sementara, Memenuhi
Syarat, Memenuhi Syarat dengan Pendampingan.
B. Memenuhi Syarat, Memenuhi Syarat dengan Pendampingan, Tidak
Memenuhi Syarat Sementara, Tidak Memenuhi Syarat.
C. Tidak Memenuhi Syarat, Memenuhi Syarat, Memenuhi Syarat dengan
Pendampingan, Tidak Memenuhi Syarat Sementara.
D. Tidak Memenuhi Syarat, Tidak Memenuhi Syarat Sementara, Memenuhi
Syarat dengan Pendampingan, Memenuhi Syarat.
E. Memenuhi Syarat Sementara, Memenuhi Syarat dengan Pendampingan,
Tidak Memenuhi Syarat Sementara, Tidak Memenuhi Syarat.
81
82
. Pembinaan Kesehatan Haji adalah upaya kesehatan dalam bentuk promotif dan
preventif, dilakukan kepada perorangan atau kelompok jemaah haji pada seluruh
tahap penyelenggaraan ibadah haji. Permenkes nomor berapa defenisi ini dapat kita
jumpai?
A. Permenkes No 26 Tahun 2015
B. Permenkes No 26 Tahun 2017
C. Permenkes No 15 Tahun 2016
D. Permenkes No 16 Tahun 2015
E. Permenkes No 62 Tahun 2016
83