Anda di halaman 1dari 22

Penyelenggaraan Kesehatan Haji berdasarkan Permenkes no.

62 tahun 2016
adalah rangkaian kegiatan yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan perlindungan
kesehatan dalam penyelenggaraan ibadah haji. Apakah makna “perlindungan
kesehatan haji”?
A. Upaya kesehatan dalam bentuk kunjungan, dilakukan kepada Jemaah Haji
pada seluruh tahap penyelenggaraan ibadah haji.
B. Upaya kesehatan dalam bentuk promotif dan preventif, dilakukan kepada
perorangan atau kelompok Jemaah Haji pada seluruh tahap penyelenggaraan
ibadah haji.
C. Upaya kesehatan dalam bentuk kuratif dan rehabilitatif, dilakukan kepada
Jemaah Haji pada seluruh tahap penyelenggaraan ibadah haji.
D. Upaya kesehatan dalam bentuk tanggap cepat dan perlindungan spesifik
untuk melindungi keselamatan Jemaah Haji pada seluruh tahapan penyelenggaraan
ibadah haji.
E. Proses pemberian informasi atau penyuluhan yang bersifat promotif dan
preventif kepada Jemaah Haji yang dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah
daerah dan/atau dengan melibatkan peran serta masyarakat.

. Manasik kesehatan haji merupakan suatu proses untuk mengubah perilaku jemaah
haji dalam meningkatkan status kesehatannya sehingga dapat menjalankan ibadah
haji sesuai syariat Islam. Apakah tujuan dari pemberian Manasik Kesehatan Haji
pada jemaah haji?
A. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Jemaah haji tentang vaksinasi
Meningitis Meningokokus
B. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Jemaah haji tentang vaksinasi
COVID-19
C. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman jemaah haji agar tentang
ibadah haji
D. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman jemaah haji tentang pembinaan
kesehatan haji.
E. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman jemaah haji agar mampu
memelihara kesehatan dan mencegah risiko kesehatan secara mandiri.

. Pemberian manasik kesehatan haji merupakan suatu proses untuk mengubah


perilaku jemaah haji dalam meningkatkan status kesehatannya. Bagaimana strategi
pemberian manasik kesehatan haji?
A. Terstruktur, Strategis dan Masif
B. Terencana, Strategis dan Masif
C. Terencana, Sukses dan Masif
D. Terencana, Sistematis dan Masif
E. Terstruktur, Sistematis dan Masif

. Manasik kesehatan haji harus diselenggarakan secara terstruktur, sistematis, dan


masif. Apakah makna kata “terstuktur” pada manasik kesehatan haji?
A. Dilaksanakan dari Aceh hingga Papua
B. Dilaksanakan dilakukan secara mandiri oleh organisasi masyarakat Islam dan
organisasi seminat yang memiliki kapasitas dan sumber daya.
C. Dilaksanakan oleh pengelola kesehatan haji Kabupaten/Kota
D. Dilaksanakan dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota hingga puskesmas
sesuai kewenangannya
E. Dilaksanakan dilaksanakan melalui proses perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi dari tingkat pusat, provinsi, dan
kabupaten/kota.

8. Manasik kesehatan haji adalah proses pemberian informasi kepada jemaah haji yang bersifat
promotif dan preventif tentang pembinaan, pelayanan dan pelindungan kesehatan sebelum
keberangkatan, selama ibadah haji, dan setelah ibadah haji. Diberikan secara berkelanjutan sejak
mendaftar sebagai jemaah haji mengikuti tahapan perjalanan jemaah haji di tanah air dan di tanah
suci. Bagaimanakah Tahapan Manasik Kesehatan Haji?

A. Masa Keberangkatan - Masa Embarkasi - Masa Operasional haji - Masa Debarkasi Haji

B. Masa Tunggu - Masa Embarkasi - Masa Keberangkatan - Masa Operasional haji - Masa Debarkasi
Haji

C. Masa Tunggu - Masa Keberangkatan - Masa Embarkasi - Masa Operasional haji - Masa Debarkasi
Haji

D. Memakai masker - Menjaga jarak - Mencuci tangan - Menghindari kerumunan - Mengurangi


mobilitas

E. Niat - Ihram - Thawaf - Sa’I - Tahallul9

. Dalam masa perjalanan ke Arab Saudi jemaah haji bisa mengalami gangguan
kesehatan berupa DVT (Deep Vein Thrombosis). DVT adalah suatu kondisi
pembekuan darah dalam pembuluh darah vena dalam seperti di kaki. Gangguan
Kesehatan ini dapat disebabkan karena?
A. Menggunakan pakaian yang ketat.
B. Berada di ruangan yang dingin.
C. Banyak minum air dingin (es).
D. Berada di ruangan yang panas.
E. Kelamaan tidak bergerak.

10

. Jemaah haji harus menempuh perjalanan udara yang cukup lama dengan
menggunakan pesawat terbang, dari Tanah Air ke Arab Saudi begitupun sebaliknya.
Agar kondisi kesehatan tetap terjaga dengan baik selama melakukan perjalanan,
sebaiknya petugas dapat menyampaikan hal-hal yang dapat dilakukan oleh jemaah
haji di dalam pesawat. Upaya apakah yang dapat menjaga kondisi kesehatan agar
tetap baik selama melakukan perjalanan dalam pesawat?
A. Berjalan-jalan di pesawat
B. Tidur 9 jam dan istirahat selama di pesawat.
C. Menggunakan baju hangat, selimut dan kaos kaki, membatasi minum air agar
tidak sering BAK.
D. Pelembab kulit dan bibir tidak perlu digunakan.
E. Melakukan peregangan tubuh di dalam pesawat dan hindari duduk statis
dengan melipat tungkai/kaki.

11

. Suatu kondisi fisiologi yang terjadi akibat gangguan terhadap irama sirkadian
tubuh, yang disebabkan oleh perjalanan yang melintasi garis meridian, sehingga
sistem irama sirkadian tidak dapat segera menyesuaikan dengan waktu lokal yang
baru dan membutuhkan beberapa hari untuk penyesuaian diri dengan jumlah zona
waktu yang dilewati. Hal ini dapat terjadi pada seseorang saat melakukan perjalanan
udara yang cukup lama dengan menggunakan pesawat terbang. Dinamakan kondisi
apakah hal tersebut?
A. Jet Lag
B. Jet Set
C. Mabuk Udara
D. Mabuk Pesawat
E. DVT (Deep Vein Thrombosis)

12
. Pada saat awal terbang (take off) dan mendarat (landing) dapat terjadi nyeri pada
telinga yang disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam telinga dengan udara luar.
Nyeri dan sensasi bunyi letusan atau “pop” dalam telinga saat awal terbang karena
ekspansi gas dalam telinga tengah dan rongga sinus. Saat akan mendarat, gas
tersebut akan berkurang dan menyebabkan perbedaan tekanan dengan udara luar.
Bila ada sumbatan, maka akan menyebabkan nyeri. Dengan cara apakah untuk
mengatasi nyeri tersebut?
A. Menutup kedua telinga
B. Mengerak-gerakan bagian kepala
C. Minum air hangat
D. Mengerak-gerakan bagian bahu
E. Gerakan menelan, mengunyah atau menguap

13

. Saat di pesawat jemaah haji berisiko mengalami dehidrasi karena kadar


kelembaban yang rendah di dalam kabin pesawat. Maka dari itu disarankan kepada
jemaah haji untuk menjaga cairan tubuh agar tidak mengalami dehidrasi selama
diatas pesawat. Apa saja yang dapat dilakukan mencegah dehidrasi di atas
pesawat?
A. Minum air putih minimal 300 ml (1 gelas) setiap jam, Posisikan badan
senyaman mungkin dan melakukan peregangan tubuh.
B. Minum air putih minimal 300 ml (1 gelas) setiap 2 jam, menggunakan
pelembab kulit dan bibir dan melakukan peregangan tubuh.
C. Minum air putih minimal 200 ml (1 gelas) setiap jam, menggunakan selimut,
dan memakai kaos kaki
D. Minum air putih minimal 700 ml (2 gelas) setiap jam, Posisikan badan
senyaman mungkin dan melakukan peregangan tubuh.
E. Minum air putih minimal 200 ml (1 gelas) setiap 2 jam, menggunakan
pelembab kulit dan bibir dan memakai kaos kaki.

14

. Mabuk udara dapat terjadi pada setiap orang, hal ini disebabkan karena koordinasi
mata dan sistem vestibular di telinga bagian dalam tidak bekerja selaras saat
mengirimkan informasi ke otak. Tindakan yang dilakukan untuk mencegah mabuk
udara, antara lain?
A. Minum teh hangat, konsumsi makanan yang diberikan di pesawat dan
posisikan badan senyaman mungkin
B. Minum air putih minimal 300 mL (1 gelas) setiap jam dan makan secukupnya,
melakukan peregangan
C. Minum obat anti mabuk, longgarkan sabuk pengaman, gosok perut dan
anggota tubuh dengan minyak angin supaya aliran darah lancar
D. Minum kopi panas, konsumsi makanan yang diberikan di pesawat dan
posisikan badan senyaman mungkin
E. Membatasi konsumsi makanan atau minuman dan istirahat yang cukup,
melakukan peregangan

15

. Salah satu rukun haji adalah Wukuf di Arafah yang merupakan puncak ibadah haji.
Wukuf di Arafah dilakukan di dalam tenda atau lapangan terbuka. Selain itu jumlah
jemaah dalam satu tenda sangat padat. Wukuf di lapangan terbuka berpotensi
terpapar udara panas/dingin dengan tingkat kelembaban udara yang rendah. Kondisi
tersebut berpotensi menimbulkan masalah kesehatan. Untuk mencegah risiko
kesehatan saat Wukuf di Arafah maka jemaah haji hendaknya memperhatikan hal-
hal antara lain ?
A. Jaga kesehatan dan kebersihan diri dan lingkungan, selalu menggunakan alat
pelindung diri, konsumsi makanan tepat waktu, istirahat yang cukup dan tidur
minimal 6 – 8 jam sehari dan minum air putih 5 – 6 botol @ 600ml sehari
B. Pakai masker, konsumsi makanan tepat waktu, istirahat yang cukup dengan
tidur minimal 6-8 jam sehari, pakai payung untuk melindungi diri dari sengatan panas
dan minum air putih walaupun tidak merasa haus.
C. Membawa peralatan ibadah sendiri termasuk sajadah, tidak memaksakan diri,
hindari berdesak-desakan dan segera minum air putih jika merasa haus
D. Membatasi konsumsi makanan atau minuman dan istirahat yang cukup,
melakukan keliling ke tenda-tenda jemaah lain.
E. Menghindari paparan langsung udara panas/dingin, melaksanakan wukuf di
dalam tenda, istirahat yang cukup, pakai masker dan payung pada saat antri di toilet,
konsumsi makanan tepat waktu dan minum air putih minimal satu gelas (200 ml) tiap
jam

16

. Jemaah haji akan mendapatkan paket Alat Pelindung Diri (APD) yang harus
dibawa ke Arab Saudi. Karena berguna bagi jemaah haji untuk melindungi diri dari
penyakit. Selama melaksanakan ibadah haji dianjurkan untuk selalu menggunakan
alat pelindung diri. Di bawah ini adalah alat pelindung diri yang digunakan untuk
mencegah sengatan panas (heat stroke) adalah?
A. Payung, semprotan air, masker dan alas kaki
B. Topi, semprotan air, masker dan kaos kaki
C. Topi, baju rompi, masker dan alas kaki
D. Payung, baju rompi, masker dan sarung tangan
E. Topi, jaket tebal, masker dan sepatu

17

. Pada saat di hotel jemaah diharapkan selalu menjaga kesehatan dan kebersihan
diri serta lingkungan. Jemaah haji Indonesia biasanya juga melakukan aktivitas
seperti berbelanja baik di pusat perbelanjaan maupun makan di rumah makan/
restoran. Hal ini berpotensi jemaah haji dapat tertular berbagai penyakit. Agar
jemaah haji tetap sehat saat di hotel dianjurkan untuk?
A. Rutin melakukan senam baik secara mandiri maupun bersama teman-teman
B. Menggunakan masker secara baik dan benar
C. Menggunakan payung untuk melindungi diri dari sengatan panas
D. Istirahat yang cukup, tidur minimal 6 – 8 jam sehari
E. Menggunakan topi untuk melindungi diri dari sengatan panas

18

. Sai dilakukan dalam ruang tertutup sehingga terhindar dari sengatan panas
meskipun dilakukan di siang hari. Namun karena jarak tempuhnya yang lebih jauh
dan dilakukan setelah Tawaf, maka risiko kesehatan yang paling sering ditemui
adalah kelelahan fisik. Agar jemaah haji terhindar dari kelelahan fisik, hal yang harus
diperhatikan adalah?
A. Minum air putih minimal satu gelas (200 ml) tiap jam
B. Pakai Topi
C. Istirahat sejenak setelah Tawaf untuk memulihkan tenaga
D. Minum zamzam dan konsumsi makanan ringan seperti kurma atau roti untuk
menambah energi
E. Pakai Masker

19

. Jemaah haji yang sehat harus menyerahkan Kartu Kewaspadaan Kesehatan


Jemaah Haji (K3JH) ke Puskesmas terdekat dalam kurun waktu 14 hari setelah
kepulangan. Hal ini dilakukan untuk memantau kesehatan jemaah haji yang pulang
dari tanah suci. Termasuk kegiatan manasik kesehatan haji apakah hal tersebut?
A. Sehat saat prosesi iibadah haji
B. Sehat saat prosesi mengunggu kepulangan
C. Sehat saat berada di pesawat
D. Sehat saat tiba di rumah/kampung halaman
E. Sehat saat didebarkasi

20

. Setelah melakukan perjalanan jauh selama 9 jam, pada saat tiba ditanah
air/debarkasi seorang jemaah haji diminta untuk Mengisi Kartu Kewaspadaan
Kesehatan (Health Alert Card) atau membawa Kartu Kewaspadaan Kesehatan
Jemaah Haji (K3JH) saat pulang ke rumah masing-masing. Jika jemaah haji merasa
sakit/tidak sehat sebaiknya jemaah haji?
A. Melakukan jalan ke mall
B. Menghubungi petugas kesehatan jika merasa sakit.
C. Menghubungi keluarga terdekat
D. Menghubungi petugas rumah sakit
E. Melakukan syukuran

21

. Salah satu tempat berziarah umat islam di kota madinah adalah


A. Masjid Qishas
B. Gua Hira
C. Jabal Nuur
D. Jabal Uhud
E. Jabal Tsurr

22

. Tempat kaum muslimin berkumpul untuk melaksanakan wukuf adalah


A. Tan’im
B. Masjidil nabawi
C. Padang arafah
D. Padang mashyar
E. Masjidil haram

23

. Perintah berhaji turun pada masa Nabi


A. Nabi Isa ‘Alaihissalam
B. Nabi Adam ‘Alaihissalam
C. Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam
D. Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam
E. Nabi Ismail ‘Alaihissalam

25

. Pelaksanaan haji Ifrad adalah


A. Melaksanakan umrah terlebih dahulu dibulan-bulan haji lalu tahallul,
kemudian berihram haji dari Makkah atau sekitarnya pada tanggal 8 atau 9
Dzulhijjah tanpa harus kembali lagi dari miqat semula, dan tidak dikenakan dam.
B. Melaksanakan umrah terlebih dahulu dibulan-bulan haji lalu tahallul,
kemudian berihram haji dari Makkah atau sekitarnya pada tanggal 8 atau 9
Dzulhijjah tanpa harus kembali lagi dari miqat semula, tetapi dikenakan dam.
C. Melaksanakan ibadah haji tanpa melaksanakan umrah dan tidak dikenakan
dam.
D. Melaksanakan ibadah haji tanpa melaksanakan umrah dan dikenakan dam.
E. Melaksanakan haji dan umrah secara bersamaan dengan sekali niat untuk
dua pekerjaan, tetapi diharuskan membayar dam

26

. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor berapa yang mengatur


tentang Istithaah Kesehatan Jemaah Haji
A. Nomor 17 Tahun 2016
B. Nomor 16 Tahun 2015
C. Nomor 15 Tahun 2016
D. Nomor 14 Tahun 2013
E. Nomor 13 Tahun 2014
27

. Terhadap Jemaah Haji harus dilakukan Pemeriksaan Kesehatan dan Pembinaan


Kesehatan Jemaah Haji dalam rangka Istithaah Kesehatan Haji, dalam Permenkes
no 15 tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan jemaah haji pernyataan ini terdapat
pada
A. Pasal 3
B. Pasal 4
C. Pasal 5
D. Pasal 6
E. Pasal 2

28

. Pengaturan Istithaah Kesehatan Haji bertujuan untuk terselenggaranya


Pemeriksaan Kesehatan dan Pembinaan Kesehatan Jemaah Haji agar dapat
menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan ajaran agama Islam, dalam
Permenkes no 15 tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan jemaah haji pernyataan
ini terdapat pada;
A. Pasal 3
B. Pasal 4
C. Pasal 5
D. Pasal 2
E. Pasal 6

29

. Pemeriksaan kesehatan dilakukan sebagai dasar pelaksanaan pembinaan


kesehatan jemaah haji dalam rangka Istithaah Kesehatan jemaah haji, dalam
Permenkes no 15 tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan jemaah haji pernyataan
ini terdapat pada
A. Pasal 4
B. Pasal 2
C. Pasal 5
D. Pasal 6
E. Pasal 3
30

. Dalam rangka penyelenggaraan Istithaah Kesehatan Haji, dinas kesehatan


kabupaten/kota membentuk tim penyelenggara kesehatan haji di wilayahnya, dalam
Permenkes no 15 tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan jemaah haji pernyataan
ini terdapat pada
A. Pasal 4
B. Pasal 5
C. Pasal 2
D. Pasal 6
E. Pasal 3

31

. Pemeriksaan kesehatan tahap masa keberangkatan yang dilaksanakan di


Puskesmas adalah untuk menetapkan
A. Sehat atau tidak sehat
B. Vaksinasi jemaah haji
C. Status kebugaran atau tidak bugar
D. Status Istithaah Kesehatan jemaah haji
E. Laik atau tidak Laik Terbang

32

. Berdasarkan pemeriksaan kesehatan masa keberangkatan akan ditetapkan Status


Istithaah Kesehatan jemaah haji, yaitu;
A. Mandiri, Berkeadilan, Observasi dan Tunda
B. Observasi, Prima, Pengawasan dan Tunda
C. Mandiri, Pengawasan, Observasi dan Batal
D. Memenuhi syarat, Memenuhi syarat dengan pendampingan,Tidak Memenuhi
syarat sementara, Tidak memenuhi syarat
E. Memenuhi syarat, Memenuhi syarat dengan pendampingan,Tidak Memenuhi
syarat sementara

33
. Penetapan Istithaah Kesehatan jemaah haji pada pemeriksaan tahap kedua,
dituangkan dalam Berita Acara Penetapan Istithaah Kesehatan jemaah haji yang
dikeluarkan dan ditandatangani oleh
A. Ketua Tim Penyelenggara Kesehatan Haji kabupaten/kota
B. Ketua PPIH Embarkasi Bidang Kesehatan.
C. Ketua Kloter
D. Ketua PPIH
E. Kepala Pusat Kesehatan Haji.

34

. Penetapan status jemaah haji tidak laik terbang pada pemeriksaan kesehatan di
embarkasi dituangkan dalam Berita Acara Kelaikan Terbang yang dikeluarkan dan
ditandatangani oleh
A. Kepala Pusat Kesehatan Haji
B. Ketua Tim Penyelenggara Kesehatan Haji kabupaten/kota
C. Ketua Kloter
D. Ketua PPIH Embarkasi Bidang Kesehatan.
E. Ketua PPIH

35

. Pembinaan kesehatan dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan


jemaah haji, merupakan upaya untuk
A. Mengetahui vaksinasi jemaah haji
B. Kebugaran jemaah haji
C. Pengawasan jemaah haji
D. Observasi jemaah haji
E. Mempersiapkan Istithaah Kesehatan Haji

36

. Jemaah haji yang ditetapkan tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan haji untuk
sementara, merupakan jemaah haji dengan kriteria
A. berusia kurang dari 60 tahun
B. berusia 60 tahun atau lebih
C. Tidak memiliki sertifikat vaksinasi Internasional (ICV) yang sah.
D. Psikosis berat
E. Menderita penyakit Tuberculosis Totaly Drugs Resistance (TDR)

37

. Sistim pencatatan dan pelaporan kegiatan pemeriksaan dan pembinaan kesehatan


dalam rangka Istithaah Kesehatan jemaah haji harus dimasukkan kedalam
A. Laporan bulanan PPIH
B. Siskohat
C. log book TKHI
D. Siskohatkes
E. Laporan harian TKHI

38

. Dasar hukum perundang-undangan dalam penyelenggaran Haji dan Umrah adalah


A. UU No.12 Tahun 2001
B. UU No. 8 Tahun 2019
C. UU No. 13 Tahun 2008
D. UU. No 23 Tahun 2011
E. UU No.36 Tahun 2009

39

. Dalam kegiatan penyelenggaraan haji secara umum, Kementerian Kesehatan


berkoordinasi dengan….....
A. Kementerian Perikanan
B. Kementerian Pertanian
C. Kementerian Haji dan Umrah
D. Kementerian Agama
E. Kementerian Hukum dan HAM

40
. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.9 Tahun 2021 mengatur
tentang
A. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Indonesia
B. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kesehatan Haji di tingkat Provinsi
C. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Embarkasi
D. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Arab Saudi
E. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Tanah Suci

41

. Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Arab Saudi meliputi


A. Pelindungan Kesehatan, Pembinaan dan Pelayanan masyarakat
B. Pembinaan, Pelayanan dan Pelindungan Jemaah umroh
C. Pembinaan, Pelayanan dan Pelindungan Kesehatan
D. Pembinaan, Pelayanan dan Pelindungan Masyarakat
E. Pelayanan, Pembinaan dan Pelindungan kesehatan masyarakat

42

. Daerah Kerja pada Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Arab Saudi adalah


A. Mekkah, Madinah dan Bandara
B. Mekkah, Madinah dan Riyadh
C. Mekkah, Madinah dan Armina
D. Mekkah, Madinah dan Arafah
E. Mekkah, Madinah dan Jeddah

43

. Petugas Penyelenggara Kesehatan Haji di Arab Saudi terdiri dari


A. PPIH Bidang Kesehatan, PPIH Kemenag dan TPK
B. PPIH Bidang Kesehatan, PPIH Kemenag dan TPP.
C. PPIH Bidang Kesehatan, PPIH Kemenag dan TKH.
D. PPIH Bidang Kesehatan, TKH dan TPK
E. Bidang Kesehatan, PPIH Kemenag dan TPIHI
44

. Kepala Kesehatan daerah kerja menurut Permenkes No 9 tahun 2021 membawahi


A. Klinik kesehatan haji, kloter, dan/atau pos kesehatan
B. Daker, Sektor, Pos Kesehatan
C. Kloter, sektor, dan/atau pos kesehatan
D. Klinik kesehatan haji, sektor, dan/atau pos kesehatan
E. Klinik kesehatan haji, sektor, dan/atau Kloter

45

. Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Arab Saudi adalah


A. Rangkaian kegiatan yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan pelindungan
kesehatan dalam penyelenggaraan ibadah haji di timur tengah
B. Rangkaian kegiatan yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan pelindungan
kesehatan dalam penyelenggaraan ibadah haji di dalam dan luar negeri
C. Rangkaian kegiatan yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan pelindungan
kesehatan dalam penyelenggaraan ibadah haji di embarkasi
D. Rangkaian kegiatan yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan pelindungan
kesehatan dalam penyelenggaraan ibadah haji di tanah air
E. Rangkaian kegiatan yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan pelindungan
kesehatan dalam penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi

46

. Penyelenggara Kesehatan Haji di Arab Saudi di pimpin oleh


A. Kepala Seksi Kesehatan Haji
B. Kepala Daker
C. Kepala Pusat Kesehatan Haji
D. Kepala Kesehatan PPIH Arab Saudi
E. Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi

47
. Meningkatkan kewaspadaan dan pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular
dengan perhatian khusus pada penyakit merupakan strategi penguatan pada
A. Penguatan pelayanan kuratif dan rehabilitatif.
B. Koordinasi dan jejaring lintas kementerian
C. Penguatan pembinaan kesehatan haji melalui upaya promotif dan preventif
D. Penguatan struktur organisasi penyelenggaraan kesehatan haji
E. Penguatan pelindungan pada pelayanan kesehatan Jemaah Haji

48

. Pelaksana utama dari upaya promotif dan preventif kesehatan haji di Arab Saudi
adalah
A. Satgas GC
B. TKR
C. Satgas PP
D. TKH
E. TPK

49

. Dalam Permenkes 62 tahun 2016 tempat pemberangkatan dan keberangkatan


Jemaah Haji yang ditetapkan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang agama, merupakan pengertian dari
A. Asrama Haji
B. Bandara Haji
C. PPIH Embarkasi
D. Embarkasi
E. Karantina Haji

50

. Kepanjangan dari SISKOHATKES adalah


A. Sistem Komputerisasi Kesehatan
B. Sistem Komputerisasi Kesehatan Haji
C. Sistem Komputerisasi Haji
D. Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan
E. Sistem Komputerisasi Bidang Kesehatan Haji

52

. Rumah Sakit Arab Saudi yang menjadi rujukan jemaah sakit di Kota Jeddah adalah
A. RS King Abdul Aziz Zaheer
B. RS Heera
C. RS King Fahd
D. RS King Faisal Syisha
E. RS An Nuur

58

. Mobilisasi pergerakan TGC, TKR, TPP Mekkah Madinah pada saat operasional
Arafah, Mudzdalifah dan Mina merupakan strategi yaitu:
A. Penguatan fungsi pelayanan melalui mobilisasi PPIH Arab Saudi bidang
Kesehatan dan TKH sesuai iklim dan cuaca.
B. Bukan salah satu diatas
C. Penguatan fungsi pelayanan melalui mobilisasi PPIH Arab Saudi bidang
Kesehatan dan TKH daerah kerja.
D. Penguatan fungsi pelayanan melalui mobilisasi PPIH Arab Saudi bidang
Kesehatan dan TKH sesuai situasi dan kondisi.
E. Penguatan fungsi pelayanan melalui mobilisasi PPIH Arab Saudi bidang
Kesehatan dan TKH sesuai wilayah.

59

. Penguatan pelayanan kesehatan di Arafah, Musdalifah dan Mina dengan cara:


A. Melakukan pelayanan kesehatan emergency gerak cepat di Arafah,
Musdalifah dan Mina.
B. Bukan salah satu diatas
C. Penyediaan tenaga kesehatan yang professional.
D. Meningkatkan upaya promotif dan preventif kesehatan haji berdasarkan data
kesehatan Jemaah Haji.
E. Melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi di daerah
kerja dan Muassasah.

60

. Jumlah Penanggung Jawab di KKHI Madinah terdiri dari :


A. 8 PJ Pelayanan Medik, 1 PJ Apotek dan 5 PJ Penunjang Medik.
B. 8 PJ Pelayanan Medik, 1 PJ Apotek dan 6 PJ Penunjang Medik.
C. 7 PJ Pelayanan Medik, 1 PJ Apotek dan 6 PJ Penunjang Medik.
D. 7 PJ Pelayanan Medik, 1 PJ Apotek dan 5 PJ Penunjang Medik.
E. Bukan salah satu diatas

61

. Pernyataan yang benar mengenai pos Kesehatan (Poskes) adalah :


A. Poskes Sektor Khusus, Poskes Arofah, Poskes Muzdalifah dan Poskes Mina.
B. Poskes Sektor Daker, Poskes Arofah, Poskes Muzdalifah dan Poskes Mina.
C. Poskes Sektor Daker, Poskes Arofah, Poskes Jamarat dan Poskes Mina.
D. Poskes Sektor Daker, Poskes Bir Ali, Poskes Muzdalifah dan Poskes Mina.
E. Bukan salah satu diatas

62

. Tenaga Pendukung Kesehatan dalam struktur organisasi Penyelenggara


Kesehatan Haji bagian dari :
A. Koordinator Pelayanan Obat dan Perbekkes.
B. Bukan salah satu diatas
C. Kepala Satuan Tugas.
D. Sekertariat PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan .
E. Kepala KKHI.

63

. Fungsi PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan, Kecuali :


A. Koordinasi dan kolaborasi dengan stakeholder terkait guna kelancaran
penyelenggaraan kesehatan haji di Arab Saudi;
B. Penerapan etika petugas kesehatan haji;
C. Melaksanakan tugas pembinaan, pelayanan dan pelindungan.
D. Bukan salah satu diatas
E. Penyiapan sarana dan prasarana kesehatan;

64

. Salah satu uraian tugas Kepala Satgas Promotif Preventif yaitu:


A. Melaksanakan pelayanan kesehatan berupa deteksi dini, emergency gerak
cepat, evakuasi, dan rujukan.
B. Bukan salah satu diatas
C. Melaksanakan tugas 3 (tiga) level pencegahan yaitu promosi kesehatan,
pelindungan spesifik, deteksi dini dan pengobatan tepat.
D. Mengoordinir Kepala KKHI dan Kepala Pos Kesehatan Sektor.
E. Bertindak sebagai penanggungjawab obat dan perbekalan kesehatan di depo
utama.

65

. Salah satu uraian tugas Kepala Satuan Tugas Sanitasi yaitu:


A. Bukan salah satu diatas
B. Melakukan koordinasi dengan petugas Kloter lainnya yaitu ketua Kloter dan
Tenaga Pembimbing Ibadah Haji Indonesia.
C. kesehatan haji Menyusun rencana kegiatan Satgas Sanitasi di daerah kerja
Mekkah, Madinah dan Bandara termasuk Armina.
D. Melakukan penerimaan dan pembayaran operasional.
E. Membantu pelaksanaan tugas PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan.

66

. Tempat rujukan pengobatan dan perawatan Jemaah Haji Indonesia yang sakit di
Arab Saudi ialah:
A. Bukan salah satu diatas
B. BPHI dan RSAS
C. Poskes dan RSAS
D. Pos Kloter dan RSAS
E. KKHI dan RSAS.

67

. Dalam melaksanakan tugasnya PJ Evakuasi Tanazul bertanggung jawab kepada:


A. Bukan salah satu diatas
B. Koordinator Penunjang Medik.
C. Koordinator Evakuasi Tanazul.
D. Koordinator Pelayanan Medik.
E. Koordinator Obat dan Perbekkes.

68

. Dalam melaksanakan tugasnya PJ Sanitasi bertanggung jawab kepada:


A. Koordinator Obat dan Perbekkes.
B. Koordinator Pelayanan Medik.
C. Koordinator Penunjang Medik.
D. Koordinator Sanitasi
E. Bukan salah satu diatas

69

. Petugas kesehatan haji yang bertugas di Pos Kesehatan Arafah adalah:


A. Petugas Daerah Kerja Madinah dan KKHI Madinah.
B. Petugas Daerah Kerja Mekkah dan KKHI Jeddah.
C. Petugas Daerah Kerja Bandara dan KKHI Mekkah.
D. Petugas Daerah Kerja Bandara dan KKHI Jeddah.
E. Bukan salah satu diatas

71

. Surveilans kesehatan haji di Indonesia diperoleh melalui data:


A. Hasil pembinaan kesehatan Jemaah haji
B. Faktor risiko Kesehatan Lingkungan di Asrama haji embarkasi/debarkasi
C. Pemeriksaan kesehatan pertama, kedua, dan ketiga yang bersumber dari
puskesmas, klinik, rumah sakit, dan embarkasi, hasil pembinaan kesehatan Jemaah
haji, dan Faktor risiko Kesehatan Lingkungan di Asrama haji embarkasi/debarkasi.
D. Bukan salah satu diatas
E. Pemeriksaan kesehatan pertama, kedua, dan ketiga yang bersumber dari
puskesmas, klinik, rumah sakit, dan embarkasi

72

. Surveilans Kesehatan Haji di Arab Saudi diperoleh melalui data:


A. Laporan Kejadian KLB
B. Jemaah sakit di kloter, klinik satelit, sektor, Klinik Kesehatan Haji Indonesia,
dan rumah sakit
C. Pengamatan penyakit dalam rangka deteksi dini
D. Semua jawaban benar
E. Potensi Kejadian Luar Biasa (KLB)

74

. Peran TKHI yaitu:


A. Upaya pencegahan agar penyakit jemaah haji tidak semakin parah
B. Melakukan upaya pencegahan agar penyakit jemaah haji tidak semakin parah
dan melakukan tindakan-tindakan kegawatdaruratan terhadap jemaah haji
C. Menjadi pendamping jemaah haji dalam kegiatan ziarah
D. Tidak harus memberikan pengobatan kepada jemaah haji
E. Melakukan tindakan-tindakan kegawatdaruratan terhadap jemaah haji

79

. Penyelenggaraan ibadah haji dan umrah dapat dilaksanakan secara aman,


nyaman, tertib, dan sesuai dengan ketentuan syariat. Untuk itu pemerintah telah
menetapkan undang-undang yang mengatur penyelenggaraan ibadah haji dan
umrah. Undang-undang nomor berapakah tentang Penyelenggaraan Haji dan
Umrah?
A. Undang - Undang Nomor 8 Tahun 2018
B. Undang - Undang Nomor 8 Tahun 2016
C. Undang - Undang Nomor 8 Tahun 2020
D. Undang - Undang Nomor 8 Tahun 2017
E. Undang - Undang Nomor 8 Tahun 2019

80

. Istithaah kesehatan jemaah haji adalah kemampuan jemaah haji dari aspek
kesehatan yang meliputi fisik dan mental yang terukur dengan pemeriksaan yang
dapat dipertanggungjawabkan sehingga jemaah haji dapat menjalankan ibadahnya
sesuai tuntunan agama Islam. Sebutkan kategori Istithaah berdasarkan PMK Nomor
15 tahun 2016?
A. Tidak Memenuhi Syarat, Tidak Memenuhi Syarat Sementara, Memenuhi
Syarat, Memenuhi Syarat dengan Pendampingan.
B. Memenuhi Syarat, Memenuhi Syarat dengan Pendampingan, Tidak
Memenuhi Syarat Sementara, Tidak Memenuhi Syarat.
C. Tidak Memenuhi Syarat, Memenuhi Syarat, Memenuhi Syarat dengan
Pendampingan, Tidak Memenuhi Syarat Sementara.
D. Tidak Memenuhi Syarat, Tidak Memenuhi Syarat Sementara, Memenuhi
Syarat dengan Pendampingan, Memenuhi Syarat.
E. Memenuhi Syarat Sementara, Memenuhi Syarat dengan Pendampingan,
Tidak Memenuhi Syarat Sementara, Tidak Memenuhi Syarat.

81

. Pada Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dinyatakan


bahwa upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan
pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara
terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya tersebut sejalan dengan tujuan
penyelenggaraan ibadah haji berdasarkan Undang – Undang Nomor 8 Tahun 2019.
Sebutkan tujuan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah pada pasal 3 UU No 8
Tahun 2019?
A. Memberikan kepercayaan serta akuntabilitas bagi Jemaah Haji dan Jemaah
Umrah sehingga dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan syariat.
B. Memberikan pembinaan, pelayanan, dan pelindungan bagi jemaah haji dan
jemaah umrah sehingga dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan
syariat.
C. Memberikan manfaat, kemaslahatan bagi Jemaah Haji dan Jemaah Umrah
sehingga dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan syariat.
D. Memberikan keadilan dan keamanan bagi Jemaah Haji sehingga dapat
menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan syariat
E. Memberikan kesempatan ke Arab Saudi

82

. Pembinaan Kesehatan Haji adalah upaya kesehatan dalam bentuk promotif dan
preventif, dilakukan kepada perorangan atau kelompok jemaah haji pada seluruh
tahap penyelenggaraan ibadah haji. Permenkes nomor berapa defenisi ini dapat kita
jumpai?
A. Permenkes No 26 Tahun 2015
B. Permenkes No 26 Tahun 2017
C. Permenkes No 15 Tahun 2016
D. Permenkes No 16 Tahun 2015
E. Permenkes No 62 Tahun 2016

83

. Berdasarkan pemeriksaan kesehatan masa keberangkatan akan ditetapkan Status


Istithaah Kesehatan jemaah haji. Sebutkan kriteria jemaah haji yang memenuhi
syarat Istithaah kesehatan haji?
A. Jemaah haji yang memiliki kemampuan mengikuti proses ibadah haji dengan
bantuan obat dengan tingkat kebugaran jasmani dengan katagori kurang
B. Jemaah haji yang memiliki kemampuan mengikuti proses ibadah haji tanpa
bantuan/ atau orang lain dengan tingkat kebugaran jasmani dengan katagori cukup.
C. Jemaah haji yang memiliki kemampuan mengikuti proses ibadah haji dengan
bantuan/ atau orang lain dengan tingkat kebugaran jasmani dengan katagori cukup.
D. Jemaah haji yang memiliki kemampuan mengikuti proses ibadah haji dengan
bantuan/atau orang lain dengan tingkat kebugaran jasmani dengan katagori kurang
E. Jemaah haji yang memiliki kemampuan mengikuti proses ibadah haji dengan
bantuan Tenaga Kesehatan Kloter

Anda mungkin juga menyukai