Anda di halaman 1dari 34

1

. Manasik kesehatan haji harus diselenggarakan secara terstruktur, sistematis, dan


masif. Apakah makna kata “sistematis” pada penyelenggaraan manasik kesehatan haji?
A. Dilaksanakan dilaksanakan melalui proses perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi dari tingkat pusat, provinsi, dan
kabupaten/kota.
B. Dilaksanakan dilakukan secara mandiri oleh organisasi masyarakat Islam dan
organisasi seminat yang memiliki kapasitas dan sumber daya.
C. Dilaksanakan dengan melibatkan dinas kesehatan kab/kota serta KBIHU
D. Dilaksanakan dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota hingga puskesmas
sesuai kewenangannya.
E. Dilaksanakan dari Aceh hingga Papua

. Manasik kesehatan haji harus diselenggarakan secara terstruktur, sistematis, dan


masif. Apakah makna kata “masif” pada manasik kesehatan haji?
A. Dilaksanakan dari Aceh hingga Papua.
B. Dilaksanakan dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota hingga puskesmas
sesuai kewenangannya dengan melibatkan semua pihak termasuk organisasi
masyarakat, keagamaan, profesi sampai level yang paling perifer yaitu KBIHU
C. Dilaksanakan dilaksanakan melalui proses perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi dari tingkat pusat, provinsi, dan
kabupaten/kota.
D. Dilaksanakan dilakukan secara mandiri oleh organisasi masyarakat Islam dan
organisasi seminat yang memiliki kapasitas dan sumber daya.
E. Dilaksanakan dengan melibatkan dinas kesehatan kab/kota serta KBIHU

3
. Apakah makna “pembinaan kesehatan haji” menurut Permenkes no. 62 tahun 2016?
A. Upaya kesehatan dalam bentuk kuratif dan rehabilitatif, dilakukan kepada
Jemaah Haji pada seluruh tahap penyelenggaraan ibadah haji.
B. Upaya kesehatan dalam bentuk tanggap cepat dan perlindungan spesifik untuk
melindungi keselamatan Jemaah Haji pada seluruh tahapan penyelenggaraan ibadah
haji.
C. Upaya kesehatan dalam bentuk kunjungan, dilakukan kepada Jemaah Haji pada
seluruh tahap penyelenggaraan ibadah haji.
D. Proses pemberian informasi atau penyuluhan yang bersifat promotif dan
preventif kepada Jemaah Haji yang dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah
dan/atau dengan melibatkan peran serta masyarakat.
E. Upaya kesehatan dalam bentuk promotif dan preventif, dilakukan kepada
perorangan atau kelompok Jemaah Haji pada seluruh tahap penyelenggaraan ibadah
haji.

4
. Penyelenggaraan Kesehatan Haji berdasarkan Permenkes no. 62 tahun 2016 adalah
rangkaian kegiatan yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kesehatan
dalam penyelenggaraan ibadah haji. Apakah makna “perlindungan kesehatan haji”?
A. Upaya kesehatan dalam bentuk kuratif dan rehabilitatif, dilakukan kepada
Jemaah Haji pada seluruh tahap penyelenggaraan ibadah haji.
B. Upaya kesehatan dalam bentuk kunjungan, dilakukan kepada Jemaah Haji pada
seluruh tahap penyelenggaraan ibadah haji.
C. Upaya kesehatan dalam bentuk tanggap cepat dan perlindungan spesifik untuk
melindungi keselamatan Jemaah Haji pada seluruh tahapan penyelenggaraan ibadah
haji.
D. Proses pemberian informasi atau penyuluhan yang bersifat promotif dan
preventif kepada Jemaah Haji yang dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah
dan/atau dengan melibatkan peran serta masyarakat.
E. Upaya kesehatan dalam bentuk promotif dan preventif, dilakukan kepada
perorangan atau kelompok Jemaah Haji pada seluruh tahap penyelenggaraan ibadah
haji.

. Pemberian manasik kesehatan haji merupakan suatu proses untuk mengubah perilaku
jemaah haji dalam meningkatkan status kesehatannya. Bagaimana strategi pemberian
manasik kesehatan haji?
A. Terencana, Strategis dan Masif
B. Terencana, Sukses dan Masif
C. Terstruktur, Strategis dan Masif
D. Terencana, Sistematis dan Masif
E. Terstruktur, Sistematis dan Masif
6

. Manasik kesehatan haji adalah proses pemberian informasi kepada jemaah haji yang
bersifat promotif dan preventif tentang pembinaan, pelayanan dan pelindungan
kesehatan sebelum keberangkatan, selama ibadah haji, dan setelah ibadah haji.
Diberikan secara berkelanjutan sejak mendaftar sebagai jemaah haji mengikuti tahapan
perjalanan jemaah haji di tanah air dan di tanah suci. Bagaimanakah Tahapan Manasik
Kesehatan Haji?
A. Memakai masker - Menjaga jarak - Mencuci tangan - Menghindari kerumunan -
Mengurangi mobilitas
B. Masa Tunggu - Masa Keberangkatan - Masa Embarkasi - Masa Operasional haji
- Masa Debarkasi Haji
C. Masa Keberangkatan - Masa Embarkasi - Masa Operasional haji - Masa
Debarkasi Haji
D. Masa Tunggu - Masa Embarkasi - Masa Keberangkatan - Masa Operasional haji
- Masa Debarkasi Haji
E. Niat - Ihram - Thawaf - Sa’I - Tahallul

. Manasik kesehatan haji menerapkan strategi koordinasi, kolaborasi, dan integrasi


dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, Dinas Kesehatan
Provinsi/ Kabupaten/kota, organisasi masyarakat Islam, organisasi profesi dan
organisasi seminat. Bagaimana pemberian informasi Manasik Kesehatan Haji?
A. Sosialisasi kesehatan haji secara interaktif
B. Sosialisasi kesehatan haji secara langsung
C. Pada pelatihan TKHI dan PPIH yang terintegrasi dengan Kementerian Agama
D. Informasi manasik kesehatan haji yang disampaikan harus terstandar dan
konsisten sehingga pelaksana manasik kesehatan haji dapat memberikan informasi
yang sama dan tidak bertentangan satusama lain
E. Peningkatan pelayanan Kesehatan haji di Arab Saudi

. Jemaah haji akan menempuh perjalanan jauh menuju ke Arab Saudi dengan
menggunakan pesawat. Kondisi selama dipesawat yang membatasi aktifitas dengan
posisi duduk rapat, menggunakan AC, kemudian sarana buang air yang terbatas dan
tidak familiar bagi jemaah haji terutama jemaah lansia mengakibatkan jemaah
membatasi untuk minum.
A. Dehidrasi
B. Diare
C. Sakit Kepala
D. Sesak Nafas
E. Kelelahan

9
. Dalam masa perjalanan ke Arab Saudi jemaah haji bisa mengalami gangguan
kesehatan berupa DVT (Deep Vein Thrombosis). DVT adalah suatu kondisi pembekuan
darah dalam pembuluh darah vena dalam seperti di kaki. Gangguan Kesehatan ini
dapat disebabkan karena?
A. Berada di ruangan yang panas.
B. Berada di ruangan yang dingin.
C. Banyak minum air dingin (es).
D. Kelamaan tidak bergerak.
E. Menggunakan pakaian yang ketat.

10
. Jemaah haji harus menempuh perjalanan udara yang cukup lama dengan
menggunakan pesawat terbang, dari Tanah Air ke Arab Saudi begitupun sebaliknya.
Agar kondisi kesehatan tetap terjaga dengan baik selama melakukan perjalanan,
sebaiknya petugas dapat menyampaikan hal-hal yang dapat dilakukan oleh jemaah haji
di dalam pesawat. Upaya apakah yang dapat menjaga kondisi kesehatan agar tetap
baik selama melakukan perjalanan dalam pesawat?
A. Pelembab kulit dan bibir tidak perlu digunakan.
B. Berjalan-jalan di pesawat
C. Tidur 9 jam dan istirahat selama di pesawat.
D. Melakukan peregangan tubuh di dalam pesawat dan hindari duduk statis dengan
melipat tungkai/kaki.
E. Menggunakan baju hangat, selimut dan kaos kaki, membatasi minum air agar
tidak sering BAK.

11
. Suatu kondisi fisiologi yang terjadi akibat gangguan terhadap irama sirkadian tubuh,
yang disebabkan oleh perjalanan yang melintasi garis meridian, sehingga sistem irama
sirkadian tidak dapat segera menyesuaikan dengan waktu lokal yang baru dan
membutuhkan beberapa hari untuk penyesuaian diri dengan jumlah zona waktu yang
dilewati. Hal ini dapat terjadi pada seseorang saat melakukan perjalanan udara yang
cukup lama dengan menggunakan pesawat terbang. Dinamakan kondisi apakah hal
tersebut?
A. Mabuk Udara
B. Mabuk Pesawat
C. Jet Set
D. Jet Lag
E. DVT (Deep Vein Thrombosis)

12
. Beberapa potensi gangguan kesehatan dapat timbul pada jemaah haji saat melakukan
penerbangan yang cukup lama. Ada beberapa potensi gangguan seperti Jet Lag.
Penyesuaian umumnya lebih cepat jika penerbangan dilakukan ke arah barat
dibandingkan penerbangan ke arah timur. Hal ini dikarenakan penerbangan menuju
barat mengikuti perjalanan matahari, sehingga waktu siang akan lebih lama. Salah satu
cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi Jet Lag adalah?
A. Minum kopi dan teh.
B. Tidur sepanjang perjalanan.
C. Tidak tertidur selama dalam perjalanan.
D. Usahakan tetap terjaga satu jam sebelum mendarat.
E. Melakukan peregangan otot.

3
. Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kehilangan banyak cairan sehingga
keseimbangan antara kadar gula dan garam dalam darah menjadi terganggu. Akibat
dehidrasi adalah tubuh tidak dapat berfungsi secara normal. Hal ini ditandai dengan
kulit kering dan rasa tidak nyaman pada mukosa mata, mulut, dan hidung. Jemaah haji
disarankan untuk selalu minum air putih selama menjalankan ibadah agar tidak terjadi
dehidrasi. Berapakah anjuran minum air putih untuk mencegah dehidrasi?
A. Minum air putih 1 gelas (200 ml) tiap jam
B. Minum air putih 1 gelas (200 ml) tiap 2 jam
C. Minum air putih 1 botol (500 ml) tiap 2 jam
D. Minum air putih 1 botol (600 ml) tiap 2 jam
E. Minum air putih 1 botol (500 ml) tiap jam

. Mabuk udara dapat terjadi pada setiap orang, hal ini disebabkan karena koordinasi
mata dan sistem vestibular di telinga bagian dalam tidak bekerja selaras saat
mengirimkan informasi ke otak. Tindakan yang dilakukan untuk mencegah mabuk
udara, antara lain?
A. Minum obat anti mabuk, longgarkan sabuk pengaman, gosok perut dan anggota
tubuh dengan minyak angin supaya aliran darah lancar
B. Minum teh hangat, konsumsi makanan yang diberikan di pesawat dan posisikan
badan senyaman mungkin
C. Minum kopi panas, konsumsi makanan yang diberikan di pesawat dan posisikan
badan senyaman mungkin
D. Minum air putih minimal 300 mL (1 gelas) setiap jam dan makan secukupnya,
melakukan peregangan
E. Membatasi konsumsi makanan atau minuman dan istirahat yang cukup,
melakukan peregangan

15

. Salah satu rukun haji adalah Wukuf di Arafah yang merupakan puncak ibadah haji.
Wukuf di Arafah dilakukan di dalam tenda atau lapangan terbuka. Selain itu jumlah
jemaah dalam satu tenda sangat padat. Wukuf di lapangan terbuka berpotensi terpapar
udara panas/dingin dengan tingkat kelembaban udara yang rendah. Kondisi tersebut
berpotensi menimbulkan masalah kesehatan. Untuk mencegah risiko kesehatan saat
Wukuf di Arafah maka jemaah haji hendaknya memperhatikan hal-hal antara lain ?
A. Membawa peralatan ibadah sendiri termasuk sajadah, tidak memaksakan diri,
hindari berdesak-desakan dan segera minum air putih jika merasa haus
B. Membatasi konsumsi makanan atau minuman dan istirahat yang cukup,
melakukan keliling ke tenda-tenda jemaah lain.
C. Menghindari paparan langsung udara panas/dingin, melaksanakan wukuf di
dalam tenda, istirahat yang cukup, pakai masker dan payung pada saat antri di toilet,
konsumsi makanan tepat waktu dan minum air putih minimal satu gelas (200 ml) tiap
jam
D. Jaga kesehatan dan kebersihan diri dan lingkungan, selalu menggunakan alat
pelindung diri, konsumsi makanan tepat waktu, istirahat yang cukup dan tidur minimal 6
– 8 jam sehari dan minum air putih 5 – 6 botol @ 600ml sehari
E. Pakai masker, konsumsi makanan tepat waktu, istirahat yang cukup dengan tidur
minimal 6-8 jam sehari, pakai payung untuk melindungi diri dari sengatan panas dan
minum air putih walaupun tidak merasa haus.

16

. Jemaah haji akan mendapatkan paket Alat Pelindung Diri (APD) yang harus dibawa ke
Arab Saudi. Karena berguna bagi jemaah haji untuk melindungi diri dari penyakit.
Selama melaksanakan ibadah haji dianjurkan untuk selalu menggunakan alat pelindung
diri. Di bawah ini adalah alat pelindung diri yang digunakan untuk mencegah sengatan
panas (heat stroke) adalah?
A. Payung, semprotan air, masker dan alas kaki
B. Topi, jaket tebal, masker dan sepatu
C. Payung, baju rompi, masker dan sarung tangan
D. Topi, baju rompi, masker dan alas kaki
E. Topi, semprotan air, masker dan kaos kaki

17

. Pada saat di hotel jemaah diharapkan selalu menjaga kesehatan dan kebersihan diri
serta lingkungan. Jemaah haji Indonesia biasanya juga melakukan aktivitas seperti
berbelanja baik di pusat perbelanjaan maupun makan di rumah makan/ restoran. Hal ini
berpotensi jemaah haji dapat tertular berbagai penyakit. Agar jemaah haji tetap sehat
saat di hotel dianjurkan untuk?
A. Menggunakan topi untuk melindungi diri dari sengatan panas
B. Rutin melakukan senam baik secara mandiri maupun bersama teman-teman
C. Menggunakan payung untuk melindungi diri dari sengatan panas
D. Istirahat yang cukup, tidur minimal 6 – 8 jam sehari
E. Menggunakan masker secara baik dan benar

18

. Selama menunggu masa kepulangan, jemaah haji tetap berada di hotel untuk
beristirahat dan Jemaah haji tetap dalam kondisi prima sebelum kembali ke Indonesia.
Jemaah haji diiharapkan tetap mematuhi arahan atau himbauan dari petugas yaitu?
A. Mengisi Kartu Kewaspadaan Kesehatan (Health Alert Card/HAC)
B. Minum air 200 mL (1 gelas) setiap jam
C. Jemaah haji yang sehat harus menyerahkan Kartu Kewaspadaan Kesehatan
Jemaah Haji (K3JH) ke Puskesmas terdekat dalam kurun waktu 14 hari setelah
kepulangan.
D. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), seperti menjaga kebersihan
diri dan lingkungan, konsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup
E. Belanja oleh-oleh sampai tengah malam

. Tanazul Jemaah Haji sakit adalah


A. Pemulangan Jemaah Haji melalui Bandara Jeddah atau Madinah bukan karena
sakit
B. Pemulangan Jemaah Haji melalui Kloter yang berbeda dengan Kloter
keberangkatan karena alasan ingin pulang dan memenuhi kriteria laik terbang
C. Pemulangan Jemaah Haji melalui Kloter yang berbeda dengan Kloter
keberangkatan karena alasan kerja dan memenuhi kriteria laik terbang
D. Pemulangan Jemaah Haji melalui Kloter yang sama dengan Kloter
keberangkatan karena alasan sakit dan memenuhi kriteria laik terbang
E. Pemulangan Jemaah Haji melalui Kloter yang berbeda dengan Kloter
keberangkatan karena alasan sakit dan memenuhi kriteria laik terbang.

20
. Mabit di muzdalifah berdasarkan fatwa MUI adalah
A. Sunah
B. Mubah
C. Makruh
D. Wajib
E. Haram

21

. Melaksanakan secara terpisah antara haji dan umrah, dimana masing-masing


dikerjakan tersendiri, dalam waktu berbeda tetapi tetap dilakukan dalam satu musim
haji, disebut
A. Umrah
B. Haji
C. Haji Ifrad
D. Haji Tamattu
E. Haji Qiran

22
. Ketentuan batas waktu mengerjakan ibadah haji mulai tangal 1 Syawal sampai
dengan tanggal 10 Zulhijah adalah ketentuan Miqot
A. Miqot Ifadoh
B. Miqot Tsani
C. Miqot Awal
D. Miqot Zamani
E. Miqot Makani

23
. Jemaah haji reguler berada ditanah suci selama
A. 53 hari
B. 50 hari
C. 30 hari
D. 45 hari
E. 40 har

24

. Kemampuan jemaah haji dari aspek kesehatan yang meliputi fisik dan mental yang
terukur dengan pemeriksaan yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga Jemaah
Haji dapat menjalankan ibadahnya sesuai tuntunan agama Islam
A. Istithaah Mabrur Jemaah Haji
B. Istithaah rohani Jemaah Haji
C. Istithaah Kesehatan Jemaah Haji
D. Istithaah Kebugaran Jemaah Haji
E. Istithaah Jasmani Jemaah Haji

25

. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor berapa yang mengatur


tentang Istithaah Kesehatan Jemaah Haji
A. Nomor 17 Tahun 2016
B. Nomor 13 Tahun 2014
C. Nomor 15 Tahun 2016
D. Nomor 16 Tahun 2015
E. Nomor 14 Tahun 2013

27
. Terhadap Jemaah Haji harus dilakukan Pemeriksaan Kesehatan dan Pembinaan
Kesehatan Jemaah Haji dalam rangka Istithaah Kesehatan Haji, dalam Permenkes no
15 tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan jemaah haji pernyataan ini terdapat pada
A. Pasal 6
B. Pasal 4
C. Pasal 2
D. Pasal 5
E. Pasal 3

28
. Pemeriksaan kesehatan dilakukan sebagai dasar pelaksanaan pembinaan kesehatan
jemaah haji dalam rangka Istithaah Kesehatan jemaah haji, dalam Permenkes no 15
tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan jemaah haji pernyataan ini terdapat pada
A. Pasal 5
B. Pasal 4
C. Pasal 6
D. Pasal 3
E. Pasal 2
29
. Pemeriksaan kesehatan tahap masa embarkasi dilaksanakan oleh PPIH Embarkasi
Bidang Kesehatan di embarkasi untuk menetapkan
A. Laik atau tidak Laik Terbang
B. Sehat atau tidak sehat
C. Status Istithaah Kesehatan jemaah haji
D. Vaksinasi jemaah haji
E. Status kesehatan Risiko Tinggi atau Tidak Risiko Tinggi

30
. Pemeriksaan kesehatan tahap masa keberangkatan yang dilaksanakan di Puskesmas
adalah untuk menetapkan
A. Vaksinasi jemaah haji
B. Laik atau tidak Laik Terbang
C. Status kebugaran atau tidak bugar
D. Status Istithaah Kesehatan jemaah haji
E. Sehat atau tidak sehat

32
. Penetapan Istithaah Kesehatan jemaah haji pada pemeriksaan tahap kedua,
dituangkan dalam Berita Acara Penetapan Istithaah Kesehatan jemaah haji yang
dikeluarkan dan ditandatangani oleh
A. Ketua Kloter
B. Ketua Tim Penyelenggara Kesehatan Haji kabupaten/kota
C. Ketua PPIH
D. Kepala Pusat Kesehatan Haji.
E. Ketua PPIH Embarkasi Bidang Kesehatan.

32
. Penetapan Istithaah Kesehatan jemaah haji pada pemeriksaan tahap kedua,
dituangkan dalam Berita Acara Penetapan Istithaah Kesehatan jemaah haji yang
dikeluarkan dan ditandatangani oleh
A. Ketua Kloter
B. Ketua Tim Penyelenggara Kesehatan Haji kabupaten/kota
C. Ketua PPIH
D. Kepala Pusat Kesehatan Haji.
E. Ketua PPIH Embarkasi Bidang Kesehatan.

33

. Jenis dan metode pembinaan kesehatan haji,meliputi kegiatan


A. Penyuluhan, konseling, vaksinasi, pengobatan, pemanfaatan media massa,
penyebarluasan informasi, kunjungan rumah.
B. Penyuluhan, konseling, latihan kebugaran, pemanfaatan (Posbindu),
pemanfaatan media massa, penyebarluasan informasi, kunjungan rumah, dan manasik
kesehatan
C. Penyuluhan, konseling, latihan kebugaran, pemanfaatan (Posbindu),
pemanfaatan media massa, penyebarluasan informasi, kunjungan rumah, dan manasik
haji
D. Penyuluhan, konseling, vaksinasi, pengobatan, pemanfaatan media massa,
penyebarluasan informasi, kunjungan rumah, dan manasik kesehatan
E. Penyuluhan, konseling, vaksinasi, pemanfaatan (Posbindu), pemanfaatan media
massa, penyebarluasan informasi, kunjungan rumah, dan manasik kes

34

. Serangkaian kegiatan terpadu, terencana, terstruktur dan terukur, diawali dengan


Pemeriksaan Kesehatan pada saat mendaftar menjadi jemaah haji sampai masa
keberangkatan ke Arab Saudi, adalah
A. Manasik Haji
B. Pembinaan istitaah kesehatan haji
C. Vaksinasi kesehatan haji.
D. Pengawasan kesehatan haji
E. Pemeriksaan kesehatan haji.

35
. Sistim pencatatan dan pelaporan kegiatan pemeriksaan dan pembinaan kesehatan
dalam rangka Istithaah Kesehatan jemaah haji harus dimasukkan kedalam
A. Laporan bulanan PPIH
B. Laporan harian TKHI
C. Siskohat
D. log book TKHI
E. Siskohatkes

36

. Salah satu upaya mempersiapkan Istithaah Kesehatan Haji, jemaah haji melakukan
latihan fisik yang diselenggarakan oleh Puskesmas/klinik, sebelum latihan dilakukan
skrining dengan pengukuran kebugaran untuk menilai fungsi jantung, jemaah diminta
untuk berjalan konstan sejauh 1,6 km, metode pengukuran kebugaran ini disebut
Metode
A. Six Minutes Walking Test.
B. MMPI Test
C. PAR-Q Test.
D. Rockport Walking Test.
E. Hopkins Verbal Learning Test (HVLT).

. Dalam kegiatan penyelenggaraan haji secara umum, Kementerian Kesehatan


berkoordinasi dengan….....
A. Kementerian Hukum dan HAM
B. Kementerian Agama
C. Kementerian Haji dan Umrah
D. Kementerian Perikanan
E. Kementerian Pertanian

38

. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.9 Tahun 2021 mengatur tentang
A. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Arab Saudi
B. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Embarkasi
C. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Indonesia
D. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kesehatan Haji di tingkat Provinsi
E. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Tanah Suci

39

. Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Arab Saudi meliputi


A. Pelayanan, Pembinaan dan Pelindungan kesehatan masyarakat
B. Pembinaan, Pelayanan dan Pelindungan Jemaah umroh
C. Pembinaan, Pelayanan dan Pelindungan Masyarakat
D. Pembinaan, Pelayanan dan Pelindungan Kesehatan
E. Pelindungan Kesehatan, Pembinaan dan Pelayanan masyarakat

40
. Petugas Penyelenggara Kesehatan Haji di Arab Saudi terdiri dari
A. PPIH Bidang Kesehatan, TKH dan TPK
B. PPIH Bidang Kesehatan, PPIH Kemenag dan TKH.
C. Bidang Kesehatan, PPIH Kemenag dan TPIHI
D. PPIH Bidang Kesehatan, PPIH Kemenag dan TPP.
E. PPIH Bidang Kesehatan, PPIH Kemenag dan TPK

41

. Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Arab Saudi adalah


A. Rangkaian kegiatan yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan pelindungan
kesehatan dalam penyelenggaraan ibadah haji di tanah air
B. Rangkaian kegiatan yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan pelindungan
kesehatan dalam penyelenggaraan ibadah haji di embarkasi
C. Rangkaian kegiatan yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan pelindungan
kesehatan dalam penyelenggaraan ibadah haji di timur tengah
D. Rangkaian kegiatan yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan pelindungan
kesehatan dalam penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi
E. Rangkaian kegiatan yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan pelindungan
kesehatan dalam penyelenggaraan ibadah haji di dalam dan luar negeri

42
. Pada saat operasional kesehatan haji di Armuzna, KKHI Makkah bertanggung jawab
memberikan pelayanan di..
A. Mina
B. Bandara
C. Madinah
D. Arafah
E. Muzdalifah

43
. Penyelenggaraan kesehatan haji di tingkat provinsi merupakan tanggung jawab dari
A. Kantor Kementerian Agama
B. Dinas Kesehatan Provinsi
C. Puskesmas Kecamatan
D. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
E. Pusat Kesehatan Haji

44
. Pelaksana utama dari upaya promotif dan preventif kesehatan haji di Arab Saudi
adalah
A. Satgas PP
B. TPK
C. TKH
D. TKR
E. Satgas GC

45
. Safari Wukuf ialah
A. Pelayanan Wukuf di Arafah bagi Jemaah Haji sakit di KKHI Mekkah berdasarkan
kriteria yang ditetapkan Kadaker
B. Pelayanan Wukuf di Arafah bagi Jemaah Haji sakit di KKHI Mekkah berdasarkan
kriteria yang ditetapkan KBIH
C. Pelayanan Wukuf di Arafah bagi Jemaah Haji sakit di KKHI Mekkah berdasarkan
kriteria yang ditetapkan oleh TKH
D. Pelayanan Wukuf di Arafah bagi Jemaah Haji sakit di KKHI Mekkah berdasarkan
kriteria yang sudah ditetapkan
E. Pelayanan Wukuf di Arafah bagi Jemaah Haji sakit di KKHI Mekkah berdasarkan
kriteria yang ditetapkan Kepala KKHI

46

. Dalam Permenkes 62 tahun 2016 tempat pemberangkatan dan keberangkatan


Jemaah Haji yang ditetapkan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang agama, merupakan pengertian dari
A. Karantina Haji
B. Bandara Haji
C. Asrama Haji
D. PPIH Embarkasi
E. Embarkasi

47

. Dalam Permenkes 62 tahun 2016 upaya kesehatan dalam bentuk tanggap cepat dan
perlindungan spesifik untuk melindungi keselamatan Jemaah Haji pada seluruh tahapan
penyelenggaraan ibadah haji, merupakan pengertian dari
A. Pembinaan
B. Penyelenggaraan
C. Perlindungan
D. Pelayanan
E. Pemeriksaan

48
. Kepanjangan dari SISKOHATKES adalah
A. Sistem Komputerisasi Bidang Kesehatan Haji
B. Sistem Komputerisasi Kesehatan
C. Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan
D. Sistem Komputerisasi Haji
E. Sistem Komputerisasi Kesehatan Haji

49

. Istilah yang digunakan untuk menyebut kemuliaan Raja-raja Arab Saudi dalam
menjaga dua kota suci Ummat Islam disebut
A. As'al Malik
B. Al Malik assalam
C. Al Mamluk
D. Khadim Al Haramain Sharifain
E. Al Biladi

50
. Bahasa Arab dari Bandar Udara/Airport adalah
A. Minaun
B. Sayyarah
C. Mahattat
D. Tayyarah
E. Matar

51
. Petugas Penghubung Maktab yang berada di RS Arab Saudi disebut
A. Askar
B. Mandub
C. Dabit
D. Shurtah
E. Umal

52
. Arti kata "Tawaf" dari Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia adalah
A. Berlari
B. Tertidur
C. Berhenti Sejenak
D. Mengelilingi
E. Berjalan

53

. Ritual Umrah yang dilakukan di madinah


A. Ihram
B. Sai
C. Tahallul
D. Tawaf
E. Tidak ada

54
. Kriteria jemaah haji yang ditetapkan Tidak Memenuhi Syarat Istithaah Kesehatan Haji,
kecuali;
A. Psikosis Akut.
B. Kondisi klinis yang dapat mengancam jiwa, antara lain PPOK derajat IV, Gagal
Jantung Stadium IV, Chronic Kidney Disease Stadium IV dengan peritoneal
dialysis/hemodialisis reguler, AIDS stadium IV dengan infeksi oportunistik, Stroke
Haemorhagic luas.
C. Kanker stadium IV
D. Gangguan jiwa berat antara lain skizofrenia berat, dimensia berat, dan retardasi
mental berat.
E. Jemaah dengan penyakit yang sulit diharapkan kesembuhannya, antara lain
keganasan stadium akhir, Tuberculosis Totaly Drugs Resistance (TDR), sirosis atau
hepatoma decompensata.

55
. Jemaah haji yang ditetapkan Tidak Memenuhi Syarat Istithaah Kesehatan haji, antara
lain dengan kriteria;
A. Stroke Haemorhagic luas.
B. Sinusitis akut
C. Gastritis akut
D. Tuberkulosis (BTA -).
E. Stroke akut.

56
. Penumpang pesawat terbang pada umumnya ketika take off dan landing pesawat
merasakan telinga terasa nyeri, sakit dan merasa penuh serta tuli, hal tersebut di
akibatkan;
A. Deep Vein Trombosis.
B. Barotrauma.
C. Retardasi mental berat.
D. Tonsilitis akut.
E. Diabetes Melitus Tidak Terkontrol

57

. Penyakit yang terjadi pada saat penerbangan jarak jauh berupa nyeri/sakit, nyeri tekan
ataupun pembengkakan daerah betis akibat posisi duduk yang lama adalah;
A. Diabetes Melitus Tidak Terkontrol.
B. Retardasi mental berat.
C. Tonsilitis akut.
D. Deep Vein Trombosis.
E. Barotrauma.

58
. Jemaah haji yang ditetapkan Memenuhi Syarat Istithaah Kesehatan haji, antara lain
dengan penyakit;
A. Tuberkulosis sputum BTA Positif, Tuberculosis Multi Drug Resistance.
B. Barotrauma.
C. Tuberkulosis Totaly Drugs Resistance (TDR).
D. Hipertensi ringan.
E. Bronkiektasis dengan Hypoksemia.

59
. Jemaah haji yang ditetapkan Tidak Memenuhi Syarat Istithaah Kesehatan haji untuk
Sementara, antara lain dengan penyakit;
A. Barotrauma.
B. Tuberkulosis sputum BTA Positif, Tuberculosis Multi Drug Resistance.
C. Hipertensi ringan.
D. Tuberkulosis Totaly Drugs Resistance (TDR).
E. Bronkiektasis dengan Hypoksemia.

59
. Jemaah haji yang ditetapkan Tidak Memenuhi Syarat Istithaah Kesehatan haji untuk
Sementara, antara lain dengan penyakit;
A. Barotrauma.
B. Tuberkulosis sputum BTA Positif, Tuberculosis Multi Drug Resistance.
C. Hipertensi ringan.
D. Tuberkulosis Totaly Drugs Resistance (TDR).
E. Bronkiektasis dengan Hypoksemia.

61
. Kondisi klinis jemaah haji dengan penyakit kardiovaskuker ditetapkan Tidak Laik
terbang pada pemeriksaan kesehatan ketiga adalah;
A. Anemia ringan Hb 10 g/dl.
B. Edema paru.
C. Luka bakar kondisi stabil.
D. Hipertiroid.
E. Sirosis atau hepatoma decompensata.

62

. Salah satu upaya mempersiapkan Istithaah Kesehatan Haji, jemaah haji melakukan
latihan fisik yang diselenggarakan oleh Puskesmas/klinik, sebelum latihan dilakukan
skrining dengan pengukuran kebugaran untuk menilai fungsi jantung, jemaah diminta
untuk berjalan konstan sejauh 1,6 km, metode pengukuran kebugaran ini disebut
Metode:
A. Hopkins Verbal Learning Test (HVLT).
B. MMPI
C. PAR-Q Test.
D. Six Minutes Walking Test.
E. Rockport Walking Test.

63
. Salah satu upaya mempersiapkan Istithaah Kesehatan Haji, jemaah haji usia diatas 60
tahun melakukan pemeriksaan deteksi dini Dimensia yang diselenggarakan oleh
Puskesmas/klinik, metode ini disebut Metode:
A. Hopkins Verbal Learning Test (HVLT).
B. Rockport Walking Test.
C. MMPI
D. Six Minutes Walking Test.
E. PAR-Q Test.

63
. Salah satu upaya mempersiapkan Istithaah Kesehatan Haji, jemaah haji usia diatas 60
tahun melakukan pemeriksaan deteksi dini Dimensia yang diselenggarakan oleh
Puskesmas/klinik, metode ini disebut Metode:
A. Hopkins Verbal Learning Test (HVLT).
B. Rockport Walking Test.
C. MMPI
D. Six Minutes Walking Test.
E. PAR-Q Test.

65
. Penguatan koordinasi antar petugas penyelenggara kesehatan haji melalui:
A. Melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi di daerah
kerja dan Muassasah.
B. Penguatan struktur organisasi penyelenggaraan kesehatan haji yang lebih efektif
dan efisien, dan Pelaksanaan upaya promotif dan preventif, kuratif dan rehabilitatif, dan
emergency gerak cepat secara terkoordinasi dan terintegrasi.
C. Bukan salah satu diatas
D. Pelaksanaan upaya promotif dan preventif, kuratif dan rehabilitatif, dan
emergency gerak cepat secara terkoordinasi dan terintegrasi.
E. Penguatan struktur organisasi penyelenggaraan kesehatan haji yang lebih efektif
dan efisien.

66

. TGC dan TPP menurut Permenkes No 9 Tahun 2021 dipimpin oleh :


A. Kepala Satuan Tugas.
B. Bukan salah satu diatas
C. Komandan Tim.
D. Penanggung jawab
E. Koordinator Tim.

67
. Pernyataan yang benar mengenai pos Kesehatan (Poskes) adalah :
A. Poskes Sektor Daker, Poskes Arofah, Poskes Muzdalifah dan Poskes Mina.
B. Poskes Sektor Daker, Poskes Arofah, Poskes Jamarat dan Poskes Mina.
C. Poskes Sektor Khusus, Poskes Arofah, Poskes Muzdalifah dan Poskes Mina.
D. Bukan salah satu diatas
E. Poskes Sektor Daker, Poskes Bir Ali, Poskes Muzdalifah dan Poskes Mina.

68
. Salah satu uraian tugas Kepala Kesehatan PPIH Arab Saudi yaitu :
A. Menyusun rencana kerja surveilans kesehatan haji.
B. Bukan salah satu diatas
C. Mengoordinasikan kegiatan kesekretariatan .
D. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan PPIH Arab Saudi Bidang
Kesehatan, TKH, dan TPK.
E. Melakukan pengumpulan/input data operasional kesehatan haji.
69
. Salah satu uraian tugas pelaksana surveilans yaitu:
A. Menyusun rencana kerja surveilans kesehatan haji.
B. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan PPIH Arab Saudi Bidang
Kesehatan, TKH, dan TPK.
C. Bukan salah satu diatas
D. Mengoordinasikan kegiatan kesekretariatan.
E. Melakukan pengumpulan/input data operasional kesehatan haji.

70
. Salah satu uraian tugas Kepala Kesehatan Daerah Kerja yaitu:
A. Melaksanakan pelayanan kesehatan berupa deteksi dini, emergency gerak
cepat, evakuasi, dan rujukan.
B. Mengoordinir Kepala KKHI dan Kepala Pos Kesehatan Sektor.
C. Bukan salah satu diatas
D. Bertindak sebagai penanggungjawab obat dan perbekalan kesehatan di depo
utama.
E. Melaksanakan tugas 3 (tiga) level pencegahan yaitu promosi kesehatan,
pelindungan spesifik, deteksi dini dan pengobatan tepat.

71
. Salah satu uraian tugas Tenaga Kesehatan Haji yaitu:
A. Melakukan penerimaan dan pembayaran operasional.
B. kesehatan haji Menyusun rencana kegiatan Satgas Sanitasi di daerah kerja
Mekkah, Madinah dan Bandara termasuk Armina.
C. Melakukan koordinasi dengan petugas Kloter lainnya yaitu ketua Kloter dan
Tenaga Pembimbing Ibadah Haji Indonesia.
D. Bukan salah satu diatas
E. Membantu pelaksanaan tugas PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan.
71
. Salah satu uraian tugas Tenaga Kesehatan Haji yaitu:
A. Melakukan penerimaan dan pembayaran operasional.
B. kesehatan haji Menyusun rencana kegiatan Satgas Sanitasi di daerah kerja
Mekkah, Madinah dan Bandara termasuk Armina.
C. Melakukan koordinasi dengan petugas Kloter lainnya yaitu ketua Kloter dan
Tenaga Pembimbing Ibadah Haji Indonesia.
D. Bukan salah satu diatas
E. Membantu pelaksanaan tugas PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan.

74
. Peran TKHI yaitu:
A. Tidak harus memberikan pengobatan kepada jemaah haji
B. Upaya pencegahan agar penyakit jemaah haji tidak semakin parah
C. Melakukan tindakan-tindakan kegawatdaruratan terhadap jemaah haji
D. Melakukan upaya pencegahan agar penyakit jemaah haji tidak semakin parah
dan melakukan tindakan-tindakan kegawatdaruratan terhadap jemaah haji
E. Menjadi pendamping jemaah haji dalam kegiatan ziarah

75

. Komunikasi dua arah antara dokter atau tenaga kesehatan dan jemaah haji di
puskesmas/klinik atau rumah sakit adalah pengertian dari:
A. Konseling
B. Peningkatan kebugaran jasmani
C. Semua salah
D. Kunjungan rumah
E. Semua benar

76

. Pencegahan DVT antara lain dalam perjalanan penerbangan adalah sebagai berikut,
kecuali:
A. Berjalan-jalan di dalam kabin
B. Memakai stoking compress
C. Cukup minum dan makan snack
D. Menggerakkan jari kaki
E. Tidur selama penerbangan

77

. Selama menunggu masa kepulangan, jemaah haji tetap berada di hotel untuk
beristirahat dan Jemaah haji tetap dalam kondisi prima sebelum kembali ke Indonesia.
Jemaah haji diiharapkan tetap mematuhi arahan atau himbauan dari petugas yaitu?
A. Jemaah haji yang sehat harus menyerahkan Kartu Kewaspadaan Kesehatan
Jemaah Haji (K3JH) ke Puskesmas terdekat dalam kurun waktu 14 hari setelah
kepulangan.
B. Minum air 200 mL (1 gelas) setiap jam
C. Mengisi Kartu Kewaspadaan Kesehatan (Health Alert Card/HAC)
D. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), seperti menjaga kebersihan
diri dan lingkungan, konsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup
E. Belanja oleh-oleh sampai tengah malam

78
. Penyelenggaraan ibadah haji dan umrah dapat dilaksanakan secara aman, nyaman,
tertib, dan sesuai dengan ketentuan syariat. Untuk itu pemerintah telah menetapkan
undang-undang yang mengatur penyelenggaraan ibadah haji dan umrah. Undang-
undang nomor berapakah tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah?
A. Undang - Undang Nomor 8 Tahun 2018
B. Undang - Undang Nomor 8 Tahun 2020
C. Undang - Undang Nomor 8 Tahun 2016
D. Undang - Undang Nomor 8 Tahun 2017
E. Undang - Undang Nomor 8 Tahun 2019

79
. Istithaah kesehatan jemaah haji adalah kemampuan jemaah haji dari aspek kesehatan
yang meliputi fisik dan mental yang terukur dengan pemeriksaan yang dapat
dipertanggungjawabkan sehingga jemaah haji dapat menjalankan ibadahnya sesuai
tuntunan agama Islam. Sebutkan kategori Istithaah berdasarkan PMK Nomor 15 tahun
2016?
A. Tidak Memenuhi Syarat, Memenuhi Syarat, Memenuhi Syarat dengan
Pendampingan, Tidak Memenuhi Syarat Sementara.
B. Memenuhi Syarat, Memenuhi Syarat dengan Pendampingan, Tidak Memenuhi
Syarat Sementara, Tidak Memenuhi Syarat.
C. Tidak Memenuhi Syarat, Tidak Memenuhi Syarat Sementara, Memenuhi Syarat,
Memenuhi Syarat dengan Pendampingan.
D. Tidak Memenuhi Syarat, Tidak Memenuhi Syarat Sementara, Memenuhi Syarat
dengan Pendampingan, Memenuhi Syarat.
E. Memenuhi Syarat Sementara, Memenuhi Syarat dengan Pendampingan, Tidak
Memenuhi Syarat Sementara, Tidak Memenuhi Syarat.

80
. Pada Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dinyatakan bahwa
upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh dan
berkesinambungan. Upaya tersebut sejalan dengan tujuan penyelenggaraan ibadah
haji berdasarkan Undang – Undang Nomor 8 Tahun 2019. Sebutkan tujuan
penyelenggaraan ibadah haji dan umrah pada pasal 3 UU No 8 Tahun 2019?
A. Memberikan keadilan dan keamanan bagi Jemaah Haji sehingga dapat
menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan syariat
B. Memberikan kepercayaan serta akuntabilitas bagi Jemaah Haji dan Jemaah
Umrah sehingga dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan syariat.
C. Memberikan pembinaan, pelayanan, dan pelindungan bagi jemaah haji dan
jemaah umrah sehingga dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan
syariat.
D. Memberikan manfaat, kemaslahatan bagi Jemaah Haji dan Jemaah Umrah
sehingga dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan syariat.
E. Memberikan kesempatan ke Arab Saudi

81
. Pembinaan Kesehatan Haji adalah upaya kesehatan dalam bentuk promotif dan
preventif, dilakukan kepada perorangan atau kelompok jemaah haji pada seluruh tahap
penyelenggaraan ibadah haji. Permenkes nomor berapa defenisi ini dapat kita jumpai?
A. Permenkes No 15 Tahun 2016
B. Permenkes No 26 Tahun 2017
C. Permenkes No 26 Tahun 2015
D. Permenkes No 62 Tahun 2016
E. Permenkes No 16 Tahun 2015

81

. Pembinaan Kesehatan Haji adalah upaya kesehatan dalam bentuk promotif dan
preventif, dilakukan kepada perorangan atau kelompok jemaah haji pada seluruh tahap
penyelenggaraan ibadah haji. Permenkes nomor berapa defenisi ini dapat kita jumpai?
A. Permenkes No 15 Tahun 2016
B. Permenkes No 26 Tahun 2017
C. Permenkes No 26 Tahun 2015
D. Permenkes No 62 Tahun 2016
E. Permenkes No 16 Tahun 2015

82
. Berdasarkan pemeriksaan kesehatan masa keberangkatan akan ditetapkan Status
Istithaah Kesehatan jemaah haji. Sebutkan kriteria jemaah haji yang memenuhi syarat
Istithaah kesehatan haji?
A. Jemaah haji yang memiliki kemampuan mengikuti proses ibadah haji dengan
bantuan Tenaga Kesehatan Kloter
B. Jemaah haji yang memiliki kemampuan mengikuti proses ibadah haji tanpa
bantuan/ atau orang lain dengan tingkat kebugaran jasmani dengan katagori cukup.
C. Jemaah haji yang memiliki kemampuan mengikuti proses ibadah haji dengan
bantuan/ atau orang lain dengan tingkat kebugaran jasmani dengan katagori cukup.
D. Jemaah haji yang memiliki kemampuan mengikuti proses ibadah haji dengan
bantuan obat dengan tingkat kebugaran jasmani dengan katagori kurang
E. Jemaah haji yang memiliki kemampuan mengikuti proses ibadah haji dengan
bantuan/atau orang lain dengan tingkat kebugaran jasmani dengan katagori kurang

83
. Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan masa keberangkatan dapat diketahui
Status Istithaah Kesehatan jemaah haji, yang dituangkan dalam Berita Acara
Penetapan Istithaah Kesehatan Jemaah Haji. Siapakah yang mengeluarkan dan
menanda-tangani Berita Acara Penetapan Istithaah Kesehatan Jemaah Haji?
A. Direktur Rumah Sakit
B. Sekretaris Daerah
C. Kepala Kantor Kemeterian Agama setempat
D. Ketua Tim Penyelenggara Kesehatan Haji.
E. Kepala Dinas Kesehatan

84
. Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu,
menyeluruh dan berkesinambungan. Peraturan apakah yang mengatur upaya
kesehatan diatas?
A. Undang – Undang No 36 Tahun 2010
B. Undang – Undang N0 36 Tahun 2020
C. Undang – Undang N0 36 Tahun 2012
D. Undang – Undang N0 36 Tahun 2014
E. Undang – Undang No 36 Tahun 2009

85
. Pemeriksaan kesehatan masa keberangkatan dilakukan untuk mengidentifikasi status
kesehatan jemaah haji dan penetapan status istithaah. Pemeriksaan ini merupakan
syarat sebelum seorang jemaah haji dapat melakukan pelunasan Bipih. Pemeriksaan
kesehatan jemaah haji pada masa keberangkatan dilakukan oleh?
A. Tim pemeriksa Kesehatan di Provinsi
B. Tim pemeriksa Kesehatan PPIH embarkasi
C. Tim pemeriksa Kesehatan di Asrama Haji
D. Tim pemeriksa Kesehatan di Kabupaten/kota
E. Tim pemeriksa Kesehatan di Arab Saudi

86
. Pemeriksaan kesehatan wajib dilakukan oleh seluruh Jemaah haji sebelum
melaksanakan ibadah haji ke Arab Saudi. Siapakah yang melaksanakan pemeriksaan
kesehatan pada masa keberangkatan?
A. Tim pemeriksa Kesehatan di Asrama Haji
B. Tim pemeriksa Kesehatan di Provinsi
C. Tim pemeriksa Kesehatan di kampung halaman
D. Tim pemeriksa Kesehatan PPIH embarkasi
E. Tim pemeriksa Kesehatan di Kabupaten/kota

87

. Jemaah haji sebelum melaksanakan Ibadah Haji ke Arab Saudi waijb melaksanakan
berbagai rangakain pemeriksaan dan pembinaan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan
yang dilakukan oleh jemaah haji untuk menetapkan status kelaikan terbang?
A. Pemeriksaan masa keberangkatan
B. Pemeriksaan masa debarkasi
C. Pemeriksaan masa operasional haji
D. Pemeriksaan masa embarkasi
E. Pemeriksaan masa tunggu

88
. Istithaáh kesehatan meupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh seluruh
Jemaah haji Indonesia sebelum melaksanakan Ibadah Haji ke Arab Saudi. Berdasarkan
Fiqih Islam, Istitha’ah Kesehatan untuk melaksanakan ibadah haji hukumnya?
A. Diantara Sunnah dan Wajib
B. Makruh
C. Wajib
D. Sunnah
E. Mubah

89
. Pemeriksaan dan pembinaan kesehatan Jemaah haji merupakan hal wajib yang harus
dilalkukan oleh seluruh Jemaah haji sebelum berangkat ke Arab Saudi. Rekapitulasi
hasil penetapan istithaah kesehatan Jemaah haji dilaporkan kepada?
A. Kepala RSUD Setempat
B. Gubernur
C. Kepala daerah kabupaten/kota
D. Kepala daerah kabupaten/kota dan kepala dinas kesehatan provinsi
E. Kepala Pusat Data dan Informasi Kemkes

90
. Pemeriksaan dan pembinaan kesehatan pada Jemaah haji yang dilakukan di tanah air
wajib dicatat oleh tim pemeriksa kesehatan. Hasil pemeriksaan kesehatan Jemaah haji
dilaporkan kedalam aplikasi?
A. Siskohat
B. Siskopatuh
C. Siskohatkes
D. SIOH
E. DaftarIn

91
. Jemaah haji harus menempuh perjalanan udara yang cukup lama dengan
menggunakan pesawat terbang, dari Tanah Air ke Arab Saudi begitupun sebaliknya.
Agar kondisi kesehatan tetap terjaga dengan baik selama melakukan perjalanan,
sebaiknya petugas dapat menyampaikan hal-hal yang dapat dilakukan oleh jemaah haji
di dalam pesawat. Upaya apakah yang dapat menjaga kondisi kesehatan agar tetap
baik selama melakukan perjalanan dalam pesawat?
A. Melakukan peregangan tubuh di dalam pesawat dan hindari duduk statis dengan
melipat tungkai/kaki.
B. Jalan-jalan di pesawat
C. Tidur 9 jam dan istirahat selama di pesawat
D. Pelembab kulit dan bibir tidak perlu digunakan.
E. Menggunakan baju hangat, selimut dan kaos kaki, membatasi minum air agar
tidak sering BAK.

92
. Selama melaksanakan ibadah di tanah suci jemaah haji dianjurkan untuk selalu
menggunakan masker dan menghindari kerumunan masa untuk mencegah penularan
penyakit. Penyakit menular yang dapat terjadi selama pelaksanakan ibadah haji antara
lain?
A. TBC, Cacar Air, Campak Dan Ebola
B. MERS-CoV, SARS, Meningitis Meningokokus dan Covid-19
C. Demam Berdarah Dengue, Malaria, Pneumonia, dan TBC
D. Demam. Gatal-gatal, dan Mabuk Udara
E. Hepatitis, Diare, Malaria, dan Tifus Abdominalis

93

. Untuk melontar jamrah jemaah haji harus berjalan kaki dari tenda di Mina sejauh
minimal 4-10 km pergi pulang. Jadwal melontar jamrah jemaah haji Indonesia mengikuti
jadwal yang sudah ditentukan oleh pemerintah Arab Saudi, biasanya di siang hari.
Kondisi ini dapat berpotensi menyebabkan masalah kesehatan seperti kelelahan.
Kegiatan apakah untuk mencegah terjadinya kelelahan?
A. Minum air putih 1 gelas (200 mL) tiap jam
B. Konsumsi makanan yang disediakan tepat waktu
C. Makan buah dan sayur
D. Pakai masker
E. Istirahat yang cukup

94
. Manfaatkan waktu dengan beristirahat selama di bandara, baik jemaah haji
Gelombang I di Jeddah maupun Gelombang II di Madinah. Hal tersebut di atas
merupakan kegiatan manasik?
A. Sehat pada saat masa tunggu
B. Sehat pada masa keberangkatan
C. Sehat Saat Tiba di Kampung Halaman
D. Sehat Saat Kepulangan di Bandar Udara Arab Saudi
E. Sehat selama beribadah haji di Arab Saudi

95
. Mengisi Kartu Kewaspadaan Kesehatan (Health Alert Card) atau membawa Kartu
Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH) saat jemaah pulang ke rumah. Hal ini
termasuk dalam kegiatan manasik?
A. Sehat Saat Kepulangan di Bandar Udara Arab Saudi
B. Sehat Saat Tiba di Debarkasi/Asrama Haji
C. Sehat selama beribadah haji di Arab Saudi
D. Sehat pada saat masa tunggu
E. Sehat pada masa keberangkatan

96
. Pada saat Jemaah haji kembali ke tanah air banyak kegiatan yang dilakukan agar
jemaah haji tetap dalam kondisi sehat. Selama 14 hari masa kepulangan dari Arab
Saudi, jemaah haji mendapatkan?
A. Membawa Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH) saat pulang ke
rumah
B. Petugas yang mendampingi jemaah: perlu pengaturan posisi duduk, agar jemaah
dengan resiko tinggi dapat terpantau secara efektif
C. Pakai alat pelindung diri saat beraktivitas di luar ruangan
D. Fasilitas jalan-jalan bersama keluarga
E. Kunjungan rumah dari petugas puskesmas untuk memantau kesehatan jemaah
haji yang pulang dari tanah suci

97
. Seorang jemaah haji yang akan kembali ke tanah air saat di bandara, baik jemaah haji
gelombang I yang berangkat dari Jeddah maupun gelombang II yang akan kembali
melaui Madinah tetap menjaga agar tidak mengalami kekurangan cairan akibat cuaca
yang ekstrim. Hal apa yang perlu dilakukan oleh jemaah haji?
A. Mengkonsumsi buah-buahan
B. Melapor ke petugas bandara
C. Mengkonsumsi sayur-sayuran
D. Minum air 200 mL (1 gelas) setiap jam
E. Menghubungi petugas kesehatan
98
. Saat berada di Arab Saudi petugas kesehatan memberikan informasi kepda jemaah
haji bahwa pada saat tiba di tanah air jemaah tersebut perlu melaporkan diri dalam
waktu 14 hari juntuk memantau kesehatannya. Jika jemaah mengalami gangguan
kesehatan maka jemaah haji tersebut wajib melapor kepada?
A. PPIH Arab Saudi
B. Puskesmas terdekat
C. Dokter langganan
D. Bidan Desa
E. Petugas Kesehatan Kloter

99
. Jika prosesi ibadah haji selesai, selanjutnya jemaah haji mempersiapkan kepulangan
ke Indonesia. Seorang jemaah haji diharapkan tetap menjaga kesehatannya. Hal ini
penting karena kelelahan fisik setelah puncak ibadah haji dapat menurunkan kondisi
kesehatan sehingga berakibat tertundanya kepulangan jemaah haji. Kegiatan ini
termasuk ke dalam?
A. Manasik kesehatan haji di masa pandemi
B. Manasik kesehatan haji setelah ibadah haji.
C. Sehat selama beribadah di Arab Saudi
D. Manasik kesehatan haji di Debarkasi.
E. Sehat selama menunggu masa kepulangan

100
. Seorang petugas kesehatan memberikan informasi dan pesan kesehatan kepada
jemaah haji saat tiba di tanah air/debarkasi. Untuk menyerahkan Kartu Kewaspadaan
Kesehatan Jemaah Haji (K3JH). Kartu K3JH harus di serahkan ke Puskesmas terdekat
setelah kepulangan ke tanah air yaitu?
A. 16 Hari
B. 21 Hari
C. 14 Hari
D. 13 Hari
E. 15 Hari

Anda mungkin juga menyukai