Dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di Embarkasi pada saat Jamaah menjelang Pemberangkatan
untuk menetapkan Status Kesehatan Jamaah Haji Laika tau tidak laik terbang.
- Kartu yang berisi informasi kesehatan jemaah haji setelah pulang dari Arab Saudi
- Istirahat cukup dan dianjurkan untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari sejak tiba di tanah air.
- Mencatat gejala penyakit yang dialami seperti demam, mual, muntah, batuk, sesak dan kaku kuduk dalam 14 hari
sejak kedatangan di Tanah Air.
- Bila dalam 14 hari jemaah tetap sehat maka tetap diminta menyetor kartu tersebut ke Puskesmas.
PEMERIKSAAN KESEHATAN
DI MASA
KEBERANGKATAN
Pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan satu
tahun sebelum berangkat dan paling lambat tiga
bulan sebelum masuk embarkasi.
PEMERIKSAAN Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi status
KESEHATAN kesehatan jemaah haji dan penetapan istithaah
kesehatan.
DI MASA
KEBERANGKATA Sasarannya adalah seluruh jemaah haji yang akan
diberangkatkan pada tahun berjalan.
N
Pemeriksaan kesehatan ini dilaksanakan oleh tim
penyelenggara kesehatan haji kabupaten/kota.
Pemeriksaan kesehatan masa keberangkatan
meliputi:
• Anamnesa.
• Pemeriksaan fisik.
• Pemeriksaan penunjang.
• Hasil dan Rekomendasi Dokter Spesialis.
• Diagnosis.
• Penetapan Risti dan Istithaah Kesehatan.
• Rekomendasi/saran/rencana tindak lanjut.
Anamnesis
• Identitas jemaah haji.
Nama (bin/binti), nomor porsi, nomor induk kependudukan, tempat
dan tanggal lahir, umur, jenis kelamin, alamat dan nomor telepon,
pekerjaan, pendidikan terakhir, status perkawinan, dan tanggal
pemeriksaan.
• Riwayat kesehatan.
• Riwayat kesehatan sekarang,
• Riwayat penyakit dahulu,
• Riwayat penyakit keluarga.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik antara lain:
1. Tanda vital:
• Tekanan darah.
• Nadi.
• Pernapasan.
• Suhu tubuh.
2. Postur tubuh:
• Tinggi badan (TB).
• Berat badan (BB) serta lingkar perut.
3. Pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi, auskultasi) dilakukan terhadap:
• Kulit, Kepala, Mata, Telinga, Hidung, Tenggorokan dan Mulut, Leher
dan pembuluh getah bening.
4. Pemeriksaan fisik terhadap dada (thorax) dan perut (abdomen)
meliputi:
• Paru.
• Jantung.
• Perut (meliputi semua organ dalam perut).
5. Pemeriksaan fisik juga dilakukan terhadap:
• Ekstremitas (kekuatan otot dan refleks).
• Rektum dan urogenital.
• Traktus urinarus dan traktus genitalia (inspeksi dan palpasi).
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium
• Rontgen (foto thoraks)
• EKG (Elektrokardiografi)
• Tes Kehamilan (wanita usia subur)
• Pemeriksaan penunjang lainnya (CT Scan, MRI).
Kartu Kesehatan
Jemaah Haji
DEFINISI
Kartu yang berisi informasi catatan medis hasil
pemeriksaan jemaah haji yang sudah tercatat dalam
Siskohatkes
Kartu diberikan kepada jemaah haji di Dinkes
kabupaten/kota.
Manfaat KKJH
2. Kebugaran fisik.
• Aktifitas fisik (olah raga) yang cukup perlu dilakukan minimal 30 menit tiap hari,
disesuaikan dengan kondisi tubuh dan usia.
• Jika sibuk, oleh raga dapat dilakukan 2-3 hari sekali dengan waktu yang lebih
lama, misalkan 40-60menit.
• Pilih olah raga yang menyenangkan sesuai dengan hobi dapat berupa senam,
berjalan kaki, lari, bersepeda, dll
• Upayakan aktifitas fisik dikerjakan dengan baik, benar, dan teratur serta terukur
33
• Frekuensi : 4-5x/minggu
• Intensitas : denyut nadi 130-150x/menit
BAIK / • Lama : Latihan inti 40-60 menit, pemanasan+peregangan
10 menit, pendinginan+peregangan 5 menit
BAIK SEKALI • Tipe/jenis: aerobik tipe 1,2,3 (jalan, lari, sepeda)
Pemantauan Kesehatan
Jemaah Haji Pasca
Kepulangan
1. Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jamaah Haji (K3JH)
- Kartu yang berisi informasi kesehatan jemaah haji setelah pulang dari Arab Saudi
- Kartu diberikan kepada jemaah haji di debarkasi haji