Anda di halaman 1dari 29

Kumpulan Soal-Soal Ujian Test Wawasan Kesehatan Haji 2022

1. Manasik kesehatan haji harus diselenggarakan secara terstruktur, sistematis,


dan masif. Apakah makna kata “sistematis” pada penyelenggaraan manasik
kesehatan haji?
A. Dilaksanakan dilaksanakan melalui proses perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi dari tingkat pusat, provinsi, dan
kabupaten/kota.
B. Dilaksanakan dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota hingga
puskesmas sesuai kewenangannya.
C. Dilaksanakan dari Aceh hingga Papua
D. Dilaksanakan dengan melibatkan dinas kesehatan kab/kota serta KBIHU
E. Dilaksanakan dilakukan secara mandiri oleh organisasi masyarakat Islam
dan organisasi seminat yang memiliki kapasitas dan sumber daya.

2. Apakah makna “pembinaan kesehatan haji" menurut Permenkes no. 62 tahun


2016?
A. Upaya kesehatan dalam bentuk kuratif dan rehabilitatif, dilakukan kepada
Jemaah Haji pada seluruh tahap penyelenggaraan ibadah haji.
B. Upaya kesehatan dalam bentuk kunjungan, dilakukan kepada Jemaah Haji
pada seluruh tahap penyelenggaraan ibadah haji.
C. Upaya kesehatan dalam bentuk tanggap cepat dan perlindungan spesifik
untuk melindungi keselamatan Jemaah Haji pada seluruh tahapan
penyelenggaraan ibadah haji.
D. Upaya kesehatan dalam bentuk promotif dan preventif, dilakukan kepada
perorangan atau kelompok Jemaah Haji pada seluruh tahap penyelenggaraan
ibadah haji.
E. Proses pemberian informasi atau penyuluhan yang bersifat promotif dan
preventif kepada Jemaah Haji yang dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah
daerah dan/atau dengan melibatkan peran serta masyarakat.

3. Penyelenggaraan Kesehatan Haji berdasarkan Permenkes no. 62 tahun 2016


adalah rangkaian kegiatan yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan
perlindungan kesehatan dalam penyelenggaraan ibadah haji. Apakah makna
“perlindungan kesehatan haji”?
A. Upaya kesehatan dalam bentuk tanggap cepat dan perlindungan spesifik
untuk melindungi keselamatan Jemaah Haji pada seluruh tahapan
penyelenggaraan ibadah haji.
B. Upaya kesehatan dalam bentuk kunjungan,dilakukan kepada Jemaah Haji
pada seluruhtahap penyelenggaraan ibadah haji.
C. Upaya kesehatan dalam bentuk kuratif danrehabilitatif, dilakukan kepada
Jemaah Haji padaseluruh tahap penyelenggaraan ibadah haji.
D. Proses pemberian informasi atau penyuluhannyang bersifat promotif dan
preventif kepada Jemaah Haji yang dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah
daerah dan/atau dengan melibatkan peran serta masyarakat.
E. Upaya kesehatan dalam bentuk promotif dan preventif, dilakukan kepada
perorangan atau kelompok Jemaah Haji pada seluruh tahap penyelenggaraan
ibadah haji.

4. Manasik kesehatan haji merupakan suatu proses untuk mengubah perilaku


jemaah haji dalam meningkatkan status kesehatannya sehingga dapat
menjalankan ibadah haji sesuai syariat Islam. Apakah tujuan dari pemberian
Manasik Kesehatan Haji pada jemaah haji?
A. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman jemaah haji agar mampu
memelihara kesehatan dan mencegah risiko kesehatan secara mandiri.
B. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Jemaah haji tentang vaksinasi
Meningitis Meningokokus
C. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Jemaah haji tentang vaksinasi
COVID-19
D. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman jemaah haji tentang
pembinaan kesehatan haji.
E. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman jemaah haji agar tentang
ibadah haji

5. Manasik kesehatan haji harus diselenggarakan secara terstruktur, sistematis,


dan masif. Apakah makna kata "terstuktur"” pada manasik kesehatan haji?
A. Dilaksanakan dilaksanakan melalui proses perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi dari tingkat pusat, provinsi, dan
kabupaten/kota.
B. Dilaksanakan dilakukan secara mandiri oleh organisasi masyarakat Islam
dan organisasi seminat yang memiliki kapasitas dan sumber daya.
C. Dilaksanakan dari Aceh hingga Papua
D. Dilaksanakan oleh pengelola kesehatan haji Kabupaten/Kota
E. Dilaksanakan dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota hingga
puskesmas sesuai kewenangannya

6. Manasik kesehatan haji adalah proses pemberian informasi kepada jemaah


haji yang bersifat promotif dan preventif tentang pembinaan, pelayanan dan
pelindungan kesehatan sebelum keberangkatan, selama ibadah haji, dan
setelah ibadah haji. Diberikan secara berkelanjutan sejak mendaftar sebagai
jemaah haji mengikuti tahapan perjalanan jemaah haji di tanah air dan di
tanah suci. Bagaimanakah Tahapan Manasik Kesehatan Haji?
A. Masa Tunggu - Masa Keberangkatan - Masa Embarkasi - Masa Operasional
haji - Masa Debarkasi Haji
B. Memakai masker - Menjaga jarak - Mencuci tangan - Menghindari
kerumunan - Mengurangi mobilitas
C. Masa Tunggu - Masa Embarkasi - Masa Keberangkatan - Masa Operasional
haji - Masa Debarkasi Haji
D. Masa Keberangkatan - Masa Embarkasi - Masa Operasional haji - Masa
Debarkasi Haji
E. Niat - Ihram - Thawaf - Sa'l - Tahallulan

7. Penetapan kriteria istithaah harus melibatkan semua pihak yang menjadi tim
penyelenggara kesehatan haji. Apa saja yang harus dilaksanakan pada
pemeriksaan kesehatan masa keberangkatan?
A. Anamnesa, pemeriksaan penunjang, hasil dan rekomendasi dokter,
penetapan Istithaah kesehatan, rekomendasi/saran/rencana tindak lanjut.
B. Anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, hasil dan
rekomendasi dokter, penetapan Istithaah kesehatan,
rekomendasi/saran/rencana tindak lanjut.
C. Anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, rekomendasi dokter
spesialis, diagnosis, penetapan Istithaah kesehatan,
rekomendasi/saran/rencana tindak lanjut.
D. Anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, hasil dan
rekomendasi dokter, diagnosis, penetapan Istithaah kesehatan,
rekomendasi/saran/rencana tindak lanjut.
E. Anamnesa, pemeriksaan fisik, Pemeriksaan penunjang, hasil dan
rekomendasi dokter spesialis, diagnosis, penetapan Istithaah kesehatan,
rekomendasi/saran/rencana tindak lanjut.
8. Jemaah haji akan menempuh perjalanan jauh menuju ke Arab Saudi dengan
menggunakan pesawat. Kondisi selama dipesawat yang membatasi aktifitas
dengan posisi duduk rapat, menggunakan AC, kemudian sarana buang air yang
terbatas dan tidak familiar bagi jemaah haji terutama jemaah lansia
mengakibatkan jemaah membatasi untuk minum.
A. Sakit Kepala
B. Sesak Nafas
C. Dehidrasi
D. Diare
E. Kelelahan

9. Jemaah haji harus menempuh perjalanan udara yang cukup lama dengan
menggunakan pesawat terbang, dari Tanah Air ke Arab Saudi begitupun
sebaliknya. Agar kondisi kesehatan tetap terjaga dengan baik selama
melakukan perjalanan, sebaiknya petugas dapat menyampaikan hal-hal yang
dapat dilakukan oleh jemaah haji di dalam pesawat. Upaya apakah yang dapat
menjaga kondisi kesehatan agar tetap baik selama melakukan perjalanan
dalam pesawat?
A. Melakukan peregangan tubuh di dalam pesawat dan hindari duduk statis
dengan melipat tungkai/kaki.
B. Tidur 9 jam dan istirahat selama di pesawat.
C. Pelembab kulit dan bibir tidak perlu digunakan.
D. Berjalan-jalan di pesawat
E. Menggunakan baju hangat, selimut dan kaos kaki, membatasi minum air
agar tidak sering

10. Suatu kondisi fisiologi yang terjadi akibat gangguan terhadap irama sirkadian
tubuh, yang disebabkan oleh perjalanan yang melintasi garis meridian,
sehingga sistem irama sirkadian tidak dapat segera menyesuaikan dengan
waktu lokal yang baru dan membutuhkan beberapa hari untuk penyesuaian
diri dengan jumlah zona waktu yang dilewati. Hal ini dapat terjadi pada
seseorang saat melakukan perjalanan udara yang cukup lama dengan
menggunakan pesawat terbang. Dinamakan kondisi apakah hal tersebut?
A. Jet Lag
B. Mabuk Udara
C. Mabuk Pesawat
D. Jet Set
E. DVT (Deep Vein Thrombosis)

11. Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kehilangan banyak cairan sehingga
keseimbangan antara kadar gula dan garam dalam darah menjadi terganggu.
Akibat dehidrasi adalah tubuh tidak dapat berfungsi secara normal. Hal ini
ditandai dengan kulit kering dan rasa tidak nyaman pada mukosa mata, mulut,
dan hidung. Jemaah haji disarankan untuk selalu minum air putih selama
menjalankan ibadah agar tidak terjadi dehidrasi. Berapakah anjuran minum air
putih untuk mencegah dehidrasi?
A. Minum air putih 1 gelas (200 ml) tiap 2 jam
B. Minum air putih 1 botol (600 ml) tiap 2 jam
C. Minum air putih 1 botol (500 ml) tiap jam
D. Minum air putih 1 botol (500 ml) tiap 2 jam
E. Minum air putih 1 gelas (200 ml) tiap jam

12. Pada saat awal terbang (take off) dan mendarat (landing) dapat terjadi nyeri
pada telinga yang disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam telinga dengan
udara luar. Nyeri dan sensasi bunyi letusan atau “pop” dalam telinga saat awal
terbang karena ekspansi gas dalam telinga tengah dan rongga sinus. Saat akan
mendarat, gas tersebut akan berkurang dan menyebabkan perbedaan
tekanan dengan udara luar. Bila ada sumbatan, maka akan menyebabkan
nyeri. Dengan cara apakah untuk mengatasi nyeri tersebut?
A. Gerakan menelan, mengunyah atau menguap
B. Minum air hangat
C. Mengerak-gerakan bagian kepala
D. Menutup kedua telinga
E. Mengerak-gerakan bagian bahu

13. Saat di pesawat jemaah haji berisiko mengalami dehidrasi karena kadar
kelembaban yang rendah di dalam kabin pesawat. Maka dari itu disarankan
kepada jemaah haji untuk menjaga cairan tubuh agar tidak mengalami
dehidrasi selama diatas pesawat. Apa saja yang dapat dilakukan mencegah
dehidrasi di atas pesawat?
A. Minum air putih minimal 200 ml (1 gelas) setiap jam, menggunakan selimut,
dan memakai kaos kaki
B. Minum air putih minimal 700 ml (2 gelas) setiap jam, Posisikan badan
senyaman mungkin dan melakukan peregangan tubuh.
C. Minum air putih minimal 300 ml (1 gelas) setiap jam, Posisikan badan
senyaman mungkin dan melakukan peregangan tubuh.
D. Minum air putih minimal 300 ml (1 gelas) setiap 2 jam, menggunakan
pelembab kulit dan bibir dan melakukan peregangan tubuh.
E. Minum air putih minimal 200 ml (1 gelas) setiap 2 jam, menggunakan
pelembab kulit dan bibir dan memakai kaos kaki.

14. Mabuk udara dapat terjadi pada setiap orang, hal ini disebabkan karena
koordinasi mata dan sistem vestibular di telinga bagian dalam tidak bekerja
selaras saat mengirimkan informasi ke otak. Tindakan yang dilakukan untuk
mencegah mabuk udara, antara lain?
A. Minum obat anti mabuk, longgarkan sabuk pengaman, gosok perut dan
anggota tubuh dengan minyak angin supaya aliran darah lancar
B. Membatasi konsumsi makanan atau minuman dan istirahat yang cukup,
melakukan peregangan
C. Minum teh hangat, konsumsi makanan yang diberikan di pesawat dan
posisikan badan senyaman mungkin
D. Minum kopi panas, konsumsi makanan yang diberikan di pesawat dan
posisikan badan senyaman mungkin
E. Minum air putih minimal 300 mL (1 gelas) setiap jam dan makan
secukupnya, melakukan peregangan

15. Tawaf merupakan ibadah fisik yang dilakukan dengan berjalan kaki
mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali putaran, kegiatan ini dilakukan di
tengah kumpulan massa. Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan masalah
kesehatan. Di bawah ini tindakan yang dapat mengurangi risiko kesehatan
pada saat melakukan Tawaf adalah?
A. Melakukan tawaf beramai-ramai dan berdesakan
B. Tidak menggunakan payung saat tawaf
C. Menggunakan masker selama tawaf untuk menghindari penularan penyakit
D. Melaksanakan tawaf walaupun badan merasa lelah
E. Melakukan tawaf terburu-buru dan tidak peduli kondisi badan

16. Jemaah haji akan mendapatkan paket Alat Pelindung Diri (APD) yang harus
dibawa ke Arab Saudi. Karena berguna bagi jemaah haji untuk melindungi diri
dari penyakit. Selama melaksanakan ibadah haji dianjurkan untuk selalu
menggunakan alat pelindung diri. Di bawah ini adalah alat pelindung diri yang
digunakan untuk mencegah sengatan panas (heat stroke) adalah?
A. Topi, baju rompi, masker dan alas kaki
B. Topi, semprotan air, masker dan kaos kaki
C. Payung, baju rompi, masker dan sarung tangan
D. Payung, semprotan air, masker dan alas kaki
E. Topi, jaket tebal, masker dan sepatu

17. Pada saat di hotel jemaah diharapkan selalu menjaga kesehatan dan
kebersihan diri serta lingkungan. Jemaah haji Indonesia biasanya juga
melakukan aktivitas seperti berbelanja baik di pusat perbelanjaan maupun
makan di rumah makan/ restoran. Hal ini berpotensi jemaah haji dapat
tertular berbagai penyakit. Agar jemaah haji tetap sehat saat di hotel
dianjurkan untuk?
A. Istirahat yang cukup, tidur minimal 6 - 8 jam sehari
B. Menggunakan masker secara baik dan benar
C. Menggunakan payung untuk melindungi diri dari sengatan panas
D. Menggunakan topi untuk melindungi diri dari sengatan panas
E. Rutin melakukan senam baik secara mandiri maupun bersama teman-
teman

18. Tawaf berarti mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali putaran, dimulai dan
diakhiri di Hajar Aswad. Tawaf merupakan ibadah fisik yang dilakukan dengan
berjalan kaki di sekeliling Kabah. Aktivitas fisik tersebut dilakukan di tengah
kumpulan massa. Agar jemaah haji terhindar dari penularan penyakit, harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut, antara lain?
A. Hindari memaksakan diri jika merasa lelah pada saat hendak tawaf. Istirahat
sejenak selama kurang lebih 2 - 3 menit sebelum melanjutkan putaran tawaf.
B. Terpisah dari rombongan berkelompok agar merasa lebih nyaman
C. Jika melakukan tawaf pada siang hari, tidak perlu menggunakan payung
D. Tetap berkelompok agar merasa lebih tenang
E. Terus lakukan tawaf walaupun kondisi berdesak-desakan.

19. Sai dilakukan dalam ruang tertutup sehingga terhindar dari sengatan panas
meskipun dilakukan di siang hari. Namun karena jarak tempuhnya yang lebih
jauh dan dilakukan setelah Tawaf, maka risiko kesehatan yang paling sering
ditemui adalah kelelahan fisik. Agar jemaah haji terhindar dari kelelahan fisik,
hal yang harus diperhatikan adalah?
A. Istirahat sejenak setelah Tawaf untuk memulihkan tenaga
B. Pakai Topi
C. Minum air putih minimal satu gelas (200 ml) tiap jam
D. Pakai Masker
E. Minum zamzam dan konsumsi makanan ringan seperti kurma atau roti
untuk menambah energi

20. Mabit di Muzdalifah dilakukan di lapangan terbuka sehingga terpapar dengan


udara luar dan debu. Selain itu jemaah haji telah mengalami kelelahan setelah
wukuf di Arafah. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah kesehatan
kambuhnya penyakit kronis pada jemaah haji. Untuk mencegah masalah
kesehatan kambuhnya penyakit kronis pada jemaah haji hendaknya
memperhatikan hal-hal berikut, antara lain?
A. Pakai Masker
B. Minum Air
C. Istirahat yang cukup
D. Mengikuti nasehat tenaga medis
E. Konsumsi makanan yang disediakan tepat waktu

21. Selama menunggu masa kepulangan, jemaah haji tetap berada di hotel untuk
beristirahat dan Jemaah haji tetap dalam kondisi prima sebelum kembali ke
Indonesia. Jemaah haji diiharapkan tetap mematuhi arahan atau himbauan
dari petugas yaitu?
A. Jemaah haji yang sehat harus menyerahkan Kartu Kewaspadaan Kesehatan
Jemaah Haji (K3JH) ke Puskesmas terdekat dalam kurun waktu 14 hari setelah
kepulangan.
B. Mengisi Kartu Kewaspadaan Kesehatan (Health Alert Card/HAO)
C. Belanja oleh-oleh sampai tengah malam
D. Minum air 200 mL (1 gelas) setiap jam
E. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), seperti menjaga
kebersihan diri dan lingkungan, konsumsi makanan bergizi, istirahat yang
cukup

22. Kriteria Safari Wukuf adalah sebagai berikut, Kecuali


A. Kesadaran baik
B. Hemodinamik (sirkulasi) stabil, Mean Arterial Pressure (MAP) paling rendah
65 mmHg.
C. UnTransportable
D. Saturasi oksigen » 89 dengan nasal kanula 2-3nItr/mnt.
E. Gangguan Jiwa

23. Tanazul Jemaah Haji sakit adalah


A. Pemulangan Jemaah Haji melalui Kloter yang berbeda dengan Kloter
keberangkatan karena alasan sakit dan memenuhi kriteria laik terbang.
B. Pemulangan Jemaah Haji melalui Kloter yang berbeda dengan Kloter
keberangkatan karena alasan kerja dan memenuhi kriteria laik terbang
C. Pemulangan Jemaah Haji melalui Bandara Jeddah atau Madinah bukan
karena sakit
D. Pemulangan Jemaah Haji melalui Kloter yang sama dengan Kloter
keberangkatan karena alasan sakit dan memenuhi kriteria laik terbang
E. Pemulangan Jemaah Haji melalui Kloter yang berbeda dengan Kloter
keberangkatan karena alasan ingin pulang dan memenuhi kriteria laik terbang

24. Arti dari Hari Tasrik adalah


A. Hari kemerdekaan
B. Hari wajib berhaji
C. Hari yang diharamkan berpuasa
D. Hari wajib berpuasa
E. Hari raya islam

25. Bangunan Ka'bah terletak di tengah - tengah masjid ?


A. Masjid Quba
B. Masjidil Agsa
C. Masjidil Nabawi
D. Masjid Qishas
E. Masjidil Haram

26. Seorang jamaah haji atau umrah wajib membayar dan apabila melakukan hal-
hal berikut, kecuali
A. Tidak Tawaf Wada
B. Tidak Melontar Jumrah
C. Mabit di Mina
D. Tidak berihram dari migat
E. Tidak mabit di muzdalifah

27. Kemampuan jemaah haji dari aspek kesehatan yang meliputi fisik dan mental
yang terukur dengan pemeriksaan yang dapat dipertanggungjawabkan
sehingga Jemaah Haji dapat menjalankan ibadahnya sesuai tuntunan agama
Islam
A. Istithaah rohani Jemaah Haji
B. Istithaah Kesehatan Jemaah Haji
C. Istithaah Jasmani Jemaah Haji
D. Istithaah Kebugaran Jemaah Haji
E. Istithaah Mabrur Jemaah Haji

28. Pengaturan Istithaah Kesehatan Haji bertujuan untuk terselenggaranya


Pemeriksaan Kesehatan dan Pembinaan Kesehatan Jemaah Haji agar dapat
menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan ajaran agama Islam, dalam
Permenkes no 15 tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan jemaah haji
pernyataan ini terdapat pada:
A. Pasal 5
B. Pasal 2
C. Pasal 4
D. Pasal 6
E. Pasal 3

29. Pemeriksaan kesehatan dilakukan sebagai dasar pelaksanaan pembinaan


kesehatan jemaah haji dalam rangka Istithaah Kesehatan jemaah haji, dalam
Permenkes no 15 tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan jemaah haji
pernyataan ini terdapat pada
A. Pasal 2
B. Pasal 6
C. Pasal 4
D. Pasal 3
E. Pasal 5

30. Berdasarkan pemeriksaan kesehatan masa keberangkatan akan ditetapkan


Status Istithaah Kesehatan jemaah haji, yaitu:
A. Memenuhi syarat, Memenuhi syarat dengan pendampingan, Tidak
Memenuhi syarat sementara, Tidak memenuhi syarat
B. Mandiri, Berkeadilan, Observasi dan Tunda
C. Mandiri, Pengawasan, Observasi dan Batal
D. Memenuhi syarat, Memenuhi syarat dengan pendampingan,Tidak
Memenuhi syarat sementara
E. Observasi, Prima, Pengawasan dan Tunda

31. Jemaah haji yang ditetapkan Tidak Memenuhi Syarat Istithaah Kesehatan Haji,
merupakan jemaah haji dengan kriteria
A. Psikosis Akut
B. Tingkat kebugaran buruk
C. Berusia kurang dari 60 tahun
D. Gangguan jiwa berat antara lain skizofrenia berat, dimensia berat, dan
retardasi mental berat
E. Psikopat

32. Penetapan status jemaah haji tidak laik terbang pada pemeriksaan kesehatan
di embarkasi dituangkan dalam Berita Acara Kelaikan Terbang yang
dikeluarkan dan ditandatangani oleh
A. Ketua Kloter
B. Kepala Pusat Kesehatan Haji
C. Ketua PPIH Embarkasi Bidang Kesehatan.
D. Ketua PPIH
E. Ketua Tim Penyelenggara Kesehatan Haji kabupaten/kota

33. Jenis dan metode pembinaan kesehatan haji,meliputi kegiatan


A. Penyuluhan, konseling, vaksinasi, pengobatan, pemanfaatan media massa,
penyebarluasan informasi, kunjungan rumah, dan manasik kesehatan
B. Penyuluhan, konseling, vaksinasi, pengobatan, pemanfaatan media massa,
penyebarluasan informasi, kunjungan rumah.
C. Penyuluhan, konseling, latihan kebugaran, pemanfaatan (Posbindu),
pemanfaatan media massa, penyebarluasan informasi, kunjungan rumah, dan
manasik kesehatan
D. Penyuluhan, konseling, vaksinasi, pemanfaatan (Posbindu), pemanfaatan
media massa, penyebarluasan informasi, kunjungan rumah, dan manasik
kesehatan
E. Penyuluhan, konseling, latihan kebugaran, pemanfaatan (Posbindu),
pemanfaatan media massa, penyebarluasan informasi, kunjungan rumah, dan
manasik haji

34. Jemaah haji yang ditetapkan tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan haji
untuk sementara, merupakan jemaah haji dengan kriteria
A. berusia 60 tahun atau lebih
B. Tidak memiliki sertifikat vaksinasi Internasional (ICV) yang sah.
C. berusia kurang dari 60 tahun
D. Menderita penyakit Tuberculosis Totaly Drugs
Resistance (TDR)
E. Psikosis berat

35. Tujuan dilakukannya koordinasi, jejaring kerja dan kemitraan antara instansi
pemerintah dan pemangku kepentingan, baik di pusat, provinsi, maupun
kabupaten/kota, kecuali
A. Sosisalisasi Manasik Ibadah haji
B. Identifikasi, pencatatan dan pelaporan masalah kesehatan terkait Istithaah
Kesehatan jemaah haji.
C. Peningkatan dan pengembangan kapasitas teknis dan manajemen sumber
daya manusia
D. Proses rekrutmen petugas kesehatan haji
E. Keberhasilan pelaksanaan pemeriksaan dan pembinaan kesehatan jemaah
haji

36. Sistim pencatatan dan pelaporan kegiatan pemeriksaan dan pembinaan


kesehatan dalam rangka Istithaah Kesehatan jemaah haji harus dimasukkan
kedalam
A. Laporan harian TKHI
B. Siskohat
C. log book TKHI
D. Laporan bulanan PPIH
E. Siskohatkes

37. Dasar hukum perundang-undangan dalam penyelenggaran Haji dan Umrah


adalah
A. UU No.36 Tahun 2009
B. UU No. 13 Tahun 2008
C. UU. No 23 Tahun 2011
D. UU No. 8 Tahun 2019
E. UU No.12 Tahun 2001

38. Dalam kegiatan penyelenggaraan haji secara umum, Kementerian Kesehatan


berkoordinasi
A. Kementerian Hukum dan HAM
B. Kementerian Pertanian
C. Kementerian Perikanan
D. Kementerian Agama
E. Kementerian Haji dan Umrah

39. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.9 Tahun 2021 mengatur
tentang
A. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Indonesia
B. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Embarkasi
C. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kesehatan Haji di tingkat Provinsi
D. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Tanah Suci
E. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Arab Saudi

40. Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Arab Saudi meliputi


A. Pelayanan, Pembinaan dan Pelindungan kesehatan masyarakat
B. Pelindungan Kesehatan, Pembinaan dan Pelayanan masyarakat
C. Pembinaan, Pelayanan dan Pelindungan Kesehatan
D. Pembinaan, Pelayanan dan Pelindungan Masyarakat
E. Pembinaan, Pelayanan dan Pelindungan Jemaah umroh

41. Daerah Kerja pada Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Arab Saudi adalah
A. Mekkah, Madinah dan Armina
B. Mekkah, Madinah dan Arafah
C. Mekkah, Madinah dan Bandara
D. Mekkah, Madinah dan Jeddah
E. Mekkah, Madinah dan Riyadh

42. Kepala Kesehatan daerah kerja menurut Permenkes No 9 tahun 2021


membawahi
A. Klinik kesehatan haji, sektor, dan/atau pos kesehatan
B. Kloter, sektor, dan/atau pos kesehatan
C. Klinik kesehatan haji, kloter, dan/atau pos kesehatan
D. Daker, Sektor, Pos Kesehatan
E. Klinik kesehatan haji, sektor, dan/atau Kloter

43. Permenkes No. 9 Tahun 2021 mempunyai tujuan umum yaitu


A. Memberikan insentif bagi PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan, Tenaga
Kesehatan Haji, dan Tenaga Pendukung Kesehatan dalam penyelenggaraan
kesehatan haji di Arab Saudi
B. Pedoman penyelenggaraan kesehatan haji di Indonesia
C. Memberikan tunjangan bagi PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan, Tenaga
Kesehatan Haji, dan Tenaga Pendukung Kesehatan dalam penyelenggaraan
kesehatan haji di Arab Saudi
D. Memberikan acuan bagi PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan, Tenaga
Kesehatan Haji, dan Tenaga Pendukung Kesehatan dalam penyelenggaraan
kesehatan haji di Arab Saudi
E. Memberikan honor bagi PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan, Tenaga
Kesehatan Haji, dan Tenaga Pendukung Kesehatan dalam penyelenggaraan
kesehatan haji di Arab Saudi

44. Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Arab Saudi adalah


A. Rangkaian kegiatan yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan pelindungan
kesehatan dalam penyelenggaraan ibadah haji di dalam dan luar negeri
B. Rangkaian kegiatan yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan pelindungan
kesehatan dalam penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi
C. Rangkaian kegiatan yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan pelindungan
kesehatan dalam penyelenggaraan ibadah haji di tanah air
D. Rangkaian kegiatan yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan pelindungan
kesehatan dalam penyelenggaraan ibadah haji di embarkasi
E. Rangkaian kegiatan yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan pelindungan
kesehatan dalam penyelenggaraan ibadah haji di timur tengah

45. Pada saat operasional kesehatan haji, pelayanan kesehatan didaerah Mina
menjadi tanggung jawab KKHI?
A. Makkah
B. Arafah
C. Bandara
D. Madinah
E. Muzdalifah

46. Pada saat operasional kesehatan haji di Armuzna, KKHI Makkah bertanggung
jawab memberikan pelayanan di..
A. Muzdalifah
B. Madinah
C. Arafah
D. Bandara
E. Mina

47. Penyelenggara Kesehatan Haji di Arab Saudi dipimpin oleh


A. Kepala Daker
B. Kepala Pusat Kesehatan Haji
C. Kepala Seksi Kesehatan Haji
D. Kepala Kesehatan PPIH Arab Saudi
E. Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi

48. Penyelenggaraan kesehatan haji di tingkat provinsi merupakan tanggung


jawab dari
A. Dinas Kesehatan Provinsi
B. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
C. Pusat Kesehatan Haji
D. Kantor Kementerian Agama
E. Puskesmas Kecamatan

49. Meningkatkan kewaspadaan dan pengendalian faktor risiko penyakit tidak


menular dengan perhatian khusus pada penyakit merupakan strategi
penguatan pada
A. Penguatan pembinaan kesehatan haji melalui upaya promotif dan preventif
B. Koordinasi dan jejaring lintas kementerian
C. Penguatan pelayanan kuratif dan rehabilitatif.
D. Penguatan pelindungan pada pelayanan kesehatan Jemaah Haji
E. Penguatan struktur organisasi penyelenggaraan kesehatan haji
50. Dalam Permenkes 62 tahun 2016 tempat pemberangkatan dan keberangkatan
Jemaah Haji yang ditetapkan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang agama, merupakan pengertian dari
A. Asrama Haji
B. PPIH Embarkasi
C. Bandara Haji
D. Karantina Haji
E. Embarkasi

51. Kepanjangan dari SISKOHATKES adalah


A. Sistem Komputerisasi Kesehatan
B. Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan
C. Sistem Komputerisasi Kesehatan Haji
D. Sistem Komputerisasi Haji
E. Sistem Komputerisasi Bidang Kesehatan Haji

52. Bahasa Arab dari Terminal Bus adalah


A. Mahattat
B. Matar
C. Minaun
D. Tayyarah
E. Sayyarah

53. Nama Bandara Arab Saudi di Kota Jeddah adalah


A. King Fahd Airport
B. Muhammad Bin Salman Airport
C. King Khalid International Airport
D. Amir Muhammad Bin Abdul Aziz Airport
E. King Abdul Aziz International Airport

54. Bahasa Arab dari kata" Obat-Obatan" adalah


A. Tabib
B. Dawaa
C. Herbal
D. Al Nahdi
E. Al Rajhi
55. Di Mina, tenda jemaah haji asal Indonesia biasanya ditempatkan di daerah?
A. Al Muaissim
B. Syib Amr
C. Khalidiya
D. Aziziah
E. Misfalah

56. Masjid yang pertama kali dibangun oleh Rasulullah SAW adalah
A. Masjid Nabawi
B. Masjid Quba
C. Masjidil Haram
D. Masjid Giblatain
E. Ka'bah

57. PKHI merupakan singkatan dari:


A. Pengobatan Kesehatan Haji Indonesia
B. Penyelenggara Kesehatan Haji Indonesia
C. Petugas Kesehatan Haji Indonesia
D. Panitia Kesehatan haji Indonesia
E. Pembina Kesehatan Haji Indonesia

58. Kondisi klinis jemaah haji dengan penyakit kardiovaskuker ditetapkan Tidak
Laik terbang pada pemeriksaan kesehatan ketiga adalah,
A. Angina terkontrol dengan obat
B. Deep Venous Thrombosis kaki asimtomatik
C. Diabetes terkontrol
D. Penyakit jantung kongenital sianotik
E. Hipertensi ringan

59. Jemaah haji yang ditetapkan Tidak Memenuhi Syarat Istithaah Kesehatan haji
untuk Sementara, antara lain dengan kriteria,
A. Bronkitis kronis
B. Sinusitis akut
C. Stroke Haemorhagic luas.
D. Stroke akut
E. Gastritis akut
60. Jemaah haji yang ditetapkan Tidak Memenuhi Syarat Istithaah Kesehatan haji
untuk Sementara, antara lain dengan kriteria:
A. Tonsilitis akut.
B. Chronic Kidney Disease Stadium IV dengan peritoneal dialysis/hemodialisis
reguler.
C. Suspek dan/atau konfirm penyakit menular yang berpotensi wabah.
D. Stroke akut.
E. Gastritis akut.

61. Jemaah haji yang ditetapkan Tidak Memenuhi Syarat Istithaah Kesehatan haji
untuk Sementara, antara lain dengan penyakit:
A. Diabetes Melitus Tidak Terkontrol.
B. retardasi mental berat.
C. Deep Vein Trombosis.
D. Tonsilitis akut.
E. Barotrauma.

62. Jemaah haji yang ditetapkan Tidak Memenuhi Syarat Istithaah Kesehatan haji
untuk, antara lain dengan penyakit:
A. Tuberkulosis sputum BTA Positif, Tuberculosis Multi Drug Resistance.
B. Barotrauma.
C. Tuberkulosis Totaly Drugs Resistance (TDR).
D. Hipertensi ringan.
E. Bronkiektasis dengan Hypoksemia.

63. Penguatan pelayanan kesehatan di Arafah, Musdalifah dan Mina dengan cara:
A. Melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi di daerah
kerja dan Muassasah.
B. Bukan salah satu diatas
C. Meningkatkan upaya promotif dan preventif kesehatan haji berdasarkan
data kesehatan Jemaah Haji.
D. Penyediaan tenaga kesehatan yang professional.
E. Melakukan pelayanan kesehatan emergency gerak cepat di Arafah,
Musdalifah dan Mina.

64. Jumlah Penanggung Jawab di KKHI Bandara ada


A. 7 Penanggung Jawab
B. 6 Penanggung Jawab
C. 9 Penanggung Jawab
D. 8 Penanggung Jawab
E. Bukan salah satu diatas

65. Tenaga Pendukung Kesehatan dalam struktur organisasi Penyelenggara


Kesehatan Haji bagian dari :
A. Sekertariat PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan
B. Bukan salah satu diatas
C. Koordinator Pelayanan Obat dan Perbekkes.
D. Kepala Satuan Tugas.
E. Kepala KKHI.

66. Salah satu uraian tugas Kepala Kesehatan PPIH Arab Saudi yaitu :
A. Menyusun rencana kerja surveilans kesehatan haji.
B. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan PPIH Arab Saudi Bidang
Kesehatan, TKH, dan TPK.
C. Mengoordinasikan kegiatan kesekretariatan .
D. Melakukan pengumpulan/input data operasional kesehatan haji.
E. Bukan salah satu diatas

67. Salah satu uraian tugas Kesekretariatan yaitu:


A. Melakukan pengumpulan/input data operasional kesehatan haji.
B. Mengoordinasikan kegiatan kesekretariatan.
C. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan PPIH Arab Saudi Bidang
Kesehatan, TKH, dan TPK.
D. Bukan salah satu diatas
E. Menyusun rencana kerja surveilans kesehatan haji.

68. Salah satu uraian tugas Kepala Kesehatan Daerah Kerja yaitu:
A. Mengoordinir Kepala KKHI dan Kepala Pos Kesehatan Sektor.
B. Bukan salah satu diatas
C. Melaksanakan pelayanan kesehatan berupa deteksi dini, emergency gerak
cepat, evakuasi, dan rujukan.
D. Bertindak sebagai penanggungjawab obat dan perbekalan kesehatan di
depo utama.
E. Melaksanakan tugas 3 (tiga) level pencegahan yaitu promosi kesehatan,
pelindungan spesifik, deteksi dini dan pengobatan tepat.

69. Koordinator pelayanan medik mempunyai tugas antara lain :


A. Melakukan koordinasi dengan Koordinator Obat dan Perbekalan Kesehatan
serta Koordinator Penunjang Medik.
B. Mengoordinasikan dan memastikan pelayanan rekam medik, laboratorium,
radiologi,elektromedik, gizi, dan sanitasi berjalan dengan baik.
C. Bukan salah satu diatas
D. Menyiapkan ruang penyimpanan dan pelayanan kefarmasian di KKHI dan
Pos Kesehatan Armina.
E. Melaksanakan koordinasi dan membentuk jejaring kerja dengan Kepala
Satuan Tugas (Kasatgas) PP, Kasatgas GC, Kasatgas Sanitasi, dan Kasatgas OP.

70. Dalam melaksanakan tugasnya PJ Safari Wukuf bertanggung jawab kepada:


A. Koordinator Pelayanan Medik.
B. Koordinator Obat dan Perbekkes.
C. Bukan salah satu diatas
D. Koordinator Safari Wukuf
E. Koordinator Penunjang Medik.

71. Dalam melaksanakan tugasnya PJ Rekam Medik bertanggung jawab kepada:


A. Koordinator Penunjang Medik.
B. Koordinator Obat dan Perbekkes.
C. Koordinator Rekam Medik.
D. Bukan salah satu diatas
E. Koordinator Pelayanan Medik.

72. Petugas kesehatan haji yang bertugas di Pos Kesehatan Mina adalah:
A. Bukan salah satu diatas
B. Petugas KKHI Jeddah.
C. Petugas Pos Kesehatan Arofah.
D. Petugas KKHI Mekkah.
E. Petugas KKHI Madinah.

73. Satgas GC melaksanakan tugas pelayanan gerak cepat di, Kecuali:


A. Bukan salah satu diatas
B. Pos Kesehatan masa operasional armina.
C. Pos Kesehatan di Mudzalifah.
D. Daerah Kerja Mekkah dan Madinah.
E. Pos Kesehatan Sektor pra dan pasca armina.

74. Surveilans kesehatan haji di Indonesia diperoleh melalui data:


A. Bukan salah satu diatas
B. Pemeriksaan kesehatan pertama, kedua, dan ketiga yang bersumber dari
puskesmas, klinik, rumah sakit, dan embarkasi
C. Hasil pembinaan kesehatan Jemaah haji
D. Faktor risiko Kesehatan Lingkungan di Asrama haji embarkasi/debarkasi
E. Pemeriksaan kesehatan pertama, kedua, dan ketiga yang bersumber dari
puskesmas, klinik, rumah sakit, dan embarkasi, hasil pembinaan kesehatan
Jemaah haji, dan Faktor risiko Kesehatan Lingkungan di Asrama haji
embarkasi/debarkasi.

75. Penanganan awal klien hipertensi yang benar meliputi:


A. Obat antihipertensi
B. Semua jawaban salah
C. Pembatasan cairan peroral
D. Diet rendah garam dan kolesterol
E. Obat antidiuretic

76. Penetapan kelaikan terbang dilakukan oleh dokter dengan kompentensi


kedokteran penerbangan di PPIH Embarkasi bidang Kesehatan berdasarkan
hasil diagnosis pasien. Penyakit yang ditetapkan tidak laik terbang:
A. Penyakit menular berpotensi wabah
B. Semua benar
C. Penyakit yang berhubungan dengan ketinggian
D. Penyakit dengan keadaan saturasi oksigen yang kurang
E. Penyakit yang membahayakan orang lain dan penerbangan (misal
skizofrenia akut)

77. Pencegahan DVT antara lain dalam perjalanan penerbangan adalah sebagai
berikut, kecuali:
A. Memakai stoking compress
B. Tidur selama penerbangan
C. Berjalan-jalan di dalam kabin
D. Cukup minum dan makan snack
E. Menggerakkan jari kaki

78. Tekanan darah tinggi bisa diibaratkan :


A. Makin besar pembukaan kran dan makin tinggi tekanan semprotan air di
ujung selang.
B. Makin besar kran saya buka, makin banyak debit air yang keluar,
C. Debit air yang keluar semakin banyak.
D. Makin rendahnya tekanan 'semprotan' air di ujung selang.
E. Makin lemahnya penekanan semprotan air diujung selang

79. Istithaah kesehatan jemaah haji adalah kemampuan jemaah haji dari aspek
kesehatan yang meliputi fisik dan mental yang terukur dengan pemeriksaan
yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga jemaah haji dapat menjalankan
ibadahnya sesuai tuntunan agama Islam. Sebutkan kategori Istithaah
berdasarkan PMK Nomor 15 tahun 2016?
A. Memenuhi Syarat Sementara, Memenuhi Syarat dengan Pendampingan,
Tidak Memenuhi Syarat Sementara, Tidak Memenuhi Syarat.
B. Tidak Memenuhi Syarat, Memenuhi Syarat, Memenuhi Syarat dengan
Pendampingan, Tidak Memenuhi Syarat Sementara.
C. Tidak Memenuhi Syarat, Tidak Memenuhi Syarat Sementara, Memenuhi
Syarat, Memenuhi Syarat dengan Pendampingan.
D. Tidak Memenuhi Syarat, Tidak Memenuhi Syarat Sementara, Memenuhi
Syarat dengan Pendampingan, Memenuhi Syarat.
E. Memenuhi Syarat, Memenuhi Syarat dengan Pendampingan, Tidak
Memenuhi Syarat Sementara, Tidak Memenuhi Syarat.

80. Pada Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dinyatakan


bahwa upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan
pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan
secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya tersebut sejalan
dengan tujuan penyelenggaraan ibadah haji berdasarkan Undang - Undang
Nomor 8 Tahun 2019. Sebutkan tujuan penyelenggaraan ibadah haji dan
umrah pada pasal 3 UU No 8 Tahun 2019?
A. Memberikan keadilan dan keamanan bagi Jemaah Haji sehingga dapat
menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan syariat
B. Memberikan pembinaan, pelayanan, dan pelindungan bagi jemaah haji dan
jemaah umrah sehingga dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan
ketentuan syariat.
C. Memberikan kesempatan ke Arab Saudi
D. Memberikan manfaat, kemaslahatan bagi Jemaah Haji dan Jemaah Umrah
sehingga dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan syariat.
E. Memberikan kepercayaan serta akuntabilitas bagi Jemaah Haji dan Jemaah
Umrah sehingga dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan
syariat.

81. Pembinaan Kesehatan Haji adalah upaya kesehatan dalam bentuk promotif
dan preventif, dilakukan kepada perorangan atau kelompok jemaah haji pada
seluruh tahap penyelenggaraan ibadah haji. Permenkes nomor berapa
defenisi ini dapat kita jumpai?
A. Permenkes No 62 Tahun 2016
B. Permenkes No 26 Tahun 2015
C. Permenkes No 16 Tahun 2015
D. Permenkes No 15 Tahun 2016
E. Permenkes No 26 Tahun 2017

82. Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan masa keberangkatan dapat


diketahui Status Istithaah Kesehatan jemaah haji, yang dituangkan dalam
Berita Acara Penetapan Istithaah Kesehatan Jemaah Haji. Siapakah yang
mengeluarkan dan menanda-tangani Berita Acara Penetapan Istithaah
Kesehatan Jemaah Haji?
A. Direktur Rumah Sakit
B. Kepala Kantor Kemeterian Agama setempat
C. Ketua Tim Penyelenggara Kesehatan Haji.
D. Kepala Dinas Kesehatan
E. Sekretaris Daerah

83. Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan


promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara
terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Peraturan apakah yang
mengatur upaya kesehatan diatas?
A. Undang - Undang NO 36 Tahun 2014
B. Undang - Undang No 36 Tahun 2010
C. Undang - Undang NO 36 Tahun 2012
D. Undang - Undang NO 36 Tahun 2020
E. Undang - Undang No 36 Tahun 2009

84. Pemeriksaan kesehatan masa keberangkatan dilakukan untuk


mengidentifikasi status kesehatan jemaah haji dan penetapan status istithaah.
Pemeriksaan ini merupakan syarat sebelum seorang jemaah haji dapat
melakukan pelunasan Bipih. Pemeriksaan kesehatan jemaah haji pada masa
keberangkatan dilakukan oleh?
A. Tim pemeriksa Kesehatan di Kabupaten/kota
B. Tim pemeriksa Kesehatan di Arab Saudi
C. Tim pemeriksa Kesehatan PPIH embarkasi
D. Tim pemeriksa Kesehatan di Provinsi
E. Tim pemeriksa Kesehatan di Asrama Haji

85. Jemaah haji sebelum melaksanakan Ibadah Haji ke Arab Saudi waijb
melaksanakan berbagai rangakain pemeriksaan dan pembinaan kesehatan.
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh jemaah haji untuk menetapkan
status kelaikan terbang?
A. Pemeriksaan masa operasional haji
B. Pemeriksaan masa embarkasi
C. Pemeriksaan masa keberangkatan
D. Pemeriksaan masa debarkasi
E. Pemeriksaan masa tunggu

86. Istithaah kesehatan meupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh seluruh
Jemaah haji Indonesia sebelum melaksanakan Ibadah Haji ke Arab Saudi.
Berdasarkan Figih Islam, Istitha'ah Kesehatan untuk melaksanakan ibadah haji
hukumnya?
A. Makruh
B. Mubah
C. Wajib
D. Sunnah
E. Diantara Sunnah dan Wajib
87. Pemeriksaan dan pembinaan kesehatan pada Jemaah haji yang dilakukan di
tanah air wajib dicatat oleh tim pemeriksa kesehatan. Hasil pemeriksaan
kesehatan Jemaah haji dilaporkan kedalam aplikasi?
A. Siskohat
B. SIOH
C. Daftarin
D. Siskopatuh
E. Siskohatkes

88. Manwver Valsava adalah gerakan menutup hidung dan mulut, kemudian
ekspirasi maksimum untuk membuka sumbatan. Tindakan ini adalah salah
satu cara yang dilakukan apabila ada sumbatan yang mengakibatkan nyeri
pada saat awal terbang dan mendarat. Tindakan ini dilakukan untuk untuk
mengurangi nyeri pada?
A. Persendian
B. Kepala
C. Lutut
D. Dada
E. Telinga

89. Selama melaksanakan ibadah di tanah suci jemaah haji dianjurkan untuk selalu
menggunakan masker dan menghindari kerumunan masa untuk mencegah
penularan penyakit. Penyakit menular yang dapat terjadi selama pelaksanakan
ibadah haji antara lain?
A. TBC, Cacar Air, Campak Dan Ebola
B. Demam. Gatal-gatal, dan Mabuk Udara
C. Hepatitis, Diare, Malaria, dan Tifus Abdominalis
D. MERS-CoV, SARS, Meningitis Meningokokus dan Covid-19
E. Demam Berdarah Dengue, Malaria, Pneumonia, dan TBC

90. Inkotinensia Urine adalah kondisi ketika seseorang sulit menahan kencing,
sehingga dapat mengompol. Jemaah lansia sering kali menahan kencing
terutama saat di pesawat dan di masjid. Kondisi ini dapat menyebabkan Infeksi
saluran kencing dan rasa sakit. Tindakan untuk mencegah masalah kesehatan
tersebut adalah?
A. Tidak mebawa air agar tidak sering minum
B. Tidak menggunakan popok dewasa selama di pesawat dan saat ibadah di
masjid
C. Tidak menahan kencing dan dampingi jemaah lansia saat ke toilet
D. Membatasi konsumsi air minum
E. Tidak membawa kantong urin

91. Untuk melontar jamrah jemaah haji harus berjalan kaki dari tenda di Mina
sejauh minimal 4-10 km pergi pulang. Jadwal melontar jamrah jemaah haji
Indonesia mengikuti jadwal yang sudah ditentukan oleh pemerintah Arab
Saudi, biasanya di siang hari. Kondisi ini dapat berpotensi menyebabkan
masalah kesehatan seperti kelelahan. Kegiatan apakah untuk mencegah
terjadinya kelelahan?
A. Istirahat yang cukup
B. Makan buah dan sayur
C. Minum air putih 1 gelas (200 mL) tiap jam
D. Konsumsi makanan yang disediakan tepat waktu
E. Pakai masker

92. Manfaatkan waktu dengan beristirahat selama di bandara, baik jemaah haji
Gelombang I di Jeddah maupun Gelombang II di Madinah. Hal tersebut di atas
merupakan kegiatan manasik?
A. Sehat pada saat masa tunggu
B. Sehat Saat Kepulangan di Bandar Udara Arab Saudi
C. Sehat pada masa keberangkatan
D. Sehat selama beribadah haji di Arab Saudi
E. Sehat Saat Tiba di Kampung Halaman

93. Setelah selesai melaksanakan ibadah haji di tanah suci, hal yang perlu
dilakukan saat jemaah haji tiba dirumah/kampung menjaga kesehatannya dan
tetap waspada jangan sampai ada penyakit yang terbawa dari Arab Saudi. Hal
yang perlu dilakukan jemaah haji adalah?
A. Bila dalam waktu 7 hari terjadi gangguan kesehatan segera kerumah sakit
B. Bila dalam waktu 29 hari terjadi gangguan kesehatan segera melaporkan
diri
C. Bila dalam waktu 14 hari terjadi gangguan kesehatan segera melaporkan
diri
D. Bila dalam waktu 3 hari terjadi gangguan kesehatan segera kerumah sakit
E. Bila dalam waktu 21 hari terjadi gangguan kesehatan segera kerumah sakit

94. Untuk memantau penyakit yang terbawa dari Arab Saudi ke Indonesia maka
jemaah haji perlu melaporkan kondisi kesehatannya ke fasilitas pelayanan
kesehatan terdekat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara?
A. Jalan-jalan bersama keluarga
B. Minum air 200 mL (1 gelas) setiap jam
C. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), seperti menjaga
kebersihan diri dan lingkungan, konsumsi makanan bergizi, istirahat yang
cukup
D. Mengisi Kartu Kewaspadaan Kesehatan (Health Alert Card/HAC)
E. Menyerahkan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH) dalam
kurun waktu 14 hari setelah kepulangan

95. Pada saat Jemaah haji kembali ke tanah air banyak kegiatan yang dilakukan
agar jemaah haji tetap dalam kondisi sehat. Selama 14 hari masa kepulangan
dari Arab Saudi, jemaah haji mendapatkan?
A. Petugas yang mendampingi jemaah: perlu pengaturan posisi duduk, agar
jemaah dengan resiko tinggi dapat terpantau secara efektif
B. Membawa Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH) saat pulang
ke rumah
C. Pakai alat pelindung diri saat beraktivitas di luar ruangan
D. Kunjungan rumah dari petugas puskesmas untuk memantau kesehatan
jemaah haji yang pulang dari tanah suci
E. Fasilitas jalan-jalan bersama keluarga

96. Untuk memantau penyakit yang mungkin terbawa dari Arab Saudi ke
Indonesia, setelah tiba di debarkasi/ asrama haji, seorang jemaah haji perlu
memeriksakan kesehatannya ke fasiltas pelayanan kesehatan terdekat. Yang
perlu dilakukan oleh Jemaah haji adalah?
A. Petugas yang mendampingi jemaah: perlu pengaturan posisi duduk, agar
jemaah dengan resiko tinggi dapat terpantau secara efektif
B. Jalan-jalan bersama keluarga mengobati rasa rindu setelah ditinggal berhaji
C. Petugas Puskesmas akan melakukan kunjungan rumah untuk memantau
kesehatan jemaah haji yang pulang dari tanah suci
D. Menyerahkan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH) kepada
petugas
E. Pakai alat pelindung diri saat beraktivitas di luar ruangan

97. Seorang jemaah haji yang akan kembali ke tanah air saat di bandara, baik
jemaah haji gelombang I yang berangkat dari Jeddah maupun gelombang II
yang akan kembali melaui Madinah tetap menjaga agar tidak mengalami
kekurangan cairan akibat cuaca yang ekstrim. Hal apa yang perlu dilakukan
oleh jemaah haji?
A. Minum air 200 mL (1 gelas) setiap jam
B. Mengkonsumsi buah-buahan
C. Mengkonsumsi sayur-sayuran
D. Melapor ke petugas bandara
E. Menghubungi petugas Kesehatan

98. Selama menunggu masa kepulangan, petugas mengingatkan jemaah haji agar
beristirahat di hotel dan menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat dan bugar
sebelum kepulangan kembali ke Indonesia. Diharapkan setiap jemaah tetap
mematuhi arahan atau himbauan yang telah diberikan yaitu?
A. Jalan-jalan ke pusat oleh-oleh di Arab Saudi
B. Bagi lansia dan penderita penyakit penyerta agar berkonsultasi dengan
tenaga kesehatan secara rutin
C. Melakukan aktifitas fisik ringan
D. Minum obat secara teratur
E. Melaporkan diri ke puskesmas

99. Jika prosesi ibadah telah selesai dilaksanakan oleh jemaah haji, maka jemaah
perlu menjaga kondisinya agar Kembali ke tanah air selalu dalam keadaan
prima. Saat berada di hotel jemaah haji sebaiknya memanfaatkan waktu
untuk?
A. Belanja oleh-oleh
B. Beristirahat
C. Melakukan ibadah umrah sunnah sebanyak mungkin
D. Kemas barang-barang
E. Makan banyak

100. Seorang petugas kesehatan memberikan informasi dan pesan


kesehatan kepada jemaah haji saat tiba di tanah air/debarkasi. Untuk
menyerahkan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH). Kartu K3JH
harus di serahkan ke Puskesmas terdekat setelah kepulangan ke tanah air
yaitu?
A. 16 Hari
B. 14 Hari
C. 13 Hari
D. 15 Hari
E. 21 Hari

Anda mungkin juga menyukai