Anda di halaman 1dari 18

KUMPULAN CONTOH SOAL TEST POTENSI TKHI

1. Manuver valsava adalah gerakan menutup telinga dan mulut,kemudian ekspirasi maksimum
untuk membuka sumbatan, tindakan ini adalah salah satu cara yang di lakukan apabila ada
sumbatan yang mengakibatkan nyeri pada saat awal terbang dan mendarat,tindakan ini
dilakukan untuk mengurangi nyeri pada.
a. Kepala
b. Persendian
c. Telinga
d. Lutut
e. Dada

2. Saat berada di arab Saudi petugas kesehatan memberikan informasi kepada Jemaah haji
bahwa pada saat tiba di tanah air Jemaah tersebut perlu melaporkan diri dalam waktu 14 hari
untuk memantau kesehatannya,Jika Jemaah mengalami gangguan kesehatan maka Jemaah
haji tersebut wajib melapor kepada:
a. Petugas kesehatan kloter
b. Puskesmas terdekat
c. PPIH Arab Saudi
d. Bidan Desa
e. Dokter langganan

3. Istitaah kesehatan merupakan syarat mutlak harus di penuhi oleh seluruh Jemaah ahaji
Indonesia sebelum melaksanakan ibadah haji ke Arab Saudi berdasarkan fiqih islam, istitaah
kesehatan untuk melaksanakan ibadah haji hukumnya?
a. Mubah
b. Diantara sunnah dan wajib
c. Wajib
d. Makhruh
e. Sunnah

4. Saat di embarkasi sebelum keberangkatan ke Arab Saudi Jemaah haji akan di lakukan
pemeriksaan kesehatan masa embarkasi oleh PPIH embarkasi bidang kesehatan berkoordinasi
dengan dokter penerbangan. Apakah tujuan pemeriksaan kesehatan masa embarkasi?
a. Menetapkan status kebugaran Jemaah haji
b. Menetapkan status kesehatan Jemaah haji untuk pembayaran ongkos naik haji
c. Menetapkan ststus kebugaran untuk masuk embarkasi
d. Menetapkan ststus kesehatan Jemaah haji laik atau tidak laik terbang
e. Menetapkan status kesehatan Jemaah haji istitaah.

5. Kriteria safari wukuf adalah sebagai berikut,kecuali?


a. Hemodinamik (sirkulasi) stabil, Mean Arterial Prassure (MAP) paling rendah 65 mmHg
b. Saturasi Oksigen > 89 dengan nasal kanul 2-3 lpm
c. Gannguan jiwa
d. Kesadaran baik
e. Untransportable

6. Daerah kerja pada penyelenggaraan kesehatan ahaji ddi Arab Saudi adalah:
a. Mekkah,Madinah dan Arafah
b. Mekkah, Madinah dan Riyadh
c. Mekkah, Madinah dan Jeddah
d. Mekkah, Madinah dan Bandara
e. Mekkah, Madinah dan Armina

7. Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh banyak kehilangan banyak cairan sehingga
keseimbangan antara kadar gula dan garam dalam darah menjadi terganggu. Akibat dehidrasi
adalah tubuh tidak dapat berfungsi secsrs normal .Hal ini di tnadai dengan kulit kering dan
rasa tidak nyaman pada mukosa mata,mulut dan hidung.Jemaah haji di sarankan untuk selalu
minum air putih selama menjalankan ibadah agar tidak terjadi dehidrasi. Berapakah anjuran
minum air putih untuk mencegah dehidrasi?
a. Minum air putih 1 gelas (200 ml) tiap 2 jam
b. Minum air putih 1 botol (500ml) tiap jam
c. Minum air putih 1 gelas (200 ml) tiap jam
d. Minum air putih 1 botol (600 ml) tiap 2 jam
e. Minum air putih 1 botol (500 ml) tiap 2 jam

8. Keadaan seseorang yang telah melakukan dua diantara tiga perbuatan : misalnya melontar
jamarah aqobah dan bercukur dan tawaf ifadah serta sa’I di sebut?
a. Tahalul Awal
b. Tahalul Tsani
c. Tahalul wajib
d. Tahalul
e. Tahalul Akhir

9. Jika prosesi ibadah haji telah selesai di laksanakan oleh Jemaah haji,maka Jemaah perlu
menjaga kondisinya agar kembali ke tanah air selalu dalam keadaan prima. Saat berada di
hotel Jemaah haji sebaiknya memfaatkan waktu untuk?
a. Belanja oleh-oleh
b. Kemas barang-barang
c. Makan banyak
d. Melakukan ibadah umroh sunnah sebanyak mungkin
e. Beristirahat

10. Jemaah haji akan mendapatkan paket APD yang harus di bawa ke Arab Saudi karena berguna
bagi Jemaah haji untuk melindungi diri dari penyakit selama melaksanakan ibadah haji di
anjurkan untuk selalu menggunakan APD. Dibawah ini adalah APD yang digunakan untuk
mencegah sengatan panas (heat stroke) adalah?
a. Payung, baju rompi,masker dan sarung tangan
b. Payung,semprotan air,masker dan alas kaki
c. Topi, semprotan air ,masker dan kaos kaki
d. Topi, baju rompi, masker dan alas kaki
e. Topi, jaket tebal,masker dan sepatu

11. Pembinaan kesehatan di lakukan berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan Jemaah haji
merupakan upaya untuk :
a. Mempersiapkan istitaah kesehatan haji
b. Pengawasan Jemaah haji
c. Mengetahui vaksinasi Jemaah haji
d. Observasi Jemaah haji
e. Kebugaran Jemaah haji
12. Setelah selesai melaksanakan ibadah haji di tanah suci,hal yang perlu di lakukan saat Jemaah
haji tiba di rumah / kampong menjaga kesehatannya dan tetap waspada jangan sampai ada
penyakit yang terbawa dari Arab Saudi,hal yang perlu di laksanakan Jemaah haji adalah?
a. Bila dalam waktu 3 hari terjadi gangguan kesehatan segera ke RS
b. Bila dalam waktu 21 hari terjadi gangguan kesehatan segera ke RS
c. Bila dalam waktu 29 hari terjadi gangguan kesehatan segera melaporkan diri
d. Bila dalam waktu 14 hari terjadi gangguan kesehatan segera melaporkan diri
e. Bila dalam waktu 7 hari terjadi gangguan kesehatan segera ke RS

13. Petugas penyelenggara kesehatan haji di Arab Saudi terdiri dari:


a. PPIH bidang kesehatan,PPIH kemenag dan TKHI
b. PPIH bidang kesehatan, TKH dan TPK
c. Bidang kesehatan ,PPIH Kemenag dan TPIHI
d. PPIH bidang kesehatan, PPIH kemenag dan TPP
e. PPIH bidang kesehatan,PPIH kemenag dan TPK

14. Setelah melakukan perjalanan jau selama 9 jam pada saat tiba di tanah air debarkasi,seorang
Jemaah haji di minta untuk mengisi kartu kewaspadaan kesehatan ( Health Alert Cardi ) atau
membawa kartu kewaspadaan kesehatan Jemaah haji ( K3JH ) saat pulang ke rumah masing-
masing ,jika Jemaah haji masih sakit/tidak sehat sebaiknya Jemaah haji?
a. Melakukan syukuran
b. Menghubungi petugas RS
c. Menghubungi petugas kesehatan jika merasa sakit
d. Melakukan jalan ke mall
e. Menghubungi keluarga terdekat.

15. Salah satu urain tugs kepala satuan tugas sanitasi yaitu:
a. Kesehatan haji menyusun rencana kegiatan satgas sanitasi di daerah kerja
makkah,madinah dan bandara termasuk armina
b. Membantu pelaksanaan tugas PPIH Arab Saudi bidang kesehatan
c. Bukan salah satu di atas
d. Melakukan penerimaan dan pembayaran operasional
e. Melakukan koordinasi dengan petugas kloter lainnya yaitu ketua kloter dan tenaga
pembimbing ibadah haji Indonesia

16. Sebutkan nomor dan tahun PMK mengatur trntang penyelenggaraan kesehatan haji.
a. Nomor 23 Tahun 2016
b. Nomor 62 Tahun 2016
c. Nomor 32 Tahun 2016
d. Nomor 12 Tahun 2012
e. Nomor 62 Tahun 2015

17. Apakah makna “ Pembinaan kesehatan haji “ menurut permenkes No. 62 Thn 2016
a. Upaya kesehatan dalam bentuk kunjungan di lakukan kepada Jemaah haji pada seluruh
tahapan penyelenggaraan ibadah haji
b. Proses pemberian informasi atau penyuluhan yang bersifat promotif dan preventif kepada
Jemaah haji yang dilaksanakan oleh pemerintah-pemerintah daerah dan/atau dengan
melibatkan peranserta masyarakat.
c. Upaya kesehatan dalam bentuk promotif dan prepentif di lakukan kepada program atau
kelompok Jemaah haji pada seluruh tahap penyelenggaraan ibadah haji.
d. Upaya kesehatan dalam bentuk tanggap cepat perlindungan yang spesifik,serta
melindungi keselamatan Jemaah haji pada seluruh tahapan penyelenggaraan ibadah haji
e. Upaya kesehatan dalam bentuk kuratif dan rehabilitative dilakukan kepada Jemaah haji
pada seluruh tahapan penyelenggaraan ibadah haji.

18. Kondisi klinis Jemaah haji dengan penyakit kardoivaskular di tetapkan tidak laik
terbang,pemeriksaan kesehatan ketiga adalah.
a. Hipertiroid
b. Edema Paru
c. Sirosis atau hepatoma decompensate
d. Anemia ringan Hb 10 g/dl
e. Luka bakar kondisi stabil

19. Jemaah haji harus menempuh perjalanan udara yang cukup lama dengan menggunakan
pesawat terbang dari tanah air ke Arab Saudi begitupun sebaliknya, agar kondisi kesehatan
selalu terjaga dengan baik selama melakukan penerbangan, sebaiknya petugas dapat
menyampaikan yang dapat di lakukan oleh Jemaah haji didalam pesawat, upaya apakah yang
dapat menjaga kondisi kesehatan agar tetep baik selama melakukan perjalanan dalam
pesawat.
a. Menggunakan baju hangat, selimut,kaos kaki dan membatasi minum air agar tidak sering
BAK
b. Pelembab bibir dan kulit tidak perlu di gunakan
c. Jalan-jalan di pesawat
d. Melakukan peregangan tubuh di dalam pesawat dan hindari duduk statis dengan melipat
tungkai atau kaki
e. Tidur 9 jam dan istirahat selama di pesawat

20. Meningkatkan kewaspadaan dan pengendalian factor resiko penyakit tidak menular dengan
perhatian khusus pada penyakit merupakan strategi penguatan pada
a. Koordinasi dan jejaring lintas kementrian
b. Penguatan pelayanan kuratif dan rehabilitative
c. Penguatan struktur organisasi penyelenggaraan kesehatan haji
d. Penguatan pembinaan kesehatan haji melalui upaya promotif dan preventif
e. Penguatan perlindungan pada pelayanan kesehatan Jemaah haji

21. Dalam rangka penyelenggaraan istitaah kesehatan haji dinas kesehatan kabupaten/kota
membentuk tim penyelenggaraan kesehatan haji di wilayahnya dalam permenkes No. 15 Thn
2016 tentang istitaah kesehatan Jemaah haji, pernyataan ini terdapat pada
a. Pasal 3
b. Pasal 2
c. Pasal 5
d. Pasal 4
e. Pasal 6

22. Penyelenggaraan kesehatan haji ditingkat propinsi merupakan tanggung jawab dari :
a. Dinas kesehatan kabupaten /kota
b. Kantor kementerian agama
c. Dinas kesehatan propinsi
d. Pusat kesehatan haji
e. Puskesmas kecamatan
23. Jamaah haji yang di tetapkan tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan haji merupakan
jaamah haji dengan kriteria
a. Berusia kurang dari 60 tahun
b. Tingkat kebugaran buruk
c. Gangguan jiwa berat antara lain skizofrenia berat,dimensia berat,dan retardasi mental
berat
d. Psikoses akut
e. Psikopat

24. Salah satu upaya mempersiapkan istithaah kesehatan haji,Jemaah haji melakukan latihan fisik
yang diselanggarakan oleh puskesmas/klinik,sebelum latihan dilakukan skrining dengan
pengukuran kebugaran untuk menilai pungsi jantung Jemaah diminta untuk berjalan konstan
sejauh 1,6km,metode pengukuran kebugaran ini disebut metode
a. Sixminutes walking test
b. PAR-Q test
c. MMPI test
d. Hopkins perbal learning test (HVL.T)
e. Rockport walking test

25. Jamaah haji yang ditetapkan tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan haji untuk sementara
merupakan jamaah haji dengan kriterra :
a. Usia lebih dari 18 tahun
b. Berusia kurang dari 60 tahun
c. Psikosis akut
d. Tingkat kebugaran baik
e. Gangguan jiwa berat antara lain skizoprenra berat,dimensia berat , dan netardasi mental
berat

26. Jemaah haji akan menempuh perjalannan jauh menuju je arab Saudi dengan menggunakan
pesawat.kondisi selama di pesawat yang membatasi aktifitas dengan posisi duduk
rapat.menggunakan AC. Kemudian sarana buang air yang terbatas dan tidak familiar bagi
jamaah haji terutama jamaah lansia mengakibatkan Jemaah membatasi untuk minum.
a. Diare
b. Dehidrasi
c. Sakit kepala
d. Sesak nafas
e. Kesemutan

27. Tawaf merupakan ibadah fisik yang dilakukan dengan berjalan kaki mengelilingi kabah
sebanyak 7 kali putaran ,kegiatan ini dilakukan ditengah kumpulan massa kondisi tersebut
berpotensi menimbulkan masalah kesehatan dibawah ini tindakan yang dapat mengurangi
resiko kesahatan pada saat melakukan tawaf adalah?
a. Melaksanakan tawaf walaupun badan merasa lelah
b. Menggunakan masker selama tawaf untuk menghindari penularan penyakit
c. Melakukan tawaf terburu-buru dan tidak peduli kondisi badan
d. Melakukan tawaf beramai-ramai dan berdesakan
e. Tidak menggunakan payung saat tawaf

28. Beberapa potensi gangguan kesehatan dapat timbul pada Jemaah haji saat melakukan
penerbangan yang cukup lama, ada beberapa potensi gangguan seperti jet lag penyesuaian
umumnya lebih cepat jika penerbangan di lakukan kea rah barat di bandingkan penerbangan
kea rah timur. Hal ini di karenakan penerbangan menuju barat mengikuti perjalanan matahari,
sehingga waktu siang lebih lama, salah satu cara yang dapat di lakukan untuk mengatasi jet
lag adalah:
a. Usahakan tetap terjaga satu jam sebelum mendarat
b. Tidur sepanjang perjalanan
c. Tidak tidur selama dalam perjalanan
d. Melakukan peregangan otot
e. Minum kopi dan teh

29. Dalam kegiatan penyelenggaraan haji secara umum, kementrian kesehatan berkoordinasi
dengan :
a. Kementrian haji dan umroh
b. Kementian perikanan
c. Kementrian pertanian
d. Kementrian agama
e. Kementrian hukum dam ham

30. Persyaratan ‘ mampu’ untk menunaikan ibadah haji adalah kemampuan Jemaah haji secara
jasmaniah,ruhaniah,pembekalan dan keamanan tanpa menelantarkan kewajiban terhadap
keluarga. Apa yang dimaksud mampu untuk ibadah haji ?
a. Syarat wajib
b. Wajib
c. Istithaah
d. Rukun
e. Sunnah

31. Manasik kesehatan haji adalah proses pemberian informasi kepada Jemaah haji yang bersifat
promotif dan preventif tentang pembinaan,pelayanan,dan perlindungan kesehatan sebelum
keberangkatan, selama ibadah haji,dan setelah ibadah haji di berikan secara berkelanjutan
sejak mendaftar sebagai Jemaah haji mengikuti tahapan perjalanan Jemaah haji di tanah air
dan di tanah suci. Bagaimana tahapan manasik kesehatan haji ?
a. Niat – ihram – tawaf – sa’I – tahallul
b. Memakai masker – menjaga jarak – mencuci tangan – menghindari kerumunan –
mengurangi mobilitas.
c. Masa keberangkatan – masa embarkasi – masa operasional haji – masa debarkasi
d. Masa tunggu – masa embarkasi – masa keberangkatan – masa operasional haji – masa
debarkasi
e. Masa tunggu – masa keberangkatan – masa embarkasi – masa operasional haji – masa
debarkasi

32. Sebelum Kerajaan Arab Saudi, dua kota suci umat islam yaitu makkah dan madinah berada
dibawah pemerintah:
a. Kekhalifahan Turki Ottonom
b. Kekhalifahan Fatimiyyah
c. Kerajaan Yaman
d. Kekhalifahan Bani Abbasiyah
e. Kekhalifahan Bani Umayyah

33. Penyelenggaraan ibadah haji dan umroh dapat dilaksanakan secara aman,nyaman,tertib dan
sesuai dengan ketentuan syariat, untuk itu pemerintah telah menetapkan UU yang mengatur
penyelenggaraan ibadah haji dan umroh. UU no berapakah tentang penyelenggaraaan haji dan
umroh?
a. Undang- undang No.8 Thn 2016
b. Undang-undang No.8 Thn 2017
c. Undang-undang No. 8 Thn 2020
d. Undang-undang No. 8 Thn 2018
e. Undang-undang No. 8 Thn 2019

34. Dalam permenkes 62 Tahun 2016 tempat pemberangkatan dan keberangkatan Jemaah haji
yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama
merupakan pengertian dari :
a. Asrama haji
b. Bandara haji
c. PPIH embarkasih
d. Embarkasi
e. Karantina haji

35. Pengaturan istithaah kesehatan haji bertujuan untuk terselenggaranya pemeriksaan kesehatan
dan pembinaan kesehatan Jemaah haji agar dapat menunaikan ibadahnya seuai dengan
ketentuan ajaran agama islam dalam permenkes No.15 Tahun 2016 tentang istithaah
kesehatan Jemaah haji. Pernyataan ini terdapat pada :
a. Pasal 4
b. Pasal 5
c. Pasal 6
d. Pasal 3
e. Pasal 2

36. Selama melaksanakan ibadah haji di tanah suci Jemaah haji di anjurkan untuk selalu
menggunakan masker dan menghindari kerumunan massa untuk mencegah penularan
penyakit-penyakit menular yang dapat terjadi selama pelaksanaan ibadah haji antara lain :
a. TBC, cacar air, campak dan ebola
b. Hepatitis, diare, malaria dan tifus abdominalis
c. DBD, malaria, pneumonia dan TBC
d. Demam, gatal-gatal,dan mabuk udara
e. Mers – cov, SARS,meningitis meningokokus dan covod 19

37. Peraturan menteri kesehatan RI No. 9 Tahun 2021 mengatur tentang:


a. Petunjuk teknis penyelenggaraan kesehatan haji di tingkat provinsi
b. Petunjuk teknis penyelenggaraan kesehatan haji di Arab Saudi
c. Petunjuk teknis penyelenggaraan kesehatan haji do tanah suci
d. Petunjuk teknis penyelenggaraan kesehatan haji di Indonesia
e. Petunjuk teknis penyelenggaraan kesehatan haji di embarkasi

38. Manfaatkan waktu dengan beristirahat selama di bandara, baik Jemaah haji gelombang I di
Jeddah maupun gelombang II di madinah. Hal tersebut di atas merupakan kegiatan manasik?
a. Sehat selama beribadah haji di Arab Saudi
b. Sehat saat tiba di kampung halaman
c. Sehat saat kepulangan di Bandar udara Arab Saudi
d. Sehat pada saat masa tunggu
e. Sehat pada masa keberangkatan
39. Suatu kondisi pisiologis yang terjadi akibat gangguan terhadap irama sirkadian tubuh yang
disebabkan oleh perjalanan yang melitasi garis median, sehingga sistem irama sirkadian tidak
dapat segera menyesuaikan dengan waktu lokal yang baru dan membutuhkan beberapa hari
untuk peyensuaian diri dengan jumlah zona waktu yang dilewati. Hal ini dapat terjadi pada
seseorang saat melakukan perjalanan udara yang cukup lama dengan menggunakan pesawat
terbang. Dinamakan kondisi apakah hal tersebut
a. Mabuk pesawat
b. DVT (Deep Vein Thrombosis)
c. Jet. Set
d. Jet. Lag
e. Mabuk udara

40. Sa’I dilakukan diruangan tertutup sehingga terhindar dari sengatan panas meskipun dilakukan
di siang hari, namun karena jarak tempuhnya yang lebih jauh dilakukan setelah tawaf, maka
resiko kesehatan yang paling ditemui adalah kelelahan fisik. Agar Jemaah haji terhindar dari
kelelahan fisik, hal yang harus diperhatikan adalah
a. Minum air putih minimal satu gelas (200 ml/perjam)
b. Pakai topi
c. Minum zam-zam dan konsumsi makanan ringan, seperti kurma atau roti untuk menambah
energy
d. Istirahat sejenak setelah tawaf untuk memulihkan tenaga
e. Pakai masker

41. Manasik kesehatan haji harus diselenggarakan secara terstruktur, sistematis, dan massif.
Apakah makna “massif” pada manasik kesehatan haji
a. Dilaksanakan dilakukan secara mandiri oleh organisasi masyarakat islam dan organisasi
seminar yang memiliki kapasitas dan sumber daya
b. Dilaksanakan melalui proses perencanaan, perorganisasian, pelaksaanaan, pengawasan
dan evaluasi dari tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota
c. Pelaksanaan dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota hingga puskesmas sesuai
kewenangannya denagn melibatkan semua pihak termasuk organisasi masyarakat
keagamaan. Profesi sampai level yang paling perifer yaitu KBIHU
d. Dilaksanakan dengan melibatkan dinas kesehatan kabupaten/kota serta KBHIHU
e. Dilaksanakan dari Aceh hingga Papua

42. Petugas kesehatan haji yang bertugas di pos kesehatan Arafah adalah
a. Petugas daerah kerja bandara dan KKHI Jeddah
b. Petugas Daker Mekkah dan KKHI Jeddah
c. Petugas kaker Madinah dan KKHI Madinah
d. Petugas Dakar bandara dan KKHI Mekkah
e. Bukan salah satu diatas

43. Penyelenggaraan kesehatan haji di Arab Saudi dipimpin oleh:


a. Kepala Daker
b. Kepala bidang kesehatan PPIH Arab Saudi
c. Kepala pusat kesehatan haji
d. Kepala seksi kesehatan haji
e. Kepala kesehatan PPIH Arab Saudi
44. Pemerikasaan kesehatan wajib dilakukan oleh seluruh Jemaah haji sebelum melaksanakan
ibadah haji ke arab Saudi. Siapakah yang melaksanakan pemeriksaan kesehatan pada masa
keberangkatan
a. Tim pemeriksa kesehatan di provinsi
b. Tim pemeriksa kesehatan di kabupaten/kota
c. Tim pemeriksa kesehatan di asrama haji
d. Tim pemeriksa kesehatan di kampung halaman
e. Tim pemeriksa kesehatan PPIH Emebarkasi

45. Tujuan visitasi pasca operasional kesehatab haji, kecuali:


a. Pemberian pengobatan
b. Perencanaan pengulangan dilakukan pada Jemaah haji pasca rawat inap berkoordinasi
dengan kunsulat jendral RI Jeddah
c. Bukan salah satu diatas
d. Melakukan pendataan dan pemantauan kondisi Jemaah haji
e. Pemberian nutrisi

46. Salah satu upaya mempersiapkan istithaah kesehatan haji, Jemaah haji melakukan latihan
fisik yang diselenggarakan oelh puskesmas/klinik sebelum latihan dilakukan skrining dengan
pengukuran kebugaran untuk menilai fungsi jantung pada Jemaah yang mempunyai penyakit
dan atau gangguan pernafasan, Jemaah diminta untuk berjalan selama enam menit, metode
kebugaran ini disebut metode
a. PAR-Q Test
b. Hopking verbal learning test (HVLT)
c. Rockport walking test
d. MMPI
e. Six minutes walking test

47. Jenis tenaga untuk TKHI terdiri dari


a. Dokter dan fisioterapi
b. Perawat dan fisiotrapi
c. Perawat dan laboratorium
d. Dokter dan perawat
e. Dokter dan laboratorium

48. Pembinaan kesehatan haji adalah upaya kesehatan dalam bentuk promotif dan prefentif
dilakukan pada perorang atau kelompok Jemaah haji pada seluruh tahapan penyelenggaraan
ibadah haji. Permenkes nomer berapa definisi ini kita jumpai?
a. Permenkes No. 62 Tahun 2016
b. Permenkes No.26 Tahun 2015
c. Permenkes No. 15 Tahun 2016
d. Permenkes No. 16 Tahun 2015
e. Permenkes No. 26 Tahun 2017

49. Penetapan status Jemaah haji tidak laik terbang pada pemeriksaan kesehatan di tuangkan
dalam berita acara kelaikan terbang yang di keluarkan dan di tandatangani ?
a. Kepala pusat kesehatan haji
b. Ketua kloter
c. Ketua PPIH Embarkasi bidang kesehatan
d. Ketua PPIH
e. Ketua tim penyelenggara kesehatan haji kabupaten/kota
50. Manasik kesehatan haji merupakan suatu proses untuk mengubah perilaku Jemaah haji dalam
meningkatkan status kesehatannya sehingga dapat menjalankan ibadah haji sesuai syariat
islam . apakah tujuan dari pemeberian manasik kesehatan haji pada Jemaah haji?
a. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Jemaah haji tenteng ibadah haji
b. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Jemaah haji tentang vaksinasi meningitis
meningokokus
c. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Jemaah haji agar mampu memelihara
kesehatan dan mencegah resiko kesehatan secara mandiri
d. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Jemaah haji tentang pembinaan kesehatan
haji
e. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang vaksinasi covid 19

51. Mabit di musdalifah di lakukan di lapangan terbuka sehingga terpapar dengan udara luar dan
debu, selain itu Jemaah haji telah mengalami kelelahan setelah wukuf di arafah kondisi ini
dapat menyebabkan masalah kesehatan kambuhnya penyakit kronis pada Jemaah haji.untuk
mencegah masalah kesehatan kambuhnya penyakit kronis pada Jemaah haji hendaknya
mempertahankan hal-hal berikut antara lain:
a. Mengikuti nasehat tenaga medis
b. Minum air
c. Konsumsi makanan yang disediakan tepat waktu
d. Istirahat yang cukup
e. Pakai masker

52. Pada saat di hotel Jemaah haji diharapkan selalu menjaga kesehatan dan kebersihan diri dan
lingkungan. Jemaah haji Indonesia biasanya juga melakukan aktivitas seperti berbelanja baju
di pusat perbelanjaan maupun makan di rumah makan /restoran, hal ini berpotensi Jemaah
haji dapat tertular berbagai penyakit. Agar Jemaah haji tetap sehat saat di hotel di anjurkan
untuk ?
a. Menggunakan masker secara baik dan benar
b. Meggunakan topi melindungi diri dari sengatan panas
c. Menggunakan paying untuk melindungi diri dari sengatan panas
d. Rutin melakukan senam baik secara mandiri maupun bersama teman-teman
e. Istirahat yang cukup tidur minimal 6-8 jam sehari.

53. Tawaf berarti mengelilingi kabah sebanyak 7 x putaran di mulai dan di akhiri di hajar aswad.
Tawaf merupakan ibadah fisik yang di lakukan dengan berjalan kaki, aktivitas fisik tersebut
di lakukan di tengah kumpulan massa agar bias menghindari penularan penyakit harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut antara lain;
a. Tetap berkelompok agar merasa lebih tenang
b. Terus lakukan tawaf walaupun kondisi berdesak-desakan
c. Jika melakukan tawaf pada siang hari tidak perlu menggunakan paying
d. Terpisah dari rombongan berkelompok agar lebih nyaman
e. Hindari memaksakan diri jika merasa lelah pada saat hendak tawaf,istirahat sejenak
kurang lebih 2-3 menit sebelum melanjutkan tawaf

54. Organisasi yang bertugas dan bertanggungjawab melayani akomodasi,transfortasi, bimbingan


dan pelayanan umum Jemaah haji yang di bentuk oleh kerajaan Arab Saudi di sebut :
a. Naqobah
b. Mat’am
c. Mandub
d. Tabligh
e. Muassasah

55. Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan masa keberangkatan dapat di tetapkan, istithaah
Jemaah haji yang di tuangkan dalam berita acara penetapan istithaah kesehatan Jemaah haji .
siapakah yang mengeluarkan dan menandatangani berkas penetapan istithaah kesehatan
Jemaah haji ?
a. Kepala dinas kesehatan
b. Sekretaris daerah
c. Kepala kantor kementrian agama setempat
d. Direktur rumah sakit
e. Ketua tim penyelenggara kesehatan haji

56. Penggunaan pil anti haid bagi wanita pada ibadah haji hukumnya adalah:
a. Sunnah
b. Mubah
c. Haram
d. Makryh
e. Wajib

57. Jemaah haji yang di tetapkan tidak memenuhi syarat istithaah yang mengalami gangguan jiwa
berat kecuali :
a. Skizoprenia berat
b. Diare berat
c. Dimensia berat
d. Retardasi mental berat
e. Psikosis akut

58. Kepanjangan dari SISKOHATKES adalah :


a. Sistem komputerisasi haji
b. Sistem komputerisasi bidang kesehatan haji
c. Sistem komputerisasi kesehatan haji
d. Sistem komputerisasi haji terpadu bidang kesehatan
e. Sistem komputerisasi kesehatan

59. Jumlah penanggung jawab di KKHI Madinah terdiri dari:


a. 7 PJ Pelayanan medic,1 PJ Apotek dan 5 PJ Penunjang medic
b. 8 PJ Pelayanan medic, 1 PJ Apotek dan 6 PJ Penunjang medic
c. 7 PJ Pelayanan medic, 1Pj Apotek dan 6 Pj Penunjang medic
d. Bukan salah satu di atas
e. 8 PJ Pelayanan medic, 1 PJ Apotek dan 5 PJ Penunjang medic

60. Penetapan kelaikan terbang dilakukan oleh dokter dengan kompetensi kedokteran
penerbangan di PPIH Embarkasi bidang kesehatan berdasarkan hasil diagnosa pasien yang
ditetapkan tidak laik terbang:
a. Semua benar
b. Penyakit yang berhubungan dengan ketinggian
c. Penyakit menular dengan berpotensi wabah
d. Penyakit dengan keadaan saturasi oksigen yang kurang
e. Penyakit yang membahayakan orang lain dan penerbangan (missal skizoprenia akut)
61. Peraturan menteri kesehatan RI No berapa yang mengatur tentang Istithaah kesehatan haji
a. Nomor 15 tahun 2016
b. Nomor 17 tahun 2016
c. Nomor 13 tahun 2014
d. Nomor 16 tahun 2015
e. Nomor 14 tahun 2013

62. Penetapan istithaah kesehatan pada masa keberangkatan terdiri dari 4 kriteria hasil
pemeriksaan yang berusia 65 tahun dengan DM terkontrol termasuk dalam kategori…
a. Semua jawaban salah
b. Memenuhi syarat istithaah kesehatan haji dengan pendampingan
c. Memenuhi syarat istithaah kesehatan haji
d. Tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan haji untuk sementara
e. Tidak memenuhi syarat istithaah

63. Salah satu uraian tugas satgas promotif dan preventif yaitu..
a. Melaksanakan pelayanan kesehatan berupa defeksi dini, emergency gerak cepat dan
rujukan
b. Bertindak sebagai penanggung jawab obat dan perbekalan kesehatan di Mekkah
c. Mengkoordinir kepala KKHI dan kepala pos kesehatan sector
d. Melaksanakan tugas tiga level pencegahan yaitu promosi kesehatan difeksi dini, dana
pengobatan tepat
e. Bukan salah satu diatas

64. Tujuan visitasi masa oprasional kesehatan haji kecuali:


a. Pemberian nutrisi
b. Bukan salah satu diatas
c. Pemberian pengobatan
d. Melakukan pendataan
e. Pemantauan kondisi Jemaah haji

65. Untuk memantau penyakit yang terbawa dari arab saudi ke Indonesia. Maka jemaaah haji
harus melaporkan kondisi kesehatannya ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat dengan cara
a. Minum air 200 ml (satu gelas/jam)
b. Menerapkan PHBS seperti menjaga lingkungan, konsumsi makanan bergizi, isitirahat
yang cukup
c. Mengisi kartu kewaspadaan kesehatan (healt alert cardi/HAC)
d. Menyerakan kartu kewaspadaan Jemaah haji (K3JH) setelah kepulangan
e. Jalan-jalan bersama keluarga

66. Berdasarkan pemeriksaan kesehatan masa keberangkatan ditetapkan status istithaah kesehatan
Jemaah haji yaitu
a. Mandiri,pengawasan, observasi dan batal
b. Mandiri, obsevasi dan tunda
c. Observasi, prima, pengawasan , dan tunda
d. Memenuhi syarat dengan pendampingan, tidak memenuhi syarat sementara
e. Memenuhi syarat, memenuhi syarat dengan pendampingan, tidak memenihi syarat
sementara, tidak memenuhi syarat

67. Sebutkan berapa perkara yang termasuk dalam rukun iman


a. 2
b. 3
c. 1
d. 5
e. 6

68. Pencegahan DVT antara lain dalam perjalanan penerbangan adalah


a. Tidur selama penerbangan
b. Berjalan-jalan di dalam pesawat
c. Menggerakan jari kaki
d. Memakai stoking compress
e. Cukup minum dan makan snack

69. Upaya kesehatan diselenggarakan dalaam bentuk kegiatan dengan preventif, kuratif, dan
rehabilitative yang dilaksanakan secara terbadu, menyeluruh berkesihambungan. Peraturan
apakah yang mengatur upaya kesehatan haji ini
a. Undang-undang No. 36 tahun 2020
b. Undang-undang No. 36 tahun 2012
c. Undang-undang No. 36 tahun 2014
d. Undang-undang No. 36 tahun 2010
e. Undang-undang No. 36 tahun 2009

70. Dalam masa perjalanan ke Arab Saudi. Jemaah haji bias mengalami yang berupa DVT (Deep
Vein Thrombosis). DVT adalah suatu kondisi ……. Darah vena dalam kondisi dikaki..
gangguan kesehatan ini dapat disebabkan oleh:
a. Menggunakan pakaian yang ketat
b. Kelamaan tidak bergerak
c. Berada di ruangan yang dingin
d. Benyak minum air dingin (es)
e. Berada di ruangan yang panas

71. Persyaratn dibawah ini yang bukan merupakan sanitasi


a. Melakukan pendataan dan pemantauan kondisi Jemaah haji
b. Upaya perlindungan kesehatan bagi Jemaah haji
c. Bukan salah satu diatas
d. Inspeksi dan intervensi dan kesehatan lingkungan di arab Saudi
e. Mengendalikan factor resiko kesehatan linkungan

72. Jenis dan metode pembinaan kesehatan haji meliputi kegiatan


a. Penyuluhan, konseling, vaksinasi, pengobatan, pemanfaatan media masa, penyebarluasan
informasi, kunjungan rumah
b. Penyuluhan, konseling, latihan kebugaran, pemanfaatan posbindu, pemanfaatan media
masa, penyebarluasan informasi, kunjungan rumah dan manasik kesehatan
c. Penyuluhan, konseling, vaksinasi, pengobatan, pemanfaatan media masa, penyebarluasan
informasi, kunjungan rumah, dsn manasik kesehatan
d. Penyuluhan, konseling, latihan kebugaran, pemanfaatan posbindu, pemanfaatan media
masa, penyebarluasan informasi, kunjungan rumah dan manasik haji
e. Penyuluhan, konseling, vaksinasi, pemanfaatan posbindu, pemafaatan media masa,
penyebarluasan informasi, kunjungan rumah dan manasik kesehatan

73. Salah satu upaya mempersiapkan istithaah kesehatan haji, Jemaah haji harus melakukan
pemeriksaan deteksi dini dimensia yang diselenggarakan oleh puskesmas. Metie ini disebut:
a. MMPI
b. PAR-Q Test
c. Six minutes walking test
d. Hopkins verbal learning test
e. Rockport walking test

74. Penyelenggaraan kesehatan haji di arab Saudi dipimpin oleh


a. Kepala seksi kesehatan haji
b. Kepala bidang kesehatan PPIH arab Saudi
c. Kepala pusat kesehatan haji
d. Kepala daker
e. Kepala kesehatan PPIH Arab Saudi

75. Kriteria safari wukuf adalah sebagai berikut kecuali


a. Untransportble
b. Hemodinamik (sirkulasi) stabil, mean arterial pressure (MAP)
c. Kesadaran baik
d. Gangguan jiwa
e. Saturasi oksigen > 89 dengan nasal kanul 2-3 lpm

76. Pelayanan pos kesehatan musdalifah meliputi:


a. Bukan salah satu diatas
b. Betul semua
c. Penanganan kasus kegawatdaruratan
d. Melakukan pencatatan pelaporan
e. Rujukan ke rumah sakit arab Saudi

77. Penyelenggaraan kesehatan haji di arab Saudi meliputi


a. Pelayanan, pembinaan dan perlindungan kesehatan masyarakat
b. Pembinaan, pelayanan dan perlindungan masyarakat
c. Pembinaan, pelayanan, dan perlindungan Jemaah umroh
d. Pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kesehatan
e. Perlindungan kesehatan, pembinaan dan pelayanan kesehatan

78. Dalam melaksanakan tugasnya PJ rekam medic bertanggung jawab kepada:


a. Koordinator pelayanan medic
b. Koordinator obat dan perbekkas
c. Coordinator rekam medic
d. Bukan salah satu diatas
e. Coordinator penunjang medic

79. Nama bandara arab Saudi di kota madinah adalah


a. King Fahd Airport
b. King Abdul Aziz International Airport
c. Amir Muhammad bin Abdul Aziz Airport
d. Muhammad bin Salman Airport
e. King Khalid International Airport

80. Peralatan kesehatan wajib di kaliberasi minimal berapa lama


a. 2 tahun sekali
b. 1 tahun sekali
c. 6 bulan sekali
d. 1 tahun 2 kali
e. Setiap 2 bulan

81. Komunikasi dua arah antara dokter atau tenaga kesehatan dan Jemaah haji di
puskesmas/klinik atau rumah sakit adalah pengertian dari
a. Peningkatan kebugaran jasmani
b. Semua benar
c. Semua salah
d. Kunjungan rumah
e. Koseling

82. Diagnosis ditetapkan berdasarkan hasil:


a. Pemeriksaan fisik
b. Semua salah
c. Anamnesa
d. Anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
e. Pemeriksaan penunjang

83. Salah satu uraian tugas pelaksana surveylens yaitu:


a. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan PPIH arab Saudi bidang kesehatan, TKH
dan TPK
b. Menyususn rencana kerja surveylens kesehatan haji
c. Melakukan pengumpulan/input data operasional kesehatan haji
d. Bukan salah satu diatas
e. Mengorganisasikan kegiatan kesekretariatan

84. Dalam melaksanakan tugasnya PJ evakuasi Tanazul bertanggung jawab kepada:


a. Coordinator obat dan perbekkes
b. Coordinator penunjang medic
c. Coordinator evakuasi tanazul
d. Bukan salah satu diatas
e. Coordinator pelayanan medic

85. Tempat micat haji dan umroh bagi Jemaah haji yang datang dari Indonesia menurut petuah
MUI adalah
a. Bandara King Abdul Aziz
b. Bir ali
c. Jeddah
d. Semua jawaban diatas benar
e. Zulhulaifah

86. Rumah sakit arab Saudi yang menjadi rujukan Jemaah sakit di arafah adalah
a. RS Uhud
b. RS King Fahd
c. Albayt medical center
d. Rumah sakit mina al wadie
e. Eas arafah hospital

87. Pengertian dari maslahatul mursalah adalah


a. Kebiasaan yang baik
b. Majelis umat
c. Kesepakatan para ulama
d. Perumpamaan
e. Keputusan untuk kebaikan umat

88. Daerah kerja pada penyelengaraan kesehatan haji di arab Saudi adalah
a. Mekkah, madinah dan arminah
b. Mekkah, madinah dan jeddah
c. Mekkah, madinah, dan bandara
d. Mekkah, madinah, dan riyadh
e. Mekkah, madinah dan arafah

89. Sebutkan nomor dan tahun peraturan menteri kesehatan RI yang mengatur tentang
penyelenggaraan kesehatan Jemaah haji
a. Nomor 12 tahun 2012
b. Nomor 62 tahun 2015
c. Nomor 32 tahun 2016
d. Nomor 62 tahun 2016
e. Nomor 23 tahun 2016

90. Pada saat operasional kesehatan haji pelayanan kesehatan di daerah mina menjadi
tanggungjawab TKHI
a. Muzdalifah
b. Madinah
c. Arafah
d. Mekkah
e. Bandara

91. Salah satu uraian tugas kepala kesehatan daerah kerja yaitu:
a. Bukan salah satu diatas
b. Mengkoordinir kepala KKHI dan kepala pos kesehatan sector
c. Bertindak sebagai penanggung jawab obat dan perbekalan kesehatan di depo utama
d. Melaksnakan pelayanan berupa deteksi dini, emergency, gerak cepat evakuasi dan
rujukan
e. Melaksanakan tugas tiga level pencegahan yaitu promosi kesehatan, perlindungan
spesifik, deteksi dini, dan pengobtan tepat

92. Muassasah yang bertanggung jawab terhadap Jemaah haji di kota madinah adalah
a. Khadimatul shrifain
b. Muassasah asia tenggara
c. Muassasah adillah
d. Maktab
e. Muassasah tawafful

93. Pemeriksaan dan pembinaan kesehatan pada Jemaah haji yang dilakukan di tanah air wajib
dicatat oleh tim pemeriksa kesehatan. Hasil pemeriksaan kesehatan Jemaah haji dilaporkan
kedalam aplikasi
a. SIOH
b. Siskohotkes
c. Daftarin
d. Siskohot
e. Siskopatuh

94. Cara-cara visitasi antara lain


a. Koordinasi dengan petugas kloter, ketua rombongan dan ketua regu serta Jemaah haji
b. Visitasi kekamar-kamar Jemaah yang direncanakan
c. Visitasi tanpa rencana dan dalam rangka silahturahmi
d. Semua benar
e. Pada saat pelayanan klinik

95. Tujuan dilakukan koordinasi, jejering kerja dan kemitraan antara instansi pemerintah dan
pemangku kepentingan, baik di pusat, provinsi, maupun di kabupaten/kota kecuali
a. Keberhasilan pelaksanaan, pemeriksaan dan pembinaan kesehatan Jemaah haji
b. Proses rekrutmen petugas kesehatan haji
c. Identifikasi, pencatatan dan pelaporan masalah kesehatan terkait istithaah kesehatan
Jemaah haji
d. Peningkatan dan pengembangan kapasitas teknis dan menajemen sumber daya manusia
e. Sosialisasi manasik ibadah haji

96. Pemeriksaan kesehatan di lakukan sebagai dasar pelaksanaan pembinaan kesehatan Jemaah
haji dalam rangka istithaah Jemaah haji dalam permenkes No. 15 Tahun 2016 tentang
istithaah kesehatan haji, pernyataan ini terdapat pada :
a. Pasal 2
b. Pasal 6
c. Pasal 5
d. Pasal 4
e. Pasal 3

97. Berdasarkan pemeriksaan kesehatan masa keberangkatan akan di tetapkan status istithaah
kesehatan Jemaah haji,sebutkan kriteria Jemaah haji yang memenuhi syarat istithaah
kesehatan haji adalah
a. Jemaah haji yang memiliki kemampuan mengikuti proses ibadah haji tanpa bantuan/orang
lain dengan tingkat kebugaran jasmani dengan kategori cukup
b. Jemaah haji yang memiliki kemampuan mengikuti proses ibadah haji dengan bantuan
tenaga kesehatan kloter
c. Jemaah haji yang memiliki kemampuan mengikuti proses ibadah haji dengan
bantuan/orang lain dengan tingkat kebugaran jasmani dengan kategori cukup
d. Jemaah haji yang memiliki kemampuan mengikuti proses ibadah haji dengan
bantuan/orang lain dengan tingkat kebugaran jasmani dengan kategori kurang
e. Jemaah haji yang memiliki kemampuan mengikuti proses ibadah haji dengan
bantuan/orang lain dengan tingkat kebugaran jasmani dengan kategori kurang

98. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi jet.lag
a. Minum kopi dan the
b. Melakukan peregangan otot
c. Tidak tidur selama dalam perjalanan
d. Tidur sepanjang perjalanan
e. Usahakan tetap terjaga satu jam sebelum mendarat

99. Permenkes No.9 Tahun 2021 mempunyai tujuan :


a. Memberikan acuan bagi PPIH arab Saudi bidang kesehatan, tenaga kesehatan haji, dan
tenaga pendukung kesehatan dalam menyelenggarakan kesehatan haji di arab Saudi.
b. Memberikan tunjangan bagi PPIH arab Saudi bidang kesehatan,TKH dan TPK dalam
penyelenggaraan kesehatan haji arab Saudi
c. Memberikan honor bagi PPIH arab Saudi bidang kesehatan,TKH dan tpk dalam
penyelenggaraan kesehatan haji arab Saudi
d. Pedoman penyelenggaraan kesehatan haji di Indonesia
e. Memberikan insentif bagi PPIH arab Saudi bidang kesehatan,TKH dan TPK dalam
penyelenggaraan kesehatan haji arab Saudi

100. Pada undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan di nyatakan bahwa upaya
kesehatan di selenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif yang di laksanakan secara terpadu,menyeluruh dan
berkesinambungan. Upaya tersebut sejalan dengan tujuan penyelenggaraan ibadah haji
berdasarkan undang-undang No.8 Tahun 2019. Sebutkan tujuan penyelenggaraan ibadah haji
dan umroh pada pasal 3 UU No.8 Tahun 2019?
a. Memberikan keadailan dan keamanan bagi Jemaah haji sehingga dapat menunaikan
ibadahnya sesuai dengan ketentuan syariat
b. Memberikan pembinaan,pelayanan,dan perlindungan bagi Jemaah haji dan Jemaah umroh
sehingga dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan syariat
c. Memberikan kepercayaan serta akuntabilitas bagi Jemaah haji dan Jemaah umroh
sehingga dapat menunaikan ibadahnya sesuai gengan ketentuan syariat
d. Membaerikan kesempatan ke arab Saudi
e. Memberikan manfaat,kemaslahatan bagi Jemaah haji dan umroh sehingga dapat
menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan syariat

 Permenkes No. 9 Tahun 2021 = Tentang petunjuk Dan Tekhnis penyelenggaraan kesehatan
haji di Arab Saudi
 Permenkes No.62 Tahun 2016 : Tentaang penyelenggaraan kesehatan haji
 Permenkes No. 15 Tahun 2016 = Tentang Istithaah kesehatan haji
 Permenkes No. 3 Tahun 2018 = Tentang rekrutmen panitia penyelenggara haji arab Saudi
bidang kesehatan, TKHI,PPK Dalam penyelenggaraan ibadah haji
 3 tahap pemeriksaan kesehatan haji
1. Tahap pertama ( sebelum mendapatkan no porsi ) = Pemeriksaan di lakukan sebelum
calon Jemaah haji mendapatkan no porsi . pelaksananya adalah tim penyelenggara
kesehatan haji kab/kota ( pembinaan masa tunggu )
2. Tahap kedua ( 3 bln sebelum keberangkatan ) = Pemeriksaan dilakukan paling lambat
3 bln sebelum keberangkatan , ini adalah tahapan penetapan istithaah kesehatan ,
wewenang pelaksanaan penyelenggara kes haji kab/kota.
4 Kategori hasil pemeriksaan
1. Memenuhi syarat istithaah kesehatan haji
2. Memenuhi syarat istithaah dengan pendampingan
3. Tidak memenuhi syarat istithaah sementara
4. Tidak memenuhi syarat istithaah
3. Tahap ketiga = dilakukan untuk menetapkan status kesehatan calon Jemaah haji laik atau
tidak laik terbang (ini di tetapkan oleh PPIH Embarkasi bidang kesehatan)

 UU No.8 Tahun 2019 = Tentang penyelenggaraan haji dan umroh


 PMK RI No. 64 Tahun 2015 = Tentang organisasi dan tata kerja kementrian kesehatan

Anda mungkin juga menyukai