Anda di halaman 1dari 42

Pre Test PPIH Kloter (Tenaga Kesehatan)

Poin total 84/100

Petunjuk

1. Tulislah nama dan Jenis Tenaga pada lembar


jawaban

2. Bacalah semua pertanyaan dg seksama dan


jawablah pertanyaan dengan mendahulukan yang mudah.

3. Pilihlah pada jawaban a, b, c atau


d yang Saudara anggap benar

Nama Lengkap *

Mokhlas Kholidi

Nomor Absen

Asal Daerah

Jember

Jenis Tugas

Dokter

Perawat
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor berapa yang 1/1
mengatur tentang Istithaah Kesehatan Jemaah Haji

a. Nomor 14 Tahun 2013

b. Nomor 13 Tahun 2014

c. Nomor 16 Tahun 2015

d. Nomor 15 Tahun 2016

2. Kemampuan jemaah haji dari aspek kesehatan yang meliputi fisik dan 1/1
mental yang terukur dengan pemeriksaan yang dapat
dipertanggungjawabkan sehingga Jemaah Haji dapat menjalankan
ibadahnya sesuai tuntunan agama Islam:

a. Istithaah Jasmani Jemaah Haji

b. Istithaah Rohani Jemaah Haji

c. Istithaah Kesehatan Jemaah Haji

d. Istithaah Ketahanan Jemaah Haji

3. Petugas yang menyertai jamaah adalah: 1/1

a. Petugas PPIH kloter

b. Petugas non kloter

c. Tenaga pendukung kesehatan haji

d. Petugas PPIH
4. Pemeriksaan kesehatan tahap pertama dilaksanakan oleh Tim 1/1
Penyelenggara Kesehatan Haji Kabupaten/Kota di puskesmas dan/atau
rumah sakit untuk menentukan;

a. Vaksinasi jemaah haji.

b. Status kesehatan Risiko Tinggi atau Tidak Risiko Tinggi

c. Status Istithaah Kesehatan jemaah haji

d. Laik atau tidak Laik Terbang

5. Pemeriksaan kesehatan tahap kedua dilaksanakan oleh Tim 1/1


Penyelenggara Kesehatan Haji Kabupaten/Kota di puskesmas dan/atau
rumah sakit untuk menentukan;

a. Vaksinasi jemaah haji.

b. Status kesehatan Risiko Tinggi atau Tidak Risiko Tinggi

c. Status Istithaah Kesehatan jemaah haji

d. Laik atau tidak Laik Terbang

6. Pemeriksaan kesehatan tahap ketiga dilaksanakan oleh PPIH 1/1


Embarkasi Bidang Kesehatan di embarkasi untuk menetapkan

a. Vaksinasi jemaah haji.

b. Status kesehatan Risiko Tinggi atau Tidak Risiko Tinggi

c. Status Istithaah Kesehatan jemaah haji

d. Laik atau tidak Laik Terbang


7. PKHI merupakan singkatan dari 1/1

a. Petugas Kesehatan Haji Indonesia

b. Pembina Kesehatan Haji Indonesia

c. Pengobatan Kesehatan Haji Indonesia

d. Penyelenggara Kesehatan Haji Indonesia

8. Berdasarkan pemeriksaan kesehatan tahap kedua akan ditetapkan 1/1


Status Istithaah Kesehatan jemaah haji, yaitu;

a. Memenuhi syarat, Memenuhi syarat dengan pendampingan,Tidak Memenuhi


syarat sementara, Tidak memenuhi syarat

b. Mandiri, Berkeadilan, Observasi dan Tunda

c. Observasi, Prima, Pengawasan dan Tunda

d. Mandiri, Pengawasan, Observasi dan Batal

9. Status Kesehatan Risiko Tinggi ditetapkan bagi jemaah haji dengan 1/1
kriteria

a. Berusia 60 tahun atau lebih

b. Memiliki faktor risiko kesehatan dan gangguan kesehatan yang potensial


menyebabkan keterbatasan dalam melaksanakan ibadah haji.

c. Jawaban a dan b benar semua

d. Bukan salah satu diatas


10. Jemaah haji yang ditetapkan memenuhi syarat Istithaah Kesehatan 1/1
haji dengan pendampingan merupakan jemaah haji dengan kriteria sebagai
berikut:

a. Berusia 60 tahun atau lebih.

b. Berusia kurang dari 60 tahun.

c. Tidak menderita penyakit tertentu.

d. Tingkat kebugaran baik.

11. Jemaah haji yang ditetapkan Tidak Memenuhi Syarat Istithaah 1/1
Kesehatan Haji, merupakan jemaah haji dengan kriteria:

a. Berusia kurang dari 60 tahun.

b. Tingkat kebugaran baik .

c. Gangguan jiwa berat antara lain skizofrenia berat, dimensia berat, dan
retardasi mental berat.

d. Psikosis Akut.

12. Pembinaan kesehatan dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan 1/1


kesehatan jemaah haji, merupakan upaya untuk;

a. Mempersiapkan Istithaah Kesehatan Haji.

b. Mengetahui vaksianasi jemaah haji.

c. Observasi jemaah haji.

d. Pengawasan jemaah haji.


13. Jenis dan metode pembinaan kesehatan haji, meliputi kegiatan: 1/1

a. Penyuluhan, konseling, latihan kebugaran, pemanfaatan (Posbindu),


pemanfaatan media massa, penyebarluasan informasi, kunjungan rumah, dan
manasik haji.

b. Penyuluhan, konseling, latihan kebugaran, pemanfaatan (Posbindu),


pemanfaatan media massa, penyebarluasan informasi, kunjungan rumah, dan
manasik kesehatan.

c. Penyuluhan, konseling, vaksinasi, pemanfaatan (Posbindu), pemanfaatan media


massa, penyebarluasan informasi, kunjungan rumah, dan manasik kesehatan.

d. Penyuluhan, konseling, vaksinasi, pengobatan, pemanfaatan media massa,


penyebarluasan informasi, kunjungan rumah, dan manasik kesehatan.

14. Berdasarkan periode pelaksanaannya, pembinaan dalam rangka 1/1


Istithaah Kesehatan jemaah haji terdiri atas:

a. Pembinaan kesehatan haji masa tunggu dan masa keberangkatan.

b. Pembinaan kesehatan haji masa tunggu dan masa akhir

c. Pembinaan kesehatan haji masa awal dan masa keberangkatan.

d. Pembinaan kesehatan haji masa awal dan masa akhir


15. Pembinaan Istithaah Kesehatan jemaah haji masa keberangkatan 0/1
dilakukan terhadap jemaah haji

a. Setelah memperoleh nomor porsi.

b. Setelah pemeriksaan tahap ketiga

c. Setelah diketahui status laik terbang

d. Yang akan berangkat pada tahun berjalan

Jawaban yang benar

d. Yang akan berangkat pada tahun berjalan

16. Pembinaan masa keberangkatan dilakukan pada jemaah haji dengan 1/1
penetapan, kecuali:

a. Memenuhi syarat Istithaah Kesehatan Haji.

b. Memenuhi syarat Istithaah Kesehatan Haji dengan pendampingan.

c. Tidak memenuhi syarat Istithaah Kesehatan Haji untuk sementara.

d. Tidak Memenuhi Syarat Istithaah Kesehatan Haji.

17. Yang dimaksud dengan pendampingan untuk jemaah yang Memenuhi 1/1
Syarat Istithaah Kesehatan Haji dengan pendampingan kecuali;

a. Alat

b. Obat

c. Uang

d. Orang
18. Serangkaian kegiatan terpadu, terencana, terstruktur dan terukur, 1/1
diawali dengan Pemeriksaan Kesehatan pada saat mendaftar menjadi
jemaah haji sampai masa keberangkatan ke Arab Saudi, adalah

a. Pemeriksaan kesehatan haji.

b. Pembinaan istitaah kesehatan haji.

c. Vaksinasi kesehatan haji.

d. Pengawasan kesehatan haji

19. Tim yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota untuk menjalankan fungsi 1/1
penyelenggaraan kesehatan haji sesuai dengan peraturan perundang-
undangan

a. Tim Penyelenggara Kesehatan Haji Kabupaten/kota

b. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Bidang Kesehatan (PPIH) Pusat.

c. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Bid Kesehatan (PPIH) Bid


Kesehatan Embarkasi.

d. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Bid kesehatan (PPIH) Bid


Kesehatan Arab Saudi
20. Panitia yang dibentuk oleh Menteri Kesehatan untuk melakukan 1/1
pembinaan, pelayanan, dan perlindungan jemaah haji pada saat
pelaksanaan operasional ibadah haji di Embarkasi

a. Tim Penyelenggara Kesehatan Haji Kabupaten/kota

b. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Bidang Kesehatan (PPIH) Pusat.

c. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Bid Kesehatan (PPIH)


Embarkasi Bidang kesehatan.

d. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Bid kesehatan (PPIH) Arab Saudi
Bidang kesehatan

21. Kriteria jemaah haji yang ditetapkan Tidak Memenuhi Syarat Istithaah 1/1
Kesehatan Haji, kecuali

a. Kondisi klinis yang dapat mengancam jiwa, antara lain PPOK derajat IV, Gagal
Jantung Stadium IV, Chronic Kidney Disease Stadium IV dengan peritoneal
dialysis/hemodialisis reguler, AIDS stadium IV dengan infeksi oportunistik, Stroke
Haemorhagic luas.

b. Jemaah dengan penyakit yang sulit diharapkan kesembuhannya, antara lain


keganasan stadium akhir, Tuberculosis Totaly Drugs Resistance (TDR), sirosis atau
hepatoma decompensata.

c. Gangguan jiwa berat antara lain skizofrenia berat, dimensia berat, dan retardasi
mental berat.

d. Psikosis Akut
22. Penetapan status kesehatan jemaah haji Risiko Tinggi, dituangkan 1/1
dalam surat keterangan hasil Pemeriksaan Kesehatan jemaah haji yang
dikeluarkan dan ditandatangani oleh

a. Kepala Pusat Kesehatan Haji

b. Ketua PPIH Embarkasi Bidang Kesehatan.

c. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

d. dokter pemeriksa kesehatan haji

23. Jemaah haji yang ditetapkan tidak memenuhi syarat istithaah 1/1
kesehatan haji untuk sementara, merupakan jemaah haji dengan kriteria

a. berusia 60 tahun atau lebih

b. berusia kurang dari 60 tahun

c. Menderita penyakit Tuberculosis Totaly Drugs Resistance (TDR)

d. Tidak memiliki sertifikat vaksinasi Internasional (ICV) yang sah.

24. Jemaah Haji yang ditetapkan Tidak Memenuhi Syarat Istithaah 1/1
Kesehatan Haji, merupakan jemaah haji dengan kriteria

a. berusia 60 tahun atau lebih

b. berusia kurang dari 60 tahun

c. Menderita penyakit Tuberculosis Totaly Drugs Resistance (TDR)

d. Tidak memiliki sertifikat vaksinasi Internasional (ICV) yang sah


25. Jemaah haji yang ditetapkan tidak memenuhi syarat istithaah 1/1
kesehatan haji untuk sementara, merupakan jemaah haji dengan kriteria:

a. Stroke Haemorhagic luas

b. Fraktur tungkai yang membutuhkan Immobilisasi

c. Menderita penyakit Tuberculosis Totaly Drugs Resistance (TDR)

d. Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) derajat IV

26. Tujuan dilakukanya koordinasi, jejaring kerja dan kemitraan antara 1/1
instansi pemerintah dan pemangku kepentingan, baik di pusat, provinsi,
maupun kabupaten/kota, kecuali

a. Sosisalisasi jemaah haji.

b. Identifikasi, pencatatan dan pelaporan masalah kesehatan terkait Istithaah


kesehatan jemaah haji.

c. Peningkatan dan pengembangan kapasitas teknis dan manajemen sumber daya


manusia.

d. Keberhasilan pelaksanaan pemeriksaan dan pembinaan kesehatan jemaah haji.

27. Sistim pencatatan dan pelaporan kegiatan pemeriksaan dan 1/1


pembinaan kesehatan dalam rangka Istithaah Kesehatan jemaah haji
harus dimasukan kedalam

a. log book TKHI

b. Siskohatkes

c. Laporan harian TKHI

d. Laporan bulanan TKHI


28. Jemaah Haji yang ditetapkan tidak laik terbang karena; 1/1

a. berusia 60 tahun atau lebih

b. berusia kurang dari 60 tahun

c. Kondisi kesehatan yang tidak memenuhi standar keselamatan penerbangan


internasional dan/atau peraturan kesehatan International.

d. Obesitas

29. Jemaah haji yang ditetapkan Tidak Memenuhi Syarat Istithaah 1/1
Kesehatan haji, antara lain dengan kriteria

a. Gastritis akut

b. Stroke akut.

c. Sinusitis akut

d. Stroke Haemorhagic luas.

30. Penumpang pesawat terbang pada umumnya ketika take off dan 1/1
landing pesawat merasakan telinga terasa nyeri, sakit dan merasa penuh
serta tuli, hal tersebut di akibatkan

a. Barotrauma.

b. Retardasi mental berat.

c. Deep Vein Trombosis.

d. Diabetes Melitus Tidak Terkontrol


31. Penyakit yang terjadi pada saat penerbangan jarak jauh berupa 1/1
nyeri/sakit, nyeri tekan ataupun pembengkakan daerah betis akibat posisi
duduk yang lama adalah

a. Barotrauma.

b. Retardasi mental berat.

c. Deep Vein Trombosis.

d. Diabetes Melitus Tidak Terkontrol.

32. Salah satu upaya mempersiapkan Istithaah Kesehatan Haji, jemaah 1/1
haji melakukan latihan fisik yang diselenggarakan oleh Puskesmas/klinik,
sebelum latihan dilakukan skrining dengan pengukuran kebugaran untuk
menilai fungsi jantung, jemaah diminta untuk berjalan konstan sejauh 1,6
km, metode pengukuran kebugaran ini disebut Metode

a. PAR-Q Test.

b. Rockport Walking Test.

c. Six Minutes Walking Test.

d. Hopkins Verbal Learning Test (HVLT).


33. Salah satu upaya mempersiapkan Istithaah Kesehatan Haji, jemaah 1/1
haji melakukan latihan fisik yang diselenggarakan oleh Puskesmas/klinik,
sebelum latihan dilakukan skrining dengan pengukuran kebugaran untuk
menilai fungsi jantung pada jemaah yang mempunyai penyakit jantung dan
atau gangguan pernafasan, jemaah diminta untuk berjalan konstan selama
6 menit, metode pengukuran kebugaran ini disebut Metode

a. PAR-Q Test.

b. Rockport Walking Test.

c. Six Minutes Walking Test.

d. Hopkins Verbal Learning Test (HVLT).

34. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.9 Tahun 2021 1/1
Tentang

a. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Arab Saudi.-

b. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Indonesia.

c. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Embarkasi.

d. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kesehatan Haji dan Umrah

35. Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Arab Saudi meliputi 1/1

a. Pelayanan, Pembinaan dan Pelindungan Kesehatan.

b. Pelindungan Kesehatan, Pembinaan dan Pelayanan.

c. Pembinaan, Pelayanan dan Pelindungan Kesehatan.-

d. Pembinaan, Pelayanan dan Pelindungan Masyarakat


36. Daerah Kerja pada Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Arab Saudi 1/1
adalah

a. Mekkah, Madinah dan Jeddah.

b. Mekkah, Madinah dan Armina.

c. Mekkah, Madinah dan Arafah.

d. Mekkah, Madinah dan Bandara

37. Dalam rangka mengoptimalkan penyelenggaraan kesehatan haji di 1/1


Arab Saudi, ditetapkan strategi penyelenggaraan yang meliputi,Kecuali:

a. Penguatan Pembinaan Kesehatan melalui upaya Promotif dan Preventif dengan


tetap meningkatkan Pelayanan Kuratif dan Rehabilitatif.

b. Penguatan Pelayanan Kesehatan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

c. Penguatan Sistem Komunikasi dan Informasi antar daerah kerja.

d. Bukan Salah Satu Diatas

38. Pembinaan, Pelayanan, dan Pelindungan Kesehatan dilaksanakan 1/1


melalui

a. Upaya Promotif Preventif.

b. Pelayanan Kuratif Rehabilitatif.

c. Upaya emergency gerak cepat.

d. Betul Semua
39. Pembinaan, Pelayanan, dan Pelindungan Kesehatan dilaksanakan 1/1
melalui, Kecuali

a. Pelayanan Visitasi, Safari wukuf, dan Evakuasi Tanazul.

b. Pelayanan kepada tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi.-

c. Pengelolaan obat dan Perbekalan Kesehatan.

d. penyelenggaraan sanitasi

40. Petugas Penyelenggara Kesehatan Haji di Arab Saudi terdiri dari 1/1

a. PPIH Bidang Kesehatan, PPIH Kemenag dan TKH.

b. PPIH Bidang Kesehatan, PPIH Kemenag dan TPK.

c. PPIH Bidang Kesehatan, TKH dan TPK.-

d. PPIH Bidang Kesehatan, PPIH Kemenag dan TPHI

41. Pengorganisasian Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi 0/1


bidang Kesehatan menurut Permenkes No 9 tahun 2021 terdiri atas:

a. Sekertariat, Kepala Satuan Tugas dan Kepala Kesehatan daerah kerja. -

b. Sekertariat, Kepala Pos Kesehatan dan Kepala Kesehatan daerah kerja.

c. Sekertariat, Kepala Klinik Kesehatan dan Kepala Kesehatan daerah kerja.

d. Sekertariat, Kepala Sektor dan Kepala Kesehatan daerah kerja

Jawaban yang benar

a. Sekertariat, Kepala Satuan Tugas dan Kepala Kesehatan daerah kerja. -


42. Kepala Kesehatan daerah kerja menurut Permenkes No 9 tahun 2021 1/1
membawahi

a. Klinik kesehatan haji, kloter, dan/atau pos kesehatan.

b. Klinik kesehatan haji, sektor, dan/atau pos kesehatan.

c. Klinik kesehatan haji, sektor, dan/atau Kloter.

d. Kloter, sektor, dan/atau pos kesehatan

43. Kepala Klinik Kesehatan Haji menurut Permenkes No 9 tahun 2021 0/1
membawahi

a. Koordinator, TIM dan Penanggung Jawab.

b. Koordinator, Ketua dan Penanggung Jawab.

c. Koordinator dan Penanggung Jawab.

d. Koordinator, Kepala dan Penanggung Jawab

Jawaban yang benar

c. Koordinator dan Penanggung Jawab.


44. Tujuan khusus dari Permenkes No.9 Tahun 2021 sebagai berikut 1/1
Kecuali

a. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan kesehatan haji yang dilakukan oleh


Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi bidang Kesehatan.

b. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan kesehatan haji yang dilakukan oleh


Tenaga Kesehatan Haji.

c. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan kesehatan haji yang dilakukan oleh


Tenaga Pendukung Kesehatan.

d. Meningkatkan kuantitas penyelenggaraan kesehatan haji yang dilakukan oleh


Tenaga Pendukung Kesehatan

45. Permenkes No. 9 Tahun 2021 mempunyai tujuan umum yaitu 1/1

a. Memberikan tunjangan bagi PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan, Tenaga


Kesehatan Haji, dan Tenaga Pendukung Kesehatan dalam penyelenggaraan
kesehatan haji di Arab Saudi.

b. Memberikan acuan bagi PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan, Tenaga


Kesehatan Haji, dan Tenaga Pendukung Kesehatan dalam penyelenggaraan
kesehatan haji di Arab Saudi.

c. Memberikan honor bagi PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan, Tenaga Kesehatan
Haji, dan Tenaga Pendukung Kesehatan dalam penyelenggaraan kesehatan haji di
Arab Saudi.

d. Memberikan insentif bagi PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan, Tenaga Kesehatan
Haji, dan Tenaga Pendukung Kesehatan dalam penyelenggaraan kesehatan haji di
Arab Saudi.
46. Sasaran Petunjuk teknis Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Arab 1/1
Saudi adalah

a. PPIH Bidang Kesehatan, PPIH Kemenag dan TKH.

b. PPIH Bidang Kesehatan, PPIH Kemenag dan TPK.

c. PPIH Bidang Kesehatan, TKH dan TPK.-

d. PPIH Bidang Kesehatan, PPIH Kemenag dan TPHI

47. Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Arab Saudi adalah 1/1

a. Rangkaian kegiatan yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan pelindungan


kesehatan dalam penyelenggaraan ibadah haji di tanah air.

b. Rangkaian kegiatan yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan pelindungan


kesehatan dalam penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi.

c. Rangkaian kegiatan yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan pelindungan


kesehatan dalam penyelenggaraan ibadah haji di tanah air di Indonesia.

d. Rangkaian kegiatan yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan pelindungan


kesehatan dalam penyelenggaraan ibadah haji di Timur Tengah
48. Strategi Penguatan upaya promotif dan preventif antara lain 0/1

a. Melibatkan PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan, TKH, TPK, dan PPIH Arab Saudi
lainnya secara aktif.

b. Melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi di daerah


kerja dan Muassasah.

c. Meningkatkan upaya promotif dan preventif kesehatan haji berdasarkan data


kesehatan Jemaah Haji.

d. Betul Semua.

Jawaban yang benar

d. Betul Semua.

49. Strategi Penguatan upaya promotif dan preventif antara lain 1/1

a. Melakukan inovasi dalam kegiatan promotif dan preventif.

b. Melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi di daerah


kerja dan Muassasah.

c. Meningkatkan upaya promotif dan preventif kesehatan haji berdasarkan data


kesehatan Jemaah Haji.

d. Betul Semua.
50. Strategi meningkatkan pelayanan kuratif dan rehabilitatif dilakukan 1/1
upaya antara lain, Kecuali:

a. Penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas di KKHI di daerah kerja.

b. Penyediaan tenaga kesehatan yang professional.

c. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan yang memadai secara kuantitas


maupun kualitas.

d. Bukan salah satu diatas

51. Strategi meningkatkan pelayanan kuratif dan rehabilitatif dilakukan 1/1


upaya antara lain, Kecuali:

a. Penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas di KKHI di daerah kerja.

b. Penyediaan tenaga kesehatan yang professional.

c. Upaya pengobatan dan perawatan Jemaah Haji dengan penyakit menular dan
penyakit tidak menular dengan memperkuat kegiatan surveilans epidemiologi,
penyelenggaraan sanitasi, penyiapan sarana dan prasarana, dan penguatan sistem
rujukan

d. Bukan salah satu diatas.

52. Strategi meningkatkan pelayanan kuratif dan rehabilitatif dilakukan 1/1


upaya antara lain, Kecuali:

a. Penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas di KKHI di daerah kerja.

b. Penyediaan tenaga kesehatan yang professional.

c. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan yang memadai secara kuantitas


maupun kualitas.

d. Bukan salah satu diatas.


53. trategi meningkatkan pelayanan kuratif dan rehabilitatif dilakukan 1/1
upaya antara lain, Kecuali:

a. Penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas di KKHI di daerah kerja.

b. Peningkatan koordinasi dalam pelayanan rujukan dan visitasi ke rumah sakit di


Arab Saudi

c. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan yang memadai secara kuantitas


maupun kualitas.

d. Bukan salah satu diatas

54. Mobilisasi pergerakan TGC, TKR, TPP Mekkah Madinah pada saat 0/1
operasional Arafah, Mudzdalifah dan Mina merupakan strategi yaitu:

a. Penguatan fungsi pelayanan melalui mobilisasi PPIH Arab Saudi bidang


Kesehatan dan TKH sesuai wilayah.

b. Penguatan fungsi pelayanan melalui mobilisasi PPIH Arab Saudi bidang


Kesehatan dan TKH daerah kerja.

c. Penguatan fungsi pelayanan melalui mobilisasi PPIH Arab Saudi bidang


Kesehatan dan TKH sesuai situasi dan kondisi.

d. Penguatan fungsi pelayanan melalui mobilisasi PPIH Arab Saudi bidang


Kesehatan dan TKH sesuai iklim dan cuaca.

Jawaban yang benar

c. Penguatan fungsi pelayanan melalui mobilisasi PPIH Arab Saudi bidang


Kesehatan dan TKH sesuai situasi dan kondisi.
55. Penguatan pelayanan kesehatan di Arafah, Musdalifah dan Mina 1/1
dengan cara:

a. Melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi di daerah


kerja dan Muassasah.

b. Meningkatkan upaya promotif dan preventif kesehatan haji berdasarkan data


kesehatan Jemaah Haji.

c. Melakukan pelayanan kesehatan emergency gerak cepat di Arafah,


Musdalifah dan Mina.

d. Penyediaan tenaga kesehatan yang professional

56. Penguatan pelayanan kesehatan di Arafah, Musdalifah dan Mina 0/1


dengan cara, Kecuali:

a. Penyediaan tenaga kesehatan yang professional.

b. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan penyiapan sarana dan


prasarana yang memadai.

c. Melakukan pelayanan kesehatan emergency gerak cepat di Arafah, Musdalifah


dan Mina.

d. Melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi dan PPIH


Arab Saudi lainnya

Jawaban yang benar

a. Penyediaan tenaga kesehatan yang professional.


57. Pemanfaatan teknologi pada penguatan sistem komunikasi dan 1/1
informasi antar daerah kerja untuk:

a. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan penyiapan sarana dan


prasarana yang memadai.

b. Menjamin kelancaran koordinasi antar daerah kerja terkait rujukan, mobilisasi


petugas, distribusi obat dan perbekalan kesehatan, dan Evakuasi Tanazul.

c. Meningkatkan upaya promotif dan preventif kesehatan haji berdasarkan data


kesehatan Jemaah Haji.

d. Penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas di KKHI di daerah kerja

58. Penguatan koordinasi antar petugas penyelenggara kesehatan haji 1/1


melalui

a. Penguatan struktur organisasi penyelenggaraan kesehatan haji yang lebih efektif


dan efisien.

b. Pelaksanaan upaya promotif dan preventif, kuratif dan rehabilitatif, dan


emergency gerak cepat secara terkoordinasi dan terintegrasi.

c. Melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi di daerah


kerja dan Muassasah.

d. a dan b yang benar


59. Penguatan pelindungan kesehatan dalam Safari Wukuf, Evakuasi 1/1
Tanazul Jemaah Haji sakit dilakukan melalui

a. Pelaksanaan safari wukuf diusulkan oleh TKHI

b. Evakuasi dan tanazul Jemaah sakit diusulkan oleh TKHI ke PPIH Kemenag

c. Pelaksanaan Safari Wukuf dan Evakuasi Tanazul Jemaah Haji sakit mengacu
pada kriteria yang sudah ditetapkan. -

d. Safari wukuf tiap kloter ditentukan oleh tim safari wukuf KKHI

60. Penguatan pelindungan pada pelayanan kesehatan Jemaah Haji yang 0/1
masih dirawat di rumah sakit Arab Saudi pasca operasional dilakukan oleh

a. Tim Mobile Bandara dengan berkoordinasi dengan RSAS.

b. Tenaga kesehatan dengan berkoordinasi kepada Konsulat Jenderal RI Jeddah.

c. Tim Visitasi dengan berkoordinasi dengan RSAS-

d. PPIH Kemenag dengan berkoordinasi kepada konsulat jenderal RI Jeddah

Jawaban yang benar

c. Tim Visitasi dengan berkoordinasi dengan RSAS-


61. Meningkatkan kewaspadaan dan pengendalian faktor risiko penyakit 0/1
tidak menular dengan perhatian khusus pada penyakit merupakan strategi
penguatan pada

a. Penguatan pembinaan kesehatan haji melalui upaya promotif dan preventif.

b. Penguatan pelayanan kuratif dan rehabilitative.

c. Penguatan pelindungan pada pelayanan kesehatan Jemaah Haji.

d. Penguatan struktur organisasi penyelenggaraan kesehatan haji

Jawaban yang benar

a. Penguatan pembinaan kesehatan haji melalui upaya promotif dan preventif.

62. Penyelenggara Kesehatan Haji di Arab Saudi di pimpin oleh: 1/1

a. Kepala Kesehatan PPIH Arab Saudi.

b. Kasie Kesehatan Haji.

c. Koordinator Kesehatan Haji

d. Penanggung jawab Kesehatan Haji


63. Kesehatan Haji daerah kerja dipimpin oleh 0/1

a. Kepala Bidang Daerah Kerja.

b. Kepala Kesehatan Daerah Kerja.

c. Kepala Sektor Daerah Kerja

d. Kepala Pos Kesehatan Daerah Kerja

Jawaban yang benar

b. Kepala Kesehatan Daerah Kerja.

64. Pernyataan yang benar mengenai pos Kesehatan (Poskes) adalah 1/1

a. Poskes Sektor Khusus, Poskes Arofah, Poskes Muzdalifah dan Poskes Mina.

b. Poskes Sektor Daker, Poskes Arofah, Poskes Muzdalifah dan Poskes Mina.

c. Poskes Sektor Daker, Poskes Bir Ali, Poskes Muzdalifah dan Poskes Mina.

d. Poskes Sektor Daker, Poskes Arofah, Poskes Jamarat dan Poskes Mina

65. Tugas PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan adalah 1/1

a. Melakukan inovasi dalam kegiatan promotif dan preventif.

b. Pelaksana upaya promotif dan preventif, kuratif dan rehabilitatif, dan emergency
gerak cepat secara terkoordinasi dan terintegrasi.

c. Melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi di daerah


kerja dan Muassasah.

d. melaksanakan tugas pembinaan, pelayanan dan pelindungan kesehatan


pada Jemaah Haji selama dan pasca operasional kesehatan haji di Arab Saudi.
66. Fungsi PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan, Kecuali 0/1

a. Melaksanakan tugas pembinaan, pelayanan dan pelindungan.

b. Koordinasi dan kolaborasi dengan stakeholder terkait guna kelancaran


penyelenggaraan kesehatan haji di Arab Saudi;

c. Penyiapan sarana dan prasarana kesehatan;

d. Penerapan etika petugas kesehatan haji;

Jawaban yang benar

a. Melaksanakan tugas pembinaan, pelayanan dan pelindungan.

67. Salah satu uraian tugas Kesekretariatan yaitu: 1/1

a. Mengoordinasikan kegiatan kesekretariatan.

b. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan PPIH Arab Saudi Bidang


Kesehatan, TKH, dan TPK.

c. Melakukan pengumpulan/input data operasional kesehatan haji.

d. Menyusun rencana kerja surveilans kesehatan haji

68. Salah satu uraian tugas pelaksana siskohatkes yaitu: 1/1

a. Mengoordinasikan kegiatan kesekretariatan.

b. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan PPIH Arab Saudi Bidang


Kesehatan, TKH, dan TPK.

c. Melakukan pengumpulan/input data operasional kesehatan haji.

d. Menyusun rencana kerja surveilans kesehatan haji.


69. Salah satu uraian tugas pelaksana surveilans yaitu 1/1

a. Mengoordinasikan kegiatan kesekretariatan.

b. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan PPIH Arab Saudi Bidang


Kesehatan, TKH, dan TPK.

c. Melakukan pengumpulan/input data operasional kesehatan haji.

d. Menyusun rencana kerja surveilans kesehatan haji.

70. Salah satu uraian tugas Kepala Kesehatan Daerah Kerja yaitu 1/1

a. Mengoordinir Kepala KKHI dan Kepala Pos Kesehatan Sektor.-

b. Melaksanakan tugas 3 (tiga) level pencegahan yaitu promosi kesehatan,


pelindungan spesifik, deteksi dini dan pengobatan tepat.

c. Melaksanakan pelayanan kesehatan berupa deteksi dini, emergency gerak cepat,


evakuasi, dan rujukan.

d. Bertindak sebagai penanggungjawab obat dan perbekalan kesehatan di depo


utama.

71. Salah satu uraian tugas Kepala Satgas Promotif Preventif yaitu: 1/1

a. Mengoordinir Kepala KKHI dan Kepala Pos Kesehatan Sektor.

b. Melaksanakan tugas 3 (tiga) level pencegahan yaitu promosi kesehatan,


pelindungan spesifik, deteksi dini dan pengobatan tepat.

c. Melaksanakan pelayanan kesehatan berupa deteksi dini, emergency gerak cepat,


evakuasi, dan rujukan.

d. Bertindak sebagai penanggungjawab obat dan perbekalan kesehatan di depo


utama.
72. Salah satu uraian tugas Kepala Satgas Pengelolaan Obat dan 1/1
Perbekalan kesehatan yaitu

a. Mengoordinir Kepala KKHI dan Kepala Pos Kesehatan Sektor.

b. Melaksanakan tugas 3 (tiga) level pencegahan yaitu promosi kesehatan,


pelindungan spesifik, deteksi dini dan pengobatan tepat.

c. Melaksanakan pelayanan kesehatan berupa deteksi dini, emergency gerak cepat,


evakuasi, dan rujukan.

d. Bertindak sebagai penanggungjawab obat dan perbekalan kesehatan di depo


utama.

73. Salah satu uraian tugas Kepala Satgas Gerak Cepat yaitu: 1/1

a. Mengoordinir Kepala KKHI dan Kepala Pos Kesehatan Sektor

b. Melaksanakan tugas 3 (tiga) level pencegahan yaitu promosi kesehatan,


pelindungan spesifik, deteksi dini dan pengobatan tepat.

c. Melaksanakan pelayanan kesehatan berupa deteksi dini, emergency gerak


cepat, evakuasi, dan rujukan.

d. Bertindak sebagai penanggungjawab obat dan perbekalan kesehatan di depo


utama.

74. Salah satu uraian tugas Kepala Satuan Tugas Sanitasi yaitu: 1/1

a. Membantu pelaksanaan tugas PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan.

b. Melakukan koordinasi dengan petugas Kloter lainnya yaitu ketua Kloter dan
Tenaga Pembimbing Ibadah Haji Indonesia.

c. Melakukan penerimaan dan pembayaran operasional.

d. kesehatan haji Menyusun rencana kegiatan Satgas Sanitasi di daerah kerja


Mekkah, Madinah dan Bandara termasuk Armina. -
75. Salah satu uraian tugas Pengelola Keuangan dan Barang Milik Negara 1/1
yaitu:

a. Membantu pelaksanaan tugas PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan.

b. Melakukan koordinasi dengan petugas Kloter lainnya yaitu ketua Kloter dan
Tenaga Pembimbing Ibadah Haji Indonesia.

c. Melakukan penerimaan dan pembayaran operasional.

d. kesehatan haji Menyusun rencana kegiatan Satgas Sanitasi di daerah kerja


Mekkah, Madinah dan Bandara termasuk Armina.

76. Kepala KKHI mempunyai tugas antara lain: 1/1

a. Melakukan koordinasi dengan Koordinator Obat dan Perbekalan Kesehatan serta


Koordinator Penunjang Medik.

b. Melaksanakan koordinasi dan membentuk jejaring kerja dengan Kepala


Satuan Tugas (Kasatgas) PP, Kasatgas GC, Kasatgas Sanitasi, dan Kasatgas
OP.-

c. Mengoordinasikan dan memastikan pelayanan rekam medik, laboratorium,


radiologi, elektromedik, gizi, dan sanitasi berjalan dengan baik.

d. Menyiapkan ruang penyimpanan dan pelayanan kefarmasian di KKHI dan Pos


Kesehatan Armina

77. Pelayanan kuratif rehabilitatif dilaksanakan dalam bentuk 1/1

a. Pelayanan rawat jalan, ambulance, dan rujukan.

b. Pelayanan rawat jalan, rawat inap, dan rekam medis.

c. Pelayanan rawat jalan, rawat inap, dan rujukan.

d. Pelayanan konsultasi, rawat inap, dan rujukan.


78. Pelayanan kuratif rehabilitatif dilaksanakan pada 3 (tiga) daerah kerja, 0/1
yaitu:

a. Mekkah, Madinah dan Bandara.

b. Mekkah, Madinah dan Jeddah.

c. Mekkah, Madinah dan Armina.

d. Mekkah, Madinah dan Mudzalifah.

Jawaban yang benar

a. Mekkah, Madinah dan Bandara.

79. Berdasarkan waktu pelaksanaannya, pelayanan kuratif rehabilitatif 0/1


kesehatan masa operasional di Arab Saudi terbagi dalam

a. Periode sebelum masa Armina dan Periode masa Armina.

b. Periode sebelum masa Armina, Periode masa Armina dan Periode setelah masa
Armina.

c. Periode sebelum masa Armina, Periode masa Armina, Periode setelah masa
Armina dan Periode Bandara.

d. Periode Keberangkatan Armina

Jawaban yang benar

b. Periode sebelum masa Armina, Periode masa Armina dan Periode setelah masa
Armina.
80. Safari Wukuf ialah 1/1

a. Safari Wukuf merupakan pelayanan Wukuf di Arafah bagi Jemaah Haji sakit
di KKHI Mekkah berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan.-

b. Safari Wukuf merupakan pelayanan Wukuf di Arafah bagi Jemaah Haji sakit di
KKHI Mekkah berdasarkan tim safari wukuf.

c. Safari Wukuf merupakan pelayanan Wukuf di Arafah bagi Jemaah Haji sakit di
KKHI Mekkah berdasarkan kriteria dari dokter.

d. Safari Wukuf merupakan pelayanan Wukuf di Arafah bagi Jemaah Haji sakit di
KKHI Mekkah berdasarkan kriteria dari kepala KKHI

81. Tanazul Jemaah Haji sakit adalah 1/1

a. Pemulangan Jemaah Haji melalui Kloter yang berbeda dengan Kloter


keberangkatan karena alasan sakit dan memenuhi kriteria laik terbang.

b. Pemulangan Jemaah Haji melalui Kloter yang sama dengan Kloter


keberangkatan karena alasan sakit dan memenuhi kriteria laik terbang.

c. Pemulangan Jemaah Haji melalui Kloter yang berbeda dengan Kloter


keberangkatan karena alasan kerja dan memenuhi kriteria laik terbang.

d. Pemulangan Jemaah Haji melalui Kloter yang berbeda dengan Kloter


keberangkatan karena alasan ingin pulang dan memenuhi kriteria laik terbang

82. Pencatatan dan Pelaporan dilakukan dengan 1/1

a. Manual dan e-mail.

b. Manual dan lisan.

c. Elektronik dan Aplikasi Siskohatkes.

d. Manual dan Aplikasi Siskohatkes.


83. Pernyataan di bawah ini, yang bukan Penyelenggaraan sanitasi 1/1

a. Upaya pelindungan kesehatan bagi Jemaah Haji.

b. Mengendalikan faktor risiko kesehatan lingkungan.

c. Melakukan pendataan dan Pemantauan kondisi Jemaah Haji.

d. inspeksi dan intervensi kesehatan lingkungan di Arab Saudi

84. Kegiatan penanggulangan penyakit menular meliputi, Kecuali: 1/1

a. Koordinasi dan komunikasi dengan Muasasah dan Kementerian Kesehatan Arab


Saudi.

b. Upaya promotif dan preventif bagi petugas dan Jemaah Haji tentang
pencegahan penyakit menular dan pelaksanaan protokol Kesehatan.

c. Kesiapsiagaan, surveilans, penilaian risiko, komunikasi risiko antara petugas


kesehatan dan Jemaah Haji.

d. Penyediaan obat

85. Surveilans kesehatan haji merupakan kegiatan 1/1

a. Pengamatan secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit.

b. Pengamatan secara sistematis dan terus menerus terhadap masalah kesehatan


Jemaah Haji atau masalah kesehatan pada saat operasional di Arab Saudi

c. Pengamatan secara sistematis dan terus menerus kondisi yang mempengaruhi


terjadinya peningkatan dan penularan penyakit.

d. Betul semua
86. Dalam Permenkes 62 tahun 2016 upaya kesehatan dalam bentuk 1/1
tanggap cepat dan perlindungan spesifik untuk melindungi keselamatan
Jemaah Haji pada seluruh tahapan penyelenggaraan ibadah haji,
merupakan pengertian dari:

a. Pembinaan

b. Pelayanan

c. Perlindungan

d. Penyuluhan

87. Dalam Permenkes 62 tahun 2016 rangkaian kegiatan pengelolaan data 1/1
dan informasi Penyelenggaraan Kesehatan Haji, merupakan pengertian
dari

a. Sistem informasi kesehatan haji

b. Sistem komputerisasi haji terpadu bidang kesehatan

c. Sistem komputerisasi haji terpadu

d. Sistem informasi kesehatan haji terpadu


88. Dalam Permenkes 62 tahun 2016 satuan rangkaian komponen 0/1
perangkat keras dan perangkat lunak yang berguna untuk kegiatan
pengelolaan data kesehatan Jemaah Haji merupakan pengertian dari

a. Sistem informasi kesehatan haji

b. Sistem komputerisasi haji terpadu bidang kesehatan

c. Sistem komputerisasi haji terpadu

d. Sistem informasi kesehatan haji terpadu

Jawaban yang benar

b. Sistem komputerisasi haji terpadu bidang kesehatan

89. Dalam Permenkes 62 tahun 2016 kemampuan Jemaah Haji dari aspek 1/1
kesehatan yang meliputi fisik dan mental yang terukur dengan
pemeriksaan yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga jemaah haji
dapat menjalankan ibadahnya sesuai tuntunan agama Islam, merupakan
pengertian dari

a. Istithaáh Kesehatan Jemaah Haji

b. Pembinaan Kesehatan Jemaah Haji

c. Pelayanan Kesehatan Jemaah Haji

d. Perlindungan Kesehatan Jemaah Haji


90. Dalam Permenkes 62 tahun 2016 proses pemberian informasi atau 1/1
penyuluhan yang bersifat promotif dan preventif kepada Jemaah Haji yang
dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau dengan
melibatkan peran serta masyarakat, merupakan pengertian dari:

a. Pembinaan Kesehatan Haji

b. Pembimbingan Kesehatan Haji

c. Manasik Kesehatan

d. Penyuluhan Kesehatan Haji

91. Pembinaan kesehatan haji yang tercantum dalam Permenkes 62 tahun 0/1
2016 dilakukan terintegrasi dengan program berikut ini, kecuali

a. Promosi Kesehatan

b. Pengendalian Penyakit Tidak Menular

c. Kesehatan Lansia

d. Kesehatan Olahraga

Jawaban yang benar

c. Kesehatan Lansia

92. Sesuai dengan Pasal 5 Permenkes 62 tahun 2016, pembinaan 1/1


kesehatan haji di Indonesia di bawah ini adalah benar, kecuali

a. Pembinaan masa tunggu

b. Pembinaan masa keberangkatan

c. Pembinaan masa Haji di Arab Saudi

d. Pembinaan masa kepulangan


93. Pelayanan Kesehatan Haji di Embarkasi/Debarkasi berdasarkan 0/1
Permenkes 62 tahun 2016 pasal 14 berikut ini adalah benar, kecuali

a. Pemeriksaan kesehatan

b. Pembinaan kesehatan

c. Pelaksanaan kekarantinaan kesehatan

d. Pelayanan rujukan

Jawaban yang benar

b. Pembinaan kesehatan

94. Penyelenggaraan kesehatan lingkungan sesuai dengan Permenkes 62 1/1


tahun 2016 pasal 31 dilakukan dengan cara

a. Inspeksi kesehatan lingkungan

b. Intervensi kesehatan lingkungan

c. A dan B benar

d. A dan B salah

95. Penguatan manajemen Penyelenggaraan Kesehatan Haji sebagaimana1/1


dimaksud pada Permenkes 62 tahun 2016 dilaksanakan melalui

a. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia

b. Pengembangan sistem informasi kesehatan

c. Koordinasi dan pengelolaan teknis penunjang Penyelenggaraan Kesehatan Haji


di Arab Saudi

d. Semua jawaban di atas benar


96. Pengelolaan teknis penunjang Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Arab 0/1
Saudi sesudah masa operasional meliputi kegiatan strategis di bawah ini,
kecuali:

a. Stok opname obat dan perbekalan kesehatan

b. Visitasi dan pemulangan dan pembekalan tenaga pendukung kesehatan haji

c. Penyimpanan alat kesehatan

d. Evaluasi katering petugas kesehatan haji dan jemaah haji sakit

Jawaban yang benar

b. Visitasi dan pemulangan dan pembekalan tenaga pendukung kesehatan haji

97. Pengelolaan teknis penunjang penyelenggaraan Kesehatan Haji di 1/1


Arab Saudi pada sebelum masa operasional meliputi kegiatan strategis

a. Persiapan fasilitas pelayanan kesehatan

b. Penyiapan obat dan perbekalan kesehatan

c. Kalibrasi alat kesehatan

d. Semua jawaban di atas benar


98. Dalam Penyelenggaraan Kesehatan Haji, Pemerintah kabupaten/kota 1/1
bertanggung jawab melaksanakan

a. Pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kesehatan haji di wilayahnya, termasuk


dalam perjalanan dari daerah asal ke embarkasi dan dari debarkasi ke daerah
asalnya

b. Penyiapan dan peningkatan sarana dan prasarana kesehatan haji di wilayahnya

c. Peningkatan sumber daya manusia kesehatan haji di wilayahnya

d. Jawaban A, B dan C benar

99. Dalam Penyelenggaraan Kesehatan Haji, Pemerintah provinsi 1/1


bertanggung jawab melaksanakan

a. Pembinaan, pelayanan dan perlindungan kesehatan haji di wilayahnya termasuk


dalam perjalanan dari daerah asal ke embarkasi dan dari debarkasi ke daerah
asalnya

b. Mengkoordinir distribusi vaksin

c. Proses rekrutmen tim kesehatan haji Indonesia

d. Semua jawaban di atas benar


100. Koordinasi, jejaring kerja, dalam rangka penyelenggaraan kesehatan 1/1
haji kemitraan sebagaimana dimaksud dalam Permenkes 62 tahun 2016
diarahkan untuk mempercepat keberhasilan penyelenggaraan kesehatan
haji melalui

a. Pengembangan kapasitas manajemen

b. Pengembangan kapasitas teknis dan sumber daya

c. Pengembangan inovasi dalam penyelenggaraan kesehatan haji

d. Semua jawaban di atas benar

Konten ini tidak dibuat atau didukung oleh Google. - Persyaratan Layanan - Kebijakan Privasi

Formulir

Anda mungkin juga menyukai