keberangkatan berkoordinasi dengan dokter penerbangan. Pemeriksaan ini untuk menetapkan status
kesehatan jamaah haji layak atau tidak layak terbang. Jamaah haji yang ditetapkan tidak layak
terbang adalah jamaah haji dengan kondisi yang tidak memenuhi standar keselamatan penerbangan
internasional dan / atau peraturan kesehatan internasional. Penetapan status kesehatan jamaah haji
berdasarkan hasil pemeriksaan tahap ketiga dituangkan dalam Berita Acara Kelaikan Terbang
yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh ketua PPIH Embarkasi Bidang Kesehatan (tercantum
7. Pembinaan Istithaah Kesehatan Jamaah Haji merupakan upaya mempersiapkan istithaah kesehatan haji
yang dilakukan oleh pemerintah daerah dengan melibatkan organisasi profesi dan / atau organisasi
masyarakat berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan jamaah haji.
a. Jenis dan metode pembinaan meliputi: kegiatan penyuluhan, konseling, latihan kebugaran,
pemanfaatan media massa, penyebarluasan informasi, kunjungan rumah, dan manasik kesehatan.
b. Berdasarkan periode pelaksanaannya, pembinaan dalam rangka istithaah kesehatan jamaah haji terdiri
atas:
1) Pembinaan Istithaah Kesehataan Jamaah Haji masa tunggu, dilakukan terhadap seluruh jamaah
haji setelah memperoleh nomor porsi dan disesuaikan dengan hasil pemeriksaan kesehatan.
2) Pembinaan Istithaah Kesehataan Jamaah Haji masa keberangkatan, dilakukan kepada jamaah haji
yang akan berangkat pada tahun berjalan.
c. Pelaksanaan pembinaan terintegrasi dengan program kesehatn di kabupaten/kota, antara lain keluarga
sehat, pencegahan penyakit menular, posbindu penyakit tidak menular, pembinaan kelompok olah
raga dan latihan fisik, serta posyandu lansia.
8. Setipa kegiatan pemeriksaan kesehatan dan pembinaan kesehatan dalam rangka istithaah kesehatan
jamaah haji harus dilaporkan secara berjenjang oleh tim penyelenggara kesehatan haji. Pelaporan
dilaksanakan dengan mengunaak sistem informasi kesehatan jamaah haji.
9. Dalam rangka penyelenggaraan istithaah kesehatan jamaah haji dikembangkan koordinasi, jejaring kerja,
serta kemitraan antara instansi pemerintah dan pemangku kepentingan, baik pusat, provinsi, maupun
kabupaten/ kota yang bertujuan untuk:
a. Identifikasi, pencataan, dan pelaporan masalah kesehatan terkait Istithaah Kesehatan Jamaah Haji;
b. Peningkatan dan pengembangan kapasitas teknis dan manajemen SDM; dan
c. Keberhasilan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan dan pembinaan kesehatan jamaah haji.
10. Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Menteri ini dilaksanaan secara berjenjang
oleh Menteri, Kepala Dinkes Provinsi, dan Kepala Dinkes Kabupaten/Kota.
Formulir I
Nama :
Jabatan :
Nama
Bin/Binti
Umur
Nomor Porsi
Pekerjaan
Alaniat
20
Stempel/Cap
Puskesmas�S
Dokter Pemeriksa Tahap Pertama -
*) Coret yang tidak perlu
Formulir I
I
Nama :
Jabatan :
Nama
Bin/Bind
Umur
Nomor Porsi
Pekerjaan
Alamat
20
Stampel/Cap
DInas Kesehatan
Kabupaten/Kota
Ketua Tim Penyelenggara Kesehatan Haji
Kab/Kota
*) Coret yang tidak perlu