OLEH
MUHAMAD IMAM SANTOSO,A.Md.Keb
Footer Text
Situasi Epidemiologi Frambusia di Dunia
tahun 2012
Situasi Frambusia 2013
Gorontalo (2) Maluku Utara (3)
Papua (237)
Sumatera Utara (1)
Maluku (40)
Lampung (1)
Jambi (1)
Banten (5)
Lebak (19)
Sultra [59] NTT [2425]
Sumba Barat Daya (1376), Sumba Barat (12),
Buton Selatan (3)
Total Kasus: Buton Tengah (57)
Sumba Tengah (158), Sumba Timur (94), Sikka
(2), Ende (2), Rotendao (1), Ngada (4), TTS (287),
TTU (489), Alor (77)
3.903 kasus
Frambusia
Peny infeksi terutama serang kulit,
tulang rawan dan tulang. Tdk fatal
Tapi kronis, bisa timbulkan cacat
75% serang anak < 15 thn (median
6-10 thn), sex peluang sama
Penyebab: Treponema Pertenue
Cara Penularan: Kontak langsung
Faktor2 permudah penyebaran:
Personal hygiene & sanitasi lingk
jelek, overcrowded, SAB kurang
Faktor Resiko Penularan
Kuman: Kontak
Treponema langsung
pertenue melalui
luka
Footer Text
Stadium frambusia
Dlm 5 th
6-16 mgg, lesi dpt Setelah
memanjang muncul 5-10 th
3-6 bln 2 th > 6 bln kembali laten
Footer Text
Stad 1: mother Yaws, buba madre
Footer Text
Mother yaws
Footer Text
Krustopapilomata
Papul berkembang menjadi
papiloma.
Basah bergetah,
mengandung banyak
kuman
Getah dapat mengering
membentuk
keropeng/krusta yang
menutup papiloma
Krusta papilomata
Dasar ulkus: raspberry like
(frambesial), tertutup
krusta kekuningan
Footer Text
Ulseropapiloma
• Beberapa papul
bersatu menjadi plak,
dapat menjadi ulkus
disebut sebagai
chancre of yaws,
frambesioma.
• Kadang ada lesi
satelit berupa papul-
papul kecil
Footer Text
• 3-6 bulan, Lesi
dapat sembuh
spontan, masuk ke
dalam fase laten I.
• Gejala sisa berupa
sikatriks atrofi
(cigarette paper)
dengan
hipopigmentasi
sentral
Footer Text
Laten awal dan stadium II
• Mother yaws biasanya diikuti dg
periode laten selama 6 – 16 minggu
(dapat memanjang sampai 2
tahun), kmdn masuk ke stadium II.
• Timbul karena penyebaran bakteri
ke peredaran darah dan jaringan
getah bening
• Lesi kulit diseminata (tersebar)
dengan limfadenopati generalisata.
• Sering disertai gejala konstitusi:
malaise, demam, anoreksia
• Sembuh tanpa meninggalkan
jaringan parut
Footer Text
Daughter yaws, piamomas
Footer Text
Stadium II
Footer Text
Stadium II
• Lesi kulit dapat muncul dimana saja (termasuk daerah
lipatan dan membran mukosa)
• Pada daerah aksila, lipatan kulit, dan permukaan
mukosa, lebih byk ditemukan lesi papiloma
• Lesi terjadi di telapak kaki, permukaan mengalami
penebalan (hiperkeratosis), pecah-pecah (fisurasi) dan
nyeri.
• Karena nyeri, penderita berjalan dg posisi aneh, ini
disebut crab yaws.
• Dapat mengenai tulang muka, rahang, tungkai bawah:
peradangan tulang (osteoperiotitis)
Footer Text
Crab yaws
Footer Text
Stadium II
Footer Text
Laten lanjut
Footer Text
Stadium III
Articular nodul
Gumma
Footer Text
nodul juxta-articular
Footer Text
Kriteria Penegakkan Kasus
Pemeriksaan RDT dg
sensitivitas 85-98% dan
spesifisitas 93-98%.
Tidak dapat
membedakan antara
infeksi aktif dan yg sudah
mendapat pengobatan.
Footer Text
DEFINISI KASUS
Kasus suspek adalah seseorang yang menunjukkan satu atau lebih
gejala/tanda klinis selama > 2 minggu, yaitu papul atau papilloma, ulkus
fambusia (terdapat krusta, dan tidak sakit), makula papula, hiperkeratosis di
telapak tangan atau kaki (early), perubahan pada tulang dan sendi (early)
Kasus probable adalah kasus suspek yang memiliki kontak erat dengan kasus
frambusia.
• kontak lebih dari 20 jam per minggu
• waktu kontak antara 9-90 hari sebelum munculnya lesi frambusia
Kasus konfirmasi adalah kasus suspek atau kasus probable frambusia dengan
hasil positif pada uji serologi (Rapid Diagnostic Test/RDT). Jika hasil tes tersebut
meragukan, dapat dilakukan tes Rapid Plasma Reagen (RPR).
Kasus suspek/probable RDT (-) yang kemudian disebut kasus RDT (-) adalah
kasus suspek atau kasus probable dengan hasil pengujian RDT negatif (-).
Footer Text
Diagnosis banding
Ulkus tropikum
Footer Text
Diagnosis banding
Coccidioidomycosis
Footer Text
Diagnosis banding
Ektima
Footer Text
Diagnosis banding
PIODERM
A
Footer Text
Diagnosis banding
TBC
Kutis
Footer Text
Diagnosis banding
Skabies
Footer Text
Diagnosis banding
Molluscum
Impetigo
Contagiosum
Footer Text
Diagnosis banding
Footer Text
Diagnosis banding
Psoriasis
Footer Text
Pengobatan Penyakit
• Dosis azitromisin dosis 30 mg/kgBB(max 2 gram) atau dosis menurut
umur, berbentuk tablet dan diberikan per oral.
• Apabila terjadi reaksi alergi terhadap azitromisin, maka obat alternatif
lain dapat diberikan.
Jenis dan Dosis Obat Frambusia
Cara Lama
No. Nama Obat Umur (tahun) Dosis
Pemberian Pemberian
1. Azitromisin 2-5 th 500 mg Oral Dosis
tablet 1x sehari tunggal
Footer Text
Pengobatan dg azitromisin
Sebelum
diobati
Setelah
diobati
Surveilans
Eradikasi
Frambusia
Menurunk
• Menemukan secara dini semua kasus frambusia
• Menentukan luas wilayah penularan frambusia dan an kasus
menentukan tindakan penanggulangan frambusia
• Menentukan endemisitas frambusia setiap sampai
kabupaten/kota
• Menentukan tingkat risiko penularan frambusia tidak ada
setiap desa kasus
• Membuktikan kabupaten/kota bebas penularan frambusia
frambusia
• Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pemberian Obat
Pencegahan Massal (POPM) Frambusia
Surveilans Kesehatan
4 5 6
Monitoring dan Sertifikasi
evaluasi Kegiatan Survei Serologi Kabupaten/Kota
POPM Frambusia Bebas Frambusia
R
e
n
c
a
n
a
A
k
S
i
Berbasis Indikator
Penemuan Kasus :
Surveilans 1. Pelayanan - Puskesmas,
PP dan bidan desa serta RS
frambusia Zero Reporting laporan
tiap bulan
2. Puskesmas Keliling Zero
reporting desa) *)
[Upaya 3. Pemeriksaan murid sekolah
Penemuan SD/MI Zero rep. sekolah *)
4. saat investigasi dan
Kasus] kegiatan lapangan lain
Berbasis Kejadian
*) tidak wajib di kabupaten/kota (laporan masyarakat)
bebas frambusia
Berbasis Indikator
Surveilans Penemuan Kasus :
1. Pelayanan - Puskesmas, PP dan bidan
frambusia desa serta RS Zero Reporting
a. Kampanye frambusia
b. Kemampuan petugas
c. Sarana diagnostik dan obat
d. Penemuan kasus saat pelayanan
e. Pencatatan dalam Register
Frambusia PKM/RS
f. Pelaporan (zero reporting)
g. Laporan investigasi dan tindakan
Indikator
Surveilans frambusia
1
2
3
4
5
6
1
0
Semua
Desa
0 0 0 0 0
%
Laporan Bulanan
2
3
4
5
Eradikasi Frambusia
Puskesmas
6
Laporan Bulanan Eradikasi Frambusia Puskesmas
Nama/Kode Puskesmas
Nama Kabupaten/Kota
Tahun dan Bulan Laporan
Laporan Bulanan Eradikasi Frambusia
A. Laporan Kasus Frambusia (termasuk kasus pd B. Dan C.)
Jumlah Kasus Suspek Frambusia yang
1. ditemukan
Jumlah Kasus Suspek Frambusia
2. diperiksa RDT
Nama/Kode Puskesmas
Jumlah kasus Frambusia
3. RDT (+)
Nama Kabupaten/Kota
B. Pemeriksaan Frambusia di Sekolah
Total 0
5 6
Semua
Sekolah
7
0
8
0
9
0
10
0
11
0
12 13
%
A. Laporan Kasus Frambusia (termasuk kasus pd B. Dan
1
2
Jumlah Kasus Suspek Frambusia yang
1. ditemukan
3
4
5
6
No
Kode Nama
Jml
Pdd
Jml
Anak<15 Jml Jml
Jml
Kasus
Jml Desa
dilaksanakan
2. diperiksa RDT
Jumlah kasus Frambusia
Desa Desa th Kasus Suspek RDT PK&KR
Desa
berobat (-) tahun ini
1 5 6 7 8 9 10 11 12 13
3. RDT (+)
Semua
Total 0 0 0 0 0 0
Desa %
1
2
3
4
5
6
Laporan Bulanan
Eradikasi Frambusia
Puskesmas
B. Pemeriksaan Frambusia di Sekolah
Sekolah
diperiksa
Sekolah Sekolah Murid Diperiksa Kasus Suspek RDT
tahun ini
(-)
1 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Semua
Total 0 0 0 0 0 0
Sekolah %
1
2
3
4
5
1
2
6
Kode Nama
Jml
Jml
Anak<15 Jml Jml
3
B. Pemeriksaan Frambusia di Sekolah
C. Puskesmas Keliling dan Kunjungan Rumah (PK&KR) di Desa
Jml
Kasus
Jml Desa
dilaksanakan
No Pdd
4
Desa Desa th Kasus Suspek RDT PK&KR
Desa
berobat (-) tahun ini
Jml
13
Jml Sekolah
1 5 6 7 8 9 10 11 12
Semua
1
diperiksa
2
Murid 6 Diperiksa Kasus Suspek RDT
tahun ini
3
4
(-)
5
6
7 8 9 Laporan
10 Bulanan
11 12 13
0 0 0 Eradikasi
0 Frambusia
0
%
Puskesmas
Laporan Bulanan Eradikasi Frambusia Puskesmas
Nama/Kode Puskesmas
Nama Kabupaten/Kota C. Puskesmas Keliling dan Kunjungan Rumah (PK&KR
Tahun dan Bulan Laporan
A. Laporan Kasus Frambusia (termasuk kasus pd B. Dan C.) Jml
Jumlah Kasus Suspek Frambusia yang
Jml
1. ditemukan
Jumlah Kasus Suspek Frambusia Kode Nama Anak<15 Jml
2. diperiksa RDT
No Pdd
Jumlah kasus Frambusia
3. RDT (+) Desa Desa th Kasus
Desa
B. Pemeriksaan Frambusia di Sekolah
berobat
Jml
Kode Nama
Sekolah Sekolah
Jumlah Jumlah Jml Jml Kasus
Murid Diperiksa Kasus Suspek RDT
Jml Sekolah
diperiksa 1 5 6 7 8 9
tahun ini
(-)
1 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Semua
Total 0
Semua
Sekolah
0 0 0 0 0
Total 0 0 0 0
Desa
%
1
2
3
4
5
6
1
C. Puskesmas Keliling dan Kunjungan Rumah (PK&KR) di Desa2
C. Puskesmas Keliling dan Kunjungan Rumah (PK&KR) di Desa
Jml Jml Jml Desa
No
Kode
Desa
Nama
Desa
Jml
Pdd
Desa
Anak<15
th
Jml Jml
Kasus Suspek RDT
3
Kasus dilaksanakan
PK&KR
berobat (-) tahun ini
1 5 6 7 8 9 10
4 Jml
11 12 13
Jml Jml Desa
Jml 5
Semua
Total 0 0 0 0 0 0
Desa %
7 8 9 Laporan
10 Bulanan
11 12 13
0 0 0 Eradikasi
0 Frambusia
0
%
Puskesmas
Register Frambusia
Puskesmas
Kabupaten/Kota :
Puskesmas : Kode :
Tahun :
Tanggal Penemuan
(Sembuh, Masih Sakit)
Jens Kelamin
Hubungan
Kepala
Koreng bukan
Periksa (Y/T)
Periksa (Y/T)
Nama (kasus
Umur
Bentuk Lesi
cidera (Y/T)
Lokasi Lesi
No. Desa/ dengan Tgl
Keluarga Diagnosis
Penderita Alamat Kasus Mulai konfirmasi
Hasil
Hasil
(NKK) Nama Dosis 7 14 30
Indeks Berob dan
at probable)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Lampiran :
Register Frambusia Puskesmas
Register Frambusia
Puskesmas
Kabupaten/Kota :
Puskesmas : Kode :
Tahun :
Tanggal Penemuan
Kabupaten/Kota : (Sembuh, Masih Sakit)
Jens Kelamin
Hubungan
Kepala
Koreng bukan
Periksa (Y/T)
Periksa (Y/T)
Nama (kasus
Umur
Bentuk Lesi
Lokasi Lesi
cidera (Y/T)
No. Desa/ dengan Tgl
Keluarga Diagnosis
Puskesmas
Penderita Alamat Kasus
: Mulai konfirmasi
Hasil
Hasil
(NKK) Nama Dosis 7 14 30
Indeks Berob dan
at probable)
Tahun
1 2 3 4 5 6 7
:8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Tanggal Penemuan
Kli
Jens Kelamin
Hubungan
Koreng bukan
Nama Kepala
Umur
No. Desa/ dengan
Keluarga
Penderita Alamat Kasus
(NKK)
Indeks
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Lampiran :
Register Frambusia Puskesmas
Register Frambusia
Puskesmas
Kabupaten/Kota :
Puskesmas : Kode :
Tahun :
Tanggal Penemuan
(Sembuh, Masih Sakit)
Jens Kelamin
Hubungan
Kepala
Koreng bukan
Periksa (Y/T)
Periksa (Y/T)
Nama (kasus
Umur
Bentuk Lesi
Lokasi Lesi
cidera (Y/T)
No. Desa/ dengan Tgl
Keluarga Diagnosis
Penderita Alamat Kasus Mulai
Kode : konfirmasi
Hasil
Hasil
(NKK) Nama Dosis 7 14 30
Indeks Berob dan
at probable)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Tanggal Penemuan
Koreng bukan
Periksa (Y/T)
Periksa (Y/T)
Bentuk Lesi
Lokasi Lesi
cidera (Y/T)
Diagnosis
Hasil
Hasil
Nama
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Lampiran :
Register Frambusia Puskesmas
Register Frambusia
Puskesmas
Kabupaten/Kota :
Puskesmas : Kode :
Tahun :
Tanggal Penemuan
(Sembuh, Masih Sakit)
Jens Kelamin
Hubungan
Kepala
Koreng bukan
Periksa (Y/T)
Periksa (Y/T)
Nama (kasus
Umur
Bentuk Lesi
Lokasi Lesi
cidera (Y/T)
No. Desa/ dengan Tgl
Keluarga Diagnosis
Penderita
Kode : Alamat Kasus Mulai konfirmasi
Hasil
Hasil
(NKK) Nama Dosis 7 14 30
Indeks Berob dan
at probable)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Tgl (kasus
Diagnosis
konfirmasi
Hasil
Mulai
Nama Dosis 7 14 30
Berob dan
at probable)
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Lampiran :
Register Frambusia Puskesmas
Kepada Yth.
1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
2. Direktur Jenderal PP&PL, Kementerian Kesehatan
Kabupaten/Kota
1. Kinerja Pelaporan
a. Jumlah Puskesmas Yang Ada
Laporan
b. Jml Puskesmas Melapor Bulan ini
c. Jml Puskesmas telah kirim >6 laporan tahun ini *)
Lampiran :
Register Frambusia
Mengetahui,
Kabid / Kadinkes
…………………..
NIP
Puskesmas
Kepada Yth.
1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Kepada Yth.
1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Kabupaten/Kota
1. Kinerja Pelaporan
a. Jumlah Puskesmas Yang Ada
b. Jml Puskesmas Melapor Bulan ini
c. Jml Puskesmas telah kirim >6 laporan tahun ini *)
Kabupaten/Kota
b. Jumlah Kasus Suspek Frambusia diperiksa RDT
c. Jumlah kasus Frambusia RDT (+)
1. Kinerja Pelaporan
c. Jml Desa dilaksanakan PK&KR tahun ini *)
d. Jml Desa ditemukan kasus frambusia tahun ini *)
e. Jml Puskesmas telah melaksanakan PK&KR semua desa tahun ini
c. Jml Puskesmas telah kirim >6 laporan tahun ini *) Kabid / Kadinkes
…………………..
NIP
Mengetahui,
e. Jml Puskesmas telah melaksanakan PK&KR semua desa tahun ini
*) Januari sampai bulan laporan
Laporan
Kabid / Kadinkes
…………………..
…………………..
Telah melaksanakan:
- melaksanakan kegiatan intensifikasi penemuan kasus frambusia di desa-desa endemis baik
sebelum dan setelah pelaksanaan POPM (surveilans kasus frambusia).
- Survei serologi pada anak 1-5 tahun selama 3 (tiga) tahun berturut-turut dan terbukti tidak
terdapat penularan lagi,
- Tidak ditemukan adanya kasus baru frambusia berdasarkan surveilans kasus frambusia
berkualitas (sesuai indikator kinerja surveilans).
Kab/Kota
Kab/Kota
Endemis
Bebas Frambusia
Frambusia
•Selain penemuan pasif, laksanakan penemuan aktif (puskesmas keliling, kunjungan rumah, pemeriksaan sekolah, survei desa)
•Laporkan juga segala bentuk kegiatan penemuan kasus aktif (akan memberi nilai lebih dalam verifikasi ada tidaknya penularan dlm suatu wilayah)
TERIMA KASIH