Anda di halaman 1dari 67

FRAMBUSIA

OLEH
MUHAMAD IMAM SANTOSO,A.Md.Keb
Footer Text
Situasi Epidemiologi Frambusia di Dunia
tahun 2012
Situasi Frambusia 2013
Gorontalo (2) Maluku Utara (3)

Maluku (11) Papua (712)


Sulawesi Tengah (5)

Sumatera Utara (3)

Papua Barat (45)

Sumatera Barat (3)

Total Kasus: Sultra (327)


NTT (937)
2.043 kasus
Situasi Frambusia 2014
Kalimantan Tengah (1)

Papua (237)
Sumatera Utara (1)

Maluku (40)
Lampung (1)

Papua Barat (969)

Jambi (1)

Banten (5)

Total Kasus: Jatim (1) NTT (207)

1.521 kasus Sultra (58)


Situasi Frambusia 2015 Maluku Utara []
Papua [1052]
Kota Jayapura (101), Kab. Jayapura (16),
Halmahera Tengah (28)
Biak Numfor (37), Nabire (12), Merauke
Parigi Moutong (26) Halmahera Selatan
(3), Timika (51), Paniai (536), Keerom (21),
Mappi (10), Boven Digul (1), Asmat (263),
Supiori (1)
Serdang Bedagai (1) Maluku [57]
Seram Bag Barat (21), Seram Bag
Timur (1), Maluku Tenggara (34)
Papua Barat [178]
Kab Sorong (26), Sorong Selatan (71),
Teluk Wondama (81)
Tambrauw (8)

Lebak (19)
Sultra [59] NTT [2425]
Sumba Barat Daya (1376), Sumba Barat (12),
Buton Selatan (3)
Total Kasus: Buton Tengah (57)
Sumba Tengah (158), Sumba Timur (94), Sikka
(2), Ende (2), Rotendao (1), Ngada (4), TTS (287),
TTU (489), Alor (77)
3.903 kasus
Frambusia
Peny infeksi terutama serang kulit,
tulang rawan dan tulang. Tdk fatal
Tapi kronis, bisa timbulkan cacat
75% serang anak < 15 thn (median
6-10 thn), sex peluang sama
Penyebab: Treponema Pertenue
Cara Penularan: Kontak langsung
Faktor2 permudah penyebaran:
Personal hygiene & sanitasi lingk
jelek, overcrowded, SAB kurang
Faktor Resiko Penularan

Kuman: Kontak
Treponema langsung
pertenue melalui
luka

Penyediaan Air Bersih,


Kebersihan perorangan

Footer Text
Stadium frambusia
Dlm 5 th
6-16 mgg, lesi dpt Setelah
memanjang muncul 5-10 th
3-6 bln 2 th > 6 bln kembali laten

Stadium I: Stadium III:


destruksi
lesi primer Stadium II:
Laten tulang,
pada Laten awal lesi
lanjut sendi, dan
daerah diseminata jaringan
infeksi lunak

Early yaws late yaws


(menular) (tidak menular)

Footer Text
Stad 1: mother Yaws, buba madre

• Lesi awal muncul di daerah


port d’ entre (tempat masuk
kuman): mother yaw/
frambesioma
• Diawali timbulnya Papul/
nodul kecil: eritematosa, tidak
nyeri, kadang2 gatal
• Timbul pada tungkai dan kaki,
sebagian timbul di muka.
• KGB regional dapat
membesar

Footer Text
Mother yaws

Footer Text
Krustopapilomata
 Papul berkembang menjadi
papiloma.
 Basah bergetah,
mengandung banyak
kuman
 Getah dapat mengering
membentuk
keropeng/krusta yang
menutup papiloma 
Krusta papilomata
 Dasar ulkus: raspberry like
(frambesial), tertutup
krusta kekuningan
Footer Text
Ulseropapiloma

• Beberapa papul
bersatu menjadi plak,
dapat menjadi ulkus
disebut sebagai
chancre of yaws,
frambesioma.
• Kadang ada lesi
satelit berupa papul-
papul kecil

Footer Text
• 3-6 bulan, Lesi
dapat sembuh
spontan, masuk ke
dalam fase laten I.
• Gejala sisa berupa
sikatriks atrofi
(cigarette paper)
dengan
hipopigmentasi
sentral

Footer Text
Laten awal dan stadium II
• Mother yaws biasanya diikuti dg
periode laten selama 6 – 16 minggu
(dapat memanjang sampai 2
tahun), kmdn masuk ke stadium II.
• Timbul karena penyebaran bakteri
ke peredaran darah dan jaringan
getah bening
• Lesi kulit diseminata (tersebar)
dengan limfadenopati generalisata.
• Sering disertai gejala konstitusi:
malaise, demam, anoreksia
• Sembuh tanpa meninggalkan
jaringan parut

Footer Text
Daughter yaws, piamomas

• Lesi kulit diseminata


• Papul tidak gatal, kemerahan, verukosa atau vegetasi
• Terjadi erosi dan basah, tertutup eksudat fibrin yang sangat
infeksius, mengering membentuk krusta
• menyerupai mother yaws tapi dalam ukuran lebih kecil

Footer Text
Stadium II

Lesi eksudatif multiple, diseminata 


eksudatnya menarik lalat utk mendekat

Footer Text
Stadium II
• Lesi kulit dapat muncul dimana saja (termasuk daerah
lipatan dan membran mukosa)
• Pada daerah aksila, lipatan kulit, dan permukaan
mukosa, lebih byk ditemukan lesi papiloma
• Lesi terjadi di telapak kaki, permukaan mengalami
penebalan (hiperkeratosis), pecah-pecah (fisurasi) dan
nyeri.
• Karena nyeri, penderita berjalan dg posisi aneh, ini
disebut crab yaws.
• Dapat mengenai tulang muka, rahang, tungkai bawah:
peradangan tulang (osteoperiotitis)

Footer Text
Crab yaws

Footer Text
Stadium II

• Morfologi dan jumlah lesi dipengaruhi iklim.


• Musim kemarau: lesi sedikit dan lebih macular.
• Lesi stadium II dapat bertahan lebih dari 6 bulan
dan sembuh secara spontan

Footer Text
Laten lanjut

• Pasien dapat memasuki periode laten lanjut


tanpa gejala (namun dg uji serologik reaktif)
• Semua lesi membaik tanpa skar, namun dapat
muncul kembali dalam 5 tahun pertama infeksi
• Pada kasus relaps lesi cenderung lebih terbatas
di daerah perioral

Footer Text
Stadium III

Articular nodul
Gumma

Sekitar 10 % kasus periode laten (setelah 5 – 10 th) masuk ke stad III


Gejala pada kulit dan tulang, menyebabkan cacat: gumma, gangosa,
gondou, juxta articular nodes, hiperkeratosis telapak tangan dan kaki
Cacat: dampak sosial ekonomi: anak2 tdk mau sekolah, orang dewasa
sulit mencari pekerjaan

Footer Text
nodul juxta-articular

doc:Subdit Kusta & Framb.


Footer Text
Gejala Klinis Menurut Stadium
Stadium I Stadium II Stadium III
Gejala klinik: Gejala klinik: Gejala klinik:
a.Papul: Sama seperti stadium I, - Gumma(benjolan:perlunakan

- Tunggal tersebar,banyak & merusak cacat)


- >1 (multipel) Selain itu dapat - Ganggosa (hidung keropos)

b. Papiloma terkena: - Juxta articular nodus

c. Nodul a. Penebalan, pecah (benjolan pd sendi)


pecah pd telapak - Kelainan tulang,seperti
d. Ulkus basah
tangan/kaki pedang
(borok)
b. Kelainan tulang: - Gondouw:benjolan di tulang
e. Krusto papiloma
osteoporosis,jari2 - Penebalan.pecah2,nyeri
bengkak,nyeri pada telapak tangan/kaki
c. Kelainan kuku

Early (dini) - Late (Lanjut)


Sangat menular -Tidak/kurang menular

Footer Text
Kriteria Penegakkan Kasus

 Pemeriksaan RDT dg
sensitivitas 85-98% dan
spesifisitas 93-98%.
 Tidak dapat
membedakan antara
infeksi aktif dan yg sudah
mendapat pengobatan.

Footer Text
DEFINISI KASUS
Kasus suspek adalah seseorang yang menunjukkan satu atau lebih
gejala/tanda klinis selama > 2 minggu, yaitu papul atau papilloma, ulkus
fambusia (terdapat krusta, dan tidak sakit), makula papula, hiperkeratosis di
telapak tangan atau kaki (early), perubahan pada tulang dan sendi (early)

Kasus probable adalah kasus suspek yang memiliki kontak erat dengan kasus
frambusia.
• kontak lebih dari 20 jam per minggu
• waktu kontak antara 9-90 hari sebelum munculnya lesi frambusia

Kasus konfirmasi adalah kasus suspek atau kasus probable frambusia dengan
hasil positif pada uji serologi (Rapid Diagnostic Test/RDT). Jika hasil tes tersebut
meragukan, dapat dilakukan tes Rapid Plasma Reagen (RPR).
 
Kasus suspek/probable RDT (-) yang kemudian disebut kasus RDT (-) adalah
kasus suspek atau kasus probable dengan hasil pengujian RDT negatif (-).

Footer Text
Diagnosis banding

Ulkus tropikum
Footer Text
Diagnosis banding

Coccidioidomycosis

Footer Text
Diagnosis banding

Ektima

Footer Text
Diagnosis banding

PIODERM
A
Footer Text
Diagnosis banding

TBC
Kutis
Footer Text
Diagnosis banding

Skabies

Footer Text
Diagnosis banding

Molluscum
Impetigo
Contagiosum

Footer Text
Diagnosis banding

Tinea Versicolor Scabies

Footer Text
Diagnosis banding

Psoriasis

Footer Text
Pengobatan Penyakit
• Dosis azitromisin dosis 30 mg/kgBB(max 2 gram) atau dosis menurut
umur, berbentuk tablet dan diberikan per oral.
• Apabila terjadi reaksi alergi terhadap azitromisin, maka obat alternatif
lain dapat diberikan.
Jenis dan Dosis Obat Frambusia

Cara Lama
No. Nama Obat Umur (tahun) Dosis
Pemberian Pemberian
1. Azitromisin 2-5 th 500 mg Oral Dosis
tablet 1x sehari tunggal

6–9 th 1000 mg Oral Dosis


1x sehari tunggal

10-15 th 1500 mg Oral Dosis


1x sehari tunggal

16-69 th 2000 mg Oral Dosis


1x sehari tunggal

Footer Text
Pengobatan dg azitromisin

Sebelum
diobati

Setelah
diobati
Surveilans
Eradikasi
Frambusia

Subdit P2 Kusta dan Frambusia


Tujuan Surveilans Frambusia

Menurunk
• Menemukan secara dini semua kasus frambusia
• Menentukan luas wilayah penularan frambusia dan an kasus
menentukan tindakan penanggulangan frambusia
• Menentukan endemisitas frambusia setiap sampai
kabupaten/kota
• Menentukan tingkat risiko penularan frambusia tidak ada
setiap desa kasus
• Membuktikan kabupaten/kota bebas penularan frambusia
frambusia
• Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pemberian Obat
Pencegahan Massal (POPM) Frambusia
Surveilans Kesehatan

• Pengamatan secara terus menerus


• Pengumpulan, analisis, interpretasi data
• Hasilnya diseminasikan ke pihak yang
memerlukan
• Informasi yang dihasilkan digunakan untuk
mengatasi masalah kesehatan
Surveilans Frambusia  Titik kritis penyelenggaraan
upaya eradikasi frambusia untuk menentukan tidak ada
lagi penularan  kab/kota endemis & kab/kota bebas
frambusia

Kegiatan Pokok Surveilans Frambusia :


1 2 3
Penemuan, Penetapan
Upaya penemuan
pengolahan, analisis Endemisitas dan
dini frambusia (kasus
dan pelaporan kasus Risiko Penularan
suspek terkonfirmasi)
frambusia Frambusia

4 5 6
Monitoring dan Sertifikasi
evaluasi Kegiatan Survei Serologi Kabupaten/Kota
POPM Frambusia Bebas Frambusia
R
e
n
c
a
n
a

A
k
S
i
Berbasis Indikator
Penemuan Kasus :
Surveilans 1. Pelayanan - Puskesmas,
PP dan bidan desa serta RS
frambusia  Zero Reporting  laporan
tiap bulan
2. Puskesmas Keliling  Zero
reporting desa) *)
[Upaya 3. Pemeriksaan murid sekolah
Penemuan SD/MI  Zero rep. sekolah *)
4. saat investigasi dan
Kasus] kegiatan lapangan lain

Berbasis Kejadian
*) tidak wajib di kabupaten/kota (laporan masyarakat)
bebas frambusia
Berbasis Indikator
Surveilans Penemuan Kasus :
1. Pelayanan - Puskesmas, PP dan bidan
frambusia desa serta RS  Zero Reporting
a. Kampanye frambusia
b. Kemampuan petugas
c. Sarana diagnostik dan obat
d. Penemuan kasus saat pelayanan
e. Pencatatan dalam Register
Frambusia PKM/RS
f. Pelaporan (zero reporting)
g. Laporan investigasi dan tindakan
Indikator
Surveilans frambusia

1. Kelengkapan laporan bulanan


Puskesmas dan RS (Register
Frambusia)
2. Pemeriksaan murid SD/MI*
3. Puskesmas Keliling – Desa*
4. Tingginya kasus koreng bukan
karena cidera
5. Tingginya kasus frambusia RDT
(-)
Surveilans Frambusia
Kab/Kota Kab/Kota
Bebas Endemis
Kegiatan II
- I II IV
I
1. Penemuan Kasus
a. Fasyankes (Pkm, PP, bidan desa) + + + + +
b. Puskesmas keliling * + + + +
c. Pemeriksaan sekolah * + + + +
d. Investigasi/lapangan (POPM) + + + +
2. Penetapan endemisitas/risiko penularan
a. Kab/kota + +
b. Desa +
3. Monev POPM +
4. Survei Serologi + +
5. Penetapan Kab/Kota bebas frambusia + +
Laporan Bulanan Eradikasi Frambusia Puskesmas
Nama/Kode Puskesmas
Nama Kabupaten/Kota
Tahun dan Bulan Laporan
A. Laporan Kasus Frambusia (termasuk kasus pd B. Dan C.)
Jumlah Kasus Suspek Frambusia yang
1. ditemukan
Jumlah Kasus Suspek Frambusia
2. diperiksa RDT
Jumlah kasus Frambusia
3. RDT (+)

B. Pemeriksaan Frambusia di Sekolah


Jml
Jml Sekolah
Kode Nama Jumlah Jumlah Jml Jml Kasus
diperiksa
Sekolah Sekolah Murid Diperiksa Kasus Suspek RDT
tahun ini
(-)
1 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Semua
Total 0 0 0 0 0 0
Sekolah %

1
2
3
4
5
6

C. Puskesmas Keliling dan Kunjungan Rumah (PK&KR) di Desa


Jml Jml Jml Desa
Jml
Kode Nama Anak<15 Jml Jml Kasus dilaksanakan
No Pdd
Desa Desa th Kasus Suspek RDT PK&KR
Desa
berobat (-) tahun ini
1 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Total

1
0
Semua
Desa
0 0 0 0 0
%
Laporan Bulanan
2
3
4
5
Eradikasi Frambusia
Puskesmas
6
Laporan Bulanan Eradikasi Frambusia Puskesmas
Nama/Kode Puskesmas
Nama Kabupaten/Kota
Tahun dan Bulan Laporan
Laporan Bulanan Eradikasi Frambusia
A. Laporan Kasus Frambusia (termasuk kasus pd B. Dan C.)
Jumlah Kasus Suspek Frambusia yang
1. ditemukan
Jumlah Kasus Suspek Frambusia
2. diperiksa RDT
Nama/Kode Puskesmas
Jumlah kasus Frambusia
3. RDT (+)
Nama Kabupaten/Kota
B. Pemeriksaan Frambusia di Sekolah

Kode Nama Jumlah Jumlah Jml Jml


Jml
Kasus
Jml Sekolah
Tahun dan Bulan Laporan
diperiksa
Sekolah Sekolah Murid Diperiksa Kasus Suspek RDT
tahun ini
(-)
1

Total 0
5 6
Semua
Sekolah
7

0
8

0
9

0
10

0
11

0
12 13

%
A. Laporan Kasus Frambusia (termasuk kasus pd B. Dan
1
2
Jumlah Kasus Suspek Frambusia yang
1. ditemukan
3
4
5
6

Jumlah Kasus Suspek Frambusia


C. Puskesmas Keliling dan Kunjungan Rumah (PK&KR) di Desa

No
Kode Nama
Jml
Pdd
Jml
Anak<15 Jml Jml
Jml
Kasus
Jml Desa
dilaksanakan
2. diperiksa RDT
Jumlah kasus Frambusia
Desa Desa th Kasus Suspek RDT PK&KR
Desa
berobat (-) tahun ini
1 5 6 7 8 9 10 11 12 13

3. RDT (+)
Semua
Total 0 0 0 0 0 0
Desa %

1
2
3
4
5
6

Laporan Bulanan
Eradikasi Frambusia
Puskesmas
B. Pemeriksaan Frambusia di Sekolah

Kode Nama Jumlah Jumlah Jml


Laporan Bulanan Eradikasi Frambusia Puskesmas
Nama/Kode Puskesmas
Nama Kabupaten/Kota
Tahun dan Bulan Laporan
A. Laporan Kasus Frambusia (termasuk kasus pd B. Dan C.)
Jumlah Kasus Suspek Frambusia yang
Sekolah Sekolah Murid Diperiksa Kasus
1. ditemukan
Jumlah Kasus Suspek Frambusia
2. diperiksa RDT
Jumlah kasus Frambusia
3. RDT (+)
1 5 6 7 8 9
B. Pemeriksaan Frambusia di Sekolah
Semua
Total 0 0 0 0
Jml
Jml Sekolah
Kode Nama Jumlah Jumlah Jml Jml Kasus

Sekolah
diperiksa
Sekolah Sekolah Murid Diperiksa Kasus Suspek RDT
tahun ini
(-)
1 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Semua
Total 0 0 0 0 0 0
Sekolah %

1
2
3
4
5
1
2
6

Kode Nama
Jml
Jml
Anak<15 Jml Jml
3
B. Pemeriksaan Frambusia di Sekolah
C. Puskesmas Keliling dan Kunjungan Rumah (PK&KR) di Desa
Jml
Kasus
Jml Desa
dilaksanakan
No Pdd

4
Desa Desa th Kasus Suspek RDT PK&KR
Desa
berobat (-) tahun ini
Jml
13
Jml Sekolah
1 5 6 7 8 9 10 11 12
Semua

Jumlah5 Jumlah Jml Jml Kasus


Total 0 0 0 0 0 0
Desa %

1
diperiksa
2
Murid 6 Diperiksa Kasus Suspek RDT
tahun ini
3
4

(-)
5
6

7 8 9 Laporan
10 Bulanan
11 12 13
0 0 0 Eradikasi
0 Frambusia
0
%

Puskesmas
Laporan Bulanan Eradikasi Frambusia Puskesmas
Nama/Kode Puskesmas
Nama Kabupaten/Kota C. Puskesmas Keliling dan Kunjungan Rumah (PK&KR
Tahun dan Bulan Laporan
A. Laporan Kasus Frambusia (termasuk kasus pd B. Dan C.) Jml
Jumlah Kasus Suspek Frambusia yang
Jml
1. ditemukan
Jumlah Kasus Suspek Frambusia Kode Nama Anak<15 Jml
2. diperiksa RDT
No Pdd
Jumlah kasus Frambusia
3. RDT (+) Desa Desa th Kasus
Desa
B. Pemeriksaan Frambusia di Sekolah
berobat
Jml
Kode Nama
Sekolah Sekolah
Jumlah Jumlah Jml Jml Kasus
Murid Diperiksa Kasus Suspek RDT
Jml Sekolah
diperiksa 1 5 6 7 8 9
tahun ini
(-)
1 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Semua
Total 0
Semua
Sekolah
0 0 0 0 0
Total 0 0 0 0
Desa
%

1
2
3
4
5
6
1
C. Puskesmas Keliling dan Kunjungan Rumah (PK&KR) di Desa2
C. Puskesmas Keliling dan Kunjungan Rumah (PK&KR) di Desa
Jml Jml Jml Desa
No
Kode
Desa
Nama
Desa
Jml
Pdd
Desa
Anak<15
th
Jml Jml
Kasus Suspek RDT
3
Kasus dilaksanakan
PK&KR
berobat (-) tahun ini
1 5 6 7 8 9 10
4 Jml
11 12 13
Jml Jml Desa
Jml 5
Semua
Total 0 0 0 0 0 0
Desa %

Anak<15 Jml Jml Kasus dilaksanakan


Pdd 6
1
2
3
th Kasus Suspek RDT PK&KR
Desa
4
5

berobat (-) tahun ini


6

7 8 9 Laporan
10 Bulanan
11 12 13
0 0 0 Eradikasi
0 Frambusia
0
%
Puskesmas
Register Frambusia
Puskesmas
Kabupaten/Kota :
Puskesmas : Kode :
Tahun :

Hasil Follow Up Hari Ke


Klinis Frambusia RDT RPR Pengobatan No. Kasus

Tanggal Penemuan
(Sembuh, Masih Sakit)

Jens Kelamin
Hubungan
Kepala

Koreng bukan

Periksa (Y/T)

Periksa (Y/T)
Nama (kasus
Umur

Bentuk Lesi
cidera (Y/T)

Lokasi Lesi
No. Desa/ dengan Tgl
Keluarga Diagnosis
Penderita Alamat Kasus Mulai konfirmasi

Hasil

Hasil
(NKK) Nama Dosis 7 14 30
Indeks Berob dan
at probable)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

Lampiran :
Register Frambusia Puskesmas
Register Frambusia
Puskesmas
Kabupaten/Kota :
Puskesmas : Kode :
Tahun :

Hasil Follow Up Hari Ke


Klinis Frambusia RDT RPR Pengobatan No. Kasus

Tanggal Penemuan
Kabupaten/Kota : (Sembuh, Masih Sakit)

Jens Kelamin
Hubungan
Kepala

Koreng bukan

Periksa (Y/T)

Periksa (Y/T)
Nama (kasus

Umur

Bentuk Lesi

Lokasi Lesi
cidera (Y/T)
No. Desa/ dengan Tgl
Keluarga Diagnosis
Puskesmas
Penderita Alamat Kasus
: Mulai konfirmasi

Hasil

Hasil
(NKK) Nama Dosis 7 14 30
Indeks Berob dan
at probable)
Tahun
1 2 3 4 5 6 7
:8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

Tanggal Penemuan
Kli

Jens Kelamin
Hubungan

Koreng bukan
Nama Kepala

Umur
No. Desa/ dengan
Keluarga
Penderita Alamat Kasus
(NKK)
Indeks

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Lampiran :
Register Frambusia Puskesmas
Register Frambusia
Puskesmas
Kabupaten/Kota :
Puskesmas : Kode :
Tahun :

Hasil Follow Up Hari Ke


Klinis Frambusia RDT RPR Pengobatan No. Kasus

Tanggal Penemuan
(Sembuh, Masih Sakit)

Jens Kelamin
Hubungan
Kepala

Koreng bukan

Periksa (Y/T)

Periksa (Y/T)
Nama (kasus

Umur

Bentuk Lesi

Lokasi Lesi
cidera (Y/T)
No. Desa/ dengan Tgl
Keluarga Diagnosis
Penderita Alamat Kasus Mulai
Kode : konfirmasi

Hasil

Hasil
(NKK) Nama Dosis 7 14 30
Indeks Berob dan
at probable)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Tanggal Penemuan

Klinis Frambusia RDT RPR Pe


Jens Kelamin

Koreng bukan

Periksa (Y/T)
Periksa (Y/T)
Bentuk Lesi

Lokasi Lesi
cidera (Y/T)

Diagnosis

Hasil

Hasil
Nama

6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Lampiran :
Register Frambusia Puskesmas
Register Frambusia
Puskesmas
Kabupaten/Kota :
Puskesmas : Kode :
Tahun :

Hasil Follow Up Hari Ke


Klinis Frambusia RDT RPR Pengobatan No. Kasus

Tanggal Penemuan
(Sembuh, Masih Sakit)

Jens Kelamin
Hubungan
Kepala

Koreng bukan

Periksa (Y/T)

Periksa (Y/T)
Nama (kasus

Umur

Bentuk Lesi

Lokasi Lesi
cidera (Y/T)
No. Desa/ dengan Tgl
Keluarga Diagnosis
Penderita
Kode : Alamat Kasus Mulai konfirmasi

Hasil

Hasil
(NKK) Nama Dosis 7 14 30
Indeks Berob dan
at probable)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

Hasil Follow Up Hari Ke


RPR Pengobatan No. Kasus
(Sembuh, Masih Sakit)

Tgl (kasus
Diagnosis
konfirmasi
Hasil

Mulai
Nama Dosis 7 14 30
Berob dan
at probable)

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

Lampiran :
Register Frambusia Puskesmas
Kepada Yth.
1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
2. Direktur Jenderal PP&PL, Kementerian Kesehatan

Laporan Bulanan Eradikasi Frambusia


Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Kabupaten/Kota

Periode Laporan (Tahun/Bulan) TTTT-BB

1. Kinerja Pelaporan
a. Jumlah Puskesmas Yang Ada

Laporan
b. Jml Puskesmas Melapor Bulan ini
c. Jml Puskesmas telah kirim >6 laporan tahun ini *)

2. Data Kasus Frambusia


a. Jumlah Kasus Suspek Frambusia yang ditemukan
b. Jumlah Kasus Suspek Frambusia diperiksa RDT
Bulanan Eradikasi Frambusia
c. Jumlah kasus Frambusia RDT (+)

3. Pemeriksaan Frambusia di Sekolah


DinKes. Kab/Kota
a. Jml Sekolah Dasar dan sederajat
b. Jml SD/sederajat diperiksa frambusia bulan ini
c. Jml SD/sederajat diperiksa frambusia tahun ini *) Kepada
1. DinKes. Provinsi
d. Jml Puskesmas telah memeriksa frambusia di semua SD tahun ini *)

4. Puskesmas Keliling dan Kunjungan Rumah (PK&KR) untuk


a. Jml Desa Yang Ada
b. Jml Desa dilaksanakan PK&KR bulan ini 2. Dirjen PPP, Kemenkes
c. Jml Desa dilaksanakan PK&KR tahun ini *)
d. Jml Desa ditemukan kasus frambusia tahun ini *)
e. Jml Puskesmas telah melaksanakan PK&KR semua desa tahun ini
RI (bebasframbusia@yahoo.com)
*) Januari sampai bulan laporan

Demikian laporan ini dibuat untuk dimanfaatkan sebagaimana mestinya

Lampiran :
Register Frambusia
Mengetahui,
Kabid / Kadinkes

…………………..
NIP
Puskesmas
Kepada Yth.
1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Kepada Yth.
1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi

2. Direktur Jenderal PP&PL, Kementerian Kesehatan


2. Direktur Jenderal PP&PL, Kementerian Kesehatan

Laporan Bulanan Eradikasi Frambusia


Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Kabupaten/Kota

Periode Laporan (Tahun/Bulan) TTTT-BB

1. Kinerja Pelaporan
a. Jumlah Puskesmas Yang Ada
b. Jml Puskesmas Melapor Bulan ini
c. Jml Puskesmas telah kirim >6 laporan tahun ini *)

2. Data Kasus Frambusia


a. Jumlah Kasus Suspek Frambusia yang ditemukan

Kabupaten/Kota
b. Jumlah Kasus Suspek Frambusia diperiksa RDT
c. Jumlah kasus Frambusia RDT (+)

3. Pemeriksaan Frambusia di Sekolah


a. Jml Sekolah Dasar dan sederajat
b. Jml SD/sederajat diperiksa frambusia bulan ini

Periode Laporan (Tahun/Bulan)


c. Jml SD/sederajat diperiksa frambusia tahun ini *)
d. Jml Puskesmas telah memeriksa frambusia di semua SD tahun ini *) TTTT-BB
4. Puskesmas Keliling dan Kunjungan Rumah (PK&KR) untuk
a. Jml Desa Yang Ada
b. Jml Desa dilaksanakan PK&KR bulan ini

1. Kinerja Pelaporan
c. Jml Desa dilaksanakan PK&KR tahun ini *)
d. Jml Desa ditemukan kasus frambusia tahun ini *)
e. Jml Puskesmas telah melaksanakan PK&KR semua desa tahun ini

a. Jumlah Puskesmas Yang Ada


*) Januari sampai bulan laporan

Demikian laporan ini dibuat untuk dimanfaatkan sebagaimana mestinya

b. Jml Puskesmas Melapor Bulan ini


Mengetahui,

c. Jml Puskesmas telah kirim >6 laporan tahun ini *) Kabid / Kadinkes

…………………..
NIP

2. Data Kasus Frambusia


a. Jumlah Kasus Suspek Frambusia yang ditemukan
b. Jumlah Kasus Suspek Frambusia diperiksa RDT
c. Jumlah kasus Frambusia RDT (+)

3. Pemeriksaan Frambusia di Sekolah Laporan


a.
b.
Bulanan Eradikasi Frambusia
c. DinKes. Kab/Kota
d.
c. Jumlah kasus Frambusia RDT (+)

3. Pemeriksaan Frambusia di Sekolah


a. Jml Sekolah Dasar dan sederajat
b. Jml SD/sederajat diperiksa frambusia bulan ini
c. Jml SD/sederajat diperiksa frambusia tahun ini *)
d. Jml Puskesmas telah memeriksa frambusia di semua SD tahun ini *)

4. Puskesmas Keliling dan Kunjungan Rumah (PK&KR) untuk


Kepada Yth.
1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi

a. Jml Desa Yang Ada


2. Direktur Jenderal PP&PL, Kementerian Kesehatan

Laporan Bulanan Eradikasi Frambusia


b. Jml Desa dilaksanakan PK&KR bulan ini
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

c. Jml Desa dilaksanakan PK&KR tahun ini *)


Kabupaten/Kota

Periode Laporan (Tahun/Bulan) TTTT-BB

d. Jml Desa ditemukan kasus frambusia tahun ini *)


1. Kinerja Pelaporan
a. Jumlah Puskesmas Yang Ada

e. Jml Puskesmas telah melaksanakan PK&KR semua desa tahun ini


b. Jml Puskesmas Melapor Bulan ini
c. Jml Puskesmas telah kirim >6 laporan tahun ini *)

*) Januari sampai bulan laporan


2. Data Kasus Frambusia
a. Jumlah Kasus Suspek Frambusia yang ditemukan
b. Jumlah Kasus Suspek Frambusia diperiksa RDT
c. Jumlah kasus Frambusia RDT (+)

3. Pemeriksaan Frambusia di Sekolah


a. Jml Sekolah Dasar dan sederajat
b. Jml SD/sederajat diperiksa frambusia bulan ini
c. Jml SD/sederajat diperiksa frambusia tahun ini *)
d. Jml Puskesmas telah memeriksa frambusia di semua SD tahun ini *)

4. Puskesmas Keliling dan Kunjungan Rumah (PK&KR) untuk


a. Jml Desa Yang Ada
b. Jml Desa dilaksanakan PK&KR bulan ini
c. Jml Desa dilaksanakan PK&KR tahun ini *)
d. Jml Desa ditemukan kasus frambusia tahun ini *)

Mengetahui,
e. Jml Puskesmas telah melaksanakan PK&KR semua desa tahun ini
*) Januari sampai bulan laporan

Demikian laporan ini dibuat untuk dimanfaatkan sebagaimana mestinya


Kabid / Kadinkes
Mengetahui,

Laporan
Kabid / Kadinkes

…………………..

Bulanan Eradikasi Frambusia


NIP

…………………..

DinKes. Kab/Kota NIP


REGISTER KEG PUSKESMAS KELILING
MONITORING KEG PUSKESMAS KELILING
REGISTER
PEMERIKS
AAN
FRAMBUSI
A DI
SEKOLAH
MONITORING PEMERIKSAAN SEKOLAH
Penetapan Endemisitas dan Risiko Penularan
Frambusia
Endemisitas Frambusia Kabupaten/Kota:
• Kabupaten/kota Endemis: mempunyai riwayat
semua jenis kasus frambusia antara tahun 2010 –
2014 dan atau ditemukan kasus frambusia
konfirmasi pada wilayah kabupaten/kota yang
bersangkutan.
• Kabupaten Bebas: apabila dapat membuktikan
tidak memiliki kasus frambusia konfirmasi selama 6
bulan berturut-turut berdasarkan surveilans
penyakit frambusia.
Penetapan Endemisitas dan Risiko Penularan
Frambusia
Penetapan Endemisitas Frambusia Desa:
 Desa Endemis:
1. Desa dengan sekurang-kurangnya 1 (satu) kasus frambusia
konfirmasi dalam setahun terakhir, dan/atau
2. Desa yang jauh dari fasilitas pelayanan rutin, dan tidak
pernah ada kegiatan puskesmas keliling/kunjungan rumah
selama 12 bulan terakhir, dan/atau
3. Desa yang dikelilingi oleh desa endemis

 DesaNon Endemis: Desa yang tidak terdapat kasus


frambusia

Penetapan endemisitas frambusia desa diikuti oleh penentuan intervensi yang


akan dilakukan (POPM)
PERUBAHAN STATUS ENDEMISITAS KAB/KOTA

Telah melaksanakan:
- melaksanakan kegiatan intensifikasi penemuan kasus frambusia di desa-desa endemis baik
sebelum dan setelah pelaksanaan POPM (surveilans kasus frambusia).
- Survei serologi pada anak 1-5 tahun selama 3 (tiga) tahun berturut-turut dan terbukti tidak
terdapat penularan lagi,
- Tidak ditemukan adanya kasus baru frambusia berdasarkan surveilans kasus frambusia
berkualitas (sesuai indikator kinerja surveilans).

Kab/Kota
Kab/Kota
Endemis
Bebas Frambusia
Frambusia

Apabila ditemukan satu kasus frambusia konfirmasi, dan/atau surveilans yang


dilaksanakan tidak adekuat (tidak memenuhi indikator kinerja surveilans)
Surveilans Eradikasi Frambusia

•Pelaksanaan Surveilans sesuai indikator yang ditetapkan

•Ada/tidak ada kasus tetap dilaporkan (zero reporting)

•Selain penemuan pasif, laksanakan penemuan aktif (puskesmas keliling, kunjungan rumah, pemeriksaan sekolah, survei desa)

•Laporkan juga segala bentuk kegiatan penemuan kasus aktif (akan memberi nilai lebih dalam verifikasi ada tidaknya penularan dlm suatu wilayah)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai